Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PADA SAAT LIKUIDASI PERSEKUTUAN

OLEH KELOMPOK II KELAS J:

1. ADE LIA DIAN PRATIWI (1802622010477) (1)


2. KOMANG LILIK MELLA SHINTYA (1802622010488) (12)
3. NI LUH KADE YUYUN YULIANITA (1802622010499) (23)
4. NI LUH PUTU RIKA SUTRISNAWATI (1702622010500) (24)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah” Perlakuan Akuntansi Pada Saat Likuidasi Persekutuan” ini dengan
tepat waktu.

Makalah ini meliputi definisi,perbedaan likuidasi dan disolusi,proses likuidasi dan masih
banyak lagi. Kaelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata,kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga dari makalah ini, kita dapat
menambah pengetahuan mengenai Likuidasi Persekutuan.

Denpasar,05 Mei 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan (pembubaran usaha)


secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar
semua utang pajak, kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada para
sekutu sesuai dengan rasio laba / rugi. Berhentinya persekutuan sebagai bisnis
mencakup penghentian aktivitas bisnis persekutuan yang disebut entitas likuidasi
persekutuan. Likuidasi persekutuan mencakup konversi aktiva bukan kas menjadi kas,
pengakuan untung dan rugi selama masa likuidasi, pembayaran kewajiban, dan
distribusi kas kepada sekutu pada saat berakhirnya usaha. Laporan keuangan utama
untuk likuidasi persekutuan ialah laporan likuidasi persekutuan yang meringkas seluruh
transaksi dan peristiwa finansial selama masa likuidasi. Laporan ini juga digunakan
sebagai dokumen resmi untuk likuidasi yang dilakukan melalui pengadilan.
Likuidasi sederhana mengacu pada konversi seluruh aktiva menjadi kas
sebelum distribusi dilakukan kepada sekutu. Ketika persekutuan dilikuidasi dengan
pendistribusian bertahap kepada sekutu, kas didistribusikan kepada sekutu setelah
kewajiban dibayar, tetapi sebelum untung ataupun rugi likuidasi diakui. Untuk
mencegah pembayaran yang berlebihan kepada sekutu, jumlah kas yang didistribusikan
dihitung dengan dua asumsi yaitu seluruh sekutu secara pribadi tidak likui dan seluruh
aktiva bukan kas rugi. Dengan asumsi ini ada dua pendekatan utama untuk menghitung
jumlah pembayaran aman kepada sekutu pada tiap tahap distribusi. Pendekatan pertama
ialah menyiapkan skedul pembayaran aman untuk setiap tahap distribusi dan
pendekatan kedua adalah menyiapkan rencana distribusi kas yang digunakan selama
proses likuidasi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah :


1. Bagaimana proses likuidasi partnership secara langsung maupun tidak langsung?
2. Apa keuntungan dan kerugian melakukan likuidasi persekutuan?
3. Bagaimana membuat laporan keuangan likuidasi persekutuan?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui bagaimana proses likuidasi partnership secara langsung
maupun tidak langsung.
2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian melakukan likuidasi persekutuan
3. Untuk mengetahui bagaimana membuat laporan keuangan likuidasi persekutuan.
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
Latar Belakang........................................................................................................................3
Rumusan Masalah..................................................................................................................3
Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
DEFINISI LIKUIDASI DAN PERBEDAANNYA DENGAN DISOLUSI..........................5
Likuidasi.................................................................................................................................5
Disolusi...................................................................................................................................5
PROSES LIKUIDASI............................................................................................................6
Likuidasi Persekutuan Sederhana...........................................................................................6
Saldo Modal Debit dalam Persekutuan Likuid.......................................................................7
PEMBAYARAN AMAN UNTUK SEKUTU.......................................................................7
Penerapan Skejul Pembayaran Aman.....................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
KESIMPULAN....................................................................................................................10
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 DEFINISI LIKUIDASI DAN PERBEDAANNYA DENGAN DISOLUSI


A. Likuidasi
Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan (pembubaran usaha)
secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan,
membayar semua utang pajak, kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan
kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba / rugi.
Berhentinya persekutuan sebagai bisnis mencakup penghentian
aktivitas bisnis persekutuan yang disebut entitas likuidasi persekutuan. Likuidasi
persekutuan mencakup konversi aktiva bukan kas menjadi kas, pengakuan untung
dan rugi selama masa likuidasi, pembayaran kewajiban, dan distribusi kas kepada
sekutu pada saat berakhirnya usaha. Laporan keuangan utama untuk likuidasi
persekutuan ialah laporan likuidasi persekutuan yang meringkas seluruh transaksi
dan peristiwa finansial selama masa likuidasi. Laporan ini juga digunakan sebagai
dokumen resmi untuk likuidasi yang dilakukan melalui pengadilan. 
B. Disolusi
Masuknya sekutu baru atau pengunduran diri sekutu lama atau meninggalnya
sekutu lama akan mengakibatkan disolusi (pembubaran) persekutuan. Tetapi
disolusi tidak selalu terjadi dengan berhentinya operasi persekutuan atau
berhentinya usaha dan akuntansi persekutuan. Disolusi persekutuan menurut
Undang-undang adalah "perubahan pada hubungan sekutu ketika ada sekutu yang
tidak lagi terlibat dalam menjalankan usaha yang berbeda dengan penyelesaian
(winding up) usaha tersebut (Bagian 29 Undang-undang).
Disolusi persekutuan adalah berubahnya para hubungan sekutu yang
menyebabkan berhentinya persekutuan sebagai entitas hukum. Pada disolusi,
entitas persekutuan bisa berjalan terus jika ada perjanjian baru. Ketika persekutuan
secara hukum resmi disolusi, baik dengan masuknya sekutu baru atau dengan
pengunduran diri atau meninggalnya sekutu lama, suatu perjanjian persekutuan
baru perlu dibuat untuk kelanjutan usaha persekutuan. 
Jadi, dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan perjanjian
baru, atau persekutuan bisa juga berhenti / bubar secara hukum dan secara bisnis.
Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi.
1.2 PROSES LIKUIDASI
Umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal :
1. Mengkonversi aktiva nonkas menjadi kas
2. Mengakui keuntungan dan kerugian serta biaya likuidasi yang timbul selama likuidasi
3. Menyelesaikan seluruh kewajiban
4. Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir modal mereka

Penjelasan umum mengenai proses likuidasi meng-asumsi-kan bahwa


persekutuan mampu membayar hutang-hutangnya, dengan kata lain aktiva yang dimiliki
melebihi kewajiban. Juga diasumsikan bahwa semua sekutu memiliki bagian dalam
aktiva bersih persekutuan, tidak ada hutang yang berasal dari pinjaman kepada sekutu,
dan seluruh aktiva dikonversikan menjadi kas sebelum kas didistribusikan kepada
sekutu. Aturan dalam mendistribusikan aktiva dalam likuidasi persekutuan dibuat
bertingkat sesuai prioritas jumlah yang dipinjam dari kreditur yang bukan sekutu,jumlah
yang diinjam dari sekutu selain untuk modal dan laba ,jumlah yang harus diberikan
kepada sekutu sesuai kepemilikannya
Seluruh saldo laba atau rugi dan prive harus ditutup keperkiraan modal
sebelum distribusi dilakukan. Kekayaan persekutuan tidak boleh didistribusikan kepada
sekutu yang memiliki saldo modal negative. Maka dari itu saldo pinjaman sekutu harus
ditutup dengan saldo modal untuk menentukan jumlah yang dibagikan kepada sekutu.

A. Likuidasi Persekutuan Sederhana


Likuidasi persekutuan yang sederhana mengkonversi seluruh aktiva sekutu
menjadi kas dan mendistribusikan kas kepada sekutu pada penyelesaian akhir
persekutuan. Jumlah kas yang didistribusikan kepada sekutu sama dengan saldo
modal masing-masing setelah seluruh kerugian yang terjadi dari likuidasi diakui.
Kerugian selama likuidasi dibebankan langsung ke perkiraan modal. Rasio
pembagian laba dan rugi digunakan selama likuidasi kecuali jika perjanjian
persekutuan menyebutkan metode pembagian laba dan rugi yang lain selama
likuidasi. Jika dalam perjanjian menyebutkan penyisihan untuk gaji dan bunga,
maka rasio pembagian sisal aba dan rugi yang digunakan selama likuidasi. Ini
dikarenakan keuntungan dan kerugian atas likuidasi merupakan penyesuaian atas
laba sebelumnya yang akan dibagikan dengan rasio pembagian laba sisa, jika telah
diakui sebelum disolusi.
B. Saldo Modal Debit dalam Persekutuan Likuid
Dalam melikuidasi persekutuan yang likuid, sumber dana yang tersedia
dipakai untuk membayar kreditur dan sisanya dibagikan untuk sekutu. Tetapi
proses likuidasi bisa saja menghasilkan kerugian yang menyebabkan perkiraan
modal sekutu menjadi bersaldo debit. Jika ini terjadi, sekutu yang memiliki saldo
debit tersebut mempunyai kewajiban terhadap sekutu yang modalnya bersaldo
kredit, dan mereka diminta untuk menggunakan harta pribadi mereka untuk
menyelesaikan kewajibannya. Apabila sekutu yang memiliki saldo debit tidak
memiliki harta ppribadi, maka sekutu yang masih memilikii kekayaan diasumsikan
rugi sebesar saldo debit. Kerugian ini dibagi berdasarkan rasio pembagian laba dan
rugi.

1.3 PEMBAYARAN AMAN UNTUK SEKUTU


Umumnya proses likuidasi suatu bisnis memakan waktu yang cukup panjang,
dan kas mungkin akan tersedia untuk didistribusikan kepada sekutu setelah kewajiban
dibayar, tetapi sebelum aktiva nonkas dikonversi menjadi kas. Apabila sekutu
memutuskan untuk mendistribusikan kas yang tersedia sebelum seluruh aktiva nonkas
yang dijual (dan sebelum keuntungan atau kerugian diakui), maka akan timbul
pertanyaan mengenai berapa banyak kas yang bias didistribusikan secara aman kepada
masing-masing sekutu. Pembayaran aman ialah distribusi yang bias dilakukan kepada
sekutu dengan keyakinan bahwa jumlah yang didistribusikan tidak berlebihan, dengan
kata lain, sumber daya yang didistribusikan tidak perlu dikembalikan kepada
persekutuan. 
Ukuran pembayaran yang aman untuk sekutu didasarkan pada asumsi berikut
ini: 1. Seluruh sekutu secara pribadi tidak likuid (sekutu tidak mampu membayar kepada
perusahaan), 2. Seluruh aktiva nonkas menunjukkan kemungkinan rugi (aktiva nonkas
harus dipertimbangkan rugi untuk tujuan untuk menentukan pembayaran yang aman).
Selain itu, ketika mengkalkulasi pembayaran yang aman persekutuan juga memegang
sejumlah tertentu kas untuk menutupi biaya likuidasi, kewajiban, yang belum tercatat
dan kontijensi lainnya.
A. Penerapan Skejul Pembayaran Aman
Asumsikan persekutuan Budi, Mina, dan Nani sedang dalam proses likuidasi, dan
saldo perkiraan mereka adalah sebagai berikut:

Debit   Kredit
         
Pinjaman Kepada
Kas Rp80.000.000   Nani Rp20.000.000

Piutang dari
Mina Rp10.000.000   Modal Budi (50%) Rp50.000.000
Tanah Rp20.000.000   Modal Mina (30%) Rp70.000.000
Rp140.000.00 Rp110.000.00
Bangunan neto 0   Modal Nani (20%) 0
Rp250.000.00 Rp250.000.00
  0     0
         

Seluruh kewajiban  selain kepada sekutu telah dibayar, dan para sekutu
memperkirakan penjualan tanah dan bangunan akan memakan waktu beberapa
bulan. Maka dari itu, mereka sepakat bahwa seluruh kas yang ada di tangan, di luar
Rp 10.000.000 untuk menutup biaya dan kontijensi, harus diidstribusikan
secepatnya. Dengan informasi ini, skedul pembayaran aman dipersiapkan untuk
menentukan jumlah kas yang bias didistribusikan secara aman untuk tiap sekutu.
.
Skedul pembayaran aman untuk Budi, Mina dan Nani diberikan pada tabel berikut

Persekutuan Budi, Mina dan Nani        


Skedul Pembayaran Aman
(Jumlah dalam ribuan)        
Rugi yang Ekuitas Ekuitas Ekuitas
    Mungkin Budi (50%) Mina (30%) Nani (20%)
           
Ekuitas Sekutu (Modal ± saldo
pinjaman)   Rp50.000 Rp60.000 Rp130.000
Rugi yang mungkin atas aktiva
nonkas        

  Nilai buku tanah dan bangunan Rp160.000 (Rp80.000) (Rp48.000) (Rp32.000)


      (Rp30.000) Rp12.000 Rp98.000
Rugi yang mungkin atas kontinjensi        
Kas yang ditahan untuk
  kontinjensi Rp10.000 (Rp5.000) (Rp3.000) (Rp2.000)
      (Rp35.000) Rp9.000 Rp96.000
Rugi yang mungkin dari Budi        
Saldo debet Budi yang
  dialokasikan 60:40        
  kepada Mina dan Nani   Rp35.000 (Rp21.000) (Rp14.000)
Rp
      - (Rp12.000) Rp82.000
Rugi yang mungkin dari Mina        
Saldo debet Mina yang
  dibebankan ke Nani     Rp12.000 (Rp12.000)
Rp
        - Rp70.000

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan (pembubaran usaha) secara
keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua
utang pajak, kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada para sekutu sesuai
dengan rasio laba / rugi. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan
pengurusan dan pemberesan atas harta perusahaan yang dibubarkan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Baker, Richard E., Valdean C. Lembke. 2010. AkuntansiKeuanganLanjutan. Jakarta:
SalembaEmpat.
http://memebali.blogspot.co.id/2013/05/distribusi-kas.html
http://warta-ekonomi.blogspot.co.id/2010/11/rencana-distribusi-kas.html

http://memebali.blogspot.co.id/2013/05/likuidasi-dan-disolusi.html
http://yana-anggraini.blogspot.co.id/2012/10/likuidasai-bertahap.html

Anda mungkin juga menyukai