Anda di halaman 1dari 125

ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP

SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA


JAKARTA RAYA

Oleh:
OVA AMALIA AMINI
11150930000015

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP
SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA
JAKARTA RAYA

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:
OVA AMALIA AMINI
11150930000015

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021

i
ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP
SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA
JAKARTA RAYA

Disusun Oleh:
OVA AMALIA AMINI
NIM: 11150930000015

Menyetujui,

Dosen Pembimbung I Dosen Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Elvi Fetrina, M.IT


NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 19740625 200901 2 005

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

A’ang Subiyakto, Ph.D


NIP. 19760219 200710 1 002

ii
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2020

Ova Amalia Amini


11150930000015

iii
ABSTRAK

Ova Amalia Amini – 11150930000015. Analisis Penerimaan dan Kepuasan


Pengguna Terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta
Raya dibawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Elvi Fetrina.
Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (SIAKAD
UBJ) merupakan sistem mandatory use yang artinya user tidak memiliki pilhan
lain untuk melakukan kegiatan akademik selain menggunakan sistem tersebut.
User yang menggunakan sistem tersebut terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan
dan biro, yang merupakan populasi dalam penelitian ini. SIAKAD dibangun
umtuk memberikan kemudahan untuk melakukan kegiatan akademik secara
online, akan tetapi SIAKAD masih memliki kekurangan seperti website yang
sering down ketika pengisian KRS karena dilakukan secara bersamaan, sering
terjadi kesalahan dalam konversi nilai, website yang belum menggunakan
protokol internet HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure), dan informasi
yang ditampilkan dalam kalender akademik terlalu banyak yang diurutkan dari
tahun terlama ke tahun terbaru sehingga membuat informasi yang dibutuhkan
pada saat ini malah berada di bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui status penerimaan dan kepuasan pengguna terhadap SIAKAD UBJ.
Hal ini dilakukan karena keberhasilan suatu sistem dapat dilihat dari kepuasan
penggunanya, dan dengan adanya kepuasan pengguna maka akan timbul
penerimaan pada sistem yang digunakan tersebut. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan menggunakan model Technology Acceptance Model
(TAM) digabungkan dengan End User Computing Satisfaction (EUCS).
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Terdapat
201 responden yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini. Pengolahan
data menggunakan metode PLS-SEM dengan bantuan aplikasi SmartPLS versi
3.0. Hasil penelitian ini adalah Perceived ease of use, Perceived Usefulness,
Attitude, Content, Accuracy, Ease Of Use, dan Security mempengaruhi status
penerimaan dan kepuasan pengguna terhadap SIAKAD UBJ. Dari 9 hipotesis
yang diajukan terdapat dua hipotesis yang ditolak yaitu hubungan Format dan
Timeliness terhadap User Statisfaction karena nilai t-test untuk hipotesis ini
berada dibawah nilai standar t-test yang dapat diterima, yaitu 1,593 dan 1,571.
Penulis memiliki saran untuk pengembang SAKAD UBJ agar terus melakukan
pengembangan dan peningkatan terhadap fitur-fitur yang terdapat pada sistem
akademik.
Kata Kunci : Penerimaan Pengguna, Kepuasan Pengguna, Technology
Acceptance Model (TAM), End User Computing Satisfaction (EUCS), PLS-SEM,
SmartPLS
BAB I-V + Halaman + Halaman + Gambar + Tabel + Daftar Pustaka+ Lampiran
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala


nikmat dan karunia-Nya, terutama nikmat sehat sehingga penulis selalu dalam
keadaan baik dalam menyusun laporan penelitian ini. Shalawat teriring salam
tentunya penulis junjungkan untuk baginda Nabi Muhammad SAW beserta para
sahabatnya yang telah memperjuangkan islam sebagai agama yang rahmatan lil
‘aalamiin.

Laporan skripsi yang berjudul “Analisis Penerimaan dan Kepuasan


Pengguna Terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya” disusun sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan jenjang Strata 1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa terlaksananya penulisan skripsi ini dapat


diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Elvi
Fetrina, M.TI selaku Dosen Pembimbing II penulis yang telah
menyediakan watunya utuk memberikan arahan, ilmu, dukungan dan doa
kepada penulis hingga terselesaikannya laporan ini.
4. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmu selama perkuliahan.
5. Bapak Asep selaku Kasubid Operasi dan Layanan yang telah memberi
kesempatan penulis untuk bisa melakukan penelitian skripsi di Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya.
6. Ibu Nurfiyah selaku Pembimbing Lapangan Skripsi penulis yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis memperoleh data
dan informasi mengenai Sistem Informasi Akademik Universitas
Bhayangkara Jakata Raya serta membantu menyebarkan kuesioner secara
online.
7. Alm. Bapak Alwi dan Ibu Heti selaku orangtua yang telah mendidik,
menyayangi, memberikan dukungan, semangat dan doa yang tiada henti
sehingga penulis ingin selalu memberikan yang terbaik untuk mereka.
8. Saudara penulis yaitu Ka Ria yang selalu menceramahi penulis agar segera
menyelesaikan skripsi, Abang One dan Dina. Serta Varo selaku keponakan
penulis yang sangat penulis sayangi.
9. Sahabat penulis yaitu Andika Afrianto yang selalu membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini dan Cintia Noor Asmi yang memberikan
semangat kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat penulis yaitu Uus, Ranti, Uti, Adin, Ino, Alfi, Desin,
Jenna, Shifa, Kajim, selaku teman yang telah menyemangati penulis dan
menemani penulis dari awal kuliah hingga saat ini.
11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Sistem Informasi angkatan
2015, terima kasih untuk kebersamaan dan kerjasama selama ini, sukses
untuk kita semua.
12. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan data sehingga peleiti dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian. Aamiin.
13. Dan seluruh pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun
tidak mengurangi rasa terima kasih sedikitpun dari penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dalam penulisan materi
maupun dalam susunan bahasanya. Untuk itu kiranya, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang dapat disampaikan melalui email penulis yaitu
ovaamalia21@gmail.com.

Akhir kata, penulis berharap semoga apa yang telah penulis kerjakan dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Jakarta, 8 Juni 2021

Ova Amalia Amini


11150930000015
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
PERNYATAAN.....................................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah..................................................................................5
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.4. Batasan Masalah........................................................................................7
1.5. Tujuan Penelitian.......................................................................................8
1.6. Manfaat Penelitian.....................................................................................8
1.7. Metodologi Penelitian...............................................................................9
1.8. Sistematika Penulisan..............................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................12
2.1 Analisis....................................................................................................12
2.2 Technology Acceptance Model (TAM)...................................................12
2.3 End User Computing Satisfaction (EUCS).............................................15
2.4 Faktor Keamanan dalam Sistem Informasi.............................................18
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi..............................................................19
2.5.1 Definisi Sistem Informasi................................................................19
2.5.2 Komponen Sistem Informasi...........................................................20
2.6 Sistem Informasi Akademik....................................................................21
2.7 Konsep Dasar Kuantitatif........................................................................22
2.7.1 Pengertian Metode Kuantitatif.........................................................22
2.7.2 Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif..................................23
2.8 Metode Pengumpulan Data.....................................................................26
2.9 Populasi dan Sampel...............................................................................27
2.9.1 Populasi............................................................................................27
2.9.2 Sampel..............................................................................................27
2.9.3 Teknik Sampling..............................................................................27
2.9.4 Ukuran Sampel.................................................................................30
2.10 Skala Likert..............................................................................................32
2.11 Variabel Penelitian..................................................................................33
2.12 Teknik Analisis Data...............................................................................34
2.12.1 Analisis Deskriptif...........................................................................35
2.13 Hipotesis..................................................................................................35
2.14 Partial Least Aquare-Strcuture Equation Modelling (PLS-SEM)..........36
2.15 SmartPLS.................................................................................................43
BAB METODE PENELITIAN.............................................................................45
3.1 Pendekatan Penelitian..............................................................................45
3.2 Metode Pengumpulan Data.....................................................................46
3.2.1 Studi Pustaka....................................................................................46
3.2.2 Observasi..........................................................................................51
3.2.3 Wawancara.......................................................................................51
3.2.4 Kuesioner.........................................................................................51
3.3 Metode Analisis Data..............................................................................52
3.2.1 Model Penelitian..............................................................................52
3.2.2 Hipotesis Penelitian..........................................................................55
3.2.3 Indikator Penelitian..........................................................................56
3.2.4 Perancangan Kuesioner....................................................................57
3.2.5 Pelaksanaan Kuesioner....................................................................61
3.4 Analisis Data dan Interpretasi Hasil........................................................62
3.5 Kerangka Penelitian................................................................................63
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................65
4.1. Gambaran Umum Institusi..........................................................................65
4.1.1. Struktur Organisasi..............................................................................65
4.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi......................................................................65
4.1.3. Sejarah SIAKAD UBJ.........................................................................70
4.2. Hasil dan Analisis.......................................................................................70
4.2.1. Hasil Analisis Demografis...................................................................70
4.2.2. Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model)...............................74
4.2.3. Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model)...................................81
4.3. Interpretasi dan Pembahasan Analisis.........................................................86
4.3.1. Intrepretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Data Demografis...........86
4.3.2. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model Pengukuran (Outer
Model) 88
4.3.3. Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model)...................................88
BAB V PENUTUP.................................................................................................94
5.1. Kesimpulan..............................................................................................94
5.2. Saran........................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................98
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif............................23


Tabel 2. 2 Skala Likert..........................................................................................33
Tabel 3. 1 Literatur Penelitian Sejenis..................................................................47
Tabel 3. 2 Indikator Penelitian..............................................................................56
Tabel 3. 3 Bobot Skala Likert...............................................................................57
Tabel 3. 4 Pertanyaan Profil Responden...............................................................58
Tabel 3. 5 Indikator dan Pernyataan Penelitian.....................................................59
Tabel 4. 1 Analisis Outer Loading........................................................................76
Tabel 4. 2 Hasil Uji Composite Reliability...........................................................77
Tabel 4. 3 Nilai AVE.............................................................................................78
Tabel 4. 4 Nilai Cross Loading.............................................................................79
Tabel 4. 5 Analisis Nilai Cross Loading Fornell-Lacker's....................................80
Tabel 4. 6 Hasil Uji Path Coefficient....................................................................81
Tabel 4. 7 Analisis Coefficient of Determinanation..............................................82
Tabel 4. 8 Analisis t-test........................................................................................83
Tabel 4. 9 Analisis Effect Size..............................................................................84
Tabel 4. 10 Analisis Predictive Relevance............................................................84
Tabel 4. 11 Analisis Relative Impact....................................................................85
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Model Technology Acceptance Model (TAM) (Davis, 1986)........13


Gambar 2. 2 Model TAM Mandatory Use (Linders, 2004).................................15
Gambar 2. 3 Model End User Computing Satisfaction (EUCS) (Doll &
Torkzadeh, 1988)...................................................................................................16
Gambar 3. 1 TAM Mandatory Use (Linders, 2004).............................................52
Gambar 3. 2 End User Computing Satisfaction (Doll & Torkzadeh, 1998)........53
Gambar 3. 3 Model Penelitian oleh Harwani & Safitri (2017)............................53
Gambar 3. 4 Model Usulan Penelitian.................................................................54
Gambar 3. 5 Kerangka Penelitian.........................................................................64
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi..........................................................................65
Gambar 4. 2 Data Demografis Jenis Kelamin......................................................71
Gambar 4. 3 Data Demografis Status Kepenggunaan..........................................72
Gambar 4. 4 Data Demografis Lama Penggunaan SIAKAD UBJ.......................73
Gambar 4. 5 Data Demografis Status Penerimaan...............................................73
Gambar 4. 6 Data Demografis Status Kepuasan..................................................74
Gambar 4. 7 Model Penelitian..............................................................................75
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan teknologi informasi oleh suatu organisasi merupakan

hal yang tidak dapat dipungkiri, perkembangannya terjadi sangat cepat dan

pesat. Hal-hal yang sebelumnya dilakukan secara manual kini terotomatisasi

dengan adanya teknologi informasi. Hal tersebut tentu membuat kegiatan

proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi

informasi juga memacu setiap lembaga pendidikan di negara berkembang

seperti Indonesia untuk membangun sebuah website sebagai pusat informasi

dan sarana komunikasi (Susanto, Zo, Lee, & Ciganek, 2012). Salah satu

kegiatan yang memanfaatkan teknologi informasi di bidang pendidikan

adalah sistem informasi akademik. Sistem informasi akademik adalah

kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan yaitu mengolah data

menjadi informasi yang diperlukan oleh pengguna informasi sehubungan

dengan kegiatan akademik (Sutabri, 2012).

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) sebagai salah

satu Perguruan Tinggi Swasta yang berada dibawah pembinaan Yayasan

Brata Bhakti sebagai badan penyelenggaranya, berkewajiban mewujudkan

tujuan pendidikan nasional dengan Visi dan Misi nya bagi mendukung

keberhasilan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya dan

1
pengembangan kualitas hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara pada

umumnya. Visi Ubhara Jaya adalah terwujudnya Universitas Bhayangkara

Jakarta Raya sebagai universitas unggulan di tingkat nasional yang

berwawasan kebangsaan dan berbasis security guna menghasilkan sumber

daya manusia yang mampu bersaing dan berperilaku baik.

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya telah memiliki sistem

informasi akademik berbasis web yang diberi nama SIAKAD UBJ. Sistem

informasi akademik yang dibangun untuk memberikan kemudahan kepada

pengguna dalam kegiatan administrasi akademik kampus secara online,

seperti proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), pembuatan kurikulum,

pembuatan jadwal kuliah, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), pengisian

nilai, pengelolaan data dosen & mahasiswa, evaluasi belajar mengajar dan

kegiatan lainnya. Menurut penggunaannya, SIAKAD UBJ ini masuk ke

dalam kategori mandatory use artinya tidak ada alternatif lain selain harus

menggunakan sistem ini untuk melakukan kegiatan akademik tersebut.

SIAKAD UBJ sudah ada sejak tahun 2015 dan mempunyai 13.470

jumlah pengguna. Dengan adanya SIAKAD UBJ ini diharapkan dapat

mengurangi kegiatan yang sebelumnya manual menjadi terkomputerisasi

sehingga mempercepat proses kegiatan administrasi akademik. Namun

dalam kegiatan akademik nilai mahasiwa, hingga saat ini masih sering

terjadi kesalahan dalam konversi nilai yang disebabkan oleh perubahan

sistem penilaian yang sebelumnya hanya memiliki nilai mutu A, B, C, D, E

menjadi A, A-, B+, B, B-, C+, C, D, dan E sehingga menyebabkan


mahasiswa mengajukan keluhan kepada dosen yang bersangkutan dengan

mata kuliah tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa informasi yang

ditampilkan kurang akurat, padahal untuk mengecek apakah sebuah sistem

memiliki tingkat keakurasian yang baik, dapat dilihat dari jumlah error yang

dihasilkan ketika mengolah data (Arthur, Andry, Robert, & Abdurachman,

2012).

Dari segi keamanan, peneliti menemukan adanya kekurangan dari

SIAKAD UBJ yaitu masih kurangnya keamanan dapat dilihat dari URL

tersebut http://sia.ubharajaya.ac.id/. SIAKAD UBJ belum menggunakan

protokol internet HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) yang berarti

belum terdapat sertifikat digital atau SSL (Secure Socket Layer) yaitu

teknologi yang memungkinan dilakukannya enkripsi data yang

ditransmisikan dari server ke klien. Menurut Raman & Annamalai (2011),

keamanan adalah inti utama dari transaksi di internet dan faktor utama yang

orang perhatikan dalam melakukan transaksi di internet, karena sebagian

besar transaksi dilakukan di web.

Pada halaman dashboard, informasi yang ditampilkan terlalu

banyak, salah satunya kalender akademik dari tahun 2017 yang diurutkan

dari tahun terlama ke tahun terbaru sehingga informasi yang dibutuhkan

pada saat ini malah berada dibawah. Dapat dikatakan bahwa tampilan yang

dimiliki SIAKAD UBJ masih perlu diperhatikan kerena format (tampilan)

dari suatu sistem memiliki peranan yang penting karena bekaitan dengan
apa yang pengguna lihat saat menggunakan sistem informasi (menurut Tan

dalam Rasman, 2012).

Menurut Guimaraes et al., (2003) keberhasilan sistem mempunyai

tiga komponen (tolak ukur), yaitu kualitas sistem, manfaat sistem, dan

kepuasan pengguna. Suatu sistem informasi dapat diandalkan apabila

memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada

pemakainya. Menurut Sekundera (2006), dengan adanya kepuasan

pengguna maka akan timbul penerimaan (acceptance) pada sistem informasi

yang digunakan oleh organisasi tersebut. Dengan demikian untuk

mengetahui kesuksesan pada SIAKAD UBJ perlu memperhitungkan hal-hal

yang mendorong adanya penerimaan (acceptance) oleh pengguna akhir.

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model

yang bertujuan untuk mengukur tingkat penerimaan pengguna teknologi

informasi berdasarkan faktor-faktor pada TAM, yaitu persepsi pemanfaatan

(perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease

of use), hal ini didukung oleh (Sayekti & Putarta, 2016) yang mengatakan

user akan lebih mudah menerima suatu sistem informasi apabila mereka

merasa bahwa sistem informasi tersebut mudah digunakan dan mempunyai

manfaat dalam pekerjaan mereka.

Penelitian yang dilakukan Charlesto Sekundera (2006) dengan

menggabungkan model TAM mandatory use dengan user satisfaction yang

mengacu pada model yang telah dicetuskan oleh Sefan Linders (2004)
menyatakan bahwa ada hubungan antara penerimaan pengguna dan

kepuasan pengguna dalam menggambarkan suatu kesuksesan implementasi

sistem informasi.

Pada sebuah penelitian, Xiao & Dasgupta (2002) menyatakan bahwa

instrumen EUCS yang walaupun sudah berumur 20 tahun ternyata masih

dapat digunakan untuk menilai kepuasan pengguna terhadap sistem berbasis

web. Dan variabel-variabel yang ada pada EUCS yang terdiri dari Isi

(Content), Akurasi (Accuracy), Tampilan (Format), Kemudahan (Ease) dan

Ketepatan Waktu (Timeliness) dianggap cocok dengan masalah-masalah

yang ada pada SIAKAD UBJ. Peneliti juga menambahkan variabel

Keamanan (Security) yang digunakan oleh Jin & Park (2006); Chung &

Shin (2009); Susanto., et al (2013); Harwani & Safitri (2017); Rosalina

(2017), karena keamanan berperan penting dalam mempengaruhi kepuasan

pengguna akhir.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian

untuk mengukur penerimaan pengguna dan kepuasan pengguna terhadap

sistem informasi akademik di Universitas Bhayangkara dengan judul

“Analisis Penerimaan dan Kepuasan Pengguna Terhadap Sistem

Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Website sering mengalami down ketika pengisian KRS yang

menyebabkan user tidak bisa mengakses SIAKAD UBJ disaat yang

bersamaan dengan banyak user yang mengaksesnya juga.

2. Sering terjadi kesalahan dalam konversi nilai yang disebabkan oleh

perubahan sistem penilaian sehingga menyebabkan mahasiswa

mengajukan keluhan kepada dosen yang bersangkutan dengan mata

kuliah tersebut.

3. SIAKAD UBJ belum menggunakan protokol internet HTTPS

(Hypertext Transfer Protocol Secure) yang berarti belum terdapat

sertifikat digital atau SSL (Secure Socket Layer) yaitu teknologi

yang memungkinan dilakukannya enkripsi data yang ditransmisikan

dari server ke client. Hal tersebut menyebabkan pengguna masih

merasa ragu dalam menggunakan SIAKAD UBJ.

4. Informasi yang ditampilkan terlalu banyak, salah satunya kalender

akademik dari tahun 2017 yang diurutkan dari tahun terlama ke

tahun terbaru sehingga informasi yang dibutuhkan pada saat ini

malah berada dibawah.

5. Belum pernah dilakukan analisis penerimaan dan kepuasan

pengguna pada Sistem Informasi Akademik Universitas

Bhayangkara Jakarta Raya.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana analisis penerimaan dan kepuasan pengguna terhadap

Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

kepuasan pengguna berdasarkan model TAM & EUCS terhadap

Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya?

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap Sistem Informasi Akademik

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

2. Responden dalam penelitian ini adalah pengguna Sistem Informasi

Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang terdiri dari

mahasiswa, dosen, karyawan dan biro di Universitas Bhayangkara

Jakarta Raya.

3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

penggabungan model TAM Mandatory Use dan Model EUCS yang

telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya Charlesto Sekundera

(2006); Dwi Praja Anggrayeni (2015), kemudian dilengkapi faktor

Security, mengingat bahwa faktor keamanan turut mempengaruhi

kepuasan pengguna yang sebelumnya pernah dilakukan penelitian

oleh Jin & Park (2006); Chung & Shin (2009); Susanto., et al

(2013); Harwani & Safitri (2017); Rosalina (2017).

4. Tools yang akan digunakan peneliti adalah SmartPLS 3.0.


1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah

dijelaskan sebelumnya, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil analisis penerimaan dan kepuasan pengguna akhir

terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara

Jakarta Raya

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan

berdasarkan model TAM & EUCS terhadap Sistem Informasi

Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

1.6. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat pada

pihak lain. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengusulkan model

yang dapat digunakan untuk mengukur penerimaan dan kepuasan

pengguna terhadap suatu sistem informasi akademik dengan

mempertimbangkan keamanan terhadap kepuasan pengguna.

2. Secara metode, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi penelitian di program studi sistem informasi.

3. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan masukan untuk acuan dalam mengembangkan Sistem

Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.


1.7. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013), metodologi kuantitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka-angka sajian tabel

dan diagram. Pada penelitian ini dikembangkan model penelitian sebagai

sumber rumusan hipotesis. Hipotesis ini kemudian diuji menggunakan data

yang telah dikumpulkan dari kuesioner (Sugiyono , 2013).

Sebelumnya peneliti memulai penelitian dengan melakukan studi

literatur untuk mengumpulkan data yang dijadikan referensi berdasarkan

hasil penelitian sebelumnya untuk mendapatkan landasan teori sesuai

masalah yang akan diteliti. Setelah melakukan studi literatur, peneliti

mengumpulkan data dengan melakukan observasi. Observasi dilakukan

dengan cara mendatangi tempat penelitian dan melakukan pengamatan

terkait gambaran umum SIAKAD UBJ.

Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara untuk

memperoleh data tambahan pada penelitian ini. Wawancara adalah

komunikasi dua arah untuk mendapatkan informasi dari responden

(Jogiyanto, 2008). Setelah melakukan wawancara, peneliti dapat

mengumpulkan data dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang

terdiri mahasiswa, dosen, karyawan dan biro. Dalam menentukan sampel,

peneliti menggunakan teknik simple random sampling, dimana pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak (Sugiyono, 2009).

Penyebaran kuesioner dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung


kepada responden. Penyebaran secara langsung dilakukan dengan mencari

responden yang tepat melalui tatap muka. Sedangkan penyebaran secara

tidak langsung dapat dilakukan dengan menyebarkan link melalui social

media dengan bantuan fitur google forms untuk pengisiannya. Selanjutnya

kuesioner tersebut akan disaring dan diklasifikasikan menggunakan

perangkat lunak pengolah angka yaitu Microsoft Excel dan dilakukan proses

analisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan

SmartPLS 3.0 (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al, 2012). Terakhir,

peneliti membuat kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat

sebelumnya.

1.8. Sistematika Penulisan

Laporan dari penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab. Berikut

gambaran umum pokok pembahasan yang akan dibahas tiap-tiap bab

tersebut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang

mendukung dalam menganalisis tingkat kepuasan pengguna


akhir terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas

Bhayangkara Jakarta Raya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang metode pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian, dan metodologi

analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan profil singkat perusahaan dan

hasil yang diperoleh dari hasil analisis tingkat kepuasan

pengguna terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas

Bhayangkara Jakarta Raya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari uraian yang

telah dituangkan pada bab sebelumnya serta saran yang

dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan

selanjutnya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2
2.1 Analisis

Menurut McLeod (2007), analisis adalah penelitian terhadap sistem

yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau

memperbaharui sistem yang telah ada tersebut. Sedangkan menurut Jimmy

L. Goal (2008), analisis adalah penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Laudon dan Laudon (2012), analisis sistem terdiri dari

mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan

solusi dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh

sistem.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis

adalah penelitian terhadap suatu sistem untuk mengetahui kekurangan dari

sistem tersebut sehingga dapat diberikan solusi yang dibutuhkan sistem

tersebut.
2.2 Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model

yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer yang

diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986. TAM

merupakan hasil pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA),

yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980.

Menurut (Hartono, 2007), TAM menjelaskan dan memprediksi

penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku

dari penggunaan teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-

tiap perilaku pemakai dengan dua variabel yaitu persepsi pemanfaatan

(perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived

ease of use).

TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan

penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM

menyediakan suatu basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi penerimaan terhadap suatu teknologi dalam suatu

organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan

(akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaanya) dan

perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user

suatu sistem informasi (Davis, 1989).

Perceived
Usefulness

Attitude Intention to
Actual Usage
Towards Use Use

Perceived Ease
of Use
Gambar 2. 1 Model Technology Acceptance Model (TAM) (Davis, 1986)

1. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use),

didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa

menggunakan suatu teknologi informasi akan bebas dari usaha.

2. Persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness), didefinisikan sebagai

sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi

informasi akan meningkatkan kinerjanya.

3. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using),

didefinisikan sebagai evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya

dalam menggunakan teknologi informasi.

4. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use),

didefinisikan sebagai minat (keinginan) seseorang untuk melakukan

perilaku tertentu.

5. Penggunaan teknologi informasi sesungguhnya (actual technology

usage), diukur dengan jumlah waktu yang digunakan untuk

berinteraksi dengan teknologi dan frekuensi penggunaan teknologi

tersebut.

Model TAM yang merupakan turunan dari model TRA (Theory of

Reasoned Action) yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis
bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal akan menentukan

sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan persepsi penggunaan

Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan

terhadap teknologi tersebut. Namun menurut Sefan Linders (2004) untuk

pengukuran penggunaan Sistem Informasi pada sistem mandatory use

dianggap kurang cocok jika murni menggunakan model TAM.

Pada model TAM, faktor Actual Usage dan Intention to Use berarti

penggunaan suatu sistem tergantung pada sejauh mana pengguna

membutuhkan sistem serta niat pengguna untuk menggunakan sistem dalam

menyelesaikan tugasnya, sedangkan pada sistem yang sifatnya memaksa

(mandatory use) tidak memperhatikan hal tersebut sehingga faktor Actual

Usage dan Intention to Use dalam model TAM tidak dapat digunakan

sebagai pengukuran kesuksesan sistem informasi yang sifatnya mandatory

use. Sebagai pengganti faktor tersebut Sefan Linders menggunakan

kepuasan pengguna sebagai pengukur kesuksesan suatu sistem informasi

yang mana juga didukung oleh pernyataan dari penelitian sebelumnya yaitu

Ivana Adamson & John Shine pada tahun 2003 (Linders dalam Dwi Praja,

2015).

Perceived
Usefulness

Attitude IS Success

Perceived
Ease of Use
Gambar 2. 2 Model TAM Mandatory Use (Linders, 2004)

2.3 End User Computing Satisfaction (EUCS)

End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk

mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan

membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem

informasi. Definisi End User Computing Satisfaction dari sebuah sistem

informasi adalah evaluasi secara keseluruhan dari para pengguna sistem

informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam menggunakan

sistem tersebut (Doll & Torkzadeh, 1988).

Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh.

Model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir

terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format,

ketepatwaktuan dan kemudahan penggunaan dari sistem.

Content

Accuracy
Satisfaction

Format

Ease of Use

Timeliness

Gambar 2. 3 Model End User Computing Satisfaction (EUCS) (Doll &


Torkzadeh, 1988)
Berikut adalah penjelasan dari tiap variabel yang ada dalam model

EUCS menurut Doll & Torkzadeh (1988):

1. Content adalah variabel unuk mengukur kepuasan pengguna ditinjau

dari sisi/konten dari suatu sistem. Isi/konten dari sistem biasanya

berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan

juga informasi yang dihasilkan oleh sistem. Content juga mengukur

apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Semakin lengkap modul dan informatif sistem

maka tingkat kepuasan dari pengguna akan semakin tinggi (Rasman,

2012).

2. Accuracy adalah variabel yang digunakan untuk mengukur kepuasan

pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input

kemudian mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem

diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output

yang salah ketika mengelola input dari pengguna, selain itu dapat

dilihat pula dari seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam

proses pengelolaan data (Setiawan, 2016).

3. Format adalah variabel untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi

tampilan aplikasi itu sendiri. Menurut Rasman (2012), variabel

format bertujuan untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi

tampilan dan estetika dari desain antarmuka sistem, format dari

laporan atau informasi yang dihasilkan sistem apakah antarmuka dari

sistem menarik dan apakah tampilan dari sistem memudahkan


pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak

langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari

pengguna.

4. Ease of Use adalah variabel yang digunakan untuk mengukur

kepuasan dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam

menggunakan sistem seperti proses input data, mengolah data, dan

mencari informasi-informasi yang dibutuhkan.

5. Timeliness adalah variabel untuk mengukur kepuasan pengguna dari

sisi ketepatwaktuan sistem dalam menyajikan atau menyediakan data

dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat

waktu dapat dikategorikan sebagai sistem yang real time, berarti

setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan

langsung diproses dan output akan ditampilkan secara tepat tanpa

harus menunggu lama.

2.4 Faktor Keamanan dalam Sistem Informasi

Menurut G.J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita

dapat mencegah penipuan (cheating) atau paling tidak mendeteksi adanya

penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya

sendiri tidak memiliki arti fisik. Sistem keamanan memiliki empat tujuan

yang sangat mendasar yaitu, kerahasiaan (confidentiality), ketersediaan

(availability), integritas (integrity), dan penggunaan yang sah (legitimate

use).
Keamanan dianggap baik jika konsumen merasa keamanan yang

diterima sesuai dengan yang diharapkan, sehingga konsumen merasa puas

dalam melakukan transaksi di sebuah website. Pernyataan tersebut

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa keamanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Harwani

& Safitri, 2017).

Keamanan sebuah informasi merupakan suatu hal yang harus

diperhatikan, karena jika sebuah informasi dapat di akses oleh orang yang

tidak berhak atau tidak bertanggung jawab, maka keakuratan informasi

tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi yang

menyesatkan (Paryati, 2008).

Keamanan dan privasi adalah faktor krusial pada transaksi online.

Sebuah website internet banking dengan tingkat keamanan yang tinggi dan

mempunyai kepedulian terhadap privasi dapat meningkatkan intensitas

kepercayaan pengguna untuk menggunakan layanan internet banking

(Susanto, et al., 2013).

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.5.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling

bekerjasama untuk memproses data menjadi sebuah informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan bagi perusahaan (Putri,

2019).
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem

yang dapat mengolah data menggunakan berbagai sumber daya

menjadi informas yang bermanfaat bagi penggunanya (Rosalina,

2017).

Sedangkan menurut Kertahadi (2007), sistem informasi

merupakan alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa

sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk

memberikan informasi dalam perencanaan, memulai

pengorganisasian operasional sebuah perusahaan yang melayani

sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan

keputusan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi adalah sebuah sistem yang dapat mengolah data

menjadi informasi baik terkomputerisasi maupun manual sehingga

tujuan dari sebuah organisasi dapat tercapai.

2.5.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2002) dalam bukunya yang berjudul

Pengenalan Sistem Informasi, dalam sebuah sistem informasi

terdapat komponen-komponen seperti:

a. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik

seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.


c. Prosedur yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk

mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang

dikehendaki.

d. Orang yaitu semua pihak yang bertangung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan

keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database) yaitu sekumpulan tabel, hubungan, dan

lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem

penghubung yang memungkinkan sesumber (resources)

dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Pada prakteknya, tidak semua sistem informasi mencakup

keseluruhan komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem

infromasi pribadi yang hanya melibatkan sebuah pemakai dan

sebuah komputer tidak melibatkan fasilitas seperti jaringan dan

komunikasi. Namun, sistem informasi grup kerja (workgroup

information system) yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah

komputer, memerlukan sarana jaringan dan komunikasi.

2.6 Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi akademik adalah kumpulan dari sub-sub sistem

yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis

untuk mencapai tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang


diperlukan oleh pengguna informasi sehubungan dengan kegiatan akademik

(Sutabri, 2012).

Menurut Santoso (2007), sistem informasi akademik adalah

perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan informasi dan menata

administrasi yang berhubungan dengan kegiatan akademik. Dengan adanya

sistem informasi akademik diharapkan dapat membuat kegiatan akademik

menjadi lebih mudah dan cepat.

Adapun manfaat dari adanya SIAKAD (Sistem Informasi

Akademik) yaitu:

a. Mempermudah mahasiswa untuk memperoleh informasi tanpa perlu

datang ke bagian administrasi di kampus yang sering kali lama

karena harus mengantri.

b. Bagian administrasi kampus juga dimudahkan dengan adanya

SIAKAD karena berkurang beban untuk berinteraksi dengan

mahasiswa yang sedang butuh data. Bagian administrasi dapat

memfokuskan waktunya untuk input data dan pemeriksaan data.

c. Data tersimpan secara terstruktur dengan database yang tersimpan di

dalam komputer.

d. Pembaruan data antara bagian administrasi kampus dengan bagian

keuangan dapat dilakukan dengan cepat secara realtime.

e. Pengolahan data keuangan yang lebih efektif dengan menggunakan

aplikasi yang dapat mendukung proses keuangan dan proses

kepegawaian.
2.7 Konsep Dasar Kuantitatif

2.7.1 Pengertian Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional,

positivistik, scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif

dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

Metode ini dinamakan metode positivistik karena berdasarkan pada

filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/ scientific

karena telah memengaruhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/

empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga

disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan

dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode

kuantitafif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2015).

2.7.2 Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Sebelumnya sudah dibahas definisi dari metode kuantitatif.

Sedangkan metode kualitatif adalah metode penelitian yang

berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek yang alamiah (lawannya eksperimen), dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel

sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik

pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data


bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2009).

Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif

secara lebih mendalam, maka harus diketahui perbedaannya.

Perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. 1 Tabel Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif

No. Metode Kuantitatif Metode Kualitatif


Desain a. Spesifik, jelas rinci a. Umum
b. Ditentukan secara b. Fleksibel
mantap sejak awal c. Berkembang, dan
c. Menjadi pegangan muncul dalam
langkah demi proses penelitian
langkah
Tujuan a. Menunjukkan a. Menemukan pola
hubungan antar hubungan yang
variabel bersifat interaktif
b. Menguji teori b. Menemukan teori
c. Mencari c. Menggabungkan
generalisasi yang realitas yang
mempunyai nilai kompleks
prediktif d. Memperoleh
pemahaman makna
Teknik a. Kuesioner a. Participant
Pengumpulan b. Observasi dan observation
Data wawancara b. In depth interview
terstruktur c. Dokumentasi
d. Triangulasi
Instrumen a. Tes, angket, a. Peneliti sebagai
Penelitian wawancara instrumen (human
terstruktur instrument)
b. Instrumen yang b. Buku catatan, tape
telah terstandar recorder, kamera,
dll.
Data a. Kuantitatif a. Deskripstif
b. Hasil pengukuran kualitatif.
variabel yang b. Dokumen pribadi,
dioperasionalkan catatan lapangan,
dengan ucapan dan
menggunakan tindakan
instrumen responden,
dokumen, dll.
Sampel a. Besar a. Kecil
b. Representatif b. Tidak representatif
c. Sedapat mungkin c. Purposive,
random snowball
d. Ditentukan sejak d. Berkembang
awal selama proses
penelitian.
Analisis a. Setelah selesai a. Terus menerus
pengumpulan data sejak awal sampai
b. Deduktif akhir penelitian
c. Menggunakan b. Induktif
statistik untuk c. Mencari pola,
menguji hipotesis model, tema, teori
Hubungan a. Dibuat berjarak, a. Empati, akrab
dengan bahkan sering supaya
Responden tanpa kontak memperoleh
supaya obyektif. pemahaman yang
b. Kedudukan peneliti mendalam
lebih tinggi dari b. Kedudukan sama
responden bahkan sebagai
c. Jangka pendek guru, konsultan
sampai hipotesis c. Jangka lama,
dapat dibuktikan sampai datanya
jenuh, dapat
ditemukan
hipotesis atau teori
Usulan Desain a. Luas dan rinci a. Singkat, umum
b. Literatur yang bersifat sementara
berhubungan b. Literatur yang
dengan masalah, digunakan bersifat
dan variabel yang sementara, tidak
diteliti menjadi pegangan
c. Prosedur yang utama
spesifik dan rinci c. Prosedur bersifat
langkah- umum, seperti akan
langkahnya merencakan
d. Masalah tour/piknik.
dirumuskan d. Masalah bersifat
dengan spesifik sementara dan akan
dan jelas ditemukan setelah
e. Hipotesis studi pendahuluan
dirumuskan e. Tidak dirumuskan
dengan jelas hipotesis, karena
f. Ditulis secara rinci justru akan
dan jelas sebelum menemukan
terjun ke lapangan hipotesis
f. Fokus penelitian
ditetapkan setelah
diperoleh data awal
dari lapangan
Kapan Setelah semua Setelah tidak ada data
Penelitian kegiatan yang yang dianggap
dianggap direncanakan dapat baru/jenuh
Selesai? diselesaikan
Kepercayaan Pengujian validitas dan Pengujian kredibilitas,
Terhadap Hasil reliabilitas instrumen depenalibilitas, proses
Penelitian dan hasil penelitian

2.8 Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data

dari responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal,

wawancara intersep, dan wawancara telepon (Jogiyanto, 2008).

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009).


c. Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.

Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan ke dalam observasi

perilaku (behavioral observation) dan observasi non-perilaku

(nonbehavioral observation) (Jogiyanto, 2008).

d. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik survei terhadap data yang telah ada

dengan menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang

ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode secara teknik

penelitian baik dalam mengumpulkan data atau dalam

menganalisis data yang pernah digunakan oleh peneliti-peneliti

terdahulu (Nazir, 2009).

2.9 Populasi dan Sampel

2.9.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

2.9.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya


karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.

2.9.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan

sampel . Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Pada

dasarnya teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini

dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

proporsional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila

populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan

sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat

luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau

kabupaten.

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

a. Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi

nomor urut.

b. Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari

populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah

(kuota) yang diinginkan.

c. Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat


digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan

untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang

tidak melakukan generalisasi.

e. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang

sangat kecil.

f. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang

mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam

penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang,

tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap

terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang

lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data

yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.


2.9.4 Ukuran Sampel

Jumlah ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran

sampel. Jumlah anggota sampel yang diharapkan 100% mewakili

populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.

Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang

kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya, makin kecil

jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan

generalisasi (diberlakukan umum) (Sugiyono, 2009).

Menurut Roscoe dalam buku (Sugiyono, 2009) memberikan

saran-saran mengenai ukuran sampel untuk penelitian seperti

berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara

30 sampai dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita,

pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota

smapel setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka

jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah

variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada

5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel

= 10 x 5 = 50.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang

menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol, maka jumlah angota sampel masing-masing antara

10 s/d 20.

Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah

penentuan ukuran sampel menggunakan Rumus Slovin (1960).

Rumus Slovin biasa digunakan dalam penelitian survei dimana

biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga diperlukan

sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tapi

dapat mewakili keseluruhan populasi. Rumus Slovin tersebut

adalah sebagai berikut:

N
n=
(1+ N e2 )

Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = error margin (batas ketelitian) yang diinginkan
Misalnya sebuah penelitian dengan tingkat kepercayaan 95%,

maka tingkat kesalahan adalah 5%. Sehingga peneliti

memasukan nilai error margin (e) adalah 5%. Dengan jumlah

populasi yang sama, semakin kecil tingkat kesalahan, semakin

besar sampel yang dibutuhkan.


2.10 Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,

yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat

berupa kata-kata yang kemudian diberi skor (Sugiyono, 2009).

Tabel 2. 2 Skala Likert

Jawaban Bobot
Sangat Setuju/ Selalu/ Sangat Positif 5
Setuju/ Sering/ Positif 4
Ragu-Ragu/Kadang-Kadang/Netral 3
Tidak Setuju/ Hampir Tidak Pernah/ Negatif 2
Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah 1

2.11 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).

Variabel penelitian mencerminkan karakteristik populasi yang ingin


ditelaah. Ada beberapa jenis variabel, diantaranya adalah Variabel

Dependen, Variabel Independen, Variabel Moderating, dan Variabel

Intervening (Indriantoro & Supomo, 2001). Berikut adalah penjelasan dari

macam-macam variabel tersebut.

1. Variabel Independen dan Dependen

Variabel Independen adalah tipe variabel yang menjelaskna atau

mempengaruhi variable lain. Variabel Dependen adalah tipe variabel

yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel

Independen dan Dependen merupakan kategori variabel yang paling

sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan

aplikasi yang luas. Bentuk hubungan antara variabel independen dan

dependen dapat bersifat positif atau negatif.

2. Variabel Moderating

Variabel moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau

memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan

variabel dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang

mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel.

Sifat atau arah hubungan antar variabel-variabel independen dengan

variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam hal

ini tergantung pada variabel moderating. Oleh karena itu, variabel

moderating dinamakan pula dengan variabel contingency.

3. Variabel Intervening
Variabel Intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan

antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen

menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan

variabel yang terletak diantara variabel-variabel independen dengan

variabel-variabel dependen, sehingga variabel independen tidak

langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.

2.12 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2009).

2.12.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,

2009).

2.13 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan dalam sebuah penelitian, sampai dibuktikan melalui data yang


dikumpulkan (Siswanto, 2012). Menurut Kerlinger dalam (Sangadji &

Sopiah, 2010) hipotesis merupakan pernyataan dugaan (conjectural) tentang

hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan menurut Buckley et al

dalam (Sangadji & Sopiah, 2010) hipotesis adalah suatu pernyataan

sederhana mengenai harapan peneliti akan hubungan antara variabel-

variabel dalam suatu masalah untuk diuji dalam penelitian. (Sangadji &

Sopiah, 2010) menyimpulkan bahwa hipotesis adalah :

1. Jawaban sementara (tentatif) terhadap masalah yang diajukan

2. Telah memiliki kebenaran, tetapi baru merupakan kebenaran taraf

teoritis atau kebenaran logis (logical validity, deductive validity)

3. Membutuhkan pembuktian atau pengujian (empirical validity,

statistical validity).

Menurut tingkat ekplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan

hipotesis dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu (Sangadji &

Sopiah, 2010):

1. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel

mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan.

2. Hipotesis Komparatif

Hipotesis kompratatif adalah pertanyaan yang menunjukkan dugaan

nilai dalam suatu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

3. Hipotesis Gabungan (Asosiatif)


Hipotesis asosiatif adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan

dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

2.14 Partial Least Aquare-Strcuture Equation Modelling (PLS-SEM)

Partial Least Square (PLS) adalah suatu teknik statistik multivariat

yang bisa untuk menangani banyak variabel respon serta variabel

eksplanatori sekaligus. Analisis ini merupakan alternatif yang baik untuk

metode analisis regresi berganda dan regresi komponen utama, karena

metode ini bersifat lebih robust atau kebal. Robust artinya parameter model

tidak banyak berubah ketika sampel baru diambil dari total populasi (Geladi

dan Kowalski, 1986).

Partial Least Square suatu teknik prediktif yang bisa menangani

banyak variabel independen, bahkan sekalipun terjadi multikolinieritas

diantara variabel-variabel tersebut (Ramzan & Khan, 2010).

PLS pertama kali dikembangkan oleh Heman O. A. Wold dalam

bidang ekonometrik pada tahun 1960-an. Menurut Wold, PLS adalah

metode analisis yang powerfull sebab tidak didasarkan pada banyak asumsi

atau syarat, seperti uji normalitas dan multikolinearitas. Metode tersebut

mempunyai keunggulan tersendiri antara lain: data tidaklah harus

berdistribusi normal multivariate. Bahkan indikator dengan skala data

kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan. Keunggulan

lainnya adalah ukuran sampel yang tidak harus besar.


PLS-SEM merupakan satu dari berbagai metode yang digunakan

untuk menganalisis dan dinilai cukup kuat karena digunakan pada setiap

jenis skala data (data interval, data nominal, dan rasio) serta syarat asumsi

yang fleksibel (Yamin & Kurniawan, 2011). PLS bertujuan untuk

membantu peneliti dalam mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan

prediksi dan dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori (Ghozali,

2014).

Menurut Yamin dan Kurniawan (2011) terdapat beberapa alasan

mengapa saat ini PLS-SEM populer digunakan oleh para peneliti dan

praktisi, yaitu sebagai berikut:

1. Algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk hubungan antara indikator

dengan konstruk latennya yang bersifat relektif saja tetapi algoritma

PLS juga dapat dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif.

2. PLS dapat digunakan untuk menaksir model path dengan sample size

yang kecil.

3. PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks

(terdiri atas banyak variabel laten dan manifes) tanpa mengalami

masalah dalam estimasi data.

4. PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew).

Jika SEM yang berbasis kovarian mengharuskan ukuran sampel

yang besar yang dapat mencakup ratusan bahkan ribuan observasi, maka

PLS SEM cukup dengan menggunakan ukuran sampel yang kecil. Ukuran
sampel kecil dengan persyaratan minimal adalah 10 kali dari besarnya

indikator formatif terbanyak yang digunakan untuk mengukur 1 variabel

laten atau 10 kali dari jumlah jalur struktural terbanyak yang ditunjukan ke

variabel laten tertentu dalam model struktural.

Selain itu PLS-SEM dapat dipandang sebagai gabungan regresi dan

analisis faktor. PLS-SEM tetap dapat menghasilkan estimasi meskipun

untuk ukuran sampel kecil (Sholihin & Ratmono, 2013). Analisis PLS-SEM

biasanya terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran (measurement

model) atau sering disebut outer model dan model struktural (structural

model) atau sering disebut inner model (Hair et al., 2012; Ghozali, 2014).

a. Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

Model pengukuran menunjukan bagaimana variabel manifest atau

observed variabel merepresentasikan variabel laten untuk diukur.

Analisis terhadap model pengukuran meliputi empat tahap

pemerikasaan. Empat tahap pengujian itu terdiri dari individual item

reliability, internal consistency reliability, average variance ectracted,

dan discriminant validity (Hair et al., 2012; Ghozali, 2015). Ketiga

pengukuran pertama dikelompokkan dalam convergent validity.

Convergent validity mengukur besarnya korelasi antara indikator dengan

variabel laten.

Pada uji convergent validity dari pemeriksaan individaul item

reliability, dapat dilihat dari nilai standarized loading factor.

Standarized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antara


setiap item pengukuran (indikator) dengan konstruknya. Nilai loading

factor diatas 0,7 dapat dikatakan ideal, artinya bahwa indikator tersebut

dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur konstruk jika

angkanya antara 0,5 – 0,6 dikatakan cukup (Ghozali, 2015).

Selanjutnya melihat interval consistency reliability dari nilai

composite reliability. Composite reliability lebih baik dalam mengukur

intenal consistency dibandingkan cronbach’s alpha dalam model SEM

dikarenakan composite reliability tidak mengasumsikan kesamaan boot

dari setiap indikator. Cronbach’s alpha cenderung menaksir lebih

rendah construct reliability dibandingkan composite reliability. Nilai

batas 0,7 ke atas berarti dapat diterima dan diatas 0,8 dan 0,9 berarti

sangat memuaskan.

Ukuran lain dari convergent validity adalah nilai average variance

extracted (AVE). Nilai ini menggambarkan besaran varian atau

keragaman variabel manifes yang dapat dikandung oleh konstruk laten.

Nilai AVE minimal 0,5 menunjukkan ukuran convergent validity yang

baik. Artinya, variabel laten dapat menjelaskan rata-rata lebih dari

setengah variance dari indikator-indikatornya.

Discriminant validity dievaluasi melalui cross loading, kemudian

membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antar konstruk.

Ukuran cross loading adalah membandingkan korelasi indikator dengan

konstruknya dan konstruk blok lainnya. Bila korelasi antara indikator

dengan konstruknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstuk blok


lainnya, hal ini menunjukkan konstruk tersebut memprediksi ukuran

pada blok mereka dengan lebih baik dari blok lainnya. Ukuran

discriminant validity lainnya adalah bahwa nilai akar AVE harus lebih

tinggi daripada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya atau

nilai AVE lebih tinggi dari kuadrat korelasi antar konstruk.

b. Analisis Model Struktural (Inner model)

Analisis model struktural dilakukan melalui enam tahapan m=pengujian,

yaitu pengujian path coefficient ( β ), coefficient of determinant (R2), t-

test menggunakan metode bootstrapping, effect size (f2), predictive

relevance (Q2), dan relative impact (q2) (Hair et al., 2012; Ghozali,

2015).

1. Uji Path Coefficient ( β )

Uji path coefficient dilakukan dengan melihat signifikansi hubungan

antar konstruk. Hal ini dapat dilihat dari koefisien jalur (path

coefficient) yang menggambarkan kekuatan hubungan antara

konstruk. Path coeffisient diuji dengan nilai ambang batas 0,1 untuk

menyatakan bahwa jalur (path) yang dimaksud mempunyai

pengaruh di dalam model.

2. Uji Cofficient of Determinant (R2)

Mengevaluasi coefficient of determinant (R2) untuk menjelaskan

varian dari tiap target endogeneous variable dengan standar

pengukuran sekitar 0,67 sebagai kuat, sekitar 0,33 moderat, dan 0,19

atau dibawahnya menunjukkan tingkat varian lemah.


3. Uji T-Test

Melihat nilai t-test dengan metode bootstrapping menggunakan uji

two-tailed dengan tingkat signifikasi 5% untuk menguji hipotesis-

hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian akan diterima jika memiliki

t-test lebih besar dari 1,96.

4. Uji Effect Size (f2)

Pengujian f2 (effect size) untuk memprediksi pengaruh variabel

tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model dengan nilai

ambang batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,015 untuk

menengah, dan 0,35 untuk pengaruh besar. F2 dihitung dengan

menggunakan rumus sebaga berikut.

2 R 2 include−R2 exclude
f = 2
1−R include

Keterangan:

R2included = nilai R2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen

dimasukkan ke model.

R2exclude= nilai R2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen dieluarkan

dari model.

5. Predictive Relevance (Q2)

Menguji Q2 (predictive relevance) dengan metode blindfolding untuk

memberikan bukti bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam

model mempunyai keterkaitan (predictive relevance) dengan


variabel lainnya dalam model dengan ambang batas pengukuran

diatas nol.

6. Relative Impact (q2)

Pengujian q2 (relative impact) masih dengan metode blindfolding

untuk mengukur relatif pengaruh sebuah keterkaitan prediktif sebuah

variabel tertentu dengan variabel lainnya dengan nilai ambang batas

sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh

menengah/sedang, dan 0,35 untuk pengaruh besar. Rumus yang

digunakan untuk perhitungan q2 adalah sebagai berikut.


2 2
Q include−Q exclude
2
1−Q include

Keterangan:

Q2included = nilai Q2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen

dimasukkan ke model.

Q2exclude= nilai Q2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen dikeluarkan

dari model.

Pada PLS-SEM juga diatur mengenai penentuan sampel untuk

penelitian, yaitu 10 kali dari jumlah maksimum anak panah (jalur)

yang mengarah pada variabel laten (10 time rule of thumb) (Hair et

al., 2013 dalam Sholihin dan Ratmono, 2013).


2.15 SmartPLS

SmartPLS merupakan salah satu software yang biasa digunakan dalam

analisis menggunakan PLS-SEM, software ini dikembangkan oleh

University of Hamburg, Jerman (Ghozali & Latan, 2015).

Aplikasi SmartPLS memiliki tujuan yang sama dengan Lisrel dan

AMOS yaitu untuk menguji hubungan antara variabel, baik sesama variabel

latent maupun dengan variabel, atau manifest. SmartPLS memiliki

kelebihan dengan kemampuan mengeolah data baik untuk model SEM

formatif ataupun reflektif model SEM formatif memiliki ciri-ciri

diantaranya adalah variabel laten atau konstrak dibangun oleh variabel

indikator dimana panah mengarah dari variabel konstrak ke variabel

indikator. Model SEM reflektif merupakan model SEM dimana variabel

konstrak merupakan refleksi dari variabel indicator, sehingga panah

mengarah dari variabel indicator ke variabel latent. Secara statistik,

konsekuensinya adalah tidak ada nada nilai eror pada vaariabel indikator.

Oleh karena itu SmartPLS ini dikhususkan untuk melakukan olah data SEM

dengan sampel kecil, maka tidak cocok digunakan untuk penelitian dengan

sampel besar (Putra, 2018).


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif

dalam proses pengumpulan data dalam mecapai tujuan dari penelitian ini

yaitu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

kepuasan pengguna berdasarkan model Technology Acceptance Model

(TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS). Peneliti

mengawali penelitian ini dengan melakukan studi literatur untuk

mengumpulkan data yang dijadikan referensi berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya untuk mendapatkan landasan teori sesuai masalah yang akan

diteliti. Setelah itu peneliti melakukan observasi dengan cara mendatangi

tempat penelitian dan melakukan pengamatan terkait gambaran umum

SIAKAD Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

Setelah melakukan observasi melakukan wawancara untuk

memperoleh data tambahan pada penelitian ini. Setelah melakukan

wawancara, peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan

kuesioner baik secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya data

hasil kuesioner diolah menggunakan perangkat lunak pengolah angka

yaitu Microsoft Excel dan dilakukan proses analisis kuantitatif

mengunakan pendekatan PLS-SEM dengan tools SmartPLS 3.0.


3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Studi Pustaka

Peneliti mengawali penelitian ini dengan melakukan studi

literatur untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan

masalah yang sedang diteliti. Studi literatur yang peneliti lakukan

dengan membaca buku, jurnal, artikel mengenai metode

penelitian kuantitatif, analisis sistem, Technology Acceptance

Model (TAM), End User Computing Satisfaction (EUCS),

Keamanan suatu sistem, PLS-SEM dan SmartPLS. Selain itu

peneliti juga membaca artikel serta jurnal terkait penerimaan

pengguna dan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi.

Studi literatur ini dilakukan agar peneliti mengetahui kekurangan

dan kelebihan dari penelitian sebelumnya. Berikut beberapa

jurnal, artikel dan skripsi sejenis yang telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya.
Tabel 3. 1 Literatur Penelitian Sejenis

No. Peneliti Judul Model Tujuan Variabel Hasil


1. Ridwan Hidayat Analisis Kepuasan TAM dan Menganalisis kepuasan - Perceived 81,4% responden merasa puas
Meha (2019) Pengguna Sistem EUCS pengguna akhir AIS UIN Usefulness dalam penggunaan AIS.
Informasi Akademik Jakarta menggunakan - Perceived Dalam penelitian ini, enam
di UIN Syarif metode TAM dan EUCS. Ease of Use dari tujuh hipotesis pada
Hidayatullah - Content penelitian ini diterima yaitu:
- Accuracy PU→EUS, PEOU→EUS,
- Format CON→EUS, ACC→EUS,
- Ease of Use FOR→EUS, TIM→EUS.
- Timeliness Sedangkan untuk hipotesis
yang dtitolak yaitu
EOU→EUS.
2. Sefan Linders Using The TAM Mengetahui perbedaan - Perceived Perceived Ease of Use
(2004) Technology Mandatory antara penggunaan Usefulness menjadi lebih penting pada
Acceptance Model System sistem informasi yang - Perceived sistem yang bersifat
in determining bersifat mandatory dan Ease of Use mandatory use. Namun
Strategies for voluntary ketika - Attitude Perceived Usefulness masih
Implementation of mengukur keberhasilan - IS Success menjadi penentu pada variabel
Mandatory IS. suatu sistem. Attitude.
3. Dwi Praja Analisis Faktor TAM dan Mengetahui kesuksesan - Perceived Responden merasa puas
Anggrayeni Kesuksesan Sistem EUCS sistem mandatory use Usefulness dengan aplikasi UR, dilihat
(2015) Mandatory Use berdasarkan hasil - Perceived dari nilai mean sebesar 3,7
Berdasarkan Model penerimaan pengguna Ease of Use dari nilai maksimal 5. Dalam
TAM dan EUCS aplikasi UR yang - Attitude penelitian ini, pengguna
(Studi Kasus: ditinjau dari kepuasan - User menyatakan paling puas
Aplikasi UR pada pengguna. Satisfaction dengan kemudahan
BPJS Kesehatan penggunaan (ease of use)
Divisi Regional VII aplikasi UR.
Jawa Timur)
4. Charlesto Analisis Penerimaan TAM dan Menganalisis bahwa - Perceived Dua dari tujuh hipotesis yang
Sekunders P.L Pengguna Akhir EUCS model TAM dan EUCS Usefulness ada ditolak, yaitu variabel
(2006) dengan dapat mempengaruhi - Perceived Content dan Format tidak
Menggunakan TAM diterimanya sistem core Ease of Use berpengaruh signifikan
dan EUCS terhadap banking pada Bank - Content terhadap penerimaan
Penerapan Sistem ABC. - Accuracy (acceptance) penggunaan
Core pada Bank - Format sistem core banking.
ABC - Ease of Use
- Timeliness

5. Yuli Harwani, Security and Ease of Security, Menentukan dan - Security Security dan Ease of Use
Safitri (2017) Use Effect on Ease Of Use, menganalisis pengaruh - Ease of Use mempengaruhi kepuasan
Customers’ Customer keamanan dan - Customer pelanggan secara signifikan.
Satisfaction Satisfaction kemudahan penggunaan Satisfaction
Shopping in pada kepuasan
Tokopedia pelanggan.
6. Rosalina (2017) Pengujian Kepuasan EUCS Mengetahui status - Content 75,7% responden merasa puas
Sistem Informasi kepuasan pengguna akir - Accuracy saat menggunakan sistem AIS
Menggunkaan End AIS UIN Jakarta serta - Format UIN Jakarta. Tiga dari sebelas
User Computing menguju faktor-faktor - Ease of Use hipotesis ditolak, yaitu
Satisfaction (Studi apa yang mempengaruhi - Timeliness ACC→EUS, FOR→EUS, dan
Kasus: Sistem kepuasan pengguna akhir - Security SEC→EUS. Sedangkan
Informasi Akademik UIN Jakarta. delapan hipotesis yang
UIN Syarif diterima yaitu CON→ACC,
Hidayatullah CON→FOR, CON→EUS,
Jakarta) CON→EOU, EOU→EUS,
CON→TIM, TIM→EUS, dan
CON→SEC.
7. Eki Nugraha Analisis dan TAM dan Mengetahui faktor-faktor - Usefulness Pada model TAM variabel
(2014) Pengukuran EUCS dari model TAM dan - Ease of Use Usefulness mempengaruhi
Technology EUCS yang dapat - Content diterimanya SINDO,
Acceptance Model mempengaruhi - Accuracy sedangkan variabel Ease of
(TAM) dan End diterimanya SINDO - Format Use tidak mempengaruhi
User Computing - Ease penerimaan SINDO.
Satifaction (EUCS) - Timelines Pada model EUCS, variabel
Terhadap Content, Accuracy, dan Ease
Penerimaan dapat mempnegaruhi
Penerapan Sistem penerimaan SINDO,
Input Nilai Dosen sedangkan variabel Format
(SINDO) dan Timeliness tidak
mempengaruhi penerimaan
SINDO.
8. Muhaji Bayu Evaluasi Penerapan TAM dan Mengevaluasi - Content Secara keseluruhan SIAKAD
Suryawan dan SIAKAD Politeknik EUCS penggunaan SIAKAD - Accuracy PNM dapat diterima dengan
Prihandoko Negeri Madiun pada Politeknik Negeri - Format baik yang dibuktikan dengan
(2017) Menggunakan Madiun (PNM) - Ease model TAM dengan variabel
Pendekatan TAN menggunakan TAM dan - Timeliness Usefulness dan Ease of Use
dan EUCS EUCS. - Ease of Use terhadap variabel Acceptance
Usefulness baik secara parsial maupun
simultan.
Pada model EUCS pengguna
jug amerasa puas, akan tetapi
secara parsial hanya variabel
Content dan Ease yang
berpengaruh positif terhadap
kepuasan. Sedangkan variabel
Accuracy, Format, dan
Timeliness tidak berpengaruh
positif terhadap kepuasan.
9. Atin Istiarni Analisis Penerimaan TAM dan Menguji model - Perceived Variabel PU, Format,
(2016) Sistem Informasi EUCS penerimaan pengguna Usefulness Timeliness secara positif
Perpustakaan sistem informasi - Perceived berpengaruh signifikan
Berbasisi TAM dan perpustakaan di Ease of Use terhadap penerimaan dan
EUCS di Universitas - Contennt kepuasan pengguna sistem
Perpustakaan Muhammadiyah - Accuracy informasi perpustakaan
Universitas Magelang berbasis TAM - Format Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah dan EUCS. - Ease of Use Magelang.
Magelang - Timeliness Sedangkan variabel yang
ditolak antara lain, PEOU,
Content, Accuracy, Ease of
Use.
10. Emanuel Andika Pengaruh TAM dan TAM dan Mengetahui pengaruh - Perceived Variabel PU, PEOU, Content,
Sanjaya (2018) EUCS terhadap EUCS positif Kegunaan Usefulness Format, Ease Of Use,
Penerimaan Persepsian dan - Perceived Timeliness mempengaruhi
Pengguna Akhir Kemudahan Penggunaan Ease of Use secara signifikan penerimaan
Electronic Data Persepsian, Isi, Akurasi, - Contennt pengguna akhir EDP yang
Processing dengan Bentuk, Kemudahan - Accuracy dimediasi oleh sikap
Sikap Sebagai Penggunaan dan - Format penggunaan di Anugerah
Variabel Mediasi Ketepatan Waktu - Ease of Use Fabric Store kecuali variabel
(Studi Kasus di terhadap penerimaan - Timeliness Akurasi yang tidak secara
Anugerah Fabric pengguna akhir signifikan mempengaruhi
Store Yogyakarta) Electronic Data penerimaan pengguna akhir
Processing (EDP) EDP di Anugerah Fabric
dengan Sikap sebagai Store.
variabel mediasi di
Anugerah Fabric Store.
3.2.2 Observasi

Observasi dilakukan secara langsung terhadap website sistem informasi

akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dengan cara menggunakannya.

Peneliti bisa mengakses website tersebut dengan login menggunakan username

dan password milik saudara peneliti yang berkuliah disana.

3.2.3 Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti sebagai studi pendahuluan untuk

mengumpulkan data-data yang dapat mendukung penelitian ini. Peneliti

melakukan wawancara kepada salah satu staf yang mengelola website SIAKAD

yaitu Ibu Nurfiyah dan Bapak Asep selaku Kasubid Operasi dan Layanan untuk

mengetahui tentang SIAKAD ini secara lebih dalam.

3.2.4 Kuesioner

Kuesioner peneliti bagikan secara langsung dan tidak langsung. Kuesioner

disebarkan kepada pengguna akhir SIAKAD UBJ yang terdiri dari mahasiswa,

dosen, biro dan karyawan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Tujuan

pembuatan kuesioner ini adalah untuk menganalisis penerimaan dan kepuasan

pengguna terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara

Jakarta Raya serta faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan dan kepuasan

pengguna dimana daftar pertanyaan mengacu pada model penelitian dan

menggunakan skala likert sebagai skala penilaiannya. Penyebaran secara

langsung dilakukan dengan tatap muka, sedangkan penyebaran kuesioner secara

tidak langsung dilakukan dengan bantuan fitur Google Forms untuk proses
pengisian dan bantuan sosial media untuk proses penyebaran link kuesioner

tersebut.

3.3 Metode Analisis Data

3.2.1 Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua model utama, yaitu Technology

Acceptance Model (TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS) dalam

lingkungan penggunaan sistem informasi yang bersifat mandatory use. Maka

model yang digunakan dalam penelitian ini adalah didasari oleh Model

Technology Acceptance Model (TAM) oleh Davis (1989) yang dimodifikasi

menjadi model TAM Mandatory Use oleh Sefan Linders (2004) digambarkan

sebagai berikut.

Perceived
Usefulness

User
Attitude
Satisfaction

Perceived
Ease of Use

Gambar 3. 1 TAM Mandatory Use (Linders, 2004)

Sefan Linders (2004) menemukan bahwa TAM yang ditemukan oleh

Davis tersebut tidak cocok untuk mengetahui kesuksesan penerapan sistem

informasi pada sistem yang bersifat Mandatory Use. Menurut Sefan, model

tersebut lebih cocok diterapkan pada sistem yang bersifat Voluntary Use, dimana

pengguna sistem informasi dapat dengan leluasa memilih sistem apa yang ingin

digunakan untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya sehingga kemudahan


dan kebermanfaatan yang didapat pengguna berimbas pada Intention to Use

dalam menggunakan sistem tersebut. Sedangkan untuk sistem yang bersifat

Mandatory Use, pengguna sistem tidak mempunyai pilihan dalam menggunakan

sistem, sehingga variabel kemudahan dan kemanfaatan yang didapat pengguna

berimbas pada kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem tersebut

(Linders, 2004).

End User
Computing
Satisfaction

Ease of
Content Accuracy Format Use Timeliness

Gambar 3. 2 End User Computing Satisfaction (Doll & Torkzadeh, 1998)

Gambar 3.2 merupakan model dari End User Computing Satisfaction

(EUCS) yang terdiri dari 5 (lima) variabel, yaitu Content, Accuracy, Format, Ease

of Use, dan Timeliness.

Security

Customer
Satisfaction

Ease of
Use

Gambar 3. 3 Model Penelitian oleh Harwani & Safitri (2017)


Peneliti menambahkan variabel Security sebagai variabel independen yang

terhubung dengan kepuasan pengguna seperti penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Harwani & Safitri (2017). Jadi, peneliti menggunakan 2 (dua)

model utama yaitu dari TAM (Technology Acceptance Model) dan EUCS (End

User Computing Satisfaction) dengan tambahan variabel Security. Sehingga

model penelitian yang peneliti ajukan seperti berikut.

Perceived
Ease of Use
User
Attitude Satisfaction

Perceived
Usefulness

Content

Accuracy

Format

Ease of Use

Timeliness

Security

Gambar 3. 4 Model Usulan Penelitian


3.2.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada model penelitian yang diajukan, berikut merupakan

beberapa hipotesis yang telah peneliti buat.

H1 : Apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh positif

secara signifikan terhadap sikap pengguna (attitude)?

H2 : Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh positif

secara signifikan terhadap sikap pengguna (attitude)?

H3 : Apakah Attitude berpengaruh positif secara signifikan

terhadap User Satisfaction?

H4 : Apakah Content berpengaruh positif secara signifikan

terhadap User Satisfaction?

H5 : Apakah Accuracy berpengaruh positif secara signifikan

terhadap User Satisfaction?

H6 : Apakah Fomat berpengaruh positif secara signifikan

terhadap User Satisfaction?

H7 : Apakah Ease of Use berpengaruh positif secara signifikan

terhadap User Satisfaction?

H8 : Apakah Timeliness berpengaruh positif secara signifikan

terhadap User Satisfaction?

H9 : Apakah Security berpengaruh positif secara signifikan

terhadap User Satisfaction?


3.2.3 Indikator Penelitian

Berikut adalah penjabaran dari variabel dan indikator dari sembilan

variabel yang digunakan dalam penelitian:

Tabel 3. 2 Indikator Penelitian

Indikator
Variabel Referensi
Kode Nama Indikator
POU1 Mudah dipelajari Davis (1989)
Perceived
POU2 Mudah untuk diingat Linders (2004)
Ease Of
POU3 Mudah dioperasikan Eki dan Misfariyan (2014)
Use
POU4 Mudah digunakan
PU1 Lebih efisien Davis (1989)
PU2 Meningkatkan kinerja Linders (2004)
Perceived Eki dan Misfariyan (2014)
PU3 Memudahkan
Usefulness
PU4 Efektif
PU5 Menguntungkan
ATT1 Menyenangkan Davis (1989)
Attitude ATT2 Ide cemerlang Linders (2004)
ATT3 Suka terhadap aplikasi
CON1 Ketepatan informasi Doll dan Torkzadeh
CON2 Memenuhi kebutuhan (1988)
Content CON3 Sesuai dengan Azleen dan Zulkeflee
kebutuhan pengguna (2011)
CON4 Cukup informasi Ahmad dan Ibnu (2018)
ACC1 Keakuratan informasi Doll dan Torkzadeh
ACC2 Kepuasan keakuratan (1988)
Accuracy Azleen dan Zulkeflee
(2011)
Ahmad dan Ibnu (2018)
FOR1 Mudah dipahami Doll dan Torkzadeh
FOR2 Kejelasan penyajian (1988)
Format informasi Azleen dan Zulkeflee
FOR3 Ditata dengan serasi (2011)
Ahmad dan Ibnu (2018)
TIM1 Ketepatan waktu Doll dan Torkzadeh
TIM2 Informasi up to date (1988)
Azleen dan Zulkeflee
Timeliness
(2011)
Ahmad dan Ibnu (2018)
EOU1 Mudah digunakan Doll dan Torkzadeh
EOU2 Interface user friendly (1988)
Ease of Use EOU3 Sistem service Azleen dan Zulkeflee
(2011)
Ahmad dan Ibnu (2018)
SEC1 Keamanan akses Arasu dan Viswanathan
SEC2 Kerahasiaan data (2011)
Security SEC3 Jaminan keamanan Ki Han dan Jae Ik (2009)
SEC4 Preventif Jin Young dan Dong Eui
(2006)
User US1 Kecukupan Doll dan Torkzadeh
Satisfaction US2 Efektivitas (1988)
US3 Efisiensi Azleen dan Zulkeflee
US4 Kepuasan secara (2011)
menyeluruh Ahmad dan Ibnu (2018)

3.2.4 Perancangan Kuesioner

Berdasarkan model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,

dilakukan perancangan kuesioner yang nantinya dijadikan sumber data utama

untuk mengetahui tingkat penerimaan dan kepuasan pengguna serta mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruji penerimaan pengguna terhadap sistem

informasi akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Kuesioner yang

dirancang terdiri dari 7 pertanyaan umum mengenai profil dari responden untuk

kemudian menjadi data demografis penelitian dan 34 pertanyaan pengujian yang

telah disesuaikan dengan variabel-variabel pada model penelitian.

Penelitian ini menggunakan skala likert pada pengisian kuesioner dengan

skala penilaian menggunakan lima pilihan jawaban yang terdiri dari:

Tabel 3. 3 Bobot Skala Likert

Jawaban Bobot
Sangat Setuju/ Selalu/ Sangat Positif 5
Setuju/ Sering/ Positif 4
Ragu-Ragu/Kadang-Kadang/Netral 3
Tidak Setuju/ Hampir Tidak Pernah/ Negatif 2
Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah 1

Kuesioner ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, pertanyaan mengenai

profil responden. Dan kedua, pertanyaan mengenai penerimaan dan kepuasan

responden terhadap SIAKAD UBJ. Pertanyaan profil responden yag terdiri dari

7 pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 4 Pertanyaan Profil Responden

No Pertanyaan Jawaban
1 Nama
2 Email/No.Handphone
3 Jenis Kelamin ☐ Laki-Laki
☐ Perempuan
4 Status Kepenggunaan ☐ Mahasiswa
☐ Dosen
☐ Biro
☐ Karyawan
5 Berapa lama Anda ☐ < 1 tahun
menggunakan SIAKAD ☐ 1-2 tahun
UBJ? ☐ 2-3 tahun
☐ > 3 tahun
6 Secara umum, apakah Anda ☐ Menerima
menerima penggunaan ☐ Netral
SIAKAD UBJ? ☐ Tidak Menerima
7 Secara umum, apakah Anda ☐ Puas
merasa puas dengan adanya ☐ Netral
SIAKAD UBJ? ☐ Tidak Puas

Sedangkan indikator dan daftar pernyataan mengenai penerimaan dan

kepuasan yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 34 pernyataan

dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3. 5 Indikator dan Pernyataan Penelitian

Variabel Indikator Pernyataan


Mudah dipelajari SIAKAD UBJ mudah untuk saya
pelajari.
Mudah untuk diingat Fitur-fitur yang ada pada SIAKAD
UBJ jelas dan mudah untuk
Perceived diingat.
Ease Of Use Fleksibel SIAKAD UBJ fleksibel digunakan,
dapat diakses kapan saja dan
dimana saja.
Mudah digunakan Secara keseluruhan SIAKAD UBJ
mudah digunakan
Lebih efisien SIAKAD UBJ bermanfaat dalam
meningkatkan efisiensi pencarian
informasi perkuliahan.
Mempercepat kerja SIAKAD UBJ membuat pekerjaan
saya dalam memperoleh informasi
perkuliahan menjadi lebih cepat.
Memudahkan SIAKAD UBJ memudahkan saya
Perceived
untuk mengetahui informasi
Usefulness
mengenai perkuliahan.
Efektif SIAKAD UBJ bermanfaat dalam
meningkatkan efektivitas pencarian
informasi perkuliahan.
Manfaat Secara keseluruhan SIAKAD UBJ
sangat bermanfaat dalam kegiatan
perkuliahan.
Menyenangkan Dengan menggunakan SIAKAD
UBJ memperoleh informasi
perkuliahan jadi lebih
menyenangkan.
Attitude
Ide cemerlang Adanya SIAKAD UBJ merupakan
ide cemerlang.
Suka terhadap Secara keseluruhan saya suka
aplikasi terhadap SIAKAD UBJ.
Ketepatan informasi Informasi yang disediakan oleh
SIAKAD UBJ sudah tepat.
Memenuhi Informasi yang diberikan oleh
kebutuhan SIAKAD UBJ dapat memenuhi
kebutuhan saya.
Content
Sesuai dengan Laporan yang disediakan SIAKAD
kebutuhan pengguna UBJ sudah sesuai dengan
kebutuhan saya.
Cukup informasi SIAKAD UBJ memberikan
informasi yang cukup.
Accuracy Keakuratan Informasi yang dihasilkan oleh
informasi SIAKAD UBJ sangat akurat.
Kepuasan Secara keseluruhan saya merasa
keakuratan puas dengan keakuratan dari
informasi yang disajikan dalam
SIAKAD UBJ.
Mudah dipahami Tampilan interface (antarmuka)
SIAKAD UBJ mudah dipahami.
Kejelasan penyajian Laporan yang disajikan SIAKAD
informasi UBJ sudah dalam format yang
Format
jelas.
Ditata dengan baik Tampilan interface (antarmuka)
SIAKAD UBJ sudah tertata
dengan baik.
Ketepatan waktu SIAKAD UBJ memberikan
informasi yang saya butuhkan
Timeliness secara tepat waktu.
Informasi up to date SIAKAD UBJ memberikan data
terkini (up to date).
Mudah digunakan SIAKAD mudah untuk digunakan.
Interface user Tampilan SIAKAD UBJ sangat
Ease of Use friendly user friendly.
Sistem service SIAKAD UBJ meyediakan tombol
bantuan dalam penggunaannya.
Keamanan akses SIAKAD UBJ dapat diakses secara
aman.
Kerahasiaan data SIAKAD UBJ dapat menjaga
kerahasiaan data saya.
Security Jaminan keamanan SIAKAD UBJ dapat menjamin
keamanan data pribadi saya.
Preventif SIAKAD UBJ menyediakan
fasilitas pengaturan keamanan bagi
saya.
User Kecukupan SIAKAD UBJ dapat memenuhi
Satisfaction kebutuhan saya.
Efektivitas SIAKAD UBJ meningkatkan
efektivitas pekerjaan yang saya
lakukan.
Efisiensi SIAKAD UBJ meningkatkan
efisiensi pekerjaan yang saya
lakukan.
Kepuasan secara Secara keseluruhan saya puas
menyeluruh dengan kinerja SIAKAD UBJ.
3.2.5 Pelaksanaan Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan secara tidak langsung kepada responden.

Penyebaran kuesioner secara tidak langsung ini dilakukan dengan bantuan

Google Forms untuk pengisian kuesioner dan menggunakan bantuan dari Ibu

Nurfiyah selaku IT HelpDesk di Pusat Data dan Teknologi Informasi Universitas

Bhayangkara dalam penyebaran link dari kuesioner tersebut.

Peneliti menggunakan simple random sampling untuk pengambilan

sampelnya, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak. Populasi pada penelitian ini adalah pengguna Sistem Infomasi Akademik

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang terdiri dari mahasiswa, dosen, biro,

dan karyawan. Populasi yang tercatat pada tanggal 22 Januari 2020 adalah

13.470 pengguna aktif SIAKAD.

Peneliti menggunakan Rumus Slovin dalam penentuan jumlah minimal

sampel dengan menggunakan standard error sebesar 7% karena alasan

keterbatasan waktu dan pandemi COVID 19 yang menyebabkan pembelajaran di

perguruan tinggi dilakukan secara online sehingga peneliti tidak dapat

menyebarkan kuesioner secara langsung. Berikut adalah perhitungan minimal

sampel penelitian.

13.470
n= =201,0358
(1+13.470 x 0,0 72 )

Dari perhitungan diatas dengan ju1mlah populasi 13.470, maka jumlah

sampel yang didapat adalah 201 sampel. Menurut Champion (1981) dalam

(Indrawan & Yuniawati, 2014), uji statistik akan efektif jika sampel yang
digunakan antara 120 sampai dengan 250 responden. Oleh karena itu, jumlah

sampel peneliti dinyatakan efektif karena berjumlah 201 responden.

3.4 Analisis Data dan Interpretasi Hasil

Setelah semua data terkumpul dilakukan analisis pada penelitian ini, analisis data

dibagi menjadi dua yaitu analisis deskriptif dan analisis inferential. Pertama, peneliti

melakukan analisis deskriptif data demografis dengan menggunakan bantuan perangkat

lunak pengolah angka yaitu Microsoft Excel. Data responden dikelompokkan menjadi

beberapa bagian yaitu jenis kelamin, status kepenggunaan, status penerimaan pengguna,

dan status kepuasan pengguna. Selanjutnya dilakukan pengolahan data secara inferential

untuk menganalisa data dan menguji hipotesis pada penelitian ini dengan pendekatam

PLS-SEM menggunakan software SmartPLS versi 3.0.

Pada analisis dengan menggunakan SmartPLS terdiri dari dua sub model yaitu

model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model). Model

pengukuran (outer model) bertujuan untuk menilai validitas dan reliabilitas model,

sebagaimana dijelaskan lebih lanjut pada bab 2. Pada outer model terdiri dari empat

tahap pengujian yaitu individual item reliability, internal consistency reliability,

average variance ectracted, dan discriminant validity. Analisis model struktural (inner

model) ini bertujuan untuk melihat hubungan antar variabel laten. Uji inner model

terdiri dari enam tahap pengujian, yaitu pengujian path coefficient ( β ), coefficient of

determinant (R2), t-test menggunakan metode bootstrapping, effect size (f2), predictive

relevance (Q2), dan relative impact (q2)


3.5 Kerangka Penelitian

Berikut ini merupakan kerangka penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai

dasar peneliti untuk melakukan penelitian.


Mulai

Studi Pustaka
Identifikasi dan
Metode Observasi
Perumusan
Masalah Pengumpulan
Wawancara Technology
Data Acceptance
Kuesioner Model (TAM)

Metode End User


Penelitian Model Computing
Penelitian Satisfaction
(EUCS)
Penentuan
Metode Analisis
Sampel Security

Perancangan
Kuesioner
Analisis
Demografis

Interpretasi Analisis Outer


Hasil Penelitian Model

Analisis Inner
Model

Kesimpulan dan
Saran

Selesai

Gambar 3. 5 Kerangka Penelitian


BAB IV

PEMBAHASAN

1.

2.

3.

4.

4.1. Gambaran Umum Institusi

1.

2.

3.

4.

4.1.1. Struktur Organisasi

Organisasi Direktorat Pengembangan Teknologi Informasi

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya memiliki fungsi-fungsi operasional

yang sebagian dirangkap oleh fungsi pengembangan, terkait dengan

permasalahan permasalahan terkait dengan aplikasi sistem informasi dan


infrastruktur TI. Berikut ini adalah susunan struktur organisasi dari

Direktorat pengembangan teknologi informasi Universitas Bhayangkara

Jakarta Raya.

4.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Direktur Pengembangan Teknologi Informasi

a. Bertanggung jawab mentransformasikan seluruh kebijakan TI UBJ.

b. Bertanggung jawab atas seluruh kebijakan dan program kerja pengembangan

dan operasional TI UBJ.

c. Bertanggung jawab mengoordinasikan seluruh sumber daya yang diperlukan

dalam pengembangan dan operasional TI UBJ.

d. Menyusun perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan

seluruh kegiatan TI UBJ.

2. Kasubdit Perencanaan dan Tata Kelola TI

a. Bertanggung jawab menerjemahkan Masterplan TI UBJ ke dalam

perencanaan TI UBJ tahunan sesuai dengan kondisi yang dihadapi UBJ.

b. Bertanggung jawab menyelaraskan seluruh usulan perencanaan TI UBJ dalam

rencana TI tahunan.

c. Bertanggung jawab merancang kebijakan, standar, prosedur dan kriteria

ketatakelolaan TI UBJ.

d. Bertanggung jawab melaksanakan quality assurance layanan TI UBJ.

e. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyusun Laporan Bulanan.

3. Kasubdit Pengembangan dan Rekayasa TI


a. Bertanggung jawab menyusun perencanaan pengembangan aplikasi dan

Infrastruktur TI UBJ.

b. Bertanggung jawab mengoordinasikan dan melaksanaan pengembangan

aplikasi dan infrastruktur TI UBJ.

c. Bertanggung jawab melaksanakan quality control pengembangan aplikasi dan

infrastruktur TI UBJ.

d. Bertanggung jawab mengoordinasikan sumber daya internal maupun pihak

ke-3 dalam pelaksanaan pengembangan aplikasi dan infrastruktur TI UBJ.

e. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyusun Laporan Bulanan.

4. Kasubdit Operasi dan Layanan TI

a. Bertanggung jawab memastikan seluruh operasional layanan TI UBJ berjalan

dengan lancar dan terkendali.

b. Bertanggung jawab dalam pengelolaan permasalahan-permasalahan layanan

TI dan permintaan layanan baru TI UBJ.

c. Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan

operasional layanan TI UBJ.

d. Bertanggung jawab dalam pengelolaan kesekretariatan dan ketatausahaan

Direktorat PTI UBJ.

e. Melakukan evaluasi dan menyusun Laporan Bulanan

5. Staf Sie Evaluasi dan Assurance

a. Menyusun kerangka kerja dan prosedur evaluasi dan quality assurance

pengembangan dan operasional TI UBJ.


b. Mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan quality assurance

pengembangan dan operasional TI UBJ.

c. Melakukan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan serta menyusun

Laporan Mingguan.

6. Staf Sie Tata Kelola TI

a. Menyusun kerangka kerja dan prosedur ketatakelolaan TI UBJ.

b. Mengoordinasikan pelaksanaan sosialisasi, penerapan dan evaluasi

pelaksanaan ketatakelolaan TI UBJ.

c. Melakukan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan serta menyusun

Laporan Mingguan.

7. Staf Sie Sistem Informasi

1) Fokus Pengembangan

a. Menyusun perencanaan dan melaksanaan pengembangan aplikasi SI

UBJ, sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

b. Melakukan proses quality control pelaksanaan pengembangan aplikasi SI

UBJ.

c. Membantu menyelesaikan permasalahan aplikasi SI UBJ dan

memperbarui dokumentasi konfigurasi aplikasi.

d. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyusun laporan mingguan.

2) Fokus dukungan operasional

a. Menindak lanjuti permasalahan aplikasi SI yang di eskalasikan oleh

helpdesk TI.
b. Berkoordinasi dengan ‘fokus pengembangan’ untuk menyelesaikan

permasalahan aplikasi.

c. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyusun laporan mingguan.

8. Staf Sie Infrastruktur Teknologi Informasi

1) Fokus Pengembangan

a. Menyusun perencanaan dan melaksanakan pengembangan infrastruktur

TI UBJ, sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

b. Melakukan proses quality control pelaksanaan pengembangan

infrastruktur TI UBJ.

c. Membantu menyelesaikan permasalahan infrastruktur TI UBJ dan

memperbarui.

d. Dokumentasi konfigurasi infrastruktur TI UBJ.

e. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyusun laporan mingguan.

2) Fokus dukungan operasional

a. Menindak lanjuti permasalahan infrastruktur TI yang di eskalasikan oleh

helpdesk TI.

b. Berkoordinasi dengan ‘fokus pengembangan’ untuk menyelesaikan

permasalahan infrastruktur TI.

c. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyusun laporan mingguan.

9. Staf Kesekretariatan dan Tata Usaha

a. Menyusun perencanaan dan melaksanaan kegiatan ketatausahaan &

kesekretariatan Direktorat PTI UBJ.

b. Mengelola dokumentasi dan arsip Direktorat PTI UBJ.


c. Melakukan evaluasi kegiatan dan menyusun laporan mingguan.

10. Staf Helpdesk TI

a. Melakukan pengelolaan penanganan keluhan dan permintaan layanan baru TI

UBJ (menerima, mengoordinasikan eskalasi, memantau proses penyelesaian

dan menyampaikan hasil penyelesaian masalah ke pengguna).

b. Pemeliharaan mesin absensi dan pooling data absensi.

c. Menyusun dokumentasi penanganan keluhan dan permintaan layanan baru SI

UBJ.

d. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan mingguan.

4.1.3. Sejarah SIAKAD UBJ

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya memiliki sistem informasi akademik

berbasis web yang diberinama SIAKAD UBJ. SIAKAD UBJ dibangun sejak tahun 2015

dan saat ini memiliki sebanyak 13.470 pengguna. Sistem informasi akademik yang

dibangun bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam kegiatan

administrasi akademik kampus secara online, seperti proses penerimaan mahasiswa baru

(PMB), pembuatan kurikulum, pembuatan jadwal perkuliahan, pengisi Kartu Rencana

Studi (KRS), pengisian nilai, pengolaan data dosen & mahasiswa, evaluasi belajar

mengajar serta berbagai kegiatan lainnya. Menurut penggunaannya, SIAKAD UBJ

termasuk ke dalam kategori mandatory use, yang merupakan sebuah alternatif yang harus

menggunakan sistem untuk melakukan kegiatan akademik.

Dengan adanya SIAKAD UBJ diharapkan dapat mengurangi kegiatan yang

sebelumnya manual menjadi terkomputerisasi sehingga mempercepat proses kegiatan

administrasi akademik.
4.2. Hasil dan Analisis

4.2.1. Hasil Analisis Demografis

Analisis demografis merupakan tahap dimana peneliti menganalisis jawaban

responden pada kuesioner, khususnya pada bagian profil responden serta mengenai

kepuasan pengguna terhadap Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Universitas

Bhayangkara Jakarta Raya.

Peneliti berhasil menngumpulkan data sebanyak 201 responden dalam kurun

waktu 2 bulan (8 Juni – 7 Agustus 2020). Informasi demografis yang dihasilkan meliputi

jenis kelamin, status kepenggunaan, lama penggunaan SIAKAD UBJ, status penerimaan

dan status kepuasan pengguna. Berikut hasil analisis demografis:

1. Jenis Kelamin

Gambar 4.2 dibawah ini menunjukkan bahwa dari 201 responden yang berhasil

dikumpulkan oleh peneliti, mayoritas berasal dari responden dengan berjenis kelamin

perempuan yaitu sebanyak 126 orang (63%). Sedangkan responden berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 75 orang (37%).


Jenis Kelamin

Laki-Laki
37%
Perempuan
63%

Laki-Laki Perempuan

Gambar 4. 2 Data Demografis Jenis Kelamin


2. Status Kepenggunaan

Gambar 4.3 dibawah ini menunjukkan bahwa dari 201 responden yang berhasil

dikumpulkan oleh peneliti, mayoritas berasal dari mahasiswa yaitu sebanyak 179 orang

(89%), dosen sebanyak 15 orang (7%), biro 5 orang (2%), dan karyawan 2 orang (1%).

Status Kepenggunaan
Biro Karyawan
Dosen 2% 1%
7%

Mahasiswa
89%

Mahasiswa Dosen Biro Karyawan

Gambar 4. 3 Data Demografis Status Kepenggunaan


3. Lama Pengunaan SIAKAD UBJ
Pada penelitian ini, peneliti berhasil mendapatkan responden berdasarkan lama

penggunaan SIAKAD UBJ. Dari jumlah responden sebanyak 201 orang, sebagian besar

responden telah menggunakan SIAKAD UBJ sejak lebih dari 3 tahun mencapai 65

orang (32%). Lalu disusul dengan 62 orang (31%) selama 1-2 tahun, lalu 42 orang

(21%) 2-3 tahun, dan 32 orang selama kurang dari 1 tahun (16%).

Lama penggunaan SIAKAD UBJ


< 1 tahun
2-3 tahun 16%
21%

> 3 tahun
32%
1-2 tahun
31%

< 1 tahun > 3 tahun 1-2 tahun 2-3 tahun

Gambar 4. 4 Data Demografis Lama Penggunaan SIAKAD UBJ


4. Status Penerimaaan Pengguna

Pada penelitian ini, peneliti berhasil mendapatkan responden berdasarkan status

penerimaan dalam penggunaan SIAKAD UBJ. Dari jumlah responden sebanyak 201

orang, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka menerima aplikasi SIAKAD

UBJ yaitu sebanyak 155 orang (77%), kemudian sebanyak 36 orang (18%) menyatakan

netral, dan sebanyak 10 orang (5%) yang menyatakan tidak menerima.


status penerimaan
tidak menerima
5%

netral
18% menerima
netral
tidak menerima

menerima
77%

Gambar 4. 5 Data Demografis Status Penerimaan


5. Status Kepuasan Pengguna

Pada penelitian ini, peneliti berhasil mendapatkan responden berdasarkan status

kepuasan dalam penggunaan SIAKAD UBJ. Dari jumlah responden sebanyak 201

orang, terdapat 94 orang (47%) menyatakan puas dengan penggunaan aplikasi SIAKAD

UBJ, lalu sebanyak 80 orang (40%) menyatakan netral, dan sebanyak 27 orang (13%)

menyatakan tidak puas.


status kepuasan
tidak puas
13%

netral
40% netral
puas
tidak puas

puas
47%

Gambar 4. 6 Data Demografis Status Kepuasan


4.2.2. Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model)

Pada tahap ini dilakukan analisis pengukuran model (measurement model) yaitu

analisis pengukuran model yang terdiri dari empat tahapan pengujian. Empat tahapan

pengujian meliputi individual item reability, internal consistency reliability, average

variance extracted, dan discriminant validity.


Gambar 4. 7 Model Penelitian
Berdasarkan gambar 4.7 Diatas merupakan model yang digunakan pada penelitian

ini yang terdiri dari 10 variabel dan 34 indikator. Berikut merupakan hasil analisis

pengukuran model yang dijelaskan dalam empat tahapan.

1. Uji Individual Item Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat standardized loading factor. Nilai ini

menggambarkan besarnya korelasi antara setiap indikator dengan variabelnya. Menurut


Hair, et al. (2017) nilai loading factor yang dapat dikatakan valid yaitu jika nilainya

lebih besar dari 0.7.

Tabel 4. 1 Analisis Outer Loading

ACC ATT CON EOU FOR POU PU SEC TIM US


ACC1 0.936
ACC2 0.950
ATT1 0.844
ATT2 0.783
ATT3 0.874
0.87
CON1 5
0.87
CON2 4
0.91
CON3 0
0.86
CON4 7
EOU1 0.903
EOU2 0.901
EOU3 0.775
FOR1 0.889
FOR2 0.871
FOR3 0.828
POU1 0.875
POU2 0.843
POU3 0.707
POU4 0.885
PU1 0.855
PU2 0.902
PU3 0.923
PU4 0.872
PU5 0.873
0.84
SEC1 4
0.93
SEC2 6
0.92
SEC3 5
0.84
SEC4 9
TIM1 0.896
TIM2 0.902
US1 0.885
US2 0.845
US3 0.863
US4 0.729

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, setelah melakukan pengujian pada penelitian ini

menunjukkan bahwa semua item bisa diterima karena sudah memenuhi persyaratan

yaitu sudah berada diatas 0.7. Data ini menunjukkan korelasi yang tinggi antara

indikator yang diamati dengan variabel penelitian. Sebagai contoh pada analisa

penerimaan SIAKAD Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dengan menggunakan

metode TAM pada variabel PU diketahui terdapat lima indikator uji yaitu PU1 hingga

PU5 dengan nilai loading factor secara berurutan adalah 0.855; 0.902; 0.923; 0.872; dan

0.873. Kelima indikator dengan nilai loading factor diatas 0.7 menunjukkan bahwa

Sistem SIAKAD pada Universitas Bhayangkara Jakartaraya dapat memberikan

efisiensi, peningkatan kinerja, kemudahan, efektifitas, dan keuntungan bagi pengguna

baik dari kalangan mahasiswa maupun bagi tenaga pengajar dan pegawai.

2. Uji Internal Consistency Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dengan nilai

ambang batas 0.7. Nilai composite reliability untuk 10 variabel yang digunakan dalam

penelitian ini sudah berada diatas 0.7 sehingga semua variabel sudah memenuhi

persyaratan dan dapat digunakan dalam penelitian. Nilai composite reliability untuk

setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4. 2 Hasil Uji Composite Reliability

Composite Reliability
Perceived Ease Of Use 0.898
Perceived Usefulness 0.948
Attitude 0.873
Content 0.933
Accuracy 0.941
Format 0.898
Timeliness 0.894
Ease of Use 0.896
Security 0.938
User Satisfaction 0.900

3. Uji Average Variance Extracted

Pengujian Average Variance Extracted (AVE) ini dilakukan dengan cara melihat

nilai Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE dapat digunakan untuk

menggambarkan besaran varian atau keragaman indikator yang dapat dikandung oleh

variabel laten. Ukuran convergent validity yang baik, nilai AVE harus diatas 0.5. Nilai

tersebut artinya bahwa variabel laten dapat menjelaskan lebih dari setengah dari

keberagaman indikator-indikator didalamnya. Dalam penelitian ini, nilai AVE untuk

semua variabel sudah diatas 0.5 sehingga semua variabel dapat digunakan dalam

penelitian. Pada tabel 4.3 menunjukkan nilai Average Variance Extracted (AVE) di

setiap variabel.

Tabel 4. 3 Nilai AVE

Average Variance Extracted


(AVE)
Perceived Ease Of Use 0.690
Perceived Usefulness 0.784
Attitude 0.696
Content 0.778
Accuracy 0.889
Format 0.746
Timeliness 0.808
Ease of Use 0.742
Security 0.791
User Satisfaction 0.693
4. Uji Discriminant Validity

Pengujian ini dilakukan dengan melalui dua cara yaitu dengan memeriksa cross

loading dan cross loading Fornell-Lacker’s. Cross Loading dilakukan dengan

membandingkan korelasi indikator dengan konstruknya dan konstruk blok lainnya. Bila

korelasi antara indikator dengan konstruknya lebih tinggi daripada korelasi dengan

konstruk blok lainnya, itu menunjukkan bahwa konstruk tersebut memprediksi ukuran

pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya.

Tabel 4. 4 Nilai Cross Loading

ACC ATT CON EOU FOR POU PU SEC TIM US


0.56 0.59
ACC1 0.936 0.520 3 0.553 0.578 0.537 0.622 2 0.707 0.599
0.60 0.58
ACC2 0.950 0.606 4 0.572 0.624 0.605 0.662 9 0.758 0.672
0.64 0.53
ATT1 0.516 0.844 3 0.572 0.579 0.562 0.664 1 0.604 0.648
0.50 0.31
ATT2 0.372 0.783 8 0.419 0.391 0.451 0.448 3 0.529 0.474
0.60 0.46
ATT3 0.585 0.874 1 0.640 0.532 0.586 0.628 4 0.597 0.674
0.87 0.55
CON1 0.618 0.634 5 0.584 0.609 0.535 0.644 8 0.714 0.686
0.87 0.59
CON2 0.565 0.594 4 0.535 0.567 0.532 0.651 6 0.614 0.701
0.91 0.59
CON3 0.572 0.675 0 0.614 0.585 0.589 0.759 9 0.607 0.885
0.86 0.58
CON4 0.430 0.577 7 0.543 0.525 0.516 0.657 7 0.542 0.682
0.60 0.57
EOU1 0.593 0.615 5 0.903 0.685 0.747 0.709 7 0.665 0.684
0.58 0.58
EOU2 0.499 0.606 8 0.901 0.586 0.589 0.599 7 0.566 0.607
0.46 0.52
EOU3 0.433 0.479 4 0.775 0.377 0.440 0.434 3 0.506 0.454
0.54 0.47
FOR1 0.555 0.506 1 0.619 0.889 0.599 0.610 5 0.596 0.577
0.62 0.56
FOR2 0.617 0.621 4 0.630 0.871 0.640 0.675 2 0.650 0.674
0.49 0.50
FOR3 0.461 0.423 5 0.421 0.828 0.487 0.468 9 0.485 0.480
0.57 0.48
POU1 0.521 0.600 6 0.657 0.638 0.875 0.668 3 0.542 0.688
0.53 0.47
POU2 0.533 0.557 8 0.588 0.554 0.843 0.589 4 0.469 0.607
0.42 0.39
POU3 0.433 0.409 8 0.371 0.455 0.707 0.407 7 0.443 0.388
0.49 0.48
POU4 0.526 0.555 9 0.679 0.579 0.885 0.587 1 0.547 0.590
0.64 0.43
PU1 0.635 0.590 9 0.508 0.579 0.615 0.855 0 0.597 0.863
0.67 0.44
PU2 0.616 0.696 0 0.628 0.636 0.624 0.902 4 0.671 0.796
0.72 0.49
PU3 0.601 0.635 4 0.639 0.650 0.649 0.923 3 0.613 0.821
0.71 0.49
PU4 0.568 0.566 4 0.602 0.584 0.531 0.872 0 0.614 0.845
0.67 0.51
PU5 0.597 0.631 1 0.669 0.592 0.619 0.873 5 0.617 0.766
0.52 0.84
SEC1 0.534 0.461 5 0.577 0.464 0.530 0.440 4 0.464 0.475
0.58 0.93
SEC2 0.554 0.491 8 0.591 0.548 0.474 0.475 6 0.505 0.519
0.61 0.92
SEC3 0.599 0.508 7 0.588 0.561 0.495 0.523 5 0.552 0.561
0.62 0.84
SEC4 0.536 0.440 2 0.565 0.550 0.476 0.460 9 0.590 0.539
0.65 0.53
TIM1 0.721 0.685 2 0.603 0.636 0.564 0.589 1 0.896 0.607
0.60 0.54
TIM2 0.679 0.563 6 0.617 0.583 0.521 0.675 0 0.902 0.623
0.91 0.59
US1 0.572 0.675 0 0.614 0.585 0.589 0.759 9 0.607 0.885
0.71 0.49
US2 0.568 0.566 4 0.602 0.584 0.531 0.872 0 0.614 0.845
0.64 0.43
US3 0.635 0.590 9 0.508 0.579 0.615 0.855 0 0.597 0.863
0.47 0.42
US4 0.476 0.598 7 0.572 0.515 0.605 0.568 3 0.445 0.729
Pada tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai cross loading indikator yang diberi

warna jingga pada setiap variabel memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dan konstruk

blok lainnya.

Selanjutnya cross loading Fornell-Lacker’s dilakukan dengan cara membandingkan

nilai akar AVE, dimana nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada korelasi antara

konstruk dengan konstruk lainnya. Pada tabel 4.5 dibawah ini menunjukkan bahwa nilai

akar AVE lebih tinggi dari pada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya.

Sehingga berdasarkan hasil pemeriksaan dua tahap cross loading diketahui bahwa tidak

ada masalah dalam uji discriminant validity.

Tabel 4. 5 Analisis Nilai Cross Loading Fornell-Lacker's

ACC ATT CON EOU FOR POU PU SEC TIM US


ACC 0.943
ATT 0.600 0.834
CON 0.620 0.706 0.882
EOU 0.597 0.663 0.647 0.861
FOR 0.639 0.610 0.648 0.657 0.863
POU 0.608 0.645 0.618 0.705 0.675 0.831
PU 0.682 0.707 0.773 0.690 0.688 0.688 0.885
SEC 0.626 0.535 0.663 0.652 0.599 0.554 0.535 0.890
TIM 0.778 0.693 0.700 0.678 0.677 0.603 0.704 0.596 0.899
US 0.676 0.729 0.846 0.688 0.679 0.697 0.922 0.590 0.684 0.833

Secara keseluruhan setelah melakukan analisis outer model dengan

mengggunakan empat tahapan diatas, dapat di katakan bahwa model yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki karakteriktik yang baik secara statistik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model yang diajukan sudah memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke

tahap pengujian struktur model yaitu analisis Inner Model.


4.2.3. Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model)

Pada tahapan ini, menurut (Widarjono, 2015) analisis struktur model (inner

model) dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor bersamaan dengan pengujian

hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Pada tahap analisis model struktural ini

dilakukan enam tahapan pengujian, yang terdiri dari pengujian path coefficient (β),

coefficient of determination (R2), t-test, dengan menggunakan bootstrapping, effect size

(f2), predictive relevance (Q2), dan relative impact (q2) yang dilakukan dengan metode

blindfolding.

1. Uji Path Coefficient (β)

Pada tahapan ini, pengujian dilakukan untuk mengevaluasi besarnya pengaruh

masing-masing variabel laten independen dengan melihat koefisien analisis jalurnya

(Widarjono, 2015). Nilai path coefficient di atas ambang batas yaitu 0.1 maka dinyatakan

memiliki pengaruh dalam model (Abdillah, Jogiyanto, & Willy, 2015). Hasil dari path

coefficient untuk tiap jalur yang ada di dalam penelitian ini terdapat pada tabel 4.6

Tabel 4. 6 Hasil Uji Path Coefficient

Jalur penelitian Path Coefficient


ACC -> US 0.218
ATT -> US 0.154
CON -> US 0.588
EOU -> US 0.157
FOR -> US 0.110
POU -> ATT 0.301
PU -> ATT 0.500
SEC -> US -0.119
TIM -> US -0.114
Hasil analisis struktur model pada tahap pengujian path coefficient terdapat 2 jalur

yang berada dibawah nilai ambang batas, yaitu SEC->US dan TIM->US. Hal ini

dikarenakan nilai path coefficient berada dibawah nilai ambang batas yaitu 0.1.

2. Uji Coefficient of Determination (R2)

Pada tahapan ini pengujian dilakukan untuk mengukur seberapa besar variabel

dependen dijelaskan oleh variabel independen. Nilai R2 adalah antara nol (0) dan satu (1).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam

menjelaskan variabel dependen amat terbatas (lemah). Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Pada penelitian ini

terdapat dua variabel independen yaitu User Satisfaction dan Attitude.

Tabel 4. 7 Analisis Coefficient of Determinanation

R2 Keterangan
US 0.792 Kuat
ATT 0.548 Moderat

Berdasarkan data yang disajikan dalam Tabel 4.7 diketahui nilai R2 tertinggi adalah

User Satisfaction (US) yaitu 0.792 yang artinya attitude, content, accuracy, format, ease

of use, timelines, dan security dapat menjelaskan varian US secara kuat 79.2%. Adapun

Attitude (ATT) dapat dijelaskan secara moderat oleh variabel Perceived Ease of Use

(PEU) dan Perceived Usefulness (PU) yaitu 54.8% dengan R2 bernilai 0.548.

3. Uji t-test

Ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat dideteksi dengan menggunakan

perbandingan antara nilai t-test dengan t-table. Jika nilai t-test lebih tinggi daripada t-

table maka dapat diartikan bahwa hipotesis terdukung (Ikhsania, 2015). Penelitian ini
menggunakan nilai t-table pada tingkat keyakinan 95% (alpha 5%), sehingga nilai t-table

untuk hipotesis dua ekor (two-tailed) adalah ≥ 1.96. Berikut merupakan nilai t-test untuk

setiap hipotesis yang ada dalam penelitian ini.

Tabel 4. 8 Analisis t-test

Hipotesis/Jalur t-test Analisis


ACC -> US 3.657 Diterima
ATT -> US 2.427 Diterima
CON -> US 8.519 Diterima
EOU -> US 3.041 Diterima
FOR -> US 1.593 Ditolak
POU -> ATT 4.920 Diterima
PU -> ATT 7.579 Diterima
SEC -> US 1.980 Diterima
TIM -> US 1.571 Ditolak

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui terdapat dua hipotesis yang ditolak pada penelitian

ini. Pertama hipotesis Format terhadap User Satisfaction yang menjelaskan bahwa format

tidak memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap user satisfaction. Kedua

hipotesis Timeliness terhadap User Statisfaction yang menandakan timeliness tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap user satisfaction. Kedua hipotesis

tersebut ditolak karena nilai t-test dibawah nilai 1.96 (Hair, et al. 2012).

4. Uji Effect Size (f2)

Pada tahapan ini dilakukan untuk mempredikasi pengaruh variabel tertentu terhadap

variabel lainnya dalam struktur model penelitian. Nilai f2 memiliki batasan yaitu 0.02

untuk pengaruh kecil, 0.15 untuk pengaruh menengah dan 0.35 untuk pengaruh besar.

Pada penelitian ini, hasil pengujian f2 terhadap 9 jalur menunjukkan bahwa jalur

Content terhadap User Satisfaction memiliki pengaruh Besar. Kemudian jalur Perceived

Usefulness terhadap Attitude memiliki pengaruh Menengah. Sedangkan tujuh jalur


lainnya memiliki pengaruh Kecil. Berikut merupakan tabel 4.9 yang menunjukkan hasil f2

dalam penelitian ini:

Tabel 4. 9 Analisis Effect Size

Jalur
R2 include R2 exclude f2 Analisis
Penelitian
ACC -> US 0.792 0.778 0.067 Kecil
ATT -> US 0.792 0.785 0.033 Kecil
CON -> US 0.792 0.674 0.567 Besar
EOU -> US 0.792 0.784 0.038 Kecil
FOR -> US 0.792 0.788 0.019 Kecil
POU -> ATT 0.548 0.502 0.101 Kecil
PU -> ATT 0.548 0.416 0.292 Menengah
SEC -> US 0.792 0.787 0.024 Kecil
TIM -> US 0.792 0.789 0.014 Kecil

5. Predictive Relevance (Q2)

Pada tahapan ini, pengujian menggunakan metode blindfolding untuk membuktikan

bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam suatu model memiliki keterkaitan secara

prediktif (predictive relevance) dengan variabel lainnya dengan ambang batas

pengukuran diatas nol (Ghozali, 2014).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh jalur yang ada dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 10 Analisis Predictive Relevance

Jalur Penelitian Q2 Analisis


ACC -> US 0.531 Predictive Relevance
ATT -> US 0.531 Predictive Relevance
CON -> US 0.531 Predictive Relevance
EOU -> US 0.531 Predictive Relevance
FOR -> US 0.531 Predictive Relevance
POU -> ATT 0.363 Predictive Relevance
PU -> ATT 0.363 Predictive Relevance
SEC -> US 0.531 Predictive Relevance
TIM -> US 0.531 Predictive Relevance
6. Relative Impact (q2)

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode blindfolding untuk mengukur

dampak relatif dari sebuah keterkaitan prediktif sebuah variabel tertentu dengan variabel

lainnya dalam model penelitian. Nilai ambang batas untuk pengukuran ini yaitu 0.02

untuk pengaruh kecil, 0.15 untuk pengaruh menengah, dan 0.35 untuk pengaruh besar

(Ghozali, 2014). Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa hasil analisa terhadap nilai q 2

berkisar diantara 0.01 sampai 0.16. hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar jalur yang

diujikan menunjukkan pengaruh yang kecil terhadap User Satisfaction.

Hasil pengujian q2 terhadap 9 jalur menunjukkan bahwa terdapat satu jalur yang

memiliki pengaruh Menengah yaitu Content terhadap User Statisfaction. Sedangkan 8

jalur lainnya memiliki pengaruh yang Kecil. Berikut ini merupakan hasil q2 untuk 9 jalur

dalam penelitian ini:

Tabel 4. 11 Analisis Relative Impact

Jalur
Q2 Included Q2 Excluded q2 Analisis
Penelitian
ACC -> US 0.531 0.52 0.023 Kecil
ATT -> US 0.531 0.525 0.012 Kecil
CON -> US 0.531 0.454 0.164 Menengah
EOU -> US 0.531 0.526 0.010 Kecil
FOR -> US 0.531 0.53 0.002 Kecil
POU -> ATT 0.363 0.33 0.051 Kecil
PU -> ATT 0.363 0.273 0.141 Kecil
SEC -> US 0.531 0.528 0.006 Kecil
TIM -> US 0.531 0.53 0.002 Kecil

4.3. Interpretasi dan Pembahasan Analisis

4.3.1. Intrepretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Data Demografis

Berdasarkan hasil analisis informasi demografis profil responden, peneliti

melakukan interpretasi dan diskusi hasil, maka di dapatkan hasil analisis sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 Mengenai jenis kelamin responden,

dapat diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini yaitu perempuan

sebanyak 126 responden (63%) dan laki-laki sebanyak 75 responden (37%). Hal ini

dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner yang dilakukan secara online lebih banyak

responden perempuan yang mengisi kuesioner tersebut. Sugiyono (2009) menjelaskan

bahwa kuesioner atau metode angket adalah suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya dan sangat cocok untuk melakukan pengambilan data dalam jumlah

yang besar. Penyebaran kuesioner dan pengambilan data dengan metode ini dilakukan

secara acak di lingkungan kampus UBJ dengan memperhatikan pemenuhan jumlah total

responden yang dibutuhkan dan kalangan responden yang mencakup mahasiswa, dosen,

karyawan dan biro kampus UBJ. Hal ini mengakibatkan tidak adanya kontrol terhadap

persentase jumlah responden laki-laki dan perempuan, namun demikian data yang

diperoleh dapat menunjukkan akurasi yang baik karena dapat mewakili seluruh

kalangan responden ditingkat mahasiswa, dosen, karyawan, dan biro serta telah

memenuhi jumlah minimum responden yang dibutuhkan yaitu sebanyak 201 responden.

2. Status Kepenggunaan

Berdasarkan pada gambar 4.3 Mengenai status kepenggunaan SIAKAD UBJ

menunjukkan bahwa dari 201 responden yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti,

sebagian besar responden digunakan oleh mahasiswa yaitu sebanyak 179 mahasiswa.

Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa sangat terbantu dengan adanya SIAKAD UBJ

guna memperoleh informasi perkuliahan dan membantu mempermudah kegiatan


akademik mahasiswa serta jumlah mahasiswa lebih banyak dibanding dengan jumlah

pengguna lainnya. Jumlah mahasiswa sebanyak 13.044 orang, dosen sebanyak 315

orang, biro sebanyak 76 orang, dan karyawan sebanyak 35 orang.

3. Lama Penggunaan

Berdasarkan pada gambar 4.4 Mengenai status lama penggunaan SIAKAD UBJ

menunjukkan bahwa dari 201 responden yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti,

mayoritas responden telah menggunakan SIAKAD UBJ selama lebih dari 3 tahun

sebanyak 65 orang, disusul penggunaan selama 1-2 tahun sebanyak 62 orang, 2-3 tahun

sebanyak 42 orang, dan kurang dari 1 tahun sebanyak 32 orang. Hal ini dikarenakan

SIAKAD UBJ telah di bangun dan di manfaatkan sejak tahun 2015.

4. Status Penerimaan

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5 Mengenai status penerimaan SIAKAD

UBJ menunjukkan bahwa dari 201 responden, yang berhasil terkumpul mayoritas

responden sebanyak 155 orang menjawab telah dapat menerima SIAKAD UBJ ini.

Sebanyak 36 orang menjawab netral, dan 10 orang tidak menerima SIAKAD UBJ. Hal

ini dikarenakan pengguna merasa bahwa dengan adanya SIAKAD UBJ ini sangat

membantu para penggunanya. Pengguna pun merasa SIAKAD UBJ telah memenuhi

segala kebutuhan para penggunanya.

5. Status Kepuasan

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6 mengenai status kepuasan terhadap

penggunaan SIAKAD UBJ, mayoritas responden menjawab bahwa sebanyak 94 orang

(47%) menyatakan puas dengan penggunaan aplikasi SIAKAD UBJ, kemudian

sebanyak 80 orang (40%) menyatakan netral, dan sebanyak 27 orang (13%) yang
menyatakan tidak puas. Hal ini dikarenakan dengan adanya SIAKAD UBJ memberikan

proses akademik menjadi lebih mudah. Dilengkapi dengan fitur-fitur yang memudahkan

para penggunanya dalam memperoleh informasi perkuliahan. Hal tersebut membuat

pengguna merasa puas dengan adanya SIAKAD UBJ ini.

4.3.2. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model Pengukuran (Outer

Model)

Berdasarkan hasil analisis pengukuran model (outer model) yang telah di jabarkan

sebelumnya, hasil akhirnya menunjukkan bahwa pada analisis pengukuruan model dari

model penelitian ini telah memenuhi syarat dan memiliki karakteristik yang baik. Hal ini

di buktikan dengan seluruh indikator yang memiliki nilai outer loading di atas 0.7 serta

nilai composite reliability dan cronbach’s alpha sudah di atas 0.7. Kemudian, seluruh

indikator yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai AVE di atas 0.5 serta cross

loading dan fornell-larker yang memiliki kriteria sesuai dengan syarat yang ada.

4.3.3. Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model)

Pada bagian ini akan dijelaskan interpretasil dan diskusi berdasarkan tahapan

pengujian yang ada pada analisis struktur model yaitu pengujian path coefficient (β),

coefficient of determination (R2), t-test menggunakan metode bootsrapping, effect size

(f2), predictive relevance (Q2), dan relative impact (q2). Berikut merupakan pembahasan

intrepretasi hasil analisis struktural model yang dilakukan dengan mengikuti pertanyaan-

pertanyaan penelitian dan hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan pada sub bab

sebelumnya.

1. H1 : Apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan

terhadap sikap pengguna Attitude (ATT) ?


Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis

pertama (H1) Diterima. Hal ini artinya Perceived Ease of Use (PEOU) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Attitude (ATT). Dengan nilai hasil pengujian path

coefficient yaitu 0.301.

Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sanchez & Hueros,

2010), (Anggrayeni, 2015) yang menyatakan bahwa Perceived Ease of Use (PEOU)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Attitude (ATT). Hubungan ini semakin

menunjukkan bahwa pengguna merasa yakin SIAKAD UBJ dalam penggunaannya

tidak membutuhkan usaha yang besar, terbukti dengan kemudahan ketika berinteraksi,

fitur yang terdapat pada SIAKAD UBJ pun mudah dipelajari dan mudah di ingat.

2. H2 : Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh secara signifikan terhadap

sikap pengguna Attitude (ATT) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke

dua (H2) Diterima. Hal ini artinya Perceived Usefulness (PU) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Attitude (ATT). Dengan nilai hasil pengujian path coefficient

yaitu 0.500.

Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggrayeni, 2015)

yang menyatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Attitude (ATT). Hubungan ini semakin menunjukkan bahwa

pengguna merasa dengan adanya SIAKAD UBJ memberikan banyak manfaat bagi

para penggunanya seperti lebih efisiensi dalam memperoleh informasi mengenai

perkuliahan.
3. H3 : Apakah Attitude (ATT) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke-

tiga (H3) Diterima. Hal ini artinya Attitude (ATT) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap User Satisfaction (US). Dengan nilai hasil pengujian path coefficient yaitu

0.154.

Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggrayeni, 2015)

yang menyatakan bahwa Attitude (ATT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

User Satisfaction (US). Hubungan ini semakin menunjukkan bahwa pengguna merasa

senang dengan adanya SIAKAD UBJ karena dengan adanya aplikasi tersebut

pengguna merasa lebih mudah dalam proses akademik perkuliahan.

4. H4 : Apakah Content (CON) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke-

empat (H4) Diterima. Hal ini artinya Content (CO) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap User Satisfaction (US). Dengan nilai hasil pengujian path

coefficient yaitu 0.588.

Hal ini konsisten dengan penelitian (Meha, 2019) yang menyatakan bahwa

content (CON) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap User Satisfaction (US).

Konten yang terdapat pada SIAKAD UBJ seperti laporan akademik merupakan salah

satu aspek penting bagi pengguna, semakin mudah konten yang diperoleh maka

mendorong pengguna untuk menggunakan sistem.


5. H5 : Apakah Accuracy (ACC) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke-

lima (H5) Diterima. Hal ini artinya Accurary (ACC) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap User Satisfaction (US). Dengan nilai hasil pengujian path

coefficient yaitu 0.218.

Hal ini konsisten dengan penelitian (Meha, 2019) yang menyatakan bahwa

Accurary (ACC) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap User Satisfaction (US).

Berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan peneliti lakukan dalam tahap awal

penerapan sistem, akurasi dalam menggunakan SIAKAD UBJ menjadi aspek yang

penting bagi pengguna, semakin lebih akurasi data dalam sistem mendorong

pengguna untuk tetap menggunakan sistem.

6. H6 : Apakah Format (FOR) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke-

enam (H6) Ditolak. Hal ini artinya Format (FOR) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap User Satisfaction (US) karena hasil t-test dibawah 1,96 yaitu

1,593. Namun jika melihat hasil pengujian path coefficient yaitu 0.110, FOR memiliki

signifikan terhadap US.

Hal ini konsisten dengan penelitian (Suryawan & Prihandoko, 2017) yang

menyatakan bahwa Format (FOR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

User Satisfaction (US). Hal ini dikarenakan pengguna merasa pada halaman

dashboard, informasi yang ditampilkan terlalu banyak dan tidak tersusun rapi, seperti
kalender akademik dari tahun 2017 yang telah diurutkan dari tahun terlama ke tahun

terbaru, sehingga menyebabkan informasi yang terbaru menjadi tertutupi. Dapat

dikatakan bahwa tampilan yang dimiliki SIAKAD UBJ masih perlu diperhatikan

karena menurut Tan dalam Rasman pada tahun 2012 mengatakan bahwa format dari

suatu sistem memiliki peranan yang penting karena berkaitan dengan apa yang

pengguna lihat saat penggunaan sistem informasi.

7. H7 : Apakah Ease of Use (EOU) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke-

tujuh (H7) Diterima. Hal ini artinya Ease of Use (EOU) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap User Satisfaction (US). Dengan nilai hasil pengujian path

coefficient yaitu 0.157

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Safitri, 2017) yang

menyatakan bahwa Ease of Use (EOU) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

User Satisfaction (US). Hal ini dikarenakan pengguna merasa SIAKAD UBJ

memberikan kemudahan bagi para penggunanya yaitu dengan tampilan yang user

friendly dan menyediakan tombol bantuan. Hal tersebut membuat pengguna

merasakan kepuasan dalam penggunaannya.

8. H8 : Apakah Timeliness (TIM) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke-

delapan (H8) Ditolak. Hal ini artinya Timeliness (TIM) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap User Satisfaction (US) karena nilai t-test yang dibawah 1,96 yaitu

sebesar 1,571.

Hal ini konsisten dengan penelitian (Suryawan & Prihandoko, 2017) yang

menyatakan bahwa Timeliness (TIM) tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap User Satisfaction (US). Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, user

menyatakan bahwa informasi yang diberikan terkadang kurang up to date, pengguna

lebih cepat mendapatkan informasi melalui pesan broadcast dibanding dengan

informasi yang tertera pada SIAKAD UBJ.

9. H9 : Apakah Security (SEC) berpengaruh secara signifikan terhadap User

Satisfaction (US) ?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model menunjukkan bahwa hipotesis ke-

sembilan (H9) Diterima. Hal ini artinya Security (SEC) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap User Satisfaction (US). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Safitri, 2017) yang menyatakan bahwa Security (SEC) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap User Satisfaction (US). Hubungan ini

menunjukkan semakin baik keamanan suatu sistem maka pengguna merasa puas

dalam penggunaannya. Pengguna merasa SIAKAD UBJ telah memberikan keamanan

data yang baik sehingga pengguna merasa puas dalam penggunaanya.


BAB V

PENUTUP
1.

2.

3.

4.

5.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian Analisis Penerimaan dan Kepuasan

Pengguna Terhadap Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta

Raya ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh peneliti, dari

jumlah responden sebanyak 201 orang, mayoritas responden menyatakan

bahwa mereka Menerima dengan adanya SIAKAD UBJ yaitu sebanyak 155

orang (77%), kemudian sebanyak 36 orang (18%) menyatakan Netral, dan

sebanyak 10 orang (5%) yang menyatakan Tidak Menerima. Mayoritas dari

responden menyatakan bahwa mereka dapat menerima dengan adanya


SIAKAD UBJ karena dapat memberikan manfaat bagi para penggunanya dan

merasa sangat terbantu dengan adanya SIAKAD UBJ ini.

2. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti, dari jumlah responden

sebanyak 201 orang, terdapat 94 orang (47%) menyatakan Puas dengan

penggunaan aplikasi SIAKAD UBJ, lalu sebanyak 80 orang (40%)

menyatakan Netral, dan sebanyak 27 orang (13%) menyatakan Tidak Puas.

Mayoritas dari responden menyatakan bahwa mereka merasa puas dengan

penggunaan SIAKAD UBJ ini dikarenakan dengan adanya SIAKAD UBJ

memberikan pelayanan proses akademik menjadi lebih mudah. Dilengkapi

dengan fitur-fitur yang memudahkan para penggunanya dalam memperoleh

informasi perkuliahan. Hal tersebut membuat pengguna merasa puas dengan

adanya SIAKAD UBJ ini.

3. Dari hasil penelitian, terdapat 6 hipotesis yang diterima dan dianggap

memiliki pengaruh, yaitu ACC  US, ATT  US, CON US, EOU  US,

POU  ATT, PU ATT, SEC  US. Dari hasil analisis, faktor yang

mempengaruhi status penerimaan dan kepuasan pengguna terhadap Sistem

Informasi Akademik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya adalah :


a. POU (Perceived ease of use) dan PU (Perceived Usefulness) memiliki

pengaruh terhadap ATT (Attitude) secara langsung.

b. ATT (Attitude), CON (Content), ACC (Accuracy), EOU (Ease Of

Use), dan SEC (Security) memiliki pengaruh terhadap US (User

Statisfaction) secara langsung.

4. Dari 8 hipotesis yang diajukan, terdapat 2 hipotesis yang ditolak yaitu FOR

(Format) dan TIM (Timeliness) terhadap US (User Statisfaction) karena nilai

t-test untuk hipotesis ini berasa dibawah nilai standar t-test yang dapat

diterima. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

menyatakan bahwa Format dan Timeliness tidak memiliki pengaruh terhadap

User Statiafaction.

5. Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis yang memiliki hasil effect size yang

berpengaruh besar adalah CONUS, hipotesis PU  ATT memiliki

pengaruh menengah. Sedangkan 7 hipotesis lainnya memiliki effect size yang

berpengaruh kecil.
5.2. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa

saran yang perlu diperhatikan untuk peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut :

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan kembali model yang

digunakan oleh peneliti, serta menambahkan variabel-variabel yang terbukti

memiliki pengaruh yang signifikan.

2. Peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian mengenai tingkat

penerimaan dan kepuasan pengguna SIAKAD UBJ dari kalangan mahasiswa,

dosen, karyawan dan biro universitas dengan menggunakan metode kualitatif

agar mendapatkan hasil yang lebih mendalam.

3. Untuk pengembang Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara

Jakarta Raya agar terus melakukan pengembangan dan peningkatan terhadap

fitur-fitur yang terdapat pada sistem akademik agar dapat meningkatkan status

penerimaan dan kepuasan terhadap penggunaannya, terutama pada bagian

format (tampilan) dan timeliness (ketepatan waktu) dengan meningkatkan

fitur informasi terbaru pada halaman dashboard dan menyajikannya secara

berurutan dari waktu terbaru ke waktu terlama.


DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Jogiyanto, & Willy. (2015). Partial Least Square (PLS) Alternatif
Structural Equatin Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
Andi.
Anggrayeni, D. P. (2015). analisis faktor kesuksesan sistem mandatory use
berdasarkan model tam dan end user computing satisfaction (studi kasus:
aplikasi UR pada BPJS kesehatan divisi regional VII Jawa Timur).
Arthur, Andry, E., Robert, & Abdurachman, E. (2012). Analisis Tingkat Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Underwriting Pada PT. Tugu Pratama Indonesia.
Jurnal Piranti Warta, 28-44.
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of
Information System.
Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1988). The Measurement of End-User Computing
Satisfaction. 259-274.
Gaol, J. L. (2008). Sistem Informasi Manajemen : Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:
Grasindo.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariat gengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2014). Structural Equation Modeling - Metode Alternatif dengan Partial
Least Square (PLS). Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Square, Konsep, Teknik, dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
Guimaraes, T., Staples, D. S., & McKeen, J. D. (2003). Empirically Testing Some
Main User Related Factor for Systems development Quality. Quality
Management Journal, Vol 10, No. 4, pp. 39 – 54.
Hair, J. F., Hult, G., Ringle, C., & Sarstedt, M. (2017). A primer on Partial Least
Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) second edition. amerika:
SAGE Publications.
Hair, J., Sarstedt, M., Ringle, C., & Mena, J. (2012). An Assessment of The Use of
Partial Least Squares Structural Equation Modeling in Marketing Research.
Journal of The Academy of Marketing Science, Vol. 40 No. 3, 414 - 433.
Hartono, J. (2007). Model Kesuksesan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
Harwani, Y., & Safitri. (2017). Security and Ease of Use Effect on Customers'
Satisfaction Shopping in Tokopoedia. Journal of Resources Development and
Management, Vol. 33, 20-30.
Ikhsania, Z. (2015). Pengaruh Impelementasi Internal Marketing Terhadap Kinerja
Melalui Kepuasan Tenaga Kependidikan Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, Vol. 1, No.
2, pp 59-69.
Indriantoro, N., & Supomo, B. (2001). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
BPFE.
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Bulaksumur: ANDI.
Kadir, A. (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Laudon, K., & Laudon, J. (2012). Management Information Systems (Managing The
Digital Firm), Twelfth Edition. United States of America: Pearson Education
Inc.
Linders, S. (2004). Using the Technology Acceptance Model in determining
strategies for implementation of mandatory IS.
Linders, S. (2004). Using the Technology Acceptance Model in Determining
Strategies for Implementation of Mandatory IS.
Linders, S. (2004). Using The Technology Acceptance Model in Determining
Strategies for Implementation of Mandatory IS.
McLeod, R. (2007). Management Information System. New Jersey: Pearson
Education.
Meha, R. H. (2019). analisis kepuasan pengguna sistem informasi akademik di Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Paryati. (2008). Keamanan Sistem Informasi. Seminar Nasional Informatika, (pp.
379-386). Yohyakarta.
Putra, M. A. (2018). Evaluasi Penggunaan pada Produk Uang Elektronik E-money
Bank Mandiri Menggunakan Model UTAUT 2 (Studi Kasus:Kecamatan
Ciputat).
Putri, R. N. (2019). Analisis Penerimaan Pengguna Aplikasi Mobile Ais
Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan D&M IS Success
Model. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Raman, A., & Annamalai, V. (2011). Web Services and e-Shopping Decisions: A
Study on Malaysian e-Consumer. IJCA Special Issue on "Wireless
Information Networks & Business Information System, 54-60.
Ramzan, M., & Khan, F. (2010). Depression, Anxiety, and Their Associated Factors
Among Medical Student. Journal of The College oh Physicians and Surgeons
Pakistan, 20, 122-6.
Rasman, I. Y. (2012). Gambaran Hubungan Unsur-Unsur End-User Computing
Satisfaction terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Rumah Sakit di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok Tahun 2012. Depok: Universitas
Indonesia.
Rosalina. (2017). Pengujian Kepuasan Sistem Informasi Menggunakan End-User
Computing Satisfaction Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Safitri, Y. H. (2017). Security and Ease of Use Effect on Customers Statisfaction
Shopping in Tokopedia. journal of Resouces Development and Management.
Sanchez, R. A., & Hueros, A. D. (2010). Motivational factors that influence the
acceptance of moodle using TAM . computer in human behavior.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam
Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam
Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Santoso, S. (2007). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Total Quality Management and Six
Sigma. Elex Media Komputindo.
Sayekti, F., & Putarta, P. (2016). Penerapan Technology Acceptance Model (TAM)
dalam Pengujian Model Penerimaan Sistem Informasi Keuangan Daerah.
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 196-209.
Sekundera, C. (2006). Analisis Penerimaan Pengguna Akhir Dengan Menggunakan
Technology Acceptance Model dan End User Computing Satisfaction
terhadap Penerapan Sistem Core Banking Pada Bank ABC. Tesis.
Setiawan, A. B. (2016). Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Aplikasi Surat
Keterangan Tinggal Sementara Online (SKTS) dengan Menggunakan Metode
End-User Computing Satisfaction. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Sholihin, M., & Ratmono, D. (2013). Analisis SEM-PLS Warp PLS 3.0. Yogyakarta:
ANDI.
Siswanto, V. A. (2012). Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian.
Suryawan, M. B., & Prihandoko. (2017). Evaluasi penerapan SIAKAD Politeknik
Negeri Madiun menggunakan pendekatan TAM dan EUCS.
Susanto, A., Zo, H., Lee, H., & Ciganek, A. (2012). User Acceptence of Internet
Baking in Indonesia: Initial Trust Formation. Information Development 29
(4), 310-322.
Susanto, A., Zo, H., Lee, H., & Ciganek, A. (2013). Factors Affecting Internet
Banking Success: A Comparative Investigation between Indonesia and South
Korea. Journal of Global Information Management, 72-95.
Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher.
Widarjono, A. (2015). Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS, AMOS,
dan SmartPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengola Data Penelitian dengan
Partial Least Square Path Modelling: Aplikasi dengan software XLSTAT,
SmartPLS, dan Visual PLS. Jakarta: Salemba Infotek.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Wawancara

Narasumber : Ibu Nurfiyah dan Pak Asep

Jabatan : Staff Helpdesk TI dan Kasubdit Operasi dan Layanan


TI

Pewawancara : Ova Amalia Amini

Tanggal Wawancara : 22 Januari 2020

Lokasi Wawancara : Kantor Pusat Data dan Teknologi Informasi Universitas


Bhayangkara Jakarta Raya

T: Apa itu SIAKAD UBJ (Sistem Informasi Akademik Universitas Bhayangkara


Jakarta Raya)?
J: SIAKAD itu merupakan sistem informasi berbasis website yang digunakan
untuk membantu kegiatan akademik di Universitas Bhayangkara. Dari mulai
proses penerimaan mahasiswa baru, pembuatan kurikulum, pembuatan jadwal
kuliah, pengisian KRS, pengisian nilai, pengelolaan data dosen & mahasiswa.
T: Sejak tahun berapa SIAKAD UBJ berdiri?
J: Sudah sejak tahun 2015
T: Siapa saja yang menggunakan SIAKAD UBJ?
J: Mahasiswa, dosen, karyawan, dan biro
T: Apakah ada pilihan lain untuk user selain menggunakan SIAKAD UBJ?
J: Ga ada, jadi baik mahasiswa maupun dosen harus menggunakan SIAKAD
UBJ untuk kegiatan akademik. Pernah saat tahun 2017 server down yang
mengakibatkan mahasiswa tidak bisa mengisi KRS di SIAKAD, lalu kami
meminta mahasiswa membuat KRS secara manual dikertas, tapi setelah
website kembali normal mahasiswa diminta mengisi KRS di website
SIAKAD.
T: Keluhan-keluhan apa yang biasanya disampaikan oleh user Bu?
J: Ketika musim pengisian KRS itu biasanya down, website tidak bisa diakses,
jadi banyak yang komplain. Terus juga masih sering ada kesalahan konversi
nilai karena kan ada perubahan nilai mutu yg sebelumnya hanya A, B, C, D, E
sekarang jadi A-, B+, B. B-, C+, C, C-, dst. Nah itu bikin mahasiswa
mengajukan keluhan ke dosen yang bersangkutan, kemudian dosen
mengajukannya ke Helpdesk
T: Sebelumnya apakah sudah pernah ada analisis mengenai penerimaan dan
kepuasan pengguna Pak?
J: Sampai saat ini belum pernah ada analisis sistem sih, baik penerimaan maupun
kepuasan pengguna.
Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP


SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERISTAS BHAYANGKARA
JAKARAT RAYA

Dengan Hormat,

Saya Ova Amalia Amini, mahasiswi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya
sedang melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi mengenai
“Analisis Penerimaan dan Kepuasan Pengguna Terhadap Sistem Informasi Akademik
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya”.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Oleh
karena itu, saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan meluangkan
waktu mengisi/memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan terkait dengan
penelitian ini. Bila ada informasi yang kurang jelas atau ingin ditanyakan, Anda
dapat menghubungi saya selaku peneliti dalam penelitian ini melalui:

Email : ovaamalia21@gmail.com

No. Telp : 08975122326

*Semua informasi yang dicantumkan akan dijaga kerahasiaannya.

*Kuesioner ini diperuntukan untuk pengguna SIAKAD UBJ.


I. Profil Responden

No Pertanyaan Jawaban
1 Nama
2 Email/No.Handphone
3 Jenis Kelamin ☐ Laki-Laki
☐ Perempuan
4 Status Kepenggunaan ☐ Mahasiswa
☐ Dosen
☐ Biro
☐ Prodi
☐ Keuangan
5 Berapa lama Anda ☐ < 1 tahun
menggunakan SIAKAD ☐ 1-2 tahun
UBJ? ☐ 2-3 tahun
☐ > 3 tahun
6 Secara umum, apakah ☐ Menerima
Anda menerima ☐ Netral
penggunaan SIAKAD ☐ Tidak Menerima
UBJ?
7 Secara umum, apakah ☐ Puas
Anda merasa puas dengan ☐ Netral
adanya SIAKAD UBJ? ☐ Tidak Puas
II. Pertanyaan Kuesioner
Berilah tanda (√) pada salah satu skala berikut!
Keterangan:

Singkatan Keterangan
STS Sangat Tidak Setuju
TS Tidak Setuju
N Netral/Tidak Tahu
S Setuju
SS Sangat Setuju

Perceived Ease of Use


No. Pernyataan STS TS N S SS
SIAKAD UBJ mudah untuk saya
1.
pelajari.
Fitur-fitur yang ada pada SIAKAD
2.
UBJ jelas dan mudah untuk diingat.
SIAKAD UBJ fleksibel digunakan,
3. dapat diakses kapan saja dan dimana
saja.
Secara keseluruhan SIAKAD UBJ
4.
mudah digunakan

Perceived Usefulness
No. Pernyataan STS TS N S SS
SIAKAD UBJ bermanfaat dalam
5. meningkatkan efisiensi pencarian
informasi perkuliahan.
SIAKAD UBJ membuat pekerjaan
6. saya dalam memperoleh informasi
perkuliahan menjadi lebih cepat.
SIAKAD UBJ memudahkan saya
7. untuk mengetahui informasi mengenai
perkuliahan.
SIAKAD UBJ bermanfaat dalam
8. meningkatkan efektivitas pencarian
informasi perkuliahan.
Secara keseluruhan SIAKAD UBJ
9. sangat bermanfaat dalam kegiatan
perkuliahan.

Attitude
No. Pernyataan STS TS N S SS
Dengan menggunakan SIAKAD UBJ
10. memperoleh informasi perkuliahan
jadi lebih menyenangkan.
Adanya SIAKAD UBJ merupakan ide
11.
cemerlang.
Secara keseluruhan saya suka terhadap
12.
SIAKAD UBJ.

Content
No. Pernyataan STS TS N S SS
Informasi yang disediakan oleh
13.
SIAKAD UBJ sudah tepat.
Informasi yang diberikan oleh
14. SIAKAD UBJ dapat memenuhi
kebutuhan saya.
Laporan yang disediakan SIAKAD
15. UBJ sudah sesuai dengan kebutuhan
saya.
SIAKAD UBJ memberikan informasi
16.
yang cukup.

Accuracy
No. Pernyataan STS TS N S SS
Informasi yang dihasilkan oleh
17.
SIAKAD UBJ sangat akurat.
Secara keseluruhan saya merasa puas
18. dengan keakuratan dari informasi yang
disajikan dalam SIAKAD UBJ.

Format
No. Pernyataan STS TS N S SS
Tampilan interface (antarmuka)
19.
SIAKAD UBJ mudah dipahami.
Laporan yang disajikan SIAKAD UBJ
20.
sudah dalam format yang jelas.
21. Tampilan interface (antarmuka)
SIAKAD UBJ sudah tertata dengan
baik.

Timeliness
No. Pernyataan STS TS N S SS
SIAKAD UBJ memberikan informasi
22. yang saya butuhkan secara tepat
waktu.
SIAKAD UBJ memberikan data
23.
terkini (up to date).

Ease of Use
No. Pernyataan STS TS N S SS
24. SIAKAD mudah untuk digunakan.
Tampilan SIAKAD UBJ sangat user
25.
friendly.
SIAKAD UBJ meyediakan tombol
26.
bantuan dalam penggunaannya.

Security
No. Pernyataan STS TS N S SS
SIAKAD UBJ dapat diakses secara
27.
aman.
SIAKAD UBJ dapat menjaga
28.
kerahasiaan data saya.
SIAKAD UBJ dapat menjamin
29.
keamanan data pribadi saya.
SIAKAD UBJ menyediakan fasilitas
30.
pengaturan keamanan bagi saya.

User Satisfaction
No. Pernyataan STS TS N S SS
SIAKAD UBJ dapat memenuhi
31.
kebutuhan saya.
SIAKAD UBJ meningkatkan
32. efektivitas pekerjaan yang saya
lakukan.
SIAKAD UBJ meningkatkan efisiensi
33.
pekerjaan yang saya lakukan.
Secara keseluruhan saya puas dengan
34.
kinerja SIAKAD UBJ.

Anda mungkin juga menyukai