Anda di halaman 1dari 380

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL PROYEK


(Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

MUNTAHA SYAHRONI
1112093000055

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H
SKRIPSI

SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL PROYEK


(Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

MUNTAHA SYAHRONI
1112093000055

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H
SKRIPSI

SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL PROYEK


(Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

MUNTAHA SYAHRONI
1112093000055

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

ii
LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL PROYEK


(Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Disusun Oleh:

MUNTAHA SYAHRONI
1112093000055

Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

iii
PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek


(Studi Kasus : PT. Prabu Mitra Teknik) yang ditulis oleh Muntaha Syahroni,
NIM. 1112093000055 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada hari Senin, 28 Mei 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

iv
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

v
ABSTRAK

Muntaha Syahroni (1112093000055), “Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi


Material Proyek (Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik)” di bawah bimbingan
Syopiansyah Jaya Putra dan Elsy Rahajeng

Monitoring sirkulasi material proyek adalah pemantauan keluar masuknya


material pada gudang proyek konstruksi guna menghindari adanya kesalahan
maupun kecurangan pada proyek-proyek yang sedang berlangsung. Dalam
pelaksanaannya, pengelolaan material secara manual biasanya masih terdapat
permasalahan yakni kesulitan dalam membuat laporan sirkulasi material. Hal
tersebut disebabkan tidak adanya database yang terintegrasi, sehingga pihak
direktur tidak dapat memantau persediaan secara langsung. Dan yang paling fatal
adalah sering terjadinya kecurangan pada proses permintaan material karena
besarnya celah manipulasi data dan terjadinya kesalahan pada pemeriksaan
kuantitas permintaan dengan rencana proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah
merancang dan membangun sistem informasi yang menyajikan informasi aliran
keluar masuknya material pada gudang. Metode pengumpulan data pada penelitian
ini yaitu obervasi dan wawancara. Metode pengembangan sistem yang digunakan
adalah Rapid Application Development (RAD) yang meliputi planning, analysis,
design dan implementation. Alat perancangan yang digunakan adalah Unified
Modeling Language (UML). Sistem ini berbasis web dibangun dengan bahasa
pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Penelitian ini menghasilkan
aplikasi yang dapat menangani banyak proyek dalam monitoring sirkulasi material
yang mencakup proses pengelolaan proyek, permintaan dan pengadaan,
pengelolaan material di gudang proyek dan gudang pusat. Berdasarkan survey
evaluasi yang diikuti 10 responden, aplikasi ini mampu meminimalisir kesalahan
yang terjadi pada sistem manual serta dapat mempercepat waktu dalam menyajikan
data sirkulasi material yang lebih lengkap dan lebih akurat. Sehingga dengan
adanya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat meminimalisir terjadinya
kecurangan dan kerugian material.

Kata Kunci : Monitoring, Sirkulasi Material, Proyek, UML, RAD


V Bab + 304 Halaman + xxv Halaman + 124 Gambar + 84 Tabel + Pustaka +
Lampiran
Pustaka Acuan (49, 2007 - 2017)

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil’aalamin, puji syukur yang sebesar-besarnya kehadirat

Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya, penulis

diberikan nikmat sehat dan ilmu sehingga dapat melaksanakan, dan menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material

Proyek (Studi Kasus : PT. Prabu Mitra Teknik)”. Shalawat beriringan salam

semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat, kerabat, serta muslimin, dan muslimat, semoga kita semua mendapatkan

syafa’at dari beliau di akhirat kelak. Amin.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah banyak membantu baik moril dan materil dalam

menyelesaikan laporan ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan

ungkapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Meinarini Catur Utami, MT, selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

vii
4. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku dosen pembimbing pertama,

dan Ibu Elsy Rahajeng, MTI selaku dosen pembimbing kedua yang telah

banyak membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Dosen-dosen program studi Sistem Informasi yang telah memberikan

ilmunya selama penulis duduk dibangku kuliah.

6. Bapak Sujai selaku Direktur Utama PT. Prabu Mitra Teknik yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penilitian pada perusahaanya.

7. Ibu Sarah selaku Bagian Logistik PT. Prabu Mitra Teknik dan Bapak Jamal

yang telah banyak membantu, dan memberikan informasi yang saya

butuhkan, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, serta

memberikan masukan dan saran kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar menjadi

lebih baik lagi yang dapat disampaikan melalui email muntahasy@mhs.uinjkt.ac.id.

Akhir kata, penulis berharap, insya Allah semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi diri penulis, serta para pembaca, terutama teman-teman Sistem

Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik sebagai bahan karya tulis berupa

informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 22 Mei 2018

Muntaha Syahroni
1112093000055

viii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mempersembahkan skripsi ini

kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril dan materil dalam

menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Mama Faozi (Alm.), dan Mimi Mabruroh, orang tua saya, yang sangat saya

cintai dan sayangi. Terima kasih banyak atas Doa, motivasi, arahan, serta

kasih sayang yang tidak terhingga sepanjang masa. Semoga kelak yoni

mampu membahagiakan dan membuat mama dan mimi bangga.

2. Kakak-kakakku tercinta Yu Maya, Ang Opi, Yu Ari, Abung, Yu Nok dan

adikku tersayang Pa’ang yang selalu memberi doa serta motivasi selama

pembuatan skripsi.

3. Keluarga Markas CV. Internal Media, Win, Endi, Ladur Cobain, Crise, Ame,

Thoriq, Haji Rapik, Murpi, Iky, Ipeng, Ega, Iway, Umin, Iqbal, Akrom yang

sering membantu penulis dalam berbagai hal dari awal sampai akhir penulisan

skripsi.

4. Penghuni Kost Es krim Duo Gadih Kamar Pojok Kiri Bawah, Yoga dan Yusnil

yang sabar dalam mendengarkan musik-musik aneh yang diputar penulis saat

penulis mengerjaan skripsi.

5. Teman-teman dari Indramayu, Kang Deni Syuhada, Kang Gobak, Kang

Manuk, Kang Pawon, Kang Datuk, Kang Jaki, Om Botak, dan Bu Pety yang

sering direpotkan atas pertanyaan-pertanyaan aneh dari penulis.

ix
6. Anggota PESTA garis keras yaitu Gilang, Bagong, Lutpi, Meha, Cacing, Acus,

Eko, Padang dan Baok. Semoga selamanya kalian tetap asyik dan seru. Salam

Gocek!!!.

7. Sahabat-sahabat SI B 2012, dan SI A 2012. Terima kasih untuk

kebersamaan, kerjasama, motivasi, dan selalu mendoakan dalam kebaikan.

Waktu bersama sahabat-sahabat sangatlah berkesan.

8. Keluarga besar Dapur Seni, Keluarga Besar HIMA-CITA dan Keluarga Besar

KMSGD yang telah memberikan banyak kesan dan warna pada kehidupan

penulis.

9. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian

skripsi ini yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu namun tidak

mengurangi sedikitpun rasa hormat dan rasa terima kasih.

10. Semua orang yang menanyakan kapan lulus, kapan wisuda dan kapan nikah

kepada penulis. Terimakasih atas pertanyaannya, penulis jadikan pertanyaan

tersebut cambuk untuk menyelesaikan skripsi ini.

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii


PENGESAHAN UJIAN ....................................................................................... iv
PERNYATAAN ..................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xx
DAFTAR SIMBOL .......................................................................................... xxiii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah .......................................................... 5
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
1.6 Metode Penelitian ..................................................................................... 9
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 9
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ....................................................... 10
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 11
BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 14
2.1 Pengertian Sistem Informasi................................................................... 14
2.1.1 Komponen Sistem Informasi ....................................................... 16
2.2 Pengertian Monitoring ............................................................................ 18
2.2.1 Peran Pengawasan ........................................................................... 18
2.2.2 Tujuan Monitoring .......................................................................... 19
2.2.3 Prinsip-Prinsip Monitoring ............................................................. 20

xi
2.2.4 Sistem Monitoring........................................................................... 22
2.2.4.1 Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek ............ 23
2.3 Pengertian Sirkulasi ................................................................................ 23
2.4 Pengertian Proyek ................................................................................... 24
2.6.1 Jenis-jenis Proyek ........................................................................... 25
2.6.2 Stakeholder Proyek ......................................................................... 27
2.6.3 Manajemen Sumber Daya Material Proyek .................................... 28
2.6.4 Perencanaan Penggunaan Material Proyek ..................................... 29
2.5 Pengertian Inventori ............................................................................... 31
2.5.1 Tujuan Inventori .............................................................................. 32
2.6 Pengertian Supply Chain ........................................................................ 33
2.6.1 Proses Supply Chain........................................................................ 34
2.6.2 Pengelolaan Rantai Pasok di Industri Konstruksi ........................... 34
2.6.3 Tipikal Sistem Rantai Pasok Konstruksi ......................................... 35
2.7 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 36
2.7.1 Observasi ......................................................................................... 37
2.7.2 Wawancara ...................................................................................... 37
2.7.3 Studi Literatur ................................................................................. 37
2.8 PT. Prabu Mitra Teknik .......................................................................... 45
2.8.1 Visi dan Misi ................................................................................... 46
2.8.2 Struktur Organisasi ......................................................................... 46
2.8.3 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................. 47
2.9 Pengembangan Sistem ............................................................................ 49
2.9.1 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek ..................................... 49
2.9.2 Karakter Dasar Sistem Berorientasi Objek ..................................... 49
2.9.3 Rapid Appication Development....................................................... 52
2.9.3.1 Tahapan RAD .............................................................................. 52
2.9.3.2 Keuntungan RAD ........................................................................ 56
2.9.3.3 Kelemahan RAD ......................................................................... 56
2.9.4 Unified Modeling Language (UML) ............................................... 57
2.9.4.1 Use Case Diagram ...................................................................... 58

xii
2.9.4.2 Activity Diagram ......................................................................... 61
2.9.4.3 Sequence Diagram ...................................................................... 63
2.9.4.4 Matriks CRUD ............................................................................ 65
2.9.4.5 Object Identification .................................................................... 66
2.9.4.6 Class Diagram ............................................................................. 68
2.9.5 Analisis PIECES ............................................................................. 71
2.9.6 Rich Picture ..................................................................................... 72
2.9.7 Pengertian Basis Data ..................................................................... 74
2.9.7.1 Bahasa Basis Data ....................................................................... 75
2.9.7.2 Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format ............ 77
2.9.7.3 Skema Database .......................................................................... 80
2.9.7.4 Spesifikasi Database ................................................................... 81
2.9.8 Bahasa Pemrograman ...................................................................... 82
2.9.8.1 PHP .............................................................................................. 82
2.8.8.1.1 Codeigniter ........................................................................... 83
2.9.8.2 HTML .......................................................................................... 84
2.9.8.3 MySQL ......................................................................................... 84
2.9.9 Testing ............................................................................................. 84
2.9.9.1 Black-Box Testing ........................................................................ 85
2.9.10 Evaluasi Perangkat Lunak ............................................................... 86
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 90
3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 90
3.1.1 Observasi ......................................................................................... 90
3.1.2 Wawancara ...................................................................................... 90
3.1.3 Studi Literatur ................................................................................. 91
3.2 Metode Pengembangan Sistem............................................................... 93
3.2.1 Fase Planning .................................................................................. 94
3.2.2 Fase Analysis ................................................................................... 95
3.2.3 Fase Design ..................................................................................... 97
3.2.4 Fase Implementation ....................................................................... 99
3.3 Tahapan Penelitian ............................................................................... 100

xiii
BAB 4 SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL
PROYEK (Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik) ...................................... 102
4.1 Planning (Perencanaan)........................................................................ 102
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 102
4.1.2 System Request .............................................................................. 102
4.2 Analysis (Analisis) ................................................................................ 104
4.2.1 Requirement Determination .......................................................... 104
4.2.1.1 Analisa Sistem Berjalan ............................................................ 104
4.2.1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 107
4.2.1.3 Analisis PIECES ........................................................................ 108
4.2.1.4 Functional Requirement ............................................................ 110
4.2.1.5 Nonfunctional Requirement ....................................................... 110
4.2.1.6 Menentukan Sistem Usulan ....................................................... 111
4.2.2 Bussiness Process and Functional Modeling................................ 114
4.2.2.1 Use Case Diagram .................................................................... 114
4.2.2.2 Activity Diagram ....................................................................... 143
4.2.3 Structural Modeling ...................................................................... 175
4.2.3.1 Object Identification .................................................................. 176
4.2.3.2 Class Diagram ........................................................................... 178
4.2.4 Behavioral Modeling ..................................................................... 185
4.2.4.1 Sequence Diagram .................................................................... 185
4.2.4.2 Matriks CRUD .......................................................................... 224
4.3 Design (Desain) .................................................................................... 230
4.3.1 Desain Database ........................................................................... 230
4.3.1.1 Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format .......... 231
4.3.1.2 Skema Database ........................................................................ 237
4.3.1.3 Spesifikasi Database ................................................................. 239
4.3.2 Desain Input/Output ...................................................................... 252
4.3.2.1 Desain Input .............................................................................. 252
4.3.2.2 Desain Ouput ............................................................................. 257
4.3.3 Desain Interface ............................................................................ 262

xiv
4.3.3.1 Struktur Menu............................................................................ 262
4.3.3.2 Gambaran Interface ................................................................... 271
4.4 Implementation (Implementasi)............................................................ 274
4.4.1 Pemrograman (Coding) ................................................................. 274
4.4.2 Testing ........................................................................................... 275
4.4.3 Evaluasi ......................................................................................... 294
BAB 5 PENUTUP.............................................................................................. 298
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 298
5.2 Saran ..................................................................................................... 299
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 300
LAMPIRAN

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Proyek PT. Prabu Mitra Teknik ................................. 2
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi (Mulyanto, 2009) .............................. 16
Gambar 2.2 Tahap Sistem Monitoring (Rizqi, 2014) .......................................... 22
Gambar 2.3 Alur Distribusi Penggunaan (Husen, 2009) ..................................... 30
Gambar 2.4 Tipikal Rantai Pasok Konstruksi (Natsir, 2010) .............................. 36
Gambar 2.5 Logo PT. Prabu Mitra Teknik .......................................................... 45
Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT. Prabu Mitra Teknik ................................... 47
Gambar 2.7 Siklus RAD (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012) .......................... 53
Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram .............................................................. 59
Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram ................................................................. 63
Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram ............................................................ 65
Gambar 2.11 Contoh Class Diagram .................................................................. 70
Gambar 2.12 Contoh Rich Picture ...................................................................... 73
Gambar 2.13 Contoh Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format.. 79
Gambar 2.14 Contoh Skema Database ............................................................... 81
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian......................................................................... 101
Gambar 4.1 Rich Picture Sistem Berjalan ......................................................... 105
Gambar 4.2 Sistem Usulan ................................................................................ 112
Gambar 4.3 Usecase Diagram........................................................................... 120
Gambar 4.4 Activity Diagram Login ................................................................. 143
Gambar 4.5 Activity Diagram Ganti Password ................................................. 144
Gambar 4.6 Activity Diagram Edit Profil .......................................................... 145
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelola User ....................................................... 146
Gambar 4.8 Activity Diagram Kelola Pegawai ................................................. 147
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelola Supplier ................................................. 148
Gambar 4.10 Activity Diagram Kelola Data Kategori Material ........................ 149
Gambar 4.11 Activity Diagram Kelola Data Satuan ......................................... 150
Gambar 4.12 Activity Diagram Kelola Data Material ....................................... 151
Gambar 4.13 Activity Diagram Kelola Proyek .................................................. 152
Gambar 4.14 Activity Diagram Kelola Pekerjaan Proyek ................................. 154

xvi
Gambar 4.15 Activity Diagram Approve Proyek ............................................... 156
Gambar 4.16 Activity Diagram Lihat Proyek .................................................... 157
Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Pekerjaan Proyek ................................... 157
Gambar 4.18 Activity Diagram Lihat Laporan Proyek...................................... 158
Gambar 4.19 Activity Diagram Buat Surat Permintaan Barang ........................ 159
Gambar 4.20 Activity Diagram Terima Surat Permintaan Barang .................... 161
Gambar 4.21 Activity Diagram Approve Surat Permintaan Barang .................. 162
Gambar 4.22 Activity Diagram Lihat Surat Permintaan Barang ....................... 163
Gambar 4.23 Activity Diagram Buat Purchase Order ...................................... 164
Gambar 4.24 Activity Diagram Approve Purchase Order ................................ 166
Gambar 4.25 Activity Diagram Input Penerimaan ............................................ 167
Gambar 4.26 Activity Diagram Buat Surat Jalan .............................................. 168
Gambar 4.27 Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan Pusat ...................... 170
Gambar 4.28 Activity Diagram Terima Surat Jalan .......................................... 171
Gambar 4.29 Activity Diagram Buat Tanda Terima.......................................... 172
Gambar 4.30 Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan Proyek .................. 174
Gambar 4.31 Activity Diagram Logout ............................................................. 175
Gambar 4.32 Class Diagram ............................................................................. 179
Gambar 4.33 Sequence Diagram Login ............................................................ 185
Gambar 4.34 Sequence Diagram Ganti Password ............................................ 186
Gambar 4.35 Sequence Diagram Edit Profil ..................................................... 187
Gambar 4.36 Sequence Diagram Kelola User .................................................. 188
Gambar 4.37 Sequence Diagram Kelola Pegawai ............................................ 190
Gambar 4.38 Sequence Diagram Kelola Supplier ............................................ 192
Gambar 4.39 Sequence Diagram Kelola Kategori Material ............................. 194
Gambar 4.40 Sequence Diagram Kelola Data Satuan ....................................... 196
Gambar 4.41 Sequence Diagram Kelola Data Material .................................... 198
Gambar 4.42 Sequence Diagram Kelola Proyek ............................................... 200
Gambar 4.43 Sequence Diagram Kelola Pekerjaan Proyek .............................. 202
Gambar 4.44 Sequence Diagram Approve Proyek ............................................ 204
Gambar 4.45 Sequence Diagram Lihat Proyek ................................................. 205
Gambar 4.46 Sequence Diagram Lihat Pekerjaan Proyek ................................ 206

xvii
Gambar 4.47 Sequence Diagram Lihat Laporan Proyek ................................... 207
Gambar 4.48 Sequence Diagram Buat Surat Permintaan Barang ..................... 208
Gambar 4.49 Sequence Diagram Terima Surat Permintaan Barang ................. 210
Gambar 4.50 Sequence Diagram Approve Surat Permintaan Barang ............... 211
Gambar 4.51 Sequence Diagram Lihat Surat Permintaan Barang .................... 212
Gambar 4.52 Sequence Diagram Buat Purchase Order ................................... 213
Gambar 4.53 Sequence Diagram Approve Purchase Order ............................. 215
Gambar 4.54 Sequence Diagram Input Penerimaan ......................................... 216
Gambar 4.55 Sequence Diagram Buat Surat Jalan .......................................... 217
Gambar 4.56 Sequence Diagram Lihat Laporan Persediaan Pusat ................... 219
Gambar 4.57 Sequence Diagram Terima Surat Jalan........................................ 220
Gambar 4.58 Sequence Diagram Buat Tanda Terima....................................... 221
Gambar 4.59 Sequence Diagram Lihat Laporan Persediaan Proyek ............... 223
Gambar 4.60 Sequence Diagram Logout .......................................................... 224
Gambar 4.61 Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format ............ 231
Gambar 4.62 Generalisasi Tabel user pada Class Diagram.............................. 232
Gambar 4.63 Proses Mapping dari tabel User ................................................... 233
Gambar 4.64 Proses Mapping Tabel Surat Permintaan Barang ........................ 233
Gambar 4.65 Proses Mapping Tabel Persediaan Pusat ..................................... 234
Gambar 4.66 Proses Mapping Tabel Pekerjaan Proyek .................................... 235
Gambar 4.67 Proses Mapping Tabel Tanda Terima .......................................... 235
Gambar 4.68 Proses Mapping Tabel Persediaan Proyek ................................... 236
Gambar 4.69 Proses Mapping Tabel Surat Jalan............................................... 236
Gambar 4.70 Proses Mapping tabel Purchase Order ........................................ 237
Gambar 4.71 Gambar Proses Mapping Tabel Proyek dan User........................ 237
Gambar 4.72 Skema Database .......................................................................... 238
Gambar 4.73 Form Input Login........................................................................ 252
Gambar 4.74 Form Input Ganti Password ........................................................ 253
Gambar 4.75 Form Input Edit Profil ................................................................. 253
Gambar 4.76 Form Input Proyek ....................................................................... 254
Gambar 4.77 Form Input Pekerjaan Proyek ...................................................... 254
Gambar 4.78 Form Input Kebutuhan Material .................................................. 254

xviii
Gambar 4.79 Form Input Surat Permintaan Barang .......................................... 255
Gambar 4.80 Form Input Purchase Order ....................................................... 255
Gambar 4.81 Form Input Penerimaan ............................................................... 255
Gambar 4.82 Form Input Surat Jalan ................................................................ 256
Gambar 4.83 Form Input Penerimaan Surat Jalan ............................................ 256
Gambar 4.84 Form Input Tanda Terima ........................................................... 256
Gambar 4.85 Rancangan Output Surat Permintaan Barang .............................. 257
Gambar 4.86 Rancangan Output Purchase Order............................................. 257
Gambar 4.87 Rancangan Output Surat Jalan ..................................................... 258
Gambar 4.88 Rancangan Output Tanda Terima ............................................... 258
Gambar 4.89 Rancangan Output Laporan Sirkulasi Persediaan Pusat .............. 259
Gambar 4.90 Rancangan Output Laporan Detail Sirkulasi Persediaan Pusat ... 259
Gambar 4.91 Rancangan Output Laporan Sirkulasi Persediaan Pusat .............. 260
Gambar 4.92 Rancangan Output Laporan Detail Sirkulasi Persediaan Proyek 260
Gambar 4.93 Rancangan Output Laporan Proyek ............................................. 261
Gambar 4.94 Struktur menu keseluruhan .......................................................... 262
Gambar 4.95 Struktur Menu Admin .................................................................. 265
Gambar 4.96 Struktur Menu Manajer Proyek ................................................... 265
Gambar 4.97 Struktur Menu Manajer Lapangan ............................................... 266
Gambar 4.98 Struktur Menu Bagian Logistik ................................................... 267
Gambar 4.99 Struktur Menu Bagian Purchasing .............................................. 268
Gambar 4.100 Struktur Menu Bagian Gudang Proyek...................................... 269
Gambar 4.101 Struktur Menu Direktur ............................................................. 270
Gambar 4.102 Halaman Edit User .................................................................... 271
Gambar 4.103 Halaman Kelola Material ........................................................... 271
Gambar 4.104 Halaman Kelola Proyek ............................................................. 272
Gambar 4.105 Halaman Buat Surat Permintaan Barang ................................... 272
Gambar 4.106 Halaman Buat Purchase Order ................................................. 273
Gambar 4.107 Halaman Persediaan Proyek ...................................................... 273
Gambar 4.108 Halaman Persediaan Pusat ......................................................... 274

xix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Literatur ...................................................................................... 38


Tabel 2.2 Simbol-Simbol Use Case Diagram ...................................................... 58
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Activity Diagram ......................................................... 62
Tabel 2.4 Simbol-Simbol Sequence Diagram ...................................................... 64
Tabel 2.5 Contoh Matriks CRUD......................................................................... 66
Tabel 2.6 Simbol-Simbol Class Diagram ............................................................ 68
Tabel 2.7 Contoh Analisis PIECES ...................................................................... 71
Tabel 2.8 Contoh Spesifikasi Database ............................................................... 82
Tabel 2.9 Panduan Evaluasi Perangkat Lunak (Kendall & Kendall, 2011) ........ 87
Tabel 4.1 Analisis PIECES ................................................................................ 108
Tabel 4.2 Identifikasi Aktor ............................................................................... 115
Tabel 4.3 Identifikasi Usecase ........................................................................... 116
Tabel 4.4 Narasi Use Case Login ....................................................................... 121
Tabel 4.5 Narasi Use Case Ganti Password....................................................... 121
Tabel 4.6 Narasi Use Case Edit Profil ............................................................... 122
Tabel 4.7 Narasi Use Case Kelola User ............................................................. 123
Tabel 4.8 Narasi Use Case Kelola Pegawai ....................................................... 124
Tabel 4.9 Narasi Use Case Kelola Supplier ....................................................... 125
Tabel 4.10 Narasi Use Case Kelola Kategori Material ...................................... 125
Tabel 4.11 Narasi Use Case Kelola Data Satuan ............................................... 126
Tabel 4.12 Narasi Use Case Kelola Data Material............................................ 127
Tabel 4.13 Narasi Use Case Kelola Proyek ....................................................... 128
Tabel 4.14 Narasi Use Case Kelola Pekerjaan Proyek....................................... 129
Tabel 4.15 Narasi Use Case Approve Proyek .................................................... 130
Tabel 4.16 Narasi Use Case Lihat Proyek ......................................................... 131
Tabel 4.17 Narasi Use Case Lihat Pekerjaan Proyek ......................................... 131
Tabel 4.18 Narasi Use Case Lihat Laporan Proyek ........................................... 132
Tabel 4.19 Narasi Use Case Buat Surat Permintaan Barang ............................. 133

xx
Tabel 4.20 Narasi Use Case Terima Surat Permintaan Barang.......................... 134
Tabel 4.21 Narasi Use Case Approve Surat Permintaan Barang........................ 134
Tabel 4.22 Narasi Use Case Lihat Surat Permintaan Barang............................. 135
Tabel 4.23 Narasi Use Case Buat Purchase Order ............................................ 136
Tabel 4.24 Narasi Use Case Approve Purchase Order ...................................... 137
Tabel 4.25 Narasi Use Case Input penerimaan .................................................. 137
Tabel 4.26 Narasi Use Case Buat Surat Jalan .................................................... 138
Tabel 4.27 Narasi Use Case Lihat Laporan Persediaan Pusat............................ 139
Tabel 4.28 Narasi Use Case Terima Surat Jalan ................................................ 140
Tabel 4.29 Narasi Use Case Buat Tanda Terima ............................................... 141
Tabel 4.30 Narasi Use Case Lihat Laporan Persediaan Proyek ......................... 142
Tabel 4.31 Narasi Use Case Logout ................................................................... 142
Tabel 4.32 Daftar objek yang berpotensial......................................................... 176
Tabel 4.33 Tabel Seleksi Objek yang berpotensial ............................................ 176
Tabel 4.34 Daftar Objek yang Diusulkan ........................................................... 177
Tabel 4.35 Matriks CRUD ................................................................................. 225
Tabel 4.36 Spesifikasi Tabel m_user ................................................................ 239
Tabel 4.37 Spesifikasi Tabel m_Level ............................................................... 239
Tabel 4.38 Spesifikasi Tabel m_pegawai ........................................................... 240
Tabel 4.39 Spesifikasi Tabel m_jabatan ............................................................. 240
Tabel 4.40 Spesifikasi Tabel m_supplier ........................................................... 240
Tabel 4.41 Spesifikasi Tabel m_material ........................................................... 241
Tabel 4.42 Spesifikasi Tabel m_kategorimaterial .............................................. 241
Tabel 4.43 Spesifikasi Tabel m_satuan .............................................................. 242
Tabel 4.44 Spesifikasi Tabel t_proyek ............................................................... 242
Tabel 4.45 Spesifikasi Tabel d_userproyek ....................................................... 243
Tabel 4.46 Spesifikasi Tabel t_persediaanproyek .............................................. 243
Tabel 4.47 Spesifikasi Tabel d_persediaanproyek ............................................. 243
Tabel 4.48 Spesifikasi Tabel t_tandaterima ....................................................... 244
Tabel 4.49 Spesifikasi Tabel d_tandaterima ...................................................... 244
Tabel 4.50 Spesifikasi Tabel t_penerimaansuratjalan ........................................ 245

xxi
Tabel 4.51 Spesifikasi Tabel t_pekerjaanproyek ............................................... 245
Tabel 4.52 Spesifikasi Tabel d_pekerjaanproyek ............................................... 246
Tabel 4.53 Spesifikasi Tabel t_suratpermintaanbarang ..................................... 246
Tabel 4.54 Spesifikasi Tabel d_suratpermintaanbarang ..................................... 247
Tabel 4.55 Spesifikasi Tabel t_purchaseorder ................................................... 248
Tabel 4.56 Spesifikasi Tabel d_purchaseorder .................................................. 248
Tabel 4.57 Spesifikasi Tabel t_persediaanpusat ................................................. 249
Tabel 4.58 Spesefikasi Tabel d_persediaanpusat ............................................... 249
Tabel 4.59 Spesifikasi Tabel t_penerimaan ....................................................... 250
Tabel 4.60 Spesifikasi Tabel t_suratjalan ........................................................... 250
Tabel 4.61 Spesfikasi Tabel d_suratjalan ........................................................... 251
Tabel 4.62 Spesifikasi Tabel m_kecamatan ....................................................... 251
Tabel 4.63 Spesifikasi Tabel m_kota ................................................................. 252
Tabel 4.64 Spesifikasi Tabel m_provinsi ........................................................... 252
Tabel 4.65 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak (Software) Sistem .. 275
Tabel 4.66 Pengujuan Level Admin ................................................................... 275
Tabel 4.67 Pengujian Level Manajer Proyek ...................................................... 278
Tabel 4.68 Pengujian Level Manajer Lapangan ................................................. 281
Tabel 4.69 Pengujian Level Bagian Logistik...................................................... 284
Tabel 4.70 Pengujian Level Bagian Purchasing ................................................ 287
Tabel 4.71 Pengujian Level Bagian Gudang Proyek .......................................... 289
Tabel 4.72 Pengujian Level Direktur .................................................................. 292
Tabel 4.73 Rekapitulasi Kuesioner Evaluasi Sistem ......................................... 295
Tabel 4.74 Tabel Pengamatan ............................................................................ 297

xxii
DAFTAR SIMBOL

DIAGRAM UML (Unified Modelling Language)

No. Diagram Simbol Nama


1 Usecase Diagram Usecase
(Dennis, Wixom, &
Tegarden, 2012)
Usecase
Aktor

Aktor
Asosiasi Asosiasi

<<extend>> Extend

<<include>> include

Subject Boundary Subject boundary

2. Activity Diagram Initial node


(Dennis, Wixom, &
Tegarden, 2012)
Fork

xxiii
Join

Activity

Decision

Final-flow node

Control Flow

Swimlane

3. Sequence Diagram Boundary


(Sugiarti, 2013)

Control

Entity

xxiv
Aktor

stimulus

Self stimulus

Message2
4. Class Diagram Class
(Dennis, Wixom, &
Tegarden, 2012)

Association

Generalization

Dependency

Agregation

xxv
1. BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, pengendalian material sangatlah

penting dilakukan untuk menjaga material agar digunakan sesuai dengan rencana

yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu usaha untuk mengendalikan kebutuhan

material tersebut adalah mengawasi atau monitoring keluar masuknya material

yang ada digudang. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya kecurangan-

kecurangan terkait dengan penggunaan material yang dilakukan oleh oknum-

oknum tertentu. Dengan demikian, proyek akan berjalan sesuai dengan rencana

yang dibuat sebelumnya.

PT. Prabu Mitra Teknik merupakan sebuah perusahaan kontraktor yang

bergerak di bidang jasa konstruksi dengan cakupan Mechanical, Electrical dan

Plumbing (MEP) yang berdiri sejak 17 April 2013. Proyek dikerjakan apabila

perusahaan telah memenangkan tender. Pada saat proyek berjalan, akan ada aliran

material yang diawali dari permintaan material yang dibutuhkan sesuai rancangan

tentang kebutuhan material proyek. Permintaan tersebut akan diterima oleh bagian

logistik pusat, kemudian akan ada pengecekan ketersediaan material pada gudang,

jika tidak tersedia maka bagian logistik akan melakukan pengajuan pengadaan

material kepada bagian purchasing. Setelah pengajuan diterima, bagian purchasing

akan meminta persetujuan dari direktur atas pengadaan material tersebut. Apabila

material sudah tersedia, material akan dikirim ke lokasi proyek. Semua material

1
2

yang tiba akan dicatat sebagai dokumentasi, demikian pula ketika ada material yang

keluar dari gudang pun akan dicatat.

Jumlah proyek yang dikerjakan oleh PT. Prabu Mitra Teknik pada tahun

2013 adalah 1, pada tahun 2014 adalah 7, pada tahun 2015 adalah 2, dan pada tahun

2016 adalah 8. Adapun proyek-proyek yang telah dikerjakan dari sejak awal berdiri

yaitu tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Proyek PT. Prabu Mitra Teknik


9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
2013 2014 2015 2016

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Proyek PT. Prabu Mitra Teknik

Berdasarkan data pada Gambar 1.1 bisa disimpulkan bahwa proyek yang

pernah dikerjakan oleh PT. Prabu Mitra Teknik dari tahun 2013 sampai tahun 2016

tergolong fluktuatif namun relatif mengalami kenaikan dari sejak awal berdiri

(2013) hingga sekarang (2016).

Untuk menjaga kualitas kinerja dan mencegah kerugian akan sebuah proyek

yang sedang ditangani. PT. Prabu Mitra Teknik selalu melakukan monitoring

terhadap proyek yang sedang berjalan, salah satunya adalah pengawasan dalam hal

keluar masuknya material pada proyek. Hal ini bertujuan agar penggunaan material

teratur sesuai dengan rencana yang telah di tentukan sebelumnya. Namun upaya
3

monitoring proyek yang dilakukan oleh PT. Prabu Mitra Teknik masih belum

terintegrasi, tidak real-time dan up-to-date sehingga sering terhambatnya informasi

yang diterima oleh pihak terkait, akibatnya penggunaan material proyek terkadang

tidak sesuai dengan rancangan.

Banyak penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang monitoring di

berbagai hal. Beberapa diataranya yaitu Hakim (2014) mengadakan penelitian

tentang sistem informasi monitoring bongkar muat yang terintegrasi sehingga

memudahkan dalam pelaksanaan pengawasan bongkar muat, serta memudahkan

pengelolaan data laporan. Afrizal (2014) mengadakan penelitian tentang sistem

informasi monitoring penjualan, tujuannya menghasilkan laporan monitoring

penjualan secara real-time dan up-to-date sehingga membantu perusahaan dalam

mengidentifikasi dan menganalisa hasil penjualan. Kemudian, Rizqi (2014)

mengadakan penelitian tentang sistem informasi monitoring persediaan barang

berbasis SMS Gateway, dengan tujuan memberikan informasi seputar persediaan

barang yang dapat membantu, mempermudah, dan mempercepat dalam

penyampaian informasi stok awal, pembelian, penjualan dan stok akhir.

Selanjutnya, Ummah (2015) mengadakan penelitian tentang sistem informasi

monitoring pengiriman produk, tujuannya untuk mendukung proses bisnis pada

bagian pengiriman dengan menyajikan laporan dengan tiga indikator yaitu delivery

performance, order fulfillment lead time, dan supply chain response time. Firdaus

dan Hastuti (2015), mengadakan penelitian tentang sistem informasi monitoring

biaya proyek konstruksi dengan tujuan memudahkan dalam hal mengawasi kinerja

proyek secara keseluruhan lebih cepat dan dapat segera mengambil tindakan
4

perbaikan jika terjadi kesalahan. Sedangkan Aprisa dan Monalisa (2015)

mengadakan penelitian tentang sistem informasi monitoring perkembangan proyek

yang tujuannya untuk mempermudah dalam pemanatauan perkembangan proyek

dan mempermudah dalam pengambilan keputusan. Dari penelitian-penelitian

sebelumnya, menunjukkan akan pentingnya sistem monitoring dalam menunjang

berbagai proses bisnis.

Saat ini, PT. Prabu Mitra Teknik belum memiliki sistem khusus yang

terkomputerisasi untuk monitoring persedian material yang diperuntukan untuk

mendukung keberhasilan sebuah proyek. Karena proses yang berjalan masih

bersifat manual, maka sering sekali ada terjadinya kesalahan yang diakibatkan oleh

kesalahpahaman antar pihak. Misalnya, sebuah proyek memerlukan sejumlah

material yang kemudian diajukan pada pihak logistik, dimana setelah hal tersebut

adalah pemeriksaan ketersediaan material di gudang dilanjutkan dengan

pengiriman material yang diajukan, pada proses ini sering terjadi ketidaksesuaian

yang tidak disadari pihak bagian logistik yaitu antara jumlah material yang diajukan

dan kebutuhan material yang dibutuhkan pada recana proyek. Hal ini kerap terjadi

dikarenakan banyaknya data proyek yang diolah secara manual. Jika pada proses

ini terjadi kesalahan maka tidak dapat dipungkiri proyek tersebut akan mengalami

kerugian material. Pihak direktur harus mendapatkan laporan monitoring sirkulasi

material di gudang baik gudang pusat maupun gudang proyek. Namun, karena

banyaknya data keluar masuknya material di gudang yang tidak terdokumentasi

dengan baik sehingga menyebabkan sulitnya bagi pihak logistik untuk membuat

laporan monitoring sehingga data laporan monitoring pun membutuhkan waktu.


5

Peran direktur dalam memegang kendali penuh persetujuan selama ini sering

kali tidak dapat diakomodasi oleh sistem yang masih berjalan secara manual. Celah

untuk merugikan proyek perusahaan pun kemungkinan besar, karena data proses

keluar dan masuknya material suatu proyek, tidak dapat diketahui secara pasti

apakah material-material yang dikirim semua sudah diterima dan memang

dibutuhkan oleh proyek yang bersangkutan.

Dalam sebuah proyek, ketepatan informasi persediaan material sangat

penting dalam keberhasilan sebuah proyek. Dengan adanya permasalahan yang

telah diuraikan di atas, perusahaan membutuhkan solusi sistem informasi yang

dapat mengumpulkan kebutuhan informasi akan persediaan material serta dapat

menampilkan informasi kepada pihak manajer yang bertanggung jawab terhadap

proyek yang sedang dikerjakan. Penulis bermaksud untuk membuat rancangan

sistem informasi berbasis web yang dapat membantu menangani proses monitoring

terhadap sirkulasi material proyek yang ditangani oleh PT. Prabu Mitra teknik. Oleh

karena itu, pada penelitian ini penulis mengangkat judul “Sistem Informasi

Monitoring Sirkulasi Material Proyek (Studi Kasus: PT. Prabu Mitra

Teknik)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka identifikasi permasalahan

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:

1. Seringnya terjadi kesalahan dalam proses pemeriksaan kuantitas permintaan

material dengan kuantitas maksimal kebutuhan material pada suatu proyek.


6

2. Informasi yang disajikan pada laporan sirkulasi material kurang akurat, karena

belum terdapat basis data atau database untuk menyimpan data-data keluar

masuknya material sebagai bahan referensi.

3. Terjadinya kerugian yang ditimbulkan kecurangan yang dilakukan oknum tertentu

akibat besarnya celah manipulasi data material yang masih dikelola manual.

4. Direktur tidak dapat memegang kontrol secara penuh terhadap pengawasan

segala aliran data dan informasi terutama yang berhubungan dengan laporan

sirkulasi material yang saat ini masih manual.

5. Penyajian data sirkulasi material menjadi relatif lebih lama sehingga

penyampaian informasi kepada pihak direktur tidak maksimal dan kerap

mengganggu proses pengambilan keputusan.

6. Bagian logistik dan bagian gudang proyek kesulitan dalam membuat laporan

sirkulasi dan persediaan material di gudang yang akurat dan real-time.

Melalui identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah yang diuraikan

dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana membangun Sistem informasi

monitoring sirkulasi material proyek pada PT. Prabu Mitra Teknik?.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka batasan masalah yang

dibahas adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Prabu Mitra Teknik dan hanya

sebatas lingkup sirkulasi material proyek yang melibatkan pihak direktur,


7

manajer proyek, purchasing, manajer lapangan, bagian gudang proyek, bagian

logistik pusat dan admin.

2. Sistem yang dikembangkan meliputi proses pengelolaan proyek, permintan dan

pengadaan material proyek, pengelolaan material pada gudang pusat dan

gudang proyek. Penelitian ini tidak mencakup payment, retur, perkembangan

proyek dan penagihan invoice.

3. Penelitian ini menggunakan Rapid Application Development (RAD) (Dennis,

Wixom, & Tegarden, 2012) sebagai metode pengembangan sistem dari tahap

Planning, Analysis, Design dan Implementation. Pada tahap implementation

hanya sampai pada tahap pengujian sistem dengan menggunakan Black Box

Testing dan evaluasi sistem dengan menggunakan kuesioner berdasarkan

Guidelines for Evaluating System (Kendall & Kendall, 2011).

4. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem mengunakan UML (Unified

Modelling Language) yang meliputi penggunaan Use Case Diagram, Activity

Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram sebagai media pembuatan

desain, bahasa pemrograman PHP dengan framework Code Igniter dan MySQL

sebagai database.

5. Tidak membahas keamanan jaringan dan keamanan database.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah aplikasi sistem

informasi monitoring sirkulasi material proyek pada PT. Prabu Mitra Teknik agar

proses pemantauan persediaan dan keluar masuknya material pada gudang proyek
8

dan gudang pusat menjadi lebih terkendali. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian

ini adalah:

1. Memudahkan pihak direktur dan manajer proyek dalam mengawasi keluar

masuknya material pada proyek yang sedang berjalan.

2. Memaparkan secara real-time dan up-to-date data sirkulasi material dengan

menampilkan catatan material yang masuk dan yang keluar pada di gudang

proyek maupun gudang pusat secara terurut berdasarkan waktu.

3. Mendokumentasikan setiap transaksi yang terkait dengan siklus keluar

masuknya material pada satu sistem.

4. Merancang pelaporan monitoring pengelolaan data sirkulasi material proyek

yang dapat dicetak kapanpun.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian skripsi ini antara lain:

1. Memudahkan bagi setiap pihak yang terlibat dalam proses pengontrolan proyek

dan mempercepat waktu dalam proses pertukaran dan pencarian data yang

dibutuhkan dalam proses keluar dan masuknya material di gudang.

2. Memberikan akses secara langsung bagi pihak direktur dalam melakukan

pemantauan pada proses pendataan sirkulasi material proyek di gudang.

3. Mengurangi masalah human error dalam pendataan sirkulasi material proyek.

4. Hasil penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan informasi

khususnya di bidang perancangan sistem informasi monitoring.

5. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dalam

mengembangkan sistem informasi monitoring terhadap material proyek.


9

1.6 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri atas

dua jenis metode, yaitu:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk melakukan analisis–analisis dalam penelitian ini diperlukan data-data

serta informasi yang lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran

materi uraian dan pembahasan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis

dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Penulis menggunakan

beberapa metode pengumpulan data, yaitu:

a. Observasi
Pada metode observasi, penulis mengumpulkan data dan informasi yaitu

dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan

terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan atau berjalan, untuk memperoleh

semua data yang dibutuhkan. Observasi dilakukan agar mengetahui secara langsung

alur proses sirkulasi material proyek pada PT. Prabu Mitra Teknik.

Kegiatan observasi dibantu dan dibimbing langsung di bawah pengawasan

pegawai PT. Prabu Mitra Teknik. Mereka menjelaskan alur yang sedang berjalan

dam kebutuhan informasi pada sirkulasi material yang dapat membantu dalam

pembuatan desain sistem.

b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan adanya tanya-jawab dengan SDM PT. Prabu

Mitra Teknik untuk mendapatkan informasi mengenai proses pemantauan sirkulasi

material proyek yang berjalan di PT. Prabu Mitra Teknik.


10

c. Studi Literatur
Data-data dan informasi yang digunakan sebagai studi kepustakaan yang

dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan materi-materi yang berkaitan

dengan proses pemantauan sirkulasi material proyek. Pengumpulan data juga

diambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan

acuan pembahasan masalah serta literatur dari hasil penelitian yang khususnya

berkaitan dengan monitoring sirkulasi material proyek sebagai penunjang

pengembangan sistem yang diteliti.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian adalah

metodologi berorientasi objek dengan menggunakan model pendekatan Rapid

Application Development (RAD) (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012) yang

didukung dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools yang

digunakan.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam Rapid Application Development

(RAD):

1. Planning

Pada tahap ini, peneliti memahami gambaran umum dari proses monitoring

sirkulasi material proyek pada PT. Prabu Mitra Teknik dan merencanakan

bagaimana sistem akan berguna terhadap perusahaan.


11

2. Analysis

Pada tahap ini, peneliti menganalisa sistem yang sedang berjalan serta

mengidentifikasi masalah yang ada, menentukan pengguna sistem, apa saja yang

dilakukan sistem, di mana dan kapan sistem tersebut akan digunakan.

3. Design

Pada tahap ini, peneliti merancang database serta user interface yang akan

digunakan dalam pembuatan sistem ini.

4. Impelentation

Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan solusi yang telah dipilih dengan

melakukan pemograman, pengujian dan evaluasi sistem.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dari penulisan laporan penelitian ini dibagi ke dalam lima

bab yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang, identifikasi

dan rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan

Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek.

Penulis menjabarkan landasan teori yang digunakan dalam


12

penelitian ini, seperti konsep sistem informasi, Konsep

monitoring, penjelasan tentang metodologi dan tools yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan

baik metodologi pengumpulan data yang terdiri dari

observasi, wawancara dan studi pustaka dan juga

membahas metode pengembangan sistem yang digunakan

dalam rancang bangun sistem informasi monitoring

terhadap sirkulasi material proyek, termasuk kerangka

berpikir dalam penyusunan skripsi ini.

BAB 4 SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI


MATERIAL PROYEK (Studi Kasus: PT. Prabu
Mitra Teknik)
Bab ini berisi penjelasan dan pembahasan secara lengkap

mengenai proses rancang bangun sistem informasi

monitoring terhadap sirkulasi material proyek berbasis web

berdasarkan metodologi pengembangan sistem yang

digunakan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah

ditentukan pada bab sebelumnya, antara lain meliputi

pembahasan profil PT. Prabu Mitra Teknik, tupoksi,

identifikasi masalah, proses bisnis yang berjalan dan

analisis terhadap permasalahan. Selain itu dibahas

mengenai pembuatan desain proses sistem, desain


13

database, desain interface, pembahasan mengenai coding,

testing dan evaluasi. Hasil analisis ini disajikan dalam

bentuk deskriptif berdasarkan data.

BAB 5 PENUTUP

Pada bab ini merupakan akhir penulisan, dimana

berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas dituangkan

kedalam suatu bentuk simpulan akhir serta saran-saran

untuk perkembangan penelitian di masa yang akan datang.


2. BAB 2

LANDASAN_TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia,

teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis

dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto, 2009).

Sistem informasi merupakan gabungan yang terdiri dari manusia, data,

proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang

diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten & Bentley, 2007).

Sistem informasi dibangun untuk beberapa tujuan yang berbeda sesuai

dengan kebutuhan pengguna dan kebutuhan bisnis, jenis-jenis sistem itu sebagai

berikut (Kendall & Kendall, 2011):

a. Transaction Processing System (TPS), suatu sistem informasi yang

terkomputerisasi yang dibangun untuk proses data dalam jumlah besar untuk

transaksi bisnis yang rutin seperti data penggajian dan inventori.

b. Office Automation System dan Knowledge Work System, suatu sistem

informasi yang mendukung para pekerja, biasanya tidak menciptakan

pengetahuan baru tetapi digunakan untuk menganalisis informasi untuk

mengubah data atau memanipulasinya dalam berbagai cara sebelum informasi

tersebut dibagikan.

c. Management Information System (MIS), suatu sistem informasi yang

14
15

terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi tujuan antara manusia

dan komputer. sistem informasi manajemen mendukung pengguna dalam

menyelesaikan spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari sistem

pemrosesan transaksi, termasuk analisis keputusan dan pengambilan

keputusan.

d. Decision Support System (DSS), suatu sistem informasi yang membantu

mengidentifikasi pengambilan keputusan yang mungkin atau menyediakan

informasi untuk membantu membuat keputusan. Sistem pendukung keputusan

berasal dari sistem informasi manajemen tradisional karena menekankan

dukungan pengambilan keputusan dalam semua tahapan.

e. Artificial Intellegience (AI) dan Expert System (ES), AI bisa dianggap sebagai

keseluruhan bidang untuk ES. Dua bagian penting dari penelitian AI adalah (1)

memahami bahasa alami dan (2) menganalisis kemampuan untuk berpikir

melalui masalah kesimpulan logis. ES menggunakan pendekatan penalaran AI

untuk memecahkan masalah yang diajukan kepada pengguna.

f. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Supported

Collaborative Work System (CSCWS), GDSS adalah suatu sistem yang

dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama untuk memecahkan

masalah dengan bantuan berbagai dukungan seperti polling, kuesioner,

brainstorming, dan penciptaan skenario. CSCWS merupakan suatu sistem

informasi yang memberikan peluang komunikasi yang lebih efektif antara para

pekerja, mitra, pelangggan, dan para pemasok untuk meningkatkan

kemampuan untuk bekerja sama.


16

g. Executive Information System (EIS), suatu sistem informasi yang mendukung

perencanaan dan kebutuhan penilaian dari manajer eksekutif. EIS membantu

eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan

menyediakan grafik dan teknologi komunikasi.

2.1.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai

komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia,

hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan

peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam

kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut.

Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi

(Mulyanto, 2009).

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi (Mulyanto, 2009)

a. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia

dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia

dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem

informasi.
17

b. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam

pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer

saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik

atau optikal.

c. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang

digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya

berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan

sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur adalah

sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi

dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan

informasi.

d. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah

sistem informasi, melankan sebagai dasar pembentuk sumber daya organisasi.

e. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan

komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan

melalui software komunikasi.


18

2.2 Pengertian Monitoring

Monitoring atau pengawasan adalah proses pengumpulan dan analisis

informasi tentang sebuah proyek atau program yang dilakukan pada saat proyek

atau program sedang berjalan (Hobson, Mayne, & Hamilton, 2014).

Monitoring didefinisikan sebagai sebuah fungsi berulang yang menggunakan

pengumpulan data secara sistematis tentang indikator tertentu untuk memberikan

pihak manajemen dan pemangku kepentingan utama dari sebuah proyek yang

sedang berjalan dengan indikasi tingkat kemajuan dan pencapaian tujuan dan

kemajuan dalam penggunaan dana yang dialokasikan (PSC, 2008).

Monitoring mengacu pada pengawasan kemajuan apakah input menghasilkan

output yang sesuai dengan rencana. Dengan kata lain monitoring melihat apakah

sebuah proyek tersebut sesuai dengan rancangan awal yang telah direncanakan

(Sweeney & Pritchard, 2011).

2.2.1 Peran Pengawasan

Secara umum ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan

diberlakukannya pengawasan pada suatu organisasi, yaitu (Fahmi, 2012):

a. Pengawasan memiliki peran penting terutama dalam memastikan setiap

pekerjaan terlaksana sesuai dengan direncanakan.

b. Disamping itu pengawasan juga memiliki peran dalam membantu manajer

dalam mengawal dan mewujudkan keinginan visi dan misi perusahaan dan

tidak terkecuali telah menempatkan manajer sebagai pihak yang memiliki

wewenang sentral di suatu organisasi.

c. Pengawasan bernilai positif dalam membangun hubungan yang baik antara


19

pimpinan dan karyawan. Karena manajer yang efektif menggambarkan

pengawasan untuk membagi-bagi informasi, memuji pelaksanaan yang baik

dan melihat mereka yang memerlukan bantuan serta menentukan bantuan

jenis apa yang mereka perlukan.

d. Pengawasan yang baik memiliki peran dalam menumbuhkembangkan

keyakinan para stakeholders pada organisasi. Stakeholders adalah mereka

yang memiliki kepedulian tinggi pada organisasi. Mereka yang dikategorikan

investor, akuntan publik, akademisi, lembaga penilai, karyawan, dan lain-lain.

2.2.2 Tujuan Monitoring

Monitoring digunakan untuk berbagai tujuan. Berikut ini adalah tujuan utama

dari monitoring (PSC, 2008):

a. Manajemen Pengambilan Keputusan

Monitoring meningkatkan proses manajerial dan memberikan bukti dalam

pengambilan keputusan. Monitoring tidak bisa menggantikan praktek manajemen

yang baik, melainkan menambah dan melengkapi manajemen. Beberapa contoh

monitoring yang digunakan dalam konteks ini adalah keputusan tentang alokasi

sumber daya, pilihan antara strategi bersaing untuk mencapai tujuan yang sama,

keputusan kebijakan, dan keputusan pada desain dan pelaksanaan program.

Keakuratan informasi dan cara monitoring sangatlah penting untuk mendukung

manajemen dalam proses pengambilan keputusan mereka.

b. Pembelajaran Organisasi

Monitoring dapat digunakan sebagai alat penelitian untuk mengeksplorasi

rancangan suatu program ataupun solusi untuk memecahkan masalah apakah


20

suatu rancangan program dan proses operasional akan menghasilkan suatu nilai

yang terbaik. Monitoring menghasilkan informasi temuan yang bisa dijadikan

untuk pembelajaran.

c. Akuntabilitas

Tujuan monitoring dalam hal ini dapat menjelaskan persepsi bahwa monitoring

adalah kebijakan. Monitoring dalam hal ini yaitu bagaimana seseorang yang

telah diberi suatu kepercayaan menggunakan wewenang atas kepercayaan yang

telah diterimanya. Monitoring memberikan informasi, dengan cara yang

terstruktur dan formal, yang memungkinkan pengawasan kegiatan pelayanan

publik di semua tingkat.

2.2.3 Prinsip-Prinsip Monitoring

Seorang pimpinan atau manajer sangat memerlukan prinsip pengawasan dalam

membandingkan rencana dengan pelaksanaan adalah sebagai berikut (Handoko, 2008):

a. Prinsip perencanaan, merupakan suatu standar atau alat pengukur dari pada

suatu pekerjaaan sesuai dengan rencana, yaitu apakah pelaksanaan yang

direncanakan berhasil atau tidak.

b. Prinsip wewenang, merupakan suatu kegiatan pemimpin dalam

memberikan kepercayaan kepada bawahan dalam melakukan sistem

pengawasan. Wewenang dan instruksi-instruksi yang jelas harus dapat

diberikan kepada bawahan dalam melakukan sistem pengawasan.

c. Prinsip tercapaianya tujuan. Pengawasan yang ditujukan ke arah

tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan untuk menghindari

penyimpangan dari rencana yang disusun sebelumnya.


21

d. Prinsip efisiensi. Pengawasan dikatakan efisien apabila dapat

menghindarkan penyimpangan dari rencana, sehingga tidak menimbulkan

hal-hal lain yang diluar dugaan.

e. Prinsip tanggung jawab. Pelaksanaan pengawasan yang efektif dan

efisien menurut tanggung jawab penuh dari seorang pemimpin atau

manajer terhadap pelaksanaan rencana organisasi.

f. Prinsip masa depan. Kegiatan pengawasan yang efektif dan efisien harus

ditunjukan ke arah pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan

terjadi baik pada waktu sekarang maupun pada masa yang akan datang.

g. Prinsip pengawasan langsung. Teknik yang paling efektif adalah mengusahakan

adanya manajer bawahan yang berkualitas baik. Pengawasan itu dilakukan oleh

manajer atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah.

h. Prinsip penyesuaian dengan organisasi. Pengawasan dilakukan hendaknya

sesuai dengan struktur organisasi, manajer dan bawahannya merupakan

sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengawasan yang

efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang manajer, sehingga

mencerminkan struktur organisasi.

i. Prinsip pengawasan individual. Pengawasan harus sesuai dengan

kebutuhan manajer. Teknik pengawasan harus ditujukan terhadap

kebutuhan-kebutuhan akan informasi setiap manajer. Ruang lingkup

informasi yang dibutuhkan itu berbeda satu sama lain, tergantung pada

tingkat dan tugas manajer.

j. Prinsip standar. Pengawasan efektif dan efisien dalam organisasi


22

memerlukan standar yang tepat, dan akan dipergunakan sebagai acuan atau

alat ukur pelaksanaan dan tujuan yang dicapai.

2.2.4 Sistem Monitoring

Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari

berbagai sumber daya. Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang

realtime. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke

dalam tiga proses besar seperti yang terlihat pada Gambar 2.2 (Rizqi, 2014):

Gambar 2.2 Tahap Sistem Monitoring (Rizqi, 2014)

a. Proses di dalam pengumpulan data monitoring, seperti jaringan, informasi

hardware dan lain lain.

b. Proses di dalam analisis data monitoring dengan melakukan pemilihan,

penyaringan, dan memperbaharui data monitoring.

c. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring. Data yang telah

dianalisis kemudian ditampilkan dalam bentuk, tabel, kurva dan gambar.

Menurut Prasetyo (dalam (Hakim, 2014), sistem informasi monitoring adalah

sebuah aplikasi untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi akibat

pergerakan variable secara kontinyu dalam kurun waktu tertentu. Sistem informasi

monitoring digunakan untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan perubahan


23

dan pergerakan dari variabel tersebut untuk selanjutnya dianalisis dan dijadikan

acuan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen.

2.2.4.1 Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek

Dalam penelitian sebelumnya Normayanti (2014) mengembangkan sistem

informasi sirkulasi persediaan barang yang dapat di definisikan sebagai sistem yang

dibangun untuk menangani semua kegiatan yang berkaitan dengan pembelian,

pemesanan, penjualan, pengiriman pembayaran dan ketersediaan barang

(Normayanti, 2014). Sedangkan Hakim (2014) membangun sistem informasi

monitoring bongkar buat yang didefenisikan sebagai sebuah sistem yang dibangun

untuk membantu dalam proses memantau pelaksanaan kegiatan bongkar muat,

termasuk mengelola data, dan dokumen yang terkait pelaksanaan bongkar muat

tersebut dari awal sampai berakhirnya proyek (Hakim, 2014).

Berdasarkan beberapa definisi yang terkait dengan topik penelitian ini, maka

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek

adalah sebuah sistem yang dibangun guna membantu dalam proses pengawasan

atau pemantauan terkait dengan keluar masuknya material pada gudang dalam suatu

proyek konstruksi, termasuk pengelolaan data material proyek, dan permintaan

material dari awal sampai proyek berakhir.

2.3 Pengertian Sirkulasi

Kata sirkulasi bersala dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti

perputaran, peredaran. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) sirkulasi

memiliki arti sebagai peredaran dan jumlah terbitan. Menurut Haris (dalam (Tofani,
24

2011) sirkulasi adalah suatu pola lalu lintas atau pergerakan yang ada dalam suatu

area. Di dalam area tersebut, suatu pola pergerakan memberikan keluwesan,

pertimbangan ekonomis dan fungsional. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa sirkulasi adalah suatu arus pergerakan keluar masuknya suatu hal. Misalnya

sirkulasi barang pada gudang dapat artikan sebagai keluar masuknya barang pada

suatu gudang.

2.4 Pengertian Proyek

Proyek didefinisikan sebagai usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi

oleh waktu, anggaran, sumber daya dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan (Gray & Larson, 2011).

Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara yang dilakukan membuat

produk, layanan, atau hasil yang unik. Bersifat sementara berarti memiliki awal atau

permulaaan dan akhir. Akhir dari proyek adalah ketika tujuan sudah tercapai atau

ketika proyek dihentikan karena tujuan tidak bisa tercapai atau bisa juga kebutuhan

dari proyek sudah tidak ada lagi. Sementara umumnya tidak berlaku untuk produk,

layanan, atau hasil yang diciptakan oleh proyek. Sebagian besar proyek yang

dilakukan untuk menciptakan hasil yang abadi (PMI, 2008).

Proyek memiliki lima karakterisik utama yaitu sebagai berikut (Gray &

Larson, 2011):

a. Memiliki sasaran, artinya sebuah proyek memiliki sasaran tertentu yang

spesifik, sebagai pencapaian dari keberhasilan suatu proyek.


25

b. Adanya rentang waktu. Karena proyek memiliki sasaran yang spesifik, maka

proyek memiliki sebuah awal dan akhir yang waktunya sudah ditetapkan,

berbeda dengan tugas dan tanggung jawab yang terus menerus dilakukan

dalam pekerjaan tradisional.

c. Melibatkan beberapa departemen dan professional. Tidak seperti perkerjaan

organisasional pada umumnya yang disegmentasi menurut kekhususan

fungsional, proyek pada umunya membutuhkan usaha gabungan yang terdiri

dari berbagai spesialis.

d. Melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, artinya proyek

memiliki sifat yang tidak rutin dan punya unsur unik.

e. Memiliki waktu, biaya dan persyaratan kinerja yang spesifik. Proyek

dievaluasi menurut pencapaian/penyelesaian, biaya dan waktu yang

dihabiskan. Tiga batasan tersebut menekankan fungsi utama manajemen

proyek, yakni menyeimbangkan timbal balik antara waktu, biaya, dan kinerja

sementara dalam memuaskan pelanggan.

2.6.1 Jenis-jenis Proyek

Proyek memiliki beberapa jenis yang berbeda, adapun jenis-jenis proyek

tersebut adalah sebagai berikut (Husen, 2009):

a. Proyek Konstruksi

Proyek ini memiliki kegiatan utama studi kelayakan, design engineering,

pengadaan dan konstruksi. Proyek ini memiliki kebutuhan sumber daya yang

besar namun hasilnya dapat dimanfaatkan oleh orang banyak, seperti

pembangunan jembatan, gedung, dan sebagainya.


26

b. Proyek Industri Manufaktur

Proyek ini memiliki kegiatan utama design engineering, pengembangan

produk, pengadaan, manufaktur, perakitan uji coba terhadap produk serta

pemasaran. Produknya dapat berupa kendaraan, alat elektronik, serta lainnya

yang dapat diproduksi dalam jumlah massal yang penggunaanya dapat bersifat

individu atau dapat digunakan orang banyak.

c. Proyek Penelitian dan Pengembangan

Proyek ini memiliki kegiatan utama melakukan penelitian dan pengembangan

dalam rangka menghasilkan produk tertentu. Tujuan dari proyek ini dapat berupa

meperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan, atau metode produksi.

d. Proyek Padat Modal

Jenis proyek ini tidak diartikan berdasarkan komponen kegiatanya saja, tetapi lebih

kepada jumlah dana kapital yang digunakan dengan jumlah cukup besar. Proyek ini

tidak selalu berarti padat tenaga kerja, namun dapat saja proyek dengan teknologi

tinggi yang membutuhkan biasaya besar dengan tenaga kerja secukupnya.

e. Proyek Pengembangan Produk Baru

Merupakan proyek gabungan antara proyek penelitan dan pengembangan

dengan proyek padat modal, lalu dilanjutkan dengan mendirikan unit

percobaan dalam bentuk unit plant.

f. Proyek Pelayanan Manajemen

Proyek ini berkenaan dengan kegiatan-kegiatan spesifik suatu perusahaan di

mana produk akhirnya berupa jasa atau dalam bentuk monofisik. Laporan akhir

dari proyek dapat dipakai sebagai rekomendasi untuk pedoman pelaksanaan,


27

standar operasional prosedur dari suatu pekerjaanm serta efisiensi pengelolaan

suatu pekerjaan.

g. Proyek Infrastruktur

Proyek ini biasanya berkaitan dengan penyediaan kebutuhan masyarakat secara

luas dalam hal prasarana transportasi, pembangunan waduk pembangkit tenaga

listrik dan pengairan sawah, saran instalasi telekomunikasi dan penyediaan

sumber air minum.

2.6.2 Stakeholder Proyek

Secara umum sebuah proyek memiliki stakeholder seperti uraian di bawah ini

(Husen, 2009):

a. Manajer proyek yaitu seseorang yang bertanggung jawab mengelola proyek.

b. Pelanggan yaitu seseorang/organisasi yang menggunakan produk proyek.

c. Organisasi proyek yaitu hierarki/susunan tugas dan wewenang individual.

d. Sponsor yaitu penyedia sumber dana untuk proyek.

Sedangkan pada proyek konstruksi memilik stakeholder seperti uraian

dibawah ini (Husen, 2009):

a. Pemilik proyek

Seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana, memberikan tugas kepada

seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam

pelaksanaan pekerjaan agar hasil proyek sesuai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.

b. Konsultan

Sesorang atau perusahaan yang ditunjuk oleh pemilik proyek yang memiliki

keahlian dan pengalaman membangun proyek konstruksi. Konsultan terdiri


28

atas konsultan perencana, konsultan pengawas dan konsultan manajemen

konstruksi.

c. Kontraktor

Perusahaan yang dipilih dan disetujui untuk melaksanakan pekerjaan

konstruksi yang direncakan sesuai dengan keinginan pemilik proyek dan

bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan fisik proyek.

d. Subkontraktor

Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor dan disetujui oleh pemilik untuk

mengerjakan sebagian pekerjaan kontraktor pada bagian fisik proyek yang

memiliki keahlian khusus/spesialis.

e. Pemasok

Pihak yang ditunjuk kontraktor untuk memasok material yang memiliki

kualifikasi yang diinginkan oleh pemilik.

2.6.3 Manajemen Sumber Daya Material Proyek

Material harus dikelola sebaik mungkin agar kebutuhan akan material

mencukupi pada waktu dan tempat yang diinginkan. Material pada proyek biasanya

menggunakan strategi Just-in-Time yaitu strategi di mana pemesenan, pengiriman

serta ketersediaan material saat di lokasi sesuai dengan jadwal yang sudah

direncanakan (Husen, 2009).

Dalam pengelolaan material dibutuhkan beragam informasi terkait dengan

spesifikasi, harga, kualitas yang diinginkan, seperti uraian berikut (Husen, 2009):

a. Kualitas material yang dibutuhkan dengan mutu yang harus sesuai dengan yang

dipersyaratkan dalam spesifikasi proyek.


29

b. Spesifikasi teknis material merupakan dokumentasi peryaratan teknis material

dan menjadi acuan untuk pemenuhan kebutuhan material.

c. Lingkup penawaran yang diajukan oleh beberapa pemasok adalah dengan

memilih harga yang paling rendah dengan kualitas material terbaik.

d. Waktu pengiriman menyesuaikan dengan jadwal pemakaian material, biasanya

dikirim sebelum pekerjaan dimulai.

e. Pajak penjualan material, dibebankan pada pemilik proyek yang telah dihitung

dalam harga satuan material atau dalam harga proyek keseluruhan.

f. Termin dan kondisi pembayaran logistik material harus diselesaikan dengan

cash flow proyek agar likuiditas keuangan proyek tetap aman.

g. Pemasok material harus bekerja dengan baik dan memberikan pelayanan yang

memuaskan pada proyek sebelumnya.

h. Gudang penimbunan material harus cukup untuk material yang siap dipakai,

sehingga kapasitas dan lalu lintas materialnya harus diperhitungkan.

i. Harga material dapat naik sewaktu-waktu saat proyek dilaksanakan sehingga

eskalasi harga harus dimasukan dalam komponen harga satuan.

j. Jadwal penggunaan material harus sesuai, antara kebutuhan proyek dengan

waktu pengiriman material dari pemasok.

2.6.4 Perencanaan Penggunaan Material Proyek

Perencanaan terhadap material dimaksudkan agar dalam pelaksanaan

pekerjaan penggunaan material menjadi efisien dan efektif dan tidak terjadi

masalah akibat tidak tersedianya material pada saat dibutuhkan. Dalam pelaksanaan

proyek, penggunaan material diawasai dengan ketat, baik kualitas maupun


30

kuantitasnya, sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan yang telah ditetapkan

(Husen, 2009).

Adapun prosedur-prosedur dalam pengelolaan material proyek secara umum

yaitu (Husen, 2009):

Gambar 2.3 Alur Distribusi Penggunaan (Husen, 2009)

1. Prosedur penerimaan material

a. Material yang telah dipesan dan tiba di lokasi proyek diperiksa dan

diawasi oleh bagian logistik dan pengawas mutu dengan memeriksa

bentuk fisik, kuantitas, kualitas, kelengkapan dokumen dan spesifikasi

material

b. Bila dalam pemeriksaan terdapat penyimpangan seperti rusak atau

spesifikasinya tidak sesuai, pengawas mutu dan bagian logistik dapat

menolak pengiriman material. Bila sesuai, material disimpan di gudang

penyimpanan.
31

2. Prosedur penyimpanan masal

a. Bagian logistik membuat daftar penerimaan material dan laporan

material balance untuk menyesuaikan kebutuhan dan pemakaian.

b. Mengontrol setiap barang yang keluar dan masuk.

c. Tempat penyimpanan material harus aman, terlindungi, tempat

penyimpanan terbagi atas kelompok jenis material yang tidak tumpang

tindih.

3. Prosedur pengadaan material

a. Dari master schedule, dibuatkan sub-schedule untuk material yang sesuai

dengan item-item pekerjaan.

b. Membuat rencana kebutuhan material serta rincian pemakaian serta

volume yang digunakan sehingga diperoleh prioritas penggunaan

material di lokasi proyek untuk diajukan kebagian logistik.

c. Bagian logistik melakukan klarifikasi kebutuhan material terhadap

spesifikasi, volume dan item pekerjaan. Bila klarifikasi sesuai bagian

logistik memproses pengadaan material.

2.5 Pengertian Inventori

Inventori adalah stok dari setiap item atau sumber daya yang digunakan

dalam sebuah organisasi. Sebuah sistem inventori adalah seperangkat kebijakan dan

kontrol yang memantau tingkat persediaan dan menentukan tingkat apa yang harus

dipertahankan, saat stok harus diisi ulang, dan bagaimana pemesanan dalam jumlah

besar yang seharusnya (Jacobs & Chase, 2008).


32

Secara konvensional, inventori umumnya mengacu pada item yang

berkontribusi atau menjadi bagian dari produk yang dihasilkan suatu perusahaan.

Inventori biasanya diklasifikasikan ke dalam bahan baku, produk jadi, komponen,

persediaan, dan bekerja pada proses. Dalam layanan, inventori umumnya mengacu

pada barang berwujud yang akan dijual dan perlengkapan yang diperlukan untuk

mengelola layanan (Jacobs & Chase, 2008).

2.5.1 Tujuan Inventori

Semua perusahaan-perusahaan menjaga pasokan inventori untuk alasan

berikut (Jacobs & Chase, 2008):

a. Untuk mempertahankan kebebasan operasi. Sebuah persediaan bahan di

sebuah pusat kerja memungkinkan fleksibilitas dalam operasi. Misalnya,

karena ada biaya untuk membuat setiap pengaturan produksi baru, inventori

memungkinkan manajemen untuk mengurangi jumlah pengaturan.

b. Untuk memenuhi variasi permintaan produk. Jika permintaan produk diketahui

dengan pasti, sangat dimungkinkan untuk menghasilkan produk dengan pasti

memenuhi permintaan. Biasanya, bagaimanapun, permintaan tidak

sepenuhnya diketahui, dan stok pengaman harus dipertahankan untuk

menyerap variasi.

c. Untuk memungkinkan fleksibilitas dalam penjadwalan produksi. Sebuah stok

persediaan mengurangi tekanan pada sistem produksi untuk menghasilkan

barang keluaran.

d. Untuk memberikan perlindungan pada variasi dalam waktu pengiriman bahan

baku. Ketika material dipesan dari vendor, penundaan dapat terjadi karena
33

berbagai alasan: variasi normal dalam waktu pengiriman, kekurangan material

pada vendor menyebabkan adanya kesenjangan, insiden tak terduga di pabrik

vendor atau di salah satu perusahaan pelayaran, urutan hilang, atau pengiriman

material yang tidak benar atau rusak.

e. Untuk mengambil keuntungan dari ukuran pesanan yang ekonomis. Ada biaya

untuk melakukan pemesanan: tenaga kerja, panggilan telepon, mengetik,

ongkos kirim, dan sebagainya. Oleh karena itu, semakin besar jumlah pesanan,

semakin sedikit pesanan yang perlu ditulis.

2.6 Pengertian Supply Chain

Supply chain adalah sebuah jaringan global organisasi dan kegiatan yang

memasok suatu perusahaan dengan barang dan jasa (Heizer, Render, & Munson,

2017). Supply chain adalah kegiatan dinamis dan melibatkan aliran informasi,

produk, dan dana antara perusahaan yang berbeda. Supply chain terdiri dari semua

pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung, dalam memenuhi permintaan

pelanggan. Supply chain tidak hanya mencakup produsen dan pemasok, tetapi juga

transportasi, gudang, pengecer, dan bahkan pelanggan sendiri. Dalam setiap

organisasi, seperti produsen, supply chain mencakup semua fungsi yang terlibat

dalam menerima dan mengisi permintaan pelanggan (Chopra & Peter, 2015).

Supply chain adalah jaringan entitas yang berbeda antara pemasok, produsen,

pusat distribusi, gudang, toko, yang menyediakan bahan, kemudian mengubahnya

menjadi produk setengah jadi atau barang jadi dan mengantarkannya ke pelanggan

untuk memenuhi permintaan pasar (Krichen & Jouida, 2016).


34

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa supply chain adalah suatu

jaringan antara beberapa perusahaan yang saling terhubung dan bekerja sama yang

melibatkan aliran material, informasi, uang dan jasa dari supplier sampai ke

konsumen akhir.

2.6.1 Proses Supply Chain

Supply chain adalah urutan proses dan arus yang terjadi di antara berbagai

tahap dan bergabung untuk mengisi kebutuhan pelanggan untuk produk. Ada dua

cara untuk melihat proses yang dilakukan dalam supply chain, yaitu (Chopra &

Peter, 2015):

a. Cycle Views: Proses dalam supply chain ini dibagi menjadi serangkaian siklus,

masing-masing dilakukan pada antarmuka antara dua tahap yang berurutan dari

rantai pasokan. Semua proses supply chain dapat dibagi ke dalam empat siklus

proses yaitu siklus pesanan pelanggan, siklus pengisian, siklus manufacturing

dan siklus pengadaan.

b. Push/Pull views: dibagi menjadi dua kategori, tergantung pada pelaksanaan

dalam menanggapi pesanan pelanggan atau untuk mengantisipasi pesanan

pelanggan. Proses tarik (pull views) yang diprakarsai oleh pesanan pelanggan,

sedangkan proses dorong (push views) yang dimulai dan dilakukan dalam

mengantisipasi pesanan pelanggan.

2.6.2 Pengelolaan Rantai Pasok di Industri Konstruksi

Secara umum siklus hidup industri konstruksi dimulai dari ide–

perencanaan–perancangan–pelaksanaan–operasi dan pemeliharaan, dan diakhiri


35

dengan rekonstruksi/demolisi. Pada masing-masing tahap siklus hidup

konstruksi tersebut didukung oleh sistem rantai pasok yang khas (Natsir, 2010).

Rantai pasok yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan mendominasi

pada tahap idea. Rantai pasok jasa keahlian dan dukungan peralatan investigasi

banyak digunakan pada tahap perencanaan dan perancangan. Pada tahap

pelaksanaan, pemeliharaan, dan rekonstruksi/demolisi banyak melibatkan

pasokan material, teknologi, peralatan, dan tenaga konstruksi (Natsir, 2010).

2.6.3 Tipikal Sistem Rantai Pasok Konstruksi

Secara umum struktur sistem rantai pasok konstruksi terdiri atas dua bagian,

yaitu organisasi pada sisi “demand” dan organisasi pada sisi “supply”. Kedua

sisi organisasi tersebut dihubungkan oleh ikatan kontrak antara penanggung jawab

utama kegiatan dengan penyedia jasa konstruksi (Natsir, 2010).

Penanggung jawab utama kegiatan bisa pemilik proyek itu sendiri, wakil

pemilik, atau developer. Penggunaan dana proyek yang dibiayai dengan sumber

pendanaan dari luar atau bukan langsung dari pemilik proyek harus

dipertanggungjawabkan kepada penyandang dana. Bagi proyek infrastruktur

yang produknya akan digunakan oleh publik, dan gedung yang dijual atau

disewakan kepada penghuni, penanggung jawab proyek harus

mempertanggungjawabkan produk konstruksinya kepada para pengguna, penghuni,

pemilik baru, dan/atau publik (Natsir, 2010).

Penyedia jasa konstruksi yang langsung berhubungan dengan penanggung

jawab kegiatan adalah penyedia jasa pelaksanaan konstruksi yaitu kontraktor,


36

manajer konstruksi, atau developer; penyedia jasa konsultansi yaitu arsitek,

perekayasa, analis biaya, dan/atau manajer proyek (Natsir, 2010).

Penyedia jasa utama tersebut biasanya tidak memiliki seluruh sumber

daya untuk memenuhi seluruh persyaratan kompetensi yang diminta oleh

penanggung jawab kegiatan. Mereka biasanya menggunakan penyedia jasa dan

pemasok pada tier kedua yaitu dari kelompok penyedia jasa pelaksanaan yang

terdiri atas subkontraktor, kontraktor spesialis, dan/atau pemasok, penyedia jasa

instalasi/penyewaan peralatan; dan dari kelompok pemasok material dan produk

yang terdiri atas pemasok, agen, distributor dan/atau pabrikan lapis kedua. Tier

rantai pasok selanjutnya terdiri atas para pemasok, agen, penyedia jasa spesialis

dan/atau pabrikan pendukung pada tier di atasnya (Natsir, 2010).

Tipikal sistem rantai pasok konstruksi dapat digambarkan dalam skema

berikut (Natsir, 2010):

Gambar 2.4 Tipikal Rantai Pasok Konstruksi (Natsir, 2010)

2.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2009). Dalam melakukan pengumpulan

data, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:


37

2.7.1 Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data

dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan

tersebut (Nazir, 2009). Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh

pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian.

Jadi observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap objek

yang ada pada instansi atau lembaga terkait untuk mendapatkan data-data yang

dibutuhkan.

2.7.2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan panduan wawancara (Nazir, 2009).

2.7.3 Studi Literatur

Pengumbulan data dengan teknik survei terhadap data yang telah ada dengan

menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang

berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian baik dalam

mengumpulkan data atau dalam menganalisis data yang telah pernah digunakan

oleh peneliti-peneliti terdahulu (Nazir, 2009). Dalam hal ini penulis mendapatkan

sumber-sumber teori dari referensi perpustakaan. Dengan mencari sumber data

sekunder yang mendukung penelitian, serta mengetahui sampai mana ilmu yang

berhubungan dengan penelitian yang telah berkembang, kesimpulan dan

generalisasi yang pernah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh.
Tabel 2.1 Studi Literatur

No Penulis dan Tahun Metodologi Masalah Tujuan Hasil


1. (Normayanti, 2014) Kualitatif Data transaksi yang dicatat Merancang sebuah sistem yang Menghasilkan suatu sistem
(wawancara, secara manual dan belum saling terintegrasi antara sales, informasi persedaan barang
observasi, studi terintegrasi memyebabkan purchasing, finance, inventory yang terintegrasi dengan
kepustakaan), banyak kegiatan yang sehingga memudahkan dalam sales, finance, purchasing
RAD (Rapid kurang efektif dan efisien hal pengelolaan persediaan yang memberikan
Application seperti pencatatan berang barang serta menyajikan laporan kemudahan dalam proses
Develepment) keluar masuk sering tidak stok barang yang akurat dan pengelolaan datanya.
akurat dan pelaporan stok cepat
barang yang realtif lama
2. (Afrizal, 2014) Kualitatif Pencatatan menggunakan Merancang suatu sistem yang Menghasilkan suatu aplikasi
(wawancara, media kertas menyebabkan mampu menyimpan data sistem yang menyimpan data
observasi, studi data persediaan yang tidak penjualan yang saling catatan penjualan yang
kepustakaan), realtime, tidak adanya terintegrasi sehingga dapat memudahkan manajer dalam
RAD (Rapid sistem yang menampilkan memberikan suatu laporan monitoring juga melakukan
Application penjualan sehingga sulit monitoring terhadap penjualan. forecasting penjualan.
Develepment) untuk di monitoring
3. (Hakim, 2014) Kualitatif Tidak tersedianya sistem Merancang suatu sistem yang Menghasilkan sistem
(wawancara, pelaporan yang memberikan suatu informasi informasi monitoring bongkar
observasi, studi terkomputerisasi sehingga mengenai perkembangan proyek muat yang terintegrasi antara
kepustakaan), informasi laporan yang bongkar yang terintegrasi antara kantor pusat dengan kantor
RAD (Rapid diterima oleh kantor pusat kantor pusat dan kantor cabang. cabang yang memberikan
Application dan client sangat lambat. kemudahan dalam
Develepment) pengelolaan data dan
dokumen proyek dan
pengelolaan laporan operasi
bongkar muat.

38
4. (Harris, 2015) Kualitatif Belum adanya data yang Merancang suatu sistem yang Menghasilkan suatu sistem
(wawancara, terintegrasi menyebabkan dapat memnyajikan data informasi eksekutif
observasi, studi pelaporan hasil monitoring perkembangan proyek secara up- monitoring proyek yang
kepustakaan), proyek dengan data yang to-date membantu para eksekutif
RAD (Rapid disajikan kurang up-to-date dalam menantau
Application perkembangan secara up-to-
Develepment) date sehingga mempermudah
eksekutif dalam membuat
keputusan
5. (Ummah, 2015) Kualitatif Banyaknya data yang belum Merancang sebuah sistem yang Sistem yang dapat
(wawancara, terintegrasi sehingga butuh mendukung proses bisnis pada menyimpan data-data
observasi, studi waktu sekitar satu bulan bagian transportation and transaksi yang terintegrasi
kepustakaan), bagi manajer untuk shipment dengan merancang antara satu dengan lainnya
Waterfall mendapatkan informasi dan database untuk menyimpan serta menampilkan laporan
monitoring kinerja data-data transaksi serta monitoring pengiriman
pengiriman produk menyajikan informasi pelaporan produk dengan tiga indikator
kepada manajer secara online yaitu delivery performance,
order fulfillment lead time
dan supply chain response
time.

39
6. (Miftahuddin, 2015) Kualitatif Akses informasi terhadapat Membuat sistem informasi Menghasilkan sistem yang
(wawancara, informasi perkembangan monitoring yang dapat dapat menampilkan inforamsi
observasi, studi proyek pembangunan masih memudahkan kepala dinas dan dalam bentuk grafik
kepustakaan), dilakukan secara manual kepala bidang bangunan dalam mengenai perkembangan
RAD (Rapid dengan cara menghubungi mengawasi jalannya proyek dengan data yang
Application setiap divisi untuk membuat perkembangan proyek dihimpun dalam sistem
Develepment) laporannya, pendataan yang informasi monitoring proyek
masih manual menyebabkan sehingga memudahkan kepala
pengelolaan data tidak dapat dinas dan kepala bidang
dilakukan secara realtime dalam mengakses informasi
perkembangan proyek
7. (Kasim, Liwan, Kualitatif (Studi Pelacakan dan Memberikan review pada isu-isu Memberikan usulan dalam
Shamsuddin, Zainal, Literatur) pengalokasian material pada yang ada dalam pelacakan manajemen inventori pada
& Kamaruddin, proyek konstruksi yang material untuk manajemen proyek konstruksi dengan
2012) berisfat manual inventori pada proyek memanfaatkan teknologi
menyebabkan kurang konstruksi. infomasi dan komunikasi agar
akuratnya informasi yang lebih efektif dan efisien
up-to-date mengenai dalam mengelola inventori
keadaan inventori
8. (Rizqi, 2014) Kualitatif, Web permasalahan terjadi karena Merancang suatu aplikasi Menghasilkan aplikasi
engineering kesulitan untuk memantau berbasis sms gateway yang berbasis sms yang dapat
persediaan barang masuk mampu memberikan informasi melakukan manupulasi (buat,
(pembelian) dan keluar seputar persediaan barang yang lihat, ubah, hapus) data
(penjualan) yang sering dapat membantu, persediaan dengan
terjadi selisih antara jumlah mempermudah, dan menggunakan sms gateway
barang yang sebenarnya mempercepat dalam
(perhitungan sistematik) penyampaian informasi stok
dengan realisasi. awal, pembelian, penjualan dan
stok akhir.

40
9. (Prasetyo, 2014) Kualitatif, Pengelolaan data proyek Merancang sebuh sistem yang Menghasilkan sistem
waterfall yang banyak mengakibatkan meberikan sebuah informasi informasi yang memberikan
timbulnya kesalahan dalam persediaan bahan sehingga informasi tentang
perhitungan kebutuhan informasi tersebut dapat ketersediaan bahan dan
bahan yang diperlukan dan digunakan untuk membantu menghasilkan laporan yang
pengeluaran bahan dan mengendalikan stok berhubungan dengan barang
penggandaan data
(redundancy data).
10. (Aprisa & Monalisa, Kualitatif, Seringnya terjadi kesalahan Membangun sistem informasi Menghasilkan sistem
2015) waterfall pencatatan data monitoring perkembangan informasi monitoring
perkembangan proyek proyek berbasis web untuk perkembangan proyek yang
mengakibatkan kekeliruan mempermudah manager dalam dapat mempermudah
data perkembangan proyek melakukan pemantauan manager dalam melakukan
sehingga pada saat perkembangan proyek pemantauan perkembangan
dilakukannya pengecekan proyek setiap harinya tanpa
tidak sesuai dengan data harus datang langsung ke
perkembangan proyek yang lokasi pengerjaan proyek
ada, karena proses yang
terjadi masih manual.
11. (Firdaus & Hastuti, Kualitatif, Most Pengumpulan data kontrol Membuat sistem yang dapat me- Menghasilkan sitem yang
2015) Accurate Cost kinerja proyek yang masih monitoring jalannya proyek menyajikan pelaporan
Estimation manual sehingga konstruksi berdasarkan rencana kemajuan pekerjaan pada
System for menghasilkan data dengan pekerjaan yang telah dibuat pada sebuah proyek teknik Earned
Construction kualitas rendah dan rawan aplikasi CES-CP (Cost Value Management yang
Project terjadi kesalahan Estimation System for mengintegrasikan kontrol
(MACES-CP) Construction Project) ruang lingkup, biaya dan
penjadwalan

41
12. (Liwan, Kasim, & Kualitatif Masalah utama dalam Mengidentifikasi beberapa Menghasilkan usulan bahwa
Zainal, 2013) (wawancara proyek konstruksi di masalah mengenai praktik kontraktor harus mulai
semi terstruktur) Malaysia mengenai praktik pelacakan bahan saat ini untuk menerapkan teknologi
pelacakan material berbasis manajemen persediaan dalam berkembang seperti bar-
kertas yang berlebihan proyek konstruksi Malaysia. coding, RFID dan teknologi
dalam proses laporan, nirkabel untuk
kurangnya informasi up-to- mengotomatisasi praktik
date mengenai status bahan, pelacakan material. Hal ini
pencurian dan proses terlalu penting untuk beralih dari
banyak manual ke bahan otomatis
pelacakan menggunakan
teknologi karena dapat
memfasilitasi pelacakan
untuk proses manajemen
persediaan bahan.
13. (Sari, Putra, & Kualitatif, Sistem yang berjalan tidak Mengembangkan sistem Perancangan sistem yang
Rustamaji, 2014) waterfall efisien, seperti kesulitan pemantauan proyek yang dapat dapat membantu manajer
dalam melihat pratinjau membantu manajer departemen bagian penjualan dalam
rincian kemajuan proyek, penjualan dalam melihat memantau kemajuan suatu
sistem rawan data atau pratinjau kemajuan proyek proyek tertentu.
kerusakan, sulit tertentu dalam tampilan grafik.
dikendalikan, dan biaya
lebih banyak uang dan
upaya.

14. (Al-Werikat, 2013) Kuantitatif Seringnya terjadi Tujuan utama dari penelitian ini Hasil dari simulasi
keterlambatan proyek yang adalah untuk menganalisis menujukan bahwa
sejauh mana aliran material keterlambatan arus material

42
disebabkan oleh aliran mempengaruhi kinerja proyek dapat mempengaruhi biaya
material yang kurang baik. konstruksi dalam hal dan berdampak pada aktivitas
keterlambatan. lain, seperti keterlambatan
proyek hingga 50% dan
kemungkinan terjadinya yaitu
9.2%.
15. (Pande & Gabungan dari Sering terjadinya Tujuan dari penelitian ini adalah Total biaya material mungkin
Sabihuddin, 2015) kualitatif dan ketidakberhasilan proyek untuk mengetahui pengaruh 52% dari total biaya proyek,
kuantitatif akibat manajemen material. manajemen material terhadap sehingga manajemen material
proyek konstruksi. sangat penting karena
merupakan potensi
keberhasilan penyelesaian
proyek.
16. (Raut, Pimplikar, & Kuantitatif Sering terjadinya perbedaan Tujuan utama penelitian ini Hasil dari penelitian ini
Sawant, 2013) antara anggaran dan adalah untuk mencerminkan menujukan bahwa
pengeluaran aktual. pentingnya monitoring terhadap pemantauan proyek menurun
proyek seiring kemajuan proyek.
Dengan demikian bisa
menjadi alasan utama atas
keterlambatan proyek,
melewati biaya dan waktu.

43
44

Peneliti membuat perbandingan dengan rancangan sebuah sistem usulan yang

mempunyai kelebihan berupa fitur-fitur yang dimiliki oleh Sistem Informasi

Monitoring Sirkulasi Material Proyek yaitu:

1. Sistem dirancang dengan memiliki fitur-fitur yang penting dalam proses sirkulasi

material seperti pembuatan surat permintaan barang, pembuatan purchase order,

pembuatan surat jalan, pembuatan tanda terima, dan input penerimaan. Beberapa

proses tersebut dapat mempengaruhi stok persediaan secara otomatis.

2. Sistem memiliki fitur pengingat apabila pengguna memasukan kuantitas

pada pembuatan surat permintaan barang yang melebihi jumlah kebutuhan

atau memasukan kuantitas yang melebihi persediaan yang tersedia pada

pembuatan surat jalan.

3. Sistem dapat menyajikan data laporan sirkulasi material pada gudang pusat

maupun gudang proyek, juga riwayat keluar masuknya material tertentu

secara berurutan berdasarkan waktu. Selain itu, dapat menyajikan laporan

aliran material suatu proyek.

Peneliti juga menjelaskan kekurangan dari rancangan sistem usulan yang

dimiliki oleh Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek yaitu:

1. Sistem yang diusulkan tidak mencakup monitoring perkembangan dan biaya

proyek, proses retur material, payment, purchase order dan penagihan invoice.

2. Pengelolaan persediaan material pada gudang pusat dan gudang proyek

belom menerapkan metode-metode inventory management.

3. Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek belum terfokus dari

segi keamanan (security).


45

2.8 PT. Prabu Mitra Teknik

PT. Prabu Mitra Teknik, pada awal berdirinya adalah sebuah perusahaan

kontraktor dengan nama CV. Prabu Mitra Teknik yang bergerak dibidang

mekanikal dan elektrikal dengan akta pendirian notaris Suhardi Hadi Santoso, SH

tanggal 17 April 2013 di Jakarta.

Seiring dengan perkembangan usaha dan tingkat kepercayaan mitra kerja

yang membutuhkan pelayanan lebih besar, akhirnya pada 25 september 2014

perusahaan mengalami perubahan akta pendirian menjadi perseroan terbatas (PT)

melalui notaris Suhardi Hadi Santoso, SH. Perusahaan kembali mengalami

perubahan anggaran dasar sesuai akta notaris 05 Desember 2016 melalui notaris

Suhardi Hadi Santoso, SH.

PT. Prabu Mitra Teknik sendiri merupakan sebuah perusahaan kontraktor

yang bergerak pada bidang jasa konstruksi. Ruang lingkup konstruksi yang

dikerjakan meliputi mechanical, electrical, dan plumbing. Saat ini, PT. Prabu Mitra

Teknik beralamat di Ruko Puri Botanic Junction Blok H.9 No. 26 Jl. Meruya

Selatan Kel. Joglo, Kec. Kembangan Jakarta Barat 11640. Berikut ini adalah logo

dari PT. Prabu Mitra Teknik:

Gambar 2.5 Logo PT. Prabu Mitra Teknik

Sejak berdiri pada tahun 2013, PT. Prabu Mitra Teknik telah mengerjakan banyak

proyek dengan client dari dalam kota maupun luar kota. Adapun proyek yang pernah di
46

kerjakan oleh prabu mitra teknik yaitu Gedung DPRD Kota Solok (Solok, Sumbar),

Gedung Kedubes Perancis (Jakarta), Dongsuh Chemical Ltd. (Cikande), Swalayan Nyiur

(Palu, Sulteng), Meeting Room Sheraton (Bandung), Pabrik Alat Kesahatan Nipro

Indonesia Jaya (Karawang), Sekolah Cita Hati (Surabaya), Gedung Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan IAIN Banten (Banten), Gedung Seni dan Budaya Kampus UI (Depok),

Courts Mega Store BSD (Tangerang), Pembangunan Supermarket BNS (Palu, Sulteng),

RS Bethesda (Wonosari), Vokasi Kampus UI (Depok).

2.8.1 Visi dan Misi

a. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan kontraktor terdepan dibidang mekanikal dan elektrikal yang

dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan, pemegang saham dan pemilik

perusahaan. Serta memiliki sumbangsih bagi lingkungan masyarakat sekitar tempat

perusahaan berdiri.

b. Misi Perusahan

Menjaga komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan

mitra usaha untuk mendapatkan kepuasan dengan memperhatikan kualitas, harga

yang sesuai dan waktu pekerjaan yang tepat pada setiap proyek yang dikerjakan.

2.8.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada PT. Prabu Mitra Teknik terbagi menjadi dua bagian,

yaitu struktur organisasi pada kantor pusat dan struktur organisasi pada lokasi

proyek, berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Prabu Mitra Teknik:
47

Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT. Prabu Mitra Teknik

2.8.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Berikut ini dijelaskan masing-masing tugas dari bagian struktur organisasi

yang menjalankan tugas untuk proses pelaporan keluar masuk material proyek pada

di PT. Prabu Mitra Teknik, yaitu:

a. Direktur Utama
Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan

pelaksanaan seluruh aktivitas yang dilaksanakan perusahaan sekaligus memimpin,

mengkoordinasi, mengawasi penyelenggaraan kegiatan perusahaan, mengawasi

keluar masuknya material pada gudang, serta menyutujui surat permintaan barang

dan purchase order. Serta mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang

menyangkut rugi laba perusahaan, produksi, keuangan dan pemasaran.

b. Manajer Proyek
Manajer Proyek memastikan semua divisi berjalan sesuai fungsinya, dan

merupakan yang paling bertanggung jawab terhadap kelancaran proyek baik


48

pelaksanaan maupun administrasi serta menyampaikan laporan proyek kepada

direktur.

c. Bagian Logistik
Bagian logistik memiliki peran merawat, menjaga, dan mencatat setiap material

yang masuk maupun keluar pada gudang pusat, menerima material yang

dikirim oleh supplier, membuat laporan keluar masuk material di gudang pusat,

menerima surat permintaan barang yang akan diteruskan kepada direktur, serta

membuat surat jalan untuk pengiriman material ke lokasi proyek.

d. Bagian Purchasing
Bagian purchasing bertanggung jawab atas pemesanan barang atau keperluan

perusahaan, melihat daftar permintaan barang pada surat permintaan barang,

mengecek ketersediaan barang, membuat purchase order (PO) serta memiliki

banyak koneksi dengan para supplier.

e. Manajer lapangan
Manajer lapangan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek,

menginstruksikan para team proyeknya untuk menyelesaikan proyek

mengawasi proyek di lapangan, serta melaporkannya kepada manajer proyek.

f. Bagian Gudang Proyek


Bagian gudang proyek memiliki peran merawat, menjaga dan mencatat setiap

material yang masuk maupun keluar pada gudang proyek. Mengeluarkan barang

sesuai dengan permintaan dan kebutuhan proyek, memberi informasi sedini

mungkin atas produk yang sudah mencapai persediaan yang minimum, serta

membuat laporan mengenai stok barang dan melaporkanya kepada manajer

lapangan.
49

g. Admin Operasional
Admin operasional memiliki peran mengurus operasional kantor, meng-entry

data, serta membantu semua divisi pada perusahaan.

2.9 Pengembangan Sistem

2.9.1 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

Sistem berorientasi objek berfokus pada pengambilan struktur dan perilaku

sistem informasi dalam modul kecil yang mencakup data dan proses. Modul kecil

ini dikenal sebagai objek (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012). Pemrograman

berorientasi objek berbeda dari pemrograman prosedural tradisional dengan

memeriksa objek-objek yang merupakan bagian dari sistem. Setiap objek adalah

representasi komputer dari beberapa hal atau peristiwa yang sebenarnya (Kendall

& Kendall, 2011).

Pemodelan objek merupakan sebuah teknik yang mencoba untuk menyatukan

data dan proses ke dalam konsepsi tunggal yang disebut objek. Model-model objek

adalah diagram-diagram yang mendokumentasikan sebuah sistem dalam artian

objek-objek dan interaksi-interaksinya. Pemodelan objek adalah basis atau dasar

dari metodologi-metodologi analisis dan desain berorientasi objek. Teknik

pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi diagram yang

sama sekali berbeda dengan teknik lainnya (Whitten & Bentley, 2007).

2.9.2 Karakter Dasar Sistem Berorientasi Objek

Berikut ini adalah karakter-karakter dasar dari sistem berorientasi objek

(Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012):


50

a. Class adalah template umum yang kita gunakan untuk mendefinisikan dan

membuat contoh, atau objek tertentu. Setiap objek dikaitkan dengan kelas.

Misalnya, semua benda yang menangkap informasi tentang pasien dapat

masuk ke dalam kelas yang disebut Pasien, karena ada atribut (misalnya nama,

alamat, tanggal lahir, telepon, dan pembawa asuransi) dan metode (misalnya,

membuat janji temu, hitung kunjungan terakhir, Mengubah status, dan

memberikan riwayat kesehatan) yang dimiliki semua pasien.

b. Object adalah sebuah perwujudan dari sebuah kelas. Dengan kata lain, objek

adalah seseorang, tempat, atau benda yang ingin kita ambil informasi. Jika kami

membangun sistem janji untuk kantor kedokteran, kelas bisa mencakup dokter,

pasien, dan janji. Pasien-pasien tertentu, dianggap sebagai contoh, atau objek, dari

kelas pasien. Setiap objek memiliki atribut yang menggambarkan informasi tentang

objek, seperti nama pasien, tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon. Atribut juga

digunakan untuk merepresentasikan hubungan antar objek; misalnya, mungkin ada

atribut departemen dalam objek karyawan dengan nilai objek departemen yang

menangkap di mana departemen objek karyawan bekerja. Keadaan suatu objek

ditentukan oleh nilai atribut dan hubungannya dengan benda lain pada titik waktu

tertentu. Misalnya, pasien mungkin memiliki keadaan baru atau saat ini atau

mantan. Setiap objek juga memiliki perilaku. Perilaku menentukan apa yang bisa

dilakukan objek. Misalnya, objek janji temu mungkin dapat menjadwalkan janji

temu baru, menghapus janji temu, dan menemukan janji yang ada selanjutnya.

Dalam pemrograman berorientasi objek, perilaku diimplementasikan sebagai

metode.
51

c. Methods adalah cara untuk menerapkan perilaku pada suatu objek. Sebuah

metode tidak lebih dari sebuah tindakan yang dapat dilakukan suatu objek.

Dengan demikian, sebuah metode analog dengan fungsi atau prosedur dalam

bahasa pemrograman tradisional seperti C, COBOL, atau Pascal. data yang

mewakili karakteristik interest tentang sebuah objek.

d. Message adalah informasi yang dikirim ke objek untuk memicu metode. Pesan

pada dasarnya adalah sebuah fungsi atau prosedur yang memanggil dari satu objek

ke objek lain. Misalnya, jika pasien baru ke kantor dokter, resepsionis mengirimkan

pesan buat aplikasi. Kelas pasien menerima pesan pembuatan dan menjalankan

metode create(), yang kemudian menciptakan objek baru yaitu pasien.

e. Encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu unit.

f. Inheritance adalah karakteristik pengembangan sistem informasi, diusulkan

dalam pemodelan data pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Literatur

pemodelan data menyarankan penggunaan pewarisan untuk mengidentifikasi

kelas objek yang lebih tinggi, atau lebih umum.

g. Polymorphism berarti bahwa pesan yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda

oleh kelas dari objek yang berbeda. Misalnya, memasukkan pasien berarti sesuatu

yang berbeda daripada memasukkan janji temu. Oleh karena itu, potongan

informasi yang berbeda perlu dikumpulkan dan disimpan. Kita hanya bisa

mengirim pesan ke suatu objek, dan objek itu akan bertanggung jawab untuk

menafsirkan pesan dengan tepat. Misalnya, jika seorang seniman mengirim pesan

tersebut, gambarkan diri Anda ke objek persegi, objek lingkaran, dan objek

segitiga, hasilnya akan sangat berbeda, meskipun pesannya sama.


52

2.9.3 Rapid Appication Development

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode RAD

(Rapid Application Development). RAD adalah kelas baru dari metodologi

pengembangan sistem yang muncul di tahun 1990an. Metodologi berbasis RAD

berupaya mengatasi kelemahan kedua metodologi desain terstruktur dengan

menyesuaikan fase SDLC agar beberapa bagian sistem berkembang dengan cepat

dan masuk ke tangan pengguna. Dengan cara ini, pengguna bisa lebih memahami

sistem dan menyarankan revisi yang membawa sistem lebih dekat dengan apa yang

dibutuhkan (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012). RAD adalah suatu pendekatan

berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode

pengembangan perangkat lunak. RAD bertujuan mempersingkat waktu yang

biasanya diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional antara

perancangan dan penerapan suatu sistem informasi (Kendall & Kendall, 2011).

2.9.3.1 Tahapan RAD

Terdapat empat fase dalam RAD. Adapun ketiga fase tersebut adalah

Planning, Analysis, Design dan Implementation. Berikut ini adalah tahap-tahap

pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi (Dennis, Wixom,

& Tegarden, 2012) .


53

Gambar 2.7 Siklus RAD (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012)

1. Planning

Merupakan tahap proses dasar untuk memahami mengapa sistem

informasi ini harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan

membangun proyek itu. Selama inisiasi proyek, nilai bisnis sistem terhadap

organisasi diidentifikasi dalam bentuk permintaan sistem. Permintaan sistem

menyajikan ringkasan singkat tentang kebutuhan bisnis, dan menjelaskan

bagaimana sistem yang mendukung kebutuhan akan menciptakan nilai bisnis.

2. Analysis

Tahap analisis adalah tahap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

tentang siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dilakukan oleh

sistem, di mana dan kapan akan digunakan sistem tersebut.

Ada tiga tahapan dalam fase analisis ini antara lain:


54

a. Membuat strategi analisis untuk diajukan sebagai acuan upaya tim proyek.

Strategi seperti itu biasanya mencakup analisis sistem saat ini dan

masalahnya, kemudian cara merancang sistem baru.

b. Mengumpulkan persyaratan/kebutuhan untuk membuat konsep sistem.

Persyaratan bisa bersifat fungsional atau nonfungsional. Persyaratan

fungsional berhubungan langsung dengan proses yang harus dilakukan

atau informasi yang harus dikandungnya. Misalnya, persyaratan yang

menyatakan bahwa sistem harus memiliki kemampuan untuk mencari

persediaan yang tersedia atau melaporkan biaya aktual dan yang

dianggarkan adalah persyaratan fungsional. Persyaratan fungsional

mengalir langsung ke dalam pembuatan model fungsional, struktural, dan

perilaku yang mewakili fungsionalitas sistem yang berkembang.

Persyaratan nonfungsional mengacu pada sifat perilaku yang harus

dimiliki sistem, seperti kinerja dan kegunaan. Kemampuan untuk

mengakses sistem menggunakan web browser dianggap sebagai

persyaratan nonfungsional. Persyaratan nonfungsional dapat

memengaruhi sisa analisis (model fungsional, struktural, dan perilaku)

namun seringkali hanya dilakukan secara tidak langsung. Persyaratan

nonfungsional digunakan terutama dalam desain saat keputusan dibuat

mengenai antarmuka pengguna, perangkat keras dan perangkat lunak,

dan arsitektur fisik dasar sistem. Konsep sistem digunakan untuk dasar

pembuatan analisis model bisnis. Kemudian kebutuhan tersebut akan

dimodelkan atau digambarkan dengan teknik analisis dan alat bantu


55

tertentu. Sebagai contoh kebutuhan fungsional dapat dimodelkan dengan

menggunakan data flow diagram, kamus data, dan spesifikasi proses jika

menggunakan analisis tertsruktur dan use case diagram dan skenario

sistem jika menggunkan analisis berorientasi objek.

c. Analisis, konsep sistem dan model bisnis dikombinasikan untuk

membuat proposal sistem, proposal ini akan diajukan kepada pihak yang

akan memutuskan apakah proyek dilanjutkan atau tidak dilanjutkan.

3. Design

Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal

perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan, antarmuka

pengguna, bentuk dan laporan, program khusus, database, dan file yang akan

dibutuhkan. Pemodelan desain menggabungkan persyaratan nonfungsional.

Artinya, pemodelan desain berfokus pada bagaimana sistem akan beroperasi.

Pertama, tim proyek memverifikasi dan memvalidasi model analisis

(fungsional, struktural, dan perilaku). Desain kelas dan metode diilustrasikan

dengan menggunakan Class Diagram. Selanjutnya, dipetakan untuk

merancang database atau struktur file sebenarnya. Pada saat bersamaan, tim

menghasilkan desain antarmuka penggunna. Hasil dari semua ini mewakili

spesifikasi sistem yang diserahkan ke tim pemrograman untuk implementasi.

4. Implementations

Tahap yang biasanya mendapat perhatian yang besar, karena bagi

kebanyakan sistem itu adalah tahapan terpanjang dan bagian paling mahal

dari proses pembangunan sistem. Fase ini memiliki tiga langkah:


56

a. Konstruksi sistem. Sistem ini dibangun dan diuji untuk memastikan ia

bekerja seperti yang telah dirancang. Karena biaya perbaikan bisa sangat

besar, pengujian adalah salah satu langkah yang paling penting dalam

implementasi. Banyak organisasi memberikan lebih banyak waktu dan

perhatian pada pengujian daripada menulis program.

b. Instalasi Sistem. Instalasi adalah proses dimana sistem lama nonaktifkan

dan yang baru aktifkan.

c. Tim analis menetapkan rencana support untuk sistem. Rencana ini

biasanya mencakup kajian setelah implementasi formal atau informal

serta cara sistematis untuk mengidentifikasi perubahan besar dan kecil

diperlukan untuk sistem.

2.9.3.2 Keuntungan RAD

Beberapa kelebihan yang dimiliki metode RAD antara lain (Pressman & Maxim,

2015):

a. Siklus dan fase pengembangan sistem yang relatif cepat.

b. Aplikasi dapat terlihat lebih cepat di awal, karena digunakan prototyping

dengan perancangannya menggunakan graphic user interface (GUI).

c. Memiliki fleksibilitas tinggi karena dibangun atas dasar modularisasi

dimana pengembang dapat mendesain ulang modul dan bersifat life cycles.

2.9.3.3 Kelemahan RAD

Kekurangan penerapan metode RAD adalah sebagai berikut (Kendall &

Kendall, 2011):
57

a. Dengan metode RAD, penganalisis berusaha mempercepat proyek dengan

terburu-buru.

b. Kelemahan yang berkaitan dengan waktu dan perhatian terhadap detail.

Aplikasi dapat diselesaikan secara lebih cepat, tetapi tidak mampu

mengarahkan penekanan terhadap permasalahan-permasalahan

perusahaan yang seharusnya diarahkan.

c. RAD menyulitkan programmer yang tidak berpengalaman menggunakan

perangkat ini di mana programmer dan analyst dituntut untuk menguasai

kemampuan-kemampuan baru sementara pada saat yang sama mereka harus

bekerja mengembangkan sistem.

2.9.4 Unified Modeling Language (UML)

UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang

berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Nugroho, 2010).

UML menyediakan satu set standar alat untuk mendokumentasikan analisis

dan desain sistem perangkat lunak. Seperangkat alat UML termasuk diagram yang

memungkinkan orang untuk memvisualisasikan pembangunan sistem berorientasi

objek, mirip dengan cara satu set blueprint yanng memungkinkan orang untuk

memvisualisasikan pembangunan gedung. Dokumentasi yang dibuat dengan UML

menyediakan sarana komunikasi yang efektif antara tim pengembangan dan tim

bisnis pada sebuah proyek (Kendall & Kendall, 2011).


58

2.9.4.1 Use Case Diagram

Use Case adalah salah satu diagram yang ada dalam UML (Unified Modeling

Language). Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)

aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan aplikasi yang akan dibuat. Secara kasar,

use case digunakan untuk mengetahui fungsi atau proses apa saja yang ada di dalam

sebuah aplikasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu

(Sukamto & Shalahuddin, 2011).

Berikut adalah penjelasan dari simbol-simbol use case diagram (Dennis,

Wixom, & Tegarden, 2012):

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi
Proses utama yang dilakukan sistem dan yang
memberikan manfaat kepada aktor. Usecase yang
diberi label dengan menggunakan frase kata kerja
Usecase
deskriptif-kata benda.
Seseorang yang memperoleh manfaat dari dan
berada di luar subjek (sistem). Pada dasarnya,
aktor mewakili elemen utama di lingkungan
tempat sistem beroperasi. Aktor dapat
Aktor memberikan masukan kepada sistem, menerima
output dari sistem, atau keduanya.
Asosiasi Penghubung interaksi antara seorang aktor
dengan use case.
<<extend>> Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu.
59

<<include>> Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana


use case yang ditambahkan dan memerlukan use
case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai
syarat dijalankan use case ini.
Subject Boundary Mewakili cakupan subjek, misalnya, sistem atau
individu, proses bisnis. Kotak yang
mendefinisikan ruang lingkup sistem dan secara
jelas menggambarkan bagian diagram mana yang
bersifat eksternal atau internal.

Berikut ini adalah contoh dari use case diagram:

Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram


60

Berikut penjelasan dari contoh use case pada Gambar 2.8:

1. Terdapat 7 aktor dalam use case diagram di atas, yaitu admin, manajer proyek,

manajer lapangan, bagian logistik, direktur, bagian gudang proyek dan bagian

purchasing.

2. Tulisan yang berada dalam bentuk elips disebut use case, dimana dalam use

case diagram diatas terdapat 28 use case, antara lain login, logout, edit profil,

kelola pegawai, kelola supplier, kelola user, kelola data kategori material,

kelola data satuan, kelola data material, kelola proyek, approve proyek, kelola

pekerjaan proyek, lihat proyek, lihat pekerjaan proyek, lihat laporan proyek,

buat surat permintaan barang, terima surat permintaan barang, approve surat

permintaan barang, lihat surat permintaan barang, buat purchase order,

approve purchase order, input penerimaan, buat surat jalan, lihat laporan

persediaan pusat, terima surat jalan, buat tanda terima, dan lihat laporan

persediaan proyek.

3. Admin dapat melakukan login, logout, edit profil, kelola pegawai, kelola

supplier, kelola user, kelola data merk, kelola data satuan, kelola data tipe

material, kelola data jenis material dan kelola data material.

4. Manajer proyek dapat melakukan melakukan login, logout, edit profil, kelola

proyek, kelola pekerjaan proyek, dan lihat laporan persediaan proyek.

5. Manajer lapangan dapat melakukan login, logout, edit profil, lihat proyek, lihat

pekerjaan proyek, buat surat permintaan barang, dan lihat laporan persediaan

proyek.
61

6. Bagain logistik dapat melakukan login, logout, edit profil, terima surat

permintaan barang, input penerimaan, buat surat jalan, lihat laporan persediaan

pusat dan lihat laporan persediaan proyek.

7. Direktur dapat melakukan login, logout, edit profil, lihat proyek, lihat

pekerjaan proyek, approve purchase order, approve proyek, approve, surat

permintaan barang, lihat laporan proyek, lihat laporan persediaan pusat dan

lihat laporan persediaan proyek.

8. Bagian gudang proyek dapat melakukan login, logout, edit profil, lihat proyek,

lihat pekerjaan proyek, lihat laporan persediaan proyek, terima surat jalan dan

buat tanda terima.

9. Purchasing dapat melakukan login, logout, edit profil, lihat proyek, lihat

pekerjaan proyek, lihat surat jalan permintaan barang, buat purchase order,

lihat laporan persediaan pusat dan lihat laporan persediaan proyek.

2.9.4.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem

atau proses bisnis (Sukamto & Shalahuddin, 2011). Activity diagram menunjukkan

urutan kegiatan dalam proses, termasuk sekuensial dan paralel kegiatan, dan

keputusan yang dibuat. Diagram aktivitas biasanya dibuat untuk satu use case dan

dapat menunjukkan skenario yang mungkin berbeda (Kendall & Kendall, 2011).

Berikut adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang ada pada Activity

diagram (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012):


62

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan
Initial node menjelaskan awal serangkaian
tindakan atau kegiatan pada activity diagaram
Fork, digunakan untuk membagi perilaku
menjadi set arus aktivitas paralel atau
bersamaan.
Join digunakan untuk menyatukan kembali
serangkaian aktivitas paralel atau bersamaan.

Activity merepresentasikan aktivitas yang


dilakukan pada sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
Decision (keputusan) digunakan untuk
mewakili kondisi pengujian untuk
memastikan aliran kontrol atau arus objek
hanya turun satu jalur.
Final-flow node yaitu status akhir yang
silakukan sistem, status akhir ketika
mengakhiri diagram.
Control Flow menunjukkan urutan eksekusi.
Swimlane, digunakan untuk memecah diagram
aktivitas menjadi beberapa baris dan kolom
untuk menetapkan aktivitas individu kepada
individu atau objek yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan aktivitas.

Berikut ini adalah contoh dari activity diagram:


63

Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram

Contoh activity diagram pada Gambar 2.9 adalah activity diagram approve

purchase order pada sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek. Pada

contoh tersebut dijelaskan kegiatan menyetujui atau tidak menyetujui purchase order

yang ada di dalam sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek. Setelah aktor

selesai mengubah status purchase order, sistem akan menyimpan data purchase order.

2.9.4.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara kelas atau contoh objek

dari waktu ke waktu. Sequence diagram sering digunakan untuk menggambarkan

proses yang dijelaskan dalam skenario use case. Dalam prakteknya, diagram urutan

yang berasal dari analisis use case dan digunakan dalam desain sistem untuk

menurunkan interaksi, hubungan, dan metode dari objek dalam sistem. Sequence

diagram digunakan untuk menunjukkan pola keseluruhan dari kegiatan atau

interaksi dalam kasus penggunaan. Setiap skenario use case mungkin membuat satu
64

sequence diagram, meskipun sequence diagram tidak selalu diciptakan untuk

skenario kecil (Kendall & Kendall, 2011).

Berikut ini adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan pada

sequence diagram (Sugiarti, 2013):

Tabel 2.4 Simbol-Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan
Boundary biasanya berupa tepi dari sistem, seperti user
interface atau suatu alat yang berinteraksi dengan sistem
lain
Control merupakan elemen yang mengatur aliran dari
informasi untuk sebuah scenario. Perilaku bisnis umumnya
diatur oleh objek ini
Entity biasanya elemen yang bertanggung jawab menyimpan
data atau informasi. Ini dapat berupa model objek

Merepresentasikan entitas yang berada di luar sistem,


mereka bisa berupa manusia, atau perangkat sistem lain.

Relasi ini digunakan untuk memanggil operasi atau metode


yang dimiliki oleh suatu objek. Message mengharuskan kita
menyelesaikan proses baru kemudian memanggil proses
berikutnya.
Relasi ini menunjukkan bahwa suatu objek hendak
Message2 memanggil dirinya sendiri.

Berikut ini adalah contoh dari sequence diagram:


65

Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram

Pada contoh sequence diagram pada Gambar 2.10 aktor yang terlibat adalah

Direktur. Tujuan dari proses ini adalah untuk merubah status purchase order

menjadi disetujui atau tidak disetujui. Setelah Direktur selesai merubah status

purchase order, sistem akan menyimpan data purchase order.

2.9.4.4 Matriks CRUD

Matriks CRUD adalah alat untuk mewakili di mana masing-masing proses ini

terjadi dalam sebuah sistem. Matriks CRUD dapat digunakan untuk membantu

menentukan metode apa yang dibutuhkan. Akronim CRUD adalah Create, Read,

Update, dan Delete, aktivitas yang harus ada dalam suatu sistem (Kendall & Kendall,

2011) .
66

Tabel 2.5 Contoh Matriks CRUD

Location

Bagian Gudang Proyek


Manajer Lapangan

Bagian Purchasing
Manajer Proyek

Bagian Logistik
Direktur
Admin
Entity-Attribute

user
user_id CRU R R R R R R

username CR R R R R R R

password CRU RU RU RU RU RU RU

status CRU R R R R R R

lastlogin CR RU RU RU RU RU RU

2.9.4.5 Object Identification

Untuk membuat diagram kelas, terlebih dahulu mengidentifikasi objek. Object

identification merupakan salah satu kegiatan untuk menemukan objek-objek potensial

yang digunakan untuk membuat Class Diagram. Pendekatan-pendekatan untuk

mengidentifikasi objek adalah sebagai berikut (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012):

1. Analisis tekstual

Analisis tekstual adalah analisis teks dalam deskripsi use case. Analis

memulai dengan meninjau deskripsi use case dan use case diagram. Teks dalam

deskripsi diperiksa untuk mengidentifikasi objek, atribut, operasi, dan hubungan

potensial. Kata benda dalam use case menyarankan kelas yang memungkinkan, dan

kata kerja menyarankan kemungkinan operasi.

- Kata benda yang umum atau tidak benar menyiratkan kelas objek.
67

- Kata benda atau referensi langsung menyebutkan sebuah contoh dari sebuah kelas.

- Kata benda kolektif menyiratkan kelas objek yang terdiri dari kelompok

contoh kelas lain.

- Kata sifat menyiratkan atribut objek.

- Kata kerja yang dilakukan menyiratkan sebuah operasi.

- Kata kerja perwujudan menyiratkan hubungan klasifikasi antara objek dan kelasnya.

- Kata kerja memiliki arti hubungan agregasi atau hubungan asosiasi.

- Kata kerja transitif menyiratkan sebuah operasi.

- Kata kerja intransitif menyiratkan pengecualian.

- Ungkapan-ungkapan predikat atau deskriptif menyiratkan sebuah operasi.

- Kata keterangan menyiratkan atribut hubungan atau operasi.

2. Brainstroming

Brainstorming adalah teknik penemuan yang telah berhasil digunakan dalam

mengidentifikasi kelas kandidat. Intinya, dalam konteks ini, brainstorming adalah proses

satu set individu yang mengatur dann menyarankan kelas potensial yang dapat berguna

untuk masalah yang sedang dipertimbangkan. Biasanya, sesi brainstorming dimulai oleh

seorang fasilitator yang meminta satu set individu untuk menjawab pertanyaan atau

pernyataan tertentu yang membingkai sesi tersebut. Ini hanya meminta peserta untuk

mengidentifikasi objek yang mereka hadapi. Misalnya, kumpulan objek potensial yang

muncul dalam pikiran adalah dokter, perawat, resepsionis, pengangkatan, penyakit,

perawatan, resep, kartu asuransi, dan catatan medis. Begitu jumlah objek kandidat telah

diidentifikasi, peserta harus mendiskusikan dan memilih objek calon mana yang harus

dipertimbangkan lebih lanjut. Brainstorming lebih lanjut dapat dilakukan untuk


68

mengidentifikasi atribut, operasi, dan relasi potensial untuk masing-masing objek yang

teridentifikasi.

3. Daftar Objek Umum

Sesuai namanya, daftar objek yang umum hanyalah daftar objek yang umum

untuk domain bisnis sistem. Beberapa kategori objek telah ditemukan untuk membantu

analis dalam membuat daftar, seperti hal-hal fisik atau nyata, insiden, peran, dan

interaksi. Analis harus terlebih dahulu mencari hal-hal fisik dalam domain bisnis.

2.9.4.6 Class Diagram

Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur aplikasi

berorientasi objek dari sisi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk

membangun aplikasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau

operasi (Sukamto & Shalahuddin, 2011). Class Diagram yaitu gambar grafis

mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukkan kelas-kelas objek

yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut

(Whitten & Bentley, 2007). Berikut ini adalah tabel penjelasan dari simbol-simbol

yang digunakan pada Class Diagram (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012):

Tabel 2.6 Simbol-Simbol Class Diagram

Simbol Keterangan
Class, merepresentasikan hal-hal tentang sistem yang dibutuhkan untuk
menangkap dan menyimpan informasi. Class terdiri dari tiga elemen:
- Class Name, nama dari sebuah objek kelas.
- Attribute adalah merupakan properti yang menggambarkan
keadaan suatu objek.
- Operation, aksi atau fungsi dilakukan oleh sebuah kelas.
69

Association, relasi antar kelas atau dirinya sendiri, asosiasi juga


biasanya juga disertai dengan dengan multiplicity yang mewakili
berapa kali minimum atau maksimum instance kelas dapat
dikaitkan dengan instance kelas terkait.
Generalization, relasi antar kelas dengan makna generalisasi-
spesialiasi (umum-khusus).
Dependency, relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.
Agregation, relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-
part).

Hubungan antar objek dalam class terdapat multiplisitas, yang menunjukkan

jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain antara lain (Sugiarti,

2013):

 1 (pasti 1),

 0...1 (nol atau satu), 0...* (nol atau lebih) atau 1...* (satu atau lebih),

 Tidak ada batasan (bisa 0, 1, ..., n),

 Biasanya didefinisikan batas bawah dan atas, kecuali untuk yang pasti bernilai 1.

Berikut ini adalah contoh dari class diagram:


70

Gambar 2.11 Contoh Class Diagram

Contoh Class Diagram pada Gambar 2.11 merupakan class diagram dari

sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek, dimana terdapat 25 class

yang saling berinteraksi. Seluruh class yang terdapat pada class diagram tersebut

dihasilkan dari daftar objek usulan pada tahapan analisis sebelumnya. Masing-

masing class terhubung dengan garis asosiasi. Ada sebagian class yang terhubung

dengan class lainnya menggunakan garis generalisasi karena terdapat makna

umum-khusus pada class ‘user’.


71

2.9.5 Analisis PIECES

Analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency

dan Service). Analisis PIECES merupakan kerangka kerja dalam mengklarifikasi

masalah yang terjadi dalam sebuah organisasi. Kerangka kerja analisis PIECES

(Whitten & Bentley, 2007) ialah sebagai berikut:

- Performance (Kinerja) yaitu kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja.

- Information (Informasi) yaitu kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan

informasi dan data.

- Economic (Ekonomi) yaitu kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan

ekonomi, biaya kontrol, atau meningkatkan keuntungan.

- Control (Kontrol) yaitu kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan

kontrol atau keamanan.

- Eficiency (Efisien) yaitu kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan

efisiensi orang dan proses.

- Services (Pelayanan) yaitu kebutuhan untuk memperbaiki atau meningkatkan

layanan kepada pelanggan, pemasok, mitra, karyawan dan sebagainya.

Tabel 2.7 Contoh Analisis PIECES

Indikator Keterangan
Performance Dalam proses kegiatan monitoring sirkulasi material proyek ini
kinerja apa yang perlu ditingkatkan dalam sistem usulan?
Information Informasi yang seperti apa yang dapat dihasilkan oleh sistem
usulan sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan monitoring
sirkulasi material proyek?
72

Economy Pada bagian mana dari sistem usulan yang mampu


meningkatkan laba atau mengurangi biaya pada kegiatan
monitoring sirkulasi material proyek?
Control Apa yang perlu ditingkatkan pada sistem usulan mengenai
control dalam monitoring sirkulasi material proyek?
Efficiency Apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada sistem
berjalan sehingga memberikan kemudahan bagi pemakai sistem
usulan?
Service Manakah dari beberapa aspek pelayanan sistem berjalan
monitoring sirkulasi material proyek yang perlu ditingkatkan?

2.9.6 Rich Picture

Menurut Valente dan Marchetti (dalam (Widyaningsih, 2014), rich picture

merupakan pengetahuan tentang domain dan harus membimbing para pengembang

sistem selama fase awal definisi dan konstruksi prototype sistem.

Penciptaan rich picture adalah kegiatan awal desain, tahap dimana

pengembang sistem harus membingkai masalah untuk menemukan solusi yang

memadai, berfokus pada teknologi berorientasi objek.

Menurut Mathiassen (dalam (Khairunisa, 2013) rich picture adalah sistem

atau situasi dengan menggunakan gambar-gambar. Gambaran keseluruhan dari

orang, objek, proses, struktur dan masalah pada keseluruhan proses bisnis yang ada

di perusahaan. Rich picture juga merupakan gambaran informal yang

mempresentasikan pemahaman ilustrator terhadap situasi yang ada. Rich picture

memberikan deskripsi yang luas mengenai suatu situasi yang memungkinkan

adanya interpretasi yang berbeda-beda. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh


73

pandangan menyeluruh terhadap situasi dan berbagai cara orang

menginterpretasikannya.

Berikut ini adalah kegunaan rich picture (Fista, 2014):

 Alat yang ideal untuk berkomunikasi mengenai situasi yang rumit dan bermasalah.

 Keterkaitan antar elemen serta hubungan yang terjalin, langsung maupun

tidak lebih mudah untuk dilihat.

 Memudahkan identifikasi pemilik masalah dan membantu dalam

mengindentifikasi potensi masalah dan konflik.

 Membantu dalam pembuatan batasan dan cakupan masalah.

Berikut ini adalah contoh dari rich picture:

Gambar 2.12 Contoh Rich Picture

Contoh rich picture pada Gambar 2.12 menjelaskan sistem usulan

melalui ilustrasi gambar. Penggunaan simbol-simbol yang tepat untuk

mewakili objek tertentu memudahkan seseorang mengetahui dengan mudah

alur yang terjadi pada sistem usulan.


74

2.9.7 Pengertian Basis Data

Secara umum kita bisa mendefinisikan sistem basis data sebagai koleksi dari

data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan

dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu,

serta dihapus (Nugroho, 2011).

Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Tetapi,

database tidak hanya kumpulan file. Record di dalam tiap file harus dapat

dihubungkan dengan record di dalam file lain (Whitten & Bentley, 2007).

Dalam manajemen database relational terdapat komponen utama dalam

konsep database (Whitten & Bentley, 2007).

1. Field adalah unit terkecil data yang disimpan dalam database. Unit terkecil

data yang disimpan dalam database:

a. Primary key, yaitu field yang unik dan mengidentifikasi satu record.

b. Secondary key, yaitu field yang mengidentifikasi sebuah record atau bagian

dari beberapa record yang terkait.

c. Foreign key, yaitu field yang menunjuk beberapa record pada file lain.

d. Descriptive field, yaitu non-key field

2. Record adalah kumpulan field yang diatur dalam format yang predetermined

(telah ditentukan).

a. Fixed-length record structures. Sebagian besar teknologi database

memaksakan struktur record fixed length, dalam artian setiap instance

record mempunyai field yang sama, jumlah field yang sama dan ukuran

logika yang sama. Akan tetapi, beberapa sistem database akan


75

mengkompresi field-field dan niilai-nilai yang tidak digunakan untuk

menghemat ruang penyimpanan disk.

b. Variable-length record structures. Memperbolehkan record-record pada

file yang sama memiliki length yang berbeda.

3. File dan Tabel

File adalah kumpulan semua kejadian dari struktur record yang ditentukan.

Tipe-tipe dari file, yaitu:

a. File induk/master adalah file penting dalam sistem dan akan tetap ada

selama siklus hidup sistem informasi berputar.

b. File transaksi adalah file yang digunakan untuk merekam data dari suatu

transaksi yang terjadi.

c. File laporan adalah file yang berisi sistem informasi yang akan ditampilkan.

d. File sejarah adalah file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi.

e. File pelindung adalah salinan dari file-file yang masih aktif di database pada

saat tertentu yang digunakan bila file database rusak.

f. File kerja adalah suatu proses program secara sementara karena memori

komputer tidak mencukupi.

Sedangkan tabel adalah suatu kesatuan unit dari row/record dengan atribut-

atributnya (column).

2.9.7.1 Bahasa Basis Data

Sistem basis data menyediakan bahasa untuk mendefinisikan basis data DDL

(Data Definition Language) serta bahasa untuk memanipulasi basis data DML

(Data Manipulation Language) untuk melakukan operasi-operasi tertentu pada


76

basis data. Dalam praktiknya, kedua jenis bahasa basis data itu tidak benar-benar

dapat dipisahkan secara tegas. Saat ini keduaya merupakan bagain dari bahasa basis

data tunggal yang disebut Structured Query Language (SQL) yang merupakan

bahasa basis data standar untuk basis data bertipe relasional (Nugroho, 2011).

1. Data Definition Language (DDL)

Skema basis data dengan sekumpulan definisi yang diekspresikan dengan bahasa

khusus yang dinamakan Data Definition Language (DDL). Kamus data (data

dictionary atau data directory) adalah suatu himpunan dari metadata, suatu data

yang menerangkan data yang lainnya. Skema tabel adalah suatu contoh dari

metadata. Sistem basis data akan membaca kamus data sebelum membaca atau

memodifikasi data yang sebenarnya. Data yang tersimpan pada basis data

biasanya memiliki batasan-batasan (constrain) tertentu. Dalam hal ini DDL dapat

digunakan untuk menentukan batasan-batasan basis data tersebut. Sistem basis

data memeriksa batasan-batasan setiap kali basis data disisipkan dan diperbaharui.

2. Data Manipulation Language (DML)

Secara umum, manipulasi data pada basis data meliputi hal-hal berikut:

a. Pemanggilan informasi yang tersimpan di basis data (query).

b. Penambahan informasi baru di basis data (insertion).

c. Penghapusan informasi yang tidak diperlukan lagi di basis data (deletion).

d. Modifikasi informasi yang ada di basis data (updation).

Data Manipulation Language (DML) adalah bahasa yang memungkinkan

pengguna untuk mengakses atau memanipulasi data dalam sistem basis data

yang bertipe relational. Pada dasarnya, ada dua jenis DML, yaitu:
77

a. DML prosedural, yang menghendaki pengguna untuk menspesifikasikan

data yang diperlukan dan cara untuk mendapatkan data itu. Hal ini dilakukan

dengan bahasa-bahasa pemograman yang mampu mengakses basis data

(misalnya, Bahasa C/C++ atau Java).

b. DML deklaratif (DML Nonprosedural), yang menghendaki pengguna untuk

menspesifikasikan data yang diperlukan tanpa harus menspesifikasikan cara

untuk mendapatkannya. Contoh DML nonprosedural adalah SQL.

Query adalah pernyataan yang meminta pemanggilan informasi tertentu dari

basis data. Sebagian dari DML dinamakan bahasa Query (query language).

2.9.7.2 Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format

Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format bertujuan untuk

mengoptimalkan database yang terbentuk sehingga tidak ada tabel yang

mengalami, redudansi pada saat pemanggilan data.

Cara memetakan problem domain object dalam Class Diagram ke format

RDBMS ada 8 (delapan) tahapan, yaitu (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2012):

a. Petakan semua class konkret dalam problem domain ke tabel RDBMS. Jika,

problem domain class abstrak memiliki beberapa subclass langsung, petakan

juga ke dalam tabel RDBMS.

b. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel.

c. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedur atau modul program.

d. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dam hubungan asosiasi dengan kolom yang

dapat menyimpan primary key dari tabel terkait, yaitu, menambahkan foreign key

ke dalam tabel. Lakukan hal tersebut untuk kedua sisi yang berhubungan.
78

e. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one to many dari tabel yang

asli ke tabel yang baru.

f. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif baru

yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Masukkan primary key

dari kedua table tersebut ke dalam tabel asosiatif yang baru, yaitu

menambahkan foreign key ke tabel.

g. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran, copy primary key

dari sisi single-valued (1..1 atau 0..1) ke kolom baru pada tabel yang memiliki

hubungan multi-valued (1..* atau 0..*) yang dapat menyimpan primary key dari

tabel terkait. Yaitu menambahkan foreign key ke tabel multi-valued.

h. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari subclass sama

dengan primary key dari superclass. Multiplicity dari hubungan asosiasi yang

baru dari subclass ke superclass harus 1..1. Jika superclass konkret, yaitu

mereka dapat menginisiasi sendiri, maka multiplicity dari superclass ke

subclass adalah 0..*, jika tidak konkret hubungannya adalah 1..1. Selanjutnya,

Exclusive-or (XOR) harus ditambahkan ke dalam asosiasi. Lakukan langkah

ini untuk setiap superclass. Atau, sesuaikan inheritance dengan menyalin

atribut superclass ke semua subclass dan hapus superclass dari desain.

Berikut ini adalah contoh dari Mapping Problem Domain Object to a RDBMS

Format:
79

Gambar 2.13 Contoh Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format


80

Pada contoh mapping class pada Gambar 2.13 dapat dijelaskan bahwa

problem domain classes yang ada di sebelah kiri berasal dari Class Diagram yang

kemudian dipetakan ke dalam RDBMS table yang ada di sebelah kanan.

Pada problem domain classes terdapat hubungan asosiasi antar tabel dengan

multiplisitas 1...* : 1...* (many to many), maka pada RDBMS tables kedua tabel

tersebut harus dihubungkan dengan tabel baru, agar tidak terjadi redudansi pada

saat pemanggilan data. Selain itu pada problem domain classes masih terdapat

hubungan generalisasi dimana antar subclass memiliki atribut yang sama sehingga

perlu dipetakan dengan membentuk sebuah tabel baru, sehingga database yang

terbentuk jadi lebih optimal.

2.9.7.3 Skema Database

Skema database yang dihasilkan merupakan RDBMS (Relational Database

Management System) yang diperoleh dari proses mapping class yang telah optimal,

disertai dengan pemetaan primary key yang menjadi foreign key pada tabel lain

yang memiliki relasi.

RDBMS secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sistem dimana data

dilihat oleh penggunannya hanya sebagai tabel dan operator yang digunakan oleh

pengguna (Fathansyah, 2012).

Berikut ini adalah contoh dari skema database:


81

Gambar 2.14 Contoh Skema Database

Skema database dihasilkan dari proses mapping class yang telah optimal

jumlah tabel yang diperoleh. Setiap tabel memiliki primary key (PK) sebagai field kunci

atau indeks utama dari sebuah tabel. Setiap PK harus mempunyai nilai yang unik dengan

PK lainnya. Selain itu terdapat juga foreign key (FK), yaitu jenis primary key yang terdapat

pada tabel relasi.

2.9.7.4 Spesifikasi Database

Spesifikasi basis data menggambarkan struktur data fisik pada suatu sistem

atau aplikasi. Spesifikasi basis data menyajikan bagaimana penyimpanan data

dilakukan di software basis data. Bentuk dari spesifikasi basis data sendiri secara
82

umum berupa tabel yang menyajikan informasi field untuk seluruh tabel yang

digunakan. Informasi field yang ditampilkan antara lain nama field, tipe field,

panjang field dan field yang menjadi field kunci (primary key) (Fathansyah, 2012).

Tabel 2.8 Contoh Spesifikasi Database

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan


user_id int 4 primary key user
username varchar 35 username user
password varchar 35 password user
pegawai_id Int 4 foreign key
level_id Int 4 foreign key

Berdasarkan contoh tabel spesifikasi database pada Tabel 2.8, dapat

dijelaskan bahwa setiap variabel dari masing-masing field memiliki tipe data yang

berbeda. Sebagai contoh, field dengan nama user_id, memiliki tipe data integer

dan panjang field = 4, artinya variabel tersebut hanya dapat menerima input

bilangan bulat dan tidak bisa menerima input karakter selain angka dan memiliki

panjang 4 digit yaitu dari angka 0 sampai dengan angka 9999. Sedangkan variabel

yang mempunyai tipe data varchar dapat menerima input semua karakter.

2.9.8 Bahasa Pemrograman

2.9.8.1 PHP

PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman

yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser,

program yang ditulis dengan PHP dan akan di-parsing di dalam web server oleh

interpreter PHP dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan

ditampilkan kembali ke web browser (Raharjo, Heryanto, & Rosdiana, 2014).


83

2.8.8.1.1 Codeigniter

Codeigniter adalah sebuah framework yang digunakan untuk membuat

sebuah aplikasi berbasis web yang disusun dengan menggunakan bahasa PHP.

Codeigniter bersifat free opensource software dimana setiap orang berhak

menggunakannya tanpa harus dikenai biaya lisensi (Riyanto, 2011). Codeigniter

merupakan framework yang menggunakan pola model-view-controller (MVC).

MVC adalah sebuah pola rancangan yang memungkinkan para pengembang

memisahkan kode program mereka ke dalam tiga kelompok, yaitu Model, View,

Controller. Berikut penjelasan mengenai MVC:

1. Model

Model merupakan bagian yang didesain untuk bekerja dengan database yang

biasanya berisi kumpulan query yang dialamatkan pada sebuah database.

Model bisa juga diartikan sebagai bagian yang digunakan untuk membuat

semacam prototype data.

2. View

View adalah bagian presentasi yang berfungsi sebagai antarmuka program

aplikasi dengna pengguna.

3. Controller

Controller merupakan bagian yang digunakan untuk menempatkan fungsi-

fungsi logika pengolah data yang telah diperoleh dari model atau sumber

lainnya, kemudian ditampilkan melalui atau tanpa view.


84

2.9.8.2 HTML

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa yang digunakan

untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam

sebuah internet browser. HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas

untuk menampilkan halaman web.

HTML5 adalah standar baru dari HTML. HTML5 didesain untuk memenuhi

hampir semua kebutuhan user tanpa plugin tambahan. Kebutuhan-kebutuhan

tersebut antara lain menampilkan animasi, menjalankan aplikasi, memutar music

dan film. HTML5 juga cross-platform. Itu artinya dapat dijalankan di berbagai

platform dan device seperti smartphone, tablet, netbook, laptop bahkan smart TV

(Hidayatullah & Kawistara, 2013).

2.9.8.3 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan

banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database

sebagai sumber dan pengelolaan datanya. MySQL bersifat open source dan free

(tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform, MySQL

merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman script

untuk internet (PHP dan Perl) (Arief, 2011).

2.9.9 Testing

Tujuan pengujian adalah untuk menemukan kesalahan, dan pengujuan yang baik

adalah pengujuan yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan.

Pengujuan itu sendiri memiliki serangkaian karakteristik yang mencapai tujuan untuk
85

menemukan kesalahan paling banyak dengan sedikit usaha. Berikut ini adalah

karakterikstik dari pengujian (Pressman & Maxim, 2015):

- Pengujian yang bagus memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan

kesalahan. Untuk mencapai tujuan ini, penguji harus memahami perangkat

lunak dan mencoba mengembangkan gambaran tentang bagaimana

kemungkinan perangkat lunak tersebut gagal.

- Pengujian yang bagus tidak berlebihan. Waktu dan sumber daya yang terbatas.

Tidak ada gunanya melakukan pengujuan yang memiliki tujuan yang sama

seperti pengujian lainnya. Setiap pengujian harus memiliki tujuan yang berbeda.

- Pengujian yang bagus seharusnya tidak terlalu sederhana atau terlalu rumit.

Meskipun terkadang mungkin mengharuskan untuk menggabungkan

serangkaian pengujian ke dalam satu kasus uji, kemungkinan efek samping

yang terkait dengan pendekatan ini mungkin menutupi kesalahan. Secara

umum, setiap pengujian harus dilakukan secara terpisah.

2.9.9.1 Black-Box Testing

Adapun metode yang digunakan dalam testing ini yaitu dengan black box

testing. Pengujian black box disebut juga pengujian behavioral, yang berfokus

pada kebutuhan fungsional software. Artinya, teknik inti memungkinkan penguji

memperoleh serangkaian kondisi masukan yang akan sepenuhnya menjalankan

semua persyaratan fungsional untuk sebuah program. (Pressman & Maxim, 2015).

Black box mencoba untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut

(Pressman & Maxim, 2015):

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,


86

2. Kesalahan interface,

3. Kesalahan dan struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja atau tingkah laku dan

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Black box testing dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, perhatian

difokuskan pada domain informasi. Pengujian ini dirancang untuk menjawab

pertanyaan berikut (Pressman & Maxim, 2015):

- Bagaimana validitas fungsional diuji?

- Bagaimana perilaku dan kinerja sistem yang diuji?

- Masukan yang seperti apa yang akan membuat kasus uji yang bagus?

- Apakah sistem sangat sensitif terhadap nilai input tertentu?

- Bagaimana batas kelas data terisolasi?

- Berapa nilai data dan volume data yang dapat ditoleransi sistem?

- Apa pengaruh kombinasi data yang spesifik terhadap operasi sistem?

2.9.10 Evaluasi Perangkat Lunak

Sebelum sistem diterapkan alangkah baiknya sistem dievaluasi terlebih

dahulu. Evaluasi pada penelitian ini melibatkan pengguna untuk mencoba

perangkat lunak kemudian pengguna akan mengisi kuesioner evaluasi dengan

bentuk skala likert. Dengan adanya evaluasi ini akan diketahui apa yang harus

diperbaiki pada sistem dalam pengembangan berikutnya. Secara khusus, ada enam

kategori utama untuk menilai perangkat lunak yaitu sebagai berikut (Kendall &

Kendall, 2011):
87

Tabel 2.9 Panduan Evaluasi Perangkat Lunak (Kendall & Kendall, 2011)

No Kategori Fitur Perangkat Lunak


1 Performance Effectiveness - Able to perform all required tasks
(Efektifitas Kinerja) (Mampu melakukan semua tugas yang
diperlukan)
- Able to perform all tasks desired
(Mampu melakukan semua tugas yang
diinginkan)
- Well-designed display screens
(Layar tampilan yang dirancang dengan
baik)
- Adequate capacity
(Kapasitas yang sesuai)
2 Performance Efficiency - Fast response time
(Efisiensi Kinerja) (Waktu respon yang cepat)
- Efficient input
(Masukan yang efisien)
- Efficient output
(keluaran yang efisien)
- Efficient storage of data
(Penyimpanan data yang efisien)
- Efficient backup
(Cadangan yang efisien)
3 Ease of Use - Satisfaktory user interface
(Kemudahan Penggunaan) (Antarmuka pengguna yang memuaskan)
- Help menus available
(Menu bantuan tersedia)
- “Read Me” files for last-minute changes
88

(File “Baca Saya” untuk perubahan pada


menit terakhir)
- Flexible interface
(Antarmuka yang fleksibel)
- Adequate feedback
(Umpan balik yang memadai)
- Good error recovery
(Pemulihan kesalahan yang baik)
4 Flexibility - Options for input
(Fleksibilitas) (Pilihan untuk masukan)
- Options for output
(Pilihan untuk keluaran)
- Usable with other software
(Dapat digunakan dengan perangkat
lunak lain)
5 Quality of Documentation - Good organization
(Kualitas Dokumentasi) (Organisasi yang baik)
- Adequate online tutorial
(Tutorial online yang cukup)
- Web site with FAQ
(Situs web dengan FAQ)
6 Manufacturer Support - Technical support hotline
(Dukungan Pabrik / (Saluran dukungan teknis)
pembuat perangkat lunak) - Newsletter/email
(Buletin / email)
- Web site with downloadable product
updates
(Situs web dengan pembaruan produk
yang dapat diunduh)
89

Dari enam kategori diatas peneliti hanya menggunakan empat kategori yaitu

Performance Effectiveness, Performance Efficiency, Ease of Use dan Flexibility.

Hal ini dikarenakan Quality of Documentation dan Manufacturer Support lebih

cocok digunakan untuk mengevaluasi perangkat lunak yang merupakan sebuah

produk dari perusahaan yang menjual perangkat lunak.


3. BAB 3

METODOLOGI_PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan penelitian ini diperlukan data-data serta informasi

yang lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan

pembahasan.

Penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data dalam

penyusunan laporan penelitian ini, yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur.

Berikut penjelasanya:

3.1.1 Observasi

Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung

proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada PT. Prabu Mitra Teknik yang

beralamat di Ruko Puri Botanic Junction Blok H.9 No. 26 Jl. Meruya Selatan Kel.

Joglo Kec. Kembangan Jakarta Barat 11640. Hasil yang dicapai adalah mengetahui

proses yang berjalan dan melihat segala kegiatan dan mencari data yang diperlukan.

Observasi dibantu dan dibimbing langsung di bawah pengawasan pegawai

PT. Prabu Mitra Teknik. Pada kegiatan observasi ini, didapatkan alur bisnis yang

berjalan serta kebutuhan informasi yang dapat membantu dalam pembuatan desain

sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek.

3.1.2 Wawancara

Wawancara ditujukan kepada Kepala Direktur yaitu Bapak. Ahmad Sujai,

dan Logistik Pusat yaitu Ibu Sarah pada PT. Prabu Mitra Teknik. Dari hasil

90
91

wawancara tersebut diperoleh kesimpulan secara terperinci tentang alur proses

bisnis yang berjalan, dijelaskan beberapa kegiatan mengenai proses permintaan

barang mulai dari perencanaan sebuah proyek berikut kebutuhan materialnya oleh

manajer proyek, pencatatan keluar masuknya material proyek baik digudang pusat

maupun digudang lapangan, permintaan barang oleh manajer lapangan, verifikasi

permintaan barang oleh manajer proyek kemudian terima oleh bagian logistik pusat

hingga diteruskan ke bagian purchasing dan pembuatan purchase order oleh bagian

purchasing. Dari beberapa penjelasan yang disampaikan terdapat pula kendala yang

terjadi pada sistem yang berjalan yang disebabkan karena tidak terpusatnya data-

data yang tersebar di antara pihak yang bersangkutan, sehingga diperlukan sistem

yang dapat mengintegrasikan proses tersebut agar dapat menunjang kinerja

perusahaan dan diharapkan agar aktivitas kerja dapat lebih efektif.

3.1.3 Studi Literatur

Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan untuk menambah referensi teori-

teori yang digunakan dalam penelitian serta mempelajari literatur yang dapat

mendukung penelitian terhadap sitem informasi monitoring sirkulasi material.

Sumber-sumber yang dapat dijadikan sumber literatur antara lain tugas akhir atau

skripsi sejenis, tesis dan jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian yang akan

diteliti. Pengumpulan data juga diambil dari sumber-sumber media cetak maupun

elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

Berikut ini merupakan beberapa penelitian sejenis yang bersumber dari

skripsi dan jurnal:


92

1. Pengembangan Sistem Informasi Sirkulasi Persediaan Barang PT. Sentra

Netcomindo oleh Normayanti tahun 2014.

2. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penjualan pada PT. Fitrafood

oleh Aldy Afrizal tahun 2014.

3. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Bongkar Muat Pada PT. Bintang

Kartika Segara oleh Muhammad Arif Abdul Hakim tahun 2014.

4. Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Monitoring Proyek Berbasis

Web (Studi Kasus: PT. Rajawali Mas Mandiri) oleh Rizki Muhammad Haris

tahun 2015.

5. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Pengiriman Produk (Studi

Kasus: PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.) oleh Waliyatul Ummah tahun 2014.

6. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek (Studi

Kasus: Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan)

Oleh Arif Miftahuddin tahun 2015.

7. Improving On-Site Materials Tracking For Inventory Management In

Construction Project oleh Narimah Kasim, Siti Radziah Liwan, Alina

Shamsuddin, Rozlin Zainal, dan Naadira Che Kamaruddin tahun 2012.

8. Perancangan Sistem Monitoring Persediaan Barang Di PT. Reska Multi

Usaha Berbasis SMS Gateway oleh Laelafi Rizqi tahun 2014

9. Rancang Bangun Prototype Sistem Monitoring Persediaan Bahan Untuk

Pengendalian Stok Pada PT. Jaya Abadi Indoteknik Semarang oleh Hony

Adhy Prasetyo tahun 2014.


93

10. Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Proyek

Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Inti Pratama Semesta) oleh Aprisa dan Siti

Monalisa tahun 2015.

11. Sistem Monitoring Biaya Proyek Konstruksi oleh Firdaus dan Yulia Hastuti

tahun 2015.

12. Materials Tracking Practices for Inventory Management in Construction

Projects oleh Siti Radziah Liwan, Narimah Kasim, Rozlin Zainal tahun 2013.

13. The Development of Project Monitoring Information System (Case Study: PT

Tetapundi Prima Kelola) oleh Dwi Puspita Sari, Syopiansyah Jaya Putra dan

Eri Rustamaji tahun 2014.

14. Simulating The Impact Of The Material Flow In The Jordanian Construction

Supply Chain And Its Impact On Project Performance oleh Dr.Ghait Al-

Werikat tahun 2013.

15. Study of Material Management Techniques on Construction Project oleh

Aditya A. Pande dan S. Sabihuddin tahun 2015.

16. Effect of Project Cost and Time Monitoring on Progress of Construction

Project oleh Shreyash Raut, S S Pimplikar dan Karan Sawant tahun 2013.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah

metorde berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid Application

Development (RAD) dan tools UML untuk pemodelannya. Alasan peneliti

menggunakan RAD adalah dengan RAD dapat diandalkan ketika kebutuhan pengguna
94

yang disampaikan pengguna disampaikan dengan kurang spesifik, sehingga dalam

pengembangan sistem aktor dapat berperan aktif memberi masukan atau arahan. RAD

cocok untuk mengembangkan suatu aplikasi yang reliable atau dapat diandalkan

kegunaaanya. RAD dapat digunakan dalam mengembangkan aplikasi yang cukup

kompleks dengan jadwal yang jelas dan waktu yang cepat. RAD memungkinkan

pendokumentasian untuk keperluan penulisan hasil penelitian. Tahapan

pengembangan sistem dengan RAD ini terdiri dari beberapa tahap yaitu:

3.2.1 Fase Planning

Pada fase ini, peneliti memahami mengapa sistem informasi monitoring

sirkulasi material proyek ini harus dibangun. Dimulai dengan mencari tahu

bagaiama gambaran umum dari perusahaan dan memahami permintaan sistem.

Hasil yang diperoleh dari fase ini:

1. Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum PT. Prabu Mitra Teknik, yaitu mengumpulkan data-data

informasi dasar untuk dapat mempermudah dalam identifikasi sistem, yaitu

mengenai:

a. Sejarah PT. Prabu Mitra Teknik

b. Visi dan Misi PT. Prabu Mitra Teknik

c. Struktur Organisasi PT. Prabu Mitra Teknik

d. Tugas Pokok dan Fungsi PT. Prabu Mitra Teknik

2. System Request

Permintaan sistem adalah hasil dari identifikasi dari nilai bisnis pada sistem

yang akan dibangun. Hal ini yang mendasari mengapa sistem perlu dibangun.
95

System request mencakup kebutuhan bisnis, dan menjelaskan bagaimana

sistem yang mendukung kebutuhan akan menciptakan nilai bisnis.

3.2.2 Fase Analysis

Pada fase analisis peneliti menentukan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan,

memodelkan proses bisnis dan fungsi, memodelkan struktur dan memodelkan

behavioral dari sistem. Berikut ini adalah langkah-langkah dari fase analisis:

1. Requirement Determination (Penentuan Kebutuhan)

Pada tahap ini penulis menjabarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi

pada sistem yang berjalan serta untuk meperbaikinya, menentukan kebutuhan

fungsional dan nonfungsional. Penulis menggunakan rich picture dalam

memvisualisasi prosedur sistem yang sedang berjalan dan sistem usulan. Berikut

ini adalah apa yang dihasilkan dari requirement determination:

 Membuat gambaran dari hasil analisa sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

 Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan.

 Membuat tabel analisis PIECES, peneliti menganalisis persyaratan dengan

mengacu pada kerangka kerja PIECES yang disajikan pada tabel perbandingan

sistem berjalan dengan sistem usulan.

 Menentukan functional requirements. Peneliti menjelaskan apa saja persyaratan

mengenai aktivitas dan layanan yang harus disediakan oleh sistem.

 Menentukan nonfunctional requirements. Peneliti menjelaskan persyaratan

mengenai kualitas yang harus dimiliki oleh sistem dengan mengacu pada hasil

dari analisis PIECES.

 Menggambarkan sistem usulan dengan menggunakan rich picture.


96

2. Bussiness Process and Functional Modelling

Pemodelan fungsional menggambarkan proses bisnis dan interaksi suatu

sistem informasi dengan lingkungannya. Tahap ini menjelaskan proses bisnis dan

pemodelan fungsional sebagai sarana untuk mendokumentasikan dan memahami

persyaratan dan memahami perilaku fungsional atau eksternal sistem. Pada tahap

ini dilakukan perancangan terhadap proses yang terdapat dalam sistem usulan yang

dituangkan ke dalam tools Unified Modelling Language (UML). Penulis akan

menggunakan beberapa diagram yang ada pada teori UML yang bisa mendukung

perancangan aplikasi sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek ini.

Adapun hasil dari tahap ini yaitu:

 Use Case Diagram

Diagram yang menjelaskan aktivitas yang dilakukan dalam sistem informasi

monitoring sirkulasi material proyek yang akan dibangun dan siapa saja yang

akan terlibat di dalam sistem tersebut. Terdapat empat hal yang dilakukan pada

tahap ini yaitu identifikasi aktor, identifikasi use case, use case diagram dan

narasi use case diagram

 Activity Diagram

Diagram ini menggambarkan berbagai alur aktivitas yang dijalankan di dalam

sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek secara keseluruhan yang

dilakukan oleh masing-masing aktor dari awal hingga akhir.

3. Structural Modelling

Pemodelan strukturan menggambarkan struktur objek yang mendukung proses

bisnis dalam sebuah organisasi. Adapun hasil dari tahap ini antara lain:
97

 Peneliti mengidentifikasi beberapa objek yang untuk membuat Class Diagram,

dengan cara mengumpulkan objek kata benda dan menyeleksi sehingga

menghasilkan daftar objek usulan.

 Peneliti memvisualisasikan struktur kelas sistem usulan dan memperlihatkan

hubungan antar kelas pada Class Diagram.

4. Behavioral Modelling

Pemodelan beavioral menggambarkan aspek dinamis internal dari sebuah

sistem informasi yang mendukung proses bisnis dalam sebuah organisasi. Adapun

hasil dari tahap ini antara lain:

 Sequence Diagram

Diagram ini menjelaskan beberapa urutan proses atas suatu prosedur antara

lain: siapa aktornya dan bagaimana prosedur tersebut dijalankan oleh sistem

dan apa yang dihasilkan. Diagram ini juga melibatkan operasi-operasi yang ada

dan interaksi antar kelas yang ada di dalam sistem informasi monitoring

sirkulasi material proyek secara jelas.

 Matriks CRUD

Matriks ini berguna untuk membantu menentukan metode apa yang dibutuhkan

dan untuk membedakan aktor berdasarkan hak aksesnya pada sistem.

3.2.3 Fase Design

Dalam fase ini, penulis melakukan serangkaian perancangan baik

perancangan basis data, perancangan input/output hingga perancangan antarmuka.

Adapun tahapan pada fase ini adalah sebagai berikut:


98

1. Desain Database
Tahap ini merupakan tahap perancangan physical database sistem informasi

monitoring sirkulasi material proyek. Database menggambarkan tabel-tabel beserta

hubungan setiap tabel yang digunakan untuk tempat penyimpanan data. Berikut

adalah tahapannya:

 Peneliti membuat mapping Class Diagram untuk mengoptimalisasi kelas

menjadi database dengan teknik mapping problem domain object to an

RDBMS Format.

 Peneliti membuat skema database yang menggambarkan hubungan primary

key dan foreign key dari setiap tabel.

 Peneliti membuat spesifikasi database dari setiap tabel.

2. Desain Input/Output

Dalam tahap ini, penulis merancang masukan dan keluaran dari sistem yang

akan dibangun.

 Membuat desain input dari sistem, seperti form-form yang digunakan dalam

sistem.

 Membuat desain output dari sistem, seperti membuat rancangan dari laporan

yang dihasilkan oleh sistem

3. Desain Antarmuka (Interface)


Dalam tahap ini, penulis merancang tampilan antar muka yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna sehingga sistem informasi monitoring sirkulasi material

proyek yang dibuat nantinya dapat digunakan secara optimal. Adapun langkah-

langkah pada tahap ini adalah:


99

 Membuat perancangan struktur menu yang sesuai dengan kebutuhan user

sehingga memudahkan dalam mengakses sistem, desain struktur menu ini

ditampilkan sesuai dengan hak akses user.

 Membuat membuat perancangan layout desain interface sistem informasi

monitoring sirkulasi material proyek, tools yang digunakan adalah aplikasi

Balsamiq Mockups.

3.2.4 Fase Implementation

Pada fase ini proses pengerjaan dibedakan menjadi tiga yakni pemrograman,

pengujian sistem dan evaluasi, berikut penjelasan dari tiga hal tersebut:

 Coding

Pada tahap ini hasil rancangan dari sistem usulan dibuat menjadi sebuah

aplikasi dengan melakukan pengkodean. Tools yang digunakan pada tahap ini

ialah XAMPP versi 1.8.3-4 yang mencakup: Apache versi 2.4.9 sebagai web

server, PHP versi 5.5.11 untuk bahasa pemrograman, dan MySQL versi

5.6.16 untuk database-nya. Selain itu, penulis juga menggunakan tools

Sublime Text sebagai tools editor.

 Testing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengujian terhadap sistem baru dengan

metode black box testing secara. Pada black box testing ini, cara pengujiannya

hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit program,

kemudian diamati hasil temuan dari unit tersebut sesuai dengan proses bisnis

yang diinginkan ke dalam sebuah tabel pengujian. Alasan peneliti menggunakan

black box testing adalah karena penelitian ini berfokus pada apakah sistem yang
100

dibangun sesuai dengan persyaratan (requirement) dan sesuai dengan kebutuhan

fungsional dari sisi user. Selain itu, black box testing berusaha untuk menemukan

kesalahan fungsi-fungsi yang tidak sesuai, kesalahan interface, tidak perlu

melihat kode program secara detail dan dari keluaran yang dihasilkan,

kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur

sekaligus dapat diketahui kesalahan-kesalahannya.

 Evaluasi

Pada tahap ini peneliti melibatkan pengguna untuk mencoba aplikasi

kemudian pengguna mengisi kuesioner evaluasi yang dibuat oleh peneliti.

Kuesioner tersebut dalam bentuk skala likert, data jawaban kuesioner

kemudian dianalisis menggunakan perhitungan persentase, untuk mengetahui

hasil dari evaluasi.

3.3 Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan

kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka

penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

Adapun tahapan penelitian ini dapat diilustrasikan pada Gambar 3.1:


101

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian


4. BAB 4 SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL PROYEK (Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik)

SISTEM INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL PROYEK

(Studi Kasus: PT. Prabu Mitra Teknik)

4.1 Planning (Perencanaan)

Pada fase ini, peneliti memahami mengapa sistem informasi monitoring

sirkulasi material proyek ini harus dibangun. Dimulai dengan mencari tahu

gambaran umum dari perusahaan dan memahami permintaan sistem.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Peneliti mengumpulkan informasi tentang gambaran umum PT. Prabu Mitra

Teknik untuk kebutuhan perancangan sistem. Informasi tentang gambaran umum

PT. Prabu Mitra Teknik tersebut dapat dilihat sebelumnya pada Bab 2.

4.1.2 System Request

a. Sponsor Proyek (Project Sponsor)

Bapak Ahmad Sujai, Ibu Sarah dan Bapak Jamal.

b. Kebutuhan Bisnis (Business Need).

Sistem ini dibangun untuk mencegah adanya kecurangan yang dilakukan

oknum tertentu terkait dengan manipulasi data material dan mengurangi

kesalahan human-error dari sistem yang berjalan dengan manual serta

mendokumentasikan setiap transaksi pada aliran material.

c. Persyaratan Bisnis (Business Requirements)

Dengan adanya sistem yang usulkan, diharapkan mampu mempermudah

akses terhadap setiap informasi yang berhubungan dengan proyek,

102
103

meningkatkan kinerja layanan bagian logistik dan bagian gudang proyek,

sehingga waktu respon layanan dapat lebih cepat, mengurangi inefisiensi

maupun penyelewengan penggunaan material proyek, serta memungkinkan

kontrol penuh direktur terhadap setiap aliran data dan informasi yang

berhubungan dengan proyek. Kemampuan sistem untuk memenuhi

kebutuhan fungsional yaitu:

- Menyajikan data valid seputar proyek yang dapat diakses secara real time.

- Dapat digunakan untuk sarana persetujuan permintaan material dan

pembuatan purchase order.

- Menghasilkan laporan secara otomatis berdasarkan catatan setiap transaksi

serta menyajikan informasi pada laporan dengan seakurat mungkin.

- Dapat mengelola, menyimpan dan mengintegrasikan seluruh data sirkulasi

material proyek dengan baik.

d. Nilai Bisnis (Business Value)

Nilai bisnis yang diberikan oleh sistem usulan adalah menghilangkan

kesalahan informasi tentang kuantitas permintaan material suatu proyek,

mengurangi kesalahan informasi keluar masuknya material proyek,

memberikan efisiensi waktu dalam hal proses pengambilan keputusan oleh

direktur karena penyajian referensi data yang perlu diketahui bersifat valid

dan real time serta meminimalisir kerugian yang diakibatkan kecurangan oleh

oknum tertentu.
104

4.2 Analysis (Analisis)

Pada fase analisis peneliti menentukan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan,

memodelkan proses bisnis dan fungsi, memodelkan struktur dan memodelkan

behavioral dari sistem.

4.2.1 Requirement Determination

Tujuan penentuan persyaratan adalah untuk mengubah penjelasan tingkat

tinggi tentang persyaratan bisnis yang dinyatakan dalam permintaan sistem ke

dalam daftar persyaratan yang lebih tepat yang dapat digunakan sebagai input ke

seluruh analisis (membuat model fungsional, struktural, dan perilaku).

4.2.1.1 Analisa Sistem Berjalan

Sistem monitoring sirkulasi material yang berjalan pada saat ini masih

berjalan secara manual. Monitoring dilakukan hanya dari laporan yang telah dibuat

sebelumnya oleh bagian gudang. Direktur tidak dapat mengawasi sirkulasi material

secara langsung dan real-time. Berdasarkan pengamatan dan observasi yang telah

penulis lakukan maka dapat dijelaskan sistem yang sedang berjalan dalam

penanganan proses monitoring sirkulasi material proyek pada PT. Prabu Mitra

Teknik. Berikut proses monitoring sirkulasi yang digambarkan dalam bentuk rich

picture:
105

Gambar 4.1 Rich Picture Sistem Berjalan

Berikut merupakan penjelasan dari rich picture proses monitoring sirkulasi

material proyek yang sedang berjalan saat ini:

1. Manajer proyek membuat rekapan rencana proyek yang akan dikerjakan yang

berisi data proyek, pekerjaan proyek kemudian diserahkan kepada direktur.

2. Direktur menerima dan menyimpan rencana proyek yang telah dibuat oleh

manajer proyek dan menggunakannya sebagai acuan dalam mengawasi proyek.

3. Ketika proyek berjalan, manajer lapangan akan mengusulkan barang yang

dibutuhkan melalui surat permintaan barang yang dikirim ke bagian logistik pusat.

4. Bagian logistik menerima surat permintaan barang dan mengecek antara

kuantitas yang dibutuhkan dengan kuantitas permintaan, setelah pengecekan

selesai kemudian meneruskannya kepada direktur.

5. Direktur menerima dan menyetujui surat permintaan barang.

6. Bagian purchasing melihat surat permintaan barang yang sudah disetujui oleh direktur.
106

7. Sementara itu, Bagian logistik pusat mencatat data material keluar dan material

masuk pada gudang pusat.

8. Bagian purchasing, melihat data ketersediaan material pada gudang pusat.

9. Bagian purchasing membuat purchase order apabila material pada gudang

pusat tidak tersedia.

10. Direktur meyetujui purchase order yang telah dibuat oleh Bagian purchasing.

11. Direktur menghubungi bagian logistik untuk meminta laporan sirkulasi

material pada gudang pusat.

12. Bagian logistik membuat laporan sirkulasi material pada gudang pusat.

13. Direktur melihat laporan sirkulasi material pada gudang pusat yang telah dibuat

oleh bagian logistik sebagai acuan untuk menyetujui purchase order.

14. Bagian logistik membuat surat jalan untuk pengiriman material ke lokasi proyek.

15. Bagian gudang proyek menerima surat jalan pada saat menerima material di

lokasi proyek.

16. Bagian gudang proyek mencatat data material keluar dan material masuk pada

gudang proyek.

17. Bagian gudang proyek membuat laporan sirkulasi material pada lokasi proyek

dan menyerahkannya kepada manajer lapangan.

18. Manajer lapangan menerima laporan sirkulasi material proyek dari bagian

gudang proyek kemudian diserahkan kepada manajer proyek.

19. Manajer proyek menerima laporan sirkuasi material proyek dari manajer lapangan.

20. Direktur menghubungi manajer proyek untuk melihat laporan sirkulasi material.

21. Direktur menerima laporan sirkulasi material proyek dari manajer lapangan.
107

4.2.1.2 Identifikasi Masalah

Di dalam mengidentifikasi masalah, peneliti menganalisis sistem yang

berjalan di perusahaan. Sistem yang digunakan untuk melakukan kegiatan monitoring

sirkulasi material proyek saat ini pada dasarnya sudah memenuhi prosedur yang

dibutuhkan. Namun sistem tersebut masih terdapat beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

1. Belum adanya sistem khusus yang menangani dokumen proyek dan pencatatan

keluar masuknya material sehingga direktur dan bagian logistik seringkali

mengalami kesalahan saat membandingkan kuantitas permintaan barang

dengan kuantitas kebutuhan proyek dan terkadang kuantitas permintaan

melebihi kuantitas kebutuhan, akibatnya seringkali terjadi kerugian.

2. Informasi mengenai proyek seringkali tidak akurat dan memiliki resiko human

error yang lebih tinggi, karena jumlah data yang diolah sangat banyak dengan

dengan menggunakan catatan manual dengan kertas serta disimpan di berbagai

tempat yang dapat menimbulkan redudansi dan inkonsistensi dalam

pemberkasan data proyek, sehingga hal tersebut akan menyulitkan direktur dan

manajer proyek dalam melakukan evaluasi.

3. Sering terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh oknum tertentu akibat

besarnya celah manipulasi data yang diolah secara manual sehingga

perusahaan mengalami kerugian.

4. Pihak direktur tidak dapat langsung memantau sirkulasi material di gudang

karena pencatatan laporan sirkulasi material yang masih manual dan harus
108

melalui manajer proyek dan manajer lapangan. Tentu saja hal ini dapat

menimbulkan kecurangan dalam hal memanipulasi laporan.

5. Waktu penyusunan laporan sirkulasi material dan penyampaian purchase

order, surat permintaan barang kepada direktur relatif lama karena aktivitas

yang berjalan masih bersifat manual.

6. Bagian logistik dan bagian gudang proyek kesulitan dalam membuat laporan

sirkulasi dan persediaan material di gudang karena banyaknya aktivitas yang

terjadi pada proses manual. Apalagi penerimaan maupun pengeluaran material

seringkali tidak jelas, siapa yang menerima atau yang meminta dan kapan

waktu penerimaan atau pengeluaran meterial tersebut dilakukan.

4.2.1.3 Analisis PIECES

Analisis PIECES dilakukan untuk mengetahui persyaratan apa saja yang

dibutuhkan untuk memperbaiki sistem yang berjalan dapat diperoleh berdasarkan

analisis dengan menggunakan kerangka kerja PIECES dengan memperhatikan

beberapa aspek yang meliputi kinerja (performance), nilai informasi (information),

nilai ekonomi (economic), pengendalian (control), efisiensi (efficiency), dan

pelayanan (service). Analisis ini dilakukan pada sistem yang berjalan sehingga

hasilnya dapat diketahui sistem yang akan diusulkan tersebut layak atau tidak.

Tabel 4.1 Analisis PIECES

Indikator Kelemahan Sistem Berjalan Sistem Usulan


Performance Seringnya terjadi kesalahan Proses pengecekan dan
dalam proses pemeriksaan pembandingan kebutuhan
109

kuantitas permintaan material kuantitas maksimal material suatu


dengan kuantitas maksimal proyek menjadi lebih mudah
kebutuhan material pada suatu karena sistem sudah
proyek. terkomputerisasi.
Information Informasi yang disajikan pada Informasi yang disajikan dapat
laporan sirkulasi material tidak lebih akurat dan rapih karena
akurat, karena belum terdapat sistem dapat mendokumentasikan
basis data atau database untuk data-data keluar masuknya
menyimpan data-data keluar material dengan baik
masuknya material sebagai bahan
referensi.
Economic Keuntungan ekonomis Dengan adanya sistem usulan,
perusahaan berkurang karena kerugian material akibat
terjadinya kerugian yang manipulasi data dapat
ditimbulkan kecurangan yang diminimalisir.
dilakukan oknum tertentu akibat
besarnya celah manipulasi data
material yang masih dikelola
manual.
Control Direktur tidak dapat memegang Direktur dapat langsung
kontrol secara penuh terhadap memantau sirkulasi material
pengawasan segala aliran data melalui sistem informasi sirkulasi
dan informasi terutama yang material proyek.
berhubungan dengan laporan
sirkulasi material yang saat ini
masih manual.
Efficiency Penyajian data sirkulasi material Mempersingkat proses
menjadi relatif lebih lama penyusunan data sirkulasi material
sehingga penyampaian informasi dan penyampaian laporan ke
kepada pihak direktur tidak direktur karena setiap data dan
110

maksimal dan kerap mengganggu laporan yang disajikan valid


proses pengambilan keputusan. sehingga proses pengambilan
keputusan menjadi lebih cepat dan
efisien.
Service Bagian logistik dan bagian Sistem dapat menyajikan laporan
gudang proyek kesulitan dalam berkala tentang kegiatan sirkulasi
membuat laporan sirkulasi dan dan persediaan material di gudang
persediaan material di gudang yang akurat dan real-time kepada
yang akurat dan real-time. direktur dan manajer proyek

4.2.1.4 Functional Requirement

Adapun functional requirements sistem informasi monitoring sirkulasi

material proyek adalah sebagai berikut:

1. Sistem dapat mengelola, menyimpan dan mengintegrasikan seluruh data

sirkulasi material proyek dengan baik.

2. Sistem menyajikan data dan informasi yang aktual dan akurat.

3. Sistem dapat digunakan untuk sarana persetujuan permintaan material dan

pembuatan purchase order.

4. Laporan sirkulasi material dapat dibuat dengan mudah karena adanya

otomatisasi pada pengolahan data sirkulasi material.

5. Sistem dapat mengurangi terjadinya kecurangan yang dilakukan oknum tertenu

dalam hal pencurian material dan manipulasi data laporan.

4.2.1.5 Nonfunctional Requirement

Sedangkan nonfunctional requirements sistem informasi monitoring sirkulasi

material proyek adalah sebagai berikut:


111

1. Sistem dapat mengefesiensikan waktu dalam proses pengolahan data sirkulasi

material.

2. Tampilan sistem bersifat user friendly bagi setiap user, sehingga sistem dengan

mudah dipelajari dan digunakan.

3. Sistem dapat dibuka melalui segala macam jenis web browser.

4. Pengguna dapat mengunduh atau mencetak laporan-laporan yang dihasilkan sistem.

5. Sistem menyediakan otentikasi user pada saat login dan terdapat pembagian hak

akses.

4.2.1.6 Menentukan Sistem Usulan

Berdasarkan persyaratan yang telah didapat maka dapat disimpulkan bahwa

sistem usulan yang paling mendukung proses pemantauan sirkulasi material proyek

tersebut yaitu sistem informasi monitoring berbasis web yang dapat menyajikan

informasi material proyek secara realtime karena user dapat berkomunikasi secara

online dengan menggunakan fasilitas internet. Selain itu sistem ini juga dapat

mengintegrasikan data yang terdapat pada satu database, sehingga memudahkan

dalam pengelolaan data material proyek.

Penulis mengusulkan dengan membangun sebuah berbasis web yang dapat

menyimpan data-data material proyek serta sistem ini diharapkan mampu untuk

membantu dalam proses memperoleh monitoring, pendokumentasian data-data

proyek khususnya data material, dan mengurangi terjadinya kecurangan. Berikut

gambaran sistem yang disusulkan penulis:


112

Gambar 4.2 Sistem Usulan

Berikut penjelasan dari sistem yang diusulkan penulis:

1. Admin login ke sistem untuk mengelola data-data master seperti, user,

pegawai, supplier, material, satuan dan kategori material. Data-data ini

digunakan untuk operasional sistem.

2. Manajer proyek login dan meng-input data-data proyek, pekerjaan apa saja

diproyek tersebut, dan kebutuhan material apa saja yang dibutuhkan pada

setiap pekerjaan proyek tersebut. Selain itu, di-input juga siapa yang akan

menjadi manajer lapangan dan bagian gudang proyek.

3. Direktur menyetujui proyek yang telah di-input oleh manajer proyek.

4. Manajer lapangan membuat surat permintaan barang apabila di lapangan

membutuhkan material.
113

5. Bagian logistik menerima surat permintaan barang.

6. Direktur menyetujui surat permintaan barang yang telah di terima oleh bagian

logistik.

7. Bagian purchasing melihat surat permintaan barang.

8. Bagian purchasing mengecek apakah material yang tercantum pada surat

permintaan barang tersedia di gudang pusat atau tidak.

9. Bagian purchasing membuat purchase order untuk memenuhi permintaan

barang.

10. Direktur menyetujui purchase order yang dibuat oleh bagian purchasing.

11. Bagian logistik meng-input penerimaan barang berdasarkan purchase order

yang telah dibuat oleh bagian purchasing sebelumnya, pada pemerimaan ini stok

pada gudang pusat akan bertambah.

12. Bagian logistik membuat surat jalan untuk pengiriman material ke lokasi

proyek, dalam pembuatan surat jalan ini stok pada gudang pusat akan otomatis

berkurang.

13. Bagian gudang proyek menerima surat jalan apabila pengiriman barang telah

sampai ke lokasi proyek. pada penerimaan surat jalan ini, Bagian gudang proyek

meng-input penerimaan proyek pada sistem dan sistem akan otomatis menambah

stok pada gudang proyek.

14. Bagian gudang proyek membuat tanda terima apabila ada permintaan material.

Dalam pembuatan tanda terima ini, sistem akan otomatis mengurangi stok pada

bagian gudang proyek.


114

15. Manajer proyek melihat laporan sirkulasi material proyek yang terbuat secara

otomatis oleh sistem.

16. Direktur melihat laporan sirkulasi material proyek yang terbuat secara otomatis

oleh sistem.

17. Direktur melihat laporan sirkulasi material pada gudang pusat yang terbuat

secara otomatis oleh sistem.

4.2.2 Bussiness Process and Functional Modeling

Model fungsional menggambarkan proses bisnis dan interaksi sistem

informasi dengan lingkungannya. Dalam pengembangan sistem berorientasi objek,

ada dua jenis model untuk menggambarkan fungsionalitas sistem informasi yaitu

menggunakan use case diagram dan activity diagram.

4.2.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem dan user. Berikut

ini adalah langkah-langkah dalam membuat use case diagram yaitu:

a. Identifikasi Aktor

Pada tahap ini peneliti menentukan siapa saja orang-orang yang bisa mengakses

sistem, serta menentukan hak akses apa saja yang dimiliki tiap aktor. Tabel 4.2

menunjukkan hasil identifikasi aktor dari sistem informasi monitoring sirkulasi

material proyek.
115

Tabel 4.2 Identifikasi Aktor

No Aktor Penjelasan
1. Admin Orang yang dapat login ke sistem dan memilki akses
untuk mengelola data-data master seperti data
material, data satuan, data kategori material, data
supplier, data pegawai dan data user.
2. Direktur Orang yang dapat login ke sistem dan memilik hak
akses meyetujui proyek, melihat proyek, melihat
pekerjaan proyek, melihat laporan persediaan yang
ada di gudang proyek maupun persediaan yang ada di
gudang pusat, menyetujui purchase order dan
menyetujui surat permintaan barang.
3. Manajer Proyek Orang yang dapat login ke sistem dan memiliki hak
akses, mengelola proyek, melihat laporan proyek,
pekerjaan proyek, dan meilhat laporan persediaan
yang ada di gudang proyek.
4. Bagian Logistik Orang yang dapat login ke sistem dan memiliki hak
akses meng-input penerimaan material, membuat
surat jalan, menerima surat permintaan barang,
meilhat laporan persediaan yang ada di gudang pusat.
Dan meilhat laporan persediaan yang ada di gudang
proyek.
5. Bagian Orang yang dapat login ke sistem dan memiliki hak
purchasing akses melihat proyek, pekerjaan proyek, melihat
laporan persediaan yang ada di gudang proyek
maupun persediaan yang ada di gudang pusat, melihat
surat permintan barang dan membuat purchase order.
6. Manajer lapangan Orang yang dapat login ke sistem dan memiliki hak
akses melihat proyek, pekerjaan proyek, melihat
116

laporan persediaan yang ada di gudang proyek dan


membuat surat permintaan barang.
7. Bagian gudang Orang yang dapat login ke sistem dan memiliki hak
proyek akses, meng-input penerimaan proyek, melihat
proyek, pekerjaan proyek, membuat tanda terima.

b. Identifikasi Usecase

Setelah menetukan siapa saja pengguna yang dapat menggunakan sistem,

kemudian peneliti menentukan apa saja proses-proses yang bisa dilakukan

sistem, siapa saja yang dapat mengakses proses tersebut.

Tabel 4.3 Identifikasi Usecase

No Usecase Penejelasan Aktor


1. Login Use case ini menggambarkan Semua Aktor
kegiatan masuk ke dalam
sistem dengan memasukkan
username dan password yang
telah didaftarkan oleh admin.
2. Ganti Password Use case ini menggambarkan Semua Aktor
kegiatan mengubah password.
3. Edit Profil Use case ini menggambarkan Semua Aktor
kegiatan mengedit data profil.
4. Kelola User Use case ini menggambarkan Admin
kegiatan menambah, meng-
edit dan menghapus data user
untuk masuk ke dalam sistem.
5. Kelola Pegawai Use case ini menggambarkan Admin
kegiatan menambah, meng-edit
dan menghapus data pegawai.
117

6. Kelola Supplier Use case ini menggambarkan Admin


kegiatan menambah, meng-
edit dan menghapus data
supplier.
7. Kelola kelola data Use case ini menggambarkan Admin
kategori material kegiatan menambah, meng-
edit dan menghapus data
kategori material.
8. Kelola data satuan Use case ini menggambarkan Admin
kegiatan menambah, meng-
edit dan menghapus data
satuan untuk masuk ke dalam
sistem.
9. Kelola data material Use case ini menggambarkan Admin
kegiatan menambah, meng-
edit dan menghapus data
material.
10. Kelola proyek Use Case ini menggambarkan Manajer Proyek
kegiatan menambah, meng-
edit dan menghapus data
proyek untuk masuk ke dalam
sistem.
11. Lihat proyek Use case ini menggambarkan Manajer proyek,
kegiatan melihat data proyek. Manajer lapangan,
bagian purchasing,
dan Bagian gudang
proyek
12. Approve proyek Use Case ini menggambarkan Direktur
kegiatan menyetujui data
proyek
118

13. Kelola pekerjaan Use case ini menggambarkan Manajer proyek


proyek kegiatan melihat data
pekerjaan proyek.
14. Lihat pekerjaan Use case ini menggambarkan Manajer proyek,
proyek kegiatan melihat data manajer lapangan,
pekerjaan proyek. bagian purchasing,
dan gudang proyek
15. Lihat laporan Use case ini menggambarkan Direktur, manajer
proyek kegiatan melihat laporan proyek
tentang rincian arus informasi
material pada sebuah proyek
16. Buat surat Use case ini menggambarkan Manajer lapangan
permintaan barang kegiatan membuat surat
permintaan barang
17. Terima surat Use case ini menggambarkan Bagian logistik
permintaan barang proses penerimaan surat
permintaan barang
18. Approve surat Use case ini menggambarkan Direktur
permintaan barang kegiatan proses untuk
approve surat permintaan
barang
19. Lihat surat Use Case ini menggambarkan Manajer lapangan,
permintaan barang kegiatan melihat data surat bagian purchasing,
permintaan barang. direktur dan bagian
logistik
20. Buat Purchase Use Case ini menggambarkan Bagian Purchasing
Order kegiatan membuat Purchase
Order
119

21. Approve purchase Use Case ini menggambarkan Direktur


order kegiatan proses untuk
Approve Purchase Order
22. Buat surat jalan Use Case ini menggambarkan Bagian logistik
kegiatan membuat surat jalan
23. Terima surat jalan Use case ini menggambarkan Bagian gudang
kegiatan proses untuk meng- proyek
input penerimaan surat jalan.
24. Input Penerimaan Use case ini menggambarkan Bagian logistik
kegiatan meng-input
penerimaan material
berdasarkan. sistem akan
otomatis menambah stok
pada gudang pusat
25. Lihat laporan Use case ini menggambarkan Bagian purchasing,
persediaann pusat kegiatan melihat laporan bagian logistik dan
pengelolaan persediaan pusat direktur
26. Buat Tanda terima Use case ini menggambarkan Bagian gudang
kegiatan membuat tanda proyek
terima apa bila ada
permintaan material. Sistem
akan mengurangi stok pada
gudang proyek secara
otomatis
27. Lihat laporan Use case ini menggambarkan Manajer proyek,
persediaan proyek kegiatan melihat laporan manajer lapangan,
monitoring pengelolaan bagian logistik dan
persediaan proyek bagian purchasing
dan direktur
120

28. Logout Use case ini menggambarkan Semua aktor


kegiatan keluar dari sistem.

c. Use Case Diagram

Setelah mengidentifikasi pengguna dan proses-proses pada sistem, kemudian

peneliti menghubungkan dua hal tersebut dalam bentuk use case diagram pada

Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Usecase Diagram


121

d. Narasi Use Case

Narasi use case digunakan untuk mendeskripsikan interaksi dan langkah-langkah

yang terjadi antara sistem dengan penggunannya secara tekstual. Berikut adalah

narasi use case yang akan menjelaskan use case yang telah dibuat sebelumnya.

1. Narasi Use Case Login

Tabel 4.4 Narasi Use Case Login

Use case name Login


Use case ID 1
Aktor Semua aktor
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan masuk ke dalam sistem
dengan data yang telah diregistrasikan oleh Admin.
Pre condition Pengguna sistem harus telah terdaftar di dalam sistem.
Trigger Aktor input username dan password, kemudian klik login
Typical course Aktor Action System Response
of events
1. Membuka sistem 2. Menampilkan halaman login
3. Masukkan “username”
4. Masukkan “password”
5. Pilih login 6. Validasi username dan password

7. Menampilkan halaman utama


pengguna
Alternate Alternatif no. 3 dan 4 jika username dan password tidak sesuai
courses maka akan menampilkan pesan data salah dan diminta mengisi
kembali no. 3 dan 4.
Conclusion Use case ini dibuat untuk masuk ke dalam sistem.
Post condition Setelah validasi email dan password benar sistem akan membuka
halaman utama sesuai dengan level pengguna.

2. Narasi Use Case Ganti Password

Tabel 4.5 Narasi Use Case Ganti Password

Use case name Ganti Password


Use case ID 2
122

Aktor Semua aktor


Description Use Case ini menggambarkan kegiatan mengubah password
yang digunakan untuk login.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu ganti password
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu pada nama 2. Menampilkan pilihan
pengguna sistem ganti password
3. Pilih Ganti Password 4. Menampilkan form Ganti
password
5. Masukkan password
Lama
6. Masukkan password baru

7. Masukkan konfirmasi
password baru
8. Klik Tombol Simpan 9. Validasi form ganti
password
10. Menampilkan pesan
berhasil mengganti password
Alternate courses Alternatif no. 9a. jika password lama tidak sesuai maka akan
menampilkan pesan password anda salah.
Alternatif no. 9b. jika password baru dan konfirmasi
password baru tidak sesuai maka akan menampilkan pesan
password baru dan konfirmasi password tidak sama.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengubah password.
Post condition Setelah password diubah maka akan disimpan ke dalam
Database.

3. Narasi Use Case Edit Profil

Tabel 4.6 Narasi Use Case Edit Profil

Use case name Edit Profil


Use case ID 3
Aktor Semua aktor
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan mengedit profil user
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
123

Trigger Pengguna membuka menu edit profil


Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu pada nama 2. Menampilkan pilihan edit
pengguna sistem profil
3. Pilih edit profil 4. Menampilkan form edit
profil
5. Mengisi form edit profil
6. klik tombol simpan 7. Menyimpan data ke dalam
database
8. Menampilkan pesan
berhasil edit profil
Alternate courses Alternatif no. 6 pengguna klik tombol reset maka data tidak
akan tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengubah data tentang profil masing-masing user.
Post condition Setelah profil diubah maka akan disimpan ke dalam
Database.

4. Narasi Use Case Kelola User

Tabel 4.7 Narasi Use Case Kelola User

Use case name Kelola User


Use case ID 4
Aktor Admin
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
lihat, ubah dan tambah User yang dapat menggunakan sistem
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu user
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu user 2. Menampilkan list user
3. Pilih tambah data 4. Menampilkan form
tambah user
5. Mengisi form tambah
user
6. klik tombol simpan 7. Menyimpan data ke dalam
database
8. Menampilkan pesan
berhasil menambahkan user
124

Alternate courses Alternatif no. 3 pilih tombol edit untuk mengubah data user
yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 6 pengguna klik tombol reset maka data tidak
akan tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengelola data user.
Post condition Data user akan disimpan ke dalam database dan ditampilkan.

5. Narasi Use Case Kelola Pegawai

Tabel 4.8 Narasi Use Case Kelola Pegawai

Use case name Kelola Pegawai


Use case ID 5
Aktor Admin
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
lihat, ubah dan tambah pegawai yang dapat menggunakan
sistem
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu pegawai
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu pegawai 2. Menampilkan list pegawai
3. Pilih tambah data 4. Menampilkan form
tambah pegawai
5. Mengisi form tambah
pegawai
6. klik tombol simpan 7. Menyimpan data ke dalam
database
8. Menampilkan pesan
berhasil menambahkan
pegawai
Alternate courses Alternatif no. 3 pilih tombol edit untuk mengubah data
pegawai yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 6 pengguna klik tombol reset maka data tidak
akan tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengelola data pegawai.
Post condition Data pegawai akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan.
125

6. Narasi Use Case Kelola Supplier

Tabel 4.9 Narasi Use Case Kelola Supplier

Use case name Kelola Supplier


Use case ID 6
Aktor Admin
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan lihat,
ubah dan tambah data supplier
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan membuka menu master.
Trigger Pengguna membuka menu supplier
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu master 2. Menampilkan pilihan sub
menu master
3. Pilih sub menu supplier 4. Menampilkan list supplier
5. Klik tombol tambah data 6. Menampilkan form tambah
supplier
7. Mengisi form tambah
supplier
8. klik tombol simpan 9. Menyimpan data ke dalam
database
10. Menampilkan pesan berhasil
menambahkan supplier
Alternate courses Alternatif no. 5 pilih tombol edit untuk mengubah data supplier
yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 8 pengguna klik tombol reset maka data tidak akan
tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk mengelola
data supplier.
Post condition Data supplier akan disimpan ke dalam database dan ditampilkan.

7. Narasi Use Case Kelola Kategori Material

Tabel 4.10 Narasi Use Case Kelola Kategori Material

Use case name Kelola Kategori Material


Use case ID 7
Aktor Admin
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan lihat,
ubah dan tambah data kategori material
126

Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan membuka menu master.
Trigger Pengguna membuka menu data merk
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu master 2. Menampilkan pilihan sub
menu master
3. Pilih sub menu data 4. Menampilkan list data
kategori material kategori material
5. Klik tombol tambah data 6. Menampilkan form tambah
data kategori material
7. Mengisi form tambah data
kategori material
8. klik tombol simpan 9. Menyimpan data ke dalam
database
10. Menampilkan pesan berhasil
menambahkan data kategori
material
Alternate courses Alternatif no. 5 pilih tombol edit untuk mengubah data kategori
material yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 8 pengguna klik tombol reset maka data tidak akan
tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk mengelola
data kategori material.
Post condition Data kategori material akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan.

8. Narasi Use Case Kelola Data Satuan

Tabel 4.11 Narasi Use Case Kelola Data Satuan

Use case name Kelola Data Satuan


Use case ID 8
Aktor Admin
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan lihat,
ubah dan tambah data satuan
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan membuka menu master.
Trigger Pengguna membuka menu data satuan
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu master 2. Menampilkan pilihan sub
menu master
127

3. Pilih sub menu data satuan 4. Menampilkan list data satuan


5. Klik tombol tambah data 6. Menampilkan form tambah
data satuan
7. Mengisi form tambah data
satuan
8. klik tombol simpan 9. Menyimpan data ke dalam
database
10. Menampilkan pesan berhasil
menambahkan data satuan
Alternate courses Alternatif no. 5 pilih tombol edit untuk mengubah data satuan
yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 8 pengguna klik tombol reset maka data tidak akan
tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk mengelola data
satuan.
Post condition Data data satuan akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan.

9. Narasi Use Case Kelola Data Material

Tabel 4.12 Narasi Use Case Kelola Data Material

Use case name Kelola Data Material


Use case ID 9
Aktor Admin
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan lihat,
ubah dan tambah data material
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan membuka menu master.
Trigger Pengguna membuka menu data material
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu master 2. Menampilkan pilihan sub
menu master
3. Pilih sub menu data 4. Menampilkan list data
material material
5. Klik tombol tambah data 6. Menampilkan form tambah
data material
7. Mengisi form tambah data
jenis material
128

8. klik tombol simpan 9. Menyimpan data ke dalam


database
10. Menampilkan pesan berhasil
menambahkan material
Alternate courses Alternatif no. 5 pilih tombol edit untuk mengubah data material
yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 8 pengguna klik tombol reset maka data tidak akan
tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk mengelola data
material.
Post condition Data material akan disimpan ke dalam database dan ditampilkan.

10. Narasi Use Case Kelola Proyek

Tabel 4.13 Narasi Use Case Kelola Proyek

Use case name Kelola Proyek


Use case ID 10
Aktor Manajer Proyek
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
lihat, ubah dan tambah proyek. Kegiatan ini adalah meng-
input rencana data proyek sebagai acuan untuk mengawasi
jalannya proyek.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu proyek 2. Menampilkan sub menu
proyek
3. Klik sub menu kelola 4. Menampilkan list proyek
proyek
5. Pilih tambah data 6. Menampilkan form
tambah proyek
7. Mengisi form tambah
proyek
8. Klik tombol simpan 9. Menyimpan data ke dalam
database
10. Menampilkan detail
proyek yang baru di-input
Alternate courses Alternatif no. 5a pilih tombol detail untuk mengubah data
proyek yang sudah ada sebelumnya.
129

Alternatif no. 5b pilih tombol hapus untuk mengubah data


proyek yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 5c pilih tombol detail untuk melihat detail
proyek dan untuk mengirim data proyek ke direktur.
Alternatif no. 8 pengguna klik tombol reset maka data tidak
akan tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengelola data proyek.
Post condition Data proyek akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan.

11. Narasi Use Case Kelola Pekerjaan Proyek

Tabel 4.14 Narasi Use Case Kelola Pekerjaan Proyek

Use case name Kelola Pekerjaan Proyek


Use case ID 11
Aktor Manajer Proyek
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
lihat, ubah dan pekerjaan proyek. Kegiatan ini dilakukan
untuk memaparkan pekerjaan apa saja yang dikerjaan pada
sebuah proyek tertentu.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan harus melakukan
input proyek terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu proyek 2. Menampilkan sub menu
proyek
3. Klik sub memu kelola 4. Menampilkan list proyek
proyek
5. Klik tombol detail pada 6. Menampilkan detail
proyek yang dituju proyek
7. Klik tombol tambah 8. Menampilkan form
pekerjaan proyek tambah pekerjaan proyek
9. Mengisi form tambah
pekerjaan

10. Klik tombol simpan 11. Menyimpan data ke


database
130

12. Menampilkan detail


pekerjaan proyek yang baru
di-input
Alternate courses Alternatif no. 5a pilih tombol detail untuk melihat detail dan
mengubah data pekerjaan proyek yang sudah ada
sebelumnya.
Alternatif no. 5b pilih tombol hapus untuk mengubah data
pekerjaan proyek yang sudah ada sebelumnya.
Alternatif no. 10 pengguna klik tombol reset maka data tidak
akan tersimpan dalam database.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
mengelola data pekerjaan proyek.
Post condition Data pekerjaan proyek akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan.

12. Narasi Use Case Approve Proyek

Tabel 4.15 Narasi Use Case Approve Proyek

Use case name Approve Proyek


Use case ID 12
Aktor Direktur
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
menyetujui proyek yang sudah di submit sebelumnya.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan manajer proyek harus
submit proyek terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu proyek 2. Menampilkan sub menu
proyek
3. Klik menu kelola proyek 4. Menampilkan list proyek
5. Klik tombol detail 6. Menampilkan detail proyek
7. Klik tombol setujui pada 8. Menyimpan ke dalam
proyek yang dituju database
9. Menampilkan list proyek
Alternate courses Alternatif no. 7 pilih tombol tidak setuju untuk tidak
menyutujui proyek
131

Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk


menyetujui proyek.
Post condition Status proyek akan disimpan ke dalam database dan
kemudian ditampilkan.

13. Narasi Use Case Lihat Proyek

Tabel 4.16 Narasi Use Case Lihat Proyek

Use case name Lihat Proyek


Use case ID 13
Aktor Direktur, manajer lapangan, manajer proyek, bagian
purchasing, gudang proyek
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
melihat proyek yang sudah di-input sebelumnya.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan manajer proyek harus
meng-input dan submit proyek terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu proyek 2. Menampilkan sub memu
proyek
2. Klik sub menu kelola 3. Menampilkan list proyek
proyek
4. Klik tombol detail 5. Menampilkan detail
proyek
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk melihat
detail proyek.
Post condition Menampilkan detail proyek.

14. Narasi Use Case Lihat Pekerjaan Proyek

Tabel 4.17 Narasi Use Case Lihat Pekerjaan Proyek

Use case name Lihat Pekerjaan Proyek


Use case ID 14
Aktor Direktur, manajer lapangan, manajer proyek, purchasing,
gudang proyek
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
melihat pekerjaan proyek yang sudah di-input sebelumnya.
132

Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan manajer proyek harus
meng-input pekerjaan proyek terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu proyek 2. Menampilkan list proyek
3. Klik tombol detail pada 4. Menampilkan detail
proyek yang dituju proyek dan list pekerjaan
proyek
5. Klik tombol detail pada 6. Menampilkan detail
pekerjaan proyek yang pekerjaan proyek
dituju
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk melihat
detail pekerjaan proyek.
Post condition Menampilkan detail pekerjaan proyek.

15. Narasi Use Case Lihat Laporan Proyek

Tabel 4.18 Narasi Use Case Lihat Laporan Proyek

Use case name Lihat Laporan Proyek


Use case ID 15
Aktor Direktur, Manajer Proyek
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
melihat laporan arus material sebuah proyek
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu Proyek 2. Menampilkan sub menu
proyek
2. Klik sub laporan proyek 3. Menampilkan list poyek
4. Klik detail pada proyek 5. Menampilkan detail
yang dituju laporan proyek
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk melihat
arus material pada sebuah proyek
Post condition Menampilkan detail material masuk dan keluar
133

16. Narasi Use Case Buat Surat Permintaan Barang

Tabel 4.19 Narasi Use Case Buat Surat Permintaan Barang

Use case name Buat Surat Permintaan Barang


Use case ID 16
Aktor Manajer Lapangan
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
membuat surat permintaan barang.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu surat permintaan barang
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu surat 2. Menampilkan list surat
permintaan barang permintaan barang
3. Klik tambah data 4. Menampilkan form
tambah surat permintaan
barang
5. Mengisi form surat
permintaan barang
6. Klik simpan 7. Menyimpan data ke
database
8. Menampilkan list surat
permintaan barang
9. Klik tombol detail 10. Menampilkan detail surat
permintaan barang
11. Klik tombol Submit 12. Menyimpan status surat
permintaan barang
Alternate courses Alternatif no. 3a pilih tombol edit untuk mengedit surat
permintaan barang yang belum di-submit
Alternatif no. 3b pilih tombol hapus untuk menghapus surat
permintaan barang yang belum di-submit
Alternatif no. 6 pilih tombol batal untuk membatalkan input
surat permintaan barang
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk membuat
surat permintaan barang.
Post condition Data surat permintaan barang akan disimpan ke dalam
database dan ditampilkan
134

17. Narasi Use Case Terima Surat Permintaan Barang

Tabel 4.20 Narasi Use Case Terima Surat Permintaan Barang

Use case name Terima surat permintaan barang


Use case ID 17
Aktor Bagian Logistik
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
menerima surat permintaan barang yang sudah di submit
sebelumnya.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan manajer lapangan
harus submit surat permintaan barang terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu surat permintaan barang
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu surat 2. Menampilkan list surat
permintaan barang permintaan barang
3. Klik tombol detail 4. Menampilkan detail surat
permintaan barang
5. Klik tombol terima pada 6. Menyimpan ke dalam
surat permintaan barang database
yang dituju
7. Menampilkan list surat
permintaan barang
Alternate courses Alternatif no. 5 pilih tombol tidak terima untuk tidak
menerima surat permintaan barang
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk menerima
surat permintaan barang.
Post condition Status surat permintaan barang akan disimpan ke dalam
database dan kemudian ditampilkan.

18. Narasi Use Case Approve Surat Permintaan Barang

Tabel 4.21 Narasi Use Case Approve Surat Permintaan Barang

Use case name Approve Surat Permintaan Barang


Use case ID 18
Aktor Direktur
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
menyetujui surat permintaan barang yang sudah di terima
sebelumnya.
135

Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan bagain logistik harus
menerima surat permintaan barang terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu surat permintaan barang
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu surat 2. Menampilkan list surat
permintaan barang permintaan barang
3. Klik tombol detail 4. Menampilkan detail surat
permintaan barang
5. Klik tombol terima pada 6. Menyimpan ke dalam
surat permintaan barang database
yang dituju
7. Menampilkan list surat
permintaan barang
Alternate courses Alternatif no. 5 pilih tombol tidak setuju untuk tidak
menyetujui surat permintaan barang
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
menyetujui surat permintaan barang.
Post condition Status surat permintaan barang akan disimpan ke dalam
database dan kemudian ditampilkan.

19. Narasi Use Case Lihat Surat Permintaan Barang

Tabel 4.22 Narasi Use Case Lihat Surat Permintaan Barang

Use case name Lihat Surat Permintaan Barang


Use case ID 19
Aktor Direktur, bagian purchasing, manajer lapangan, bagian
logistik
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
melihat surat permintaan barang yang sudah di terima
sebelumnya.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan direktur harus
menyetujui surat permintaan barang terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu surat permintaan barang
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu permintaan 2. Menampilkan list surat
barang permintaan barang
3. Klik tombol detial pada 4. Menampilkan detail surat
surat permintaan barang permintaan barang
yang dituju
136

Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk melihat
surat permintaan barang.
Post condition Menampilkan detail surat permintaan barang.

20. Narasi Use Case Buat Purchase Order

Tabel 4.23 Narasi Use Case Buat Purchase Order

Use case name Buat Purchase Order


Use case Id 20
Aktor Bagian Purchasing
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
membuat Purchase Order.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu purchase order
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu purchase 2. Menampilkan list
order purchase order
3. Klik tambah data 4. Pilihan jenis purchase
order
5. Pilih ke kantor pusat 6. Menampilkan form
tambah purchase order
7. Mengisi form tambah
purchase order
6. Klik simpan 7. Menyimpan data ke
database
8. Menampilkan list
purchase order
9. Klik tombol Submit 10. Menyimpan status
purchase order
Alternate courses Alternatif no. 3a pilih tombol edit untuk mengedit purchase
order yang belum di-submit
Alternatif no. 3b pilih tombol hapus untuk menghapus
purchase order yang belum di-submit
Alternatif no. 5 pilih pilihan ke proyek untuk membuat
purchase order dengan alamat pengiriman ke proyek
tertentu.
Alternatif no. 6 pilih tombol batal untuk membatalkan input
purchase order
137

Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk membuat
purchase order.
Post condition Data purchase order akan disimpan ke dalam database dan
ditampilkan

21. Narasi Use Case Approve Purchase Order

Tabel 4.24 Narasi Use Case Approve Purchase Order

Use case name Approve Purchase Order


Use case ID 21
Aktor Direktur
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
menyetujui Purchase Order yang sudah di submit
sebelumnya.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan bagian purchasing
harus submit Purchase Order terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu Purchase Order
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Klik menu purchase 2. Menampilkan list
order purchase order
3. Klik tombol detail 4. Menampilkan detail surat
purchase order
5. Klik tombol setuju pada 6. Menyimpan ke dalam
purchase order yang dituju database
7 . Menampilkan list
purchase order
Alternate courses Alternatif no. 3 pilih tombol tidak setuju untuk tidak
menyetujui Purchase Order
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk
menyetujui purchase order.
Post condition Status purchase order akan disimpan ke dalam database dan
kemudian ditampilkan.

22. Narasi Use Case Input Penerimaan

Tabel 4.25 Narasi Use Case Input penerimaan

Use case name Input penerimaan


Use case ID 22
138

Aktor Logistik
Description Use Case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
meng-input penerimaan barang yang diterima berdasarkan
purchase order yang telah disetujui.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu penerimaan
Typical course of Aktor Action System Response
events 1. Pilih menu persediaan 2. menampikan sub menu
pusat persediaan pusat
3. Klik sub menu 4. Menampilkan list
penerimaan penerimaan
5. Klik tambah data 6. Menampilkan form
tambah penerimaan
7. Mengisi form tambah
penerimaan
8. Klik simpan 9. Menyimpan data ke
database
10. Menampilkan list
penerimaan
Alternate courses Alternatif no. 5 pilih tombol detail untuk melihat detail
penerimaan
Alternatif no. 8 pilih tombol batal untuk membatalkan input
penerimaan
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk meng-
input penerimaan
Post condition Data penerimaan akan disimpan ke dalam database, stok
persediaan pusat akan bertambah

23. Narasi Use Case Buat Surat Jalan

Tabel 4.26 Narasi Use Case Buat Surat Jalan

Use case name Buat Surat Jalan


Use case ID 23
Aktor Bagian logistik
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
membuat surat jalan yang dibuat berdasarkan purchase order
yang telah disetujui atau berdasarkan stok barang yang ada di
gudang pusat.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
139

Trigger Pengguna membuka menu surat jalan


Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Pilih menu persediaan 2. menampikan sub menu
pusat persediaan pusat
3. Klik sub menu surat jalan 4. Menampilkan list surat jalan
5. Klik tambah data 6. Menampilkan pilihan jenis
surat jalan
7. Pilih pilihan dari 8. Menampilkan form tambah
purchase order surat jalan
9. Mengisi form tambah
surat jalan
10. Klik simpan 11. Menyimpan data ke
database
12. Menampilkan list surat
jalan
Alternate courses Alternatif no. 7 pilih pilihan dari gudang untuk membuat surat
jalan dengan berdasarkan barang-barang yang tersedia di
gudang pusat
Alternatif no. 10 pilih tombol batal untuk membatalkan
pembuatan surat jalan
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk membuat
surat jalan
Post condition Data penerimaan akan disimpan ke dalam database, jika
pengguna memilih surat jalan dengan jenis dari gudang maka
stok persediaan pusat akan berkurang

24. Narasi Use Case Lihat Laporan Persediaan Pusat

Tabel 4.27 Narasi Use Case Lihat Laporan Persediaan Pusat

Use case name Lihat Laporan Persediaan Pusat


Use case ID 24
Aktor Direktur, bagian logistik¸ bagian purchasing
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
memantau stok yang tersedia dengan detail riwayat sirkulasi
material pada gudang pusat
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu persediaan pusat
Aktor Action System Response
140

Typical course of 1. Klik menu persediaan 2. Menampilkan sub menu


events pusat persediaan pusat
2. Klik sub menu persediaan 3. Menampilkan list barang
pusat yang tersimpan persediaan
pusat
4. Klik detail pada barang 5. Menampilkan detail sirkulasi
yang dituju barang
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk memantau
sirkulasi barang pada persediaan pusat
Post condition Menampilkan stok dan detail riwayat sirkulasi barang pada
persediaan pusat

25. Narasi Use Case Terima Surat Jalan

Tabel 4.28 Narasi Use Case Terima Surat Jalan

Use case name Terima surat jalan proyek


Use case ID 25
Aktor Bagian Gudang Proyek
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
menerima surat jalan dari kantor pusat yang sudah di input
sebelumnya.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login dan bagian logistik harus
input surat jalan terlebih dahulu.
Trigger Pengguna membuka menu persediaan proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu persediaan 2. Menampilkan sub menu
proyek persediaan proyek
3. Klik sub menu 4. Menampilkan list proyek
penerimaan surat jalan
5. Pilih Detail 6. Menampilkan list penerimaan
surat jalan
7. Klik tambah data 8. Menampilkan form tambah
penerimaan surat jalan
9. Mengisi form tambah
penerimaan surat jalan
10. Klik simpan 11. Menyimpan data ke database
12. Menampilkan list
penerimaan surat jalan
141

Alternate courses Alternatif no. 7 pilih tombol detail untuk melihat detail
penerimaan surat jalan
Alternatif no. 10 pilih tombol batal untuk membatalkan
penerimaan surat jalan.
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk meng-input
penerimaan proyek.
Post condition Status surat jalan akan disimpan ke dalam database dan
kemudian stok persediaan proyek akan bertambah.

26. Narasi Use Case Buat Tanda Terima

Tabel 4.29 Narasi Use Case Buat Tanda Terima

Use case name Buat Surat Jalan Proyek


Use case ID 26
Aktor Bagian Gudang Proyek
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan membuat
tanda terima
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu persedaiaan proyek
Typical course Aktor Action System Response
of events 1. Klik menu persediaan 2. Menampilkan sub menu
proyek persediaan proyek
3. Klik sub menu buat tanda 4. Menampilkan list proyek
terima
5. Pilih Detail 6. Menampilkan list tanda terima
7. Klik tambah data 8. Menampilkan form buat tanda
terima
9. Mengisi form buat tanda
terima
10. Klik simpan 11. Menyimpan data ke database
12. Menampilkan list tanda terima
Alternate Alternatif no. 7 pilih tombol detail untuk melihat detail tanda terima
courses yang sudah ada sebelumnya
Alternatif no. 10 pilih tombol batal untuk membatalkan pembuatan
tanda terima
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk membuat tanda terima
Post condition Data tanda terima akan disimpan ke dalam database, stok persediaan
proyek akan berkurang
142

27. Narasi Use Case Lihat Laporan Persediaan Proyek

Tabel 4.30 Narasi Use Case Lihat Laporan Persediaan Proyek

Use case name Lihat Laporan Persediaan Proyek


Use case ID 27
Aktor Direktur, bagian logistik¸ bagian purchasing, manajer proyek,
manajer lapangan, bagian gudang proyek
Description Use case ini menggambarkan aktor melakukan kegiatan
memantau stok yang tersedia dengan detail riwayat sirkulasi
material pada gudang proyek
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu persediaan proyek
Typical course of Aktor Action System Response
events
1. Klik menu persediaan 2. Menampilkan sub menu
proyek persediaan proyek
3. Klik sub menu persediaan 4. Menampilkan list proyek
proyek
5. Pilih tombol detail pada 6. Menampilkan list barang yang
proyek yang dituju tersimpan persediaan proyek
7. Klik detail pada barang 8. Menampilkan detail sirkulasi
yang dituju barang
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk memantau
sirkulasi barang pada persediaan proyek
Post condition Menampilkan stok dan detail riwayat sirkulasi barang pada
persediaan proyek

28. Narasi Use Case Logout

Tabel 4.31 Narasi Use Case Logout

Use case name Logout


Use case ID 28
Aktor Semua aktor
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan keluar dari sistem.
Pre condition Pengguna sistem harus sudah login.
Trigger Pengguna membuka menu nama user
Aktor Action System Response
143

Typical course of 1. Klik menu pada nama 2. Menampilkan pilihan logout


events pengguna sistem
3. Pilih logout 4. Mengakhiri sesi dan kembali
ke halaman login
Alternate courses -
Conclusion Use case ini dibuat untuk memfasilitasi user untuk mengakhiri
sesi dan keluar dari sistem.
Post condition Setelah logout, sistem akan kembali ke halaman login.

4.2.2.2 Activity Diagram

Setelah merancang use case diagram, penulis merancang urutan kegiatan dalam

proses, termasuk sekuensial dan paralel kegiatan, dan keputusan yang dibuat dalam

bentuk activity diagram yang mengacu pada perancangan use case sebelumnya.

1. Activity Diagram Login

Gambar 4.4 Activity Diagram Login


144

Gambar 4.4 menjelaskan aktivitas dari use case login. Aktor membuka

aplikasi sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman login, kemudian

aktor memasukkan username dan password. Jika username dan password yang

dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika benar,

maka akan masuk ke halaman utama.

2. Activity Diagram Ganti Password

Gambar 4.5 Activity Diagram Ganti Password

Gambar 4.5 menjelaskan aktivitas dari use case ganti password. Aktor

membuka menu nama pengguna, sistem akan merespon dengan menampilkan

pilihan menu. aktor memilih ganti password dan sistem merespon dengan

menampilkan form ganti password. Selanjutnya, aktor mengisi form tersebut.

Apabila aktor menekan tombol reset maka form akan di-reset seperti semula,

apabila aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data yang di-input
145

form tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka

akan menyimpan data.

3. Activity Diagram Edit Profil

Gambar 4.6 Activity Diagram Edit Profil

Gambar 4.6 menjelaskan aktivitas dari use case edit profil. Aktor membuka

menu nama pengguna, sistem akan merespon dengan menampilkan pilihan menu.

aktor memilih edit profil dan sistem merespon dengan menampilkan form edit

profil. Selanjutnya, aktor mengisi form tersebut. Apabila aktor menekan tombol

reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol

simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem

akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.
146

4. Activity Diagram Kelola User

Gambar 4.7 Activity Diagram Kelola User

Gambar 4.7 menjelaskan aktivitas dari use case kelola user. Aktor membuka

menu user, sistem akan merespon dengan menampilkan list data user. Untuk

menambah user, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan menampilkan

form tambah user. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol edit pada data yang

ingin diubah, dan sistem akan menampilkan form edit user. Selanjutnya, aktor

mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor menekan tombol reset maka form

akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol simpan data akan

diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem akan menampilkan

pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.


147

5. Activity Diagram Kelola Pegawai

Gambar 4.8 Activity Diagram Kelola Pegawai

Gambar 4.8 menjelaskan aktivitas dari use case kelola pegawai. Aktor

membuka menu pegawai, sistem akan merespon dengan menampilkan list data

pegawai. Untuk menambah pegawai, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem

akan menampilkan form tambah pegawai. Jika aktor ingin mengubah data pilih

tombol edit pada data yang ingin diubah, dan sistem akan menampilkan form edit

pegawai. Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor menekan

tombol reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan

tombol simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka

sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.
148

6. Activity Diagram Kelola Supplier

Gambar 4.9 Activity Diagram Kelola Supplier

Gambar 4.19 menjelaskan aktivitas dari use case kelola supplier. Aktor

membuka menu master, sistem akan menampilkan sub menu, kemudian aktor pilih

supplier, sistem akan merespon dengan menampilkan list data supplier. Untuk

menambah supplier, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan

menampilkan form tambah supplier. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol

edit pada data yang ingin diubah, dan sistem akan menampilkan form edit supplier.

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor menekan tombol

reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol

simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem

akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.
149

7. Activity Diagram Kelola Data Kategori Material

Gambar 4.10 Activity Diagram Kelola Data Kategori Material

Gambar 4.10 menjelaskan aktivitas dari use case kelola data kategori

material. Aktor membuka menu master, sistem akan menampilkan sub menu,

kemudian aktor pilih kategori material, sistem akan merespon dengan menampilkan

list data kategori material. Untuk menambah kategori material, aktor memilih

tombol tambah data, dan sistem akan menampilkan form tambah kategori material.

Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol edit pada data yang ingin diubah, dan

sistem akan menampilkan form edit kategori material. Selanjutnya, aktor mengisi

form tambah atau edit. Apabila aktor menekan tombol reset maka form akan di-

reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika

data yang di-input form tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal

dan jika valid, maka akan menyimpan data.


150

8. Activity Diagram Kelola Data Satuan

Gambar 4.11 Activity Diagram Kelola Data Satuan

Gambar 4.11 menjelaskan aktivitas dari use case kelola data satuan. Aktor

membuka menu master, sistem akan menampilkan sub menu, kemudian aktor pilih

merk, sistem akan merespon dengan menampilkan list data satuan. Untuk

menambah satuan, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan

menampilkan form tambah satuan. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol edit

pada data yang ingin diubah, dan sistem akan menampilkan form edit satuan.

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor menekan tombol

reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol

simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem

akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.
151

9. Activity Diagram Kelola Data Material

Gambar 4.12 Activity Diagram Kelola Data Material

Gambar 4.12 menjelaskan aktivitas dari use case kelola data material. Aktor

membuka menu master, sistem akan menampilkan sub menu, kemudian aktor pilih

material, sistem akan merespon dengan menampilkan list data material. Untuk

menambah material, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan

menampilkan form tambah material. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol

edit pada data yang ingin diubah, dan sistem akan menampilkan form edit material.

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor menekan tombol

reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol

simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem

akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.
152

10. Activity Diagram Kelola Proyek

Gambar 4.13 Activity Diagram Kelola Proyek

Gambar 4.13 menjelaskan aktivitas dari use case kelola proyek. Aktor

membuka menu proyek, kemudian akan tampil sub menu proyek, lalu pilih kelola

proyek. Sistem akan merespon dengan menampilkan list proyek. Untuk menghapus

proyek (proyek yang bisa dihapus adalah proyek yang belum di-submit dan yang
153

tidak disetujui), klik tombol hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi

penghapusan. Jika aktor memilih batal maka akan kembali ke halaman list proyek.

jika memilih ya maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data

tidak valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan

menghapus data. Untuk menambah proyek, aktor memilih tombol tambah data, dan

sistem akan menampilkan form tambah proyek. Jika aktor ingin mengubah data

pilih tombol detail pada data yang ingin diubah. Sistem akan menampilkan detail

proyek kemudian pilih edit, dan sistem akan menampilkan form edit proyek (proyek

yang bisa di-edit adalah proyek yang belum di-submit dan yang tidak disetujui).

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Jika aktor memilih tombol submit

sistem akan menampilkan konfirmasi submit. Jika pilih ya, sistem akan mengubah

status proyek, jika pilih tidak, akan kembali ke halaman detail proyek. Apabila aktor

menekan tombol reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor

menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak

valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan

menyimpan data.
154

11. Activity Diagram Kelola Pekerjaan Proyek

Gambar 4.14 Activity Diagram Kelola Pekerjaan Proyek

Gambar 4.14 menjelaskan aktivitas dari use case kelola pekerjaan proyek.

Aktor membuka menu proyek, kemudian akan tampil sub menu proyek, lalu pilih

kelola proyek. Sistem akan merespon dengan menampilkan list proyek. Pilih detail
155

pada proyek yang dituju, sistem akan menampilkan halaman detail proyek dan list

pekerjaan proyek. Untuk menghapus pekerjaan proyek (pekerjaan proyek yang bisa

dihapus adalah proyek yang belum di-submit dan yang tidak disetujui), klik tombol

hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Jika aktor

memilih batal maka akan kembali ke halaman list pekerjaan proyek. jika memilih

ya maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data tidak valid

sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan menghapus data.

Untuk menambah pekerjaan proyek, aktor memilih tombol tambah pekerjaan

proyek, dan sistem akan menampilkan form tambah pekerjaan proyek. Jika aktor

ingin mengubah data pilih tombol detail pada data yang ingin diubah. Sistem akan

menampilkan detail pekerjaan proyek kemudian pilih edit, dan sistem akan

menampilkan form edit pekerjaan proyek (pekerjaan proyek yang bisa di-edit

adalah proyek yang belum di-submit dan yang tidak disetujui). Selanjutnya, aktor

mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor menekan tombol reset maka form

akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol simpan data akan

diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem akan menampilkan

pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.


156

12. Activity Diagram Approve Proyek

Gambar 4.15 Activity Diagram Approve Proyek

Gambar 4.15 menjelaskan aktivitas dari use case approve proyek. Aktor

membuka menu proyek, kemudian akan tampil sub menu proyek, lalu pilih kelola

proyek. Sistem akan merespon dengan menampilkan list proyek. Kemudian aktor

memilih detail pada proyek yang ingin disetujui, dan sistem akan menampilkan

halaman detail proyek. Untuk menyetujui proyek pilih setuju, namun jika ingin

tidak menyetujuinya pilih tidak setuju. Kemudian sistem akan menyimpan status

proyek.
157

13. Activity Diagram Lihat Proyek

Gambar 4.16 Activity Diagram Lihat Proyek

Gambar 4.16 menjelaskan aktivitas dari use case lihat proyek. Aktor

membuka menu proyek, sistem akan menampilkan list proyek. Pilih tombol detail

pada proyek yang ingin dilihat, sistem akan menampilan detail proyek.

14. Activity Diagram Lihat Pekerjaan Proyek

Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Pekerjaan Proyek


158

Gambar 4.17 menjelaskan aktivitas dari use case lihat pekerjaan proyek.

Aktor membuka menu proyek, kemudian akan tampil sub menu proyek, lalu pilih

kelola proyek. Sistem akan menampilkan list proyek. Pilih tombol detail pada

proyek yang ingin dilihat, sistem akan menampilan detail proyek dan list pekerjaan

proyek. Pilih detail pada pekerjaan proyek yang ingin dilihat kemudian sistem akan

menampilkan detail pekerjaan proyek.

15. Activity Diagram Lihat Laporan Proyek

Gambar 4.18 Activity Diagram Lihat Laporan Proyek

Gambar 4.18 menjelaskan aktivitas dari use case lihat laporan proyek. Aktor

membuka menu proyek, kemudian akan tampil sub menu proyek, lalu pilih laporan

proyek. Sistem akan menampilkan list proyek. Pilih tombol detail pada proyek yang

ingin dilihat, sistem akan menampilan rekapan arus informasi sirkulasi material

pada proyek.
159

16. Activity Diagram Buat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.19 Activity Diagram Buat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.19 menjelaskan aktivitas dari use case buat surat permintaan

barang. Aktor membuka menu surat permintaan barang, sistem akan merespon

dengan menampilkan list surat permintaan barang. Untuk menghapus surat

permintaan barang (surat permintaan barang yang bisa dihapus adalah surat

permintaan barang yang belum di-submit dan yang tidak disetujui), klik tombol
160

hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Jika aktor

memilih batal maka akan kembali ke halaman list surat permintaan barang. jika

memilih ya maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data tidak

valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan menghapus

data. Untuk menambah surat permintaan barang, aktor memilih tombol tambah

data, dan sistem akan menampilkan form tambah surat permintaan barang. Jika

aktor ingin mengubah data pilih tombol detail pada data yang ingin diubah. Sistem

akan menampilkan detail surat permintaan barang kemudian pilih edit, dan sistem

akan menampilkan form edit surat permintaan barang (surat permintaan barang

yang bisa di-edit adalah surat permintaan barang yang belum di-submit dan yang

tidak disetujui). Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor

menekan tombol reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor

menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak

valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan

menyimpan data. Jika aktor memilih tombol submit sistem akan menampilkan

konfirmasi submit. Jika pilih ya, sistem akan mengubah status proyek, jika pilih

tidak, akan kembali ke halaman detail surat permintaan barang.


161

17. Activity Diagram Terima Surat Permintaan Barang

Gambar 4.20 Activity Diagram Terima Surat Permintaan Barang

Gambar 4.20 menjelaskan aktivitas dari use case terima surat permintaan

barang. Aktor membuka menu surat permintaan barang, sistem akan merespon

dengan menampilkan list surat permintaan barang. Kemudian aktor memilih detail

pada surat permintaan barang yang ingin diterima, dan sistem akan menampilkan

halaman detail surat permintaan barang. Untuk menerima surat permintaan barang

pilih terima, namun jika ingin tidak menolaknya pilih tolak. Kemudian sistem akan

menyimpan status surat permintaan barang.


162

18. Activity Diagram Approve Surat Permintaan Barang

Gambar 4.21 Activity Diagram Approve Surat Permintaan Barang

Gambar 4.21 menjelaskan aktivitas dari use case approve surat permintaan

barang. Aktor membuka menu surat permintaan barang, sistem akan merespon

dengan menampilkan list surat permintaan barang. Kemudian aktor memilih detail

pada proyek yang ingin disetujui, dan sistem akan menampilkan halaman detail

surat permintaan barang. Untuk menyetujui surat permintaan barang pilih setuju,

namun jika ingin tidak menyetujuinya pilih tidak setuju. Kemudian sistem akan

menyimpan status surat permintaan barang.


163

19. Activity Diagram Lihat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.22 Activity Diagram Lihat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.22 menjelaskan aktivitas dari use case lihat surat permintaan

barang. Aktor membuka menu surat permintaan barang, sistem akan menampilkan

list surat permintaan barang. Pilih tombol detail pada surat permintaan barang yang

ingin dilihat, sistem akan menampilan detail surat permintaan barang.


164

20. Activity Diagram Buat Purchase Order

Gambar 4.23 Activity Diagram Buat Purchase Order

Gambar 4.23 menjelaskan aktivitas dari use case buat purchase order. Aktor

membuka menu purchase order, sistem akan merespon dengan menampilkan list

purchase order. Untuk menghapus purchase order (purchase order yang bisa
165

dihapus adalah purchase order yang belum di-submit dan yang tidak disetujui), klik

tombol hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Jika

aktor memilih batal maka akan kembali ke halaman list purchase order. jika

memilih ya maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data tidak

valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan menghapus

data. Untuk menambah purchase order, aktor memilih tombol tambah data. Akan

ada pilihan pengiriman purchase order yaitu ke kantor pusat dan ke proyek, apabila

aktor sudah memilih, kemudian sistem akan menampilkan form tambah purchase

order. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol detail pada data yang ingin

diubah. Sistem akan menampilkan detail purchase order kemudian pilih edit, dan

sistem akan menampilkan form edit purchase order (purchase order yang bisa di-

edit adalah purchase order yang belum di-submit dan yang tidak disetujui).

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor menekan tombol

reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol

simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem

akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data. Jika

aktor memilih tombol submit sistem akan menampilkan konfirmasi submit. Jika

pilih ya, sistem akan mengubah status purchase order, jika pilih tidak, akan kembali

ke halaman detail purchase order.


166

21. Activity Diagram Approve Purchase Order

Gambar 4.24 Activity Diagram Approve Purchase Order

Gambar 4.24 menjelaskan aktivitas dari use case approve purchase order.

Aktor membuka menu purchase order, sistem akan merespon dengan menampilkan

list purchase order. Kemudian aktor memilih detail pada purchase order yang ingin

disetujui, dan sistem akan menampilkan halaman detail purchase order. Untuk

menyetujui purchase order pilih setuju, namun jika ingin tidak menyetujuinya pilih

tidak setuju. Kemudian sistem akan menyimpan status purchase order.


167

22. Activity Diagram Input Penerimaan

Gambar 4.25 Activity Diagram Input Penerimaan

Gambar 4.25 menjelaskan aktivitas dari use case input penerimaan. Aktor

membuka menu persediaan pusat, kemudian tampil sub menu persediaan pusat lalu

pilih penerimaan. Sistem akan merespon dengan menampilkan list penerimaan

pusat. Untuk menambah penerimaan pusat, aktor memilih tombol tambah data,

kemudian sistem akan menampilkan form tambah penerimaan pusat. Selanjutnya,

aktor mengisi form tambah. Apabila aktor menekan tombol reset maka form akan

di-reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol simpan data akan diproses.

Jika data yang di-input form tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan

gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data. Jika aktor memilih tombol detail

sistem akan menampilkan detail penerimaan.


168

23. Activity Diagram Buat Surat Jalan

Gambar 4.26 Activity Diagram Buat Surat Jalan

Gambar 4.26 menjelaskan aktivitas dari use case buat surat jalan. Aktor

membuka menu persediaan pusat, kemudian tampil sub menu persediaan pusat lalu

pilih surat jalan. Sistem akan merespon dengan menampilkan list surat jalan. Untuk

menghapus surat jalan (surat jalan yang bisa dihapus adalah surat jalan yang belum
169

difinalisasi), klik tombol hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi

penghapusan. Jika aktor memilih batal maka akan kembali ke halaman list surat

jalan. jika memilih ya maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika

data tidak valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan

menghapus data. Untuk menambah surat jalan, aktor memilih tombol tambah data.

Akan ada pilihan pengiriman surat jalan yaitu dari purchase order dan dari gudang,

apabila aktor sudah memilih, kemudian sistem akan menampilkan form tambah

surat jalan. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol detail pada data yang ingin

diubah. Sistem akan menampilkan detail surat jalan kemudian pilih edit, dan sistem

akan menampilkan form edit surat jalan (surat jalan yang bisa di-edit adalah surat

jalan yang belum difinalisasi). Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit.

Apabila aktor menekan tombol reset maka form akan di-reset seperti semula,

apabila aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data yang di-input

form tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka

akan menyimpan data. Jika aktor memilih tombol finalisasi sistem akan

menampilkan konfirmasi finalisasi. Jika pilih ya, sistem akan mengubah status surat

jalan, jika pilih tidak, akan kembali ke halaman detail surat jalan.
170

24. Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan Pusat

Gambar 4.27 Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan Pusat

Gambar 4.27 menjelaskan aktivitas dari use case monitoring persediaan

pusat. Aktor membuka menu persediaan pusat, kemudian tampil sub menu

persediaan pusat lalu pilih persediaan pisat. Sistem akan menampilkan list

persediaan pusat. Pilih tombol detail pada persediaan pusat yang ingin dilihat,

sistem akan menampilan detail sirkulasi material pada persediaan pusat.


171

25. Activity Diagram Terima Surat Jalan

Gambar 4.28 Activity Diagram Terima Surat Jalan

Gambar 4.28 menjelaskan aktivitas dari use case menerima surat jalan. Aktor

membuka menu persediaan proyek, kemudian tampil sub menu persediaan proyek,

pilih terima surat jalan. Sistem akan merespon dengan menampilkan list proyek

kemudian pilih detail pada proyek yang dituju dan sistem akan menampilkan list

penerimaan. Untuk menambah penerimaan, aktor memilih tombol tambah data,

kemudian sistem akan menampilkan form tambah penerimaan. Selanjutnya, aktor


172

mengisi form tambah. Apabila aktor menekan tombol reset maka form akan di-

reset seperti semula, apabila aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika

data yang di-input form tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal

dan jika valid, maka akan menyimpan data. Jika aktor memilih tombol detail sistem

akan menampilkan detail penerimaan.

26. Activity Diagram Buat Tanda Terima

Gambar 4.29 Activity Diagram Buat Tanda Terima


173

Gambar 4.29 menjelaskan aktivitas dari use case buat tanda terima. Aktor

membuka menu persediaan proyek, kemudian tampil sub menu persediaan proyek,

pilih terima tanda terima. Sistem akan merespon dengan menampilkan list proyek

kemudian pilih detail pada proyek yang dituju dan sistem akan menampilkan list

penerimaan. Untuk menghapus tanda terima (tanda terima yang bisa dihapus adalah

surat jalan proyek yang belum difinalisasi), klik tombol hapus kemudian sistem

akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Jika aktor memilih batal maka akan

kembali ke halaman list tanda terima. jika memilih ya maka sistem akan

memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data tidak valid sistem akan

menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan menghapus data. Untuk

menambah tanda terima, aktor memilih tombol tambah data. Sistem akan

menampilkan form tambah tanda terima. Jika aktor ingin mengubah data pilih

tombol detail pada data yang ingin diubah. Sistem akan menampilkan detail tanda

terima kemudian pilih edit, dan sistem akan menampilkan form edit surat jalan

proyek (surat jalan proyek yang bisa di-edit adalah tanda terima yang belum

difinalisasi). Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Apabila aktor

menekan tombol reset maka form akan di-reset seperti semula, apabila aktor

menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data yang di-input form tidak

valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan

menyimpan data. Jika aktor memilih tombol finalisasi sistem akan menampilkan

konfirmasi finalisasi. Jika pilih ya, sistem akan mengubah status tanda terima, jika

pilih tidak, akan kembali ke halaman detail tanda terima.


174

27. Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan Proyek

Gambar 4.30 Activity Diagram Lihat Laporan Persediaan Proyek

Gambar 4.30 menjelaskan aktivitas dari use case lihat laporan persediaan

proyek. Aktor membuka menu persediaan proyek, kemudian tampil sub menu

persediaan proyek, pilih persediaan proyek. Sistem akan merespon dengan

menampilkan list proyek kemudian pilih detail pada proyek yang dituju dan sistem

akan menampilkan data persediaan proyek. Pilih tombol detail pada salah satu

material yang ingin dilihat, sistem akan menampilan detail sirkulasi material pada

persediaan proyek.
175

28. Activity Diagram Logout

Gambar 4.31 Activity Diagram Logout

Gambar 4.31 menjelaskan aktivitas dari use case logout. Aktor membuka

menu nama pengguna, sistem akan merespon dengan menampilkan pilihan menu.

Aktor memilih logout dan sistem akan memproses logout kemudian menampilkan

halaman login.

4.2.3 Structural Modeling

Model struktural menggambarkan struktur objek yang mendukung proses

bisnis dalam suatu organisasi. Selama analisis, model struktural menyajikan struktur

logis dari objek tanpa menunjukkan bagaimana mereka disimpan, dibuat, atau

dimanipulasi sehingga analis dapat fokus pada bisnis, tanpa terganggu oleh rincian

teknis. Kemudian selama desain, model struktural diperbarui untuk mencerminkan

dengan tepat bagaimana objek akan disimpan dalam database dan file.
176

4.2.3.1 Object Identification

Setelah merancang use case diagram dan activity diagram, peneliti

mengidentifikasi kata-kata benda yang berpotensi menjadi objek-objek pada use

case diagram dan activity diagram untuk membuat class diagram .

Tabel 4.32 Daftar objek yang berpotensial

Admin Kategori material


Bagian Gudang Proyek Login
Bagian Logistik Logout
Bagian Purchasing Manajer lapangan
Direktur Manajer proyek
Form Kategori Material Material
Form Kebutuhan Proyek Password
Form Login Pekerjaan Proyek
Form Material Penerimaan
Form Pekerjaan Proyek Penerimaan Surat Jalan
Form Penerimaan Persediaan Proyek
Form Penerimaan Surat Jalan Persediaan Pusat
Form Persediaan Proyek Proyek
Form Persediaan Pusat Purchase Order
Form Proyek Satuan
Form Purchase Order Surat jalan
Form Satuan Surat Permintaan Barang
Form Supplier Supplier
Form Surat jalan Tanda Terima
Form Surat Permintaan Barang User
Form Tanda Terima Username
Form User

Berikut adalah proses dari analisis daftar objek potensial:

Tabel 4.33 Tabel Seleksi Objek yang berpotensial

Potential Object Cek Alasan


Admin √ Data user sebagai admin
Bagian Gudang Proyek √ Data user sebagai gudang proyek
Bagian Logistik √ Data user sebagai logistik
Bagian Purchasing √ Data user sebagai purchasing
Direktur √ Data user sebagai direktur
Form Kategori material x Tampilan interface
Form Kebutuhan proyek x Tampilan interface
177

Form Login x Tampilan interface


Form Material x Tampilan interface
Form Pekerjaan proyek x Tampilan interface
Form Penerimaan x Tampilan interface
Form Penerimaan Surat Jalan x Tampilan interface
Form Persediaan Proyek x Tampilan interface
Form Persediaan Pusat x Tampilan interface
Form Proyek x Tampilan interface
Form Purchase Order x Tampilan interface
Form Satuan x Tampilan interface
Form Supplier x Tampilan interface
Form Surat Jalan x Tampilan interface
Form Surat Permintaan Barang x Tampilan interface
Form Tanda Terima x Tampilan interface
Form User x Tampilan interface
Kategori Material √ Bagian penting daripada sistem
Login x Tidak relevan karena berupa aktivitas
Logout x Tidak relevan karena berupa aktivitas
Manajer lapangan √ Data user sebagai manajer lapangan
Manajer proyek √ Data user sebagai manajer proyek
Material √ Bagian penting daripada sistem
Password x Merupakan atribut dari objek user
Pekerjaan proyek √ Bagian penting daripada sistem
Penerimaan √ Bagian penting daripada sistem
Penerimaan Surat Jalan √ Bagian penting daripada sistem
Persediaan Proyek √ Bagian penting daripada sistem
Persediaan Pusat √ Bagian penting daripada sistem
Proyek √ Bagian penting daripada sistem
Purchase Order √ Bagian penting daripada sistem
Satuan √ Bagian penting daripada sistem
Supplier √ Bagian penting daripada sistem
Surat jalan √ Bagian penting daripada sistem
Surat permintaan barang √ Bagian penting daripada sistem
Tanda Terima √ Bagian penting daripada sistem
User √ Data pengguna sistem

maka didapat objek yang diusulkan sebagai berikut:

Tabel 4.34 Daftar Objek yang Diusulkan

Proposed Object List


Admin
178

Direktur
Bagian Gudang Proyek
Kategori material
Bagian Logistik
Manajer Lapangan
Manajer Proyek
Material
Pekerjaan proyek
Penerimaan
Penerimaan Surat Jalan
Persediaan proyek
Persediaan pusat
Purchase Order
Proyek
Purchasing
Satuan
Surat Permintaan Barang
Supplier
Surat jalan
Tanda Terima
User
Plus
Kecamatan
Kota
Provinsi

4.2.3.2 Class Diagram

Dari daftar-daftar objek yang diusulkan, dibentuklah Class Diagram yang

memiliki 25 kelas yang tergambar pada Gambar 4.3 berikut:


179

Gambar 4.32 Class Diagram

Class user merupakan generalisasi dari class ManajerLapangan,

BagianPurchasing, BagianLogistik, Direktur, BagianGudangProyek, Admin, dan

ManajerProyek.

Class user memiliki hubungan multiplicity terhadap class

SuratPermintaanBarang satu ke satu atau lebih yaitu satu user dapat mengelola satu

atau lebih SuratPermintaanBarang.


180

Class user memiliki hubungan multiplicity terhadap class TandaTerima satu

ke satu atau lebih yaitu satu user dapat mengelola satu atau lebih TandaTerima.

Class user memiliki hubungan multiplicity terhadap class Proyek banyak ke

satu atau lebih yaitu banyak user dapat dimiliki oleh satu atau lebih proyek.

Class user memiliki hubungan multiplicity terhadap class

PenerimaanSuratJalan satu ke satu atau lebih yaitu satu user dapat mengelola satu

atau lebih PenerimaanSuratJalan.

Class user memiliki hubungan multiplicity terhadap class SuratJalan satu ke

satu atau lebih yaitu satu user dapat mengelola satu atau lebih SuratJalan.

Class user memiliki hubungan multiplicity terhadap class Penerimaan satu ke

satu atau lebih yaitu satu user dapat mengelola satu atau lebih Penerimaan.

Class user memiliki hubungan multiplicity terhadap class PurchaseOrder

satu ke satu atau lebih yaitu satu user dapat mengelola satu atau lebih

PurchaseOrder.

Class ManajerLapangan memiliki hubungan multiplicity terhadap class

kecamatan satu atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih ManajerLapangan memiliki

satu kecamatan.

Class BagianPurchasing memiliki hubungan multiplicity terhadap class

kecamatan satu atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih BagianPurchasing memiliki

satu kecamatan.

Class BagianLogistik memiliki hubungan multiplicity terhadap class

kecamatan satu atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih BagianLogistik memiliki

satu kecamatan
181

Class Direktur memiliki hubungan multiplicity terhadap class kecamatan satu

atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih Direktur memiliki satu kecamatan.

Class BagianGudangProyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class

kecamatan satu atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih BagianGudangProyek

memiliki satu kecamatan.

Class Admin memiliki hubungan multiplicity terhadap class kecamatan satu

atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih Admin memiliki satu kecamatan.

Class ManajerProyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class

kecamatan satu atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih ManajerProyek memiliki

satu kecamatan.

Class PersediaanPusat memiliki hubungan multiplicity terhadap class

Penerimaan nol atau lebih ke satu atau lebih yaitu nol atau lebih PersediaanPusat

dapat dipengaruhi satu atau lebih Penerimaan.

Class PersediaanPusat memiliki hubungan multiplicity terhadap class

SuratJalan nol atau lebih ke satu atau lebih yaitu nol atau lebih PersediaanPusat

dapat dipengaruhi oleh satu atau lebih SuratJalan.

Class PersediaanPusat memiliki hubungan multiplicity terhadap class

Material satu atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih PersediaanPusat mempunyai

satu Material.

Class KategoriMaterial memiliki hubungan multiplicity terhadap class

Material satu ke satu atau lebih yaitu satu KategoriMaterial mempunyai satu atau

lebih Material.
182

Class Satuan memiliki hubungan multiplicity terhadap class Material satu ke

satu atau lebih yaitu satu Satuan mempunyai satu atau lebih Material.

Class Material memiliki hubungan multiplicity terhadap class PurchaseOrder

satu atau lebih ke satu atau lebih yaitu satu atau lebih Material dimiliki oleh satu

atau lebih PurchaseOrder.

Class Material memiliki hubungan multiplicity terhadap class

SuratPermintaanBarang satu atau lebih ke satu atau lebih yaitu satu atau lebih

Material dimiliki oleh satu atau lebih SuratPermintaanBarang.

Class Material memiliki hubungan multiplicity terhadap class

PersediaanProyek satu ke satu atau lebih yaitu satu Material dimiliki oleh satu atau

lebih PersediaanProyek.

Class Material memiliki hubungan multiplicity terhadap class

PekerjaanProyek satu atau lebih ke satu atau lebih yaitu satu atau lebih Material

dimiliki oleh satu atau lebih PekerjaanProyek.

Class Material memiliki hubungan multiplicity terhadap class SuratJalan satu

atau lebih ke satu atau lebih yaitu satu atau lebih Material dimiliki oleh satu atau

lebih SuratJalan.

Class Supplier memiliki hubungan multiplicity terhadap class kecamatan satu

atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih Supplier mempunyai satu kecamatan.

Class PurchaseOrder memiliki hubungan multiplicity terhadap class Supplier

satu ke satu yaitu satu PurchaseOrder mempunyai satu Supplier.


183

Class PurchaseOrder memiliki hubungan multiplicity terhadap class

kecamatan satu atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih PurchaseOrder mempunyai

satu kecamatan.

Class suratpermintaanbarang memiliki hubungan multiplicity terhadap class

PurchaseOrder satu ke satu atau lebih yaitu satu suratpermintaanbarang memiliki

satu atau lebih PurchaseOrder.

Class PurchaseOrder memiliki hubungan multiplicity terhadap class

SuratJalan satu ke nol atau satu yaitu satu PurchaseOrder memiliki nol atau satu

SuratJalan.

Class PurchaseOrder memiliki hubungan multiplicity terhadap class

Penerimaan satu ke nol atau lebih yaitu satu PurchaseOrder memiliki nol atau lebih

Penerimaan.

Class PekerjaanProyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class

SuratPermintaanBarang satu ke satu atau lebih yaitu satu PekerjaanProyek dimiliki

oleh satu atau lebih SuratPermintaanBarang.

Class Proyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class PekerjaanProyek

satu ke satu atau lebih yaitu satu Proyek mempunyai satu atau lebih

PekerjaanProyek.

Class proyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class kecamatan satu

atau lebih ke satu yaitu satu atau lebih proyek mempunyai satu kecamatan.

Class Proyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class

PersediaanProyek satu ke satu atau lebih yaitu satu Proyek mempunyai satu atau

lebih PersediaanProyek.
184

Class Suratpermintaanbarang memiliki hubungan multiplicity terhadap class

suratjalan satu ke satu atau lebih yaitu satu suratpermintaanbarang mempunyai satu

atau lebih suratjalan.

Class Proyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class TandaTerima

satu ke satu atau lebih yaitu satu Proyek mempunyai satu atau lebih TandaTerima.

Class Proyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class

PenerimaanSuratJalan satu ke satu atau lebih yaitu satu Proyek mempunyai satu

atau lebih PenerimaanSuratJalan.

Class PersediaanProyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class

TandaTerima nol atau lebih ke satu atau lebih yaitu nol atau lebih PersediaanProyek

dimiliki oleh satu atau lebih TandaTerima.

Class PersediaanProyek memiliki hubungan multiplicity terhadap class

PenerimaanSuratJalan nol atau lebih ke satu atau lebih yaitu nol atau lebih

PersediaanProyek dimiliki satu atau lebih PenerimaanSuratJalan.

Class PenerimaanSuratJalan memiliki hubungan multiplicity terhadap class

SuratJalan satu ke satu yaitu satu PenerimaanSuratJalan mempunyai satu

SuratJalan.

Class TandaTerima memiliki hubungan multiplicity terhadap class Material

satu atau lebih ke satu atau lebih yaitu satu atau lebih TandaTerima mempunyai

satu atau lebih Material.


185

4.2.4 Behavioral Modeling

Salah satu tujuan utama dari model perilaku adalah untuk menunjukkan

bagaimana objek yang mendasari dalam domain masalah akan bekerja sama untuk

membentuk kolaborasi untuk mendukung setiap use case. Pada tahap ini, peneliti

menggunakan sequence diagram dan matriks CRUD.

4.2.4.1 Sequence Diagram

Dalam pemodelan perilaku, peneliti merancang desain model interaksi,

hubungan dan metode dari objek dalam sistem dalam bentuk sequence diagram

yang berasal dari analisis use case.

1. Sequence Diagram Login

Gambar 4.33 Sequence Diagram Login


186

Gambar 4.33 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

memasuki halaman utama dengan melakukan login terlebih dahulu. Aktor

membuka aplikasi sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman login,

kemudian aktor memasukkan username dan password. Kemudian sistem akan

mengecek database apakah username dan password benar atau salah. Jika

username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan

pesan gagal dan jika benar, maka akan masuk ke halaman utama.

2. Sequence Diagram Ganti Password

Gambar 4.34 Sequence Diagram Ganti Password

Gambar 4.34 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengganti password. Aktor memilih menu ganti password dan sistem akan

mengecek database kemudian menampilkan form ganti password. Selanjutnya,


187

aktor mengisi form tersebut. Sistem akan mengecek password yang di input pada

database. Jika data tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan

jika valid, maka akan menyimpan data.

3. Sequence Diagram Edit Profil

Gambar 4.35 Sequence Diagram Edit Profil

Gambar 4.37 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengedit profil. Aktor memilih edit profil dan sistem dan sistem akan mengecek

database kemudian menampilkan form edit profil. Selanjutnya, aktor mengisi form

tersebut. Jika data tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika

valid, maka akan menyimpan data.


188

4. Sequence Diagram Kelola User

Gambar 4.36 Sequence Diagram Kelola User

Gambar 4.36 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola user. Aktor membuka menu user, sistem akan merespon dengan

mengambil data user pada database dan menampilkan list data user. Untuk

menambah user, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan mengambil
189

data level dan data pegawai pada database kemudian menampilkan form tambah

user. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol edit pada data yang ingin diubah,

dan sistem akan akan mengambil data user, data level dan data pegawai pada

database kemudian menampilkan form edit user. Selanjutnya, aktor mengisi form

tambah atau edit. Aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data tidak

valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan

menyimpan data.
190

5. Sequence Diagram Kelola Pegawai

Gambar 4.37 Sequence Diagram Kelola Pegawai

Gambar 4.37 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola pegawai. Aktor membuka menu pegawai, sistem akan merespon dengan

mengambil data pegawai pada database dan menampilkan list data pegawai. Untuk
191

menambah pegawai, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan

mengambil data jabatan pada database kemudian menampilkan form tambah user.

Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol edit pada data yang ingin diubah, dan

sistem akan akan mengambil data pegawai, dan data jabatan pada database

kemudian menampilkan form edit pegawai. Selanjutnya, aktor mengisi form tambah

atau edit. Aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data tidak valid,

maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan

data.
192

6. Sequence Diagram Kelola Supplier

Gambar 4.38 Sequence Diagram Kelola Supplier


Gambar 4.38 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola supplier. Aktor membuka menu master supplier, sistem akan merespon

dengan mengambil data supplier pada database dan menampilkan list data supplier.

Untuk menambah supplier, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan
193

menampilkan form tambah supplier. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol

edit pada data yang ingin diubah, dan sistem akan akan mengambil data supplier

kemudian menampilkan form edit supplier. Selanjutnya, aktor mengisi form tambah

atau edit. Aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data tidak valid,

maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan

data.
194

7. Sequence Diagram Kelola Data Kategori Material

Gambar 4.39 Sequence Diagram Kelola Kategori Material

Gambar 4.39 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola kategori material. Aktor membuka menu master kategori material,

sistem akan merespon dengan mengambil data kategori material pada database dan
195

menampilkan list data kategori material. Untuk menambah kategori material, aktor

memilih tombol tambah data, dan sistem akan menampilkan form tambah kategori

material. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol edit pada data yang ingin

diubah, dan sistem akan akan mengambil data kategori material kemudian

menampilkan form edit kategori material. Selanjutnya, aktor mengisi form tambah

atau edit. Aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data tidak valid,

maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan

data.
196

8. Sequence Diagram Kelola Data Satuan

Gambar 4.40 Sequence Diagram Kelola Data Satuan

Gambar 4.40 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola satuan. Aktor membuka menu master satuan, sistem akan merespon

dengan mengambil data satuan pada database dan menampilkan list data satuan.
197

Untuk menambah satuan, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan

menampilkan form tambah satuan. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol

edit pada data yang ingin diubah, dan sistem akan akan mengambil data satuan

kemudian menampilkan form edit satuan. Selanjutnya, aktor mengisi form tambah

atau edit. Aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data tidak valid,

maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan

data.
198

9. Sequence Diagram Kelola Data Material

Gambar 4.41 Sequence Diagram Kelola Data Material

Gambar 4.41 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola material. Aktor membuka menu master material, sistem akan merespon

dengan mengambil data kategori material, data satuan dan data material pada
199

database dan menampilkan list data material. Untuk menambah material, aktor

memilih tombol tambah data, dan sistem akan mengambil data tipe material, data

jenis material, data merk, data satuan dan menampilkan form tambah jenis

material. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol edit pada data yang ingin

diubah, dan sistem akan akan mengambil data tipe material, data jenis material, data

merk, data satuan dan data material kemudian menampilkan form edit material.

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Aktor menekan tombol simpan

data akan diproses. Jika data tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan

gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.


200

10. Sequence Diagram Kelola Proyek

Gambar 4.42 Sequence Diagram Kelola Proyek


201

Gambar 4.42 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola proyek. Aktor membuka menu proyek, sistem akan merespon dengan

mengambil data proyek pada database dan menampilkan list proyek. Untuk

menghapus proyek (proyek yang bisa dihapus adalah proyek yang belum di-submit

dan yang tidak disetujui), klik tombol hapus kemudian sistem akan menampilkan

konfirmasi penghapusan. Aktor memilih “ok” maka sistem sistem akan

memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data tidak valid sistem akan

menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan menghapus data. Untuk

menambah proyek, aktor memilih tombol tambah data, dan sistem akan mengambil

data user pada database kemudian menampilkan form tambah proyek. Jika aktor

ingin mengubah data pilih tombol detail pada data yang ingin diubah. Sistem akan

mengambil data proyek, data user-proyek dan data user lalu menampilkan detail

proyek kemudian pilih edit, dan sistem akan menampilkan form edit proyek (proyek

yang bisa di-edit adalah proyek yang belum di-submit dan yang tidak disetujui).

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Aktor menekan tombol simpan

data akan diproses. Jika tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal

dan jika valid, maka akan menyimpan data. Jika aktor memilih tombol detail sistem

akan menampilkan detail proyek dan akan ada pilihan submit, jika aktor memilih

tombol submit sistem akan menampilkan konfirmasi submit. Aktor memilih “ok”

sistem akan mengubah status proyek.


202

11. Sequence Diagram Kelola Pekerjaan Proyek

Gambar 4.43 Sequence Diagram Kelola Pekerjaan Proyek


203

Gambar 4.43 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengelola pekerjaan proyek. Aktor membuka menu proyek, sistem akan merespon

dengan mengambil data proyek dari database kemudian menampilkan list proyek.

Pilih detail pada proyek yang dituju, sistem akan mengambil data proyek dan data

pekerjaan proyek dari database dan menampilkan halaman detail proyek dan list

pekerjaan proyek. Untuk menghapus pekerjaan proyek (pekerjaan proyek yang bisa

dihapus adalah proyek yang belum di-submit dan yang tidak disetujui), klik tombol

hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Aktor

memilih “ok” maka sistem akan maka sistem akan memvalidasi data yang ingin

dihapus, jika data tidak valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data

valid akan menghapus data. Untuk menambah pekerjaan proyek, aktor memilih

tombol tambah pekerjaan proyek, dan sistem akan mengambil data material dari

database kemudian menampilkan form tambah pekerjaan proyek. Jika aktor ingin

mengubah data pilih tombol detail pada data yang ingin diubah. Sistem akan sistem

akan mengambil data material, data detail pekerjaan proyek dan data pekerjaan

proyek dari database kemudian menampilkan detail pekerjaan proyek kemudian

pilih edit, dan sistem akan menampilkan form edit pekerjaan proyek (pekerjaan

proyek yang bisa di-edit adalah proyek yang belum di-submit dan yang tidak

disetujui). Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Aktor menekan

tombol simpan data akan diproses. Jika data valid, maka sistem akan menampilkan

pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data.


204

12. Sequence Diagram Approve Proyek

Gambar 4.44 Sequence Diagram Approve Proyek

Gambar 4.44 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

approve proyek. Aktor membuka menu proyek, sistem akan merespon dengan

mengambil data proyek dari database menampilkan list proyek. Kemudian aktor

memilih detail pada proyek yang ingin disetujui, dan sistem akan mengambil data

proyek, data user-proyek dan data user dari database lalu menampilkan halaman

detail proyek. Untuk menyetujui proyek pilih setuju, namun jika ingin tidak

menyetujuinya pilih tidak setuju. Sistem akan menampilkan konfimasi approve.

Aktor memilih “ok” sistem akan mengubah status proyek.


205

13. Sequence Diagram Lihat Proyek

Gambar 4.45 Sequence Diagram Lihat Proyek

Gambar 4.45 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

melihat proyek. Aktor membuka menu proyek, sistem akan merespon dengan

mengambil data proyek pada database dan menampilkan list proyek. Untuk melihat

detail proyek pilih tombol detail sistem akan mengambil data proyek, data user-

proyek, dan data user pada database kemudian menampilkannya.


206

14. Sequence Diagram Lihat Pekerjaan Proyek

Gambar 4.46 Sequence Diagram Lihat Pekerjaan Proyek

Gambar 4.46 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor melihat

pekerjaan proyek. Aktor membuka menu proyek, sistem akan merespon dengan

mengambil data proyek dari database dan menampilkan list proyek. Pilih detail sistem

akan mengambil data proyek, dan data pekerjaan proyek pada database kemudian

menampilkan list pekerjaan proyek. Untuk melihat detail pekerjaan proyek pilih

tombol detail lalu sistem akan mengambil data pekerjaan proyek, data detail pekerjaan

proyek, dan data material dari database kemudian menampilkannya.


207

15. Sequence Diagram Lihat Laporan Proyek

Gambar 4.47 Sequence Diagram Lihat Laporan Proyek

Gambar 4.47 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor melihat

laporan proyek. Aktor membuka menu laporan proyek, sistem akan merespon dengan

mengambil data proyek dari database dan menampilkan list proyek. Pilih detail sistem

akan mengambil data proyek, pekerjaan proyek data user, surat permintaan barang, tanda

terima dan penerimaan surat jalan pada database kemudian menampilkan list pekerjaan

proyek. Untuk melihat detail pekerjaan proyek pilih tombol detail lalu sistem akan

mengambil data pekerjaan proyek, data detail pekerjaan proyek, dan data material dari

database kemudian menampilkannya.


208

16. Sequence Diagram Buat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.48 Sequence Diagram Buat Surat Permintaan Barang


209

Gambar 4.48 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor membuat

Surat Permintaan Barang. Aktor membuka menu Surat Permintaan Barang, sistem

akan merespon dengan dengan mengambil data proyek dan data Surat Permintaan

Barang pada database kemudian menampilkan list Surat Permintaan Barang. Untuk

menghapus Surat Permintaan Barang (Surat Permintaan Barang yang bisa dihapus

adalah Surat Permintaan Barang yang belum di-submit dan yang tidak disetujui), klik

tombol hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Aktor

memilih “ok” maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data tidak

valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan menghapus data.

Untuk menambah Surat Permintaan Barang, aktor memilih tombol tambah data, dan

sistem akan mengambil data proyek dan data material dari database lalu menampilkan

form tambah Surat Permintaan Barang. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol

detail pada data yang ingin diubah. Sistem akan menampilkan detail Surat Permintaan

Barang kemudian pilih edit, dan sistem akan mengambil data Surat Permintaan Barang,

data proyek dan data material dari database lalu menampilkan form edit Surat

Permintaan Barang (Surat Permintaan Barang yang bisa di-edit adalah Surat

Permintaan Barang yang belum di-submit dan yang tidak disetujui). Selanjutnya, aktor

mengisi form tambah atau edit. Aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika

valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan

menyimpan data. Jika aktor memilih tombol detail sistem akan menampilkan detail

surat permintaan barang dan akan ada pilihan submit jika aktor memilih tombol submit

sistem akan menampilkan konfirmasi submit. Aktor memilih “ok” sistem akan

mengubah status surat permintaan barang.


210

17. Sequence Diagram Terima Surat Permintaan Barang

Gambar 4.49 Sequence Diagram Terima Surat Permintaan Barang

Gambar 4.49 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

menerima Surat Permintaan Barang. Aktor membuka menu Surat Permintaan

Barang, sistem akan merespon dengan dengan mengambil data proyek dan data

Surat Permintaan Barang pada database kemudian menampilkan list Surat

Permintaan Barang. Kemudian aktor memilih detail pada Surat Permintaan Barang

yang ingin diterima, dan sistem akan mengambil data Surat Permintaan Barang,

data detail Surat Permintaan Barang dan data material dari database lalu

menampilkan halaman detail Surat Permintaan Barang. Untuk menerima proyek

pilih terima, namun jika ingin tidak menyetujuinya pilih tolak. Sistem akan

menampilkan konfimasi terima. Aktor memilih “ok” sistem akan mengubah status

Surat Permintaan Barang.


211

18. Sequence Diagram Approve Surat Permintaan Barang

Gambar 4.50 Sequence Diagram Approve Surat Permintaan Barang

Gambar 4.50 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

mengapprove Surat Permintaan Barang. Aktor membuka menu Surat Permintaan

Barang, sistem akan merespon dengan dengan mengambil data proyek dan data

Surat Permintaan Barang pada database kemudian menampilkan list Surat

Permintaan Barang. Kemudian aktor memilih detail pada Surat Permintaan Barang

yang ingin disetujui, dan sistem akan mengambil data Surat Permintaan Barang,

data detail Surat Permintaan Barang dan data material dari database lalu

menampilkan halaman detail Surat Permintaan Barang. Untuk men approve proyek

pilih setuju, namun jika ingin tidak menyetujuinya pilih tidak setuju. Sistem akan

menampilkan konfimasi approve. Aktor memilih “ok” sistem akan mengubah

status Surat Permintaan Barang.


212

19. Sequence Diagram Lihat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.51 Sequence Diagram Lihat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.51 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

melihat Surat Permintaan Barang. Aktor membuka menu Surat Permintaan Barang,

sistem akan merespon dengan dengan mengambil data proyek dan data Surat

Permintaan Barang pada database kemudian menampilkan list Surat Permintaan

Barang. Kemudian aktor memilih detail pada Surat Permintaan Barang yang ingin

dilihat secara detail, dan sistem akan mengambil data Surat Permintaan Barang,

data detail Surat Permintaan Barang dan data material dari database lalu

menampilkan halaman detail Surat Permintaan Barang.


213

20. Sequence Diagram Buat Purchase Order

Gambar 4.52 Sequence Diagram Buat Purchase Order


214

Gambar 4.52 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

membuat Purchase Order. Aktor membuka menu purchase order, sistem akan

merespon dengan mengambil data Purchase Order dari database lalu menampilkan

list purchase order. Untuk menghapus purchase order (purchase order yang bisa

dihapus adalah purchase order yang belum di-submit dan yang tidak disetujui), klik

tombol hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Aktor

memilih “Ok” maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data

tidak valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan

menghapus data. Untuk menambah purchase order, aktor memilih tombol tambah

data. Akan ada pilihan pengiriman purchase order yaitu ke kantor pusat dan ke

proyek, apabila aktor sudah memilih, kemudian sistem akan mengambil data

material dari database lalu menampilkan form tambah purchase order. Jika aktor

ingin mengubah data pilih tombol detail pada data yang ingin diubah. Sistem akan

mengambil data Purchase Order, detail Purchase Order dan data material dari

database lalu menampilkan detail purchase order kemudian pilih edit, dan sistem

akan menampilkan form edit purchase order (purchase order yang bisa di-edit

adalah purchase order yang belum di-submit dan yang tidak disetujui). Selanjutnya,

aktor mengisi form tambah atau edit. Aktor menekan tombol simpan data akan

diproses. Jika data tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika

valid, maka akan menyimpan data. Jika aktor memilih tombol detail sistem akan

menampilkan detail purchase order dan akan ada pilihan submit, jika aktor

memilih tombol submit sistem akan menampilkan konfirmasi submit. Aktor

memilih “ok” sistem akan mengubah status purchase order.


215

21. Sequence Diagram Approve Purchase Order

Gambar 4.53 Sequence Diagram Approve Purchase Order

Gambar 4.53 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

approve Purchase Order. Aktor membuka menu purchase order, sistem akan

merespon dengan mengambil data proyek dari database menampilkan list Purchase

Order. Kemudian aktor memilih detail pada Purchase Order yang ingin disetujui,

dan sistem akan mengambil data Purchase Order, data detail Purchase Order dan

data material dari database lalu menampilkan halaman detail Purchase Order.

Untuk menyetujui Purchase Order pilih setuju, namun jika ingin tidak

menyetujuinya pilih tidak setuju. Sistem akan menampilkan konfimasi approve.

Aktor memilih “ok” sistem akan mengubah status Purchase Order.


216

22. Sequence Diagram Input Penerimaan

Gambar 4.54 Sequence Diagram Input Penerimaan

Gambar 4.54 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor meng-

input penerimaan. Aktor membuka menu penerimaan pusat, sistem akan merespon

dengan mengambil data penerimaan pusat dari database lalu menampilkan list

penerimaan pusat. Untuk menambah penerimaan pusat, aktor memilih tombol

tambah data, kemudian sistem akan dengan mengambil data Purchase Order dan

data material dari database lalu menampilkan form tambah penerimaan pusat.

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah. Aktor menekan tombol simpan data akan

diproses. Jika data tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika

valid, maka akan menyimpan data dan menambah stock persediaan pusat. Jika aktor

memilih tombol detail sistem akan mengambil data penerimaan pusat, data

Purchase Order, dan data material dari database lalu menampilkan detail

penerimaan.
217

23. Sequence Diagram Buat Surat Jalan

Gambar 4.55 Sequence Diagram Buat Surat Jalan


218

Gambar 4.55 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

membuat surat jalan. Aktor membuka menu surat jalan, sistem akan merespon

dengan mengambil data surat jalan dari database lalu menampilkan list surat jalan.

Untuk menghapus surat jalan (surat jalan yang bisa dihapus adalah surat jalan yang

belum difinalisasi), klik tombol hapus kemudian sistem akan menampilkan

konfirmasi penghapusan. Aktor pilih “OK” maka sistem akan memvalidasi data

yang ingin dihapus, jika data tidak valid sistem akan menampilkan pesan gagal dan

jika data valid akan menghapus data. Untuk menambah surat jalan, aktor memilih

tombol tambah data. Akan ada pilihan pengiriman purchase order yaitu ke dari

Purchase Order dan dari gudang, apabila aktor sudah memilih, kemudian sistem

akan mengambil data material dan data proyek dari database lalu menampilkan

form tambah surat jalan. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol detail pada

data yang ingin diubah. Sistem akan mengambil data surat jalan, detail surat jalan,

data Purchase Order, data material dan data proyek dari database lalu

menampilkan detail surat jalan kemudian pilih edit, dan sistem akan menampilkan

form edit surat jalan (surat jalan yang bisa di-edit adalah surat jalan yang belum

difinalisasi). Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Aktor menekan

tombol simpan data akan diproses. Jika tidak valid, maka sistem akan menampilkan

pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan data. Jika aktor memilih tombol

detail sistem akan menampilkan detail surat jalan dan akan ada pilihan finalisasi,

jika aktor memilih tombol finalisasi sistem akan menampilkan konfirmasi

finalisasi. Aktor pilih ”ok”, sistem akan mengubah status surat jalan dan

mengurangi stock persediaan pusat.


219

24. Sequence Diagram Lihat Laporan Persediaan Pusat

Gambar 4.56 Sequence Diagram Lihat Laporan Persediaan Pusat

Gambar 4.56 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

melihat laporan persediaan pusat. Aktor membuka menu persediaan pusat, sistem

akan mengambil data persediaan pusat, data material dari database lalu

menampilkan list persediaan pusat. Pilih tombol detail pada persediaan pusat yang

ingin dilihat, sistem akan mengambil data persediaan pusat, data penerimaan, data

surat jalan dan data material dari database lalu menampilkan detail sirkulasi

material pada persediaan pusat.


220

25. Sequence Diagram Terima Surat jalan

Gambar 4.57 Sequence Diagram Terima Surat Jalan

Gambar 4.57 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

menerima surat jalan. Aktor membuka menu surat jalan, sistem akan merespon

dengan mengambil data proyek dari database lalu menampilkan list proyek. Pilih

detail pada proyek yang dituju, sistem akan mengambil data penerimaan surat jalan

dari database lalu menampilkan list penerimaan surat jalan. Untuk menambah

penerimaan surat jalan, aktor memilih tombol tambah data, kemudian sistem akan

merespon dengan mengambil data surat jalan dan data material dari database lalu

menampilkan form tambah penerimaan surat jalan. Selanjutnya, aktor mengisi form

tambah. Aktor menekan tombol simpan data akan diproses. Jika data tidak valid,

maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika valid, maka akan menyimpan

data dan menambah stock persediaan proyek. Jika aktor memilih tombol detail

sistem akan mengambil data penerimaan surat jalan, data surat jalan, dan data

material dari database lalu menampilkan detail penerimaan surat jalan.


221

26. Sequence Diagram Buat Tanda Terima

Gambar 4.58 Sequence Diagram Buat Tanda Terima


222

Gambar 4.58 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

membuat tanda terima. Aktor membuka menu tanda terima proyek, sistem akan

merespon dengan mengambil data proyek dari database lalu menampilkan list

proyek. Pilih detail pada proyek yang dituju, sistem akan mengambil data tanda

terima dari database lalu menampilkan list tanda terima. Untuk tanda terima tanda

terima yang bisa dihapus adalah tanda terima yang belum difinalisasi), klik tombol

hapus kemudian sistem akan menampilkan konfirmasi penghapusan. Aktor pilih

“OK” maka sistem akan memvalidasi data yang ingin dihapus, jika data tidak valid

sistem akan menampilkan pesan gagal dan jika data valid akan menghapus data.

Untuk menambah tanda terima, aktor memilih tombol tambah data. Kemudian sistem

akan mengambil data material dan data proyek dari database lalu menampilkan form

tambah tanda terima. Jika aktor ingin mengubah data pilih tombol detail pada data

yang ingin diubah. Sistem akan mengambil data tanda terima, detail tanda terima,

data proyek, data material dan data proyek dari database lalu menampilkan detail

tanda terima kemudian pilih edit, dan sistem akan menampilkan form edit tanda

terima (tanda terima yang bisa di-edit adalah tanda terima yang belum difinalisasi).

Selanjutnya, aktor mengisi form tambah atau edit. Aktor menekan tombol simpan,

data akan diproses. Jika tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan gagal dan

jika valid, maka akan menyimpan data. Jika aktor memilih tombol detail sistem akan

menampilkan detail tanda terima dan akan ada pilihan finalisasi, jika aktor memilih

tombol finalisasi sistem akan menampilkan konfirmasi finalisasi. Jika aktor memilih

tombol finalisasi sistem akan menampilkan konfirmasi finalisasi. Aktor pilih ”ok”,

sistem akan mengubah status tanda terima dan mengurangi stock persediaan proyek.
223

27. Sequence Diagram Lihat Laporan Persediaan Proyek

Gambar 4.59 Sequence Diagram Lihat Laporan Persediaan Proyek

Gambar 4.59 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

untuk melihat laporan persediaan proyek. Aktor membuka menu persediaan proyek,

sistem akan mengambil data persediaan proyek dari database lalu menampilkan list

proyek, pilih detail lalu sistem akan mengambil data persediaan proyek dan data

material dari database lalu menampilkan list persediaan proyek. Pilih tombol detail

pada persediaan proyek yang ingin dilihat, sistem akan mengambil data persediaan

proyek, data penerimaan surat jalan, data tanda terima dan data material dari

database lalu menampilkan detail sirkulasi material pada persediaan proyek.


224

28. Sequence Diagram Logout

Gambar 4.60 Sequence Diagram Logout

Gambar 4.60 menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

untuk logout. Aktor memilih logout dan sistem akan memproses logout dengan

menghapus session kemudian menampilkan halaman login.

4.2.4.2 Matriks CRUD

Setelah membuat sequence diagram, peneliti menentukan metode apa yang

dibutuhkan dengan membuat matriks CRUD pada Tabel 4.35 berikut:


225

Tabel 4.35 Matriks CRUD

Location

Bagian Gudang Proyek


Manajer Lapangan

Bagian Purchasing
Manajer Proyek

Bagian Logistik
Entity-Attribute

Direktur
Admin
user
user_id CRU R R R R R R
username CR R R R R R R
password CRU RU RU RU RU RU RU
status CRU R R R R R R
lastlogin CR RU RU RU RU RU RU
manajerlapangan
manajerlapangan_id CRU R R R R R R
nama CRU R D RU R R R
alamat CRU RU
kodepos CRU RU
jeniskelamin CRU RU
phone CRU RU
email CRU RU
photo CRU RU
keterangan CRU RU
status CRU R
bagianpurcasing
bagianpurchasing_id CRU R R R R R R
nama CRU R R R R R RU
alamat CRU RU
kodepos CRU RU
jeniskelamin CRU RU
phone CRU RU
email CRU RU
photo CRU RU
keterangan CRU RU
status CRU R
bagianlogistik
bagianlogistik_id CRU R R R R R R
nama CRU R R R R RU R
alamat CRU RU
kodepos CRU RU
226

jeniskelamin CRU RU
phone CRU RU
email CRU RU
photo CRU RU
keterangan CRU RU
status CRU R
direktur
direktur_id CRU R R R R R R
nama CRU RU R R R R R
alamat CRU RU
kodepos CRU RU
jeniskelamin CRU RU
phone CRU RU
email CRU RU
photo CRU RU
keterangan CRU RU
status CRU R
bagiangudangproyek
bagiangudangproyek_id CRU R R R R R R
nama CRU R R R RU R R
alamat CRU RU
kodepos CRU RU
jeniskelamin CRU RU
phone CRU RU
email CRU RU
photo CRU RU
keterangan CRU RU
status CRU R
admin
admin_id CRU R R R R R R
nama CRU R R R R R R
alamat CRU
kodepos CRU
jeniskelamin CRU
phone CRU
email CRU
photo CRU
keterangan CRU
status CRU
manajerproyek
manajerproyek_id CRU R R R R R R
nama CRU R RU R R R R
alamat CRU RU
kodepos CRU RU
227

jeniskelamin CRU RU
phone CRU RU
email CRU RU
photo CRU RU
keterangan CRU RU
status CRU R
kecamatan
kecamatan_id R R R R R R R
nama R R R R R R R
kota
kota_id R R R R R R R
nama R R R R R R R
provinsi
provinsi_id R R R R R R R
nama R R R R R R R
penerimaan
penerimaan_id R CR R
nomor R CR R
tanggal R CR R
jam R CR R
nomobil R CR R
supir R CR R
keterangan R CR R
suratjalan
suratjalan_id R R CRU R
nomor R R CRU R
tanggal R R CRU R
jam R R CRU R
status R R CRU R
keterangan R R CRU R
nomobil R R CRU R
supir R R CRU R
jenispengiriman R R CRU R
persediaanpusat
persediaanpusat_id R R R
stock R RU R
material
material_id CRU R R R R R R
material_nama CRU R R R R R R
material_ukuran CRU R R R R R R
material_merk CRU R R R R R R
material_bahan CRU R R R R R R
material_tipe CRU R R R R R R
material_spesifikasi CRU R R R R R R
228

material_keterangan CRU R R R R R R
material_status CRU R R R R R R
kategorimaterial
kategorimaterial_id CRU R R R R R R
kategorimaterial_nama CRU R R R R R R
kategorimaterial_keterangan CRU R R R R R R
kategorimaterial_status CRU R R R R R R
satuan
satuan_id CRU R R R R R R
satuan_nama CRU R R R R R R
satuan_keterangan CRU R R R R R R
satuan_status CRU R R R R R R
supplier
supplier_id CRU R R R R R R
nama CRU R R R R R R
pemilik CRU R R R R R R
alamat CRU R R R R R R
kodepos CRU
phone CRU
email CRU
fax CRU
npwp CRU
keterangan CRU
status CRU
penerimaansuratjalan
penerimaansuratjalan_id R R R CR R R
nomor R R R CR R R
tanggal R R R CR R R
jam R R R CR R R
keterangan R R R CR R R
tandaterima
tandaterima_id R R R CR R R
nomor R R R CR R R
tanggal R R R CR R R
jam R R R CR R R
status R R R CR R R
keterangan R R R CR R R
penerima R R R CR R R
proyek
proyek_id R CRUD R R R R
nomor R CRUD R R R R
nama R CRUD R R R R
lokasi R CRUD R R R R
kodepos R CRUD R R R R
229

pemberitugas R CRUD R R R R
durasi R CRUD R R R R
tanggalmulai R CRUD R R R R
tanggalselesai R CRUD R R R R
keterangan R CRUD R R R R
tanggalapprove RU CRUD R R R R
keteranganapprove RU CRUD R R R R
Status RU CRUD R R R R
pekerjaanproyek
pekerjaanproyek_id R CRUD R R R R
nama R CRUD R R R R
durasi R CRUD R R R R
tanggalmulai R CRUD R R R R
tanggalselesai R CRUD R R R R
keterangan R CRUD R R R R
persediaanproyek
persediaanproyek_id R R R RU R R
stock R R R RU R R
suratpermintaanbarang
suratpermintaanbarang_id R R CRUD R R
tanggal R R CRUD R R
nomor R R CRUD R R
keterangan R R CRUD R R
status RU R CRUD R R
tanggalapprove RU R CRUD R R
keteranganapprove RU R CRUD R R
tanggalterima R R CRUD RU R
keteranganterima R R CRUD RU R
isadditional R R CRUD R R
purchaseorder
purchaseorder_id R R CRUD
tanggal R R CRUD
nomor R R CRUD
syaratpembayaran R CRUD
tanggalkirim R CRUD
lokasipenyerahan R CRUD
kodepos R CRUD
keterangan R CRUD
grandtotal R CRUD
status RU CRUD
tanggalapprove RU CRUD
keteranganapprove RU CRUD
jenis RU CRUD

Keterangan : C = Create ; R = Read ; U = Update ; D = Delete


230

4.3 Design (Desain)

Dalam fase ini, penulis melakukan serangkaian perancangan baik

perancangan basis data, perancangan input/output hingga perancangan antarmuka.

4.3.1 Desain Database

Peneliti membuat rancangan database yang akan digunakan untuk sistem

yang akan dibangun. Langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat

mapping problem domain objext to a RDBMS format yang diambil dari Class

Diagram untuk membuat skema database.


4.3.1.1 Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format

231
Gambar 4.61 Mapping Problem Domain Object to a RDBMS Format
232

Berdasarkan Gambar 4.61 mapping Class Diagram sistem informasi

monitoring sirkulasi material terdapat beberapa class yang mengalami perubahan.

Adapun perubahan tabel dalam class yang terjadi pada beberapa relasi tabel sebagai

berikut:

1. Tabel user yang memiliki generalisasi dari tujuh tabel antara lain yaitu

ManajerLapangan, BagianPurchasing, BagianLogistik, Direktur,

BagianGudangProyek, Admin, dan ManajerProyek.

Gambar 4.62 Generalisasi Tabel user pada Class Diagram

Ketujuh tabel tersebut memiliki atribut yang sama sehingga dapat

disederhanakan ke dalam satu tabel dengan nama m_pegawai. Adapun tabel

pegawai tersebut dapat dibedakan dengan jabatan_id (FK) dari tabel

m_jabatan yang merupakan tabel bentukan baru. Pada tabel user, untuk

membedakan hak akses yaitu dengan dimasukannya level_id (FK) tabel

bentukan baru yang diberi nama m_level. Proses mapping class dari tabel

user dapat dilihat pada Gambar 4.63.


233

Gambar 4.63 Proses Mapping dari tabel User

2. Dari tabel SuratPermintaanBarang memiliki relasi memiliki relasi 1…* :

1…* dengan tabel Material, dan menghasilkan kembali tabel baru dengan

nama d_SuratPermintaanBarang, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.64 Proses Mapping Tabel Surat Permintaan Barang


234

3. Dari tabel Persediaan Pusat memiliki relasi 0…* : 1…* dengan tabel

SuratJalan dan memiliki relasi 0..* : 1..* dengan tabel Penerimaan, dan

menghasilkan kembali tabel baru dengan nama d_PersediaanPusat, yang

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.65 Proses Mapping Tabel Persediaan Pusat

4. Dari tabel PekerjaanProyek memiliki relasi 1..* : 1…* dengan tabel

Material, dan menghasilkan kembali tabel baru dengan nama

d_PekerjaanProyek, yang dapat digambarkan sebagai berikut:


235

Gambar 4.66 Proses Mapping Tabel Pekerjaan Proyek

5. Dari tabel TandaTerima memiliki relasi 1…* : 1…* dengan tabel Material,

dan menghasilkan kembali tabel baru dengan nama d_TandaTerima, yang

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.67 Proses Mapping Tabel Tanda Terima


6. Dari tabel PersediaanProyek memiliki relasi 0…* : 1…* dengan tabel tanda

terima dan memiliki relasi 0..* : 1..* dengan tabel Penerimaan surat jalan,

dan menghasilkan kembali tabel baru dengan nama d_ PersediaanProyek,

yang dapat digambarkan sebagai berikut:


236

Gambar 4.68 Proses Mapping Tabel Persediaan Proyek

7. Dari tabel SuratJalan memiliki relasi 1..* : 1…* dengan tabel Material, dan

menghasilkan kembali tabel baru dengan nama d_ SuratJalan, yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.69 Proses Mapping Tabel Surat Jalan


8. Dari tabel Purchaseorder memiliki relasi 1..* : 1..* dengan tabel Material,

dan menghasilkan kembali tabel baru dengan nama d_Purchaseorder, yang

dapat digambarkan sebagai berikut:


237

Gambar 4.70 Proses Mapping tabel Purchase Order

9. Dari tabel User memiliki relasi * : 1..* dengan tabel Proyek, dan

menghasilkan kembali tabel baru dengan nama d_UserProyek, yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.71 Gambar Proses Mapping Tabel Proyek dan User

4.3.1.2 Skema Database

Skema database yang dihasilkan dari proses mapping terdiri dari 29 tabel yaitu

m_user, m_level, m_pegawai, m_jabatan, m_supplier, m_kategorimaterial, m_satuan,


238

m_material, t_proyek, t_userproyek, t_persediaanproyek, d_persediaanproyek,

t_tandaterima, d_tandaterima, t_penerimaansuratjalan, t_pekerjaanproyek,

d_pekerjaanproyek, t_suratpermintaanbarang, d_suratpermintaanbarang,

t_puchaseorder, d_puchaseorder, t_persediaanpusat, d_persediaanpusat,

t_penerimaanpusat, t_suratjalan, d_suratjalan, m_kecamatan, m_kota dan m_provinsi.

Skema database yang tebentuk dapat dilihat pada Gambar 4.72 berikut:

Gambar 4.72 Skema Database


239

4.3.1.3 Spesifikasi Database

Dari skema database yang terbentuk, penjelasan spesifik mengenai informasi

field untuk seluruh tabel yang digunakan tertuang dalam tabel spesifikasi database.

Adapun informasi yang ditampilkan antara lain nama field, tipe field, panjang field

dan field yang menjadi field kunci utama (primary key) maupun field kunci tamu

(foreign key).

1. M_user
Nama tabel : m_user
Primary key : user_id
Foreign key : pegawai_id, level_id

Tabel 4.36 Spesifikasi Tabel m_user

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan


user_id Int 4 Primary key dari tabel m_user
username Varchar 35 Username user
password Varchar 35 Password user
status tinyInt 1 0 = Tidak aktif, 1 = Aktif
lastlogin Datetime - Waktu terakhir user login
pegawai_id Int 2 Foreign key yang merupakan
ID dari tabel m_pegawai
level_id Int 1 Foreign key yang merupakan
ID dari tabel m_level

2. M_level
Nama tabel : m_level
Primary key : level_id
Foreign key :-

Tabel 4.37 Spesifikasi Tabel m_Level


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
level_id Int 2 Primary key dari tabel m_level
level_nama Varchar 30 Nama level
240

3. M_pegawai
Nama tabel : m_pegawai
Primary key : pegawai_id
Foreign key : jabatan_id

Tabel 4.38 Spesifikasi Tabel m_pegawai


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
pegawai_id Int 4 Primary key dari tabel m_pegawai
nama Varchar 50 Nama pegawai
alamat Text - Alamat pegawai
kodepos Varchar 7 Kodepos pegawai
jeniskelamin Enum - “L” dan “P”
phone Varchar 20 Nomor telepon pegawai
email Varchar 30 Email pegawai
photo Tintytext - Foto pegawai
status tinyInt 1 0 = Tidak aktif, 1 = Aktif
keterangan Text - Keterangan tambahan
jabatan_id Int 2 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel m_jabatan
kecamatan_id Char 7 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel m_kecamatan

4. M_jabatan
Nama tabel : m_jabatan
Primary key : jabatan_id
Foreign key :-

Tabel 4.39 Spesifikasi Tabel m_jabatan


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
jabatan _id Int 2 Primary key dari tabel m_jabatan
jabatan _nama Varchar 30 Nama jabatan

5. M_supplier
Nama tabel : m_supplier
Primary key : supplier_id
Foreign key :-

Tabel 4.40 Spesifikasi Tabel m_supplier


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
supplier_id Int 3 Primary key dari tabel m_supplier
nama Varchar 50 Nama supplier
pemilik Varchar 50 pemilik supplier
alamat Text - Alamat supplier
241

kodepos Varchar 7 Kodepos supplier


phone Varchar 20 Nomor telepon supplier
email Varchar 30 Email supplier
fax Varchar 30 Fax supplier
npwp Varchar 30 NPWP supplier
status tinyInt 1 0 = Tidak aktif, 1 = Aktif
keterangan Text - Keterangan dari supplier
kecamatan_id Char 7 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel m_kecamatan

6. M_material
Nama tabel : m_material
Primary key : material_id
Foreign key : satuan_id, kategorimaterial_id

Tabel 4.41 Spesifikasi Tabel m_material


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
material _id Int 4 Primary key dari tabel m_material
material_nama Varchar 30 Nama material
material_ukuran Varchar 50 Ukuran material
material_merk Varchar 50 Merk material
material_bahan Varchar 50 Bahan material
material_tipe Varchar 50 Tipe material
material_spesifikasi Text - Spesfikasi lainya dari setiap material
material_keterangan Text - Keterangan material
material_status TinyInt 1 0 = Tidak aktif, 1 = Aktif
satuan_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_satuan
kategorimaterial_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_kategorimaterial

7. M_kategorimaterial
Nama tabel : m_ kategorimaterial
Primary key : kategorimaterial _id
Foreign key :-

Tabel 4.42 Spesifikasi Tabel m_kategorimaterial


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
kategorimaterial_id Int 4 Primary key dari tabel
m_ kategorimaterial
kategorimaterial_nama Varchar 30 Nama kategori material
kategorimaterial_status tinyInt 1 0 = Tidak aktif, 1 = Aktif
kategorimaterial_keterangan Text - Keterangan tambahan
242

8. M_satuan
Nama tabel : m_satuan
Primary key : satuan_id
Foreign key :-

Tabel 4.43 Spesifikasi Tabel m_satuan


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
satuan_id Int 4 Primary key dari tabel m_ satuan
satuan _nama Varchar 30 Nama satuan
satuan_status tinyInt 1 0 = Tidak aktif, 1 = Aktif
Satuan_keterangan Text - Keterangan tambahan

9. T_proyek
Nama tabel : t_ proyek
Primary key : proyek_id
Foreign key : userpm_id, userapprove_id

Tabel 4.44 Spesifikasi Tabel t_proyek


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
proyek _id Int 11 Primary key dari tabel t_proyek
nomor Varchar 30 Nomor dari setiap proyek
nama Varchar 50 Nama dari setiap proyek
lokasi Text - Lokasi dari setiap proyek
kodepos Varchar 7 Kodepos proyek
pemberitugas Varchar 50 Nama pemberi tugas dari setiap proyek
durasi Int 4 Durasi dari setiap proyek
tanggalmulai Date - Tanggal dimulainya proyek
tanggalselesai Date - Tanggal selesainya proyek
status tinyint 1 Status proyek
keterangan Text - Keterangan dari setiap proyek
tanggalapprove Datetime - Tanggal approve proyek
keteranganapprove text - keterangan dari approve proyek
userapprove_id Int 2 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user (merupakan user yang
mengapprove proyek)
userpm_id Int 2 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user (merupakan user yang
ditunjuk sebagai manajer proyek)
kecamatan_id Char 7 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_kecamatan
243

10. d_userproyek
Nama tabel : d_userproyek
Primary key : duserproyek _id
Foreign key : proyek_id, user_id

Tabel 4.45 Spesifikasi Tabel d_userproyek


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
userproyek _id Int 11 Primary key dari tabel d_userproyek
type tinyint 1 Tipe dari user proyek
user_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel m_user
proyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari tabel t_proyek

11. T_persediaanproyek
Nama tabel : t_persediaanproyek
Primary key : persediaanproyek_id
Foreign key : proyek_id, material_id

Tabel 4.46 Spesifikasi Tabel t_persediaanproyek


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
persediaanproyek _id Int 11 Primary key dari tabel t_persediaanproyek
stock Int 4 Stock setiap material pada persediaan
proyek
material_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_material
proyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
t_proyek

12. D_persediaanproyek
Nama tabel : d_persediaanproyek
Primary key : dpersediaanproyek_id
Foreign key : persediaanproyek_id, penerimaansuratjalan_id,
tandaterima_id

Tabel 4.47 Spesifikasi Tabel d_persediaanproyek


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
dpersediaanproyek_id Int 11 Primary key dari tabel
d_persediaanproyek
tanggal Date - Tanggal transaksi persediaan proyek
jam Time - Jam transaksi persediaan proyek
keluarmasuk tinyint 1 Jenis sirkulasi dengan pilihan
“0=keluar” dan “1=masuk”
quantity Int 4 Kuantitas material saat terjadi
transaksi
244

keterangan Text - Keterangan setiap transaksi


persediaanproyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_persediaanproyek
penerimaansuratjalan_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_penerimaansuratjalan
tandaterima_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_tandaterima

13. T_tandaterima
Nama tabel : t_tandaterima
Primary key : tandaterima_id
Foreign key : user_id, proyek_id

Tabel 4.48 Spesifikasi Tabel t_tandaterima


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
tandaterima_id Int 11 Primary key dari tabel t_tandaterima
nomor Varchar 30 Nomor dari tandaterima
tanggal Date - Tanggal transaksi persediaan proyek
jam Time - Jam transaksi persediaan proyek
penerima Varchar 50 Orang yang menerima material
phonepenerima Varchar 30 Telepon orang yang menerima
keterangan Text - Keterangan setiap transaksi
status Tinint 1 Status tandaterima
user_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_user
proyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
t_proyek

14. d_tandaterima
Nama tabel : d_tandaterima
Primary key : dtandaterima _id
Foreign key : tandaterima_id, material_id

Tabel 4.49 Spesifikasi Tabel d_tandaterima


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
dtandaterima_id Int 11 Primary key dari tabel d_tandaterima
quantity Date 4 Kuantitas material saat pengeluaran tanda
terima
keterangan Text - Keterangan setiap tanda terima
material_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_material
tandaterima_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
t_tandaterima
245

15. T_penerimaansuratjalan
Nama tabel : t_penerimaansuratjalan
Primary key : penerimaansuratjalan_id
Foreign key : penerimaansuratjalan_id, user_id, proyek_id

Tabel 4.50 Spesifikasi Tabel t_penerimaansuratjalan


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
penerimaansuratjalan_id Int 11 Primary key dari tabel
t_penerimaansuratjalan
nomor Varchar 30 Nomor dari penerimaan surat jalan
tanggal Date - Tanggal penerimaan surat jalan
jam Time - Waktu penerimaan surat jalan
keterangan Text - Keterangan setiap penerimaan surat
jalan
user_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user
proyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_proyek
suratjalan_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_suratjalan

16. T_pekerjaanproyek
Nama tabel : t_pekerjaanproyek
Primary key : pekerjaanproyek_id
Foreign key : proyek_id

Tabel 4.51 Spesifikasi Tabel t_pekerjaanproyek


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
pekerjaanproyek _id Int 11 Primary key dari tabel
t_pekerjaanproyek
nama Varchar 50 Nama dari setiap pekerjaan proyek
durasi Int 4 Durasi pekerjaan proyek
tanggalmulai Date - Tanggal dimulainya pekerjaan
proyek
tanggalselesai Date - Tanggal selesainya perkejaan proyek
keterangan Text - Keterangan dari pekerjaan proyek
proyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_proyek
246

17. d_pekerjaanproyek
Nama tabel : d_pekerjaanproyek
Primary key : dpekerjaanproyek_id
Foreign key : pekerjaanproyek_id, material_id

Tabel 4.52 Spesifikasi Tabel d_pekerjaanproyek


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
dpekerjaanproyek _id Int 11 Primary key dari tabel
d_pekerjaanproyek
quantity Int 4 Kuantitas dari setiap detail pekerjaan
proyek (kebutuhan material)
keterangan Text - Keterangan pada setiap detail
pekerjaan proyek (kebutuhan material)
material_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_material
pekerjaanproyek _id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_pekerjaanproyek

18. T_suratpermintaanbarang
Nama tabel : t_suratpermintaanbarang
Primary key : suratpermintaanbarang_id
Foreign key : proyek_id, user_id, userterima_id, userapprove_id

Tabel 4.53 Spesifikasi Tabel t_suratpermintaanbarang


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
suratpermintaanbarang_id Int 11 Primary key dari tabel
t_suratpermintaanbarang
tanggal date - Tanggal dibuatnya surat
permintaanbarang
nomor Varchar 30 Nomor dari setiap surat permintaan
barang
keterangan Text - Keterangan pada setiap surat
permintaan barang
status tinyint 1 Status surat permintaan barang
tanggalapprove Date - Tanggal disetujuinya surat
permintaan barang
keteranganapprove Text - Keterangan saat approve/unapprove
tanggalterima Date - Tanggal diterimanya surat
permintaan barang
keteranganterima Text - Keterangan saat terima/tidak terima
isadditional tinyint 1 0=bukan tambahan, 1=tambahan
247

user_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari


tabel m_user (merupakan user yang
membuat surat permintaan barang)
userterima_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user (merupakan user yang
menerima surat permintaan barang)
userapprove_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user (merupakan user yang
menyetujui SPB)
proyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_proyek

19. d_suratpermintaanbarang
Nama tabel : d_suratpermintaanbarang
Primary key : dsuratpermintaanbarang_id
Foreign key : suratpermintaanbarang_id, material_id

Tabel 4.54 Spesifikasi Tabel d_suratpermintaanbarang


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
dsuratpermintaanbarang_id Int 11 Primary key dari tabel
d_suratpermintaanbarang
quantity Int 4 Kuantitas dari setiap detail surat
permintaan barang
keterangan Text - Keterangan pada setiap detail
surat permintaan barang
spesifikasiteknis Tinitext - Spesifikasi pada setiap detail surat
permintaan barang
lokasipemasangan Tinitext - Lokasi pemasangan pada setiap
detail surat permintaan barang
suratpermintaanbarang_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel
t_suratpermintaanbarang
material_id Int 3 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel m_material

20. t_purchaseorder
Nama tabel : t_purchaseorder
Primary key : purchaseorder_id
Foreign key : proyek_id, user_id, userapprove_id, supplier_id,
suratpermintaanbarang_id
248

Tabel 4.55 Spesifikasi Tabel t_purchaseorder


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
purchaseorder_id Int 11 Primary key dari tabel
t_purchaseorder
nomor Varchar 30 Nomor dari setiap purchase order
tanggal Date - Tanggal dibuatnya purchase order
syaratpembayaran Text - Syarat pembayaran purchase order
tanggalkirim Date - Tanggal pengiriman dari setiap
purchase order
lokasipenyerahan Test - Lokasi penyerahan dari setiap
purchase order
kodepos Varchar 7 Kodepos purchase order
keterangan Text - Keterangan purchase order
status Tinyint 1 Status purchase order
isppn Tinyint 1 Penggunaan ppn pada purchase order
tanggalapprove Date - Tanggal disetujuinya purchase order
keteranganapprove Text - keterangan atas approve/unapprove
jenis tinyint 1 Jenis purchase order
supplier_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_supplier
user_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user (merupakan user yang
membuat purchase order)
userterima_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user (merupakan user yang
menerima purchase order)
userapprove_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_user (merupakan user yang
menyetujui purchase order)
proyek_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_proyek
kecamatan_id char 7 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_kecamatan
suratpermintaanbarang_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_suratpermintaanbarang

21. d_purchaseorder
Nama tabel : d_purchaseorder
Primary key : dpurchaseorder_id
Foreign key : purchaseorder_id, material_id

Tabel 4.56 Spesifikasi Tabel d_purchaseorder


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
dpurchaseorder_id Int 11 Primary key dari tabel d_purchaseorder
249

quantity Int 4 Kuantitas dari setiap detail purchase order


(kuantitas material)
keterangan Text - Keterangan pada setiap detail purchase
order
harga Double - harga pada setiap detail purchase order
(harga material)
purchaseorder_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
t_purchaseorder
material_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_material

22. T_persediaanpusat
Nama tabel : t_ persediaanpusat
Primary key : persediaanpusat_id
Foreign key : material_id

Tabel 4.57 Spesifikasi Tabel t_persediaanpusat


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
persediaanpusat_id Int 11 Primary key dari tabel t_persediaanpusat
stock Int 4 Stock setiap material pada persediaan pusat
material_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_material

23. D_persediaanpusat
Nama tabel : d_persediaanpusat
Primary key : dpersediaanpusat_id
Foreign key : persediaanpusat_id, penerimaan_id, suratjalan_id

Tabel 4.58 Spesefikasi Tabel d_persediaanpusat


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
dpersediaanpusat_id Int 11 Primary key dari tabel d_persediaanpusat
tanggal Date - Tanggal transaksi persediaan pusat
jam Time - Jam transaksi persediaan pusat
keluarmasuk tinyint 1 Jenis sirkulasi dengan pilihan “0=keluar”
dan “1=masuk”
quantity Date 4 Kuantitas material saat terjadi transaksi
keterangan Text - Keterangan setiap transaksi
persediaanpusat_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_persediaanpusat
penerimaan_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_penerimaan
250

suratjalan_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari


tabel t_suratjalan

24. T_penerimaan
Nama tabel : t_penerimaan
Primary key : penerimaan_id
Foreign key : purchaseorder_id, user_id

Tabel 4.59 Spesifikasi Tabel t_penerimaan


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
penerimaan_id Int 11 Primary key dari tabel t_penerimaan
nomor Varchar 30 Nomor dari penerimaan
tanggal Date - Tanggal penerimaan
jam Time - Waktu penerimaan
keterangan Text - Keterangan setiap penerimaan pusat
nomobil Varchar 10 No. mobil yang mengantarkan material
supir Varchar 50 Supir yang mengantarkan material
phonesupir Varchar 30 Telepom supir yang mengantarkan material
user_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
m_user
purchaseorder_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari tabel
t_purchaseorder

25. T_suratjalan
Nama tabel : t_suratjalan
Primary key : suratjalan_id
Foreign key : suratpermintaanbarang_id, user_id,
purchaseorder_id

Tabel 4.60 Spesifikasi Tabel t_suratjalan


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
suratjalan _id Int 11 Primary key dari tabel t_suratjalan
nomor Varchar 30 Nomor dari surat jalan
tanggal date - Tanggal dibuatnya suratjalan
jam Time - Waktu dibuatnya suratjalan
keterangan Text - Keterangan surat jalan
status Tinyint 1 Status surat jalan
jenispengiriman Tinyint 1 Jenis pengiriman surat jalan
nomobil Varchar 10 No. Mobil yang akan mengantarkan
surat jalan
supir Varchar 50 Supir yang akan mengantarkan
surat jalan
251

phonesupir Varchar 30 Nomor supir yang akan


mengantarkan surat jalan
user_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel m_user (merupakan user
yang membuat surat jalan)
suratpermintaanbarang_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel t_suratpermintaanbarang
(optional dan dapat berisi NULL)
purchaseorder_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID
dari tabel t_purchaseorder
(optional dan dapat berisi NULL)

26. D_suratjalan
Nama tabel : d_suratjalan
Primary key : d suratjalan_id
Foreign key : suratjalan_id, material_id
Tabel 4.61 Spesfikasi Tabel d_suratjalan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
dsuratjalan _id Int 11 Primary key dari tabel d_suratjalan
quantity Int 4 Kuantitas dari setiap detail surat jalan
(kuantitas material)
keterangan Text - Keterangan pada setiap detail surat jalan
suratjalan_id Int 11 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel t_ suratjalan
material_id Int 4 Foreign key yang merupakan ID dari
tabel m_material

27. M_kecamatan
Nama tabel : m_kecamatan
Primary key : kecamatan_id
Foreign key : kota_id

Tabel 4.62 Spesifikasi Tabel m_kecamatan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan


kecamatan_id Char 7 Primary key dari tabel m_kecamatan
nama Varchar 50 Nama kecamatan
kota_id Char 4 Foreign key yang merupakan ID dari tabel m_kota

28. M_kota
Nama tabel : m_kota
Primary key : kota_id
Foreign key : provinsi_id
252

Tabel 4.63 Spesifikasi Tabel m_kota


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
kota_id Char 4 Primary key dari tabel m_kota
nama Varchar 50 Nama kota
provinsi_id Char 2 Foreign key yang merupakan ID dari tabel m_provinsi

29. m_provinsi
Nama tabel : m_provinsi
Primary key : provinsi_id
Foreign key :-

Tabel 4.64 Spesifikasi Tabel m_provinsi


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
provinsi_id Char 2 Primary key dari tabel m_provinsi
nama Varchar 50 Nama provinsi

4.3.2 Desain Input/Output

Pada tahap desain input/output, penulis menggambar rancangan form input

dan merancang laporan yang nantinya akan dihasilkan oleh sistem.

4.3.2.1 Desain Input

Rancangan masukan (input) yang dibuat untuk sistem ini adalah sebagai

berikut.

a. Form Input Login

Gambar 4.73 Form Input Login


253

b. Form Input Ganti Password

Gambar 4.74 Form Input Ganti Password

c. Form Input Edit Profil

Gambar 4.75 Form Input Edit Profil


254

d. Form Input Proyek

Gambar 4.76 Form Input Proyek

e. Form Input Pekerjaan Proyek

Gambar 4.77 Form Input Pekerjaan Proyek

f. Form Input Kebutuhan Material

Gambar 4.78 Form Input Kebutuhan Material


255

g. Form Input Surat Permintaan Barang

Gambar 4.79 Form Input Surat Permintaan Barang

h. Form Input Purchase Order

Gambar 4.80 Form Input Purchase Order

i. Form Input Penerimaan

Gambar 4.81 Form Input Penerimaan


256

j. Form Input Surat Jalan

Gambar 4.82 Form Input Surat Jalan

k. Form Input Penerimaan Surat Jalan

Gambar 4.83 Form Input Penerimaan Surat Jalan

l. Form Input Tanda Terima

Gambar 4.84 Form Input Tanda Terima


257

4.3.2.2 Desain Ouput

Keluaran yang disajikan dari hasil pengolahan data-data yang terhimpun dalam

basis data sistem berbentuk dokumen yang dapat dicetak. Adapun rancangan dokumen

yang dapat dicetak antara lain meliputi:

a. Rancangan Output Surat Permintaan Barang

Gambar 4.85 Rancangan Output Surat Permintaan Barang

b. Rancangan Output Purchase Order

Gambar 4.86 Rancangan Output Purchase Order


258

c. Rancangan Output Surat Jalan

Gambar 4.87 Rancangan Output Surat Jalan

d. Rancangan Output Tanda Terima

Gambar 4.88 Rancangan Output Tanda Terima


259

e. Rancangan Output Laporan Sirkulasi Persediaan Pusat

Gambar 4.89 Rancangan Output Laporan Sirkulasi Persediaan Pusat

f. Rancangan Output Laporan Detail Sirkulasi Persediaan Pusat

Gambar 4.90 Rancangan Output Laporan Detail Sirkulasi Persediaan Pusat


260

g. Rancangan Output Laporan Sirkulasi Persediaan Proyek

Gambar 4.91 Rancangan Output Laporan Sirkulasi Persediaan Pusat

h. Rancangan Output Laporan Detail Sirkulasi Persediaan Proyek

Gambar 4.92 Rancangan Output Laporan Detail Sirkulasi Persediaan Proyek


261

i. Rancangan Output Laporan Proyek

Gambar 4.93 Rancangan Output Laporan Proyek


262

4.3.3 Desain Interface

Dalam merancang desain interface, peneliti melakukan dua tahap yaitu

membuat struktur menu berdasarkan level akses pengguna sistem dan membuat

gambaran tampilan interface dari sistem yang dibangun.

4.3.3.1 Struktur Menu

Dalam tahapan ini ialah membuat tampilan rancangan interface untuk

memudahkan dalam pembangunan sistem informasi monitoring sirkulasi material

proyek, sesuai dengan level aksesnya

1. Struktur Menu Keseluruhan

Gambar 4.94 Struktur menu keseluruhan


263

Berdasarkan struktur menu di atas, dapat dijelaskan masing-masing fungsi

dari menu yang dibuat sebagai berikut:

a. Home
Home merupakan halaman utama yang berisi tentang informasi Sistem

Monitoring Sirkulasi Material Proyek ini. Setiap user pada masing-masing

level akan ditampilkan menu home ini.

b. Akun
Menu ini dapat diakses oleh setiap user, menu ini digunakan untuk

mengubah profil dan mengganti password user.

c. Kelola Pegawai
Menu ini hanya dapat diakses oleh admin. Pada menu ini admin dapat

menambah, mengedit dan menghapus data pagawai.

d. User
Menu ini hanya dapat diakses oleh admin. Pada menu ini admin dapat

menambah, mengedit dan menghapus data user yang menggunakan sistem.

e. Master
Menu ini hanya dapat diakses oleh admin. Pada menu ini admin dapat

menambah, mengedit dan menghapus data master. Data master tersebut

adalah data kategori material, data satuan, data material, dan data supplier.

f. Proyek
Pada menu ini terdapat sub menu yaitu kelola proyek dan lihat laporan

proyek. Kelola proyek dapat diakses oleh manajer proyek, sedangkan

manajer lapangan, bagian logistik, bagian purchasing, bagian gudang

proyek dan direktur hanya dapat melihat detail proyek. sedangkan sub
264

menu lihat laporan proyek bisa diakses oleh direktur dan manajer

lapangan.

g. Surat Permintaan Barang

Menu ini digunakan untuk membuat surat permintaan barang yang dapat

dibuat oleh manajer lapangan kemudian diterima oleh bagian logistik dan

disetujui oleh direktur. Menu ini bisa diakses oleh manajer lapangan untuk

membuat surat permintaan barang, sedangkan bagian logistik hanya dapat

menerima dan melihat, direktur hanya dapat menyutujui dan melihat

h. Purchase Order

Menu ini digunakan untuk membuat purchase order yang dapat dibuat oleh

bagian purchasing kemudian disetujui oleh direktur. Menu ini bisa diakses oleh

bagian purchasing untuk membuat purchase order. Sedangkan, direktur hanya

dapat menyutujui dan melihat.

i. Persediaan Proyek

Pada menu ini terdapat sub menu yaitu laporan persediaan proyek,

penerimaan surat jalan dan tanda terima. Sub menu laporan persediaan

proyek dapat diakses oleh manajer proyek, manajer lapangan, bagian

logistik, bagian purchasing, bagian gudang proyek dan direktur.

Sedangkan penerimaan surat jalan dan tanda terima hanya bisa diakses

oleh bagian gudang proyek.

j. Persediaan Pusat

Pada menu ini terdapat sub menu yaitu laporan persediaan pusat, surat

jalan dan penerimaan. Sub menu laporan persediaan dapat diakses oleh
265

bagian logistik, bagian purchasing dan direktur. Sedangkan surat jalan dan

penerimaan hanya bisa diakses oleh bagian logistik.

2. Struktur Menu Admin

Gambar 4.95 Struktur Menu Admin

Pada struktur menu Admin terdiri dari menu home yaitu yang berisi tentang

informasi Sistem Monitoring Sirkulasi Material Proyek. Menu akun yaitu

untuk mengubah profil dan mengganti password user. Menu kelola pegawai

digunakan untuk mengelola data pegawai, begitupun dengan menu user

digunakan untuk mengelola pengguna sistem. Sedangkan menu master

memiliki beberapa submenu yang digunakan untuk mengelola data-data

master yang menunjang aplikasi.

3. Struktur Menu Manajer Proyek

Gambar 4.96 Struktur Menu Manajer Proyek


266

Pada struktur menu Manajer Proyek terdiri dari menu home yaitu yang berisi

tentang informasi Sistem Monitoring Sirkulasi Material Proyek ini. Menu

akun yaitu untuk mengubah profil dan mengganti password user., Menu

proyek yang mempunyai sub menu lihat laporan proyek yang digunakan

untuk melihat laporan rekapan keluar masuknya material pada sebuah proyek,

submenu kelola proyek dan pekerjaan proyek yang digunakan untuk

mengelola proyek. Menu persedian proyek yang digunakan untuk melihat

laporan persediaan proyek.

4. Struktur Menu Manajer Lapangan

Gambar 4.97 Struktur Menu Manajer Lapangan

Pada struktur menu Manajer Lapangan terdiri dari menu home yaitu yang

berisi tentang informasi Sistem Monitoring Sirkulasi Material Proyek ini.

Menu akun yaitu untuk mengubah profil dan mengganti password user.,

Menu proyek digunakan untuk melihat proyek secara detail beserta pekerjaan

proyeknya. Menu surat permintaan barang digunakan manajer lapangan

untuk membuat surat permintaan barang. Dan menu persediaan proyek yang

digunakan untuk melihat laporan persediaan proyek.


267

5. Struktur Menu Bagian Logistik

Gambar 4.98 Struktur Menu Bagian Logistik

Pada struktur menu Bagian Logistik terdiri dari menu home yaitu yang berisi

tentang informasi Sistem Monitoring Sirkulasi Material Proyek ini. Menu

akun yaitu untuk mengubah profil dan mengganti password user., Menu

proyek digunakan untuk melihat proyek secara detail beserta pekerjaan

proyeknya. Menu surat permintaan barang digunakan bagian logistik untuk

melihat dan menerima surat permintaan barang. Menu persediaan proyek

yang digunakan untuk melihat laporan persediaan proyek. Dan menu

persediaan pusat yang memilik sub menu laporan persediaan pusat yang

digunakan untuk melihat persediaan barang pada gudang pusat, sub menu

input penerimaan yang digunakan untuk meng-input penerimaan barang yang

telah dipesan oleh purchase order, sub menu buat surat jalan yaitu digunakan

untuk membuat surat jalan apabila hendak mengirim material ke lokasi

proyek.
268

6. Struktur Menu Bagian Purchasing

Gambar 4.99 Struktur Menu Bagian Purchasing

Pada struktur menu Bagian Purchasing terdiri dari menu home yaitu yang

berisi tentang informasi Sistem Monitoring Sirkulasi Material Proyek ini.

Menu akun yaitu untuk mengubah profil dan mengganti password user. Menu

proyek digunakan untuk melihat proyek secara detail beserta pekerjaan

proyeknya. Menu surat permintaan barang digunakan bagian Purchasing

untuk melihat surat permintaan barang. Menu purchase order digunakan

untuk membuat purchase order yang kemudian ditawarkan kepada direktur

untuk disetujui. Menu persediaan proyek yang digunakan untuk melihat

laporan persediaan proyek. Dan menu persediaan pusat digunakan untuk

melihat laporan persediaan proyek.


269

7. Struktur Menu Bagian Gudang Proyek

Gambar 4.100 Struktur Menu Bagian Gudang Proyek

Pada struktur menu Bagian Gudang Proyek terdiri dari menu home yaitu yang

berisi tentang informasi Sistem Monitoring Sirkulasi Material Proyek ini.

Menu akun yaitu untuk mengubah profil dan mengganti password user.,

Menu proyek digunakan untuk melihat proyek secara detail beserta pekerjaan

proyeknya. Dan menu persediaan proyek yang memilik sub menu laporan

persediaan proyek yang digunakan untuk melihat persediaan barang pada

gudang proyek, sub menu input penerimaan surat jalan yang digunakan untuk

meng-input penerimaan barang berdasarkan surat jalan yang dibuat oleh

bagian logsitik, sub menu buat tanda terima yaitu digunakan untuk membuat

tanda terima apabila ada permintaan material.


270

8. Struktur Menu Direktur

Gambar 4.101 Struktur Menu Direktur

Pada struktur menu Bagian Logistik terdiri dari menu home yaitu yang berisi

tentang informasi Sistem Monitoring Sirkulasi Material Proyek ini. Menu

akun yaitu untuk mengubah profil dan mengganti password user., Menu

proyek digunakan untuk menyetujui proyek dan melihat proyek secara detail

beserta pekerjaan proyeknya. Menu surat permintaan barang digunakan

bagian logistik untuk melihat dan menyetujui surat permintaan barang. Menu

purchase order digunakan direktur untuk melihat dan menyetujui purchase

order. Menu persediaan proyek yang digunakan untuk melihat laporan

persediaan proyek. Dan menu persediaan pusat digunakan untuk melihat

laporan persediaan barang pada gudang pusat.


271

4.3.3.2 Gambaran Interface

Berikut adalah beberapa contoh perancangan layout atau tata letak pada

Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek untuk lebih lengkapnya

bisa dilihat pada lampiran.

1. Halaman Edit User

Gambar 4.102 Halaman Edit User

2. Halaman Kelola Material

Gambar 4.103 Halaman Kelola Material


272

3. Halaman Kelola Proyek

Gambar 4.104 Halaman Kelola Proyek

4. Halaman Buat Surat Permintaan Barang

Gambar 4.105 Halaman Buat Surat Permintaan Barang


273

5. Halaman Buat Purchase Order

Gambar 4.106 Halaman Buat Purchase Order

6. Halaman Persediaan Proyek

Gambar 4.107 Halaman Persediaan Proyek


274

7. Halaman Persediaan Pusat

Gambar 4.108 Halaman Persediaan Pusat

4.4 Implementation (Implementasi)

Implementasi merupakan fase yang teakhir di mana sistem ini sebenarnya

dibangun. Fase ini biasanya mendapat perhatian paling besar, karena untuk

sebagian besar sistem, fase ini adalah tahapan terpanjang dan bagian paling mahal

dari proses pengembangan sistem.

4.4.1 Pemrograman (Coding)

Tahap pemograman atau coding adalah tahap dimana semua yang telah

digambarkan dibuat menggunakan bahasa pemograman untuk menjadi sebuah

sistem yang dapat digunakan. Sejumlah tools digunakan untuk mengembangkan

perangkat lunak sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek. Berikut

ini merupakan daftar tools yang digunakan:


275

Tabel 4.65 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak (Software) Sistem

No Tools Kegunaan
1. Astah Community Mendesain diagram-diagram UML
2. PHP Bahasa pemograman dalam pengembangan aplikasi
berbasis web
3. MySQL Database yang digunakan dalam pengembangan sistem
yang diusulkan
4. XAMPP Apache Web server dalam pengembangan aplikasi berbasis web
HTTP Server
5. PHPMyAdmin Perangkat untuk mengakses database yang ada pada
XAMPP Apache
6. Sublime Text Sebagai code editor saat penulisan sintak bahasa
pemograman
7. Google Chrome Sebagai browser yang berfungsi untuk menginterprestasi
sintak Bahasa pemograman PHP kedalam tampilan grafis

Perangkat keras (hardware) yang digunakan memiliki spesifikasi antara lain:

Laptop Lenovo G470 Series:

1. Windows 7

2. Processor : Intel® Core™ i5-2430M CPU @ 2.40GHz

3. Installed memory (RAM) : 8.00 GB

4. System type : 64-bit Operating System

4.4.2 Testing

Setelah proses coding selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah pengujian

sistem menggunakan black box testing. Berikut ini adalah hasil dari testing aplikasi

sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek.

a. Pengujian Level Admin

Tabel 4.66 Pengujuan Level Admin

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil


Login
1 Login (username Masuk ke halaman home Sesuai
dan password) benar
276

2 Login (username Menampilkan pesan username dan Sesuai


dan password) salah password salah
Home
3 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
4 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form edit Sesuai
profil
5 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
6 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
7 Pilih Ganti Menampilkan halaman form ganti Sesuai
Password password
8 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
9 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola data Satuan
10 Pilih Master Menampilkan sub menu master Sesuai
11 Pilih Satuan Menampilkan list data satuan Sesuai
12 Pilih Tambah Menampilkan form tambah data Sesuai
satuan
13 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
14 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
15 Klik Kembali Kembali menampilkan list data Sesuai
satuan
16 Pilih edit Menampilkan form edit data satuan Sesuai
17 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
18 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola data Kategori Material
19 Pilih Master Menampilkan sub menu master Sesuai
20 Pilih kategori Menampilkan list data kategori Sesuai
Material Material
21 Pilih Tambah Menampilkan form tambah data Sesuai
kategori Material
22 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
23 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
24 Klik Kembali Kembali menampilkan list data Sesuai
kategori material
25 Pilih edit Menampilkan form edit data kategori Sesuai
material
26 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
277

27 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai


Kelola data Material
28 Pilih Master Menampilkan sub menu master Sesuai
29 Pilih Material Menampilkan list data Material Sesuai
30 Pilih Tambah Menampilkan form tambah data Sesuai
Material
31 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
32 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
33 Klik Kembali Kembali menampilkan list data Sesuai
Material
34 Pilih edit Menampilkan form edit data Material Sesuai
35 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
36 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola data Supplier
37 Pilih Master Menampilkan sub menu master Sesuai
38 Pilih supplier Menampilkan list data supplier Sesuai
39 Pilih Tambah Menampilkan form tambah data Sesuai
supplier
40 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
41 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
42 Klik Kembali Kembali menampilkan list data Sesuai
supplier
43 Pilih edit Menampilkan form edit data supplier Sesuai
44 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
45 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola data Pegawai
46 Pilih pegawai Menampilkan list data pegawai Sesuai
47 Pilih Tambah Menampilkan form tambah data Sesuai
pegawai
48 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
49 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
50 Klik Kembali Kembali menampilkan list data Sesuai
pegawai
51 Pilih edit Menampilkan form edit data pegawai Sesuai
52 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
53 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola data User
54 Pilih user Menampilkan list data user Sesuai
55 Pilih Tambah Menampilkan form tambah data user Sesuai
278

56 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai


semula
57 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
58 Klik Kembali Kembali menampilkan list data user Sesuai
59 Pilih edit Menampilkan form edit data user Sesuai
60 Klik reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
61 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Logout
62 Pilih Logout Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
logout
63 Klik Ya Keluar dari sistem dan menampilkan Sesuai
halaman login
64 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi logout Sesuai

b. Pengujian Level Manajer Proyek

Tabel 4.67 Pengujian Level Manajer Proyek

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil


Login
1 Login (username Masuk ke halaman home Sesuai
dan password) benar
2 Login (username Menampilkan pesan username dan Sesuai
dan password) salah password salah
Home
3 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
4 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form edit Sesuai
profil
5 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
6 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
7 Pilih Ganti Menampilkan halaman form ganti Sesuai
Password password
8 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
9 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Kelola Proyek
10 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
11 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
12 Pilih tambah Menampilkan form tambah proyek Sesuai
279

13 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai


semula
14 Klik Simpan Menyimpan data ke database, dan Sesuai
menampilkan halaman detail proyek
15 Klik Kembali Kembali menampilkan list data Sesuai
proyek
16 Klik hapus Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
hapus proyek
17 Klik Ya Menghapus data dari database¸ Sesuai
menampilkan list data proyek
18 Klik batal Menutup popup konfirmasi hapus Sesuai
proyek
19 Klik detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
20 Klik edit Menampilkan form edit proyek Sesuai
21 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
22 Klik simpan Menyimpan ke database, kembali ke Sesuai
halam detail
23 Klik ajukan proyek Manampilkan popup konfirmasi Sesuai
pengajuan proyek
24 Klik ya Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan halaman detail proyek.
proyek yang diajukan akan tampil
pada halaman direktur untuk
disetujui
25 Klik batal Menutup popup konfirmasi Sesuai
pengajuan proyek
Kelola Pekerjaan Proyek
26 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
27 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
28 Klik detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
dan list pekerjaan proyek
29 Klik tambah Menampilkan popup form tambah Sesuai
pekerjaan proyek pekerjaan proyek
30 Klik Simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan detail proyek dan list
pekerjaan proyek
31 Klik Batal Menutup popup form tambah Sesuai
pekerjaan proyek
32 Klik edit pekerjaan Menampilkan popup form edit Sesuai
proyek pekerjaan proyek
33 Klik Simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan detail proyek dan list
pekerjaan proyek
280

34 Klik Batal Menutup popup form tambah Sesuai


pekerjaan proyek
35 Klik hapus pekerjaan Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
proyek hapus pekerjaan proyek
36 Klik Ya Menghapus data dari database, Sesuai
menampilkan detail proyek dan list
pekerjaan proyek
37 Klik Batal Menutup popup form konfirmasi Sesuai
hapus pekerjaan proyek
38 Klik detail pekerjaan Menampilkan detail pekerjaan Sesuai
proyek proyek
39 Klik tambah material Menampilkan popup form kebutuhan Sesuai
material
40 Klik simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan detail proyek dan list
pekerjaan proyek
41 Klik batal Menutup popup form kebutuhan Sesuai
material
42 Klik edit material Menampilkan popup form edit Sesuai
kebutuhan material
43 Klik simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan detail proyek dan list
pekerjaan proyek
44 Klik Batal Menutup popup form edit kebutuhan Sesuai
material
45 Klik detele material Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
hapus kebutuhan material
46 Klik Ya Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan detail proyek dan list
pekerjaan proyek
47 Klik Batal Menutup popup form konfirmasi Sesuai
hapus kebutuhan material
Lihat Laporan Proyek
48 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
49 Pilih Laporan Menampilkan list data proyek Sesuai
Proyek
50 Pilih detail Menampilkan detail laporan proyek Sesuai
51 Klik Print Mencetak laporan kedalam pdf Sesuai
Lihat persediaan proyek
52 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
53 Pilih Persediaan Menampilkan list data proyek Sesuai
proyek
54 Klik detail Menampilkan halaman detail Sesuai
persediaan proyek yang berisi detail
281

proyek dan list material yang tersedia


di gudang proyek
55 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk Sesuai
pdf
56 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar Sesuai
masuknya material tertentu pada
gudang proyek
57 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Logout
58 Pilih Logout Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
logout
59 Klik Ya Keluar dari sistem dan menampilkan Sesuai
halaman login
60 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi logout Sesuai

c. Pengujian Level Manajer Lapangan

Tabel 4.68 Pengujian Level Manajer Lapangan

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil


Login
1 Login (username Masuk ke halaman home Sesuai
dan password) benar
2 Login (username Menampilkan pesan username dan Sesuai
dan password) salah password salah
Home
3 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
4 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form edit Sesuai
profil
5 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
6 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
7 Pilih Ganti Menampilkan halaman form ganti Sesuai
Password password
8 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
9 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Lihat Proyek
10 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
11 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
12 klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
282

Lihat Pekerjaan Proyek


13 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
14 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
15 Klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
dan list pekerjaan proyek
16 Klik detail pekerjaan Menampilkan detail pekerjaan Sesuai
proyek proyek beserta kebutuhan
materialnya
Kelola Surat Permintaan Barang
17 Pilih surat Menampilkan list data surat Sesuai
permintaan barang permintaan barang
18 Pilih tambah Menampilkan form tambah surat Sesuai
permintaan barang
19 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
20 Klik Simpan Menyimpan data ke database, dan Sesuai
menampilkan halaman detail surat
permintaan barang
21 Klik Kembali Kembali menampilkan list data surat Sesuai
permintaan barang
22 Klik hapus Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
hapus surat permintaan barang
23 Klik Ya Menghapus data dari database¸ Sesuai
menampilkan list surat permintaan
barang
24 Klik batal Menutup popup konfirmasi hapus Sesuai
surat permintaan barang
25 Klik detail Menampilkan halaman detail surat Sesuai
permintaan barang
26 Klik edit Menampilkan popup form edit surat Sesuai
permintaan barang
27 Klik simpan Menyimpan ke database, kembali ke Sesuai
halam detail
28 Klik batal Menutup popup form edit surat Sesuai
permintaan barang
29 Klik tambah material Manampilkan popup tambah material Sesuai
30 Klik simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan halaman detail surat
permintaan barang
31 Klik batal Menutup popup tambah material Sesuai
32 Klik edit material Manampilkan popup edit material Sesuai
33 Klik simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan halaman edit surat
permintaan barang
34 Klik batal Menutup popup edit material Sesuai
283

35 Klik hapus material Manampilkan popup konfirmasi Sesuai


hapus material
36 Klik simpan Menghapus data dari database, Sesuai
menampilkan halaman edit surat
permintaan barang
37 Klik batal Menutup popup konfirmasi hapus Sesuai
material
38 Klik Ajukan SPB Manampilkan popup konfirmasi Sesuai
pengajuan surat permintaan barang
39 Klik simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan halaman edit surat
permintaan barang. Surat permintaan
barang yang telah diajukan akan
tampil pada halaman surat
permintaan barang di level bagian
logistik untuk diterima atau tidak
diterima,
40 Klik batal Menutup popup konfirmasi Sesuai
pengajuan surat permintaan barang
Lihat persediaan proyek
41 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
42 Pilih Persediaan Menampilkan list data proyek Sesuai
proyek
43 Klik detail Menampilkan halaman detail Sesuai
persediaan proyek yang berisi detail
proyek dan list material yang tersedia
di gudang proyek
44 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk Sesuai
pdf
45 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar Sesuai
masuknya material tertentu pada
gudang proyek
46 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Logout
47 Pilih Logout Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
logout
48 Klik Ya Keluar dari sistem dan menampilkan Sesuai
halaman login
49 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi logout Sesuai

d. Pengujian Level Bagian Logistik


284

Tabel 4.69 Pengujian Level Bagian Logistik

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil


Login
1 Login (username Masuk ke halaman home Sesuai
dan password) benar
2 Login (username Menampilkan pesan username dan Sesuai
dan password) salah password salah
Home
3 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
4 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form edit Sesuai
profil
5 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
6 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
7 Pilih Ganti Menampilkan halaman form ganti Sesuai
Password password
8 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
9 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Lihat Proyek
10 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
11 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
12 klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
Lihat Pekerjaan Proyek
13 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
14 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
15 Klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
dan list pekerjaan proyek
16 Klik detail pekerjaan Menampilkan detail pekerjaan Sesuai
proyek proyek beserta kebutuhan
materialnya
Terima Surat Permintaan Barang
17 Pilih surat Menampilkan list data surat Sesuai
permintaan barang permintaan barang
18 Klik detail Menampilkan halaman detail surat Sesuai
permintaan barang
19 Klik Terima SPB Manampilkan popup konfirmasi Sesuai
terima surat permintaan barang
20 Klik simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan halaman detail surat
permintaan barang. Surat permintaan
barang yang telah diterima akan
285

tampil pada halaman surat


permintaan barang di level direktur
untuk disetujui atau tidak setujui,
21 Klik batal Menutup popup konfirmasi Sesuai
pengajuan surat permintaan barang
22 Klik tolak SPB Manampilkan popup konfirmasi Sesuai
tolak surat permintaan barang
23 Klik simpan Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan halaman detail surat
permintaan barang. Surat permintaan
barang yang ditolak akan
dikembalikan pada manajer lapangan
24 Klik batal Menutup popup konfirmasi Sesuai
pengajuan surat permintaan barang
Input Penerimaan
25 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
pusat pusat
26 Pilih Penerimaan Menampilkan list penerimaan Sesuai
27 Klik tambah Menampilkan form tambah Sesuai
penerimaan
28 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
29 Klik simpan Menyimpan ke dalam database, Sesuai
ketika data disimpan stock pada
material di gudang pusat akan
bertambah
30 Klik kembali Kembali menampilkan list Sesuai
penerimaan
31 Klik detail Menampilkan detail penerimaan Sesuai
Buat Surat Jalan
32 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
pusat pusat
33 Pilih surat jalan Menampilkan list surat jalan Sesuai
34 Klik tambah Menampilkan form tambah surat Sesuai
jalan
35 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
36 Klik Simpan Menyimpan ke dalam database, dan Sesuai
menampilkan detail surat jalan
37 Klik kembali Kembali menampilkan list surat jalan Sesuai
38 Klik hapus Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
hapus surat jalan
39 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi hapus Sesuai
surat jalan
286

40 Klik Ya Menghapus data dari database, Sesuai


menampilkan list surat jalan
41 Klik detail Menampilkan halaman detail surat Sesuai
jalan
42 Klik edit Menampilkan halaman edit surat Sesuai
jalan
43 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
44 Klik Simpan Menyimpan ke dalam database, dan Sesuai
menampilkan detail surat jalan
45 Klik finalisasi Menyimpan kedalam database, surat Sesuai
jalan yang sudah difinalisasi akan
mengurangi stock persediaan pusat
46 Klik Print Mencetak surat jalan yang sudah Sesuai
difinalisasi dalam bentuk pdf
Lihat persediaan pusat
47 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
pusat pusat
48 Pilih Persediaan Menampilkan list material yang Sesuai
pusat tersedia di gudang pusat
49 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk Sesuai
pdf
50 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar Sesuai
masuknya material tertentu pada
gudang pusat
51 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Lihat persediaan proyek
52 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
53 Pilih Persediaan Menampilkan list data proyek Sesuai
proyek
54 Klik detail Menampilkan halaman detail Sesuai
persediaan proyek yang berisi detail
proyek dan list material yang tersedia
di gudang proyek
55 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk Sesuai
pdf
56 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar Sesuai
masuknya material tertentu pada
gudang proyek
57 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Logout
287

58 Pilih Logout Menampilkan popup konfirmasi Sesuai


logout
59 Klik Ya Keluar dari sistem dan menampilkan Sesuai
halaman login
60 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi logout Sesuai

e. Pengujian Level Bagian Purchasing

Tabel 4.70 Pengujian Level Bagian Purchasing

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil


Login
1 Login (username Masuk ke halaman home Sesuai
dan password) benar
2 Login (username Menampilkan pesan username dan Sesuai
dan password) salah password salah
Home
3 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
4 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form edit Sesuai
profil
5 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
6 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
7 Pilih Ganti Menampilkan halaman form ganti Sesuai
Password password
8 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
9 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Lihat Proyek
10 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
11 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
12 klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
Lihat Pekerjaan Proyek
13 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
14 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
15 Klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
dan list pekerjaan proyek
16 Klik detail pekerjaan Menampilkan detail pekerjaan Sesuai
proyek proyek beserta kebutuhan
materialnya
Lihat Surat Permintaan Barang
288

17 Pilih surat Menampilkan list data surat Sesuai


permintaan barang permintaan barang
18 Klik detail Menampilkan halaman detail surat Sesuai
permintaan barang
Buat Purchase Order
19 Pilih purchase order Menampilkan list purchase order Sesuai
20 Pilih tambah Menampilkan form tambah purchase Sesuai
order
21 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
29 Klik simpan Menyimpan ke dalam database, Sesuai
menampilkan halaman detail
purchase order
30 Klik kembali Kembali menampilkan list purchase Sesuai
order
38 Klik hapus Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
hapus purchase order
39 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi hapus Sesuai
purchase order
40 Klik Ya Menghapus data dari database, Sesuai
menampilkan list purchase order
41 Klik detail Menampilkan detail purchase order Sesuai
42 Klik Ajukan Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
ajukan purchase order
43 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi ajukan Sesuai
purchase order
44 Klik Ya Menyimpan ke database, Sesuai
menampilkan halaman detail
purchase order
Lihat persediaan pusat
45 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
pusat pusat
46 Pilih Persediaan Menampilkan list material yang Sesuai
pusat tersedia di gudang pusat
47 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk Sesuai
pdf
48 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar Sesuai
masuknya material tertentu pada
gudang pusat
49 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Lihat persediaan proyek
50 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
289

51 Pilih Persediaan Menampilkan list data proyek Sesuai


proyek
52 Klik detail Menampilkan halaman detail Sesuai
persediaan proyek yang berisi detail
proyek dan list material yang tersedia
di gudang proyek
53 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk Sesuai
pdf
54 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar Sesuai
masuknya material tertentu pada
gudang proyek
55 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Logout
56 Pilih Logout Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
logout
57 Klik Ya Keluar dari sistem dan menampilkan Sesuai
halaman login
58 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi logout Sesuai

f. Pengujian Level Bagian Gudang Proyek

Tabel 4.71 Pengujian Level Bagian Gudang Proyek

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil


Login
1 Login (username Masuk ke halaman home Sesuai
dan password) benar
2 Login (username Menampilkan pesan username dan Sesuai
dan password) salah password salah
Home
3 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
4 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form edit Sesuai
profil
5 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
6 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
7 Pilih Ganti Menampilkan halaman form ganti Sesuai
Password password
8 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
9 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Lihat Proyek
290

10 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai


11 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
12 klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
Lihat Pekerjaan Proyek
13 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
14 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
15 Klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
dan list pekerjaan proyek
16 Klik detail pekerjaan Menampilkan detail pekerjaan Sesuai
proyek proyek beserta kebutuhan
materialnya
Input Penerimaan Surat Jalan
17 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
18 Pilih penerimaan Menampilkan list data proyek Sesuai
surat jalan
19 Klik detail Menampilkan halaman detail Sesuai
penerimaan surat jalan yang berisi
detail proyek dan list penerimaan
surat jalan
20 Klik tambah Menampilkan form tambah Sesuai
penerimaan surat jalan
21 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
22 Klik simpan Menyimpan ke dalam database, Sesuai
ketika data disimpan stock pada
material di gudang proyek akan
bertambah
23 Klik kembali Kembali menampilkan list Sesuai
penerimaan surat jalan
24 Klik detail Menampilkan detail penerimaan Sesuai
surat jalan
Buat Tanda Terima
25 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
26 Pilih tanda terima Menampilkan list data proyek Sesuai
27 Klik detail Menampilkan halaman detail Sesuai
penerimaan surat jalan yang berisi
detail proyek dan list tanda terima
28 Klik tambah Menampilkan form tambah tanda Sesuai
terima
29 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
30 Klik Simpan Menyimpan ke dalam database, dan Sesuai
menampilkan detail tanda terima
291

31 Klik kembali Kembali menampilkan list tanda Sesuai


terima
32 Klik hapus Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
hapus s tanda terima
33 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi hapus Sesuai
tanda terima
34 Klik Ya Menghapus data dari database, Sesuai
menampilkan list tanda terima
35 Klik detail Menampilkan halaman detail tanda Sesuai
terima
36 Klik edit Menampilkan halaman edit tanda Sesuai
terima
37 Klik reset Mengembalikan form seperti Sesuai
keadaan semula
38 Klik Simpan Menyimpan ke dalam database, dan Sesuai
menampilkan detail tanda terima
39 Klik finalisasi Menyimpan kedalam database, tanda Sesuai
terima yang sudah difinalisasi akan
mengurangi stock persediaan proyek
40 Klik Print Mencetak tanda terima yang sudah Sesuai
difinalisasi dalam bentuk pdf
Lihat persediaan proyek
41 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
42 Pilih Persediaan Menampilkan list data proyek Sesuai
proyek
43 Klik detail Menampilkan halaman detail Sesuai
persediaan proyek yang berisi detail
proyek dan list material yang tersedia
di gudang proyek
44 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk Sesuai
pdf
45 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar Sesuai
masuknya material tertentu pada
gudang proyek
46 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Logout
47 Pilih Logout Menampilkan popup konfirmasi Sesuai
logout
48 Klik Ya Keluar dari sistem dan menampilkan Sesuai
halaman login
49 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi logout Sesuai
292

g. Pengujian Level Direktur

Tabel 4.72 Pengujian Level Direktur

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil


Login
1 Login (username Masuk ke halaman home Sesuai
dan password) benar
2 Login (username Menampilkan pesan username dan Sesuai
dan password) salah password salah
Home
3 Pilih Home Masuk ke halaman home Sesuai
Edit Profil
4 Pilih Edit Profil Menampilkan halaman form edit profil Sesuai
5 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
6 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Ganti Password
7 Pilih Ganti Menampilkan halaman form ganti Sesuai
Password password
8 Klik Reset Mengembalikan form ke keadaan Sesuai
semula
9 Klik Simpan Menyimpan data ke database Sesuai
Lihat Proyek
10 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
11 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
12 klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
Lihat Pekerjaan Proyek
13 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
14 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
15 Klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
dan list pekerjaan proyek
16 Klik detail pekerjaan Menampilkan detail pekerjaan proyek Sesuai
proyek beserta kebutuhan materialnya
Approve Proyek
17 Pilih Proyek Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
18 Pilih Proyek Menampilkan list data proyek Sesuai
19 klik Detail Menampilkan halaman detail proyek Sesuai
19 Klik Setuju Manampilkan popup konfirmasi setuju Sesuai
Proyek
20 Klik simpan Menyimpan ke database, menampilkan Sesuai
halaman edit proyek. proyek yang
disetujui akan tampil pada halaman
surat permintaan barang di semua level
kecuali admin
293

21 Klik batal Menutup popup konfirmasi proyek Sesuai


22 Klik tidak setuju Manampilkan popup konfirmasi tidak Sesuai
meyetujui proyek
23 Klik simpan Menyimpan ke database, proyek yang Sesuai
ditolak akan dikembalikan pada manajer
proyek
24 Klik batal Menutup popup konfirmasi pengajuan Sesuai
proyek
Approve Surat Permintaan Barang
25 Pilih surat Menampilkan list data surat permintaan Sesuai
permintaan barang barang
26 Klik detail Menampilkan halaman detail surat Sesuai
permintaan barang
27 Klik Setuju Manampilkan popup konfirmasi Sesuai
persetujuan surat permintaan barang
28 Klik simpan Menyimpan ke database, menampilkan Sesuai
halaman edit surat permintaan barang.
Surat permintaan barang yang telah
disetujui akan tampil pada halaman
surat permintaan barang di level
purchasing
29 Klik batal Menutup popup konfirmasi persetujuan Sesuai
surat permintaan barang
30 Klik tidak setuju Manampilkan popup konfirmasi tidak Sesuai
SPB menyetujui surat permintaan barang
31 Klik simpan Menyimpan ke database, menampilkan Sesuai
halaman detail surat permintaan barang.
Surat permintaan barang yang tidak
disetujui akan dikembalikan pada
manajer lapangan
32 Klik batal Menutup popup konfirmasi persetujuan Sesuai
surat permintaan barang
Approve purchase order
33 Pilih purchase order Menampilkan sub menu Proyek Sesuai
34 Pilih purchase order Menampilkan list data purchase order Sesuai
35 klik Detail Menampilkan halaman detail purchase Sesuai
order
36 Klik Setuju Manampilkan popup konfirmasi setuju Sesuai
purchase order
37 Klik simpan Menyimpan ke database, menampilkan Sesuai
halaman detail 38purchaseorder.
Purchase order yang disetujui akan
dijadikan acuan pembuatan surat jalan
38 Klik batal Menutup popup konfirmasi purchase Sesuai
order
294

39 Klik tidak setuju Manampilkan popup konfirmasi tidak Sesuai


meyetujui purchase order
40 Klik simpan Menyimpan ke database, purchase Sesuai
order yang ditolak akan dikembalikan
pada purchasing
41 Klik batal Menutup popup konfirmasi pengajuan Sesuai
purchase order
Lihat persediaan pusat
42 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
pusat pusat
43 Pilih Persediaan Menampilkan list material yang tersedia Sesuai
pusat di gudang pusat
44 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk pdf Sesuai
45 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar masuknya Sesuai
material tertentu pada gudang pusat
46 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Lihat persediaan proyek
46 Pilih persediaan Menampilkan sub menu persediaan Sesuai
proyek proyek
47 Pilih Persediaan Menampilkan list data proyek Sesuai
proyek
48 Klik detail Menampilkan halaman detail persediaan Sesuai
proyek yang berisi detail proyek dan list
material yang tersedia di gudang proyek
49 Klik Print Mencetak list material dalam bentuk pdf Sesuai
50 Klik detail material Menampilkan riwayat keluar masuknya Sesuai
material tertentu pada gudang proyek
51 Klik Print Mencetak riwayat keluar masuknya Sesuai
material dalam bentuk pdf
Logout
52 Pilih Logout Menampilkan popup konfirmasi logout Sesuai
53 Klik Ya Keluar dari sistem dan menampilkan Sesuai
halaman login
54 Klik Tidak Menutup popup konfirmasi logout Sesuai

4.4.3 Evaluasi

Tahap terakhir pada penelitian ini ada mengevaluasi sistem dengan

melibatkan 10 pengguna sistem sebagai responden. Pengguna diarahakan untuk

mencoba sistem kemudian mengisi kuesioner dalam bentuk skala likert. Kuesioner
295

yang dibuat oleh peneliti dibuat berdasarkan panduan evaluasi perangkat lunak

yang dikemukakan oleh Kendall kemudian disesuaikan dengan permasalahan pada

penelitian ini. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil dari evaluasi tersebut.

Tabel 4.73 Rekapitulasi Kuesioner Evaluasi Sistem

Pertanyaan Jawaban Kuesioner


STS (%) TS (%) N (%) S (%) SS (%)
Performance Effectiveness (Efektifitas Kinerja)
1 0 0 0 70 30
2 0 0 0 10 90
3 0 20 30 40 10
4 0 10 40 50 0
Rata-rata hasil 0 7,5 17,5 42,5 32,5
Performance Efficiency (Efisiensi Kinerja)
1 0 0 0 10 90
2 0 10 30 50 10
3 0 0 0 60 40
4 0 0 50 40 10
Rata-rata hasil 0 2,5 20 40 37,5
Ease of Use (Kemudahan Penggunaan)
1 0 0 0 50 50
2 0 20 10 70 0
3 0 0 80 20 0
4 0 10 60 30 0
Rata-rata hasil 0 7,5 37,5 42,5 12,5
Flexibility (Fleksibilitas)
1 100 0 0 0 0
2 100 0 0 0 0
3 0 0 0 0 100
4 60 20 20 0 0
Rata-rata hasil 65 5 5 0 25

Pada Tabel 4.73 menunjukkan bahwa pada keefektifan kinerja 0% menjawab

sangat tidak setuju, 7,5% menjawab tidak setuju, 17,5% menjawab netral, 42,5%

menjawab setuju dan 32,5% sangat setuju. Jika dilihat dari kutubnya, jawaban lebih

condong ke setujunya pengguna atas kefeektifan sistem. Maka, dapat dikatakan


296

bahwa sistem ini mampu melakukan tugas-tugas yang diperlukan dalam me-

monitoring keluar masuknya material proyek, juga mampu meminimalisir

kesalahan yang terjadi pada sistem manual yang sedang berjalan.

Pada efisensi kinerja 0% menjawab sangat tidak setuju, 2,5% menjawab tidak

setuju, 20% menjawab netral, 40% menjawab setuju dan 37,5% sangat setuju. Dari

jawaban yang terkumpul tersebut menunjukkan bahwa pengguna cenderung lebih

setuju jika sistem meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan. Efisensi yang

dimaksud yaitu sistem dapat mempercepat waktu dalam menyajikan data sirkulasi

material, menyajikan data secara lengkap dan akurat dengan format yang mudah

dipahami dan sistem dapat mendokumentasikan aliran material secara rapih.

Aspek kemudahan dalam penggunaan menunjukkan bahwa 0% menjawab

sangat tidak setuju, 7,8% menjawab tidak setuju, 42,5% menjawab setuju, 12,5%

menjawab sangat setuju. Jawaban tersebut menunjukkan kecenderungan pengguna

menyetujui bahwa penggunaan sistem sangat mudah. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa sistem memiliki antarmuka yang mudah dipahami penggunaannya.

Sedangkan pada aspek fleksibilitas, 65% menjawab sangat tidak setuju, 5%

menjawab tidak setuju, 5% mejawab netral, 0% menjawab setuju dan 25%

menjawab setuju. Jawaban-jawaban tersebut menujukan bahwa pengguna

menyatakan bahwa sistem tidak fleksibel. Sistem yang dibangun peneliti memang

tidak fleksibel dalam hal kostumisasi formulir masukan dan format keluaran.

Artinya, formulir masukan dan format keluaran tidak dapat diubah-ubah sesuai

keinginan pengguna. Namun keluaran sistem dapat dengan mudah untuk diunduh

dan dicetak kapanpun.


297

Dengan demikian, bisa ditarik kesimpulan dari evaluasi ini bahwa meski

sistem ini tidak fleksibel, namun dengan adanya sistem ini dapat dikatakan kinerja

sistem efektif dalam membantu kegiatan monitoring sirkulasi, serta meminalisir

kesalahan yang menyebabkan kerugian material dan meningkatkan efisiensi kinerja

perusahaan. Selain itu, pengguna merasa mudah dalam menggunakan sistem.

Selain melakukan evaluasi, peneliti juga mengamati waktu yang

diperlukan untuk melakukan proses-proses tertentu pada PT. Prabu Mitra Teknik.

Berikut merupakan hasil pengamatan peneliti yang dilakukan saat masih

menggunakan sistem berjalan dan pengamatan yang dilakukan saat menggunakan

sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek.

Tabel 4.74 Tabel Pengamatan

No Yang di Amati Sebelum Sesudah


Waktu yang di perlukan dalam
1. penyajian laporan terkini data keluar ± 1 jam ± 5 Menit
masuknya material di gudang pusat
Waktu yang di perlukan dalam
2. penyajian laporan terkini data keluar ± 1 jam ± 5 Menit
masuknya material di gudang proyek
Waktu yang di perlukan untuk
3. mengetahui status surat pemintaan ± 30 Menit ± 3 Menit
barang.
Waktu yang di perlukan untuk
4. ± 20 Menit ± 3 Menit
mengetahui status surat jalan
Waktu yang diperlukan untuk
5. menyajikan laporan rekapan dokumen Tidak ada ± 5 Menit
aliran material pada suatu proyek
5. BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya,

maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari penelitian mengenai Rancang

Bangun Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material pada PT. Prabu Mitra

Teknik adalah sebagai berikut:

1. Menghadirkan aplikasi yang dapat meminimalisir terjadinya kesalahan

pemerikasaan kuantitas permintaan material dengan kuantitas maksimal

kebutuhan material, terutama apabila proyek yang sedang berjalan lebih dari

satu proyek.

2. Data-data sirkulasi material dapat tersimpan dengan baik pada sistem, sehingga

informasi sirkulasi material yang disajikan lebih akurat dan up to date.

3. Sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek dapat meminimalisir

celah manipulasi data yang mengakibatkan kerugian material yang dilakukan

oleh oknum tertentu.

4. Direktur dapat langsung mengawasi segala aliran data dan informasi sirkulasi

material proyek karena aplikasi yang dihasilkan berbasis web yang dapat

dibuka dimanapun selagi memiliki koneksi internet, sehingga diharapkan

dapat mengurangi terjadinya kecurangan.

5. Dengan adanya sistem informasi monitoring sirkulasi material proyek, dapat

mempersingkat waktu penyajian laporan sirkulasi material yang sebelumnya

298
299

membutuhkan waktu ±1 jam menjadi ±5 menit, karena pengelolaan sirkulasi

material yang dapat langsung terdokumentasi oleh sistem.

6. Bagian logistik dan bagian gudang proyek menjadi mudah membuat

dokumentasi laporan sirkulasi dan persediaan material di gudang yang lebih

akurat dan real-time karena sistem telah menyediakan fasilitas penyajian data

tersebut yang dapat di update sewaktu-waktu.

5.2 Saran

Rancang bangun sistem informasi monitoring sirkulasi material ini, masih

terdapat keterbatasan dan kekurangan serta memerlukan perbaikan untuk

meningkatkan manfaat dari sistem ini yang dapat dikembangkan pada penelitian

selanjutnya.

1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi dari segi fungsi

maupun tampilan hingga mencakup monitoring perkembangan proyek, proses

retur material, payment, purchase order dan penagihan invoice, dan juga

memperhatikan keamanan data pada sistem agar lebih terjamin keamanannya.

2. Untuk pengembangan selanjutnya, sistem dapat diintegrasikan dengan email

dan SMS Gateway, sehingga setiap pemberitahuan mengenai sirkulasi material

proyek dapat diterima secara real time oleh pengguna.

3. Diharapkan pengembang berikutnya dapat mengembangkan sistem ke dalam

aplikasi mobile, sehingga aplikasi ini tidak hanya beroperasi melalui web

browser.
DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, A. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penjualan pada PT.
Fitrafood. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Al-Werikat, D. G. (2013). Simulating The Impact Of The Material Flow In The


Jordanian Construction Supply Chain And Its Impact On Project Performance.
INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH,
06(03), 7-11.

Aprisa, & Monalisa, S. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring


Perkembangan Proyek Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Inti Pratama Semesta).
Riau: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim.

Arief, M. R. (2011). Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL.


Yogyakarta: ANDI.

Chopra, S., & Peter, M. (2015). Supply Chain Management Strategy, Planning and
Operation Sixth Edition. United States of America: Pearson Education.

Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2012). System Analysis Design UML
Version 2.0 Fourth Edition. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.

Fahmi, I. (2012). Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta.

Fathansyah. (2012). Basis Data - Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data (Edisi Revisi).
Bandung: Informatika.

Firdaus, & Hastuti, Y. (2015). Sistem Monitoring Biaya Proyek Konstruksi. Palembang:
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.

Fista, B. (2014). Academia.edu. Retrieved 10 01, 2017, from Academia.edu:


https://www.academia.edu/9183738/2_2_Teori_Rich_Picture

Gray, C. F., & Larson, E. W. (2011). Project Management: The Managerial Process
Fifth Edition. New York: McGraw-Hill.

300
301

Hakim, M. A. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Bongkar Muat


Pada PT Bintang Sagara. Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah.

Handoko, T. H. (2008). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia (Edisi 2).


Yogyakarta: BPFE.

Harris, R. M. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Monitoring Proyek


Berbasis Web (Studi Kasus : PT. Rajawali Mas Mandiri). Jakarta: Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2017). Operation Management Sustainability and
Supply Chain Management Twelfth Edition. United States of America: Pearson
Education.

Hidayatullah, P., & Kawistara, K. J. (2013). Pemrograman Web : Studi Kasus Web
Sistem Informasi Akademik. Bandung: Informatika.

Hobson, K., Mayne, R., & Hamilton, J. (2014). A step by step guide to Monitoring and
Evaluation. Retrieved December 05, 2016, from Geog.ox.ac.ux:
http://www.geog.ox.ac.uk/research/technologies/projects/mesc/guide-to-
monitoring-and-evaluation-v1-march2014.pdf

Husen, A. (2009). Manajemen Proyek. Yogyakarta: ANDI.

Jacobs, F. R., & Chase, R. B. (2008). Operation and Supply Management The Core.
New York: McGraw-Hill.

Kasim, N., Liwan, S. R., Shamsuddin, A., Zainal, R., & Kamaruddin, N. C. (2012).
Improving On-Site Materials Tracking For Inventory Management In
Construction Project. Proceedings International Conference of Technology
Management, Business and Entrepreneurship, 447-452.

Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). System Analysis and Design Eight Edition. New
Jersey: Pearson Prentice Hall.

Khairunisa, A. (2013). Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT. Dian Nikel
Mining. Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
302

Krichen, S., & Jouida, B. S. (2016). Suppply Chain Management and It's Applications
in Computer Science. London: ISTE Ltd.

Liwan, S. R., Kasim, N., & Zainal, R. (2013). Materials Tracking Practices for
Inventory Management in Construction Projects. Batu Pahat: Faculty of
Technology Management & Business Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.

Miftahuddin, A. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Progress


Proyek (Studi Kasus: Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota
Tangerang Selatan). Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah.

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Natsir, M. (2010). SISTEM RANTAI PASOK MATERIAL DAN PERALATAN


KONSTRUKSI. Retrieved December 13, 2017, from
http://investasiinfrastruktur.net/file/1336635742SISTEM%20RANTAI%20PAS
OK%20MATERIAL%20DAN%20PERALATAN.pdf

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Normayanti. (2014). Pengembangan Sistem Informasi Sirkulasi Persediaan Barang PT.


Sentra Netcomindo. Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah.

Nugroho, A. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode


USDP. Yogyakarta: ANDI.

Nugroho, A. (2011). Perancangan dan Implementasi Basis Data. Yogyakarta: ANDI.

Pande, A. A., & Sabihuddin, S. (2015). Study of Material Management Techniques on


Construction Project. International Journal of Informative & Futuristic Research,
3479-3486.

PMI - Project Management Institute. (2008). A Guide to the Project ManageMent Body
of Knowledge (PMBOK® Guide) - Fourth Edition. Pennsylvania: Project
Management Institute, Inc.
303

Prasetyo, H. A. (2014). Rancang Bangun Prototype Sistem Monitoring Persediaan


Bahan Untuk Pengendalian Stok Pada PT. Jaya Abadi Indoteknik Semarang.
Semarang: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro.

Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2015). Software Engineering: A Practitioner’s


Approach Eighth Edition. New York: McGraw-Hill.

PSC - Public Service Commission Republic of South Africa. (2008). Basic Concepts in
Monitoring and Evaluation. Retrieved December 05, 2016, from Public Service
Commission Republic of South Africa;:
http://www.psc.gov.za/documents/docs/guidelines/PSC%206%20in%20one.pdf

PT. Prabu Mitra Teknik. (2016). Company Profile PT. Prabu Mitra Teknik.

Raharjo, B., Heryanto, I., & Rosdiana, E. (2014). Modul Pemrograman WEB (HTML,
PHP & MySQL). Bandung: Modula.

Raut, S., Pimplikar, S. S., & Sawant, K. (2013). Effect of Project Cost and Time
Monitoring on Progress of Construction Project. International Journal of
Research in Engineering and Technology, 02(12), 796-800.

Riyanto. (2011). Membuat Sendiri Aplikasi E-Commerce dengan PHP dan MySQL
Menggunakan CodeIgniter dan JQuery. Yogyakarta: ANDI.

Rizqi, L. (2014). Perancangan Sistem Monitoring Persediaan Barang Di PT. Reska


Multi Usaha Berbasis SMS Gateway. Semarang: Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro.

Sari, D. P., Putra, S. J., & Rustamaji, E. (2014). The Development of Project Monitoring
Information System (Case Study: PT Tetapundi Prima Kelola). International
Conference on Cyber and IT Service Management (CITSM).

Sugiarti, Y. (2013). Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling Language)


Generated VB.6.0. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat


Lunak (Terstuktur dan Beroientasi Objek). Bandung: Modula.
304

Sweeney, D., & Pritchard, M. (2011). A Short Guide to Monitoring & Evaluation.
Retrieved December 05, 2016, from Evaluation Toolbox:
http://www.evaluationtoolbox.net.au/index.php?option=com_rubberdoc&view=
doc&id=29&format=raw

Tofani, L. (2011). Terminal Imbanagara Kabupaten Ciamis Clarity. Bandung:


UNIKOM Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

Ummah, W. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Pengiriman Produk


(Studi Kasus : PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.). Jakarta: Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.

Whitten, J. L., & Bentley, L. D. (2007). Systems Analysis and Deisgn Methods. New
York: McGraw-Hill.

Widyaningsih, N. (2014). Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Togaf


Versi 9 (Studi Kasus : Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). Jakarta:
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Kamis, 01 Desember 2016


Narasumber : Bapak Sujai (Direktur Utama)
Ibu Sarah (Bagian Logistik)
Penanya : Muntaha Syahroni
Hasil : Mengetahui proses bisnis yang berjalan dan mengetahui
masalah yang dihadapi PT. Prabu Mitra Teknik

1. PT. Prabu Mitra Teknik itu perusahaan yang bergerak dibidang apa?
Jawab : Prabu Mitra Teknik itu perusahaan kontraktor konstruksi yang
bergerak pada bidang MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing). Yang
kami kerjakan biasanya ya seperti pemasangan CCTV, pemasangan
pipa-pipa, instalasi kelistrikan dan banyak lainnya. Perusahaan kami
awalnya berdiri pada tahun 2013 dengan nama CV. Prabu Mitra
Teknik, lalu pada tahun 2014 barulah perusahaan kami menjadi PT.
(Bapak Sujai)
2. Lantas bagaimana alur mulainya proyek jika ada sebuah proyek baru?
Jawab : Biasanya kita ikut tender dulu, kalau menang barulah proyek dimulai.
Awalnya manajer proyek membuat rancangan proyek tersebut beserta
estimasi kebutuhan material apa saja yang dibutuhkan berikut estimasi
jumlah biaya yang dibutuhkan. Setelah itu kita rapatkan bersama dan
apabila saya setuju rancangan tersebut barulah proyek dimulai. (Bapak
Sujai)
3. Ketika proyek dimulai, bagaimana alur sirkulasi material yang terjadi?
Jawab : Arus material yang terjadi diawali dengan SPB (surat permintaan
material) yang diajukan oleh manajer lapangan dari lokasi proyek.
pembuatan SPB biasanya diawali dari supervisor yang meminta

L-1
material ke gudang yang ada dilapangan, apabila barang tersebut tidak
ada barulah supervisor melaporkan pada manajer lapangan untuk
pembuatan surat permintaan barang. SPB tersebut nanti akan diterima
oleh bagian logistik pusat dan diteruskan ke saya untuk disetujui atau
tidak. Dari sini, bagian logistik dan bagian purchasing akan saling
berkordinasi untuk memenuhi permintaan barang tersebut. Apabila
persediaan pada gudang pusat memenuhi maka akan akan dibuatkan
surat jalan untuk pengiriman material ke lokasi proyek. Apabila tidak
tercukupi maka Bagian purchasing akan melakukan pembelian
material. Setelah material dikirim ke lokasi proyek, bagian gudang
proyek akan mencatat material yang diterima. Lalu apa bila ada
permintaan material dari supervisor, maka akan dibuatkan tanda terima
sebagai tanda ada material yang keluar. Begitulah sirkulasi material
yang terjadi (Bapak Sujai)
4. Bagaimana proses pembuatan pembelian material yang dilakukan bagaian
purchasing?
Jawab : bagian purchasing akan menghubungi supplier-suplier untuk survey
harga, setelah itu akan dibuatkan purchase order, biasanya bikin tiga
purchase order. Kemudian purchase order itu diserahkan ke saya untuk
disetujui. Lalu apabila sudah saya setujui dan tanda tangani, purchase
order tersebut akan dikirim ke supplier, dan bagian purchasing akan
berkordinasi dengna divisi keuangan untuk pembayaran purchase order
tersebut. (Bapak Sujai)
5. Pada purchase order apakah pengiriman barang yang dibeli akan langsung
dikirim ke lokasi proyek atau ditampung dulu di gudang pusat?
Jawab : Kalau itu sih tergantung, kadang ada yang dikirim langsung ke lokasi
proyek kadang ada juga yang dikirim ke gudang pusat. Itu
menyesuaikan dengan jumlah permintaan dari proyek dan perhitungan
biaya pengiriman. Kalau yang langsung dikirim ke lokasi proyek kita
tetap bikinkan surat jalan, dokumen surat jalan tersebut akan dikirim
menyusul. Kita akan menerima kabar dari lapangan bahwa pengiriman

L-2
dari supplier sudah sampai. Sedangkan kalua yang dikirim ke gudang
pusat, nanti akan diterima oleh saya dan akan saya catat. Pada dasarnya
gudang pusat adalah tempat transit atau tempat penampungan
sementara saja. Untuk pengiriman barang yang ada di gudang pusat ke
lokasi proyek pun saya akan buatkan surat jalan. (Ibu Sarah).
6. Di setiap proyek apakah arus material, dari permintaan barang hingga barang
tiba dilokasi proyek dan barang keluar dari gudang proyek itu
didokumentasikan?
Jawab : Jelas dong kita dokumentasikan, karena datanya akan digunakan untuk
evaluasi proyek dan pengambilan keputusan namun selama ini
pendokumentasiannya masih manual, jadi terkadang kita agak sulit
juga menemukan dan merapihkan data-data tersebut sampai jadi
informasi yang berguna. (Bapak Sujai).
Intinya setiap ada transaksi selalu kita catat, untuk bukti jika terjadi
sesuatu yang tidak kita inginkan.(Bu Sarah).
7. Apakah sering ada kendala terkait dengan arus sirkulasi material proyek
tersebut?
Jawab : Sering, kita sering kecolongan material akibatnya ya kita rugi.
Sebenernya hal tersebut sering kali terjadi karena semua berkas yang
kami kelola masih manual, kami kesulitan untuk membuat rekapan
segala aliran material akibatnya kadang terjadi ketidaksesuaian data
dan realita yang ada dilapangan. Bahkan yang lebih parahnya pernah
terjadi karena celah tersebut, ada oknum tertentu yang mencuri
material dan memanipulasi data.(Bapak Sujai).
Ya dari pihak logistik pun terkadang kesulitan dalam membuat
rekapan persediaan beserta riwayat sirkulasi yang ada di gudang pusat
karena data kami tercecer. Sehingga untuk melaporkan persediaan
tersebut kita butuh waktu untuk menyuunnya terlebih dahulu. Selain
itu, jika ada SPB yang diterima terkadang saya merasa kesulitan dalam
memeriksa berapa kebutuhan material pada suatu proyek, stok yang
tersedia dilokasi proyek, berapa sisa material yang boleh diminta dan

L-3
membandingkannya dengan jumlah yang diminta pada SPB (Ibu
Sarah)
8. Apakah dengan sistem yang sudah berjalan selama ini sudah ada upaya
perbaikan untuk mengatasi masalah sirkulasi material proyek tersebut?
Jawab : Sudah kita upayakan perbaikan-perbaikan mendasar seperti memecat
oknum yang melakukan pencurian maupun yang memanipulasi data.
Tapi, ya itu tadi, walau hanya untuk sekedar membuktikan atau
mencegah terjadinya kebocoran dan manipulasi data. Kita masih saja
terhambat karena terkendala di berkas-berkas bukti yang ada itu
berceceran, sehingga kerugian yang timbul secara ekonomi akibat
keterlambatan pemeriksaan, sudah cukup besar. (Bapak Sujai).
9. Terkait dengan masalah tersebut apa yang dibutuhkan untuk meminmalisir hal
tersebut?
Jawab : Berhubung kita mengelola data masih secara manual, ada baiknya jika
ada aplikasi yang mengelola arus material, selain itu aplikasi yang
kami harapkan mungkin bisa memberitahu dan mengunci permintaan
material yang melebihi batas kebutuhan, kecuali ada hal atau alasan
tertentu. Sehingga memudahkan saya dalam menanggapi permintaan
material, karena selama ini apabila ada permintaan material saya harus
mengecek dulu dokumen-dokumen sebelumnya untuk
memperhitungkan apakah kuantitas material yang diminta tersebut
lebih dari kebutuhan atau tidak (Ibu Sarah).
Saya juga butuh adanya aplikasi yang dapat mengontrol dan me-
monitoring arus sirkulasi material secara real-time. Selama ini dalam
me-monitoring arus material dirasa kurang maksimal, terlebih lagi
apabila saya meminta laporan sirkulasi maupun persediaan, itu
membutuhkan waktu yang tidak pasti, kadang bisa cepat, kadang bisa
juga sampai besoknya karena harus disusun terlebih dahulu
laporannya. Hal demikian tentunya sangat menghambat saya dalam
mengambil keputusan (Bapak Sujai).

L-4
10. Sebenarnya adakah harapan yang ingin dicapai dengan adanya aplikasi yang
akan dibangun ini?
Jawab : Saya berharap dengan adanya aplikasi baru ini maka, peran saya selaku
pengambil keputusan utama dalam setiap proyek yang berjalan dapat
dilaksanakan secara cepat dengan didukung data yang akurat, saya
juga berharap agar saya dapat mengetahui dan mengontrol secara
menyeluruh setiap kebutuhan material suatu proyek, sehingga dapat
mendeteksi dini bahkan sampai mencegah terjadinya kebocoran atau
kecurangan mengenai material barang di setiap proyek yang berjalan.
(Bapak Sujai).
Kalau saya sih, cuma ingin agar bisa cepat dan mudah memberikan
laporan yang akurat ke Pak Direktur, terutama mengenai sirkulasi
maupun persediaan material baik di gudang pusat maupun di gudang
proyek. (Ibu Sarah).

L-5
LAMPIRAN 2

KUESIONER EVALUASI PENERIMAAN APLIKASI SISTEM


INFORMASI MONITORING SIRKULASI MATERIAL PROYEK

A. Profil responden
Jawablah dengan memberikan tanda (√) pada salah satu jawaban yang tersedia.
1 Nama : ___________________________________________
2 Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
c
3 Jabatan :

B. Sistem Informasi Monitoring Sirkulasi Material Proyek .


Nyatakan pendapat Anda dengan memberikan tanda (√) pada salah satu skala
berikut :
Skala Keterangan Singkatan

1 Sangat Tidak Setuju STS

2 Tidak Setuju TS

3 Netral N

4 Setuju S

5 Sangat Setuju SS

C. Pertanyaan
NO PERTANYAAN STS TS N S SS
Performance Of Effectiveness
1 Saya merasa sistem mampu melakukan tugas-tugas yang

diperlukan dalam me-monitoring keluar masuknya

material proyek

L-6
2 Saya merasa sistem mampu meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi pada sistem yang manual
yang sedang berjalan
3 Layar tampilan sistem dirancang dengan baik untuk
mendukung aktivitas penggunaan sistem
4 Saya merasa kemampuan sistem telah memenuhi
kebutuhan
Performance Efficiency
5 Saya merasa sistem dapat mempercepat waktu dalam
menyajikan data sirkulasi material, sehingga
penyampaian informasi kepada pihak pengambil
keputusan menjadi lebih cepat
6 Format formulir masukan pada sistem tidak
membingungkan dan dirasa dapat membantu efisensi
kerja perusahaan,
7 Laporan yang dihasilkan sistem, mampu menyajikan

data secara lengkap dan akurat dengan format yang

mudah dipahami

8 Sistem dapat mendokumentasikan dan menyimpan data-

data keluar masuknya material dengan baik

Easse of Use
9 Sistem memiliki menu bantuan yang digunakan untuk

pedoman penggunaan sistem

10 Antarmuka pengguna sistem mudah dipahami dan

memuaskan

11 Antarmuka sistem dapat menyesuaikan dengan

perangkat yang digunakan untuk mengkases sistem,

sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses

sistem kapanpun dan dimanapun

L-7
12 Saya jarang membuat kesalahan saat menggunakan

sistem monitoring sirkulasi material proyek.

Flexibility
13 Formulir masukan pada sistem dapat dikostumisasi

sesuai keinginan pengguna

14 Bentuk keluaran sistem dapat dikostumisasi sesuai

keinginan pengguna

15 Hasil keluaran yang dihasilkan sistem dapat diunduh

dalam format file yang dapat dicetak

16 Sistem monitoring sirkulasi material proyek dapat

digunakan atau diintegerasikan dengan sistem lain

L-8
LAMPIRAN 3

TAMPILAN APLIKASI

1. Halaman Login

2. Halaman Home Admin

3. Halaman Home Bagian Gudang Proyek

L-9
4. Halaman Home Bagain Logistik

5. Halaman Home Bagian Purchasing

L-10
6. Halaman Home Direktur

7. Halaman Home Manajer Lapangan

8. Halaman Home Manajer Proyek

L-11
9. Halaman Ganti Password

10. Halaman Edit Profil

11. Halaman List Master Satuan

L-12
12. Halaman Tambah Master Satuan

13. Halaman List Master Kategori Material

14. Halaman Tambah Kategori Material

L-13
15. Halaman List Master Material

16. Halaman Tambah Material

17. Halaman List Master Supplier

L-14
18. Halaman Tambah Supplier

19. Halaman List Master Pegawai

L-15
20. Halaman Tambah Pegawai

21. Halaman List Master User

22. Halaman Tambah User

L-16
23. Halaman List Proyek

24. Halaman Tambah Proyek

25. Halaman Tambah Pekerjaan Proyek

L-17
26. Halaman Tambah Kebutuhan Material

27. Halaman Detail Proyek

28. Halaman Approve Proyek

L-18
29. Halaman Laporan Proyek

L-19
30. Halaman List SPB

31. Halaman Tambah SPB

L-20
32. Halaman Detail SPB

33. Halaman Terima SPB

34. Halaman Approve SPB

L-21
35. Halaman List PO

36. Halaman Tambah PO

L-22
37. Halaman Detail PO

38. Halaman Approve PO

L-23
39. Halaman List Penerimaan

40. Halaman Tambah Penerimaan

41. Halaman Detail Penerimaan

L-24
42. Halaman List Surat Jalan

43. Halaman Tambah Surat Jalan

L-25
44. Halaman Detail Surat Jalan

45. Halaman Persediaan Pusat

46. Halaman Detail Persediaan Pusat

L-26
47. Halaman List Penerimaan Surat Jalan

48. Halaman Tambah Penerimaan Surat Jalan

49. Halaman Detail Penerimaan Surat Jalan

L-27
50. Halaman List Tanda Terima

51. Halaman Tambah Tanda Terima

52. Halaamn Detail Tanda Terima

L-28
53. Halaman Persediaan Proyek

54. Halaman Detail Persediaan Proyek

55. Halaman Logout

L-29
LAMPIRAN 4
CONTOH SOURCE CODE

1. Login.php
<?php if(!defined('BASEPATH')) 'pegawai_id' => $pegawai_id,
exit('Akses langsung tidak di 'level_id'
perkenankan'); => $level_id
);
class Login extends CI_Controller { if($status){
$pgw = $this-
public function __construct() { >m_global->get_field_by_id('m_pegawai',
parent::__construct(); 'status', 'pegawai_id', $pegawai_id);
if($pgw){
$this->load- $this-
>helper('status'); >session->set_userdata($data);
$this->load- $this-
>model('m_login'); >m_login->set_lastlogin();
}
get_redirecting('home');
public function index() { }
if ($this->session- else{
>userdata("login") == TRUE) {
$this->session-
get_redirecting('home'); >set_flashdata('message', 'Pegawai tidak
} aktif');
else {
$this->load- get_redirecting('login');
>view('../v_header'); }
$this->load- }
>view("login/v_login"); else{
} $this->session-
} >set_flashdata('message', 'User tidak
aktif');
function process_login() { get_redirecting('login');
$username = $this->input- }
>post('username');
$password = $this->input- }
>post('password'); else {
$this->session-
$detail = $this->m_login- >set_flashdata('message', 'Username atau
>get_detail_user($username, $password); password salah.');
if (!empty($detail)) { get_redirecting('login');
$user_id }
= $row->user_id; }
$pegawai_id
= $row->pegawai_id; function process_logout() {
$level_id $this->session-
= $row->level_id; >sess_destroy();
$status get_redirecting('login');
= $row->status; }
}
} ---------------------------------------------
$data = array( 2. M_login.php
'login' <?php
=> TRUE,
'user_id' class M_login extends CI_Model {
=> $user_id,
public $table = 'm_user';

L-30
public $field = 'user_id'; <div
class="widget-body">
function <div
get_detail_user($username, $password) { class="widget-main">
$username = $this->db-
>escape($username); <?php $message = $this->session-
$password = $this->db- >flashdata('message'); ?>
>escape($password); <center>
$q="SELECT a.* from
m_user a where a.username=$username and <h4 class="header <?php echo $message ==
a.password=$password"; '' ? 'blue' : 'red'?> lighter bigger">
$query = $this->db-
>query($q);
return $query->result(); <?php echo $message == '' ?
} 'Please Enter Your Username & Password'
: $message; ?>
function set_lastlogin() {
$this->db->set('lastlogin',
get_ymdhis()); </h4>
$this->db-
>where('user_id', $this->session- </center>
>userdata('user_id'));
$this->db->update($this- <div class="space-6"></div>
>table);
if ($this->db- <form action="<?php echo base_url();
>trans_status() === FALSE) { ?>login/process-login" method="post"
$this->db- autocomplete="off">
>trans_rollback();
return 0; <fieldset>
}
else { <label class="block clearfix">
$this->db-
>trans_commit(); <span class="block input-icon input-
return 1; icon-right">
}
}
} <input
--------------------------------------------- type="text" class="form-control"
placeholder="Username" name="username"
V_login.php autocomplete="off" required />
<body class="login-layout"> <i
<div class="main-container"> class="ace-icon fa fa-user"></i>
<div class="main-content">
<div class="row">
<div class="col-sm-10 </span>
col-sm-offset-1">
<div class="login- </label>
container">
<div <label class="block clearfix">
class="center">
<br><br> <span class="block input-icon input-
<h4 icon-right">
class="blue" id="id-company-text"></h4>
</div>
<div <input
class="space-6"></div> type="password" class="form-control"
<div placeholder="Password" name="password"
class="position-relative"> autocomplete="off" required />
<div <i class="ace-icon fa fa-lock"></i>
id="login-box" class="login-box visible </span>
widget-box no-border">

L-31
</label>

<div class="space"></div>

<div class="clearfix">

<button type="submit" class="btn-block


btn btn-sm btn-primary">

<i class="ace-icon fa fa-key"></i>

<span class="bigger-110">Login</span>

</button>

</div>

<div class="space-4"></div>

</fieldset>

</form>

</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<script src="assets/js/jquery-
2.1.4.min.js"></script>
</body>
</html>

L-32
LAMPIRAN 5
FORM-FORM PENDUKUNG PENELITIAN

L-33
L-34
L-35
L-36
LAMPIRAN 6
SURAT-SURAT PENDUKUNG PENELITIAN

L-37
L-38
L-39
L-40

Anda mungkin juga menyukai