Abstrak - Beasiswa Bidikmisi merupakan bantuan demikian, syarat prestasi pada bidikmisi ditujukan untuk
biaya pendidikan yang hanya ditujukan untuk calon menjamin bahwa penerima bidikmisi terseleksi dari yang
mahasiswa tidak mampu dan berprestasi. Universitas benar-benar mempunyai potensi dan kemampuan untuk
Tanjungpura memiliki 2 (dua) jenis beasiswa menyelesaikan pendidikan tinggi.
Bidikmisi yang dikelola oleh Comdev & Outreaching Universitas Tanjungpura juga terdapat banyak
Universitas Tanjungpura yaitu beasiswa penuh beasiswa salah satunya beasiswa Bidikmisi yang dikelola
Bidikmisi yang diberikan kepada mahasiswa baru dan oleh Comdev & Outreaching Universitas Tanjungpura.
beasiswa penuh Bidikmisi pengganti. Seleksi Ada 2 (dua) tipe beasiswa Bidikmisi yaitu beasiswa
penerimaan mahasiswa pengganti beasiswa penuh penuh Bidikmisi yang diberikan kepada mahasiswa baru
Bidikmisi menggunakan banyak kriteria dan beasiswa penuh Bidikmisi yang dialihkan ke
pertimbangan, sehingga diperlukan suatu sistem yang mahasiswa lain atau disebut beasiswa penuh Bidikmisi
dapat menyeleksi penerimaan mahasiswa pengganti pengganti. Beasiswa pengganti disebabkan oleh hal-hal
beasiswa penuh Bidikmisi. Salah satu sistem tersebut seperti cuti, drop out, non aktif serta diberhentikan,
yaitu sistem pendukung keputusan. Salah satu metode sehingga beasiswa tersebut dialihkan kepada mahasiswa
yang dapat digunakan yaitu metode SMARTER. seangkatan yang memenuhi syarat. Beasiswa penuh
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi penerimaan Bidikmisi pengganti ini bersifat melanjutkan penerimaan
mahasiswa pengganti beasiswa penuh Bidikmisi beasiswa sebelumnya, dimana kuota mahasiswa
Universitas Tanjungpura dengan menerapkan metode pengganti sesuai dengan jumlah mahasiswa yang
SMARTER dan mengetahui tingkat persentase diberhentikan pada program studi dan angkatan yang
keakurasian sistem pendukung keputusan dengan bersangkutan. Adanya kesempatan tersebut, banyak
metode SMARTER dalam menyeleksi mahasiswa mahasiswa yang mengajukan berkas permohonan
pengganti beasiswa penuh Bidikmisi Universitas beasiswa untuk dapat menempati sebagai penerima
Tanjungpura terhadap nilai sesungguhnya. Metode beasiswa pengganti, sehingga akan membutuhkan proses
SMARTER digunakan untuk proses perhitungan nilai penyeleksian terlebih dahulu untuk mendapatkan
setiap alternatif sehingga akan didapat urutan nilai mahasiswa-mahasiswa pengganti yang sesuai untuk
setiap alternatif. Pembobotan pada metode menempati beasiswa pengganti tersebut.
SMARTER menggunakan rumus Rank Order Centroid Proses penyeleksian mahasiswa pengganti yang
(ROC). Hasil keluaran dari sistem ini adalah urutan dilakukan oleh Comdev & Outreaching saat ini
nilai akhir calon mahasiswa pengganti dari urutan menggunakan microsoft excel yang terdiri dari 2 jenis
nilai akhir terbesar hingga terkecil berdasarkan yaitu tim penyeleksi memasukkan data-data yang terdapat
program studi dan angkatan. Berdasarkan pengujian pada formulir pengajuan mahasiswa dan tim penyeleksi
terhadap 7 (tujuh) data kasus mahasiswa pengganti mengambil data dari website SISBO (Sistem Informasi
dapat disimpulkan bahwa metode SMARTER dapat Seleksi Beasiswa Outreaching). SISBO digunakan untuk
melakukan seleksi penerimaan mahasiswa pengganti mengisi data-data calon mahasiswa baru penerima
beasiswa penuh Bidikmisi dengan tingkat validitas beasiswa Bidikmisi. Data yang didapat dari SISBO
sebesar 71,43% berdasarkan 17 (tujuh belas) data digunakan untuk mendukung penyeleksian yang
kasus calon mahasiswa pengganti beasiswa penuh dilakukan oleh tim penyeleksi, selanjutnya akan
Bidikmisi Universitas Tanjungpura. diputuskan penerima beasiswa Bidikmisi pengganti
tersebut sesuai dengan jumlah kuota mahasiswa pengganti
Kata kunci- beasiswa penuh Bidikmisi, comdev & pada masing-masing program studi.
outreaching, rank order centroid, seleksi beasiswa, Proses penyeleksian selain dilakukan secara manual
sistem pendukung keputusan, SMARTER oleh tim, penyeleksian dapat juga dilakukan oleh sistem,
salah satu sistem yang dapat membantu proses
I. PENDAHULUAN penyeleksian yaitu sistem pendukung keputusan yang
bertujuan untuk mengarahkan pengguna informasi agar
easiswa Bidikmisi merupakan bantuan biaya
B pendidikan yang hanya ditujukan untuk calon
mahasiswa tidak mampu (miskin). Meskipun
dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih
baik. Salah satu metode pendukung keputusan
multikriteria yang dapat memberikan hasil akhir berupa
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 2
urutan nilai masing-masing alternatif yaitu metode a. Subsistem Data (Data base)
SMARTER (Simple Multi-Attribute Rating Technique Merupakan komponen SPK penyedia data bagi
Exploiting Ranks). Metode SMARTER menggunakan sistem. Data dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan
rumus Rank Order Centroid (ROC) untuk mendapatkan data (data base) yang diorganisasikan oleh suatu sistem
bobot setiap kriteria. yang disebut dengan sistem manajemen pangkalan data
Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat validitas (Data Base Manajement System/ DBMS).
metode SMARTER dalam menyelesaikan permasalahan b. Subsistem Model (Model Base)
penyeleksian mahasiswa pengganti, maka perlu dibangun Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam
sebuah sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan mengintegrasikan data dengan model-model keputusan.
mahasiswa pengganti beasiswa penuh Bidikmisi Kalau pada pangkalan data, organisasi data dilakukan
Universitas Tanjungpura dengan menerapkan metode oleh manajemen pangkalan data, maka dalam hal ini ada
SMARTER. Sistem yang dibangun berbasis web karena fasilitas tertentu yang berfungsi sebagai pengelola
menyesuaikan dengan kebutuhan sistem yang dapat berbagai model yang disebut dengan pangkalan model
diakses oleh mahasiswa untuk memperoleh informasi dan (model base). Model adalah suatu peniruan dari alam
memasukkan data-data yang berkaitan dengan beasiswa nyata. Kendala yang sering kali dihadapi dalam
Bidikmisi pengganti. merancang suatu model adalah bahwa model yang
disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh
II. URAIAN PENELITIAN variabel alam nyata. Sehingga keputusan yang diambil
yang didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat
A. Beasiswa Bidikmisi dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan c. Subsistem Dialog (User System Interface)
yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan
dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa pengguna secara interaktif. Fasilitas atau subsistem ini
yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang dikenal sebagai subsistem dialog. Melalui sistem dialog
mampu secara ekonomis. Bidikmisi merupakan program inilah sistem diartikulasikan dan diimplementasikan
100 Hari Kerja Menteri Pendidikan Nasional yang sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi
dicanangkan pada tahun 2010. Perguruan Tinggi yang dengan sistem yang dirancang. Fasilitas yang dimiliki
mendapat bantuan Bidikmisi yaitu perguruan tinggi di oleh subsitem ini dapat dibagi atas tiga komponen, yaitu
bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan bahasa aksi (action language), bahasa tampilan
Kementerian Agama. (display/presentation language), dan basis pengetahuan
Beasiswa Bidikmisi merupakan bantuan biaya (knowledge base).
pendidikan yang hanya ditujukan untuk calon mahasiswa
tidak mampu (miskin), berbeda dari beasiswa yang C. Metode SMARTER
berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan Metode SMARTER (Simple Multi-Attribute Rating
dana terhadap mereka yang berprestasi, bidikmisi Technique Exploiting Rank) merupakan pengembangan
berfokus kepada yang memiliki keterbatasan kemampuan dari metode sebelumnya, yaitu metode SMART (Simple
ekonomi. Meskipun demikian, syarat prestasi pada Multi-Attribute Rating Technique). Metode SMART
bidikmisi ditujukan untuk menjamin bahwa penerima pertama kali diperkenalkan oleh Edwards pada tahun
bidikmisi terseleksi dari yang benar-benar mempunyai 1971 dan baru dinamai sebagai metode SMART pada
potensi dan kemampuan untuk menyelesaikan pendidikan tahun 1977. Semenjak awal kemunculannya, metode
tinggi. SMART telah dikembangkan menjadi metode SMARTS
Perguruan tinggi dapat menerbitkan ketentuan khusus (Simple Multi-Attribute Rating Technique Swing) lalu
tentang penghentian pemberian bantuan. Secara umum setelah dimodifikasi dan diperbaiki oleh Edward dan
pemberian bantuan dihentikan apabila mahasiswa Barron pada tahun 1994 menjadi metode SMARTER
penerima cuti, drop out, non aktif dan diberhentikan. (Simple Multi-Attribute Rating Technique Exploiting
Pengalihan atau penggantian mahasiswa penerima Rank).
Bidikmisi dengan mahasiswa lain yang seangkatan dan Metode SMARTER merupakan metode
memenuhi syarat sifatnya melanjutkan. Penggantian pengambilan keputusan multi kriteria. Teknik
penerima ditetapkan melalui SK pimpinan perguruan pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada
tinggi [1]. teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah kriteria
yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki
B. Sistem Pendukung Keputusan bobot yang menggambarkan seberapa penting ia
Konsep sistem pendukung keputusan (SPK) / dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan pada
Decision Support System) pertama kali diungkapkan pada metode SMARTER menggunakan range antara 0 sampai
awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan 1, sehingga mempermudah perhitungan dan perbandingan
istilah Manajement Decision System. Menurut Raymond nilai pada masing-masing alternatif [3].
McLeod Jr, sistem pendukung keputusan adalah suatu Perbedaan antara metode SMARTER dengan
sistem informasi yang ditujukan untuk membantu metode SMART dan SMARTS terletak pada cara
manajemen dalam memecahkan masalah yang pembobotannya. Pembobotan kriteria pada ketiga metode
dihadapinya. Sistem pendukung keputusan terdiri dari tiga tersebut tergantung pada urutan prioritas atribut dimana
komponen utama atau subsistem yaitu subsistem data, pada urutan pertama ditempati oleh atribut yang dianggap
subsistem model, dan subsistem dialog [2]. paling penting. Pada metode SMARTER, bobot dihitung
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 3
D. Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem merupakan sekumpulan dari model-
model terhubung yang menggambarkan sifat dasar dari
sebuah sistem. Berikut merupakan arsitektur sistem yang
dibuat.
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 4
Input data
A login
Mulai Admin
Tidak
Proses login
Beranda
Login
berhasil?
Ya
Data Data
Ya
mahasiswa mahasiswa Proses
Proses SMARTER
SMARTER
Input data
Login? Tidak Nilai utility
daftar
Ubah data Proses
Tidak Ya
mahasiswa? hitung?
Nilai akhir
Tidak
Ya
Ya Ubah data
mahasiswa Urutan nilai
calon
penerima
Manajemen Manajemen
Input data fakultas? Ya
fakultas
login Tidak
Tidak Manajemen
prodi?
Ya
Manajemen
program studi
Tidak
Manajemen
Proses login Manajemen
berita?
Ya
berita
Tidak
Manajemen Manajemen
Ya
berkas? berkas
Login Tidak
berhasil? Manajemen
Manajemen
Ya periode
periode?
beasiswa
Tidak
Ya
Ubah password Selesai
Input data
Input data? Ya B
mahasiswa
Gambar 2 Diagram alir sistem (lanjutan)
B. Hasil Pengujian
Hasil pengujian validitas sistem pendukung
keputusan menunjukkan perbandingan antara hasil seleksi
comdev terhadap hasil seleksi sistem berdasarkan jumlah
data kasus calon mahasiswa pengganti beasiswa penuh
Bidikmisi Universitas Tanjungpura sebanyak 17 (tujuh
belas) data kasus yang terdiri dari 7 (tujuh) data kasus
penerima beasiswa pengganti dan 10 (sepuluh) data kasus
tidak diterima beasiswa pengganti. Berikut ini adalah
hasil pengujian validitas sistem pendukung keputusan.
Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas Sistem Pendukung penerimaan mahasiswa pengganti beasiswa penuh
Keputusan Bidikmisi Universitas Tanjungpura:
Keterang 1. Hasil pengujian dengan menggunakan black box
Hasil
N an menunjukkan bahwa sistem dapat menangani data
Nama Prodi
o Comde extreme value.
Sistem
v 2. Hasil pengujian validitas sistem menunjukkan
1 Anniss Kehutan 0.2681 Diteri Sesuai
48
bahwa berdasarkan hasil perhitungan sistem dari 17
a an ma
2 0.1860
(tujuh belas) data kasus pemohon beasiswa yang
Zakiya Kehutan
h an 85 diuji yaitu 7 (tujuh) data kasus penerima beasiswa
3 Basirun PBSI 0.2282 Diteri Sesuai dan 10 (sepuluh) data kasus tidak diterima beasiswa.
92 ma Hasil sistem menunjukkan 5 (lima) data kasus yang
4 Suriana PBSI 0.1902 memiliki urutan nilai terbesar berdasarkan program
98 studi dan angkatan dari 7 (tujuh) data kasus
5 Alfirda PGSD 0.2624 Diteri Sesuai penerima pengganti. Dengan demikian, nilai
79 ma validitas sistem dapat dihitung sebagai berikut:
6 Nasrudi PGSD 0.2293 Diteri Sesuai
n 71 ma .
7 Eleta PGSD 0.2159
6 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
8 Rohima PGSD 0.2126 Diteri Tidak
h 71 ma Sesuai Berdasarkan hasil analisis dan pengujian terhadap
9 Devian PGSD 0.2103 sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan
a 01
mahasiswa pengganti beasiswa penuh Bidikmisi
10 Sunarti PGSD 0.2088
87
Universitas Tanjungpura, dapat disimpulkan bahwa:
11 Nobert PGSD 0.2055 1. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat
ha 12 menyeleksi dengan menghasilkan urutan nilai
12 Susasm PGSD 0.1977 terbesar hingga terkecil pemohon beasiswa penuh
i 93 Bidikmisi pengganti berdasarkan program studi dan
13 Ana Agribisn 0.2610 angkatan yang diperoleh dari perhitungan dengan
is 06 metode SMARTER.
14 Eny Agribisn 0.2566 2. Berdasarkan 17 (tujuh belas) data kasus yang
is 48
digunakan untuk pengujian, sistem menghasilkan 5
15 Yulia Agribisn 0.2548 Diteri Tidak (lima) data kasus yang memiliki urutan nilai akhir
is 64 ma Sesuai terbesar berdasarkan masing-masing program studi
16 Wanda Ilmu 0.2326 Diteri Sesuai
71 dan angkatan dari 7 (tujuh) data kasus penerima
hukum ma
17 Diah Ilmu 0.2152 pengganti, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hukum 62 metode SMARTER dapat melakukan seleksi
Keterangan: penerimaan mahasiswa pengganti beasiswa penuh
1. Prodi Kehutanan mahasiswa pengganti sebanyak 1 Bidikmisi Universitas Tanjungpura dengan tingkat
(satu) orang validitas sebesar 71,43 %.
2. Prodi PBSI mahasiswa pengganti sebanyak 1 (satu)
orang DAFTAR PUSTAKA
3. Prodi PGSD mahasiswa pengganti sebanyak 3 (tiga) [1] Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Biaya
orang Pendidikan Bidikmisi 2015. Diakses pada 19 April
4. Prodi Agribisnis mahasiswa pengganti sebanyak 1 2015. http://www.bidikmisi.dikti.go.id
(satu) orang [2] Daihani, Dadan Umar. 2001. Komputerisasi
5. Prodi Ilmu hukum mahasiswa pengganti sebanyak 1 Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Elex Media
(satu) orang Komputindo.
Hasil sistem menunjukkan 5 (lima) data kasus yang [3] Okfalisa dan Ade Gunawan. 2014. Sistem Pendukung
memiliki urutan nilai terbesar berdasarkan program studi Keputusan Untuk Menentukan Produk Asuransi
dan angkatan dari 7 (tujuh) data kasus mahasiswa Jiwa Bagi Nasabah Menggunakan Metode
pengganti. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian SMARTER. Jurnal Vol. 12, No.1, Desember 2014,
validitas sistem, maka nilai validitas dapat dihitung pp.73-79. Riau: UIN SUSKA.
sebagai berikut: [4] Rahmah, Afiefah. 2013. Sistem Pendukung
Keputusan Seleksi Masuk Mahasiswa Menggunakan
Metode SMARTER. Jurnal. Bandung: Universitas
. Pendidikan Indonesia.
[5] Edwards, Barron. 1994. SMARTS and SMARTER:
C. Analisis Hasil Pengujian Improved Simple Methods for Multiattribute Utility
Berikut ini adalah analisis hasil perancangan dan Measurement. University of Southern California.
pengujian sistem pendukung keputusan seleksi