Anda di halaman 1dari 35

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bab ini dijelaskan rangkaian pendahuluan dari Sistem Informasi
Akademik berbasis web di Yayasan Ummul Qurro’ Kota Batam. Dibawah ini
merupakan skema penjelasan tentang pengertian sistem informasi.
Sistem Informasi Akademik berbasis web memungkinkan calon wali
murid untuk mengetahui informasi tentang sekolah atau yayasan tertuju,
sehingga tidak perlu datang ke sekolah. Teknologi yang marak digunakan
adalah teknologi berbasis web, banyak orang saat ini yang menggunakan web
untuk media promosi [1]. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan
langkah atau proses awal yang dilakukan penyelenggara pendidikan baik
tingkat dasar ataupun tinggi. Pentingnya sistem informasi Penerimaan Peserta
Didik Baru pada saat ini menganjurkan lembaga atau yayasan pendidikan
memiliki sebuah sistem informasi berbasis web guna mendapatkan nilai
tambah lembaga atau yayasan apabila dilakukan penilaian oleh Badan
Akreditasi Nasional (BAN).
Yayasan pendidikan islam Ummul Qurro’ adalah salah satu yayasan dalam
dunia pendidikan di Kota Batam yang belum memiliki sistem informasi
berbasis web. Setiap tahunnya Yayasan Ummul Qurro’ melaksanakan
penerimaan peserta didik baru. Dalam pengelolaannya saat ini masih
dilakukan secara tradisional yaitu dengan menerima pendaftaran langsung,
menyediakan kertas formulir serta dalam mengelola data masih menggunakan
catatan dalam buku besar. Proses pencatatan dan rekap data juga belum
berjalan optimal karena masih terjadi kesalahan dan kekeliruan data serta
memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses data. Kesulitan yang lain
adalah pada saat pencarian data tertentu serta penyediaan laporan yang masih
membutuhkan waktu lama sehingga menghambat pihak manajemen sekolah
untuk menentukan suatu keputusan.
Proses penerimaan siswa baru yang berlangsung secara konvensional
diketahui tidak efisien, jumlah tenaga kerja yang minim dan calon siswa yang
mendaftar tidak bisa di perkirakan jumlahnya, hal ini merupakan hambatan
bagi proses penerimaan siswa baru [2]. Penerimaan siswa baru merupakan
suatu proses yang sangat penting guna meraih hasil yang maksimal dalam
penyaringannya dan mengurangi resiko yang bisa dihindarkan. Keberhasilan
kegiatan penerimaan siswa baru akan meningkatkan kinerja lembaga
pendidikan tersebut. Untuk itu perlu diperhatikan bagi setiap lembaga
pendidikan untuk mengolah sistem penerimaan siswa baru. Untuk mengatasi
masalah tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa Yayasan Pendidikan
Islam Ummul Qurro’ sangat membutuhkan adanya sistem informasi berbasis
web untuk mempublikasikan informasi beserta persyaratan terkini terkait
Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Untuk itu penulis membuat tugas
akhir mengenai sistem informasi akademik penerimaan peserta didik baru di
yayasan islam Ummul Qurro’ berbasis web.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan oleh
penulis, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Duwi Cahya Putri Buani
yang merancang sistem informasi akademik dengan menggunakan metode
waterfall. Setelah dilakukan penelitian, web tersebut dapat mengatasi
keterlambatan informasi nilai siswa, metode waterfall terbukti dapat
digunakan untuk merancang dan membangun sistem serta dapat memecahkan
masalah yang sering terjadi pada saat melakukan desain sistem, karena
tahapan metode waterfall sangat mudah untuk diikuti [3]. Penelitian lainnya
oleh Inda Anggraini yang merancang website penerimaan siswa baru dengan
menggunakan metode waterfall. Setelah dilakukan penelitian, proses
penggalian data dengan menggunakan metode waterfall sangat efektif untuk
mengatasi terjadinya perubahan secara tiba-tiba saat dikirimkan ke user. web
tersebut mengolah data calon siswa yang melakukan registrasi dan
mempermudah siswa dalam mengoperasikan sistem [4]. Dari kedua penelitian
tersebut terdapat kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode waterfall
dapat memudahkan pembuatan sistem yang disesuaikan oleh kebutuhan
pengguna.
Penulis membuat sistem informasi dan penerimaan peserta didik baru
berbasis web dengan menggunakan menggunakan database MySQL. MySQL
merupakan database server yang bersifat open source, multiplatform dan
berbasis database relasional. MySQL dapat dipakai untuk database pribadi
atau pada level korporat berskala kecil hingga besar. MySQL menggunakan
SQL untuk mendukung pengaksesan data. Dalam melakukan perancangan
perangkat lunak terdapat beberapa mode yang dapat digunakan, pemilihan
model yang tepat merupakan faktor penting dalam keberhasilan rancang
bangun sistem. Model Waterfall merupakan model pengembangan sistem
yang tepat untuk penyelesaian sistem dalam waktu singkat, Proses dalam
model waterfall urut secara bertahap sehingga setiap prosesnya tidak saling
tumpang tindih dan tidak terfokus pada tahapan tertentu.
Salah satu aspek untuk menilai kebutuhan pengguna adalah dengan
menilai sistem dengan baik. Untuk memaksimalkan rancangan informasi,
dibutuhkan tes white box dan user acceptance testing. Dimana teknik
pengujian white box merupakan teknik pengujian terhadap cara kerja
perangkat lunak itu sendiri yaitu basis path (prosedur programnya) atau proses
looping (perulangannya). Teknik pengujian white box adalah teknik
perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dan perancangan
prosedural untuk mendapatkan test case [7]. Sedangkan pengujian user
acceptance testing dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna
sistem terhadap sistem yang telah dikembangkan berdasarkan kriteria user
acceptance sehingga memberikan gambaran yang lebih baik kepada
pengembang akan terpenuhinya kebutuhan pengguna dengan adanya
sistem[11].

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara merancang dan membangun Sistem Informasi Akademik
di Yayasan Ummul Qurro’?
2. Bagaimana cara menguji Sistem Informasi Akademik Yayasan Islam
Ummul Qurro’?
1.3 Tujuan Penelitian
Membangun Sistem Informasi Akademik di Yayasan Pendidikan Islam
Ummul Qurro’ Kota Batam, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah
meningkatnya efisiensi dan efektifitas dalam Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB)

1.4 Batasan Masalah

1. Hanya terdapat 4 login dalam sistem ini yaitu admin, kepala sekolah tiap
lembaga (TK, SD, SMP) yang ada di yayasan pendidikan islam Ummul
Qurro’. Semua memiliki hak akses untuk mengubah, menghapus dan
menyimpan data.

2. Sistem yang dibangun berbasis web (tidak dalam aplikasi mobile)


dilengkapi dengan fitur informasi pendaftaran calon siswa baru,
menampilkan prestasi yang telah diraih oleh yayasan.

3. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP


(Hypertext Preprcessor).

4. Basis data yang digunakan adalah MySql.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan rangkaian dari kegiatan pelaksanaan penelitian.


Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan tersebut
menjelaskan prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan. Dibawah ini
merupakan skema tahapan penelitian yang akan dilakukan.
Sekolah sebagai suatu instansi pemerintah di bidang pendidikan banyak
melakukan pengolahan data dalam pengadministrasian data baik data siswa, guru
maupun staff. Sering kali data-data akademik tersebut dalam jumlah yang besar
dan dapat berubah sewaktu-waktu sehingga pernyimpanan dan
pengadministrasian harus dilakukan dengan baik dan selalu di update secara
berkelanjutan. Pengadministrasian menuntut efisiensi dan efektifitas yang
berorientasi kepada tujuan, penggunaan sumber daya dan mekanisme pengolahan
yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber informasi yang sewaktu-waktu
dibutuhkan. [13]
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima data dari lingkungan
kemudian diproses oleh manusia dengan cara mengumpulkan, menyimpan dan
memanipulasi data tersebut sehingga membentuk sebuah informasi untuk
mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan sistem informasi sekolah yang
memanfaatkan teknologi membutuhkan aplikasi internet yang bisa dijadikan
sebagai wadah penyedia informasi dan penyimpanan data sekolah. Aplikasi
internet yang saat ini banyak digunakan sebagai sumber informasi adalah aplikasi
web. Penggunaan web ini juga memberikan kemudahan bagi seluruh pihak
sekolah, seperti pengolaan data yang lebih cepat dan penyampaian informasi yang
lebih detail. [13]
2.1 Metode Pengembangan Waterfall
Untuk pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan Waterfall
yaitu metode pengembangan sistem yang memiliki lima tahap secara berurutan
diselesaikan untuk mengembangkan solusi perangkat lunak, disebut waterfall
karena proses nya beurutan ke bawah mengalir sepert air terjun.
Waterfallmerupakan model yang dijadikan dasar atau awal untuk model
pengembangan sistem lainnya [9].
Model waterfall adalah sebuah model yang memiliki sifat sistematis,
berurutan dalam membangun software. Nama dari model ini awalnya adalah
“Linear Sequential Model” [5].

Gambar
2.1 Metode Pengembangan Sistem Waterfall (Bassil, 2012)

a. Analysis
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan system requirement,
proses pengumpulan kebutuhan dilaksanakan secara intensif untuk
menspesifikasikan system requirement agar sistem informasi yang
dikembangkan dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh user
b. Design
Pada tahap design ini dilakukan untuk menerjemahkan hasil dari
analisis kebutuhan kedalam sebuah perancangan perangkat lunak. tahap ini
fokus pada pembuatan activity diagram, class diagram dan sequence
diagram.
c. Implementation
Implementation merupakan tahapan penerjemahan design kedalam
bahasa pemrograman yang dapat dikenali oleh mesin. Tahapan ini
merupakan tahapan secara nyata dalam membuat suatu perangkat lunak.
d. Testing
Tahap testing merupakan pengujian perangkat lunak yang telah
dikembangkan sebelumnya dengan menggunakan metode-metode
pengujian perangkat lunak. Tujuannya yaitu untuk memastikan bahwa
input yang digunakan dapat menghasilkan output yang sesuai dan untuk
memastikan bahwa perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria
yang dibutuhkan oleh user.

2.2 Unified Modelling Language (UML)


Unified modeling language (UML) ialah model perancangan sistem yang dapat
memudahkan developer sistem dalam merancang aplikasi yang nantinya dibuat
karena memiliki sifat berorientasikan pada objek. Menjadi salah satu standar
bahasa yang umum digunakan dalam mendeskripsikan kebutuhan, menganalisis
dan membuat desain, serta menggambarkan arsitektur pemrograman berorientasi
objek [11]. UML juga bisa diartikan menjadi sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik untuk memvisualisasikan suatu softwareobject oriented. Alat bantu yang
digunakan dalam perancangan menggunakan UML sebagai berikut:
a. Use Case Diagram
Use case diagram adalahdeskripsi dari fungsisebuah aplikasi, dan
merepresentasikan interaksi antara pengguna dan sistem. Pada use case
terdapat actor yang diartikan sebuah deskripsi entitas dari manusia atau
aplikasi yang melakukan pekerjaan di sistem pemodelan sistem informasi
yang akan dibuat berdasarkan behavior dari sistemnya.
b. Activity Diagram
Activity diagram adalah deskripsi alir dari setiap aktivitas
padaaplikasi yang berjalan. Diartikan sebagai aktivitas yang bisa dilakukan
oleh sistem/ gambaran workflow yang ada pada perangkat lunak.
c. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah penggambaran interaksi antar objek didalam
dan di sekitar aplikasi berupa sebuah pesan yang dideskripsikan terhadap
waktu.
d. Entitiy Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram merupakan pemodelan struktur data dan
hubungan antar data, yang dimanadigunakan beberapat symbol dan notasi
untuk menggambarkannya.
2.3 White Box Testing
White box digunakan untuk mendeteksi kesalahan pada kode program. White
box merupakan metode desain uji kasus yang menggunakan struktur kontrol dari
desain prosedural untuk menghasilkan kasus-kasus uji. Dengan menggunakan
metode uji coba white box, para pengembang software dapat menghasilkan kasus-
kasus uji coba . Menjamin bahwa seluruh independent paths dalam modul telah
dilakukan sedikitnya satu kali, melakukan seluruh keputusan logikal baik dari sisi
benar maupun salah, melakukan seluruh perulangan sesuai batasannya dan dalam
batasan operasionalnya dan menguji struktur data internal untuk memastikan
validitasnya [7].
Seringkali logical errors dan pemahaman script (kode program) yang keliru,
akan berbanding terbalik dengan alur sistem yang seharusnya. Karena banyaknya
yang mengatakan bahwa logical path adalah hal sulit untuk dieksekusi,
sebenarnya dapat saja dieksekusi dalam keadaan normal. Dan karena kesalahan
ketik dalam kode itu bersifat acak dan tidak dapat dihindari, dari banyak hal itulah
maka kita harus melakukan pengujian whitebox. Tujuannya adalah untuk
mengecekjalur logikapada aplikasi dengan melakukan pengecekan struktur logis
aplikasi. Poin - poin pengujian utama akan ditentukan pada kasus yang
berbedabeda untuk menguji program, sehingga mampu menyimpulkan apakah
perangkat lunak sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan atau
sebaliknya.

2.4 User Acceptance Test (UAT)


User Acceptance Test (UAT) terdiri dari beberapa langkah pengujian, yang
memverifikasi apakah kebutuhan penggunaan sistem atau aplikasi bisa
dimanfaatkan dengan baik dan benar oleh pengguna. Jika pengguna telah puas dan
bisa menjalakan sistem atau perangkat lunak, maka bisa dikatakan sistem itu
sudah bagus. Uji fungsional di sisi lain, tes persyaratan khusus dan spesifikasi dari
perangkat lunak. Ini tidak memiliki komponen pengguna. Sebuah tes fungsional
bisa menyimpulkan bahwa perangkat lunak memenuhi spesifikasinya. Namun, itu
tidak memverifikasi apakah itu benar-benar bekerja untuk pengguna. Dimensi
fungsional hanya salah satu dari banyak [12].
2.5. Penelitian Terdahulu
Pada sub bab ini penulis melakukan penelitian dengan bantuan teori yang
sudah ada dari penelitian-penelitian sebelumnya, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Tahun Hasil
.
1. Warjiono, Jaka Implementasi 2017 Sistem ini dapat mengatasi
Febri Wicaksono Sistem permasalahan dan dapat
Informasi memberikan data dan
Penerimaan informasi dengan cepat,
Peserta Didik tepat, dan akurat. Dari
Baru SMA hasil penelitian dengan
Muhammadi menggunakan metode
yah 3 Comal Waterfall sistem dapat
dibangun secara
terstruktur, dan dapat
dilakukan tahap pengujian
dan pengembangan sistem
jika dibutuhkan
kedepannya dan juga
dapat mengurangi resiko
kebutuhan yang tidak
terpenuhi
2. Solmin Paembonan Implementasi 2018 Penelitian ini
White Box menghasilkan sistem
Pada informasi akademik yang
Informasi mampu mengatasi
Akademik kelemahan kelemahan dari
SMP Negri 1 sistem yang sedang
Bupon dipakai saat ini. Sistem
pengolahan data yang
dibuat merupakan
informasi akademik yang
menggunakan database.
Desain akademik ini dapat
membantu dalam proses
pengolahan data siswa,
guru, mata pelajaran dan
nilai pada SMP Negeri I
BUPON.
3. Jamaludin Sistem 2019 Penelitian ini bertujuan
Informasi untuk merancang sistem
Akademik informasi akademik
Berbasis Web berbasis web agar proses
Menggunaka informasi akademik dapat
n Metode lebih mudah dilakukan
Waterfall oleh siswa, guru, kepala
SMA sekolah dan masyarakat
Bhayangkari luas yang ingin
Medan I mengetahui keberadaan
Medan sekolah tersebut. Sistem
ini dirancang dengan
menggunakan bahasa
pemrogaman PHP dengan
database My Sql dan
menggunakan metode
waterfall. Hasil dari
penelitian ini adalah
terciptanya sistem
informasi akademik
berbasis web yang dapat
memberikan informasi
dengan mudah dan cepat
tanpa terhalang waktu dan
tempat
BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan rangkaian dari kegiatan pelaksanaan penelitian.


Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan tersebut
menjelaskan prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan. Dibawah ini
merupakan skema tahapan penelitian yang akan dilakukan.

Gambar 3.1 Skema Tahap Penelitian

3.1 Identifikasi Masalah


Tahapan awal yang harus dilakukan pada penelitian ini yaitu melakukan
Identifikasi Masalah. Penulis melakukannya dengan observasi dan wawancara.
Tujuan dilakukannya identifikasi masalah adalah untuk mendapatkan gambaran
secara langsung mengenai tempat penelitian dan fenomena masalah yang ada,
sehingga penelitian layak dilaksanakan menurut perspektif peneliti. Observasi
pada penelitian ini dilakukan di Yayasan Ummul Qurro’ Batam. Adapun
wawancara dilakukan dengan salah satu karyawan yaitu Ibu Yuyun Yunia Firanti,
S.Pd. yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Tujuan
dilakukannya wawancara adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai sistem
yang dibutuhkan oleh Yayasan Ummul Qurro’ dengan jelas.

Permasalahan yang ditemukan setelah observasi dan wawancara adalah :

1.Mengidentifikasi proses pendaftaran calon siswa baru yang masih


dilakukan secara manual dengan cara tes tulis dan harus menunggu hasil
yang memakan waktu lebih lama sehingga menghambat proses
pendaftaran.

2.Mengidentifikasi proses penyampaian informasi dan persyaratan


mengenai pendaftaran calon siswa yang masih dilakukan secara manual
menggunakan aplikasi chat seperti Whatsapp.

3.Mengidentifikasi proses penyimpanan data calon siswa yang masih


disimpan berupa berkas yang nantinya akan menumpuk di ruang
penyimpanan, sehingga resiko kehilangan data dan terselip masih besar.

3.2. Studi Literatur


Kemudian tahap studi literatur yaitu tahapan proses pengumpulan berbagai
macam informasi yang bertujuan untuk mencari dasar materi yang berhubungan
dengan topik penelitian sebagai penunjang dari jalannya penelitian.
Selanjutnya tahap pengembangan sistem informasi akademik pada Yayasan
Ummul Qurro’ menggunakan metode pengembangan waterfall dengan tahapan
analysis, design, implementation, dan testing.

3.3 Analysis
Pada tahap ini dilakukan Analisis kebutuhan terhadap sistem yang akan
dibangun. Adapun..... untuk memenuhi kebutuhan sistem yang dibangun.
a. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional mendeskripsikan layanan, fitur, atau fungsi
yang disediakan oleh sistem untuk pengguna.

Tabel 3.2 Kebutuhan Fungsional


No Kebutuhan Fungsional Responsibilities
.
1. Admin Sistem Informasi 1. Login & Logout
Akademik 2. Menambah sekolah
3. Mengelola Arsip
4. Mencetak laporan
5. Autentikasi
6. Mengelola pendaftaran

2. Pengunjung/wali murid 1. Mengisi form pendaftaran


2. Memeriksa status pendaftaran

b. Usecase Diagram
Perancangan use case diagram menggunakan unified modelling languange
(UML) sebagai berikut:
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Dari use case diagram diatas dapat diketahui bahwa sistem ini terdiri dari 2
aktor yaitu admin sistem informasi akademik dan wali murid. Hak akses masing-
masing aktor berbeda. Berikut ini adalah tabel yang mendeskripsikan aktor dan
definisi use case:
Tabel 3.2 Identifikasi Aktor
No Aktor Deskripsi
.
1. Admin Sistem Informasi Orang yang memiliki hak akses atas
Akademik sistem dan memiliki tanggung jawab
untuk mengelola sistem informasi
akademik
2. Pengunjung/wali murid Orang yang mempunyai hak akses untuk
mengisi form pendaftaran sistem informasi
akademik

Tabel 3.3 Definisi Use Case


No Use Case Deskripsi Aktor
.
1. Kelola data sekolah Merupakan proses Admin sistem
menambahkan sekolah TK, informasi
SD, SMP akademik
2. Kelola data penerimaan Merupakan proses Admin sistem
pencetakan arsip sistem informasi
akademik
3. Pelaporan Merupakan proses Admin sistem
pencetakan laporan hasil informasi
pendaftaran akademik
4. Kelola data pendaftaran Merupakan proses Admin sistem
pengelolaan pendaftaran informasi
siswa akademik
5. Approval Admin sistem
informasi
akademik
6. Mengisi form Merupakan proses pengisian Pengunjung
pendaftaran form pendaftaran siswa
7. View Pengumuman Merupakan proses hasil dari Pengunjung
Penerimaan pendaftaran siswa

c. Kebutuhan Non Fungsional


Berikut ini merupakan kebutuhan non fungsional yang digunakan dalam
pengembangan sistem, yang pertama adalah perangkat keras sebagai
berikut:
 Laptop/PC---------akses internet
 Memori penyimpanan 1TB
 Koneksi Internet
Adapun untuk perangkat lunak sebagai berikut:
 Windows 10/ MacOs/ Linux
 Protokol HTTPS
 Bahasa Pemrogaman PHP (Hypertext preporcessor)
 Basis Data MySQL
 Xampp
 Internet Browser

a. Activity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan workflow dari
sistem, mulai dari proses paling awal pengguna masuk hingga ke tampilan
halaman selanjutnya berdasarkan menu yang dipilih oleh pengguna.
1. Activity Diagram Admin Sistem Informasi Akademik
Activity diagram admin siste informasi akademik menggunakan unified
modeling language (UML) terbagi menjadi: activity diagram autentikasi,
activity diagram menambahkan sekolah, activity diagram mengelola
pendaftaran, activity diagram mengelola arsip, actuvity diagram mencetak
laporan.
Gambar 3.3 activity diagram autentikasi

Gambar diatas adalah activity diagram proses autentikasi. Pertama admin


melakukan login dengan menggunakan id dan kata sandi, submit, lalu sistem
memeriksa akun valid atau tidak, kemudian masuk ke halaman utama.
Gambar 3.4 Activity diagram kelola data sekolah
Gambar diatas adalah activity diagram menambahkan sekolah yang terdiri dari
admin, dan sistem yang bisa menggambarkan workflow yang bisa dilakukan.
Pertama admin menekan tombol tambah, lalu memilih sekolah dan sistem
memeriksa ketersediaan sekolah, menampilkan form opsional, lalu admin mengisi
jumlah ruang dan submit.
Gambar 3.5 Activity diagram approval
Gambar diatas adalah activity diagram mengelola pendaftaran, terdiri dari
admin dan sistem yang menggambarkan workflow yang bisa dilakukan. Pertama
admin memilih sekolah, lalu sistem menampilkan data sekolah, memeriksa akses
pendaftaran, jika akses tersedia maka sistem menampilkan data pendaftaran dan
memperbaharui data.
Gambar 3.6 Activity diagram kelola data pendaftaran
Gambar diatas adalah activity diagram mengelola arsip, terdiri dari admin dan
sistem yang menggambarkan workflow yang bisa dilakukan. Pertama admin
memilih sekolah lalu sistem menampilkan data sekolah, menekan tombol hapus
dan sistem menghapus data.

Gambar 3.7 Activity diagram pelaporan


Gambar diatas adalah activity diagram mencetak laporan, terdiri dari admin
dan sistem yang menggambarkan workflow yang bisa dilakukan. Pertama admin
memilih menu cetak, lalu sistem memeriksa permintaan, jika hasil tidak valid
maka error, jika hasil valid maka sistem mengambil data arsip, membang7un
tampilan dokumen dan menampilkan opsi cetak.

Gambar 3.8 activity pengumuman penerimaan


Gambar diatas adalah activity diagram untuk menampilkan data registrasi
yang terdiri dari pengguna dan sistem yang menggambarkan workflow yang bisa
dilakukan. Pertama pengguna mengisi url yang berisi token dan kemudian token
tersebut diperiksa oleh sistem. Jika token valid maka sistem akan menampilkan
data pendaftaran.
2. Activity Diagram Pengunjung
Activity diagram Pengunjung menggunakan unified modeling language
(UML) yaitu activity diagram mengisi form pendaftaran dan memeriksa status
pendaftaran.

Gambar 3.9 activity diagram pendaftaran


Gambar diatas adalah activity diagram mengisi form pendaftaran yang terdiri
dari pengunjung dan sistem yang menggambarkan workflow yang bisa dilakukan.
Pertam pengunjung klik daftar dan mengisi form pendaftaran, lalu sistem validasi
input, submit dan sistem menyimpan data pendaftaran, tampil notifikasi sukses.

b. Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk penggambaran interaksi antar objek
didalam dan di sekitar sistem yang berupa message yang digambarkan
terhadap waktu, sebagai berikut:

3. Sequence Diagram Admin Sistem Informasi Akademik

Gambar 3.10 Sequence Diagram Autentikasi


Gambar diatas merupakan sequence diagram autentikasi, dijelaskan alur
login dari sistem, ditampilkan juga message jika case valid dan tidak valid.
Aktor disini merupakan admin.
Gambar 3.11 Sequence Diagram Kelola Data Sekolah
Gambar diatas merupakan sequence diagram menambahkan sekolah,
dijelaskan alur menambahkan sekolah dari mulai tahapan pertama sampai
selesai. Aktor disini merupakan admin.
Gambar 3.12 Sequence Diagram Approval
Gambar diatas merupakan sequence diagram mengelola pendaftaran,
dijelaskan alur mengelola pendaftaran dari mulai tahapan pertama sampai
selesai. Aktor disini merupakan admin.
Gambar 3.12 Sequence Diagram Kelola Data Pendaftaran
Gambar diatas merupakan sequence diagram mengelola arsip, dijelaskan
alur mengelola arsip dari mulai tahapan pertama sampai selesai. Aktor disini
merupakan admin.
Gambar 3.13 Squence Diagram Kelola Data Pendaftaran
Gambar diatas merupakan sequence diagram mencetak laporan, dijelaskan
alur mencetak laporan dari mulai tahapan pertama sampai selesai. Aktor disini
merupakan admin.
Gambar 3.14 Sequence Diagram Memeriksa Status Pendaftaran

Gambar 3.15 Sequence Diagram Pengumuman Pendaftaran


Gambar diatas merupakan sequence diagram menampilkan data registrasi,
dijelaskan alur menampilkan data registrasi dari mulai tahapan pertama sampai
selesai. Aktor disini merupakan admin.
4. Sequence Diagram Pengunjung Sistem Informasi Akademik

Gambar 3.16 Sequence Diagram Pendaftaran


Gambar diatas merupakan sequence diagram mengisi form pendaftaran,
dijelaskan alur mengisi form pendaftaran dari mulai tahapan pertama sampai
selesai. Aktor disini merupakan Pengunjung.
3.4 Design
Pada tahapan ini dibuat design sesuai dengan analisis yang dilakukan
pada tahap sebelumnya. Adapun design yang dikembangkan antara lain
3.4.1 Desain arsitektur Perangkat Lunak.

3.4.2 Desain Antarmuka Pengguna

Dari tahap analysis maka didapat diketahui apa saja yang menjadi
kebutuhan dari pengembangan sistem informasi akademik Yayasan Ummul
Qurro’. Tahapan selanjutnya yaitu design yang tujuannya yaitu
menerjemahkan kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak sebelum
tahap implementation.

Entity Relationship Diagram (design database)

Gambar 3.17 Entity Relationship Diagram


Pada gambar diatas merupakan entity relation diagram yang didalamnya
terdapat hubungan atau relation dan entity yang merupakan objek fisik seperti
admin atau pengunjung.

3.5 Implementation
Setelah tahapan design selesai, selanjutnya peneliti mengimplementasikan
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk membuat Sistem
Informasi Akademik Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Yayasan Ummul
Qurro’ Kota Batam.
3.6 Testing
Pengujian whitebox juga dikenal sebagai pengujian struktural, pengujian
transparent box, pengujian berbasis logika atau pengujian berbasis kode.
Kata whitebox (kotak putih/transparan) mengacu pada sebuah metode test
case, perangkat lunak yang sedang diuji dianggap sebagai kotak(box),
sedangkan kata white/transparent mengacu pada bahwa kotak itu terlihat
jelas isinya [7]

Seringkali logical errors dan pemahaman script (kode program) yang


keliru, akan berbanding terbalik dengan alur sistem yang seharusnya.
Karena banyaknya yang mengatakan bahwa logical path adalah hal sulit
untuk dieksekusi, sebenarnya dapat saja dieksekusi dalam keadaan normal.
Dan karena kesalahan ketik dalam kode itu bersifat acak dan tidak dapat
dihindari, dari banyak hal itulah maka kita harus melakukan pengujian
whitebox. Cakupan pernyataan, cabang dan jalur adalah suatu teknik white
box testing yang menggunakan alur logika dari program untuk membuat test
cases. Yang dimaksud dengan alur logika adalah cara dimana suatu bagian
dari program tertentu dieksekusi saat menjalankan program. Alur logika
biasanya direpresentasikan dalam bentuk flowgraph.
Tahapan white box testing sebagai berikut :
1. Mendifinisikan semua alur logika atau membuat sebuah test case yang
dimulai dengan pemberian nomor pada program. Pemberian nomor ini
dapat berdasarkan blok fungsi perintah atau dapat juga tiap kode
perintah program.
2. Menghitung kompleksitas cyclomaticnya, kemudian ketemu berapa
batas jalur independen yang nantinya akan dideskripsikan dan dilihat
hasilnya. Nantinya hasil hitungan inilah yang digambarkan
menggunakan flowgraph
V(G) = E – N + 2
= 12 – 11 + 2
=3

E = Jumlah Garis atau Busur


N = Jumlah Node
V(G) = Kompleksitas Cyclomatic

Anda mungkin juga menyukai