Anda di halaman 1dari 51

DEFENISI AKUNTANSI

Defenisi akuntansi menurut para ahli

1. Defenisi Abu Bakar A dan Wibowo

Akuntansi memiliki pengertian sebagai prosedur mengakui pencatatan dan korespondensi bursa keuangan dari suatu unsur
atau organisasi. Maksudnya, akuntansi adalah sistem informasi transaksi yang mengakui dan mencatat transaksi keuangan kemudian
disajikan dalam kelaporan keuangan.

2. Menurut American Accounting Association(AAA)

Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan laporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi tersebut.

3. Menurut American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)

Akuntansi adalah seni pencatatat, penggolongan dan pengiktisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Artinya akuntasi merupakan seni mencatat
menggolongkan dan menyusun iktisar kejadian atau transaksi keuangan yang selanjutnya disajikan dalam laporan keuangan.

4. Menururt Arnold

1
Akuntansi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi kepada siapa saja yang harus membuat sebuat keputusan dan
mengendalikan penerapan tersebut.

DEFENISI KOPERASI

Defenisi koperasi menurut para ahli

1. Defenisi UU No.25/1992

Defenisis koperasi Indonesia menurut UU No.25/1992 tentang perkoperasian adalah sebagai berikut.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan berlandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

2. Defenisi Munkner

Munknere mendefenisikan koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan “Urusniaga” secara kumpulan,
yang berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang
dikandung gotong royong.

3. Defenisi Arifinal Chaniago

2
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan
kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmania para anggotanya.

4. Defenisi P.J.V. Dooren

Koperasi tidaklah hanya sekumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum
(Corporate)

Defenisi akuntansi dan koperasi menurut kelompok dua

1. Defenisi Koperasi

Koperasi adalah kumpulan orang-orang yag memiliki tujuan yang sama yang memiliki badan hukum untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umunya.

2. Defenisi Akuntansi

Akuntansi adalah proses pencatatan kegiatan transaksi keuangan dalam suatu badan usahayang disajikan dalam laporan sebagai
informasi yang diperuntukkan bagi pihak internal maupun eksternal yang membutuhkan informasi laporan keuangan.

AKTIVITAS KOPERASI

3
Apapun jenis usaha dari sebuah koperasi, apakah itu koperasi simpan pinjam, penyediaan barang kebutuhan anggota , dan lain
sebagainya, aktivitas yang dilakukan tidak akan jauh berbeda yaitu melayani dan memenuhi kebutuhan para anggota dari koperasi
tersebut. Karena hal ini berdasarkan dari tujuan sebuah koperasi yaitu untuk mensejahterakan para anggotanya melalui perolehan
SHU.

Seperti contoh koperasi brimob kelapa dua yang menyediakan perlengkapan sehari-hari. Anggota brimob dan masyarakat
sekitarnya akan merasa terbantu dengan adanya koperasi tersebut karna perlengkapan yang mereka butuhkan bisa dibeli dengan harga
yang lebih murah khususnya untuk para anggota koperasi itu. Selain itu, anggota koperasi brimob dapat juga menjalankan koperasi
simpan pinjam.

HUBUNGAN AKUNTANSI DENGAN AKTIFITAS KOPERASI

Koperasi sebagai suatu organisasi ekonomi memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihak-pihak lain yang terkait
maka hubungan ini harus dilaksanakan dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Komunikasi dengan
semua pihak ini membutuhkan bahasa bisnis yang dapat dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terkait yakni bahasa bisnis
tersebut disebut akuntansi. Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha baik kepada anggota koperasi maupun pihak lain.
Pemakai informasi keuangan:
Eksternal koperasi terdiri dari kreditor, pemerintah, anggota koperasi, rekan kerja supplier, dan lainnya.
Internal koperasi terdiri dari ketua, manajer keuangan, manajer pemasaran, karyawan dan lainnya.

4
SIKLUS AKUNTANSI

1. Identifikasi Transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Akuntan harus mengidentifikasi transaksi
sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang
mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif. Selain itu, transaksi
yang akan dicatat juga harus memiliki bukti, jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan
keuangan. Bukti transaksi biasanya berupa kuitansi, nota, faktur, bukti kas keluar, memo penghapusan piutang dan lain sebagainya.
Bukti-bukti tersebut tentu saja harus sah dan diverifikasi.

2. Analisis Transaksi

Setelah mengidentifikasi transaksi, akuntan harus menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Untuk memudahkan,
Anda dapat menggunakan persamaan matematis: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Sistem pencatatan adalah double-entry system, yaitu
setiap transaksi yang dicatat akan berefek terhadap posisi keuangan didebit dan dikredit dalam jumlah yang sama. Sehingga setiap
transaksi mempengaruhi sekurang-kurangnya dua rekening pembukuan.

Contoh Dokumen Dasar


Agustus 1 Didirikan koperasi dengan simpanan Manambah Kas dan menambah
pokok Rp 100.000 dan simpanan wajib Modal. Modal disini adalah
Rp 50.000 simpanan pokok dan Simpanan

5
Wajib
2 Dikeluarkan biaya-biaya rapat Menambah biaya Rapat
pembentukan koperasi yang dihadiri 112 Pembentukan Koperasi dan
anggota sebesar Rp 500.000 mengurangi Kas koperasi
4 Dibayar biaya notaris untuk mengurus Menambah Biaya Notaris /
akte pendirian, surat izin usaha dan NPWP dan mengurangi Kas
NPWP sebesar Rp 2.500.000 koperasi
6 Diterima pinjaman lunak dari Bank Menambah Beban bunga usaha
Syariah Mandiri dengan bunga menurun di Bank Mandiri 17,5%, Biaya
sebesar 17.5% sebesar Rp 300.000.000 Administrasi 1% dan biaya
dipotong biaya adsministrasi 1% dan provisi 1.25%. Dan menambah
biaya provisi 1.25% jangka waktu 3 tahun Hutang Bank Mandiri Syariah
disisi Kredit.
7 Diterima hibah dari Bapak Muhammad Menambah perlengkapan
berupa 1 unit komputer lengkap dengan kpmputer + printer disisi Debet.
printernya senilai Rp 7.000.000 dan Dan menambah Modal
almari kaca untuk display barang seharga Sumbangan/Hibah Bapak
Rp 2.000.000 Muhammad disisi Kredit.
8 Perlengkapan toko dan ATK yang dibeli Menambah Perlengkapan toko
pada bulan ini Rp 500.000 dan ATK disisi Debet dan
Mengurangi Kas disisi Kredit.

6
9 Petugas toko membeli barang untuk Menambah Persediaan (masing-
mengisi persediaan berupa : masing) disisi Debet. Dan
2 ton beras Mentari @Rp 5.000/kg mengurangi Kas disisi Kredit.
1 ton gula pasir di pabrik gula kebon
agung @Rp 6.200/kg
50% dibayar tunai, sisanya dibayar bulan
depan
11 Dibeli secara tunai 2 buah tape compo Peralatan Kantor (tape compo)
@Rp 2.000.000 2 buah kipas angin @Rp bertambah disisi Debet. Dan
700.000, dan 5 buah magic jar seharga Rp mengurangi Kas disisi Kredit.
500.000 sebagai persediaan
13 Penjualan secara kredit barang pda hari Menambah Piutang Dagang
ini terdiri dari disisi Debet dan menambaj
5 kuintal beras @Rp 5.500/kg penjualan disisi Kredit.
50kg gula pasir @Rp 7.500
13 Dibeli secara kredit kepada pedagang Persediaan (makanan
pasar besar makanan dan minuman ringan dan minuman) disisi Debet dan
untuk dijual kembali senilai Rp 3.000.000 Menambah Hutang Dagang
disisi Kredit.
14 Dicatat simpanan pokok dan wajib Menambah Kas disisi Debet dan
anggota baru sebanyak 5 orang Menambah Simpanan Pokok dan

7
Simpanan Wajib disisi Kredit
14 Koperasi membeli mi instan sebanyak 20 Persediaan (Mi Instan)
dos @ Rp37.500/dos bertambah disisi Debet dan
Mengurangi Kas disisi Kredit
15 Seorang pedagang eceran membeli 1 Menambah Kas disisi Debet dan
kuintal beras mentari @Rp 5.300 Mengurangi persediaan beras
disisi Kredit (jika menggunakan
perpetual method)
15 Anggota dengan no keanggotaan 007 Piutang anggota (Anggota No.
membeli tape compo, seharga Rp 007) disisi Debet dan Menambah
2.500.000 dicicil 5x dan dikenakan biaya penjualan disisi Kredit. Dan
administrasi 1.5%/bulan Pendapatan
19 Koperasi membeli sebuah sepeda motor Menambah Inventaris sepeda
bekas secara tunai senilai Rp 7.800.000 motor disisi Debet dan
untuk inventaris mengurangi Aset berupa kas
disisi Kredit
20 Dicatat penjualan tunai pada tanggal 20 Kas bertambah di Debet dan
yang terdiri dari : mengurangi persediaan disisi
1 ton beras mentari @Rp 5.300/kg Kredit
1 kuintal gula pasir @Rp 7.400/kg
1 dos mi instan Rp 40.000

8
25 Dicatat penjualan yang terjadi antara 20- Kas bertambah di Debet dan
25 yang terdiri dari : mengurangi persediaan disisi
 2 kuintal  beras mentari @Rp 5.300/kg Kredit
1 kuintal gula pasir @Rp 7.400/kg
2 dos mi instan Rp 40.000
Makanan dan minuman ringan Rp
2.000.000
29 Untuk mengisi stok barang, pegawai toko Persediaan bertambah disisi
membeli secara kredit : Debet dan hutang anggota
1 ton  beras mentari @Rp 5.500/kg bertambah disisi Kredit
1 kuintal gula pasir @Rp 7.500/kg
Makanan dan minuman ringan Rp
2.500.000
30 Dibayar gaji 2 orang pegawai masing2 Biaya gaji bertambah disisi
Rp 750.000 Debet dan kas berkurang disisi
Kredit

3. Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal

Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat secara runtut di buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis
tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal  disebut

9
KOPERASI EMAK BAPAK
JURNAL UMUM
31 AGUSTUS 2007
TGL KETERANGAN REFF D K
Agustus penjurnalan. Terdapat dua
1 Kas 30.000.000 macam jenis jurnal, jurnal umum
Simpanan Pokok 20.000.000 dan jurnal khusus. Jurnal umum
Simpanan Wajib 10.000.000 dikenal dengan istilah jurnal saja.
(Setoran simpanan pokok dan wajib dari Biasanya pencatatan transaksi
anggota) dimasukan kedalam satu
Perhitungan : rekening yang didebit dan satu
Simpanan Pokok = 100.000 x 200 = 20juta rekening dikredit. Sedangkan,
Simpana Wajib = 50.000 x 200 = 10juta jurnal khusus, diselenggarakan
2 Biaya Rapat 500.000 untuk meningkatkan efisiensi
Kas 500.000 pencatatan terhadap transaksi
(biaya rapat pembentukan koperasi) yang berulang. Contohnya

4 Aktiva Lain-lain 2.500.000 seperti jurnal penjualan, jurnal

Kas 2.500.000 pembelian, jurnal penerimaan

(biaya notaris mengurus izin usaha dan kas, dan lainnya.

NPWP)
4. Contoh Pencatatan
6 Kas Bank Syariah Mandiri 293.250.000 Transaksi Kedalam Jurnal
Biaya Adsministrasi Bank 3.000.000
Biaya Provisi 3.750.000
Hutang Bank 300.000.000
(Mencatat Pencairan Bank Syariah Mandiri)
Perhitungan :
10
Biaya Adm Bank = 1% x 300juta = 3juta
Biaya Provisi =1,25% x 300jua = 3,75juta
5. Posting Buku Besar

Langkah selanjutnya yaitu mem-posting transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal ke dalam buku besar. Buku besar adalah
kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Pada
umumnya, perusahaan mempunyai daftar susunan rekening-rekening buku besar. Masing-masing rekening biasanya diberi nomor
kode, untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan membuat cross-reference dengan pencatatan transaksi di dalam jurnal.

BUKU BESAR
KAS                                                                                                                 1.1.01.01
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
1 AGUS Setoran Simp 30juta 30juta
Pokok&wajib
2 biaya rapat 500rb 29,5juta
pembentukan
koperasi
4 biaya notaris 2,5juta 27juta
mengurus izin usaha

11
dan NPWP
8 Menerima hibah 500rb 26,5juta
berupa peralatan
komputer + printer
serta almari kaca
9 Mencatat pembelian 8,1juta 18,4juta
persediaan berupa
barang dagangan
secara tunai dan
kredit
11 Membeli tunai 7,9juta 10,5juta
persediaan barang
daganagan brupa tape
compo, kipas angin
dan magic jar
14 Setoran simpanan 750RB 11,25juta
pokok dan wajib dari
anggota baru

12
15 penjualan barang 530RB 11,78JUTA
dagangan berupa
beras mentari kepada
pedagang eceran
19 Pembelian Inventaris 7,8juta 3,98juta
20 Penjualan tunai 6,08juta 10,06juta
barang dagangan
30 Biaya gaji 1,5juta 8.560.000

KAS BANK SYARIAH MANDIRI                                                                 1.1.01.02


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
6 AGUS Mencatat Pencairan 293.25j 293,25juta
Bank Syariah uta
Mandiri

SIMPANAN POKOK                                                                                      3.1

13
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
1 AGUS Setoran Simp Pokok 20juta 20juta
14 Setoran Simp Pokok 500rb 20,5juta

SIMPANAN WAJIB                                                                                        3.2
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
1 AGUS Setoran Simp wajib 10juta 10juta
14 Setoran Simp wajib 250 10,25juta

BIAYA RAPAT                                                                                   5.4.01.03
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K

14
2007
2 AGUS biaya rapat 500rb 500rb
pembentukan
koperasi

AKTIVA LAIN-LAIN                                                                          1.3
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
4 AGUS biaya notaris 2,5juta 2,5juta
mengurus izin usaha
dan NPWP

BIAYA ADM BANK                                                                           5.4.2.1


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
6 AGUS Mencatat Pencairan 3JUTA 3 JUTA

15
Bank Syariah
Mandiri

BIAYA PROVISI                                                                                5.4.2.02
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
6 AGUS Mencatat Pencairan 3,75juta 3,75juta
Bank Syariah
Mandiri

BIAYA GAJI                                                                            5.2.01
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
30 AGUS Mencatat Biaya Gaji 1,5juta 1,5juta

HUTANG BANK                                                                                 2.2.01

16
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
6 AGUS Mencatat Pencairan 300JUTA 300JUTA
Bank Syariah
Mandiri

PERALATAN KANTOR                                                                                 1.2.03
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
7 AGUS Menerima hibah 9JUTA 9JUTA
berupa peralatan
komputer + printer
serta almari kaca

MODAL SUMBANGAN                                                                                  3.5

17
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
7 AGUS Menerima hibah 9JUTA 9JUTA
berupa peralatan
komputer + printer
serta almari kaca

PERLENGKAPAN TOKO DAN ATK                                                                                    1.1.04


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
8 AGUS Menerima hibah 500rb 500rb
berupa peralatan
komputer + printer
serta almari kaca

PERSEDIAAN BRG DAGANGAN – BERAS MENTARI                               1.1.05.1


Tanggal Keterangan Ref D K Saldo

18
D K
2007
9 AGUS Mencatat pembelian 10 juta 10 juta
persediaan berupa
barang dagangan
secara tunai dan
kredit
13 Penjualan secara 2,5 juta 7,5juta
tunai berupa beras
15 penjualan barang 500RB 7 juta
dagangan berupa
beras mentari kepada
pedagang eceran
20 Penjualan Beras 5juta 2 juta
Mentari
25 Penjualan kredit 1juta 1juta
beras mentari

19
29 Pembelian persediaan 5,5juta 6,5juta
beras mentari

PERSEDIAAN BRG DAGANGAN – gula pasir                               1.1.05.2


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
9 AGUS Mencatat pembelian 6,2juta 6,2juta
persediaan berupa
barang dagangan
secara tunai dan
kredit
13 Penjualan secara 310RB 5,890juta
tunai berupa gula
pasir
20 Penjualan gula pasir 620rb 5,270juta
25 Penjualan kredit gula 620rb 4,650juta
pasir

20
29 Pembelian persediaan 750rb 5,4juta
gula pasir

HUTANG USAHA                                                                              2.1.01
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
9 AGUS Mencatat pembelian 8,1JUTA 8,1JUTA
persediaan berupa
barang dagangan
secara tunai dan
kredit
13 pembelian secara 3JUTA 11,1JUTA
kredit berupa
makanan dan
minuman untuk
dijual
14 pembelian secara 750RB 11,85juta
kredit berupa mi

21
instan
29 Hutang usaha 8,750rb 20,6juta

PERSEDIAAN BRG DAGANGAN – TAPE COMPO                         1.1.05.3


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
11 AGUS Membeli tunai 4uta 4juta
persediaan barang
daganagan brupa tape
compo
15 Penjualan tape 2juta 2juta
compo

PERSEDIAAN BRG DAGANGAN – KIPAS ANGIN                          1.1.05.4


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007

22
11 AGUS Membeli tunai 1,4uta 1,4juta
persediaan barang
daganagan brupa
Kipas Angin

PERSEDIAAN BRG DAGANGAN – magic jar                                 1.1.05.5


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
11 AGUS Membeli tunai 2,5juta 2,5juta
persediaan barang
daganagan brupa
magic Jar

PIUTANG USAHA                                                                 1.1.03
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007

23
13 AGUS Penjualan secara 3,125JUT 3,125JUTA
tunai berupa beras A
dan gula pasir
15 Penjualan tape 2,5juta 5,625juta
compo
25 Penjualan kredit 3,880juta 9,505juta

INVENTARIS -SEPEDA MOTOR BEKAS                                                    1.1.04


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
19 AGUS Pembelian Inventaris 7,8JUTA 7,8JUTA

PERSEDIAAN BRG DAGANGAN – MAKANAN&MINUMAN                                1.1.05.6


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007

24
13 AGUS pembelian secara 3juta 3juta
kredit berupa
makanan dan
minuman untuk
dijual
25 Penjualan makanan 2juta 1juta
dan minuman
29 Pembelian persediaan 2,5juta 3,5juta
makanan dan
minuman

PERSEDIAAN BRG DAGANGAN – MI INSTAN                              1.1.05.7


Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
14 AGUS pembelian secara 750RB 750RB
kredit berupa mi

25
instan
20 Penjualan mi instan 37.500 712.500
25 Penjualan mi instan 75rb 637.500

LABA USAHA                                                                                                 6.1
Tanggal Keterangan Ref D K Saldo
D K
2007
13 AGUS Laba Penjualan Beras 315.000 315.000
dan gula pasir
15 Laba Usaha penjualan 30rb 345.000
beras mentari
15 Laba penjualan tape 500rb 845.000
compo
20 Laba Penjualan Beras 422.500 1.267.500
dan gula pasir
25 Laba Penjualan barang 185rb 1.452.500
daganga kalau tidak

26
dijelaskan secara tunai
didalam soal maka yg
terjadi adalah
penjualan secara kredit

6. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat
mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca
saldo harus sama jumlahnya. Jika jumlah saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada di kredit maka dikatakan bahwa neraca
saldo tidak seimbang, masih ada kesalahan. Jika demikian, maka akuntan harus mencari kesalahan yang terjadi sebelum laporan
disusun.

7. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat  transaksi yang belum dicatat, atau ada transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan
maka dicatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian dilakukan  secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun. Pencatatan
penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya. Transaksi penyesuaian dicatat pada jurnal penyesuaian dan kemudian
dibukukan kedalam buku besarnya. Setelah itu saldo yang ada di buku besar siap disajikan dalam laporan keuangan. Dengan kata
lain, hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang disusun secara akrual basis.

27
8. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Pada tahap ini, Anda hanya perlu menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada
buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokan kedalam kelompok aktiva atau
pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Namun, ingat saldo yang seimbang
belum tentu benar tetapi saldo yang benar pasti seimbang.

9. Penyusunan Laporan Keuangan

Berdasarkan informasi pada neraca saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan
keuangan yang disusun seperti:

 Laporan laba rugi, untuk menggambarkan kinerja perusahaan.


 Laporan perubahan modal, untuk melihat perubahan modal yang telah terjadi.
 Neraca, dapat digunakan memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.
 Laporan arus kas, memberikan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan kas masuk pada periode berjalan.

Laporan Keuangan Koperasi


KOPERASI EMAK BAPAK
LAPORAN HASIL USAHA
Per Agustus 2007

28
KETERANGAN D K

Partisipasi Anggota :
Partisipasi Bruto Anggota 2.500.000
Beban Pokok (2.000.000)
Partisipasi Neto Anggota 500.000
Pendapatan Dari Non Anggota :
Penjualan 13.615.000
Harga Pokok Penjualan (12.662.500)
SHU Kotor dari Non ANggota 952.500
SHU Kotor 1.452.500
Beban Operasi :
Beban Usaha :
Biaya Gaji 1.500.000 (1.500.000)
SHU Koperasi (47.500)
Beban Perkoperasian :
Beban Rapat 500.000
Beban Provisi 3.750.000

29
Beban Adm Bank 3.000.000 (7.250.000)
SHU setelah beban perkoperasian (Rugi) (7.297.500)

KOPERASI EMAK BAPAK


NERACA SALDO
Per Agustus 2007
KETERANGAN D (Rp) K (Rp)

Kas 8.560.000
Kas Bank Syariah Mandiri 293.250.000
Piutang Usaha 9.505.000
Perlengkapan Toko dan ATK 500.000
Persediaan Brg Dagangan :
a.       Beras Mentari 6.500.000
b.      Gula pasir 5.400.000
c.       Tape Compo 2.000.000
d.      Kipas Angin 1.400.000

30
e.       Magic Jar 2.500.000
f.        Makanan dan Minuman 3.500.000
g.       Mi Instan 637.500
Peralatan Kantor 9.000.000
Inventaris  - Sepeda Motor Bekas 7.800.000
Aktiva Lain-lain 2.500.000
Hutang Usaha 20.600.000
Hutang Bank 300.000.000
Simpanan Pokok 20.500.000
Simpanan Wajib 10.250.000
Modal Sumbangan 9.000.000
SHU 7.297.500

TOTAL 360.350.000 360.350.000

KOPERASI EMAK BAPAK


LAPORAN ARUS KAS
PERIODE AGUSTUS 2007

31
AKTIVITAS OPERASI
Penjualan :
Partisipasi Anggota 500.000
Pendapatan dr Non Anggota 952.500
Biaya Gaji (1.500.000)
Biaya Rapat (500.000)
Biaya Administrasi Bank (3.000.000)
Biaya Provisi (3.750.000)
Kas (Rugi) yang diterima dari kegiatan Operasi (7.297.500)

AKTIVITAS INVESTASI 0

AKTIVITAS PENDANAAN 0

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (PSAK NO.27)

1. Perhitungan hasil usaha.

32
` Adalah laporan keuangan koperasi yang menyajikan jumlah pendapatan usaha koperasi yang berasal dari anggota maupun
dari bukan anggota dengan memperbandingkan dengan total biaya dalam satu periode tertentu. Laporan keuangan ini sama dengan
laporan laba/rugi di perusahaan bukan koperasi.

Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata di ukur dari SHU atau
Laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. Dalam Laporan Perhitungan Hasil Usaha komponen-komponen yang perlu
diketahui dan dicermati yaitu:

 Partisipasi Anggota

Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosional dari orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong orang-
orang tersebut memberikan kontribusinya terhadap tujuan kelompoknya itu dan berbagai tanggung jawab atas pencapaian tujuan
tersebut. Partisipasi anggota koperasi berarti anggota memiliki keterlibatan mental dan emosional terhadap koperasi, memiliki
motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung jawab atas pencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi.
Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh
koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna/pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan
dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan dalam
rapat anggota, pemberian kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka partisipasi anggota koperasi, yaitu :

33
1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota (kehadiran, keaktifan, dan penyampai/mengemukakan
pendapat/saran/ide/gagasan/kritik bagi koperasi).
2. Partisipasi dalam kontribusi modal (dalam berbagai jenis simpanan, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela/manasuka, jumlah dan frekuensi menyimpan simpanan, penyertaan modal).
3. Partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (dalam berbagai jenis unit usaha, jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari
setiap unit usaha koperasi, besaran transaksi berdasarkan waktu dan unit usaha yang dimanfaatkan, besaran pembelian atau
penjualan barang maupu jasa yang dimanfaatkan, cara pembayaran atau cara pengambilan, bentuk transaksi, waktu layanan).
4. Partisipasi dalam pengawasan koperasi (dalam menyampaikan kritik, tata cara penyampaian kritik, ikut serta melakukan
pengawasan jalannya organisasi dan usaha koperasi)
2. Neraca

Menurut Partomo, neraca adalah laporan keuangan yang berupa ringkasan harta  (aset), kewajiban (liabilities), dan modal
sendiri (equity) pada suatu periode tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
a. Aktiva
Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:
 Aktiva lancar yang terdiri dari uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual
atau dikonsumsikan dalam periode berikutnya (paling lama 1 tahun). Yang termasuk aktiva lancar adalah kas, surat berharga
yang mudah dijualbelikan, piutang dagang, piutang wesel, persediaan barang, dan lain sebagainya.

34
 Aktiva tidak lancar yang mempunyai masa penggunaan relatif panjang, tidak akan habis dipakai dalam suatu siklus operasi
perusahaan (1 tahun) dan tidak dapat segera dijadikan kas. Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah investasi jangka
panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, beban yang ditangguhkan, dan aktiva lain-lain.
b. Utang
Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana utang ini merupakan sumber dana
atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Utang dibedakan menjadi utang jangka panjang dan utang jangka pendek (utang
lancar).
c. Modal
Hak atau bagian yang dimiliki pemilik perusahaan yang ditunjukan dalam pos modal (saham modal), surplus, dan laba yang
ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh utang-utangnya.
Neraca dan perhitungan hasil usaha beserta penjelasannya adalah laporan pokok keuangan koperasi. Secara garis besar, laporan
keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan untuk badan usaha lainnya (perusahaan). Perbedaan utama laporan
keuangan koperasi terletak pada penyajian modal dan perhitungan laba rugi.

3. Laporan arus kas

Pelaporan Arus Kas Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode
berikut :

a. Metode Langsung

35
Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Perusahaan
dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsung (PSAK No. 2). Metode ini menghasilkan
informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.
Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik
dari catatan akuntansi perusahaan dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos – pos lain dalam laporan
laba/rugi Pada metode langsung rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan basis akrual dikonversikan menjadi
penghasilan dan biaya dengan basis kas. Arus kas dari aktivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan (penghasilan) dan beban
(biaya) disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva atau utang lancar yang berkaitan. Sebagai contoh, penerimaan kas dari
pelanggan dihitung dengan melakukan penyesuaian angka pendapatan (basis akrual) dengan perubahan piutang usaha.

b. Metode tidak langsung

Dengan metode tidak langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan dan unsure
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan (PSAK No. 2). Dalam metode tidak langsung arus
kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh perubahan persediaan dan
piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan, pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak yang ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas
dalam laba / rugi konsilidasi - Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

4. Laporan promosi ekonomi anggota

36
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi
selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu :
1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
2. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
3. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi
untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi
ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya.
Sisa hasil usaha tahun berjalan harus dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.
Bagian Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk anggota merupakan manfaat ekonomi yang diterima anggota pada akhir tahun buku. Dalam
hal pembagian SHU tahun berjalan belum dibagi karena tidak diatur secara tegas pembagiannya dalam Anggaran Dasar (AD) atau
Anggaran Rumah Tangga (ART) dan harus menunggu rapat anggota, maka manfaat ekonomi yang diterima dari pembagian SHU
dapat dicatat atas dasar taksiran jumlah bagian SHU yang akan diterima oleh anggota

STANDAR KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

1. Relevan

37
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

2. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah
yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
atas kegiatan dan lingkungan koperasi, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

3. Daya uji

Dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang terstandardisasi.

4. Netral

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan
pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

5. Tepat waktu

38
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan dan disajikan sedini
mungkin sebagai dasar pengambilan keputusan koperasi.

6. Daya banding

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan
periode sebelumnnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umummnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal
dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun
ke tahun, atau dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau dengan koperasi lain yang sejenis pada periode
yang sama.

7. Lengkap

Menyajikan semua fakta keuangan yang penting, sekaligus menyajikan fakta-fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak
akan menyesatkan para pembacanya.

ASUMSI DASAR YANG MELANDASI STRUKTUR AKUNTANSI KOPERASI DI INDONESIA

1. Kesatuan usaha khusus

39
Koperasi dipandang sebagai suatu unit usaha yang terpisah dengan anggotanya, juga dianggap sebagai unit akuntansi yang
terpisah dengan anggotanya atau dengan unit usaha yang lain.

Asumsi ini mengandung arti bahwa koperasi dipandang sebagai sebuah unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari
pemiliknya dan dari kesatuan usaha lainnya dimana akuntansi itu berada. Artinya akuntansi hanya akan melaporkan aktivitas
ekonomis yang dialami koperasi itu sendiri bukan melaporkan aktivitas ekonomi anggotanya sehingga ada pemisahan yang jelas
antara koperasi dengan anggotaa. Demikian pula misalnya aktivitas dan unsur unsur koperasi X dapat dibedakan dengan aktivitas dan
unsur unsur koperasi Y sehingga dimungkinkan untuk menilai atau membandingkan kinerja kedua koperasi tersebut untuk
mengetahui mana yang mempunyai kinerja yang lebih baik dikarenakan setiap koperasi akan melaporakan aktivitas usahanya sendiri
sendiri. Asumsi ini tidak hanya berlaku untuk memisahkan atau membedakan aktivitas antar dua koperasi , antar koperasi dengan
anggota, antar koperasi dengan panggota tetapi juga bisa digunakan untuk memisahkan individu.

2. Kontinuitas usaha

Suatu koperasi dianggap akan hidup terus dalam jangka panjang dan tidak akan dilikuidasi di masa mendatang

Asumsi ini mengandung arti bahwa setiap perusahaan akan memiliki umur yang panjang atau tidak akan dilikuidasi di masa
yang akan datang untuk memenuhi tujuan dan komitmen mereka, meskipun pada kenyataannya umur perusahaan adalah tidak pasti
berapa lama. Asumsi ini berpengrauh terhadap prinsip penilaian atas pos pos laporan keuangan misalnya aset dimana aset umumnya
dinilai dengan menggunakan prinsip biaya historis daripada menggunakan nilai likuidasi. Asumsi ini tidak akan berlaku jika suatu
entitas usaha didirikan dengan batasan umur yang telah ditetapkan.

40
3. Penggunaan unit moneter

Karena tidak semua aktivitas dapat menggunakan satuan yang sama, akuntansi menggunakan satuan moneter sebagai dasar

pelaporannya. Beberapa pencatatan dalam akuntansi dapat menggunakan unit fisik atau satuan yang lain. Akan tetapi, karena tidak
semua aktivitas dapat menggunakan satua yang sama, maka akuntansi menggunakan satuan moneter sebagai dasar pelaporan.

4. Periode waktu

Dalam proses pelaporan informasi keuangan, seluruh aktivitas koperasi dalam jangka panjang dibagi menjadi periode
aktivitas selama jangka waktu tertentu. Walaupun setiap entitas usaha dalam akuntansi termasuk juga koperasi, dianggap akan hidup
terus dalam jangka panjang, namun dalam proses pelaporan informasi keuangan seluruh aktivitas koperasi dibagi-bagi dalam periode
aktivitas selama jangka waktu tertentu. Penyajian informasi keuangan ke dalam periode waktu tersebut adalah untuk memberikan
batasan aktivitas selama waktu tertentu.

KONSEP DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

1. Prinsip Biaya Historis

Menggunakan harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, dan modal serta biaya.
Harga perolehan adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan pada saat transaksi

41
terjadi. Prinsip ini mengharuskan kita untuk melakukan pencatatan terhadap biaya yang dikeluarkan baik untuk memperoleh barang
maupun jasa.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan adalah aliran masuk harta yang berasal dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha

selama periode tertentu. Pendapatan adalah aliran harta yang masuk (aktiva) yang didapat dari penyerahan barang/jasa, prinsip ini
mengharuskan kita mencatat “harta” itu sebagai pendapatan. Contoh: jika perusahaan kita mendapat 1 juta rupiah dari hasil penjualan
mobil. Itu artinya, selain diakui sebagai “harta”, 1 juta rupiah tersebut juga harus dimasukkan ke dalam “pendapatan”.

3. Prinsip Penandingan

Menandingkan pendapatan dengan biaya yang timbul dalam rangka memperoleh pendapatan bersih. Prinsip dasar akuntansi
ini mempertemukan pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan. Tujuannya, untuk menentukan keuntungan bersih dalam periode
tertentu.

4. Prinsip Konsistensi

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan, metode dan prosedur akuntansi harus digunakan secara konsisten. Metode dan standar
yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten. Misalnya, perusahaan kamu menggunakan
sistem accrual basis. seharusnya, sistem ini tidak boleh bergonti-ganti dengan sistem lain seenaknya karena akan membuat para
pengguna informasi akuntansi kebingungan.

42
5. Prinsip Pengungkapan Penuh

Semua informasi yang berkaitan harus disajikan agar laporan keuangan dapat dipahami dengan baik dan tidak menyesatkan
pembacanya Prinsip ini mengharuskan penyajian informasi di laporan keuangan secara lengkap karena untuk membuat para pemakai
informasi akuntansi tidak “tersesat” dengan laporan keuangan yang setengah jadi.

Sesi tanya jawab.

1. Nama : Elysa Rebecca Purba

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Accrual basis ? Berikan contoh dan penerapannya !

Dijawab oleh : Friska Siringo-ringo

Basis accrual adalah penyadingan pendapatan dan biaya pada periode disaat

terjadinya, bukan pencatatan pada saat pendapatann tersebut diterima ataupun biaya

43
tersebut dibayarkan . Akuntansi berbasis accrual selain mencatat transaksi

pengeluaran dan penerimaan kas, juga mencata jumlah utang dan piutang organisasi.

Contohnya :

Anda menagih klien sebesar Rp10.000.000, pada tanggal 15 Mei. Klien memiliki 30 hari untuk membayar faktur dan
akhirnya membayar pada tanggal 1 Juni. Anda menerima uang di akun Anda pada tanggal 2 Juni. Apakah Anda mencatat
pendapatan pada bulan Mei atau Juni? 

Jawaban:
Dengan metode uang tunai, Anda akan mencatat Rp10.000.000, dalam buku-buku bulan Juni, karena ini adalah saat klien
membayar.
Berdasarkan metode akrual, Anda akan mencatat Rp10.000.000, dalam buku-buku Mei, karena ini adalah saat transaksi
terjadi.
 

2. Nama : Isca Pardosi

Pertanyaan : Perlukah diadakan standar akuntansi keuangan secara tersendiri bagi koperasi ? Bila iya atau
tidak berikan alasannya !

44
Dijawab oleh : Santo Simamora

Perlu, karena pada dasarnya ada beberapa perbedaan. Diantaranya:

1) Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota .

2) Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsilidasi dari koperasi-koperasi. Selain itu ada kekhasan
pencatatan transaksi yang terjadi di koperasi nyatu yang menyangkut: aktiva koperasi, kewajiban-kewajiban, dan modal sendiri.

3. Nama : Ester Sihombing

Pertanyaan : Transaksi apa yang tidak dapat dicatat dilaporan keuangan koperasi? Berikan contohnya!

Dijawab oleh : Santo Simamora

Transaksi yang tidak dapat dicatat yaitu transaksi yang tidak memliki bukti. Contohnya seperti bukti pengeluaran kas atau pembelian
kas ( kwitansi )

4. Nama : Agnes Saota

45
Pertanyaan : Berikan penerapan metode langsung dan tidak langsung dalam laporan keuangan koperasi !

Dijawab oleh : Gebby Napitupulu

Perbedaan pertama dari laporan arus kas langsung dan tidak langsung dapat dilihat dari cara penyusunannya. Pada metode langsung,
penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank. Untuk menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan kelompok-
kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan investasi
dan pembiayaan.

Sedangkan pada metode tidak langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan laporan laba-rugi dan neraca. Dengan metode ini,
laba/rugi besih harus disesuaikan dengan cara mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk kegiatan operasional di masa lalu dan masa depan, serta unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau penerimaan.

5. Nama : Winda Siahaan

Pertanyaan :Mengapa suatu koperasi dianggap akan hidup terus dalam jangka panjang dan tidak akan di likuidasi di masa
mendatang ? Dan mengapa asumsi ini tidak akan berlaku jika suatu entitas usaha didirikan dengan batasan umur yang telah
ditetapkan ?

46
Dijawab oleh : Friska Siringo-ringo

Bagi suatu organisasi dianggap akan hidup bila organisasi tersebut memperoleh laba yang tinggi . Organisasi inin di tuntut berjalan
dalam jangka panjang dan dapat dilihat darim omset laba bersih pelanggan dan masyarakat . Asumsi ini tidak berlaku jika suatu
organasisa sudah ditetapkan akan beroperasi sampai kapan .

6. Nama : Rossa Butar-butar

Pertanyaan : Apakah defenis UU NO.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian sudah diterapkan di masyarakat ?

Dijawab oleh : Crist Hutauruk

Sudah semua koperasi menerapkannya berdasarkan UU NO.25 tahun 1992 yang juga bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya
hanya saja ada beberapa koperasi yang meningkatkan suku bunga nya agar lebih mendapatkan keuntungan yang lebih besar .

7. .Nama : Demak Damanik

47
Pertanyaan : Mengapa unit moneter harus menggunakan unit yang sama?

Dijawab oleh :Jhons Rahot Sijabat

Perlu ditekan nkan didalam asumsi ini uang merupakan suatu kesatuan dalam akuntansi koperasi ini .

Dasar ini digunakan dengan suatu anggapan bahwa daya beli unit moneter yang dipakai adalah stabil dari perubahan-perubahan daya
beli yang terjadi tidak akan mengakibatkan penyesuaian-penyesuaian. Namun jika terjadi perubahan daya beli yang besar (terutama
dalam keadaan inflasi) maka laporan-laporan keuangan yang disusun dengan dasar biaya historis akan memberikan gambaran yang
tidak sesuai dengan keadaan dan dengan demikian kegunaannya akan berkurang.

8. Nama : Ira Sari Purba

Pertanyaan : Buatlah contoh pengaplikasian akuntansi didalam aktivitas koperasi ?

Dijawab oleh : Gebby Napitupulu, Maydita Panjaitan

48
5/3/2010      Koperasi Maju Terus membeli barang dagangan berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari senilai Rp 140.000.000, Rp 85.000.000
dibayar tunaii dan sisanya akan dibayar dalam waktu 2 bulan
10/3/2010    Koperasi menjual barang dagangan berbagai jenis kebutuhan sehari-hari kepada anggota senilai Rp 96.000.000. Dari total penjualan
tersebut Rp 41.000.000 dibayar tunai dan sisanya belum dibayar pembeli. Koperasi menetapkan harga pokok penjualan sebesar 85%
dari harga jual.
Buku jurnal

Tanggal Keterangan Ref Saldo


2010 Debet Kredit
Maret 5 Persediaan 140.000.000
         Kas 85.000.000
         Utang Usaha 55.000.000
10 Kas 41.000.000
Piutang Anggota 55.000.000
         Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000

buku besar

Nama Akun:   KAS 

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

49
2010 Debet Kredit
1 Mrt Saldo Awal 221.000.000
5 Pembelian barang 85.000.000 136.000.000
tunai

Nama Akun:   Piutang Anggota         

Nama Akun:   Piutang Anggota                                                                 No. Akun: ........


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2010 Debet Kredit
10 Mrt Penjualan kredit ke 55.000.000 55.000.000
anggota

Nama Akun:   Persediaan                                                                             No. Akun: ........


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2010 Debet Kredit
5 Mrt Pembelian barang 140.000.000 140.000.000
dagangan
10 HPP penjualan ke 81.600.000 58.400.000
anggota

NamaAkun:   Utang Usaha                                                                           No. Akun: ........


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2010 Debet Kredit

50
5 Mrt Pembelian barang 55.000.000 55.000.000
dagangan

NamaAkun:   Partisipasi Bruto Anggota                                                    No. Akun: ........


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2010 Debet Kredit
10 Mrt Penjualan ke anggota 96.000.000 96.000.000

51

Anda mungkin juga menyukai