Anda di halaman 1dari 266

viii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL


BERBASIS WEB PERSEBARAN POTENSI PARIWISATA
DI KABUPATEN BOGOR

Oleh :
MUCHAMAD ARIEF RAHMAN
NIM: 108093000121

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF


HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

i
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB
PERSEBARAN POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN BOGOR

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi

MUCHAMAD ARIEF RAHMAN


NIM: 108093000121

Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

ii
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2014

Muchamad Arief Rahman

v
ABSTRAK

MUCHAMAD ARIEF RAHMAN (108093000121), Rancang Bangun Sistem


Informasi Spasial Berbasis web Persebaran Potensi Pariwisata di Kabupaten
Bogor. Dibawah bimbingan BAKRI LA KATJONG dan ERI RUSTAMAJI.

Pariwisata adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan wisata,


termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait
di bidang kepariwisataan dan Kabupaten Bogor di wilayah jawa barat yang sering
dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Berdasarkan Perda No 8 Tahun 2006
tentang ketertiban umum pasal 3 menjelaskan pemerintah daerah memiliki
kebijakan untuk mengawasi, mencegah, dan menindak segala bentuk
penyalahgunaan sarana sosial. Peningkatan jumlah pengunjung wisatawan
disetiap tahunnya di Kabupaten Bogor, ini memungkinkan adanya investor yang
ingin berinvestasi dalam membangun pariwisata baru, serta untuk meningkatkan
pelayanan terhadap obyek wisata melalui media online. Melihat permasalahan
tersebut, dibutuhkan suatu sistem informasi spasial potensi pariwisata yang
dinamakan SISPARGOR untuk mempermudah Dinas Tata Ruang Kabupaten
Bogor dalam monitoring suatu daerah berpotensi secara online. Sistem
SISPARGOR dibangun dengan metode pengembangan sistem RAD (Rapid
Aplication Devlopment) dengan notasi UML.
Menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL dan OpenGeo Suite
serta melakukan pengujian Black Box. Sistem Informasi Spasial Lokasi Pariwisata
di Kabupaten Bogor berbasis web diharapkan mampu membantu Dinas Tata
Ruang Kabupaten Bogor dalam memberikan informasi kepada pemerintah daerah
Kabupaten Bogor dan masyarakat mengenai pariwisata dan kesesuaian lahan yang
berpotensi untuk dibangun.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Potensi Pariwisata, RAD (Rapid Aplication


Devlopment), UML, OpenGeo Suite

V Bab + 184 Halaman + xxv Halaman Romawi + 82 Gambar + 35 Tabel + 4


Daftar Sombol

Pustaka Acuan (24,1984-2013)

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada

junjungan baginda Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga dan sahabatnya,

semoga kita menjadi pengikutnya yang kelak mendapatkan syafa’at di akhirat

kelak. Amin .

Adapun judul penulisan skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem

Informasi Spasial Berbasis Web Persebaran Potensi Pariwisata d Kabupaten

Bogor“. Pada penulisan skripsi ini penulis menyadari masih belum sempurna,

mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.

Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang

memberikan dukungan, bimbingan, pengarahan dan bantuan kepada penulis. Oleh

karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam penulisan ilmiah ini, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI. Selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

vii
3. Bapak Ir.Bakri La Katjong. MT, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing I

yang telah membantu dan memberikan arahan dan bimbingan kepada

peneliti dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Eri Rustamaji, MBA. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membantu dan memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam

penyelesaian skripsi.

5. Bapak Didit Nugeraha, MM, M Selaku Dosen Pembimbing Akademik

Program Studi Sistem Informasi yang telah membantu dan memberi

masukan dalam penyusunan skripsi.

6. Pak Diki Wijaya S.Kom Selaku staff bidang sistem informasi Dinas Tata

Ruang dan Pertanahan yang telah mendukung serta membantu dalam

pelaksanaan riset.

7. Kedua Orang Tua saya Bapak Waryono dan Ibu Tamiyati yang selalu dan

tidak pernah lepas dalam mendo’akan penulis dan tidak hanya mendukung

penulis untuk bisa menyelesaikan penelitian ini, serta terima kasih untuk

segala jasa yang selama ini diberikan hingga akhir dan kepada Kakak saya

Dewi R. Dan Adik saya Untari Kusuma N. khususnya yang selalu

memberikan semangat dan doanya kepada penulis.

8. Kepada Amin Lubis, Nawawi, Ahmad Sopyan, Muhamad Yazid K,

Nanang Heriyanto, dan Teman-teman kosan kosbah yang tidak dapat saya

sebutkan satu-persatu. Yang telah banyak memberikan masukan dalam

penelitian ini dan khususnya teman-teman seperjuangan SIC 2008, GIS

viii
2008 serta GIS 2007 yang saya cintai dan yang selalu saling membahu dan

memberikan semangat.

9. Kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung

yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan ketulusan yang telah

diberikan kepada penulis. Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penelitian ini

dapat dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Maaf atas segala

kekhilafan.

Jakarta, 2014

Muchamad Arief Rahman

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR COVER................................................................................................. i

LEMBAR HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xx

DAFTAR SIMBOL .......................................................................................... xxii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xxv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................11

1.3 Batasan Masalah ........................................................................11

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................12

1.5 Manfaat Penulisan .....................................................................12

1.5.1 Bagi Penulis .....................................................................12

1.5.2 Bagi Universitas ...............................................................13

1.5.3 Bagi Instansi ....................................................................13

x
1.5.4 Bagi Masyarakat/ Investor ...............................................13

1.6 Metode Penelitian ......................................................................14

1.6.1 Metode Pengumpulan Data...............................................14

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem.........................................14

1.7 Sistematika Penulisan ................................................................16

BAB II Landasan Teori

2.1 Pengertian Rancang Bangun......................................................18

2.2 Konsep Dasar Sistem .................................................................18

2.2.1 Pengertian Sistem .............................................................18

2.2.2 Karakteristik Sistem..........................................................19

2.3 Konsep Dasar Informasi ............................................................21

2.3.1 Data dan Informasi ............................................................21

2.3.2 Kualitas Informasi .............................................................22

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ................................................22

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi ..........................................22

2.4.2 Komponen Sistem Informasi .........................................23

2.5 Sistem Informasi Geografi.........................................................23

2.5.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi .....................23

2.5.2 Pengertian Sistem Infromasi Geografi...........................24

2.5.3 Subsistem Sistem Informasi Geografi ...........................25

2.5.4 Komponen Sistem Informasi Geografi ..........................26

2.5.5 Jenis Data Sistem Informasi Geografi ...........................28

xi
2.5.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografi .......................30

2.5.7 Sistem Informasi Geografi Berbasis Web ......................32

2.5.8 Basis Data Sistem Informasi Geografi...........................32

2.6 Konsep Dasar Peta .....................................................................35

2.6.1 Pengertian Peta...............................................................35

2.6.2 Simbolisasi Peta ............................................................36

2.6.3 Skala Peta.......................................................................38

2.6.4 Sistem Proyeksi .............................................................39

2.7 Metode Pengembangan Sistem..................................................40

2.7.1 Pengertian RAD .............................................................40

2.7.2 Tahap RAD ....................................................................40

2.8 OOA dan OOD ..........................................................................41

2.8.1 Analisis Berorientasi Objek ...........................................41

2.8.2 Perancangan Berorientasi Objek....................................42

2.9 Alat Bantu Perancangan ............................................................44

2.9.1 Pengertian UML.............................................................44

2.9.2 Diagram-diagram UML ................................................44

2.9.3 Pengujian Black-box ......................................................47

2.10 Pendekatan Dalam Membengun Web GIS ................................48

2.11 ArcGIS .......................................................................................49

2.12 MySQL ......................................................................................51

2.13 OpenGeo Suite...........................................................................51

2.13.1 OpenGeo Arsitektur .......................................................52

xii
2.13.2 OpenGeo Suite Enterprise Edition dan Comunity E......53

2.13.3 Komponen OpenGeo Suite ............................................54

2.14 Bahasa Pemrograman PHP ........................................................58

2.14.1 Pengertian PHP ..............................................................58

2.14.2 Tipe Data dalam PHP ....................................................59

2.14.3 Variabel dalam PHP ......................................................59

2.14.4 Operator dalam PHP .....................................................60

2.14.5 Struktur Kontrol dalam PHP .........................................60

2.14.6 Fungsi dalam PHP .........................................................62

2.15 Pariwisata...................................................................................62

2.16 Ketentuan Bangunan .................................................................62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data .......................................................67

3.1.1 Studi Literatur ................................................................67

3.1.2 Wawancara.....................................................................69

3.1.3 Observasi........................................................................70

3.2 Metode Pengembangan Sistem..................................................70

3.2.1 Requirement Planning ...................................................70

3.2.2 Workshop Design ..........................................................72

3.2.3 Implementation .............................................................74

3.3 Bahan dan Alat Penelitian .........................................................71

3.3.1 Bahan ............................................................................75

xiii
3.3.2 Alat ................................................................................75

3.4 Penelitian Sejenis ......................................................................77

3.5 Kerangka Penelitian ..................................................................79

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Syarat ...................................................................80

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian.............................80

4.1.1.1 Profil Kabupaten Bogor ...................................80

4.1.1.2 Gambaran Umum Dinas Tata Ruang...............83

4.1.1.2.1 Tugas Pokok Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan Kabupaten Bogor .........83

4.1.1.2.2 Struktur Organisasi .........................83

4.1.2 Perencanaan Sistem .......................................................90

4.1.3 Sistem Berjalan ..............................................................91

4.1.4 Identifikasi Sistem .........................................................93

4.1.4.1 Identifikasi Kebutuhan.....................................93

4.1.4.2 Identifikasi Masalah.........................................95

4.1.4.3 Tujuan Pengembangan Sistem ........................95

4.1.5 Sistem Usulan ...............................................................96

4.2 Workshop Design.......................................................................98

4.2.1 Desain Proses .................................................................98

4.2.1.1 Diagram Use Case ...........................................98

4.2.1.2 Diagram Activity ............................................119

xiv
4.2.2 Desain Database .........................................................135

4.2.2.1 Objek Potensial .............................................135

4.2.2.2 Class Diagram ...............................................138

4.2.2.3 Spesifikasi Database .....................................140

4.2.2.4 Skema Database ............................................146

4.2.2.5 Diagram Sequence .........................................147

4.3 Design Interface ......................................................................163

4.4 Implementasi Sistem ...............................................................171

4.4.1 Arsitektur Hardware ...................................................171

4.4.2 Arsitektur Software .....................................................172

4.4.3 Blackbox Testing .........................................................172

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..............................................................................180

5.2 Saran ........................................................................................181

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................182

xv
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN
Gambar 1.1 Grafik line Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing ke Kabupaten

Bogor.......................................................................................... 2

Gambar 1.2 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (Rupiah) Pada Sektor

Wisata di Kabupaten Bogor....................................................... 3

Gambar 1.3 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (USD) Pada Sektor

Wisata di Kabupaten Bogor....................................................... 3

Gambar 1.4 Grafik line Objek Wisata Alam, Hiburan, dan Konservasi

di Kabupaten Bogor................................................................... 4

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Edhi Sutanta, 2003)............................... 21

Gambar 2.2 Komponen SIG (Sumber : Prahasta, 2009).............................. 27

Gambar 2.3 Struktur Model Data Raster (Prahasta, 2005)........................... 28

Gambar 2.4 Tampilan Model Basis Data Hirarki (Prahasta, 2009).............. 33

Gambar 2.5 Tampilan Model Basis Data Network (Prahasta, 2009)............ 34

Gambar 2.6 Entity Titik dengan Asosiasi Infromasinya (Prahasta, 2005).... 37

Gambar 2.7 Entity Garis dengan Asosiasi Infromasinya (Prahasta, 2005)... 37

Gambar 2.8 Entity Poligon (Prahasta, 2009)................................................. 38

Gambar 2.9 Skala Grafis Untuk Skala 1:50.000 (Prahasta, 2005)................ 39

Gambar 2.10 Lima Lapisan Analisis Berorientasi Objek (Kendall dan Kendall,

2003)........................................................................................ 42

Gambar 2.11 Use case Diagram...................................................................... 45

Gambar 2.12 Activity Diagram....................................................................... 45

xvi
Gambar 2.13 Sequence Diagram.................................................................... 46

Gambar 2.14 Class Diagram........................................................................... 47

Gambar 2.15 Tampilan Dashboard dari OpenGeo Suite................................ 52

Gambar 2.16 Arsitektur Standar OpenGeo..................................................... 53

Gambar 2.17 Tampilan PostGIS Admin pada OpenGeo Suite....................... 55

Gambar 2.18 Tampilan Aplikasi Web GeoServer.......................................... 56

Gambar 2.19 Tampilan Aplikasi Web Editor................................................. 56

Gambar 2.20 Tampilan Aplikasi Web Styler.................................................. 57

Gambar 2.21 Tampilan Aplikasi Web GeoExplorer....................................... 58

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir...................................................................... 79

Gambar 4.1 Peta Infrastruktur Kabupaten Bogor.......................................... 82

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten

Bogor........................................................................................ 89

Gambar 4.3 Sistem Berjalan Pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten

Bogor........................................................................................ 91

Gambar 4.4 Sistem Usulan pada Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor........ 97

Gambar 4.5 Use case Diagram pada SISPARGOR...................................... 99

Gambar 4.6 Diagram Activity Login........................................................... 119

Gambar 4.7 Diagram Activity Logout......................................................... 120

Gambar 4.8 Diagram Activity Error Registrasi.......................................... 120

Gambar 4.9 Diagram Activity Mengelola Peta Spasial............................... 122

Gambar 4.10 Diagram Activity Mengelola Pengguna................................... 124

Gambar 4.11 Diagram Activity Mengelola Berita.......................................... 125

xvii
Gambar 4.12 Diagram Activity Mengelola Komentar.................................... 126

Gambar 4.13 Diagram Activity Mengelola Pariwisata................................... 127

Gambar 4.14 Diagram Activity Melihat Peta Spasial..................................... 128

Gambar 4.15 Diagram Activity Melihat Verifikasi Pariwisata....................... 129

Gambar 4.16 Diagram Activity Melihat Pariwisata........................................ 130

Gambar 4.17 Diagram Activity Melihat Berita.............................................. 131

Gambar 4.18 Diagram Activity Melihat Kontak............................................ 132

Gambar 4.19 Diagram Activity Mengisi Komentar........................................ 132

Gambar 4.20 Diagram Activity Melihat Pendaftaran..................................... 133

Gambar 4.21 Diagram Activity Melihat Potensi............................................ 134

Gambar 4.22 Class Diagram SISPARGOR.................................................. 139

Gambar 4.23 Skema Database...................................................................... 146

Gambar 4.24 Diagram Sequence Login......................................................... 147

Gambar 4.25 Diagram Sequence Logout....................................................... 148

Gambar 4.26 Diagram Sequence Error Registrasi........................................ 149

Gambar 4.27 Diagram Sequence Mengelola Peta Spasial............................. 150

Gambar 4.28 Diagram Sequence Mengelola Data Pengguna........................ 151

Gambar 4.29 Diagram Sequence Mengelola Berita....................................... 153

Gambar 4.30 Diagram Sequence Mengelola Komentar................................. 154

Gambar 4.31 Diagram Sequence Mengelola Pariwisata................................ 155

Gambar 4.32 Diagram Sequence Melihat Peta Spasial.................................. 156

Gambar 4.33 Diagram Sequence Melihat Verifikasi Pariwisata.................... 157

Gambar 4.34 Diagram Sequence Melihat Pariwisata.................................... 158

xviii
Gambar 4.35 Diagram Sequence Melihat Berita........................................... 159

Gambar 4.36 Diagram Sequence Melihat Kontak......................................... 159

Gambar 4.37 Diagram Sequence Mengisi Komentar.................................... 160

Gambar 4.38 Diagram Sequence Melihat Pendaftaran.................................. 161

Gambar 4.39 Diagram Sequence Memilih Potensi........................................ 162

Gambar 4.41 Login (Admin).......................................................................... 163

Gambar 4.41 Login (Investor)........................................................................ 163

Gambar 4.42 Halaman Home (Masyarakat).................................................. 164

Gambar 4.43 Halaman Home (Admin).......................................................... 164

Gambar 4.44 Halaman Kelola Pengguna (admin)......................................... 165

Gambar 4.45 Halaman Mengelola Berita (admin)......................................... 165

Gambar 4.46 Halaman Mengelola Komentar (admin).................................. 166

Gambar 4.47 Halaman Kelola Peta Spasial (survei dan pemetaan)............... 166

Gambar 4.48 Halaman Mengelola Pariwisata (teknik pemanfaatan ruang).. 167

Gambar 4.49 Halaman Verifikasi Potensi Pariwisata (bidang pemanfaatan

ruang)............................................................................................................... 167

Gambar 4.50 Halaman Pendaftaran (masyarakat dan member)..................... 168

Gambar 4.51 Halaman Potensi (member)...................................................... 168

Gambar 4.52 Halaman Pariwisata Potensial (all actor)................................. 169

Gambar 4.53 Halaman Pariwisata Tedaftar (all actor).................................. 169

Gambar 4.54 Halaman Berita (masyarakat)................................................... 170

Gambar 4.55 Halaman Kontak (masyarakat)................................................. 170

Gambar 4.56 Halaman Komentar (masyarakat)............................................ 171

xix
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN
Tabel 1.1 Lampiran Data Perkembangan Pariwisata di Kabupaten

Bogor............................................................................................ 1

Tabel 1.2 Tahap Penertiban Vila Ilegal Kabupaten Bogor.......................... 8

Tabel 2.1 Beberapa Contoh Tabel Relasional............................................ 34

Tabel 2.2 Spesifikasi Pengguna OpenGeo Suite........................................ 54

Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu................................................................... 77

Tabel 4.1 Identifikasi Actor....................................................................... 99

Tabel 4.2 Identifikasi Diagram Use case................................................. 100

Tabel 4.3 Narasi Use case Login............................................................. 103

Tabel 4.4 Narasi Use case Logout........................................................... 104

Tabel 4.5 Narasi Use case Error Registrasi............................................ 105

Tabel 4.6 Narasi Use case Mengelola Peta Spasial................................. 106

Tabel 4.7 Narasi Use case Mengelola Pengguna..................................... 107

Tabel 4.8 Narasi Use case Mengelola Berita........................................... 108

Tabel 4.9 Narasi Use case Mengelola Komentar..................................... 109

Tabel 4.10 Narasi Use case Mengelola Pariwisata..................................... 110

Tabel 4.11 Narasi Use case Melihat Peta Spasial....................................... 111

Tabel 4.12 Narasi Use case Melihat Verifikasi Pariwisata......................... 112

Tabel 4.13 Narasi Use case Melihat Pariwista........................................... 113

Tabel 4.14 Narasi Use case Melihat Berita................................................ 114

Tabel 4.15 Narasi Use case Melihat Kontak.............................................. 115

xx
Tabel 4.16 Narasi Use case Mengisi Komentar......................................... 116

Tabel 4.17 Narasi Use case Melihat Pendaftaran...................................... 117

Tabel 4.18 Narasi Use case Memilih Potensi............................................ 118

Tabel 4.19 Objek Potensial......................................................................... 135

Tabel 4.20 Tabel User................................................................................. 140

Tabel 4.21 Tabel Level............................................................................... 140

Tabel 4.22 Tabel Berita.............................................................................. 141

Tabel 4.23 Tabel Komentar........................................................................ 141

Tabel 4.24 Tabel Pariwisata....................................................................... 142

Tabel 4.25 Tabel Peta Spasial.................................................................... 143

Tabel 4.26 Tabel Member.......................................................................... 144

Tabel 4.27 Tabel Potensi............................................................................ 145

Tabel 4.28 Pengujian Sistem Sisi Admin................................................... 173

Tabel 4.29 Pengujian Sistem Sisi Survei dan Pemetaan............................ 175

Tabel 4.30 Pengujian Sistem Sisi Teknik Pemanfaatan Ruang................. 176

Tabel 4.31 Pengujian Sistem Sisi Bidang Pemanfaatan Ruang................. 177

Tabel 4.32 Pengujian Sistem Sisi Masyarakat........................................... 178

Tabel 4.33 Pengujian Sistem Sisi Member................................................ 179

xxi
DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAM

(Munawar, 2005)

NO Simbol Keterangan

Actor
1

Use Case
2

Association
3

Extend
4

Include
5

Generalization
6

Dependency
7

xxii
SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Munawar, 2005)

NO Simbol Keterangan

Class
1

Association
2

Generalization
3

SIMBOL SRQUENCE DIAGRAM

(Munawar, 2005)

NO Simbol Keterangan

LifeLine
1

Activation
2

Message
3

Self-Message
4

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

xxiii
(Munawar, 2005)

NO Simbol Keterangan

Action

Control Flow
1

Decision
2

Initial Node
3

Actifity Final Node


4

xxiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara

Lampiran 2 Tampilan Web

Lampiran 3 Source Code Program

Lampiran 4 Dokumen-dokumen

Lampiran 5 Standarisasi dan Regulasi

xxv
xxvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia disebut sebagai zamrud khatulistiwa karena keindahan

panorama, kekayaan alam, serta budayanya. Sebagai negara kepulauan terbesar di

dunia, kita patut bangga dan bersyukur, Indonesia memiliki banyak sekali

keunikan yang telah dikenal di seluruh dunia, mulai dari bahasa, adat istiadat,

flora dan fauna, sampai makanan khas yang tak pernah dilewatkan untuk dicicipi

(Kemenbudpar, 2011). Tentunya dengan hal tersebut Indonesia berpotensi

menjadi daerah tujuan wisata.

Saat ini di Kota Bogor terdapat berbagai jenis objek wisata di antaranya

objek wisata alam, objek wisata hiburan, dan objek wisata konservasi.

Berdasarkan data yang dihimpun hasil dari kunjungan wisatawan domestik dan

asing ke berbagai objek wisata dan tingkat kunjungan hotel yang ada, terjadinya

peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bogor. Peningkatan

kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bogor akan memberikan dampak positif

terhadap beberapa sektor terkait. Berikut ini adalah grafik peningkatan kunjungan

wisatawan domestik dan wisatawan asing mulai tahun 2011-2014 di Kabupaten

Bogor:

1
2

Wisatawan Domestik dan Asing


5.000.000
4.500.000
4.000.000
3.500.000
Pengunjung

3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
0
2011 2012 2013 2014
DOMESTIK 2.142.647 2.255.219 4.070.333 4.092.152
ASING 52.842 67.658 54.797 228.913
TOTAL 2.195.489 2.322.877 4.125.130 4.321.065

Gambar 1.1 Grafik line Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing ke Kabupaten

Bogor

(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)

Pada gambar 1.1 grafik tersebut menjelaskan jumlah wisatawan mulai dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 4.321.065 pengunjung dengan

kenaikan pengunjung sebesar 92% jika dibandingkan dengan sebelumnya tahun

2011 yang berjumlah 2.195.489 pengunjung. Untuk wisatawan domestik

mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2013 dengan jumlah

4.070.333 pengunjung sedangkan untuk wisatawan asing pada tahun 2014 dengan

jumlah 228.913 pengunjung. Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan jumlah

pengunjung wisatawan domestik maupun asing dari tahun ketahun semakin

bertambah, maka dengan pertumbuhan di sektor wisata tersebut anggaran

pendapatan daerah akan bertambah baik dari retribusi maupun pajak.


3

Berikut adalah grafik anggaran pendapatan daerah dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2014:

Anggaran Pendapatan Daerah di Sektor


Wisata
30.000.000.000
25.000.000.000
20.000.000.000
Rupiah

15.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
0
RETRIBUSI PAJAK TOTAL
2011 162.629.000 18.245.682.296 18.408.311.296
2012 189.496.000 18.605.984.755 18.795.480.755
2013 189.496.000 21.307.590.579 21.497.086.579
2014 189.496.000 24.557.676.749 24.747.172.749

Gambar 1.2 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (Rupiah) Pada Sektor

Wisata di Kabupaten Bogor

Anggaran Pendapatan Daerah di Sektor


Wisata
2.500.000
2.000.000
USD

1.500.000
1.000.000
500.000
0
RETRIBUSI PAJAK TOTAL
2011 12.572 1.410.579 1.423.151
2012 14.649 1.438.434 1.453.083
2013 14.786 1.647.296 1.662.082
2014 25.215 1.898.561 1.923.776

Gambar 1.3 Grafik line Anggaran Pendapatan Daerah (USD) Pada Sektor

Wisata di Kabupaten Bogor

(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)


4

Berdasarkan gambar 1.2 dan 1.3 grafik tersebut menjelaskan terjadinya

peningkatan pendapatan daerah di sektor wisata pada setiap tahunnya baik

pendapatan retribusi ataupun pajak berdasarkan tahun 2011 dengan pendapatan

sebanyak Rp.18.408.311.296,. atau 1.423.151 USD. sampai dengan tahun 2014

dengan pendapatan Rp.24.747.172.749,. atau 1.923.776 USD. Berdasarkan

dengan peningkatan jumlah pengunjung wisatawan yang datang berkunjung ke

Kabupaten Bogor hampir disetiap tahunya disetiap tahunnya, memungkinkan

peningkatan yang akan terus bertambah pada anggaran pendapatan daerah

terutama di sektor wisata. Begitu pula dengan adanya pertambahan jumlah objek

wisata di Kabupaten Bogor yang meliputi objek wisata alam, hiburan, dan

konservasi, seperti pada grafik dibaawah ini:

Objek Wisata Alam, Hiburan, Konservasi


50
45
40
Peningkatan

35
30
25
20
15
10
5
0
ALAM HIBURAN KONSERVASI TOTAL
2011 18 18 4 40
2012 19 18 4 41
2013 19 20 4 43
2014 20 21 5 46

Gambar 1.4 Grafik line Objek Wisata Alam, Hiburan, dan Konservasi

di Kabupaten Bogor

(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)


5

Dari gambar 1.4 grafik tersebut menjelaskan peningkatan jumlah objek

wisata alam, hiburan, dan konservasi hampir disetiap tahunnya yaitu, dari tahun

2011 dengan jumlah sebanyak 40 objek wisata sampai dengan tahun 2014

berjumlah 46 objek wisata. Pertambahan tersebut karena Kabupaten Bogor

merupakan daerah tujuan wisata di Jawa Barat berdasarkan peningkatan jumlah

wisatawan yang datang dan pendapatan daerah yang terus meningkat hampir

disetiap tahunnya. Apabila dilihat perbandingannya dengan tabel berdasarkan

gambaran grafik line diatas adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Lampiran Data Perkembangan Pariwisata di Kabupaten Bogor

KUNJUNGAN WISATA APBD PERTUMBUHAN OBJEK WISATA


TAHUN
DOMESTIK ASING RP USD ALAM HIBURAN KONSERVASI
2011 2.142.647 52.842 18.408.311.296 1.423.151 18 18 4
2012 2.255.219 67.658 18.795.480.755 1.453.083 19 18 4
2013 4.070.333 54.797 21.497.086.579 1.662.082 19 20 4
2014 4.092.152 228.913 24.747.172.749 1.923.776 20 21 5
TOTAL 12.560.351 404.210 83.448.051.379 6.462.092 76 77 17
(Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor (Disbudpar), 2014)

Dari tabel 1.1 diatas menunjukkan perbandingan di sektor wisata dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan data yang didapat dari dinas

kebudayan dan pariwisata adanya peningkatan dari kunjungan wisatawan

domestik dan asing, anggaran pendapatan daerah, dan pertumbuhan objek wisata

hampir disetiap tahunnya seperti yang terjadi pada kunjungan wisatawan dengan

total sebanyak 12.560.351 pengunjung untuk domestik dan 404.210 pengunjung

untuk asing dari tahun 2011-2014.

Dengan peningkatan jumlah pengunjung cukup tinggi disetiap tahunnya

terhadap wisatawan yang datang untuk mengunjungi wisata yang terdapat di

Kabupaten Bogor ini, maka anggaraan pendapatan daerah akan meningkat hampir
6

disetiap tahunnya, sehingga memungkinkan akan adanya investor yang ingin

berinvestasi dalam membangun pariwisata baru yang berpotensi, untuk

meningkatkan pertumbuhan objek wisata di Kabupaten Bogor. Dari data tersebut

dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan pelayanan ataupun promosi terhadap

objek wisata, melalui media online maupun offline, dengan memperbaiki sistem

yang telah ada ataupun menciptakan sistem baru.

Berdasarkan Perda (peraturan daerah) No 8 Tahun 2006 tentang ketertiban

umum Pasal 3. Ketertiban umum yang merupakan kebijakan pemerintah daerah

bertujuan untuk mengawasi, mencegah dan menindak segala bentuk kegiatan

penyalahgunaan sarana sosial, sarana umum dan fasilitas milik pemerintahan

daerah, serta permukiman sebagai upaya menciptakan ketertiban, ketentraman,

keteraturan kehidupan pada masyarakat.

Gubernur DKI Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Ahok selama ini sering

mengatakan bahwa banjir yang menggenangi Jakarta, sebagian karena kiriman

dari Bogor. Karena itu kemudian Jokowi mewacanakan membentuk waduk di

Ciawi sebagai penampung air hujan. Sementara Ahok mengajak pengusaha

membeli vila ilegal di Puncak dengan dana Corporate Social Responsibility

(Tanggungjawab Sosial Perusahaan), kemudian menyerahkannya ke Pemprov

DKI untuk dibongkar, agar lahannya kembali berfungsi sebagai daerah resapan

air.

Rachmat Yasin selaku Bupati Bogor menertibkan kawasan Puncak agar

pengembangan kawasan itu dapat kembali pada peruntukannya, sesuai tata ruang

yang sudah disepakati, yakni kawasan hutan lindung dan daerah resapan air bagi
7

Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Sekitar 250 vila yang berdiri kokoh akan dirobohkan.

Masih ada ribuan bangunan yang terdiri atas vila, rumah tinggal, restoran, dan

penginapan yang menunggu giliran untuk diratatanahkan karena melanggar

peruntukan lahan. Luasan bangunan yang menyalahi aturan tidak seluas

perkebunan yang menyalahi peruntukan atau salah fungsi hutan konservasi. Hasil

penelitian sebuah lembaga pengembangan wilayah menyebutkan bahwa 34 persen

perkebunan yang ada di kawasan Puncak menyalahi Rencana Tata Ruang dan

Rencana Wilayah.

Keberadaan bangunan tidak sesuai izin itu telah membuat fungsi Puncak

sebagai daerah resapan, berkurang. Selain telah merubah vegetasi pepohonan

menjadi beton, beberapa bangunan menjadikan lebar kali semakin sempit.

Rusaknya tata ruang di kawasan Bogor, Puncak, Cianjur ini merupakan salah satu

penyebab banjir Jakarta. Air limpasan di kawasan hulu tidak terserap tanah,

langsung mengalir ke sungai kemudian berubah menjadi petaka yang disebut

banjir kiriman. Dampak banjir kiriman ini lebih besar dan lebih luas dibandingkan

banjir biasa karena tingginya curah hujan atau karena air pasang di Jakarta.

Selama ini kawasan Puncak seharusnya lebih banyak untuk hutan

konservasi dan hutan lindung. Kenyataannya, hutan konservasi berubah menjadi

perkebunan sedangkan hutan lindung banyak berubah menjadi permukiman, hotel,

dan vila. Tak mengherankan alih fungsi lahan itu menyebabkan bencana juga di

kawasan hulu. Ternyata 40 persen desa atau kelurahan di kawasan hulu pernah

mengalami banjir dan 17 persen pernah mengalami longsor, berdasarkan sumber

berita (www.beritasatu.com).
8

Berdasarakan berita tersebut penertiban vila ilegal dikampung sukatani,

puncak terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :

Tabel 1.2 Tahap Penertiban Vila Ilegal Kabupaten Bogor

Jumlah Jumlah
Tahap Pemilik Bangunan Pelaksanaan
Pertama 10 orang 21 20/11/2013
Kedua 16 orang 41 25-26/11/2013
Ketiga 5 orang 13 28/11/203
Jumlah 31 orang 75 20-28/11/2013
Sumber, Satpol PP Kabupaten Bogor

Berdasarkan tabel 1.2 Tahap Penertiban Vila Ilegal melalui 3 tahap dengan

diperoleh jumlah pemilik sebanyak 31 orang, jumlah bangunan sebanyak 75, dan

pelaksanaan dari tanggal 20-28/11/2013. Data tersebut berdasarkan daftar

bangunan yang akan ditertibkan dan sebelumnya sudah diberikan surat kepada

pemilik bangunan tersebut, Kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah.

Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor merupakan lembaga

pemerintah yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan lokasi pariwisata di

Kabupaten Bogor. Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat

pesat ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat

dibutuhkan keberadaannya hampir di setiap aspek kehidupan. Salah satu

penggunaan teknologi informasi adalah dengan menggunakan teknologi internet,

kendala ruang dan waktu dapat diminimalisasi. Artinya informasi dapat diakses

kapanpun dan dimanapun dalam hitungan detik. Dengan semakin berkembangnya

teknologi informasi, banyak instansi yang telah memanfaatkan teknologi

informasi di lembaga-lembaga pemerintahan, seperti Dinas Pendidikan, Dinas

Kehutanan dan lain-lain.


9

Penyesuaian lahan untuk lokasi wisata yang tepat dengan melihat latar

belakang tersebut Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor perlu memastikan bahwa

lokasi wisata harus sesuai dengan peruntukan lahannya. Untuk mengatasi hal

tersebut dibutuhkannya aplikasi pendukung Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor

yang dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal, dan menggali potensi

yang ada terhadap keseuaian lahan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan lokasi pariwisata baru dan

pembangunan sekitar wisata berdasarkan ketentuan Pemerintah Kabupaten Bogor

wilayah yang telah mendapat izin membangun tanpa merusak kawasan hijau dan

pemukiman setempat yang dapat menyebabkan timbulnya beberapa bencana

seperti banjir, longsor dan lai-lain. Maka, Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor

membutuhkan pengembangan sistem mengenai kesesuaian lahan, diantarannya

sistem online yang dapat terintegrasi secara spasial dalam penentuan lokasi

pariwisata yang telah mendapatkan izin, sistem informasi spasial ini diharapkan

dapat memberikan informasi wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki potensi

untuk pembangunan lokasi wisata. Selain itu diharapkan dengan adanya

pengembangan sistem dan aplikasi online dapat diakses oleh administrator, pihak

Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor serta menjadi alat bantu dalam memberikan

informasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan masyarakat atau calon

investor. Serta, sebagai media yang mampu memberikan informasi wisata bagi

calon investor yang mencari lokasi pembangunan pariwisata baru di kawasan

yang telah mendapatkan izin membangun Pemerintah Kabupaten Bogor.

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh diharapkan sistem informasi yang


10

akan dirancang dapat membantu Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam

mengelola potensi kesesuaian lahan pariwisata yang telah mendapatkan izin

membangun di Kabupaten Bogor.

Perbandingan jurnal terkait dengan penelitian ini berdasarkan kelebihan

atau kekurangannya yaitu. Pertama, Aulia Hanisa dengan judul sistem informasi

objek wisata di Kabupaten Magelang (2011). Metode yang digunakan secara

terstruktur dengan tools data flow diagram, sedangkan metode yang saya gunakan

dengan object oriented metode rapid aplication devlopment dan unifed modeling

language sebagai tools. Kedua, Mantofani Rochmat et all dengan judul sistem

informasi geografis objek wisata kepulauan Bangka Belitung berbasis web (2007).

Hasil penelitian tersebut hanya menampilkan lokasi wisata, sedangkan penelitian

saya menampilkan lokasi wisata yang sudah ada dan lokasi potensi wisata. Ketiga,

Erawati Luh Joni dengan judul pencarian rute terpendek tempat wisata di Bali

dengan menggunakan algoritma djikstra (2010). Pada penelitian tersebut

menampilkan peta spasial berdasarkan point untuk menunjukkan lokasi,

sedangkan penelitian saya menampilkan peta spasial berdasarkan polygon untuk

menunjukkan lokasi wisata.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis menyusun penlitian

dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Web

Potensi Pariwisata di Kabupaten Bogor”.


11

1.2 Rumusan Masalah

Penulisan tugas akhir ini menitik beratkan pada pembuatan dan

perancangan sistem yang memberikan informasi seputar pariwisata di Kabupaten

Bogor. Dalam hal ini penulis ingin membuat pemetaan secara terkomputerisasi

atau bebasis web yaitu sistem yang menggunakan aplikasi elektronik sebagai

pendukung media internet, jaringan komputer, maupun komputer standlone, yang

dapat memudahkan Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam memonitoring,

mengontrol dan memberikan informasi kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dan

masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang ditimbulkan

dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah :

- Bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Spasial berbasis web

potensi pariwisata di Kabupaten Bogor.

1.3 Batasan Masalah

Dalam tugas akhir ini ada beberapa hal yang membatasi pembuatnya

antara lain :

a. Penelitian ini hanya mencakup wilayah Kabupaten Bogor

b. Pariwisata yang terkait dalam penelitian ini adalah wisata alam, wisata

hiburan, dan wisata konservasi.

c. Lokasi pariwisata yang ditampilkan dalam aplikasi adalah lokasi

pariwisata yang didapat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Bogor.
12

d. Kesesuaian lahan potensi pembangunan pariwisata yang ditampilkan

dalam aplikasi berdasarkan data yang didapat dari Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan Kabupaten Bogor.

e. Sistem ini dikelola oleh Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten

Bogor.

f. Tahapan pembangunan sistem hanya sampai pada tahap pengujian sistem

dan tidak sampai pada tahap opersional dan pemeliharaan sistem.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi Sistem

Informasi spasial berbasis web, yang dapat membantu Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan Kabupaten Bogor dalam menginformasikan data kepada Pemerintah

Daerah Kabupaten Bogor, masyarakat dan pihak yang berkepentingan mengenai

lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi lahan untuk lokasi pariwisata

yang baru.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam sistem informasi spasial pariwisata

berbasis web di Kabupaten Bogor ini adalah:

1.5.1 Bagi Penulis

a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Program

Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.
13

b. Menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama

kuliah.

1.5.2 Bagi Universitas

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi

pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi.

c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam

menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

1.5.3 Bagi Instansi

a. Sistem informasi berbasis web ini, diharapkan dapat membantu Dinas

Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam memberikan informasi spasial

pariwisata dalam menentukan pembangunan lokasi pariwisata baru.

b. Sebagai bahan tinjauan kembali aktifitas-aktifitas yang penting untuk

dilakukan secara berkala dalam proses pemetaan dan kesesuaian lahan

dalam penentuan lokasi baru pariwisata secara legal.

1.5.4 Bagi Masyarakat/ Investor

a. Dengan pembangunan yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah

Daerah dan memiliki izin membangun. Maka, masyarakat dapat

terhindar dari kerusakan alam seperti bencana longsor, banjir dan

sebagainya yang ditimbulkan karena pembangunan tanpa izin.


14

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam sistem informasi

spasial pariwisata berbasis web di Kabupaten Bogor ini dilakukan dengan

tiga metode, yaitu:

a. Observasi

b. Studi Literatur

c. Wawancara

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk

mengembangkan Sistem yang saya rancang adalah adalah Rapid

Application Development (RAD) merupakan salah satu metode prototyping

yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008) :

1. Perencanaan Syarat-syarat

Dalam fase ini pengguna dan analis bertemu untuk meng-

identifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi

syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.

Fase ini memerlukan peran aktif dari kedua belah pihak tersebut.

Selain itu juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda

dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan

masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan


15

sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya

akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan

2. Workshop Design

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang

dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD,

pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisa,

memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat

lunak berdasarkan respon pengguna.

3. Fase Implementasi

Analis bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop

design untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses

bisnis yang ada. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem

dibangun dan di-sharing, sub-sub sistem di ujicoba dan diperkenalkan

kepada stakeholder.

Menurut Kendall & Kendall (2003), model RAD memiliki

keuntungan sebagai berikut :

1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS

(Siklus Hidup Pengembangan Sistem) tradisional antara perancangan

dan penerapan sistem informasi.

Pengembangan aplikasi cepat dapat digunakan sebagai perangkat

yang tajam dan dimaksudkan untuk memperbaharui, meningkatkan dan

menyeleksi bagian-bagian terpilih dari suatu sistem. Dalam metode


16

pengembangan sistem ini menggunakan notasi UML. Diagram yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu, Use case Diagram, Activity

Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.

1.7 Sistematika Penulisan

Sebagai acuan bagi penulis agar penulisan laporan ini dapat terarah sesuai

dengan yang penulis harapkan, maka akan disusun sistematika penulisan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian

dan sistematika penulisan yang masing-masing dijelaskan pada tiap

bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang pengertian dan teori-teori yang

digunakan sebagai landasan atau dasar dari penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

penelitian yaitu metode pengumpulan data dan metode

pengembangan sistem.
17

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil penelitian tentang Rancang Bangun

Sistem Informasi Spasial Kawasan Strategis Pariwisata di

Kabupaten Bogor

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian ini disertai saran untuk

pengembangan lebih lanjut


17
18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil

analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan.

Sedangkan pengertian pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem

baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara

keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang

saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan

sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai. Elemen-elemen yang

dimaksud merupakan definisi yang lebih luas (Jogiyanto, 2005).

Suatu sistem merupakan sekumpulan objek yang mencakup

hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap
19

objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara

fungsional (Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, 1984).

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang

meliputi : (Sutanta, 2003)

1. Mempunyai komponen (Components). Komponen sistem adalah segala

sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.komponen sistem

dapat berupa benda nyata ataupun abstrak komponen sistem disebut

sebagai subsistem.

2. Mempunyai batas (Boundary). Batas sistem diperlukan untuk

membedakan suatu sistem dengan sistem yang lain, tanpa adanya batas

sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem, batas sistem

akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

3. Mempunyai lingkungan (Environments). Lingkungan sistem adalah

segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat

menguntungkan ataupun merugikan umumnya lingkungan yang

menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga

keberlangsungan sistem sedangkan lingkungan sistem yang merugikan

akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin

bahkan jika mungkin di tiadakan.

4. Mempunyai penghubung (Interface). Penghubung merupakan sarana

yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.

Penghubung merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen


20

saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan

masing-masing komponen.

5. Mempunyai masukan (Input). Masukan merupakan komponen sistem

yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan kedalam sistem sebagai

bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang

berguna.

6. Mempunyai pengolahan (processing). Pengolahan merupakan

komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan

agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.

7. Keluaran (Output). Keluaran merupakan komponen sistem yang

berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh

komponen pengolahan.

8. Mempunyai sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal). Setiap komponen

dalam sistem perlu di jaga agar saling bekerja sama agar mampu

mencapai sasaran dan tujuan sistem

9. Mempunyai kendali (Control). Setiap komponen dalam system perlu

dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-

masing.

10. Mempunyai umpan balik (Feed Back). Umpan balik diperlukan oleh

bagian kendali kontrol sistem untuk mengecek terjadinya

penyimpangan proses dalam sistem dan membalikannnya ke dalam

kondisi normal.
21

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Edhi Sutanta, 2003)

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.13.1 Data dan Informasi

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-

kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah

yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut

melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Sedangkan informasi

adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005).

Dari pengertian informasi di atas diambil kesimpulan bahwa

informasi merupakan data yang telah diproses (diolah) menjadi bentuk

yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penerimanya atau penggunanya

untuk mengambil suatu keputusan. Data sendiri pun merupakan bahan

untuk membentuk suatu informasi


22

2.13.2 Kualitas Informasi

Berdasarkan pengertian informasi yang telah dikemukakan, agar

informasi dapat menunjukkan nilai gunanya, menurut Jogiyanto (2001)

informasi tersebut harus memiliki kualitas informasi seperti dibawah ini:

1.1 Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang

jelas dalam mencerminkan maksudnya.

2.1 Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat. Karena keterlambatan penerimaan informasi akan

mengurangi nilai dari informasi tersebut atau bahkan dapat pula

merugikan pihak yang memerlukan informasi tersebut.

3.1 Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya dan benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh si

penerima informasi tersebut.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sebagai sekelompok elemen-elemen dalam

suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan menggunakan masukan,

proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang

tepat (Whitten et al, 2004).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi hardware,


23

software, brainware, jaringan komunikasi yang diorganisasikan untuk

mencapai tujuan spesifik dan dapat digunakan untuk membantu

pengambilan keputusan yang tepat dalam suatu organisasi.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Komponen dasar sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai

berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedure yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

terjadi suatu proses pengolahan data.

2.5 Sistem Informasi Geografi

2.5.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi

Pada awalnya, data geografi hanya di atas peta dengan

menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta adalah media yang efektif

baik sebagai alat presentasi maupun tempat penyimpanan data geografis.

Tetapi media peta ini memiliki kelemahan atau keterbatasan informasi-

informasi yang tersimpan dalam peta yang telah diproses dan

dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan

tertentu pula, yang sudah dimanipulasi sehingga bersifat statis.


24

Bila dibandingkan dengan peta, SIG memiliki keunggulan yang

melekat karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan

demikian, data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.

Berbeda dengan sistem informasi lainnya, SIG membantu pekerjaan-

pekerjaan yang berkaitan dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi.

Salah satu keuntungan teknologi SIG adalah kemampuannya dalam

menyediakan data atau informasi berkaitan dengan keruangan (spasial).

Hasil analisis data geografi dapat disajikan dalam media peta, laporan atau

keduanya. Peta dipakai untuk menampilkan hubungan geografi suatu data,

sementara itu laporan sangat tepat untuk merangkum data tabular dan

mendokumentasikan suatu nilai hasil perhitungan atau analisis. Secara

singkat, SIG mampu mengolah gambar visual sekaligus mengolah

basisdata

2.5.2 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Menurut Aronoff dalam Prahasta (2009:116), sistem informasi

geografi (SIG) adalah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk

menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG

dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-

objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang

penting atau kritis untuk dianalisis.

Menurut Foote dalam Prahasta (2009:117), SIG adalah sistem

informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi


25

secara spasial atau koordinat-koordinat geografis. SIG adalah sistem basis

data dengan kemampuan-kemampuan khusus terkait data yang tereferensi

secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi (fungsionalitas) yang

terkait dengan pengelolaan data tersebut.

2.5.3 Subsistem Sistem Informasi Geografi

SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut

(Prahasta, 2005):

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data

spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang

bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan

format-format data-data aslinya ke dalam format-format yang dapat

digunakan oleh SIG.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau

sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk

hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke

dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil,

di-update dan di-edit.


26

4. Data Manipulation & Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan

oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan

pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.5.4 Komponen Sistem Informasi Geografi

Menurut Prahasta (2009:120), SIG merupakan salah satu sistem

yang kompleks dan pada umumnya terintegrasi dengan lingkungan sistem

komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan. Komponen SIG dapat

diuraikan menjadi sebagai berikut :

1. Perangkat Keras

SIG tersedia bagi berbagai platform perangkat keras yang dapat

digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan

komputer yang luas, tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang

penyimpanan (hardisk) besar, dan mempunyai kapasitas memori

(RAM) besar. Perangkat keras yang digunakan dalam SIG adalah

komputer, mouse, monitor beresolusi tinggi, digitizer, printer, plotter,

receiver GPS, dan scanner.

2. Perangkat Lunak

SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular

dimana sistem basis datanya memegang peranan kunci. Perangkat SIG

diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri

dari beberapa modul hingga ada perangkat SIG yang terdiri dari
27

ratusan modul program yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri-

sendiri.

3. Data dan Informasi Geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang

diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya

dari format-format perangkat lunak SIG lain maupun secara langsung

dengan cara melakukan digitasi spasial dari peta analog dan kemudian

memasukkan data atributnya dari tabel-tabel atau laporan dengan

menggunakan keyboard.

4.1 Manajemen

Suatu Proyak SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan

dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada

semua tingkatan.

Gambar 2.2 Komponen SIG

(Sumber : Prahasta, 2009)


28

2.5.5 Jenis Data Sistem Informasi Geografi

Data pada SIG dikelompokkan dalam 2 (dua) bagian, yakni: data

spasial (keruangan) dan data non spasial (atribut).

1. Data Spasial

Secara sederhana data spasial dapat didefinisikan sebagai data yang

berhubungan dengan ruang atau bersifat keruangan. Data spasial

mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau

posisi yang tetap (memiliki kecenderungan untuk bertambah, bergerak

atau berkembang). Jenis data ini sering disebut sebagai data-data

posisi, koordinat, ruang atau spasial (Prahasta, 2009). Penyajian data

spasial dalam komputer dapat disajikan secara raster atau vektor.

a. Model Data Raster

Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan

data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-

piksel yang membentuk grid (Prahasta, 2005).

Titik Asal
(origin) Kolom

(0,0)
X max
Piksel

Baris

Y max

Gambar 2.3 Struktur Model Data Raster (Prahasta, 2005)

Entitas-entitas spasial model raster juga dapat disimpan di dalam

sejumlah layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan


29

unsur-unsur petanya. Beberapa sumber entitas spasial raster adalah

citra dijital satelit (misalnya NOAA, Spot, Landsat, Ikonos,

QuickBird dan lain sejenisnya), citra dijital radar dan model

ketinggian dijital (DTM atau DEM dalam model data raster)

(Prahasta, 2009).

b. Model Data Vektor

Model data vektor menampilkan dan menyimpan data spasial

dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau

poligon beserta atributnya (Prahasta, 2005).

1) Entity titik: meliputi semua objek grafis ataupun geografis

yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y).

2) Entity garis: didefinisikan sebagai semua unsur linier yang

dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus

yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.

3) Entity poligon (area): bertujuan untuk mendeskripsikan

properties yang bersifat topologi dari suatu area (bentuk,

hubungan ketetanggaan dan hirarki) sedemikian rupa

hingga properties yang dimiliki oleh blok-blok bangunan

spasial dasar dapat ditampilkan dan dimanipulasi sebagai

data peta tematik.

2. Data Non-Spasial

Merupakan jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek deskriptif

dari fenomena yang dimodelkannya (Prahasta, 2009). Aspek deskriptif


30

ini mencakup items atau properties dari fenomena yang bersangkutan

hingga dimensi waktunya. Jenis data atribut (non-spasial) banyak

digunakan oleh sistem-sistem manajemen basis data (DBMS-database

management system).

2.5.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografi

Ada berbagai macam kemampuan SIG, salah satunya dapat dilihat

dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum,

terdapat dua jenis fungsi analisis yaitu fungsi analisis atribut (basis data

atribut) dan fungsi. analisis spasial (Prahasta, 2005).

1. Fungsi analisis atribut, yaitu:

a. Operasi dasar basis data:

1) Membuat basis data baru (create database).

2) Menghapus basis data (drop database).

3) Membuat tabel basis data (create table).

4) Menghapus tabel basis data (drop table).

5) Mengisi dan menyisipkan data (record) ke dalam tabel (insert).

6) Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basis

data (seek, find, search, retrieve).

7) Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel

basis data (update, edit).

8) Menghapus data dari tabel basis data (delete, zap, pack).

9) Membuat indeks untuk setiap tabel basis data.


31

b. Perluasan operasi basis data:

1) Membaca dan menulis basis data dalam sistem basis data yang

lain (export dan import).

2) Dapat berkomunikasi dengan sistem basis data yang lain

(misalkan dengan menggunakan driver ODBC).

3) Dapat menggunakan bahasa basis data standard SQL

(structured query language).

4) Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin

digunakan di dalam sistem basis data.

2. Fungsi analisis spasial, berikut ini hanya beberapa fungsi dari analisis

spasial:

a. Klasifikasi (reclassify): fungsi ini mengklasifikasikan atau

mengklasifikasikan kembali suatu data spasial (atau atribut)

menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria

tertentu.

b. Jaringan (network): fungsi ini merujuk data spasial titik-titik

(point) atau garis-garis (lines) sebagai suatu jaringan yang

tidak terpisahkan.

c. Overlay: fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari

minimal dua data spasial yang menjadi masukannya.

d. Buffering: fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang

berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data

spasial yang menjadi masukkannya.


32

2.5.7 Sistem Informasi Geografi Berbasis Web

Sistem ini merupakan aplikasi yang berjalan pada media jaringan

media LAN dan atau intenet; khususnya dengan layanan web-nya. Dengan

demikian, para pengguna yang memanfaatkan aplikasi browser internet

dapat mengirimkan beberapa request terhadap server-nya untuk

memperoleh informasi yang pada umumnya tersedia dalam bentuk teks

dan file gambar dengan format HTML (Prahasta, 2009).

2.5.8 Basis Data Sistem Informasi Geografi

SIG tidak dapat dilepaskan dengan basis data, sebab SIG sendiri

memerlukan basis data (spasial dan atribut) yang disimpan di dalam basis

data spasial (dimana data atribut terdapat di dalamnya) (Prahasta, 2009).

Sistem manajemen basis data merupakan bagian penting di dalam SIG.

Dalam Prahasta (2009), menurut Elmasri (2000), yang dimaksud dengan

sistem manajemen basis data adalah paket perangkat lunak (software) atau

sistem yang digunakan untuk memudahkan pembuatan dan pemeliharaan

basis data yang terkomputerisasi. Masih dalam sumber yang sama,

menurut Kadir (1999), DBMS merupakan suatu program komputer yang

digunakan untuk menghapus, memanipulasi dan memperoleh data dan

informasi dengan praktis dan efisien.

Berikut ini adalah model basis data di dalam DBMS (Prahasta, 2009):

a. Flat file (tabular): data (properties objek spasial) dituliskan dengan

menggunakan metode yang paling sederhana dan terletak di dalam


33

tabel yang berukuran relatif panjang tunggal (tidak terdapat kaitan

antara tabel suatu dengan tabel-tabel lainnya seperti halnya dokumen

atau file lembar kerja atau spreadsheets).

b. Hierarchical: model ini sering disebut dengan model pohon atau

hirarki karena mirip dengan struktur pohon (tetapi) terbalik. Model ini

menggunakan pola hubungan parent-child.

Gambar 2.4 Tampilan Model Basis Data Hirarki (Prahasta, 2009)

c. Network: model basis data ini sering disebut juga sebagai model

DBTG (database task group) atau CODASYL (conference on data

systems languages) karena model ini telah distandarisasikan oleh

institusi DBTG (yang merupakan bagian dari CODASYL) pada tahun

1971. Model ini sebenarnya sangat mirip dengan model hierarchical,

tetapi pada model network ini, setiap child dapat memiliki lebih dari

satu parent.
34

Gambar 2.5 Tampilan Model Basis Data Network

(Prahasta, 2009)

d. Relational: model ini terdiri dari tabel-tabel (dimana data

direpresentasikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari baris-baris dan

kolom-kolom) yang ternormalisasi dengan field-field kunci sebagai

penghubung relasional antar tabel-tabelnya.

Tabel “Murid”
NIM Nama Alamat
1510913 R. Setiawan Jl. Otista 167
1510907 Maulida P. Jl. Benda Timur 126
1510901 Toni M. Jl. Pamulang Permai 167
1510909 Rizki Jl. Pondok Petir VI/26

Tabel "Pelajaran"
KodeP Nama Bobot Hari Jam KodeRu KodeGu
GD202 Astro 2 Senin 07-Sep GD3101 GD8013
GD203 MatGD 2 Rabu Nov-13 GD3101 GD8013
GD305 Geodesi Satelit 2 Kamis 09-Nov GD3102 GD7603
GD306 Remote Sensing 3 Selasa 09-Des GD3103 GD7603
GD307 Fotogrametri I 2 Jum'at 07-Sep GD3104 GD7603

Tabel 2.1 Beberapa Contoh Tabel Relasional


(Prahasta, 2009)
Sebagai model basis data yang paling terkenal dan sering

diimplementasiakan di dalam DBMS, model relasional sangat banyak


35

digunakan di dalam sistem perangkat lunak SIG. Beberapa diantara DBMS

yang menggunakan model basis data relasional adalah:

1) Dbase (*.dbf): digunakan oleh ArcView GIS beserta beberapa

perangkat lunak SIG lainnya yang berbasiskan data spasial format

shapefile.

2) Dbase (*.dbf): digunakan oleh PC Arc/Info dan SIG lain yang masih

berbasiskan PC.

3) INFO: digunakan di dalam Arc/Info.

4) Oracle: digunakan oleh Arc/Info, Geovision, dan lainnya.

5) Empress: digunakan oleh System/9.

2.6 Konsep Dasar Peta

2.6.1 Pengertian Peta

Menurut Prahasta (2005), peta merupakan suatu representasi

konvensional (miniatur) dari unsur-unsur (features) fisik (alamiah dan

buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi di atas

media bidang datar dengan skala tertentu.

Sedangkan menurut Mutiara (2004), peta merupakan gambaran

permukaan bumi dalam skala yang lebih kecil pada bidang datar. Suatu

peta idealnya harus dapat memenuhi ketentuan geometrik sebagai berikut:

a. Jarak antara titik yang terletak di atas peta harus sesuai dengan

jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan

faktor skala peta).


36

b. Luas permukaan yang digambarkan di atas peta harus sesuai

dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan

memperhatikan faktor skala peta).

c. Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta

harus sesuai dengan besar sudut atau arah sebenarnya di permukaan

bumi.

d. Bentuk yang digambarkan di atas peta harus sesuai dengan bentuk

yang sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan

faktor skala peta).

Pada daerah yang relatif kecil (30 km x 30 km) permukaan bumi

diasumsikan sebagai bidang datar, sehingga pemetaan daerah tersebut

dapat dilakukan tanpa proyeksi peta dan tetap memenuhi semua

persyaratan geometrik. Namun karena permukaan bumi secara keseluruhan

merupakan permukaan yang melengkung, maka pemetaan pada bidang

datar tidak dapat dilakukan dengan sempurna tanpa terjadi perubahan

(distorsi) dari bentuk yang sebenarnya sehingga tidak semua persyaratan

geometrik peta yang ideal dapat dipenuhi.

2.6.2 Simbolisasi Peta

Berikut ini adalah simbolisasi peta berdasarkan bentuk dan

kenampakan geografis dan juga berdasarkan wujudnya.

a. Berdasarkan bentuk dan kenampakan geografis yang diwakili, di

antaranya:
37

1. Simbol Titik

Kenampakan geografi yang tidak memiliki dimensi (0 D) seperti

lokasi kota, lokasi pelabuhan dan lokasi objek lainnya.

Gambar 2.6 Entity Titik dengan Asosiasi Informasinya

(Prahasta, 2005)

2. Simbol Garis

Kenampakan geografis berdimensi 1 (1 D) seperti jalan, sungai dan

lain-lain.

Gambar 2.7 Entity Garis dengan Asosiasi Informasinya (Prahasta,

2005)

3. Simbol Area/Poligon

Kenampakan geografis berdimensi dua (2 D) seperti wilayah

administrasi.
38

Gambar 2.8 Entity Poligon (Prahasta, 2005)

b. Berdasarkan wujudnya, di antaranya:

1. Simbol Piktoral

Suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan

dengan wujud dan unsur yang diwakilinya. Contoh: objek masjid

digambarkan dengan bentuk rumah.

2. Simbol Geometrik

Suatu simbol yang dalam kenampakan wujud tidak ada kemiripan

dengan wujud unsur yang diwakilinya. Contoh: objek masjid

digambarkan dengan segitiga.

3. Simbol Huruf

Simbol huruf yang dalam kenampakan wujudnya berbentuk huruf atau

angka, biasanya diambil dari huruf pertama dan atau kedua dari nama

unsur yang digambarkan. Contoh: objek masjid digambarkan dengan

huruf M.

2.6.3 Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di

peta dengan jarak horizontal kedua titik tersebut dipermukaan bumi


39

(dengan suatu ukuran yang sama). Ada tiga cara yang dapat digunakan

untuk menggambarkan skala pada peta, yaitu:

1. Skala Numeris

1:50.000 atau 1/50.000 artinya 1 satuan panjang di peta sama dengan

50.000 satuan panjang di lapangan. 1 cm di peta=50.000 cm di

lapangan.

2. Skala dengan Kalimat

1 inch to 1 mile (1:63.660). Biasanya digunakan pada peta buatan

Inggris.

3. Skala Grafis

Gambar 2.9 Skala Grafis Untuk Skala 1:50.000

(Prahasta, 2005).

2.6.4 Sistem Proyeksi

Proyeksi peta merupakan penggambaran kembali garis-garis

lintang dan bujur bola bumi di atas bidang datar. Proyeksi Universal

Transfer Mercator (UTM) dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an.

Proyeksi ini memotong bola bumi pada dua buah meridian tersebut.

Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60 bagian/zone dengan tiap zone-

nya dibatasi oleh dua meridian selebar 6o dengan menggunakan sistem ini,

wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone dimulai dari zone 46 hingga zone

54 yang dimulai dari meridian 90o BT - 141o BT dengan batas lintang 11o

LS – 6o LU (Prahasta, 2005).
40

2.7 Metode Pengembangan Sistem

2.7.1 Pengertian RAD

RAD (Rapid Application Development) atau pengembangan

aplikasi cepat adalah suatu pendekatan berorientasi objek untuk

pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta

perangkat-perangkat lunak (Kendall dan Kendall, 2003).

a. RAD merupakan alat digunakan untuk menghasilkan layar dan

menunjukkan aliran keseluruhan aplikasi.

b. Pengguna menyetujui rancangan dan menandatangani model visual.

c. Implementasi kurang karena pengguna membantu untuk merancang aspek

bisnis dari sistem.

2.7.2 Tahapan RAD

RAD terdapat 3 fase, yaitu:

a. Requirements planning (Perencanaan Persyaratan), yaitu:

1. Pengguna dan analis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan

dari aplikasi atau sistem.

2. Berorientasi pada pemecahan masalah bisnis.

b. Workshop design, yaitu:

1. Fase desain dan menyempurnakan.

2. Gunakan kelompok pendukung keputusan sistem untuk

membantu pengguna setuju pada desain.


41

3. Programmer dan analis dapat membangun dan

menunjukkan representasi visual dari desain dan alur kerja

pengguna.

4. Pengguna menanggapi prototipe kerja aktual.

5. Analis menyempurnakan modul dirancang berdasarkan

tanggapan pengguna.

c. Implementation (Penerapan), yaitu:

1. Sebagai sistem yang dibangun, sistem baru atau sistem

parsial diuji dan diperkenalkan kepada organisasi.

2. Ketika membuat sistem baru, tidak perlu untuk

menjalankan sistem yang lama secara paralel.

2.8 OOA dan OOD

2.8.1 Analisis Berorientasi Objek (Object-oriented Analysis)

Object-oriented analysis (OOA) adalah suatu pendekatan yang

digunakan untuk mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk

digunakan kembali dan disesuaikan untuk penggunaannya yang baru.

Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa

juga untuk merubah objek yang sudah ada untuk dipadukan dengan objek-

objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya

guna tinggi (Whitten et al. 2004).

Pendekatan Coad dan Yourdon pada OOA didasarkan pada model

lima lapis (Kendall dan Kendall, 2003). Lapisan-lapisan ini terdiri atas:
42

1) Lapisan kelas dan objek, dari analisa dan perancangan menunjukkan

kelas dan objek.

2) Lapisan struktur, menangkap berbagai struktur dari kelas dan objek

(pelayanan atau metode).

3) Lapisan atribut, memperinci atribut-atribut kelas.

4) Lapisan subjek, membagi perancangan ke dalam unit-unit implementasi

atau penugasan kelompok.

Lapisan Kelas dan Objek

Lapisan Struktur

Lapisan Layanan

Lapisan Atribut

Atribut c
Lapisan Subjek Atribut A

Atribut D
Atribut B

Gambar 2.10 Lima Lapisan Analisis Berorientasi Objek


(Kendall dan Kendall, 2003)

2.8.2 Perancangan Berorientasi Objek (Object-Oriented Design)

Object-oriented design (OOD) adalah suatu pendekatan yang

digunakan untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal

perpaduan objek (objects), atribut (attributes) dan metode (methods).


43

Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan

penggunaan arsitektur piranti lunak berlapis (multilayered software

architecture), juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang

menyediakan fungsi-fungsi (functions) yang dibutuhkan. Selain itu,

gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan

gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data

mengalir melalui lapisan (layers), subsistem dan objek juga dibutuhkan.

Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan

OOD (Whitten et al. 2004).

Analisis dan Desain Berbasis Objek atau OOAD adalah salah satu

pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang

memodelkan sebuah sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang

saling berinteraksi. Setiap objek merupakan representasi dari entitas-

entitas yang ada pada sistem tersebut dan dapat dibedakan berdasarkan

atribut (elemen data) dan perilaku entitasnya.

OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan

kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode

menjadi lebih berguna, merancangnya hingga terdapat penyesuaian,

perkembangan dan substitusi bagian dapat dengan mudah

diimplementasikan.
44

2.9 Alat Bantu Perancangan

2.9.1 Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) adalah adalah bahasa grafis

yang mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem

perangkat lunak (Hariyanto, 2004). UML merupakan notasi yang

membantu pemodelan sistem menggunakan konsep berorientasi objek.

Sebagai bahasa pemodelan UML merupakan salah satu alat bantu

yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi

obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan

visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak

biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta

dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan

mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar,

2005).

2.9.2 Diagram-diagram UML

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan

berbagai berbagai aspek dalam sistem UML. Berikut ini akan dipaparkan

diagram-diagram yang digunakan dalam UML.

1. Use case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif

pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal

interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya


45

sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem di pakai

(Munawar, 2005).

Gambar 2.11 Use case Diagram

2. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika

procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity

diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi

perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram dapat mendukung

perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005).

Gambar 2.12 Activity Diagram


46

3. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada

sebuah scenario (Munawar, 2005). Diagram ini menunjukkan sejumlah

contoh objek actor dan message (pesan) yang diletakkan di antara objek-

objek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri

atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Pesan

diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan

dengan progress vertical.

Gambar 2.13 Sequence Diagram

4. Class Diagram

Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak (Munawar, 2005).

Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan

di atas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari dua suku kata

atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf

awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Attribute adalah properti

dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada
47

pada objek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih

attribute. Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class

atau class yang lain dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility

adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang

akan dicapai oleh attribute dan operation.

Gambar 2.14 Class Diagram

Diagram-diagram tersebut tidak mutlak harus digunakan dalam

pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan

kebutuhan.

2.9.3 Pengujian Black-box

Pengujian Black-box (Pressman, 2002) merupakan pengujian yang

memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian

kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan

fungsional untuk suatu program. Pengujian Black-box juga merupakan

pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu

mengungkapkan kelas kesalahan daripada metode White-box. Pengujian


48

Black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori (Pressman,

2002) sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses Database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisiasi dan kesalahan informasi.

2.10 Pendekatan Dalam Membangun Web GIS

SIG berbasis web yaitu suatu aplikasi berbasis SIG yang dapat dijalankan

dan diaplikasikan pada suatu web browser apakah aplikasi tersebut dalam suatu

jaringan komputer berbasis Local Area Network (LAN) atau dalam suatu Personal

Computer (PC) namun memiliki dan terkonfigurasi dalam setting jaringan dalam

web server. Aplikasi SIG yang dibuat dengan basis jaringan internet yang berbasis

web memiliki konfigurasi yang khas juga yang dibangun atas dasar konsep

arsitektur client-server. Dengan konsep arsitektur ini, beberapa program aplikasi

yang lain dapat bertindak sebagai server, sementara program aplikasi yang lain

dapat bertindak sebagai client. Walaupun demikian, arsitektur (webbased) ini

tidak membatasi hanya pada koneksi satu-ke-satu tetapi sebuah client dapat

mengakses banyak server yang berbeda, sementara server-nya dapat pula diakses

oleh banyak client yang berbeda (Prahasta, 2007).


49

Pada pengembangannya, arsitektur aplikasi pemetaan di web di bagi

menjadi dua pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Thin Client

Pendekatan yang memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses

dan analisis data hasil request atau permintaan dari client dilakukan pada

sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirim ke client dalam

format standar HTML, yang didalamnya terdapat file gambar dalam file

format standar sehingga dapat dilihat menggunakan sembarang web

browser. Kelemahan utama pendekatan ini menyangkut keterbatasan opsi

interaksi dengan user yang kurang fleksibel.

2. Pendekatan Thick Client

Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi client sehingga

memungkin web browser menangani format data yang standar. Dengan

begitu transfer data antara client dan server akan berkurang. Tidak seperti

pada pendekatan thin client, pada pendekatan ini data akan dikirim ke

client dalam bentuk vector yang disederhanakan. Pemrosesan dan

penggambaran kembali dilakukan di sisi client. Dengan begini

pengembangan aplikasi dapat lebih fleksibel dalam menentukan prosedur

interaksi aplikasi dengan user.

2.11 ArcGIS

ArcGIS merupakan perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis

dan pemetaan. Software ini diluncurkan oleh ESRI (Environmental System

Research Institute Inc.) dengan sistem operasi windows. Struktur data yang
50

digunakan adalah data raster dan data vektor. Data grafis yang disimpan dalam

rangkaian bujursangkar yang disimpan sebagai pasangan angka menyatakan baris

dan kolom dalam suatu matriks. Resolusi dari data raster ditentukan oleh ukuran

grid-cell. Data digital yang disimpan dalam rangkaian koordinat (x,y). Resolusi

data vektor tergantung dari jumlah titik yang membentuk garis. Format data atau

file yang dapat digunakan yaitu SHP sebagai file utama, SHX sebagai file index,

dan DBF sebagai file table atributte. Fasilitas pada software inti (core) yaitu

masukan dan editing, prosesing, dan keluaran (layout). Masukan berupa on screen

digitizing yaitu proses pengubahan data grafis digital, dalam struktur data vektor

yang disimpan dalam bentuk point, garis dan area. Editing dari hasil konversi data

analog menjadi data digital masih merupakan data mentah yang belum dapat

dilakukan pemprosesan lebih lanjut. Selain itu, hasil digitasi tidak terbebas dari

kesalahan kenampakan (error feature), sehingga perlu dilakukan koreksi atau

editing. Prosesing meliputi query yaitu kemampuan SIG untuk menjawab

pertanyaan spasial maupun non-spasial atau pertanyaan yang harus dijawab oleh

SIG dengan bantuan basis datanya maupun atributnya., mengelompokkan dan

mengagregasikan data-data, bekerja dengan grafik, bekerja dengan HotLinks,

bekerja dengan citra digital, buffer, overlay dan skoring. Keluaran (layout)

merupakan fungsi untuk membuat komposisi peta untuk dicetak.

Fasilitas paket program yang terintegrasi dengan software inti yaitu

pertukaran data dengan membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format

perangkat lunak SIG yang lainnya. Format data ada dua yaitu format masukan

data dan format keluaran data. Format masukan data antara lain berupa data citra
51

satelit dengan format BSQ, BIL, BIP, data raster dengan format BMP, JPG, TIFF,

data ERDAS, dan data ArcInfo.

ArcGIS menyediakan sebuah kerangka kerja bertingkat bagi satu atau

lebih pengguna pada dekstop, server, Web, dan untuk di lapangan. ArcGIS

merupakan integrasi dari produk-produk software GIS untuk membangun sebuah

Sistem Informasi Geografis yang lengkap, terdiri dari 4 lingkungan kerja utama

untuk pengembangan GIS yaitu ArcGIS Desktop, ArcView, ArcEditor, ArcInfo.

2.12 MySQL

MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Structured

Query Language (SQL). SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk

mengakses database server. Dengan SQL proses akses database menjadi lebih

user-friendly dibandingkan dengan menggunakan dBase atau Clipper yang masih

menggunakan perintah-perintah pemrograman (Sidik, 2005).

2.13 OpenGeo Suite

OpenGeo Suite adalah salah satu dari perangkat lunak open source

pengembangan dan pengorganisasian sistem informasi geografis berbasis web.

OpenGeo Suite terdiri dari PostGIS sebagai DBMS, GeoServer yang merupakan

server yang menghubungkan database dengan sistem, GeoWebCache sebagai

accelerator yang mengintegrasikan kebutuhan mengenai skala peta yang akan

digunakan, OpenLayers sebagai map controls untuk melihat dan melakukan

editing terhadap tampilan peta bebasis Javascript, dan GeoExt geospatial web

yang memberikan kemudahan dalam pembuatan tampilan web GIS (OpenGeo

2010). Berikut adalah tampilan dashboard dari OpenGeo Suite.


52

Gambar 2.15 Tampilan Dashboard dari OpenGeo Suite

2.13.1 OpenGeo Arsitektur

Dengan menggunakan OpenGeo kita dapat menciptakan sebuah

arsitektur web yang saling terhubung satu sama lain. Arsitektur OpenGeo

dapat melayani konfigurasi data dari database, dapat menyimpan dan

memanipulasi data menggunakan algoritma yang sebelumnya hanya

tersedia pada perangkat lunak GIS yang mahal, dan dapat membangun

aplikasi desktop yang dapat diakses melalui webbrowser. Arsitektur

OpenGeo terdiri atas lima komponen open source yakni, penyimpanan:

PostGIS/ PostgreSQL database spasial, aplikasi server: GeoServer,

aplikasi cache: GeoWebCache, kerangka antarmuka pengguna: GeoExt/

ExtJS, user interface komponen peta: OpenLayers. Berikut adalah

gambaran standar dari arsitektur OpenGeo:


53

Gambar 2.16 Arsitektur Standar OpenGeo

Di bagian bawah arsitektur OpenGeo terdapat database (PostGIS)

atau file berbasis sistem penyimpanan, di tengahnya terdapat (GeoServer

dan GeoWebCache), dan ada lapisan user interface di bagian atas

(OpenLayers dan GeoExt).

2.13.2 OpenGeo Suite Enterprise Edition dan Community Edition

OpenGeo memiliki dua tipe edisi yang berbeda, yakni Enterprise

Edition (edisi berbayar) dan Community Edition (edisi tidak berbayar).

Adapun spesifikasi pengguna dari kedua edisi OpenGeo Suite tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut:


54

Tabel 2.2 Spesifikasi Pengguna OpenGeo Suite

OpenGeo Suite Enterprise Edition OpenGeo Suite Comminity Edition

Direkomendasikan bagi organisasi yang Direkomendasikan bagi Pengembang

mencari jaminan perangkat lunak open dan pengguna dengan keahlian teknis.

source komersial dengan kemampuan


Direkomendasikan bagi mereka yang
yang terjamin dengan harga yang
nyaman bekerja langsung dengan
terjangkau.
komunitas open source.

Direkomendasikan bagi organisasi yang


Direkomendasikan bagi mereka yang
membutuhkan kontak langsung dengan
nyaman dengan segala hal yang baru,
ahli perangkat lunak, pelatihan, dan
dengan fitur tidak didukung, atau belum
konsultasi.
teruji.

Direkomendasikan bagi pengguna yang


Bagus untuk pengguna yang memiliki
menginginkan kenyamanan dengan
waktu yang cukup dan keahlian untuk
paket installer yang mudah.
mengeksplorasi segala kemungkinan
Direkomendasikan bagi organisasi yang
yang bisa didapat dengan OpenGeo
membutuhkan waktu respon tercepat
Suite.
pada saat terdapat laporan bug.

2.13.3 Komponen OpenGeo Suite

Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat di dalam

OpenGeo Suite:
55

1. PostGIS

PostGIS adalah perluasan ke sistem object-relational database

PostgreSQL yang memungkinkan obyek GIS (Sistem Informasi Geografis)

untuk disimpan dalam database. PostGIS didukung dengan indeks

keruangan GiST-based R-Tree yang berfungsi menganalisis dan

pengolahan objek GIS.

Gambar 2.17 Tampilan PostGIS Admin pada OpenGeo Suite

2. GeoServer

GeoServer merupakan perangkat lunak serveropen source yang ditulis

dalam bahasa pemrograman Javascript yang memungkinkan pengguna

untuk berbagi dan mengedit data geospasial. Dirancang untuk

interoperabilitas, sehingga mampu menerbitkan data dari sumber data

utama spasial.
56

Gambar 2.18 Tampilan Aplikasi Web GeoServer

3. GeoEditor

GeoEditor adalah aplikasi JavaScript berbasis web untuk mengedit fitur

geografis.Toolset GeoEdito rmeminimalkan biaya pengembangan data dan

pemeliharaan tanpa mengorbankan integritas data. Dengan aplikasi ini,

Anda dapat mengedit semua jenis data vektor, termasuk atribut, ketika

disajikan melalui Layanan Fitur Web (WFS) protokol.

Gambar 2.19 Tampilan Aplikasi Web GeoEditor


57

4. Styler

Styler memberikan kemudahan dalam Proses styling GIS untuk web

Styler memungkinkan pengguna untuk membuat peta dengan tampilan dan

nuansa aplikasi yang dibutuhkan. Pengguna diberikan kemudahan karena

pada prosesnya tidak lagi harus berhubungan dengan kode XML secara

langsung. Dibangun sepenuhnya dengan JavaScript dan memanfaatkan

Open Layers dan GeoExt, penekanan Styler pada standar terbuka dan

desain fleksibel membuat proses perancangan peta yang Anda inginkan

terasa lebih mudah dan efisien.

Gambar 2.20 Tampilan Aplikasi WebStyler

5. GeoExplorer

GeoExplorer adalah aplikasi web yang disediakan untuk penyusunan

dan publish peta. Segala kemudahan yang ada di dalamnya menjadikan

proses finishing pembuatan web GIS terasa lebih cepat. GeoExplorer juga

mendukung pengintegrasian dengan peta host seperti Google Maps, Open

Street Map dan Google Earth.


58

Gambar 2.21 Tampilan Aplikasi Web GeoExplorer

2.14 Bahasa Pemrograman PHP

2.14.1 Pengertian PHP

PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Preprocessor.

PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam

aturan general purpose licences (GPL). PHP dilekatkan pada script HTML

atau sebaliknya dan PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis

(Suprianto, 2008).

PHP tergolong juga sebagai bahasa pemrograman yang berbasis

server (server side scripting). Ini berarti bahwa semua script PHP

diletakan di server dan diterjemahkan oleh web server terlebih dahulu dan

kemudian hasil terjemahan dikirimkan ke browser client. Secara teknologi,

bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active

Server Page), Cold Fusion, JSP (Java Server Page) dan Perl.
59

Pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP

selalu ditandai dengan adanya tag pembuka (“<?php”) dan tag penutup

(“?>”). Hal tersebut juga yang menandakan PHP mulai menerjemahakn

baris-baris kode PHP serta mengakhirinya sampai tag penutup. Sedangkan

baris di luar tag pembuka dan tag penutup tidak diterjemahkan oleh PHP.

Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP

adalah lapisan integrasi database (database integration layer). Database

yang didukung PHP, yaitu Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL,

Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm dan

PostgreSQL (Suwarno, 2008).

2.14.2 Tipe Data dalam PHP

Menurut Suprianto (2008), PHP mendukung delapan jenis tipe

data, antara lain:

a. Tipe Scalar, merupakan tipe dasar yang tidak dapat

dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil. Tipe ini adalah

Boolean, Integer, Float (floating point, ‘double’) dan string.

b. Tipe compound atau tipe campuran, tipe ini terdiri dari array

dan objek.

c. Tipe special atau tipe khusus, resource dan null.

2.14.3 Variabel dalam PHP

Variabel PHP diawali dengan tanda dolar ($) kemudian diikuti

dengan nama variabel. Semua nama variabel bersifat case-sensitive. Nama

variabel yang valid harus diawali oleh huruf atau garis bawah yang diikuti
60

oleh sejumlah huruf, angka, atau garis bawah. Variabel dapat diisi nilai

maupun referensi. Ketika variabel diisi nilai, seluruh nilai dari ekspresi asli

diisikan ke variabel tujuan. Setelah diisi, variabel asli bersifat independen,

sehingga perubahan pada satu variabel tidak mempengaruhi yang lain

(Suwarno, 2008).

2.14.4 Operator dalam PHP

Suprianto (2008) menjelaskan bahwa ada tiga jenis operator utama

yang dikenal dalam PHP, antara lain:

a. Operator Unary, operator yang mengoperasikan hanya satu nilai

variabel, contohnya operator lawan atau negasi (“!”), operator

penambahan (increment, “+ +”) dan operator pengurangan (decrement,

“—“). Operator ini yang dikenal dengan operator aritmatika.

b. Operator Binary, terdiri dari beberapa operator yang

mempertimbangkan urutan penyelesaian. Operator ini sering digunakan

dalam PHP.

c. Operator Ternary, operator yang membandingkan dua pernyataan dimana

kebenarannya ditentukan oleh ekspresi ketiga.

2.14.5 Struktur Kontrol dalam PHP

Ada beberapa jenis struktur kontrol yang sering digunakan dalam

PHP, antara lain:

a. if, ifelse, elseif

if merupakan pernyataan percabangan bersyarat yang berfungsi untuk

melewatkan suatu proses. Ifelse merupakan percabangan yang


61

memiliki dua alur percabangan bersyarat. Elseif merupakan

percabangan bersyarat yang memiliki lebih dari dua jalur

percabangan.

b. while, do while

While adalah tipe pengulangan yang paling sederhana di PHP.

Pengulangan do while memeriksa kondisi pengulangan setelah

eksekusi pertama dari statement pengulangan. Hal ini memastikan

bahwa statement pengulangan akan dieksekusi paling sedikit satu kali

(Suwarno, 2008).

c. For

Struktur kontrol ini merupakan struktur kontrol yang paling sulit

dalam PHP dan lebih cocok untuk pengulangan dengan jumlah

pencacah yang pasti atau sudah diketahui (Suprianto, 2008).

d. Foreach

Perulangan foreach mulai digunakan pada PHP versi 4 (empat) ke

atas. Perulangan in banyak digunakan bersama dengan data array,

karena mengakses data array jauh lebih mudah dan praktis.

e. Break dan Continue

Statement break mengakhiri eksekusi struktur kontrol pada saat itu

(statement pengulangan atau switch). Statement continue hanya

digunakan dalam pengulangan. Statement continue menyebabkan PHP

melewati sisa pengulangan yang ada dan menuju ke awal iterasi

selanjutnya (Suwarno, 2008).


62

f. Switch

Statement switch menyederhanakan evaluasi banyak kondisi. Dalam

PHP, string dapat digunakan sebagai ekspresi switch.

2.14.6 Fungsi dalam PHP

Suprianto (2008) menggambarkan bahwa fungsi adalah

sekumpulan baris program yang terdiri atas serangkaian perintah program

disusun sedemikian rupa sehingga menjadi satu modul saja. Ada pun

manfaat dari penggunaan fungsi adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi penulisan program yang sama.

b. Kemudahan untuk melacak dan memperbaiki program.

c. Bisa dipanggil dimana saja, termasuk fungsi yang lain.

Dalam segi pembuatan, fungsi dalam PHP dibagi menjadi 2 (dua) antara

lain:

a. Fungsi built-in yang disediakan PHP, fungsi ini tinggal dilakukan

pemanggilan saja.

b. Fungsi buatan sendiri, fungsi yang dibuat oleh pembuat program

sendiri jika fungsi yang dibutuhkan tidak disediakan dalam PHP.

2.15 Pariwisata

Undang Undang No. 10/2009 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa,

yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang

didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,

pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan usaha wisata adalah usaha
63

yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatan dan

penyelenggaraan pariwisata. Menurut pendapat RG. Soekadijo (1997:8),

pariwisata ialah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan

wisatawan.

Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut :

 Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata

akan kembali ke tempat asalnya.

 Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi,

akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.

 Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.

 Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya

dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah

yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari tempat

asal.

Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif

wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Wisata Budaya

Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk

memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan

kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari

keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya

dan seni mereka.


64

2. Wisata Maritim atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air,

lebih-lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar,

menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan

mendayung, melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah

permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan

didaerah-daerah atau negara-negara maritim.

3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)

Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan

daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh

undang-undang.

4. Wisata Konvensi

Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan

wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata

konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-

ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah,

konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun

internasional.

5. Wisata Pertanian (Agrowisata)

Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah

pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian,


65

perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan

rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan

studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman

beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur-mayur dan

palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.

6. Wisata Buru

Jenis ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki

daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan

digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur

dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah negara yang bersangkutan.

7. Wisata Ziarah

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat

istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata

ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-

tempat suci, ke makam-makam orang besar atau pemimpin yang

diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat

pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.

2.16 Ketentuan Bangunan

Perwujudan bangunan tidak terlepas dari peran penyedia jasa konstruksi.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa konstruksi, penyedia

jasa konstruksi sebagai perencana, pelaksana, pengawas atau manajemen


66

konstruksi maupun jasa-jasa pengembangannya, termasuk penyedia jasa pengkaji

teknis bangunan gedung. Oleh karena itu, pengaturan bangunan gedung ini juga

harus berjalan seiring dengan pengaturan jasa konstruksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Menurut undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang

bangungan gedung yang terdapat pada pasal 10 dan pasal 12, yaitu :

Pasal 10

- Intensitas bangunan gedung adalah ketentuan teknis tentang kepadatan dan

ketinggian bangunan gedung yang dipersyaratkan pada suatu lokasi atau

kawasan tertentu, yang meliputi koefisien dasar bangunan (KDB),

koefisien lantai bangunan (KLB), dan jumlah lantai bangunan.

- Ketinggian bangunan gedung adalah tinggi maksimum bangunan gedung

yang diizinkan pada lokasi tertentu.

Pasal 12

- Yang dimaksud dengan koefisien dasar bangunan (KDB) adalah koefisien

perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedung dan luas persil/

kaveling/blok peruntukan.

- Yang dimaksud dengan koefisien lantai bangunan (KLB) adalah koefisien

perbandingan antara luas keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas

persil/ kaveling/blok peruntukan.

- Penetapan KDB, KLB, dan ketinggian bangunan gedung pada suatu lokasi

sesuai ketentuan tata ruang dan diatur oleh Pemerintah Daerah melalui

rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL).


66
67

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini dibutuhkan data-data informasi sebagai bahan yang

dapat mendukung kebenaran materi uraian pembahasan. Untuk menyelesaikan

masalah yang ada dalam sebuah rancang bangun sistem terdapat beberapa tahapan

yang harus dilakukan. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tempat dan waktu

penelitian, bahan dan alat penelitian yang digunakan, metode penelitian yang

digunakan penulis, dan metode pengembangan sistem yang digunakan.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pada penyusunan skripsi ini diperlukan data-data serta informasi yang

lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian serta

pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya

terlebih dahulu dilakukan riset atau penelitian untuk menjaring data serta

informasi dan bahan materi yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang

digunakan meliputi tiga metode, yaitu :

3.1.1 Studi Literatur

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan dan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

2. Putusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No 012 Tahun 2001

tentang Pedoman Umum Usaha Pariwisata.


68

3. Peraturan Pemerintah Nomor 02 Tahun 2007 tentang Pengesahan

ASEAN Tourism Agreement

4. Dewi Soyusiawaty et all (2007), dalam penelitiannya berjudul “Sistem

Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka

Belitung Berbasis Web”.

5. Dita Yuliastuti (20010), dalam penelitiannya berjudul “Pengembangan

Sistem Informasi Lokasi Pariwisata Berbasis Web Pada PT. Infomedia

Nusantara”.

6. I Wayan Eka Swastikayana (2011), dalam penelitiannya berjudul “

Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata

Kabupaten Gianyar”

7. Data-data dari beberapa buku dan pustaka lainnya yang diperlukan

untuk membantu memecahkan masalah dalam skripsi ini. Adapun data-

data, buku-buku, dan pustaka lainnya yang digunakan dalam skripsi ini

terdapat dalam daftar pustaka. Data-data tersebut yang dijadikan

referensi dalam penulisan skripsi ini adalah yang berkaitan dengan

pengenalan sistem informasi, pengenalan sistem informasi spasial,

pengembangan sistem dengan metode RAD (Rapid Application

Development) yang terdiri dari tahap Requirements planning

(Perencanaan Persyaratan), Workshop design, Implementation

(Penerapan), Pemrograman PHP dan MYSQL dan pengembangan GIS

berbasis web, atau biasa disebut WebGIS.


69

Dari hasil pengamatan pustaka tersebut didapatkan bagaimana

membangun suatu sistem informasi spasial pariwisata Kabupaten Bogor

beserta kesesuaian lahan terhadap jenis pariwisata baru yang dapat

menampilkan, mengatur dan pemperbaharui data pariwisata.

3.1.2 Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengadakan wawancara mengenai

masalah-masalah terkait yang dilakukan selama periode penelitian.

Wawancara dilakukan kepada Staf perenacanaan ruang, Bidang Sistem

Informasi Bapak Diki Wijaya S.Kom, Dinas Tata Ruang dan Pertanahan. Hal

ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi selengkap-lengkapnya

tentang Sistem Informasi Spasial Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten

Bogor sebagai objek utama penelitian.

Dalam metode wawancara ini, penulis mewawancarai orang yang

berkompeten pada bidang sistem informasi di Pusat Data dan Informasi

Pariwisata Kabupaten. Adapun orang yang diwawancarai adalah :

1. Divisi : Pusat Data dan Informasi Tata Ruang

Jabatan : Staf Bidang Perencanaan Ruang

Tempat : JL. Segar III Komplek Perkantoran Pemerintahan

Kabupaten Bogor

Waktu : 26 Februari 2014

Dari wawancara tersebut diatas, diperoleh data pariwisata yang esist di

Kabupaten Bogor. Satu dan lainnya akan terlihat pada lampiran.


70

3.1.3 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana data-data yang

dibutuhkan tersebut diolah dan melalui pengamatan langsung dengan bidang

yang berkaitan diantaranya melakukan riset untuk mendapatkan data-data

yang diperlukan di Pusat Data dan Informasi Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan, Kabupaten Bogor, Jl. Segar III Kompleks PEMDA Bogor -

Cibinong. yang dimulai sejak tanggal 4 Februari 2014 sampai dengan 4 April

2014.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Rapid Application Development (RAD) yang dipakai penulis memiliki

tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008). Sedangkan tools yang digunakan adalah

notasi UML (Unified Modelling Language) menggunakan teori Munawar (2005)

yang merupakan pemodelan berorientasi objek.

Metode RAD terdiri dari tiga fase pengembangan yaitu :

3.2.1 Requirement Planning

Dalam fase ini terdiri dari empat tahap yaitu :

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian :

a. Profil Kabupaten Bogor

Data mengenai luas wilayah, batas wilayah dan juga potensi

Kabupaten Bogor.
71

b. Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor

Data mengenai tugas pokok dan struktur organisasi dinas.

2. Analisis Sistem Berjalan :

Berisi data dan informasi mengenai sistem yang digunakan oleh Dinas

Tata Ruang dalam menginformasikan loksasi pariwisata di Kabupaten

Bogor dan potensi lahan untuk lokasi pariwisata.

3. Identifikasi Sistem

a. Identifikasi masalah pada sistem yang lama.

Tahap dimana analis melakukan analisa dan identifikasi masalah

apa saja yang dihadapi dengan menggunakan sistem yang lama

atau saat ini yang digunakan oleh Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan di Kabupaten Bogor.

b. Identifikasi tujuan sistem yang baru

Tahap mengidentifikasi apa saja tujuan yang ingin dicapai dengan

sistem yang baru untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah

yang ada pada penggunaan sistem yang lama yang ada di Dinas

Tata Ruang dan Pertanahan di Kabupaten Bogor.

c. Identifikasi kebutuhan sistem yang baru

Tahap mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk

membangun sistem yang baru. Kebutuhan input, kebutuhan proses

dan kebutuhan output yang diinginkan berupa informasi jenis

pariwisata yang sudah ada dan potensi pariwisata baru di

Kabupaten Bogor.
72

4. Sistem yang diusulkan

Pada tahap ini yaitu memberikan solusi yang ditawarkan dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem saat ini yaitu dengan

menerapkan pengembangan sistem informasi spasial kawasan strategis

pariwisata berbasis web.

3.2.2 Workshop Design

Fase ini dilakukan untuk merancang sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada proses menginformasikan

pariwisata. Tahapan yang dilakukan dalam fase ini meliputi :

1. Tahap Perancangan Proses

Tahap ini terdiri dari perancangan diagram-diagram dari sistem

yang dibuat yaitu diagram use case, activity diagram, dan

sequence diagram.

a. Use Case Diagram,

Use case diagram menggambarkan interaksi antara user

(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui

sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

b. Class Diagram

Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam

sistem dan berbagai macam hubungan interaksi diantara

mereka.
73

c. Activity Diagram

Activity diagram merupakan teknik untuk mendeskripsikan

logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja. Activity

diagram memiliki peran seperti halnya flowchart, akan

tetapi perbedaannya activity diagram bisa mendukung

perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.

d. Sequence Diagram

Digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah

scenario. Scenario adalah urutan langkah-langkah yang

menerangkan antara pengguna dan sistem dimana setiap

scenario menggambarkan urutan kejadian.

2. Tahap Perancangan Database

Tahap ini merupakan tahap perancangan physical database

sistem informasi spasial pariwisata. Database menggambarkan

tabel-tabel beserta hubungan setiap tabel yang digunakan untuk

penyimpanan data.

3. Tahap Perancangan User Interface

Tahapan ini merupakan tahap merancang tampilan antar muka

yang digunakan user untuk berinteraksi dengan sistem

informasi geografis berbasis web.


74

3.2.3 Implementation

Sistem workshop design dilakukan, selanjutnya sistem

diimplementasikan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang

diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Fase ini terdiri

atas tiga tahap yaitu:

 Tahap persiapan data, pada penelitian ini data yang telah terkumpul

disesuaikan terlebih dahulu format serta tipe datanya. Hal ini

dilakukan agar data dapat diolah lebih lanjut dengan perangkat

lunak yang telah ditentukan.

 Tahap pembangunan sistem, diawali dengan menuliskan script agar

bahasa yg digunakan dimengerti oleh mesin, meng-input seluruh

data atribut ke dalam database MySQL, kemudian peneliti

melakukan analisis data spasial dengan cara meng-input seluruh

data atribut ke dalam database ArcGis dan meng-eksport kembali

data spasial tersebut, kemudian meng-import data spasial ke dalam

MapServer OpenGeo Suite, mengatur susunan layer pada peta,

meng-eksport peta sehingga menjadi web GIS.

 Tahap pengujian sistem, untuk menjamin sistem dapat berjalan

dengan optimal. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan

metode black box. Dalam tahap ini digunakan Map Server

OpenGeo Suite yang meliputi Apache sebagai web server untuk

menjalankan web yang menjadi pengantar dari sistem yang dibuat.

Dalam hal ini aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial


75

Kawasan Strategis Pariwisata di Kabupaten Bogor ini diuji dan

dikenalkan kepada pengguna sebagai alat bantu untuk memberikan

informasi lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi lahan

untuk lokasi pariwisata yang baru.

3.3 Bahan dan Alat Penelitian

3.3.1 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini antara lain :

1. Data spasial

- Peta Rupa Bentuk Kabupaten Bogor dengan skala 1:1000000 tahun

2012 yang diterbitkan dan dicetak dari BAKOSURTANAL.

- Peta administrasi Kabupaten Bogor yang terdiri dari peta batas,

peta jalan, kecamatan, dan desa.

2. Data Tabular

Data-data mengenai lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi

lahan untuk lokasi pariwisata yang baru, yang dikeluarkan oleh Dinas

Tata Ruang Kabupaten Bogor tahun 2005-2012.

3.3.2 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Perangkat Keras :

a. Satu unit Personal Computer (PC).

b. Satu unit Printer.


76

2. Perangkat Lunak :

a. Window 7 Ultimate Service Pack 1 sebagai Sistem Operasi.

b. Adobe Photoshop sebagai tools image editor

c. Ms.Visio 2007 sebagai design tools perancangan sistem.

d. Rasional Rose sebagai design tools perancangan sistem.

e. Enterprise Architect sebagai design tools perancangan sistem.

Spasial Package :

1. ArcGIS 10 dengan extensi Register and Transform tools sebagai tools

untuk melakukan pendigitasian dan pengolahan data.

Web Package :

1. Mozilla Firefox 19.0.1 dan Google Chrome 33.0.1750.117 sebagai

web browser.

2. MS4W 3.0.6 dengan PHP 5.5 sebagai interface berbasis web dengan

Apache versi 2.4.7 sebagai web server.

3. OpenGeo Suite 4.0 sebagai program aplikasi webgis untuk

menampilkan peta pada browser.

4. MySQL v5.0.27 sebagai database.

5. Dreamweaver CS3 sebagai desain web.


77

3.4 Penelitian Sejenis

Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu

Judul dan Pengarang Metode Tools Hasil Kelebihan/Kekurangan


Hanisa Aulia, Sistem Sistem ini dilakukan Data Flow Integrasi sistem Dapat memetakan
Informasi Objek dengan mendisain Diagram yang dibangun potensi masing-masing
Wisata di Kabupaten tampilan web pemetaan (DFD), dengan bahasa kabupaten dalam objek
Magelang (2011). daerah Kabupaten terdiri pemrograman wisata, dengan
Magelang, data yang dari DFD PHP dan didukung oleh Dinas
digunakan dalam penelitian Level 1, komponen Sistem Pariwisata. Pengguna
ini berupa data sekunder DFD Level Informasi disediakan dialog antar
yang berasal dari survei 2, Context Geografis (SIG) muka untuk melihat
pengunjung wisata Badan Diagram. ArcView hasil dari informasi mengenai
Pusat Statistik (BPS), data ERD. konversi GPS wisata dan selanjutnya
laporan tahunan Dinas dilakukan untuk aplikasi menampilkan
Pariwisata dan data spasial melakukan berbagai jenis wisata
berupa peta kabupaten di analisis dengan yang akan dituju.
Magelang dalam format mudah dan cepat.
(shape file).
Rochmat Mantofani Pada penelitian ini data Data Flow Hasil penelitian Menampilkan Peta
et all Sistem Informasi yang digunakan adalah Diagram menampilkan wisata wilayah
Geografis Objek data sekunder yang (DFD), beberapa lokasi kepulauan bangka
Wisata Propinsi didapatkan berdasarkan terdiri objek wisata yang belitung dengan
Kepulauan Bangka masing-masing jenis wisata dari DFD terdekat sampai menggunakan ArcView
belitung Berbasis dengan menampilkan Level 1, terjauh untuk dan diintegrasikan
Web (2007). informasi pemetaan DFD Level jarak yang akan dengan perhitungan
daerah Provinsi kepulauan 2, Context ditempuh para jarak tujuan lokasi,
Bangka Belitung dengan Diagram. wisatawan belum adanya
berbasis Web, data spasial ERD. berdasarakan penjelasan yang lebih
yang digunakan berupa lokasi yang akan detail mengenai asal
peta kepulauan Bangka dituju dan wisatawan dengan
Belitung dalam format disertai perhitungan jarak.
(shape file), disertai penjelasan
dengan perhitungan jarak masing-masing
menggunakan measuredari kelebihan yang
objek wisata yang satu terdapat pada
menuju yang lainnya. lokasi objek
wisata tersebut.
78

Judul dan Pengarang Metode Tools Hasil Kelebihan/Kekurangan


Luh Joni Erawati Dewi Metode yang digunakan Data Flow Hasil penelitian Menampilkan Peta
Pencarian Rute adalah perhitungan jarak Diagram menampilkan wisata wilayah Bali
Terpendek Tempat tempuh terdekat khusus (DFD), beberapa lokasi dengan menggunakan
Wisata di Bali dengan pada tujuan wisata yang terdiri objek wisata yang ArcView dan
Menggunakan terdapat dibali, metode ini dari DFD. terdekat sampai diintegrasikan dengan
Algoritma Dijkstra menggunakan Algoritma terjauh untuk perhitungan jarak
(2010). Dijkstra dengan jarak yang akan antara dua lokasi, tidak
memperhitungkan jarak ditempuh para pada semua tujuan
antar dua lokasi wisatawan wisata dibali yang
ditampilkan dalam sistem berdasarkan ditampilkan hanya
informasi geografis dengan lokasi yang akan beberapa wilayah yang
berbasis data vektor. dituju dan sering dikunjungi saja.
disertai
penjelasan
masing-masing
kelebihan yang
terdapat pada
lokasi objek
wisata tersebut
dengan berbasis
web GIS.
79

3.5 Kerangka Penelitian

Berikut adalah kerangka berpikir penelitian dalam membangun Sistem

Informasi Spasial Kawasan Strategis di Kabupaten Bogor Berbasis Web.

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir Penelitian


79
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Syarat

4.1.1 Gambaran Umum tempat Penelitian

4.1.1.1 Profil Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 298.838.304 Ha, terletak pada

koordinat 106023’45 - 107013’30 Bujur Timur dan 06018’ - 06047’10 Lintang

Selatan. Secara administratif terdiri dari 40 (empat puluh) kecamatan, 16 (enam

belas) kelurahan, dan 410 (empat ratus sepuluh) desa.

Batas wilayah Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :

 Sebelah utara berbatasan dengan Kota Depok dan DKI Jakarta.

 Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta.

 Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.

 Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak.

 Sebelah tengah berbatasan dengan Kota Bogor.

Secara klimatologi, wilayah Kabupaten Bogor termasuk dalam iklim tropis

sangat basah di bagian Selatan dan ilkim tropis basah di bagian utara, dengan rata-

rata curah hujan tahunan 2.500 -5.000 mm/tahun. Suhu rata-rata 20º - 30ºC,

dengan rata-rata tahunan 25ºC, kelembaban udara 70% dan kecepatan angin

cukup rendah dengan rata-rata 1,2 m/detik dengan evaporasi di daerah terbuka

rata - rata sebesar 146,2 mm/bulan.

80
81

Penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2010 berdasarkan data Badan Pusat

Statistik (BPS) berjumlah 4.763.209 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki

2.446.251 jiwa dan penduduk perempuan 2.316.958 jiwa. Jumlah penduduk

tersebut telah mengalami kenaikan bilamana dibandingkan dengan penduduk pada

tahun 2009 yang berjumlah 4.477.296 jiwa maupun penduduk pada tahun 2008

yang berjumlah 4.302.974 jiwa. Kondisi ini menyebabkan tingginya rata-rata laju

pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

yaitu periode 2000-2010 yaitu mencapai 3,13%.


82
83

4.1.1.2 Gambaran Umum Dinas Tata Ruang

4.1.1..1 Tugas Pokok Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor

Dinas Tata Ruang dan Pertanahan mempunyai tugas pokok membantu

Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas

otonomi di bidang tata ruang dan pertanahan serta tugas pembantuan.

Fungsi-fungsi dari Dinas Tata Ruang dan Pertanahan adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang tata ruang dan pertanahan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang tata

ruang dan pertanahan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan pertanahan.

4. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

4.1.1.2.2 Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang Dan Pertanahan

Kabupaten Bogor

Pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, struktur

organisasi tertinggi dikepalai oleh seorang Kepala Dinas yang dalam menjalankan

tugasnya dibantu oleh Sekretariat, 4 (empat) orang Kepala Bidang sebagaimana

terlihat pada Bagan Struktur Organisasi Dinas, yang terdiri dari:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat

c. Bidang Perencanaan Ruang

d. Bidang Pemanfaatan Ruang

e. Bidang Pertanahan
84

f. Bidang Pengawasan dan Pengendalian

a.) Sekretariat

Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam


menyelenggarakan tugas dan fungsi. Sekretariat dipimpin oleh seorang
Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan pelayanan umum dan administrasi yang meliputi : urusan
umum dan kepegawaian, ketatalaksanaan keuangan, perencanaan,
perlengkapan dan rumah tangga dinas serta melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sekretariat mempunyai
fungsi :
- Penyusunan rencana, pengembangan dan evaluasi program kerja dinas
sebagai pedoman pelaksanaan tugas

- Penghimpunan bahan pelaksanaan program kerja dari bidang-bidang guna


penyusunan laporan tahunan.

- Penyelenggaraan, pembinaan, ketatausahaan dan kepegawaian

- Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan

Sekretariat terdiri dari :

1.) Sub Bagian Program dan Pelaporan

2.) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3.) Sub Bagian Keuangan

1.) Sub Bagian Program dan Pelaporan

Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu


Sekretaris dalam melaksanakan urusan di bidang surat menyurat,
85

inventarisasi peralatan dan perlengkapan rumah tangga dinas serta


keuangan dengan rincian tugas sebagai berikut :

- Menyusun rencana dan program kerja urusan umum sebagai


pedoman pelaksanaan tugas

- Melaksanakan pendistribusian surat masuk dan keluar

- Melaksanakan pengadaan,penyimpanan dan pendistribusian alat


tulis dinas

- Melaksanakan pemeliharaan gedung dan barang perlengkapan


dinas serta penghapusan arsip

- Melaksnakan keamanan, kebersihan, ketertiban dan keindahan serta


penggunaan fasilitas

- Menata administrasi perpustakaan, dokumentasi dan rumah tangga


dinas

- Membuat laporan tahunan dan perlengkapan inventaris barang


milik Negara

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan


bidang tugasnya.

2.) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas


membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi kepegawaian di lingkungan dinas dengan rincian
tugas sebagai berikut :

- Menyusun rencana dan program kerja urusan kepegawaian


sebagai pedoman pelaksanaan tugas

- Menyiapkan usulan pengadaan, pendidikan dan latihan


prajabatan serta ujian dinas
86

- Menyiapkan usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,


mutasi pegawai, MPP/Pensiun dan penyesuaian masa kerja
pegawai

- Menyiapkan usulan pengisian jabatan structural dan


fungsional

- Membuat Daftar Susunan Pegawai (DSP) serta Daftar Urut


Kepangkatan

- Menyiapkan bahan usulan kartu pegawai, kartu istri, kartu


suami;

- Menyiapkan bahan pembuatan daftar penilaian pelaksanaan


pekerjaaan (DP3) di lingkungan dinas

- Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan realisasi


pelaksanaan kedisiplinan pegawai

- Membuat dan menyusun usulan pemberian uang perawatan


dan uang pengobatan rehabilitasi pegawai, uang duka/tewas

- Membuat berita acara serah terima jabatan dan sumpah


pegawai

- Membuat data statistik kenaikan gaji berkala, kenaikan


pangkat, pemberhentian dan pension serta pengembangan
karir pegawai

- Menyiapkan dan menyusun data struktur organisasi dan tata


laksana dinas

- Menyusun laporan tahunan sub bagian kepegawaian

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai


dengan bidang tugasnya.

3.) Sub Bagian Keuangan


87

Sub bagian keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris


dalam melaksanakan urusan di lingkungan dinas dengan rincian
tugas sebagai berikut :

- Menyusun rencana dan program kerja sub bagian keuangan


sebagai pedoman pelaksanaan tugas

- Menghimpun data usulan anggaran dari sub dinas

- Menyiapkan/menyusun rencana anggaran belanja dinas

- Melaksanakan pembukuan dan menyiapkan surat


pertanggungjawaban keuangan

- Menyiapkan laporan pelaksanaan anggaran belanja dinas

- Melaksanakan pemantauan urusan kas dan gaji

- Melaksanakan pembuatan daftar gaji pegawai

- Meneliti dokumen pelaksanaan anggaran dinas


- Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan administrasi
keuangan

- Memantau dan meneliti pengajuan surat permintaan penerbitan


SPP dan SPM

- Memantau penyiapan laporan keuangan dinas/kegiatan

- Menyusun laporan bulanan dan tahunan sub bagian keuangan

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai


dengan bidang tugasnya.

b.) Bidang Perencanaan Ruang


88

Bidang Perencanaan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam


perencanaan dan penata ruangan, pendataan dan pemetaan, evaluasi dan
pengembangan kota serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
- Perencanaan penataan dan pengembangan kawasan kota sesuai dengan
RTRW dan RUTRK;

- Pengkajian dan penelitian terhadap rencana umum tata ruang kota


(RUTRK);

- Pendataan dan pemetaan tata ruang;

- Pelaksanaan evaluasi pemanfaatan tata ruang.

Seksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada


dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan Ruang.

c.) Bidang Pemanfaatan Ruang

Bidang Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas


dalam menyelenggarakan pemberian rekomendasi bangunan yang meliputi :
pengkajian bangunan, tata bangun dan keandalan bangunan, penyelenggaraan
bangunan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, bidang bangunan mempunyai fungsi sebagai berikut :

- Perumusan kebijakan dibidang bangunan berdasarkan rencana strategis


dan program kerja tahunan dinas

- Pemberian pertimbangan rekomendasi mendirikan bangunan , pengunaan


bangunan, pelestarian dan merobohkan bangunan
89

- Pengaturan perencanaan bangunan sesuai dengan rencana umum tata ruang


kabupaten bogor

- Pemberian pertimbangan rekomendasi tata letak, bentuk serta estetika


papan reklame atau billboard serta kreb jalan

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Pertanahan

Kabupaten Bogor

Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, 2013

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten

Bogor
90

4.1.2 Perencanaan Sistem

Pada tahap analisis kebutuhan ini merupakan langkah pertama yang

dilakukan dalam tahap perencaan sistem, kebutuhan ini dapat diartikan juga suatu

keinginan atau suatu hal dari user atau stakeholder. Untuk itu dibuat suatu sistem

yang dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan Dinas Tata Ruang dan Pertanahan

Kabupaten Bogor. Dari hasil penelitian dan melakukan observasi langsung

ke Pusat Data dan Informasi Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor. Dari hasil

wawancara langsung dengan bapak Diki S.Kom staf bidang perencanaan Sistem

Informasi, hasil wawancara dilampirkan. Diperoleh berbagai kebutuhan yang

diharapkan oleh Dinas Tata Ruang, yaitu :

1. Kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang

jelas mengenai potensi lokasi pariwisata yang baru, luas bangunan,

lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor, dan wilayah yang menjadi

konservasi alam pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Bogor.

2. Kebutuhan sistem informasi yang dapat memberikan informasi secara

visual sehingga dapat digunakan untuk mengetahui potensi lokasi

pariwisata yang baru atau lokasi pariwisata di masing-masing

kecamatan di Kabupaten Bogor.

3. Sistem yang diusulkan dapat dikelola oleh Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan Kabupaten Bogor untuk memperbaharui, mengatur data-

data yang ada dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan

potensi lokasi pariwisata yang baru.


91

4.1.3 Sistem Berjalan

Saat ini, sistem distribusi data yang tersedia di Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan Kabupaten Bogor masih bersifat offline. Sistem yang berjalan di Dinas

Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam memberikan informasi potensi lokasi

pariwisata yang baru, luas bangunan, serta lokasi pariwisata yang ada di

Kabupaten Bogor dalam bentuk laporan tertulis dengan format microsoft word

(.doc) atau portable document format (.pdf). Kemudian hasil perolehan data

tersebut diolah dan digabungkan dengan peta (.jpeg) serta didigitasi dengan

beberapa tools dan yang akan menjadi (.shp) dengan tampilan spasial secara

standalone.

Adapun sistem yang berjalan saat ini pada Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 Sistem Berjalan Pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten

Bogor
92

Gambar 4.4 merupakan prosedur sistem berjalan pada proses distribusi data

dan laporan data pariwisata pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan di Kabupaten

Bogor. Dari gambar 4.2 tersebut, terdapat tahapan sebagai berikut :

2. Data jenis potensi pariwisata yang didapatkan merupakan hasil observasi

dari seksi survei dan pemetaan, kemudian bidang perencanaan ruang

memperoses data potensi lokasi pariwisata yang baru berupa data hasil

cetakan dan kemudian dikirim kembali untuk diperoses secara digitasi

dengan standalone dan bidang pemanfaatan ruang memberikan laporan

kepada sub bagian pelaporan untuk disimpan ke pusat data pariwisata

dan bidang pemanfaatan ruang memberikan informasi mengenai lokasi

potensi wisata kepada pusat data dan informasi, kemudian kepala Dinas

Tata Ruang dapat memeriksa dan memverifikasi dari hasil laporan

bidang pemanfaatan ruang tersebut dan dapat mengetahui informasi data

calon investor .

3. Masyarakat atau calon investor dapat mendaftar ke bagian umum Dinas

Tata Ruang untuk mendapatkan persetujuan ke pusat data dan informasi,

sehingga pusat data dan informasi mampu memberikan informasi

mengenai lokasi potensi wisata melalui bidang pemanfaaatan ruang.

Kelemahan dari sistem pendistribusian data dan laporan jenis pariwisata

yang sedang berjalan ini adalah sebagai berikut :

1. Membutuhkan waktu yang lama dalam hal pemrosesan data dan

mendapatkan informasi lokasi potensi wisata.


93

2. Data digitasi yang dilihat masih dalam bentuk standalone dan masih

belum dapat diakses dan terintegrasi web untuk dapat dikases secara

online.

3. Terbatasnya informasi yang diberikan mengenai lokasi potensi wisata

kepada masyarakat atau calon investor.

4.1.4 Identifikasi Sistem

4.1.4.1 Identifikasi Kebutuhan

Mengidentifikasi kebutuhan merupakan langkah pertama yang

dilakukan dalam tahap perencanaan sistem. Kebutuhan adalah sebuah

kondisi yang menuntut suatu hal untuk dipenuhi. Untuk itu dibuat suatu

sistem yang dapat memenuhi kebutuhan Dinas Tata Ruang mengenai data

dari pariwisata berupa lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor, lokasi potensi

wisata berdasarakan ketentuan bangunan yang sudah ditetapkan, dan

wilayah yang menjadi konservasi alam. Dari hasil penelitian diperoleh

kebutuhan yang diharapkan, diantaranya adalah :

1. Untuk Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor, kebutuhan sistem

saat ini diperlukan untuk :

a.) Sistem informasi yang mampu menangani pengelolaan data

masukan dari lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan

potensi lokasi pariwisata yang baru. Sehingga data

pariwisata dapat dikelola dengan baik dan mempunyai

format penyimpanan data yang sama.


94

b.) Membantu dalam memperoleh data pariwisata dan

memperosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan

dalam proses pencegahan bangunan-bangunan liar dan

dapat membantu menginformasikan kepada masyarakat atau

calon investor mengenai potensi lokasi pariwisata yang baru

baik berbentuk spasial ataupun non-spasial.

c.) kebutuhan sistem informasi yang mampu memberikan

informasi secara visual sehingga dapat digunakan secara

mudah untuk mengetahui jumlah dari lokasi pariwisata di

Kabupaten Bogor dan sebagai bahan pertimbangan apabila

akan dibangun lokasi pariwisata yang baru.

2. Untuk masyarakat atau calon investor, kebutuhan akan suatu

sistem yang dapat memberikan informasi spasial ataupun non-

spasial berupa data potensi lokasi pariwisata yang baru beserta

atributnya yang berhubungan dengan lokasi pariwisata baru

yang akan dibangun di Kabupaten Bogor. Diharapkan agar

informasi yang diberikan mampu memudahkan pihak calon

investor dalam menentukan lokasi yang tepat dengan ketentuan

bangunan yang ada serta tidak merusak wilayah konservasi

alam.
95

4.1.4.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan pada sistem yang berjalan selama

ini. Adapun hasil dari identifikasi adalah sebagai berikut :

1. Dokumen yang berisi data pariwisata yang terdaftar masih

didistribusikan dengan cara membuat laporan tertulis.

2. Pengumpulan data terhadap potensi lokasi pariwisata baru yang sudah di

observasi hanya berupa laporan tertulis, dan masih harus melalui proses

kembali apabila ingin menampilkan secara visual yang hanya dapat

diakses secara standalone terhadap ketentuan bangunan potensi

pariwisata baru dan belum terintegrasi yang dapat diakses secara online

melalui web.

3. Dalam proses penyampain informasi kepada masyarakat atau calon

investor masih berupa informasi secara tertulis, belum adanya fasilitas

yang memudahkan calon investor dalam mendapatkan informasi secara

lengkap, sehingga calon investor kurang mendapatkan informasi yang

akurat mengenai potensi lokasi pariwisata yang baru beserta ketentuan

bangunannya.

4.1.4.3 Tujuan Pengembangan Sistem

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka dapat

dirumuskan tujuan dari pengembangan adalah sebagai berikut :


96

1. Membangun sebuah aplikasi sistem informasi berbasis web, yang dapat

membantu Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor dalam pendistribusian

data dari hasil observasi dalam memberikan informasi.

2. Membangun sebuah aplikasi sistem informasi berbasis web, yang dapat

membantu Dinas Tata Ruang dalam meninjau dan mengawasi lokasi

pariwisata yang terdapat di Kabupaten Bogor.

3. Kemampuan sistem dalam memvisualisasikan infromasi data jenis

pariwisata tersebut ke dalam bentuk tampilan web spasial yang mudah

dalam penggunaanya.

4. Kemampuan sistem memberikan informasi data pariwisata secara

tekstual maupun spasial.

5. Memberikan informasi kepada calon investor mengenai lokasi pariwisata

di Kabupaten Bogor dan potensi lokasi pariwisata yang baru.

4.1.5 Sistem Usulan

Solusi yang ditawarkan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah

dengan menerapkan pengembangan sistem informasi spasial potensi pariwisata

berbasis web. Berikut adalah sistem usulan yang akan diterapkan pada Dinas Tata

Ruang Kabupaten Bogor :


97

Gambar 4.4 Sistem Usulan pada Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor

Berikut adalah penjelasan sistem usulan pada Dinas Tata Ruang Kabupaten

Bogor :

1. Pertama, admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus data pengguna,

berita, dan mengelola komentar di dalam sistem. Kedua, data lokasi pariwisata

yang sudah ada dan potensi lokasi pariwisata berupa form yang diperoleh dari

hasil observasi lapangan yang kemudian di input oleh teknik pemanfaatan

ruang berupa data non-spasial ke dalam sistem. Ketiga, data lokasi pariwisata
98

yang sudah ada dan potensi lokasi pariwisata tersebut diolah kembali di survei

dan pemetaan untuk didigitasi secara spasial dan di masukkan kedalam sistem.

Dan keempat, selanjutnya kepala Dinas Tata Ruang dapat melihat dan

memverifikasi data spasial ataupun non spasial yang telah diproses.

2. Masyarakat atau calon investor dapat mengetahui informasi mengenai lokasi

pariwisata di Kabupaten Bogor dan potensi lokasi pariwisata baru dengan

melihat data pariwisata baik spasial atau non-spasial yang telah diproses

menjadi informasi.

4.2 Workshop Design

4.2.1 Desain Proses

4.2.1.1 Diagram Use Case

Tahap perancangan sistem bertujuan untuk mencari hasil

optimal dari sistem informasi spasial berbasis web yang akan dibangun

dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang telah disampaikan

dalam tahapan perencanaan dan analisis. Dalam tahapan ini digunakan

beberapa tools (alat) untuk mendeskripsikan rancangan sistem yang

diusulkan sebagai berikut :


99

<<include>>
Logout Login

<<include>> Bidang Pemanfaatan


Survei dan Mengelola Peta Spasial Ruang
Melihat Peta Spasial
Pemetaan
<<extend>>

Melihat Verifikasi Pariwisata


Error Registrasi

Admin
Melihat Pariwisata Masyarakat

Mengelola Pengguna

<<include>> Melihat Berita


<<include>>
Mengelola Berita

Melihat Kontak
Member
Teknik Pemanfaatan
Ruang <<include>>
Mengelola Komentar Mengisi Komentar

Melihat Pendaftaran
Mengelola Pariwisata

Memilih Potensi

Gambar 4.5 Use case Diagram pada SISPARGOR

a. Identifikasi aktor

Tabel 4.1 Identifikasi actor

No Nama aktor Keterangan


Admin Aktor dapat menambah, menghapus, dan
1 mengubah data pengguna, data berita, dan
mengkonfirmasi komentar

2 Survei dan Pemetaan Aktor dapat menambah, menghapus, dan


mengubah data spasial
100

No Nama Aktor Keterangan

3 Teknik Pemanfaatan Aktor dapat menambah, menghapus, dan


Ruang mengubah data pariwisata

4 Bidang Pemanfaatan Aktor dapat melihat data pariwisata serta


Ruang memberikan verifikasi potensi pariwisata
Masyarkat Aktor dapat melihat data pariwisata, peta spasial
5 yang telah diproses, kontak, berita dan mengisi
komentar

6 Member Aktor dapat mengisi pendaftaran dan memilih


potensi pariwisata

b. Identifikasi Diagram Use case

Tabel 4.2 Identifikasi Diagram Use case

No Nama use case Keterangan Aktor


Use case yang
Admin, Survei dan
menggambarkan fungsi
Pemetaan, Teknik
kegiatan aktor memasukan
1 Login Pemanfaatan Ruang,
username dan password
Bidang Pemanfaatan
untuk masuk ke dalam
Ruang, Member
sistem
Admin, Survei dan
Use case yang
Pemetaan, Teknik
menggambarkan fungsi
2 Logout Pemanfaatan Ruang,
kegiatan aktor untuk keluar
Bidang Pemanfaatan
dari sistem
Ruang, Member
Use case yang
menggambarkan kegiatan
Error aktor belum registrasi
3 Masyarakat
Registrasi danbelum memiliki username
dan password dan aktor
kembali ke halaman login
101

No Nama use case Keterangan Aktor


Use case yang
menggambarkan fungsi
Mengelola Peta
4 kegiatan aktor menambah, Survei dan Pemetaan
Spasial
mengubah dan menghapus
data spasial terbaru
Use case yang
menggambarkan fungsi
Mengelola
5 kegiatan aktor menambah, Admin
Pengguna
mengubah dan menghapus
data pengguna
Use case yang
menggambarkan fungsi
Mengelola
6 kegiatan aktor menambah, Admin
Berita
mengubah dan menghapus
data berita
Use case yang
menggambarkan fungsi
Mengelola
7 kegiatan aktor mengelola Admin
Komentar
komentar dan menghapus
komentar
Use case yang
menggambarkan fungsi
Mengelola Teknik Pemanfaatan
8 kegiatan aktor menambah,
Pariwisata Ruang
mengubah dan menghapus
data pariwisata
Survei dan
Use case ini menggambarkan
Melihat Peta Pemetaan, Bidang
9 fungsi kegiatan aktor melihat
Spasial Pemanfaatan Ruang,
menu peta spasial
Masyarakat
Use case ini menggambarkan
Melihat fungsi kegiatan aktor melihat Bidang Pemanfaatan
10 Verifikasi menu verifikasi pariwisata Ruang
Pariwisata

Use case ini menggambarkan


Melihat
11 fungsi kegiatan aktor melihat Masyarakat
Pariwisata
menu pariwisata
102

No Nama use case Keterangan Aktor


Use case ini menggambarkan
12 Melihat Berita Masyarakat
fungsi aktor melihat berita
Use case ini menggambarkan
13 Melihat Kontak fungsi kegiatan aktor melihat Masyarakat
kontak Dinas Tata Ruang
Use case ini menggambarkan
Mengisi
14 fungsi kegiatan aktor mengisi Masyarakat
Komentar
Komentar
Use case ini menggambarkan
Melihat
15 fungsi kegiatan aktor melihat Member
Pendaftaran
menu Pendaftaran
Use case ini menggambarkan
Memilih
16 fungsi kegiatan aktor melihat Member
Potensi
menu Potensi Pariwisata

c. Narasi Use case

Use case di atas menggambarkan fungsi kegiatan aktor pada sistem

usulan secara keseluruhan, keterangan dari masing-masing use case

dijelaskan pada narasi use case berikut :


103

1. Narasi Use case Login

Tabel 4.3 Narasi Use case Login

Use case Name Login


Use case ID 1
Actor Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik Pemanfaatan
Ruang, Bidang Pemanfaatan Ruang, Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktor
memasukan username dan password untuk masuk ke
dalam sistem sesuai level masing-masing
Pre condition Actor sudah memiliki username dan password
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih menu login
2. Input username
dan password
3. Memilih login 4. Menghubungkan
dengan database
5. Cek username dan
password
6. Menampilkan
halaman utama
sesuai level

Alternate courses a. Jika username dan password yang dimasukkan salah


akan menampilkan pesan error kembali ke form login
b. Jika yang melakukan login member setelah
mengisi username dan password pilih ok
Conclusion Actor berhasil masuk dalam sistem
Post condition -
104

2. Narasi Use case Logout

Tabel 4.4 Narasi Use case Logout

Use case Name Logout


Use case ID 2
Actor Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik Pemanfaatan
Ruang, Bidang Pemanfaatan Ruang, Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktor
untuk keluar dari system
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih logout 2. Menampilkan
kembali ke
halaman login

Alternate courses Jika member melakukan logout maka akan kembali


kehalaman utama web
Conclusion Logout berhasil dan user keluar dari sistem
Post condition Sistem menampilkan halaman login
105

3. Narasi Use case Error Registrasi

Tabel 4.5 Narasi Use case Error Registrasi

Use case Name Error Registrasi


Use case ID 3
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktor
salah memasukan username dan password untuk masuk
ke dalam sistem
Pre condition Actor sudah memiliki username dan password
Typical course of Actor Action System response
event
7. Pilih menu login
8. Input username
dan password
9. Memilih login 10. Menghubungkan
dengan database
11. Cek username dan
password
12. Pesan error
13. Kembali
kehalaman login

Alternate courses Jika masyarakat belum melakukan registrasi member


dan salah dalam memasukkan username dan password
sistem menampilkan pesan error kembali ke form login
Conclusion Actor tidak berhasil masuk dalam sistem
Post condition -
106

4. Narasi Use case Mengelola Peta Spasial

Tabel 4.6 Narasi Use case Mengelola Peta Spasial

Use case Name Mengelola Peta Spasial


Use case ID 3
Actor Survei dan Pemetaan
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan
actor mengubah dan menghapus data peta spasial
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih kelola peta 2. Menampilkan
spasial menu kelola peta
spasial
3. Pilih data spasial 4. Menampilkan
data spasial
5. Pilih menu edit

6. Pilih menu
modify

7. Pilih edit 8. Menampilkan


form ubah

9. Pilih save 10. Menyimpan data

11. Pilih save map 12. Menyimpan ke


dalam sistem

Alternate courses Jika actor memilih hapus pada menu edit, maka
sistem akan menghapus polygon beserta atributnya
Conclusion Actor melakukan kegiatan merubah dan menghapus
data pada menu kelola peta spasial
Post condition -
107

5. Narasi Use case Mengelola Pengguna

Tabel 4.7 Narasi Use case Mengelola Pengguna

Use case Name Mengelola Pengguna


Use case ID 4
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
mengelola data pengguna sistem
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
sesuai level
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih kelola 2. Menampilkan
pengguna menu kelola
pengguna
3. Pilih tambah data 4. Menampilkan
pengguna form pengguna

5. Mengisi form

6. Pilih proses 7. Menyimpan data

Alternate courses a. Jika actor memilih detail pada tabel data


pengguna, sistem akan menampilkan form untuk ubah
data pengguna
b. Jika actor memilih delete pada tabel data pengguna,
sistem akan menampilkan konfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan tambah, ubah, hapus data
pengguna sistem
Post condition
108

6. Narasi Use case Mengelola Berita

Tabel 4.8 Narasi Use case Mengelola Berita

Use case Name Mengelola Berita


Use case ID 5
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
mengelola berita
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih manajemen 2. Menampilkan
website menu
manajemen
website
3. Pilih menu 4. Menampilkan
manajemen berita menu
manajemen
berita
5. Pilih tambah berita 6. Menampilkan
form tambah
7. Mengisi form

8. Pilih save changes 9. Menyimpan data

Alternate courses a. Jika actor memilih detail pada data berita, maka
sistem menampilkan form untuk ubah berita
b. Jika actor memilih delete pada data berita, maka
sistem akan menampilkan konfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan tambah, ubah, hapus pada
data berita
Post condition -
109

7. Narasi Use case Mengelola Komentar

Tabel 4.9 Narasi Use case Mengelola Komentar

Use case Name Mengelola Komentar


Use case ID 6
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
mengelola komentar
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
sesuai level
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih manajemen 2. Menampilkan
website menu manajemen
website
3. Pilih menu 4. Menampilkan
komentar menu komentar
5. Pilih komentar

6. Pilih detail 7. Menyajikan isi


komentar

Alternate courses Jika actor memilih hapus pada komentar, maka sistem
akan menampilkan konfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat isi komentar atau
menghapus komentar
Post condition -
110

8. Narasi Use case Mengelola Pariwisata

Tabel 4.10 Narasi Use case Mengelola Pariwisata

Use case Name Mengelola Pariwisata


Use case ID 7
Actor Teknik Pemanfaatan Ruang
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
mengelola data pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih kelola 2. Menampilkan
pariwisata menu kelola
pariwisata
3. Pilih menu tambah 4. Menampilkan
pariwisata pada form pariwisata
form

5. Mengisi data
pariwisata

6. Pilih save changes 7. Menyimpan data

Alternate courses a. Jika actor memilih detail pada menu kelola data
pariwisata, maka sistem menampilkan form untuk
mengubah data pariwisata
b. Jika actor memilih delete pada menu kelola data
pariwisata, maka sistem akan menampilkan
konfirmasi
Conclusion Actor melakukan kegiatan tambah, ubah, hapus data
pada menu kelola pariwisata
Post condition -
111

9. Narasi Use case Melihat Peta Spasial

Tabel 4.11 Narasi Use case Melihat Peta Spasial

Use case Name Melihat Peta Spasial


Use case ID 8
Actor Survei dan Pemetaan, Bidang Pemanfaatan Ruang,
Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktor
melihat peta spasial
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih menu peta 2. Menampilkan
spasial peta spasial

3. Actor memilih 4. Menampilkan


layer wisata terdaftar
5. Menampilkan
potensi
pariwisata
6. Menampilkan
pola ruang
7. Pilih lokasi

8. Pilih info 9. Menampilkan


data yang dipilih

Alternate courses
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat peta spasial
Post condition -
112

10. Narasi Use case Melihat Verifikasi Pariwisata

Tabel 4.12 Narasi Use case Melihat Verifikasi Pariwisata

Use case Name Melihat Verifikasi Pariwisata


Use case ID 9
Actor Bidang Pemanfaatan Ruang
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
melihat verifikasi pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya melakukan login terlebih dahulu
sesuai level
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih verifikasi 2. Menampilkan
menu verifikasi
3. Pilih data potensi
pariwisata

4. Pilih verifikasi 5. Menampilkan


konfirmasi
6. Pilih Proses 7. Menyimpan data

Alternate courses
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat data pariwisata
dan memverifikasi data potensi pariwisata
Post condition -
113

11. Narasi Use case Melihat Pariwisata

Tabel 4.13 Narasi Use case Melihat Pariwisata

Use case Name Melihat Pariwisata


Use case ID 10
Actor Teknik Pemanfaatan Ruang, Bidang Perencanaan
Ruang, Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan aktor
melihat data pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih pariwisata 2. Menampilkan
menu potensial
3. Menampilkan
menu terdaftar
4. Actor memilih 5. Menampilkan
potensial data yang dipilih

Alternate courses Jika actor memilih terdaftar menampilkan data yang


dipilih
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat data pariwisata
Post condition -
114

12. Narasi Use case Melihat Berita

Tabel 4.14 Narasi Use case Melihat Berita

Use case Name Melihat Berita


Use case ID 11
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
melihat berita
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih menu berita 2. Menampilkan
berita
3. Actor memilih 4. Menampilkan
berita selengkapnya detail berita yang
dipilih

Alternate courses -
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat berita
Post condition -
115

13. Narasi Use case Melihat Kontak

Tabel 4.15 Narasi Use case Melihat Kontak

Use case Name Melihat Kontak


Use case ID 12
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
melihat kontak
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih kontak 2. Menampilkan
menu kontak

Alternate courses -
Conclusion Actor melakukan kegiatan melihat kontak
Post condition -
116

14. Narasi Use case Mengisi Komentar

Tabel 4.16 Narasi Use case Mengisi Komentar

Use case Name Mengisi Komentar


Use case ID 13
Actor Masyarakat
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
mengisi komentar
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih kontak 2. Menampilkan
menu kontak
3. Pilih isi komentar

4. Pilih send 5. Menyimpan


komentar
Alternate courses Jika actor tidak ingin mengisi komentar, sistem hanya
akan menampilkan halaman kontak.
Conclusion Actor melakukan kegiatan mengisi komentar
Post condition -
117

15. Narasi Use case Melihat Pendaftaran

Tabel 4.17 Narasi Use case Melihat Pendaftaran

Use case Name Melihat Pendaftaran


Use case ID 14
Actor Masyarakat, Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
melihat pendaftaran
Pre condition Actor sebelumnya masuk pada menu utama website
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih pendaftaran 2. Menampilkan
menu
pendaftaran
3. Mengisi kolom
register member
4. Pilih ok 5. Menyimpan data
masyarakat

Alternate courses Jika actor tidak ingin mengisi pendaftaran, sistem


hanya akan menampilkan halaman pendaftaran.
Conclusion Actor melakukan kegiatan pendaftaran
Post condition -
118

16. Narasi Use case Memilih Potensi

Tabel 4.18 Narasi Use case Memilih Potensi

Use case Name Memilih Potensi


Use case ID 15
Actor Member
Description Use case yang menggambarkan fungsi kegiatan actor
memilih potensi pariwisata
Pre condition Actor sebelumnya telah melakukan pendaftaran dan
login
Typical course of Actor Action System response
event
1. Pilih potensi 2. Menampilkan
pariwisata menu potensi
pariwisata
3. Pilih data potensi
pariwisata
4. Pilih invest 5. Menampilkan
konfirmasi
6. Pilih cetak data 7. Mencetak data

Alternate courses a. Actor dapat memilih potensi lebih dari satu potensi
b. Jika actor tidak ingin memilih potensi, sistem
hanya menampilkan halaman potensi

Conclusion Actor melakukan kegiatan memilih potensi


Post condition -
119

4.2.1.2 Diagram Activity

1. Diagram Activity dari user login

ALL ACTOR SISPARGOR

Pilih Login Menampilkan Form Login

Input Username dan Password

Pilih Login Vali dasi Username

Validasi
Data T idak Valid
Error Message

Data Vali d

Menampilkan Halaman Utama Level

Gambar 4.6 Diagram Activity Login

Gambar 4.6 menggambarkan all actor (Admin, Survei dan

Pemetaan, Teknik Pemanfaatan Ruang, Bidang Pemanfaatan Ruang,

Member) yang akan masuk ke dalam sistem, all actor memasukan

username dan password jika data yang dimasukkan benar maka sistem

akan membuat session user sebagai level untuk penampilan data dalam

sistem dan menampilkan halaman utama level, apabila salah maka

sistem akan menampilkan pesan You have some form errors. Please

check below. username atau password yang dimasukan salah dan all

actor harus memasukan username dan password ulang.


120

2. Diagram Activity Logout

ALL ACTOR SISPARGOR

Halam an Menu Level

Pilih Menu Logout Menampilkan Halam an Utam a

Gambar 4.7 Diagram Activity Logout

Pada gambar 4.7 diagram activity menggambarkan status pada

sistem apabila all actor (Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik

Pemanfaatan Ruang, Bidang Pemanfaatan Ruang, Member) memilih

logout, maka sistem akan melakukan proses dan mengakhiri kegiatan

yang telah dipilih sebelumnya dan sistem menampilkan halaman utama

web untuk member dan kembali ke halaman login untuk administrator.


121

3. Diagram Activity Error Registrasi

Masyarakat SISPARGOR

Pilih Login Menampilkan Form Login

Input Username dan Password

Pilih Login Validasi Member

Data Tidak Valid


Error Message

Gambar 4.8 Diagram Activity Error Registasi

Pada gambar 4.8 diagram activity menggambarkan masyarakat yang

gagal untuk masuk ke dalam sistem, masyarakat belum melakukan

registrasi dan memasukan username dan password dengan data yang salah

maka sistem akan menampilkan pesan You have some form errors. Please

check below. username atau password yang dimasukan salah dan

masyarakat harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar dapat menjadi

member.
122

4. Diagram Activity Mengelola Peta Spasial

ADMIN SISPARGOR

Pilih Menu Kelola Peta Spasial Menampilkan Menu Kelola Peta Spasial

Pilih Data Spasial

Menampilkan Data Spasial

Pilih Menu Edit

Delete Edit

Menampilkan Form Edit

Tidak
Konfirmasi Hapus

Ya

Hapus Data Ubah Data

Pilih Map

Pilih Save Data Menyimpan Data

Gambar 4.9 Diagram Activity Mengelola Peta Spasial


123

Pada gambar 4.9 diagram activty mengelola peta spasial

merupakan kegiatan survei dan pemetaan dalam mengelola data

pariwisata pada peta spasial kemudian akan ditampilkan pada peta

spasial. Masuk menu kelola peta spasial dan memilih data spasial yang

akan di ubah atau hapus dengan pilihan wisata terdaftar dan potensi

pariwisata, sistem menampilkan tabel data yang dipilih, lalu pilih edit

untuk melakukan ubah atau hapus data setelah selesai kemudian save

map. Data yang telah diubah atau dihapus akan disimpan pada peta

spasial.
124

5. Diagram Activity Mengelola Pengguna

ADMIN SISPARGOR

Pilih Menu Kelola Pengguna

Menampilkan Menu Kelola Pengguna

Menu Kelola Data Pengguna

Delete Detail Tambah

Menampilkan Form Detail

Menampilkan Form Tambah


Tidak
Konfirmasi Hapus

Ya

Hapus Data Ubah Data Tambah Data

Pilih Proses Menyimpan Data

Gambar 4.10 Diagram Activity Mengelola Pengguna

Diagram activity pada gambar 4.10 menggambarkan admin

yang melakukan aktifitas mengelola data pengguna sistem. Memilih

menu kelola pengguna, setelah sistem menampilkan halaman. admin

dapat menambah, mengubah dan menghapus data pada form dan tabel

yang telah disediakan dan menyimpanya pada sistem.


125

6. Diagram Activity Mengelola Berita

ADMIN SISPARGOR

Pilih Manajemen Website Menampilkan Menu Manajemen Website

Pilih Menu Manajemen Berita

Menampilkan Menu Manajemen Berita

Menu Mengelola Berita

Delete Detail Tambah Menampilkan Form Tambah

Menampilkan Form Detail

Tidak
Konfirmasi Hapus

Ya

Hapus Data Ubah Data Tambah Data

Pilih Save Changes Menyimpan Data

Gambar 4.11 Diagram Activity Mengelola Berita


126

Diagram activity pada gambar 4.11 menggambarkan kegiatan

admin dalam mengelola berita dengan melakukan tiga aktifitas, yaitu

tambah, detail dan delete berita. Memilih menu manajemen website,

kemudian pilih mengelola berita dan admin dapat menambah,

mengubah ataupun menghapus berita dan menyimpannya pada sistem.

7. Diagram Activity Mengelola Komentar

ADMIN SISPARGOR

Pilih Menu Manajemen Webs ite Menampilkan Menu Menejemen Webs ite

Pilih Menu Kom entar

Menampilkan Menu Komentar

Pilih Kom entar

Delete Detail

Tidak
Konfirmasi Hapus

Ya

Save Changes

Gambar 4.12 Diagram Activity Mengelola Komentar


127

Diagram activity pada gambar 4.12 menggambarkan admin

dalam mengelola komentar. Melakukan kegiatan melihat komentar dan

menghapus komentar, dengan memilih menu manajemen website,

selanjutnya dapat melihat komentar yang masuk dan dapat menghapus

komentar yang ada.

8. Diagram Activity Mengelola Pariwisata

TEKNIK PEMANFAATAN RUANG SISPARGOR

Pilih Kelola Pariwisata Menampilkan Menu Kelola Pariwisata

Menu Kelola Pariwisata

Delete Ubah Detail Menampilkan Form Tam bah

Tidak
Konfirmasi Hapus
Menampilkan Form Detail

Ya

Hapus Data Ubah Data Menambah

Save Changes Menyimpan Data

Gambar 4.13 Diagram Activity Mengelola Pariwisata


128

Diagram activity pada gambar 4.13 menggambarkan teknik

pemanfaatan ruang dalam mengelola pariwisata, dengan menambah,

menghapus ataupun mengubah data. Dengan memilih menu kelola

pariwisata. Kemudian teknik pemanfaatan ruang dapat tambah, detail

dan delete data pada form yang telah disediakan, kemudian sistem

menyimpanya kedalam database.

9. Diagram Activity Melihat Peta Spasial

ADM IN SISPARGOR

Pilih Menu Kelola Peta Spas ial Menam pilkan Menu Kelola Peta Spas ial

Pilih Data Spas ial

Menam pilkan Data Spas ial

Pilih Menu Edit

Delete Edit

Menam pilkan Form Edit

Tidak
Konfi rm asi Hapus

Ya

Hapus Data Ubah Data

Pilih Map

Pilih Save Data Menyim pan Data

Gambar 4.14 Diagram Activity Melihat Peta Spasial


129

Pada gambar 4.14 diagram activity melihat peta spasial pada

web. All actor (survei dan pemetaan, bidang pemanfaatan ruang, dan

masyarakat) memilih menu web spasial, kemudian memilih layer

pariwisata yang ingin dilihat yang terdiri dari wisata terdaftar dan

potensi pariwisata, setelah memilih lokasi pada peta all actor dapat

melihat atribut pada peta dengan pilih info dan sistem akan

menampilkan data pariwisata yang dipilih beserta atributnya.

10. Diagram Activity Melihat Verifikasi Pariwisata

BIDANG PEMANFAATAN RUANG SISPARGOR

Pilih Menu Verifikasi Menampilkan Menu Verifikasi

Pilih Data Potensi Pariwisata

Pilih Verifikasi

Tidak
Konfirmasi

Ya

Gambar 4.15 Diagram Activity Melihat Verifikasi Pariwisata


130

Pada gambar 4.15 diagram activity melihat verifikasi

pariwisata, bidang pemanfaatan ruang dapat memilih potensi pariwisata

yang disetujui dengan memverifikasi. Bidang pemanfaatan ruang

memilih menu verifikasi, lalu sistem akan menampilkan menu

verifikasi. Kemudian bidang pemanfaatan ruang dapat memilih data

pada tabel dan memverifikasi data potensi pariwisata yang dipilih.

11. Diagram Activity Melihat Pariwisata

ALL ACTOR SISPARGOR

Pilih Menu Pariwisata

Menampilkan Menu Potensial

Menampilkan Menu Terdaftar

Pilih Pariwisata

Menampilkan Data
Pariwisata

Gambar 4.16 Diagram Activity Melihat Pariwisata


131

Pada gambar 4.16 diagram activity melihat pariwisata, all

actor (teknik pemanfaatan ruang, bidang pemanfaatan ruang,

masyarakat) dapat melihat pariwisata. All actor memilih menu

pariwisata, kemudian pilih menu potensial atau terdaftar, setelah all

actor memilih pariwisata yang akan dilihat. Kemudian sistem

menampilkan data pariwisata yang dipilih.

12. Diagram Activity Melihat Berita

MEMBER SISPARGOR

Pilih Menu Berita Menampilkan Menu Berita

Pilih Berita Selengkapnya

Menampilkan Berita yang Dipilih

Gambar 4.17 Diagram Activity Melihat Berita

Pada gambar 4.17 diagram activity melihat kontak, masyarakat

dapat melihat berita. Dengan memilih menu berita lalu masyarakat

dapat memilih berita kemudian sistem akan menampilkan informasi

dari berita yang dipilih.


132

13. Diagram Activity Melihat Kontak

M EM BER SISPARGOR

Pilih Menu Kontak Menam pilkan Menu Kontak

Lihat Kontak

Menam pilkan Kontak

Gambar 4.18 Diagram Activity Melihat Kontak

Pada gambar 4.18 diagram activity melihat kontak, masyarakat

dapat melihat nomer telepon dan alamat dinas tata ruang. Dengan

memilih menu kontak, lalu melihat kontak dinas tata ruang.

14. Diagram Activity Mengisi Komentar

M EM BER SISPARGOR

Pilih Menu Kontak Menam pilkan Menu Kontak

Mengis i Kom entar

Tidak
Isi Kom en tar

Ya

Pilih Send Menyim pan Kom entar

Gambar 4.19 Diagram Activity Mengisi Komentar


133

Pada gambar 4.19 diagram activity mengisi komentar,

masyarakat dapat memberikan komentar. Dengan memilih menu

kontak, lalu mengisi komentar atau menanyakan sesuatu berkiatan

dengan pariwisata, masyarakat dapat mengisi komentar pada form yang

telah disediakan.

15. Diagram Activity Melihat Pendaftaran

ALL ACTOR SISPARGOR

Pilih Menu Pendaftaran Menampilkan Menu Pendaftaran

Lihat Form Register Member

Tidak
Mendaftar

Ya

Mengisi Form Pendaftaran

Pilih Ok Menyimpan Pendaftaran

Gambar 4.20 Diagram Activity Melihat Pendaftaran


134

Pada gambar 4.20 diagram activity melihat pendaftaran,

menggambarkan all actor (Mayarakat dan Member) yang akan melihat

menu pendaftaran. Mayarakat memilih menu pendaftaran, kemudian

sistem akan menampilkan register member, lalu member dapat mengisi

data, setelah data diisi dan disimpan masyarakat menjadi member.

Sistem akan menyimpan data kedalam database serta member memiliki

username dan password.

16. Diagram Activity Memilih Potensi

M EM BER SISPARGOR

Pilih Menu Potens i Menampilkan Menu Potens i

Menampilkan Data Potensi

Pilih Potens i

Pilih Inves t Tidak


Veri fi kasi

Ya

Pilih Cetak Menyimpan Data

Tidak
Cetak

Ya

Mencetak Data

Gambar 4.21 Diagram Activity Memilih Potensi


135

Pada gambar 4.21 diagram activity memilih potensi, member

dapat melihat data potensi pariwisata. Sebelumnya member telah

melakukan register member dan login, selanjutnya memilih menu

potensi pariwisata, kemudian sistem akan menampilkan data potensi

pariwisata, lalu pilih lokasi potensi pariwisata yang diinginkan,

kemudian data yang telah dipilih disimpan kedalam database dan

investor melakukan mencetak data dengan memilih menu cetak.

4.2.2.1 Desain Database

4.2.2.1 Objek Potensial

Tahap awal dalam membuat sebuah database, maka diperlukan

sebuah rancangan class diagram, dan untuk membuat sebuah class

diagram langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi

objek potensial. Berikut merupakan kumpulan beberapa objek yang

potensial menjadi sebuah class yang dikumpulkan dalam sebuah tabel.

Tabel 4.19 Objek Potensial

No Objek Potensi Alasan

1 User √ Tipe “User”

2 Id_User √ Attribute of User

3 Id_level √ Attribute of User

4 Id_Investor √ Attribute of User

5 Username √ Attribute of User


136

No Objek Potensi Alasan

6 Password √ Attribute of User

7 Date √ Attribute of User

8 Level √ Tipe “Level”

9 Id_level √ Attribute of Level

10 Level √ Attribute of Level

11 Berita √ Tipe “Berita”

12 Id_berita √ Attribute of Berita

13 Judul_berita √ Attribute of Berita

14 Isi_berita √ Attribute of Berita

15 Image √ Attribute of Berita

16 Insert_By √ Attribute of Berita

17 Update_Time √ Attribute of Berita

18 Komentar √ Tipe “Komentar”

19 Id_komentar √ Attribute of Komentar

20 Nama √ Attribute of Komentar

21 Email √ Attribute of Komentar

22 Isi_Komentar √ Attribute of Komentar

23 Status √ Attribute of Komentar

24 Date √ Attribute of Komentar

25 Peta Spasial √ Tipe “Peta Spasial”

26 Id_spasial √ Attribute of Peta Spasial


137

No Objek Potensi Alasan

27 Id_pariwisata √ Attribute of Peta Spasial

28 Id_potensi √ Attribute of Peta Spasial

29 Nama √ Attribute of Peta Spasial

30 Lokasi √ Attribute of Peta Spasial

31 Jenis_pariwisata √ Attribute of Peta Spasial

32 No_Telepon √ Attribute of Peta Spasial

33 Luar_Area √ Attribute of Peta Spasial

34 Kecamatan √ Attribute of Peta Spasial

35 Koefesien_Luas_Bangunan √ Attribute of Peta Spasial

36 Investor √ Tipe “Investor”

37 Id_Investor √ Attribute of Investor

38 Full_Name √ Attribute of Investor

39 Email √ Attribute of Investor

40 No_Telepon √ Attribute of Investor

41 Alamat_investor √ Attribute of Investor

42 Nama_perusahaan √ Attribute of Investor

43 Alamat_perusahaan √ Attribute of Investor

44 No_tlp_perusahaan √ Attribute of Investor

45 Email_perusahaan √ Attribute of Investor

46 Username √ Attribute of Investor

47 Password √ Attribute of Investor


138

No Objek Potensi Alasan

48 Date_register √ Attribute of Investor

49 Id_Potensi √ Attribute of Potensi

50 Id_Investor √ Attribute of Potensi

51 Koefesien_luas_bangunan √ Attribute of Potensi

52 Date √ Attribute of Potensi

4.2.2.2 Class Diagram

Setelah mengidentifikasi objek potensial, maka bisa dibuat

sebuah class diagram dengan memvisualisasikan struktur kelas dari

sistem dan memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail

tiap-tiap kelas didalam model desain dari sistem. Berikut merupakan

gambar class diagram yang memperlihatkan relasi dari tiap-tiap kelas.


139

Gambar 4.22 Class Diagram SISPARGOR


140

4.2.2.3 Spesifikasi Database

Struktur data Sistem Informasi Spasial Pariwisata

1) Tabel User
Nama Tabel : User
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel User
Prymary Key : Id_user
Foreign Key : Id_level
File Type : Transaksi

Tabel 4.20 Tabel User


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan

1 id_user Integer 5 Berisi nomor id user

2 id_level Integer 5 Berisi nomor id level

3 username Varchar 50 Berisi username

4 password Varchar 15 Berisi password user

5 date Datetime 15 Berisi waktu input

2) Tabel Level
Nama Tabel : Level
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel level
Prymary key : id_level
Foreign Key :-
File Type : Master

Tabel 4.21 Tabel level


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_level Integer 2 Berisi nomor id level

2 level Varchar 25 Berisi nama level


141

3) Tabel Berita
Nama Tabel : Berita
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel berita
Prymary Key : id_berita
Foreign Key : id_user
File Type : Transaksi

Tabel 4.22 Tabel berita


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_berita Integer 5 Berisi nomor id berita

2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user

3 judul_berita Varchar 25 Berisi judul berita


4 isi_berita Text Berisi isi berita

5 image Text Berisi nama file gambar


6 update_time Datetime 15 Berisi tentang tanggal
input berita

4) Tabel Komentar
Nama Tabel : Komentar
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel komentar
Prymary Key : id_komentar
Foreign Key : id_user
File Type : Transaksi

Tabel 4.23 Tabel Komentar


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan

1 id_komentar Integer 5 Berisi nomor id komentar

2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user

3 nama_komentar Varchar 50 Berisi nama

4 email_komentar Varchar 50 Berisi email komentar

5 isi_komentar Varchar 250 Berisi komentar yang diisi

6 status Varchar 20 Berisi konfirmasi


komentar
142

5) Tabel Pariwisata
Nama Tabel : Pariwisata
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel pariwisata
Prymary Key : id_ pariwisata
Foreign Key : id_user
File Type : Transaksi

Tabel 4.24 Tabel Pariwisata


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan

1 id_ pariwisata Integer 9 Berisi nomor id


pariwisata

2 id_user Integer 5 Berisi nomor id


user
3 nama_wisata Varchar 50 Berisi nama
tempat pariwisata

4 jenis_wisata Varchar 25 Berisi nama jenis


wisata

5 luas_area Char 20 Berisi luas area


potensi

6 kb_lokasi Varchar 25 Berisi jumlah klb


potensi

7 telepon_wisata Integer 15 Berisi nomor


telepon wisata

8 insert_by Varchar 50 Berisi tentang


aktor yang
memasukan data

9 patch_image Text Berisi nama file


gambar
143

6) Tabel Peta Spasial


Nama Tabel : Peta_Spasial
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel peta spasial
Prymary Key : id_spasial
Foreign Key : id_user
File Type : Transaksi

Tabel 4.25 Tabel Peta Spasial


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_spasial Integer 5 Berisi nomor id spasial

2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user

3 nama_pariwisata Varchar 25 Berisi nama wisata dan


potensi

4 lokasi Varchar 25 Berisi lokasi jenis


pariwisata dan potensi
5 jenis_pariwisata Varchar 25 Berisi nama jenis wisata

6 luas_area Integer 5 Berisi jumlah luas


potensi
7 kecamatan Varchar 25 Berisi nama kecamatan
potensi

8 klb_potensi Varchar 5 Berisi jumlah koefesien


luas bangunan
144

7) Tabel Member
Nama Tabel : Member
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel Investor
Prymary Key : id_member
Foreign Key : id_potensi
File Type : Transaksi

Tabel 4.26 Tabel Member


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_member Integer 5 Berisi nomor id investor

2 id_user Integer 5 Berisi nomor id user

3 full_name Varchar 50 Berisi nama investor


4 email_member Varchar 50 Berisi email investor

5 no_telepon Integer 15 Berisi nomor telepon


investor
6 alamat_member Varchar 25 Berisi alamat investor

7 nama_perusahaan Varchar 50 Berisi nama perusahaan


8 no_tlp_perusahaan Integer 15 Berisi nomer telepon
perusahaan

9 email_perusahaan Varchar 50 Berisi email perusahaan

10 date_register datetime Berisi waktu input


pendaftaran
145

8) Tabel Potensi
Nama Tabel : Potensi
Deskripsi : Berisi atribut dari tabel potensi
Prymary Key : id_Potensi
Foreign Key : id_user
File Type : Transaksi

Tabel 4.27 Tabel Potensi


No Nama Kolom Data Tipe Panjang Keterangan
1 id_potensi Integer 5 Berisi nomor id
potensi pariwisata

2 id_member Integer 5 Berisi nomor id


investor

3 klb_tempat Varchar 5 Berisi jumlah


koefesien luas
bangunan
4 date_invest datetime Berisi waktu input
memilih potensi
146

4.2.2.4 Skema Database

Pada tahap ini database telah normal setelah melalui proses

sebelumnya dan telah memiliki relasi pada tabel dengan sempurna,

sehingga database siap diimplementasikan pada program. Dibawah ini

merupakan gambar skema database yang telah menjadi normal.

Gambar 4.23 Skema database


147

4.2.2.5 Diagram Sequence

1. Diagram Sequence Login

sd Login

All Actor Form Login Mengontrol Login User

Pilih Menu Administrator()

Request Page Login()

Menampilkan Page Form Login()

Tampil Page Form Login()

Isi Username dan Password()

Kirim Data Login()

Cek Data()

Menampilkan()
Data Tidak Valid()

Menampilkan Pesan Error()

Gambar 4.24 Diagram Sequence Login

Gambar 4.24 merupakan sequence diagram untuk login.

Menjelaskan bahwa setiap all actor yang ingin masuk dalam sistem

yaitu Admin, Survei dan Pemetaan, Teknik Pemanfaatan Ruang,

Bidang Pemanfaatan Ruang, Member harus melakukan login terlebih

dahulu. Kemudian all actor dapat masuk ke dalam sistem sesuai level

masing-masing dan dapat mengaksesnya.


148

2. Diagram Sequence Logout

sd Logout

Al l Actor Form Logout Logout

Pi l i h Logout()
M em peroses Data()

T am pi l M enu Logi n()

Gambar 4.25 Diagram Sequence Logout

Gambar 4.25 yaitu menjelaskan kegiatan all actor (Admin,

Survei dan Pemetaan, Teknik Pemanfaatan Ruang, Bidang Pemanfaatan

Ruang, Member) melakukan logout atau keluar dari sistem yang

sebelumnya berada pada sistem, sesuai dengan tingkatanya masing-

masing.
149

3. Diagram Sequence Error Registrasi

sd Error Registrasi

Masyarakat Form Login Login

Pilih Menu Login()

Request Page Login()

Menampilkan Page Form Login()

Tampil Page Form Login()

Isi Username dan Password()

Kirim Data Login()

Cek Data()

Data Tidak Valid()

Menampilkan Pesan Error()

Gambar 4.26 Diagram Sequence Error Registrasi

Gambar 4.26 merupakan sequence diagram Error Registrasi. Menjelaskan bahwa

masyarakat yang ingin masuk dalam sistem belum melakukan registrasi menjadi

member terlebih dahulu dan gagal dikarenakan salah dalam mengisi username dan

password. Untuk mendapatkan username dan password masyarakat harus

registrasi terlebih dahulu.


150

4. Diagram Sequence Mengelola Peta Spasial

sd Mengelola Peta Spas...

Survei dan Pemetaan Form Kelola Peta Spasial Mengontrol Peta Spasial Peta Spasial

Pilih Kelola Peta Spasial()


Request Page Kelola Peta Spasial()

Menampilkan Page Kelola Peta Spasial()

Tampil Page Kelola Peta Spasial()

Pilih Data Spasial()


Request Data Spasial()
Query Data Peta Spasial()

Return Query()

Menampilkan Data()
Tampil Data Spasial()

Pilih Menu Edit()


Request Data()
Query Data()
Returm Query()
Menampilkan Data()
Tampil Data Edit()

Pilih Data Spasial()


Request Data Spasial()
Query Data()

Return Query Data()

Menampilkan Data Spasial()

Tampil Data Spasial()

Edit Data()
Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Hapus()
Request Hapus()

Menampilkan Konfirmasi()

Tampil Konfirmasi()

Pilih Konfirmasi()
Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Save map()


Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.27 Diagram Sequence Mengelola Peta Spasial

Gambar 4.27 menjelaskan tentang kegiatan survei dan

pemetaan dalam mengelola peta spasial. Sebelumnya masuk ke dalam

sistem dengan melakukan login terlebih dahulu, kemudian survei dan


151

pemetaan dapat mengakses menu mengelola peta spasial dengan

memilih edit dapat mengubah atau menghapus data. Sesuai kebutuhan

jenis pariwisata yang akan dikelola seperti potensi pariwisata atau

wisata terdaftar. Kemudian melakukan save map, lalu data yang telah di

perbaharui akan di tampilkan pada peta spasial.

5. Diagram Sequence Mengelola Pengguna

sd Mengelola Penggu...

Survei dan Pemetaan Form Kelola Pengguna Mengontrol Pengguna User

Pilih Kelola Pengguna()

Request Page Kelola Pengguna()

Menampilkan Page Kelola Pengguna()

Tampil Kelola Pengguna()

Pilih Tambah()

Isi Form()

Pilih Save Changes()


Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Detail()
Request Page Detail()
Menampilkan Form Detail()

Tampil Form Detil()

Ubah Form()

Pilih Save Changes()


Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Delete()
Request Delete()

Menampilkan Konfirmasi()

Tampil Konfirmasi()

Pilih Konfirmasi()
Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.28 Diagram Sequence Mengelola Data Pengguna


152

Gambar 4.28 Menjelaskan tentang kegiatan admin dalam

mengelola data pengguna. admin dapat menambah, mengubah, atau

menghapus data pengguna sesuai dengan keperluan. Kemudian

menyimpanya kedalam sistem, lalu pengguna yang telah mendapatkan

password dan username dapat mengakses sesuai dengan tingkatanya

masing-masing.
153

6. Diagram Sequence Mengelola Berita

sd Mengelola Ber...

Survei dan Pemetaan Form Manajemen Berita Mengontrol Berita Berita

Pilih Manajemen Website()

Request Page Manajemen Website()

Menampilkan Page Manajemen Website()

Tampil Manajemen Website()

Pilih Manajemen Berita()


Request Menu Manajemen Berita()

Menampilkan Menu Manajemen Berita()

Tampil Manajemen Berita()

Pilih Tambah()
Request Form Tambah()

Menampilkan Form Tambah()

Tampil Form Tambah()

Isi Form()

Pilih Save Changes()


Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Detail()
Request Form Detail()

Menampilkan Form Detail()

Tampil Form Detil()

Ubah Form()

Pilih Save Changes()


Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Delete()
Request Delete()

Menampilkan Konfirmasi()

Tampil Konfirmasi()

Pilih Konfirmasi()
Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.29 Diagram Sequence Mengelola Berita


154

Gambar 4.29 Menjelaskan tentang kegiatan admin dalam

mengelola berita, admin dapat menambah, mengubah dan menghapus

data pada sistem. Kemudian berita yang telah dikelola dapat

ditampilkan atau dihapus dan tersimpan didalam sistem.

7. Diagram Sequence Mengelola Komentar

sd Mengelola Koment...

Survei dan Pemetaan Form Komentar Mengontrol Komentar Komentar

Pilih Manajemen Website()

Request Page Manajemen Website()

Menampilkan Page Manajemen Website()

Tampil Manjemen Website()

Pilih Komentar()

Request Menu Komentar()

Menampilkan Menu Komentar()

Tampil Komentar()

Pilih Detail()
Request Form Detail()

Menampilkan Detail Komentar()

Tampil Detail Komentar()

Pilih Delete()
Request Delete()

Menampilkan Konfirmasi()

Tampil Konfirmasi()

Pilih Proses()
Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.30 Diagram Sequence Mengelola Komentar


155

Gambar 4.30 Menjelaskan kegiatan admin dalam mengelola

komentar. Admin dapat melihat detail komentar dan menghapus

komentar yang masuk kedalam sistem. Apabila memilih delete, maka

komentar akan terhapus pada sistem.

8. Diagram Sequence Mengelola Pariwisata

sd Mengelola Pariw is...

Teknik Pemanfaatan Ruang Form Kelola Pariwisata Mengontrol Pariwisata Pariwisata

Pilih Kelola Pariwisata()

Request Page Pariwisata()

Menampilkan Pariwisata()

Tampil Pariwisata()

Pilih Tambah()

Isi Form()

Pilih Simpan()
Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Detail()
Request Form Detail()
Menampilkan Form Detail()

Tampil Form Detil()

Ubah Form()

Save Changes()

Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Delete()
Pilih Data()
Request Delete()

Menampilkan Konfirmasi()

Tampil Konfirmasi()

Pilih Konfirmasi()

Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.31 Diagram Sequence Mengelola Pariwisata


156

Gambar 4.31 Menjelaskan kegiatan teknik pemanfaatan ruang

dalam mengelola pariwisata, berdasarkan data yang telah diperoleh

teknik pemanfaatan ruang dengan menambah, mengubah dan

menghapus data pada sistem. Data tersebut dikelola dan dimasukkan

kedalam sistem yang telah tersedia kedalam database.

9. Diagram Sequence Melihat Peta Spasial

sd Melihat Peta Spas...

All Actor Form Peta Spasial Mengontrol Peta Spasial Peta Spasial

Memilih Menu Peta Spasial()

Request Page Peta Spasial()

Menampilkan Peta Spasial()

Tampil Peta Spasial()

Pilih Layer()
Request Data()
Query Data()

Return Query Data()

Menanpilkan Data Layer()

Tampil Data Layer()

Pilih Data Spasial()


Request Data()
Query Data()

Return Data()

Menampilkan Data Peta Spasial()


Tampil Data Peta Spasial()

Gambar 4.32 Diagram Sequence Melihat Peta Spasial

Gambar 4.32 Menjelaskan kegiatan all actor (survei dan

pemetaan, bidang pemanfaatan ruang, masyarakat) dalam melihat peta

spasial. All actor dapat melihat peta spasial dengan memilih layer,
157

sistem akan menampilkan potensial dan wisata terdaftar dengan

memilih data layer pada peta spasial, kemudian sistem akan

menampilkan data spasial yang dipilih beserta atributnya yang ada pada

sistem.

10. Diagram Sequence Melihat Verifikasi Pariwisata

sd Melihat Verifikasi Pariw is...

Bidang Pemanfaatan Form Verifikasi Mengontrol Verifikasi Pariwisata Pariwisata


Ruang

Pilih Verifikasi Pariwisata()


Request Page Verifikasi Pariwisata()

Menampilkan Page Verifikasi Pariwisata()

Tampil Page Verifikasi Pariwisata()

Pilih Verifikasi()
Request Form Page Verifikasi()

Menampilkan Form Verifikasi()

Tampil Verifikasi()

Pilih Proses()
Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.33 Diagram Sequence Melihat Verifikasi Pariwisata

Gambar 4.33 Menjelaskan kegiatan bidang pemanfaatan ruang

dalam melihat dan memverifikasi data pariwisata. Bidang pemanfaatan

ruang dapat memilih potensi pariwisata yang akan diverifikasi, setelah

data diverifikasi maka data akan berubah menjadi wisata terdaftar dan

data ditampilkan didalam website.


158

11. Diagram Sequence Melihat Pariwisata

sd Melihat Pariwis...

All Actor Form Pariwisata Mengontrol Pariwisata Pariwisata

Pilih Menu Pariwisata()

Pilih Potensial()

Request Page Potensial()


Query Data()

Return Query Data()


Menampilkan Data Potensial()

Tampil Data Potensial()

Pilih Terdaftar()

Request Page Terdaftar()


Query Data()

Return Data()

Menampilkan Data Terdaftar()

Tampil Data Terdaftar()

Gambar 4. 34 Diagram Sequence Melihat Pariwisata

Gambar 4.34 Menjelaskan kegiatan all actor (teknik

pemanfaatan ruang, bidang pemanfaatan ruang, masyarakat) dalam

melihat data pariwisata. User dapat melihat jenis pariwisata yang

dikelola oleh bidang pemanfaatan ruang yang terdiri dari potensial dan

terdaftar. User dapat pilih menu pariwisata kemudian pilih data yang

ingin ditampilkan dan sistem akan menampilkan data yang dipilih.


159

12. Diagram Sequence Melihat Berita

sd Melihat Ber...

Masyarakat Form Berita Mengontrol Berita Berita

Pilih Menu Berita()


Request Page Berita()

Menampilkan Page Berita()


T ampil Berita()

Pilih Berita Selengkapnya()


Request Data()
Query Data()

Return Data()
Menampilkan Berita Selengkapanya()
T ampil Berita Selengkapnya()

Gambar 4.35 Diagram Sequence Melihat Berita

Gambar 4.35 Menjelaskan kegiatan masyarakat dalam melihat

berita. Masyarakat dapat melihat berita yang dikelola oleh admin

bidang perencanaan ruang. Masyarakat dapat

pilih menu berita kemudian pilih berita sesuai yang

diinginkan, maka sistem akan menampilkan berita yang dipilih dan

selengkapnya untuk informasi lebih lengkap.

13. Diagram Sequence Melihat Kontak


sd Melihat Kont...

Masyarakat Form Kontak Mengontrol Kontak Komentar

Pilih Menu Kontak()


Request Page Kontak()
Query Data()

Return Query Data()

Menampilkan Page Kontak()


T ampil Page Kontak()

Gambar 4.36 Diagram Sequence Melihat Kontak


160

Gambar 4.36 Menjelaskan kegiatan masyarakat melihat kontak

berupa data alamat, nomor telepon, dan email dinas tata ruang

kabupaten bogor.

14. Diagram Sequence Mengisi Komentar

sd Mengisi Koment...

Masyarakat Form Kontak Mengontrol Kontak Komentar

Pilih Menu Kontak()

Request Page Kontak()

Menampilkan Page Kontak()

Tampil Kontak()

Isi Form Kontak()

Pilih Send()

Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.37 Diagram Sequence Mengisi Komentar

Gambar 4.37 Menjelaskan kegiatan masyarakat mengisi

komentar. Masyarakat dapat mengisi komentar pada kolom yang telah

disediakan oleh sistem. Setelah data form diisi, maka sistem akan

mengirim pesan pengguna ke dalam database.


161

15. Diagram Sequence Melihat Pendaftaran

sd Melihat Pendaftar...

All Actor Form Pendaftaran Mengontrol Pendaftaran Member

Pilih Menu Pendaftaran()


Request Page Pendaftaran()

Menampilkan Page Pendaftaran()

Tampil Page Pendaftaran()

Isi Register Member()

Pilih Ok()

Proses Data()
Menyimpan Data()

Gambar 4.38 Diagram Sequence Melihat Pendaftaran

Gambar 4.38 Menjelaskan kegiatan all actor (masyarakat dan

member) melihat pendaftaran berupa form berisi data pribadi untuk

registrasi pengguna. All actor memilih menu pendaftaran dan sistem

menampilkan form untuk diisi. Setelah data form diisi dan pilih ok,

maka sistem akan menyimpan data pengguna ke dalam database.


162

16. Diagram Sequence Memilih Potensi

sd Melihat Pote...

Member Melihat Potensi Mengontrol Potensi Potensi

Pilih Menu Potensi()

Request Page Potensi()

Menampilkan Page Potensi()

Tampil Page Potensi()

Pilih Data Potensi()

Pilih Invest()

Proses Data()
Menyimpan Data()

Pilih Cetak()
Request Data()
Query Data()

Return Data()

Menyimpan Data()

Data Tercetak()

Gambar 4.39 Diagram Sequence Memilih Potensi

Gambar 4.39 Menjelaskan kegiatan member memilih data

potensi pariwisata. Sebelumnya member telah melakukan registrasi

pengguna dan login sebagai member. Member dapat memilih potensi

pariwisata yang diinginkan dengan memilih menu potensi pariwisata

dan menyimpan data potensi pariwisata yang dipilih, kemudian data

yang sudah dipilih akan masuk kedalam database dan mencetak data

yang telah dipilih sebagai bukti peminatan terhadap lokasi potensi

pariwisata.
163

4.3 Design Interface

1. Login (Admin)

Gambar 4.40 Login (Admin)

2. Login (Investor)

Gambar 4.41 Login (Masyarakat)


164

3. Halaman Home (Masyarakat)

Gambar 4.42 Halaman Home (Masyarakat)

4. Halaman Home (Admin)

Gambar 4.43 Halaman home (Admin)


165

5. Halaman Kelola Pengguna (Admin)

Gambar 4.44 Halaman kelola pengguna (admin)

6. Halaman Mengelola Berita (Admin)

Gambar 4.45 Halaman mengelola berita (admin)


166

7. Halaman Mengelola Komentar (Admin)

Gambar 4.46 Halman mengelola komentar (admin)

8. Halaman Kelola Peta Spasial (Survei dan Pemetaan)

Gambar 4.47 Halaman kelola peta spasial (survei dan pemetaan)


167

9. Halaman Mengelola Pariwisata (Teknik Pemanfaatan Ruang)

Gambar 4.48 Halaman mengelola pariwisata (teknik pemanfaatan ruang)

10. Halaman Verifikasi Potensi Pariwisata (Bidang Pemanfaatan

Ruang)

Gambar 4.49 Halaman verifikasi potensi pariwisata (bidang pemanfaatan ruang)


168

11. Halaman Pendaftaran (Masyarakat dan Member)

Gambar 4.50 Halaman pendaftaran (masyarakat dan member)

12. Halaman Potensi (Member)

Gambar 4.51 Halaman potensi (member)


169

13. Halaman Pariwisata Potensial (All Actor)

Gambar 4.52 Halaman Pariwisata potensial (all actor)

14. Halaman Pariwisata Terdaftar (All Actor)

Gambar 4.53 Halaman pariwisata terdaftar (all actor)


170

15. Halaman Berita (Masyarakat)

Gambar 4.54 Halaman berita (masyarakat)

16. Halaman Kontak (Masyarakat)

Gambar 4.55 Halaman kontak (masyarakat)


171

17. Halaman Komentar (Masyarakat)

Gambar 4.56 Halaman komentar (masyarakat)

4.4 Implementasi Sistem

Berikut ini adalah hasil dari proses implementasi yang telah dilakukan pada

sistem informasi spasial pariwisata :

4.4.1 Arsitektur Hardware

Perangkat keras yang digunakan untuk mendukung sistem ini minimal

dengan sefesifikasi sebagai berikut:

1. Server

a. Processor: Setara dengan Pentium IV atau keatas

b. Memory: Minimal 1GB atau lebih

c. Hardisk: 320 GB

d. VGA Card: 64 MB
172

2. Client

a. Processor: Setara dengan Pentium IV atau Keatas

b. Memory: Minimal 512MB atau lebih

c. Hardisk: 250 GB

d. VGA Card 32 MB

4.4.2 Arsitektur Software

Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang mendukung

adalah sebagai berikut:

1. Server

a. Microsoft Windows XP Profesional Version 2004 Service Pack 2

b. MS4W-MapServer 4 Windows Version 3.0.6

c. OpenGeo Suite 4.2

d. Xampp Version 1.8.3 yang mencakup Apache Version 2.4.7 dan MySQL

Version 5.6.14

e. Browser Firefox Version 27.0.1 atau Google Chrome Version

36.0.1985.143

2. Client

a. Microsoft Windows XP Profesional Version 2002 Service Pack 2

b. Browser Firefox Version 27.0.1 atau Google Chrome Version

36.0.1985.143
173

4.4.3 Blackbox Testing

Pada tahap ini dilakukan test terhadap program yang telah dibuat.

Pengetesan dilakukan mulai dari pengetesan terhadap modul-modul yang ada

pada program dan kemudian dilakukan black box testing. Cara pengujian ini

dilakukan hanya dengan melakukan pengetesan terhadap unit-unit pada

program yang telah dibuat kemudian dicocokan dengan rancangan proses

bisnis yang diinginkan. Hasil pengujiannya diperlihatkan pada tabel 4.28,

4.29, 4.30, 4.31, 4.32, dan 4.33. Setelah berhasil melewati tahap pengujian

sistem barulah perpindahan sistem dari sistem lama ke sistem baru siap untuk

dilakukan. Untuk mempermudah user dalam mengoprasikan sistem baru.

Tabel 4.28 Pengujian Sistem Sisi Admin

No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil

1. Login Input username Masuk Account Admin Berhasil


administrator atau password dengan username dan
yang benar lalu password yang benar
klik login

2. Login Input username Gagal masuk Account Berhasil


administrator atau password Admin
yang salah lalu
klik login

3. Menu home Klik home Masuk halaman utama Berhasil


admin dintar
174

4. Menu kelola Klik kelola Masuk halaman kelola Berhasil


pengguna pengguna pengguna dan menampilkan
data pengguna

5. Tambah Klik Tambah Masuk ke halaman form Berhasil


input pengguna

6. Ubah Klik detail Menampilkan data Berhasil


pengguna yang akan di edit

7. Hapus Klik delete Menampilkan konfirmasi Berhasil


terhadap terhadap data yang
akan dihapus

8. Manajemen Klik manajemen Menampikan pilihan menu Berhasil


website website manajemen berita dan
komentar

9. Menu berita Klik manajemen Masuk halaman berita dan Berhasil


berita menampilkan data berita
10. Tambah Klik tambah Masuk ke halaman form Berhasil
input berita

11. Ubah Klik detail Menampilkan data berita Berhasil


yang akan di ubah

12. Hapus Klik Hapus Menampilkan konfirmasi Berhasil


terhadap data yang akan
dihapus

13. Menu Klik Komentar Masuk halaman komentar Berhasil


komentar dan menampilkan komentar
yang masuk

14. Ubah Klik detail Menampilkan data Berhasil


175

komentar yang akan di ubah

15. Hapus Klik Hapus Menampilkan konfirmasi Berhasil


terhadap data komentar
yang akan dihapus

16. Logout Klik Logout Keluar dari account admin Berhasil

Tabel 4.29 Pengujian Sistem Sisi Survei dan Pemetaan

No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil

1. Login Input username Masuk account survei dan Berhasil


administrator atau password pemetaan dengan username
yang benar lalu dan password yang benar
klik login

2. Login Input username Gagal masuk account Berhasil


administrator atau password survei dan pemetaan
yang salah lalu
klik login

3. Menu Kelola Klik kelola peta Masuk halaman peta dan Berhasil
Peta Spasial spasial menampilkan jenis
pariwisata yang akan dipilih

4. Ubah peta Klik edit Menampilkan data atribut Berhasil


dari layer peta yang akan di
edit

5. Hapus peta Klik delete Menampilkan konfirmasi Berhasil


hapus

6. Update peta Klik save map Menampilkan data atribut Berhasil


176

dari layer peta yang akan


disimpan setelah di ubah

7. Logout Klik Logout Keluar dari account survei Berhasil


dan pemetaan

Tabel 4.30 Pengujian Sistem Sisi Teknik Pemanfaatan Ruang

No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil

1. Login Input username Masuk account teknik Berhasil


administrator atau password pemanfaatan ruang dengan
yang benar lalu username dan password
klik login yang benar

2. Login Input username Gagal masuk account Berhasil


administrator atau password teknik pemanfaatan ruang
yang salah lalu
klik login

3. Menu home Klik home Masuk halaman utama Berhasil


bidang obyek wisata

4. Menu kelola Klik kelola Menampilkan pilihan menu Berhasil


pariwisata pariwisata mengelola peta spasial

5. Tambah Klik tambah Masuk ke halaman form Berhasil


input data

6. Detail Klik detail Menampilkan data yang Berhasil


akan di ubah

7. Hapus Klik Hapus Menampilkan konfirmasi Berhasil


terhadap data yang akan
177

dihapus

8. Logout Klik Logout Keluar dari account teknik Berhasil


pemanfaatan ruang

Tabel 4.31 Pengujian Sistem Sisi Bidang Pemanfaatan Ruang

No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil

1. Login Input username Masuk Account bidang Berhasil


administrator atau password pemanfaatan ruang dengan
yang benar lalu username dan password
klik login yang benar
2. Login Input username Gagal masuk Account Berhasil
administrator atau password bidang pemanfaatan ruang
yang salah lalu
klik login

3. Menu home Klik home Masuk halaman utama Berhasil


bidang pemanfaatan ruang

4. Menu Klik verifikasi Masuk halaman data Berhasil


verifikasi verifikasi pariwisata potensi

5. Verifikasi Klik verifikasi Kepala dintar Berhasil


mengkonfirmasi terhadap
pariwisata potensi yang
telah diinput

6. Logout Klik Logout Keluar dari account bidang Berhasil


pemanfaatan ruang
178

Tabel 4.32 Pengujian Sistem Sisi Masyarakat

No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil

1 Menu Klik Beranda Masuk halaman utama Berhasil


Beranda masyarakat berisi profil
Dinas Tata Ruang

2 Tutorial Klik Tutorial Menampilkan informasi Berhasil


Registrasi Registrasi mengenai langkah-langkah
dan persyaratan member
bagi yang ingin berinvestasi

3 Menu peta Klik peta spasial Masuk halaman peta dan Berhasil
spasial menampilkan peta wisata
terdaftar dan potensi
pariwisata beserta data
atributnya
4 Menu Berita Klik berita Masuk halaman berita dan Berhasil
menampilkan berita
pariwisata
5 Menu Kontak Klik kontak Masuk halaman kontak dan Berhasil
menampilkan alamat dan
nomor telepon Dinas Tata
Ruang
6 Komentar Mengisi Menampilkan nama, email Berhasil
Komentar dan isi komentar pengguna
179

Tabel 4.33 Pengujian Sistem Sisi Member

No. Unit Program Aksi Hasil yang Diaharapkan Hasil

1 Register Klik Pendaftaran Masuk halaman form Berhasil


member pengisian data member

2 Login Input username Masuk account member Berhasil


atau password dengan username dan
yang benar lalu password yang benar
klik login

3 Login Input username Gagal masuk Account Berhasil


atau password member
yang salah lalu
klik login

4 Menu Klik Beranda Masuk halaman utama Berhasil


Beranda member berisi profil Dinas
Tata Ruang

5 Menu Potensi Klik potensi Masuk halaman potensi Berhasil


pariwisata pariwisata pariwisata. Member dapat
memilih terhadap
peminatan lokasi yang
diinginkan

6 Cetak data Klik cetak Menampilkan review data Berhasil


potensi potensi yang akan dicetak

7 Logout Klik Logout Keluar dari account Berhasil


member
180
BAB V

PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta

saran-saran yang bermanfaat bagi skripsi maupun pengembangan aplikasi ini.

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Sistem informasi spasial persebaran potensi pariwisata di Kabupaten

Bogor dibangun menggunakan sistem WebBase dengan menggunakan

teknologi OpenSource OpenGeo yang didukung teknologi PHP dan

MySql yang dapat menampilkan data lokasi pariwisata berdasarkan

pariwisata terdaftar dan pariwisata berpotensi untuk dibangun di

Kabupaten Bogor.

2. Sistem informasi spasial lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor

diharapkan membantu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten

Bogor dalam memberikan pelayanan data ataupun sebagai media

penyampaian informasi data lokasi pariwisata berbasis website kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Masyarakat dan yang

berkepentingan (investor) sebagai media yang mampu menyediakan

kesesuaian lokasi pariwisata untuk dibangun.

3. Sistem informasi spasial lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor

diharapkan dapat menjadi alat bantu Dinas Tata Ruang Kabupaten

180
181

Bogor dalam mengelola data lokasi pariwisata yang sudah terdaftar

maupun yang berpotensi, untuk menjadikan informasi berupa data lokasi

pariwisata spasial ataupun non-spasial berdasarakan data yang didapat

dan diolah Admin, survei dan pemetaan, dan teknik pemanfaatan ruang.

5.2 Saran

Sistem yang dibangun ini masih memiliki beberapa kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu perlu dikembangkanya terhadap beberapa hal bagi

peneliti selanjutnya agar menjadi lebih baik, sebagai berikut :

a. Diharapkan dalam mengakses web spasial terdapat lokasi jalan yang

terhubung menuju lokasi pariwisata, sehingga dapat memudahkan user

dalam menemukan lokasi pariwisata.

b. Untuk pengembangan selanjutnya, agar aplikasi ini dapat diakses

melalui media mobile dengan terhubung melalui citra satelit. Sehingga

pengguna dapat mengakses website kapanpun dan dimanapun.


c.

181
DAFTAR PUSTAKA

Djojodihardjo Harijono, Dr., Ir. 1984. Pengantar Sistem Komputer. Erlangga.


Bandung.
Elmasri R. 2000. Fundamental Of Database System With E-book. Addison
Wesley Publishing Company. USA.
Hariyanto Bambang, Ir., MT. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek.
Informatika. Bandung.
Jogiyanto HM. 2001. Analisa & Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi Offset.

Yogyakarta.

Kendall Kenneth E. dan Kendall Julie E. 2003. Analisis Sistem dan Perancangan
Sistem. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Ladjamudin Al-bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi
pertama Graha Ilmu. Yogyakarta.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mutiara A, ST. 2004. Proyeksi Peta. Surabaya: Prodi Teknik Geodesi FSTP.
Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita
Prahasta E. 2005. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar. Bandung:
Informatika.
Prahasata E. 2007. Membangun Aplikasi Web-GIS dengan MapServer. Bandung:
Infromatika.
Prahasta E. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar (Perspektif
Geodesi dan Geomatika). Bandung: Infromatika.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi.
Yogyakarta: Andi.

182
183

Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sidik, Betha. 2005. MySQL Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembangan


Web. Bandung: Informatika.
Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Sugiarti Yuni. 2013. Analisis Dan Perancangan UML (Unified Modeling
Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprianto D. 2008. Pemrograman PHP. Bandung: Oase Media.
Sutanta Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Suwarno WB. 2008. Membangun Website Dinamis Interaktif dengan PHP-
MySQL. Jakarta: Eksa Media.
Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata- Tout Planning. Kanisius. Yogyakarta
Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem.
Ed. 6, terj. Tim Penerjemah Andi.

-----------------------------------------------Jurnal--------------------------------------------
Damayantie, Fany Hardini.2013. Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial
Objek Wisata Cagar Budaya Berbasis Web di Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta.
Swastika, I Wayan Eka.2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk
Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar. Yogyakarta: Universitas
Pembangunan Nasional.
Zain, Misbkhul Munir.2011. Pengembangan Potensi Wisata Alam Kabupaten
Tulungagung Dengan Sistem Informasi Geografis. Surabaya: Institut
Teknologi Surabaya.
Mantofani, Rochmat et all.2007. Sistem Informasi Geografis Objek Wisata
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis Web. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
184

----------------------------------------------Regulasi------------------------------------------
Peraturaan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No 19 Tahun 2008 Rencana Pola Ruang
Sampai Dengan Tahun 2025
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung

----------------------------------------------Internet-------------------------------------------
http://www.beritasatu.com/blog/tajuk/3045-menghabisi-vila-liar-di-puncak.html
Terbit Senin, 09 Desember 2013 | 09:30 WIB
http://penataanruang.com/kab/-bogor.html
diakses tanggal 4 Februari 2014 pkl. 20.00 WIB
http://ayo-belajar-gis.blogspot.com/2011/02/layout-peta-di-arcmap.html
diakses tanggal 8 Juni 20014 pkl. 11.00 WIB
http://nurainihesti.blogspot.com/2012/11/rekayasa-perangkat-lunak-if2036.html
diakses tanggal 17 Juni 2014 pkl. 16.00 WIB
http://dueeg.blogspot.com/2010/11/gis-geografis-information-system.html
diakses tanggal 14 Juli 2014 pkl. 08.00 WIB
LAMPIRAN 1
WAWANCARA
LAMPIRAN 1

WAWANCARA

Responden : Bapak Diki S.Kom

Jabatan : Staff Seksi Bidang Perencanaan Ruang Dinas Tata Ruang dan

Pertanahan

Penanya : Muchamad Arief Rahman

1. Penanya : Assalamu’alaikum Pak, saya mahasiswa dari UIN

Syarif Hidayatullan Jakarta. Ada beberapa hal yang

saya ingin tanyakan mengenai kesesuaian lahan

terhadap lokasi pariwisata yang berpotensi di

Kabupaten Bogor !

Responden : Wa’alaikum Salam. Iya boleh, silahkan mas

2. Penanya : Apakah sudah ada sistem yang dapat memberikan

informasi kepada yang berkepentingan mengenai

perncanaan lokasi pariwisata yang memiliki potensi

untuk dibangun dan prosesnya seperti apa ?

Responden : Terhadap perencanaan lokasi yang berpotensi untuk

dibangun dijadikan tempat wisata sesuai ketentuan

dan rencana pola ruang sudah ada dan tersedia

dikantor dinas tata ruang, tetapi bagi yang

berkepentingan untuk mengetahui informasi terhadap

lokasi tersebut harus memalui staff bagian yang

bertugas.

3. Penanya : Apakah data yang ada pada pola ruang sudah sesuai

dengan perencaan peraturan pamerintah daerah

kabupaten bogor ?
Responden : Iya, data pola ruang merupakan sesuai dengan

peraturan daerah kabupaten bogor dengan rencana

RTRW No 19 2008-2025

4. Penanya : Siapa sajakah yang berkepentingan untuk mengetahui

informasi mengenai lokasi pariwisata yang berpotensi

untuk dibangun ?

Responden : Bisanya kami menginformasikan lokasi kesesuaian

lahan seperti lokasi pariwisata yang berpotensi untuk

dibangun. Kepada pemerintah daerah kabupaten bogor

dan kepada calon investor yang ingin membangun

pada lokasi yang telah diizinkan

5. Penanya : Apabila jika dibangun Sistem Informasi Lokasi

Pariwisata yang menyediakan informasi secara spasial

atau non-spasial berupa lokasi pariwisata yang

beroperasi, lokasi pariwisata yang berpotensi, serta

data-data lainnya dengan berbasis web agar dapat

diakses dengan online, bagaiman menurut bapak?

Responden : sangat bagus dan dibutuhkan, karena untuk saat ini

informasi hanya dapat dikantor dinas tata ruang dan

melalaui proses tertentu, apabila mas ingin membuat

suatu sistem agar dapat memudahkan kepada siapa

saja yang ingin mengetahui informasi mengenai

kesesuaian lahan terhadapap lokasi pariwisata yang

sesuai dengan pola ruang. Saya setuju

6. Penanya : Demikian dari yang saya tanyakan. Terimakasih atas

waktunya dan maaf apabila saya telah mengganggu

bapak, wassalamu’alaikum.

Reponden : Iya mas, tidak apa-apa. terimakasih atas

kerjasamanya. Wa’alaikum salam.


LAMPIRAN 2
TAMPILAN WEB
Halaman

Home (Masyarakat) Berita (Masyarakat)

Wisata Terdaftar Wisata Potensi


Peta Spasial (Masyarakat) Pendaftaran (Masyarakat)

Login (Member) Potensi (Member)


Kontak dan Komentar Login (All Actor)

Kelola Berita (Admin) Kelola Komentar (Admin)


Kelola Pariwisata (Teknik PemanfaatanRuang) Kelola Pengguna (Admin)

Kelola Peta Spasial (Survei dan Pemetaan) Verifikasi(BidangPemanfaatanRuang)


LAMPIRAN 3
SOURCE CODE PROGRAM
Home
<?php echo $this->load->view('include/header')?>

<div class="clear"></div>

<!-- MAIN CONTENTS

================================================== -->
<div id="main">

<!-- CONTAINER START FROM HERE

================================================== -->

<div id="container">

<!-- CONTENTS BEGIN HERE

================================================== -->

<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<!--carousel-boxs-->
<section class="clearfix">
<div class="carousel-boxs col-12">
<div class="carousel-boxs-all ca-wrapper">

<?php foreach($beritaNew as $data){?>


<div class="ca-item">
<div class="boxn boxn-2 ">
<a href="BlogPost.html" class="bximgs">
<div class="hover_effect2"> <span class="photo_link"></span>
</div>
<img alt="" class="img sml-1" src="<?php echo
base_url()?><?php echo $data['image']?>" />
</a>
<div class="clearfix"></div>
<a href="BlogPost.html" class="title"><?php echo
$data['judul_berita']?></a>
<div class="line"></div>
<p class="font12_g"><?php echo $data['contentLimit']?>..</p>
<h4 class="date">Posted In <?php echo
tanggal::fieldDate($data['date'])?></h4>
<div class="post-meta">
<h4 class="view">54</h4>
<h4 class="comment">33</h4>
</div>
<div class="clearfix"></div>
<a href="<?php echo base_url()?>main/postBerita/<?php echo
$data['id_berita']?>" class="linkbx">Selengkapnya</a>
</div>
</div>
<?php }?>

</div>
<div class="clear"></div>
<div class="linebottom"></div>
</div>
</section>
</div>

</div><!-- /content-->

</div><!-- /container-->

</div><!--main-->

<div class="clear"></div>

<?php echo $this->load->view('include/footer')?>

<?php echo $this->load->view('include/js')?>

<!-- This scripts for this Page Only -->


<!-- sldier 2-->
<script type="text/javascript" src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.eislideshow.js"></script>
<script type="text/javascript" src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.easing2.1.3.js"></script>
<!-- the Top-Carousel Script -->
<script type="text/javascript" src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.mousewheel.js"></script>
<script type="text/javascript" src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.contentcarousel.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(function() {
$('#ei-slider').eislideshow({
animation : 'center',
autoplay : true,
slideshow_interval : 3000,
titlesFactor : 0,
});
//top-carousel
$('.carousel-boxs').contentcarousel();
autoplay: true

});
</script>
<script src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.flexslider-min.js"></script>
<script src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/custom.js"></script>

</body>
</html>

Profile
<?php echo $this->load->view('include/header')?>
<div class="clear"></div>

<!-- MAIN CONTENTS

================================================== -->
<div id="main">
<!-- CONTAINER START FROM HERE

================================================== -->

<div id="container">

<!-- CONTENTS BEGIN HERE

================================================== -->

<div id="content">

<div class="main cont_s12">

<!-- CONTENTS / LEFT CONTENTS

================================================== -->
<div class="content col-8">
<div class="container">
<div class="box boxgrey spnews col-8 breadcrumb">
<div>
<h3 class="spnews"> <a href="index-2.html"
class="icn_home"></a></h3>
</div>
<div class="titlebx">
<h3>Tentang SISPARGOR</h3>
</div>
</div>
</div>
<section class="post_bx round-3box clearfix">
<ul class="about-3box">
<li>
<div class="boxs-3">
<div class="title-box">
<h3>PROFILE</h3>
</div>
<div class="box">
<p align="justify">
Dinas Tata Ruang dan Pertanahan adalah unsur pelaksana
Pemerintah Kabupaten Bogor dalam bidang penataan kota yang dipimpin oleh seorang
kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang tata kota dan tata bangunan, antara lain
menyusun, mengembangkan dan mengendalikan rencana tata ruang kota, pengurusan
perizinan dan pembinaan terhadap pembangunan fisik kota yang sehat dan terarah sesuai
dengan rencana tata ruang kota dan pola kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota
serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.
</p>
</div>
</div>
</li>
<li>
<div class="boxs-3">
<div class="title-box">
<h3>Visi dan Misi</h3>
</div>
<div class="box">
<p>
Visi<br>
TERWUJUDNYA PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN
YANG BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN
<br>Misi
<br>1. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Penataan Ruang
dan Pertanahan
<br>2. Meningkatkan Penataan dan Pengelolaan Ruang yang
Partisipatif

</p>
</div>
</div>
</li>
<li>
<div class="boxs-3 ">
<div class="title-box">
<h3>Kontak Informasi</h3>
</div>
<div class="box">
<p>
Kontak Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor<br>
JL. SEGAR III KOMPLEK PERKANTORAN PEMERINTAH
KABUPATEN BOGOR<br>
Tlp: (021) 87917425 <br>
Fax: (021) 87917425 <br>

</p>
</div>
</div>
</li>

</ul>
<div class="clear"></div>
</section >
<div class="clear"></div>
</div>
<!-- ////// END LEFT CONTENTS /// -->

<!-- SIDEBARS HERE / RIGHT CONTENT

==================================================

</div> <!--/ main cont_s12 /-->

</div><!-- /content-->

</div><!-- /container-->

</div><!--main-->

<div class="clear"></div>

<?php echo $this->load->view('include/footer')?>

<?php echo $this->load->view('include/js')?>

<!-- This scripts for this Page Only -->


<!-- sldier 2-->
<script src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.roundabout.js"></script>
<script>
$(document).ready(function() {
$('ul.about-3box').roundabout();
});
</script>
<script src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.flexslider-min.js"></script>
<script src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/custom.js"></script>

</body>
</html>

Peta

<?php echo $this->load->view('include/header')?>

<div class="clear"></div>

<!-- MAIN CONTENTS

================================================== -->
<div id="main">

<!-- CONTAINER START FROM HERE

================================================== -->

<div id="container">

<!-- CONTENTS BEGIN HERE

================================================== -->

<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<div class="content col-8 full-width">
<div class="container">
<div class="box boxgrey spnews col-8 breadcrumb">
<div>
<h3 class="spnews"> <a href="index-2.html"
class="icn_home"></a></h3>
</div>
<div class="titlebx">
<h3>SISTEM INFORMASI SPASIAL LOKASI PARIWISATA
KABUPATEN BOGOR</h3>
</div>
</div>
</div>
<h3 class="font14_g2 spcae-b20"> </h3>
<div > <img src="../images/kompas.png"
align="right" width="120px" height="120px" /></div>
<div id="">

<iframe style="border: none;" height="600"


width="820" src="http://localhost:8080/geoexplorer/viewer/#maps/4"></iframe>
</div>

</div>
</div> <!--/ main cont_s12 /-->

</div><!-- /content-->

</div><!--main-->

<div class="clear"></div>

<?php echo $this->load->view('include/footer')?>

<?php echo $this->load->view('include/js')?>

<!-- This scripts for this Page Only -->


<!-- sldier 2-->
<!--maps google-->
<script type="text/javascript"
src="../../../../apis.google.com/js/plusone.js"></script>
<script type="text/javascript"
src="http://maps.google.com/maps/api/js?sensor=false"></script>
<script type="text/javascript" src="<?php echo
base_url()?>assets/mainweb/js/functions2.js"></script>
<script type="text/javascript">
$(window).load(function() {
loadHiddenMap();
});
</script>
<!--end-maps google-->

</body>
</html>

Register

<?php echo $this->load->view('include/header')?>

<div class="clear"></div>

<!-- MAIN CONTENTS

================================================== -->
<div id="main">

<!-- CONTAINER START FROM HERE

================================================== -->

<div id="container">

<!-- CONTENTS BEGIN HERE

================================================== -->

<div id="content">
<div class="main cont_s12">
<!-- CONTENTS / LEFT CONTENTS

================================================== -->
<div class="content col-12">
<div class="container">
<!--<div class="box boxgrey spnews col-12 breadcrumb">
<div>
<h3 class="spnews"> <a href="index-2.html"
class="icn_home"></a></h3>
</div>
<div class="titlebx">
<h3>Register</h3>
</div>
</div>-->
</div>

<?php echo isset($msg)?$msg:'';?>

<section class="post_bx clearfix">


<div class="bx_top clearfix">
<div class="bx-data full">
<div class="bx_date">
<div class="bx_icon"><span class="icn_mail"></span></div>
<h3>Register Member</h3>
</div>
</div>
<div class="clear"></div>
</div>
<div class="content">
<div class="container">
<div class="table">
<form class="form-
horizontal" method="POST" action="<?php echo base_url(); ?>registrasi/prosesreg"
enctype="multipart/form-data" >
<table class="table
width100" >

<tr>
<td
width="150px;" align="right">Nama Lengkap</td>
<td
align="left"><input type="text" name="nama" placeholder="Nama Lengkap *"
style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">Email</td>
<td
align="left"><input type="text" name="email" placeholder="Email *" style="width:300px;"
required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">No Telp/HP</td>
<td
align="left"><input type="text" name="no_telp" placeholder="No Telp/ HP *"
style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">Alamat</td>
<td
align="left"><input type="text" name="alamat" placeholder="Alamat *"
style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">Nama Perusahaan</td>
<td
align="left"><input type="text" name="perusahaan" placeholder="Perusahaan *"
style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">Alamat Perusahaan</td>
<td
align="left"><input type="text" name="alamat_perusahaan" placeholder="Alamat
Perusahaan *" style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">No Telp Perusahaan</td>
<td
align="left"><input type="text" name="no_telp_per" placeholder="No Telp Perusahaan *"
style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">Email Perusahaan</td>
<td
align="left"><input type="text" name="email_perusahaan" placeholder="Email Perusahaan
*" style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>
<td
width="150px;" align="right">Username</td>
<td
align="left"><input type="text" name="username" placeholder="Username *"
style="width:300px;" required/></td>
</tr>

<tr>
<td
width="150px;" align="right">Password</td>
<td
align="left"><input type="password" name="password" placeholder="Password *"
style="width:300px;" required/></td>
</tr>
<tr>

<td>&nbsp;</td>
<td
align="left"><button class="btn" type="submit">Ok</button>

<button class="btn" type="reset">Batal</button>


</td>
</tr>
</table>
</form>

</div>
<div class="button_comment-bx">

</div>
</div>
</div>
<div class="clear"></div>
</section>
</div>
</div> <!--/ main cont_s12 /-->

</div><!-- /content-->

</div><!-- /container-->

</div><!--main-->

<div class="clear"></div>

<?php echo $this->load->view('include/footer')?>

<?php echo $this->load->view('include/js')?>

<!-- This scripts for this Page Only -->


<!--accordion -->
<script src="<?php echo base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.ui.widget.js"></script>
<script src="<?php echo base_url()?>assets/mainweb/js/jquery.ui.accordion.js"></script>
<script>
$(function() {
$( ".accordion" ).accordion({
//event:"mouseover"
});
});
</script>
<!--End accordion-->

<!-- javascript files ==================================================


-->
<script src="<?php echo base_url()?>assets/mainweb/js/configuration.js"></script>
<!-- javascript files ==================================================
-->
</body>
</html>

Investasi

<?php echo $this->load->view('include/header')?>


<link rel="shortcut icon" type="image/ico" href="http://www.datatables.net/favicon.ico" />

<style type="text/css" title="currentStyle">


@import "<?php echo base_url()?>assets/media/css/demo_page.css";
@import "<?php echo base_url()?>assets/media/css/demo_table.css";
</style>
<script type="text/javascript" language="javascript" src="<?php echo
base_url()?>assets/media/js/jquery.js"></script>
<script type="text/javascript" language="javascript" src="<?php echo
base_url()?>assets/media/js/jquery.dataTables.js"></script>
<script type="text/javascript" charset="utf-8">
$(document).ready(function() {
$('#example').dataTable();
} );
</script>

<div class="clear"></div>

<!-- MAIN CONTENTS

================================================== -->
<div id="main">

<!-- CONTAINER START FROM HERE

================================================== -->

<div id="container">

<!-- CONTENTS BEGIN HERE

================================================== -->
<div id="content">

<div class="main cont_s12">


<div id="demo">
<form>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" border="0" class="display"
id="example" width="100%">
<thead>
<tr>
<th>#</th>
<th>Lokasi</th>
<th>Kecamatan</th>
<th>Luas Area</th>
<th>Koefisien<br>Luas Bangunan</th>
<th>Investasi</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php foreach ($wstpotensial as $key => $value) {?>
<tr class="odd gradeX">
<td><input type="checkbox"></td>
<td><?php echo $value['alamat_lokasi']?></td>
<td><?php echo $value['nama_kecamatan']?></td>
<td><?php echo $value['luas_area']?></td>
<td><?php echo $value['koefisien_luas_bangunan']?></td>
<td class="center">
<?php
$idp = $value['id_pariwisata'];
$idv = $this->session->userdata('id_investor');
$qry = $this->db->query("select * from inves_wisata where
id_pariwisata='$idp' and id_investor='$idv'");
if($qry->num_rows() > 0){
?>
<a class="btn l-blue" href="<?php echo base_url()?>main/cetak/<?php
echo $this->session->userdata('id_investor')?>/<?php echo $value['id_pariwisata']?>"
target="blank"><i class="icon-info-sign icon-large"></i> Cetak</a>

<?php }else{?>
<a class="btn green" onclick="return confirm('Apakah anda yakin
akan inves pada pariwisata ini?')" href="<?php echo base_url()?>main/inveswisata/<?php
echo $this->session->userdata('id_investor')?>/<?php echo $value['id_pariwisata']?>"><i
class="icon-shopping-cart icon-large"></i> Inves</a>
<?php }?>
</td>
</tr>
<?php }?>
</tbody>
</table>
</form>
</div>
</div> <!--/ main cont_s12 /-->
<div style='padding-top:150px;'>&nbsp;</div>
</div><!-- /content-->

</div><!-- /container-->

</div><!--main-->

<div class="clear"></div>

<?php echo $this->load->view('include/footer')?>

<?php echo $this->load->view('include/js')?>

<script type="text/javascript" src="<?php echo base_url() .


'assets/gb/greybox.js'; ?>"></script>
<link type="text/css" href="<?php echo base_url() . 'assets/gb/greybox.css'; ?>"
rel="stylesheet" />
<script>
function detilTugas(id){
GB_show("Form Detil Tugas Kontrak",'<?php echo base_url()
?>kontrak_kerja/detil_tugas_kontrak/'+id,550,1200);
}
</script>
LAMPIRAN 4
DOKUMEN-DOKUMEN
LAMPIRAN 5
STANDARISASI DAN REGULASI
U
N
D
A
N
G
-
U
N
D
A
N
G

R
E
P
U
B
L
I
K

I
N
D
O
N
E
S
I
A

U
U
SALINAN

UDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 10 TAHUN 2009

TENTANG
KEPARIWISATAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa keadaan alam, flora, dan fauna, sebagai


karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan
purbakala, peninggalan sejarah, seni, dan budaya
yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber
daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk
peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa kebebasan melakukan perjalanan dan


memanfaatkan waktu luang dalam wujud berwisata merupakan
bagian dari hak asasi manusia;

c. bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari


pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis,
terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab
dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai
agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan
mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional;

d. bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk


mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh
manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan

global;

e. bahwa . . .
e. bahwa Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan
perkembangan kepariwisataan sehingga perlu diganti;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu
membentuk Undang-Undang tentang Kepariwisataan;

Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KEPARIWISATAAN.

BAB I KETENTUAN
UMUM Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh


seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

2. Wisatawan . .
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung


berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan


pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin
yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan
negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan pengusaha.

5. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,


keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan
alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
atau tujuan kunjungan wisatawan.

6. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi


Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik
wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas,
serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.

7. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang


dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata.

8. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang


melakukan kegiatan usaha pariwisata.

9. Industri . . .
9. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata
yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dalam penyelenggaraan
pariwisata.
10. Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki
fungsi utama pariwisata atau memiliki
potensi untuk pengembangan pariwisata yang
mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek,
seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan
hidup, serta pertahanan dan keamanan.
11. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh pekerja pariwisata untuk
mengembangkan profesionalitas kerja.
12. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha dan
pekerja pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk
pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan kepariwisataan.
13. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
14. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota,
dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.

15. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya


di bidang kepariwisataan.

BAB II . . .
SALINAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 28 TAHUN 2002

TENTANG
BANGUNAN GEDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat


adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

b. bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukan


kegiatannya untuk mencapai berbagai sasaran yang menunjang
terwujudnya tujuan pembangunan nasional;

c. bahwa bangunan gedung harus diselenggarakan secara tertihuruf b,


diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta dipenuhinya persyaratan
administratif dan teknis bangunan gedung;

d. bahwa agar bangunan gedung dapat terselenggara secara tertib dan


terwujud sesuai dengan fungsinya, diperlukan peran masyarakat dan
upaya pembinaan;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf


a, huruf b, huruf c, dan huruf d di atas perlu membentuk Undang-undang
tentang Bangunan Gedung;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang
Dasar 1945;

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG BANGUNAN GEDUNG.

BAB I KETENTUAN
UMUM

Pasal 1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan


Pasal 9

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Rencana tata bangunan dan lingkungan digunakan untuk pengendalian


pemanfaatan ruang suatu lingkungan/kawasan, menindaklanjuti rencana rinci tata
ruang dan sebagai panduan rancangan kawasan dalam rangka perwujudan kualitas
bangunan gedung dan lingkungan yang berkelanjutan dari aspek fungsional, sosial,
ekonomi, dan lingkungan bangunan gedung termasuk ekologi dan kualitas visual.

Rencana tata bangunan dan lingkungan memuat persyaratan tata bangunan yang
terdiri atas ketentuan program bangunan gedung dan lingkungan, rencana umum
dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan.

Rencana tata bangunan dan lingkungan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan
dapat disusun berdasarkan kemitraan Pemerintah Daerah, swasta, dan/atau
masyarakat sesuai tingkat permasalahan pada lingkungan/kawasan yang
bersangkutan.

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 10

Ayat (1)

Intensitas bangunan gedung adalah ketentuan teknis tentang kepadatan dan


ketinggian bangunan gedung yang dipersyaratkan pada suatu lokasi atau kawasan
tertentu, yang meliputi koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan
(KLB), dan jumlah lantai bangunan.

Ketinggian bangunan gedung adalah tinggi maksimum bangunan gedung yang


diizinkan pada lokasi tertentu.

Jarak bebas bangunan gedung adalah area di bagian depan, samping kiri dan
kanan, serta belakang bangunan gedung dalam satu persil yang tidak boleh
dibangun.

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 11

Ayat (1)
Yang dimaksud dengan peruntukan lokasi adalah suatu ketentuan dalam rencana
tata ruang kabupaten/kota tentang jenis fungsi atau kombinasi fungsi bangunan
gedung yang boleh dibangun pada suatu persil/kavling/blok peruntukan tertentu.

Ayat (2)

Bangunan gedung dimungkinkan dibangun di atas atau di bawah tanah, air, atau
prasarana dan sarana umum seperti jalur jalan dan/atau jalur hijau setelah
mendapatkan izin dari pihak yang berwenang dalam penyelenggaraan prasarana
dan sarana yang bersangkutan, dengan pertimbangan tidak bertentangan dengan
rencana tata ruang, rencana tata bangunan dan lingkungan, tidak mengganggu
fungsi prasarana dan sarana yang ber-sangkutan, serta tetap mempertimbangkan
keserasian bangunan gedung dengan lingkunganny
Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 12

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan koefisien dasar bangunan (KDB) adalah


koefisien perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedung
dan luas persil/ kaveling/blok peruntukan.
Yang dimaksud dengan koefisien lantai bangunan (KLB) adalah
koefisien perbandingan antara luas keseluruhan lantai bangunan
gedung dan luas persil/ kaveling/blok peruntukan.
Penetapan KDB, KLB, dan ketinggian bangunan gedung pada suatu lokasi
sesuai ketentuan tata ruang dan diatur oleh Pemerintah Daerah melalui
rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL).
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 13
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan garis sempadan adalah garis yang membatasi jarak
bebas minimum dari bidang terluar suatu massa bangunan gedung terhadap
batas lahan yang dikuasai, antar massa bangunan lainnya, batas tepi sungai/
pantai, jalan kereta api, rencana saluran, dan/atau jaringan listrik tegangan
tinggi.
Tepi sungai adalah garis tepi sungai yang diukur pada waktu pasang tertinggi.
Tepi pantai adalah garis pantai yang diukur pada waktu pasang tertinggi
dan waktu bulan purnama.
Penetapan garis sempadan bangunan gedung oleh Pemerintah Daerah
dengan mempertimbangkan aspek keamanan, kesehatan, kenyamanan,
kemudahan, serta keseimbangan dan keserasian dengan lingkungan.
Ayat (2)
Untuk bangunan gedung fasilitas umum seperti bangunan sarana transportasi
bawah tanah, penetapan jarak bebas bangunan ditetapkan secara khusus
oleh Pemerintah Daerah setelah mempertimbangkan pendapat para ahli.
Ayat (3) Cukup jelas
Pasal 14
Ayat (1)

Persyaratan arsitektur bangunan gedung dimaksudkan untuk mendorong


perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungan yang mampu
mencerminkan jati diri dan menjadi teladan bagi lingkungannya, serta yang
dapat secara arif mengakomodasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Anda mungkin juga menyukai