net/publication/306060393
CITATIONS READS
0 13,017
3 authors:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Design and Development of Student Admission System in State University of Jakarta View project
All content following this page was uploaded by Hanifa Fissalma on 12 August 2016.
_________________________________________________________________________________________
Abstrak
Sistem penerimaan mahasiswa baru merupakan sistem yang harus di setiap universitas, salah satunya di
Universitas Negeri Jakarta. analisis sistem dan perancangan digunakan untuk menganalisis, merancang, dan
mengimplementasikan perbaikan dalam dukungan pengguna dan fungsi yang bisnis yang dapat dicapai melalui
penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. Dengan menggunakan konsep Reuse-Oriented, sistem Penmaba
2015 dikembangkan dengan ditambah, diubah maupun dihapus requirement-nya sesuai dengan kebijakan yang
diberlakukan saat ini. Selain itu, penambahan web service sebagai perantara antara sistem dan database sebagai
tambahan fitur di sistem yang baru. Feature Driven Development (FDD) adalah salah satu Agile Method yang
belum mempunyai aturan baku dalam pembuatan model penelusuran antar-requirement maupun antar feature.
Pembuatan model penelusuran requirement pada metode pengembangan FDD dengan menggunakan data sample
dari requirement aplikasi sistem Penmaba 2015. Penelitian dilakukan selama bulan Februari hingga bulan Mei
2016. Penelitian bermula dengan merumuskan masalah, mengumpulkan data-data terkait, melakukan analisis
komponen data dengan menggunakan FDD, lalu memodifikasi data dan melakukan perancangan yang
diantaranya merancang requirement yang baru, pemodelan UML, dan rancangan tampilan. Selain itu,
ditambahkan web service sebagai kelebihan yang tidak ada di sistem Penmaba 2015 .
Kata kunci: Analisis, Perancangan, Requirement, Reuse-Oriented, Feature Driven Development, dan Web
Service
_________________________________________________________________________________________
3. Plan by Feature
Fase ini merupakan kegiatan awal yang
menghasilkan pengembangan (Design and
Build) High-Level Plan. High-Level Plan ini
Gambar 2(b). Siklus dalam FDD
Berikut ini rangkaian proses FDD menurut berisi semua fitur, berdasarkan prioritas dan
dependensi mereka.
Palmer dan Felsing (2001):
1. Develop an Overall Model Manajer Proyek, Development Manager, Chief
Dalam fase ini deskripsi domain permasalahan Programmer dan Aktor lainnya bertindak
keseluruhan disusun. Setelah mendapatkan bersama-sama untuk menyiapkan daftar
pemahaman tentang fungsi kebutuhan bisnis, berurutan dari semua fitur yang tercantum
keahlian domain, dan ruang lingkup dalam fase 2, dan memilah fitur berdasarkan
keseluruhan proyek, Domain Expert memulai prioritas mereka. Mengidentifikasi saling
keseluruhan model perancangan. persyaratan ketergantungan antara fitur sebelum
didokumentasikan diatur dengan penggunaan- pelaksanaan adalah bagian penting dari fase
kasus yang tepat dan spesifikasi teknis. ini.
Domain Expert menyajikan apa yang disebut Jadwal dan tonggak utama ditetapkan untuk tes
“walkthrough” yang mana anggota tim dan fitur ini. Sebuah jadwal proyek diidentifikasi,
Chief Architect diberitahu deskripsi level tinggi adalah :
dari sistem. Walkthrough ialah memaparkan a. Saling Ketergantungan antara fitur.
requirement yang didapat untuk dijelaskan b. Menyeimbangkan beban kerja seluruh tim
kembali kepada para developer. yang berbeda dan Class Owner.
Setelah walkthrough awal, domain keseluruhan c. Faktor risiko yang terlibat dalam
pelaksanaan fitur.
dibagi lagi menjadi domain yang berbeda
daerah. Sebuah panduan rinci diadakan untuk d. Kompleksitas yang terlibat dalam
anggota domain. Setelah setiap walkthrough, pelaksanaan fitur.
tim pengembangan kecil bekerja sama secara e. Setiap faktor eksternal lainnya.
efektif untuk menghasilkan model obyek.
4. Design by Feature dan Build by Feature
2. Build a Feature List Setelah mendapatkan set fitur yang didaftar
Feature list adalah apa yang dilihat klien untuk dengan prioritas, Class Owner membantu
validitas dan kelengkapan sistem. Fitur dalam membentuk tim fitur mereka. tim fitur
langkah ini berbasis customer bukan teknologi. menangani sekelompok kecil fitur, yang
Bahasa yang digunakan sesederhana mungkin merupakan bagian dari daftar fitur
agar klien paham. Pada tahap selanjutnya dikembangkan dalam fase 3.
setelah menentukan keseluruhan rangkaian Setiap iterasi umumnya dijadwalkan selama 2
sistem, kini para pengembang harus hari sampai 2 minggu. Dalam fase ini, sistem
mengidentifikasi fitur-fitur apa saja yang dapat berjalan melalui proses berurutan dari
di jadikan list pada setiap modul yang pengembangan produk: Perancangan,
dihasilkan. Pengembangan, Unit Pengujian, Integrasi dan
Sistem Pengujian. Setelah iterasi sukses, fitur
Fase ini melakukan kegiatan awal untuk
mengidentifikasi semua fitur untuk mendukung selesai didorong ke membangun utama,
model keseluruhan yang dirancang dalam sedangkan Perancangan berikutnya dan
Tahap 1. Daftar di Fitur dirancang dalam fase membangun iterasi dimulai dengan satu set
ini dimaksudkan untuk mengatasi semua baru fitur.
persyaratan yang telah diidentifikasi. Tahap ini Chief Programmer bertanggung jawab untuk
membantu membentuk tim Fitur dengan
juga dapat dianggap sebagai dekomposisi
mengidentifikasi Class Owner mungkin terlibat
dalam pengembangan setiap set fitur. Setiap
tim Fitur mendokumentasikan urutan
perkembangan menggunakan sequence
diagram untuk fitur ditetapkan. Tim
memperbarui Object Model berdasarkan isi
dari masing-masing sequence diagram.
3. Metodologi
3.1. Alat dan Bahan Penelitian
Perangkat keras yang digunakan adalah: Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
1. Processor Intel Core(TM) i5CPU M 430 Proses pertama dalam penelitian ini adalah
@2.27GHz merumuskan masalah yang dipaparkan pada bahasan
2. Besaran memori RAM 2048 MB sebelumnya, lalu melakukan studi pustaka untuk
3. Kapasitas Harddisk 320 GB mencari literatur yang berkenaan dengan penelitian
Perangkat lunak yang digunakan adalah: ini. Setelah itu, melakukan rancangan wawancara
1. Windows 7 64-bit sebagai sistem operasi dalam rangka untuk memenuhi informasi dan data
2. EdrawMax 7.9 untuk pembuatan model dalam penelitian ini. Selanjutnya, melakukan
diagram UML dan perancangan tampilan pengumpulan data, diantaranya SRS, user guide dan
3. Microsoft Word untuk penyusunan kamus hasil wawancara untuk dianalisis berdasarkan
data dan web service functional requirement. Lalu dilakukan spesifikasi
4. Microsoft excel untuk analisis dan data yaitu pengumpulan functional requirement dari
penyusunan requirement Sistem Penmaba 2015, dianalisis functional
Perangkat lainnya: requirement berdasarkan aktor, use case dan
1. Handphone sebagai alat perekam databasenya.
wawancara Setelah dilakukan analisis, langkah selanjutnya
Sedangkan bahan penelitian yang digunakan adalah melakukan modifikasi data dengan
oleh Penulis mencakup dokumentasi,diantaranya menambah, mengubah dan menghapus requirement
SRS dan user guide, yang didalamnya terdapat dari Sistem Penmaba 2015 untuk dijadikan acuan
daftar requirement, usecase diagram, activity requirement Sistem Penmaba Mandiri. Selanjutnya
diagram dan struktur data. melakukan perancangan data yang diantaranya
perancangan functional requirement dengan Feature
3.2. Diagram Alir Penelitian Driven Development, pemodelan UML,
Secara garis besar, metode penelitian yang pembentukan kamus data, perancangan wireframe,
akan dilaksanakan seperti diagram alir dibawah ini : dan perancangan web service. Langkah terakhir
dilakukan kesimpulan dan saran untuk penelitian ini.
Daftar Pustaka: