Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805

STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4-7 Februari 2017

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANKINGAN CALON SISWA


BARU JALUR UNDANGAN MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING (STUDI KASUS : SMK BUMI NUSANTARA WONOSOBO)

Anita Dewi Susanti, Muhamad Muslihudin, Sri Hartati


STMIK Pringsewu Lampung
Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id
E-mail : muslihudinstmikpsw@gmail.com

Abstrak- Dunia pendidikan masih menghadapi keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang
tantangan yang cukup mendasar yaitu masalah mutu sifatnya semi terstruktur [6]. Beberapa penelitian yang
dan daya saing pendidikan. Penelitian ini menentukan menggunakan model keputusan sebagai sarana
kriteria-kriteria perankingan penerimaan siswa baru penentuan kreteria dan instrumen penilaiaan seperti
dan bagaimana menerapkan metode Simple Additive penelitian [3] Pembuatan Model Penilaian Proses
Weighting (SAW) ke dalam Sistem Pendukung Belajar Mengajar Perguruan Tinggi Menggunakan
Keputusan (SPK) untuk penerimaan siswa baru jalur Fuzzy Simple Additive Weighting (Saw) (Sudi : Stmik
undangan pada SMK Bumi Nusantara Wonosobo yang Pringsewu) menggunakan sistem pendukung keputusan
dapat membantu sekolah dalam memilih siswa baru untuk menentukan instrumen penilaian proses kegiatan
yang berkualitas. Berdasarkan kriteria-kriteria yang belajar mengajar di perguruan tinggi dengan metode
telah ditetakpan ialah kemampuan bahasa inggris, Simple Additive Weighting. Sistem Pendukung
keahlian ekstrakulikuler, tidak buta warna, tamat SMP, Keputusan dalam menentukan Penilaian Kinerja Guru
nilai SKHU/Ijazah, usia, mengisi formulir, dan dapat digunakan untuk menyelesaikan pengambilan
sertifikat prestasi. Dari hasil nilai yang diperoleh keputusan dalam menentukan kinerja pegawai
maka V1 adalah siswa baru yang berkualitas baik dan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
memiliki predikat nilai 84 dengan rentan nilai sebagai Penilaian tersebut juga sebagai bahan pertimbangan
berikut: 50 – 70 = Cukup, 71 – 82 = Baik, 83 – 100 = pengambil keputusan untuk memberikan penghargaan
Terbaik. ataupun teguran kepada masing-masing pegawai [2].
Sistem Pendukung Keputusan dalam menentukan
Kata Kunci: SPK, SAW, Bumi Nusantara Wonosobo, perankingan calon siswa baru jalur undangan dapat
Siswa, Kriteria-Kriteria membantu sekolah dalam memilih siswa baru
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan
1. PENDAHULUAN yaitu kemampuan bahasa inggris, keahlian
1.1. Latar Belakang ekstrakulikuler, tidak buta warna, tamat SMP, nilai
Penerimaan Siswa Baru (PSB) merupakan suatu SKHU/Ijazah, usia, mengisi formulir, dan sertifikat
proses administrasi yang terjadi setiap tahun untuk prestasi. Penerapkan metode Simple Additive Weighting
seleksi calon siswa berdasarkan nilai akademik agar (SAW) dalam menentukan perankingan siswa baru dapat
dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih mempermudah sekolah dalam memilih siswa baru yang
tinggi. Dan juga merupakan salah satu proses yang ada berkualitas berdasrkan kriteria-kriteria yang di tentukan
di instansi pendidikan seperti sekolah yang berguna serta menerapkan metode Simple Additive Weighting
untuk menyaring calon siswa yang terpilih sesuai (SAW) ke dalam sistem pendukung keputusan sehingga
kriteria yang ditentukan oleh sekolah tersebut untuk nantinya akan diperoleh siswa dan siswi yang memiliki
menjadi siswa didiknya. (Dinas Pendidikan, 2008). kualitas baik dan mampu bersaing dengan sekolah negeri
Sebagai sarana untuk mendapatkan siswa baru di sekitarnya.
yang memiliki daya saing yang unggul SMK Bumi
Nusantara Wonosobo penerimaan siswa baru melalui 1.2 Rumusan Masalah
jalur undangan menjadi salah satu strategi memperoleh Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang
siswa dan siswi yang bermutu dan berkulitas. Dalam menjadi rumusan masalah adalah :
menentukan siswa dan siswi memlalui jalur undangan 1. Bagaimana menentukan siswa baru pada SMK
dibutuhkan instrumen penilaian yang tepat dan akurat Bumi Nusantara Wonosobo dengan menggunakan
sehingga nantinya akan memperoleh siswa dan siswi kreteria yang di tentukan ?
sesuwai dengan harpan sekolah. Penentuan instrumen 2. Bagaimana penerapan metode Simple Additive
penilaiaan dapat dirancang menggunakan sistem Weighting (SAW) ke dalam sistem pendukung
pendukung keputusan yang merupakan suatu sistem keputusan untuk menentukan penerimaan siswa
interaktif yang membantu manajer dalam mengambil baru pada SMK Bumi Nusantara Wonosobo?
keputusan melalui penggunaan data dan model

3.5-37
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4-7 Februari 2017

1.3 Batasan Masalah Decison Support System (DSS) pertama kali


Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok dinyatakan oleh Michael S. Scoot Morton pada tahun
permasalahan yang telah dirumuskan, maka dapat 1970 dengan istilah “Management Decision System”
diambil batasan masalah sebagai berikut: (Spraque and Watson: 1993: 4) (Turban: 1995)
1. Kriteria-kriteria yang menjadi prioritas dalam (McLeod: 1995). Setelah pernyataan tersebut, beberapa
menentukan penerimaan siswa baru yaitu: instansi melakukan riset dan pengembangan konsep
kemampuan bahasa inggris, keahlian Decision Support System. Pada dasarnya DSS
ekstrakulikuler, tidak buta warna, tamat SMP, dirancang untuk mendukung seluruh tahap
nilai SKHU/Ijazah, usia, mengisi formulir, dan pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi
sertifikat presentasi. masalah, memilih data yang relevan, menentukan
2. Metode yang digunakan adalah Simple Additive pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
Weighting (SAW) keputusan sampai mengevaluasi pemilihan alternatif
3. Sistem Pendukung Keputusan ini menentukan [2].
perengkingan penerimaan siswa baru pada SMK
Bumi Nusantara Wonosobo. 2.3 Definisi Siswa
Kata siswa/murid diartikan sebagai orang yang
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan,
Adapun tujuan penelitian ini adalah: keterampilan, pengalaman, dan kepribadian baik sebagai
1. Menerapkan metode Simple Additive Weighting bekal hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat dengan
(SAW) dalam menentukan perengkingan siswa belajar sungguh-sungguh, menurut Nata (dalam
baru berdasarkan kriteria kriteria yang diterapkan Aly:2008) [7].
pihak sekolah. Arifin (2000) mengatakan murid adalah manusia
2. Menghasilkan sebuah model peneriaan siswa baru didik sebagai makhluk yang sedang berada dalam proses
yang lebih valid dan akurat. perkembangan atau pertumbuhan menurut fitrah masing-
3. Mempermudah dalam menentukan perengkingan masing yang memerlukan bimbingan dan pengarahan
penerimaan siswa baru. yang konsisten menuju kearah titik optimal yakni
kemampuan fitrahnya [7].
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Tahapan Pengambilan Keputusan
2.1 Penelitian Terdahulu Untuk menghasilkan keputusan yang baik ada
Referensi [8] tentang Penerapan Metode Simple beberapa tahapan proses yang harus dilalui dalam
Additive Weighting (SAW) Pada Sistem Seleksi pengambilan keputusan. Hermawan (2002:3) proses
Penerimaan Calon Siswa Baru (Studi Kasus: SMK pengambilan keputusan melalui beberapa tahap, antara
Negeri 1 Cirebon). Dengan menggunakan metode Simple lain:
Additive Weighting dalam sistem seleksi penerimaan a. Tahap penelusuran (Intelligence)
siswa baru di SMK Negeri 1 Cirebon bertujuan Dalam tahap ini pengambil keputusan
menentukan perankingan calon siswa untuk yang mempelajari kenyataan yang terjadi, sehingga kita
memiliki skor nilai yang sama, mempermudah proses bisa mengidentifikasi masalah yang terjadi.
pengambilan keputusan dalam sistem seleksi penerimaan Biasanya dilakukan analisis dari sistem ke
calon siswa baru di SMK Negeri 1 Cirebon. Sedangkan subsistem pembentuknya sehingga didapatkan
penelitian pada referensi [1] Sistem Pendukung keluaran berupa dokumen pernyataan masalah.
Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa b. Tahap Desain
Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making Dalam tahap ini pengambil keputusan
(FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) hasil menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
penelitian maka dapat disimpulkan Metode Fuzzy Multi semua pemecahan yaitu melalui pembuatan model
Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple yang bisa mewakili kondisi nyata masalah. Dari
Additive Weighting (SAW) dapat memberikan tahapan ini didapatkan hasil keluaran berupa
rekomendasi calon penerima beasiswa, dimana hasil dokumen alternatif solusi.
akhir akan dihitung nilai preferensi (Vi) tertinggi dari c. Tahap Choice
masingmasing alternatif. Nilai tertinggi dijadikan Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih
prioritas pertama sebagai penerima beasiswa. salah satu alternatif pemecahan yang dibuat pada
tahap desain yang dipandang sebagai aksi yang
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu penentuan paling tepat untuk mengatasi masalah yang sedang
kreteria di dasarkan pada beasiswa mahasiswa atau dihadapi. Dari tahap ini didapatkan dokumen
penelitian besiswa secara umum. Sedangkan dalam solusi dan rencana implementasinya.
penelitian yang akan dilakukan menggunakan kreteria- d. Tahap Implementasi
kreteria pembobotan secara umum dan di tambah dengan Pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi
kreteria yang di dapat dari hasil analiasa jalur undangan pemecahan yang dipilih ditahap Choice.
penerimaan siswa baru di sekolah. Implementasi yang sukses ditandai dengan
terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara
2.2 Sistem Pendukung Keputusan (Decision kegagalan ditandai masih adanya masalah yang
Support System atau DSS) sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini

3.5-38
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4-7 Februari 2017

didapatkan laporan pelaksanaan solusi hasilnya.


[5]
(1)
2.5 Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Keterangan:
Sistem Pendukung Keputusan dirancang secara rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
khusus untuk mendukung seseorang yang harus Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap
mengambil keputusan-keputusan tertentu (Budi S:
2006). Berikut ini beberapa kriteria Sistem Pendukung Kriteria:
Keputusan adalah: Max Xij = nilai terbesardari setiap kriteria
Min Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria
a. Interaktif Benefit = jika nilai terbesar adalah nilai terbaik
Sistem Pendukung Keputusan memiliki user Cost = jika nilai terkecil adalah nilai terbaik
interface yang komunikatif, sehingga pemakai
dapat melakukan akses secara cepat ke data dan Dimana rij adalah rating ternormalisasi dari alternatif Ai
memperoleh informasi yang dibutthkan. pada atribut Cj; i=1,2...,m dan j=1,2...,n. Nilai prefensi
b. Fleksibel untuk setiap alternative (Vi) diberikan sebagai:
Sistem Pendukung Keputusan memiliki sebanyak
mungkin variabel masukan, kemampuan untuk
mengolah dan memberikan keluaran yang
menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada (2)
pemakai. Keterangan:
c. Data Kualitas Sistem pendukung keputusan Vi = ranking untuk setiap alternatif
memiliki kemampuan untuk menerima data kualitas Wj = nilai bobot dari setiap kriteria
yang dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
pemakainya, sebagai data masukan untuk
pengolahan data. Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan bahwa
d. Prosedur Pakar Sistem pendukung keputusan alternatif Ai lebih dipilih [3][4][9].
mengandung suatu prosedur yang direncanakan
berdasarkan rumusan formal atau juga berupa 3.2 Kriteria dan Bobot
prosedur kepakaran seseorang atau kelompok Dalam penelitian ini ada bobot dan kriteria yang
dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan ditetapkan dalam menentukan siapa yang akan terseleksi
fenomena tertentu [2]. sebagai siswa baru terbaik. Adapun kriteria nya adalah :
Tabel 1. Kriteria
3. METODE PENELITIAN Kriteria Keterangan Nilai
3.1 Simple Additive Weight (SAW) C1 Kemampuan Bahasa Inggris 20
Metode SAW sering juga dikenal istilah metode C2 Keahlian Ekstrakulikuler 20
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW C3 Tidak Buta Warna 10
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja C4 Tamat SMP 10
pada setiap alternative pada semua atribut. Metode SAW C5 Nilai SKHU/Ijazah 10
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) C6 Usia 5
ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan semua C7 Mengisi Formulir 5
ranting alternatif yang ada. Langkah penyelesaian SAW C8 Sertifikat Prestasi 20
adalah sebagai berikut: 100
Contoh Alternatif:
1. Menetukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan A1 = Dewi
acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci. A2 = Susan
2. Menetukan rating kecocokan setiap alternatif A3 = Widi
pada setiap kriteria. A4 = Santi
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria A5 = Anto
(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks
berdasarkan persamaan 4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut 4.1 Analisa dan Perancangan Sistem
keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga Pada proses pembuatan Sistem Pendukung
diperoleh matriks ternormalisasi R. Keputusan perankingan calon siswa baru jalur undangan
4. Hasil akhir proses perankingan yaitu penjumlahan dibutuhkan pembobotan pada setiap kriteria yang telah
dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan ditentukan oleh pengambil keputusan atau para ahli
vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dibidang nya. Untuk perankingan calon siswa baru ada 8
dipilih kriteria yang akan digunakan yaitu Kriteria C1 sampai
sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. C8. Adapun Kriteria tersebut seperti terlihat pada tabel
di atas.
4.2 Analisis System
3.5-39
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4-7 Februari 2017

Sistem Pendukung Keputusan perankingan calon Cukup C 3


siswa baru merupakan suatu perangkat lunak yang Tinggi T 4
dibangun untuk menentukan siswa baru yang berkualitas Sangat Tinggi ST 5
degan memilih kriteria yang ditentukan berdasarkan
ketentuan sebelumnya. Tabel 8 Usia (C6)
4.3 Analisa Input Usia Bobot Nilai
Data masukan (input) untuk melakukan proses Tidak Cukup SR 1
pengambilan keputusan dari beberapa alternatif ini Kurang Cukup R 2
dilakukan melalui proses pemasukan data berupa kriteria Cukup C 3
perankingan siswa baru yang telah diterapkan. Sangat Cukup ST 5
Kemudian akan dilakukan proses pengambilan
keputusan menggunakan Simple Additive Weighting
Tabel 9 Mengisi Formulir (C7)
(SAW).
Mengisi Formulir Bobot Nilai
4.4 Analisa Output
Tidak Tepat Waktu C 3
Data keluaran (Output) yang dihasilkan dari sistem
ini adalah alternatif menentukan calon siswa baru yang Tepat Waktu T 4
telah ranking dari nilai tertinggi sampai dengan nilai Tabel 10 Sertifikat Prestasi (C8)
terendah. Hasil akhir yang yang dikeluarkan oleh Sistem Sertifikat Prestasi Bobot Nilai
Pendukung Keputusan ini berasal dari nilai setiap Rendah R 2
kriteria alternatif calon siswa baru, karena dalam setiap Cukup C 3
kriteria memiliki nilai yang berbeda. Tinggi T 4
4.5 Analisa Pembahasan dan Hasil Sangat Tinggi ST 5
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah
dengan menggunakan metode SAW yang telah 4.5.1 Menentukan Rating Kecocokan
dijelaskan sebelumnya, pada bagian ini akan membahas Berdasarkan data di atas, dapat dibentuk matriks
tentang proses hasil perhitungan dan keluaran penentuan keputusan X, yaitu :
siswa baru.
Tabel 2 Bobot Nilai Tabel 11 rating kecocokan alternatif
Bobot Nilai Alternatif Kriteria
Sangat Rendah (SR) 1
C1

C2

C3

C4

C5

C6

C7
C8
Rendah (R) 2
Cukup (C) 3
Tinggi (T) 4 A1 5 2 3 5 4 3 4 2
Sangat Tinggi (ST) 5 A2 2 1 3 5 3 3 4 1
Tabel 3 Kemampuan Bahasa Inggris (C1) A3 1 3 3 5 2 3 4 1
Kemampuan Berbahasa Bobot Nilai A4 3 1 3 5 2 3 4 3
Ingris A5 2 2 3 5 4 3 4 2
Tidak Mampu SR 1
Kurang Mampu R 2 Pengambilan keputusan memberikan bobot,
Mampu C 3 berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria
Sangat Mampu ST 5 yang dibutuhkan sebagai berikut:
Tabel 4 Keahlian Ekstrakulikuler (C2) Vektor Bobot W = [20, 20, 10, 10, 10, 5, 5, 20]
Keahlian Ekstrakulikuler Bobot Nilai Membuat matriks keputusan X, dibuat tabel kecocokan
Tidak Ahli SR 1 sebagai berikut:
Kurang Ahli R 2
Ahli C 3
Sangat Ahli ST 5
Tabel 5 Tidak Buta Warna (C3) X=
Tidak Buta Warna Bobot Nilai
Tidak Baik SR 1
Baik C 3
Sangat Baik ST 5 4.5.2 Normalisasi Matriks
Tabel 6 Tamat SMP (C4) Pertama dilakukan normalisasi matriks X untuk
menghitung nilai masing-masing kriteria berdasarkan
Tamat SMP Bobot Nilai
kriteria yang telah ditentukan, yaitu:
Tidak Lulus SR 1
Lulus ST 5
 A1
Tabel 7 Nilai SKHU/ijazah (C5)
Nilai SKHU/Ijazah Bobot Nilai R1 = = =1
Sangat Rendah SR 1
R2 = = = 0,6
Rendah R 2
3.5-40
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4-7 Februari 2017

R3 = = =1 R48 = = =1

R4 = = =1
 A5
R5 = = =1 R51 = = = 0,4
R6 = = =1 R52 = = = 0,6
R7 = = =1 R53 = = =1
R8 = = = 0,6 R54 = = =1

R55 = = =1
 A2
R21 = = = 0,4 R56 = = =1

R22 = = = 0,3 R57 = = =1

R23 = = =1 R58 = = = 0,6

R24 = = =1 Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat matriks


ternormalisasi sebagai berikut :
R25 = = = 0,75
R=
R26 = = =1

R27 = = =1

R28 = = = 0,3
4.5.3 Perhitungan
Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W R
 A3 dan penjumlahan hasil perkalian untuk memperoleh
R31 = = = 0,2 alternatif terbaik dengan melakukan perankingan nilai
terbesar sabagai berikut:
R32 = = =1
VI = {(1×20) + (0,6×20) + (1×10) + (1×10) +
R33 = = =1 (1×10) + (1×5) + (1×5) + (0,6×20)}
= (20 + 12 + 10 + 10 + 10 + 5 + 5 + 12)
R34 = = =1
= 84
V2 = {(0,4×20) + (0,3×20) + ( 1×10) + ( 1×10)
+ (0,75×10) + ( 1×5) + (1+5) + (0,3×20)}
R35 = = = 0,5 = (8 + 6 + 10 + 10 + 7,5 + 5 + 5 + 6)
= 57,5
R36 = = =1 V3 = {(0,2×20) + (1×20) + ( 1×10) + (1×10) +
(0,5×10) + (1×5) + (1×5) + (0,3×20)}
R37 = = =1 = (4 + 20 + 10 + 10 + 5 + 5 + 5 + 6)
= 65
R38 = = = 0,3
V4 = {(0,6×20) + (0,3 + 20) + (1×10) + (1×10) +
(0,5×10) + (1×5) + (1×5) + (1×20)}
 A4 = (12 + 6 + 10 + 10 + 5 + 5 + 5 + 20)
R41 = = = 0,6 = 73

R42 = = = 0,3 V5 = {(0,4×20) + (0,6×20) + ( 1×10) + (1×10) +


(1×10) + (1×5) + (1×5) + (0,6×20)
R43 = = =1 = (8 + 12 + 10 + 10 + 10 +5 + 5 + 12)
= 72
R44 = = =1

R45 = = = 0, 5 Dari perkalian matriks W R maka didapatkan hasil


sebagai berikut:
R46 = = =1
V1 = 84
R47 = = =1 V2 = 57,5
V3 = 65
3.5-41
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4-7 Februari 2017

V4 = 73 Support System Pemetaan Lahan Pertanian Yang


V5 = 72 Berkualitas Untuk Meningkatkan Hasil Produksi
Padi Menggunakan Metode Simple Additive
Nilai terbesar dari penjumlahan matriks di katas adalah Weighting (SAW). SEMNASTEKNOMEDIA.
V1 dengan demikian alternatif A 1 (siswa A 1) adalah AMIKOM Yogyakarta.
siswa baru yang berkualitas baik dan memiliki predikat [5] Andayati, Dina. 2013. Sistem Pendukung Keputusan
terbaik atau siswa dengan bobot nilai tertinggi. Pra Seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) On-Line
Kriteria siswa baru terbaik di atas berdasarkan interval Yogyakarta, Jurusan Teknik Informatika. Fakultas
berikut ini: Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi
AKPRIND Yogyakarta
50 – 70 = Cukup [6] Muhamad Muslihudin, Dewi Hartini. 2015.
71 – 82 = Baik Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk
83 – 100 = Terbaik Penerimaan Beasiswa Di SMK PGRI 1 Talang
Padang Dengan Model Fuzzy Multiple Attribute
5. KESIMPULAN DAN SARAN Menggunakan Metode SAW. Jurnal TAM No.5 No.2
5.2 Kesimpulan Hal 1-7,. STMIK Pringsewu.
Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan [7] Siregar, Hanoman Afrianto. 2013. Sistem
perankingan penerimaan calon siswa baru jalur Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru
undangan pada SMK Bumi Nusantara Wonosobo dapat pada MTS Nurul Falah Al-Amin. Jurusan Sistem
membantu dan mempermudah sekolah dalam memilih Informasi, STMIK Pringsewu.
siswa baru yang berkualitas berdasarkan kriteria- [8] Muhammad Nanda Putra Pratama, Agus Sevtiana,
kriteria yang telah ditentukan yaitu kemampuan bahasa Deny Martha. 2015. Penerapan Metode Simple
inggris, keahlian ekstrakulikuler, tidak buta warna, Additive Weighting (Saw) Pada Sistem Seleksi
tamat SMP, nilai SKHU/Ijazah, usia, mengisi formulir, Penerimaan Calon Siswa Baru (Studi Kasus: Smk
dan sertifikat prestasi. Negeri 1 Cirebon). JURNAL DIGIT, Vol. 5 No.2
Dari hasil nilai yang diperoleh maka Alternatif 1 Nov 2015, pp. 159~170.
(V1) memiliki nilai tertinggi yaitu dengan nilai 84 [9] Hanifa, Muhamad Muslihudin, Sri Hartati. 2016.
dengan rentan nilai 50 – 70 Cukup, 71 – 80 Baik, 81 – Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Besar
100 Terbaik. Gaji Untuk Guru Honorer Di Kabupaten
Pesawaran Menggunakan Metode Fuzzy
5.3 Saran SAW.Jurnal Teknologi, Vol. 09 No.01 Juni 2016,
Berdasarkan kesimpulan di atas diharapkan agar hal. 83-88. IST Akprind. Yogyakarta.
Sistem Informasi ini dapat dikembangkan lebih jauh
dengan pengolahaan data calon siswa yang baru, lebih
banyak dan luas sehingga Sistem Informasi ini benar-
benar dapat digunakan sebagai satu pengambilan Biodata Penulis
gambaran dalam mengambil keputusan Penerimaan
Siswa Baru pada SMK Bumi Nusantara Wonosobo. Anita Dewi Susanti Penulis Pertama, merupakan
mahasiswa program Sistem informasi STMIK
DAFTAR PUSTAKA Pringsewu, sekarang sedang aktif pada Semester 6
Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung.
[1] Surya, Candra. 2015. Sistem Pendukung Keputusan
Rekomendasi Penerimaan Beasiswa Menggunakan Muhamad Muslihudin Penulis Kedua, memperoleh
Fuzzy Multy Attribut Decision Making (FMADM) gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem
dan Simple Additive Weighting (SAW), Jurnal Informasi STMIK Pringsewu Lampung, lulus tahun
Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 4, Agustus 2015, 2012. Memperoleh gelar Magister Teknik Informatika
hal. 149-156. (M.T.I) Program Pasca Sarjana IBI Darmajaya
[2] Ardi Kurniawan, Kusrini. 2016. Analisis dan Lampung, lulus tahun 2015. Saat ini menjadi Dosen di
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan STMIK Prengsewu.
Penilaiaan Kinerja Guru (PKG) menggunakan
metode SAW pada SD Negeri 1 Wonokerto Berbasis Sri Hartati Penulis Ketiga, memperoleh gelar Sarjana
WEB. Jurusan Sistem Informasi, Magister Teknik Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK
Informatika. STMIK AMIKOM Yogyakarta. Pringsewu Lampung, lulus tahun 2003. Memperoleh
[3] Muhamad Muslihudin & A. Wulan Arumita. (2016). gelar Magister Teknik Informatika (M.T.I) Program
Pembuatan Model Penilaian Proses Belajar Pasca Sarjana IBI Darmajaya Lampung, lulus tahun
Mengajar Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK Prengsewu.
Simple Additive Weighting (Saw)(Sudi: Stmik
Pringsewu). SEMNASTEKNOMEDIA. AMIKOM
Yogyakarta.
[4] Wulandari, Ahmad Mustofa, Ponidi, Muhamad
Muslihudin, Firza Adi Firdiansah. (2016). Decision

3.5-42

Anda mungkin juga menyukai