Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

Pengantar Akuntansi
Nama : Andy Juleha Rivai
NIM : 043649928
UPBJJ : Samarinda

1. Berikan penjelasan mengenai perbedaan antara badan usaha persekutuan dan perseroan
terbatas.
2. Jelaskan jenis-jenis dividen dan apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pendistribusian dividen kepada pemegang saham oleh manajemen.
3. Lihat transaksi pada tabel dibawah ini.
Diketahui transaksi UD Jaya Abadi selama bulan Juli 2021 adalah sebagai berikut:

No Tanggal Keterangan
1 4 Juli Dibeli barang dagangan dari CV Makmur sebesar Rp12.000.000,- dengan
nomor faktur 120, syarat 3/15, n/30.
2 6 Juli Dibeli barang dagangan dari PD Gemilang sebesar Rp2.500.000,- tunai
3 7 Juli Dijual barang dagangan kepada PD Mercu sebesar Rp3.000.000,- dengan
nomor faktur 221 syarat 2/10, n/30.
4 8 Juli Diterima pengembalian barang dagangan dari PD Mercu sebesar
Rp750.000,- karena barang tidak sesuai dengan pesanan
5 11 Juli Dijual barang dagangan kepada PD Sahabat Rp1.500.000,- tunai
6 12 Juli Dijual barang dagang kepada PD Melati sebesar Rp2.250.000,- dengan
syarat EOM nomor faktur 225
7 14 Juli Diterima pelunasan dari PD Melati sebesar Rp1.000.000,-
8 18 Juli Dibayar beban listrik dan telepon bulan ini sebesar Rp450.000,-
9 19 Juli Dibayar semua hutang kepada CV Makmur
10 21 Juli Diterima sisa piutang dari PD Melati
11 22 Juli Diterima pendapatan bunga dari Bank ABC sebesar Rp250.000,-
12 25 Juli Dijual barang dagangan kepada PD Bara sebesar Rp2.500.000,- dengan
syarat 2/10, n/30 nomor faktur 229
13 27 Juli Dijual peralatan kantor sebesar Rp750.000,- kepada PD Mercu
14 28 Juli Dibeli barang dagangan dari CV Anugerah sebesar Rp5.000.000,- dengan
syarat 3/15, n/30 nomor faktur 121
15 29 Juli Dijual barang dagangan kepada PD Cahya sebesar Rp500.000,- dengan
nomor faktur 230 dengan syarat EOM

Diminta : Silakan buat jurnal yang diperlukan untuk transaksi diatas dengan menggunakan
Metode Acrual Basis.
1.
• Persekutuan Komanditer (CV) merupakan badan usaha yang dapat dijadikan salah
satu wadah bagi pengusaha untuk melakukan kegiatan usahanya. Di dalam CV
terdapat dua jenis sekutu, yaitu sekutu pasif dan sekutu aktif. Sekutu pasif adalah
sekutu yang hanya memasukkan modal dan sekutu aktif yang melakukan pengurusan
selain memasukkan modal pula.
• Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang
statusnya diatur UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Syarat – syarat untuk pendirian Perseroan Terbatas dan Persekutuan Komanditer :
Perseroan Terbatas ( PT )
1. Bentuk Perusahaan Nomor 1 yang paling populer di Indonesia
2. Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Kecil, Menengah atau Besar
3. PT adalah bentuk perusahaan yang berbadan hukum
Perseroan Komanditer ( CV )
1. Bentuk perusahaan Nomor 2 yang banyak digunakan olel UKM “usaha kecil
dan menengah”
2. CV adalah badan usaha bukan badan hukum
Dasar Hukum Pendirian Perusahaan :
Perseroan Terbatas ( PT )
• Pendirian PT harus sesuai dengan Undang-Undang PT Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas
Perseroan Komanditer ( CV )
• Tidak ada Undang-Undang atau peraturan yang secara khusus mengatur
tentang Pendirian Perseroan Komanditer atau CV
Pendiri Perseroan :
Perseroan Terbatas ( PT )
1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang
2. Para pendiri Perseroan adalah Warga Negara Indonesia
3. Warga negara asing dapat menjadi pendiri untuk Perseroan yang didirikan
dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA)
Perseroan Komanditer ( CV )
1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang
2. Para pendiri Perseroan harus warga Negara Indonesia
2. Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya
saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia
bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan
utama suatu bisnis. Dividen terbagi jadi 5 jenis, yaitu dividen tunai, dividen saham, dividen
properti, dividen skrip, dan juga dividen likuidasi. Dividen harus disetujui oleh pemegang
saham melalui hak suara mereka. Dividen bisa diibaratkan sebagai hadiah token yang
dibayarkan kepada pemegang saham atas investasi mereka dalam ekuitas perusahaan, dan
biasanya berasal dari laba bersih perusahaan. Sementara sebagian besar keuntungan
disimpan dalam perusahaan sebagai laba ditahan - yang mewakili uang yang akan
digunakan untuk kegiatan bisnis perusahaan yang sedang berlangsung dan masa depan -
sisanya dapat dialokasikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Terkadang,
perusahaan masih dapat melakukan pembayaran dividen bahkan ketika mereka tidak
menghasilkan keuntungan yang sesuai. Mereka dapat melakukan hal itu untuk
mempertahankan rekam jejak yang telah ditetapkan dalam melakukan pembayaran dividen
secara teratur. Berikut penjelasan dari 5 jenis Dividen :
• Dividen Tunai adalah pembagian hasil secara tunai. Terkadang perusahaan
membayar dividen 2 sampai 4 kali untuk membayar dividen dalam
setahun. Dana dari pembayaran dividen tunai ini diambilkan dari laba ditahan yang
dimiliki oleh perusahaan, sehingga secara otomatis laba ditahan dan kas perusahaan
akan berkurang.
• Dividen Saham, Pembagian hasil yang dilakukan dalam bentuk saham. Jika
perusahaan membagikan dividen jenis ini, maka jumlah saham yang dimiliki
pemilik akan bertambah. Pembagian dividen saham ini tidak mengubah kapitalisasi
pasar karena cara pembagiannya mirip seperti stock split di mana pembayaran
dividen saham dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi
nilai dari tiap-tiap saham.
• Dividen Properti, Merupakan pembayaran dividen melalui asset/aktiva selain kas.
Ini dilakukan oleh perusahaan karena perusahaan terkadang mengalami kekurangan
kas untuk membayar dividen tunai. Metode ini jarang dilakukan karena selain
rumit, cara ini juga tidak begitu disukai oleh pemegang saham.
• Dividen Skrip, Dengan menggunakan metode ini, dividen dibayarkan dengan cara
penulisan surat janji hutang perusahaan kepada pemegang saham. Penulisan
didalamnya menyatakan untuk pelunasan atau pembayaran hutang yang sudah
dijanjikan dengan menggunakan waktu yang sudah dijanjikan. Dengan
dikeluarkannya dividen skrip ini, secara otomatis perusahaan mengakui adanya
hutang baru, dan hutang ini juga perlu dicatat di neraca. Dan juga, dividen jenis ini
biasanya juga dikenai bunga, sehingga perusahaan juga harus membayar bunga
hingga hutang tersebut dibayarkan kepada pemegang saham.
• Dividen likuidasi adalah sama dengan pengembalian modal dari perusahaan kepada
pemilik saham. Pada masa kebangkrutan memang sudah keharusan dari perusahaan
untuk mengembalikan saham modal yang diberikan oleh pemberi saham. Dengan
mengembalikannya saham modal perusahaan, perusahaan tidak akan lagi
mempunyai utang dan permasalahan di belakangnya.
3. Jurnal Metode Acrual Basis

No. Tanggal Keterangan Debit Kredit


1. 4 Juli Pembelian Rp. 12.000.000
Utang Dagang Rp. 12.000.000
2. 6 Juli Pembelian Rp. 2.500.000
Kas Rp. 2.500.000
3. 7 Juli Piutang Dagang Rp. 3.000.000
Penjualan Rp. 3.000.000
4 8 Juli Retur Penjualan Rp. 750.000
Piutang Dagang Rp. 750.000
5. 11 Juli Kas Rp. 1.500.000
Penjualan Rp. 1.500.000
6. 12 Juli Piutang Dagang Rp. 2.250.000
Penjualan Rp. 2.250.000
7. 14 Juli Kas Rp. 1.000.000
Piutang Dagang Rp. 1.000.000
8. 18 Juli Beban Listrik & Telpon Rp. 450.000
Kas Rp. 450.000
9. 19 Juli Utang Dagang Rp. 12.000.000
Kas Rp. 12.000.000
10. 21 Juli Kas Rp. 1.250.000
Piutang Dagang Rp. 1.250.000
11. 22 Juli Kas/Bank Rp. 250.000
Pendapatan Bunga Rp. 250.000
12. 25 Juli Piutang dagang Rp. 2.500.000
Penjualan Rp. 2.500.000
13. 27 Juli Kas Rp. 750.000
Peralatan Kantor Rp. 750.000
14. 28 Juli Pembelian Rp. 5.000.000
Utang Dagang Rp. 5.000.000
15 29 Juli Piutang Dagang Rp. 500.000
Penjualan Rp. 500.000
TOTAL Rp. 45.700.000 Rp. 45.700.000

Anda mungkin juga menyukai