Anda di halaman 1dari 16

APLIKASI REGISTRASI DAN SELEKSI PENERIMAAN

BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA


MENGGUNAKAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB
M. Ramdhani P. L. Timur
STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura
Jl. Ardipura II No.22 Polimak – Jayapura, 0957-533400/0967-533799

Abstrak
Pada tahun 2010 pemerintah mulai meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan yang
disebut Bidikmisi. Bidikmisi yaitu bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu
secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan
tinggi sampai lulus tepat waktu. Pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan
Komputer (STIMIK) Sepuluh Nopember Jayapura proses pemberian beasiswa yang dilakukan
panitia memang sudah sesuai prosedur dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan bidikmisi,
namun prosedur yang dimulai dari mengumpulkan data mahasiswa, mengetik data satu per satu
mahasiswa pada Microsoft Excel, dan hingga memiliki nama-nama calon penerima,
membutuhkan waktu hingga sebulan lamanya. Pada penelitian ini akan dibangun sistem yang
dapat mengajukan diri untuk menjadi calon penerima beasiswa sehingga pendataan langsung
masuk pada sistem yang tersedia dan terdapat sistem pendukung keputusan yang menggunakan
metode TOPSIS untuk proses perangkingan. Dalam penelitian ini akan menggunakan lima
kriteria, berbasis WEB dengan menggunakan basis data MySQL dan bahasa pemrograman PHP.
Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa sistem pendukung keputusan
menggunakan metode TOPSIS telah terbukti dapat memberikan rekomendasi atau alternatif
berupa perankingan nama calon penerima beasiswa Bidikmisi.

Kata kunci : STIMIK SEPNOP, Beasiswa, Bidikmisi, SPK, TOPSIS.

1. Pendahuluan
Beasiswa adalah program pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada
perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.
Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintahan, perusahaan ataupun yayasan. Pada tahun
2010 pemerintah mulai meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan yang disebut Bidikmisi.
Bidikmisi yaitu bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi
dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada
program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Sepuluh
Nopember Jayapura pemberian beasiswa bidikmisi ini adalah sesuatu hal yang baru berjalan pada
angkatan 2016. Proses yang dilakukan panitia-panitia beasiswa pada STIMIK memang sudah
sesuai prosedur dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan bidikmisi, namun karena yang
mengurus bagian seleksi calon penerima beasiswa bidikmisi hanya bagian keuangan sendiri,
sehingga akan memakan waktu dalam penyeleksian nama-nama tersebut. Prosedur yang dimulai
dari mengumpulkan data-data mahasiswa yang didapat dari BAAK, memilih nama-nama
mahasiswa yang lulus SMA/SMK ditahun masuknya di STIMIK ataupun tahun lulus SMA/SMK
sebelumnya, kemudian mengetik data satu per satu mahasiswa pada Microsoft Excel, membuat
persentase kriteria, pemberian nilai pada setiap kriteria data mahasiswa, kemudian melakukan
perhitungan kemudian ditotalkan nilainya dan terakhir urutkan nama-nama yang memiliki nilai
terbesar hingga terkecil. Hal tersebut akan membuat proses menjadi kurang efisien karena
dibutuhkan waktu dan ketelitian dalam perhitungan. Dampak pada waktu yang menyebabkan
pengumpulan berkas-berkas persyaratan tersebut. Bila calon penerima telah ditentukan maka
mahasiswa dapat mempersiapkan lebih awal persyaratan apa saja yang harus dilengkapi, Karena
biasanya waktu yang diberikan cuma beberapa hari dan tidak semua mahasiswa yang terpilih siap
untuk pengumpulan berkas persyaratan.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka pada penelitian ini akan dibangun sistem
yang dapat mengajukan diri untuk menjadi calon penerima beasiswa sehingga pendataan
langsung masuk pada sistem yang tersedia dan terdapat sistem pendukung keputusan yang
menggunakan metode TOPSIS. Dalam penelitian ini metode TOPSIS akan digunakan untuk
proses perangkingan.

2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan model waterfall sebagai model pengembangan alur hidup
perangkat lunak. Pemilihan model waterfall sebagai metode yang digunakan dalam penelitian ini
karena tahapan-tahapan pada model ini memiliki batas yang jelas sehingga mampu memberikan
kejelasan proses perancangan aplikasi.
Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (Sequential
Linear) atau alur hidup klasik (Classic Life Cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur
hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, dan
tahap pendukung (Support). Berikut adalah gambar model air terjun : [1]

Gambar 1 Tahap Model Waterfall [2]

Waterfall memiliki 5 tahapan yakni :


A. Analisis kebutuhan perangkat lunak / Requirement
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan
perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
B. Desain / Design
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari
tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program
pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
C. Implementation
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah
program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
D. Pengujian / Verification
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan
bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan
memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
E. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah
dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak
terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat
lunak baru.
Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya
karena sebab berikut :
a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan.
b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal alur
pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk menjabarkan
spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan diakhir alur
pengembangan.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah menjadi dasar
dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.
Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan
kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal
positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi
dihasilkan disetiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya
selesai dijalankan. [1]

2.1. Sub Bab 1


A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu: “Bagaimana membantu
pengolahan data seleksi penerima Beasiswa Bidikmisi dengan menggunakan Metode TOPSIS
pada STIMIK Sepuluh Nopember ?”.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah Aplikasi yang dapat menyeleksi
penerima beasiswa Bidikmisi dengan menggunakan metode TOPSIS, agar keputusan yang
diambil dapat cepat, tepat dan lebih objektif sehingga diperoleh penerima beasiswa Bidikmisi
yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1.Mempermudah mahasiswa dalam proses pengajuan sebagai calon penerima beasiswa
Bidikmisi.
2.Dapat memangkas waktu dalam proses penyeleksian penerima beasiswa Bidikmisi.
3.Membantu pihak STIMIK Sepuluh Nopember dalam pengambilan keputusan penerima
beasiswa Bidikmisi.
4.Agar pemberian beasiswa bisa tepat pada sasarannya.
D. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat Batasan masalah yang mencakupi penelitian diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Aplikasi ini menyediakan pendaftaran bagi mahasiswa melalui web aplikasi yang akan di
bangun khususnya di STIMIK.
2. Aplikasi ini menyediakan mengunggah berkas persyaratan yang dibutuhkan oleh sistem.
3. Aplikasi ini hanya dikhususkan oleh mahasiswa semester 1 (satu).
4. Kriteria yang digunakan dalam perhitungan TOPSIS adalah : umur, jumlah penghasilan orang
tua, jumlah tanggungan orang tua, nilai test masuk perguruan tinggi pada STIMIK, dan nilai
rata-rata Ujian Nasional SMA.
5. Proses perhitungan metode topsis dilakukan dengan komputerisasi.
6. Sistem ini dapat mencetak hasil dari perhitungan TOPSIS langsung dari aplikasi berupa urutan
nilai dari yang terbesar hingga terkecil.
7. Bahasa pemrogram yang digunakan dalam membangun aplikasi adalah PHP, sedangkan
database menggunakan MySQL.
E. Sistematika Penuliasan
Sistematika dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab, masing-masing bab
membahas dan menguraikan pokok permasalahan yang berbeda.

2.2. Sub Bab 2


A. Dadar Teori
1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (Decision Support System/DSS) adalah sistem berbasis komputer
yang digunakan oleh manager atau sekelompok manager pada setiap level organisasi dalam
membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah semi terstruktur.
Lingkungan

Lingkungan

Gambar 2 Model Sistem Pendukung Keputusan [3]

Menurut Eko Indrajit, DSS merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini yang perlu ditekankan
adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi manajer. DSS merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti; operation research dan
management science. Hanya bedanya adalah jika dahulu untuk mencari penyelesaian yang
dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, saat ini komputer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu singkat.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen yaitu; database, model base dan
software base.
a. Database
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data besar (master file). Untuk keperluan Sistem
Pendukung Keputusan, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan memalui simulasi.
b. Model Base
Suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif sebagai
dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan
(obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal
terkait lainnya.
c. Software Base
Softwere Base merupakan hasil penyatuan dari database dan model base yang dimengerti
oleh komputer. Contohnya adalah RDBMS (Rational Database Manajement System) dan
OODBMS (Object Oriented Database Manajemen System) untuk memodelkan struktur data.
Sedangkan MBMS (Dialog Generation and Manajemen System), yang merupakan suatu
sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” intektif antara komputer da manusia (user)
sebagai pengambil keputusan.
A. Model Sistem Pendukung Keputusan
Data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database
juga berisi data yang disediakan oleh SIA, dan isi dari database digunakan oleh tiga subsistem
perangkat lunak.
A.1. Perangkat penulis laporan, menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan
periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak. Laporan
khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan
berbentuk Database Management System (DBMS).
A.2. Model matematika, menghasilkan sebagai hasil dari simulasi yang melipatkan satu atau
beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan, atau berbagai aspek operasinya.
A.3. Groupware, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu
kelompok, dan mencapai solusi. Istilah GDSS atau sistem pendukung keputusan kelompok
(Group decision support system). Para anggota kelompok saling berkomunikasi baik secara
langsung melalui groupware.
B. Tahap Pengambilan Keputusan
B.1. Menurut Simon, Tahap pengambilan keputusan yang dilalui manajer saat memecahkan
masalah ada empat. Tahap-tahap tersebut adalah intelijen, merancang, memilih, dan
menelaah.
B.2. Intelijen, mengamati lingkungan deangan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
B.3. Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan
yang mungkin.
B.4. Memilih, memilih satu rangkaian tertentu dari beberapa yang tersedia.
B.5. Menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu. [3]

2. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)


Menurut Hwang 1981 dan Zeleny 1992, TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternative
terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga
memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal nagatif. Konsep ini banyak digunakan pada beberapa
model MADM untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis.
Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah langkah sebagai berikut:
a. Membuat Matriks keputusan yang ternormalisasi;
b. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot;
c. Menentukan maktriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif;
d. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks
solusi ideal negatif;
e. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif; [4]
TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif A1 pada setiap kriteria C1 yang
ternormalisasi, yaitu:
𝑥𝑖𝑗
𝑟𝑖𝑗 =
√∑𝑚 2
𝑖=0 𝑥𝑖𝑗 ; dengan i = 1,2,…,m; dan j = 1,2,…,n. ............................ (1)

Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal neagatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot
ternormalisasi (yij) sebagai:
yij = wij rij; dengan i=1,2,…m; dan j=1,2,…,n. ............................ (2)
+ + + + ............................ (3)
A = (𝑦1 , 𝑦2 , … , 𝑦𝑛 );
A- = (𝑦1− , 𝑦2− , … , 𝑦𝑛− ); ............................ (4)
Dengan
Max yij
 1 Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)

rij   ............................ (5)
 Max yij
 Jika j adalah atribut biaya (cost)
 1
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai:
𝑛
2 ............................ (6)
𝐷𝑖+ = √∑(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 ) ; 𝑖 = 1,2, … , 𝑚.
𝑗=1

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai:


𝑛
2
𝐷𝑖− = √∑(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖− ) ; 𝑖 = 1,2, … , 𝑚. ............................ (7)
𝑗=1

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:


𝐷𝑖−
𝑉𝑖 = − ; 𝑖 = 1,2, … , 𝑚. ............................ (8)
𝐷𝑖 + 𝐷𝑖+

B. Alat Aplikasi Sistem


1. Aplikasi Web
WWW (World Wide Web), lebih dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang
didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet dengan fasilitas hypertext untuk
menampilkan data berupa text, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya. Sehingga
web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi
hypertext, pemakai dituntun menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam
dokumen web yang ditampilkan dalam web browser. Situs/web dapat dikategorikan menjadi dua,
yaitu “web statis” dan “web dinamis”.
Web statis adalah web yang menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap).
Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Dengan demikian
untuk mengetahui suatu web tersebut bersifat statis atau dinamis dapat dilihat dari tampilannya.
Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang
tetap maka web tersebut disebut statis.
Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan
pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form
sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku
dan terlihat lebih indah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari aplikasi web adalah dapat diakses kapan
pun dan darimana pun selama ada internet. Dan dapat diakses hanya dengan menggunakan web
browser (umumnya sudah tersedia di PC, PDA dan handphone saat ini), tidak perlu menginstall
aplikasi client khusus. Sedangkan untuk kekurangan yang dimiliki dari aplikasi web itu sendiri
adalah antarmuka yang dibuat terbatas sesuai spesifikasi standar untuk membuat dokumen web
dan keterbatasan kemampuan web browser untuk menampilkannya dan terbatasnya kecepatan
internet mungkin membuat respon apikasi menjadi lambat. [5]

2. PHP
PHP sebagai alternatif lain memberikan solusi sangat murah (karena gratis digunakan) dan
dapat berjalan diberbagai jenis platform. PHP (atau resminya PHP : Hypertext Preprosessor)
adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan
singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat
diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun
menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru
kemudian hasilnya dikirimkan ke browser. [5]

3. MySQL
Database MYSQL merupakan sistem manajemen basis data SQL yang sangat terkenal dan
bersifat open source. Mysql dibangun, didistribusikan dan didukung oleh MYSQL AB. MYSQL
AB merupakan perusahaan komersial yang dibiayai oleh pengembang MYSQL.
MYSQL dapat didefinisikan sebagai sistem manajemen database. Database sendiri merupakan
struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan
dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server.
Selain itu MYSQL dapat dikatakan sebagai basis data terhubung (RDBMS). Database terhubung
menyimpan data pada tabel-tabel terpisah. Hal tersebut akan menambahkan kecepatan dan
fleksibilitasnya. [5]

3. Hasil Dan Pembahasan


3.1. Hasil Penelitian
a. Kebutuhan Sistem

Tabel 1 Fungsional
Data-data yang dibutuhkan sistem Sistem dapat memberikan informasi
1. Berkas Mahasiswa yang sudah
1. Tahun Periode
terunggah
2. Kriteria 2. Informasi urutan calon penerima
3. Biodata Mahasiswa 3. Laporan

Tabel 2 Non Fungsional


No Keterangan Non Fungsional
1 Sistem hanya dapat digunakan di WEB
2 Sistem tidak menyediakan pilihan sub kriteria yang diinginkan mahasiswa
3 Kriteria tidak dapat hapus
4 Procesor Intel Core i5
5 Ram 4 GB
6 SSD 120 GB

b. Desain

b.1. Diagram Konteks


Pada gambar 3 merupakan Diagram konteks yang dibuat gambaran secara menyeluruh proses
yang terjadi dalam aplikasi yang akan di bangun. Berikut ini merupakan gambar dari diagram
konteks yang dibangun:

Gambar 3 Diagram Konteks Usulan

b.2. Diagram Berjenjang

Pada gambar 4 memperlihatkan Diagram berjenjang yang menjelaskan penggambaran rincian


proses yang didekomposisi dari diagram konteks.

Gambar 4 Diagram Berjenjang Usulan

b.3. DFD Level 0


Pada gambar 5 memperlihatkan Data Flow Diagram yang penggambaran rincian alur data
yang masuk dalam proses.
Gambar 5 DFD Level 0

b.4. DFD Level 1


Pada gambar 6 adalah suatu diagram yang menggambarkan alur data yang terjadi dalam
proses pengisian biodata, dimana pada proses ini terdapat proses lagi yaitu proses pengisian
biodata dan unggah berkas yang terjadi pada user mahasiswa.
Gambar 6 DFD Level 1 Pengisian Data Mahasiswa

b.5. ERD

Gambar 7 ERD
c. Pengkodean
Berikut adalah flowchart program berdasarkan listing koding TOPSIS.

Gambar 8 Flowchart Program TOPSIS

3.2. Pembahasan
a. Penerapan Metode TOPSIS pada kasus
Menghitung matriks keputusan ternormalisasi, berdasarkan matriks keputusan yang telah
ditentukan dengan menggunakan Persamaan 1 sebagai berikut:
|𝑋1 | = √12 + 22 + 22 + 22 + 12 + ⋯ 𝑋𝑖𝑗 2 = 5

|𝑋2 | = √12 + 22 + 12 + 22 + 22 + ⋯ 𝑋𝑖𝑗 2 = 5,291502622


|𝑋3 | = √32 + 12 + 32 + 42 + 42 + ⋯ 𝑋𝑖𝑗 2 = 8,774964387

|𝑋4 | = √22 + 32 + 42 + 32 + 42 + ⋯ 𝑋𝑖𝑗 2 = 9,797958971

|𝑋5 | = √42 + 42 + 32 + 42 + 42 + ⋯ 𝑋𝑖𝑗 2 = 11,48912529


𝑥11 1
𝑟11 = = = 0,2
|𝑥1 | 5
𝑥12 1
𝑟12 = = = 0,188982237
|𝑥2 | 5,291502622
𝑥13 3
𝑟13 = = = 0,341881729
|𝑥3 | 8,774964387
𝑥14 2
𝑟14 = = = 0,204124145
|𝑥4 | 9,797958971
𝑥15 4
𝑟15 = = = 0,348155312
|𝑥5 | 11,48912529
Dan seterusnya sehingga diperoleh matriks ternormalisasi sebagai berikut:
Tabel 3 Matriks Ternormalisasi
No Nama C1 C2 C3 C4 C4
A1 Afri 0.2 0.188982237 0.341881729 0.204124145 0.348155312
A2 Albert 0.4 0.377964473 0.113960576 0.306186218 0.348155312
A3 Aldo 0.4 0.188982237 0.341881729 0.40824829 0.261116484
A4 Alfred 0.4 0.377964473 0.455842306 0.306186218 0.348155312
A5 Aulia 0.2 0.377964473 0.455842306 0.40824829 0.348155312
A6 David 0.2 0.377964473 0.113960576 0.204124145 0.348155312
A7 Eliza 0.2 0.188982237 0.227921153 0.306186218 0.348155312
A8 Elwine 0.2 0.377964473 0.455842306 0.306186218 0.261116484
A9 Emil 0.4 0.188982237 0.227921153 0.204124145 0.261116484
A10 Job 0.4 0.377964473 0.113960576 0.40824829 0.261116484

Matriks Y, dihitung berdasarkan Persamaan 2 sebagai berikut:


𝑌11 = (20%)(0) = 0,04
𝑌12 = (20%)(0,188982237) = 0,037796447
𝑌13 = (20%)(0,341881729) = 0,068376346
𝑌14 = (20%)(0,204124145) = 0,040824829
𝑌15 = (20%)(0.348155312) = 0,069631062
Dan seterusnya sehingga diperoleh matriks Y sebagai berikut:
Tabel 4 Matriks Y
No Nama C1 C2 C3 C4 C4
A1 Afri 0.04 0.037796447 0.068376346 0.040824829 0.069631062
A2 Albert 0.08 0.075592895 0.022792115 0.061237244 0.069631062
A3 Aldo 0.08 0.037796447 0.068376346 0.081649658 0.052223297
A4 Alfred 0.08 0.075592895 0.091168461 0.061237244 0.069631062
A5 Aulia 0.04 0.075592895 0.091168461 0.081649658 0.069631062
A6 David 0.04 0.075592895 0.022792115 0.040824829 0.069631062
A7 Eliza 0.04 0.037796447 0.045584231 0.061237244 0.069631062
A8 Elwine 0.04 0.075592895 0.091168461 0.061237244 0.052223297
A9 Emil 0.08 0.037796447 0.045584231 0.040824829 0.052223297
A10 Job 0.08 0.075592895 0.022792115 0.081649658 0.052223297
Solusi ideal Positif (A+) dan Negatif (A-) berdasarkan persamaan 3 & 4 sebagai berikut:
Tabel 5 Solusi Ideal Positif dan Negatif
C1 C2 C3 C4 C4
𝑦+ 0.08 0.075592895 0.091168461 0.081649658 0.069631062
𝑦− 0.04 0.037796447 0.022792115 0.040824829 0.052223297

Jarak antara nilai terbobot setiap alternative terhadap solusi ideal positif 𝐷𝑖 + , dihitung berdasarkan
persamaan 7 sebagai berikut:
(0,04 - 0,04)2 + (0.037796447 - 0.037796447)2 + (0.068376346 - 0.091168461) 2 
D 
1
(0.040824829 - 0.081649658)2 + (0.069631062 - 0.069631062)2
 0.046756253
(0,08 - 0,04)2 + (0.075592895 - 0.037796447)2 + (0.022792115 - 0.091168461)2 
D  
2
(0.061237244 - 0.081649658)2 + (0.069631062 - 0.069631062)2
 0.090114165
(0,08 - 0,04)2 + (0,037796447 - 0,037796447)2 + (0,068376346 - 0,091168461)2 
D 
3
(0,081649658 - 0,081649658)2 + (0,052223297 - 0,069631062)2
 0.049219009
(0,08 - 0,04)2 + (0,075592895 - 0.037796447)2 + (0,091168461 - 0,091168461) 2 
D  
4
(0,061237244 - 0,081649658)2 + (0,069631062 - 0.069631062)2
 0.058696151
(0,04 - 0,04) 2 + (0,075592895 - 0,037796447) 2 + (0,091168461 - 0,091168461) 2 
D  
5
(0,081649658 - 0,081649658) 2 + (0,069631062 - 0,069631062) 2
 0,037796447

Dan seterusnya sehingga diperoleh:


Tabel 6 Nilai Terbobot Positif
Alternatif 𝐷𝑖 +
𝐷1+ 0.046756253
𝐷 2+ 0.090114165
𝐷 3+ 0.049219009
𝐷4+ 0.058696151
𝐷 5+ 0.037796447
𝐷 6+ 0.088150796
𝐷 7+ 0.049945858
𝐷 8+ 0.046349416
𝐷 9+ 0.075150642
𝐷10+ 0.089481431

Jarak antara nilai berbobot setiap alternative terhadap solusi ideal negatif 𝐷𝑖− , dihitung
berdasarkan persamaan 8 sebagai berikut:
(0,04 - 0,08) 2 + (0,037796447 - 0,075592895) 2 + (0,068376346 - 0,022792115) 2 
D1 
(0,040824829 - 0,040824829) 2 + (0,069631062 - 0,052223297) 2
 0,073549465
(0,08 - 0,08) 2 + (0.075592895 - 0,075592895) 2 + (0.022792115 - 0,022792115) 2 
D2 
(0.061237244 - 0,040824829) 2 + (0.069631062 - 0,052223297) 2
 0.026827168
(0,08 - 0,08) 2 + (0.037796447 - 0.075592895) 2 + (0.068376346 - 0.022792115) 2 
D3 
(0.081649658 - 0.040824829) 2 + (0.052223297 - 0.052223297) 2
 0,071924684
(0,08 - 0,08) 2 + (0,075592895 - 0,075592895) 2 + (0,091168461 - 0,022792115) 2 
D 4 
(0,061237244 - 0,040824829) 2 + (0.069631062 - 0,052223297) 2
 0,073450811
(0,04 - 0,08) 2 + (0,075592895 - 0,075592895) 2 + (0.091168461 - 0,022792115) 2 
D5 
(0.081649658 - 0,040824829) 2 + (0.069631062 - 0,052223297) 2
 0.090802102
Dan seterusnya sehingga diperoleh:
Tabel 7 Nilai Terbobot Negatif
Alternatif 𝐷𝑖−
𝐷1− 0.073549465
𝐷2− 0.026827168
𝐷3 − 0.071924684
𝐷4− 0.073450811
𝐷5− 0.090802102
𝐷6 − 0.043623736
𝐷7− 0.06532801
𝐷8− 0.081804592
𝐷9− 0.044136741
𝐷10− 0.040824829

Kedekatan setiap alternatef terhadap solusi ideal dihitung berdasarkan Persamaan 2.9 sebagai
berikut:
0,073549465
𝑉1 = = 0,611354691
0,046756253 + 0,073549465
0,026827168
𝑉2 = = 0,229407068
0,090114165 + 0,026827168
0,071924684
𝑉3 = = 0,593713815
0,049219009 + 0,071924684
0,073450811
𝑉4 = = 0,555826711
0,058696151 + 0,073450811
0,090802102
𝑉5 = = 0,706089628
0,037796447 + 0,090802102
Dan seterusnya sehingga diperoleh kedekatan setiap alternative sebagai berikut:
Tabel 8 Kedekatan Alternatif
Alternatif 𝑉𝑖
V1 0.611354691
V2 0.229407068
V3 0.593713815
V4 0.555826711
V5 0.706089628
V6 0.331048308
V7 0.566720031
V8 0.638330343
V9 0.370003433
V10 0.313299063

Jadi berdasarkan prosedur perhitungan Metode TOPSIS, maka diperoleh hasil untuk perhitungan
metode TOPSIS untuk calon penerima beasiswa sebagai berikut bila diurutkan dari yang terbesar
hingga terkecil :
Tabel 9 Hasil Perangkingan
Alternatif 𝑉𝑖
A5 0.706089628
A8 0.638330343
A1 0.611354691
A3 0.593713815
A7 0.566720031
A4 0.555826711
A9 0.370003433
A6 0.331048308
A10 0.313299063
A2 0.229407068

b. Tampilan Sistem
Setelah mahasiswa unggah berkas sebagai penilaian, kemudian admin melakukan proses
verifikasi berkas dan admin mengeklik tombol “proses” maka dalam waktu yang singkat admin
telah memiliki nama-nama seperti pada gambar 9. Gambar 9 adalah tampilan sistem pada aplikasi
yang menampilkan hasil dari pendaftar/mahasiswa dengan nilai yang berurut dari nilai yang
terbesar hingga terkecil.

Gambar 9 Hasil perhitungan pada aplikasi


4. Simpulan
Berdasarkan hasil perancangan, implementasi dan pengujian yang dilakukan pada sistem
pendukung keputusan pemilihan calon penerima beasiswa Bidikmisi, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem pendukung keputusan menggunakan metode TOPSIS :
a. Dapat memberikan efisiensi pekerajan.
b. Dapat memberikan kemudahan bagi panitia dalam verifikasi berkas seleksi mahasiswa.
c. Sistem dapat memberikan fleksibilitas data kriteria.
d. Sistem dapat menyimpan dan melihat hasil perangkingan pada periode-periode sebelumnya.
e. Sistem dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
f. Sistem dapat mencetak hasil perhitungan.
g. Hasil dari sistem hanya subuah rekomendasi alternatif kepada pimpinan, bukan sebuah
keputusan akhir.

Daftar Pustaka
[1] Rosa A.S. dan Shalahudin M.. “Rekayasa Perangkat Lunak”, Informatika Bandung,
Bandung, 2016.
[2] Pressman S. Roger. “Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu)”.
Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2002.
[3] Yakub. “Pengantar Sistem Informasi”, Graha Ilmu, Yogyakarya, 2012.
[4] Kusumadewi S., Hartati S., Harjoko A., dan Wardoyo R.. “Fuzzy Multi-Attribute Decision
Making (FUZZY MADM)”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
[5] Kustiyahningsih Yenie., dan Devie, R.A.. “Pemrograman Basis Data Berbasis WEB
Menggunakan PHP & MySQL”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.

Anda mungkin juga menyukai