Anda di halaman 1dari 98

MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM DAPODIK TERHADAP

PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA


JENJANG SMK DI KOTA TANGERANG SELATAN

TESIS

Oleh :

Yusuf Unggul Budiman


1631600754

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA
2018

MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM DAPODIK TERHADAP


PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA
JENJANG SMK DI KOTA TANGERANG SELATAN

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh


gelar Magister Manajemen (MM)

Oleh :

Yusuf Unggul Budiman


1631600754

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA
2018

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

LEMBAR PERNYATAAN

Nama : Yusuf Unggul Budiman


NIM : 1631600754
Program Studi : Magister Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sistem Informasi

Menyatakan bahwa TESIS yang berjudul :


MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM DAPODIK TERHADAP
PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA
JENJANG SMK DI KOTA TANGERANG SELATAN.

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain.
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Budi Luhur sesuai dengan
norma hokum dan etika yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima
konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari pernyataan
ini tidak benar.

Jakarta, 6 Agustus 2018

Yusuf Unggul Budiman


1631600754

ii

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Yusuf Unggul Budiman
NIM : 1631600754
Konsentrasi : Manajemen Sistem Informasi
Jenjang Studi : Strata 2
Judul : Manfaat Penggunaan Sistem Dapodik Terhadap Pencairan
Dana Bantuan Operasional Sekolah Pada Jenjang SMK Di
Kota Tangerang Selatan.

Jakarta, 06 Agustus 2018

Tim Penguji : Tanda Tangan :

Ketua,
Dr. Setyani Dwi Lestari, M.E ………………………

Anggota,
Dr. Deni Mahdiana, M.M, M.Kom ………………………

Pembimbing,
Prof. Dr. Moedjiono, M.Sc ………………………

Ketua Program Studi Magister Manajemen,

(Dr. Setyani Dwi Lestari, M.E)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang disusun untuk memenuhi persyaratan
menyelesaikan jenjang Strata Dua (S-2) program studi Sistem Informasi, Magister
Managemen, Universitas Budi Luhur.

Selama penyusunan Tesis ini, banyak bantuan serta dorongan secara moril dan
materil yang sangat membantu Penulis dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Suhartono, MBA, M.A selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas


Budi Luhur.
2. Ibu Dr. Setyani Dwi Lestari, ME., selaku Ketua Program Studi Magister
Management, Universitas Budi Luhur yang selalu memberikan motivasi
untuk terus belajar.
3. Prof., Dr. Moedjiono, M.Sc., sebagai Dosen Pembimbing yang selaku Penulis
repotkan sampai bosan melihat penulis, terimakasih atas masukan dan
supportnya dalam penulisan ini.
4. Keluarga Penulis: Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan dukungan moril
dan materil menjadi penyemangat bagi penulis untuk selalu membahagiakan
beliau.
5. Bapak/Ibu Operator Dapodik Se-Kota Tangerang Selatan selaku pembimbing
di SMK atas kesediaan waktu dan kesempatan yang telah diberikan.
6. Teman – Teman dan keluarga besar SMK Yadika 5 Pondok Aren Ibu
Sunarmi, S.Pd., Fauzan Ghozali, S.Pd, Tanti Iloni Siagian, S.Sos, Yeti
Purwanti, S.Sos dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
7. Sahabat yang selalu memberikan motivasi dan doa yang membuat penulis
semangat hingga bisa sampai pada tahapan ini Arie Rizwan Hasyim, S.Pd.,
Agus Wibowo, S.E dan Juang Subakti H. P., S.Pd.
8. Sahabat yang seperti keluarga Ananda Burhanuddin Taslim yang
memberikan pencerahan kehidupan dalam setiap kondisi dan keadaan.

iv

9. Siswa dan siswi kelas XI-TKJ.1 yang selalu memberikan semangat secara
tidak langsung untuk terus belajar hingga saat ini.
10. Teman-teman kelas AA MM dan MM Sistem Informasi Pascasarjana Univ.
Budi Luhur.
11. Untuk seseorang yang akan menjadi teman hidup yang menjadi penulis untuk
termotivasi dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna. Karena itu,
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai masukan untuk
bahan evaluasi Penulis. Namun, Penulis tetap berharap agar dapat bermanfaat bagi
pembaca. Sekali lagi, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah disebutkan di atas semoga diberikan balasan yang berlipat oleh Allah SWT.
Amiin

Jakarta, Agustus 2018

Yusuf Unggul Budiman

ABSTRAK

Penelitian mengenai manfaat sistem cukup banyak dilakukan, maka penelitian ini
akan membahas tentang Manfaat Penggunaan Sistem dapodik dalam pencairan
dana bantuan operasinal siswa pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan dan
jumlah responden sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 orang yang
diambil secara acak sederhana dari operator masing- masing sekolah se-Kota
Tangerang Selatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kualitas informasi terhadap manfaat sistem dapodik, untuk mengetahui
seberapa besar kualitas sistem terhadap manfaat sistem dapodik, untuk mengetahui
seberapa besar kualitas layanan terhadap manfaat sistem dapodik , untuk
mengetahui seberapa besar kepuasan pengguna terhadap manfaat sistem dapodik,
dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas informasi, kualitas sistem,
kualitas layanan, kepuasan pengguna secara bersama-sama mempengaruhi manfaat
sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada jenjang
SMK pada Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode survey dengan menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan
realibilitasnya, serta menggunakan teknik analisis linier regresi berganda dengan
perhitungan secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 23 sebagai alat
bantu.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara Kualitas informasi terhadap manfaat sistem sebesar 27 %, pengaruh Kualitas
sistem terhadap manfaat sistem sebesar 53 %, pengaruh Kualitas layanan terhadap
manfaat sistem sebesar 40 %, pengaruh Kepuasan pengguna terhadap manfaat
sistem sebesar 66 %dan pengaruh dari Kualitas informasi, Kualitas sistem, Kualitas
layanan dan Kepuasan pengguna secara bersama-sama terhadap Manfaat sistem
dapodik dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah sebesar 69.10 %.

Keyword : Manfaat Dapodik, linier regresi berganda, kuantitatif, propotionate


stratified random sampling, SPSS 23

vi

ABTRACT

Research on the benefits of the system is pretty much done, then this study will
discuss about Benefit of Using dapodik system in disbursement of student
operasinal aid at SMK level in South Tangerang City and the number of
respondents as sample in this research as many as 42 people taken simple random
from each operator - each school as a City of South Tangerang. The purpose of this
study is to determine how much influence the quality of information on the benefits
of dapodik system, to find out how big the system quality to the benefits of dapodik
system, to know how big the quality of service to the benefits of dapodik system,
great satisfaction of users to the benefits of dapodik system, and to know how much
influence the quality of information, system quality, service quality, user
satisfaction jointly affect the benefits of dapodik system in disbursement of school
operational assistance funds SMK in Tangerang Selatan. The research method used
is survey method by using questionnaires that have been tested the validity and
reliability, and using linear regression analysis techniques with quantitative
calculation using SPSS 23 program as a tool. The results of this study proves that
there is a significant influence between the quality of information to the benefits of
the system of 27%, the influence of system quality to system benefits of 53%,
influence Quality of service to system benefits of 40%, influence User satisfaction
of system benefits of 66% and influence of Quality information, system, Service
quality and user Satisfaction collectively to the Benefit of dapodic system in
disbursement of school operational assistance fund of 69.10%.

Keyword: Benefits Dapodik, linear regression multiple, quantitative, propotionate


stratified random sampling, SPSS 23

vii

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ...........................................................................29
Tabel 3.1 Indikator Variabel Kualitas Informasi (X1)...........................................40
Tabel 3.2 Indikator Variabel Kualitas Sistem (X2) ...............................................41
Tabel 3.3 Indikator Variabel Kualitas Layanan (X3). ...........................................41
Tabel 3.4 Indikator Variabel Kepuasan Pemakai (X4). .........................................42
Tabel 3.5 Indikator Variabel Manfaat Sistem (Y1). .............................................42
Tabel 3.6 Tabel Skala Likert ..................................................................................43
Tabel 3.7 Jadwal Penelitian ...................................................................................48
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas X1, X2, X3, X4 dan Y ............................................50
Tabel 4.2 Uji Realiabilitas variabel X1, X2, X3 dan X4 .......................................51
Tabel 4.3 Uji Realibilitas Variabel Y ....................................................................53
Tabel 4.4 Uji Deskriptif Variabel X dan Y ...........................................................53
Tabel 4 5 Uji Nomalitas .........................................................................................55
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi .....................................................................................56
Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas ..............................................................................56
Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas ..........................................................................58
Tabel 4.9 koefisien determinasi .............................................................................58
Tabel 4.10 Regresi sederhana X1 dengan Y .........................................................59
Tabel 4.11 Uji t X1 dengan Y ...............................................................................60
Tabel 4.12 Regresi sederhana X2 dengan Y ........................................................60
Tabel 4.13 Uji t X2 dengan Y ...............................................................................61
Tabel 4.14 Regresi sederhana X3 dengan Y .........................................................62
Tabel 4.15 Uji t X3 dengan Y ...............................................................................62
Tabel 4.16 Regresi sederhana X4 dengan Y ........................................................63
Tabel 4.17 Uji t X4 dengan Y ...............................................................................64
Tabel 4.18 Linier Regresi berganda X1, X2, X3, X4 terhadap Y..........................64
Tabel 4 19 Linier Regresi berganda secara simultan .............................................66

viii

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Konsep penggunaan Sumber daya Informasi.....................................10
Gambar 2 2 Kegitan Dasar Sistem Informasi ........................................................11
Gambar 2.3 Tipe Sistem Informasi ........................................................................11
Gambar 2.4 DeLone and McLean Modelof Information System Success (D&M IS
Success)..................................................................................................................23
Gambar 2.5 DeLone and McLean Model The Update ..........................................24
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran ...........................................................................33
Gambar 3 .1 Kerangka Pemikiran ..........................................................................36
Gambar 3.2 Diagram Alur penelitian.....................................................................47

ix

DAFTAR ISI

Hal
COVER
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
ABSTRAK ..............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................................2
1.3. Batasan Masalah .......................................................................................3
1.4. Rumusan Masalah .....................................................................................3
1.5. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.6. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.6.1. Manfaat Praktis ..................................................................................4
1.6.2. Manfaat Akademis .............................................................................4
1.7. Sistematika Penulisan................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ..........................................................................................6
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi ..............................................................6
2.1.2. Karakteristik Sistem Informasi ..........................................................8
2.1.3. Komponen Sistem Informasi .............................................................9
2.1.4. Sumber Daya Sistem Informasi .........................................................9
2.1.5. Kegiatan Dasar Sistem Informasi ....................................................10
2.1.6. Tipe Sistem Informasi ......................................................................11
2.1.7. Tingkatan Sistem Informasi .............................................................12
2.1.8. Sistem Informasi Manajemen ..........................................................13
2.1.9. Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) ..............................................14
2.1.10. Sumber Data Utama Pendidikan Nasional .......................................15
2.1.11. Pengertian Efektivitas ......................................................................17
2.1.12. Efektivitas Teknologi Informasi ......................................................17
2.1.13. Pengukuran Efektivitas Sistem Informasi ........................................19
2.1.14. Role Success Model System Information .........................................22
2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya ...................................................................26
2.3. Kerangka Pemikiran ................................................................................32
2.4. Pengembangan Hipotesis Penelitian .......................................................33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian....................................................................................35


3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................................36
3.3. Obyek Penelitian .....................................................................................37
3.4. Model Penelitian .....................................................................................38
3.5. Operasional Variabel ...............................................................................38
3.6. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................43
3.7. Teknik Pengujian Data ............................................................................44
3.9. Alur Penelitian.........................................................................................47
3.10. Jadwal Penelitian .................................................................................48
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Responden .................................................................49
4.2 Uji Instrumen Data ..................................................................................49
4.1.1. Uji Validitas .....................................................................................50
4.1.2. Uji Reliabilitas .................................................................................51
4.2. Analisa Statistik Deskiptif.......................................................................53
4.3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................54
4.3.1. Uji Normalitas..................................................................................55
4.3.2. Uji Autokorelasi ...............................................................................56
4.3.3. Uji Multikolinieritas.........................................................................56
4.3.4. Uji Heteroskedastisitas.....................................................................57
4.3.5. Uji Koefisien Determinasi ...............................................................58
4.4. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan .....................................................59
4.4.1. Analisis Regresi Berganda ...............................................................59
4.5. Implikasi Penelitian. ................................................................................67
4.5.1. Implikasi teoritis ..............................................................................67
4.5.2. Implikasi terhadap Dapodik .............................................................67
4.6. Rencana Implementasi ............................................................................68
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................69
5.2 Saran ........................................................................................................70
5.3 Rekomendasi ...........................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

xi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era saat ini sangat membutuhkan suatu system informasi yang memberikan
kemudahan untuk mendapatkan informasi tidak hanya itu system informasi juga
memudahkan setiap proses yang akan dilakukan secara digital. Dunia pendidikan
khususnya di SMA/K mengenal dan menggunakan system informasi yang bernama
Dapodik. Yang merupakan Data Pokok Pendidikan adalah sistem pendataan skala
nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional,
yang merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam
mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif. Saat ini dapodik
merupakan system yang mau tidak mau harus digunakan oleh setiap sekolah yang
dibawah pengawasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia system ini merupakan suatu program yang berbasis pada website dan
semua orang dapat melihat informasi dari system tersebut. Beberapa fitur pada
system ini adalah melakukan pendataan diantaranya adalah untuk mendata siswa
yang kurang mampu, sarana dan prasarana sekolah, kondisi siswa dan guru dan
tenaga kependidikan. Dari salah satu fitur yang terdapat pada system dapodik ini
kosentrasi adalah pendataan siswa yang kurang mampu untuk mendapatkan atau
mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Penggunaan system ini
merupakan penerapan dari penggunaan system informasi sehingga data dari
masing – masing sekolah dapat dipertanggung jawabkan dengan baik. Dalam
penggunannya system ini mungkin terdapat kelebihan dan kekuranganya sehingga
pada pembahasan ini belum secara rinci menjelaskan secara spesifik seberapa jauh
sistim ini membantu dalam proses pencairan dana BOS ke SMK pada Kota
Tangerang Selatan.
Sebelum adanya system ini setiap sekolah SMK di Kota Tangersang Selatan
harus berkali – kali mengirim data untuk dilakukakan proses verifikasi setelah itu

menunggu untuk memvalidasi data. Perlu banyak waktu untuk melakukan proses
tersebut sebelum adanya system dapodik ini namun seberapa jauh system ini dibuat
untuk memudahkan para siswa atau operarator untuk mencairkan dana Operasional
Sekolah (BOS).
Saat ini, Dapodik harus digunakan oleh setiap sekolah di Indonesia system ini
di operasikan oleh seorang operator. Pada saat awal tahun pelajaran dan akhir tahun
pelajaran operartor memastikan data harus sudah tersinkronisasi kepada server
pusat yang berada di Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Data yang di input oleh setiang masing – masing operartor di sekolah
harus data yang secara actual di perbarui dikarenakan data tersebut akan berkaitan
dengan jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang akan di terima oleh
masing – masing sekolah .
Takeline yang digunakan adalah satu data, aplikasi Dapodik ini digunakan sejak
tahun 2012. Terlepas dari kemudahan dalam pengisian data namun aplikasi
Dapodik ini menyimpan seribu masalah yang kadangkala tidak mendapat respon
dari para pengembang aplikasi itu sendiri. Untuk pendataan menggunakan aplikasi
Dapodik ini pun diberi target waktu dan harus sinkron semua data tersebut. seakan
tutup mata dan telinga dengan permasalahan di daerah.
Sejauh ini system dapodik belum ada kajian seberapa manfaat system yang
dibuat oelh kemendikbud ini terlebih bagi operator yang menggunakan dan pihak
sekolah sebagai pengguna sekaligus yang mendapatkan bantuan melalui system ini.
Peneliti akan menitik beratkan bagaimana system ini secara efektif akan membantu
pihak sekolah melalui operator terhadap pencairan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS).

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, Dalam hal ini SMK di Kota
Tangerang Selatan yang menggunakan system dapodik menemui kendala yang
dihadapi dalam melakukan proses pencairan dana BOS. Dengan digunakan system
dapodik dalam memberikan layanan untuk proses pencairan dana BOS memberikan
manfaat yang dicapai. Peneliti akan meneliti peranan system Dapodik sudah

berkerja dan berjalan secara maksimal sesuai harapan dari pengguna atau belum,
serta peneliti ingin menganalis faktor – faktor yang mempengaruhi peranan system
Dapodik dalam mempermudah proses pencairan dan BOS di SMK pada Kota
Tangerang Selatan.

1.3. Batasan Masalah


Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi manfaat system dapodik. Dalam
penelitain ini manfaat dibatasi oleh kualitas informasi, kualitas system dan kualitas
layanan. Meski terdapat banyak faktor yang akan mempengaruhi manfaat system
dapodik, tetapi penulis akan memfokuskan pada keempat faktor tersebut yaitu
kualitas informasi, kualitas system, kualitas layanan dan kepuasan pengguna
sabagai variabel bebas atau tidak terikat (independent Variable) dan manfaat
system dapodik sebagai variable yang terikat (Dependent Variable)

1.4. Rumusan Masalah


Dengan demikian permasalahn yang akan di teliti dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah kualitas informasi sistem dapodik memberikan manfaat
berpengaruh pencairan dana BOS.
2. Apakah kualitas sistem dapodik memberikan manfaat berpengaruh
pencairan dana BOS.
3. Apakah kualitas layanan sistem dapodik memberikan manfaat
berpengaruh pencairan dana BOS.
4. Apakah kepuasan pengguna sistem dapodik memberikan manfaat
berpengaruh pencairan dana BOS.
5. Apakah kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, dan
kepuasan pengguna secara bersama – sama memberikan pengaruh
terhadap manfaat sistem dalam pencairan dana BOS.

1.5. Tujuan Penelitian


Penelitian ini dimaksudkan sebagai konsep penerapan fungsi Manajemen
Sistem Informasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk :
1. Membahas pengaruh manfaat penggunaan system dapodik terhadap
pencairan dana BOS pada SMK di Kota Tangerang Selatan.
2. Membahas bagaimana keterkaitan antar variable dapodik bermanfaat untuk
pencairan dana BOS pada SMK di Kota Tangerang Selatan.

1.6.Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat Praktis
Manfaat yang terdapat dalam hal ini adalah seluruh tahapan penelitian ini
serta hasil penelitian ini yang diperoleh dapan menjadi acuan dalam penerapan
system dapodik dan juga dapat memperluas wawasan dan pengetatahuan dalam
penerapan aplikasi dapodik. Bagi pihak – pihak yang berkepentingan peneliti
berharap manfaat dari penelitian ini dapat diterima dan berkontribusi untuk
meningkatkan manfaat sistem dapodik.
1.6.2. Manfaat Akademis
Manfaat akademis yang diharapkann adalah hasil penelitian ini dapat
memberikan rujukan atau referensi pada peneliatian selanjutnya dalam upaya
peningkatan manfaat sistem dapodik, serta peneliti dapat turut serta memberikan
referensi pada bidang teknologi sistem informasi.

1.7. Sistematika Penulisan


Untuk memahami hasil penelitian yang sudah dibuat, maka laporan penelitian
pada thesis ini dikelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistemika
penyampaian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakan penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori yang digunakan pada penelitian ini kemudian study literature,
kerangka pemikiran dan hipotesa dalam penelian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang populasi sampel, teknik penelitian yang digunakan, tipe variable
yang digunakan, pengambilan data dan teknik pengujiana data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Berisi tentang deskripsi data penelitian, pengujian hipotesa penelitian dan
pembahasan serta interpretasi penelitian.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang termasuk keterbatasan penelitian serta saran yang
ditujukan terhadp hasil penelitian ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Indrajit, 2007) Kata ‘sistem’ mengandung arti ‘kumpulan dari
komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya’.
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi.
Dalam hal ini, teknologi informasi hanya merupakan salah satu komponen
kecil saja dalam format perusahaan. Komponen- komponen lainnya adalah: proses
dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan,
supplier, rekanan, dan lain sebagainya. Secara teori, di satu titik ekstrim, suatu
sistem informasi yang baik belum tentu harus memiliki komponen teknologi
informasi (lihat perusahaan-perusahaan pengrajin kecil dengan omset milyaran);
sementara di titik ekstrim yang lain, komputer memegang peranan teramat sangat
penting dalam penciptaan produk (perhatikan perusahaan manufakturing Jepang
yang mempekerjakan robot untuk seluruh proses perakitan). Jadi, kehandalan
suatu sistem informasi dalam perusahaan atau organisasi terletak pada keterkaitan
antar komponen-komponen yang ada, sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan
suatu informasi yang berguna (akurat, terpercaya, detil, cepat, relevan, dsb.) untuk
lembaga yang bersangkutan.
Sistem informasi adalah suatu bentuk sistem yang dibuat yang dibuat dari
gabungan anatara teknologi informasi dan aktivitas seseorang yang menggunakan
teknologi yang diperuntukan untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam
arti luar kita sering mengenal suatu sistem informasi akan berkaitan dengan
interaksi manusia, proses algoritma, data dan teknologi. Dari definisi ini maka
istilah yang digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi, tetapi juga untuk memudahkan manusia untuk

berinteraksi dengan teknologi dalam hal ini merupakan suatu proses bisnis yang
berjalan.
Sedangkan pengertian sistem informasi dari beberapa ahli yaitu, yang di
himpun oleh (Anggadini, 2013) sebagai berikut:
a. Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan
sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi be-
berapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007).
b. Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan men-
yebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas, 2009).
c. Menurut Alter dalam Effendy (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi
antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang dior-
ganisasikan untuk mencapai tujuan- dalam sebuah organisasi.
d. Menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordi- nasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah
masukan
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,
dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat diguna- kan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar
di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan
keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan
di dalam pengum- pulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam

maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk


mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-
pihak atau aktivitas aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga
membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan
ditahap input berikutnya (Sutono, 2007).

2.1.2. Karakteristik Sistem Informasi


Menurut Mulyanto, (2009:2) mengatakan bahwa suatu sistem mempunyai
karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain. Berikut ini
macam-macam karakteristik suatu sistem, diantaranya :
1. Komponen sistem (component), dimana suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain
yang labih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih
besar tersebut adalah lingkungannya.
2. Batas sistem (boundary) merupakan pembatas atau pemisah suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment) merupakan sesuatu diluar batas dari
sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang
menguntungkan atau pun yang merugikan.
4. Penghubung Sistem (interface) merupakan hal yang sangat penting, sebab
tanpa adanya penghubung, sistem akanberisi kumpulan sub sistem yang
berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.Maka dari itu penghubung dapat
juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen atau sistem dan
lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
5. Masukan Sistem(input)merupakan energi yang dimasukkan kedalam
sistem,dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan agar
sistem tersebut dapat beroperasi (maintenance input),dan masukan yang
diproses untuk mendapat keluaran (signal input).

6. Keluaran Sistem (output) merupakan hasil dari pemrosesan,yang berupa


informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa
pembuangan.
7. Pengolah sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan
dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
8. Sasaran Sistem merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam sistem,
agar sistem menjadi terarah dan terkendali.

2.1.3. Komponen Sistem Informasi


Beberapa komponen sistem informasi, yaitu :
1. Data merupakan kumpulan fakta mentah, angka-angka yang belum
mempunyai arti berupa angka, huruf dan gambar. Data dapat diolah
menjadi dasar objektif didalam proses pembuatan keputusan-keputasan
atau kebijakan.
2. Manusia (brainware) merupakan bagian utama dalam suatu sistem
informasi.
3. Perangkat lunak berupa sistem operasi, aplikasi, utilitas dan bahasa
pemrograman.
4. Perangkat keras berupa komputer, printer dan teknologi.
5. Prosedur bagian yang berisikan dokumentasi prosedur atau proses-proses
yang terjadi dalam sistem.

2.1.4. Sumber Daya Sistem Informasi


Sebuah sistem informasi terdiri dari sumber daya manusia ( end user dan IS
specialist), perangkat keras (mesin dan media), perangkat lunak (program dan
prosedur), data (data dan pengetahuan), dan jaringan (media komunikasi dan
dukungan jaringan) untuk membentuk input, pemrosesan, output, penyimpanan,
dan kegiatan pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk
informasi (O’Brien, 2001).

Gambar 2.1 Konsep penggunaan Sumber daya Informasi


2.1.5. Kegiatan Dasar Sistem Informasi


Tiga kegiatan sistem informasi menghasilkan informasi yang diperlukan
organisasi untuk mengambil keputusan, pengontrolan operasi, menganalisis
masalah, dan menciptakan produk baru atau pelayanan. Kegiatan-kegiatan
tersebut adalah input, proses, dan output(Laudon dan Laudon, 2004).
1. Input menangkap atau mengumpulkan data mentah dari organisasi atau dari
lingkungan eksternal.
2. Proses mengubah inputan mentah tersebut menjadi bentuk yang memiliki
arti.
3. Output mentransfer informasi yang telah diproses kepada orang atau
kegiatan yang akan menggunakannya.
4. Sistem informasi juga memerlukan feedback, yaitu output yang
dikembalikan kepada orang yang tepat di dalam organisasi untuk membantu
mereka mengevaluasi atau memperbaiki tahapan input.

10

Gambar 2 2 Kegitan Dasar Sistem Informasi


2.1.6. Tipe Sistem Informasi
Menurut O’Brien,(2005) membagi sistem informasi dalam dua jenis
berdasarkan tujuan dukungannya :
• Operations support systems (sistem pendukung operasi)
• Management support systems (sistem pendukung manajemen)
Pembagian kategori ini dapat dilihat pada Gambar 2.3 :

Gambar 2.3 Tipe Sistem Informasi

11

2.1.7. Tingkatan Sistem Informasi


Sistem informasi dibagi menjadi empat tingkat (Laudon dan Laudon,
2004) antara lain :
1. Sistem Informasi Tingkat Operasional (Operational Level System)
Sistem Informasi Tingkat Operasional mendukung manajer operasional
dengan menjaga aktifitas dan transaksi-transaksi umum dari organisasi,
seperti penjualan, pendapatan, penggajian, keputusankredit, dan arus material
dalam perusahaan.Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS) adalah sistem yang
terkomputerisasi yang menampilkan dan merekam transaksi rutin sehari-hari
yang diperlukan untuk mengendalikan bisnis. Contoh: sistem reservasi hotel,
penggajian.
2. Sistem Informasi Tingkat Pengetahuan (Knowledge Level System)
Sistem Informasi Tingkat Pengetahuan mendukung pengetahuan organisasi
dan data karyawan. Tujuan dari level sistem ini adalah untuk membantu
bisnis perusahaan yang mengintegrasi pengetahuan baru ke dalam bisnis dan
membantu pengendalian arus kertas kerja dalam organisasi. Dalam level
sistem ini terbagi dua tipe sistem yaitu KWS (Knowledge Work System) dan
OAS (Office Automation System). Sistem KWS membantu pekerja yang
berpendidikan dalam menangani penciptaan dan pengintegrasian
pengetahuan baru dalam suatu organisasi.Sistem OAS dirancang untuk
meningkatkan produktivitas dan pengolahan data dalam perusahaan seperti
pengolahan data, e-mail, sistem penjadwalan.
3. Sistem Informasi Tingkat Manajemen (Management Level System)
Sistem informasi tingkat manajemen ini memantau, mengontrol, membuat
keputusan dan mengadministrasikan aktivitas manajer tingkat menengah.
Dalam tingkatan ini ada dua tipe, yaitu: Sistem Informasi Manajemen (SIM)
dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (DSS). Sistem Informasi
Manajemen (SIM) ini menangani dan membantu para manajer menengah
untuk menjalankan fungsinya seperti perencanaan, pengawasan, dan
pengambilan keputusan dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan
pengecualian.Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (DSS) dibuat untuk

12

mendukung manajer dalam mengidentifikasikan masalah yang terstruktur


dan semi-terstruktur, pengambilan keputusan dengan mengkombinasikan
data dan analisis model.
4. Sistem Informasi Tingkat Strategi (Stategic Level System)
Sistem Informasi Tingkat Strategi ini mendukung aktivitas perencanaan
jangka panjang yang disusun oleh manajer senior. Dalam tingkatan ini, tipe
sistem yang digunakan dinamakan sistem pendukung bagi eksekutif (ESS)
atau seringkali disebut dengan Sistem Informasi Eksekutif (EIS), yaitu sistem
informasi yang disajikan kepada tingkat strategis di dalam suatu organisasi
yang lebih mengarah kepada pengambilan keputusan untuk masalah yang
tidak terstruktur melalui bentuk tampilan grafik, tabel, gambar dan fasilitas
untuk mengkomunikasikan keputusan yang telah diambil.

2.1.8. Sistem Informasi Manajemen


SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang
pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan
“manajemen”.Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu
sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di
dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-
departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang
jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti
supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu
kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan
yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap
fakta-fakta yang ada.
Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing
Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola
perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),

13

mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang
sistem informasi manajemen, antara lain :
1. SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang
efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan
yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem
utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang
terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output
dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf
lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah
(Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan
tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan
keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan ,
operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah
suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung
pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi

2.1.9. Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)


Menurut (Dalimunthe, Meflinda, & Azmi, 2014) dapoodik dalam jurnalya
merupakan Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) adalah organisasi
data untuk mengelola data pokok di lingkungan pendidikan berbasis web secara
nasional. Sistem pendataan secara terpadu. Skala nasional yang terpadu, dan
merupakan sumber data utama pendidikan nasional, yang merupakan bagian dari
Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan
insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif. Karena tanpa perencanaan pendidikan

14

yang matang, maka seluruh program yang terbentuk dari perencanaan tersebut akan
jauh dari tujuan yang diharapkan. Untuk melaksanakan perencanaan pendidikan,
maupun untuk melaksanaan program-program pendidikan secara tepat sasaran,
dibutuhkan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan terus up to date. Dengan
ketersediaan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan up to date tersebut,
maka proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-
program pendidikan nasional dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat
sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan. Sehubungan dengan hal
tersebut, Departemen Pendidikan Nasional telah mengembangkan suatu sistem
pendataan skala nasional yang terpadu dan disebut dengan Data Pokok Pendidikan
(Dapodik). Dapodik ini dikelola oleh biro PKLN sampai tanggal 30 Maret 2010
diserahterimakan kepada PSP Balitbang. Data pokok pendidikan awalnya dapat
diakses melalui situs dapodik.org yaitu data sejak tahun 2006 sampai 2011. Untuk
data tahun 2012 tidak tersedia di situs dapodik.org karena situs tersebut telah
ditutup sejak 1 Januari 2012. Berdasarkan surat edaran dari Kemdiknas no.
1980/P3/TP/2011 tanggal 14 September 2011 data NPSN dan NISN hanya dapat
diakses melalui situs kemdiknas.

2.1.10. Sumber Data Utama Pendidikan Nasional


Sistem dapodik mendapatkan data melalui sinkronisasi dari setiap sekolah
melaluai operator sekolah dan agar memiliki tiga symber daa yang utama yaitu :
1. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) adalah sistem pendataan sekolah
skala nasional dengan memberlakukan suatu kode identitas yang bersifat
unik, tunggal dan berlaku seumur hidup kepada seluruh sekolah Indonesia
mulai jenjang pendidikan dasar dan menengah hingga perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta. Termasuk juga sekolah-sekolah yang bernaung di
bawah Departemen Agama. Dengan pendataan sekolah secara terpusat dan
online ini, maka pengembangan dan pengawasan program pemerintah yang
berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan mutu sekolah, seperti
program rehabilitas sekolah, pembangunan unit sekolah baru (USB) dan

15

ruang kelas baru (RKB) dapat dilaksanakan dengan lebih akurat, tepat
sasaran dan berkesinambungan.
2. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)adalah sistem pendataan siswa skala
nasional dengan memberikan kode identitas yang bersifat unik, tunggal dan
berlaku seumur hidup kepada seluruh siswa Indonesia pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, serta dapat dimanfaatkan juga pada jenjang
pendidikan tinggi. Dengan program NISN, maka seorang siswa tidak perlu
berganti nomor induk setiap kali mengalami penggantian jenjang maupun
jenis pendidikan. 1(satu) nomor akan digunakan hingga siswa tersebut
menamatkan pendidikannya. Dengan NISN ini pula, maka perkembangan
riwayat pendidikan para siswa dapat dengan mudah dipantau secara
nasional, termasuk juga perubahan data yang terjadi, seperti proses mutasi,
tingkat kelulusan hingga data siswa yang putus sekolah. Dengan NISN
maka program-program perencanaan pendidikan nasional, pelaksanaan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pelaksanaan Ujian Nasional ataupun
kegiatan berskala nasional lainnya yang berkaitan erat dengan data siswa
dapat lebih terukur dan terjamin keakuratan datanya
3. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) adalah sistem
pendataan pendidik dan tenaga kependidikan skala nasional dengan
memberikan kode identitas yang bersifat unik, tunggal dan berlaku seumur
hidup kepada seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang ada pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dengan memiliki NUPTK,
seorang pendidik dan tenaga kependidikan akan lebih mudah memperoleh
hak-haknya di dalam program pemerintah, seperti keikutsertaan pada
sertifikasi profesi pendidik, tunjangan profesi dan program-program lainnya
yang berkaitan dengan pendidik dan tenaga kependidikan.
Ketiga program pengelolaan data utama tersebut menjadi bagian penting dan
tidak terpisahkan sebagai Data Pendukung Utama Pendidikan Nasional yang valid,
akurat, akuntabel dan up to date untuk digunakan dalam melaksanakan program-
program Pendidikan Nasional lainnya.

16

2.1.11. Pengertian Efektivitas


Setelah suatu sistem dioperasikan selama beberapa waktu, perlu dilakukan
penelaahan pasca implementasi (postim-plementation review), yang antara lain
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem tersebut mencapai sasaran yang
telah ditetapkan, dan apakah sistem tidak dapat dipakai lagi atau dapat dilanjutkan,
dan, apabila akan dilanjutkan, apakah perlu dilakukan modifikasi agar dapat
mencapai sasaran yang ditetapkan dengan lebih baik (Weber, 1999).
Turban, et. al, (1996) menyebutkan bahwa sistem dapat dievaluasi dan
dianalisis performansinya berdasarkan dua pengukuran utama, yaitu efektivitas dan
efisiensi. Berdasarkan perspektif efisiensi, evaluasi berhubungan dengan
penggunaan sumber-sumber daya yang diberikan (sumber daya manusia, mesin,
material, dan uang) untuk menyediakan sistem informasi bagi user.Sedangkan dari
perspektif efektivitas user atau unit organisasi user, evaluasi berhubungan dengan
penggunaan sistem informasi dalam menyempurnakan misi organisasi (Hamilton
dan Chervany, 1981). Martin, et. al, (2000) menyatakan bahwa sistem yang efektif
dapat dianalisis berdasarkan beberapa kriteria, seperti: dapat meningkatkan
efektivitas bisnis, dapat memperluas bisnis atau pelayanan, dan dapat meningkatkan
keunggulan bersaing dari perusahaan.

2.1.12. Efektivitas Teknologi Informasi


Menurut Alter, (1999) mengemukakan efektivitas suatu sistem belum tentu
mengukur efektivitas suatu sistem informasi itu sendiri. Alasannya adalah karena
suatu sistem informasi tidak dapat dilepaskan dengan sistem kerja yang
didukungnya.Pengukuran efektivitas sistem informasi dapat tercampur dengan
efektivitas kerjanya dan pengamat yang menilai sistem ini dapat menilai sistem
informasi dan sistem kerja dengan tumpang tindih dengan hasil evaluasi yang
berbeda. Sistem kerja adalah suatu sistem yang mana partisipasi partisipasi manusia
dengan mesin-mesin melakukan suatu proses bisnis menggunakan informasi,
teknologi, dan sumber-sumber lainnya untuk memproduksi produk-produk atau
jasa-jasa untuk pelanggan-pelanggan internal maupun eksternal.

17

Sedangkan sistem informasi adalah suatu tipe kusus dari sistem kerja yang
berfungsi kusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya terbatas pada pemrosesan
informasi dan melakukan enam tipe operasi yaitu, menangkap (capturing),
mentransmisikan (transmitting), menyimpan (stroring), mengambil (retrieving),
memanipulasi (manipulating), dan menampilkan (displaying) informasi. Sistem-
sistem informasi dan sistem-sistem kerja yang didukungnya semakin menjadi
kembar siam terkait. Menurut Alter, (1999) mengabaikan sistem-sistem kerja yang
didukungnya, sistem-sistem informasi tidak akan mempunyai arti.
Menurut Turban,(2004) menyebutkan bahwa sistem dapat dievaluasi dan
dianalisis performansinya berdasarkan dua pengukuran utama, yaitu efektivitas dan
efisiensi.Berdasarkan perspektif efisiensi, evaluasi berhubungan dengan
penggunaan sumber-sumber daya yang diberikan (sumber daya manusia, mesin,
material, dan uang) untuk menyediakan sistem informasi bagi user. Sedangkan dari
perspektif efektivitas user atau unit organisasi user, evaluasi berhubungan dengan
penggunaan sistem informasi dalam menyempurnakan misi organisasi (Hamilton,
1981).
Menurut Kenneth Laudon dan Laudon,(2004) pembelajaran jarak jauh
(distance learning) berarti pendidikan atau pelatihan yang dilakukan secara jarak
jauh kepada individu-individu yang berada di satu lokasi atau lebih dengan
menggunakan komunikasi yang bersifat synchronous (siswa dan pengajar hadir
bersama-sama selama proses belajar mengajar meskipun tempatnya berjauhan) atau
yang bersifat asynchronous (siswa dan pengajar tidak melakukan interaksi personal
pada waktu atau tempat yang sama). Pengguna Web sebagai alat bantu untuk
menyampaikan materi pembelajaran secara asynchrounous merupakan salah satu
bentuk asynchrounous distance learning.
Menurut Piskurich, (2000) metode pembelajaran yang berbeda akan
memiliki tingak keefektifan yang berbeda untuk berbagai tujuan pembelajaran.
Lebih jauh, Piskurich menekankan bahwa sistem penyampaian gabungan terutama
sangat bermanfaat jika proses pelatihan atau pembelajaran yang digunakan adalah
yang berbasis teknologi.

18

2.1.13. Pengukuran Efektivitas Sistem Informasi


Pengukuran efektivitas atau kesuksesan sistem informasi sangat penting
bagi pemahaman kita terhadap nilai dan kekuatan dari kebijakan/tindakan
manajemen dan investasi sistem informasi.Efektivitas sistem informasi dapat
diukur berdasarkan faktor-faktor yang terdapat mempengaruhi sistem tersebut.
Model yang diusulkan oleh DeLone dan McLean, (1992) adalah sebuah
model yang sangat sederhana dan lengkap. Pengembangan model ini didasarkan
pada proses hubungan kausal dari elemen-elemen yang terdapat dalam model ini.
Jadi pengukuran masing-masing elemen tidak dihitung secara independen, tetapi
secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya.

Gambar 2.1 Model Kesuksesan Sistem Informasi

Dari gambar diatas, maka dapat dijelaskan secara singkat bahwa kualitas
sistem (System Quality) dan kualitas informasi (Information Quality) secara
independen dan bersama-sama mempengaruhi baik elemen penggunaan (Use) dan
kepuasan pemakai (User Satisfaction). Besarnya elemen penggunaan (Use) dapat
mempengaruhi besarnya nilai kepuasan pemakai (User Satisfaction) secara positif
dan negatif.Dan penggunaan (Use) dan kepuasan pemakai (User Satisfaction)
mempengaruhi dampak individual (Individual Impact) dan selanjutnya
mempengaruhi dampak organisasional (Organizational Impact).
Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam
pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor pengukuran
ini adalah :

19

1. Kualitas Sistem
Faktor ini digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya
sendiri.Beberapa peneliti telah mengembangkan beberapa pengukuran untuk
mendapatkan nilai dari kualitas sistem. Beberapa variabel penelitian yang
pernah diteliti untuk mendapatkan nilai dari kualitas sistem adalah sebagai
berikut :
a. Keandalan dari sistem komputer
b. Waktu respon
c. Kemudahan penggunaan
d. Isi dari data yang disimpan
e. Akurasi sistem
f. Kelengkapan sistem, termasuk dengan fitur-fitur
g. Fleksibilitas sistem
2. Kualitas Informasi
Faktor ini mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi.Konsep dari
kualitas informasi merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan
oleh Laicker dan Lessig padatahun 1980 dengan mengembangkan enam item
pokok. Namun pada hasil riset DeLone dan McLean, didapat hasil sebagai
berikut :
a. Tingkat Akurasi informasi yang dihasilkan
b. Tingkat ketepatan informasi yang dihasilkan
c. Tingkat ketepatwaktuan dari informasi yang dihasilkan
d. Tingkat kelengkapan dari informasi yang dihasilkan
e. Bentuk dari informasi yang dihasilkan
f. Relevansi dari informasi yang dihasilkan
3. Penggunaan Informasi
Penggunaan keluaran dari sistem informasi yang dihasilkan oleh pengguna,
bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Yaitu penggunaan nyata (actual use)
dan penggunaan yang dilaporkan (reported use). Adapun variabel yang ditulis
oleh DeLone dan McLean adalah sebagai berikut :
a. Frekuensi dari penggunaan dan permintaan laporan-laporan yang spesifik,

20

b. Luasnya cakupan dari informasi yang dihasilkan,


c. Regularitas dari penggunaan informasi,
d. Jumlah laporan yang dihasilkan.
4. Kepuasan pengguna
Kepuasan pengguna adalah respon langsung terhadap hasil keluaran dari
sistem informasi.Beberapa peneliti sebelumnya, seperti EinDor dan Segev,
(1978) serta Hamilton dan Chervany, (1981) mengusulkan bahwa kepuasan
pengguna adalah satu-satunya faktor penentu keberhasilan suatu sistem
informasi. Selain itu pada beberapa penelitian lain disebutkan bahwa kepuasan
pemakai berhubungan sangat erat dengan perilaku (attitude) dari pengguna,
oleh karena itu variabel yang dituliskan oleh DeLone dan McLean adalah
sebagai berikut :
a. Kepuasan menyeluruh terhadap sistem, baik mulai dari kecepatan sistem,
perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, disain antar muka, dan hasil
keluaran dari sistem informasi,
b. Perilaku pengguna terhadap sistem informasi yang ada,
c. Kepuasan dari sisi top-management,
d. Kepuasan dari sisi manajemen personal.
Efektivitas pengguanan sistem yang dikembangkan mengacu pada seberapa
sering pengguna memakai sistem informasi tersebut.Tingginya tingkat penggunaan
sistem informasi, umumnya diikuti oleh semakin meningkatnya tingkat
pembelajaran (degree of learning) yang didapat pengguna mengenai sistem
informasi (Mc Gill dalam Radityo, 2007).Peningkatan derajat pembelajaran ini
merupakan salah satu indicator bahwa adanya pengaruh keberadaan sistem
terhadap kualitas pengguna (individual impact).
Individual impact merupakan pengaruh dari keberadaan dan pemakaian sistem
informasi terhadap kinerja, pengambilan keputusan, dan derajat pembelajaran
individu dalam organisasi. Leavitt dalam Radityo, (2007) mencermati bahwa
penerapan sistem informasi yang baru akan berdampak pada reaksi yang ditujukan
oleh perilaku individu dalam organisasi. Reaksi itu dapat berupa munculnya
motivasi baru untuk bersaing dan meningkatkan kinerja. Secara positif keberadaan

21

sistem informasi baru akan menjasi rangsangan (stimulus) dan rangsangan bagi
individu dalam organisasi untuk bekerja secara lebih baik, yang pada gilirannya
berdampak pada kinerja organisasi.
Organizational impact merupakan dampak dari sistem informasi terhadap
kinerja organisasi dimana sistem informasi diterapkan.Peneliti di bidang
keperilakuan menyatakan bahwa penerapan sistem informasi dapat mengubah
hirarki pengambilan keputusan dan menurunkan biaya untuk distribusi
informasi.Levitt dan Whisler dalam Radityo, (2007) keberadaan sistem informasi
dapat memangkas fungsi dari manajer tingkat menengah.Dengan demikian
keputusan dapat diambil secara lebih cepat dan lebih murah, begitu juga dengan
distribusi informasi.Hal ini merupakan alasan yang menguatkan bahwa keberadaan
sistem informasi dapat meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

2.1.14. Role Success Model System Information


Menurut McLeod (2001:101) model adalah penyederhanaan (abstraction)
dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut entitas
(entity).
Proses desain/pemodelan sistem informasi diharapkan dapat berfungsi
secara efektif. Keefektifan ini juga menandakan bahwa pengembangan sistem
informasi tersebut sukses. Kesuksesan sistem informasi ini pada akhirnya akan
berdampak pada persepsi pengguna atas sistem informasi yang mereka gunakan.
Para peneliti telah banyak mengembangkan model kesuksesan sistem informasi,
salah satunya adalah DeLone dan McLean (2003) yang terkenal dengan sebutan
DeLone and McLean Model of Information System Success (D&M IS Success)
tahun 1992.

22

Gambar 2.4 DeLone and McLean Modelof Information System Success (D&M IS
Success)
Dari sistem informasi itu sendiri (system quality), kualitas output dari sistem
informasi (information quality), konsumsi terhadap output (use), respon pengguna
terhadap sistem informasi (user satisfaction), pengaruh sistem informasi terhadap
kebiasaan pengguna (individual impact), dan pengaruhnya terhadap kinerja
organisasi (organizational impact).
Pada model D&M IS Success ini, dimensi-dimensi kesuksesan sistem
informasi saling berkaitan. System quality dan information quality sendiri
merupakan prediktor yang signifikan bagi user satisfaction. Sedangkan user
satisfaction juga merupakan prediktor yang signifikan bagi intended use dan
individual impact. Selanjutnya, dampak individual tersebut berpengaruh terhadap
kinerja organisasi (organizational impact) dimana sistem informasi tersebut
diterapkan.
Sementara, dalam penelitian DeLone and McLean yang terbaru (The
DeLone and McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update),
model tersebut mengalami perubahan. Model ini dikembangkan dengan tujuan
untuk memperbarui D&M IS Success Model dan mengevaluasi kegunaannya
mengingat perubahan drastis dari sistem informasi, khususnya pertumbuhan e-
commerce yang pesat.
Munculnya penelitian atas pengguna (end user) pada pertengahan tahun
1980an telah menempatkan organisasi sistem informasi dalam peran ganda,yakni
sebagai information provider (memproduksi informasi) dan service provider

23

(menyediakan tenaga untuk end user developer). Dengan adanya peran sebagai
service provider inilah maka Delone dan McLean merasa perlu untuk
menambahkan instrumen kualitas pelayanan. Perbedaan model The Update D&M
IS Success dengan model sebelumnya terletak pada dimensi tambahan dalam The
Update D&M IS Success Model, yaitu service quality dan net benefit. Dalam The
Update D&M IS Success Model, DeLone dan McLean merekomendasikan untuk
menambahkan kualitas pelayanan (service quality) sebagai dimensi yang tak kalah
penting bagi keberhasilan sistem informasi, selain kualitas sistem (systems quality)
dan kualitas lingkup e-commerce dimana kekuatan pelayanan garis depan (front
liner) amatlah penting. Hal ini disebabkan karena The Update D&M IS Success
Model menekankan pada pengembangan komprehensif ukuran keberhasilan e-
commerce.

Gambar 2.5 DeLone and McLean Model The Update


Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur
kualitas Dapodik mengacu pada model DeLone dan McLean yang terbaru, yakni
The Update D&M IS Success Model. Dimensi-dimensi tersebut, antara lain :
kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan. Berdasarkan The
Update D&M IS Success Model, suatu sistem informasi yang berkualitas dapat
dilihat dari tiga aspek, antara lain : Model, suatu sistem informasi yang berkualitas
dapat dilihat dari tiga aspek, antara lain :
1. Kualitas Sistem Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware

24

dan software dalam sistem informasi. Fokusnya adalah performa dari sistem
itu sendiri, yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras,
perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat
menyediakan informasi kebutuhan pengguna. Indikator yang digunakan
DeLone dan McLean adalah kemudahan untuk digunakan (ease of use),
kemudahan untuk diakses (system flexibility), kecepatan akses (response
time), dan ketahanan dari kerusakan (reliability). Selain itu juga digunakan
indikator lain yaitu keamanan sistem (security).
2. Kualitas Informasi Kualitas Informasi (information quality) pada penelitian
Pitt dan Watson dalam DeLone dan McLean (2003) merujuk pada output
dari sistem informasi, menyangkut nilai, manfaat, relevansi, dan urgensi
dari informasi. Sementara, variabel dalam DeLone dan McLean (2003)
menggambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh pengguna,
yang diukur dengan empat indikator penelitian Bailey dan Pearson yaitu
keakuratan informasi (accuracy), ketepatwaktuan (timeliness), kelengkapan
informasi (completeness) dan penyajian informasi (format).
3. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan yang diterim pengguna sistem dari
departemen sistem informasi dan dukungan personil IT. Sementara,
variabel dalam DeLone dan McLean(2003), menggambarkan kualitas
pelayanan yang dipersepsikan oleh pengguna, yang diukur dengan lima
indikator yang diadaptasi dari bidang pemasaran (SERVQUAL) yaitu
tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy. Istilah end user
(pengguna) mulai dikenal
Istilah end user (pengguna) mulai dikenal pada akhir tahun 1970. end user
merupakan pengguna yang menggunakan produk akhir suatu sistem informasi
berbasis komputer (Mc Leod, 2001:21). Kepuasan pengguna merupakan salah
satu faktor yang penting dalam mengukur kesuksesan suatu sistem informasi
(Xiao dan Dasgupta, 2002:1149). Para peneliti yang menggunakan pendekatan
ini berasumsi bahwa pengguna yang puas akan memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan pengguna yang merasa tidak puas terhadap sistem
informasi, dan sistem informasi dikatakan sukses apabila mampu membantu

25

pengguna untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.

2.1.15. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)


Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi
nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan
operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan
dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan
secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS
adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis
pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana
BOS.

2.1.16. Landasan Hukum


Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun
2012 antara lain:
1. Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman
Umum dan Alokasi BOS Tahun Anggaran 2012.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS
Tahun Anggaran 2012.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Pengelolaan BOS.

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya


2.2.1. Nurmaini Dalimunthe, Astuti Meflinda, Syahrul Azmi tentang
Analisis Pengaruh Faktor Kemudahan Dan Manfaat Terhadap
Penerimaan Pengguna Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan
Dasar(2014).

26

Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas) merupakan


sistem informasi pengolahan data pendidikan dasar yang digunakan oleh setiap
operator sekolah pendidikan dasar.Dalam penggunaan sistem informasi
Dapodikdas ini masih ada pengguna yang belum mengetahui kemudahan dan
manfaat yang ada pada sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh faktor kemudahan dan manfaat terhadap penerimaan pengguna
Sistem Informasi Dapodikdas dengan menggunakan metode Technology
Acceptance Model (TAM). Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang
dimodifikasi, yaitu Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness
(PU) sebagai variabel independen sedangkan Acceptance of IT sebagai variabel
dependen. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling
dengan jumlah responden sebanyak 85 orang operator. Teknik analisis data
menggunakan regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerimaan pengguna terhadap penerapan Sistem Informasi Dapodikdas
sebesar 33,5 % dipengaruhi oleh faktor kemudahan (perceived ease of use) dan
manfaat (perceived usefulness) dengan hubungannya tergolong cukup berarti
sebesar 59,3% . Hal ini dapat membuktikan bahwa apabila nilai dari faktor
kemudahan dan manfaat meningkat, maka penerimaan pengguna terhadap
teknologi informasi / sistem informasi akan meningkat.

2.2.2. Khairun Nisa tentang Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana


Terhadap Efektivitas Dapodik Di Sekolah Dasar Se- Kecamatan
Sukasari Bandung.
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Manajemen Sarana Prasarana Terhadap
Efektivitas Dapodik di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasari Bandung”. Tujuan
umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari manajemen sarana
prasarana terhadap efektivitas dapodik di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasari
Bandung. Manajemen sarana prasarana yang dimaksud adalah sarana pendukung
yang digunakan dalam penggunaan dapodik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket yang disebarkan kepada 30 operator

27

sekolah dasar di Kecamatan Sukasari Bandung. Hasil dari perhitungan WMS


(Weight Mean Score) pada manajemen sarana prasarana adalah sebesar 4,26 yang
termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan skor yang dihasilkan untuk
efektivitas dapodik adalah sebesar 4,51 yang termasuk pada kategori sangat baik.
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi
normal dan analisis statistik yang diguakan adalah dengan statistik parametrik.
Analisis korelasi menggunakan Pearson Product Moment dan diperoleh koefisien
korelasi antara variabel X dan Y adalah sebesar 0,674 yang menunjukkan bahwa
korelasi antar kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang positif dan kuat.
Sedangkan, hasil uji signifikansi dengan uji-t menunjukkan thitung (4,824) >ttabel
(2,048), yang mengartikan bahwa variabel X dan variabel Y memiliki hubungan
yang signifikan. Hasil uji koefisien determinasi yaitu menunjukkan bahwa variabel
X memberikan kontribusi sebesar 45,4% terhadap variabel Y, dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain. Selanjutnya, hasil dari analisis regresi diperoleh
persamaan Y = 15,865 + 0,674X. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang kuat dan signifikan antara manajemen sarana prasarana terhadap efektivitas
dapodik di sekolah dasar se-kecamatan Sukasari Bandung.

2.2.3. Roni Yunis, Fauziatul Laila Ibsah, Desi Arisandy tentang Analisis
Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan
(DAPODIK) pada SD Kabupaten Batu Bara.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji model kesuksesan sistem informasi
yang dikemukan oleh Delone dan Mclean. Objek dari penelitian ini adalah Sistem
Informasi Dapodik pada SD Kabupaten Batu Bara, sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Operator Sekolah selaku pengguna sistem. Teknik
pengambilan sampel menggunakan propotionate stratified random sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 80 responden. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan untuk
pengujian hipotesis adalah analisis jalur serta tool yang digunakan dalam
pengolahan data adalah software SPSS 20. Berdasarkan hasil analisis jalur dari
penelitian ini menemukan empat hubungan antar variabel yang berpengaruh

28

signfikan dan memiliki hubungan positif yakni hubungan 1) kualitas informasi


terhadap kepuasan pengguna, 2) kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna, 3)
kepuasan pengguna terhadap dampak individu, 4) kualitas informasi terhadap
dampak individu yang dimediasi oleh kepuasan pengguna. Dan tiga hipotesis dari
penelitian ini ditolak antara lain; 1) kualitas informasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pengguna, 2) kualitas informasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap dampak individu yang dimediasi oleh kepuasan pengguna, 3)
kualitas layanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap dampak
individu yang dimediasi oleh kepuasan pengguna.
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

Nama
No Judul Variabel Motode dan Hasil
Peneliti
1 Analisis Pengaruh Nurmaini Faktor - Secara Deskriptif diperoleh
Dalimunthe, Kemudahan, hasil Penerimaan Pengguna
Faktor Kemudahan Sistem Informasi Dapodikdas
Astuti Manfaat, Faktor
Dan Manfaat Meflinda, Kemudahan termasuk dalam kategori setuju
Syahrul hanya pada Manfaat yang
Terhadap Penerimaan dihasilkan oleh Sistem
Azmi (2014)
Informasi Dapodikdas sebesar
Pengguna Sistem 64,11%. Sedangkan faktor
Informasi Data Pokok Kemudahan yang dihasilkan
oleh Sistem Informasi
Pendidikan Dasar Dapodikdas berada dalam
kategori Netral atu Ragu-ragu
sebesar 58,74%.
- Sedangkan secara Kuantitatif
ternyata Faktor Kemudahan
(Perceived Easy of Use) secara
parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Penerimaan
Pengguna Sistem
InformasiDapodikdas.
- Adapun faktor Manfaat
(Perceived useefulness) secara
parsial berpengaruh signifikan
terhadap Penerimaan Pengguna
Sistem InformasiDapodikdas.
- Bahwa faktor Kemudahan dan
Manfaat secara bersamaan
berpengaruh signifikan
terhadap Penerimaan Pengguna
Sistem Informasi Dapodikdas
sebesar 33,5%. Jadi variabel

29

Kemudahan dan Manfaat


memiliki pengaruh kontribusi
sebesar 33,5% terhadap variabel
penerimaan Sementara sisanya
66,5% (100% - 33,5%) dapat
diterangkan oleh Faktor lain
yang tidak diteliti pada
penelitian ini.
- Adapun faktor yang lebih
dominan berpengaruh terhadap
Penerimaan Pengguna Sistem
Informasi Dapodikdas adalah
faktor Manfaat dengan nilai
sebesar 50,3% sedangkan faktor
kemudahan hanya sebesar
17,8%.
2 Pengaruh Manajemen Khairun Efektivitas dapodik - Metode yang digunakan
Nisa (X), Manajemen dalam penelitian ini adalah
Sarana Prasarana
Sarana dan metode deskriptif dengan
Terhadap Efektivitas Prasarana (Y) pendekatan kuantitatif.
- Teknik pengumpulan data
Dapodik Di Sekolah
menggunakan angket yang
Dasar Se- Kecamatan disebarkan kepada 30
operator sekolah dasar di
Sukasari Bandung
Kecamatan Sukasari
Bandung. Hasil dari
perhitungan WMS (Weight
Mean Score) pada
manajemen sarana prasarana
adalah sebesar 4,26 yang
termasuk dalam kategori
sangat baik. Sedangkan skor
yang dihasilkan untuk
efektivitas dapodik adalah
sebesar 4,51 yang termasuk
pada kategori sangat baik.

30

3 Analisis Kesuksesan Roni Yunis, Kualitas system,


Fauziatul Kualitas informasi, - Penelitian ini menggunakan
Penerapan Sistem pendekatan kuantitatif.
Laila Ibsah, Kualitas layanan,
Informasi Data Pokok Desi Kepuasan Teknik analisis data yang
Arisandy pengguna dan digunakan untuk pengujian
Pendidikan hipotesis adalah analisis jalur
dampak individu
(DAPODIK) pada SD serta tool yang digunakan
dalam pengolahan data
Kabupaten Batu Bara. adalah
- Kualitas sistem berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kepuasan pengguna
- Kualitas layanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan
pengguna
- Kepuasan pengguna
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap dampak
individu
- Kualitas sistem berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap dampak individu
yang dimediasi oleh
Kepuasan
- Kualitas informasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap dampak
individu yang dimediasi oleh
Kepuasan
- Kualitas layanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap dampak
individu yang dimediasi oleh
Kepuasan

Perbedaan sebelumnya dengan penelitian ini


1. Manfaat Penggunaan Yusuf Variabel :
Sistem Dapodik Unggul Kualitas - Menggunakan metode
Terhadap Pencairan Budiman Sistem(X1), kuantitatif
Dana Bantuan Kualitas - Pengujian data yang di ambil
Operasional Sekolah Informasi(X2), dari masing – masing
Pada Jenjang SMK Di Kualitas operator yang berhubungan
Kota Tangerang Layanan(X3), langsung pada sistem
Selatan Kepuasan dapodik.
Pengguna (X4) dan

31

Manfaat Sistem Pengambilan Populasi dan


-
Dapodik (Y) Sampel SMK Kota
Tangerang Selatan yang
diwakili oleh operator
sekolah.
- Pada penelitian ini dijelakan
jumlah responden.
- Metode pengambilan
populasi dan sampel
propotionate stratified
random sampling
Dari penelitian ini yang membedakan dengan penelitian sebelumnya adalah
memberikan gambaran terhadap penggunaan sistem dapodik apakah akan
memeberikan manfaat dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada
jenjang SMK di Kota Tangerang selatan. Penelitian sebelumnya selalu menitik
beratkan pada manfaat sistem saja sedangkan dalam penelitian ini memberikan
gambaran manfaat sistem dapodik untuk pencairan dana bantuan operasional
sekolah.

2.3. Kerangka Pemikiran


Dalam penelitian ini enggunkan teori – teori mengenai variabel yang merujuk
pada buku – buku dan jurnal – jurnal yang berkaitan dengan variabel sebagi
pendukung dalam melakukan peneletian ini dan juga dijadikan referensi tambahan
dalam malakukan penulisan pada penelitian ini.
Dengan ada kualitas informasi yang baik, kualitas sistem yang baik dapat
memberikan kualitas dalam layanan dapat mempengaruhi kepuasan dalam
manfaat percairan dana BOS pada SMK di Kota Tangerang Selatan . Jika dalam
penelitian ini memberikan hasil yang baik maka dapat di simpulkan sistem
dapodik ini berdampak positif dan kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas
informasi serta kepuasan pengguna sangat mempengaruhi manfaat pencairan dana
bantuan operasional sekolah secara langsung. Dalam hal ini tujuan dibuatnya
sistem ini tercapai secara keseluruhan dengan mnggunakan variabel – variabel
tersebut.

32

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh variabel independent yaitu kualitas


informasi, kualitas sistem, kualitas layanan dan kepuasan pengguna terhadap
manfaat sistem dalam melakukan pencairan dana bantuan operasional sekolah.
Untuk memberikan gambaran yang jelas pada penelitian ini, maka terdapat
susunan kerangka penelitan ini seperti pada gambar berikut :

B5

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran


2.4. Pengembangan Hipotesis Penelitian
Dari pada beberapa acuan dalam penelitian ini maka dapat menjawab
sementara pada rumusan masalah penelitian. Berdasarkan tinjauana teori dan
kerangka pemikiran maka peneliti menguji yang berkaitan dengan pengaruh
kualitas informasi, kualitas layanan, kualitas sistem dan kepuasan pengguna
terhadap manfaat dalam pencairan dana bantuan operasioanal sekolah. Berikut ini
adalah hipotesis penelitian ini :
1. Diduga terdapat pengaruh kualitas informasi terhadap manfaat
pencairan dana operasional sekolah.
2. Diduga terdapat pengaruh kualitas layanan terhadapat manfaat
pencairan dana operasional sekolah.

33

3. Diduga terdapat pengaruh kualitas sistem terhadap manfaat


pencairan dana operasional sekolah.
4. Diduga terdapat pengaruh kepuasan pengguna terhadap manfaat
pencairan dana operasional sekolah.
5. Diduga kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi dan
kepuasan pengguna secara bersama – sama terhadap manfaat sistem
dapodik dalam pencairan dana operasional sekolah.

34

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini, dimulai dari
memberikan terlebih dahulu gambaran umum Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007),
metode kuantitatif disebut metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat
positivisme, disebut juga metode discovery karena metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai ilmu pengetahahuan dan teknologi baru. Disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistic. Sesuai dengan judul tesis yang akan diteliti maka metode kuantitatif
merupakan metode yang tepat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi
atau sampel tertentu yang mewakili dari objek penelitian tersebut dalam hal ini di
tunjukan untuk memcari manfaat dari aplikasi dapodik. Proses penelitian bersifat
deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori
sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis selanjutnya diuji melalui
pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrument
penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan statistic deskritif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang
dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan
pada sampel yang diambil secara random, sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.

35

Gambar 3 .1 Kerangka Pemikiran


3.2. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh operator sebagai
pengguna langsung system dapodik SMK di Kota Tangerang Selatan, yang
berjumlah kurang dari 74 orang maka populasi yang diambil untuk penelitian ini
adalah operator dapodik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Sugiyono, 2007).

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan 42 kuesioner


kepada operator sekolah sesuai dengan penyebaran kuisoner tersebut. Adapun
pengambilan sampel penelitian yang ideal sebaikannya adalah memenuhi syarat-
syarat seperti dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya, dapat
menentukan presisi dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku
dari taksiran yang diperoleh, sederhana sehingga mudah dilaksanakan, dapat
memberikan keterangan sehingga mudah dilaksanakannya, dapat memberikan

36

keterangan sebanyak mungkin dengan penggunaan waktu serta biaya seminimal


mungkin.

Menurut Taro Yamane dalam Ridwan (2007; 249), Teknik pengambilan


sampel dengan rumus:

Rumus 3.1 Pengambilan sampel

$
! =
$ % & + 1
Dimana:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

D : Persen kesalahan sampel yang masih bias diterima dengan toleransi


(2%-20%)

Jadi sampel yang diambil adalah:

n= N = 74 = 74 = 42,52

N d² + 1 74 (0.1) ² + 1 74 (0,01) + 1

Menurut Taro Yamane sampel minimal dengan populasi sebanyak 74 orang


jumlah operator maka menghasilakan sebanyak 42,52 persen, tetapi pada penelitian
ini sampel yang dipergunakan sebanyak 42 responden atau lebih besar dari syarat
minimal penelitian. Maka peniliti memiliki 42 responden yang akan di jadikan
acuan dalam melakukan penelitian ini.

3.3. Obyek Penelitian


Yang dimaksud dengan objek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran
pada penelitian mengenai manfaat penggunaan sistem Dapodik. Dalam penelitian
ini subjek melekat pada manfaay dari sistem dapodik yang memiliki variabel yang
diduga akan mempengaruhi subjek penelitian ini yaitu kualitas informasi, kualitas
layanan, kualitas system dan kepuasan pengguna.

37

Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah SMK yang terletak di yang


Kota Tangerang Selatan. Sebagai objek penelitian yang terdapat beberapa sekolah
yantg telah menggunakan sistem dapodik dan menerima dana BOS dan telah
menggunakan sistem Dapodik.

3.4. Model Penelitian


Model penelitian ini merupakan abtraksi dari variabel – variabel yang
digunakan dalam melakukan hipostesa pada penggunaan sistem Dapodik. Sesuai
dengan judul yang peneliti ambil. Bagaimana manfaat dari sistem Dapodik secara
langsung terhadap pencairan dana BOS pada SMK di Kota Tangerang Selatan.
Dalam hal ini peneliti menggunakan model penelitian yaitu menentukan hipotesa
dan memnyebarkan kuisoner yang sebagai data yang akan digunkan pada penelitian
ini.

3.5. Operasional Variabel


Menurut Chourmain (2008), Definisi operasional variabel merupakan
penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive
dari suatu konsep. Tujuannya yaitu agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur
yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan alat ukur yang akan
digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.

Berikut merupakan definisi operasional untuk 4 variabel bebas (independent


variabel), yaitu Kualitas Informasi (X1), Kualitas Sistem (X2), Kualitas
layanan(X4), Kepuasan Pengguna (X4) serta satu variabel terikat yaitu manfaat
sistem dapodik (Y).

1. Kualitas Sistem
Faktor ini digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya
sendiri.Beberapa peneliti telah mengembangkan beberapa pengukuran untuk
mendapatkan nilai dari kualitas sistem. Beberapa variabel penelitian yang
pernah diteliti untuk mendapatkan nilai dari kualitas sistem adalah sebagai
berikut :

38

a. Keandalan dari sistem komputer


b. Waktu respon
c. Kemudahan penggunaan
d. Isi dari data yang disimpan
e. Akurasi sistem
f. Kelengkapan sistem, termasuk dengan fitur-fitur
g. Fleksibilitas sistem
2. Kualitas Informasi
Faktor ini mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi.Konsep dari
kualitas informasi merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan
oleh Laicker dan Lessig padatahun 1980 dengan mengembangkan enam item
pokok. Namun pada hasil riset DeLone dan McLean, didapat hasil sebagai
berikut :
a. Tingkat Akurasi informasi yang dihasilkan
b. Tingkat ketepatan informasi yang dihasilkan
c. Tingkat ketepatwaktuan dari informasi yang dihasilkan
d. Tingkat kelengkapan dari informasi yang dihasilkan
e. Bentuk dari informasi yang dihasilkan
f. Relevansi dari informasi yang dihasilkan
3. Kualitas Informasi
Penggunaan keluaran dari sistem informasi yang dihasilkan oleh pengguna,
bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Yaitu penggunaan nyata (actual use)
dan penggunaan yang dilaporkan (reported use). Adapun variabel yang ditulis
oleh DeLone dan McLean adalah sebagai berikut :
a. Frekuensi dari penggunaan dan permintaan laporan-laporan yang spesifik,
b. Luasnya cakupan dari informasi yang dihasilkan,
c. Regularitas dari penggunaan informasi,
d. Jumlah laporan yang dihasilkan.
4. Kepuasan pengguna
Kepuasan pengguna adalah respon langsung terhadap hasil keluaran dari
sistem informasi.Beberapa peneliti sebelumnya, seperti EinDor dan Segev,

39

(1978) serta Hamilton dan Chervany, (1981) mengusulkan bahwa kepuasan


pengguna adalah satu-satunya faktor penentu keberhasilan suatu sistem
informasi. Selain itu pada beberapa penelitian lain disebutkan bahwa kepuasan
pemakai berhubungan sangat erat dengan perilaku (attitude) dari pengguna,
oleh karena itu variabel yang dituliskan oleh DeLone dan McLean adalah
sebagai berikut :
e. Kepuasan menyeluruh terhadap sistem, baik mulai dari kecepatan sistem,
perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, disain antar muka, dan hasil
keluaran dari sistem informasi,
f. Perilaku pengguna terhadap sistem informasi yang ada,
g. Kepuasan dari sisi top-management,
h. Kepuasan dari sisi manajemen personal.
Efektivitas pengguanan sistem yang dikembangkan mengacu pada seberapa
sering pengguna memakai sistem informasi tersebut.Tingginya tingkat penggunaan
sistem informasi, umumnya diikuti oleh semakin meningkatnya tingkat
pembelajaran (degree of learning) yang didapat pengguna mengenai sistem
informasi (Mc Gill dalam Radityo, 2007).Peningkatan derajat pembelajaran ini
merupakan salah satu indicator bahwa adanya pengaruh keberadaan sistem
terhadap kualitas pengguna (individual impact).
Tabel 3.1 Indikator Variabel Kualitas Informasi (X1).

Kualitas Informasi (X1).


Dimensi Indikator Sumber
a) Ketepatan waktu : Informasi harus tersedia ketika
dibutuhkan.
Waktu b) Kekinian : Informasi harus selalu baru ketika disediakan.
c) Frekuensi : Informasi harus selalu ada ketika dibutuhkan.
d) Periode waktu : Informasi harus tersedia untuk periode
waktu lampau, sekarang, dan masa depan.
a) Keakuratan : Informasi harus bebas dari kesalahan. O’Brien,
b) Relevansi : Informasi berhungan dengan kebutuhan (2005:295)
Isi informasi dari penerima tertentu untuk situasi tertentu.
c) Keringkasan : Informasi yang dibutuhkan yang disediakan.
d) Kelengkapan : Informasi yang dibutuhkan harus tersedia.
a) Kejelasan : Informasi harus tersedia dalam bentuk yang
Bentuk
mudah dipahami.

40

b) Rinci : Informasi dapat disediakan dalam urutan yang telah


ditentukan.
c) Presentasi : Informasi dapat disajukan dalam bentuk narasi,
numeric, grafis, atau bentuk lainnya.
d) Media : Informasi dapat disediakan dalam bentuk dokumen
tercetak, tampilan video, atau media lainnya.

Tabel 3.2 Indikator Variabel Kualitas Sistem (X2)

Kualitas Sistem (X2)


Dimensi Indikator Sumber
a) Fleksibelitas
b) Mudah dipahami
Ease of use c) Mudah pengoprasiannya
Kecepatan dalam memproses data
Response
Time
DeLone dan
a) Dapat diandalkan/dipercaya
McLean,
b) Koneksi jaringan cukup baik
(2003)
Reliability c) Menggunakan teknologi terkini
Dapat melakukan perubahan-perubahan sesuai kebutuhan
Flexibility
a) Data pengguna tersimpan dengan baik
Security b) Pembatasan terhadap akses data, berdasarkan pengguna

Tabel 3.3 Indikator Variabel Kualitas Layanan (X3).

Kualitas Layanan (X3)


Dimensi Indikator Sumber
a) Memberikan layanan yang akurat.
Reabilitas
b) Menyampaikan jasanya sesuai yang
(Reability)
disepakati.
a) Kesediaan karyawan untuk membantu
pelanggan.
Daya tangkap b) Kemampuan karyawan untuk membantu
(Responsiveness) pelanggan.
c) Mengkonfirmasi kapan jasa akan diberikan.
d) Memberikan jasa secara cepat. Parasuraman, (1990)
a) Perilaku karyawan mampu menumbuhkan dalam Aritonang,
kepercayaan rasa aman bagi pelanggan. (2005:25)
Jaminan b) Karyawan selalu bersikap sopan dan
(Assurance) menguasai pengetahuan dan ketrampilan
yang dibutuhkan pelanggan.

41

a) Perusahaan memahami masalah para


pelanggan dan bertindak demi kepentingan
(Empati) pelanggan.
Empathy b) Memberikan perhatian personal kepada
para pelanggan.
c) Perusahaan memiliki jam operasional yang
nyaman.
a) Daya tarik fasilitas fasilitas fisik,
Bukti Fisik perlelngkapan dan material yang digunakan
(Tangibles) perusahaan.
b) Penampilan karyawan

Tabel 3.4 Indikator Variabel Kepuasan Pemakai (X4).

Kepuasan Pemakai (X4)


Dimensi Indikator Sumber
• Accuracy of outputs (Akurasi output)
• Quality/realibility (Kualitas / keandalan)
• Completeness of outputs (Kelengkapan
output)
• Completeness oraccessibility to
database(Kelengkapan atau aksesibilitas
ke database)
• Response time (or othermeasure of work
completed)Response time (atau ukuran lain
dari pekerjaan yang telah diselesaikan)
User Satisfaction
• Downtime/ malfunctionrecovery time
Criteria for
(waktu pemulihan kerusakan)
Systems(Kriteria
Kepuasan • Number and severity of security
Pengguna untuk breaches(Jumlah dan tingkat keparahan Martin, et. al, (1994)
Sistem) pelanggaran keamanan)
• Ease of operation
• Ease of making changes (Kemudahan
melakukan perubahan)
• Increased convidenceindecisions and
action takenduo to system(Peningkatan
keyakinan terhadap keputusan dan
tindakan yang diambil dalam sistem.
• Extend of achieving expected
benefits(Tingkat pencapaian manfaat yang
diharapkan)

Tabel 3.5 Indikator Variabel Manfaat Sistem (Y1).

42

Manfaat Sistem Informasi Manajemen (Y1)


Dimensi Indikator Sumber
Manfaat-manfaat a. Manfaat keuntungan posistif. Mirani dan Loeder, (1998)
Strategik (Strategic b. Manfaat keselarasan. dalam Jogiyanto, (2007:100-
benefits) c. Manfaat hubungan pelanggan. 101)

3.6. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data menggunakan metode sebagai berikut :
a. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang digunakan untuk
pengumpulan data primer melalui observasi dengan cara menyebar kuesioner
kepada responden.
Penelitian ini menggunakan bentuk kuesioner yang dirancang sedemikian rupa
untuk memperoleh data tentang keadaan yang sebenarnya, kemudian semua
alternative jawaban telah tertera dalam kuesioner sehingga responden tinggal
memilih salah satu jawaban yang sesuai.
Instrument yang diberikan kepada responden dengan menggunakan teknik skala
likert 5 poin untuk mengukur variabel penelitian. Responden nantinya memilih
jawaban dari pernyataan positif dengan 5 alternatif jawaban yang ada sebagai
berikut :
Tabel 3.6 Tabel Skala Likert

No Jawaban Bobot Nilai


1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Prosedur pengumpulan kuesioner adalah sebagai berikut :


1. Membagiakan kuesioner kepada responden yang memenuhi kualifikasi.
2. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden.
3. Memasukan, mengolah, menganalisa dan menyimpulkan dari hasil analisis
terhadap data yang terkumpul melalui kuesioner.

43

b. Penelitian kepustakaan (Librery Research), yaitu yang dilakukan dengan


membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau pun
dengan cara browsing di internet untuk mencari-cari artikel-artikel atau data-
data yang dapat membantu hasil dari penelitian.

3.7. Teknik Pengujian Data

Penelitian ini mengunakan teknik pengujian secara komputasi dengan


menggunakan program aplikasi SPSS (Statistical program for social Science) yaitu
suatu program pada computer statistic yang memproses data statistic secara cepat
dan tepat untuk dijadikan berbagai output yang dapat digunakan untuk
memngambil suatu keputusan. Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh
dengan menggunakan rumus atau dengan aturan- aturan yang ada sesuai dengan
pendekatan penelitian (Arikunto, 2006: 239). Analisis data dilakukan dengan tujuan
untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada pada penelitian yaitu:
manfaat system Dapodik dalam pencairan dana BOS pada jenjang SMK di Kota
Tangerang Selatan.

Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah


persentase, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi jawaban angket variabel X1, X2, X3, X4 dan Y.
b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah
ditetapkan.
c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus:

44

Rumus 3.1 Pengambilan sampel

!
)= * 100 %
$

Keterangan:
DP : Deskripsi persentase

N : Nilai Presentasi atau hasil

n : Jumlah skor yang diharapkan

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Rumus 3.2 Regresi Liner Berganda

Y = a+bX1 + cX2 + dX3 + eX4

Keterangan :

Dimana X1 : Variabel kualitas Informasi

X2 : Variabel kualitas sistem

X3 : Variabel kualitas layanan

X4 : Variabel Kepuasan pemakai

Y : Variabel Manfaat

45

a : konstanta

b, c, d, e : Koefisien regresi masing-masing variabel bebas

Dalam melakukan analisis regresi linear sederhana penulis menggunakan bantuan


komputer dengan program SPSS yang akan mengolah data secara terkomputerisasi.

3. Pengujian Hipotesis
a. Uji t

Uji t digunakan untuk menentukan atau menyimpulkan hasil penelitian


dengan menguji signifikan atau tidak. Uji t berfungsi untuk hipotesis
penelitian yang bersifat terpisah. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 diterima jika t hitung < t tabel


H0 ditolak jika t hitung > t tabel
Dengan menghitung t table menggunakan ketentuan α = 0.05 dan
Degree of Freedom (DF) = (n-2) (Sarwono. 2012:191).

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian (secara simultan) yaitu


ada atau tidaknya pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terkait
secara bersama-sama (Sugiyono:2007).

Pengujian dapat dilakukan mengunakan angka F dari output ANOVA


sebagai F hitung. Kriteria pengujiannya adalah:

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima


Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan ha ditolak
Dengan mengitung F tabel menggunakan ketentuan berikut: α - 0.05
Degree of Freedom (DF):
• Vektor 1 : Jumlah Variabel – 1
• Vektor 2 : Jumlah kasus - jumlah Variabel (Sarwono, 2012:207).

46

3.9. Alur Penelitian

Menentukan Mendefinisika
Jenis dan n Variabel Kuesioner
Sumber Data dan Indikator
Penelitian
Merancang
Mengumpulkan Data
Penelitian

Menentukan
Populasi dan Menganalisis
Sampel Data

Menggunakan Kesimpulan
SPSS dengan uji
liner berganda

Gambar 3.2 Alur penelitian


Dari alur penelitian diatas tahapan dari penelitian ini adalah :
1. Tahapan Menentukan jenis dan sumber data
Pada tahapan ini peneliti menentukan jenis data dan sumber data yang akan
digunakan dalam melakukan penelitian ini. Peneliti menggunakan sumber
data primier yang langsung dari responden.
2. Tahapan Merancang Penelitian
Peneliti merancang hipotesa pada penelitian ini sehingga dapat mengetahui
sejauhmana penelitian ini dapat dilakukan.
3. Tahapan menentukan populasi dan sampel
Pada tahapan ini peneliti menentukan populasi dan sampel untuk mengtahui
jumlah responden yang akan mengisi kuisoner berkaiatan dengan penelitian
ini.
4. Tahapan mendefinisikan variabel dan indikator
5. Pada tahapan ini setelah peneliti memiliki tinjauan teori dan penelitian
sebelumnya dapat mentukan variabel sesuai dengan hipotesa dan membuat
incikator dari setiapa variabel yang berkaitan dengan penelitian.
6. Tahapan membuat kuisoner

47

Dari tahapan sebelumnya peneliti membuat peryataan sesuai dengan


indikator dari setiap variabel yang akan diisi oleh responden sesuai dengan
penetuan populasi dan sampel.
7. Tahapan mengumpulkan data
Dari penyebaran kuisoner kepada responden peneliti melakukan
pengumpulan data dalam bentuk tabulasi data dari pengisiian kuisoner oleh
responden.
8. Tahapan menganalisis data
Pada tahapan ini peneliti melakukan analisis data yang diperoleh dari
responden.
9. Tahapan pengujian data
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengujian data dengan melakukan uji
instrument data, uji asumsi klasik, uji linier berganda dan uji hipotesa.
10. Tahapan pembuatan kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil penelitian setleah melakukan pengujian data.

3.10. Jadwal Penelitian


Tabel 3.7 Jadwal Penelitian

48

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Responden


Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrument dalam pengumpulan
data. Menurut Sugiyono (2003; 162), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Tujuan digunakannya kuesioner
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya dan seberapa besar
pengaruh Kualitas Informasi, Kualitas Sistem, Kualitas Layanan dan Kepuasan
Pengguna terhadap manfaat sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan
operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan
Dalam Penelitian ini, peneliti mengajukan seperangkat kuesioner kepada
responden yang berjumlah 42 orang. Kuesioner ini terdiri dari 39 butir pertanyaan
yang memiliki 5 variabel yang diteliti, yaitu Kualiatas Informasi (X1), Kualitas
Sistem (X2), Kualitas Layanan (X3), Kepuasan Pengguna (X4) dan Manfaat Sistem
(Y).

Kuesioner variabel Kualitas Informasi terdiri dari 8 butir pernyataan, kuesioner


variabel Kualitas Layanan terdiri dari 9 butir pernyataan, kuesioner variabel
Kualitas Sistem terdiri dari 9 butir pernyataan, variabel Kepuasan Pengguna terdiri
dari 10 butir pernyataan serta variabel Manfaat Siste, terdiri dari 3 butir pernyataan.
Berdasarkan kuesioner dan skala linkert maka setiap kuesioner pada masing-masing
variabel mempunyai nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 35.

4.2 Uji Instrumen Data


Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan
untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan
antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total
individu. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan
program SPSS for Windows Versi 23. Dalam penelitian ini pengujian validitas
hanya dilakukan terhadap 42 responden. Pengambilan keputusan berdasarkan pada

49

nilai rhitung (Corrected Item-Total Correlation) > rtabel sebesar 0,304, untuk df =
42–2 = 40; α = 0,05 maka item/ pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya.

4.1.1. Uji Validitas


Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas X1, X2, X3, X4 dan Y

Variabel Nilai R hitung Nilai R tabel Nilai sig Keputusan


X1.1 .314 0.304 ,043 valid
X1.2 .561 0.304 ,000 valid
X1.3 .465 0.304 ,002 valid
X1.4 .523 0.304 ,000 valid
X1.5 .632 0.304 ,000 valid
X1.6 .651 0.304 ,000 valid
X1.7 .727 0.304 ,000 valid
X1.8 .646 0.304 ,000 valid
X2.1 .706 0.304 ,000 valid
X2.2 .602 0.304 ,000 valid
X2.3 .681 0.304 ,000 valid
X2.4 .691 0.304 ,000 valid
X2.5 .463 0.304 ,002 valid
X2.6 .634 0.304 ,000 valid
X2.7 .560 0.304 ,000 valid
X2.8 .657 0.304 ,000 valid
X2.9 .716 0.304 ,000 valid
X3.1 .762 0.304 ,000 valid
X3.2 .730 0.304 ,000 valid
X3.3 .622 0.304 ,000 valid
X3.4 .699 0.304 ,000 valid
X3.5 .707 0.304 ,000 valid
X3.6 .420 0.304 ,006 valid
X3.7 .636 0.304 ,000 valid
X3.8 .546 0.304 ,000 valid
X3.9 .674 0.304 ,000 valid
X4.1 .754 0.304 ,000 valid
X4.2 .665 0.304 ,000 valid
X4.3 .694 0.304 ,000 valid
X4.4 .445 0.304 ,003 valid
X4.5 .731 0.304 ,000 valid
X4.6 .781 0.304 ,000 valid
X4.7 .646 0.304 ,000 valid
X4.8 .769 0.304 ,000 valid
X4.9 .706 0.304 ,000 valid
X4.10 .808 0.304 ,000 valid
Y1.1 .927 0.304 ,000 valid
Y1.2 .910 0.304 ,000 valid
Y1.3 ,884 0.304 ,000 valid

50

Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat dilihat bahwa seluruh


pertanyaan untuk variable metode pelatihan memiliki status valid, karena
nilai rhitung (Corrected Item-Total Correlation) > rtabel sebesar 0,304.

4.1.2. Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan
valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap
pertanyaan selalu konsisten. Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan
untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan
oleh responden Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua
(split half) dengan mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap,
selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus “Alpha
Cronbach’. Penghitungan dilakukan dengan dibantu komputer program
SPSS. Adapun reliabilitas untuk masing-masing variabel hasilnya disajikan
pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Uji Realiabilitas variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.773 .897 9

Pada tampilan output dari variabel kualitas sistem menunjukkan


bahwa nilai Cronbachs Alpha 77,3 % yang menurut kriteria Nunnally
(1996) bisa dikatakan reliabel. Hal ini dikarenakan nilai dari Cronbachs
Alpha > 60% yang mengindikasikan bahwa responden menjawab
pertanyaan kuisioner secara konsisten.

51

Tabel 4.3 Uji Realiabilitas variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.779 .928 10

Pada tampilan output dari variabel kualitas informasi menunjukkan


bahwa nilai Cronbachs Alpha 77,9% yang menurut kriteria Nunnally (1996)
bisa dikatakan reliabel. Hal ini dikarenakan nilai dari Cronbachs Alpha >
60% yang mengindikasikan bahwa responden menjawab pertanyaan
kuisioner secara konsisten.

Tabel 4.4 Uji Realiabilitas variabel X3

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.775 .916 10

Pada tampilan output dari variabel kualitas layanan menunjukkan


bahwa nilai Cronbachs Alpha 77,5% yang menurut kriteria Nunnally (1996)
bisa dikatakan reliabel. Hal ini dikarenakan nilai dari Cronbachs Alpha >
60% yang mengindikasikan bahwa responden menjawab pertanyaan
kuisioner secara konsisten.

Tabel 4.5 Uji Realiabilitas variabel X4

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

52

.773 .924 11

Pada tampilan output dari variabel kualitas layanan menunjukkan


bahwa nilai Cronbachs Alpha 77,5% yang menurut kriteria Nunnally (1996)
bisa dikatakan reliabel. Hal ini dikarenakan nilai dari Cronbachs Alpha >
60% yang mengindikasikan bahwa responden menjawab pertanyaan
kuisioner secara konsisten

Tabel 4.6 Uji Realibilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.891 .892 3

Pada tampilan output dari variabel manfaat system menunjukkan


bahwa nilai Cronbachs Alpha 89,1 % yang menurut kriteria Nunnally
(1996) bisa dikatakan reliabel. Hal ini dikarenakan nilai dari Cronbachs
Alpha > 60% yang mengindikasikan bahwa responden menjawab
pertanyaan kuisioner secara konsisten.

4.2. Analisa Statistik Deskiptif


Anaslisa deskriptif data digunakan untuk memberikangamabaran mengenai
distribusi dan prilku data tersebut, terdiri dari perhitungan maximum,
minimum, rata – rata dan standar deviasi. Hasil deskriptif statistic variable –
variable penelitian dapat dilihat.

Tabel 4.7 Uji Deskriptif Variabel X dan Y

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kualitas Informasi 42 3 5 4.57 .547


Kualitas Sistem 42 3 5 4.55 .633
Kualitas Layanan 42 3 5 4.45 .593

53

Kepuasan Pengguna 42 3 5 4.60 .587


Manfaat Dapodik 42 3 5 4.69 .604
Valid N (listwise) 42

Tabel 4.7 memberikan gambaran statistik deskriptif pada setiap variabel


penelitian ini.
1. Variabel Kualitas Informasi
Pada Tabel 4.7 menunjukan bahwa environmental disclosures
mempunyai nilai minimal sebesar 3, maksimal 5, rata-rata sebesar 4,57
dengan nilai standar deviasi 0,547.
2. Variabel Kualitas Sistem
Pada Tabel 4.7 menunjukan bahwa environmental disclosures
mempunyai nilai minimal sebesar 3, maksimal 5, rata-rata sebesar 4,55
dengan nilai standar deviasi 0,633.
3. Variabel Kualitas Layanan
Pada Tabel 4.7 menunjukan bahwa environmental disclosures
mempunyai nilai minimal sebesar 3, maksimal 5 rata-rata sebesar 4,45
dengan nilai standar deviasi 0,593
4. Variabel Kepuasan Pengguna
Pada Tabel 4.7 menunjukan bahwa environmental disclosures mempunyai
nilai minimal sebesar 3, maksimal 5, rata-rata sebesar 4,60 dengan nilai
standar deviasi 0,587.
5. Variabel Manfaat Sistem Dapodik
Pada Tabel 4.7 menunjukan bahwa environmental disclosures mempunyai
nilai minimal sebesar 3, maksimal 4, rata-rata sebesar 4.69 dengan nilai
standar deviasi 0,04.

4.3. Uji Asumsi Klasik


Dalam metode regresi biasanya ditemukan beberapa masalah. Oleh karena
itu untuk mendeteksi apakah terdapat sebuah masalah regresi pada penelitian
ini, maka dilakukannya uji asumsi klasik yang meliputi pengujian : (1)

54

Normalitas Residual, (2) Multikolinieritas, (3) Autocorrelated, (4)


Heteroskedastisitas.

4.3.1. Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji
normalitas data dilakukan untuk melihat bahwa suatu data terdistribusi secara
normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov menyatakan bahwa uji normalitas data dilihat dari hal
tersebut, apabila nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka data
terdistribusi normal (Ghozali, 2013).

Tabel 4 8 Uji Nomalitas Kolmogorov Smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .90237884
Most Extreme Differences Absolute .101
Positive .101
Negative -.045
Test Statistic .101
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa hasil Uji Normalitas menyatakan
nilai Asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 0.200 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut
dapat dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian ini telah
berdistribusi normal.

55

4.3.2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukakn untuk menguji apakah dalam model


regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Tabel 4.9 Uji autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .831 .691 .657 .94990 1.528
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengguna, Kualitas Informasi, Kualitas Sistem, Kualitas
Layanan
b. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil uji regresi diperoleh nilai
Durbin Watson sebesar 1,528 . Dengan menggunakan derajat keyakinan
5%, dengan jumlah sampel sebanyak 60, dan 2 variabel penjelas, maka
diperoleh nilai dl = 1,3064 du = 1,7202, 4-du = 2,2798, 4-dl = 2,6936.
Besarnya nilai dw (Durbin Watson) hasil pengujian sebesar 1,528 terletak
antara titik 0 dan dl (1,3064), maka pengujian tidak dapat disimpulkan (tidak
meyakinkan) karena nilai dw (Durbin Watson) berada daerah autokorelasi
positif.

4.3.3. Uji Multikolinieritas


Uji Multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen
(Ghozali, 2013). Multikoliniaritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,1 atau sama dengan
nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniaritas
antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas

56

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF


1 (Constant) 1.546 1.870 .826 .414

Kualitas Informasi -.051 .074 -.100 -.687 .496 .394 2.540

Kualitas Sistem .067 .059 .180 1.132 .265 .331 3.022

Kualitas Layanan -.005 .068 -.012 -.076 .940 .316 3.168

Kepuasan Pengguna .263 .079 .757 3.341 .002 .163 6.131

a. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Kualitas Informasi (X1) nilai tolerance
0,394 > 0,1 dan nilai VIF 2,540 < 10, Kualitas Sistem (X2) nilai tolerance
0,331 > 0,1 dan nilai VIF 3.022 < 10, Kualitas Layanan (X3) nilai tolerance
0,316 > 0,1 dan nilai VIF 3.168 dan Kepuasan Pengguna (X4) nilai tolerance
0,163 > 0,1 dan nilai VIF 6.131. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4.3.4. Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskidastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas digunakan uji
glejser (Ghozali, 2013). Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan
antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai
signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari
0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

57

Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas


a
Coefficients

Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.589 .952 1.670 .103

Kualitas Informasi .100 .038 .586 2.655 .012

Kualitas Sistem -.031 .030 -.244 -1.015 .317

Kualitas Layanan -.062 .035 -.444 -1.800 .080

Kepuasan Pengguna -.017 .040 -.143 -.418 .678

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan hasil uji glejser setelah transformasi data dalam bentuk invers
(Inv) pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai setiap variabel Kualitas
Informasi, Kualitas Sistem, Kualitas layanan dan kepuasan pengguna yang
signifikansi dalam regresi dengan variabel Absolute Residual nilai
signifikansi > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa uji glejser
yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas.

4.3.5. Uji Koefisien Determinasi


Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur ketepatan dari model
analisis yang dibuat. Nilai koefisien determinasi merupakan alat untuk
mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas yang diteliti terhadap
variasi variabel terikat. Adapun hasil koefisien determinasi masing-masing
variabel sebagai berikut :

Tabel 4.12 koefisien determinasi


b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .831 .691 .657 .94990 1.528

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengguna, Kualitas Informasi, Kualitas Sistem,


Kualitas Layanan
b. Dependent Variable: Manfaat Sistem

58

Dari tabel 4.12 model summary di atas dapat diketahui bahwa nilai R adalah
0,831, sedangkan nilai R Square sebesar 0,691. Oleh karena uji koefisien
determinasi berganda ini diperoleh dari perhitungan regresi linear berganda,
maka koesiein determinasi sebesar 0,691 atau R Square x 100% sebesar
69,10%. Maka dari nilai tersebut memiliki implikasi bahwa variabel variabel
kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan dan kepuasan pengguna
berpengaruh terhadap Manfaat Sistem Dapodik dalam pencairan dana BOS
untuk jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan sebesar 69,10%, dan sisanya
31,90% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model yang
dimasukkan dalam penelitian ini.

4.4. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


4.4.1. Analisis Regresi Berganda
4.4.1.1. Uji regresi X1 terhadap Y dengan menggunakan Uji t
Uji regresi ini dilakukan untuk menyatakan seberapa kuat Kualitas
Informasi terhadap Manfaat Sistem Dapodik dalam pencairan dana BOS.
Hasil pengujian regresi variable Kualitas Informaasi terhadap Manfaat
Sistem Dapodik dalam pencairan dana BOS dapat dilihat pada tabel berikut
:

Tabel 4.13 Regresi sederhana X1 dengan Y


b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .519 .270 .251 1.40356 1.521

a. Predictors: (Constant), Kualitas Informasi


b. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Dari tabel 4.13 diatas diperoleh R Square atau koefesien determinasi


(R2) sebesar 0,270 atau 27%, sehingga dapat disimpulkan Manfaat system
dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel Kualitas Informasi
sedangkan sisanya sebesar 83% dijelaskan oleh faktor – faktor penyebab

59

lainnya. Dengan kata lain, besarnya pengaruh Kualitas informasi terhadap


manfaat system sebesar 27 % sedangkan sisanya 88% dipengaruhi oleh
fackor lain.
Analisa persamaan regresi sederhana digunakan untuk menganalisa
persamaan regresi Kualitas informasi terhadap manfaat system dapodik
dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah.

Tabel 4.14 Uji t X1 dengan Y secara parsial

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.546 1.870 .826 .414

Kualitas Informasi -.051 .074 -.100 -.687 .496

Kualitas Sistem .067 .059 .180 1.132 .265

Kualitas Layanan -.005 .068 -.012 -.076 .940

Kepuasan Pengguna .263 .079 .757 3.341 .002

a. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar


0,496 > 0,005 dan nilai t hitung -.687 < t table 2,026, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H1 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh X1
terhadap Y.

4.4.1.2. Uji regresi X2 terhadap Y dengan menggunakan Uji t


Uji regresi ini dilakukan untuk menyatakan seberapa kuat Kualitas sistem
terhadap Manfaat Sistem Dapodik dalam pencairan dana BOS. Hasil
pengujian regresi variable Kualitas Informaasi terhadap Manfaat Sistem
Dapodik dalam pencairan dana BOS dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4.15 Regresi sederhana X2 dengan Y


b
Model Summary

60

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .731 .534 .523 1.12102 1.902

a. Predictors: (Constant), Kualitas Sistem


b. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Dari table 4.15 diatas diperoleh R Square atau koefesien determinasi


(R2) sebesar 0,534 atau 53%, sehingga dapat disimpulkan Manfaat system
dapat dijelaskan dengan menggunakan variable Kualitas system sedangkan
sisanya sebesar 53 % dijelaskan oleh faktor – faktor penyebab lainnya.
Dengan kata lain, besarnya pengaruh Kualitas system terhadap manfaat
system sebesar 53 % sedangkan sisanya 47 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Analisa persamaan regresi sederhana digunakan untuk menganalisa
persamaan regresi Kualitas system terhadap manfaat system dapodik dalam
pencairan dana bantuan operasional sekolah.

Tabel 4.16 Uji t X2 dengan Y


a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.546 1.870 .826 .414

Kualitas Informasi -.051 .074 -.100 -.687 .496

Kualitas Sistem .067 .059 .180 1.132 .265

Kualitas Layanan -.005 .068 -.012 -.076 .940

Kepuasan Pengguna .263 .079 .757 3.341 .002

a. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar


0,265 > 0,005 dan nilai t hitung 1.132 < t table 2,026, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H2 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh X2
terhadap Y.

61

4.4.1.3. Uji regresi X3 terhadap Y dengan menggunakan Uji t


Uji regresi ini dilakukan untuk menyatakan seberapa kuat Kualitas layanan
terhadap Manfaat Sistem Dapodik dalam pencairan dana BOS. Hasil
pengujian regresi variable Kualitas Informaasi terhadap Manfaat Sistem
Dapodik dalam pencairan dana BOS dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4.17 Regresi sederhana X3 dengan Y


b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .637 .405 .391 1.26649 1.701

a. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan


b. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Dari tabel 4.17 diatas diperoleh R Square atau koefesien determinasi (R2)
sebesar 0,405 atau 40%, sehingga dapat disimpulkan Manfaat system dapat
dijelaskan dengan menggunakan variable Kualitas layanan sedangkan sisanya
sebesar 60% dijelaskan oleh faktor – faktor penyebab lainnya. Dengan kata
lain, besarnya pengaruh Kualitas layanan terhadap manfaat system sebesar 40
% sedangkan sisanya 60% dipengaruhi oleh faktor lain.
Analisa persamaan regresi sederhana digunakan untuk menganalisa
persamaan regresi Kualitas informasi terhadap manfaat system dapodik dalam
pencairan dana bantuan operasional sekolah.
Tabel 4.18 Uji t X3 dengan Y
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.546 1.870 .826 .414

Kualitas Informasi -.051 .074 -.100 -.687 .496

Kualitas Sistem .067 .059 .180 1.132 .265

Kualitas Layanan -.005 .068 -.012 -.076 .940

Kepuasan Pengguna .263 .079 .757 3.341 .002

62

a. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah sebesar


0,940 < 0,005 dan nilai t hitung -076 > t table 2,026, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H3 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh X3
terhadap Y.

4.4.1.4. Uji regresi X4 terhadap Y dengan menggunakan Uji t


Uji regresi ini dilakukan untuk menyatakan seberapa kuat Kualitas
layanan terhadap Manfaat Sistem Dapodik dalam pencairan dana BOS.
Hasil pengujian regresi variable Kepuasan pengguna terhadap Manfaat
Sistem Dapodik dalam pencairan dana BOS dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.19 Regresi sederhana X4 dengan Y


b
Modell Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .818 .669 .661 .94485 1.392

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengguna


c. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Dari table 4.16 diatas diperoleh R Square atau koefesien determinasi


(R2) sebesar 0,669 atau 66 %, sehingga dapat disimpulkan Manfaat system
dapat dijelaskan dengan menggunakan variable Kepuasan pengguna
sedangkan sisanya sebesar 44% dijelaskan oleh faktor – faktor penyebab
lainnya. Dengan kata lain, besarnya pengaruh Kepuasan pengguna terhadap
manfaat sistem sebesar 66 % sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh
faktor lain.

Analisa persamaan regresi sederhana digunakan untuk menganalisa


persamaan regresi Kualitas informasi terhadap manfaat system dapodik
dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah.

63

Tabel 4.20 Uji t X4 dengan Y


a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.546 1.870 .826 .414

Kualitas Informasi -.051 .074 -.100 -.687 .496


Kualitas Sistem .067 .059 .180 1.132 .265

Kualitas Layanan -.005 .068 -.012 -.076 .940

Kepuasan Pengguna .263 .079 .757 3.341 .002

a. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X4 terhadap Y adalah sebesar


0,002 < 0,005 dan nilai t hitung 3,341 > t table 2,026, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H4 diterima yang berarti terdapat pengaruh X4 terhadap
Y.

4.4.2. Analisis Regresi berganda dan Uji f


Untuk melihat pengaruh antara kualitas informasi, kualitas system,
kualitas layanan dan kepuasan pengguna secara bersama-sama terhadap
manfaat system dalam pencairan dana BOS, digunakan analisa regresi
berganda dengan bantuan program SPSS ver 23, hasil seperti termuat pada
tabel di bawah ini :

Tabel 4.21 Linier Regresi berganda X1, X2, X3, X4 terhadap Y


a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.546 1.870 .826 .414

Kualitas Informasi -.051 .074 -.100 -.687 .496

Kualitas Sistem .067 .059 .180 1.132 .265

Kualitas Layanan -.005 .068 -.012 -.076 .940

Kepuasan Pengguna .263 .079 .757 3.341 .002

64

a. Dependent Variable: Manfaat Sistem

Dari data yang terlihat pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai
konstanta regresi linear berganda 1,546, dengan nilai koefisien regresi
variabel Kualitas informasi -0,051, nilai koefisien regresi kualitas sistem
0,067, nilai koefisien regresi kualitas layanan -0,005 dan kepuasn pengguna
0,263. Maka dengan mengacu pada rumus persamaan regresi linear
berganda Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 +b4.X4 dapat dibentuk persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 1,546 + (-0,051.X1) + 0,067.X2 + (-0,005.X3) + 0,263.X4
Dimana :
Y : Manfaat Sistem
X1 : Kualitas Informasi
X2 : Kualitas Sistem
X3 : Kualitas Layanan
X4 : Kepuasan Pengguna
Maka dapat disimpulkan dari persamaan regresi linear berganda di atas
mengandung implikasi :
1. Konstanta 1,546 mengandung arti apabila variabel kualitas informasi,
kualitas system, kualitas layanan dan kepuasan pengguna tidak ada (X1,
X2, X3 dan X4 = 0), maka manfaat system berada pada angka 1,546
2. Koefisien regresi X1(Kualitas Informasi) -0,051 mengandung arti
bahwa setiap penambahan satu poin variabel kualitas informasi akan
memberikan pengaruh negatif manfaat system sebesar -0,051 kali.
3. Koefisien regresi X2 (Kualitas System) 0,067 mengandung arti bahwa
setiap penambahan satu poin variabel Kualitas System akan
meningkatkan manfaat system sebesar 0,067 kali.
4. Koefisien regresi X3 (Kualitas Layanan) -0,005 mengandung arti bahwa
setiap penambahan satu poin variabel Kualitas System akan
memberikan pengaruh negatif manfaat sistem sebesar -0,005 kali.

65

5. Koefisien regresi X4 (Kepuasan Pengguna) 0,263 mengandung arti


bahwa setiap penambahan satu poin variabel kepuasan pengguna akan
meningkatkan manfaat system sebesar 0,263 kali.
6. Jika terjadi peningkatan satu poin atas Kualitas system dan Kepuasan
pengguna secara bersama-sama maka manfaat system akan mengalami
peningkatan sebesar 0,330 kali (0,263 + 0,067) tapi apabila Kualitas
informasi dan kualitas dan kualitas mengalami peningkatan satu poin
maka dapat mengurangi sebesar -0,056 (-0.051+(-0,005)) Selanjutnya
untuk mengukur tingkat nyata pengaruh variabel kualitas informasi,
kualitas system, kualitas layanan dan kepuasan pengguna secara
bersama-sama terhadap manfaat sistem, dilakukan uji F

Dengan bantuan tabel Anova hasil dari pengolahan data dengan program
SPSS ver 23 diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.22 Uji F


a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 74.519 4 18.630 20.647 .000

Residual 33.386 37 .902


Total 107.905 41
a. Dependent Variable: Manfaat Sistem
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Pengguna, Kualitas Informasi, Kualitas Sistem, Kualitas
Layanan

Kriteria pengujian nilai F-hitung terhadap F-tabel adalah :

- Jika nilai F-hitung < F-tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak


- Jika nilai F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

Berdasarkan data tabel di atas diperoleh F-hitung sebesar 20,647 dan


sig 0,000. F-tabel pada taraf α= 0.05, df 1 = (jumlah variabel independen =
4) dan df2 (n – k – 1 = 42– 3 – 1 = 40), maka nilai Ftabel = 2,61. Hal ini
berarti F-hitung > F-tabel (20,647 > 2,61) dan sig < 0,05 (0,000 < 0,05),
maka hipotesis dapat diterima.

66

Berdasarkan ouput diatas diketahui nilai signifikansi untuk


pengaruh X1, X2, X3 dan X4 secara simultan terhadap Y adalah sebesar
0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 20,647 > F table 2.61, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H4 diterima yang berarti terdapat pengaruh X1, X2, X3
dan X4 secara simultan terhadap Y.

4.5. Implikasi Penelitian.

4.5.1. Implikasi teoritis

Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan pengguna


mempunyai pengaruh dominan terhadap manfaat sistem dapodik dalam
pencairan dana bantuan operasional sekolah. karena itu pihak pembuat
dapodik harus menjaga dengan baik factor – factor yang terdapat pada
kepuasan pengguna dari segala kemungkinan gangguan yang bisa terjadi aga
operator merasa puas dalam penggunaan sistem dapodik, agar menjada atau
menambah factor yang akan membuat nilai kepuasan pengguna lebih baik
lagi dari beberapa variabel yang lain

4.5.2. Implikasi terhadap Dapodik

Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa masukan yang


harus di perbaiki agar manfaat peranan sistem dapodik dapat bejalan secara
maksimal, dan sesuai dengan harapan manajemen, yaitu :
1. Melakukan pemantauan atau pemeriksaan secara rutin sehingga aplikasi
dapodik tetap beroperasi dengan baik.

2. Melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan dalam program


atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian.

3. Melakukan perawatan secara berkala terhadap perangkat dapodik serta


koneksi jaringan yang mendukungnya (baik secara hardware maupun
software)

67

4.6. Rencana Implementasi

Tabel 4 23 Tabel rencana implementasi


Variabel Penjelasan Implementasi Rekomendasi

Perlu melakukan peningkatan kualitas sistem Membuat sistem dapodik


agar pengaruh yang diberikan oleh sistem memenuhi indikator yang
dapodik lebih meningkat dari hasil penelitian terdapat atau menambahkan
Kualitas Sistem
karena pada penelitian ini mendapatkan hasil indikator yang menunjang
paling sedikit yaitu 27%. peningkatan kualitas sistem
dapodik.

Perlu memberikan kualitas informasi yang Membuat variasi dari variabel


baik untuk memberikan manfaat dari sistem Kualitas Informasi yang
Kualitas Informasi dapodik sehingga dapat meberikan pengaruh sesuai dari sistem dapodik.
yang lebih signifikan dari penlitian ini yaitu
53%

Perlu meningkatkan kualitas layanan Karen Mengembangkan kembali


pada penelitian ini memberikan pengaruh variabel kualitas layanan agar
Kualitas Layanan 40%. dapat menaikan pengaruh
terhadap manfaat dari sistem
dapodik.

Perlu menjaga kepuasan pengguna karena Menjadikan focus dalam


pada penelitian ini memberikan pengaruh pengembangan sistem
Kepuasan
tertinggi yaitu 66%. dapodik dikarenakan
Pengguna
memberikan manfaat yang
sangat signifikan.

68

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tesis ini disusun dengan tujuan untuk mengtahui apakah Kualitas informasi,
Kualitas sistem, Kualitas layanan, dan Kepuasan pengguna merupakan beberapa
faktor yang mempengaruhi manfaat sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan
operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan. Oleh karena itu
berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh dari variabel Kualitas informasi terhadap manfaat


sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada
jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan. Terbukti bahwa Kualitas informasi
tidak berpengaruh terhadap manfaat sistem dapodik dalam pencairan dana
bantuan operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan.
Dengan demikian variasi manfaat dari sistem dapodik dalam pencairan dana
bantuan operasional sekolah dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas
informasi sebesar 22 % dan sisanya sebesar 83 % dipengaruhi oleh faktor-
faktor lainnya.

2. Tidak terdapat dari variabel Kualitas sistem terhadap manfaat sistem dapodik
dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota
Tangerang Selatan. Terbukti bahwa Kualitas sistem tidak berpengaruh
terhadap manfaat sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan operasional
sekolah pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan . Dengan demikian
variasi manfaat dari sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan
operasional sekolah dapat dijelaskan oleh variabel kualitas sistem 53% dan
sisanya sebesar 47 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

3. Tidak terdapat pengaruh dari variabel Kualitas layanan terhadap manfaat


sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada

69

jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan. Terbukti bahwa Kualitas layanan


tidak berpengaruh terhadap manfaat sistem dapodik dalam pencairan dana
bantuan operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan
40%. Dengan demikian variasi manfaat dari sistem dapodik dalam pencairan
dana bantuan operasional sekolah dapat dijelaskan oleh variabel kualitas
layanan 40 % dan sisanya sebesar 60 % dipengaruhi oleh faktor-faktor
lainnya.

4. Terdapat pengaruh dari variabel Kepuasan pengguna terhadap manfaat sistem


dapodik dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada jenjang
SMK di Kota Tangerang Selatan. Terbukti bahwa Kepuasan pengguna
berpengaruh terhadap manfaat sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan
operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan 66%.
Dengan demikian variasi manfaat dari sistem dapodik dalam pencairan dana
bantuan operasional sekolah dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan
pengguna 66 % dan sisanya sebesar 44% dipengaruhi oleh faktor-faktor
lainnya.

5. Secara bersama-sama, variabel Kualitas informasi, Kualitas sistem, Kualitas


layanan, dan Kepuasan pengguna berpengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap manfaat sistem dapodik dalam pencairan dana bantuan
operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota Tangerang Selatan. Terbukti
bahwa Kualitas informasi, Kualitas sistem, Kualitas layanan, dan Kepuasan
pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat sistem
dapodik dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada jenjang
SMK di Kota Tangerang Selatan sebesar 69,1 % dan sisanya sebesar 31,9 %
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapatkan, berikut adalah
beberapa saran yang diajukan pada penelitian ini:

70

1. Disarankan agar pada penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang lain


dalam penelitian dan menambah sampel dalam penelitian sehingga
mendapatkan hasil yang tepat dalam lingkup nasional. Karena dalam penelitian
ini sistem dapodik digunakan di seluruh sekolah di Indonesia.
2. Dapat memperluas penelitian yang dilakukan tentang sistem Dapodik serta
memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan sistem Dapodik
untuk kedepannya agar dapat lebih sempurna lagi pada aplikasi dapodik
tersebut dalam memudahkan para operator dalam penggunaanya.
3. Dapat memberikan pandangan lain tentang manfaat penggunaan dapodik
pengembangan sistem tersebut terhadap kemudahaan dalam pencairan bantuan
operasional sekolah oleh operator.
4. Agar hasil penelitian lebih akurat, peneliti menyarankan bagi peneliti
berikutnya untuk memilih responden yang mempunyai pengetahuan sistem
Dapodik dengan menyebarkan kuesioner ke yang langsung menggunakan dan
membuat sistem dapodik.

5.3 Rekomendasi
Berikut adalah beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada kemendikbud
selaku pembuat sistem dapodik berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian ini:
1. Hasil penelitian menunjukkan kualitas informasi tidak berpengaruh secara
parsial terhadap manfaat sistem dapodik dalam pencairan dan bantuan
operasional sekolah. Untuk itu, direkomendasikan kepada kemendikbud selaku
pembuat sistem dapodik agar lebih lengkap dalam penyajiaan informasi
didalam sistem tersebut dan tidak hanya berfokus pada pemberian version dari
aplikasi yang sedang dikembangkan tetapi diharapkan dapat juga dapat
menampilkan informasi terkait phase pengembangan sampai dengan approval
dari pejabat terkait.
2. Untuk meningkatkan kualitas sistem dalam hal manfaat dalam pencairan dana
bantuan operasional sekolah, pihak pembuat sistem dapodik harus
mensosialisasikan perencanaan pembahuruan sistem dan fitur – fitur yang
terdapat dari sistem dapodik dengan cepat dan akurat sehingga bisa

71

meningkatkan kualitas sistem di sekolah SMK di kota Tangerang Selatan


khususnya dalam hal manfaat sistem.
3. Diharapkan pihak kemendikbud memperbaiki kualitas layanan yang kurang
yang diberikan oleh sistem dapodik, agar dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada operator dapodik. Dengan cara rutin melakukan evaluasi dari
penggunaan sistem setelah memberikan pelayanan, melakukan Feed Back
kepada operartor mengenai layanan yang telah diberikan telah memenuhi
harapan operator atau tidak, melakukan pelatihan pada setiap setiap operator
baik pelatihan hard skill maupun soft skill terhadap penggunaan sistem dapodik.
4. Diharapkan pihak kemendikbud mempertahankan variabel Kepuasan pengguna
yang memberikan dampak paling dominan terhadap manfaat sistem dapodik
dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah. Pihak kemendikbud perlu
selalu mengevaluasi kinerja setiap operator setiap saat karena dimensi ini
merupakan kekuatan dari sistem dapodik.
5. Diharapkan pihak kemendikbud selaku pembuat dapodik selalu berinovasi dan
selalu memperbaiki diri agar operator tetap dengan mudah memberikan manfaat
dalam pencairan dana bantuan operasional sekolah pada jenjang SMK di Kota
Tangerang Selatan.

72

DAFTAR PUSTAKA

Almutairi, H., & Subramanian, G. (2005), “An Empirical Application Of The


Delone And Mclean Model In The Kuwaiti Private Sector”. Journal of
Computer Information Systems.
Almutairi, H., & Subramanian, G. (2005), “An Empirical Application Of The
Delone And Mclean Model In The Kuwaiti Private Sector”. Journal of
Computer Information Systems.
Budianto., (2009), “Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Dengan Pendekatan
Model DeLone dan McLean (Studi Kasus Implementasi Billing System di
RSUD Kabupaten Sregen”, Fakultas ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Alter, S. (1999), “Information System: A Management Perspective”. The Benjamin
Cummings Publishing Company, Inc.

Davis, Fred, D., (1989), “Perceived Usefulness, Perceived ease of use of


Information Technology”. Management Information System Quarterly,
21(3).

DeLone,. W. H. and McLean,. E. R., (1992). “The DeLone and McLean Model of
Information System Success : A Ten Year Update”. Journal of Management
Information Systems (19,:4), 2003, pp 9-30.

DeLone, W.H., and McLean, E.R. (2003), “The DeLone and McLane of
Information Systems Success: a ten-year update”, Journal of Management
Information Systems, Vol. 19, No. 4, hal. 9-30.

Dewi, Trisna, Nyoman, Ayu, Sang., Dwirandra, AANB., (2013), “Pengaruh


Dukungan Manajemen Puncak, Kualitas Sistem, Kualitas Informasi,
Pengguna Aktual dan Kepuasan Pengguna Terhadap Implementasi Sistem
Informasi Keuangan Daerah di Kota Denpasar”, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 4.1:196-214, ISSN:2302-8556.

J.Supranto,(2003), Statistik teori dan aplikasi, Edisi lima, Penerbit Air langga,
Jakarta

Jogiyanto, (2007), Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi, CV. Andi


Offset, Yogyakarta.

Laudon., Kenneth C., Laudon Jane P., (2004), “Sistem Informasi Manajemen
(Management Information Systems, Managing the Digital Firm).
Terjemahan Philipus Erwin. Edisi Kedelapan. Penerbit Andi, Yogyakarta.

73

Livari, Juhani., (2005), “An Empirical Test of the DeLone and McLean Model of
Information System Success”, Database for Advances in Information
Systems, Spring, 36(2): 8-27.

Mandrake, John., (2011), “Uji Hipotesis Statistik dan Penelitian : One-Tailed Vs


Tow Tailed Test” http://www.b0chun.com/blog/2011/03/05/uji-hypo-
thesis-statistik-dan-penelitian-one-tailed-vs-two-tailed-test/ (20 Juli
2015).

Martin, E.W., dkk (2002), “Managing Information Technology”, 4th Edition. New
Jersey : Prentice Hall.

Nurmaini Dalimunthe, Astuti Meflinda, Syahrul Azmi., (2014), “Analisis Pengaruh


Faktor Kemudahan Dan Manfaat”, Jurnal Sains, Teknologi dan Industri,
Vol. 12, No. 1, Desember 2014, pp. 122 - 128 ISSN 1693-2390 print/ISSN
2407-0939 online

Nisa, Khoirun., (2016), “PENGARUH MANAJEMEN SARANA PRASARANA


TERHADAP EFEKTIVITAS DAPODIK DI SEKOLAH DASAR
SEKECAMATAN SUKASARI BANDUNG”, Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Roni, Yunis, Fauziatul Laila Ibsah, Desi Arisandy, (2017), “ Analisis Kesuksesan
Penerapan Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) pada
SD Kabupaten Batu Bara”, ISSN. 1412-0100 VOL 18, NO 1

Harsono, Djoko., (2011), “Kajian Efektivitas E-Learning : Studi kasus Stimik

Indonesia”, Jakarta : UnivVektor 2 : Jumlah kasus - jumlah Variabel


(Sarwono, 2012:207).

J.Supranto,(2003), Statistik teori dan aplikasi, Edisi lima, Penerbit Air langga,
Jakarta

Sugiyono (2007) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R & D. Bandung : ALFABETA

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono, (2007), Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo, Joko, (2011), 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala.

74

Sumarsono, Sonny. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Graha ilmu.

75

Lampiran – Lampiran

76

78


TABULASI DATA KUISONER

78

TABEL DATA VARIABEL X1 KUALITAS SISTEM

79

TABEL DATA VARIABEL X2 KUALITAS SISTEM

X2
Responden
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 AVG SUM
1 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 31
4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 28
5 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 33
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38
8 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43
9 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 44
10 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 30
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
14 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 43
15 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 41
16 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 41
17 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 42
18 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 43
19 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 44
20 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 40
21 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 39
22 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
24 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 40
25 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 41
26 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 41
27 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 42
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
29 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 41
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
31 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 42
32 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 40
33 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 40
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
35 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 42
36 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 43
37 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 44
38 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44
39 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 43
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
41 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
42 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44

80

TABEL DATA VARIABEL X3 KUALITAS LAYANAN

X3
SAMPEL
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 AVG SUM
1 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 9.5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 8
4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 10
5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 8
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
9 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 10
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
12 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 6
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
14 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 10
15 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 8.5
16 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 8.5
17 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 10
18 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 8
19 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 9.5
21 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 8
22 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 10
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
24 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 8.5
25 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 9.5
26 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 9.5
27 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 10
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
29 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 8.5
30 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 9.5
31 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 9.5
32 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 8.5
33 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 10
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
35 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 10
36 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 8.5
37 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 9.5
38 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 10
39 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 10
40 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 10
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8

81

TABEL DATA VARIABEL X4 KEPUASAN PENGGUNA

X4
SAMPEL
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 AVG SUM
1 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 10
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
3 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 7.67
4 4 4 4 5 4 2 2 3 4 3 3 6.33
5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 5 4 9
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
9 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 9.67
10 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 6
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
14 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 10
15 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 10
16 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 8.33
17 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 9.67
18 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 8.33
19 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
20 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 10
21 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 8.67
22 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 5 9.67
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
24 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 8.33
25 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 8.67
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 8.67
27 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 9.67
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
29 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 9.67
30 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 10
31 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 9.33
32 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 9.67
33 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 10
34 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 9.67
35 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 8.67
36 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 9.33
37 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 9.67
38 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 9.67
39 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 10
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10
41 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 8
42 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 8

82

TABEL DATA VARIABEL Y MANFAAT SISTEM

Y
SAMPEL
Y AVG SUM
1 5 5 5 5 15
2 4 4 4 4 12
3 4 4 4 4 12
4 3 3 3 3 9
5 5 5 5 5 15
6 5 5 5 5 15
7 4 4 4 4 12
8 5 5 5 5 15
9 5 5 5 5 15
10 3 3 3 3 9
11 4 4 4 4 12
12 3 3 4 3 10
13 5 5 5 5 15
14 5 5 5 5 15
15 5 5 4 5 14
16 5 4 4 4 12
17 5 4 5 5 14
18 5 4 4 4 12
19 5 4 5 5 14
20 5 4 4 4 12
21 5 4 5 5 14
22 5 5 5 5 15
23 5 5 5 5 15
24 5 4 5 5 14
25 5 5 4 5 14
26 5 5 4 5 14
27 5 5 5 5 15
28 5 5 5 5 15
29 5 5 5 5 15
30 5 5 5 5 15
31 5 5 4 5 14
32 5 5 5 5 15
33 5 5 5 5 15
34 5 4 5 5 14
35 5 5 5 5 15
36 5 5 5 5 15
37 5 5 5 5 15
38 5 5 5 5 15
39 5 5 5 5 15
40 5 5 5 5 15
41 5 5 5 5 15
42 5 5 5 5 15

83

DAFTAR PENYEBARAN KUISONER

No Nama Sekolah No. Responden Keterangan


1 SMK LINK AND MATCH 1 Terisi
2 SMK TI PGRI 11 SERPONG 2 Terisi
3 SMK Bina Wisata 3 Terisi
4 SMK Pariwisata Puspa Wisata 4 Terisi
5 SMK YASISKA 5 Terisi
6 SMK KESEHATAN PARAMEDIK 118 6 Terisi
7 SMK DARUSALLAM CIPUTAT 7 Terisi
8 SMK Bhipuri 1 Serpong 8 Terisi
9 SMK AS-SUDIYYAH 9 Terisi
10 SMK Nusantara 2 10 Terisi
11 SMKN 4 Tangsel 11 Terisi
12 SMK Yadika 5 pondok aren 12 Terisi
13 SMK Muhammadiyah 2 13 Terisi
14 SMK Kebangsaan 14 Terisi
15 SMK YAPIA 15 Terisi
16 SMK Al Ikhwaniyyah 16 Terisi
17 SMK PRIMA HUSADA 17 Terisi
18 SMK Mahkota Wisata 18 Terisi
19 SMKN 2 Kota Tangsel 19 Terisi
20 SMK Bintang Nusantara 20 Terisi
21 SMK FADILLAH 21 Terisi
22 SMK Utama 22 Terisi
23 SMK AL AMANAH 23 Terisi
24 SMK Era Informatika 24 Terisi
25 SMK Paramarta 25 Terisi
26 SMK Dua Mei 26 Terisi
27 SMK DWI PUTRA 27 Terisi
28 SMK ISLAM AR RUHAMA 28 Terisi
29 SMK Puspita Bangsa 29 Terisi
30 SMK YMJ Ciputat 30 Terisi
31 SMK Waskito 4 31 Terisi
32 SMK BAHAGIA 32 Terisi
33 SMK BINA INFORMATIKA 33 Terisi
34 SMK Al Fajar 34 Terisi
35 SMK IPTEK 35 Terisi
36 SMK Mega Bangsa 36 Terisi
37 SMK FALETEHAN 37 Terisi
38 SMK Annajiyah 38 Terisi
39 SMK Informatika Ciputat 39 Terisi
40 SMK NUSANTARA1 40 Terisi
41 SMK Khazanah Kebajikan 41 Terisi
42 SMK Minasa Mulya 42 Terisi

84

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Pas Photo

4 x 6
YUSUF UNGGUL BUDIMAN
Jl. H. Runa, Gg. H. Runa I, RT.01, RW.02,
Peninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang
085777700140
yusuf.unggul@yahoo.com

Data Pribadi
No. Identitas 3671061806940001
Tempat, Tanggal Lahir Tangerang, 18 Juni 1994
Agama Islam
Jenis Kelamin Laki – Laki
Status Single
Pekerjaan Guru
Kewarganegaraan Indonesia

Riwayat Pendidikan

No Nama Sekolah Program Studi Tahun Lulus


1 SD Negeri Peninggilan 02 - 2006
2 SMP Budi Mulia - 2009
3 SMK Yadika 5 Teknik Komputer dan 2012
Jaringan
4 Universitas Mercu Buana Teknik Informatika 2016
5 Universitas Budi Luhur Magister Management 2018

Riwayat Pekerjaan
} 2014 – sekarang Guru Produktif Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK
Yadika 5
Kemampuan
} Menguasai Bahasa Pemerograman Dasar
} Microsoft Office (Word, Excel dan Power Point)
} Networking Cisco Packet Tracert

Pengalaman Organisasi/Kegiatan
} Sekretaris Organisasi Siswa Intra Sekolah 2010-2011
} Ketua Panitia Pentas Seni Scaena Fest I 2016
} Ketua Panitia Pentas Seni Scaena Fest II 2017
} Ketua Panita Clairvoyant Cup III Futsal Cup Se-Jabodetabek 2018
} Ketua Panitia Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) TP. 2016/2017
} Anggota Pengurus MGMP Mapel Simulasi Digital 2017-2020
} Sekretaris Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Yadika 5 2018-2019

Pelatihan, Seminar dan Sertifikasi


} Seminar Tecnopreneurship With Android Univ. Pembangunan Nasional 21 April
2015
} Seminar IT Series Android Phonegap dan Sketchup Google 1 Desember 2012
} Seminar ASIA PACIFIC YOUTH ENTREPRENEUER CONFERENCE 2014
} Seminar Nasional Sinaptika Universitas Mercu Buana 27 September 2014
} Seminar Nasional Cyberwar Universitas Mercu Buana 5 Desember 2015
} Seminar “Mechatronics For The Best Tecnologies” Univ. Satya Negara Indonesia
2016
} Seminar “Tecno Update” Univ Pembangunan Nasional 10 Juli 2013
} Kursus Mahir Dasar Pembina Pramuka Kwarda Prov DKI Jakarta 2017
} Tim Penyusun soal USBN Prov. Banten Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi
digital 2017 dan 2018
} Proktor Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016, 2017 dan 2018
} Sertifikat Kompetensi Jurusan Tek, Komputer dan Jaringan 2012
} Pelatihan Networking oleh PT. Belogix Indonesia 2010
} Seminar Leadership Univ, Budi Luhur 2018
} Seminar Motivasi Entrepreneuership Sejati, Univ. Budi Luhur 2017

Demikian, daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat saya,

Yusuf Unggul Budiman

Anda mungkin juga menyukai