Disusun oleh:
LUQMAN ISYRAQI LAZUARDI
1113093000034
JAKARTA
2017 M / 1439 H
Pengaruh Kesiapan Penerimaan Pengguna Terhadap Penerapan Sistem Informasi
Skripsi
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi
Disusun oleh:
LUQMAN ISYRAQI LAZUARDI
1113093000034
JAKARTA
2017 M / 1439 H
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, ridho dan karunia-Nya. Shalawat
beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya yang telah memberikan
diantara Lembaga Keuangan Mikro Syariah”. Penelitian serta penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari pihak-pihak yang turut memberikan bantuan dalam prosesnya.
Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
4. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan baik secara moral maupun
mengucapkan banyak terima kasih atas waktu yang diberikan selama masa
vi
5. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang tidak lelah
menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk waktu,
tenaga, dukungan, arahan, saran, dan kritikan yang membangun agar skripsi ini
6. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu kepada
7. Bapak dan Ibu kedua orang tuaku yang terkasih, yang telah memberikan
8. Aini Tiara, yang telah memberikan doa, dukungan mental, dan telah menemani
dan mendengar keluh kesah, serta canda dan tawa dalam menghibur dikala
9. Sahabat KPLK yang telah menemani dan menjadi keluarga hampir 7 tahun
lamanya, dengan setia memberikan doa dan semangat serta canda tawa.
10. Laki & BK Squad (Dwi, Toyib, Bani, Adil, Rendra, Ibnu, Iqbal, Sandi, Dante)
11. ISDM Research group dibawah naungan bapak A’ang Subiyakto M.Kom, (Kak
Nana, Hersy, Bella, Prima, Ryo, Tris, Faizal, Putra, Fauzan, dll). Terimakasih
karena telah menjadi teman seperjuangan menghadapi skripsi dan saling bahu-
membahu.
12. Keluarga besar Sistem Informasi 2013, terima kasih untuk kebersamaan dan
13. Pengurus dan Pegawai LKMS yang telah bersedia membantu dengan menjadi
vii
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................ii
ABSTRAK ................................................................................................................... v
ix
2.2 Sistem Informasi ..................................................................................... 14
x
2.10.2. Wawancara ....................................................................................... 31
xi
3.7 Analisis dan Interpretasi Data ................................................................. 64
5.2 Kesimpulan.............................................................................................. 94
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu & Penelitian ini ............. 91
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum pelaksanaan penelitian, meliputi: latar
ruang lingkup dan batasan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
Sub-bab tersebut selanjutnya akan dipaparkan dalam bab ini dan diakhiri dengan
ringkasan bab.
Perkembangan teknologi, khususnya sistem informasi (SI) pada saat ini sudah
menjadi pendukung utama dalam proses bisnis yang ada pada suatu organisasi
1
daya manusia, sistem informasi pemasaran, sistem informasi manufaktur, dan
menurut Subiyakto dan Ahlan (2014) serta Putra et al (2016), organisasi harus
operasional bisnis organisasi tersebut (Xu et al, 2010). Menurut Goodhue (1995),
jika tidak adanya komitmen dari anggota organisasi (Huda et al, 2017). Manusia
sebagai pengguna sistem merupakan salah satu bagian penting dalam komponen
yang harus diperhatikan organisasi dalam penerapan SI. Pendapat lain yang
menyatakan hal serupa adalah Nerkar dan Shane (2007) yang mengatakan bahwa
dalam proses adopsi SI terdapat beberapa dimensi yang menjadi faktor dan harus
2
mengimplementasikannya tergantung pada derajat kesiapan seseorang dalam
Readiness Index (TRI), metode ini dapat dipakai oleh segala bentuk organisasi
yang sedang atau akan menghadapi isu serupa (Rachmawati, 2010). Disisi lain,
walaupun secara umum TRI telah mampu memberikan indeks tingkat kesiapan
(2007) adalah model yang diadaptasi dari Technology Readiness Index (TRI) dan
Technology Acceptance Model (TAM). Adaptasi TRI dan TAM juga dilakukan
(Walczuch & Streukens, 2007; Lin et al, 2011; Edrogmus & Esen, 2011; Aisyah
et al, 2014; Basgoze, 2015; Hallikainen & Laukkanen, 2016). Dari apa yang telah
3
dilakukan beberapa penelitian sebelumnya pada beberapa objek penelitian,
terdapat perbedaan hasil temuan. Beberapa hasil temuan juga memiliki perbedaan
Hal itu akan berimplikasi terhadap penerimaan SI, kepuasan pengguna, dan
oleh organisasi tidak terlepas dari kesiapan individu pemakai (user) dan
informasi, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) turut serta menerapkan SI.
Penerapan sistem informasi pada LKMS juga ditujukan dalam membantu proses
kompetitif (Rusydiana & Devi, 2013). Salah satu contoh bentuk penerapan sistem
informasi pada LKMS tidak berjalan dengan maksimal dan dianggap sebagai
Apriandi & Findi, 2013; Rusydiana & Devi, 2013; Darwanto, 2014; Pramuka et
4
al, 2015). Jika dihubungkan dengan beberapa penjabaran pada paragraf-paragraf
Berdasarkan apa yang telah dijabarkan diatas, dapat diambil beberapa poin
penting, diantaranya adalah faktor penting pengguna sistem dalam penerapan SI,
penelitian sebelumnya dan menggunakan konstruk TRI 2.0. Selain itu, hasil
penelitian ini juga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. Dari
apa yang telah dijabarkan pada paragraf-paragraf sebelumya dan poin-poin diatas,
Seperti halnya organisasi lain, LKMS pada saat ini juga memanfaatkan SI dengan
sistem informasi dan teknologi informasi pada LKMS tidak berjalan dengan
5
terhambatnya kinerja organisasi. Jika dihubungkan dengan beberapa kajian
informasi pada LKMS tidak bisa dipisahkan dari kesiapan penerimaan pengguna
terhadap penerapan SI. Oleh karena itu, penting untuk diketahuinya pengaruh
adalah:
Merujuk dari tujuan penelitian dan sasaran penelitian, maka dijabarkan pertanyaan
6
1) Apakah Optimism (OPT) berpengaruh signifikan positif terhadap
7
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : kajian pustaka, perancangan
dirancang berdasarkan indikator TRI 2.0 dan TAM dengan 5 skala Likert (Likert,
1932; Nazir, 2003). Responden yang terlibat pada penelitian ini adalah pengurus
sampling (Onwuegbuzie dan Collins, 2007). LKMS yang dipilih adalah LKMS
yang telah menerapkan sistem informasi, setelah itu responden yang terlibat harus
2009; Urbach & Ahlemann, 2010; Hair et al., 2011; Yamin & Kurniawan, 2011;
Hair et al., 2012; Yuliasari et al., 2014; Wong, 2013; Chinomona & Dubihlela,
8
2014; Alshibly, 2014; Irawati & Putra, 2015; Subiyakto et al., 2015; Gutierrez et
al., 2015; Nugroho et al., 2016). Adapun variabel yang digunakan adalah
Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEU), Intention to Use (ITU).
Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka penelitian dilakukan dengan
9
pengambilan sampel menggunakan teknik multi-stage purposive
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak.
Syariah.
Informasi.
10
Technology Readiness Kecenderungan sikap masyarakat dalam merangkul dan
menggunakan teknologi
Technology Acceptance Penerimaan teknologi informasi atau sistem informasi yang
merupakan minat ataupun keinginan seseorang dalam
menggunakan teknologi informasi untuk tujuan tertentu
Optimism Pandangan optimis dan kepercayaan terhadap penggunaan
SI/TI
Innovatveness Kecenderungan untuk mencoba dan melakukan eksplorasi
terhadap penggunaan SI/TI
Discomfort Kurangnya penguasaan terhadap penggunaan SI/TI dan
merasa ketidaknyamanan terhadap penggunaan SI/TI
tersebut
Insecurity Kurangnya kepercayaan terhadap integritas SI/TI sehingga
menimbulkan keraguan atas penggunaan teknologi
Perceived Usefulness Persepsi/anggapan pengguna bahwa SI/TI akan berguna
dan memberkan manfaat sehingga akan meningkatkan
kinerja pekerjaan.
Perceived Ease of Use Persepsi/anggapan atas kemudahan penggunaan SI/TI
Intention to Use Minat ataupun keinginan seseorang dalam menggunakan
SI/TI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan
Bab ini berisi landasan teori yang digunakan dalam menganalisis permasalah yang
11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan memaparkan analisis data dan hasilnya, interpretasi, dan diskusi
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran atas hasil pelaksanaan
1.11 Ringkasan
Syariah (LKMS) saat ini telah memanfaatkan SI, namun tidak berjalan dengan
pada lingkup LKMS. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dan
12
model digunakan diadopsi dari Technology Readiness and Acceptance Model (Lin
et al). Hasil dari penelitian ini akan mengetahui faktor apa saja yang
lingkup LKMS.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
teori tersebut selanjutnya akan dipaparkan dalam bab ini secara berurutan dan
Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi
harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
14
kegiatan strategi organisasi agar dapat menyediakan laporan yang diperlukan oleh
15
menggunakan data dari Transaction Processing System (TPS) dan
tertentu.
2003):
16
b. Perangkat lunak (software)
c. Prosedur
d. Manusia
informasi.
e. Basis data
2.3 Kesiapan
menyatakan bahwa kesiapan adalah keadaan yang ada pada diri seseorang yang
17
diartikan sebagai keseluruhan kondisi seseorang yang membuat dirinya siap untuk
memberikan respon di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang
tingkat suatu keadaan seseorang untuk memberikan respon yang berkaitan dengan
tujuan tertentu.
masyarakat.
dipelajari
18
2.3.3. Bentuk Kesiapan
1) Kesiapan Mental
2) Kesiapan Diri
3) Kesiapan Kecerdasan
19
Setiap orang bisa menjadi pengguna teknologi, namun cara
Pada model Technology Readiness Index terdapat empat faktor yang dianggap
20
teknologi sehingga seseorang merasa terbebani terhadap
Kedua dimensi diatas disusun oleh 36 butir pertanyaan/ indikator yang terdiri dari
lebih ringkas yaitu 16 poin keseluruhan indikator yang dibagi menjadi 4 pada
21
1) High Technology Readiness (TRI > 3.51)
informasi.
22
teknologi/sistem. Hal ini menyebabkan penolakan terhadap
penggunaan teknologi.
teknologi/sistem.
SI/TI dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
Pengguna dengan usia yang muda dan tingkat pendidikan yang tinggi, cenderung
termasuk kategori pengguna explolers dan pioneer, dan segmentasi kategori ini
didominasi oleh laki-laki. Pengguna dengan usia yang relatif lebih tua dan tingkat
segmentasi kategori ini didominasi oleh perempuan. Pengguna dengan usia yang
lebih tua atau berusia lanjut dan tingkat pendidikan yang lebih rendah cenderung
sebuah kemauan atau minat yang nampak didalam suatu kelompok pengguna
23
untuk menerapkan sistem teknologi informasi tersebut dalam pekerjaannya (Succi
informasi untuk mendukung tugas yang telah dirancang. Pendapat lain menyatakan
tertentu.
24
Perilaku pengguna atau minat pengguna dalam menerima dan
pekerjaan.
dimediasi oleh perceived usefulness dan perceived ease of use. Jogiyanto (2007)
25
kesiapan pengguna SI/TI terhadap penerimaan teknologi informasi atau sistem
pada organisasi, hal ini seperti apa yang di nyatakan oleh Davis (1989) bahwa
Penelitian yang memadukan TRI dan TAM juga dilakukan oleh beberapa
peneliti lain (Walchzuch et al, 2007; Lin & Chang, 2011; Edrogmus & Esen,
2011; Aisyah et al, 2014; Basgoze, 2015; Hallikainen & Laukkanen, 2016),
namun terdapat karakteristik model yang serupa yaitu dengan terdapatnya variabel
26
2.8 Pengukuran, Penilaian, dan Analisis
Pengukuran adalah pemberian nilai dari suatu obyek, dimana obyek merupakan
suatu entitas yang akan diteliti, sedangkan nilai adalah karakteristik dari obyek
hal yang kongkret. (Prasetyo & Jannah, 2006). Pendapat lain mengatakan bahwa
Penilaian adalah bentuk penafsiran data dari hasil pengukuran berdasarkan kriteria
penafsiran yang didasari oleh kriteria atau ukuran tertentu dan bersifat kualitatif.
27
2.8.3. Pengertian Analisis
merupakan evaluasi dari sebuah situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas,
masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro
28
Gambar 2.4 LKM (OJK, 2015)
modal dan kredit, sumber pendanaan, badan hukum, izin usaha, dan nasabahnya.
29
2) Koperasi Syariah
BPRS adalah bank syariah yang tidak memberikan jasa dalam lalu
2.10.1. Observasi
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara
(Sugiyono, 2009):
1) Observasi Partisipan
30
Dalam kegiatan ini peneliti terlibat langsung dengan objek
penelitian. Data yang diperoleh dari observasi ini lebih lengkap dan
akurat.
2) Observasi Nonpartisipan
3) Observasi Terstruktur
yang akan diamati, tempat penelitian, dan hal lain yang berkaitan
2.10.2. Wawancara
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara
31
Sugiyono (2009) mengatakan bahwa wawancara merupakan studi
dan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Terdapat dua
1) Wawancara terstruktur
2.10.3. Kuesioner
Kuesioner adalah salah satu intrumen pengumpulan data sebagai alat bantu yang
sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden (Guritno
et al, 2011)
dari responden.
32
2.10.4. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan teori
dengan masalah penelitian. Studi pustaka dapat dilakukan dengan membaca dan
mempelajari buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun
dan website tertentu yang dijadikan pendukung dalam penelitian yang dilakukan.
Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu
Menurut Djaali (2008) skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena. Skala ini mempunya beberapa butir
pertanyaan yang disusun dengan mengacu pada dimensi positif dan negatif
sehingga membentuk suatu nilai yang menggambarkan sifat dari individu, seperti
33
2.12 Populasi dan Teknik Sampling
Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang
menjadi pusat perhatian penelitian untuk diteliti (Guritno et al, 2011). Pendapat
Dengan kata lain, populasi adalah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Sample merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, oleh karena itu sample
Terdapat dua jenis teknik pengambilann sample, yaitu teknik penarikan sampel
2006).
34
Teknik penarikan sampel probabilita memberikan peluang kesempatan
yang sama kepada elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel. Terdapat tiga
3) Cluster sampling
memiliki peluang yang berbeda untuk dipilih sebagai sampel, beberapa metode
1) Convience Sampling
35
pengambilan sampel ditujukan pada pengunjung bioskop yang
2) Purpose Sampling
bidang tertentu.
3) Quota Sampling
kriteria tertentu.
4) Snowball Sampling
PLS-SEM merupakan metode analisis yang dapat digunakan pada setiap jenis
skala data (nominal, ordinal, interval, dan rasio) serta syarat asumsi yang lebih
fleksibel (Yamin & Kurniawan, 2011). PLS dapat juga digunakan untuk tujuan
PLS juga dapat memprediksi apakah terdapat atau tidak terdapat hubungan
Dalam hal ini, hal penting yang harus diperhatikan adalah adanya teori yang
36
memberikan asumsi untuk menggambarkan model, pemilihan variabel,
yang kompleks yang dibentuk dari indikator refleksi dan indikator negatif,
1) Variabel Laten
variabel manifest.
2) Variabel Manifes
dihipotesiskan
37
2.13.2. Evaluasi Model Pengukuran
(indikator) dengan konstruknya. Nilai loading factor diatas 0,7 dapat dikatakan
ideal, artinya bahwa indikator tersebut dikatakan valid sebagai indikator yang
mengukur konstruk jika angkanya anta 0,5 – 0,6 dikatakan cukup (Ghozali, 2016),
sedangkan untuk indikator dengan angka 0.4 – 0.5 dapat dipertimbangkan jika
nilai composite reliability masih pada batas aman dan indikator dapat dihapus jika
composite reliability. Nilai batas 0,7 ke atas berarti dapat diterima dan diatas 0,8
38
Ukuran lain dari convergent validity adalah nilai average variance
variabel manifes yang dapat dikandung oleh konstruk laten. Nilai AVE minimal
0,5 menunjukan ukuran convergent validity yang baik. Artinya, variabel laten
indikatornya.
membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antar konstruk. Ukuran
konstruk blok lainnya. Bila korelasi antara indikator dengan konstruknya lebih tinggi
dari korelasi dengan konstruk blok lainnya, hal ini menunjukan konstruk tersebut
memprediksi ukuran pada blok mereka dengan lebih baik dari blok lainnya. Ukuran
discriminant validity lainnya adalah bahwa nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada
korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya atau nilai AVE lebih tinggi dari
melihat signifikansi hubungan antara konstruk. Hal ini dapat dilihat dari koefisien
Path coefficient (β) diuji dengan nilai ambang batas diatas 0,1 untuk menyatakan
39
Path Variabel
Coefficient Manifest
Variabel
Laten
Loading
Factor
pengukuran sekitar 0,67 sebagai kuat, sekitar 0,33 moderat, dan 0,19 atau
dibawahnya menunjukan tingkat varian yang lemah. Ketiga, melihat nilai t-test
hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian akan diterima jika memiliki t-test lebih
tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model dengan nilai ambang
batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk menengah, dan 0,35 untuk
40
blindfolding untuk memberikan bukti bahwa variabel tertentu yang digunakan
variabel lainnya dalam model dengan ambang batas pengukuran diatas nol.
variabel tertentu dengan variabel lainnya dengan nilai ambang batas sekitar 0,02
untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh menengah/sedang, dan 0,35 untuk
pengaruh besar.
1) Walczuch et al (2007)
lingkup perusahaan jasa. Dimensi kesiapan pengguna diwakili oleh variabel TRI
dan dimensi penerimaan teknologi diwakili oleh variabel TAM (perceived ease of
ease of use, hal ini menjunjukan bahwa pegawai yang cenderung memiliki rasa
41
teknologi memberikan kemudahan pada aspek pekerjaan. Hubungan optimism
inovatif akan menjadi lebih kritis terhadap teknologi sehingga memiliki harapan
terhadap kinerja teknologi informasi itu sendiri. Penyebab lain yang mungkin
mempengaruhi hasil ini adalah software yang menjadi objek pada penelitian ini
pengaruh negatif terhadap perceived ease of use, hal ini menjelaskan bahwa
usefulness, hal ini menunjukan bahwa pegawai yang tidak merasa nyaman
42
2) Lin et al (2007)
use, yang berarti bahwa hal tersebut berpengaruh dalam mendorong pengguna
menyangkut 36 indikator TRI 1.0 Parasuraman (2000) dan indikator TAM yang
objek Self Service Technology, namun tidak jauh berbeda dengan apa yang
43
penggunaan teknologi (perceived usefulness) sehingga mempengaruhi niat dari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kesiapan kepala HRD
e-HRM. Indikator pengukuran pada penelitian ini menggunakan model TRI 1.0
Parasuraman (2000) dan TAM Davis (1989). Peneleitian ini menemukan bahwa
pengaruh yang signifikan, hasil ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh
Walczuch et al (2007).
5) Aisyah et al (2014)
model TRI 1.0 Parasuraman (2000) dan TAM Davis (1989). Sampel pada
44
Yogyakarta. Data kuesioner dilakukan dengan melalui teknik simple
perceived usefulness.
namun tidak memilik pengaruh terhadap perceived usefulness, hasil temuan ini
perceived ease of use, namun hasil sebaliknya yang ditemukan atas pengaruh
insecurity terhadap perceived usefulness yang menunjukan hasil yang positif. Hal
ini dapat terjadi karena sample yang digunakan adalah unit usaha yang bertujuan
Penelitian ini dilakukan kepada pelanggan pada sektor B2B (Business to Business)
digunakan adalah perpaduan indikator TRI 2.0 (Parasuraman & Colby, 2015) dan
4 indikator TAM 3 (Venkatesh & Bala, 2008). Hasil penelitian ini menemukan
45
bahwa optimism memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perceived
pengaruh terhadap perceived ease of use dan perceived usefulness yang signifikan
dan perceived usefulness. Temuan tersebut bertolak belakang terhadap teori yang
Hasil dari penelitian sejenis terdahulu yang telah dilakukan beberapa peneliti
dan perceived ease of use, sehingga dapat diartikan bahwa optimisme pengguna
informasi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Parasuraman
pengaruh positif terhadap perceived ease of use dari 5 hasil penelitian, hanya 1
46
innovativeness tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perceived ease of
use.
innovativeness dan perceived ease of use, serta teori yang menyebutkan bahwa
2007; Lin & Chang, 20011; Erdogmus & Esen, 2011) menunjukan
SI/TI dengan karakter inovatif akan mendorong pengguna untuk dapat menguasai
tidak selalu menilai bahwa penggunaan SI/TI akan berguna bagi dirinya.
of use pada beberapa hasil penelitian, hal tersebut menunjukan bahwa ketidak
47
kemudahan penggunaan SI/TI. Hasil beberapa penelitian pada variabel discomfort
ease of use, hanya penelitian Hallikainen & Laukkanen (2016) yang menemukan
pekerjaan.
(Walchzuch et al, 2007; Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011), hasil ini sesuai
menjadi penghambat dalam adopsi SI/TI. Erdogmus & Esen (2011) mendapatkan
48
hasil bahwa insecurity tidak memiliki pengaruh yang signifikan tehadap perceived
menunjukan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif. Hal tersebut
bahwa selama penggunaan SI/TI memiliki manfaat, pengguna sistem akan tetap
menerima.
oleh beberapa faktor seperti objek penelitian terkait organisasi, responden dan
jenis SI/TI. Rangkuman hasil penelitian sejenis dapat dilihat pada tabel berikut:
49
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Penulis Optpeu Innpeu Dispeu Inspeu Optpu Innpu Dispu Inspu puitu peuitu
3 Lin & Chang Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif
(2011)
4 Erdogmus & Esen Positif Positif x x Positif Positif x X Positif x
(2011)
5 Aisyah, et al(2014) Positif Positif Negatif x Positif x x Positif Positif Positif
Keterangan :
Opt : Optimis Dis : Discomfort Peu : Perceived ease of use Pu : Perceived usefulness -: Tidak termasuk model penelitian
Inn : Innovativeness Ins : Insecurity Itu : Intention to use x : Tidak ditemukan pengaruh
50
2.15 Model Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh para
peneliti yang dijabarkan pada sub bab sebelumnya, secara garis besar menjelaskan
teknologi/sistem informasi.
(2000) dan TAM Davis (1989). Hasil beberapa penelitian sebelumnya secara garis
teori tersebut, sebagian penelitian mendapatkan hasil yang berbeda, dan hal tersebut
variabel yang ada pada model TRAM (Lin et al, 2007) yang merupakan perpaduan
TRI dan TAM, namun pada konteks indikator yang berhubungan dengan kesiapan,
51
penelitian ini terdiri, optimism (OPT), innovativeness (INN), discomfort (DIS),
insecurity (INS), perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEU), intention
to use (ITU). Dari Analisis yang akan didapatkan pada penelitian ini berdasarkan
Usefulness (PU)
Usefulness (PU)
Usefulness (PU)
Usefulness (PU)
of Use (PEU)
of Use (PEU)
52
10) Perceived Ease of Use (PEU) berpengaruh signifikan positif terhadap
53
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Kemandirian penggunaan Parasuraman, 2000;
teknologi Parasuraman, 2015;
Walchzuch, 2007; Lin et al,
INN3
2007; Lin & Chan, 2011;
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Mengikuti perkembangan Parasuraman, 2000;
teknologi Parasuraman, 2015;
Walchzuch, 2007; Lin et al,
INN4
2007; Lin & Chan, 2011;
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Keraguan saat menghadapi Parasuraman, 2000;
masalah pada teknologi Parasuraman, 2015;
Walchzuch, 2007; Lin et al,
DIS1
2007; Lin & Chan, 2011;
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Discomfort Keraguan atas dukungan Parasuraman, 2000;
teknis penggunaan teknologi Parasuraman, 2015;
Walchzuch, 2007; Lin et al,
DIS2
2007; Lin & Chan, 2011;
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Kepercayaan diri dalam Parasuraman, 2000;
penggunaan teknologi Parasuraman, 2015;
Walchzuch, 2007; Lin et al,
DIS3
2007; Lin & Chan, 2011;
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Ketidak pahaman panduan Parasuraman, 2000;
teknis penggunaan Parasuraman, 2015;
Walchzuch, 2007; Lin et al,
DIS4
2007; Lin & Chan, 2011;
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Ketrgantungan terhadap Parasuraman, 2015;
teknologi Hallikainen & Laukkanen, INS1
Insecurity 2016
Presepsi bahaya penggunaan Parasuraman, 2015;
teknologi Hallikainen & Laukkanen, INS2
2016
Presepsi atas interaksi Parasuraman, 2015;
langsung Hallikainen & Laukkanen, INS3
2016
Keyakinan penggunaan Parasuraman, 2015;
teknologi online Hallikainen & Laukkanen, INS4
2016
Kecepatan pekerjaan Davis, 1989; Walchzuch, PU1
54
2007; Lin et al, 2007;
Perceived Edrogmus & Esen, 2011;
Usefulness Aisyah et al, 2014
Performa pekerjaan Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PU2
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Peningkatan produktifitas Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PU3
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Efektifitas pekerjaan Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PU4
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Kemudaah pekerjaan Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PU5
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Penilaian manfaat Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PU6
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Teknologi mudah dipelajari Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PEU1
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Perceived Ease Mudah dalam mengontrol Davis, 1989; Walchzuch,
of Use teknologi 2007; Lin et al, 2007;
PEU2
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Jelas dan mudah dimengerti Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PEU3
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Fleksibilitas Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PEU4
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Memudahkan pekerjaan Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PEU5
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Peniliaian kemudahan Davis, 1989; Walchzuch,
2007; Lin et al, 2007;
PEU6
Edrogmus & Esen, 2011;
Aisyah et al, 2014
Minat menggunakan Davis, 1989; Lin et al, 2007;
Edrogmus & Esen, 2011;
Intention to Use ITU1
Aisyah et al, 2014
55
Ketertarikan atas Lin et al, 2007; Edrogmus &
ITU2
pengembangan Sistem Esen, 2011; Aisyah et al, 2014
2.16 Ringkasan
Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan seseorang dalam menggunakan SI/TI.
Terdapat dua tahapan yang harus dilakukan dalam PLS-SEM, yaitu evaluasi model
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
instrumen, pengumpulan dan pemrosesan data, serta analisis data dan interpretasi
lingkup dan batasan penelitian kepada para pembaca. Sub-bab berikut menjelaskan
metode, teknik, serta instrumen penelitian yang digunakan adalah secara kuantitatif.
Salah satu bentuk pendekatan kuantitatif pada penelitian ini adalah pengumpulan
data yang dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan analisis data
yang dilakukan secara statistik dengan menggunakan aplikasi pengolah data statistik.
responden, hasil dari wawancara tersebut ditujukan sebagai data tambahan dalam
penelitian ini. Responden yang terlibat pada penelitian ini adalah pengurus dan
pegawai LKMS.
57
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap secara prosedural yang diperlihatkan
pada Gambar 3.1, yang meliputi: kajian pustaka, perancangan penelitian, pembuatan
(1)
Kajian Pustaka
(2) Rancangan
Perancangan Penelitian
Penelitian
(3)
Instrumen
Pembuatan
Penelitian
Instrumen
Penelitian
(4)
Data
Pengumpulan
Data
(6)
Hasil Interpretasi
Interpretasi Data
Laporan (7)
Penelitian Pembuatan
Laporan
58
3.4 Sampel Penelitian
Dalam menentukan LKMS yang menjadi objek penelitian, peneliti mengacu pada
data yang dimiliki oleh Masyarakat Ekonomi Syariah, terdapat 76 BMT dan koperasi
syariah. Selain itu, berdasarkan data yang dimiliki oleh Otoritas Jasa Keuangan
pengambilan sampel adalah pemilihan bagian dari populasi yang sesuai kriteria
syariah yang dijadikan sampel harus yang telah mengaplikasikan sistem informasi.
Dengan pertimbangan keterbatasan waktu, dan biaya maka dari itu peneliti
Depok, dan Tanggerang Selatan. Dari 20 lembaga keuangan mikro syariah yang
yang diajukan, dan 7 lembaga lainnya menolak. Dari 13 LKMS yang menjadi
sistem informasi keuangan. Dengan perkiraan responden yang mencapai lebih dari
100 orang, hal tersebut menurut beberapa ahli (Guritno et al., 2011; Wong, 2013)
(SEM).
59
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri 2 bagian, bagian pertama berisi surat
yang dipecah menjadi 7 kelompok untuk mewakili setiap variabel yang akan
yang berisikan 5 poin skala (Rosalina et al, 2017). Rentang poin tersebut berisikan
(1) Sangat setuju, (2) Tidak setuju, (3) Netral/Biasa saja, (4) Setuju, (5) Sangat
setuju. Indikator dan pertanyaan pada penelitian ini mengacu pada TRI 2.0 oleh
Parasuraman dan Colby (2015) serta TAM oleh Davis (1989) yang juga digunakan
60
Teknologi memberikan saya kontrol yang
lebih baik terhadap pekerjaan
Produktifitas Penggunaan sistem membuat
saya lebih produktif dalam OPT4
pekerjaan
kemampuan memberi Saya dapat menjelaskan
penjelasan terkait teknologi penggunaan sistem kepada INN1
rekan kerja saya
Penguasaan penggunaan Saya cepat menguasai sistem
INN2
teknologi dalam lingkup pekerjaan
Innovativeness Kemandirian penggunaan Saya mampu memahami
teknologi penggunaan sistem yang INN3
digunakan secara mandiri
Mengikuti perkembangan Saya mengikuti perkembangan
teknologi sistem yang sesuai bidang INN4
pekerjaan saya
Keraguan saat menghadapi Saya merasa bingung ketika
masalah pada teknologi menghadapi masalah pada DIS1
sistem yang digunakan
Keraguan atas dukungan Saya merasa bantuan teknis
teknis penggunaan teknologi (technical support) yang
DIS2
diberikan tidak banyak
Discomfort membantu dan sulit dimengerti
Kepercayaan diri dalam Saya merasa tidak percaya diri
DIS3
penggunaan teknologi dalam penggunaan sistem
Ketidak pahaman panduan Saya sulit memahami panduan
DIS4
teknis penggunaan sistem yang digunakan
Ketrgantungan terhadap Saya terlalu bergantung
teknologi terhadap sistem dalam INS1
Insecurity pekerjaan saya
Presepsi bahaya penggunaan Saya merasa penggunaan
teknologi sistem secara menyeluruh
INS2
terhadap pekerjaan cenderung
berbahaya
61
Presepsi atas interaksi Saya merasa penggunaan
langsung sistem menurunkan kualitas
INS3
hubungan karena mengurangi
interaksi antar individu
Keyakinan penggunaan Saya merasa tidak yakin jika
teknologi online melakukan pekerjaan dengan INS4
sistem secara online
Kecepatan pekerjaan Penggunaan sistem membuat
pekerjaan saya lebih cepat PU1
Perceived selesai
Usefulness Performa pekerjaan Penggunaan sistem
meningkatkan performa saya PU2
dalam pekerjaan
Peningkatan produktifitas Penggunaan sistem
menjadikan saya lebih PU3
produktif
Efektifitas pekerjaan Penggunaan sistem
memberikan efektifitas dalam PU4
pekerjaan
Kemudaah pekerjaan Penggunaan sistem
memberikan kemudahan PU5
dalam pekerjaan
Penilaian manfaat Secara keseluruhan, sistem
saat ini berguna dan PU6
bermanfaat bagi anda
62
fleksibel
Memudahkan pekerjaan Sistem yang digunakan saat ini
memberikan kemudahan PEU5
dalam pekerjaan
Peniliaian kemudahan Secara keseluruhan, sistem
yang digunakan saat ini mudah PEU6
digunakan
Minat menggunakan Secara keseluruhan, Anda
berminat untuk terus
ITU1
menggunakan sistem pada
pekerjaan Anda
Intention to Use
Ketertarikan atas Secara keseluruhan, Anda
pengembangan Sistem tertarik terhadap pembaruan
ITU2
(upgarade) sistem untuk
mendukung pekerjaan anda
Proses pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan melakukan
secara langsung pada beberapa tempat Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)
yaitu BMT, Koperasi Syariah, dan BPRS di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi,
Depok, dan Tanggerang Selatan. Prosedur awal yang dilakukan dalam kegiatan
pengumpulan data adalah perizinan yang diajukan peneliti kepada lembaga terkait,
63
pengisian kuesioner tersebut. Proses pengumpulan data dilakukan dari tanggal 28
Jumlah kuesioner yang terkumpul berjumlah 123 kuesioner yang berasal dari
dikonfersi menjadi bentuk data digital dengan menggunakan MS. Excel 2010.
SEM (Subiyakto et al, 2015a; 2015b; Putra et al, 2016; Subiyakto et al, 2017),
dengan aplikasi SmartPLS versi 3.0. Ada dua analisis yang harus dilakukan dalam
tahap ini, yaitu analisis measurement model dan structural model. Measurement
model dilakukan untuk menguji reliabilitas dan validitas outer model melalui
menguji path ceofficient (β), coefficient of determination (R2), t-test melalui metode
bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (Q2), dan relative impact (q2)
(Henseler et al, 2009; Urbach & Ahlemann, 2010; Hair et al., 2011; Yamin &
Kurniawan, 2011; Hair et al, 2012; Yuliasari et al, 2014; Wong, 2013; Chinomona &
Dubihlela, 2014; Alshibly, 2014; Irawati & Putra, 2015; Subiyakto et al, 2015;
analisis demografi responden dengan kondisi lapangan yang berjalan dan juga
64
menterjemahkan hasil analisis model secara statistik kuantitatif dengan
Selanjutnya, hasil analisis dan interpretasi tersebut secara lengkap akan dijelaskan
3.8 Ringkasan
Secara lengkap, bab ini menjelaskan bahwa pelaksanaan penelitian ini telah
penelitian ini adalah pengurus dan pegawai Lembaga Keuangan Mikro Syariah
SEM yang bertujuan menjelaskan hubungan antar variabel dan mengukur nilai
hubungan tersebut.
65
BAB IV
4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dipaparkan analisis data dan hasilnya, interpretasi, dan diskusi
hasil penelitian. Analisis data dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan
menggunakan PLS-SEM, dengan perangkat lunak Ms. Excel untuk analisis data
demografis dan SmartPLS versi 3.0 untuk analisis statistik inferensialnya. Analisis
dilakukan dengan merujuk pada teori atau konsep terkait pengembangan model
lapangan.
Hasil analisis demografis dilakukan pada bagian profil responden dan untuk
66
1) Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-Laki
45% 55%
2) Usia
(38%), rentang usia >40 tahun sebanyak 12 orang (10%), dan hanya 1
67
>40
Usia <20
10% 1%
21-30
30-40 51%
38%
3) Pendidikan
Pendidikan
S2
2%
SMA
S1 32%
46%
D3
20%
68
responden atas pertanyaan kemampuan penggunaan komputer yang
Penggunaan Komputer
Kurang
1%
Cukup
43% Baik
56%
untuk jabatan atau posisi kerja berasal dari: ketua, sekretaris, kepala
service, staff IT. Hal ini menunjukan bahwa data kuesioner yang
69
Pengalaman Kerja
<1 thn
8%
3-5 thn
11%
pengujian seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Empat
average variance extracted, dan discriminant validity (Yamin & Kurniawan, 2011;
Hair et al., 2011; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle, 2015; Subiyakto et al.,
2015). Secara grafis, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Gambar
4.6. Berikut ini adalah penjelasan tentang pelaksanaan dan hasil dari empat
pengujian tersebut:
factor diatas 0,7 dapat dikatakan ideal, artinya bahwa indikator tersebut
untuk indikator dengan angka 0,4 – 0,5 dapat dipertimbangkan jika nilai
composite reliability masih pada batas aman dan indikator dapat dihapus
70
jika hal tersebut meningkatkan nilai composite reliability (Walchzuch,
2007; Hair at al, 2011). Setelah beberapa kali pengujian, terdapat dua
indikator yang memiliki nilai dibawah 0,7 yaitu DIS1 dan INS1, namun
2) Internal Consistency
dengan batas ambang di atas 0,7 (Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013;
Ringle, 2015). Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 bahwa nilai CR dari
dapat dilihat pada Tabel 4.1 yang menunjukan bahwa nilai AVE dari
4) Discrimant Validity
71
(Subiyakto et al., 2015). Pemeriksaan cross loading tiap indikator
pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya (Hair et al., 2012;
2015). Pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai cross
loading indikator dengan konstruk dari semua variabel lebih tinggi dari
korelasi dengan konstruk blok lain, dan nilai akar AVE lebih tinggi
penelitian yang diajukan sudah memiliki karakteristik yang baik secara statistik.
Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Gambar 4.6 memaparkan hasil pengujian pengukuran
model ini. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa model tersebut memenuhi syarat
untuk dilanjutkan ke tahap pengujian struktur model (Hair et al., 2012; Afthanorhan,
72
Gambar 4.6 Hasil Analisis dengan SmartPLS
73
Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengukuran Model
CL
VAR IND LF AVE CR R2 Q2
OPT INN DIS INS PU PEU ITU
OPT1 0.855 0.855 0.557 -0.284 -0.201 0.616 0.437 0.474
OPT2 0.939 0.939 0.545 -0.385 -0.246 0.724 0.482 0.523
OPT 0.822 0.949 0,000 0,000
OPT3 0.926 0.926 0.602 -0.371 -0.331 0.710 0.512 0.511
OPT4 0.905 0.905 0.555 -0.270 -0.273 0.703 0.391 0.390
INN1 0.817 0.569 0.817 -0.406 -0.364 0.557 0.522 0.437
INN2 0.877 0.484 0.877 -0.520 -0.377 0.510 0.469 0.338
INN 0.713 0.908 0,000 0,000
INN3 0.845 0.459 0.845 -0.410 -0.310 0.468 0.448 0.281
INN4 0.837 0.580 0.837 -0.426 -0.345 0.517 0.460 0.318
DIS1 0.686 -0.230 -0.490 0.686 0.256 -0.364 -0.320 -0.082
DIS2 0.725 -0.269 -0.354 0.725 0.428 -0.285 -0.308 -0.153
DIS 0.595 0.854 0,000 0,000
DIS3 0.856 -0.325 -0.366 0.856 0.419 -0.364 -0.402 -0.117
DIS4 0.808 -0.293 -0.402 0.808 0.352 -0.311 -0.392 -0.174
INS1 0.469 -0.186 -0.225 0.354 0.469 -0.103 -0.185 0.007
INS2 0.749 -0.157 -0.271 0.299 0.749 -0.208 -0.276 -0.060
INS 0.548 0.823 0,000 0,000
INS3 0.863 -0.274 -0.389 0.366 0.863 -0.243 -0.291 -0.242
INS4 0.817 -0.244 -0.327 0.397 0.817 -0.255 -0.291 -0.311
74
Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengukuran Model (Lanjutan)
CL
VAR IND LF AVE CR R2 Q2
OPT INN DIS INS PU PEU ITU
PU1 0.897 0.685 0.548 -0.369 -0.278 0.897 0.568 0.512
PU2 0.863 0.612 0.531 -0.325 -0.146 0.863 0.424 0.420
PU3 0.889 0.647 0.542 -0.355 -0.182 0.889 0.483 0.404
PU 0.775 0.954 0,620 0,432
PU4 0.893 0.699 0.529 -0.416 -0.268 0.893 0.512 0.509
PU5 0.908 0.699 0.538 -0.383 -0.233 0.908 0.575 0.560
PU6 0.829 0.664 0.537 -0.420 -0.377 0.829 0.701 0.535
PEU1 0.813 0.298 0.480 -0.300 -0.205 0.418 0.813 0.398
PEU2 0.816 0.323 0.452 -0.327 -0.162 0.371 0.816 0.333
PEU3 0.800 0.305 0.378 -0.366 -0.155 0.384 0.800 0.323
PEU 0.681 0.927 0,397 0,233
PEU4 0.839 0.508 0.458 -0.392 -0.310 0.615 0.839 0.490
PEU5 0.823 0.535 0.479 -0.428 -0.412 0.656 0.823 0.539
PEU6 0.857 0.442 0.527 -0.448 -0.421 0.539 0.857 0.482
ITU1 0.948 0.515 0.407 -0.165 -0.215 0.540 0.568 0.948
ITU 0.880 0.936 0,369 0,288
ITU2 0.928 0.466 0.362 -0.150 -0.220 0.509 0.420 0.928
Keterangan :
75
Tabel 4.2 Discrimant Validity
Analisis struktur model dilakukan melalui enam tahapan pengujian, yaitu pengujian
(Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013)
Secara grafis, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.3, dan Gambar 4.7.
Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas di atas 0,1.
76
pengaruh yang signifikan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan
Gambar 4.7.
lain dalam model) dengan standar pengukuran sekitar 0,670 sebagai kuat,
varian yang lemah (Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013,
Ringle, 2015). Tabel 4.3 dan Gambar 4.6 menunjukan bahwa R2 dari PU
memiliki nilai 0,620, R2 dari PEU memiliki nilai 0,397, dan R2 dari ITU
memiliki nilai 0,369. Hal tersebut dapat diartikan bahwa OPT, INN, DIS,
3) t-test
Hipotesis tersebut akan diterima jika memiliki t-test lebih besar dari 1,96
(Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013, Ringle, 2015). Tabel
4.3 dan Gambar 4.8 menunjukan bahwa ada 7 dari 10 hipotesis yang
77
4) Effect Size (f2)
batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk menengah, dan 0,35
untuk pengaruh besar (Hair et al., 2012; Wong, 2013). f2 dihitung dengan
f2 =
5) Predictive Relevance ( )
dalam model dengan ambang batas pengukuran di atas nol (Hair et al.,
2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013). Tabel 4.1 dan Tabel 4.3
78
6) Relative Impact ( )
dengan variabel lainnya dengan nilai ambang batas sekitar 0,02 untuk
q2 =
0,285 yang berarti memiliki pengaruh sedang dan Sembilan jalur lainnya
79
Tabel 4.3 Hasil Analisis Struktural Model
Hipotesis f2 q2 Analisis
β t-test 2 2 2 2 2 2 2
No Jalur R -in R -ex ∑f Q -in Q -ex ∑q β t-test R f2 Q2 q2
H1 OPT → PU 0,614 7,379 0,620 0,390 0,60525 0,432 0.270 0,285 Sign Diterima M b Predictive Relevance m
H2 INN → PU 0,171 2,512 0,620 0.606 0,03684 0,432 0,422 0,018 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
H3 DIS → PU -0,131 1,668 0,620 0.609 0,02895 0,432 0,425 0,012 Sign Ditolak M k Predictive Relevance k
H4 INS → PU 0,027 0,312 0,620 0.620 - 0,432 0,432 - Insign Ditolak M k Predictive Relevance k
H5 OPT → PEU 0,232 2,159 0,397 0.363 0,05638 0,233 0,218 0,020 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
H6 INN → PEU 0,287 2,978 0,397 0.361 0,05970 0,233 0,205 0,037 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
H7 DIS → PEU -0,193 2,057 0,397 0.373 0,03980 0,233 0,219 0,018 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
H8 INS → PEU -0,079 0,785 0,397 0.391 0,00995 0,233 0,234 -0,001 Insign Ditolak M k Predictive Relevance k
H9 PU → ITU 0,373 2,802 0,369 0.289 0,12678 0,288 0,234 0,076 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
H10 PEU → ITU 0,301 2,590 0,369 0.313 0,08875 0,288 0,246 0,059 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
Keterangan :
Sign : Signifikan
Insign : Insignifikan
K : Kuat
M : Moderat
L : Lemah
b : Besar
m : Menengah
k : Kecil
80
OPT
H1
INN H2 PU
H5
H9
H3
H6
ITU
DIS 0
H4
H7 H1
PEU
H8
INS
Keterangan :
OPT : Optimism
INN :Innovativeness
DIS : Discomfort Keterangan :
INS : Insecurity
Signifikan
PU : Perceived Usefulness
Insignifikan
PEU : Perceived ease of use
ITU : Intention to use
OPT
H1
INN H2 PU
H5
H9
H3
H6
ITU
DIS 0
H4
H7 H1
PEU
H8
INS
Keterangan :
OPT : Optimism
INN :Innovativeness
DIS : Discomfort Keterangan :
INS : Insecurity
PU : Perceived Usefulness Diterima
PEU : Perceived ease of use Tidak Diterima
ITU : Intention to use
81
4.3 Interpretasi Hasil dan Pembahasan
serta 4 BPRS. Hal ini sesuai dengan data yang ada di MES dan OJK
sistem informasi pada LKMS yang menjadi tempat penelitian adalah laki-
82
5) Mayoritas responden yang terlibat telah memiliki pengalaman bekerja di
Berdasarkan hasil analisis model pengukuran, ada beberapa poin penting yang harus
1) Hasil akhir dari analisis telah menunjukan bahwa pengukuran model dari
2) Terdapat dua indikator yang memiliki nilai outer loading dibawah 0,7
yaitu DIS1 dan INS1, namun hal tersebut masih dapat ditoleransi dengan
pemaknaan pertanyaan yang tidak tepat. Terkait dengan hal ini, meskipun pembuatan
instrumen dan penjelasan awal kepada beberapa pihak yang mewakili penerimaan
kuesioner penelititan pada setiap LKMS dalam penelitian ini telah dilakukan dengan
sebaik mungkin, hal-hal di luar rencana dan kendali tidak dapat dihindari khususnya
83
4.3.3. Interpretasi Hasil dan Pembahasan Hasil Struktural Model
Bagian ini akan memaparkan interpretasi dan diskusi berdasarkan hasil dari enam
tahap analisis struktur model yaitu path coefficient (β), coefficient of determination
(R2), t-test menggunakan metode bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance
dirumuskan sebelumnya :
satu (H1) diterima. Ini berarti OPT memiliki pengaruh positif terhadap PU.
Hal tersebut juga ditunjukan oleh jalur OPT→PU memiliki pengaruh yang
2007; Lin & Chang, 2011; Edrogmus & Esen, 2011; Aisyah et al, 2014;
84
H2- Apakah INN berpengaruh positif terhadap PU?
satu (H2) diterima. Ini berarti INN memiliki pengaruh positif terhadap PU.
Hal tersebut juga ditunjukan oleh jalur INN→PU memiliki pengaruh yang
penggunaan sistem informasi (Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011; Edrogmus
negatif yang siginifikan dalam model dengan nilai path coefficient (β) -0,131,
namun secara analisis statistik, hipotesis tersebut memiliki nilai 1,668 belum
85
Discomfort tidak memiliki pengaruh negatif terhadap presepsi manfaat
penggunaan sistem (Walchzuch et al, 2007; Edrogmus & Esen, 2011; Aisyah
et al, 2014; Hallikainen & Laukkanen, 2016), namun secara hasil signifikansi
manfaat penggunaan teknologi (Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011). Peneliti
memperkirakan bahwa hal ini dapat terjadi karena jumlah responden pada
penelitian ini meskipun sudah cukup dan memenuhi standar, namun belum
satu (H4) tidak diterima. Hasil path coefficient (β) jalur INS→PU juga
informasi (perceived usefulness) (Walchzuch et al, 2007; Lin et al, 2007; Lin
& Chang, 2011), dan berbeda juga penelitian terdahulu yang menyatakan
Hallikainen & Laukkanen, 2016). Meskipun hasil temuan ini berbeda dari
86
penelitian oleh Edrogmus dan Esen (2011). Peneliti memperkirakan bahwa
lembaga keuangan mikro syariah yang tidak berada pada posisi pengambil
aspek aman atau tidaknya penggunaan sistem informasi dan hanya tinggal
menggunakannya saja.
satu (H5) diterima. Ini berarti OPT memiliki pengaruh positif terhadap PEU.
Hal tersebut juga ditunjukan oleh jalur OPT→PEU memiliki pengaruh yang
sistem informasi (Walchzuch et al, 2007; Lin et al, 2007; Lin & Chang,
2011; Edrogmus & Esen, 2011; Aisyah et al, 2014; Hallikainen &
Laukkanen, 2016).
87
H6- Apakah INN berpengaruh positif terhadap PEU?
satu (H6) diterima. Ini berarti INN memiliki pengaruh positif terhadap PU.
Hal tersebut juga ditunjukan oleh jalur INN→PEU memiliki pengaruh yang
penggunaan sistem informasi (Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011; Edrogmus
satu (H7) diterima. Hal tersebut juga ditunjukan oleh jalur DIS→PEU
memiliki pengaruh negatif yang siginifikan dalam model dengan nilai path
sistem tersebut merupakan hal yang sulit. Hasil ini memiliki kesesuaian
88
sistem informasi (Walchzuch et al, 2007; Lin et al, 2007; Lin & Chang,
satu (H8) tidak diterima. Hasil path coefficient (β) jalur INS→PEU juga
informasi (perceived ease of use). (Walchzuch et al, 2007; Lin et al, 2007;
Lin & Chang, 2011). Peneliti memperkirakan bahwa hal ini dipengaruhi oleh
syariah yang tidak berada pada posisi pengambil keputusan, hal ini
saja.
satu (H9) diterima. Ini berarti PU memiliki pengaruh positif terhadap ITU.
Hal tersebut juga ditunjukan oleh jalur PU→ITU memiliki pengaruh yang
89
Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin besar penilaian pengguna
(Davis, 1989; Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011; Edrogmus & Esen, 2011;
satu (H10) diterima. Ini berarti PEU memiliki pengaruh positif terhadap
ITU. Hal tersebut juga ditunjukan oleh jalur PU→ITU memiliki pengaruh
yang siginifikan dalam model dengan nilai path coefficient (β) 0,301.
menggunakan sistem infrormasi (Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011;
90
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu & Penelitian ini
No Penulis Optpeu Innpeu Dispeu Inspeu Optpu Innpu Dispu Inspu puitu peuitu
3 Lin & Chang Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif
(2011)
4 Erdogmus & Esen Positif Positif x x Positif Positif x x Positif x
(2011)
5 Aisyah, et al(2014) Positif Positif Negatif x Positif x x Positif Positif Positif
Keterangan :
- : Tidak termasuk model peneliti x : Tidak ditemukan Pengaruh (x); Berpengaruh, namun hipotesis ditolak.
91
4.4 Ringkasan
Telah dilakukannya analisis data berserta hasil, interpretasi, dan diskusi hasil
pada lingkup LKMS. Analisis struktur model telah dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran model yang meliputi enam jenis analisis, mulai dari analisis menguji β,
, t-test melalui meode bootstrapping, f2, , dan . Terdapat tujuh hipotesis yang
diterima pada penelitian ini yaitu H1, H2, H5, H6, H7, H9, dan H10, serta tiga
hipotesis yang tidak diterima H3, H4, dan H8 (Gambar 4.8). Interpretasi hasilnya
aspek teoritis berdasarkan dukungan dari sejumlah teori sebelumnya, dan aspek
Dari hasil ini, diketahui bahwa terdapat keterkaitan pengaruh positif antara
rasa optimis (optimism) dan rasa inovatif (innovativeness) terhadap penilaian tentang
sistem informasi. Hal tersebut menjadi faktor yang mendorong minat pengguna
sehingga akan berpengaruh baik terhadap penerapan sistem informasi. Disisi lain
informasi. Hal tersebut akan menjadi faktor yang menghambat minat pengguna
92
usefulness) dan kemudahan penggunaan (perceived ease of use) sistem informasi,
(Walchzuch et al, 2007; Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011, Aisyah et al, 2014;
Hallikainen & Laukkanen, 2016). Perbedaan hasil temuan penelitian ini dengan
93
BAB V
5.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dipaparkan dua poin utama sebagai penutup laporan penelitian.
kesimpiulan hasil akhir penelitian, yang merujuk pada tujuan, sasaran penelitian, dan
poin berikutnya adalah saran yang berkaitan langsung dengan temuan penelitian dan
batasan penelitian untuk tindak lanjut penelitian selanjutnya serta saran sebagai
5.2 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan penelitian dan hasil temuan, berikut adalah kesimpulan penting
lingkup LKMS.
94
secara analisis statistik dan memiliki kesesuaian dengan penelitian
al, 2014; Hallikainen & Laukkanen, 2016), namun namun secara hasil
terdahulu lainnya (Lin et al, 2007; Lin & Chang, 2011). Ditolaknya
terdahulu (Walchzuch et al, 2007; Lin et al, 2007; Lin & Chang,
95
tersebut akan berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna,
yaitu:
96
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SI dan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu terkait jumlah sampel organisasi
dan responden yang terlibat. Dikarenakan keterbatasan tersebut, penelitian ini belum
demografi tertentu, seperti pendidikan, jabatan, pengalaman kerja, dan lainnya. Hal
ini menyebabkan hasil penelitian ini bersifat umum berdasarkan berbagai latar
5.4 Saran
Bagian ini berisikan saran yang berkaitan langsung dengan temuan penelitian
97
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) serta untuk tindak lanjut penelitian
selanjutnya.
98
c. Terkait dengan hasil analisis dan interpretasi data, penelitian yang
yang terlibat.
5.5 Ringkasan
Bab ini memaparkan masing-masing poin yang saling berkaitan antara kesimpulan
dan saran penelitian. Harapannya, semoga para praktisi, lembaga edukasi LKMS,
masukan secara praktis dan teoritis terkait evaluasi kepuasan pengguna akhir untuk
99
DAFTAR PUSTAKA
Acharya, A. S., Prakash, A., Saxena, P., & Nigam, A. (2013). Sampling: Why and
how of it. Indian Journal of Medical Specialties, 4(2), 330-333.
Aisyah, M. N., Nugroho, M. A., & Sagoro, E. M. (2014). Pengaruh Technology
Readiness Terhadap Penerimaan Teknologi Komputer Pada UMKM Di
Yogyakarta. Jurnal Economia, 10(2), 105-119.
Alshibly, H. H. (2014). Evaluating E-HRM success: A Validation of the Information
Systems Success Model. International Journal of Human Resource Studies,
4(3), 107.
Anantatmula, V. S., & Shrivastav, B. (2012). Evolution of project teams for
Generation Y workforce. International Journal of Managing Projects in
Business, 5(1), 9-26.
Apriadi, F. (2013). The Solution of Human Resources Development for Baytul Maal
wat Tamwil (BMT) in Indonesia: an Analytic Network Process (ANP)
Approach. Jurnal al-Muzara'ah, 1(2).
Arikunto, S. & Jabar. (2004). Evaluasi Program Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Arikunto, S., (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6.
Rineka Cipta. Jakarta.
Bailey, K. (1994) Method of Social Research, 4th ed. The Free Press. New York.
Basgoze, P., (2015). Integration of Technology Readiness (TR) Into The Technology
Acceptance Model (TAM) For M-Shopping. International Journal of
Scientific Research and Innovative Technology, 2(3), pp.26–35.
Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi.(diterjemahkan oleh Kartono, K)
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Chinomona, R., & Dubihlela, D. (2014). Does customer satisfaction lead to customer
trust, loyalty and repurchase intention of local store brands? The case of
Gauteng Province of South Africa. Mediterranean Journal of Social
Sciences, 5(9), 23. DOI: 10.5901/mjss.2014.v5n9p23.
Dalyono, M. (2005). Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
100
Darwanto, D. (2014). Strategi Penguatan Microfinance Syariah Berbasis Ekonomi
Kelembagaan. Inferensi, 8(2), 501-522.
Davis, F.D., (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance
of information technology. MIS Quarterly, 3(3), pp. 319–340.
Djaali & Muljono, P. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Grasindo.
Jakarta.
Erdoğmuş, N., & Esen, M. (2011). An investigation of the effects of technology
readiness on technology acceptance in e-HRM. Procedia-Social and
Behavioral Sciences, 24, 487-495.
Ghozali, I. (2006). Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Goodhue, D. L. (1995). Understanding user evaluations of information
systems. Management science, 41(12), 1827-1844.
Guritno, S., Sudaryono, & Rahardja, U. (2011). Theory and Application of IT
Research : Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Edisi 1. Andi.
Yogyakarta
Gutierrez, A. M. J., Ang, E. K. S., Carlos, P. M. A., & Umali, J. C. (2015, August).
A Multi-Dimensional Study On The Relationship Of Emotional Intelligence
To The Multitasking Ability Of Nursing Students: A Structural Equation
Modeling Approach. In Proceedings 19th Triennial Congress of the IEA
(Vol. 9, p. 14).
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Tatham, R. L.
(1998). Multivariate data analysis (Vol. 5, No. 3, pp. 207-219). Upper
Saddle River, NJ: Prentice hall.
Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed a silver bullet.
Journal of Marketing theory and Practice, 19(2), 139-152. ISSN: 1069-6679
(Print) 1944-7175 (Online).
Hair, J. F., Sarstedt, M., Ringle, C. M., & Mena, J. A. (2012). An assessment of the
use of partial least squares structural equation modeling in marketing
research. Journal of the academy of marketing science, 40(3), 414-433. DOI
10.1007/s11747-011-0261-6.
101
Hallikainen, H., & Laukkanen, T. (2016, June). How Technology Readiness
Explains Acceptance and Satisfaction of Digital Services in B2B Healthcare
Sector?. PACIS (p. 294).
Hamalik, O. (2006). Manajemen pengembangan kurikulum. Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya.
Handayani, R. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal
Akuntansi Keuangan, 9(2), 76-87.
Henseler, J., Ringle, C. M., & Sinkovics, R. R. (2009). The use of partial least
squares path modeling in international marketing. Advances in international
marketing, 20(1), 277-319. ISSN: 1474-7979/doi:10.1108/S1474-
7979(2009)0000020014.
Huda, M. Q., Hidayah, N. A., & Utami, M. C. (2017, August). Exploring the
organizational factor contributing to effective IT implementation. In Cyber
and IT Service Management (CITSM), 2017 5th International Conference
on (pp. 1-5). IEEE.
Irawati, A., & Putra, D. (2015). Analisis Technology Acceptance Model dalam
Memahami Niat Perilaku Mahasiswa untuk Menggunakan E-Learning.
Prosiding Sembistek 2014, 1(01), 177-189.
Jogiyanto. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Edisi 1. Andi.
Yogyakarta.
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Edisi 1. Andi.
Yogyakarta.
Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi.
Yogyakarta.
Lazuardi, A. (2013). Tingkat Kesiapan (Readiness) Pengadopsian Teknologi
Informasi : Studi Kasus Panin Bank. Thesis. Universitas Indonesia.
Likert, R. (1932). A technique for the measurement of attitudes. Archives of
psychology.
102
Lin, C.H., Shih, H.Y. & Sher, P.J., (2007). Integrating technology readiness into
technology acceptance: The TRAM model. Psychology and Marketing,
pp.641–657.
Lin, J. S. C., & Chang, H. C. (2011). The role of technology readiness in self-service
technology acceptance. Managing Service Quality: An International
Journal, 21(4), 424-444.
Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Belajar.
Yogyakarta.
Nasir, M. (2013) Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di
Palembang menggunakan Model UTAUT. SNATI, 1-5.
Nazir, M. (2003). Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nazwirman, N. (2008). Peranan Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Teknologi
Informasi dalam Mengembangkan Usaha Mikro. The Winners, 9(2), 124-134.
Nerkar, A., & Shane, S. (2007). Determinants of invention commercialization: An
empirical examination of academically sourced inventions. Strategic
Management Journal, 28(11), 1155-1166.
Nugroho, A. R., Masduqi, A., & Otok, B. W. (2016). Aplikasi Partial Least Square
Structural Equation Modelling untuk Menilai Faktor Pencemaran Air Kali
Surabaya. Jurnal Purifikasi,14(2), 136-148.
Onwuegbuzie, A. J., & Collins, K. M. (2007). A typology of mixed methods
sampling designs in social science research. The qualitative report, 12(2),
281-316.
Parasuraman, A. (2000). “Technology Readiness Index (TRI): a multiple-item to
measure readiness to embrace new technologies”, Journal of Service
Research, Vol 2, No 4, pp 307-320
Parasuraman, A., & Colby, C. L. (2015). An updated and streamlined technology
readiness index: TRI 2.0. Journal of service research, 18(1), 59-74.
Pramuka, B. A., & Maghfiroh, S. (2015). Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Eletronik Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Sustainable Competitive
Advantage (SCA), 5(1).
Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif: teori dan
aplikasi. RajaGrafindo Persada.
103
Putra, S. J., Subiyakto, A., Ahlan, A. R., & Kartiwi, M. (2016). A Coherent
Framework for Understanding the Success of an Information System Project.
TELKOMNIKA (Telecommunication, Computing, Electronics and Control),
14(1), 302-308. doi:10.12928/TELKOMNIKA.v14i1.2711
Raharjo, M. D. (1999). Islam dan Tantangan Transformasi Sosial Ekonomi. Lembaga
Studi Agama dan Filsafah. Jakarta.
Rahman, A & Rahim, A. (2007). Islamic Microfinance: A missing component in
Islamic Banking. Kyoto Bulletin of Islamic Area Study 1-2: 38-53.
Rogers, E.M. (1983). Diffusion of Innovations, 3rd Edition, The Free Press New
York
Rusydiana, A. S., & Devi, A. (2013). Aplikasi Metode Analytic Networks Process
(ANP) Untuk Mengurai Problem Pengembangan Baitul Maal Wat-tamwill
(BMT) Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islami. Volume III Nomor
1.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Scheaffer, R. L., Mendenhall III, W., Ott, R. L., & Gerow, K. G. (2011). Elementary
survey sampling. Cengage Learning.
Sekaran, U. (1992). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.
Jakarta.
Subiyakto, A., & Ahlan, A. R. (2013, 27-28 Nov. 2013). A coherent framework for
understanding critical success factors of ICT project environment. Paper
presented at the 2013 International Conference on Research and Innovation
in Information Systems (ICRIIS).
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Sukmana, H. T. (2014). An alternative method for
determining critical success factors of information system
project. TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and
Control), 12(3), 665-674.
Subiyakto, A., Ahlan, R., Putra, S. J., & Kartiwi, M. (2015). Validation of
information system project success model: a focus group study. SAGE
OPEN. doi:10.1177/2158244015581650.
104
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Sukmana, H. T. (2015a). Influences
of the Input Factors towards Success of An Information System Project.
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control),
13(2), 686-693. doi:http://dx.doi.org/10.12928/telkomnika.v13i2.1323
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Sukmana, H. T. (2015b). Measurement
of Information System Project Success Based on Perceptions of the Internal
Stakeholders. International Journal of Electrical and Computer Engineering
(IJECE), 5(2), 271-279. Retrieved from
http://iaesjournal.com/online/index.php/IJECE/article/view/7009
Subiyakto, A. A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Putra, S. J. (2016). Measurement of
the information system project success of the higher education institutions in
Indonesia: a pilot study. International Journal of Business Information
Systems, 23(2), 229-247.
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., Putra, S. J., & Durachman, Y. (2016).
The User Satisfaction Perspectives of the Information System Projects.
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 4(1).
Subiyakto, A., Septiandani, D., Nurmiati, E., Durachman, Y., Kartiwi, M., &
Ahlan, A. R. (2017). Managers Perceptions towards the Success of E-
Performance Reporting System. TELKOMNIKA (Telecommunication
Computing Electronics and Control), 15(3), 1389-1396.
doi:10.12928/TELKOMNIKA.v15i3.5133
Subiyakto, A., Rosalina, R., Utami, M. C., Kumaladewi, N., & Putra, S. J. (2017,
August). The psychometric and interpretative analyses for assessing the end-
user computing satisfaction questionnaire. In Cyber and IT Service
Management (CITSM), 2017 5th International Conference on (pp. 1-6).
IEEE.
Succi, M. J., & Walter, Z. D. (1999, January). Theory of user acceptance of
information technologies: an examination of health care professionals.
In Systems Sciences, 1999. HICSS-32. Proceedings of the 32nd Annual
Hawaii International Conference on (pp. 7-pp). IEEE.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta
Bandung.
105
Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Teo, T. (2011). Factors influencing teachers’ intention to use technology: Model
development and test. Computers & Education, 57(4), 2432-2440.
Urbach, N., & Ahlemann, F. (2010). Structural equation modeling in information
systems research using partial least squares. JITTA: Journal of Information
Technology Theory and Application, 11(2), 5.
Venkatesh, V., & Bala, H. (2008). Technology acceptance model 3 and a research
agenda on interventions. Decision Sciences, 39(2), 273-315.
Walczuch, R., Lemmink, J., & Streukens, S. (2007). The effect of service employees’
technology readiness on technology acceptance. Information &
Management, 44(2), 206-215.
Widoyoko, E.P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Belajar.
Yogyakarta.
Wong, K. K. K. (2013). Partial least squares structural equation modeling (PLS-
SEM) techniques using SmartPLS. Marketing Bulletin, 24(1), 1-32.
Xu, X., Zhang, W., & Barkhi, R. (2010). IT infrastructure capabilities and IT project
success: a development team perspective. Information Technology and
Management, 11(3), 123-142.
Yamin, S. & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengolah Data Penelitian dengan
Partial Least Square Path Modeling : Aplikasi dengan software XLSTAT,
SmartPLS, dan Visual PLS. Edisi 1. Salemba Infotek. Jakarta.
Yuliasari, E., Winarno, W. W., & Hantono, B. S. (2014). Analisis Faktor Determinan
Penggunaan Sistem Pendukung E-Government dan Implikasinya Terhadap
Kinerja Pengguna. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 2(1), 3-03.
106
LAMPIRAN
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122