Disusun Oleh:
WAHYU ALVIANI
1113093000114
JAKARTA
2018 M / 1439 H
SKRIPSI
Skripsi
Oleh:
WAHYU ALVIANI
1113093000114
JAKARTA
2018 M / 1439 H
ii
iii
PERNYATAAN
WAHYU ALVIANI
1113093000114
iv
ABSTRAK
Bab I-V + 165 Halaman + clxv Halaman + 32 Gambar + 9 Tabel + Daftar Pustaka
+ Lampiran
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para
memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi dari Fakultas
1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan
vi
3. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan
baik.
skripsi ini.
7. Bapak Eko Saputro, S.Kom selaku Staf Admin Akademik Pusat, Ibu
vii
Pusat, Bapak Eri Rustamaji, MBA selaku dosen Program Studi
8. Kedua orang tua peneliti, Ibu dan Bapakku yang selalu berjuang
sekuat tenaga agar peneliti dapat menjadi orang yang sukses dan
skripsi ini.
9. Adikku yang juga telah memotivasiku walau tanpa kata, yang kini
10. Aditya Eko Putra adalah teman, sahabat, sekaligus keluarga bagi
viii
13. Teman-teman mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak
Atas bantuan dari segala pihak, peneliti berterima kasih dan memohon
kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan sebagai amal
kebajikan dan bermanfaat, serta dibalas pahala yang berlipat-lipat. Selain itu,
peneliti menyadari penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna sehingga saran dan kritik dapat disampaikan melalui
memberikan manfaat dan sekaligus menambah ilmu bagi kita semua. Aamiin yaa
Rabbal Alamin.
Wahyu Alviani
1113093000114
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan.........................................................................................1
1.4.2 Saran.........................................................................................9
x
1.5 Pertanyaan Penelitian ..........................................................................9
2.1 Pendahuluan........................................................................................16
xi
2.4.1 Definisi End-User Computing Satisfaction. ........................22
2.7.3 Wawacara...............................................................................47
xii
2.10.2 Pengembangan Model Penelitian dan Tema Penelitian...62
3.1 Pendahuluan........................................................................................67
xiii
3.10 Instrumen Penelitian ..........................................................................96
4.1 Pendahuluan........................................................................................98
5.1 Pendahuluan......................................................................................147
5.2 Kesimpulan........................................................................................147
xiv
5.3 Saran. .................................................................................................153
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.10 Tabel Analisis Data Focus Group Disscusion (FGD) ....................93
xvi
Gambar 4.8 Isna Wirahmadayanti ....................................................................107
Gambar 4.15 Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Wawancara dan FGD.. 141
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif dilihat dari Proses Penelitian ....36
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Sistem informasi yang dihasilkan dari teknologi informasi telah merambah dan
berkontribusi positif pada berbagai sektor, mulai dari sektor pemerintahan, sektor
andal dan akurat sangat perlu dilakukan. Penerapan teknologi informasi yang
selaras dengan proses atau strategi bisnis suatu organisasi akan meningkatkan
menimbulkan risiko yang berdampak negatif pada tingkat organisasi (Huda et al.,
2016). Selaras dengan pendapat tersebut, menurut Subiyakto et al. (2017) saat ini
1
sistem informasi sepertinya sudah tidak bisa lagi dianggap sebagai senjata dalam
persaingan bisnis bagi organisasi, tetapi lebih dari itu. Sistem informasi telah
hidup organisasi karena tuntutan era ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
sekarang.
proses menuju sejumlah tantangan dan masalah. Maka dari itu dalam pemanfaatan
tidak sedikit sehingga perlu harus dimanfaatkan secara optimal. Bukti empiris
Sidharta, 2015).
kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis. Peningkatan
penggunaan sistem informasi juga tidak terlepas dari perhatian manajemen dalam
dengan pendapat Subiyakto et al. (2016) yang mengatakan, bahwa saat ini sistem
2
informasi telah menjadi peran penting dalam manajemen dan fungsi akademis
pemberian informasi akademik yang akurat dan jelas kepada mahasiswa. Dengan
demikian pihak perguruan tinggi perlu meningkatkan mutu akademik dan layanan
jadwal perkuliahan, penginputan nilai dan berbagai hal yang berhubungan dengan
Sidharta, 2015). Oleh sebab itu penting untuk diketahui apakah sistem informasi
yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, sehingga
3
Menurut Guimaraes et al. (2003) keberhasilan sistem mempunyai tiga
komponen (tolak ukur), yaitu kualitas sistem, manfaat sistem, dan kepuasan
mana partisipasi yang ada dapat menyebabkan kepuasan pengguna. Sehingga akan
yang sudah digunakan. Dalam beberapa penelitian, sistem informasi dapat diteliti
sulit diukur secara langsung, hal tersebut menyebabkan banyak peneliti yang
suatu organisasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu
tersebut maka akan timbul penerimaan (acceptance) pada sistem informasi yang
4
merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pengembangan sistem
5 (lima) komponen yaitu terdiri dari isi (content), keakuratan (accuracy), bentuk
salah satu perguruan tinggi negeri yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi
mahasiswa, dosen, staf, maupun pihak lain yang terlibat. Sistem informasi
akademik ini dikenal dengan Academic Information System (AIS). AIS adalah
sebuah sistem informasi berbasis web yang dibangun dengan tujuan untuk
dan lainnya. Selain itu AIS juga memiliki sistem host-to-host, yakni layanan
secara real time antara bank dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jadi, pada
saat melakukan transaksi di bank selesai tidak perlu lagi validasi ke bagian
keuangan tapi bisa langsung mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) karena sudah
otomatis. AIS dapat diakses secara online melalui jaringan internet dengan
alamat: https://ais.uinjkt.ac.id.
5
Tahun 2006, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara efektif telah memiliki
dan masih digunakan hingga saat ini. Sistem ini berada di bawah Unit Pelayanan
staf akademik pusat, staf keuangan pusat dan focus group discussion dengan
masalah/kendala yang sering terjadi pada AIS, seperti beberapa fungsi yang
server down yang mengakibatkan AIS tidak dapat diakses, dan lain- lain.
Beberapa hal tersebut cenderung membuat pengguna merasa kurang puas dalam
6
menggunakan sistem. Disisi lain, kepuasan pengguna (user satisfaction)
Zarco et al., 2015). Dari uraian latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa AIS
mutu akademik dan layanan akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka
sistem informasi akademik yang telah berjalan akan terasa cukup membantu
tersebut, maka kepuasan pengguna menjadi suatu hal yang penting untuk
dimengerti dan dievaluasi secara tepat. Salah satu caranya adalah melalui
7
pengukuran kepuasan pengguna, dengan cara memahami kepuasan pengguna AIS
1.4.1 Tujuan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam sub bab latar belakang
8
1.4.2 Sasaran
Merujuk pada tujuan penelitian diatas, sasaran pelaksanaan penelitian ini adalah:
mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, staf keuangan pusat dan staf
Merujuk kepada tujuan dan sasaran penelitian, maka pertanyaan penelitian dalam
persepsi penggunanya?
Adapun ruang lingkup dan batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
9
2) Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengevaluasi
mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, staf keuangan pusat, dan staf
al., 2016; Chin dan Vaezi, 2015; Montesdioca dan Macada, 2015;
dan MS. Excel 2013 sebagai media pengolah data (Lemmer et al.,
dan Maier, 2006; Avery dan Meyer, 2007; Meyer dan Avery, 2009;
Smith dan Firth, 2011; Bree et al., 2014; DeFelice dan Janesick,
dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, memo, dan dokumen
resmi lainnya (Moleong, 2013). Metode ini diterapkan untuk melihat dan
10
memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan
fakta yang tampil secara apa adanya (Flick, 2014). Untuk memahami apa yang di
teliti maka sebagai upaya untuk menjadikan penelitian tersebut baik, perlu adanya
merupaka hal yang penting dalam penelitian kualitatif. Kegiatan ini berkaitan
dengan telaah atas teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena dan
setiap peristiwa selanjutnya memberi makna pada subjek penelitian atau amatan
(FGD). Menurut Kitzinger dan Barbour, Focus Group Discussion (FGD) adalah
individu yang berfokus pada aktivitas bersama diantara para individu yang terlibat
11
cukup bervariasi untuk satu kelompok diskusi. Satu kelompok diskusi dapat
terdiri dari 4 sampai 8 peserta (Bedford dan Burgess, 2001; Cronin, 2001 dalam
Doody, 2013) atau 6 sampai 10 peserta (Bloor et al., 2001; Cameron, 2005 dalam
akan lebih dapat dipercaya bila didukung oleh autobiografi dari informan, atau
bisa juga dengan gambar, tulisan, atau juga karya-karya monumental lainnya
(Sugiyono, 2014).
pengguna sistem.
12
1.9 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan penelitian ini terbagi dalam lima bab, meliputi pendahuluan,
kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil analisis dan interpretasi, dan penutup.
BAB 1 PENDAHULUAN
13
gambaran tentang ruang lingkup dan batasan penelitian kepada para
pembaca.
kemudian diolah dengan menggunakan MS. Word 2013 dan MS. Excel
BAB 5 PENUTUP
1.12 Ringkasan
Hidayatullah Jakarta, maka sistem informasi akademik yang telah berjalan akan
14
akhir dan memahami status kepuasan pengguna sistem informasi akademik saat
dengan mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, staf keuangan pusat dan staf
15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
data, metode analisis data, pengembangan model dan tema penelitian, dan teori-
teori lain yang terkait. Selanjutnya, teori-teori tersebut akan dijelaskan dalam bab
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa
Arab; al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah
value; dalam bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai (Wulan
Edwind Wandt dan Gerald W. Brown dalam Wulan dan Rusdiana (2015)
value of something”. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu merupakan suatu
proses untuk menetukan nilai dari sesuatu. Selaras dengan pendapat tersebut,
16
menurut Newcomer et al. (2015) evaluasi merupakan penilaian sistematis
terhadap operasi dan/atau hasil dari sebuah program atau kebijakan, dibandingkan
Wulan dan Rusdiana (2015), mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk
pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu melalui proses yang sistematis untuk
Menurut Irawan dalam Aini (2016) kepuasan atau satisfaction adalah kata dari
bahasa latin, yaitu statis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to
do atau melakukan. Jadi, produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk
dan jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.
17
Dalam penelitiannya, Kotler mengatakan bahwa kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapannya. Kinerja adalah
tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu (dalam Aini, 2016). Hal
ini senada dengan yang diungkap Tjiptono dalam Kristiawan (2016) kepuasan
adalah tingkat perasaan seseorang dengan membandingkan kinerja atau hasil yang
adalah suatu keadaan dalam diri seseorang maupun kelompok yang telah berhasil
yang dilakukan.
Menurut Doll dan Torkzadeh dalam Sugianto dan Tojib (2015) kepuasan
pengguna akhir adalah sikap afektif terhadap aplikasi komputer yang spesifik oleh
harapan pengguna (Jiménez-Zarco et al., 2015). Menurut Chin dan Lee (2000),
informasi. Sejalan dengan itu, penelitian Amoako dan Gyampah dalam Sebayang
18
informasi, dan perbaikan sistem informasi yang terus menerus. Kepuasan
pengguna juga didefinisikan sebagai penilaian yang sangat pribadi yang sangat
pengguna adalah penilaian tentang seberapa jauh pengguna merasa puas dalam
sistem tersebut atau tidak, bahkan ketika sistem berhasil menyelesaikan tugas
informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi
informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir,
19
2014). Selaras dengan pengertian tersebut, Laudon dalam Suzanto dan Sidharta
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi
20
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Menurut Sutabri
(2015) sistem informasi adalah suatu sistem yang didalam suatu organisasi yang
definisi sistem informasi ini bukan hanya tentang entitas teknologi, sistem
informasi) yang saling berhubungan satu sama lain dan menghasilkan suatu
lebih tiga tahun lamanya yang mendidik tenaga profesi (KBBI, 2016).
fisik maupun non fisik dan prosedur yang saling berhubungan satu sama lain
menjadi satu kesatuan dan bekerja sama untuk mengolah data akademik di sebuah
2014). Selaras dengan itu, menurut Sutabri (2012) sistem informasi akademik
21
merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan yaitu mengolah data
kegiatan akademik.
disiplin ilmu sistem informasi. Dalam lingkup end-user computing, sejumlah studi
adalah metode untuk mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem
aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem
informasi. Definisi EUCS dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara
22
2.4.2 Dimensi End-User Computing Satisfaction
Torkzadeh ada lima yaitu isi (content), keakuratan (accuracy), format (format),
Berikut ini penjelasan tiap dimensi yang diukur dengan metode EUCS
akhir dengan meilhat isi dari suatu sistem informasi, dimana isi
23
memiliki informasi terbaru. Hal ini dikarenakan semakin lengkap
24
5) Timeliness (ketepatan waktu). Timeliness atau ketepatan waktu
penilaian apakah sistem tersebut tepat waktu atau real time (Arthur
et al., 2008).
sistem serta untuk mendeteksi dan memperbaiki akibat kerusakan sistem. Sejalan
dengan hal itu menurut Fitriyani et al. (2016), faktor keamanan dalam penggunaan
sistem adalah elemen penting yang harus dijaga dan ditingkatkan oleh suatu
25
keamanan dan pelatihan) yang diterapkan oleh organisasi Brasil. Model mereka
menyatakan bahwa persepsi pengguna terhadap kinerja sistem informasi dan rasio
kepuasan sistem informasi berbasis web, hal ini dikarenakan rentannya kejahatan
dalam dunia maya yang dikenal dengan istilah cyber crime. Keamanan sistem
informasi adalah segala bentuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah
sistem yang ditujukan agar sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang
2008).
informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Masalah tersebut penting
karena jika sebuah informasi dapat diakses oleh orang yang tidak berhak, maka
keakuratan informasi tersebut akan diragukan dan akan menjadi sebuah informasi
sistem adalah elemen penting yang harus dijaga. Dalam Paryati (2008)
26
1) Kerahasiaan (Confidentiality)
2) Ketersediaan (Availability)
3) Integritas (Integrity)
aslinya, sehingga upaya orang lain yang berusaha merubah data akan
Ancaman terhadap sistem informasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu ancaman aktif
1) Ancaman Aktif
a. Pencurian data
27
Jika informasi penting yang terdapat dalam database dapat
tersebut.
komputer.
2) Ancaman Pasif
a. Kegagalan sistem
28
b. Kesalahan manusia
c. Bencana alam
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang
memahami fenomena apa yang terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana terjadinya.
Jadi riset kualitatif adalah berbasis pada konsep “going exploring” yang
melibatkan in-depth and case-oriented study atas sejumlah kasus atau kasus
tunggal (Finlay dalam Chariri, 2009). Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong
(2013), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
dalam bahasa dan peristilahannya. Selain itu menurut Bogdan dan Taylor
29
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
individual dan kolektif (Denzim dan Lincoln dalam Rahmat, 2009). Tujuan utama
(Finlay dalam Chariri, 2009). Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan kepada
memiliki berbagai model tidak hanya studi kasus. Pemilihan model penelitian
kualitatif tergantung pada sudut pandang yang digunakan peneliti dan tujuan
30
umum dan agak luas. Informasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian
dikumpulkan. Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis.
Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau dapat pula dalam
lain yang dibuat sebelumnya. Hasil akhir dari penelitian kualitatif dituangkan
dalam bentuk laporan tertulis. Laporan tersebut agak fleksibel karena tidak ada
menganggap penelitian kualitatif agak bias karena pengaruh dari peneliti sendiri
Kata ‘partisipan’ dalam metode kualitatif juga bermakna dinamis. Hal itu
berarti bahwa informasi dari peserta penelitian dapat saja mengubah arah
penelitian. Ini terjadi misalnya karena praduga atau asumsi peneliti ternyata tidak
sesuai dengan apa yang disampaikan oleh partisipan, dan karena tujuan metode
31
Gambar 2.3 Model Penelitian Kualitatif
(Sumber: Searcy dan Mentzer dalam Chariri, 2009)
Setiap studi kualitatif adalah unik. Pendekatan analisisnya juga unik. Hal
ini sangat tergantung pada keahlian, insight, training, dan kemampuan peneliti.
Faktor kemampuan manusia dari peneliti sangat besar dan sekaligus juga
kelemahan yang besar. Hasil penelitiannya bisa jadi sangat baik karena
pengalaman dan pengetahuan luas yang dimiliki oleh peneliti. Tetapi juga
hasilnya bisa dangkal, karena pengetahuan dan pengalaman peneliti yang sangat
kurang dan dangkal. Analisis data penelitian kualitatif mengatur secara sistematis
pemikiran, pendapat, teori atau gagasan yang baru. Inilah yang disebut hasil
temuan atau findings. Findings dalam analisis kualitatif berarti mencari dan
32
menemukan tema, pola, konsep, insights dan understanding (Semiawan, 2010).
Disebut pola atau tema karena dari sejumlah besar informasi partisipan, ada
ungkapan-ungkapan yang sama yang selalu muncul. Pola dan tema ini kemudian
sebelumnya, entah dalam jurnal atau buku-buku ilmiah lainnya (Raco, 2010).
ataupun teknik melakukan penelitian merupakan hal yang penting agar dapat
dicapai hasil yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah
ditentukan sebelumnya. Dalam bab ini akan memberikan ulasan singkat mengenai
33
2) Perbedaan karakteristik metode kualitatif dan kuantitatif
35
3) Perbedaan kualitatif dan kuantitatif dilihat dari proses penelitian
Kualitatif Kuantiatif
Linear, langkah-langkahnya
Sirkuler, prosesnya adalah:
jelas, yaitu:
a. Tahap orientasi/deskripsi (apa yang dilihat,
a. Rumusan masalah.
didengar, dirasakan, dan ditanyakan).
b. Berteori.
b. Tahap reduksi/fokus (mereduksi informasi
c. Berhipotesis.
yang diperoleh pada tahap pertama).
d. Mengumpukan data.
c. Tahap seleksi (menguraikan fokus yang telah
e. Analisis data.
ditetapkan menjadi lebih rinci).
f. Kesimpulan dan saran.
bila: (1) masalah belum jelas; (2) untuk mengetahui lebih dalam dibalik angka-
angka yang disajikan; (3) untuk mengetahui interaksi sosial yang tidak dapat
lain; (5) untuk mengembangkan suatu teori. Baik metode kuantitatif maupun
menjadi dan berkembang, dan hal ini berlaku juga bagi setiap ilmu kemanusiaan
yang selalu berada dalam proses berkembang. Itu berarti bahwa dapat terjadi teori
yang pernah ada diperjelas atau dibatalkan oleh teori baru. Teori dalam tradisi
kualitatif berarti mencari gagasan, ide atau pendapat yang ditulis oleh para ahli
yang ada dalam buku, jurnal dan lain-lain. Jadi teori dalam tradisi kualitatif
dipakai sebagai konfirmasi awal bahwa terdapat bukti tertulis ilmiah bahwa topik
ini pernah dipelajari dan diteliti, tetapi pada tempat dan waktu yang berbeda,
36
orang-orang yang berbeda, situasi yang berbeda, dan konteks yang berbeda
bahwa keterbatasan teori dalam metode kualitatif tidak menjadi kendala dalam
informasi, dan cerita dari partisipan yang menjadi acuan analisis data.
Hal ini berbeda dalam tradisi kuantitatif yang menempatkan teori sebagai
unsur utama penelitian. Seorang peneliti kuantitatif harus sejak awal yakin bahwa
atas suatu teori maksudnya bahwa harus ada kepastian adanya teori yang
terkadang terjadi bahwa teori yang dipakai tidak sesuai dengan konteks, tempat,
topik penelitian tersebut dibahas. Atau dengan kata lain hendak memberikan
desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala
37
besar dan pada akhirnya hasil penelitian dapat terkontaminasi dengan
peneliti hadir dan berada di tempat penelitian serta memahami konteks yang ada.
Data yang diperoleh dari tangan pertama dan berupa pengalaman langsung dari
(Sarwono, 2011).
Manusia adalah makhluk yang luhur. Manusia tidak hanya berada tetapi mengerti
yang kaya arti, kekayaan ini dapat diteliti dan dimengerti (Semiawan, 2010).
kuantitatif lebih banyak digunakan dibanding metode penelitian kualitatif. Hal ini
kualitatif. Pertama ada anggapan bahwa sesuatu yang ilmiah harus ditunjukkan
dengan angka. Angka mewakili ketepatan atau akurasi, jadi yang akurat dan tepat
selalu dalam bentuk angka. Kedua, waktu yang dibutuhkan penelitian kualitatif
relatif lebih lama dibanding kuantitatif. Ketiga, metode kualitatif dianggap kurang
ilmiah dan bias karena pengaruh besar peneliti dalam menginterpretasikan data
yang diperoleh. Oleh karena itu metode ini dianggap sangat subjektif dan hasilnya
dapat berbeda berdasarkan orang, tempat, waktu, dan keadaan (Raco, 2010).
38
Walaupun demikian diakui oleh banyak peneliti bahwa pemahaman dan
Pengalaman tersebut dapat dipelajari secara ilmiah dan memiliki nilai ilmiahnya
juga (Raco, 2010). Pengalaman manusia yang diolah secara ilmiah dapat
organisasi dan dunia bisnis. Ini merupakan tujuan utama dari setiap kegiatan
penelitian yaitu memberikan manfaat kepada orang lain, organisasi dan lembaga.
Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik studi literatur,
mengenai masalah yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2014) studi literatur
adalah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan
dengan budaya, nilai, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang
diteliti. Studi literatur merupaka hal yang penting dalam penelitian kualitatif.
Kegiatan ini berkaitan dengan telaah atas teori yang dapat digunakan untuk
keterkaitan yang sedang dilakukan dengan yang telah dilakukan karena dalam
39
fenomena. (Chariri, 2009). Studi literatur dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Dari tabel 2.4 di bawah, dapat dilihat dari sepuluh literatur yang peneliti
baca tersebut terlihat perbedaan dari sepuluh penelitian di atas dengan penelitian
ini adalah di objek, metode dan model yang di gunakan. Jika dari sepuluh
dua model yaitu teori dua faktor dan model kepuasan Kano, satu model TAM, dan
dua model Delone & Mclean sedangkan penelitian ini menggunakan Tema EUCS
40
Tabel 2.4 Studi Literatur
Jenis
No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Tujuan Penelitian Model Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Teori dua faktor
Sources of (Motivator–
Penelitian ini meneliti Hygiene theory)
satisfaction and Kepuasan dihasilkan oleh faktor
faktor-faktor yang 1. Faktor
dissatisfaction lingkungan dan pekerjaan, sedangkan
menghasilkan kepuasan motivator
with a learning ketidakpuasan hanya dihasilkan oleh
pengguna dan faktor-faktor 2. Faktor hygiene
management faktor lingkungan. Secara
1 Islam, A. N 2014 yang membuat pengguna Kualitatif
system in post- Model Kepuasan keseluruhan, hasilnya menunjukkan
merasa tidak puas
adoption stage: A Kano bahwa sumber kepuasan dan
selama penggunaan
critical incident 1. Faktor dasar ketidakpuasan sebagian besar
penggunaan sistem
technique 2. Faktor kinerja berbeda dalam konteks tertentu.
informasi pasca adopsi
approach 3. Faktor
kegembiraan
Evidence-based Tujuan dari penelitian ini
Pengguna akhir mengidentifikasi
design in an adalah untuk
elemen desain untuk menciptakan
intensive care mendeskripsikan kesan dan suasana yang menyenangkan,
unit: pengalaman pengguna akhir
memperhatikan pengorbanan ruang
End-user di unit perawatan intensif
dan ukuran, merancang area
perceptions baru yang dibangun dengan
Ferri, M., dukungan keluarga untuk mendorong
menggunakan desain
Zygun, D. partisipasi keluarga dalam perawatan,
berbasis bukti.
A., Harrison, End user dan memperbarui kebijakan
2 2015 Kualitatif
A., & satisfaction perawatan pasien dan staf untuk
Stelfox, H. mencerminkan ruang fisik baru
T. sebagai aspek penting. untuk
dipertimbangkan saat membangun
unit perawatan intensif. Desain
berbasis bukti dapat mengoptimalkan
struktur ICU untuk pasien, keluarga
pasien dan penyedia layanan.
41
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)
EUCS
1. Content
Mengusulkan sebuah 2. Ease of Use
model konseptual untuk 3. Convenience of
menentukan kepuasan Access
Modelling User Menyajikan model konseptual yang
Sugianto, L., pengguna portal b2e, yang 4. Timeliness
Satisfaction With merumuskan sembilan dimensi yang
3 & Tojib, D. 2015 telah diturunkan dari Kualitatif
an Employee 5. Efficiency menentukan kepuasan pengguna
R. tinjauan literatur yang
Portal 6. Security dengan portal b2e.
ekstensif terhadap skala
kepuasan pengguna dan 7. Confidentiality
portal b2e. 8. Communication
9. Layout
42
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)
43
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)
Kontribusi End-
User Computing
Satisfaction
Terhadap Mengetahui kontribusi EUCS
Seluruh dimensi EUCS secara
Kepuasan end-user computing 1. Content
Dahliana, L., bersama-sama memiliki kontribusi
Pengguna satisfaction terhadap 2. Accuracy
7 Zulhendra, & 2014 terhadap kepuasan pengguna website Kuantitatif
Website Portal kepuasan pengguna 3. Format
Hadi, A. Portal Akademik UNP sebesar
Akademik Pada website Portal Akademik 4. Ease of Use 92,70%.
Sistem Smart UNP. 5. Timeliness
Campus
Universitas
Negeri Padang
44
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)
The Influence of
Information Mengetahui pengaruh Delone & McLean Hasil penelitian menunjukkkan
Arshad, Y., System Success faktor keberhasilan sistem 1. System Quality adanya hubungan positif antara
Azrin, M., & Factors Towards informasi terhadap 2. Information keempat faktor kepuasan pengguna
9 2015 Quality Kuantitatif
Afiqah, S. User Satisfaction pengguna kepuasan dalam yaitu, kualitas sistem, kualitas
N. in Universiti Universiti Teknikal 3. Service Quality informasi, kualitas layanan, dan
Teknikal Malaysia Melaka. 4. System Use penggunaan sistem.
Malaysia Melaka
Kepuasan
Pengguna Sistem Mengetahui pengaruh
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
Informasi kualitas sistem, kualitas Delone dan McLean kualitas sistem, kualitas informasi,
Akademik informasi, kualitas 1. System Quality kualitas pelayanan memiliki
(SIAKAD Online) pelayanan terhadap 2. Information
Kristiawan, pengaruh yang signifikan terhadap
10 2016 di FKIP UNS dan kepuasan mahasiswa serta Quality Kuantitatif
Dona kepuasan mahasiswa dan kepuasan
Pengaruhnya pengaruh kepuasan
3. Service Quality juga memiliki pengaruh yang
Terhadap Manfaat pengguna terhadap
signifikan terhadap manfaat dalam
Peningkatan manfaat dalam
pembelajaran.
Kualitas pembelajaran.
Pembelajaran.
45
2.7.2 Observasi
itu, maka observasi menjadi sebuah hal yang perlu dan menjadi keharusan bagi
belakang dengan fungsi yang berbeda antara yang obyektif, interpretatif interaktif,
kategori pada setiap peristiwa selanjutnya memberi makna pada subjek penelitian
dalam penelitian.
46
3) Observasi tak terstruktur yaitu dilakukan dengan tidak terstruktur
lama, dan bagaimana. Lantas peneliti menetapkan dan mendesain cara merekam
2.7.3 Wawancara
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
atas itu. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menggunakan menilai keadaan
dalam bentuk kelompok sehingga didapat data informatik yang orientik (Moleong,
2013).
47
Menurut Sugiyono (2013) wawancara dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Oleh karena itu, dalam
terstruktur.
Bila subjek dipandang sebagai objek, maka berlaku prinsip hierarkis yaitu peneliti
akan memposisikan dirinya sebagai orang yang lebih tahu. Sedangkan dalam
peneliti maupun yang diteliti kedudukannya sama (Raco, 2010). Selain itu,
Penggunaan aspek kualitatif telah menjadi perhatian khusus dalam studi IS dan
48
manusia, proses, prosedur, dan hubungannya dengan teknologi dan sistem
secara substansial untuk digunakan. Salah satu bentuk yang berkaitan dengan hal-
isu/fenomena khusus dari diskusi suatu kelompok individu yang berfokus pada
merupakan metode pengumpul data untuk jenis penelitian kualitatif dan data yang
dihasilkan berasal dari eksplorasi interaksi sosial yang terjadi ketika proses diskusi
yang dilakukan para informan yang terlibat (Kamberelis dan Dimitriadis, 2013).
yaitu, istilah diskusi kelompok akan terbatas pada situasi di mana kelompok
2004).
untuk satu kelompok diskusi. Satu kelompok diskusi dapat terdiri dari 4 sampai 8
peserta (Bedford & Burgess, 2001; Cronin, 2001 dalam Doody, 2013) atau 6
sampai 10 peserta (Bloor et al., 2001; Cameron, 2005 dalam Doody, 2013).
49
2.7.5 Dokumentasi
dapat dipercaya bila didukung oleh autobiografi dari informan, atau bisa juga
data yang ada atau dengan kata lain dokumen bisa saja palsu sehingga peneliti
Uji keabsahan data dalam penelitian merupakan derajat ketepatan antar data yang
terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti
semula. Sifat laporannya juga selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti
memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran masing-masing. Uji keabsahan
1) Uji credibility
50
mengamati, mewawancarai, lagi sumber data yang ada maupun yang
a. Triangulasi sumber
b. Triangulasi metode
51
yang tidak, atau semuanya benar. Triangulasi ini menggunakan
saat penelitian terhadap beberapa subjek yang dituju, lalu jika para
2) Uji dependability
52
lapangan. Sehingga dependabilitas dapat dinyatakan benar adanya
(Sugiyono, 2014).
3) Uji Confirmability
(Sugiyono, 2014).
dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan
ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian masuk dan
selama di lapangan.
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
53
Aktivitas dalam analisi data yaitu data reduction, data display dan conclusion
drawing/verification.
dipisahkan dari data collection. Adapun langkah analisis dapat dilakukan sebagai
berikut:
1) Data Collections
2) Data Reduction
54
a. Organisasi Data
(Chariri, 2009).
b. Coding Data
55
- Peneliti menganalisis dan menentukan berbagai
kategori tema.
“cluster”.
3) Data Display
56
Menurut Chariri (2009) atas dasar coding, peneliti dapat
maknanya/diinterpretasi.
menerapkan metode yang relatif mudah dan hemat biaya menganalisis transkrip /
kelompok data terarah. Hasil data dalam penelitian tersebut, sejumlah besar
berupa data mentah. Data dari focus group perlu dianalisis secara teoritis dan
triangulasi. Pendekatan yang digunakan untuk analisis itu bisa dilakukan dengan
57
Kemudian dalam penelitian selamjutnya, Bree dan Gallagher (2016)
yang valid dan andal prosedur yang harus ditetapkan. Dalam banyak kasus,
metode kualitatif seperti wawancara, kelompok fokus dan tanggapan teks bebas
digunakan untuk tujuan ini. Metode ini menghasilkan data dalam jumlah besar,
yang harus diberi kode dan dianalisis secara menyeluruh dan profesional.
Sedangkan software komersial paket dapat membantu dalam analisis ini, dalam
iklim ekonomi yang sulit, biaya lisensi di seluruh kampus untuk hal seperti itu
bisa sangat mahal. Excel dapat menangani sejumlah besar data, menyediakan
beberapa atribut, dan memungkinkan untuk berbagai teknik tampilan (Meyer dan
Davis, 1998 dan Kellogg, 2004) dan kerangka kerja pengklasifikasian proyek
ini, seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Subiyakto dan Ahlan, 2014;
58
Subiyakto et al., 2015; Subiyakto et al., 2016;) saat melakukan pengembangan
model keberhasilan SI. Selain itu, peneliti juga mengadopsi dan menggunakan
teori model evaluasi sistem EUCS (Doll dan Torkzadeh, 1988) dan teori/konsep
security (Fitriyani et al., 2016; Chin dan Vaezi, 2015; Montesdioca dan Macada,
yang meliputi Content (CN), Accuracy (AC), Format (FR), Ease of use (EU),
Timeliness (TL), Security (SC), dan End-user satisfaction (EUS) (Gambar 2.4).
Faktor CN berperan sebagai faktor pada dimensi input menurut model logika
Davis (1998) dan kerangka kerja McLeod dan MacDonell (2011). Sedangkan,
faktor AC, FR, EU, TL, SC berperan sebagai faktor pada dimensi proses dan
faktor EUS berperan sebagai faktor dimensi output menurut model logika Davis
(1998).
2) Accuracy (AC)
59
dari jumlah error yang dihasilkan ketika mengolah data (Arthur et
al., 2008).
3) Format (FR).
5) Timeliness (TL)
60
6) Security (SC)
sisi keamanan sistem yang merupakan faktor yang relevan dan perlu
Chellappa, 2001).
dengan sistem informasi Chin dan Lee (2000). Hal ini serupa dengan
61
Gambar 2.4 Tema EUCS yang dikembangkan
(Diadopsi dari Doll dan Torkzadeh, 1988)
proses-output (Davis, 1998 dan Kellogg, 2004) dan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Subiyakto & Ahlan (2014) menjelaskan bahwa variabel content
pada model penelitian ini berada dalam dimensi input dan variabel ini
62
kepentingan pengukuran jasa, mutu harus dipandang dari lima perspektif, satu
diantaranya adalah content. Sejalan dengan itu, Marakarkandy dan Yajnik (2013)
sistem informasi berbasis web. Selain itu, penelitian terdahulu yang dilakukan
berikut:
63
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tampilan/format sistem
Yajnik 2013; Dahliana et al., 2014; dan Arthur et al., 2008). Merujuk pada
sistem merupakan faktor ketiga setelah content dan format yang berpengaruh
(EUS);
dalam menyajikan suatu informasi yang relevan (Somers et al., 2003), sehingga
sebagai berikut:
64
Melihat pentingnya faktor keamanan, seperti yang dikatakan Fitriyani et
al. (2016) bahwa faktor keamanan dalam penggunaan sistem adalah elemen
penting yang harus dijaga dan ditingkatkan oleh suatu perusahaan dalam rangka
2015).
kepuasan sistem informasi berbasis web, hal ini dikarenakan rentannya kejahatan
dalam dunia maya yang dikenal dengan istilah cyber crime. Keamanan sistem
informasi adalah segala bentuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah
sistem yang ditujukan agar sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang
2008).
yang disertakan dalam suatu sistem terhadap akun seseorang dapat memberikan
65
kepuasan dalam menggunakan sistem tersebut. Oleh karena itu, peneliti
2.11 Ringkasan
antara kesannya terhadap kinerja sistem dan harapan pengguna. Dalam hal ini
sistem yang dibahas adalah sistem informasi akademik UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan focus group
menurut format tertentu. Transkrip hasil waancara kemudian dapat dianalisis dan
ini dapat dilihat dari tema penelitian yang diajukan mengandung faktor dari
berbagai sisi yang dapat mempengaruhi end-user satisfaction. Tema penelitian ini
terdiri dari tujuh faktor dan sebelas jalur hubungan yang kemudian dijadikan dasar
66
Tabel 2.5 Daftar Tema Penelitian
Kode Tema
T1 Hubungan Content (CN) terhadap Accuracy (AC);
T2 Hubungan Accuracy (AC) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T3 Hubungan Content (CN) terhadap Format (FR);
T4 Hubungan Format (FR) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T5 Hubungan Content (CN) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T6 Hubungan Content (CN) terhadap Ease of Use (EU);
T7 Hubungan Ease of Use (EU) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T8 Hubungan Content (CN) terhadap Timelines (TL);
T9 Hubungan Timelines (TL) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T10 Hubungan Content (CN) terhadap Security (SC);
T11 Hubungan Security (SC) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
67
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
memberikan gambaran tentang ruang lingkup dan batasan penelitian kepada para
pembaca.
penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Secara umum, penelitian ini
68
umum dan agak luas. Informasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian
dikumpulkan. Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis.
Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau dapat pula dalam
lain yang dibuat sebelumnya. Seperti halnya yang dikatakan Miles et al. (2014),
“But many qualitative researcher still consider analysis as art and stress intuitive
approach to it”. Hal ini berarti analisis data kualitatif ini bersifat seni, dan
spesifik pada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari
pluralisasi kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek
dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil
secara apa adanya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui status kepuasan
metode, teknik dan alat secara kualitatif, seperti yang ditunjukkan oleh prosedur
dan focus group discussion (FGD), pengkodean data dilakukan dengan perangkat
69
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten. Penelitian ini dilakukan selama kurun waktu delapan bulan mulai April
2017 sampai dengan November 2017, urutan waktu pelaksanaannya dapat dilihat
No. Tahapan Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov
1. Kajian Pustaka
2. Pengembangan Model
3. Perancangan Penelitian
4. Pembuatan Instrumen
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Interpretasi
8. Pembuatan Laporan
Penelitian ini dilakukan dalam tiga belas tahap yang secara prosedural
diperlihatkan pada Gambar 3.1. Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi:
data, keabsahan data, pengolahan data, analisis data, pengkodean data, interpretasi
70
(1)
Memilih Topik Kajian
(2)
Menentukan Fokus Topik Pilihan
Penelitian
(3)
Fokus Penelitian Melakukan Survey
Pendahuluan
(5)
Teori & Konsep Pengembangan Instrumen
Penelitian
Data (7)
Keabsahan Data
Laporan Penelitian
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian (diadopsi dari Subiyakto et al., 2015 dan Islamy,
2016)
71
Adapun penjelasan dari prosedur penelitian diatas adalah sebagai berikut:
72
staf PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Gambar
3.3, yang mana dalam hal ini mewakili pegawai sebagai pengguna
AIS.
73
4) Kajian Literatur
user satisfaction).
6) Pengumpulan Data
7) Keabsahan Data
8) Pengolahan Data
peneliti.
74
9) Analisis Data
berdasarkan hasil observasi yang ada dan data nyata dari lapangan.
ke dalam tema tertentu dan diberi kode untuk melihat kesamaan pola
75
terkait dengan keseluruhan proses kegiatan penelitian dari awal
3.5 Narasumber
Narasumber atau informan atau partisipan dalam penelitian kualitatif tidak ada
metode kualitatif tidak menekankan pada jumlah atau keterwakilan, tetapi lebih
kepada kualitas informasi, kredibilitas, dan kekayaan informasi yang dimiliki oleh
informan atau partisipan. Sampel yang jumlahnya banyak tidak akan punya arti
jika tidak berkualitas atau informannya tidak kredibel (Raco, 2010). Penentuan
narasumber dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja sesuai dengan maksud
tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan. Selaras dengan hal tersebut, Subiyakto et al.
(2014) mengatakan bahwa bahwa keterlibatan informan kunci (key informan) ini
76
sistem, yang dalam hal ini merupakan sistem informasi akademik/AIS.
benar terlibat dengan gejala, peristiwa, masalah itu, dalam arti mereka
Kelima, mereka harus tidak dibawah tekanan, tetapi penuh kerelaan dan kesadaran
akan keterlibatannya.
Tahap penelitian ini melibatkan tiga belas narasumber yang berasal dari
pihak internal kampus yang berkaitan langsung dengan penggunaan AIS. Dalam
tahap wawancara terdapat sembilan orang mahasiswa, dua orang dosen, satu
orang staf akademik pusat, satu orang staf keuangan pusat serta empat orang
mereka sebagai pengguna tetapi berkaca pada penelitian McNight et al. dalam
juga mandiri dan terbiasa dengan layanan teknologi berbasis internet. Adapun
77
Tabel 3.2 Daftar Narasumber Penelitian
Lama
Jenis
No. Nama Kerja / Unit Kerja
Kelamin
Semester
1. Eri Rustamaji Pria 7 Tahun Dosen Prodi SI
Edo Abdullah
2. Pria 4 Tahun Dosen Prodi Matematika
Faqih
Isna
3. Wanita 5 Semester
Wirahmadayanti
Nurul Intan As Mahasiswa SI
4. Wanita 7 Semester
Ramadhan
5. Dian Kurniawan Pria 11 Semester
6. Raditya Pratama Pria 9 Semester
Mahasiswa TI
7. Fahmi Syaputra Pria 9 Semester
Staf Perbendaharaan
8. Defi Oktafani Wanita 10 Tahun
Keuangan Pusat
Staf Admin Akademik
9. Eko Saputro Pria 4 Tahun
Pusat
10. Nashrul Hakiem Pria 12 Tahun Kepala PUSTIPANDA
11. Indra Munawar Pria 7 Tahun Staf Bidang IT Support
12. Reza Alamsyah Pria 5 Tahun Staf Bidang IT Support
Tri Kiswati Nur
13. Wanita 5 Tahun Staf Administrasi
Hidayatullah
Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik studi literatur,
observasi, wawancara, focus group discussion (FGD), dan dokumen. Berikut ini
pemaparannya:
mengenai masalah yang akan diteliti. Studi literatur merupaka hal yang penting
78
dalam penelitian kualitatif. Kegiatan ini berkaitan dengan telaah atas teori yang
3.6.2 Observasi
Penulis menggunakan teknik observasi tak terstruktur sebagai cara untuk terjun
mengamati apa adanya dan bagaimana proses kegiatan dan sejauh mana kepuasan
narasumber.
Dari hasil observasi ini, peneliti memperoleh data-data terkait AIS dan
observasi yang peneliti lakukan pada penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 3.4
di bawah ini.
79
Melakukan
Observasi
3.6.3 Wawancara
pengguna merasa puas dengan AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian
narasumber yaitu dua orang dosen, lima orang mahasiswa, satu orang staf
akademik pusat dan staf keuangan pusat. Selama proses wawancara peneliti
mengabadikan dalam bentuk foto dan rekaman suara. Gambar 3.5 merupakan
80
PENELITI Menentukan Membuat Surat Membuat Janji dengan
Narasumber Permohonan Wawancara Narasumber
Jadwal Melakukan
Wawancara Wawancara
Data Hasil
Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti memilih empat peserta FGD yang merupakan staf
akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahapan FGD dapat dilihat pada
Gambar 3.6.
81
PENELITI Menentukan Membuat Surat Membuat Janji dengan
Peserta FGD Permohonan Wawancara Peserta FGD
Melakukan
Jadwal FGD
FGD
Data Hasil
FGD
3.6.5 Dokumentasi
82
3.7 Keabsahan Data
dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti
semula. Sifat laporannya juga selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti
memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran masing-masing. Uji keabsahan
Gambar 3.7 merupakan tahapan uji keabsahan data yang dilakukan oleh peneliti.
Wawancara
Perpanjangan
Pengamatan Observasi
Peningkatan Triangulasi
Ketekunan Sumber
Triangulasi Triangulasi
Teknik
UJI CREDIBILITY C
Bahan Referensi
V
Rekaman
Membercheck
UJI Foto
KEABSAHAN
DATA
PENELITI
Bukti-bukti lain
UJI
DEPENDABILITY
83
3.8 Teknik Analisis Data Penelitian
dipisahkan dari data collection. Adapun langkah analisis dapat dilakukan sebagai
berikut yaitu, (1) data reduction yang mencakup didalamnya: organisasi data dan
coding data / pengkodean data; (2) data display; (3) data conclusion drawing /
Proses analisis data ini dilakukan dengan menggunakan MS. Excel 2013.
Excel sering dipandang sebagai penghitung angka dan itu terkait dengan analisis
data kuantitatif, namun dalam penelitian Meyer dan Avery (2009) struktur dan
manipulasi data dan fitur display pada Excel dapat dimanfaatkan untuk analisis
kualitatif. Data yang didapatkan peneliti selanjutnya disusun dalam bentuk narasi
penelitian. Kemudian dilakukan analisis data melalui reduksi data. Data reduction
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2014). Pada tahap ini, peneliti
menggunakan MS. Word 2013 sebagai alat untuk mereduksi data. Dengan reduksi
pengumpulan data selanjutnya. Teknik dalam melakukan reduksi data ada dua
yaitu: (1) organisasi data; (2) coding data/pengkodean data. Dalam coding
data/pengkodean data terdapat 3 tahap yaitu, open coding, axial coding, dan
selective coding (Chariri, 2009). Berikut ini gambaran lebih lengkap mengenai
84
Pada Gambar 3.8 dipaparkan mengenai tahapan analisis data, dari tahap
yang valid. Pada tahap data reduction, terdapat dua tahapan dengan pemaparan
sebagai berikut:
1) Organisasi data
wawancara dan FGD kemudian dapat dianalisis dan key points dapat
85
a. Open coding
ada.
b. Axial coding
c. Selective Coding
86
Setelah tahapan diatas selesai, selanjutnya adalah data display yaitu
lapangan dengan bahasa dan pandangan informan agar mudah dipahami oleh
pembaca. Tahapan ini juga disebut interpretasi hasil. Melakukan interpretasi hasil
Tahapan terakhir yaitu data conclusion drawing / verifying. Pada tahap ini
tujuan peneliti. Dari interpretasi yang dilakukan akan diperoleh kesimpulan dalam
data yang diperoleh. Hasil interpretasi kemudian dikaitkan dengan teori yang ada
sehingga interpretasi tidak bersifat bias tetapi dapat dijelaskan oleh teori tersebut,
2014).
87
Melakukan
Organisasi Data
Open Coding
Hasil
Open Coding
Axial Coding
Hasil
Axial Coding
Selective Coding
Hasil
Selective Coding
Data Display
Gambar 3.8 Tahapan Analisis Data (Sumber: Strauss dan Corbin, 1997; Chariri,
88
3.9 Alat Analisis Data Penelitian
Berdasarkan proses analisis data seperti yang dijelaskan diatas, MS. Excel
dianggap mumpuni sebagai media analisis data kualitatif (Lemmer et al., 1999;
Renner dan Taylor-Powell, 2003; Swallow et al., 2003; Hyde dan Maier, 2006;
Avery dan Meyer, 2007; Meyer dan Avery, 2009; Smith dan Firth, 2011; Bree et
al., 2014; DeFelice dan Janesick, 2015; Saldaña, 2015; Bree dan Gallagher, 2016;
Ose, 2016).
Excel sering dipandang sebagai penghitung angka dan itu terkait dengan
analisis data kuantitatif, namun dalam penelitian Meyer dan Avery (2009) struktur
dan manipulasi data dan fitur display pada Excel dapat dimanfaatkan untuk
beberapa atribut, dan memungkinkan untuk berbagai teknik tampilan (Meyer dan
Avery, 2009). Dalam penelitian sebelumnya Bree et al. (2014) merancang dan
menerapkan metode yang relatif mudah dan hemat biaya untuk menganalisis
transkrip / kelompok data terarah. Hasil data dalam penelitian tersebut, sejumlah
besar berupa data mentah. Data dari focus group perlu dianalisis secara teoritis
dan triangulasi. Pendekatan yang digunakan untuk analisis itu bisa dilakukan
pengumpulan dan analisis data yang valid dan andal prosedur yang harus
fokus dan tanggapan teks bebas digunakan untuk tujuan ini. Metode ini
89
menghasilkan data dalam jumlah besar, yang harus diberi kode dan dianalisis
membantu dalam analisis ini, dalam iklim ekonomi yang sulit, biaya lisensi di
seluruh kampus untuk hal seperti itu bisa sangat mahal. Maka dari itu, pendekatan
Researchers, Saldaña (2015) mengatakan bahwa perangkat lunak Word dan Excel
dapat digunakan untuk entri kode dasar (manual) ke sejumlah data kualitatif
sederhana. Excel bekerja dengan sangat baik untuk studi metode campuran skala
kecil seperti survei dan evaluasi. Selaras dengan hal tersebut, Ose (2016)
mengatakan bahwa Microsoft Office (Word dan Excel) merupakan metode yang
berdasarkan pada fungsi dasar Word dan Excel itu sendiri. Menurut Powell dan
Renner (2003) lebih baik menggunakan Excel, karena jika data berada dalam
Word dapat dengan mudah mengirimnya ke Excel. Sedangkan menurut Smith dan
Firth (2011), matriks coding dapat dibuat dengan menggunakan spreadsheet Word
atau Excel tetapi prosesnya bisa menjadi sukar dan bermasalah apabila banyak
data yang terlibat. Dalam Swallow et al. (2003), Microsoft Excel digunakan
sebagai alat untuk menampilkan dan mengelola data yang diambil dari transkrip.
90
Ada tiga alasan mengapa mereka menggunakan Microsoft Excel yaitu (1) Sebagai
salah satu komponen dari Microsoft Office, Excel sudah tersedia dan tidak perlu
membeli atau mengunduhnya lagi, (2) Karena berwujud dalam paket yang biasa,
file spreadsheet yang dihasilkan dapat dengan mudah dibagikan atau dipindahkan
Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, data-data yang
berdasarkan tema-tema yang ditemukan dalam sebuah tabel dan diberikan kode-
kode untuk memudahkan peneliti dalam proses analisis. Pada tahap pengkodean
atas temuan yang ada sesuai dengan teori/konsep yang mendukung dalam
penelitian dan akan dipaparkan secara lengkap pada BAB IV. Dibawah ini
merupakan Gambar 3.9 yaitu tabel analisis data wawancara dan Gambar 3.10
91
Gambar 3.9 Tabel Analisis Data Wawancara
92
Gambar 3.10 Tabel Analisis Data Focus Group Discussion (FGD)
93
Selain kedua data diatas, pada Tabel 3.3 dibawah ini dipaparkan
pengkodean data untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem dapat membantu
Pertanyaan (Q1) 1 2 3 4 5 6
P1 Q1.1.4 1
P2 Q1.2.4 1
P3 Q1.3.5 1
P4 Q1.4.4 1
P5 Q1.5.5 1
P6 Q1.6.3 1
P7 Q1.7.5 1
P8 Q1.8.4 1
P9 Q1.9.4 1
P10 Q1.10.1 1
KETERANGAN
P11 Q1.11.1 1
P Peserta
1 Tidak Membantu
P12 Q1.12.1 1
2 Kurang Membantu
3 Cukup Membantu
P13 Q1.13.1 1
4 Membantu
5 Sangat Membantu
TOTAL 0 0 1 5 7 0
6 Saran
94
Sedangkan pada Tabel 3.4 dibawah, dipaparkan pengkodean untuk mengetahui
Pertanyaan (X1) 1 2 3 4 5 6
X1.1.3 1
P1
X1.1.6 1
P2 X1.2.3 1
P3 X1.3.2 1
X1.4.2 1
P4
X1.4.6 1
P5 X1.5.3 1
P6 X1.6.3 1
P7 X1.7.4 1
P8 X1.8.3 1
P9 X1.9.3 1
P10 X1.10.5 1
KETERANGAN
P11 X1.11.3 1
P Peserta
1 Tidak Puas
P12 X1.14.4 1
2 Kurang Puas
3 Cukup Puas
P13 X1.15.4 1
4 Puas
5 Sangat Puas
TOTAL 0 2 7 3 1 2
6 Saran
95
Selanjutnya dilakukan intrepertasi hasil atas temuan yang ada sesuai dengan
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai
data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2013).
berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen lainnya yang dapat
instrumen pendukung ialah tiga lembar surat yaitu satu lembar surat pengantar
dari peneliti sebagai permohonan penelitian, satu lembar ringkasan penelitian dan
satu lembar pertanyaan penelitian yang terdiri dari: (a) sebelas pertanyaan
peranan sistem; dan (c) satu pertanyaan mengenai perasaan pengguna terhadap
Selain tiga lembar surat, peneliti juga menggunakan alat bantu seperti
perekam suara, kamera, buku tulis, dan laptop sebagai media dokumentasi saat
96
wawancara dan FGD serta software MS. Exel 2013 dan MS. Word 2013 untuk
3.11 Ringkasan
Sebagai kesimpulan, bab ini menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan secara
dan studi literatur. Setelah semua data terkumpul kemudian peneliti melakukan uji
laporan penelitian.
97
BAB IV
4.1 Pendahuluan
Bab ini memaparkan gambaran umum sistem informasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, profil narasumber, hasil analisis, interpretasi dan diskusi hasil analisis.
menggunakan perangkat lunak MS. Word 2013 dan MS. Excel 2013. Selanjutnya,
interpretasi dan diskusi dilakukan dengan merujuk pada teori atau konsep terkait
Hidayatullah Jakarta
dengan Pusat Komputer dan Sistem Informasi (PUSKOM) sebagai leading sector-
nya. AIS secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan universitas yang
kualitas layanan, daya saing dan kualitas output sumber daya manusia (Panday
98
pengelolaan sistem registrasi mahasiswa, sistem penjadwalan perkuliahan,
fasilitas barcode sebagai alat validasi untuk hasil cetak yang dilakukan oleh semua
adalah ZKoss. Di dalam AIS juga sudah banyak modul-modul yang ditambahkan
seperti modul e–learning, selain itu AIS juga memiliki sistem host-to-host, yakni
layanan secara real time antara bank dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
99
Jadi, pada saat melakukan transaksi di bank selesai tidak perlu lagi validasi ke
bagian keuangan tapi bisa langsung mengisi KRS karena sudah otomatis. AIS
https://ais.uinjkt.ac.id.
Sistem Informasi Perguruan Tinggi (SIMPERTI) pada tahun 2006. Namun, dalam
dan masih digunakan hingga saat ini. Sistem ini berada di bawah Unit Pelayanan
Berikut ini peneliti paparkan tabel profil singkat mengenai narasumber yang
terlibat dalam penelitian ini yang telah dipilih sesuai dengan kriteria narasumber
Syarif Hidayatullah Jakarta, maka peneliti melakukan wawancara dan focus group
adalah orang yang terlibat langsung dalam penggunaan AIS dalam kegiatan
100
1. Nashrul Hakiem S.Si., M.T., Ph.D (Kepala PUSTIPANDA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2005 dan sampai
101
2. Indra Munawar (Staf IT Support PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)
Jakarta.
102
3. Reza Alamsyah S.Kom (Staf IT Support PUSTIPANDA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)
103
4. Tri Kiswati Nur Hidayatullah (Staf Administrasi PUSTIPANDA UIN
104
5. Eri Rustamaji, MBA (Dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas
sejak tahun 2010 sampai saat terakhir peneliti melakukan penelitian beliau
105
6. Edo Abdullah Faqih (Dosen Program Studi Matematika Fakultas Sains dan
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun
106
7. Isna Wirahmadayanti (Mahasiswi Prodi Sistem Informasi Fakultas Sains
107
8. Nurul Intan As Ramadhan (Mahasiswi Prodi Sistem Informasi Fakultas
108
9. Dian Kurniawan (Mahasiswa Prodi Sistem Informasi Fakultas Sains dan
109
Raditya Pratama merupakan mahasiswa semester 9 Program Studi Teknik
11. Fahmi Syaputra (Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan
110
12. Defi Oktafani S.E (Staf Perbendaharaan Sub Bagian Keuangan Pusat, UIN
Hidayatullah Jakarta. Beliau bekerja sejak tahun 2008 dan sampai saat
111
13. Eko Saputro S.Kom (Staf Admin Akademik Sub Bagian Akademik Pusat,
Pada sub-bab ini, peneliti akan menjelaskan mengenai hasil analisis penelitian
yang didapat oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang dijadikan fokus
112
penelitian yaitu kepuasan pengguna Sistem Informasi Akademik / Academic
seperti kertas, alat perekam suara, dan kamera setelah itu hasil wawancara ditulis
kembali oleh peneliti dalam bentuk transkrip wawancara yang sesuai dengan
memilih mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, dan staf keuangan pusat sebagai
(FGD), yang terdiri dari empat peserta dari staf PUSTIPANDA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Alat bantu yang digunakan selama proses FGD yaitu kertas,
perekam suara, dan kamera setelah itu hasil FGD ditulis kembali oleh peneliti
dalam bentuk transkrip yang sesuai dengan kegiatan diskusi dalam rekaman FGD
yang berlangsung.
peneliti melakukan reduksi data dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok.
Sedangkan data yang tidak penting tidak digunakan dalam analisis ini. Setelah
memindahkan data reduksi menjadi bentuk teks naratif, lalu setelah itu peneliti
menarik kesimpulan atau memverifikasi data yang ada. Peneliti melihat data
reduksi dan display yang ada untuk mengelompokkan data-data yang didapat
113
4.5 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis
Pada sub-bab ini akan memaparkan interpretasi dan diskusi sesuai dengan
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat
dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap AC. Hal ini
“Ya berpengaruh, konten di AIS kan beragam dan semuanya sudah pasti
akurat dan sistem yang digunakan juga sudah sesuai dengan standar Dikti
atau BAN-PT itu standar utama kita dan standar yang lain ISO 2008.”
(F1.1.4 dalam Gambar 3.10).
masih belum sepenuhnya berfungsi secara optimal. Beberapa fitur bahkan tidak
menampilkan output yang diinginkan oleh pengguna. Hal ini sesuai dengan
114
“AIS sudah menampilkan output yang sesuai dengan input hanya saja ada
beberapa fitur yang dia gak menampilkan data contohnya pengumuman.
Di tab pengumuman itu ketika saya cari tentang pengumuman-
pengumuman yang berhubungan dengan FST itu masih blank, nah itu saya
gak tau penyebabnya apa. Paling itu sih yang masih kurang, kalau
keseluruhan semuanya udah tercakup di dalam AIS itu.” (T1.6.6 dalam
Gambar 3.9).
Pernyataan diatas didukung oleh partisipan lainnya pada saat peneliti melakukan
tidak berpengaruh terhadap AC. Berikut ini kutipan pendapat partisipan tersebut
Tidak hanya itu saja, partisipan lainnya juga memberikan pendapat yang dapat
menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai hubungan
pendapatnya:
“Kalo dari segi kontennya aja itu menurut saya sebagai mahasiswa sudah
mencakup seluruh kebutuhan mahasiswa hanya saja untuk administratif
kayak buat KTM misalnya alangkah baiknya dimasukin juga di AIS. Kalau
dari segi keakuratan, AIS sudah menampilkan output yang sesuai dengan
116
input hanya saja ada beberapa fitur yang dia gak menampilkan data
contohnya pengumuman. Di tab pengumuman itu ketika saya cari tentang
pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan FST itu masih
blank, nah itu saya gak tau penyebabnya apa.” (T1.6.6 dalam Gambar
3.9).
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor AC. Hal ini
selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test
pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis satu (H1) diterima.
Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap accuracy (AC). Selain itu,
jalur CN→AC memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Hasil penelitian
(Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan,
2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa variabel content yang
berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk
mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),
yang dalam hal ini adalah variabel acuracy yang berada dalam dimensi proses.
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat partisipan saat
pernyataannya:
“Jelas sangat berpengaruh ya, kenapa data data yang ada di AIS ini bisa
akurat, karena user yang ada di AIS ini bukan hanya dari pustipanda saja
tetapi dikerjakan oleh unit-unit terkait seperti keuangan, akademik,
kepegawaian, dan salah satunya PUSTIPANDA.” (F3.3.4 dalam Gambar
3.10).
Dari hasil wawancara juga ditemukan pendapat lain yang dapat menjadi masukan
“Ya kalau keakuratan mungkin seperti data yang belum di update itu
beberapa kali masih sering terjadi, jadi mungkin koordinasi dengan
118
atasan atau dengan yang lainnya sangat penting.” (T2.2.6 dalam Gambar
3.9).
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa faktor AC memiliki pengaruh terhadap faktor EUS. Hal ini
sesuai dengan teori/konsep dari Hall (2007) yang menyatakan bahwa variabel
penelitian ini berbeda dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil
pengujian t-test pada analisis struktural model, menunjukkan bahwa hipotesis dua
satisfaction (EUS). Selain tidak memiliki pengaruh dalam model, jalur AC→EUS
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
menunjukkan 8 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan
119
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh partisipan lain saat di wawancarai
“Berpengaruh terhadap format sistem, jadi kalau misalkan konten itu satu
dengan yang lainnya tidak saling sinkron misalkan, itu format sistemnya
jadi kelihatan lucu gitu. Misalkan dimana ada konten disitu yang bukan
untuk dikonsumsi mahasiswa tiba-tiba disitu ada kan jadi lucu.” (T3.5.4
dalam Gambar 3.9).
Namun selain pernyataan diatas, ada juga partisipan yang merasa bahwa CN tidak
Pernyataan 2: “Kalau gua sih lebih melihat substansinya aja, kalau disitu
infonya bagus dan valid udah cukup.” (T3.11.2 dalam Gambar 3.9).
Menurut Chin dan Lee (2000), kepuasan pengguna akhir sistem informasi
yang terkait dengan hubungan CN terhadap FR yang dapat menjadi masukan bagi
120
“Ada baiknya jika ada semacam panduan mengenai struktur folder itu,
pada saat pemakaian pertama kali sedikit bingung dan saya juga belum
pernah cek juga ya disitu ada menu help-nya atau tidak karena pada saat
pertama kali kita hanya dikumpulkan di auditorium dikasih tau ini jadi
kita sekali tau oh disitu nyarinya.” (T3.1.6 dalam Gambar 3.9).
yaitu:
yang masih belum sesuai dengan keinginan pengguna, peserta FGD memiliki
mejadi salah satu hal yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Selain itu, hasil
wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
121
faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor FR. Hal ini selaras dengan
penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis
model struktural menunjukkan bahwa hipotesis tiga (H3) diterima. Ini berarti
content (CN) memiliki pengaruh terhadap format (FR). Jalur CN→FR memiliki
pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini juga sesuai dengan model
dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015)
yang menyatakan bahwa faktor content yang berada pada dimensi input dalam
berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah faktor format
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari partisipan
122
“Sangat berpengaruh, selain konten format sistem juga merupakan hal
yang penting untuk user.” (T4.6.5 dalam Gambar 3.9).
antar muka dapat meningkatkan kepuasan pengguna akhir dan dapat berpengaruh
terhadap tingkat efektifitas pengguna (Arthur et al., 2008). Berkaca dari pendapat
pernyataannya:
“Mungkin akan lebih mudah jika di menu profil dosen ini dilengkapi
dengan menu attachment dokumen.” (T4.1.6 dalam Gambar 3.9).
Pernyataan 2: “Untuk saat ini tampilan AIS sudah cukup ya, kalau nanti
ada tampilan macem-macem malah membuat aksesnya jadi berat. Karena
user kan tidak hanya butuh tampilan yang bagus, tetapi juga kecepatan
aksesnya.” (T4.9.4 dalam Gambar 3.9).
123
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa faktor FR memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini
sesuai dengan teori/konsep dari Dahliana et al. (2014) yang telah membuktikan
pengguna. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Rosalina (2017)
yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis struktural model, dinyatakan
bahwa hipotesis empat (H4) ditolak. Artinya format (FR) tidak berpengaruh
perhitungan f2 dan .
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat
dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini
124
“Sangat berpengaruh, apabila sistem sudah memenuhi kebutuhan
pengguna otomatis akan menghasilkan kepuasan bagi si pengguna itu
sendiri.” (F5.4.5 dalam Gambar 3.10).
kepentingan pengukuran jasa, mutu harus dipandang dari lima perspektif, satu
“Ada baiknya ada jadwal akademik yang ditampilkan setiap tahun ajaran
sehingga dosen maupun mahasiswa bisa melihat dan punya perencanaan
terutama pada waktu-waktu yang ternyata layanan ditutup misalnya atau
kelas tidak bisa digunakan sayangnya itu hanya ada di kalender UIN
padahal belum tentu kita disini ada kalender dan harus mencari-cari
terlebih dahulu.” (T5.1.6 dalam Gambar 3.9).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh partisipan lainnya saat diwawancarai oleh
peneliti, yaitu:
125
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti tersebut, ditemukan bahwa
masih ada beberapa hal yang perlu dikoreksi pihak-pihak terkait yang dalam hal
Jakarta (http://pustipanda.uinjkt.ac.id).
Terlepas dari hal diatas, hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan
EUS. Hal ini selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang menyatakan hasil
pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis lima
(H5) diterima. Ini berarti content (CON) memiliki pengaruh terhadap end-user
siginifikan dalam model. Penelitian ini juga sesuai dengan model logika
penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang
menyatakan bahwa faktor content yang berada pada dimensi input dalam model
dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah faktor end-user
126
T6 Hubungan Content (CN) terhadap Ease of Use (EU)
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
menunjukkan 8 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan
Pernyataan 1: “Pada saat saya mau memasukkan nilai itu default-nya utuk
tahun ajaran berikutnya jadi pasti kosong bawahnya jadi harus saya
pindahkan ke tahun ajaran sekarang dulu baru muncul matakuliah yang
saya ambil, menurut saya agak aneh kenapa ya saya tidak tahu apakah
ada faktor tertentu itu di-default seperti itu, tetapi akan lebih mudah jika
dibuat di semester yang bersangkutan sehingga otomatis dia mengacu ke
semester itu tanpa harus di ubah dahulu.” (T6.1.4 dalam Gambar 3.9).
127
Beliau juga menambahkan dengan pernyataan dibawah, yang dapat menjadi
“Secara umum bagi dosen sih cukup berpengaruh sih kemudahannya tapi
misalnya ada masukan yang bisa diberikan ya mungkin bagaimana
caranya agar user experience-nya lebih dimudahkan lagi.” (T6.2.6 dalam
Gambar 3.9).
“User friendly iya, tapi mungkin ada beberapa yang belum misalnya kita
belum responsif full di mobile nah itu yang perlu dikembangkan, sudah
ada tetapi fitur-fiturnya belum selengkap yang di web. Untuk keseluruhan
sistem AIS sudah mudah dioperasikan dan disana juga disediakan fitur
bantuan bagi pengguna yang masih bingung.” (F6.1.4 dalam Gambar
3.10).
sampai akhir yang terdiri dari proses memasukkan data, mengolah dan mencari
informasi serta menampilkan data akhir yang akan digunakan oleh pengguna akhir
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
dikatakan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor EU. Hal ini
selaras dengan penelitian sebelumnya, Rosalina (2017) yaitu hasil pengujian t-test
pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis enam (H6) diterima.
Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap ease of use (EU). Selain itu,
128
jalur CN→EU memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini
1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014;
Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content yang berada pada
faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat partisipan saat
Berbeda dari hasil wawancara, seluruh peserta FGD justru sepakat mengatakan
menunjukkan bahwa faktor EU memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini
selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test
pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis tujuh (H7) diterima.
Ini berarti ease of use (EU) memiliki pengaruh terhadap end-user satisfaction
(EUS). Selain itu, jalur EU→EUS memiliki pengaruh yang siginifikan dalam
model. Penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan dari Arthur et al. (2008)
awal sampai akhir yang terdiri dari proses memasukkan data, mengolah dan
mencari informasi serta menampilkan data akhir yang akan digunakan oleh
pengguna akhir. Maka dari itu kemudahan dalam menggunakan sistem digunakan
sebagai tolak ukur kepuasan pengguna sistem (Marakarkandy dan Yajnik, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan
mengatakan bahwa CN sangat berpengaruh secara signifikan terhadap TL. Hal ini
130
agar tidak menghambat proses belajar mengajar.” (F8.1.4 dalam Gambar
3.10).
Selain pernyataan diatas, beliau juga memiliki pendapat lain yang mungkin dapat
pernyataannya:
“Yang uniknya dari AIS selama saya menggunakan 8 semester ini, dia
tergantung dari banyaknya yang mengakses. Menurut saya ini masih
harus diperbaiki, jadi servernya harus di uji coba ketika misal 1000 user
istilahnya itu di penetration testing jadi saat 1000 user mengakses secara
bersamaan itu server down atau tidak nah untuk saat ini AIS masih down
dan itu balik lagi untuk ketepatan waktu tadi.” (dalam Gambar 3.9).
131
Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan dari Arthur et al. (2008), yaitu
semakin cepat sebuah sistem mengolah input dan menghasilkan output dapat
dijadikan tolak ukur penilaian apakah sistem tersebut tepat waktu atau real time.
TL, tetapi tidak dapat dipungkiri pada saat diwawancarai oleh peneliti terdapat
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor TL. Hal ini
selaras dengan penelitian Rosalina (2017), yang menyatakan hasil pengujian t-test
diterima. Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap timeliness (TL).
Selain itu, jalur CN→TL memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model.
Penelitian ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-
132
proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto
& Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content
yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk
mempengaruhi faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),
yang dalam hal ini adalah faktor timeliness yang berada dalam dimensi proses.
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat
Hal serupa juga disampaikan oleh partisipan pada saat diwawancarai oleh peneliti
berikut ini:
133
Pernyataan 2: “Saya mengeluhkan kalau sistem itu mati. Karena saya
disini setiap saat buka AIS dan tidak pernah dalam sehari tidak buka AIS
sama sekali ketika AIS down maka itu sangat menghambat pekerjaan
saya.” (T9.8.5 dalam Gambar 3.9).
salah satu faktor penting dalam pengukuran kepuasan pengguna sistem. Meskipun
demikian, masih ada narasumber yang merasa bahwa informasi yang diberikan
AIS itu sendiri. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari partisipan saat
PUSTIPANDA yang dalam hal ini sebagai pengembang dan pemelihara sistem
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seperti halnya juga pernyataan peserta FGD,
yaitu:
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa faktor TL memiliki pengaruh terhadap faktor EUS. Hal ini
selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test
135
pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis sembilan (H9)
suginifikan dalam model. Penelitian ini juga selaras dengan Somers et al. (2003)
yang penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan, sehingga menjadi
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat
dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap SC. Hal ini
pernyataannya:
136
“Menurut saya ini sangat berpengaruh. Security merupakan suatu faktor
yang tingkat urgensinya cukup tinggi dalam suatu sistem, pun dengan AIS.
Maka dari itu untuk menjaga privasi data masing-masing user. Contoh
yang paling sederhana, AIS sudah dilengkapi dengan fitur uspass.”
(F10.1.5 dalam Gambar 3.10).
Pada saat peneliti melakukan wawancara terdapat satu partisipan yang merasa
137
“Kalau untuk keamanan saya belum tau, selama saya menggunakan AIS
saya belum merasakan dimana letak keamanannya. Paling dari sisi nama
file-nya aja yang diganti jadi di enkripsi gitu, jadi pada saat kita
download yang keluar bukan nama file aslinya tapi berupa nama file
enkripsi cuma itu aja sih.” (T10.6.3 dalam Gambar 3.9).
Selain hal-hal diatas, peneliti juga menemukan temuan lain yang dapat
SC. Berikut ini pernyataan dari partisipan saat diwawancarai oleh peneliti:
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor SC. Hal ini
selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test
diterima. Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap security (SC).
Selain itu, jalur CN→SC memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model.
Penelitian ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-
& Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content
yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk
138
mempengaruhi faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),
yang dalam hal ini adalah faktor security yang berada dalam dimensi proses.
Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara
berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat oleh pernyataan
“Ya, sangat berpengaruh apalagi di dalam akun pribadi AIS tadi terdapat
data-data yang sifatnya sangat sensitif yang sangat bahaya juga kalau
sampai diketahui orang lain.” (T11.1.5 dalam Gambar 3.9).
Berbeda dari hasil wawancara, 3 dari 4 orang peserta FGD justru sepakat
pernyataannya:
“Tentu ya, kalau kemanan sistem bagus sudah pasti pengguna akan
puas.” (F11.2.4 dalam Gambar 3.10).
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan
bahwa faktor SC memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini sesuai dengan
asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan teori/konsep dari Fitriyani et al.
(2016), Chin dan Vaezi (2015), Montesdioca dan Macada (2015), dan Pavlou dan
139
Chellappa (2001) mengenai pentingnya pengaruh faktor security terhadap
kepuasan pengguna akhir sistem. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis
tidak memiliki pengaruh dalam model, jalur SEC→EUS juga memiliki pengaruh
sebelumnya (seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.9 dan Gambar 3.10) yang
juga dilihat dari kecenderungan jawaban partisipan terhadap tema pada tahap
interpretasi dan diskusi hasil diatas dapat diketahui bahwa sebelas tema penelitian
merupakan diagram lingkaran dari hasil analisis dan pengkodean data wawancara
140
Gambar 4.15 Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Wawancara dan FGD
Hidayatullah Jakarta
Dari hasil penelitian yang dilakukan, sebanyak tujuh orang partisipan mengatakan
sistem sangat membantu dalam menyelesaikan tugas. Hal ini sesuai dengan
Serupa dengan pendapat diatas, partisipan lainnya juga merasa sangat terbantu
141
“Dengan adanya AIS ini sangat membantu untuk proses pengambilan
Kartu Rencana Studi atau KRS, kita mau ambil mata kuliahnya apa terus
kita mau cari ruangan misalnya untuk proses pembelajaran juga itu
memudahkan dari AIS sendiri, terus juga kita bisa lihat mata kuliah apa
saja yang ditawarkan di semester genap atau ganjil berikutnya masih ada
atau tidak jikalau kita ada yang mengulang.” (Q1.5.1 dalam Tabel 3.3).
Sebesar enam orang partisipan merasa terbantu dengan adanya sistem ini.
142
Dalam Gambar 4.16 dibawah, merupakan data hasil olahan yang telah
merasa sangat terbantu dengan adanya sistem, hal tersebut selaras dengan tujuan
bentuk kegiatan akademik. Ini juga sesuai dengan misi dari PUSTIPANDA selaku
Seperti yang kita tahu, bahwa kepuasan pengguna dipengaruhi oleh harapan atau
ekspektasi dari pengguna sistem itu sendiri. Seperti halnya pandangan Jiménez-
sebagai seberapa jauh sistem memenuhi atau melampaui harapan pengguna. Dari
143
hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar partisipan menyatakan diri
mereka merasa cukup puas saat menggunakan sistem, yaitu sebanyak tujuh orang
Tidak hanya itu, beliau juga memberikan pendapat lain yang berupa
masukan/saran yaitu:
Bahkan terdapat partisipan merasa sangat puas saat menggunakan sistem. Berikut
ini pernyataannya:
144
Dalam Gambar 4.17 dibawah, merupakan data hasil olahan mengenai
status kepuasan pengguna sistem yang telah disajikan dalam bentuk persentase.
Maka dapat diketahui bahwa sebanyak 42% partisipan merasa cukup puas
partisipan merasa kurang puas, dan hanya 11% partisipan yang merasa sangat
puas serta terdapat 11% partisipan memberikan saran terkait AIS kedepannya.
didefinisikan sebagai penilaian yang sangat pribadi yang sangat dipengaruhi oleh
harapan individu. Berkaca dari definisi tersebut, peneliti berasumsi bahwa cukup
Walaupun banyak pengguna yang merasa terbantu dengan adanya sistem, tetapi
banyak juga pengguna yang masih merasa kurang puas dalam menggunakan
sistem tersebut.
4.7 Ringkasan
mahasiswa, dosen, dan pegawai yang dalam penelitian ini diwakili oleh Staf
Akademik Pusat, Staf Keuangan Pusat, dan Staf PUSTIPANDA UIN Syarif
dukungan dari sejumlah teori sebelumnya dan aspek praktis terkait kondisi riil
pelaksanaan penelitian yang telah dijelaskan, sejumlah saran dapat digaris bawahi
146
BAB V
5.1 Pendahuluan
Bagian ini memaparkan dua poin utama sebagai penutup dari pelaksanaan
akhir penelitian yang secara tidak langsung merujuk pada pemecahan masalah,
tujuan, dan sasaran penelitian dan secara langsung terkait temuan penelitian yang
terkait dengan temuan penelitian merujuk pada temuan dan batasan penelitian
5.2 Kesimpulan
147
a. Tema 1, hubungan Content (CN) terhadap Accuracy (AC)
menyatakan berpengaruh.
berpengaruh.
berpengaruh.
berpengaruh.
148
partisipan dan 4 dari 4 orang peserta FGD sependapat
menyatakan berpengaruh.
berpengaruh.
berpengaruh.
menyatakan berpengaruh.
berpengaruh.
149
2) Dari hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti dapat diketahui
merasa puas, dan 11% partisipan yang merasa sangat puas serta
Berdasarkan hasil temuan itu juga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
150
oleh penelitian kuantitatif dan kualitatif, khususnya terkait
pengembangan sistem.
penelitian ini:
untuk bias masih tetap ada. Untuk mengurangi bias maka dilakukan
dengan cara cross check data dengan fakta dari narasumber yang
151
dalam pengumpulan data, yaitu metode wawancara, focus group
partisipan tidak ada satu perwakilan pun dari pihak top level
3) Alat yang peneliti gunakan sebagai media pengolah data hanya MS.
Word 2013 dan MS. Excel 2013, karena pertimbangan biaya. Seperti
152
dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office suite, karena
5.3 Saran
Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan saran untuk penelitian selanjutnya
teknik dan alat analisis data yang peneliti gunakan, serta pemahaman dan
pengembangan yaitu:
dibutuhkan.
153
d. Pihak PUSTIPANDA berkoordinasi dengan pihak-pihak
sistem.
5.4 Ringkasan
Bab ini memaparkan masing-masing dua poin yang saling berkaitan antara
yang menjadi obyek dalam penelitian ini dan para peneliti selanjutnya
mendapatkan bahan masukan secara praktis dan teoritis terkait evaluasi kepuasan
154
DAFTAR PUSTAKA
Sage Publications.
Kellogg Foundation
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi Ketiga
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis:
Rosdakarya.
155
Newcomer, K. E., Hatry, H. P., & Wholey, J. S. (2015). Handbook of practical
Salam, S., & Aripin, J. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta
Press.
Saldaña, J. (2015). The coding manual for qualitative researchers. US: Sage
Pubications.
Alfabeta.
Prenada Media.
Stewart, D. W., & Shamdasani, P. N. (2014). Focus groups: Theory and practice.
Strauss, A., & Corbin, J. M. (1997). Grounded theory in practice. US: Sage
Pubications.
& Wilkins.
156
Sugiyono. (2013). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Setia.
Aditiawarman, U., Hakiem, N., Maarif, H. A. Q., & Huda, M. Q. (2014). Voter
Menggunakan Framework Cobit 4.1 (Studi Kasus PT. BRI, Tbk). Jurnal
157
Arshad, Y., Azrin, M., & Afiqah, S. N. (2015). The Influence Of Information
Arthur, A., Andry, E., & Abdurachman, E. (2008). Analisis Tingkat Kepuasan
Assa, F. P., Rompas, S., & Dengo, S. (2015). Efektifitas Pelayanan Mahasiswa
2(30). 1-8.
Avery, L. A., & Meyer, D. Z. (2007). Organizing and Analyzing Qualitaive Data.
Belout, A., & Gauvreau, C. (2004). Factors Influencing Project Success: The
Bree, R.T., Dunne, K., Brereton, B., Gallagher, G. & Dallat, J. (2014). Engaging
Bree, R. T., & Gallagher, G. (2016). Using Microsoft Excel To Code and
158
Chariri, A. (2009). Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Skripsi.
Chin, W., & Vaezi, R. (2015). Measuring User Satisfaction with IS Security.
Florida, 503-510.
Doody, O., Slevin, E., & Taggart, L. (2013). Focus Group Interviews In Nursing
159
Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1991). The Measurement of End-User Computing
Doll, W. J., Xia, W., & Torkzadeh, G. (1994). A Confirmatory Factor Analysis of
461.
Dransfield, E., Morrot, G., Martin, J. F., & Ngapo, T. M. (2004). The application
Ferri, M., Zygun, D. A., Harrison, A., & Stelfox, H. T. (2015). Evidence-based
Fitriyani, A., Sfenrianto, S., Wang, G., & Susanto, A. (2016). Examining the
Guimaraes, T., Staples, D. S., & Mckeen, J. D. (2003). Empirically Testing Some
Huda, M. Q., Hidayah, N. A., & Putra, S. J. (2016). A study of social technology
160
Huda, M. Q., & Hussin, H. (2016). Evaluation model of Information Technology
226
analysis for multi-criteria decision analysis in Excel using Visual Basic for
Bandung.
161
Jiménez-Zarco, A. I., González-González, I., Saigí-Rubió, F., & Torrent-Sellens,
Lemmer, B., Grellier, R., & Steven, J. (1999). Systematic review of nonrandom
McLeod, L., & MacDonell, S. G. (2011). Factors That Affect Software Systems
162
Montesdioca, G.P.Z., and Maçada, A.C.G. (2015). Measuring User Satisfaction
42-55.
13-24.
Short Message Service (SMS) Pada XYZ. Faktor Exacta, 7(3), 211-223.
Ose, S. O. (2016). Using Excel and Word to structure qualitative data. Journal of
Panday, R., & Purba, J. T. (2015). Lecturers And Students Technology Readiness
539-550.
163
Pavlou, P. A., & Chellappa, R. K. (2001). The role of perceived privacy and
Pratama, J. G., Afriyudi., & Yadi, I. Z. (2012). Analisa Sistem Informasi Entri
Prayitno, D., Hanifah, R., & Rahayu, P. (2013). Analisis Pengaruh Infrastruktur
164
Smith, J., & Firth, J. (2011). Qualitative data analysis: the framework
Somers, T. M., Nelson, K., & Karimi, J. (2003). Confirmatory Factor Analysis of
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., dkk (2015). Influences of the Input Factors Towards
Subiyakto, A. A., Ahlan, A. R., Putra, S. J., & Kartiwi, M. (2015). Validation of
Subiyakto, A., Ahlan A. R., dkk (2016). The User Satisfaction Perspective of The
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Putra, S. J. (2017). Model
165
Hak Cipta No. 01835, In Cyber and IT Service Management (CITSM),
Subiyakto, A., Rosalina, R., Utami, M. C., Kumaladewi, N., & Putra, S. J. (2017,
Subiyakto, A., Septiandani, D., Nurmiati, E., Durachman, Y., Kartiwi, M., &
1-27.
Susanto, A., Lee, H., Zo, H., & Ciganek, A. P. (2013). User acceptance of Internet
Swallow, V., Newton, J., & Van Lottum, C. (2003). How to manage and display
166
Ultes, S., Budzianowski, P., Casanueva, I., Mrkšic, N., Rojas-Barahona, L., Su, P.
1725.
167