Anda di halaman 1dari 206

ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI MOBILE AIS

MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DAN

D&M IS SUCCESS MODEL

(Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Oleh:

RANTI NOVELA PUTRI


11150930000027

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI MOBILE AIS

MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DAN

D&M IS SUCCESS MODEL

(Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

RANTI NOVELA PUTRI


11150930000027

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
HALAMAN JUDUL

i
ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI MOBILE AIS

MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DAN

D&M IS SUCCESS MODEL

(Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Disusun Oleh:

RANTI NOVELA PUTRI


11150930000027

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Nida’ul Hasanati, MMSI


NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 19790718 201411 2 002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

A’ang Subiyakto, Ph.D


NIP. 19760219 200710 1 002
LEMBAR PERSETUJUAN

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Analisis Penerimaan Pengguna Aplikasi Mobile AIS


Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan D&M IS Success
Model telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari
Kamis, 1 Agustus 2019. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetuji,
Penguji I Penguji II

-------------------------- --------------------------
NIP. NIP.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Nida’ul Hasanati, MMSI


NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 19790718 201411 2 002

Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Sistem Informasi

Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, A’ang Subiyakto, Ph.D


M.Env.Stud NIP. 19760219 200710 1 002
NIP. 19690404 200501 2 005

iii
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juli 2019

Ranti Novela Putri


11150930000027

LEMBAR PERNYATAAN

iv
ABSTRAK

Ranti Novela Putri – 11150930000027. Analisis Penerimaan Pengguna Aplikasi


Mobile AIS dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan
D&M IS Success Model dibawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Nida’ul
Hasanati.

UIN Syarif Hidayatullah saat ini telah meluncurkan aplikasi berbasis android untuk
Academic Information System (AIS). Aplikasi ini dimaksudkan untuk
mempermudah mahasiswa dalam mengakses AIS melalui mobile. Namun, masih
banyak kelemahan dari aplikasi yang dirasakan oleh pengguna seperti error saat
melakukakn login maupun pengisian KRS, serta nilai yang sering tidak muncul
pada aplikasi, sehingga diperlukan penelitian mengenai penerimaan pengguna
terhadap aplikasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status
penerimaan pengguna terhadap aplikasi Mobile AIS. Ini dilakukan karena
penerimaan pengguna merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan implementasi aplikasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) yang digabungkan
dengan model D&M IS Success Model. Populasi dari penelitian ini adalah
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang menjadi pengguna aplikasi Mobile AIS.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Terdapat 237
responden dari populasi tersebut yang digunakan sebagai sampel untuk penelitian
ini. Pengolahan data menggunakan metode PLS-SEM dengan bantuan aplikasi
SmartPLS versi 3.0. Hasil dari penelitian ini adalah information quality, system
quality, service quality, perceived usefulness dan perceived ease of use
mempengaruhi penerimaan pengguna aplikasi. Dari 8 hipotesis yang diajukan,
terdapat satu hipotesis yang ditolak yaitu hubungan service quality dengan
perceived ease of use karena mendapat nilai t-test sebesar 1,844. Penelitian ini
menghasilkan rekomendasi kepada PUSTIPANDA sebagai pihak pengembang
untuk lebih fokus pada pelayanan yang diberikan kepada pengguna aplikasi untuk
mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi.
Kata Kunci : Penerimaan Pengguna, Aplikasi Mobile AIS, Technology Acceptance
Model (TAM), D&M IS Success Model, PLS-SEM, SmartPLS
BAB I-V + xvi Halaman + 165 Halaman + 19 Gambar + 55 Tabel + Daftar Pustaka
+ Lampiran
Pustaka Acuan (1989 - 2018)

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
skripsi ini untuk mendapatkan gelar sarjana komputer dari Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat
manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga dan para sahabat
yang dicintainya.

Laporan skripsi dengan judul “Analisis Penerimaan Pengguna Mobile


AIS menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan D&M IS Success
Model” ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan
jenjang Strata 1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Selama penyusunan laporan ini, penulis menghadapi banyak kesulitan dan
hambatan, namun berkat pertolongan Allah SWT, kesungguhan hati dan bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat mengatasi
segala kesulitan dan hambatan yang terjadi.

Tanpa bantuan dari berbagai pihak, tentunya proses penyusunan laporan ini
akan sulit diselesaikan oleh penulis. Sebagai bentuk penghargaan yang tak
terlukiskan, izinkan penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terimakasih
sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

vi
Jakarta dan Ibu Nida’ul Hasanti, MMSI selaku Sekretaris Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Nida’ul Hasanati, MMSI selaku Dosen Pembimbing II yang telah
menyediakan waktunya untuk memberikan arahan, ilmu, dukungan dan
doa kepada penulis hingga terselesaikannya laporan ini.
4. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmu selama proses perkuliahan.
5. Bapak Qomarul Huda, Ph.D selaku Kepala PUSTIPANDA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kesempatan penulis untuk bisa
melakukan penelitian skripsi di PUSTIPANDA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh karyawan dan staff PUSTIPANDA yang telah membantu dan
mengizinkan penulis melakukan penelitian skripsi ini.
7. Bapak Yannofri dan Ibu Zulyati Fitri selaku orangtua penulis yang telah
mendidik, memberi dukungan, semangat dan doa yang tiada henti
sehingga penulis ingin selalu memberikan yang terbaik.
8. Gita Novela Putri selaku kakak yang selalu memberikan dukungan dan
doa kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Tuti, Adinda, Desti, Alfia, Ova, Desin,
Uswatun, Gina, Tiwi, Abdur, Gerry dan lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi, dukungan
serta doa kepada penulis.
10. Keluarga besar Sistem Informasi 2015 terutama kelas SI-A yang
menjadi motivasi penulis dan membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan ini.
11. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya dan
teman-teman yang telah membantu dalam penyebaran kuisioner untuk
penelitian skripsi ini. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.

vii
12. Dan seluruh pihak-pihak yang terkait dan banyak berjasa dalam proses
penyelesaian laporan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu
namun tidak mengurangi rasa terima kasih sedikitpun dari penulis.

Dengan bantuan dari semua pihak diatas, peneliti bersyukur dan berdoa
kepada Allah SWT, semoga semua bantuan yang penulis terima dalam proses
penulisan skripsi ini dapat dijadikan sebagai amal kebajikan bagi yang memberikan,
serta mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat nantinya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi bahasa, penyusunan, ataupun penulisannya. Untuk itu
kiranya, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat
disampaikan melalui email penulis yaitu ranti.novela15@mhs.uinjkt.ac.id. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Jakarta, 10 Juli 2019

Ranti Novela Putri


11150930000027

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

PERNYATAAN..................................................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 8

1.3 Perumusan Masalah .................................................................................. 8

1.4 Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 9

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan..................................................................... 9

1.6 Model Penelitian..................................................................................... 10

1.7 Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 11

1.8 Metodologi Penelitian ............................................................................ 12

1.9 Manfaat Penelitian .................................................................................. 13

1.9.1 Bagi Penulis .................................................................................... 13

1.9.2 Bagi Fakultas ................................................................................... 14

ix
1.9.3 Bagi Instansi .................................................................................... 14

1.10 Sistematika Penulisan ......................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 16

2.1 Definisi Analisis ..................................................................................... 16

2.2 Definisi Penerimaan Pengguna............................................................... 17

2.3 Konsep Data Sistem Informasi ............................................................... 17

2.3.1 Sistem .............................................................................................. 17

2.3.2 Informasi ......................................................................................... 18

2.3.3 Sistem informasi ............................................................................. 20

2.4 Definisi Aplikasi Sistem Informasi ........................................................ 22

2.5 TAM ....................................................................................................... 22

2.6 D&M IS Success Model ......................................................................... 25

2.7 Penelitian Kuantitatif .............................................................................. 30

2.8 Klasifikasi Data ...................................................................................... 31

2.9 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32

2.9.1 Observasi ......................................................................................... 32

2.9.2 Wawancara ...................................................................................... 33

2.9.3 Studi Pustaka ................................................................................... 35

2.9.4 Kuisioner ......................................................................................... 35

2.10 Populasi dan Sampel ........................................................................... 38

2.10.1 Teknik Sampling ............................................................................. 39

2.10.2 Ukuran Sampel ................................................................................ 42

2.11 Skala Likert ......................................................................................... 44

2.12 PLS-SEM ............................................................................................ 46

2.13 SmartPLS ............................................................................................ 55

x
2.14 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian ................................. 57

2.14.1 Pengembangan Model Penelitian .................................................... 57

2.14.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian ............................................... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 64

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 64

3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 65

3.2.1 Studi Pustaka ................................................................................... 65

3.2.2 Studi Lapangan................................................................................ 70

3.3 Metode Analisis Data ............................................................................. 71

3.3.1 Model Penelitian ............................................................................. 71

3.3.2 Indikator Penelitian ......................................................................... 72

3.3.3 Perancangan Kuisioner.................................................................... 76

3.3.4 Pelaksanaan Kuisioner .................................................................... 80

3.4 Analisis Data dan Interpretasi Hasil ....................................................... 82

3.4.1 Analisis Data Demografis ............................................................... 82

3.4.2 Analisis Statistik ............................................................................. 82

3.4.3 Interpretasi Hasil ............................................................................. 83

3.5 Kerangka Penelitian ............................................................................... 83

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 85

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 85

4.1.1 Struktur Organisasi ......................................................................... 85

4.1.2 Sejarah PUSTIPANDA ................................................................... 87

4.1.3 Visi PUSTIPANDA ........................................................................ 90

4.1.4 Misi PUSTIPANDA ....................................................................... 90

4.1.5 Sasaran Mutu ................................................................................... 91

xi
4.1.6 Core Business .................................................................................. 91

4.1.7 Tugas Pokok dan Fungsi PUSTIPANDA ....................................... 92

4.2 Gambaran Umum Aplikasi Mobile AIS ............................................... 103

4.3 Statisktika Deskriptif ............................................................................ 107

4.4 Hasil Analisis ....................................................................................... 125

4.4.1 Hasil Analisis Demografis ............................................................ 125

4.4.2 Hasil Analisis Outer Model........................................................... 130

4.4.3 Hasil Analisis Inner Model ........................................................... 135

4.5 Interpretasi dan Pembahasan ................................................................ 143

4.5.1 Interpretasi Data Demografis ........................................................ 143

4.5.2 Interpretasi Data Outer Model ...................................................... 145

4.5.3 Interpretasi Data Inner Model ....................................................... 147

4.6 Rekomendasi ........................................................................................ 155

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 156

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 156

5.2 Saran ..................................................................................................... 157

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 159

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Benchmark Ulasan Mobile AIS ..................................................... 5


Tabel 2.1 Skala Likert .......................................................................................... 45
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Skala Likert ............................................... 46
Tabel 2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................................ 58
Tabel 2.4 Indikator Information Quality Penelitian Terdahulu ............................ 59
Tabel 2.5 Indikator System Quality Penelitian Terdahulu ................................... 59
Tabel 2.6 Indikator Service Quality Penelitian Terdahulu ................................... 60
Tabel 2.7 Indikator Perceived Usefulness Penelitian Terdahulu.......................... 61
Tabel 2.8 Indikator Perceived Ease of Use Penelitian Terdahulu ........................ 61
Tabel 2.9 Indikator Acceptance of IT Penelitian Terdahulu ................................ 62
Tabel 3.1 Literatur Penelitian Sejenis .................................................................. 66
Tabel 3.2 Indikator Penelitian .............................................................................. 72
Tabel 3.3 Bobot Skala Likert................................................................................ 76
Tabel 3.4 Pertanyaan Profil Responden ............................................................... 77
Tabel 3.5 Indikator dan Pernyataan Penelitian ..................................................... 78
Tabel 3.6 Data Kuisioner ...................................................................................... 81
Tabel 4.1 Frekuensi Indikator Kelengkapan ...................................................... 107
Tabel 4.2 Frekuensi Indikator Mudah Dipahami ............................................... 108
Tabel 4.3 Frekuensi Indikator Relevan .............................................................. 109
Tabel 4.4 Frekuensi Indikator Akurat item 1...................................................... 109
Tabel 4.5 Frekuensi Indikator Akurat item 2...................................................... 110
Tabel 4.6 Frekuensi Indikator Ketepatan Waktu ................................................ 110
Tabel 4.7 Frekuensi Indikator Kehandalan Informasi ........................................ 111
Tabel 4.8 Frekuensi Indikator Kehandalan Sistem............................................. 112
Tabel 4.9 Frekuensi Indikator Waktu Respon .................................................... 112
Tabel 4.10 Frekuensi Indikator Keamanan ........................................................ 113
Tabel 4.11 Frekuensi Indikator Kenyamanan Akses .......................................... 113
Tabel 4.12 Frekuensi Indikator Bahasa .............................................................. 114

xiii
Tabel 4.13 Frekuensi Indikator Realisasi Ekspektasi ......................................... 115
Tabel 4.14 Frekuensi Indikator Jaminan ............................................................ 115
Tabel 4.15 Frekuensi Indikator Empati .............................................................. 116
Tabel 4.16 Frekuensi Indikator Responsif.......................................................... 117
Tabel 4.17 Frekuensi Indikator Pelayanan item 1 .............................................. 117
Tabel 4.18 Frekuensi Indikator Pelayanan item 2 .............................................. 118
Tabel 4.19 Frekuensi Indikator Mempercepat Kerja .......................................... 119
Tabel 4.20 Frekuensi Indikator Efektif .............................................................. 119
Tabel 4.21 Frekuensi Indikator Berguna ............................................................ 120
Tabel 4.22 Frekuensi Indikator Mudah Dipelajari ............................................. 121
Tabel 4.23 Frekuensi Indikator Mudah Dikelola ............................................... 121
Tabel 4.24 Frekuensi Indikator Jelas & Mudah Dipahami................................. 122
Tabel 4.25 Frekuensi Indikator Mudah Menjadi Terampil ................................ 122
Tabel 4.26 Frekuensi Indikator Mudah Digunakan ............................................ 123
Tabel 4.27 Frekuensi Indikator Sikap Penggunaan ............................................ 124
Tabel 4.28 Frekuensi Indikator Penggunaan Aktual item 1 ............................... 124
Tabel 4.29 Frekuensi Indikator Penggunaan Aktual item 2 ............................... 125
Tabel 4.30 Analisis Outer Loading .................................................................... 131
Tabel 4.31 Analisis Outer Model ....................................................................... 134
Tabel 4.32 Analisis Cross Loading Fornell-Larcker’s ....................................... 135
Tabel 4.33 Analisis Path Coefficient .................................................................. 136
Tabel 4.34 Analisis Coefficient of Determination ............................................. 137
Tabel 4.35 Analisis t-test .................................................................................... 137
Tabel 4.36 Analisis Effect Size .......................................................................... 138
Tabel 4.37 Analisis Predictive Relevance .......................................................... 139
Tabel 4.38 Analisis Relative Impact .................................................................. 140
Tabel 4.39 Analisis Inner Model ........................................................................ 141

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Rating Aplikasi pada Play Store ............................................... 5


Gambar 1.2 Data Install dan Uninstall Mobile AIS .............................................. 6
Gambar 1.3 Model Penelitian .............................................................................. 10
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) .......................................... 23
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model (TAM)........................................... 24
Gambar 2.3 Modifikasi Technology Acceptance Model (TAM) ....................... 25
Gambar 2.4 D&M IS Success Model .................................................................. 25
Gambar 2.5 D&M IS Success Model (DeLone & McLean, 2003) ..................... 28
Gambar 2.6 Konstruk dalam SmartPLS 3.0 ........................................................ 56
Gambar 2.7 Model Penelitian .............................................................................. 57
Gambar 3.1 Model Penelitian .............................................................................. 72
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian ......................................................................... 84
Gambar 4.1 Halaman Mobile AIS ..................................................................... 104
Gambar 4.2 Data Demografis Jenis Kelamin .................................................... 126
Gambar 4.3 Data Demografis Fakultas Responden........................................... 127
Gambar 4.4 Data Demografis Semester ............................................................ 128
Gambar 4.5 Data Demografis Frekuensi Pemakaian......................................... 129
Gambar 4.6 Data Demografis Status Kepuasan ................................................ 129
Gambar 4.7 Model Penelitian pada SmartPLS 3 ............................................... 130

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara
Lampiran 2 Kuisioner Penelitian
Lampiran 3 Data Instalasi Mobile AIS
Lampiran 4 Data Responden
Lampiran 5 Surat surat Pendukung

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini telah semakin pesat dan canggih.

Perkembangan teknologi ini juga semakin berperan penting dalam berbagai bidang.

Ini dikarenakan kemampuan teknologi informasi yang baik dalam mengolah data

dan informasi sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara

cepat. Saat ini, hampir semua bidang profesi membutuhkan teknologi sebagai alat

untuk mempermudah dalam penyampaian informasi dan mempercepat kinerja

organisasi itu sendiri.

Sistem Informasi atau Teknologi Informasi memiliki peran penting dalam

sebuah organisasi, yaitu mendukung proses bisnis dan operasi, mendukung

pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajer, dan mendukung strategi untuk

keunggulan kompetitif (O'Brien & Marakas, 2007). Hal ini didukung dengan

pernyataan Suzanto & Sidharta yang menyatakan bahwa pemanfaatan sistem

informasi dan teknologi informasi dalam menyajikan kebutuhan informasi yang

cepat, handal dan akurat sangat diperlukan (Suzanto & Sidharta, 2015).

Demikian pula dengan perguruan tinggi, dalam rangka memberikan

pelayanan kepada mahasiswa, peranan sistem informasi akademik juga menjadi

sangat penting dalam peningkatan mutu akademik dan sistem layanan akademiknya

(Suzanto & Sidharta, 2015).

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah merupakan salah satu

perguruan tinggi yang memanfaatkan teknologi informasi. UIN Syarif Hidayatullah

1
merupakan perguruan tinggi negeri yang berada di daerah Tangerang Selatan dan

dinaungi oleh Kementerian Agama.

UIN Syarif Hidayatullah adalah perguruan tinggi Islam pertama di Indonesia

yang berhasil mendapatkan sertifikasi ASEAN University Network-Quality

Assurance (AUN-QA). Sertifikasi ini memiliki 15 kriteria penilaian, salah satunya

adalah facilities and infrastructure. Hal ini membuat UIN Syarif Hidayatullah harus

memaksimalkan fasilitas-fasilitas untuk mahasiswa-nya. Salah satu caranya adalah

dengan penggunaan teknologi dalam aktivitas-aktivitasnya. Salah satu pemanfaatan

teknologi ini adalah dengan adanya Academic Information System (AIS) UIN Syarif

Hidayatullah.

AIS UIN Syarif Hidayatullah merupakan sistem informasi terpadu yang

meliputi aktivitas-aktivitas perkuliahan seperti pengisian KRS, mencari ruangan

kelas yang kosong, melihat nilai IP maupun IPK, pendaftaran beasiswa, melihat

hasil TOAFL maupun TOEFL, memberikan penilaian kepada dosen dan aktivitas

lainnya. AIS UIN Syarif Hidayatullah ini digunakan oleh mahasiswa, dosen

maupun staf yang berhubungan dengan AIS yang digunakan secara online melalui

website.

Pengembangan dari AIS UIN Syarif Hidayatullah ini adalah dengan adanya

aplikasi berbasis android dengan nama aplikasi “Mobile AIS for Student”. Aplikasi

ini dikembangkan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

(PUSTIPANDA) UIN Syarif Hidayatullah. Aplikasi ini memudahkan mahasiswa

untuk mengakses AIS UIN Syarif Hidayatullah melalui smartphone mereka. Fitur-

fitur yang tersedia di aplikasi ini tidak selengkap yang tersedia di AIS UIN Syarif

2
Hidayatullah berbasis web. Fitur yang tersedia pada aplikasi ini adalah biodata

mahasiswa, informasi nilai, pengelolaan KRS, mencari ruangan kelas kosong,

pendaftaran wisuda, penilaian dosen, informasi beasiswa dan lainnya.

Implementasi sistem yang baru selalu berhubungan dengan penerimaan

pengguna, sejauh mana pengguna dapat menerima dan memahami suatu teknologi

merupakan hal yang penting untuk menerima tingkat keberhasilan dari

implementasi sistem tersebut (Nasir, 2013). Penerimaan pengguna merupakan

faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu teknologi,

sehingga faktor-faktor yang menentukan penerimaan pengguna turut menentukan

keberhasilan dari implementasi. Menurut Davis, implementasi suatu sistem dapat

diterima dan ditolak, ditentukan oleh dua faktor yaitu manfaat dan kemudahan

dalam menggunakan sistem yang dirasakan oleh pengguna (Selpiana, 2016).

Kegagalan-kegagalan dalam implementasi sebuah sistem informasi menurut

Jogiyanto terbagi menjadi 2 aspek. Yang pertama adalah aspek teknis, yakni aspek

yang menyangkut sistem itu sendiri yang merupakan kualitas teknis sistem

informasi. Sedangkan aspek yang kedua adalah aspek non-teknis. Kegagalan non-

teknis berkaitan dengan persepsi pengguna sistem informasi yang menyebabkan

pengguna mau atau enggan menggunakan sistem informasi yang telah

dikembangkan Jogiyanto (Jogiyanto H. , 2007).

Evaluasi pasca implementasi harus dilakukan segera setelah sebuah aplikasi

baru diterapkan dan memiliki waktu settle down. Settle down disini maksudnya

adalah evaluasi perlu dilakukan setelah penguna memiliki kesempatan untuk

memahami aplikasi (Moeller, 2010).

3
Pernyataan ini didukung oleh pendapat seorang IT Auditor di Aero System

Indonesia yaitu Imam Halim Mursyidin, M.Kom yang menyatakan bahwa tidak ada

batasan waktu untuk melakukan evaluasi terhadap sebuah aplikasi, selama

pengguna sudah menggunakan aplikasi tersebut, evaluasi bisa dilakukan kapan saja

walaupun aplikasi baru diterapkan satu minggu sekalipun. Selain itu, salah satu

akademisi di bidang evaluasi sistem informasi yang merupakan dosen di UIN Syarif

Hidayatullah yaitu Fitroh M.Kom juga menyatakan pendapat yang sama bahwa

tidak ada batasan waktu untuk melakukan sebuah evaluasi.

Sebagai suatu aplikasi yang relatif baru diimplementasikan yaitu pada tanggal

15 November 2018, tapi pada data yang tercatat pada tanggal 12 Maret 2019 sudah

ada 11.501 pengguna aktif aplikasi, Mobile AIS dipandang perlu untuk dievaluasi

untuk mengetahui apakah Mobile AIS telah beroperasi seperti yang diharapkan dan

diterima penggunanya. Penerimaan pengguna merupakan ukuran yang sangat baik

dalam menilai kesuksesan implementasi Mobile AIS karena pengguna merupakan

orang yang dianggap paling mengetahui apakah sistem dapat diterima atau belum.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, masih ditemukan beberapa

kesalahan yang terdapat pada aplikasi Mobile AIS ini yang membuat pengguna

tidak nyaman. Contoh kesalahan yang terdapat pada aplikasi ini adalah informasi-

informasi yang ada di dalam aplikasi masih belum terintegrasi dengan informasi

yang ada di AIS website. Banyak pengguna yang mengeluhkan ketidaksinkronan

ini seperti nilai mata kuliah yang telah ada pada AIS website tidak muncul pada

Mobile AIS ini, pengisian KRS yang masih belum lengkap, nilai bahasa yang tidak

muncul pada beberapa akun dan kesalahan lainnya.

4
Umpan balik (feedback) dari pengguna sangat dibutuhkan dalam penelitian

dari sudut pandang penerimaan pengguna ini. Berdasarkan observasi yang

dilakukan peneliti, terdapat 62 ulasan dengan total rating sebesar 165 yang

diberikan untuk aplikasi Mobile AIS ini di Play Store pada tanggal 12 Maret 2019.

Aplikasi ini telah mendapat nilai rating rata-rata 4.3 dari nilai tertinggi yaitu 5 di

Play Store.

140
120
100
120

80
60
40
20
16 4 11 14
0
Rating 1 Rating 2 Rating 3 Rating 4 Rating 5

Gambar 1.1 Data Rating Aplikasi pada Play Store


(Sumber : PUSTIPANDA)
Dari semua ulasan yang telah diberikan pada aplikasi ini, ada beberapa topik

yang menjadi benchmark untuk ulasan terhadap aplikasi ini. Berikut adalah

beberapa benchmark yang tercatat pada data statistik Mobile AIS.

Tabel 1.1 Data Benchmark Ulasan Mobile AIS (Sumber : PUSTIPANDA)


Topik Rata-rata Rating Jumlah Ulasan
Interface 2 1
Password 3 2
User 3.33 3
Error 3 1
Software 3 1
UI 3 1
Information 5 1
Job 5 1

5
Dari data yang tercatat pada tanggal 12 Maret 2019, sudah ada 6.720

pengguna yang menghapus atau uninstall aplikasi Mobile AIS ini. Hampir setiap

hari ada yang menghapus aplikasi ini dari smartphone mereka. Ini membuktikan

bahwa aplikasi Mobile AIS masih memiliki kekurangan yang membuat pengguna

tidak nyaman sehingga memutuskan untuk menghapus aplikasi ini.

10642

3025
2177
1652 1303
1219
538 703
349
277
Nov-18 Dec-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19

INSTALL UNINSTALL

Gambar 1.2 Data Install dan Uninstall Mobile AIS (Sumber : PUSTIPANDA)
Maka dari itu dibutuhkan evaluasi aplikasi ini dari segi penerimaan pengguna

agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna

untuk kemudian dijadikan dasar untuk membuat keputusan bagi pengembang

aplikasi nantinya yaitu PUSTIPANDA. Dalam melaksanakan evaluasi penerimaan

aplikasi Mobile AIS ini, peneliti menggunakan 2 model yaitu Technology

Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1989) yang telah

dimodifikasi oleh Oktavianti (2007) dan D&M IS Success Model yang

dikembangkan oleh DeLone dan McLean (2003).

6
D&M IS Success Model merupakan model yang digunakan untuk mengukur

tingkat keberhasilan sebuah sistem. Sedangkan, TAM merupakan model yang

paling luas digunakan untuk analisis penerimaan sistem. Syarif dan Sensuse

menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 18 tahun terakhir TAM merupakan model

yang popular dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses

adopsi teknologi informasi (Syarif & Sensuse, 2007). Menurut Jogiyanto, TAM

dapat menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu

teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived

usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)

(Jogiyanto, 2008). Sebelumnya, penelitian (Zaeid, 2012) telah mengintegrasikan

kedua model ini untuk melakukan evaluasi sistem informasi dan penelitian (Groho

et al., 2014) telah menggabungkan TAM dan D&M IS Success Model untuk

mengukur kesuksesan implementasi aplikasi.

Berdasarkan hal-hal diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Analisis Penerimaan Aplikasi Mobile AIS dengan

menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) dan D&M IS Success

Model (Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah)”. Dengan harapan bahwa hasil

penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi pengembang aplikasi Mobile AIS

yaitu PUSTIPANDA saat mengambil keputusan dalam pengembangan aplikasi

Mobile AIS kedepannya agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga dapat

diterima oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.

7
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan

identifikasi masalah sebagai berikut:

a. Belum pernah dilakukan analisis terkait penerimaan pengguna terhadap

aplikasi Mobile AIS ini, sehingga pengembang aplikasi belum mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunanya.

b. Masih ditemukan kelemahan pada aplikasi Mobile AIS yang membuat

pengguna kurang nyaman seperti informasi nilai yang telah ada di AIS

website sering tidak muncul pada aplikasi ini dan data pengisian KRS di

aplikasi ini masih sering tidak lengkap.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan

rumusan masalah sebagai berikut:

a. Faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap

aplikasi Mobile AIS?

b. Bagaimana tahapan analisis penerimaan aplikasi dengan menggunakan

modifikasi Technology Acceptance Model (TAM) dan D&M IS Success

Model?

8
1.4 Tujuan dan Sasaran

Adapun tujuan dan sasaran dari dilakukannya penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Mengetahui apakah aplikasi ini telah diterima oleh penggunanya sehingga

sudah dapat dikatakan berhasil atau belum

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna

terhadap aplikasi

c. Memberikan rekomendasi untuk bahan pertimbangan kepada tim

pengembang aplikasi Mobile AIS untuk pengembangan aplikasi nantinya

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan

Agar permasalahan dapat lebih terfokus dan mudah dipahami, maka

permasalahan dibatasi pada beberapa hal, yaitu :

a. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang

menggunakan aplikasi Mobile AIS

b. Penelitian ini menggunakan 6 variabel yang diambil dari Technology

Acceptance Model (TAM) oleh Davis (1989) yang dimodifikasi oleh

Oktavianti (2007) dan D&M IS Success Model oleh DeLone dan McLean

(2003)

c. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif (Sugiyono, 2013) dengan pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling (Taherdoost, 2016)

9
d. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan PLS-

SEM dengan aplikasi SmartPLS versi 3.0 (Ringle et al., 2014; Hair et al.,

2011)

1.6 Model Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah TAM (Technology

Acceptance Model) yang dikembangkan oleh (Davis, 1989). Model ini kemudian

dimodifikasi oleh (Oktavianti, 2007). Selain itu, penelitian ini juga mengambil

variabel dari D&M IS Success Model yang dikembangkan oleh (DeLone &

McLean, 2003).

Terdapat tiga variabel yang diambil dari modifikasi TAM yaitu perceived

usefulness, perceived ease of use dan acceptance. Serta, terdapat tiga variabel yang

diambil dari D&M IS Success Model yaitu system quality, information quality dan

service quality.

Dari model-model tersebut, didapatkan model penelitian yang terdiri dari 6

variabel yaitu system quality, information quality, service quality, perceived

usefulness, perceived ease of use dan acceptance.

Information
Quality
Perceived
Usefulness
System Quality Acceptance
of IT
Perceived Ease of
Service Quality Use

Gambar 1.3 Model Penelitian

10
1.7 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah dipaparkan, maka didapatkan

pertanyaan utama dalam penelitian ini, yaitu :

Q1: Bagaimana status penerimaan aplikasi Mobile AIS oleh pengguna?

Q2: Apa saja faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap

aplikasi Mobile AIS berdasarkan model penelitian?

Selanjutnya, berdasarkan model penerimaan sistem informasi yang telah

dijelaskan, berikut adalah pertanyaan penelitian terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi penerimaan aplikasi Mobile AIS :

Q1: Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap Perceived

Usefulness (PU)?

Q2: Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap Perceived Ease of

Use (PEOU)?

Q3: Apakah System Quality (SQ) berpengaruh terhadap Perceived Usefulness

(PU)?

Q4: Apakah System Quality (SQ) berpengaruh terhadap Perceived Ease of Use

(PEOU)?

Q5: Apakah Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap Perceived Usefulness

(PU)?

Q6: Apakah Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap Perceived Ease of

Use (PEOU)?

11
Q7: Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh terhadap Acceptance of IT

(AI)?

Q8: Apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh terhadap Acceptance

of IT (AI)?

1.8 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (Sugiyono, 2013). Model

penerimaan dijadikan model penelitian untuk menjadi sumber rumusan beberapa

hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini kemudian akan diuji dengan data-data yang

dikumpulkan dari kuisioner yang didapatkan dari responden. Selain itu, peneliti

juga melakukan studi literatur untuk memperkuat hipotesis yang dibuat dengan

teori-teori yang ada maupun dari penelitian terdahulu.

Responden pada penelitian ini adalah pengguna aplikasi Mobile AIS yang

berstatus sebagai mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah. Menurut data dari Play

Store pada tanggal 12 Maret 2019 sudah terdapat 11.501 pengguna aktif dari

aplikasi ini. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah

teknik purposive sampling (Taherdoost, 2016), dimana yang dapat mengisi

kuisioner penelitian ini adalah mahasiswa yang sudah menjadi pengguna aplikasi

Mobile AIS.

Selanjutnya, kuisioner disebarkan kepada responden secara langsung dan

tidak langsung. Penyebaran secara langsung dilakukan untuk mencari responden

yang tepat melalui interaksi tatap muka secara langsung. Sedangkan penyebaran

secara tidak langsung dilakukan dengan menyebarkan link melalui media sosial

12
seperti whatsapp, line maupun instagram dengan bantuan google forms untuk

pengisiannya. Kemudian, semua hasil kuisioner ini akan diklasifikasikan dengan

menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms. Excel 2016.

Proses analisis data dilakukan menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan

bantuan aplikasi SmartPLS versi 3.0 (Ringle et al., 2014; Hair et al., 2011). Hasil

dari analisis data ini kemudian diinterpretasikan menjadi sebuah kesimpulan yang

dibuat sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah dibahas sesuai dengan

batasan penelitian yang ada.

1.9 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi 3 yaitu bagi penulis,

bagi fakultas dan bagi instansi.

1.9.1 Bagi Penulis

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi penulis

adalah sebagai berikut:

a. Dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses

analisis penerimaan sistem

b. Dapat melatih peneliti untuk berpikir kritis dalam memecahkan sebuah

permasalahan yang ada sesuai dengan bidang keahlian

c. Sebagai salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

13
1.9.2 Bagi Fakultas

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi

fakultas/jurusan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa untuk

menghadapi dunia kerja

b. Dapat menambah referensi penelitian di program studi Sistem

Informasi UIN Syarif Hidayatullah

c. Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam proses penerapan

ilmu-ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan

1.9.3 Bagi Instansi

Adapun manfaat yang diharapkan bagi PUSTIPANDA UIN Syarif

Hidayatullah adalah sebagai berikut :

a. Dapat membantu dalam melakukan evaluasi terhadap aplikasi

b. Dapat membantu dalam mencari kelemahan-kelemahan dari aplikasi

sehingga aplikasi dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi

1.10 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab yang terdiri atas

pendahuluan, landasan teori, metodolofi penelitian, hasil dan pembahasan, serta

penutup. Berikut gambaran umum pokok pembahasan yang akan dibahas tiap-tiap

bab tersebut adalah sebagai berikut :

14
BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan teori-teori relevan terkait analisa

penerimaan aplikasi Mobile AIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai metodologi maupun model

yang digunakan di dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan profil singkat perusahaan dan hasil yang

diperoleh dari hasil analisis penerimaan aplikasi Mobile AIS

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari uraian yang telah

dituangkan pada bab sebelumnya serta saran yang dapat digunakan

sebagai dasar dalam pengembangan selanjutnya

15
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Analisis merupakan

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan

sebagainya). (Yamin & Kurniawan, 2011).

Menurut Nasution dalam (Sugiyono, 2015), analisis memerlukan daya kreatif

serta kemampuan intelektual yang tinggu. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti

untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode

yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Objek yang sama bisa

diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.

Spradley dalam (Sugiyono, 2015) mengatakan bahwa analisis adalah sebuah

kegiatan untuk mencari suatu pola selain itu analisis merupakan cara berpikir yang

berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan

bagian, hubungan antar bagian dan hubungannya dengan keseluruhan.

Dapat disimpulkan, analisis merupakan teknik pemecahan masalah dengan

penguraian pokok masalah secara sistematis menjadi sebuah hipotesis dan

mempelajari hipotesis-hipotesis tersebut untuk mencapai pemahaman yang tepat.

Sedangkan, analisis data adalah proses penghimpunan, pemodelan dan

transformasi data yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang bermanfaat,

memberikan kesimpulan dan saran yang dapat membantu pembuatan keputusan

(Widi, 2010).

16
2.2 Definisi Penerimaan Pengguna

Penerimaan pengguna merupakan keinginan pengguna dalam memanfaatkan

teknologi informasi yang didesain untuk membantu pekerjaan dan dipandang

sebagai faktor internal yang menentukan sukses atau tidaknya penggunaan

teknologi informasi (Nasir, 2013).

Penerimaan pengguna menurut Teo adalah “... as a user’s willingness to

employ technology for task it is designed to support”. Ini dapat diartikan bahwa

penerimaan pengguna merupakan keinginan ataupun kesediaan pengguna dalam

menggunakan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya (Teo, 2011).

Menurut Davis dalam (Putra, 2018), penerimaan sebuah sistem diterima atau

ditolaknya ditentukan oleh dua faktor penentu, yaitu :

a. Orang cenderung menggunakan atau tidak menggunakan sebuah aplikasi

jika mereka percaya aplikasi akan bermanfaat untuk membantu mereka

melakukan pekerjaan mereka lebih baik.

b. Kemudahan dalam menggunakan sistem atau aplikasi juga menjadi yang

penting bagi seseorang untuk menggunakan sistem atau tidak.

2.3 Konsep Data Sistem Informasi

2.3.1 Sistem

Menurut Jogiyanto dalam (Arifin, 2018), sistem merupakan suatu

jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

dan bekerjasama untuk melakukan suatu kegiatan agar dapat menyelesaikan

suatu tujuan tertentu.

17
Sedangkan Kadir menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan

elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai

suatu tujuan (Kadir, 2014).

Menurut O’Brien dan Marakas, sistem adalah kumpulan komponen

yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas bekerja sama untuk

mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam

suatu proses yang terorganisasi (O'Brien & Marakas, 2009).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan

komponen yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai sebuah

tujuan. Sistem dimulai dari adanya input dari pengguna yang kemudian di

proses hingga menghasilkan sebuah output yang bermanfaat bagi pengguna.

Sistem memiliki beberapa karakteristik yaitu komponen

(component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem

(environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah

(process), keluaran (output), sasaran atau tujuan (Mulyanto, 2009).

2.3.2 Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi

bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara

langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang

(Sutanta, 2011).

Menurut (Rainer & Cegielski, 2010), informasi mengacu pada data

yang telah di organisasikan sehingga mempunyai arti dan nilai bagi

18
penerimanya. Sedangkan menurut (O'Brien & Marakas, 2009), informasi

merupakan data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan

berguna untuk penerima akhir tertentu.

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh (Yakub, 2012), nilai dari

sebuah informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu,

manfaat dan biaya mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi akan

dikatakan bernilai bilai manfaatnya lebih efektif jika dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya.

Jadi, informasi adalah data yang telah diolah untuk menghasilkan

suatu output, hasil tersebut bermanfaat bagi penerimanya di masa sekarang

maupun di masa yang akan datang untuk membantu dalam pembuatan

keputusan.

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh (Yakub, 2012), nilai dari

sebuah informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu,

manfaat dan biaya mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi akan

dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif jika dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya.

Sedangkan menurut (Mulyanto, 2009), kualitas informasi ditentukan

oleh tiga faktor yaitu :

a. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena adanya kemungkinan gangguan

yang dapat mengubah atau merusak informasi saat diterima oleh

19
penerima informasi. Informasi tidak boleh bias ataupun menyesatkan,

bebas dari kesalahan dan menjelaskan maksudnya dengan baik.

b. Tepat Waktu (timeless)

Informasi yang dihasilkan dari sebuah proses tidak boleh datang

terlambat karena informasi yang datang terlambat tidak akan

mempunyai nilai yang baik. Ini karena informasi dijadikan sebagai

landasan dalam pembuatan keputusan untuk sebuah organisasi atau

perusahaan. Keterlambatan informasi dapat berakibat pada

pengambilan keputusan.

c. Relevansi (relevancy)

Informasi akan dikatakan bernilai jika informasi tersebut bermanfaat

bagi penerimanya. Relevansi ini tentu saja berbeda untuk setiap

individunya.

2.3.3 Sistem informasi

Sistem informasi adalah gabungan dari manusia, alat teknologi,

media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan

komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin,

membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan

dasar pengambilan keputusan yang tepat (Daranatha, 2009).

Menurut Hall dalam (Kadir, 2014), sistem informasi merupakan

rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi

informasi, dan didistribusikan kepada penggunanya.

20
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah komponen-

komponen yang saling bekerjasama untuk memproses data menjadi sebuah

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan bagi perusahaan.

Menurut (Yakub, 2012), sistem informasi merupakan sebuah

susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen-

komponen dalam sistem informasi adalah sebagai berikut ini :

1. Blok Masukan (Input Block), yaitu data yang masuk ke dalam sistem

informasi.

2. Blok Model (Model Block), yaitu kombinasi prosedur, logika, dan

model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di dalam database.

3. Blok Keluaran (Output Block), yaitu hasil atau produk dari sistem

informasi adalah eluaran yang merupakan informasi yang berkualitas

dan dokumentasi yang berguna untuk pengguna sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block), yaitu blok yang digunakan untuk

menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan output dari sistem secara keseluruhan.

Blok ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware),

perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Basis Data (Database Block), yaitu blok yang berisi kumpulan dari data

yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat

keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

21
2.4 Definisi Aplikasi Sistem Informasi

Aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu

sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (Sutabri, 2012). Sedangkan menurut

Jogiyanto dalam (Rizal et al., 2013), aplikasi merupakan penggunaan dalam suatu

perangkat komputer, instrukti atau pernyataan yang disusun hingga sedemikian

rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi sebuah output.

Aplikasi mobile adalah aplikasi yang telah dirancang khusus untuk platform

mobile (misalnya iOS, android atau windows mobile) (Pressman & Maxim, 2014).

Sistem informasi akademik merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang

saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai tujuan yaitu mengola data menjadi informasi yang diperlukan oleh

pengguna informasi sehubungan dengan kegiatan akademik (Sutabri, 2012).

Sistem informasi akademik merupakan sekumpulan elemen-elemen baik fisik

maupun non fisik dan prosedur yang saling berhubungan satu sama lain menjadi

satu kesatuan dan bekerja sama untuk mengolah data akademik di sebuah lembaga

pendidikan menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya (Mutia, 2014).

Jadi dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile sistem informasi akademik

merupakan sebuah program yang secara khusus digunakan secara mobile untuk

mengolah data-data akademik menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya

yaitu mahasiswa dan dosen.

2.5 TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan adaptasi dari Theory of

Reasoned Action Model (TRA). Model ini dikembangkan oleh Fred D. Davis pada

22
tahun 1986. TAM merupakan teori yang menggambarkan perilaku pengguna

teknologi dalam menerima dan menggunakan teknologi baru.

Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) (Davis, 1989)

TAM memiliki dua variabel utama yang digunakan untuk memprediksi

penerimaan pengguna yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi

kemudahan penggunaan (perceived ease of use) yang akan mempengaruhi sikap

terhadap penggunaan (attitude towards using), niat penggunaan (behavioral

intention to use) dan akhirnya menunjukkan penggunaan nyata dari sistem (actual

system use) (Davis, 1989).

a. Persepsi Kegunaan (perceived usefulness). Merupakan tingkat kepercayaan

pengguna bahwa penggunaan sistem akan memberikan manfaat untuk dapat

meningkatkan kinerjanya.

b. Persepsi Kemudahan (perceived ease of use). Merupakan tingkat kepercayaan

pengguna bahwa sistem dapat dengan mudah untuk digunakan dan dipahami.

c. Sikap Terhadap Penggunaan (attitude towards using). Merupakan sikap

terhadap penggunaan sistem yang dapat berupa penerimaan atau penolakan

saat seseorang mengguakan suatu sistem dalam pekerjaannya.

23
d. Niat Penggunaan (behavioral intention to use). Merupakan kecenderung atau

keinginan seseorang untuk menggunakan sistem informasi.

e. Penggunaan Nyata (actual system use). Merupakan penggunaan sistem secara

nyata atau kondisi nyata penggunaan sistem oleh seseorang.

Seiring dengan berjalannya waktu yang artinya teknologi juga terus

berkembang, Venkantesh dan Davis pada tahun 1996 melakukan modifikasi

terhadap TAM untuk menyesuaikannya dengan perkembangan teknologi.

Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menghilangkan satu variabel yaitu sikap

terhadap penggunaan (attitude towards using).

Gambar 2.2 Technology Acceptance Model (TAM) (Venkatesh & Davis, 1996)

External variables disini dapat berupa variabel apa saja yang berada diluar

variabel individual (Ducey, 2018). Sudah banyak peneliti yang menambahkan

berbagai variabel lain kedalam model ini. Yousafzai et al. membagi berbagai

external variables ini menjadi beberapa kategori yaitu organizational, system,

user’s personal characteristics, dan other variables (Yousafzai et al., 2007).

Kemudian, (Oktavianti, 2007) menyatakan bahwa niat penggunaan

(behavioral intention to use) dan penggunaan nyata (actual system use) dapat

digabungkan menjadi satu variabel yaitu variabel penerimaan terhadap TI

(acceptance of IT).

24
Gambar 2.3 Modifikasi Technology Acceptance Model (TAM) dalam

(Oktavianti, 2007)

2.6 D&M IS Success Model

D&M IS Success Model merupakan model yang dikembangkan oleh DeLone

dan McLean pada 1992. Model keberhasilan sistem informasi ini terdiri dari enam

variabel didalamnya kualitas sistem (system quality), kualitas informasi

(information quality), penggunaan (use), kepuasan pemakai (user satisfaction),

dampak individual (individual impact), dan dampak organisasi (organization

impact).

Gambar 2.4 D&M IS Success Model (DeLone & McLean, 1992)

25
Berdasarkan model proses maupun kausal, keenam dimensi pengukuruan

atau faktor-faktor ini tidak mengukur keberhasilan sistem informasi secara

independen, tapi merupakan variabel yang saling terikat. Sehingga, keenam

dimensi ini harus diukur dan dikendalikan agar hasil penelitian tidak

membingungkan dan pemahaman tentang sistem informasi juga lengkap (DeLone

& McLean, Information System Success Measurement, 2016).

Sebuah sistem terdiri dari beberapa proses, yaitu sebuah sistem informasi

awalnya dibuat dengan banyak fitur. Selanjutnya, pengguna dan manajer akan

memiliki pengalaman dengan fitur-fitur tersebut dengan menggunakan sistemnya,

entah mereka atau puas dengan sistem tersebut. Lalu, penggunaan sistem dan

produk informasi berdampak pada pemakai individual dalam melakukan

pekerjaannya, dan dampak individu ini secara kolektif menghasilkan dampak

organisasi (DeLone & McLean, 2003).

DeLone dan McLean mendasarkan model proses terdiri dari tiga komponen

proses, yaitu:

a. Pembuatan dari suatu sistem informasi

b. Penggunaan sistem informasi

c. Konsekuensi atau dampak dari penggunaan sistem

Ketiga komponen proses tersebut memang diperlukan, namun masih belum

cukup untuk suatu kondisi supaya dapat memberikan hasil. Misalnya, jika tidak ada

penggunaan sistem, maka tidak akan ada konsekuensi dari penggunaan sistem. Oleh

karena itu, diperlukan model kausal

26
Pada tahun 1997, Seddon memberikan beberapa usulan perubahan untuk

model keberhasilan ini. Menurut Seddon (1997) penggunaan dimensi “Use” sangat

ambigu dan Seddon menyarankan adanya klarifikasi lebih lanjut tentang konstrak

ini. DeLone dan McLean (2003) akhirnya memutuskan untuk menambahkan

variabel “Intention to Use” pada variabel “Use”. Seddon menyatakan bahwa

kombinasi dari proses dan interpretasi variabel atau kausal dari keberhasilan sistem

informasi dalam satu model dapat membingungkan, DeLone dan McLean

menyetujui pendapat ini.

Setelah sepuluh tahun sejak D&M IS Success Model ini diperkenalkan, sistem

informasi sudah mengalami perubahan. Sehingga DeLone dan McLean melakukan

perbaikan terhadap modelnya setelah mengkaji lebih dari 100 jurnal yang telah di

publikasikan pada jurnal sistem informasi terkenal seperti Journal of Management

Information System, MIS Quarterly dan lainnya. Model keberhasilan telah

diperbarui ini kemudian disebut sebagai model keberhasilan sistem informasi D&M

yang diperbarui (updated D&M IS Success Model). Hal-hal yang diperbarui dalam

model ini adalah sebagai berikut

a. Menambah dimensi kualitas pelayanan (service quality) dan dimensi minat

pemakaian (intention to use) sebagai alternatif dari dimensi pemakaian

(use).

b. Variabel dampak individu (individual impact) dan variabel dampak

organisasi (organization impact) digabungkan menjadi satu variabel yaitu

manfaat-manfaat bersih (net benefits).

27
c. Use dan user satifaction memiliki hubungan yang erat. Meningkatkan user

satisfaction.maka mengakibatkan peningkatan intention to use yang

kemudian berpengaruh pada use.

d. Jika net benefits positif, maka akan meningkatkan intention to use, use dan

user satisfaction. Ini masih akan valid walaupun net benefits bernilai

negatif.

e. Model yang baru memiliki anak panah untuk menunjukkan hubungan yang

diusulkan antar dimensi keberhasilan dalam bentuk proses, namun tidak

menunjukkan arah hubungan positif atau negatif dalam bentuk kausal.

Gambar 2.5 D&M IS Success Model (DeLone & McLean, 2003)

Berikut adalah variabel-variabel yang terdapat dalam updated D&M IS

Success Model

a. Kualitas Sistem (system quality)

Merupakan karakteristik yang diinginkan dari sebuah sistem informasi.

Beberapa contoh indikator yang dapat digunakan untuk variabel ini adalah

28
kemudahan penggunaan, fleksibelitas siste, kehandalan sistem, waktu

respon, dan mudah dipelajari.

b. Kualitas Informasi (information quality)

Merupakan karakteristik yang diinginkan dari hasil yang dikeluarkan oleh

sistem. Beberapa contoh indikator yang dapat digunakan untuk variabel ini

adalah relevansi, mudah dipahami, akurat, lengkap, tepat waktu dan

bermanfaat.

c. Kualitas Pelayanan (service quality)

Merupakan kualitas pelayanan yang diterima pengguna sistem dari

organisasi. Beberapa contoh indikator yang dapat digunakan untuk variabel

ini adalah responsif, akurat, handal, empati dan keahlian teknis.

d. Penggunaan (use)

Merupakan perilaku pengguna dalam memanfaatkan kemampuan dari

sistem informasi. Beberapa contoh indikator yang dapat digunakan untuk

variabel ini adalah frekuensi penggunaan, tujuan penggunaan, dan lainnya.

e. Kepuasan Pengguna (user satifaction)

Merupakan tingkatan kepuasan pengguna terhadap sistem, informasi

maupun pelayanan yang didapat oleh pengguna tersebut.

f. Manfaat-manfaat Bersih (net benefits)

Merupakan kontribusi sistem informasi terhadap individu, grup, maupun

organisasi. Contohnya kontribusi dalam meningkatkan pembuatan

keputusan, meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya pengeluaran dan

lainnya.

29
2.7 Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang mengedepankan konsep

parsimoni, yaitu konsep dimana data tertentu harus diinterpretasi dengan sederhana,

singkat dan jelas, serta tidak diperlukan keterangan yang rumit (Sarwono, 2013).

Menurut (Sarwono, 2013), terdapat beberapa tahapan dalam melakukan penelitian

kuantitatif, yaitu :

a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan diteliti

b. Membuat hipotesis yang akan diuji

c. Melakukan kajian teori yang relevan

d. Mengidentifikasi dan memberi nama variabel

e. Membuat definisi operasional

f. Memanipulasi dan mengontrol variabel (ini hanya untuk penelitian

eksperimental)

g. Menyusun desain penelitian

h. Mengidentifikasi dan menyusun alat observasi dan pengukuran

i. Membuat kuisioner (jika dibutuhkan data primer)

j. Melakukan analisis statistik

k. Menulis laporan hasil penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian kuantitatif

(Idris, 2009), yaitu sebagai berikut :

a. Lama dalam proses perencanaan

b. Sulit memperdalam data

c. Kelemahan angket/skala/tes

30
2.8 Klasifikasi Data

Data dalam dikelompokkan menjadi beberapa bagian (Siregar, 2013), yaitu

1. Menurut cara memperolehnya

a. Data Primer

Merupakan data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber

data atau obyek tempat penelitian dilakukan. Data primer ini lebih

dapat dipercaya dan lebih terbaru.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang didapatkan atau diterbitkan oleh organisasi

untuk kepentingan organisasi itu sendiri seperti visi dan misi

organisasi dan lain sebagainya.

2. Menurut waktu pengumpulannya

a. Data Time Series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke

waktu yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan dari

obyek yang sedang diteliti.

b. Data Cross Section adalah data yang dikumpulkan dari satu periode

tertentu pada beberapa obyek yang bertujuan untuk menggambarkan

keadaan beberapa obyek tersebut.

3. Menurut sifatnya

a. Data Kualitatif adalah data yang berupa pendapat, pernyataan atau

penilaian seseorang sehingga data ini berupa kata-kata atau kalimat,

bukan angka.

31
b. Data Kuantitatif adalah data yang berupa angka, sehingga data ini

dapat dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik.

2.9 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah memperoleh data. Dengan

metode pegumpulan data yang tepat, dapat memungkinkan peneliti memperoleh

data yang valid sehingga dapat membantu penelitian (Sugiyono, 2013).

Teknik pengumpulan data merupakan cara pengumpulan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian (Noor, 2011). Ada

beberapa jenis teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

2.9.1 Observasi

Menurut Sutrisno dalam (Sugiyono, 2013), observasi merupakan

suatu proses kompleks yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Proses yang dianggap terpenting adalah proses pengamatan dan

ingatan. Sedangkan, menurut (Narbuko & Achmadi, 2013) pengamatan

adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat

secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

Observasi merupakan salah cara pengumpulan data yang sangat

bermanfaat, sistematik dan selektif dalam mengamati fenomena yang terjadi

(Widi, 2010).

32
Observasi menurut (Widi, 2010) dapat dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu sebagai berikut :

1. Observasi Partisipan

Merupakan pengamatan dimana peneliti berpartisipasi dan terlibat

langsung secara aktif dalam aktifitas yang dijalani oleh anggota grup yang

sedang diteliti. Peneliti akan melakukan apa yang dilakukan oleh sumber

data dan merasakan apa yang dialami oleh sumber data. Observasi ini akan

menghasilkan data yang lebih lengkap dan akurat.

2. Observasi Non Partisipan

Merupakan pengamatan dimana peneliti tidak terlibat secara

langsung dan tidak aktif dalam aktifitas grup yang sedang diteliti. Peneliti

hanya sebagai pengamat pasif, hanya mengamati dan mendengarkan

semua aktifitass grup lalu mengambil kesimpulan dari hasil pengamatan

tersebut.

3. Observasi terhadap Obyek

Merupakan pengamatan yang lebih berfokus kepada obyek selain

manusia. Biasanya observasi ini dilakukan saat akan melakukan penelitian

tentang lingkungan hidup, binatang maupun tumbuhan

2.9.2 Wawancara

Menurut Setyadin dalam (Gunawan, 2013), wawancara adalah suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan

proses tanya jawab lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara

fisik.

33
Wawancara sering digunakan untuk mendapatkan informasi orang

atau masyarakat (Widi, 2010). Wawancara merupakan suatu bentuk

percakapan secara langsung yang dilakukan oleh dua pihak dengan maksud

tertentu. Pewawancara akan mengajukan beberapa pertanyaan dan

responden akan memberi jawaban atas pertanyaan tersebut.

Metode wawancara dapat dibagi menjadi dua berdasarkan

fleksibelitasnya (Widi, 2010), yaitu sebagai berikut :

1. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara ini memberikan kebebasan kepada peneliti mengenai isi

dan struktur wawancara. Hal ini membuat peneliti dapat melakukan kajian

yang lebih mendalam dan sesuai dengan keinginnya tentang hal sedang

diteliti. Peneliti tidak harus mengikuti pedoman sistematis dalam

merumuskan pertanyaan dan cara dalam menjelaskannya kepada

responden.

Wawancara tidak terstruktur ini akan digunakan ketika peneliti

memiliki informasi terbatas terhadap tema yang sedang diteliti. Dalam

wawancara ini, peneliti belum mengetahui secara pasti data yang akan

diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang

diceritakan oleh responden. Sehingga, membutuhkan kemampuan peneliti

untuk mengolah informasi yang didapatkan karena tidak ada keseragaman

dalam jawaban dari responden.

34
2. Wawancara Terstruktur

Wawancara ini dilakukan secara sistematis, dimana peneliti akan

memberikan pertanyaan kepada responden dengan pertanyaan yang isi

maupun strukturnya telah dirancang terlebih dahulu oleh peneliti. Dalam

memberikan pertanyaan, peneliti akan mengikuti urutan dari pertanyaan

yang telah ditulis sebelumnya dalam daftar rencana wawancara (interview

schedule). Dalam wawancara ini akan didapatkan informasi yang mudah

untuk diolah oleh peneliti karena informasi yang didapatkan dari semua

responden memiliki keseragaman isi.

2.9.3 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah

lainnya yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang

pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting

dalam melakukan penelitian karena penelitian tidak akan lepas dari literatur-

literatur ilmiah (Sugiyono, 2012).

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dan informasi

dengan cara mempelajari sumber-sumber tertulis seperti jurnal ilmiah,

buku, literatur, penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian yang

akan dilakukan serta sumber-sumber lain yang terpercaya.

2.9.4 Kuisioner

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kuisioner adalah

alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis,

35
bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui

wawancara pribadi atau melalui pos.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus

dijawab oleh responden (Guritno & Sudaryono, 2011). Kuisioner

merupakan salah satu alat pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data secara tidak langsung dari responden.

Menurut (Widi, 2010), kuisioner merupakan daftar pertanyaan

tertulis yang harus dijawab oleh responden yang kadang-kadang telah

disertai pilihan jawaban untuk responden. Pengumpulan data dengan

kuisioner berbeda dengan wawancara, karena tidak ada yang menjelaskan

secara langsung kepada responden tentang pertanyaan yang diajukan,

sehingga pertanyaan ataupun pernyataan yang tertulis pada kuisioner harus

jelas dan mudah dimengerti.

Ada beberapa cara penyebaran kuisioner kepada responden menurut

(Widi, 2010), yaitu :

a. Via surat pos

Menyebarkan kuisioner dengan cara mengirimkan kuisioner kepada

responden melalui pos atau yang sejenisnya kepada responden.

Peneliti harus mengirimkan kuisioner beserta data diri peneliti, tujuan

dan manfaat dari kuisioner tersebut, petunjuk pengisian, jaminan

kerahasian data responden, dan ucapan terima kasih.

36
b. Kolektif

Menyebarkan kuisioner dengan cara menyebarkannya secara kolektif

pada suatu tempat tertentu. Cara ini memungkin peneliti untuk

bertemu secara langsung dengan responden sehingga jika ada

pertanyaan atau pernyataan yang kurang dimengerti, responden dapat

langsung meminta penjelasan kepada peneliti.

Secara umum, menurut (Siswanto, 2012) kuisioner dapat dibagi

menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut :

a. Pertanyaan tentang fakta

Merupakan pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi

responden seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan dan sebagainya.

b. Pertanyaan tentang pendapat

Merupakan pertanyaan yang bertujuan untuk melihat persentase

setuju / tidak setuju dari responden dan melihat sikap responden

dengan bantuan skor.

c. Pertanyaan tentang persepsi

Merupakan pertanyaan-pertanyaan yang meminta responden untuk

menilai perilakunya dalam hubungannya dengan lingkungan

responden seperti meminta saran dan masukan dari responden.

37
2.10 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012).

Populasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari keseluruhan elemen

yang dijadikan objek penelitian yang nantinya akan ditarik kesimpulannya

(Indrawan & Yaniawati, 2014).

Sedangkan, sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yang akan digunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan,

oleh karena itu sampel yang diambil harus benar-benar representatif (Sugiyono,

2012).

Menurut Sutrisno Hadi dalam (Narbuko & Achmadi, 2013), sampel adalah

sebagian obyek atau subyek yang diselidiki dari keseluruhan obyek atau subyek

penelitian. Selain itu, sampel juga merupakan bagian dari populasi yang benar-

benar mewakili dari permasalahan yang akan diteliti.

Sampel harus merupakan bagian yang representatif atau dapat mewakili

populasi yang hendak dipelajari, jika tidak maka tidak akan dapat dilakukan

observasi secara general terhadap suatu populasi (Widi, 2010).

Syarat sampel yang baik adalah ukuran sampel memadai untuk dapat

meyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Semakin besar sampel maka akan semakin

kecil kemungkinan salah dalam menarik kesimpulan tentang populasi (Soehartono,

2011).

38
2.10.1 Teknik Sampling

Pada dasarnya tidak ada teknik pengambilan sampel yang paling

sempurna untuk digunakan dalam menganalisis gejala atau fenomena yang

terjadi (Nursiyono, 2015). Teknik pengambilan sampel (sampling) menurut

(Sugiyono, 2012) dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dapat

menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2012). Atau dapat diartikan sebagai

teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kaidah-kaidah peluang

(Nursiyono, 2015). Teknik ini terdiri dari beberapa, yaitu :

a. Simple Random Sampling

Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan cara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut

(Sugiyono, 2012). Teknik ini merupakan teknik yang paling mudah

dan dapat digunakan pada populasi yang memiliki karakteristik

relatif homogen.

b. Proportional Stratified Random Sampling

Teknik ini dapat dilakukan ketika populasi memiliki anggota yang

tidak homogen dan memiliki strata secara proposional (Sugiyono,

2012).

39
c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini dilakukan jika populasi memiliki strata namun kurang

proposional (Sugiyono, 2012).

d. Cluster Sampling

Teknik ini digunakan ketika menentukan sampel pada obyek yang

memiliki data atau sumber yang luas. Teknik ini sering dilakukan

dengan dua tahap, yaitu menentukan daerah sampel dan menentukan

orang-orang yang ada pada daerah tersebut secara sampling

(Sugiyono, 2012).

2. Nonprobability Sampling

Merupakan cara pengambilan sampel tanpa menggunakan kaidah-

kaidah peluang. Pengambilan sampel ini bersifat subyektif. Probabilitas

pemilihan elemen-elemen populasi tidak dapat ditentukan. Hal ini terjadi

karena setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk

dipilih menjadi sampel (Nursiyono, 2015). Ini merupakan teknik

pengambilan sampel dimana tidak memberikan peluang yang sama bagi

setiap anggota populasi (Sugiyono, 2012). Teknik ini meliputi beberapa

cara, yaitu :

a. Sampling Sistematis

Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan nomor urut dari

anggota populasi. Misalnya hanya mengambil sampel dari anggota

yang memiliki nomor urut genap saja, atau nomor urut genap saja,

dan lain sebagainya.

40
b. Sampling Kuota

Merupakan teknik penentuan sampel dari populasi yang telah

memenuhi ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan

terpenuhi (Sugiyono, 2012). Pengambilan sampel ini sering

dilakukan dalam survei opini publik (Nursiyono, 2015).

c. Sampling Insidental

Merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan, yaitu orang-

orang yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan orang tersebut

dipandang cocok untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2012).

d. Sampling Purposive

Merupakan teknik penentuan sampel dengan beberapa

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Dalam teknik ini,

pemilihan sampel berdasarkan pada ciri-ciri-ciri, sifat maupun

pengetahuan tertentu yang dianggap memiliki hubungan yang erat

dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang telah ditentukan

sebelumnya.

e. Sampling Jenuh

Merupakan teknik pengambilan sampel apabila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Biasanya teknik ini dilakukan

apabila jumlah populasinya relatif kecil, seperti kurang dari 30 orang

(Sugiyono, 2012).

41
f. Snowball Sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara responden yang

berhasil diperoleh diminta menujukan responden lainnya secara

berantai. Teknik ini dilakukan ketika peneliti kurang mengerti

mengenai kondisi dan data populasi yang menjadi target

penelitiannya (Nursiyono, 2015).

Snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel dimana

jumlah awalnya kecil, kemudian jumlahnya bertambah (Sugiyono,

2012).

2.10.2 Ukuran Sampel

Penentuan jumlah sampel menurut (Guritno et al., 2011) juga dapat

disesuaikan dengan alat statistik yang akan digunakan. Berikut adalah

jumlah sampel sesuai dengan alat analisinya :

a. Dalam multiple regression analysis, aturan umum yang digunakan

untuk menentukan ukuran sampel adalah melalui perbandingan atau

rasio dari observasi dengan variabel independennya, minimum 5

berbanding 1 untuk setiap independen variabel dalam variat.

b. Dalam multiple discriminant analysis, rasio atau perbandingan

observasi dengan variabel independen adalah 20 berbanding 1.

c. Dalam factor analysis, minimum terdapat lima observasi pada setiap

variabel yang dianalisis atau minimum diperlukan ukuran sampel

sebesari 100.

42
d. Dalam structural equation modelling, memerlukan ukuran sampel

antara 100 hingga 200.

Menurut Champion dalam (Indrawan & Yaniawati, 2014), uji

statistik akan efektif jika sampel yang digunakan berjumlah 120 sampai

dengan 250.

Menurut Barclay dalam (Hair et al., 2011), penentuan jumlah sampel

dapat dilakukan dengan rule of thumb, yaitu jumlah anak panah (path) dikali

dengan sepuluh. Sedangkan Maholtra dalam (Indrawan & Yaniawati, 2014)

menjelaskan bahwa ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan

lima dikali dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.

Penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam

(Sugiyono, 2012) adalah sebagai berikut :

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500

2. Bila sampel dibagi dengan kategori (misalnya pria-wanita, pegawai

negeri-swasta, dan lainnya), maka jumlah anggota sampel setiap

kategori minimal 30

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi berganda) maka jumlah anggota sampel minimal

10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel

penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah

sampelnya adalah 10 x 5 = 50

43
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

sampel masing-masing antara 10 sampai 20

Selain beberapa teknik penentuan ukuran sampel diatas, penentuan

jumlah sampel juga dapat menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin

biasanya digunakan untuk survei dimana jumlah populasi terlalu besar

sehingga diperlukan sebuah rumus untuk memperkecil jumlah sampel tapi

tetap mewakili populasi secara keseluruhan. Rumus Slovin

mempertimbangkan batas ketelitian yang dapat mempengaruhi kesalahan

dalam pengambilan sampel (Putra, 2018). Rumus slovin adalah sebagai

berikut :

N
𝑛= (2.1)
(1 + 𝑁 𝑒 2 )

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Batas taraf kesalahan

2.11 Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang ataupun sekelompok orang tentang sebuah fenomena sosial (Sugiyono,

2013). Nama skala likert diambil dari nama pendidik dan ahli psikolog asal

44
Amerika Serikat yaitu Rensis Likert yang mengembangkan skala ini untuk

mengukur sikap masyarakat sejak tahun 1932.

Skala merupakan teknik penetapan data yang bersifat mengukur, karena

diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka (Indrawan & Yaniawati, 2014).

Menurut (Sugiyono, 2013), untuk analisis kuantitatif, jawaban dari setiap

instrumen dapat diberi skor seperti berikut :

Tabel 2.1 Skala Likert

Jawaban Bobot
Sangat setuju / selalu / sangat positif 5
Setuju / sering / positif 4
Ragu-ragu / kadang-kadang / netral 3
Tidak setuju / hampir tidak pernah / negatif 2
Sangat tidak setuju / tidak pernah / sangat negatif 1

Ada beberapa asumsi yang menjadi ciri dari skala likert, yaitu (Indrawan &

Yaniawati, 2014).

a. Sikap merupakan prakondisi dari perilaku dan ada pada ranah personality

b. Sikap manusia terhadap objek terdiri atas sikap positif, negatif, dan netral

c. Data sikap memiliki skala ukur ordinal yang mewakili tiga pilihan sikap

d. Variabel yang diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel,

selanjutnya indikator tersebut dijadikan sebagai bahan untuk menyusun

butir-butir instrumen

e. Banyaknya butir dalam satu variabel ditentukan oleh tingkat keterukuran

validitas dan reliabilitasnya masing-masing.

f. Butir-butir instrumen dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan

45
Menurut Black & Champion dalam (Soehartono, 2011), skala likert memiliki

beberapa kelebihan dan kelemahan, yaitu :

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Skala Likert

Kelebihan Kelemahan
Mudah dibuat dan Tidak ada arti yang konsisten yang dapat diberikan
ditafsirkan pada data mentah yang berasal dari pengukurannya
Bentuk yang paling umum Diasumsikan bahwa setiap butir dalam skala
mempunyai bobot yang sama sehubungan dengan
butir yang lain. Asumsi ini mungkin tidak benar.
Bersifat luwes Orang yang mempunyai nilai yang sama mungkin
memiliki ciri yang berbeda
Mengukur pada tingkat Validitas skala ini masih dipertanyakan
skala ordinal

2.12 PLS-SEM

Structural Equation Modelling (SEM) merupakan analisis yang

menggabungkan pendekatan factor analysis, structural model dan path analysis.Ini

membuat SEM dapat melakukan tigas macam analisis secara serentak, yaitu

pengecekan validitas dan reliabilitas instrumen, pengujian model hubungan antar

variabel dan kegiatan untuk mendapatkan model yang cocok untuk prediksi

(Sugiyono, 2012).

Sedangkan menurut (Gusti, 2017), SEM merupakan salah satu teknik analisis

multivariat yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel yang lebih

kompleks dibandingkan dengan analisis regresi berganda dan analisis faktor.

46
Hair et al (1998) dalam (Sugiyono, 2012), mendeskripsikan langkah-langkah

dalam SEM adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan Model Berbasis Teori.

Dalam tahapan ini, mengembangkan suatu model berdasarkan

kajian-kajian teoritik untuk selanjutnya model ini akan diuji berdasarkan

atas data empirik melalui SEM.

b. Mengkonstruksi Diagram Jalur untuk Hubungan Kausal

Diagram jalur ini akan digunakan untuk melihat hubungan kausal

antara variabel endogen dan variabel eksogen. Hubungan ini akan

divisualisasikan dalam bentu gambar yang mudah dan jelas untuk

dipahami.

c. Mengkonversi Diagram Jalur ke Dalam Model Struktural dan Model

Pengukuran

Merupakan tahapan dimana diagram jalur di konversikan ke dalam

bentuk persamaan atau model matematika baik dalam model struktural

maupun model pengukuran

d. Memilih Matrik Input dan Estimasi Model

Matrik input dapat berupa matrik korelasi atau matrik varians-

kovarians. Matrik korelasi akan dapat memperlihatkan dua hal yaitu jalur

yang memiliki efek kausal yang lebih dominan dibandingkan dengan jalur

lain dan variabel eksogen yang efeknya terhadap variabel endogen lebih

besar dibanding dengan variabel eksogen lainnya.

47
Matrik korelasi digunakan untuk memperoleh kejelasan tentang pola

hubungan kausal antar variabel laten. Sedangkan, matrik varians-

kovarians digunakan untuk pengujian model yang telah dilandasi berbagai

teori, hasil analisis hanya digunakan untuk eksplanasi fenomena yang

diteliti atau untuk keperluan prediksi.

e. Menilai Identifikasi Model Struktural

Dalam analisis model struktural sering ditemui permasalahan pada

proses pendugaan parameter. Ketidakmampuan model dalam

menghasilkan identifikasi yang tepat akan menyebabkan proses

perhitungan terganggu. Gejala-gejala yang sering muncul akibat

identifikasi yang tidak tepat ini adalah sebagai berikut :

- Terdapat kesalahan standar yang terlalu besar

- Matriks informasi yang disajikan tidak sesuai harapan

- Matriks yang diperoleh tidak definitif positif

- Terdapat kesalahan varians yang negatif

- Terdapat korelasi yang tinggi antar koefisien hasil dugaan ( > 0,9 )

f. Evaluasi Kecocokan Model Berdasarkan Kriteria Goodness-Of-Fit

Dalam analisis menggunakan SEM, asumsi-asumsi mengenai model

maupun asumsi mengenai pendugaan parameter dan pengujian hipotesis

merupakan hal yang perlu diperhatikan. Berikut merupakan asumsi yang

berkaitan dengan model, antara lain :

- Semua hubungan antar variabel berbentuk linear

- Model yang dikembangkan bersifat aditif

48
Sedangkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan pendugaan

parameter dan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

- Pengambilan sampel secara acak

- Data harus lengkap

- Tidak ada data aneh

- Ukuran sampel minimal 100

- Penyebaran data bersifat normal

- Tidak ada multikolinieritas

Uji kesesuaian antar model teoritis dan data empiri dapat dilihat

melalui tingkat goodness of fit statistics. Beberapa statistik yang

digunakan contohnya adalah Chi Kuadrat untuk p > 0,05; RMSEA < 0,08;

GFI > 0,9 dan pengujian statistik lainnya. Jika tidak ada perbedaan antara

model teoritis dengan data empiri maka model teoritis dapat dikatakan

sesuai.

g. Interpretasi dan Modifikasi Model

Merupakan tahapan terakhir yaitu interpretasi terhadap model

struktural yang menggunakan matrik kovarians dan interpretasi analisa

jalur yang menggunakan matrik korelasi. Interpretasi analisa jalur dilihat

dari efek langsung, efek tidak langsung dan efek total.

Partial Least Square (PLS) dikembangkan oleh Herman Wold pada tahun

1975. Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) merupakan

salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis sebuah data karena dapat

49
digunakan pada setiap jenis skala data seperti data interval, data nominal, dan data

rasio serta syarat asumsi yang lebih fleksibel (Yamin & Kurniawan, 2011).

PLS-SEM lebih diutamakan untuk mengembangkan kebenaran teori dalam

penelitian yang bersifat eksploratori sehingga tujuan utama penggunaannya adalah

untuk melakukan prediksi dan penjelasan variabel laten (Widarjono, 2015).

Menurut (Yamin & Kurniawan, 2011) ada beberapa alasan untuk

menggunakan PLS-SEM yaitu :

a. Algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk hubungan antara indikator

dengan konstrak latennya yang bersifat reflektif saja tapi juga dapat

digunakan untuk hubungan yang bersifat formatif.

b. Dapat digunakan untuk mengukur jalur model dengan ukuran sampel yang

kecil.

c. Dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks tanpa mengalami

masalah dalam estimasi data.

d. Dapat dilakukan ketika distribusi data sangat miring (skew).

Terdapat dua model evaluasi di dalam PLS yaitu outer model dan inner model

(Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2011; Widarjono, 2015; Haryono &

Wardoyo, 2013; Subiyakto et al., 2016).

1. Evaluasi Pengukuran Model (Outer Model)

Evaluasi pengukuran model dapat meliputi convergent validity dan

discriminant validity. Convergent validity terdiri atas individual item

50
reliability, internal consistency atau construct reliability, dan average

variance extracted.

a. Convergent Validity

1) Individual Item Reliability

Dapat dilihat dari standardize loading factor yang

menggambarkan besarnya korelasi antara setiap indikator

dengan konstraknya. Nilai loading factor baru dapat dikatakan

valid atau ideal jika lebih besar dari 0,7. Tapi, Yamin dan

Kurniawan (2011) berpendapat bahwa nilai loading factors >

0,5 sudah dapat dikatakan valid. Jika dibawah nilai tersebut,

maka item akan dikeluarkan dari model yang ada.

2) Internal Consistency Reliability

Dapat dilihat dari composite reliability atau cronbach’s alpha.

Namun, nilai composite reliability dianggap lebih baik dalam

mengukur internal consistency jika dibandingkan dengan

cronbaach’s alpha karena composite reliability tidak

mengasumsikan kesamaan boot dari tiap indikatornya.

Cronbach’s alpha akan memberikan estimasi yang terlalu

rendah. Nilai batas untuk cronbach’s alpha maupun composite

reliability adalah 0,7 yang sudah dapat diterima. Sedangkan

diatas 0,7 berarti sangat memuaskan.

51
Formula untuk Composite Reliability adalah

(∑ λ𝑖 )2
𝐶𝑅 = (2.2)
(∑ λ𝑖 )2 + ∑ 𝜀𝑖

Keterangan :

λ𝑖 = Loading Factors

𝜀𝑖 = 1- λ𝑖 2

3) Average Variance Extracted (AVE)

Nilai average variance extracted (AVE) mendeskripsikan

besaran varian variabel yang dikandung oleh konstrak laten.

Nilai batasan untuk AVE adalah 0,5. Nilai AVE harus lebih

besar dari 0,5 untuk dapat dikatakan telah menunjukkan

convergent validity yang baik.

Formula untuk Average Variance Extacted (AVE)

∑ λ𝑖 2
𝐴𝑉𝐸 = (2.3)
∑ λ𝑖 2 + ∑ 𝜀𝑖

Keterangan

λ𝑖 = Loading Factors

𝜀𝑖 = 1- λ𝑖 2

b. Discriminant Validity

Discriminant validity dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan nilai cross loading antar indikator dan cross loading

Fornell-Lacker’s. Cross loading antar indikator akan

membandingkan korelasi antar indikator dengan konstraksnya dan

konstrak dari blok lainnya. Bila korelasi antara indikator dengan

52
konstraknya lebig tinggi dibandingkan dengan konstrak blok lain,

maka artinya konstrak tersebut memprediksi ukuran pada blok

tersebut lebih baik daripada blok lainnya. Sedangkan, nilai cross

loading Fornell-Lacker’s akan melihat nilai akar dari AVE, nilai

akar AVE ini harus lebih tinggi jika dibandingkan dengan korelasi

antar konstrak dengan konstrak lainnya atau nilai AVE lebih tinggi

dari kuadrat korelasi antar konstrak. Cross loading antar indikator

termasuk dalam kriteria longgar, sedangkan cross loading Fornell-

Lacker’s adalah kriteria yang konservatif.

2. Evaluasi Struktural Model (Inner Model)

Dalam melakukan evaluasi struktural model terdapat beberapa tahapan

yang dapat dilakukan yaitu path coefficient (𝛽), nilai R2 (coefficient of

determination), nilai t-test, uji f2 (effect size), Q2 (predictive relevance) dan

q2 (relative impact).

a. Path coefficient (𝛽)

Path coefficient digunakan untuk mengevaluasi signifikansi

hubungan antar konstrak. Nilai ambang batas untuk path

coefficient adalah 0,1 untuk menyatakan bahwa jalur yang diteliti

memiliki pengaruh di dalam model.

b. R2 (coefficient of determination)

R2 digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel laten

dependen dijelaskan oleh variabel laten independen. Standar

53
pengukuran untuk R2 adalah 0,67 dikatakan substansial atau kuat,

0,33 adalah moderat dan dibawah 0,19 adalah lemah.

c. t-test

Nilai t-test dilihat dengan menggunakan metode bootstraping

melalui uji two-tailed dengan tingkat signifikansi sebesari 0,05

untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian baru dapat

dikatakan diterima jika nilai t-test lebih besar dari 1,96.

d. f2 (effect size)

Pengujian f2 dilakukan untuk memprediksi pengaruh variabel

tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model. Batasan

nilai untuk f2 adalah 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk

pengaruh menengah dan 0,35 untuk pengaruh besar. Rumus

perhitungan f2 adalah sebagai berikut :

𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
2
(2.4)
𝑓 =
1 − 𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Dengan 𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 adalah coefficient of determination dan

𝑅 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 adalah nilai yang ada diluar R.

e. Q2 (predictive relevance)

Pengujian Q2 dilakukan untuk dapat memberikan bukti bahwa

variabel tertentu yang digunakan dalam suatu model yang dibuat

memiliki keterkaitan prediktif (prodeictive relevance) dengan

variabel lainnya dalam model tersebut. Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan metode blindfolding dengan nilai ambang

batas pengukuran di atas nol.

54
f. q2 (relative impact)

Pengujian q2 dilakukan untuk mengukur pengaruh relatif dari

sebuah keterkaitan antara prediktif sebuah variabel tertentu dengan

variabel lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

metode blindfolding dengan nilai ambang batas pengukuran yaitu

0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh sedang dan 0,35

untuk pengaruh besar. Rumus perhitungan q2 adalah sebagai

berikut :

𝑄 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
𝑞2 = (2.5)
1 − 𝑄 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Dengan 𝑄 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 adalah predictive relevance dan 𝑄 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

adalah nilai yang ada diluar Q.

2.13 SmartPLS

SmartPLS merupakan salah satu software open source atau gratis yang dapat

digunakan untuk melakukan analisis menggunakan PLS-SEM. SmartPLS

dikembangkan oleh University of Hamburg, Jerman.

Dalam SmartPLS terdapat beberapa istilah (Hussein, 2015), yaitu :

1. Konstruk Eksogen

Konstruk eksogen adalah variebl independen yang tidak diprediksi oleh

variabel-variabel lain yang terdapat dalam model. Ini merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel yang mempengaruhi variabel endogen.

55
2. Konstruk Endogen

Konstruk endogen adalah variabel dependen yang merupakan faktor-faktor

yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat

memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, namun hanya

dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.

3. Latent Variable

Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diamati dan diukur secara

langsung, nilai kuantitatifnya tidak dapat diketahui secara langsung.

4. Observed Variable

Variabel ini sering disebut variabel manifest. Variabel ini adalah variabel

yang besaran kuantitatifnya dapat diketahui secara langsung, misalnya dari

skor respon subyek terhadap instrumen pengukuran.

Gambar 2.6 Konstruk dalam SmartPLS 3.0 (Hussein, 2015)

56
2.14 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian

2.14.1 Pengembangan Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan 6 variabel yang diambil dari D&M IS

Success Model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean pada tahun

2003 dan Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh

Davis pada tahun 1986 yang kemudian dikembangkan oleh Oktavianti pada

tahun 2007.

Information
Quality
Perceived Usefulness

System Quality Acceptance


of IT
Perceived Ease of Use
Service Quality

Gambar 2.7 Model Penelitian

Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian yang

dapat mendukung model dalam penelitian ini. Penelitian (Pai & Huang,

2011) telah membuktikan bahwa information quality, system quality dan

service quality memiliki pengaruh terhadap perceived ease of use dan

perceived usefulness. Penelitian (Groho et al., 2014; Wu, 2013) juga telah

meneliti hubungan antara information quality, system quality dan service

quality terhadap perceived ease of use dan perceived usefulness. Berikut

adalah hasil dari penelitian-penelitian tersebut :

57
Tabel 2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya

Peneliti Hipotesis Diterima Hipotesis Ditolak


Pai & - information quality, -
Huang, system quality dan service
2011 quality → perceived
usefulness
- information quality,
system quality dan service
quality → perceived ease
of use
Wu, 2013 - information quality, → - system quality dan
perceived usefulness service quality →
- system quality dan service perceived usefulness
quality → perceived ease - information quality, →
of use perceived ease of use
Groho et al., - information quality, dan - system quality →
2014 service quality → perceived usefulness
perceived usefulness - service quality →
- information quality, dan perceived ease of use
system quality →
perceived ease of use

Sedangkan (Fatmasari et al., 2013; Apriyanto, 2015; Hussain et al.,

2016) telah melakukan penelitan untuk menemukan hubungan antara

variabel perceived usefulness dan perceived ease of use dengan acceptance

of IT.

Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing variabel dalam

penelitian ini,

1. Information Quality (IQ)

Kualitas informasi merupakan sebuah karakteristik output atau

keluaran sistem yang diinginkan oleh pengguna (DeLone & McLean,

58
Information System Success Measurement, 2016). Berikut beberapa

indikator yang digunakan dalam penelitian terdahulu untuk variabel ini.

Tabel 2.4 Indikator Information Quality Penelitian Terdahulu

Peneliti Indikator
DeLone & McLean (2003) Completeness, Ease of
Understanding, Personalization,
Relevance, Security
Nurhasan Nugroho, Ema Utami dan Completeness, Format,
Emha Taufiq (2013) Relevance, Accurate, Timeless
Tri Cahya Wishnu Groho, Wing Completeness, Accuracy,
Wahyu Winarno dan Adhistya Erna Format, Currency
Permanasari (2014)
Khalid A. Eldrandaly, Soaad M. Accuracy, Completeness, Ease of
Naguib, dan Mohammed M. Hassan Interpretation, Relevancy,
(2015) Reliability, Timeless, Clarity

2. System Quality (SQ)

Kualitas sistem merupakan kombinasi dari hardware dan software

dalam mengolah data, ini berfokus pada perfoma sistem itu sendiri

(Yuliana et al., 2016). Ini merupakan karakteristik yang diinginkan

pengguna dari sistem informasi itu sendiri (DeLone & McLean,

Information System Success Measurement, 2016). Berikut beberapa

indikator yang digunakan dalam penelitian terdahulu untuk variabel ini.

Tabel 2.5 Indikator System Quality Penelitian Terdahulu

Peneliti Indikator
DeLone & McLean (2003) Adaptability, Availability,
Reliability, Response Time,
Usability
Nurhasan Nugroho, Ema Utami Ease of Use, Reliabilitu, Response
dan Emha Taufiq (2013) Time, Flexibility, Security

59
Tri Cahya Wishnu Groho, Wing Reliabilitu, Integration,
Wahyu Winarno dan Adhistya Accessibility, Navigation
Erna Permanasari (2014)
Khalid A. Eldrandaly, Soaad M. Functionalitu, Response Time,
Naguib, dan Mohammed M. Reliability, User Friendless, Error
Hassan (2015) Recovery, Database Content

3. Service Quality (SEQ)

Kualitas pelayanan merupakan kualitas dukungan yang diterima

pengguna dari organisasi sistem informasi (DeLone & McLean,

Information System Success Measurement, 2016). Ini merupakan

pemberian layanan sesuai dengan harapan dan keinginan penggunanya

(Yuliana et al., 2016).

Berikut beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian

terdahulu untuk variabel ini.

Tabel 2.6 Indikator Service Quality Penelitian Terdahulu

Peneliti Indikator
DeLone & McLean (2003) Assurance, Empathy,
Pujo Hari Saputro, A. Djoko Budiyanto, Responsiveness
dan Alb. Joko Santoso (2015)
Nurhasan Nugroho, Ema Utami dan Emha Jaminan dan Asuransi
Taufiq (2013)
Tri Cahya Wishnu Groho, Wing Wahyu Reliability,
Winarno dan Adhistya Erna Permanasari Responsiveness,
(2014) Assurance, Empathy

4. Perceived Usefulness (PU)

Perceived usefulness atau persepsi kegunaan ini menurut (Davis,

1989) dalam (Pratiwi et al., 2017) merupakan tingkat keyakinan seseorang

dalam penggunaan suatu sistem mampu meningkatkan kinerja para

60
penggunanya. Berikut beberapa indikator yang digunakan dalam

penelitian terdahulu untuk variabel ini.

Tabel 2.7 Indikator Perceived Usefulness Penelitian Terdahulu

Peneliti Indikator
Fred D. Davis (1989) Work More Quickly, Job
Performance, Increase
Productivity, Effectiveness, Makes
Job Easier, Useful
Tri Cahya Wishnu Groho, Wing Makes Job Easier, Useful, Increase
Wahyu Winarno dan Adhistya Productivity
Erna Permanasari (2014)
Mirna Tria Pratiwi, Farida Meningkatkan Produktifitas,
Indriani, dan J. Sugiarto (2017) Meningkatkan Keefektifan,
Mengurangi Waktu Transaksi,
Bermanfaat

5. Perceived Ease of Use (PEU)

Perceived ease of use atau persepsi kemudahan ini menurut (Davis,

1989) dalam (Pratiwi et al., 2017) merupakan tingkat keyakinan seseorang

bahwa dalam penggunaanya akan bebas dari usaha. Pengguna terlepas

dari kesulitan atau tidak membutuhkan upaya dalam penggunaannya.

Berikut beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian terdahulu

untuk variabel ini.

Tabel 2.8 Indikator Perceived Ease of Use Penelitian Terdahulu

Peneliti Indikator
Fred D. Davis (1989) Easy to Learn, Controllable, Clear &
Understandable, Flexible, Easy to
Become Skillful, Easy to Use
Tri Cahya Wishnu Groho, Wing Easy to Use, Easy to Learn, Easy to
Wahyu Winarno dan Adhistya Become Skillful
Erna Permanasari (2014)

61
6. Acceptance of IT (AI)

Acceptance of IT atau penerimaan teknologi informasi ini

merupakan tingkat penerimaan pengguna dalam menggunakan sistem

informasi (Fatmasari, Dewi, & Kunang, 2013). Berikut beberapa

indikator yang digunakan dalam penelitian terdahulu untuk variabel ini.

Tabel 2.9 Indikator Acceptance of IT Penelitian Terdahulu

Peneliti Indikator
Arif Surachman (2008) Intensitas Penggunaan dan
Fatmasari, Ratna Dewi dan Yessi Penggunaan Sistem Secara Aktual
Novaria Kunang (2013)

2.14.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan dalam sebuah penelitian, sampai dibuktikan melalui data

yang dikumpulkan (Siswanto, 2012). Menurut Kerlinger dalam (Sangadji &

Sopiah, 2010), hipotesis merupakan pernyataan dugaan (conjectural)

tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan menurut

Buckley et al. dalam (Sangadji & Sopiah, 2010), hipotesis adalah suatu

pernyataan sederhana mengenai harapan peneliti akan hubungan antara

variabel-variabel dalam suatu masalah untuk diuji dalam penelitian.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara

yang telah memiliki kebenaran tetapi masih membutuhkan pengujian atau

pembuktian melalui analisis data-data yang dikumpulkan.

Dari model penelitian, dapat dibuat 8 hipotesis yang akan digunakan

dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

62
1. H1 = Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap Perceived

Usefulness (PU)?

2. H2 = Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap Perceived

Ease of Use (PEOU)?

3. H3 = Apakah System Quality (SQ) berpengaruh terhadap Perceived

Usefulness (PU)?

4. H4 = Apakah System Quality (SQ) berpengaruh terhadap Perceived

Ease of Use (PEOU)?

5. H5 = Apakah Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap Perceived

Usefulness (PU)?

6. H6 = Apakah Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap Perceived

Ease of Use (PEOU)?

7. H7 = Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh terhadap

Acceptance of IT (AI)?

8. H8 = Apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh terhadap

Acceptance of IT (AI)?

63
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian evaluasi penerimaan aplikasi Mobile AIS ini dilakukan dengan

menerapkan pendekatan kuantitatif dan menggunakan strategi penelitian yang

berurutan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-

faktor penerimaan aplikasi Mobile AIS UIN Syarif Hidayatullah dan menguji

beberapa hipotesis terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

pengguna terhadap aplikasi Mobile AIS. Peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif sehingga diperlukan metode pengumpulan data dan analisis data untuk

menyelesaikan penelitian ini.

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuisioner. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi langsung

terhadap aplikasi Mobile AIS, hasil dari observasi ini ditujukan sebagai data

tambahan dalam diskusi penelitian ini. Sedangkan untuk analisis data dilakukan

secara statistik dengan menggunakan aplikasi pengolah statistik. Perangkat lunak

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ms. Word 2016 untuk penulisan

laporan, Ms. Excel 2016 untuk pengolahan data demografis, dan SmartPLS 3 untuk

mengolah data dari responden yang dikumpulkan melalui kuisioner.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu PLS-SEM. Alasan

peneliti menggunakan metode ini adalah karena pernyataan Hair et al. yang

menyatakan jika penelitian berupa perpanjangan dari teori yang ada, maka

disarankan untuk menggunakan PLS-SEM (Hair et al., 2011)

64
3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Studi Pustaka

Peneliti melakukan pembelajaran terhadap beberapa literatur yang

berhubungan dengan penelitian ini untuk mendukung proses penelitian.

Diantaranya adalah buku-buku mengenai metode penelitian kuantitatif,

Technology Acceptance Model (TAM), D&M IS Success Model, PLS-SEM

dan SmartPLS. Selain itu, peneliti juga membaca artikel atau jurnal yang

terkait dengan penelitian penerimaan pengguna sebagai sumber referensi

untuk mengetahui hasil-hasil yang telah didapatkan dalam penelitian

sebelumnya sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari

penelitian-penelitian tersebut. Berikut adalah beberapa penelitian sejenis

yang dijadikan peneliti sebagai referensi dalam penelitian ini.

65
Tabel 3.1 Literatur Penelitian Sejenis

Teknik
Judul Tahun Penulis Model Hasil
Analisis
Terdapat beberapa hipotesis yang diterima
dalam penelitian ini, yaitu Kualitas Sistem dan
Kualitas Informasi berpengaruh positif terhadap
kemudahan. Kualitas Informasi dan Kualitas
Layanan berpengaruh positif terhadap kegunaan.
Evaluasi Kesuksesan Tri Cahya Wisnhu TAM & Kegunaan dan Kemudahan berpengaruh positif
Implementasi Aplikasi Groho, Wing Wahyu Updated IS terhadap kepuasan pengguna. Dan Kepuasan
2014 PLS-SEM
Pengelolaan Tugas Belajar di Winarno, Adhistya Success pengguna berpengaruh positif terhadap Manfaat
BPK Erna Permanasari Model Bersih.
Ada dua hipotesis yang ditolak yaitu pengaruh
positif antara Kualitas Sistem dengan Kegunaan dan
pengaruh positif antara Kualitas Layanan dengan
Kemudahan. Dua hipotesis ini dianggap tidak
memiliki pengaruh yang positif
Analisis Pengaruh Faktor
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
Kemudahan & Manfaat TAM
Nurmaini Dalimunthe, perceived ease of use dan perceived usefulness
Terhadap Penerimaan Pengguna Regresi Modifikasi
2014 Astuti Meflinda, berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
Sistem Informasi Data Pokok Berganda Oktivianti
Syahrul Azmi penerimaan. Serta, perceived ease of use dan
Pendidikan Dasar (2007)
perceived usefulness secara bersama-sama juga

66
Teknik
Judul Tahun Penulis Model Hasil
Analisis
memiliki pengaruh signifikan secara parsial
terhadap penerimaan.
Terdapat 4 hipotesa yang dinyatakan
Evaluasi Aplikasi Sistem
berpengaruh signifikan yaitu Information Quality
Informasi Penerimaan Online Achmad Ramadhani, IS Success
2016 PLS-SEM terhadap Intention to Use, Intention to Use terhadap
Menggunakan Information Edwin Riksakomara Model
User Satisfaction dan Net Benefit, serta antara User
Systems Success Model
Satisfaction dengan Net Benefit.
Terdapat beberapa jalur yang dinyatakan
signifikan secara positif yaitu
- perceived ease of use terhadap perceived
Penerapan Model TAM untuk usefulness dan attitude towards using,
Menilai Tingkat Penerimaan - perceived usefulness terhadap attitude towards
2015 Tasmil, Herman PLS-SEM TAM
Nelayan terhadap Penggunaan using dan behavior intention to use,
GPS - behavior intention to use terhadap actual use,
- actual use terhadap perceived facilities, dan
- perceived facilities terhadap attitude towards
using
Penerapan TAM dalam Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
Pengujian Model Penerimaan Fran Sayekti, Pulasna perceived ease of use berpengaruh terhadap
2016 PLS-SEM TAM
Sistem Informasi Keuangan Putarta peneerimaan dan perceived usefulness tidak
Daerah berpengaruh terhadap penerimaan. Serta, perceived

67
Teknik
Judul Tahun Penulis Model Hasil
Analisis
ease of use dan perceived usefulness secara
bersama-sama mempengaruhi penerimaan.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
perceived ease of use dan perceived usefulness
Analisis Penerimaan Pelanggan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
Terhadap Sistem Informasi Nurmaini Dalimunthe, Regresi
2016 TAM penerimaan. Serta, perceived ease of use dan
Website PLN dengan Model Ger Mustofa Berganda
perceived usefulness secara bersama-sama juga
TAM
memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap
penerimaan.
Hubungan Perceived Ease of Use dengan
Evaluation of the “e-Daftar” Rohalla Mohd Rosly, Regresi Attitude Towards Using lebih kuat dibandingkan
2018 TAM
System Using the TAM Fariza Khalid Berganda dengan hubungan Perceived Usefulness dengan
Attitude Towards Using
Kualitas Sistem tidak memiliki pengaruh
Measuring The Delone and
D&M terhadap model yang digunakan. Tiga variabel
McLean Model of IS Succes Busra Kutlu, Asil
2015 Regresi Succes lainnya yaitu Kualitas Informasi, Kualitas Layanan
Applied to Banking Sector of Alyaka
Model dan Kepuasan Pengguna memiliki pengaruh
Turkey
terhadap Net Benefit
Evaluasi Kesuksesan SI
D&M Hanya satu hipotesa yang diterima yaitu
Manajemen pada RSJ Menur Nurul Iriandani,
- PLS-SEM Succes intention to use berpengaruh positif terhadap net
Surabaya Hanim maria Astuti,
Model benefit

68
Teknik
Judul Tahun Penulis Model Hasil
Analisis
Model Evaluasi Kesuksesan dan 2014 Haris Pamugar, Wing - UTAUT, Menghasilkan integrasi model baru
Penerimaan Sistem Informasi Wahyu Winarno, TAM,
E-Learning pada Lembaga Warsun Najib D&M
Diklat Pemerintah Success
Model
An Integrated Success Model 2012 Abdel Nasser H. Zaied - D&M Menghasilkan integrasi model baru
for Evaluating Information Succes
System in Public Sectors Model,
TAM
Proposed M-Learning Model 2016 Ammar Khader - D&M Menghasilkan integrasi model baru
based on Two Models Mohammad Almasri Succes
Model,
TAM

69
3.2.2 Studi Lapangan

Studi lapangan merupakan penelitian yang dilakukan secara

langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Adapun teknik-teknik yang

dilakukan dalam studi lapangan ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Pada tahapan ini, peneliti melakukan observasi secara langsung

terhadap aplikasi Mobile AIS dengan cara menggunakan Mobile AIS

untuk mengetahui proses terjadi pada aplikasi ini. Selain itu, peneliti

juga mengamati ulasan yang ada pada aplikasi Mobile AIS dengan

melihat data statistik aplikasi dari awal aplikasi tersebut rilis hingga

tanggal 12 Maret 2019 yang terdapat 62 ulasan untuk mengetahui

pendapat pengguna mengenai aplikasi tersebut.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti sebagai studi pendahuluan untuk

mengumpulkan data-data yang dapat mendukung penelitian ini.

Wawancara dilakukan kepada beberapa expert di bidang evaluasi yaitu

Fitroh, M.Kom selaku dosen di UIN Syarif Hidayatullah dan Imam

Halim Mursyidin, M.Kom selaku IT Auditor. Kesimpulan yang

didapatkan peneliti dari wawancara yang dilakukan adalah bahwa

sebuah penelitian evaluasi terhadap aplikasi dapat dilakukan kapanpun

dan tidak ada batas waktu tertentu.

70
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu staf

PUSTIPANDA yaitu Bapak Indra untuk mengetahui tentang aplikasi

Mobile AIS ini lebih dalam lagi.

3. Kuisioner

Pengumpulan data ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara

langsung maupun tidak langsung. Kuisioner disebarkan kepada

pengguna akhir aplikasi Mobile AIS yaitu mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah. Tujuan pembuatan kuisioner ini adalah untuk

menganalisis penerimaan pengguna terhadap aplikasi Mobile AIS serta

faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pengguna dimana

daftar pernyataan mengacu pada model penelitian dan menggunakan

skala likert untuk skala penilaiannya. Penyebaran kuisioner secara

langsung dilakukan dengan tatap muka dengan calon responden,

sedangkan untuk penyebaran secara tidak langsung dilakukan dengan

bantuan fitur Google Forms untuk proses pengisian dan menggunakan

bantuan sosial media untuk proses penyebaran link kuisioner tersebut.

3.3 Metode Analisis Data

3.3.1 Model Penelitian

Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan peneliti

sebelumnya, model pada penelitian ini diadopsi dari Technology

Acceptance Model (TAM) oleh Davis (1989) yang dimodifikasi oleh

Oktavianti (2007) dan D&M IS Success Model oleh DeLone dan McLean

(2003). Model penelitian ini terdiri dari 8 variabel yaitu information quality,

71
system quality, service quality, perceived usefulness, perceived ease of use

dan acceptance of IT.

Gambar 3.1 Model Penelitian

3.3.2 Indikator Penelitian

Berikut adalah penjabaran dari variabel dan indikator dari enam

variabel yang digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.2 Indikator Penelitian

Indikator
Kode Variabel Definisi Referensi
Kode Indikator
Informasi yang (DeLone &
dihasilkan lengkap McLean, 2003)
mencakup seluruh (Nugroho et al,
informasi yang 2013)
IQ1 Kelengkapan
dibutuhkan oleh (Saputro et al,
pengguna dalam 2015)
Information
IQ pengambilan (Groho et al,
Quality
keputusan 2014)
Informasi yang (Eldrandaly,
dihasilkan oleh 2015)
Mudah
IQ2 sistem mudah (Hilmy et al,
dipahami
dipahami oleh 2018)
pengguna (Zaeid, 2012)

72
Indikator
Kode Variabel Definisi Referensi
Kode Indikator
Informasi yang (Falina & Hudin,
dihasilkan sesuai 2017)
IQ3 Relevan
dengan kebutuhan (DeLone &
pengguna McLean, 2016)
Informasi yang
diberikan jelas dan
IQ4-5 Akurat mencerminkan
maksud dari
informasi itu
Ketepatan waktu
Ketepatan
IQ6 dari informasi yang
Waktu
ada
Kehandalan
Kehandalan informasi yang
IQ7
Informasi disajikan oleh
sistem
Ketahanan sistem
dari kerusakan dan
kesalahan, serta (DeLone &
dapat melayani McLean, 2003)
kebutuhan (Nugroho et al,
Kehandalan
SQ1 pengguna tanpa 2013)
Sistem
adanya masalah (Groho et al,
yang dapat 2014)
mengganggu (Eldrandaly,
kenyamanan 2015)
System pengguna (Falina & Hudin,
SQ
Quality Kecepatan akses 2017)
yang dimiliki oleh (Hilmy et al,
sistem dalam 2018)
kondisi optimal (DeLone &
Waktu
SQ2 ataupun kecepatan McLean, 2016)
Respon
pengguna dalam (Zaeid, 2012)
menelusuri (Saputro et al,
informasi yang 2015)
dibutuhkan
Dilihat melalui
SQ3 Keamanan
data tidak dapat

73
Indikator
Kode Variabel Definisi Referensi
Kode Indikator
terhapus jika
terdapat kesalahan
dari pengguna
Tingkat
Kenyamanan kenyamanan
SQ4
Akses pengguna dalam
mengakses sistem
Pengaruh bahasa
yang digunakan
SQ5 Bahasa
oleh sistem
terhadap pengguna
Kemampuan
sistem dalam
Realisasi
SQ6 merealisasikan
Ekspektasi
ekspektasi
pengguna
Pelayanan yang
diberikan oleh SI
mencakup
SEQ1 Jaminan pengetahuan,
bebas dari bahaya,
(DeLone &
resiko atau
McLean, 2003)
keragua-raguan
(Kelana, 2016)
Memahami
(Nugroho et al,
keperluan
2013)
pengguna sistem
SEQ2 Empati (Saputro et al,
Service informasi dan
SEQ 2015)
Quality kemudahan dalam
(Groho et al,
berkomunikasi
2014)
Kecepatan sistem
(Hilmy et al,
dalam merespon
2018)
SEQ3 Responsif ketika pengguna
(DeLone &
mengakses
McLean, 2016)
informasi
Kualitas layanan
SEQ4- yang didapatkan
Pelayanan
5 pengguna dari
sistem informasi

74
Indikator
Kode Variabel Definisi Referensi
Kode Indikator
Kemampuan
sistem untuk
Mempercepat
PU1 membuat
Kerja
pekerjaan lebih (Davis, 1989)
cepat (Surachman,
Kemampuan 2008)
sistem untuk (Fatmasari et al,
Perceived
PU PU2 Efektif membuat kerja 2013)
Usefulness
menjadi lebih (Groho et al,
efektif 2014)
Kemampuan (Pratiwi et al,
sistem untuk 2017)
PU3 Berguna menjadi sangat
bermanfaat bagi
penggunanya
Tingkat
Mudah kemudahan sistem
PEU1
Dipelajari untuk dipelajari
penggunanya
Tingkatan sistem
Mudah yang mudah di
PEU2
Dikelola kontrol oleh (Davis, 1989)
penggunanya (Surachman,
Tingkatan sistem 2008)
Jelas &
yang jelas dan (Fatmasari et al,
PEU3 mudah
Perceived mudah dipahami 2013)
PEU dipahami
Ease of Use oleh pengguna (Groho et al,
Kemudahan 2014)
pengguna untuk (Pratiwi et al,
Mudah
dapat terampil 2017)
PEU4 menjadi
dalam (Zaeid, 2012)
terampil
menggunakan
sistem
Kemudahan
Mudah pengguna dalam
PEU5
Digunakan menggunakan
sistem

75
Indikator
Kode Variabel Definisi Referensi
Kode Indikator
Kecenderungan
Sikap pengguna untuk (Fatmasari et al,
AI1
Acceptance Penggunaan tetap menggunakan 2013)
AI
of IT sistem (Surachman,
Penggunaan Frekuensi 2008)
AI2-3
Aktual penggunaan sistem

3.3.3 Perancangan Kuisioner

Berdasarkan model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,

dilakukan perancangan kuisioner untuk nantinya dijadikan sumber data

utama untuk mengetahui tingkat penerimaan serta faktor-faktor yang

mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap aplikasi Mobile AIS UIN

Syarif Hidayatullah. Kuisioner yang dirancang terdiri dari 9 pertanyaan

umum mengenai profil dari responden untuk kemudian menjadi data

demografis penelitian dan 29 pernyataan pengujian yang telah disesuaikan

dengan variabel-variabel pada model penelitian.

Penelitian ini menggunakan skala likert pada pengisian kuisioner

dengan skala penilaiannya menggunakan lima pilihan jawab yaitu :

Tabel 3.3 Bobot Skala Likert

Jawaban Bobot
Sangat setuju / selalu / sangat positif 5
Setuju / sering / positif 4
Ragu-ragu / kadang-kadang / netral 3
Tidak setuju / hampir tidak pernah / negatif 2
Sangat tidak setuju / tidak pernah / sangat negatif 1

76
Kuisioner ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, pertanyaan

mengenai profil responden. Dan kedua, pertanyaan mengenai penerimaan

responden terhadap aplikasi Mobile AIS. Pertanyaan profil responden yang

terdiri dari 9 pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.4 Pertanyaan Profil Responden

NO Pertanyaan Pilihan Jawaban


1 Nama
2 Email/Telepon
3 Jenis Kelamin  Perempuan  Laki-Laki
4 Fakultas  Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI)
 Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan
(FITK)
 Fakultas Syariah & Hukum (FSH)
 Fakultas Adab & Humaniora (FAH)
 Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Poltik
(FISIP)
 Fakultas Kedokteran (FK)
 Fakultas Ilmu Kesehatan
 Fakultas Ushuluddin (FU)
 Fakultas Dakwah & Ilmu
Komunikasi (FDIKOM)
 Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB)
 Fakultas Sains & Teknologi (FST)
 Fakultas Psikologi
5 Jurusan/Program Studi
6 Semester
7 Apakah Anda sudah  Sudah  Belum
pernah menggunakan
aplikasi Mobile AIS?
8 Seberapa sering Anda  Setiap Hari
menggunakan aplikasi  Satu kali dalam seminggu
Mobile AIS?  Satu kali dalam dua minggu
 Satu kali dalam sebulan
 Lainnya

77
NO Pertanyaan Pilihan Jawaban
9 Secara keseluruhan,  Menerima
apakah Anda dapat  Netral / Tidak Tahu
menerima aplikasi  Tidak Menerima
Mobile AIS ini?

Sedangkan indikator dan daftar pertanyaan mengenai penerimaan

pengguna yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 29

pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan kuisioner lengkap dapat dilihat

pada bagian lampiran.

Tabel 3.5 Indikator dan Pernyataan Penelitian

Variabel Indikator Pernyataan


Informasi yang tersedia pada aplikasi
Kelengkapan Mobile AIS cukup lengkap untuk
memenuhi kebutuhan informasi saya
Mudah Informasi yang disajikan dalam aplikasi ini
dipahami mudah untuk saya pahami
Informasi yang disajikan sesuai dengan
Relevan
Information kebutuhan saya
Quality Informasi yang disajikan akurat
Akurat
Informasi yang disajikan tidak ambigu
Ketepatan Informasi yang saya dapatkan adalah
Waktu informasi terkini dan selalu diperbarui
Saya dapat mengandalkan informasi yang
Kehandalan
disajikan pada aplikasi ini untuk memenuhi
Informasi
kebutuhan informasi perkuliahan saya
Kehandalan Aplikasi ini dapat dihandalkan karena
Sistem jarang terjadi kesalahan/error
Waktu Aplikasi ini mampu merespon permintaan
System Respon saya dengan cepat
Quality Saya percaya bahwa data pribadi saya aman
Keamanan
di dalam aplikasi ini
Kenyamanan Aplikasi ini nyaman dan mudah untuk
Akses digunakan

78
Variabel Indikator Pernyataan
Bahasa yang digunakan dalam aplikasi ini
Bahasa
mudah untuk saya pahami
Realisasi Aplikasi ini sesuai dengan harapan saya
Ekspektasi
Saya merasa aman saat mengakses ataupun
Jaminan
mengirim data melalui aplikasi ini
Aplikasi ini memahami kebutuhan
Empati informasi saya dan memberikan informasi
yang bermanfaat bagi kebutuhan saya
Aplikasi ini selalu memberikan respon
Service Responsif sesuai dengan apa yang saya inginkan
Quality dengan cepat dan tepat
Saya dapat menemui PUSTIPANDA secara
langsung jika terjadi kesalahan pada
aplikasi dan menerima pelayanan dengan
Pelayanan
cepat
Ada panduan penggunaan aplikasi yang
diberikan oleh pihak PUSTIPANDA
Aplikasi ini membuat pekerjaan saya
Mempercepat (seperti mengisi KRS, melihat informasi-
Kerja informasi perkuliahan, mengisi penilai
Perceived
dosen dan lainnya) menjadi lebih cepat
Usefulness
Aplikasi ini meningkatkan efektivitas
Efektif
pekerjaan yang saya lakukan
Berguna Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi saya
Mudah Aplikasi ini mudah untuk saya pelajari
Dipelajari
Saya merasa mudah untuk membuat
Mudah
aplikasi ini melakukan apa yang saya
Dikelola
inginkan
Jelas & Menu yang tersedia pada aplikasi ini jelas
Perceived
mudah dan mudah untuk saya pahami
Ease of Use
dipahami
Mudah Saya merasa mudah untuk menjadi ahli
menjadi dalam menggunakan aplikasi ini
terampil
Mudah Secara keseluruhan, aplikasi ini sangat user
Digunakan friendly sehinnga mudah untuk digunakan

79
Variabel Indikator Pernyataan
Sikap Saya akan selalu menggunakan aplikasi ini
Penggunaan di setiap semester
Acceptance Saya selalu menggunakan aplikasi ini untuk
of IT Penggunaan melakukan pekerjaan saya
Aktual Saya merasa puas dengan aplikasi ini
karena sesuai dengan kebutuhan saya

3.3.4 Pelaksanaan Kuisioner

Penelitian ini melakukan penyebaran kuisioner secara langsung dan

tidak langsung kepada responden. Penyebaran secara langsung dilakukan

peneliti dengan langsung mendatangi calon responden. Sedangkan

penyebaran secara tidak langsung dilakukan dengan bantuin fitur Google

Forms untuk pengisian kuisioner dan menggunakan sosial media untuk

penyebaran link dari kuisioner tersebut. Penyebaran dilakukan dalam kurun

waktu 15 hari (1 April 2019 – 15 April 2019) untuk mencapai jumlah sampel

yang telah ditargetkan dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling untuk pengambilan

sampelnya, dimana peneliti menentukan sampel hanya pada mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah pernah

menggunakan aplikasi Mobile AIS. Populasi pada penelitian ini adalah

pengguna aplikasi Mobile AIS yaitu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.

Populasi yang tercatat pada tanggal 12 Maret 2019 adalah sudah ada 11.501

pengguna aktif aplikasi Mobile AIS ini.

Dalam penentuan jumlah sampel, digunakan kriteria jumlah sampel

dengan pendekatan Structural Equation Model (SEM), yaitu menggunakan

rule of thumb yang dilakukan dengan cara anak panah (path) dikalikan

80
dengan sepuluh. Penelitian ini memiliki 8 anak panah (path) sehingga

sampel minimun pada penelitian ini adalah 80 sampel.

Selain itu, peneliti juga menggunakan Rumus Slovin dalam

penentuan jumlah minimal sampel dengan menggunakan standar error

sebesar 7%. Menurut DataStar pada tahun 2008 menyatakan bahwa standar

error yang dapat diterima dalam penelitian survei adalah berkisar antar 4–

8% (Subianto & Hamsal, 2013). Penelitian ini menggunakan standar error

sebesar 7% karena alasan keterbatasan waktu dan biaya penelitian. Berikut

adalah perhitungan minimal sampel penelitian :

11.501
𝑛= = 200.5
(1 + 11.501 𝑥 0,072 )

Dari perhitungan rumus diatas dengan jumlah populasi yang

terhitung 11.501, didapatkan jumlah minimal sampel adalah 201 sampel.

Setelah semua kuisioner terkumpul, akan disaring dan

diklasifikasikan dengan bantuan perangkat lunak pengolah angka Ms.

Excel. Dalam kurun waktu penyebaran kuisioner, peneliti berhasil

memperoleh 237 data dan diperoleh bahwa seluruh data yang terkumpul

valid untuk digunakan. Kuisioner yang didapatkan dari penyebaran

langsung adalah sebanyak 92 data, sedangkan sisanya didapatkan dari

penyebaran tidak langsung yaitu melalui bantuan Google Forms.

Tabel 3.6 Data Kuisioner

Metode Penyebaran Jumlah


Penyebaran Langsung 92
Penyebaran Tidak Langsung 145

81
3.4 Analisis Data dan Interpretasi Hasil

3.4.1 Analisis Data Demografis

Analisis data demografis dilakukan peneliti dengan menggunakan

bantuan perangkat lunak pengolah angka yaitu Ms. Excel 2016. Data

responden dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu jenis kelamin,

fakultas, semester, dan status penerimaan pengguna.

3.4.2 Analisis Statistik

Analisis statistik dilakukan dengan bantuan perangkat lunak

SmartPLS versi 3.0. Terdapat dua jenis analisis yang dilakukan dalam

tahapan analisis statistik ini, yaitu analisis model pengukuran (outer model)

dan analisis model struktural (inner model).

Model pengukuran (outer model) bertujuan untuk menilai validitas

dan raliabilitas model yang akan digunakan dalam penelitian ini. Model

pengukuran ini terdiri dari empat tahapan pengujian yaitu individual item

reliability, internal consistency reliability, average variance extracted, dan

discriminant validity,

Sedangkan, model struktural (inner model) bertujuan untuk melihat

hubungan antar variabel yang ada dalam model penelitian. Model struktural

terdiri dari enam tahapan pengujian yaitu path coefficient (𝛽), R2

(coefficient of determination), t-test, f2 (effect size), Q2 (predictive

relevance) dan q2 (relative impact).

82
3.4.3 Interpretasi Hasil

Pada interpretasi hasil, peneliti mendeskripsikan hasil-hasil

pengolah data demografis, outer model, maupun inner model. Peneliti

membandingkan dan mempertimbangkan beberapa literatur terkait untuk

menterjemahkan hasil analisis secara statistika kuantitatif. Hasil analisis ini

kemudian yang akan digunakan untuk menjawab hipotesa akhir.

Selanjutnya hasil pengolahan data dan interpretasi tersebut akan dijelaskan

secara lengkap pada BAB IV.

3.5 Kerangka Penelitian

Penelitian ini mencakup beberapa tahapan yang diawali dengan identifikasi

dan perumusan masalah. Kemudian dilanjutkan dengan metode penelitian yang

terdiri dari dua metode yaitu pengumpulan data yang mencakup studi pustaka,

observasi, wawancara serta kuesioner dan metode analisis yang mencakup model

penelitian yang diadopsi dari Technology Acceptance Model (TAM) dan D&M IS

Success Model. Penelitian ini diakhiri dengan interpretasi hasil penelitian yang

mencakup analisis demografis, analisis outer model dan analisis inner model. Dari

interpretasi hasil penelitian ini, didapatkanlah kesimpulan dan saran dari penelitian

ini. Berikut pada Gambar 3.2 merupakan kerangka berpikir pada penelitian ini.

83
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian

84
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 6

Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah diperbarui dalam Peraturan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2013, organ pengelola yang

ada pada UIN Syarif Hidayatullah adalah sebagai berikut :

A. Rektor dan Wakil Rektor

B. Fakultas

1. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2. Adab dan Humaniora

3. Ushuluddin

4. Syariah dan Hukum

5. Dakwah dan Ilmu Komunikasi

6. Dirasat Islamiyah

7. Psikologi

8. Ekonomi dan Bisnis

9. Sains dan Teknologi

10. Kedokteran

11. Ilmu Kesehatan

85
12. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

C. Pascasarjana

D. Biro

1. Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian

2. Biro Perencanaan dan Keuangan

3. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama

E. Lembaga

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)

a. Pusat Penelitian dan penerbitan

b. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat

c. Pusat Studi Gender dan Anak

d. Pusat Layanan Kerjasama Internasional

e. Pusat Layanan Hubungan Masyarakat dan Bantuan Hukum

2. Lembaga Penjaminan Mutu

a. Pusat Pengembangan Standar Mutu

b. Pusat Audit dan Pengendalian Mutu

F. Unit Pelaksana Teknis

1. Pusat Perpustakaan

2. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

3. Pusat Pengembangan Bahasa

4. Pusat Mah’ad Al-Jami’ah

5. Pusat Pengembangan Bisnis

86
4.1.2 Sejarah PUSTIPANDA

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

merupakan salah satu unit pelaksana teknis di UIN Syarif Hidayatullah yang

bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi dan

pangkalan data di lingkungan universitas.

Cikal bakal berdirinya PUSTIPANDA adalah karena dibentuknya

bagian Sistem Informasi dengan satu sub bagian sistem informasi dibawah

Biro Perencaaan dan Keuangan pada tahun 2000 yang memfokuskan pada

layanan data dan akademik yaitu memproses data nilai dari manual dengan

media kertas ke dalam sistem komputer. Lalu, tahun 2002 terjadi perubahan

pada struktur organisasi bagian Sistem Informasi seiringnya dengan

perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Hal ini dilakukan untuk merespon kebutuhan UIN

Syarif Hidayatullah akan pemanfaatan sistem dan teknologi informasi yang

lebih baik dalam menghadapi persaingan global.

Pada tahun 2003, dibentuk sub bagian di dalam bagian Sistem

Informasi ini. Sub bagian yang dibentuk antara lain adalah sub bagian

Hubungan Masyarakat, sub bagian Pengembangan Sistem dan sub bagian

Pengolahan Data. Sub bagian Pengembangan Sistem memiliki tanggung

jawab dalam implementasi pemanfaatan teknologi informasi dengan mulai

dikembangkannya SIMPERTI (Sistem Informasi Perguruan Tinggi).

SIMPERTI merupakan sebuah sistem komputerisasi akademik yang lebih

integratif, yang menangani seluruh administrasi secara menyeluruh.

87
Pada tahun 2010 dengan diterbitkannya Surat Keputusan Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berdirilah Pusat Komputer atau lebih

dikenal dengan PUSKOM. Tujuan dari pendirian PUSKOM ini adalah

untuk mengakselerasi pemandaatan teknologi informasi untuk mendukung

visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi world class university.

PUSKOM merupakan metamorfossis dari sub bagian Pengembangan

Sistem, bagian Sistem Informasi, Biro Perencanaan, Keuangan dan Sistem

Informasi. PUSKOM kemudian melakukan beberapa pembenahan di

bidang pengembangan sistem, jaringan dan data center secara global di

lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada akhir tahun 2013, sesuai dengan perkembangan universitas dan

arah pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi, maka

dilakukan perubahan nama PUSKOM menjadi PUSTIPANDA (Pusat

Teknologi Informasi dan Pangkalan Data). Selain perubahan nama, juga

dilakukan penambahan dan pengembangan divisi yang ada di dalamnya

yaitu yang awalnya hanya mencakup 3 divisi (Support, Development dan

Operational) menjadi 5 divisi (IT Support, IT Development, IT Operation

& Networking, IT Security & Data Center dan IT Management).

Layanan IT di Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

(PUSTIPANDA) UIN Syarif Hidayatullah

a. e-Campus. Meliputi pelayanan user account dan penggunaan aplikasi e-

Campus (AIS, e-LKP, Journal, SPMB dan lainnya).

88
b. e-Mail. Meliputi pelayanan user account dan penggunaan email

@uinjkt.ac.id @mhs.uinjkt.ac.id beserta fiturnya

c. Internet & Networking. Meliputi pelayanan koneksi internet, instalasi &

troubleshooting koneksi jaringan, IP Publik dan lainnya.

d. Data Center. Meliputi pelayanan virtual server, hak akses server,

colocation server dan lainnya.

e. Website & Blog. Meliputi pelayanan instalasi dan penggunaan website

& blog UIN Syarif Hidayatullah.

f. Hosting & Subdomain. Meliputi pelayanan pembuatan hosting &

subdomain (.uinjkt.ac.id).

g. Development. Meliputi pelayanan pengembangan aplikasi sistem

informasi.

h. Data. Meliputi pelayanan permintaan data informasi publik.

Hingga saat ini, telah banyak produk-produk yang berhasil

dikembangkan oleh PUSTIPANDA. Berikut adalah beberapa produk-produk

yang dihasilkan oleh PUSTIPANDA :

a. Academic Information System (AIS) (https://ais.uinjkt.ac.id)

b. Sistem SPMB Mandiri (http://spmb.uinjkt.ac.id)

c. Service Desk UIN Jakarta (http://servicedesk.uinjkt.ac.id)

d. E-Journal (http://journal.uinjkt.ac.id)

e. Institutional Repository (http://repository.uinjkt.ac.id

f. Sistem Informasi RBA (http://sirba.uinjkt.ac.id)

g. Sistem Laporan Kinerja Pegawai (e-LKP) (http://lkp.uinjkt.ac.id)

89
h. Host to Host Real Time Payment, pembayaran online untuk SPMB,

perkuliah dan lainnya

i. Website pendukung kegiatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- PUSTIPANDA (http://pustipanda.uinjkt.ac.id)

- PUSLITPEN (http://puslitpen.uinjkat.ac.id)

- Bagian akademik (http://akademik.uinjkt.ac.id)

- Bagian kemahasiswaan (http://kemahasiswaan.uinjkt.ac.id), dan

lainnya

j. Peningkatan infrastruktur jaringan dan wireless di lingkungan kampus 1

dan 2

k. Sistem Aplikasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) (http://ukt.uinjkt.ac.id)

4.1.3 Visi PUSTIPANDA

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

UIN Syarif Hidayatullah memiliki visi yaitu “Uin Syarif Hidayatullah

Jakarta Menjadi Universitas Digital Kelas Dunia Untuk Mendukung

Integrasi Keilmuan, Keislaman, dan Keindonesiaan”.

4.1.4 Misi PUSTIPANDA

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

UIN Syarif Hidayatullah memiliki misi yaitu sebagai berikut :

a. Meningkatkan performa sistem informasi perguruan tinggi yang

innovative, creative, high availability, high reliability, secure, fast,

informed, documented, and integrated dalam rangka meningkatkan

90
kinerja dan mutu bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, publikasi

ilimiah, pengabdian masyarakat dan organisasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

b. Meningkatkan mutu tata kelola universitas dengan pemanfaatan

teknologi Information and Communications Technology (ICT)

c. Meningkatkan penelitian di bidang ICT dalam rangka menjaga

bussiness continuity dan knowledge share pengembangan Information

and Communications Technology (ICT)

4.1.5 Sasaran Mutu

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

UIN Syarif Hidayatullah memiliki sasaran mutu yaitu sebagai berikut :

a. Membuat sistem Information and Communications Technology (ICT)

yang berorientasi kepada kebutuhan stakeholder dan shareholder UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Meningkatkan kualitas prasarana, SDM, dan layanan Information and

Communications Technology (ICT) di lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

c. Mengembangkan dan mengimplementasikan tata kelola IT sesuai

dengan standarisasi nasional dan internasional.

4.1.6 Core Business

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

UIN Syarif Hidayatullah memiliki core business yaitu sebagai berikut :

91
a. Pelaksana pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi

b. Pelaksana pengembangan dan pemeliharaan jaringan

c. Pelaksana pelayanan sistem informasi dan jaringan

d. Pelaksana kerjasama antar Pusat Komputer dan Sistem Informasi

perguruan tinggi dan / atau badan lain di dalam dan di luar negeri

e. Pelaksana administrasi Pusat Komputer

4.1.7 Tugas Pokok dan Fungsi PUSTIPANDA

A. Kepala PUSTIPANDA

a. Melakukan kerjasama dengan pihak luar untuk

pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

universitas.

b. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap

kinerja PUSTIPANDA.

c. Melakukan pembinaan SDM yang ada di PUSTIPANDA.

d. Melakukan perencanaan pengembangan TIK untuk

mendukung aktivitas pembelajaran, penelitian, pengabdian

pada masyarakat dan urusan administrasi di lingkungan

universitas.

e. Melaporkan kegiatan sesuai tugas dan fungsi pokok kepada

pimpinan

f. Memberikan desposisi kepada bawahan dan unit-unit lain.

g. Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

PUSTIPANDA yang sudah diamanatkan universitas.

92
h. Mengendalikan implementasi tugas dan fungsi seluruh divisi

yang ada

i. Mengusulkan program-program kerja yang berhubungan

dengan pengembangan sistem, jaringan komputer

j. Menindaklanjuti desposisi dari pimpinan

k. Menyusun rencana strategis dan rencana operasional

PUSTIPANDA

l. Mewakili UIN untuk pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan

dengan sistem dan jaringan komputer.

m. Melakukan koordinasi secara vertikal dengan pimpinan

universitas dan unit-unit kerja di lingkungan universitas

n. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

B. Staf Administrasi

a. Melakukan kegiatan administrasi keuangan.

b. Membuat surat (undangan /surat tugas/SK/surat keterangan)

c. Mendokumentasikan kegiatan PUSTIPANDA

d. Menyusun SOP PUSTIPANDA

e. Melayani permintaan pekerjaan berkaitan dengan

PUSTIPANDA

f. Melakukan koordinasi langsung dengan Kepala

PUSTIPANDA dan koordinator bidang lainnya dalam

pelaksanaan tugas keseharian.

93
g. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

C. Koordinator Bidang IT Development

a. Menyusun rencana pengembangan sistem informasi

perguruan tinggi UIN baik itu jangka panjang (5 tahun), dan

juga jangka pendek (1 tahun).

b. Melaksanakan program pengembangan sistem informasi

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

c. Melakukan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan sistem

informasi (persemester)

d. Melakukan pembenahan sistem informasi baik itu yang

bersifat ad-hock maupun hasil dari evaluasi berkala sesuai

dengan kebutuhan stakeholder

e. Mengintegrasikan semua sistem yang sekarang masih berada

di unit-unit sesuai dengan misi lembaga yaitu membentuk one

stop data center

f. Mengembangkan sistem pengamanan data dan sistem

informasi yang dikembangkan.

g. Memberikan bantuan teknis operasional sistem informasi

manajemen kepada unit-unit yang membutuhkan.

h. Menyusun SOP pelaksanaan sistem informasi (Sistem

Informasi Perguruan Tinggi)

94
i. Mendokumentasikan semua kegiatan pengembangan sistem

sesuai dengan standar pengembangan

j. Melakukan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan

pengembangan sistem informasi

k. Melakukan koordinasi langsung dengan Kepala

PUSTIPANDA dan koordinator bidang lainnya dalam

pelaksanaan tugas keseharian.

l. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

D. Staf Bidang IT Development

a. Melaksanakan program pengembangan sistem informasi

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

b. Melakukan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan sistem

informasi (persemester)

c. Melakukan pembenahan sistem informasi baik itu yang

bersifat ad-hock maupun hasil dari evaluasi berkala sesuai

dengan kebutuhan stakeholder

d. Mengintegrasikan semua sistem yang sekarang masih berada

di unit-unit sesuai dengan misi lembaga yaitu membentuk one

stop data center

e. Mengembangkan sistem pengamanan data dan sistem

informasi yang dikembangkan.

95
f. Memberikan bantuan teknis operasional sistem informasi

manajemen kepada unit-unit yang membutuhkan.

g. Menyusun SOP pelaksanaan Sistem Informasi Perguruan

Tinggi

h. Mendokumentasikan semua kegiatan pengembangan sistem

sesuai Dengan standar pengembangan

i. Melakukan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan

pengembangan sistem informasi

j. Melakukan koordinasi langsung dengan Koordinator Tim IT

Development dalam pelaksanaan tugas keseharian.

k. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

E. Koordinator Bidang IT Operation & Networking

a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan jangka

pendek (pertahun) dan jangka panjang (perlima tahun).

b. Mengendalikan langsung operasionalisasi sistem jaringan di

lingkungan universitas dan seluruh unit yang ada, yaitu:

intranet, internet dan hotspot.

c. Melakukan troubleshooting jika terjadi masalah pada jaringan

internet dan intranet

d. Berkoordinasi langsung dengan perusahaan penyedia layanan

internet

e. Menata dan merawat sistem cabling dan switching.

96
f. Mengelola bandwidth, routing dan firewall.

g. Melakukan mapping topologi jaringan secara lengkap

h. Menyusun SOP yang berhubungan dengan masalah jaringan

dan internet

i. Melakukan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan

jaringan dan internet

j. Mendokumentasikan semua kegiatan, seperti perubahan-

perubahan topology, password dll

k. Melakukan koordinasi langsung dengan Kepala

PUSTIPANDA dan koordinator bidang lainnya dalam

pelaksanaan tugas keseharian.

l. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

F. Koordinator Bidang IT Management

a. Menyusun standarisasi layanan TI PUSTIPANDA

b. Menyusun standar kebijakan, prosedur, instruksi kerja, dan

form layanan teknologi informasi

c. Menyusun analisis atas keluhan, insiden, dan masalah pada

layanan teknologi informasi

d. Melakukan koordinasi dengan divisi lainya tentang kepatuhan

kebijakan dan manajemen risiko TIK

e. Melaporkan hasil kerja kepada kepala lembaga secara berkala

dalam bentuk lisan dan atau tertulis.

97
f. Melakukan koordinasi langsung dengan Kepala

PUSTIPANDA dan koordinator bidang lainnya dalam

pelaksanaan tugas keseharian.

g. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

G. Koordinator Bidang IT Security & Data Center

a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan jangka

pendek (pertahun) dan jangka panjang (perlima tahun).

b. Menyusun SOP yang berhubungan dengan masalah jaringan

dan internet

c. Melakukan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan

jaringan, security dan internet

d. Mendokumentasikan semua kegiatan, seperti perubahan-

perubahan topology, password dll

e. Melakukan Monitoring dan Maintenance server

f. Melakukan analisis keamanan website

g. Melakukan koordinasi langsung dengan Kepala

PUSTIPANDA dan koordinator bidang lainnya dalam

pelaksanaan tugas keseharian.

h. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

98
H. Staf Bidang IT Security & Data Center

a. Menyusun SOP yang berhubungan dengan masalah jaringan

dan internet

b. Melakukan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan

jaringan, security dan internet

c. Mendokumentasikan semua kegiatan, seperti perubahan-

perubahan topology, password dll

d. Melakukan Monitoring dan Maintenance server

e. Melakukan analisis keamanan website

f. Melakukan koordinasi langsung dengan Koordinator Tim IT

Security & Data Center dalam pelaksanaan tugas keseharian.

g. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

I. Koordinator Bidang IT Support

a. Melakukan monitoring layanan TI sesuai dengan katalog

layanan TI yang ditentukan demi tersajinya kelancaran

layanan TI

b. Memberikan pelayanan TI kepada civitas akademika sesuai

dengan katalog layanan TI yang ditentukan demi terwujudnya

pelayanan prima

c. Mengelola data konfigurasi sistem pada aplikasi Sistem

Informasi Manajemen Perguruan Tinggi (e-Campus) sesuai

99
dengan format yang ditentukan demi tersajinya kelancaran

layanan e-Campus

d. Mengelola data user account pada aplikasi Sistem Informasi

Manajemen Perguruan Tinggi (e-Campus) sesuai dengan

format yang ditentukan sehingga tersaji informasi user

account e-Campus secara cepat, tepat dan akurat

e. Mengelola data user account pada email UIN Jakarta sesuai

dengan format yang ditentukan sehingga tersaji informasi

user account email secara cepat, tepat dan akurat

f. Melayani permintaan data TI sesuai dengan mekanisme

permohonan dan pemberian data yang ditentukan demi

kemajuan universitas

g. Membuat panduan penggunaan TI sesuai prosedur yang

ditentukan demi tersajinya informasi penggunaan TI

h. Memberikan pelatihan penggunaan TI kepada civitas

akademika sesuai dengan panduan penggunaan TI demi

tercapainya pemahaman penggunaan TI

i. Melakukan koordinasi pelayanan TI dengan pihak-pihak

terkait sesuai prosedur yang ditentukan demi tercapainya

integrasi TI

j. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada atasan

sebagai pertanggungjawaban

100
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan

baik secara lisan maupun tertulis

J. Staf Bidang IT Support

a. Memberikan pelayanan TI kepada civitas akademika sesuai

dengan katalog layanan TI yang ditentukan demi terwujudnya

pelayanan prima

b. Melakukan pemecahan masalah (troubleshooting) pertama

kali terhadap gangguan atau insiden layanan TI sesuai dengan

katalog layanan TI yang ditentukan demi terwujudnya

pelayanan prima

c. Mengelola data user account pada aplikasi Sistem Informasi

Manajemen Perguruan Tinggi (e-Campus) sesuai dengan

format yang ditentukan sehingga tersaji informasi user

account e-Campus secara cepat, tepat dan akurat

d. Mengelola data user account pada email UIN Jakarta sesuai

dengan format yang ditentukan sehingga tersaji informasi

user account email secara cepat, tepat dan akurat

e. Melayani permintaan data TI sesuai dengan mekanisme

permohonan dan pemberian data yang ditentukan demi

kemajuan universitas

f. Membuat panduan penggunaan TI sesuai prosedur yang

ditentukan demi tersajinya informasi penggunaan TI

101
g. Memberikan pelatihan penggunaan TI kepada civitas

akademika sesuai dengan panduan penggunaan TI demi

tercapainya pemahaman penggunaan TI

h. Melakukan koordinasi pelayanan TI dengan pihak-pihak

terkait sesuai prosedur yang ditentukan demi tercapainya

integrasi TI

i. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada atasan

sebagai pertanggungjawaban

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan

baik secara lisan maupun tertulis

K. Staf Gugus PUSTIPANDA (GUSTIPANDA)

a. Melakukan pelayanan-pelayanan harian sistem informasi

(seperti Simpeg, E-Letter, dan Simak BMN) di di unit kerja.

b. Mengelola website serta media social elektronik lainnya di

unit kerja.

c. Mendokumentasikan dan men-backup data website/ media

elektronik lainnya.

d. Melakukan troubeshooting pertamakali jika terjadi gangguan

terhadap layanan maupun aplikasi.

e. Membantu melayani permintaan data dan informasi di unit

kerja.

102
f. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Tim IT Support

PUSTIPANDA dalam pelaksanaan tugas layanan sistem

informasi.

g. Melakukan koordinasi langsung dengan Kepala Sub Bagian

Umum Fakultas dalam pelaksanaan tugas keseharian.

h. Melaksanakan pekerjaan lain untuk kepentingan lembaga

yang ditugaskan pimpinan.

4.2 Gambaran Umum Aplikasi Mobile AIS

Aplikasi Mobile AIS for Students merupakan aplikasi AIS berbasis android

yang diluncurkan pada tanggal 15 November 2018. Pengembangan aplikasi Mobile

AIS ini telah dilakukan sejak tahun 2012, namun karena fitur-fitur yang dirasakan

belum lengkap dan sangat terbatas, aplikasi ini belum diunggah ke Play Store.

Latar belakang dikembangkannya aplikasi ini adalah karena adanya kendala

saat mengakses https://ais.uinjkt.ac.id melalui perangkat mobile karena besarnya

data yang akan diakses sedangkan spesifikasi perangkat mobile kadang terbatas.

Oleh karena itu, dikembangkanlah aplikasi untuk mengakses informasi akademik

yang berbasis perangkat mobile.

Aplikasi ini dikembangkan dengan kerjasama antara dosen dan mahasiswa

dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Mahasiswa yang menjadi pengembangan

aplikasi ini adalah Rifqy Fajriansyah yang sedang mengerjakan proyek akhir.

Mobile AIS dapat diunduh melalui Google Play Store. Mobile AIS sudah

mendapatkan rating 4.3/5 dari data yang tertera pada Google Play Store. Pengguna

103
dapat login ke aplikasi Mobile AIS ini dengan menggunakan NIM mahasiswa dan

password yang sama dengan password pengguna untuk akun AIS berbasis website.

Berikut adalah fitur-fitur yang tersedia di dalam aplikasi Mobile AIS ini.

(a) (b)
Gambar 4.1 Halaman Mobile AIS
(a) Halaman Login Aplikasi Mobile AIS, (b) Halaman Utama Aplikasi Mobile
AIS

a. Menu Informasi

Menu ini terdiri dari dua sub menu yaitu Berita dan Kalender Akademik. Berita

mencakup berita-berita terbaru mengenai UIN Syarif Hidayatullah. Saat memilih

berita yang ingin dibaca, pengguna akan langsung dibawa ke web resmi fakultas

yang mengeluarkan berita tersebut. Sedangkan, Kalender Akademik berisi

informasi jadwal akademik mulai dari deskripsi kegiatan, tanggal mulai dan

selesainya kegiatan serta status kegiatan tersebut.

b. Menu Biodata

Menu ini berisi informasi mahasiswa yang tidak dapat diganti melalui aplikasi

ini. Informasi ini mencakup nama lengkap, NIM, fakultas, jurusan, status keaktifan

104
mahasiswa, angkatan dan data pribadi seperti tempat lahir, tanggal lahir, golongan

darah, NIK, alamat dan telepon mahasiswa.

c. Menu Perkuliahan

Menu ini terdiri dari tiga sub menu yaitu Kelola KRS, Aktivitas Perkuliahan

dan Cari Ruangan. Pada sub menu Kelola KRS, pengguna dapat melihat informasi

mengenai KRS yang telah diambil pada semester-semester yang lalu serta dapat

mengisi KRS. Pada sub menu Aktivitas Perkuliahan, disajikan aktivitas-aktivitas

yang dibutuhkan dalam perkuliahan untuk setiap mata kuliah yang diambil seperti

nama mata kuliah, nama dosen, absensi, buku referensi, agenda dan tugas

kelompok. Lalu pada sub menu Cari Ruangan, pengguna dapat mencari ruangan

kosong dengan cara mengisi jadwal ruangan yang dicari dan fakultas.

d. Menu Dosen

Menu ini terdiri dari tiga sub menu yaitu Dosen Pembimbing Akademik,

Informasi Dosen, dan Evaluasi Dosen Mengajar. Pada sub menu Dosen

Pembimbing Akademik terdapat informasi lengkap mengenai dosen pembimbing

akademik seperti nama, NIP hingga nomor telepon dosen. Pada sub menu Informasi

Dosen disajikan informasi mengenai dosen-dosen yang mengajar di jurusan

pengguna. Dan pada sub menu Evaluasi Dosen Mengajar, pengguna dapat

memberikan penilaian kepada dosen yang mengajar untuk tiap mata kuliah dengan

mengisi kuisioner yang telah disediakan.

e. Menu Bayaran

Menu ini menyajikan informasi mengenai pembayaran uang kuliah mahasiswa

untuk setiap semesternya. Informasi yang disajikan disini cukup lengkap karena

105
juga menyajikan informasi rinci seperti bank yang digunakan untuk pembayaran

dan tanggal pembayaran.

f. Menu Beasiswa

Pada menu ini terdapat dua sub menu yaitu Beasiswaku dan List Beasiswa.

Pada sub menu Beasiswaku akan menampilkan beasiswa yang diterima oleh

pengguna. Sedangkan pada List Beasiswa, terdapat informasi mengenai beasiswa-

beasiswa yang dapat di ajukan oleh pengguna.

g. Menu Wisuda

Pada menu ini terdapat tiga sub menu yaitu Kode Bayar, Monitor Wisuda dan

Jadwal Wisuda. Sub menu Kode Bayar akan menampilkan kode pembayaran untuk

wisudah. Sub menu Monitor Wisuda akan menampilkan informasi mengenai status

rinci mengenai wisuda dari pengguna. Sedangkan sub menu Jadwal Wisuda akan

menampilkan jadwal wisuda, tanggal pendaftaran, serta sisa kuota fakultas maupun

kuota bebas yang tersedia.

h. Menu Laporan

Pada menu ini terdapat empat sub menu yaitu Laporan Nilai, Laporan IP,

Laporan IPK, dan Laporan Bahasa. Sub menu Laporan Nilai menampilkan

informasi nilai secara rinci untuk setiap mata kuliah yang diambil oleh pengguna.

Sub menu Laporan IP menampilkan nilai IP pengguna untuk setiap semester. Sub

menu Laporan IPK akan menampilkan nilai IPK dari pengguna. Sedangkan sub

menu Laporan Bahasa akan menampilkan nilai untuk TOEFL dan TOAFL dari

pengguna secara rinci.

106
4.3 Statisktika Deskriptif

Peneliti melakukan analisis data secara deskriptif untuk mengetahui

gambaran data penelitian ini secara umum. Analisis data secara deskriptif ini

dilakukan dengan cara memaparkan secara rinci frekuensi jawaban responden

terhadap masing-masing indikator dalam kuisioner. Berikut adalah analisis

deskriptif untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini

1. Variabel Information Quality

Variabel Information Quality digunakan untuk mengukur kualitas

informasi yang disajikan atau output dari aplikasi Mobile AIS. Variabel ini

terdiri dari beberapa indikator, yaitu :

a. Kelengkapan

Kelengkapan maksudnya adalah informasi yang dihasilkan lengkap

mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam

pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil pengukuran, tidak ada

responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 54 responden (22.8%)

memilih tidak setuju, 29 responden (12.2%) memilih netral/tidak tahu, 139

responden (58.7%) memilih setuju dan 15 responden (6.3%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.1 Frekuensi Indikator Kelengkapan

IQ1
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 54 22.8%
Netral / Tidak Tahu 29 12.2%
Setuju 139 58.7%
Sangat Setuju 15 6.3%

107
b. Mudah Dipahami

Mudah dipahami maksudnya adalah informasi yang dihasilkan oleh

sistem mudah dipahami oleh pengguna. Berdasarkan hasil pengukuran,

tidak ada responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 11 responden (4.6%)

memilih tidak setuju, 25 responden (10.6%) memilih netral/tidak tahu, 169

responden (71.3%) memilih setuju dan 32 responden (13.5%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.2 Frekuensi Indikator Mudah Dipahami

IQ2
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 11 4.6%
Netral / Tidak Tahu 25 10.6%
Setuju 169 71.3%
Sangat Setuju 32 13.5%

c. Relevan

Relevan maksudnya adalah Informasi yang dihasilkan sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil pengukuran, 1 responden (0.4%)

memilih sangat tidak setuju, 38 responden (16%) memilih tidak setuju, 39

responden (16.5%) memilih netral/tidak tahu, 141 responden (59.5%)

memilih setuju dan 18 responden (7.6%) memilih sangat setuju.

108
Tabel 4.3 Frekuensi Indikator Relevan

IQ3
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 1 0.4%
Tidak Setuju 38 16%
Netral / Tidak Tahu 39 16.5%
Setuju 141 59.5%
Sangat Setuju 18 7.6%

d. Akurat

Akurat maksudnya adalah informasi yang diberikan jelas dan

mencerminkan maksud dari informasi itu. Indikator ini diukur dengan

menggunakan dua pertanyaan. Berdasarkan pengukuran untuk pertanyaan

pertama, 4 responden (1.7%) memilih sangat tidak setuju, 35 responden

(14.8%) memilih tidak setuju, 60 responden (25.3%) memilih netral/tidak

tahu, 119 responden (50.2%) memilih setuju dan 19 responden (8%)

memilih sangat setuju.

Tabel 4.4 Frekuensi Indikator Akurat item 1

IQ4
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 4 1.7%
Tidak Setuju 35 14.8%
Netral / Tidak Tahu 60 25.3%
Setuju 119 50.2%
Sangat Setuju 19 8%

Sedangkan, pengukuran untuk pertanyaan kedua, 5 responden

(2.1%) memilih sangat tidak setuju, 21 responden (8.9%) memilih tidak

setuju, 61 responden (25.7%) memilih netral/tidak tahu, 133 responden

(56.1%) memilih setuju dan 17 responden (7.2%) memilih sangat setuju.

109
Tabel 4.5 Frekuensi Indikator Akurat item 2

IQ5
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 5 2.1%
Tidak Setuju 21 8.9%
Netral / Tidak Tahu 61 25.7%
Setuju 133 56.1%
Sangat Setuju 17 7.2%

e. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu maksudnya adalah ketepatan waktu dari informasi

yang ada dalam sistem informasi. Berdasarkan hasil pengukuran, 6

responden (2.5%) memilih sangat tidak setuju, 47 responden (19.8%)

memilih tidak setuju, 77 responden (32.5%) memilih netral/tidak tahu, 84

responden (35.5%) memilih setuju dan 23 responden (9.7%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.6 Frekuensi Indikator Ketepatan Waktu

IQ6
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 6 2.5%
Tidak Setuju 47 19.8%
Netral / Tidak Tahu 77 32.5%
Setuju 84 35.5%
Sangat Setuju 23 9.7%

f. Kehandalan Informasi

Kehandalan informasi maksudnya adalah kehandalan informasi yang

disajikan oleh sistem informasi. Berdasarkan hasil pengukuran, 3

responden (1.3%) memilih sangat tidak setuju, 36 responden (15.2%)

110
memilih tidak setuju, 60 responden (25.3%) memilih netral/tidak tahu, 111

responden (46.8%) memilih setuju dan 27 responden (11.4%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.7 Frekuensi Indikator Kehandalan Informasi

IQ7
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 3 1.3%
Tidak Setuju 36 15.2%
Netral / Tidak Tahu 60 25.3%
Setuju 111 46.8%
Sangat Setuju 27 11.4%

2. Variabel System Quality

Variabel System Quality digunakan untuk mengukur kualitas dari

sistem informasi itu sendiri terutama performa yang diberikan sistem, baik

software maupun hardware. Variabel ini terdiri dari beberapa indikator,

yaitu :

a. Kehandalan Sistem

Kehandalan sistem maksudnya adalah ketahanan sistem dari kerusakan

dan kesalahan, serta dapat melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya

masalah yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna. Berdasarkan

hasil pengukuran, 22 responden (9.3%) memilih sangat tidak setuju, 103

responden (43.5%) memilih tidak setuju, 57 responden (24%) memilih

netral/tidak tahu, 42 responden (17.7%) memilih setuju dan 13 responden

(5.5%) memilih sangat setuju.

111
Tabel 4.8 Frekuensi Indikator Kehandalan Sistem

SQ1
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 22 9.3%
Tidak Setuju 103 43.5%
Netral / Tidak Tahu 57 24%
Setuju 42 17.7%
Sangat Setuju 13 5.5%

b. Waktu Respon

Waktu respon maksudnya adalah kecepatan akses yang dimiliki oleh

sistem dalam kondisi optimal ataupun kecepatan pengguna dalam

menelusuri informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil pengukuran, 10

responden (4.2%) memilih sangat tidak setuju, 67 responden (28.3%)

memilih tidak setuju, 70 responden (29.5%) memilih netral/tidak tahu, 79

responden (33.4%) memilih setuju dan 11 responden (4.6%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.9 Frekuensi Indikator Waktu Respon

SQ2
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 10 4.2%
Tidak Setuju 67 28.3%
Netral / Tidak Tahu 70 29.5%
Setuju 79 33.4%
Sangat Setuju 11 4.6%

c. Keamanan

Keamanan dapat dilihat melalui data tidak dapat terhapus jika terdapat

kesalahan dari pengguna. Berdasarkan hasil pengukuran, 7 responden (3%)

112
memilih sangat tidak setuju, 19 responden (8%) memilih tidak setuju, 81

responden (34.2%) memilih netral/tidak tahu, 112 responden (47.2%)

memilih setuju dan 18 responden (7.6%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.10 Frekuensi Indikator Keamanan

SQ3
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 7 3%
Tidak Setuju 19 8%
Netral / Tidak Tahu 81 34.2%
Setuju 112 47.2%
Sangat Setuju 18 7.6%

d. Kenyamanan Akses

Kenyamanan akses maksudnya adalah tingkat kenyamanan pengguna

dalam mengakses sistem. Berdasarkan hasil pengukuran, 2 responden

(0.8%) memilih sangat tidak setuju, 18 responden (7.6%) memilih tidak

setuju, 39 responden (16.5%) memilih netral/tidak tahu, 151 responden

(63.7%) memilih setuju dan 27 responden (11.4%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.11 Frekuensi Indikator Kenyamanan Akses

SQ4
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 2 0.8%
Tidak Setuju 18 7.6%
Netral / Tidak Tahu 39 16.5%
Setuju 151 63.7%
Sangat Setuju 27 11.4%

113
e. Bahasa

Bahasa maksudnya adalah pengaruh bahasa yang digunakan oleh

sistem terhadap pengguna. Berdasarkan hasil pengukuran, tidak ada

responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 2 responden (0.8%) memilih

tidak setuju, 30 responden (12.7%) memilih netral/tidak tahu, 171

responden (72.2%) memilih setuju dan 34 responden (14.3%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.12 Frekuensi Indikator Bahasa

SQ5
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 2 0.8%
Netral / Tidak Tahu 30 12.7%
Setuju 171 72.2%
Sangat Setuju 34 14.3%

f. Realisasi Ekspektasi

Realisasi ekspektasi maksudnya adalah kemampuan sistem dalam

merealisasikan ekspektasi pengguna. Berdasarkan hasil pengukuran, 9

responden (3.8%) memilih sangat tidak setuju, 61 responden (25.8%)

memilih tidak setuju, 73 responden (30.8%) memilih netral/tidak tahu, 86

responden (36.3%) memilih setuju dan 8 responden (3.4%) memilih sangat

setuju.

114
Tabel 4.13 Frekuensi Indikator Realisasi Ekspektasi

SQ6
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 9 3.8%
Tidak Setuju 61 25.8%
Netral / Tidak Tahu 73 30.8%
Setuju 86 36.3%
Sangat Setuju 8 3.4%

3. Variabel Service Quality

Variabel Service Quality digunakan untuk mengukur kualitas layanan

yang diberikan oleh pengembang sistem atau organisasi kepada pengguna

sistem. Variabel ini terdiri dari beberapa indikator, yaitu :

a. Jaminan

Jaminan maksudnya adalah pelayanan yang diberikan oleh sistem

informasi mencakup pengetahuan, bebas dari bahaya, resiko atau keragua-

raguan. Berdasarkan hasil pengukuran, 2 responden (0.8%) memilih sangat

tidak setuju, 23 responden (9.7%) memilih tidak setuju, 89 responden

(37.6%) memilih netral/tidak tahu, 106 responden (44.7%) memilih setuju

dan 17 responden (7.2%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.14 Frekuensi Indikator Jaminan

SEQ1
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 2 0.8%
Tidak Setuju 23 9.7%
Netral / Tidak Tahu 89 37.6%
Setuju 106 44.7%
Sangat Setuju 17 7.2%

115
b. Empati

Empati maksudnya adalah memahami keperluan pengguna sistem

informasi dan kemudahan dalam berkomunikasi. Berdasarkan hasil

pengukuran, tidak ada responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 34

responden (14.4%) memilih tidak setuju, 61 responden (25.7%) memilih

netral/tidak tahu, 134 responden (56.5%) memilih setuju dan 8 responden

(3.4%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.15 Frekuensi Indikator Empati

SEQ2
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 34 14.4%
Netral / Tidak Tahu 61 25.7%
Setuju 134 56.5%
Sangat Setuju 8 3.4%

c. Responsif

Responsif maksudnya adalah kecepatan sistem dalam merespon ketika

pengguna mengakses informasi. Berdasarkan hasil pengukuran, 6

responden (2.5%) memilih sangat tidak setuju, 49 responden (20.7%)

memilih tidak setuju, 80 responden (33.8%) memilih netral/tidak tahu, 92

responden (38.8%) memilih setuju dan 10 responden (4.2%) memilih

sangat setuju.

116
Tabel 4.16 Frekuensi Indikator Responsif

SEQ3
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 6 2.5%
Tidak Setuju 49 20.7%
Netral / Tidak Tahu 80 33.8%
Setuju 92 38.8%
Sangat Setuju 10 4.2%

d. Pelayanan

Pelayanan maksudnya adalah kualitas layanan yang didapatkan

pengguna dari sistem informasi. Indikator ini diukur dengan menggunakan

dua pertanyaan. Berdasarkan pengukuran untuk pertanyaan pertama, 6

responden (2.5%) memilih sangat tidak setuju, 41 responden (17.3%)

memilih tidak setuju, 110 responden (46.4%) memilih netral/tidak tahu, 75

responden (21.7%) memilih setuju dan 5 responden (2.1%) memilih sangat

setuju.

Tabel 4.17 Frekuensi Indikator Pelayanan item 1

SEQ4
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 6 2.5%
Tidak Setuju 41 17.3%
Netral / Tidak Tahu 110 46.4%
Setuju 75 21.7%
Sangat Setuju 5 2.1%

Sedangkan, pengukuran untuk pertanyaan kedua, 10 responden

(4.2%) memilih sangat tidak setuju, 44 responden (18.6%) memilih tidak

117
setuju, 111 responden (46.8%) memilih netral/tidak tahu, 64 responden

(27%) memilih setuju dan 8 responden (3.4%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.18 Frekuensi Indikator Pelayanan item 2

SEQ5
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 10 4.2%
Tidak Setuju 44 18.6%
Netral / Tidak Tahu 111 46.8%
Setuju 64 27%
Sangat Setuju 8 3.4%

4. Variabel Perceived Usefulness

Variabel Perceived Usefulness digunakan untuk mengukur keyakinan

pengguna bahwa sistem informasi akan bermanfaat dalam meningkatkan

kinerja pekerjaannya. Variabel ini terdiri dari beberapa indikator, yaitu :

a. Mempercepat Kerja

Mempercepat kerja maksudnya adalah kemampuan sistem untuk

membuat pekerjaan lebih cepat. Berdasarkan hasil pengukuran, 6

responden (2.5%) memilih sangat tidak setuju, 41 responden (17.3%)

memilih tidak setuju, 49 responden (20.7%) memilih netral/tidak tahu, 109

responden (46%) memilih setuju dan 32 responden (13.5%) memilih sangat

setuju.

118
Tabel 4.19 Frekuensi Indikator Mempercepat Kerja

PU1
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 6 2.5%
Tidak Setuju 41 17.3%
Netral / Tidak Tahu 49 20.7%
Setuju 109 46%
Sangat Setuju 32 13.5%

b. Efektif

Efektif maksudnya adalah kemampuan sistem untuk membuat kerja

menjadi lebih efektif. Berdasarkan hasil pengukuran, 1 responden (0.4%)

memilih sangat tidak setuju, 32 responden (13.5%) memilih tidak setuju,

73 responden (30.8%) memilih netral/tidak tahu, 108 responden (45.6%)

memilih setuju dan 23 responden (9.7%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.20 Frekuensi Indikator Efektif

PU2
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 1 0.4%
Tidak Setuju 32 13.5%
Netral / Tidak Tahu 73 30.8%
Setuju 108 45.6%
Sangat Setuju 23 9.7%

c. Berguna

Berguna maksudnya adalah kemampuan sistem untuk menjadi sangat

bermanfaat bagi penggunanya. Berdasarkan hasil pengukuran, tidak ada

responden yang memilih sangat tidak setuju, 13 responden (5.5%) memilih

tidak setuju, 65 responden (27.4%) memilih netral/tidak tahu, 130

119
responden (54.9%) memilih setuju dan 29 responden (12.2%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.21 Frekuensi Indikator Berguna

PU3
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 13 5.5%
Netral / Tidak Tahu 65 27.4%
Setuju 130 54.9%
Sangat Setuju 29 12.2%

5. Variabel Perceived Ease of Use

Variabel Perceived Ease of Use digunakan untuk mengukur keyakinan

pengguna bahwa sistem informasi dapat digunakan dengan mudah. Variabel

ini terdiri dari beberapa indikator, yaitu :

a. Mudah Dipelajari

Mudah dipelajari maksudnya adalah tingkat kemudahan sistem untuk

dipelajari penggunanya. Berdasarkan hasil pengukuran, tidak ada

responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 4 responden (1.7%) memilih

tidak setuju, 19 responden (8%) memilih netral/tidak tahu, 174 responden

(73.4%) memilih setuju dan 40 responden (16.9%) memilih sangat setuju.

120
Tabel 4.22 Frekuensi Indikator Mudah Dipelajari

PEU1
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 4 1.7%
Netral / Tidak Tahu 19 8%
Setuju 174 73.4%
Sangat Setuju 40 16.9%

b. Mudah Dikelola

Mudah dikelola maksudnya adalah tingkatan sistem yang mudah di

kontrol oleh penggunanya. Berdasarkan hasil pengukuran, tidak ada

responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 26 responden (11%) memilih

tidak setuju, 68 responden (28.7%) memilih netral/tidak tahu, 129

responden (54.4%) memilih setuju dan 14 responden (5.9%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.23 Frekuensi Indikator Mudah Dikelola

PEU2
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 26 11%
Netral / Tidak Tahu 68 28.7%
Setuju 129 54.4%
Sangat Setuju 14 5.9%

c. Jelas & Mudah Dipahami

Jelas & mudah dipahami maksudnya adalah tingkatan sistem yang jelas

dan mudah dipahami oleh pengguna. Berdasarkan hasil pengukuran, tidak

ada responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 13 responden (5.5%)

121
memilih tidak setuju, 32 responden (13.5%) memilih netral/tidak tahu, 163

responden (68.8%) memilih setuju dan 29 responden (12.2%) memilih

sangat setuju.

Tabel 4.24 Frekuensi Indikator Jelas & Mudah Dipahami

PEU3
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 13 5.5%
Netral / Tidak Tahu 32 13.5%
Setuju 163 68.8%
Sangat Setuju 29 12.2%

d. Mudah Menjadi Terampil

Mudah menjadi terampil maksudnya adalah kemudahan pengguna

untuk dapat terampil dalam menggunakan sistem. Berdasarkan hasil

pengukuran, tidak ada responden (0%) memilih sangat tidak setuju, 10

responden (4.2%) memilih tidak setuju, 77 responden (32.5%) memilih

netral/tidak tahu, 131 responden (55.3%) memilih setuju dan 19 responden

(8%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.25 Frekuensi Indikator Mudah Menjadi Terampil

PEU4
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 10 4.2%
Netral / Tidak Tahu 77 32.5%
Setuju 131 55.3%
Sangat Setuju 19 8%

122
e. Mudah Digunakan

Mudah digunakan maksudnya adalah kemudahan pengguna dalam

menggunakan sistem. Berdasarkan hasil pengukuran, tidak ada responden

(0%) memilih sangat tidak setuju, 16 responden (6.8%) memilih tidak

setuju, 52 responden (21.9%) memilih netral/tidak tahu, 146 responden

(61.6%) memilih setuju dan 23 responden 9.7% () memilih sangat setuju.

Tabel 4.26 Frekuensi Indikator Mudah Digunakan

PEU5
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 16 6.8%
Netral / Tidak Tahu 52 21.9%
Setuju 146 61.6%
Sangat Setuju 23 9.7%

6. Variabel Acceptance of IT

Variabel Acceptance of IT digunakan untuk mengukur sejauh mana

pengguna mau menggunakan sistem informasi ini untuk melakukan

pekerjaannya sehari-hari. Variabel ini terdiri dari beberapa indikator, yaitu:

a. Sikap Penggunaan

Sikap penggunaan maksudnya adalah kecenderungan pengguna untuk

tetap menggunakan sistem. Berdasarkan hasil pengukuran, 4 responden

(1.7%) memilih sangat tidak setuju, 31 responden (13%) memilih tidak

setuju, 63 responden (26.6%) memilih netral/tidak tahu, 99 responden

(41.8%) memilih setuju dan 40 responden (16.9%) memilih sangat setuju.

123
Tabel 4.27 Frekuensi Indikator Sikap Penggunaan

AI1
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 4 1.7%
Tidak Setuju 31 13%
Netral / Tidak Tahu 63 26.6%
Setuju 99 41.8%
Sangat Setuju 40 16.9%

b. Penggunaan Aktual

Penggunaan aktual maksudnya adalah frekuensi penggunaan sistem.

Indikator ini diukur dengan menggunakan dua pertanyaan. Berdasarkan

pengukuran untuk pertanyaan pertama, 3 responden (1.3%) memilih sangat

tidak setuju, 63 responden (26.6%) memilih tidak setuju, 102 responden

(43%) memilih netral/tidak tahu, 60 responden (25.3%) memilih setuju dan

9 responden (3.8%) memilih sangat setuju.

Tabel 4.28 Frekuensi Indikator Penggunaan Aktual item 1

AI2
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 3 1.3%
Tidak Setuju 63 26.6%
Netral / Tidak Tahu 102 43%
Setuju 60 25.3%
Sangat Setuju 9 3.8%

Sedangkan, pengukuran untuk pertanyaan kedua, 6 responden (2.5%)

memilih sangat tidak setuju, 36 responden (12.2%) memilih tidak setuju,

75 responden (31.7%) memilih netral/tidak tahu, 109 responden (46%)

memilih setuju dan 11 responden (4.6%) memilih sangat setuju.

124
Tabel 4.29 Frekuensi Indikator Penggunaan Aktual item 2

AI3
Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 6 2.5%
Tidak Setuju 36 12.2%
Netral / Tidak Tahu 75 31.7%
Setuju 109 46%
Sangat Setuju 11 4.6%

4.4 Hasil Analisis

4.4.1 Hasil Analisis Demografis

Ini merupakan tahapan dimana peneliti menganalis jawaban

responden pada kuisioner, khususnya pada bagian profil responden serta

mengenai status penerimaan responden terhadap aplikasi Mobile AIS.

Peneliti berhasil mengumpulkan 237 responden dalam kurun waktu

15 hari (1 April - 15 April 2019). Informasi geografis yang dihasilkan dalam

tahapan ini meliputi jenis kelamin, fakultas, semester, frekuensi pemakaian

dan status penerimaan.

1. Jenis Kelamin

Gambar 4.2 dibawah menunjukkan bahwa dari 237 responden yang

berhasil dikumpulkan peneliti, mayoritas berasal dari responden dengan

berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 170 orang (72%). Sedangkanya

sisanya dari responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 67

responden (28%).

125
Jenis Kelamin

28%

72%

Perempuan Laki-laki

Gambar 4.2 Data Demografis Jenis Kelamin

2. Fakultas

Gambar 4.3 dibawah menunjukkan bahwa dari 237 responden yang

berhasil dikumpulkan peneliti, sebagian besar didominasi oleh responden

dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) yaitu sebanyak 63 responden

(26.6%), lalu disusul oleh responden yang berasal dari Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yaitu sebanyak 56 responden (23.7%).

Sedangkan, jumlah responden yang paling sedikit yaitu responden yang

berasal dari Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran (FK) yang masing-

masingnya hanya ada 1 responden (2.5%).

126
Fakultas Ilmu
Tarbiyah &
Fakultas
Keguruan (FITK); 56 Fakultas Syariah & Hukum
(23,7%) (FSH); 17 (7,2%)

Fakultas Dirasat
Islamiyah (FDI); Fakultas Adab &
6 (2,5%) Humaniora (FAH); 14…

Fakultas Psikologi; 1 Fakultas Ilmu Sosial &


(0,4%) Ilmu Poltik (FISIP); 6…

Fakultas Kedokteran
(FK); 1 (0,4%)
Fakultas Sains &
Teknologi (FST); 63 Fakultas Ilmu
(26,6%) Kesehatan (FIKES);
22 (9,3%)

Fakultas Ushuluddin
(FU); 9 (3,8%)
Fakultas Dakwah &
Ilmu Komunikasi
Fakultas Ekonomi & (FDIKOM); 32
Bisnis (FEB); 10 (13,5%)
(4,2%)

Gambar 4.3 Data Demografis Fakultas Responden

3. Semester

Gambar 4.4 dibawah menunjukkan bahwa dari 237 responden yang

berhasil dikumpulkan peneliti, sebagian besar didominasi oleh responden

semester 8 yaitu sebanyak 124 responden (52.3%), lalu disusul oleh

responden semester 2 yaitu sebanyak 49 responden (20.7%). Jumlah

responden yang paling sedikit yaitu responden semester 14 yaitu 1

responden (0.4%). Sedangkan, untuk semester 12 peneliti tidak dapat

menemukan responden (0%).

127
Semester
2; 49 4; 30

14; 1 6; 30

12; 0

10; 3

8; 124

Gambar 4.4 Data Demografis Semester

4. Frekuensi Pemakaian

Gambar 4.5 dibawah menunjukkan bahwa dari 237 responden yang

berhasil dikumpulkan peneliti, sebagian besar responden memilih lainnya

untuk frekuensi pemakaian yaitu sebanyak 96 responden (40.5%), lalu

disusul oleh responden yang menggunakan aplikasi Mobile AIS satu kali

dalam sebulan yaitu sebanyak 81 responden (34.2%). Sedangkan, jumlah

responden yang paling sedikit yaitu responden yang menggunakan aplikasi

ini setiap hari yaitu sebanyak 6 responden (2.5%).

128
Satu kali
dalam dua
Frekuensi Penggunaan
Satu kali
minggu; 19 dalam sebulan;
(8%) 81 (34,2%)

Satu kali
dalam
seminggu; 35
(14,8%)

Setiap Hari; 6
(2,5%)
Lainnya; 96
(40,5%)

Gambar 4.5 Data Demografis Frekuensi Pemakaian

5. Status Penerimaan

Gambar 4.6 dibawah menunjukkan bahwa dari 237 responden yang

berhasil dikumpulkan peneliti, mayoritas responden menyatakan bahwa

mereka menerima aplikasi Mobile AIS ini yaitu sebanyak 169 responden

(71.3%). Sedangkan, responden yang tidak menerima aplikasi adalah

sebanyak 9 responden (3.8%). Sisanya responden memilih netral / tidak tahu

mengenai status penerimaan yaitu sebanyak 59 responden (24.9%).

Status PenerimaanNetral /
Tidak Tahu;
59 (24,9%)

Menerima; Tidak
169 (71,3%) Menerima; 9
(3,8%)

Gambar 4.6 Data Demografis Status Kepuasan

129
4.4.2 Hasil Analisis Outer Model

Analisis pengukuaran model (outer model) ini dilakukan dengan

melalui empat tahapan pengujian yaitu individual item reliability, internal

consistency reliability, Averaga Variance Extracted (AVE) dan

discriminant validity.

Gambar 4.7 Model Penelitian pada SmartPLS 3

Gambar 4.7 diatas menunjukkan model yang digunakan dalam

penelitian ini yang terdiri dari 6 variabel dan 29 item pertanyaan. Berikut

adalah penjelasan mengenai empat pengujian outer model untuk model

penelitian diatas :

4.4.2.1 Uji Individual Item Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat standardized

loading factor. Nilai ini menggambarkan besarnya korelasi antara

130
setiap indikator dengan konstraknya. Nilai loading factor yang dapat

dikatakan valid adalah jika nilainya lebih besar dari 0,7. Namun,

beberapa peneliti seperti Yamin dan Kurniawan berpendapat jika nilai

loading factor lebih besar dari 0,5 sudah dapat dikatakan valid.

Tabel 4.30 Analisis Outer Loading

AI IQ PEU PU SEQ SQ
AI1 0.797
AI2 0.875
AI3 0.848
IQ1 0.743
IQ2 0.701
IQ3 0.764
IQ4 0.722
IQ5 0.531
IQ6 0.717
IQ7 0.709
PEU1 0.744
PEU2 0.776
PEU3 0.728
PEU4 0.712
PEU5 0.794
PU1 0.811
PU2 0.893
PU3 0.853
SEQ1 0.730
SEQ2 0.832
SEQ3 0.763
SEQ4 0.568
SEQ5 0.530
SQ1 0.617
SQ2 0.729
SQ3 0.634
SQ4 0.808
SQ5 0.678
SQ6 0.767

Setelah melakukan pengujian pada penelitian ini, terdapat

enam item pertanyaan yang nilainya dibawah 0,7 yaitu IQ5, SEQ4,

131
SEQ5, SQ1, SQ3, dan SQ5. Dari keenam item tersebut, hanya tiga

item yang dihapus yaitu IQ5, SEQ4 dan SEQ5 karena tidak memenuhi

persyaratan. Namun, tiga item lainnya tidak dihapus karena nilai

composite reliability untuk tiga item ini sudah diatas 0,7 dan nilai

loading factor-nya sudah diatas 0,5 sehingga ketiga item ini masih

dapat digunakan dalam penelitian ini. Nilai outer loading setelah

penghapusan tiga item ini pertanyaan ini dapat dilihat pada Tabel

4.31.

4.4.2.2 Uji Internal Consistency Reliability

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat nilai composite

reliability (CR) dengan ambang batas 0.7. Nilai composite reliability

untuk keenam variabel yang digunakan dalam penelitian ini sudah

diatas 0,7 sehingga semua variabel memenuhi persyaratan untuk

digunakan dalam penelitian. Nilai composite reliability untuk setiap

variabel dapat dilihat pada Tabel 4.31.

4.4.2.3 Uji Average Variance Extracted (AVE)

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat nilai average

variance extracted (AVE). Nilai AVE digunakan untuk

menggambarkan besaran varian atau keragamanan indikator yang

dapat dikandung oleh variabel laten. Untuk menunjukkan ukuran

convergent validity yang baik, nilai AVE harus diatas 0,5. Nilai ini

artinya bahwa variabel laten dapat menjelaskan lebih dari setengah

132
dari keberagamanan dari indikator-indikator didalamnya. Dalam

penelitian ini, nilai AVE untuk semua variabel sudah diatas 0,5

sehingga semua variabel dapat digunakan dalam penelitian. Nilai

average variance extracted (AVE) untuk setiap variabel dapat dilihat

pada Tabel 4.31.

4.4.2.4 Uji Discriminant Validity

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat nilai cross

loading antar indikator dan cross loading Fornell-Lacker’s. Cross

loading antar indikator digunakan untuk membandingkan korelasi

antar indikator dengan konstraknya dan konstrak blok lain.

Sedangkan, nilai cross loading Fornell-Lacker’s melihat nilai akar

AVE antar konstrak dengan konstrak lainnya.

Nilai cross loading antar indikator harus harus menunjukkan

bahwa korelasi antar indikator dengan variabelnya lebih tinggi jika

dibandingkan dengan variabel lain. Pada penelitian ini, nilai cross

loading untuk setiap indikator sudah memenuhi persyaratan yang ada

sehingga dapat digunakan untuk penelitian ini. Nilai cross loading

antar indikator dapat dilihat pada Tabel 4.31.

133
Tabel 4.31 Analisis Outer Model

Outer Cross Loading


Variabel Kode AVE CR
Loading AI IQ PEU PU SEQ SQ
AI1 0.797 0.797 0.283 0.379 0.500 0.387 0.348
AI AI2 0.875 0.875 0.458 0.412 0.574 0.525 0.457 0.707 0.878
AI3 0.848 0.848 0.647 0.537 0.630 0.677 0.652
IQ1 0.760 0.427 0.760 0.354 0.465 0.506 0.465
IQ2 0.704 0.373 0.704 0.507 0.332 0.453 0.492
IQ3 0.776 0.515 0.776 0.408 0.512 0.578 0.525
IQ IQ4 0.710 0.418 0.710 0.449 0.367 0.534 0.490 0.536 0.874
IQ5
IQ6 0.722 0.360 0.722 0.425 0.379 0.518 0.461
IQ7 0.720 0.391 0.720 0.333 0.398 0.492 0.403
PEU1 0.745 0.362 0.395 0.745 0.388 0.381 0.481
PEU2 0.777 0.475 0.560 0.777 0.550 0.609 0.511
PEU PEU3 0.727 0.407 0.403 0.727 0.307 0.443 0.501 0.564 0.866
PEU4 0.712 0.308 0.334 0.712 0.310 0.311 0.351
PEU5 0.793 0.420 0.389 0.793 0.409 0.432 0.508
PU1 0.812 0.540 0.343 0.338 0.812 0.399 0.376
PU PU2 0.894 0.575 0.494 0.532 0.894 0.585 0.558 0.728 0.889
PU3 0.852 0.621 0.570 0.478 0.852 0.566 0.577
SEQ1 0.765 0.477 0.451 0.477 0.413 0.765 0.637
SEQ2 0.862 0.563 0.679 0.538 0.573 0.862 0.623
SEQ SEQ3 0.800 0.521 0.556 0.426 0.495 0.800 0.572 0.656 0.851
SEQ4
SEQ5
SQ1 0.617 0.290 0.409 0.359 0.281 0.403 0.617
SQ2 0.729 0.413 0.420 0.499 0.425 0.548 0.729
SQ3 0.634 0.335 0.322 0.299 0.299 0.499 0.634
SQ 0.502 0.857
SQ4 0.808 0.451 0.499 0.533 0.447 0.597 0.808
SQ5 0.678 0.301 0.407 0.465 0.360 0.455 0.678
SQ6 0.767 0.634 0.629 0.485 0.634 0.651 0.767

Sedangkan untuk nilai cross loading Fornell-Lacker’s, nilai

akar AVE antar konstrak harus lebih besar jika dibandingkan dengan

nilai dengan konstrak lainnya. Dalam penelitian ini, nilai akar AVE

antar konstrak untuk setiap variabel sudah memenuhi persyaratan

134
sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Nilai cross loading

Fornell-Lacker’s dapat dilihat pada Tabel 4.31.

Tabel 4.32 Analisis Cross Loading Fornell-Larcker’s

AI IQ PEU PU SEQ SQ
AI 0.841
IQ 0.568 0.732
PEU 0.534 0.565 0.751
PU 0.681 0.561 0.535 0.853
SEQ 0.644 0.702 0.596 0.615 0.810
SQ 0.593 0.648 0.634 0.600 0.752 0.709

Setelah melakukan analisis outer model dengan menggunakan

empat tahapan diatas, dapat diketahui bahwa model yang digunakan

dalam penelitian ini sudah memiliki karakteristik yang baik secara

statistik jika dilakukan penghapusan tiga indikator yaitu IQ5, SEQ4

dan SEQ5. Setelah dilakukan penghapusan tiga indikator tersebut,

model ini sesuai dengan syarat-syarat yang ada pada masing-masing

tahapan analisis outer model (individual item reliability, internal

consistency reliability, average variance extracted dan discriminant

validity). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini sudah dapat

dilanjutkan untuk analisis selanjutnya yaitu analisis inner model.

4.4.3 Hasil Analisis Inner Model

4.4.3.1 Uji Path Coefficient ( )

Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi hubungan

antan konstrak. Nilai ambang batas yang digunakan untuk path

coefficient ini adalah 0,1 untuk menyatakan bahwa jalur memiliki

135
pengaruh di dalam model penelitian. Hasilnya adalah seluruh jalur

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan karena seluruh jalur memiliki path coefficient diatas

ambang batasnya yaitu 0,1. Berikut adalah nilai path coefficient untuk

setiap jalur yang ada pada penelitian ini.

Tabel 4.33 Analisis Path Coefficient

Jalur Penelitian Path Coefficient Analisis


IQ → PU 0.192 Signifikan
IQ → PEU 0.202 Signifikan
SQ → PU 0.265 Signifikan
SQ → PEU 0.373 Signifikan
SEQ→ PU 0.280 Signifikan
SEQ → PEU 0.173 Signifikan
PU → AI 0.554 Signifikan
PEU → AI 0.238 Signifikan

4.4.3.2 Uji Coefficient of Determination (R2)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat mengukur seberapa

besar variabel laten dependen dijelaskan oleh variabel laten

independen dengan standar pengukuran 0,67 dikatakan substansia,

0,33 dikatakan moderat dan dibawah 0,19 dikatakan lemah. Pada

penelitian ini terdapat tiga variabel laten independen yaitu Acceptance

of IT, Perceived Ease of Use, dan Perceived Usefulness. Ketiga

variabel ini dijelaskan oleh variabel independen secara moderat.

Nilai R2 tertinggi adalah nilai untuk Acceptance of IT (AI)

adalah 0,504 yang artinya Perceived Ease of Use (PEU) dan Perceived

Usefulness (PU) menjelaskan varian AI secara moderat yaitu 50,4%.

136
Berikut adalah nilai R2 untuk ketiga variabel independen yang ada

dalam penelitian ini :

Tabel 4.34 Analisis Coefficient of Determination

Variabel Dependen R2 Analisis


Acceptance of IT 0.504 Moderat
Perceived Ease of Use 0.454 Moderat
Perceived Usefulness 0.439 Moderat

4.4.3.3 Uji t-test

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode

bootstraping dengan uji two-tailed dengan tingkar signifikansi sebesar

5% untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis dinyatakan diterima

jika nilai t-test lebih besar dari 1,96. Dari 8 hipotesis yang ada dalam

penelitian ini, ada satu hipotesis yang ditolak karena nilai t-test yang

dibawah 1,96. Hipotesis yang ditolak adalah pengaruh Service

Wuality (SEQ) terhadap Perceived Ease of Use (PEU) yang memiliki

nilai t-test sebesar 1,851. Berikut adalah nilai t-test untuk setiap

hipotesis yang ada dalam penelitian ini.

Tabel 4.35 Analisis t-test

Hipotesis / Jalur t-test Analisis


IQ → PU 2.404 Diterima
IQ → PEU 2.342 Diterima
SQ → PU 3.240 Diterima
SQ → PEU 4.642 Diterima
SEQ → PU 3.069 Diterima
SEQ → PEU 1.844 Ditolak
PU → AI 10.171 Diterima
PEU → AI 4.432 Diterima

137
4.4.3.4 Uji Effect Size (𝒇2)

Pengujian ini dilakukan untuk memprediksi pengaruh

variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model

penelitian. Nilai f2 memiliki batasan yaitu 0,02 untuk pengaruh kecil,

0,15 untuk pengaruh menengah dan 0,35 untuk pengaruh besar.

Rumus untuk perhitungan f2 adalah sebagai berikut :

2
𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
𝑓 =
1 − 𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Dengan 𝑅 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 adalah coefficient of determination dan

𝑅 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 adalah nilai yang ada diluar R.

Hasil pengujian f2 terhadap 8 jalur penelitian ini,

menunjukkan bahwa satu jalur yaitu Perceived Usefulness (PU)

terhadap Acceptance of IT (AI) memiliki pengaruh yang besar.

Sedangkan tujuh jalur lainnya memiliki pengaruh kecil. Berikut

adalah hasil f2 untuk delapan jalur dalam penelitian ini :

Tabel 4.36 Analisis Effect Size

Jalur R2 include R2 exclude f2 Analisis


Penelitian
IQ → PU 0.439 0.421 0.032 Kecil
IQ → PEU 0.454 0.435 0.0347 Kecil
SQ → PU 0.439 0.410 0.0516 Kecil
SQ → PEU 0.454 0.403 0.093 Kecil
SEQ → PU 0.439 0.412 0.0481 Kecil
SEQ → PEU 0.454 0.442 0.0219 Kecil
PU → AI 0.504 0.289 0.439 Besar
PEU → AI 0.504 0.463 0.0427 Kecil

138
4.4.3.5 Uji Predictive Relevance (Q2)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode

blindfolding untuk dapat memberikan bukti bahwa dalam suatu model

yang dibuat memiliki keterkaitan prediktif (predictive relevance)

dengan variabel lainnya dalam model penelitian dengan ambang batas

pengukuran diatas nol. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh

jalur yang ada dalam penelitian ini memiliki keterkaitan prediktif.

Nilai Q2 untuk setiap jaluar yang ada dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.37 Analisis Predictive Relevance

Jalur Penelitian Q2 Analisis


IQ → PU 0.288 Predictive Relevance
IQ → PEU 0.232 Predictive Relevance
SQ → PU 0.288 Predictive Relevance
SQ → PEU 0.232 Predictive Relevance
SEQ → PU 0.288 Predictive Relevance
SEQ → PEU 0.232 Predictive Relevance
PU → AI 0.330 Predictive Relevance
PEU → AI 0.330 Predictive Relevance

4.4.3.6 Uji Relative Impact (q2)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode

blindfolding untuk mengukur pengaruh relatif dari sebuah keterkaitan

antara prediktif sebuah variabel tertentu dengan variabel lainnya

dalam model penelitian. Nilai ambang batas untuk pengukuran ini

adalah 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh sedang dan

139
0,35 untuk pengaruh besar. Rumus untuk perhitungan q2 adalah

sebagai berikut :

2
𝑄 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
𝑞 =
1 − 𝑄 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Dengan 𝑄 2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 adalah predictive relevance dan

𝑄 2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 adalah nilai yang ada diluar Q.

Hasil pengujian q2 terhadap 8 jalur penelitian ini,

menunjukkan bahwa satu jalur yaitu Perceived Usefulness (PU)

terhadap Acceptance of IT (AI) memiliki pengaruh yang menengah.

Sedangkan tujuh jalur lainnya memiliki pengaruh kecil. Berikut

adalah hasil q2 untuk delapan jalur dalam penelitian ini :

Tabel 4.38 Analisis Relative Impact

Jalur Q2 include Q2 exclude q2 Analisis


Penelitian
IQ → PU 0.288 0.280 0.011 Kecil
IQ → PEU 0.232 0.223 0.011 Kecil
SQ → PU 0.288 0.271 0.023 Kecil
SQ → PEU 0.232 0.203 0.037 Kecil
SEQ → PU 0.288 0.272 0.022 Kecil
SEQ → PEU 0.232 0.229 0.004 Kecil
PU → AI 0.330 0.185 0.216 Menengah
PEU → AI 0.330 0.306 0.035 Kecil

140
Tabel 4.39 Analisis Inner Model

Hipotesis 𝒇2 q2 Analisis
𝛃 R2 t-test Q2 Q2 Q2
No Jalur 𝒇2 in 𝒇2 ex  𝒇2  q2 𝛃 R2 t-test 𝒇2 Q2 q2
in ex
H1 IQ → PU 0.192 0.439 2.404 0.439 0.421 0.032 0.288 0.288 0.280 0.011 Sign Moderat Diterima Kecil Predictive Relevance Kecil
H2 IQ → PEU 0.202 0.454 2.342 0.454 0.435 0.0347 0.232 0.232 0.223 0.011 Sign Moderat Diterima Kecil Predictive Relevance Kecil
H3 SQ → PU 0.265 0.439 3.240 0.439 0.410 0.0516 0.288 0.288 0.271 0.023 Sign Moderat Diterima Kecil Predictive Relevance Kecil
H4 SQ → PEU 0.373 0.454 4.642 0.454 0.403 0.093 0.232 0.232 0.203 0.037 Sign Moderat Diterima Kecil Predictive Relevance Kecil
H5 SEQ → PU 0.280 0.439 3.069 0.439 0.412 0.0481 0.288 0.288 0.272 0.022 Sign Moderat Diterima Kecil Predictive Relevance Kecil
H6 SEQ → PEU 0.173 0.454 1.844 0.454 0.442 0.0219 0.232 0.232 0.229 0.004 Sign Moderat Ditolak Kecil Predictive Relevance Kecil
H7 PU → AI 0.554 0.504 10.171 0.504 0.289 0.439 0.330 0.330 0.185 0.216 Sign Moderat Diterima Besar Predictive Relevance Menengah
H8 PEU → AI 0.238 0.504 4.432 0.504 0.463 0.0427 0.330 0.330 0.306 0.035 Sign Moderat Diterima Kecil Predictive Relevance Kecil

Keterangan :
IQ = Information Quality
SQ = System Quality
SEQ = Service Quality
PU = Perceived Usefulness
PEU = Perceived Ease Of Use
AI = Acceptance of IT

141
Dari Tabel 4.39 diatas, dapat dijelaskan hasil dari ke-enam tahapan

analisis inner model (path coefficient, coefficient of determination, t-test,

effect size, predictive relevance dan relative impact).

Pertama, untuk hasil path coefficient diketahui bahwa seluruh

hipotesis yang ada pada penelitian ini yaitu delapan jalur anak panah memiliki

pengaruh yang signifikan karena nilai path coefficient dari semua jalur berada

diatas ambang batas yaitu 0,1. Lalu, untuk hasil t-test dapat diketahui bahwa

ada satu hipotesis penelitian yang ditolak karena nilai t-test yang berada

dibawah ambang batas yaitu 1,96. Hipotesis yang ditolak adalah Service

Quality terhadap Perceived Ease of Use yang hanya memiliki nilai t-test

sebesar 1,844.

Untuk hasil analisis coefficient of determination, ketiga variabel

dependen yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan nilai yang

moderat. Lalu, untuk hasil analisis effect size, tujuh dari delapan jalur yang

ada dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh yang kecil, dan satu jalur

yaitu perceived usefulness ke acceptance of IT menunjukkan pengaruh yang

besar.

Untuk hasil analisis predictive relevance, seluruh jalur yang ada pada

penelitian ini menunjukkan angka diatas ambang batas yaitu 0, sehingga

dapat disimpulkan bahwa seluruh jalur dalam penelitian ini sudah memiliki

keterkaitan yang prediktif. Lalu, untuk hasil analisis relative impact, tujuh

dari delapan jalur yang ada dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh yang

142
kecil, dan satu jalur yaitu perceived usefulness ke acceptance of IT

menunjukkan pengaruh yang menengah.

4.5 Interpretasi dan Pembahasan

4.5.1 Interpretasi Data Demografis

Berdasarkan hasil analisis informasi demografis profil responden,

peneliti melakukan interpretasi dan diskusi hasil, didapatkan hasil analisis

sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 mengenai jenis kelamin

responden, dapat diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian ini

adalah perempuan yaitu sebanyak 170 responden (72%) dan sisanya laki-

laki sebanyak 67 responden (28%). Hal ini karena pada saat peneliti

menyebarkan kuisioner secara langsung, peneliti lebih banyak menjumpai

responden berjenis kelamin perempuan. Begitupun saat penyebaran

kuisioner secara tidak langsung (melalui google form), yang mengisi form

lebih banyak responden perempuan.

2. Fakultas

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 mengenai asal fakultas

responden, dapat diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) yaitu sebanyak 63 responden (26,5%).

Lalu, disusul oleh responden yang berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah &

Keguruan (FITK) yaitu sebanyak 56 responden (23,7%). Sedangkan untuk

143
jumlah responden yang paling sedikit adalah berasal dari Fakultas Psikologi

dan Fakultas Kedokteran (FK) yang masing-masingnya hanya terdapat 1

responden (0,4%).

Ini dikarenakan peneliti yang menyebarkan kuisioner dilingkungan

sekitar peneliti yang berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Lalu,

untuk responden yang berasal dari FITK ini sebanding dengan jumlah

mahasiswa FITK yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan fakultas

lainnya. Sedangkan untuk responden yang berasal dari Fakultas Kedoteran

(FK) dan Fakultas Psikologi, peneliti hanya berhasil menemukan satu

respon untuk masing-masing fakultas karena keterbatasan waktu penelitian.

3. Semester

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4 mengenai semester dari

responden penelitian, dapat diketahui bahwa mayoritas responden berasal

dari semester 8 (delapan) yaitu sebanyak 124 responden (52,3%). Namun,

peneliti tidak dapat menemukan responden yang berasal dari semester 12

(dua belas). Ini dikarenakan peneliti menyebarkan kuisioner dilingkungan

sekitar peneliti yaitu mahasiswa semester 8 sehingga mayoritas responden

dalam penelitian ini berasal dari semester 8.

4. Frekuensi Pemakaian

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5 mengenai frekuensi

pemakaian pengguna terhadap aplikasi Mobile AIS ini, dapat diketahui

bahwa mayoritas responden memilih “Lainnya” untuk menjawab

pertanyaan ini yaitu sebanyak 96 responden (40,5%). Sedangkan jawaban

144
yang paling sedikit yang diberikan oleh responden adalah pemakaian

aplikasi setiap hari yaitu hanya 6 responden (2,5%). Ini dikarenakan banyak

responden yang sangat jarang menggunakan aplikasi ini dan hanya

menggunakan aplikasi ini untuk melihat nilai di akhir perkuliahan saja.

5. Status Penerimaan

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6 mengenai status

penerimaan aplikasi oleh responden, dapat diketahui bahwa mayoritas

responden menyatakan sudah dapat menerima aplikasi ini yaitu sebanyak

169 responden (71,3%). Namun, masih ada responden yang tidak dapat

menerima aplikasi ini yaitu sebaanyak 9 orang (3,8%). Selain itu, responden

menyatakan tidak tahu atau memilih sikap netral mengenai penerimaan

terhadap aplikasi ini yaitu sebanyak 59 orang (24,9%). Ini dikarenakan

aplikasi Mobile AIS yang masih dapat disebutkan sebagai aplikasi yang

baru sehingga responden yang ditemui peneliti masih memiliki harapan

yang tinggi untuk pembaharuan aplikasi kedepannya.

4.5.2 Interpretasi Data Outer Model

Berdasarkan hasil analisis outer model yang telah dijabarkan

sebelumnya, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan, yaitu

sebagai berikut:

1. Hasil akhir dari analisis outer model telah menunjukkan bahwa

pengukuran model dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan

dan memiliki karakteristik yang baik sehingga dinyatakan layak

untuk dilanjutkan ke tahapan analisis inner model.

145
2. Dihapuskannya tiga indikator yaitu IQ5, SEQ4 dan SEQ5. Hal ini

disebabkan karena nilai cross loading untuk ketiga indikator tersebut

berada dibawah 0,7. Ketiga indikator ini menyebabkan nilai

composite reliability (CR) dan average variance extracted (AVE)

untuk variabel menjadi kurang dari nilai ambang batasnya yaitu 0,7

untuk CR dan 0,5 untuk AVE. Menghapus tiga indikator ini

membuat nilai CR dan AVE untuk semua variabel berada diatas

ambang batasnya.

3. Terdapat tiga indikator yang memiliki nilai cross loading dibawah

0,7 yaitu SQ1, SQ3, dan SQ5. Namun hal ini masih dapat ditoleransi

karena nilai cross loading yang masih berada diatas 0,5, nilai CR

yang masih diatas 0,7 dan nilai AVE yang masih berada diatas 0,5.

Peneliti beranggapan bahwa adanya beberapa indikator yang

dihapus terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini :

1. Pemilihan indikator ataupun pertanyaan yang kurang tepat dalam

kuisioner yang disebarkan kepada responden.

2. Lebih dari sebagian data kuisioner yaitu sebanyak 145 responden

(61,1%) didapatkan dengan tidak langsung yaitu melalui google

forms sehingga tidak ada pedampingan oleh peneliti disaat

responden mengisi kuisioner. Ini dapat menyebabkan penafsiaran

yang bersifat bias dan tidak tepat oleh responden.

Oleh karena hal-hal tersebut, diperlukan peninjauan kembali dan

pengembangan dari instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian

146
ini khususnya untuk indikator IQ5, SEQ4 dan SEQ5 yang dihapuskan agar

diperoleh model penelitian yang lebih tepat untuk penelitian selanjutnya.

Meskipun peneliti telah membuat instrumen untuk penelitian ini dengan

sebaik mungkin, namun tetap tidak dapat menghindari hal-hal diluar

rencana dan tidak dapat dikendalikan peneliti terutama saat pelaksanaan

penelitian di lapangan.

4.5.3 Interpretasi Data Inner Model

Tahapan ini menjelaskan interpretasi dan diskusi hasil dari enam

tahapan pengujian analisis inner model yaitu path coefficient (), coefficient

of determination (R2), t-test dengan metode bootstraping, effect size (f2),

predictive relevance (Q2) dengan metode blindfolding dan relative impact

(q2).

1. H1 = Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap

Perceived Usefulness (PU)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Ini artinya

information quality (IQ) memiliki pengaruh terhadap perceived

usefulness (PU). Dengan melihat hasil pengujian path coefficient

yaitu 0,192, IQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PU.

Jalur ini memiliki nilai pengaruh yang kecil berdasarkan

perhitungan f2 dan q2.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pai

& Huang, 2011; Mu-Cheng Wu, 2013; Groho et al., 2014; Kuddus

147
et al., 2015 dan Kartika et al., 2016) yang menyatakan bahwa

kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kegunaan yang dirasakan oleh pengguna.

Hubungan ini menunjukkan semakin tinggi kualitas

informasi maka semakin tinggi kegunaan yang dirasakan oleh

pengguna akhir aplikasi. Informasi yang disajikan oleh aplikasi

Mobile AIS masih dianggap oleh pengguna sebagai salah satu

faktor terhadap kebermanfaatan dari aplikasi ini sendiri.

2. H2 = Apakah Information Quality (IQ) berpengaruh terhadap

Perceived Ease of Use (PEU)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis kedua (H2) diterima. Ini artinya

information quality (IQ) memiliki pengaruh terhadap perceived

ease of use (PEU). Dengan melihat hasil pengujian path coefficient

yaitu 0,202, IQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PEU.

Jalur ini memiliki nilai pengaruh yang kecil berdasarkan

perhitungan f2 dan q2.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pai

& Huang, 2011; dan Groho et al., 2014) yang menyatakan bahwa

kualitas informasi memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap kemudahan yang dirasakan pengguna.

148
Hubungan ini menunjukkan semakin tinggi kualitas

informasi maka pengguna akan semakin merasa muda dalam

pencarian informasi melalui aplikasi Mobile AIS ini. Pengguna

merasa bahwa kualitas informasi menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi kemudahan pengguna saat menggunakan aplikasi

Mobile AIS ini.

3. H3 = Apakah System Quality (SQ) berpengaruh terhadap

Perceived Usefulness (PU)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis ketiga (H3) diterima. Ini artinya

system quality (SQ) memiliki pengaruh terhadap perceived

usefulness (PU). Dengan melihat hasil pengujian path coefficient

yaitu 0,265, SQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PU.

Jalur ini memiliki nilai pengaruh yang kecil berdasarkan

perhitungan f2 dan q2.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pai

& Huang, 2011; dan Kartika et al., 2016) yang menyatakan bahwa

kualitas sistem memiliki pengaruh yang positif terhadap kegunaan

yang dirasakan pengguna akhir.

Hubungan ini menunjukkan semakin tinggi kualitas sistem

maka pengguna akan semakin merasa bahwa aplikasi Mobile AIS

ini bermanfaat. Pengguna Mobile AIS percaya bahwa kualitas

149
sistem dari aplikasi Mobile AIS ini dapat digunakan dan

bermanfaat bagi pengguna selama proses perkuliahan mereka.

Namun, ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Groho et al., 2014; dan Kuddus et al., 2015) yang

menyatakan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap

kegunaan yang dirasakan pengguna.

4. H4 = Apakah System Quality (SQ) berpengaruh terhadap

Perceived Ease of Use (PEU)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis keempat (H4) diterima. Ini artinya

system quality (SQ) memiliki pengaruh terhadap perceived ease of

use (PEU). Dengan melihat hasil pengujian path coefficient yaitu

0,373, SQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PEU. Jalur

ini memiliki nilai pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2

dan q2.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Pai & Huang, 2011; Mu-

Cheng Wu, 2013; dan Groho et al., 2014) yang menyatakan bahwa

kualitas sistem memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

kemudahan yang dirasakan pengguna akhir.

Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas

sistem maka pengguna akan semakin merasakan kemudahan dalam

penggunaan aplikasi Mobile AIS. Pengguna merasa bahwa kualitas

150
sistem menjadi salah satu faktor yang membuat mereka menjadi

mudah dalam menggunakan aplikasi Mobile AIS ini.

5. H5 = Apakah Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap

Perceived Usefulness (PU)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis kelima (H5) diterima. Ini artinya

service quality (SEQ) memiliki pengaruh terhadap perceived

usefulness (PU). Dengan melihat hasil pengujian path coefficient

yaitu 0,280, SEQ memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PU.

Jalur ini memiliki nilai pengaruh yang kecil berdasarkan

perhitungan f2 dan q2.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Pai & Huang, 2011; dan

Groho et al., 2014) yang menyatakan bahwa kualitas layanan

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kegunaan yang

dirasakan pengguna akhir.

Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas

pelayanan maka pengguna akan merasa bahwa aplikasi ini semakin

berguna untuknya. Pengguna akhir Mobile AIS merasa bahwa

kualitas layanan yang baik dapat mempengaruhi kebermanfaatan

aplikasi Mobile AIS ini bagi pengguna.

151
6. H6 = Apakah Service Quality (SEQ) berpengaruh terhadap

Perceived Ease of Use (PEU)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis keenam (H6) ditolak karena nilai t-

test yang dibawah 1,96 yaitu sebesar 1,844. Ini artinya service

quality (SEQ) tidak memiliki pengaruh terhadap perceived ease of

use (PEU). Namun, jika melihat hasil pengujian path coefficient

yaitu 0,173, SQ memiliki signifikansi terhadap PEU.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Groho et al., 2014) yang

juga menyatakan bahwa kualitas layanan tidak memiliki pengaruh

terhadap kemudahan yang dirasakan pengguna akhir.

Pengguna akhir aplikasi Mobile AIS merasa bahwa

pelayanan yang diberikan oleh tim pengembang tidak berpengaruh

terhadap kemudahan pengguna saat menggunakan aplikasi Mobile

AIS ini. Pelayanan yang diberikan dirasa masih kurang

memuaskan bagi pengguna. Contohnya adalah beberapa pengguna

merasa mudah dalam menggunakan aplikasi Mobile AIS, namun

pengguna merasa bahwa kemudahan ini didapatkan dengan tanpa

campur tangan dari layanan yang diberikan oleh tim pengembang

aplikasi.

152
7. H7 = Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh terhadap

Acceptance of IT (AI)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis ketujuh (H7) diterima. Ini artinya

perceived usefulness (PU) memiliki pengaruh terhadap acceptance

of IT (AI). Dengan melihat hasil pengujian path coefficient yaitu

0,554, PU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap AI. Jalur

ini memiliki nilai pengaruh yang besar berdasarkan perhitungan f2.

Namun, memiliki pengaruh yang menengah jika berdasarkan

perhitungan q2.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Pai & Huang, 2011;

Apriyanto, 2015; Sayekti & Putarta, 2016; dan Fatmasari, 2013)

yang menyatakan bahwa faktor manfaat yang dirasakan pengguna

berpengaruh positif secara signifikan terhadap penerimaan

pengguna terhadap aplikasi. Selain itu, penelitian (Hussain et al.,

2016) juga mendukung hasil ini dengan menyatakan bahwa

perceived usefulness memiliki pengaruh yang positif terhadap

acceptance of IT.

Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi manfaat

yang dirasakan oleh pengguna maka pengguna akan merasa

semakin menerima aplikasi Mobile AIS ini. Pengguna merasa

bahwa faktor manfaat menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna terhadap aplikasi. Ini

153
juga didukung oleh teori Technology Acceptance Model (TAM)

yang menyatakan bahwa penerimaan teknologi dipengaruhi oleh

faktor manfaat yang dirasakan penggunanya.

8. H8 = Apakah Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh

terhadap Acceptance of IT (AI)?

Hasil pengujian t-test pada analisis inner model

menunjukan bahwa hipotesis kedelapan (H8) diterima. Ini artinya

perceived ease of use (PEU) memiliki pengaruh terhadap

acceptance of IT (AI). Dengan melihat hasil pengujian path

coefficient yaitu 0,238, PEU memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap AI. Jalur ini memiliki nilai pengaruh yang kecil

berdasarkan perhitungan f2 dan q2.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Apriyanto, 2015; Sayekti

& Putarta, 2016; dan Fatmasari, 2013) yang menyatakan bahwa

faktor kemudahan yang dirasakan pengguna berpengaruh positif

secara signifikan terhadap penerimaan pengguna terhadap aplikasi.

Selain itu, penelitian (Hussain et al., 2016) juga mendukung hasil

ini dengan menyatakan bahwa perceived ease of use memiliki

pengaruh yang positif terhadap acceptance of IT.

Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin mudah

penggunaan aplikasi yang dirasakan oleh pengguna maka

pengguna akan merasa semakin menerima aplikasi Mobile AIS ini.

154
Pengguna merasa bahwa faktor kemudahan ini menjadi salah satu

faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna terhadap

aplikasi. Ini juga didukung oleh teori Technology Acceptance

Model (TAM) yang menyatakan bahwa penerimaan teknologi

dipengaruhi oleh faktor kemudahan pengguna dalam menggunkan

teknologi tersebut.

4.6 Rekomendasi

Nilai t-test paling rendah pada penelitian ini adalah hubungan antara service

quality dengan perceived ease of use yaitu 1,844. Ini disebabkan karena banyak

pengguna yang tidak merasakan adanya pelayanan yang diberikan oleh pihak

pengembang. Ini menjadi dasar rekomendasi yang dapat peneliti berikan untuk

pihak pengembang aplikasi yaitu agar dapat memperbaiki pelayanan yang diberikan

kepada pengguna untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi

Mobile AIS. Selain itu, pihak pengembang juga diharapkan dapat meningkatkan

sosialisasi mengenai aplikasi Mobile AIS karena banyak pengguna yang mengaku

tidak mengetahui tentang adanya tutorial penggunaan aplikasi padahal tim

pengembang sudah menyediakan tutorial tersebut saat peluncuran aplikasi.

155
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian Evaluasi Penerimaan Pengguna terhadap

Aplikasi Mobile AIS ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti, dari 237 responden

yang merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menggunakan aplikasi Mobile AIS, diketahui bahwa sebanyak 169

responden (71.3%) menyatakan bahwa dapat menerima aplikasi ini dan

hanya 9 responden (3.8%) yang menyatakan tidak menerima dengan adanya

aplikasi ini. Sedangkan, sebanyak 59 responden (24.9%) menyatakan tidak

tahu atau netral mengenai status penerimaan terhadap aplikasi Mobile AIS

ini. Mayoritas dari responden menyatakan bahwa mereka dapat menerima

adanya aplikasi Mobile AIS ini sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengguna aplikasi merasakan manfaat dari adanya aplikasi Mobile AIS

untuk mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dan telah menerima

aplikasi ini sebagai alternatif untuk mengakses Academic Information

System (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, dihapus tiga indikator

yaitu IQ5, SEQ4, dan SEQ5. Ini karena nilai outer loading untuk tiga item

indikator ini berada dibawah nilai ambang batasnya yaitu 0,7.

156
3. Dari 8 hipotesis yang diajukan, terdapat 1 hipotesis yang ditolak yaitu SEQ

→ PEU karena nilai t-test untuk hipotesis ini kurang dari nilai standar t-test

yang dapat diterima. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya

yang menyatakan bahwa service quality tidak memiliki pengaruh terhadap

perceived ease of use.

4. Terdapat 7 hipotesis yang diterima dan dianggap memiliki pengaruh, yaitu

IQ → PU, IQ → PEU, SQ → PU, SQ → PEU, SEQ → PU, SEQ → PEU,

PU → AI dan PEU → AI. Dari hasil analisis, faktor yang mempengaruhi

status penerimaan pengguna aplikasi Mobile AIS di UIN Syarif

Hidayatullah adalah :

a. IQ (Information Quality) dan SQ (System Quality) berpengaruh

terhadap AI (Acceptance of IT) secara tidak langsung.

b. PU (Perceived Usefulness) dan PEU (Perceived Ease Of Use)

berpengaruh terhadap AI (Acceptance of IT) secara langsung.

5. Dari 7 hipotesis yang diterima, hanya terdapat 1 hipotesis yaitu PU → AI

memiliki hasil effect size yang berpengaruh besar. Sedangkan 6 hipotesis

lainnya memiliki effect size yang berpengaruh kecil.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telak dilakukan, terdapat beberapa

saran yang perlu diperhatikan untuk peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk pengembang aplikasi Mobile AIS yaitu PUSTIPANDA (Pusat

Teknologi Informasi dan Pangkalan Data) UIN Syarif Hidayatullah, agar

terus melakukan peningkatan dan pengembangan fitur-fitur yang ada dalam

157
aplikasi untuk meningkatkan status penerimaan pengguna terhadap aplikasi.

Mengembangkan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna yang

bertujuan untuk kemudahan pengguna dalam mengakses aplikasi. Karena

dalam penelitian ini, pengguna masih belum merasakan pengaruh kualitas

layanan terhadap kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi.

2. Peneliti selanjutnya agar melakukan peninjauan kembali terhadap indikator-

indikator yang digunakan dalam pembuatan kuisioner dan meminta saran

dari para ahli dalam penggunaan indikator. Ini dilakukan untuk menghindari

penghapusan indikator saat pengolahan data.

3. Peneliti selanjutnya mendampingi responden dalam pengisian kuisioner

untuk menghindari kesalahpahaman responden terhadap pernyataan

kuisioner.

4. Peneliti selanjutnya agar menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif

untuk mendapatkan hasil penelitian dan interpretasi yang lebih valid.

158
DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto. (2015). Kajian Penerimaan Sistem Informasi Kepesetaan dengan


Pendekatan Technology Acceptance Model Studi Kasus pada Daa Pensiun
PLN. Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. XI.

Arifin, F. (2018). Evaluasi Penerimaan Sistem E-ticket di Taman Margasatwa


Ragunan Berdasarkan Tema UTAUT. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Daranatha. (2009). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User


Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly.

DeLone, W. H., & McLean, E. R. (1992). Information Systems Success: The Quest
for the Dependent Variable . Information Systems Research.

DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2016). Information System Success


Measurement. Foundations and Trends in Information System vol.2, no.1.

DeLone, W., & McLean, E. (2003). The DeLone and McLean Model of Information
System Success : A Ten-Year Update. Journal of Management Information
System.

Ducey, A. J. (2018). Predicting Tablet Computer Use: An Extended Technology


Acceptance Model. University of South Florida: Tesis.

Eldrandaly, K. A., Naguib, S. M., & Hassan , M. M. (2015). A Model for Measuring
Geographic Information Systems Success. Journal of Geographic
Information System.

Farlina, Y., & Hudin, J. M. (2017). Kajian Kepuasan Pengguna Informasi


Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online. Indonesian Journal on
Computer and Information Technology Vol.2, No. 2.

159
Fatmasari, Dewi, R., & Kunang, Y. N. (2013). Evaluasi Penerimaan Sistem E-KTP
dengan Menggunakan TAM. Seminar Nasional Informatika 2013.

Groho, T. C., Winarno, W. W., & Permanasari, A. E. (2014). Evaluasi Kesuksesan


Implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar di BPK. Seminar
Nasional Informatika (semnasIF).

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta:


Bumi Aksara.

Guritno, S., & Sudaryono, R. (2011). Theory and Application of IT Research:


Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

Guritno, S., Sudaryono, & Rahardja, U. (2011). Theory and Application od IT


Reseacrh. Yogyakarta: Andi Offset.

Gusti, G. (2017). Pengukuran Pengaruh Kesiapan Terhadap Keberhasilan


Penerapan Sistem Ubiquitous Computing di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed a Silver Bullet.
Journal of Marketing Theory and Practice .

Hair, J. F., Sarstedt, M., Ringle, C. M., & Mena, J. A. (2011). An assessment of the
use of partial least squares structural equation modeling in marketing
research. Journal of the Academy of Marketing Science.

Haryono, S., & Wardoyo, P. (2013). Structural Equation Modeling. Jawa Barat:
PT. Intermedia Personalia Utama.

Hilmy, O. H., Herlambang, A. D., & Saputra, M. C. (2018). Evaluasi Kesuksesan


Implementasi Sistem Informasi Produksi Udang dengan DeLone and
McLean Model. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer e-ISSN: 2548-964X Vol. 2, No. 12.

Hussain, A., Mkpojiogu, E., & Yusof, M. M. (2016). Perceived Usefulness,


Perceived Ease of Use, and Perceived Enjoyment as Drivers for the User

160
Acceptance of Interactive Mobile Maps. Proceedings of the International
Conference on Applied Science and Technology 2016 (ICAST 2016). AIP
Publishing.

Hussein, A. S. (2015). Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial


Least Squares (PLS) dengan SmartPLS 3.0. Modul Ajar: Universitas
Brawijaya.

Idris, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,


dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan.
Bandung: PT Refika Aditama.

Jogiyanto. (2008). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.

Jogiyanto, H. (2007). Model Kesuksesan SIstem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Kartika, N. D., Anton, & Adnanti, W. A. (2016). Analisis Kualitas Sistem


Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan
End User Software Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XIX.
Lampung.

Kuddus, B. N., Djunaedi, A., & Najib, W. (2015). Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Kesuksesan Implementasi SISDM BPK RI. Seminar
Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015).

Moeller, A. J. (2010). Quantitative Research in Linguistic: An Introduction. The


Modern Language Journal.

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Mutia, I. (2014). Perancangan Sistem Informasi Akademik dengan Teknologi Short


Message Service (SMS) pada XYZ. Faktor Exacta.

161
Narbuko, C., & Achmadi, A. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Nasir, M. (2013). Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di


Palembang Menggunakan Model UTAUT. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI).

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian Skipsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nugroho, N., Utami, E., & Taufiq, E. (2013). Analisis Perbandingan Kualitas
Pelayanan Penerimaan Mahasiswa Baru (Pmb) Online Menggunakan
Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone Dan Mclean (D&M). Jurnal
Teknologi Informasi Vol . VIII Nomor 24 .

Nursiyono, J. A. (2015). Kompas Teknik Pengambilan Sampel. Bogor: In Media.

O'Brien, & Marakas. (2009). Management Information Systems.Ninth Edition. New


York: McGraw-Hill/Irwin.

O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2009). Management Information Systems Ninth


Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.

O'Brien, J., & Marakas, G. (2007). Management Information Systems. New York:
McGraw-Hill Education.

Oktavianti, B. (2007). Evaluasi Penerimaan Sistem Teknologi Informasi dengan


menggunakan Variabel Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan
Perceived Enjoyment. Universitas Gadjah Mada: Tesis.

Pai, F.-Y., & Huang, K.-I. (2011). Applying the Technology Acceptance Model to
the Introduction of Healthcare Information Systems. Technological
Forecasting & Social Change.

Pratiwi, M. T., Indriani, F., & Sugiarto, J. (2017). Analisis Pengaruh Technology
Readiness Terhadap Minat Menggunakan TCASH di Kota Semarang.
Jurnal Bisnis Strategi Vol. 26 No.1.

162
Pressman, R. S., & Maxim, B. S. (2014). Software Engineering: A Practitioner's
Approach. New York: McGraw-Hill.

Putra, M. A. (2018). Evaluasi Penggunaan pada Produk Uang Elektronik E-Money


Bank Mandiri Menggunakan Model UTAUT 2. Skripsi: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2010). Introduction to Information Systems (3rd


ed.). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Ringle, C. M., Silva, D. D., & Bido, D. (2014). Structural Equation Modeling With
the SmartPLS. REMark – Revista Brasileira De Marketing.

Rizal, S., Retnadi, E., & Ikhwana, A. (2013). Pengembangan Aplikasi Pencarian
Lokasi Objek Wisata Terdekat di Kabupaten Garut Berbasis Android.
Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis


dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Saputro, P. H., Budiyanto, A. D., & Santoso, A. J. (2015). Model Delone and
Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota Pekalongan.
Scientific Journal of Informatics, Vol. 2, No. 1.

Sarwono, J. (2013). Strategi Melakukan Riset. Yogyakarta: Andi Offset.

Sayekti, F., & Putarta, P. (2016). Penerapan Technology Acceptance Model (TAM)
dalam Pengujian Model Penerimaan Sistem Informasi Keuangan Daerah.
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan.

Selpiana. (2016). Evaluasi Penerimaan Pengguna Sistem Pengolahan Data


Asuransi (Care Tech) dengan Metode UTAUT. Skripsi: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi


dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 18. Jakarta: Bumi
Aksara.

163
Siswanto, V. A. (2012). Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Soehartono, I. (2011). Metode Penelitian Sosial . Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Offset.

Subianto, E. I., & Hamsal, M. (2013). Service Quality Assessment In Pt.


Indokemika Jayatama Using Indserv Scale And Importance‐Performance
Analysis. The Indonesian Journal of Business Administration, Vol.2, No.5.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Putra, S. J. (2016). Measurement of the
information system project success of the higher education institutions in
Indonesia: a pilot study. Int. J. Business Information Systems, Vol.23, No. 2.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pedekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Sutanta, E. (2011). Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Andi.

Suzanto, B., & Sidharta, I. (2015). Pengukuran End-User Computing Satisfaction


Atas Penggunaan Sistem Informasi Akademik. Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Entrepreneurship.

Syarif, D. I., & Sensuse. (2007). Kajian Penerimaan Teknologi Internet Pada
Organisasi Pemerintah Berdasarkan Konsep Technology Acceptance Model
(TAM). Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol. 3 No.1.

Taherdoost, H. (2016). Sampling Methods in Research Methodology: How To


Choose a Sampling Technique for Research. SSRN Electronic Journal.

164
Teo, T. (2011). Technology Acceptance in Education. Netherlands: Sense
Publishers.

Venkatesh, V., & Davis, F. D. (1996). A Model of the Antecedents of Perceived


Ease of Use: Development and Test. Decision Sciences Vol 27 No 3.

Widarjono, A. (2015). Analisis Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM


YKPN.

Widi, R. K. (2010). Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wu, M.-C. (2013). A Study on University Students Intention to Use the Digital
Museum of Sports Literature. The Journal of International Management
Studies, Vol. 8.

Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengola Data Penelitian
dengan Partial Least Square Path Modelling : Aplikasi dengan software
XLSTAT, SmartPLS, dan Visual PLS. Jakarta: Salemba Infotek.

Yousafzai, S. Y., Foxall, G. R., & Pallister, J. G. (2007). Technology acceptance: a


meta-analysis of the TAM: Part 1. Journal of Modelling in Management
Vol. 2 No. 3.

Yuliana, A., Riyadi, & Yuniarto, S. R. (2016). Analisis Kesuksesan Sistem


Informasi Perhotelan dengan Pendekatan model DeLone dan McLean.
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 34, No. 1.

Zaeid, A. N. (2012). An Integrated Success Model for Evaluating Information


System in Public Sectors. Journal of Emerging Trends in Computing and
Information Sciences.

165
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Wawancara

Narasumber = Imam Halim Mursyidin, M.Kom

Jabatan = Auditor Sistem Informasi

Tanggal = 20 Februari 2019

Q : Saya mahasiswi UIN Jakarta, mau melakukan penelitian tentang evaluasi

aplikasi Mobile AIS. Tapi aplikasi ini baru di release beberapa bulan.

Menurut kakak, aplikasi yang masih tergolong baru ini sudah boleh untuk

di evaluasi atau belum ya kak?

A : Menurut saya tidak ada batasan untuk evaluasi asalkan mereka sudah

menggunakan aplikasi itu. Bahkan aplikasi baru satu minggu saja sudah bisa

dievaluasi asalkan sudah digunakan secara menyeluruh


Narasumber = Buk Fitroh

Jabatan = Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tanggal = 26 Februari 2019

Q = Jadi, saya sedang melakukan penelitian evaluasi mengenai Mobile AIS

buk, tapi saya ragu apakah boleh melakukan evaluasi ke aplikasi yang masih

tergolong baru. Menurut pendapat ibu bagaimana ya?

A = Menurut saya pribadi, tidak peduli berapa umur dari sebuah aplikasi,

asalkan mau, semua aplikasi bisa saja di evaluasi. Perumpamaannya begini

nih, kalian para mahasiswa selalu di evaluasi melalui ujian baik itu UTS

ataupun UAS kan. Nah UTS selalu diadakan walaupun kalian baru

mengikuti perkuliahan selama 2 bulan. Ya sama seperti aplikasi ini,

walupun baru di luncurkan, menurut saya sudah bisa untuk di evaluasi.


Narasumber = Pak Indra

Jabatan = Staff PUSTIPANDA

Tanggal = 10 April 2019

Q = Sejarah awal dari pembuatan Mobile AIS ini bagaimana ya, Pak?

A = Sebetulnya sudah lama kita punya Mobile AIS. Tapi dulu itu versi hybrid

sehingga ada beberapa fitur yang tidak bisa kita sesuaikan. Akhirnya kita

coba perbarui dengan menggunakan versi native, yang sekarang ini.

Sehingga lebih cepat, responsive dan beberapa modul yang ada di AIS juga

bisa kita ambil untuk menjadi fitur yang akan memudahkan mahasiswa. AIS

mobile versi hybrid dan native ini perbedaannya cukup signifikan dari segi

fitur dan tampilannya. Sebetulnya dari awal kita tahu kalau mahasiswa

merasa tidak nyaman dalam membuka AIS melalui handphone, dari sanalah

kita memutuskan untuk membuat versi mobile dari AIS.

Q = Untuk aplikasi ini di release nya kapan ya pak?

A = Release tanggal 15 November 2018

Q = Tujuan awal dari pembuatan aplikasi ini apa

A = Karena tuntuan jaman ya, karena sekarang semua mahasiswa lebih sering
mengakses lewat handphone. Tapi akses AIS melalui browser di handphone
kan tidak enak dilihat tampilannya. Makanya kita buat versi mobile nya.
Karena versi website khusus untuk diakses melalui PC. Jadi ini untuk
kenyamanan.
Q = Pengembang dari aplikasi ini dari pihak UIN langsung atau menyewa
vendor dari luar?
A = Yang mengembangkan aplikasi ini adalah PUSTIPANDA yang bekerja
sama dengan mahasiswa Teknologi Informasi yang sedang menyelesaikan
skripsinya. Jadi ini kolaborasi PUSTIPANDA dengan mahasiswa itu.
Q = Selama pengembangan aplikasi ini, ada kendala yang dihadapi?
A = Banyak. Karena database AIS itu sudah menjadi sebuat big data yang
benar-benar besar. Data mahasiswa bahkan dosen juga. Jadi saat
membangun Mobile AIS kita harus membatasi modul yang bisa
dimunculkan pada aplikasi itu. Lalu, sekarang ada keluhan bahwa nilai tidak
muncul dalam Mobile AIS, ini karena aplikasi tidak bisa mengambil data
dari database karena struktur data nya berbeda. Disitu yang sedang kita
benahi saat ini. Kita upayakan perbaikan lebih lanjut.
Q = Ada jadwal untuk melakukan maintanance untuk aplikasi ini?
A = Sebenarnya kita selalu maintanance tapi tidak terjadwal. Setiap ada
complain dari pengguna, artinya aplikasi sedang bermasalah jadi kita
langsung maintanance. Tapi kalau tidak ada keluhan, artinya aplikasi
berjalan dengan baik. Jadi kita fokus ke pembenahan.
Lampiran 2 : Kuisioner Penelitian

ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI MOBILE


AIS MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(TAM) DAN D&M IS SUCCESS MODEL

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Saya Ranti Novela Putri, mahasiswi Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) yang saat ini sedang
melaksanakan penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan
pengguna aplikasi Mobile AIS serta mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap aplikasi Mobile
AIS berdasarkan persepsi pengguna akhir yaitu mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah yang telah menggunakan aplikasi ini dengan
menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) oleh Davis
(1989) dan D&M IS Success Model oleh DeLone dan McLean (2003)
Peneliti memohon kesediaan waktunya untuk mengisi kuesioner
di bawah ini. Bila ada informasi yang kurang jelas atau yang ingin
ditanyakan, Anda dapat menghubungi saya selaku peneliti dalam
penelitian melalui :
Email : ranti.novela15@mhs.uinjkt.ac.id
No. Telp : 081270075381
A. PROFIL RESPONDEN

1. Nama : ..........................................................................................
2. Email/Telepon : ..........................................................................................
3. Jenis Kelamin :  Perempuan  Laki-Laki
4. Fakultas :
 Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI)
 Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan (FITK)
 Fakultas Syariah & Hukum (FSH)
 Fakultas Adab & Humaniora (FAH)
 Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Poltik (FISIP)
 Fakultas Kedokteran (FK)
 Fakultas Ilmu Kesehatan
 Fakultas Ushuluddin (FU)
 Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi (FDIKOM)
 Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB)
 Fakultas Sains & Teknologi (FST)
 Fakultas Psikologi

5. Jurusan/Prodi : ..........................................................................................
6. Semester : ..........................................................................................
7. Apakah Anda sudah pernah menggunakan aplikasi Mobile AIS?
 Sudah  Belum

8. Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi Mobile AIS?


 Setiap Hari
 Satu kali dalam seminggu
 Satu kali dalam dua minggu
 Satu kali dalam sebulan
 Lainnya

9. Secara keseluruhan, apakah Anda dapat menerima aplikasi Mobile AIS ini?
 Menerima
 Netral / Tidak Tahu
 Tidak Menerima
B. PENERIMAAN AIS MOBILE
Nyatakan pendapat Anda dengan memberi tanda ceklis (✓) pada salah satu skala
berikut!
Keterangan
Singkatan Keterangan
STS Sangat Tidak Setuju
TS Tidak Setuju
N Netral/Tidak Tahu
S Setuju
SS Sangat Setuju

Kualitas Informasi
Secara umum, bagaimana kualitas informasi yang disajikan oleh aplikasi Mobile AIS?
No Pernyataan STS TS N S SS
Informasi yang tersedia pada aplikasi Mobile AIS cukup
1
lengkap untuk memenuhi kebutuhan informasi saya
Informasi yang disajikan dalam aplikasi ini mudah untuk
2
saya pahami
3 Informasi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan saya

4 Informasi yang disajikan akurat

5 Informasi yang disajikan tidak ambigu


Informasi yang saya dapatkan adalah informasi terkini
6
dan selalu diperbarui
Saya dapat mengandalkan informasi yang disajikan pada
7 aplikasi ini untuk memenuhi kebutuhan informasi
perkuliahan saya
Kualitas Sistem
Secara umum, bagaimana kualitas sistem aplikasi Mobile AIS?
No Pernyataan STS TS N S SS
Aplikasi ini dapat dihandalkan karena jarang terjadi
8
kesalahan/error
Aplikasi ini mampu merespon permintaan saya dengan
9
cepat
Saya percaya bahwa data pribadi saya aman di dalam
10
aplikasi ini
11 Aplikasi ini nyaman dan mudah untuk digunakan
Bahasa yang digunakan dalam aplikasi ini mudah untuk
12
saya pahami
13 Aplikasi ini sesuai dengan harapan saya
Kualitas Layanan
Secara umum, bagaimana kualitas layanan yang diberikan oleh aplikasi Mobile AIS?
No Pernyataan STS TS N S SS
Saya merasa aman saat mengakses ataupun mengirim
14
data melalui aplikasi ini
Aplikasi ini memahami kebutuhan informasi saya dan
15 memberikan informasi yang bermanfaat bagi kebutuhan
saya
Aplikasi ini selalu memberikan respon sesuai dengan
16
apa yang saya inginkan dengan cepat dan tepat
Saya dapat menemui PUSTIPANDA secara langsung
17 jika terjadi kesalahan pada aplikasi dan menerima
pelayanan dengan cepat
Ada panduan penggunaan aplikasi yang diberikan oleh
18
pihak PUSTIPANDA
Persepsi Manfaat
Secara umum, bagaimana faktor manfaat mempengaruhi penerimaan pengguna?
No Pernyataan STS TS N S SS
Aplikasi ini membuat pekerjaan saya (seperti mengisi
19 KRS, melihat informasi-informasi perkuliahan, mengisi
penilai dosen dan lainnya) menjadi lebih cepat
Aplikasi ini meningkatkan efektivitas pekerjaan yang
20
saya lakukan
21 Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi saya
Persepsi Kemudahan
Secara umum, bagaimana faktor kemudahan mempengaruhi penerimaan pengguna?
No Pernyataan STS TS N S SS
22 Aplikasi ini mudah untuk saya pelajari
Saya merasa mudah untuk membuat aplikasi ini
23
melakukan apa yang saya inginkan
Menu yang tersedia pada aplikasi ini jelas dan mudah
24
untuk saya pahami
Saya merasa mudah untuk menjadi ahli dalam
25
menggunakan aplikasi ini
Secara keseluruhan, aplikasi ini sangat user friendly
26
sehinnga mudah untuk digunakan
Penerimaan
Bagaimana penerimaan pengguna terhadap aplikasi Mobile AIS?
No Pernyataan STS TS N S SS
Saya akan selalu menggunakan aplikasi ini di setiap
27
semester
Saya selalu menggunakan aplikasi ini untuk melakukan
28
pekerjaan saya
Saya merasa puas dengan aplikasi ini karena sesuai
29
dengan kebutuhan saya
Lampiran 3 : Data Instalasi Mobile AIS
Tanggal Jumlah Pengguna
15 November 2018 160
16 November 2018 307
17 November 2018 643
18 November 2018 726
19 November 2018 931
20 November 2018 1.036
21 November 2018 1.108
22 November 2018 1.176
23 November 2018 1.194
24 November 2018 1.223
25 November 2018 1.252
26 November 2018 1.315
27 November 2018 1.350
28 November 2018 1.382
29 November 2018 1.403
30 November 2018 1.444
01 December 2018 1.453
02 December 2018 1.473
03 December 2018 1.518
04 December 2018 1.564
05 December 2018 1.587
06 December 2018 1.623
07 December 2018 1.628
08 December 2018 1.652
09 December 2018 1.653
10 December 2018 1.679
11 December 2018 1.738
12 December 2018 1.774
13 December 2018 1.794
14 December 2018 1.806
15 December 2018 1.819
16 December 2018 1.881
17 December 2018 1.901
18 December 2018 1.920
19 December 2018 1.965
20 December 2018 1.967
21 December 2018 2.002
22 December 2018 2.017
23 December 2018 2.033
24 December 2018 2.062
Tanggal Jumlah Pengguna
25 December 2018 2.072
26 December 2018 2.122
27 December 2018 2.133
28 December 2018 2.175
29 December 2018 2.178
30 December 2018 2.211
31 December 2018 2.226
01 January 2019 2.285
02 January 2019 2.396
03 January 2019 2.510
04 January 2019 2.683
05 January 2019 2.829
06 January 2019 2.999
07 January 2019 3.201
08 January 2019 3.410
09 January 2019 3.569
10 January 2019 3.786
11 January 2019 3.926
12 January 2019 3.997
13 January 2019 4.154
14 January 2019 1.562
15 January 2019 4.840
16 January 2019 5.164
17 January 2019 5.575
18 January 2019 5.832
19 January 2019 6.135
20 January 2019 6.921
21 January 2019 8.302
22 January 2019 9.535
23 January 2019 10.665
24 January 2019 11.602
25 January 2019 11.621
26 January 2019 11.616
27 January 2019 11.683
28 January 2019 11.699
29 January 2019 11.683
30 January 2019 11.696
31 January 2019 11.669
01 February 2019 11.657
02 February 2019 11.609
03 February 2019 11.601
Tanggal Jumlah Pengguna
04 February 2019 11.563
05 February 2019 11.547
06 February 2019 11.550
07 February 2019 11.544
08 February 2019 11.475
09 February 2019 11.462
10 February 2019 11.446
11 February 2019 11.459
12 February 2019 11.474
13 February 2019 11.513
14 February 2019 11.535
15 February 2019 11.538
16 February 2019 11.473
17 February 2019 11.456
18 February 2019 11.680
19 February 2019 11.667
20 February 2019 11.639
21 February 2019 11.650
22 February 2019 11.589
23 February 2019 11.583
24 February 2019 11.588
25 February 2019 11.582
26 February 2019 11.567
27 February 2019 11.576
28 February 2019 11.656
01 March 2019 11.597
02 March 2019 11.565
03 March 2019 11.651
04 March 2019 11.677
05 March 2019 11.712
06 March 2019 11.661
07 March 2019 11.613
08 March 2019 11.547
09 March 2019 11.501
Lampiran 4 : Data Responden
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
2 4 2 4 4 2 2 2 2 3 4 4 2 4 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 2 2 3
4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 2 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3
2 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 2 2 4 3 4 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 5 3 5 5 5 4 3 3
4 4 4 2 3 2 3 2 2 5 5 5 2 4 4 2 2 1 2 3 3 5 4 4 4 4 4 2 3
2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4
4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 5 3 3
2 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 1 3 3 1 2 2 4 2 5 4 5 4 2 2
4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3
4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3
2 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2
4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4
4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 5 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3
4 4 2 2 1 2 2 1 1 3 4 4 2 3 4 2 3 1 4 2 3 4 4 2 4 2 1 2 2
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 3
5 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 2 3
3 3 4 3 4 3 4 2 1 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
4 4 4 2 2 1 4 1 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 2 1 1 2 3 4 2 3 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 3 5 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4
4 5 4 2 4 2 3 2 2 4 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2
4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 2 2 4 3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 2 3 1 1 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2
2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3
2 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 4 4 2 5 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 1
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3
4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2
4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3
2 3 4 2 4 3 2 1 4 4 4 4 2 3 2 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3
4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 2 4 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3
2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4
3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 5 4 4 4 4 5 1 3 4 5 5 3 5 4 3 4 3 3 3 4 5 4 5 3 5 5 3 4
2 4 2 4 4 2 2 3 2 4 4 4 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4
3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4
2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 2 3 2 4 4 2 2 3 4 5 2 3 3 3 3 5 3 2 3 4 3 2 4 3 3 2 3
4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 2 5 5 2 2 2 1 1 4 4 1 2 2 1 2 1 1 2 2 4 2 4 5 4 1 1 2
3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 2 3 3 4 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 2 2 1 4 4 3 1 2 4 4 5 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1
3 3 3 3 3 4 2 1 2 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4
5 5 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 2 2 4
4 4 4 2 2 5 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4
4 5 5 5 2 5 1 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4
3 3 3 3 4 2 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4
2 2 2 3 4 3 3 1 2 1 1 4 1 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 4 1 1 2
2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 3 4 2 4 3 2 2 2 2
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
2 4 2 3 2 2 3 1 1 4 2 4 3 2 2 2 1 2 5 3 4 4 3 2 3 3 5 3 3
2 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1
2 4 2 4 4 2 3 3 4 4 5 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 5 3 4 3 4 2 2 2
4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 3 5 4 4 2 2 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 5 4 3 2 2 3
4 4 4 4 4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4
4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
4 4 3 2 4 1 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 2 4
4 5 4 2 5 5 3 3 3 4 5 4 5 5 4 4 3 1 3 5 5 4 5 5 3 5 3 3 4
2 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
2 3 4 3 3 1 2 1 3 5 4 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 4 3 4 3 4 5 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
2 3 4 3 4 2 2 4 5 3 4 5 3 3 4 2 4 3 2 3 4 5 4 5 4 5 4 2 3
2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2
4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 3 3 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4
5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 2 3 4 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4
4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 2 3 3 1 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2
4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 2 2 4 2 3 3 2 2 3 4 2 2 4 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3
3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4
4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 1 2 3 3 4 1 2 1 2 3 1 1 2 1 1 1 2 4 2 5 5 4 5 5 3 2 1
4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
3 5 4 4 5 5 4 2 2 3 4 4 3 3 4 2 4 2 2 3 3 5 4 4 5 4 4 2 4
4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 2 3 4 2 2 3 4 5 4 4 4 4 4 3 2 2 2
4 4 5 4 3 5 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4
4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3
4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4
2 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
2 4 2 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 5 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3
4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 2 4 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 4 4 3 2 2 2
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 4 2 4 4 3 2 2 3
3 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
2 4 2 4 4 4 2 2 2 4 3 5 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2
3 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 2 2 3
2 4 3 2 2 2 3 1 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 1
2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 4 4 5 2 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 1 1 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3
4 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4
2 2 2 1 1 1 1 1 1 4 3 3 1 3 2 1 2 3 1 1 4 3 2 3 3 3 5 3 1
5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 4 4 2 4 4 5 2 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
4 4 4 3 5 2 4 3 4 2 4 4 2 1 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4
4 5 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 4 4 3 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 5 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3
5 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 5 3 2
3 5 2 2 3 4 4 1 2 4 4 2 2 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3
2 4 4 2 4 2 3 1 3 2 4 5 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 2
2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
2 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 2 3 4 2 4 4 3 5 4 2
4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5
4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3
4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3
2 3 2 4 4 2 2 2 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 2 3
4 4 2 4 4 4 4 1 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 5 5 3 4 3 3 2 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4
2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 5 1 5 5 1 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
3 2 2 2 4 2 2 1 1 4 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 4 2 2 2 2 2
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4
4 4 4 4 4 4 5 2 2 1 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 2
4 4 4 3 3 4 4 5 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3
4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4
4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3
4 4 4 4 2 2 3 1 4 5 5 4 3 4 4 3 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 3 4 3 2 4 3 2 3 2 3
3 4 2 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 2 3 1 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3
2 5 4 3 3 3 5 2 3 2 5 5 3 3 4 4 4 2 3 5 4 5 4 2 5 4 4 3 4
5 5 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4
3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4
4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3
4 4 3 4 5 3 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2
4 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
4 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4
2 4 4 3 3 2 3 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 5 3 3
4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4
4 5 4 4 4 3 3 2 3 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2
4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 5 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 3 5 5 3 3
5 5 4 3 4 5 5 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2
4 4 4 3 4 4 5 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 2 4 2 4 5 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5
4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 4 2 1 1 2 1 2 2 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2
2 4 2 5 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 3
4 4 2 2 3 2 4 2 3 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3
4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 4 5 5 4 3 4 2 2 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4
4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
IQ IQ IQ IQ IQ IQ IQ SQ SQ SQ SQ SQ SQ SE SE SE SE SE PU PU PU PE PE PE PE PE AI AI AI
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 2 3 U1 U2 U3 U4 U5 1 2 3
4 4 4 5 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3
4 4 3 3 5 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 1 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3
4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
2 4 2 3 4 2 2 4 4 3 4 4 2 3 2 4 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3
2 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2
2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3
2 4 4 4 3 2 4 3 1 2 3 4 2 2 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 3
5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4
4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 3 3 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4
Lampiran 5 : Surat-surat Pendukung

Anda mungkin juga menyukai