Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN ASSESMEN DAN

PROSEDUR ASSESMEN BERBASIS KOMPETENSI

Oleh:
Nama : DIAN SANY SIAGIAN
NPM ` : 1801010299
Program Studi : PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
PEMATANGSIANTAR
2019
KATA PENGANTAR
 
Segala  puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengertian Assesmen
dan Tujuan Assesmen  ini dengan baik.
Kami  menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang terdapat pada
Makalah  ini sebagai akibat dari keterbatasan dari pengetahuan kami. Sehubungan dengan
hal tersebut,kami  akan selalu membuka diri untuk menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….….i
DAFTAR ISI….…………………………………………………………….……...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Latar Belakang………………………………………………………….…1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………....1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….3
A. Pengertian Asesmen Secara Umum...........................................................3
B. Prosedur Asesmen Berbasis Kompetenssi.................................................5     
Pengaplikasiannya dalam Kehidupan Sehari-hari...................................6
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….8
A. Kesimpulan………………………………………………………………...8
B. Saran…………………………………………………………………….....9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dewasa ini istilah asesmen banyak digunakan dalam kegiatan evaluasi, terutama
setelah diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini memiliki
karakteristik tertentu baik dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
maupun evaluasi pembelajaran.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi),
membawa implikasi terhadap model pendekatan pembelajaran dan teknik penilaian.
Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal
merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses
pembelajaran dan dilakukan oleh suatu lembaga, dimaksudkan antara lain untuk pengendali
mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh
guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk penjaminan mutu pembelajaran.
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses,
kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki
dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat
memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan
proses pembelajaran.
Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, kurikulum ini tidak hanya
mempersyaratkan penggunaan tes formal seperti halnya yang baisa digunakan selama ini,
melainkan juga evaluasi alternative yang dinamakan dengan asesmen portofolio (autentik)
maupun asesmen kinerja (performance). Pemakalah ingin membahas bagaimana asesmen
belajar beserta prosedur penerapannya dengan baik dan benar.
B.       Rumusan Masalah                                                    
1.      Apa pengertian asesmen ?
2. Apa yang dimaksud dengan asesmen autentik (asesmen kinerja)?

C.      Tujuan
1.         menjekaskan apa pengertian assesmen
2.         Menjelaskan konsep asesmen kinerja beserta prosedur penerapannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian
Asesmen merupakan proses mendokumentasi, melalui proses pengukuran,
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan peserta didik. Dapat dinyatakan pula
bahwa asesmen merupakan sistematik untuk memperoleh informasi tentang apa yang
diketahui, dilakukan, dan dikerjakan oleh peserta didik. Berikut disajikan beberapa
pengertian asesmen yang disampaikan oleh pakar asesmen pembelajaran:
a.         Khan, Hardas, dan Ma (2005) menyatakan bahwa asesmen merupakan proses
mendokumentasikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan.
b.         NAEYC (1990) menyatakan bahwa asesmen merupakan proses pengamatan,
pencatatan dan selanjutnya pendokumentasian pekerjaan yang dikerjakan peserta didik dan
cara-cara peserta didik mengerjakannya, untuk dijadikan sebagai dasar dari berbagai
pembuatan keputusan pendidikan yang mempengaruhi anak.
c.         Dodge dan Bickart (1994) menyatakan bahwa asesmen merupakan proses
memperoleh informasi tentang anak untuk membuat keputusan tentang pendidikannya.
d.        Hills (1992) menyatakan bahwa asesmen terdiri atas tahap pengumpulan data
tentang perkembangan dan belajar peserta didik, menentukan kebermaknaan tujuan
program, memadukan informasi kedalam perencanaan program, dan mengkomunikasikan
temuan kepada orang tua dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Dari keempat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa assasmen


merupakan Metode dan alat asesmen meliputi: observasi, asesmen amndiri oleh
pesertadidik, tugas praktek harian, contoh hasil pekerjaan peserta didik, tes tertulis, skala
penilaian, proyek, laporan tertulis, review kinerja, dan asesmen portofolio. Kinerja peserta
didik dinilai dari informasi yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen, pendidik
menggunakan pemahamannya, pengetahuan tentang belajar, dan pengalaman peserta didik,
kemudian membandingkannya dengan criteria yang telah dirumuskan dalam membuat
penilaian mengenai kinerja peserta didik berkenaan dengan hasil belajaryang telah
ditetapkan.
Evaluasi memiliki kesamaan dengan asesmen, asesmen biasanya berkaitan
dengan prestasi belajar peserta didik. Dalam pemakaian yang lebih sempit, asesmen
disamakan dengan ujian, sedangkan dalam pemakaian yang lebih luas, asesmen disamakan
dengan evaluasi. Oleh karena itu evaluasi pendidikan biasanya meliputi asesmen hasil
belajar peserta didik. Evaluasi memiliki tujuan untuk mengetahui sikap peserta didik,
kesadaran karir, kepekaan budaya, praktek pembelajaran, kurikulum, personel sekolah, dan
sebagainya.
Beberapa pratisi pendidikan ada yang menggunakan kedua istilah tersebut secara
bergantian, namun ada pula yang memandang berbeda, yakni isi evaluasi dipandang lebih
luas dibandingkan dengan asesmen karena evaluasi berkaitan dengan pembuatan keputusan
tentang nilai atau harga dari suatu objek. Asesmen dipandang sebagai proses pengukuran
terhadap suatu karakteristik tertentu, seperti deskripsi tujuan, sementara evaluasi dipandang
sebagai proses pengukuran terhadap suatu karakteristik dan penentuan nilai atau harga
suatu objek. Shepard (1994) membedakan antara istilah asesmen dengan tes, walaupun
secara teknis keduanya memiliki makna yang sama. Dia menyatakan tes sebagai kegiatan
pengukuran tradisional, pengukuran pra akademik dan perkembangan anak yang tidak
standar, dan menggunakan istilah asesemen yang mengacu pada proses pengamatan dan
penilaian anak yang sesuai dengan perkembangan anak.
Perbedaan lain berkaitan dengan objek yang dikaji. Asesmen biasanya berkaitan
dengan peserta didik. Dalam pemakaian yan paling sempit, asesmen disamakan dengan
ujian. Dalam pemakaian yang paling luas, asesmen digunakan secara bergantian dengan
evaluasi. Evaluasi kegiatan pendidikan dapat menggunakan asesmen hasil belajarpeserta
didik namun dalam skala yang lebih luas. Evaluasi dapat mencakup tujuan seperti sikap
peserta didik, kesadaran karier peserta didik, kepekaan cultural, praktik mengajar.
     B.Asesmen  Autentik (Asesmen Kinerja)
Asesmen yang diterapkan di sekolah umumnya menggunakan  test formal.
Implementasi ujan seperti ini banyak menimbulkan pertanyaan karena tidak mampu
memberikan indikator terhadap  apa yang telah dipelajari oleh peserta didik, dan seringkali
peserta didik membuat terkaan atas butir soal pilihan ganda, sehingga peserta didik tidak
belajar berpartisipasi di dunia nyata. Pendekatan alternatif untuk menilai peserta didik
dewasa ini lebih banyak melibatkan peserta didik di dalamproses evaluasi yang dipandang
mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar.
Test standar umumnya digunakan untuk memungkinkan sekolah untuk membuat
standar yang jelas dan konsisten terhadap peserta didik. Test tersebut akhir-akhir ini
digunakan untuk berbagai tujuan di luar evaluasi kelas.  Test tersebut digunakan untuk
menempatkan peserta didik di kelas tertentu, membimbing peserta didik untuk membuat
keputusan mengenai berbagai mata pelajaran, dan untuk akuntabilitas terhadap keefektivan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah berdasarkan kinerja peserta didik.
Apabila tuntutan hasil test peserta didik harus tinggi, pendidik cenderung
mengajarkan materi pembelajaran yang akan diujikan untuk memperbaiki kinerja peserta
didik. Apabila suatu ujian dimaksudkan untuk menilai ketramplan yang diiinginkan dan
untuk menggambarkan penguasaan materi pembelajaran, hal ini bukan menjadi masalah.
Namun demikian, test standar umumnya menggunakan bentuk pertanyaan yang
menggunakan jawaban pendek atau pilihan ganda karena memberikanpeluang pengolahan
hasil valuasi lebih efisien. Teknik evaluasi seperti ini biasanya mengukur ketrampilan
kognitif tingkat rendah, sementara itupeserta didik perlu menggunakan ketrampilan yang
lebih kompleks ketika mereka berada di luar kelas.
Untuk mendorong peserta didik menggunakan keterampilan kognitif tngkat
tinggi dan mengevaluasi peserta didik secara lebih komprehensif, ada beberapa assesmen
alternatif yang dapat digunakan. Umumnya assesmen alternatif itu menggunakan teknik
evaluasi non standar untuk menilai proses berpikir kompleks. Asesmen alternatif tersebut
melput asesmen berbasis kinerja dan asesmen acuan patokan.
Asesmen berbasis kinerja ( performance based assesment) merupkan bentuk
ujian dimana peserta didik menjawab suatu pertanyaan atau membuat produk atau
mendemonsrasikan ketrampilan atau menampilkan kemampuan atau pengetahuan. Dapat
juga dinyatakan bahwa assesmen berbasis kinerja merupakan assesmenyang
mengaharuskan peserta didik membuat respon terhadap suatu persoalan. Penerapan
asesman berbasis kinerja ini mempersyaratkan peserta didik secara aktif menyelesaikan
tugas-tugas kompleks dengan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan tingkat tinggi
yang telah dimiliki dalam memmecahkan masalah yang bersifat realistik atau autentik.
Beberapa jenis assesmen kinerja itu adalah tugas-tugas membuat proyek individual atau
kelompok, contoh tulisan atau karangan, memecahkan masalah terbuka, wawancara atau
presentasi lisan, eksperimen ilmiah, simulasi komputer, pertanyaan yang membutuhkan
kontruksi jawaban, dan portofolio . asesmen kinerja ini umumnya mendekati kehidupan
nyata, dimana peserta didik harus mengerjakan tugas dalam batas waktu tertentu.
Asesmen autentik merupakan jenis asesmen kinerja. Nama autentik itu diperoleh
dari fokus teknik evaluasi yang digunakan untuk mengukur tugas-tugas kompleks, relevan,
dan di dalam duna nyata. Asesmen autentikdapat berbentuk karya ilmiah dan memperbaiki
karya tulis ilmiah, memberikan analisis  tentang peristiwa-peristiwa secara tertulis atau
lisan, berkolaborasi dengan orang lain dalam melaksanakan perdebatan dan
melaksanakanpenelitian. Tugas-tugas tersebut mempersyaratkan peserta didik mensintesis
pengetahuan dan membuat jawaban dengan benar. Validitas asesmen autentik didasarkan
pada relevansi materi yang tersaji di dalam kurikulum dengan keterterapannya di dalam
dunia nyata. Asesmen autentik itu dapat memperoleh reliabilitas tinggi apabila
menggunakan kriteria evaluasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Asesmen kinerja memiliki kemampuan untuk mengetahui minat peserta didik,
memperbaik prestasi belajar peserta didik, meningkatkan standar akademik, dan
meningkatkan pengembangan kurikulum yang lebih terpadu. Untuk melaksanakan asesmen
kinerja itu, berikut tahap-tahap yang harus dilalui.
a.         Identifikasi hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran itu diperoleh dari tujuan
pembelajaran. Pertanyaannya adalah apakah yang ingin diketahui oleh peserta didik dan
apa yang dapat mereka kerjakan? Misalnya, dalam pelajaran IPS, pendidik
menghendakiagar peserta didik memahami dan menerapkan prinsip-prinsip demokratis,
seperti perlindungan hak-hak sipil.
b.         Kembangkan tugas-tugas yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam
mempelajari tujuan pembelajaran. Setelah mengidentifikasi hasil belajar, pertanyaaan
berikutnya adalah apakah yang akan dilakukan oleh peserta didik dalam mempelajari
tujuanpembelajaran. Dalam hal ini peserta didik belajar dan mendemonstrasikan tujuan
pembelajaran denganberbagai cara, misalnya, dengan cara membaca, berbicara, berdiskusi,
bermain peran, menulis, pembuatan keputusan, atau pemecahan masalah.
c.         Identifikasi hasil belajar tambahan yang didukung oleh tugas. Tugas yang kompleks
adalah lebih dari sekedar mendemonstrasikan dan menerapkan pengetahuan, misalnya hak-
hak sipil sebagai suatu prinsip-prinsip demokratis. Tugas seperti ini mempersyaratkan
beberapa tugas, termasuk di dalamnya ketrampilan dasar seperti membaca, memperoleh
informasi, menulis, dan ketrampilan berpikir kritis, mengevaluasi data dan menarik
kesimpulan. Karena tugas kinerja itu bersifat autentik, maka tugas itu lebih banyak
mendukung belajar dan lebih dari satu tujuan belajar.
d.        Rumusan kriteria dan tingkat kinerja untuk mengevaluasi kinerja peserta didik.
Dalam tahap ini, pertanyannya adalah bagaimana pendidik mengetahui kualitas kegiatan
peserta didik? Salah satu cara untuk mengakses kinerja peserta didik adalah
mengembangkan krteria yang dapat digunakan untuk menilai dan mendeskrepsikan tingkat
kinerja.
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Asesmen merupakan kegiatan sistematik untuk memperoleh informasi tentang
apa yang diketahui, dilakukan, dikerjakan oleh peserta didik. Asesmen biasanya berkaitan
dengan prestasi peserta didik. Dalam pemakaian paling sempit, asesmen disamakan dengan
ujian.

B. Saran

Kita sebagai colon guru hendaknya mengerti dan benar-benar paham mengenai asesmen,
karena asesmen akan sangat bermanfaat saat kita bekerja nanti. Mengingat masa depan
yang akan kita hadapi tentu akan berbeda dengan masa yang sedang kita jalani sekarang
ini,maka dengan mengetahui asesmen ini, kita bisa mengevaluasi carakerja kita sendiri.
Daftar pustaka

 https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-assessment-fungsi-tujuan-
jenis-jenis-contoh.html (diakses 13 mei 2019 pkl 14.00)
 http://iyaz007.blogspot.com/2016/12/makalah-pengertian-asesmen-dan-tujuan.html
(diakses 13 mei 2019 pkl 14.00)

Anda mungkin juga menyukai