Anda di halaman 1dari 106

SISTEM MONITORING DAN PENGAMAN MOTOR

MENGGUNAKAN REMOTE CERDAS BERBASIS ANDROID


DENGAN GPS GOOGLE API

SKRIPSI

Oleh :
TAUFIK HIDAYAT
1115910000042

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440
SISTEM MONITORING DAN PENGAMAN MOTOR
MENGGUNAKAN REMOTE CERDAS BERBASIS ANDROID
DENGAN GPS GOOGLE API

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :
Taufik Hidayat
11150910000042

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
4
PERNYATAAN ORISINALITAS

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR


HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Maret 2019

Taufik Hidayat
11150910000042

iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:

Nama : Taufik Hidayat


NIM : 11150910000042
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

SISTEM MONITORING DAN PENGAMAN MOTOR MENGGUNAKAN


REMOTE CERDAS BERBASIS ANDROID DENGAN GPS GOOGLE API

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif
ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 14 Agustus 2019

Yang menyatakan

(Taufik Hidayat)

iv
Penulis : Taufik Hidayat (11150910000042)
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : SISTEM MONITORING DAN PENGAMAN MOTOR
MENGGUNAKAN REMOTE CERDAS BERBASIS ANDROID
DENGAN GPS GOOGLE API

ABSTRAK

Rasa aman merupakan hak seluruh rakyat indonesia, namun tindak kejahatan masih
mengintai di kalangan masyarakat terutama pencurian kendaraan. Sistem pengaman
konvensional pada kendaraan ternyata dinilai memiliki banyak kekurangan di era
modern seperti sekarang. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengaman kendaraan
yang mampu meningkatkan sistem keamanan dan mengurangi tindak kejahatan
terutama pencurian kendaraan. Dalam penelitian ini dikembangkan sistem monitoring
dan pengaman kendaraan yang dapat digunakan pada semua jenis kendaraan, sistem
dapat mengirimkan notifikasi posisi kendaraan secara real time kepada smartphone
pengguna dan memberikan fungsi pengaman ganda dengan mengunci disk brake
kendaraan. Sistem ini menggunakan Arduino Uno sebagai media pemrosesan, sensor
proximity sebagai aktivator dan sistem yang mampu bekerja pada semua jenis android
dengan tingkat eror 0% serta mengimplementasi teknologi GPS Google API.

Kata Kunci : Sistem monitoring, pencurian kendaraan, Arduino Uno, sensor


Proximity, GPS, Google API
Daftar Pustaka : 15 Jurnal, 5 Buku
Jumlah Halaman : 91 halaman + xiv halaman

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat
diselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita baginda
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta umatnya hingga
akhir zaman. Penulisan skripsi ini mengambil tema dengan judul:
SISTEM MONITORING DAN PENGAMAN MOTOR
MENGGUNAKAN REMOTE CERDAS BERBASIS ANDROID DENGAN GPS
GOOGLE API
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun bahan
penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil penelitian, pengembangan aplikasi,
wawancara dan beberapa sumber literatur.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang
didapatkan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr, Lily Suraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.

2. Dr. Imam Marzuki Shofi, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

3. Ibu Nenny Anggraini, MT. dan Luh Kesuma Wardhani, MT. selaku Dosen
Pembimbing I dan II yang senantiasa meluangkan waktu dan memberikan
bimbingan, bantuan, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi
4. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta, khususnya Fakultas Sains dan Teknologi
yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga.

5. Keluarga tercinta, Ayahanda Sobari dan Ibunda Ira yang tidak henti-hentinya
mendoakan, mencurahkan kasih sayang serta memberikan motivasi dan
dukungan baik moril maupun materi selama ini.

6. Sahabat penulis, khususnya: Nutfi Odiansyah, Seno Priyambodo, Fahmi Alfian


dan teman-teman robotik dan teman-teman kelas TIB, terimakasih atas
kesediaannya menjadi pengingat dan penyemangat, teman angkatan dan
seperjuangan TI UIN 2015, terima kasih atas semua kenangan yang telah
diciptakan bersama selama perkuliahan.
7. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, sangat
diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Akhir kata, semoga
laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang lain.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Jakarta, 14 Agustus 2019

Penulis

ix
vii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................................... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ........................................................ iii

ABSTRAK ...................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………..7

1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………………………………………. 7

1.4 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………. 9

1.5 Manfaat………………………………………………………………………………………………….......9

1.5.1 Bagi Mahasiswa……………………………………………………………………………….. 9

1.5.2 Bagi Universitas……………………………………………………………………………….. 9

1.5.3 Bagi Masyarakat………………………………………………………………………………. 9

1.6 Metodologi Penelitian………………………………………………………………………………..10

1.7 Metode Pengumpulan Data………………………………………………………………………. 10

1.8 Metode Pengembangan Sistem…………………………………………………………………. 10

1.9 Sistematika Penulisan…………………………………………………………………………………10

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................ 12

2.1 Pengertian Sistem……………………………………………………………………………………… 12

2.2 Mikrokontroler………………………………………………………………………………………….. 13

viii
x
2.2.1 Mikrokontroler Arduino Uno…………………………………………………………..13

2.3 C/C++………………………………………………………………………………………………………… 15

2.4 Modul GPS Ublox Neo 6M…………………………………………………………………………. 16

2.5 Modul GSM SIM 900…………………………………………………………………………………..16

2.6 Proximity Switch…………………………………………………………………………………………17

2.6.1 Jenis-jenis sensor proximity…………………………………………………………….18

2.7 Modul Bluetooth HC-05………………………………………………………………………………19

2.8 Definisi Prototipe………………………………………………………………………………………. 20

2.8.1 Karakteristik Metode Prototyping………………………………………………….. 22

2.8.2 Jenis-Jenis Prototyping…………………………………………………………………… 22

2.8.3 Keunggulan dan Kelemahan Metode Prototyping………………………….. 22

2.9 Teknologi Mobile………………………………………………………………………………………..23

2.9.1 Mobile application…………………………………………………………………………. 23

2.9.2 Smartphone…………………………………………………………………………………….23

2.10 Blackbox Testing……………………………………………………………………………………… 23

2.11 Metode Pengumpulan data……………………………………………………………………..24

2.11.1 Studi pustaka…………………………………………………………………………………. 24

2.11.2 Observasi………………………………………………………………………………………..24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................. 26

3.1 Metode Pengumpulan Data………………………………………………………………………. 26

3.1.1 Data Primer……………………………………………………………………………………. 26

3.1.2 Data Sekunder……………………………………………………………………………….. 30

3.2 Metode Pengembangan Sistem…………………………………………………………………. 31

3.2.1 Prototipe……………………………………………………………………………………….. 31

ix
3.3 Alur Penelitian…………………………………………………………………………………………… 37

3.4 Rancangan Pengujian………………………………………………………………………………….38

BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN


SISTEM…………………………………………………………………………………………………………………..39

4.1 Tahap Komunikasi……………………………………………………………………………………… 39

4.2 Tahap Pengumpulan Kebutuhan……………………………………………………………….. 42

4.2.1 Mendefinisikan Ruang Lingkup………………………………………………………. 42

4.2.2 Analisis Sistem Berjalan…………………………………………………………………. 42

4.2.3 Desain Sistem Usulan…………………………………………………………………….. 43

4.2.4 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras.……………………………………………… 47

4.2.5 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak……………………………………………… 48

4.3 Tahap Membangun Sistem……………………………………………………………………….. 48

4.3.1 Arsitektur Sistem usulan………………………………………………………………… 49

4.3.2 Skematik Sistem Arduino dengan GSM SIM 900A…………………………… 50

4.3.3 Skematik Sistem Arduino dengan GPS Ublox Neo 6M…………………….. 51

4.3.4 Skematik Sistem Arduino dengan Solenoid Door Lock……………………..52

4.3.5 Skematik Sistem Arduino dengan Bluetooth HC-05………………………… 53

4.3.6 Pembangunan Aplikasi Smart Loc’k………………………………………………. 54

4.4 Implementasi Sistem…………………………………………………………………………………. 56

4.4.1 Pengkodean Arduino……………………………………………………………………… 56

4.4.2 Pengkodean Sensor Proximity Inductive………………………………………… 56

4.4.3 Pengkodean Modul GSM SIM 900A…………………………………………………57

4.4.4 Pengkodean Modul GPS Ublox Neo 6M…………………………………………..60

4.5 Evaluasi Prototipe……………………………………………………………………………………… 61

x
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 63

5.1 Hasil……………………………………………………………………………………………………………63

5.1.1 Sistem notifikasi dan pengaman motor………………………………………….. 63

5.1.2 Mobile……………………………………………………………………………………………. 63

5.1.3 Pengujian waktu delay transmisi……………………………………………………. 64

5.1.4 Pengujian konektivitas Bluetooth……………………………………………………. 66

5.1.5 Pengujian jenis android yang digunakan pada aplikasi…………………….70

5.1.6 Pengujian aplikasi menggunakan metode black box testing…………… 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 72

7.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….. 72

7.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………. 73

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 74

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... 76

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Data crime total dan crime rate……………………………………………………..……..2


Gambar 1. 2 Data Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik dengan Penggunaan
Kekerasan, Tahun 2013 – 2017………………………………………………………………………….2
Gambar 1.3 Data Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik tanpa Penggunaan
Kekerasan, Tahun 2013 – 2017………………………………………………………………………….3
Gambar 1.4 Pengaman jenis rantai……………………………………………………………………………………………..3

Gambar 1.5 Pengaman jenis cakram………………………………………………………………….4


Gambar 1.6 Pengaman jenis alarm…………………………………………………………………….4
Gambar 1.7 Pengaman jenis kunci……………………………………………………………………..5
Gambar 1.8 Data hasil wawancara…………………………………………………………………….6

Gambar 2. 1 Mikrokontroler Arduino Uno 328………………………………………………….13


Gambar 2. 2 Modul GPS Ublox Neo 6M……………………………………………………………15
Gambar 2. 3 Modul GSM SIM 900A………………………………………………………………….16
Gambar 2. 4 Modul Bluetooth HC-05……………………………………………………………….18
Gambar 2. 5 Serial Modul Bluetooth HC-05……………………………………………………..19
Gambar 2. 6 Paradigma Prototyping…………………………………………………………….……21

Gambar 3. 1 Flowchart Notification and GPS…………………………………………………….33


Gambar 3. 2 Flowchart Lock Disk Brake……………………………………………………………34
Gambar 3. 3 Kerangka Berfikir………………………………………………………………………….35

Gambar 4. 1 Sistem berjalan…………………………………………………………………………....39


Gambar 4. 2 Sistem usulan……………………………………………………………………………....39
Gambar 4. 3 Skema komponen daya………………………………………………………………...40
Gambar 4. 4 Skema komponen sensor………………………………………………………………40
Gambar 4.5 Skema komponen GPS-GSM………………………………………………………….41
Gambar 4. 6 Skema komponen notif…………………………………………………………………41

xii
Gambar 4.7 Skema komponen pengunci…………………………………………………………..42
Gambar 4. 8 Cara kerja sistem………………………………………………………………………….44
Gambar 4. 9 Skematik GSM SIM 900A…………………………………………………………….45
Gambar 4. 10 Skematik GPS Ublox Neo 6M……………………………………………………46
Gambar 4. 11 Skematik Solenoid door lock……………………………………………………..47
Gambar 4. 12 Skematik Bluetooth HC-05………………………………………………………..48
Gambar 4. 13 Design interface aplikasi Home…………………………………………………49
Gambar 4. 14 Design interface aplikasi Function…………………………………………….50
Gambar 4. 15 Sistem disk lock…………………………………………………………………………50
Gambar 4. 16 Sistem GPS………………………………………………………….……………………..51

Gambar 5.1 Hasil notifikasi...………………….………………………………………………………..66


Gambar 5.2 Hasil GPS secara real time……….……………………..…………………………….67
Gambar 5. 3 Hasil bluetooth notifikasi …………………………………………………………….69
Gambar 5. 4 Hasil installasi di smartphone……………………………………………………….70

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Spesifikasi Teknis Arduino Uno 328………………………………………………...14


Tabel 2. 2 Spesifikasi GPS Ublox Neo 6M…………………………………………………………15
Tabel 2. 3 Spesifikasi GSM SIM 900A……………………………………………………………….16
Tabel 2. 4 Penjelasan pin modul Bluetooth HC-05…………………………………………….19

Tabel 3. 1 Studi literatur……………………………………………………………………………………26

Tabel 4. 1 Hasil studi literatur…………………………………………………………………………..37


Tabel 4. 2 Analisis kebutuhan perangkat keras………………………………………………….42
Tabel 4. 3 Analisis kebutuhan software dan tools ……………………………………………..43
Tabel 4. 4 Pin konfigurasi GSM SIM 900A………………………………………………………..46
Tabel 4. 5 Pin konfigurasi GPS Ublox Neo 6M………………………………………………….47
Tabel 4. 6 Pin konfigurasi Solenoid door lock……………………………………………………48
Tabel 4. 7 Pin konfigurasi bluetooth HC-05………………………………………………………48
Tabel 4. 8 Hasil prototipe……………………………………………………….…………………………55

Tabel 5. 1 Tabel pengujian delay notifikasi……………………………………………………….58


Tabel 5. 2 Tabel keberhasilan pengujian Bluetooth…………………………………………..59
Tabel 5. 3 Tabel pengujian jenis android pada applikasi…………………………………..55

Tabel 5. 4 Tabel pengujian applikasi menggunakan metode black box testing….56

xii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rasa aman (security) merupakan salah satu hak asasi yang harus diperoleh atau
dinikmati setiap orang. Hal ini tertuang dalam UUD Republik Indonesia 1945 Pasal
28G ayat 1 yang menyebutkan: “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi”.
Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kejahatan adalah angka
jumlah kejahatan (crime total), angka kejahatan per 100.000 penduduk (crime rate),
dan selang waktu terjadinya suatu tindak kejahatan (crime clock). Meski demikian
perlu kehatian-hatian dalam memaknai angka kejahatan secara umum karena
merupakan aritmetika sederhana yang menggabung semua jenis kejahatan dalam
perhitungan tanpa mempertimbangkan tingkat keseriusannya (Badan Pusat Statistik
2017).
Selama periode tahun 2015–2017, jumlah kejadian kejahatan atau tindak
kriminalitas di Indonesia cenderung flukuatif. Seperti data Polri memperlihatkan
jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada tahun 2015 sebanyak 352.936 kasus,
meningkat menjadi sebanyak 357.197 kasus pada tahun 2016 dan menurun pada tahun
2017 menjadi 336.652 kasus.

1
2

Gambar 1.1 Data crime total dan crime rate


(Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri)
Dari data total tindak kejahatan tersebut, tindak kejahatan pencurian memiliki
nilai yang cukup tinggi. Pada tahun 2017 jumlah kejadian kejahatan terhadap hak/milik
dengan penggunaan kekerasan di Indonesia menurun. Termasuk dalam kejahatan
tersebut adalah pencurian dengan kekerasan atau dengan menggunakan senjata
tajam/senjata api. Seperti jumlah kejadian kejahatan terhadap Hak/Milik dengan
Penggunaan Kekerasan pada tahun 2017 sebanyak 10.692 kasus, menurun dibanding
tahun 2016 yang sebanyak 12.095 kejadian.

Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik dengan


Penggunaan
Kekerasan, Tahun 2013 - 2017
13,000
12,000
11,000
10,000
9,000
2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 1.2 Data Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik dengan Penggunaan


Kekerasan, Tahun 2013 - 2017
(Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri)

Jumlah kejadian kejahatan terhadap hak/milik tanpa penggunaan kekerasan


(property crime without violence) selama periode 2013–2017 cenderung menurun.
Pada 2016 terjadi 120.026 kasus, menurun menjadi 107.042 kasus pada 2017.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


3

Jumlah Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik Tanpa


Penggunaan
Kekerasan, Tahun 2013 - 2017
125,000

115,000

105,000

95,000
2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 1.3 Data Kejadian Kejahatan Terhadap Hak/Milik Tanpa Penggunaan

Kekerasan, Tahun 2013 - 2017

(Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri)

Tindak kejahatan khususnya pencurian kendaraan bermotor yang terjadi di


tempat ramai seperti daerah perkotaan misalnya, tidak menutup kemungkinan bisa
terjadi dan kabar kehilangan memang akan cepat tersebar melalui akun-akun sosial
media, namun kabar yang tersebar terkadang tidak sesuai dengan yang terjadi bahkan
terkadang hanyalah berita bohong serta lokasi terakhir pencuri yang tidak jelas ataupun
salah orang. Pencurian kendaraan bermotor bisa terjadi karena banyak hal, kelalaian
pengguna dan juga sistem keamanan pada kendaraan bermotor yang kurang
mendukung dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa produk keamanan yang telah beredar dipasar diantaranya adalah:

1. Kunci pengaman motor jenis rantai

Gambar 1.4 Pengaman jenis rantai


(sumber : Amazon.com)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


4

Lebih berat dan lebih panjang rantai, akan membuat motor lebih aman
dari pencurian. Namun rantai yang berat dan panjang lebih sulit disimpan serta
tidak mampu untuk mengirimkan notifikasi kehilangan.

2. Kunci pengaman motor jenis cakram

Gambar 1.5 Pengaman jenis cakram


(sumber : Amazon.com)
Kunci pengaman motor tipe ini hanya cocok digunakan pada sepeda
motor yang memiliki rem cakram serta tidak mampu untuk mengirimkan
notifikasi kehilangan.
3. Kunci pengaman motor jenis alarm dan immobilizer

Gambar 1.6 Pengaman jenis alarm


(sumber : Amazon.com)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


5

Kunci pengaman motor tipe alarm akan mencegah pencurian motor


dengan cara mengeluarkan suara yang nyaring ketika motor akan dicuri namun
tidak mampu untuk mengirimkan notifikasi kehilangan.

4. Kunci pengaman motor dengan mengunci kemudi

Gambar 1.7 Pengaman jenis kunci


(sumber : Amazon.com)

Kunci pengaman jenis ini mengunci gas atau rem pada setang, sehingga motor
tidak bisa dibawa kabur namun tidak mampu untuk mengirimkan notifikasi
kehilangan.

Dari uraian diatas, dapat diketahui tingginya pencurian kendaraan bermotor di


daerah perkotaan mencapai ribuan kasus kejahatan yang tercatat secara resmi namun
dalam kenyataannya lebih dari itu dan produk keamanan yang beredar dipasaran belum
mampu mengamankan motor secara maksimal karena tidak adanya fitur yang lengkap.
Untuk mendapatkan data kebutuhan sistem, peneliti melakukan wawancara secara
tertutup dengan beberapa mekanik motor.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


6

30%
35%

10%
25%

GPS Tracking Alarm Pengunci Ganda Notifikasi Pencurian

Gambar 1.8 Data hasil wawancara


Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa narasumber
membutuhkan suatu alat yang dapat memberikan fitur yang lengkap untuk membantu
para pengguna dalam meningkatkan sistem keamanan pada kendaraan bermotor. Pada
skripsi ini dirancang sebuah sistem pengaman kendaraan yang mampu mengunci disk
cakram secara otomatis dan mampu mengirimkan notifikasi pencurian. Notifikasi
berupa SMS yang berisi titik koordinat kendaraan dalam bentuk link yang bisa
langsung di telusuri pada smartphone dengan bantuan Google API. Sistem ini
menggunakaan sensor proximity induktive sebagai pendeteksi jika kemudi motor
berubah posisi , Solenoid door lock untuk mengunci disk cakram kendaraan, GPS
Ublox Neo 6M untuk menentukan koordinat lokasi sepeda motor, GSM SIM 900A
sebagai media untuk mengirim pesan yang ditujukan kepada pengguna dan Arduino
Uno sebagai mikrokontroller dari sistem yang dibuat. Perangkat mobile merupakan
peralatan ringan yang mudah dibawa kemana-mana atau dalam istilahnya, portable.

Kebutuhan manusia terhadap perangkat elektronik semakin meningkat, hal


tersebut menjadi perhatian khusus untuk terus dikembangkan baik dengan metodologi
alami ataupun intuitif (Chung, dkk. 2013).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


7

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pembuatan


suatu sistem atau alat pengaman kendaraan bermotor, seperti yang dilakukan oleh
Dony (2018) tentang sistem pemutus tegangan accu dengan menggunakan
mikrokontroler sebagai pengendali utama dalam konsep alat yang mampu
menghidupkan dan mematikan motor dengan sensor bluetooth sebagai medianya.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Hafidz (2016) tentang sistem notifikasi
kecelakaan, sistem mampu memberikan notifikasi pada pengguna namun terdapat
banyak perangkat keras yang terhubung yang dapat menyebabkan kesulitan dalam
posisi penempatan alat. Sehingga dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
oleh Dony (2018) dan Hafidz (2016) yang peneliti jadikan sebagai studi literatur maka
pada penelitian ini dibuat suatu sistem keamanan yang dapat menutupi kekurangan
pada penelitian sebelumnya dengan usulan solusi berdasarkan masalah yang ada yaitu
penelti membuat suatu sistem atau alat yang mampu meningkatkan keamanan motor
yang bisa memberikan fungsi notifikasi pencurian dan mampu memberikan posisi
kendaraan dari jarak jauh secara real time dengan menggunakan perangkat mobile
serta bentuk fisik alat komponen yang lebih kecil sehingga lebih praktis dan mudah
untuk posisi penempatan. Dengan itu penulis melakukan penelitian yang berjudul
”Sistem Monitoring Pengaman Motor dengan Remote Cerdas Berbasis Android
dengan Mikrokontroler Arduino Uno”

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembuatan laporan akhir ini penulis merumuskan masalah yaitu,
bagaimana membuat sistem monitoring yang dapat mengawasi dan memberikan
notifikasi lokasi kendaraan secara real time dan pengaman motor yang dapat mengunci
disk cakram yang di operasikan menggunakan smartphone dengan GPS Google API?

1.3 Batasan Masalah


Sebagai pembatasan pengembangan penelitian dan alat agar sesuai dengan
tujuan yang telah di tetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup batasan sebagai
berikut :

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


8

1.3.1 Metodelogi

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
pustaka, studi lapangan dengan observasi dan metode pengembangan sistem yang
digunakan untuk merancang sistem notifikasi pengaman motor dengan remote cerdas
berbasis Arduino uno adalah dengan metode prototype.

1.3.2 Tool

Berikut ini adalah tool yang digunakan oleh penulis, yaitu:

1. Perancangan alat menggunkan bahasa C atau C++, Arduino IDE dan APP
Inventor.
2. Peneliti menggunakan komputer mini Arduino uno sebagai otak utama untuk
pengendalian dan koneksi antar alat.
3. GSM SIM 900A sebagai pengirim SMS dan titik koordinat kendaraan
4. Solenoid door lock untuk mengunci disk cakram kendaraan.
5. Komunikasi antara sistem dan alat secara mobile menggunakan bluetooth.
6. Sensor yang digunakan adalah proximity induktive dan bluetooth HC-05.
7. Diuji coba pada motor jenis matik dan cub.

1.3.3 Proses

Berikut ini adalah proses yang terdapat dalam makalah, yaitu:

1. Sistem monitoring :
a) Sistem yang dirancang mampu mengirim notifikasi dan titik koordinat
lokasi kendaraan kepada pengguna berupa SMS.
b) Sistem yang dirancang dipasang pada sepeda motor dan mampu
melacak posisi sepeda motor.
c) Aplikasi sistem yang dirancang mampu bekerja pada semua jenis
android.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


9

2. Sistem pengaman:
a) Sistem yang dirancang mampu mengunci disk cakram kendaraan.
b) Peneliti menggunakan motor Yamaha Nmax (matik) dan Vega RR
(cub) sebagai objek percobaan untuk mengambil sampel data
pengujian alat.
c) Pada penelitian ini tidak mengacu pada tindak kejahatan atau
pencurian dengan menggunakan kekerasan (begal).
d) Peneliti tidak menjelaskan proses installasi sistem.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membantu pengguna dalam
meningkatkan sistem keamanan dan melacak posisi kendaraan bermotor.

1.5 Manfaat

1.5.1 Bagi Mahasiswa


1. Dapat mengetahui cara kerja sistem alat dan mengetahui interaksi antar
perangkat kerja software dengan hardware.

1.5.2 Bagi Universitas


1. Menambah referensi literatur kepustakaan untuk Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sebagai referensi untuk mahasiswa lain dalam mengembangkan penulisan


atau penelitian yang berhubungan dengan topik skripsi ini.

3. Mengukur tingkat kemampuan dalam menerapkan ilmu akademis dan non-


akademis di lingkungan masyarakat

1.5.3 Bagi Masyarakat


1. Keamanan motor menjadi lebih terkontrol, serta sebagai acuan untuk
pengembangan dan pemanfaatan komputer mini Arduino uno.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


10

2. Memberikan kemudahan kepada pengguna motor, karena dapat


meningkatkan sistem keamanan, melacak posisi kendaraan bermotor dengan
memberikan notifikasi kepada pengguna.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan dan penelitian dibagi menjadi
dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan. Berikut penjelasan
kedua metode tersebut:

1.7 Metode Pengumpulan Data


Dalam melakukan analisis data dan penulisan skripsi ini, penulis
menggunakan 3 metode pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Pustaka
2. Studi Literatur
3. Studi Lapangan dengan Observasi
4. Wawancara
1.8 Metode Pengembangan Sistem
Penulis pada penelitian ini menggunkan metode prototyping (prototype).
Ada tujuh tahap pengembangan prototype adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data kebutuhan
2. Membuat design prototype
3. Membangun prototype
4. Evaluasi prototype
5. Membuat kode sistem
6. Menguji sistem
7. Evaluasi sistem

1.9 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi, penulis menyusunnya ke dalam


enam bab, setiap bab-nya terdiri dari beberapa sub bab tersendiri.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


11

Bab tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lain, dimana
diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri bab penutup yang berisi kesimpulan dan
saran. Secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, batasan masalah, tujuan,
dan manfaat serta sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI


Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang mendasari analisis
permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB III: METODE PENELITIAN


Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam
merancang dan membangun prototipe sistem.

BAB IV: ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN


PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini membahas mengenai hasil dari analisis, perancangan,
implementasi sesuai dengan metode yang dilakukan pada alat dan aplikasi
yang dibuat serta hasil dari pengujian.

BAB V: HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi hasil dan pembahasan yang didapat dari penelitian.

BAB VI: PENUTUP


Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan
saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil
yang lebih baik

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Keamanan Sistem Komputer


Keamanan sistem komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan
pengguna komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab. (John D.
Howard, 2013). Menurut Gollmann dalam bukunya Computer Security, keamanan
komputer adalah berhubungan dengan pencegahan dini dan deteksi terhadap tindakan
pengganggu yang tidak dikenali dalam sistem komputer.

2.2 Pengertian Sistem


Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling
terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Rahmat, 2013).
Jika dilihat dari sudut pandang sistem informasi yang berorientasi objek, sistem
merupakan sekumpulan komponen yang mengimplementasikan model dan
fungsionalitas yang dibutuhkan, komponen tersebut saling berinteraksi di dalam
sistem guna mentransformasi input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi
output yang berguna dan bernilai bagi aktor-nya (Irwanto, 2016).

Salah satu klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya, adalah sistem
manusia dan sistem mesin. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju
ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh
mesin tergantung dari kebutuhannya (Taufiq, 2013).

2.3 Pengertian Monitoring


Sistem monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk
menetapkan langkah menuju arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada
pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatau proses sedang berlangsung. Level
kajian monitoring mengacu pada kegiatan dalam suatu bagian proses transakasi
maupun kegiatan struktrual (Whiratnolo, 2008).

12
13

2.4 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di


dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serbaguna yang
digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi
komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan
pemrograman Input-Output. Mikrokontroler dapat deprogram untuk melakukan
penghitungan, menerima input dan menghasilkan output. Mikrokontroler mengandung
sebuah inti prosessor, memori dan pemrograman Input-Output (Oktariawan, Martinus,
& Sugiyanto, 2013).

2.4.1 Mikrokontroler Arduino Uno


Arduino Uno dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing
yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di
sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan
Integrated Development Environment (IDE).
IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,
meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory
microcontroller.
Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan
profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul
pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak
lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino.

Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan


acuan bagi banyak praktisi. Salah satu yang membuat Arduino banyak digunakan
orang adalah karena sifatnya yang open source, baik untuk hardware maupun
software-nya.
Diagram rangkaian elektronik Arduino digratiskan kepada semua orang.
Anda bisa bebas men-download gambarnya, membeli komponen-komponennya,
membuat PCB-nya dan merangkainya sendiri tanpa harus membayar kepada para

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


14

pembuat Arduino. Sama halnya dengan IDE Arduino yang bisa di-download dan
diinstal pada komputer secara gratis.

Berikut merupakan gambar mikrokontroler Arduino Uno:

Gambar 2. 1 Mikrokontroler Arduino Uno 328

(Sumber : https://www.arduino.cc/en/Main/Board)

Berikut merupakan spesifikasi teknis mikrokontroler Arduino Uno 328:

Tabel 2. 1 Spesifikasi Teknis Arduino Uno 328

Chip mikrokontroller Atmega328

Tegangan operasi 5V

Tegangan input (yang 7V - 12V


direkomendasikan, via jack DC)

Tegangan input (limit, via jack DC) 6V - 20V

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


15

Digital I/O pin 14 buah, 6 diantaranya


menyediakan PWM output

Analog Input pin 6 buah

Arus DC per pin I/O 50 mA

Arus DC pin 3.3V 50 mA

Memori Flash 32 KB, 0,5 KB telah digunakan


untuk bootloader

SRAM dan EEPROM 2 KB dan 1 KB

Clock speed 16 Mhz

Dimensi 2,7 inci x 2,1 inci

2.5 C/C++
Algoritma C/C++ adalah metode dan tahapan sistematis yang digunakan
untuk memecahkan suatu permasalahan. Sedangkan pemrograman adalah proses
pembuatan program dengan menerapkan algoritma dan struktur data tertentu
menggunakan bahasa pemrograman. Kode program yang telah ditulis kemudian akan
di-compile dan dieksekusi untuk menjalankannya. Compile adalah menerjemahkan
kode program yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman, ke bahasa mesin
yang dapat dimengerti oleh komputer sehingga komputer mengerti apa yang
diperintahkan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


16

2.6 Modul GPS Ublox Neo 6M


Modul GPS ini memiliki fitur dengan perfoma tinggi sebagai mesin penentu
posisi. Modul flexible dan murah ini menawarkan beberapa pilihan koneksi dengan
ukuran 16 x 12.2 x 2.4 mm. Dengan arsitektur, power, dan memory yang optimal
modul ini sangat cocok untuk device yang menggunakan battery sebagai sumber
daya dan space yang terbatas. Modul ini memiliki 50 kanal positioning engine akan
mempercepat Time-To-First-Fix (TTFF) kurang dari 1 detik.

Berikut adalah spesifikasi dari modul GPS Ublox Neo 6M:

Tabel 2. 2 Spesifikasi GPS Ublox Neo 6M

Dimensi 22mmX30mm
Tinggi 13mm
Diameter lubang 3mm
Berat 12g
Soket Antena IPEX
Protokol Keluaran NMEA

Gambar 2. 2 Modul GPS Ublox Neo 6M


(Sumber : https://twinschip.com/GPS%20Module%20NEO-6M)

2.7 Modul GSM SIM 900A


SIM900A adalah Quad-band GSM / GPRS yang lengkap dalam modul SMT
yang dapat tertanam dalam aplikasi pengguna. SIM900 memberikan kinerja GSM /

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


17

GPRS 850/900/1800 / 1900MHz untuk pengiriman suara, SMS, Data, dan Faks dan
memiliki bentuk yang kecil dan konsumsi daya rendah.

Berikut adalah spesifikasi dari modul GSM SIM 900:

Tabel 2. 3 Spesifikasi GSM SIM 900

Nilai tegangan operasi 5V DC


Konsumsi daya 1.5mA
Dual-band 900/1800 MHz
Sirkuit kartu SIM Flip slot SIM
Stasiun seluler GPRS
Ukuran 24 x 24 x 3 mm
Berat 26g
Lubang perlengkapan 4
Ukuran lubang perlengkapan 3.5mm

Gambar 2. 3 Modul SIM 900

(Sumber : http://qqtrading.com.my/gsm-2g-sim900a-gsm-module-5v-sma-antenna)

2.8 Proximity Switch


Sensor proximity merupakan suatu sensor atau saklar yang mendeteksi
adanya target (jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik, sensor jenis ini

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


18

biasanya terdiri dari alat elektonis solid-state yang terbungkus rapat untuk
melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan.
Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang
dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Prinsip
kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu lingkungan
medan frekuensi tinggi.
Proximity swich adalah sensor atau saklar otomatis yang mendeteksi logam
berdasarkan jarak yang diperolehnya, sensor ini mendeteksi object yang cukup dekat
dengan satuan mili meter, umumnya sensor ini mempunyai jarak deteksi yang
bermacam-macam seperti 5,7,10,12, dan 20 mm tergantung dari jenis sensor yang
digunakan. Sensor ini mempunyai tegangan antara 10-30 Vdc atau ada juga yang
menggunakan tegangan AC 100-200Vac.

2.6.1 Jenis-jenis sensor proximity


1. Induktif yaitu memakai 2 lempeng dengan 1 bagian lempeng pembuat medan
dari sistem induksi. Bila objek mendekat maka medan akan dipantulkan dan
menghasilkan induktansi tertentu sesuai jaraknya. Objek yang dideteksi
umumnya dari metal dan repon frekuensi switch umumnya tinggi.
2. Kapasitif yaitu memakai sistem 2 lempeng dan dialiri suatu frekuensi. Bila
obyek mendekat diantara lempeng tersebut maka akan timbul kapasitansi
dengan nilai sesuai jarak obyek. Obyek yang dapat dideteksi bisa dari metal
atau nonmetal seperti cairan, tepung dan plastik. Respon frekuensi swtch ini
rendah tetapi stabilitas switching tinggi. Ketika akan memasang, faktor
lingkungan juga ditentukan. Harga jenis ini lebih mahal dan jarak sensingnya
bisa diatur.
Magnetik yaitu memakai magnet permanen sebagai pemancar medan
magnet. Obyek yang mendekat akan memantulkan medan magnet ke keping
berikutnya. Switch yang digunakan dalam pneumatic cylinder adalah
permanent magnet. Magnet tersebut digunakan untuk pengukuran posisi tetap
dalam cylinder.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


19

2.9 Modul Bluetooth HC-05


Bluetooth HC-05 adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port
Protocol) yang mudah di gunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang
mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi Bluetooth
V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio
berfrekuensi 2,4 GHz. Dalam penggunaanya HC-05 dapat beroperasi tanpa
menggunakan driver khusus. Jarak sinyal dari HC-05 adalah 30 meter, dengan
kondisi tanpa halangan (Pratama, 2014)
Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus memenuhi dua kondisi
berikut:
1. Komunikasi harus antara master dan slave
2. Password harus benar (saat melakukan pairing)
Modul Bluetooth HC-05 terdiri dari 6 pin konektor, yang setiap pin konektor
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk gambar modul Bluetooth dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

Gambar 2. 4 Modul Bluetooth HC-05


(Sumber : https://components101.com/wireless/hc-05-bluetooth-module)

Modul Bluetooth HC-05 dengan supply tegangan sebesar 3,3 V ke pin 12


modul bluetooth sebagai VCC. Pin 1 pada modul bluetooth sebagai transmitter.
Kemudian pin 2 pada bluetooth sebagai receiver. Berikut merupakan Bluetooth-to
Serial-Module HC-05 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


20

Gambar 2. 5 Serial-Module HC-05

Konfigurasi pin modul Bluetooth HC-05 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. 4 Penjelasan pin modul Bluetooth HC-05


No Nomor Pin Nama Fungsi
1 Pin 1 Key -
2 Pin 2 VCC Sumber tegangan 5V
3 Pin 3 GND Ground tegangan
4 Pin 4 TXD Mengirim data
5 Pin 5 RXD Menerima data
6 Pin 6 STATE -

Module Bluetooth HC-05 merupakan module bluetooth yang bisa menjadi


slave ataupun master hal ini dibuktikan dengan bisa memberikan notifikasi untuk
melakukan pairing keperangkat lain, maupun perangkat lain tersebut yang
melakukan pairing ke module bluetooth CH-05. Untuk mengeset perangkat bluetooth
dibutuhkan perintah-perintah AT Command yang mana perintah AT Command
tersebut akan di respon oleh perangkat bluetooth jika modul bluetooth tidak dalam
keadaan terkoneksi dengan perangkat lain.

2.10 Definisi Prototipe


Menurut Houde dan Hill dalam bukunya (2014) “What do Prototypes
Prototypes?” terbitan USA: Apple Computer.Inc Prototyping merupakan salah satu
metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


21

Prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses
pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefiinisikan secara
umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja
yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan.

Untuk mengatasi ketidaksesuaian antara pelanggan dan pengembang, maka


dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan
mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak
mengesampingkan segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses dalam
menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem
yang sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Prototyping merupakan pendekatan iteratif dalam pengembangan sistem


yang dibuat. Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah untuk
memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan
menghemat waktu, meningkatkan pengedalian, mendorong pertumbuhan,
meningkatkan produktifitas serta profitabilitas organisasi. Dalam beberapa tahun
terakhir ini, peningkatan produktifitas organisasi ini dibantu dengan berkembangnya
teknologi komputer baik hardware maupun software-nya.

Istilah prototyping dalam hubungannya dengan pengembangan software


sistem informasi lebih merupakan suatu proses bukan prototipe sebagai suatu produk
(Pressman, 2010).

Gambar 2. 6 Paradigma Prototyping


(Sumber : Pressman, 2010)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


22

2.10.1 Karakteristik Metode Prototyping


Empat langkah yang menjadi karakteristik metode prototyping masih
menurut Houde dan Hill (2014) dalam bukunya “What do Prototypes
Prototypes?” terbitan USA : Apple Computer,Inc yaitu :
1. Pemilahan fungsi harus mengacu pada fungsi yang ditampilkan oleh
prototyping. Pemilahan dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang
relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan.
2. Penyusunan sistem informasi bertujuan untuk memenuhi permintaan akan
tersedianya prototipe.
3. Evaluasi.
4. Penggunaan Selanjutnya.

2.10.2 Jenis-Jenis Prototyping


Berikut adalah jenis-jenis dari Prototyping (Houde dan Hill, 2004):

1. Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji kelayakan dari


teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun.
2. Requirement prototyping – digunakan untuk mengetahui kebutuhan
aktivitas bisnis user.
3. Desain prototyping – digunakan untuk mendorong perancangan sistem
informasi yang akan digunakan.
4. Implementation prototyping – merupakan lanjutan dari rancangan protipe,
dimana prototipe ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang
akan digunakan.

2.10.3 Keunggulan dan Kelemahan Metode Prototyping


Segala sesuatu memiliki keunggulan dan kelemahan, begitu pula
dengan metode prototyping yang memiliki keunggulan dan kelemahan, berikut
penjelasannya (Houde & Hill, 2014)
A. Keunggulan
1. End user dapat berpartisipasi aktif.
2. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


23

3. Mempersingkat waktu pengembangan sistem informasi.


B. Kelemahan
1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
3. Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
4. Prototipe yang dihasilkan tidak selamanya mudah diubah.

2.11 Teknologi Mobile

2.11.1 Mobile application


Menurut Mobile Marketing Association (2008) mobile application
adalah perangkat lunak yang berjalan pada perangkat mobile seperti
smartphone atau tablet PC. Mobile Application juga dikenal sebagai aplikasi
yang dapat diunduh dan memiliki fungsi tertentu sehingga menambah
fungsionalitas dari perangkat mobile itu sendiri. Untuk mendapatkan mobile
application yang diinginkan, user dapat mengunduhnya melalui situs tertentu
sesuai dengan sistem operasi yang dimiliki. Google Play dan iTunes
merupakan beberapa contoh dari situs yang menyediakan beragam aplikasi
bagi pengguna Android dan iOS untuk mengunduh aplikasi yang diinginkan.

2.11.2 Smartphone
Smartphone adalah telepon yang memiliki keyboard QWERTY, baik
itu keyboard fisik ataupun layar sentuh, dan memiliki layar yang lebih besar
dengan resolusi yang lebih tinggi serta memiliki kemampuan device yang lebih
banyak. Layaknya sebuah komputer, smartphone juga memiliki sistem operasi
untuk dapat menjalankannya. Berbagai contoh sistem operasi yang ada pada
smartphone saat ini yaitu Symbian, RIM Blackberry, iOS, Windows Phone dan
Android (Allen, Graupera, & Lundrigan, 2010)

2.12 Blackbox Testing

Pengujian black-box, juga disebut pengujian perilaku atau behavioral


testing, berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


24

box berusaha untuk menemukan kesalahan pada beberapa kategori berikut: (1)
fungsi-fungsi yang salah atau hilang, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan
dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) kesalahan pada performa
atau behavior, dan (5) kesalahan pada inisialisasi dan terminasi. (Pressman,
2010)
2.13 Metode Pengumpulan data

2.13.1 Studi pustaka


Studi pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang
ada saat ini. Studi pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus
mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisis. Identifikasi
kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan
penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan
tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya. (Sudaryono, Gaguk,
& Wardani, 2011)(Sudaryono et al., 2011)

2.13.2 Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke obyek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Obyek dari
penelitian adalah perilaku, tindakan manusia, fenomena, dan proses kerja.
(Sudaryono, 2011). Menurut Cartwright, CA & Cartwright, GP, dalam
bukunya Developing Observation Skill.
Mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan
mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan
tertentu. Sedangkan tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan
perilaku objek serta memahaminya atau bisa juga hanya ingin mengetahui
frekuensi suatu kejadian.
Dari sini bisa difahami bahwa inti dari observasi adalah adanya perilaku
yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat
berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat
dihitung dan dapat dihitung.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


25

2.13.3 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai evaluasi sistem telah
diimplementasikan dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengajukan


pertanyaan-pertanyaan terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman
wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengevaluasi
kinerja sistem yang telah diimplementasikan.
Wawancara merupakan suatu kegiatan yang dilakukan langsung oleh
peneliti dan mengharuskan antara peneliti serta narasumber bertatap muka
sehingga dapat melakukan tanya jawab secara langsung dengan menggunakan
pedoman wawancara. Sugiyono (2010:194).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


26

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pembahasan pada bab ini yaitu proses pengumpulan data dengan


menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, kuisioner, studi pustaka
dan studi literatur. Setelah mendapatkan data yang diperlukan, selanjutnya proses
penelitian dengan menggunakan metode pengembangan sistem yaitu prototipe.
Tahapan berikutnya yaitu menentukan tujuan dari keseluruhan alat yang akan dibuat
berdasarkan latar belakang yang ada, dan mengidentifikasi apa saja yang akan
dibutuhkan. Selanjutnya melakukan pemodelan berupa fungsi-fungsi apa saja yang
akan berjalan yang nantinya diwujudkan dalam sebuah alat berupa prototipe. Langkah
setelah itu penulis akan melakukan pengujian terhadap prototipe yang hasilnya akan
digunakan untuk dievaluasi.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data


yang terkait dengan peneltian atau proses analisis seperti dasar teori, metodologi
penulisan, metodologi proses, dan acuan penelitian sejenis. Dalam penelitian ini,
metode pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, kuesioner, studi pustaka,
dan studi literatur.

3.1.1 Data Primer

3.1.1.1 Studi Lapangan

a. Observasi
Pada tahap observasi ini peneliti melakukan pengamatan terhadap sistem
keamanan pada kendaraan bermotor, mengamati mekanisme kerja sistem
keamanan pada motor secara langsung.

26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27

Hal ini diperlukan agar dapat melakukan analisis dari data-data tingkat
keamanan motor untuk membuat alat yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
sepeda motor.

b. Wawancara
Wawancara tertutup secara langsung dilakukan sebelum dan sesudah
pengembangan sistem dengan narasumber mekanik motor dan pengguna
kendaraan bermotor yang telah menggunakan alat penelitian pada sepeda
motornya. Wawancara pertama dilakukan sebelum pengembangan sistem
dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan mekanik dan juga pengguna
sepeda motor secara lebih objektif untuk menarik generalisasi kesimpulan
mengenai fungsi apa saja yang dibutuhkan pengguna kendaraan, terutama
dalam hal kendala untuk tingkat keamanan sepeda motor. Wawancara kedua
dilakukan sesudah pengembangan sistem selesai melewati uji coba dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembuatan sistem ini.
Secara detail, hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran.

c. Studi Literartur
Dalam melakukan penelitian, digunakan perbandingan skripsi dan juga sebuah
produk. Berikut adalah hasil dari perbandingan beberapa literatur yang
digunakan peneliti dalam mengembangkan sistem.

Penulis melakukan perbandingan antara penelitian yang sudah pernah


dilakukan. berikut adalah hasil dari perbandingan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


28

Tabel 3. 1 Studi literature

No Judul Kelebihan Kekurangan Hasil


Jurnal
1 Smart 1. Mampu 1. Tidak ada Sistem jadwal
Vehicle memberikan tampilan waktu kedatangan
Tracking informasi nyata dari lokasi kendaraan
Using GPS mengenai status untuk kendaraan
(2017) kendaraan dan juga tidak
seperti ada aplikasi
kecepatan, jarak berbasis mobile
tempuh untuk pelacakan
kendaraan kendaraan
2 Implementa 1. Mampu 1. Belum dapat Sistem Aplikasi
tion Of mendektesi melakukan Android untuk
Accelerom getaran dengan penguncian pada memonitoring dan
eter Sensor
mengunakan kendaraan. notifikasi
and GPS
sensor 2. GPS belum kendaraan
Module For
accelerometer bekerja secara real
Smart Bike
2. Mampu time
Design
memonitoring
(2017)
dan memberikan
peringatan
berupa bunyi
buzzer
3 Two 1. Mampu 1. Belum dapat Sistem monitoring
Wheeler
memonitor melakukan dan notifikasi pada
Security
System kendaraan penguncian sepeda
(2017)
2. Mampu pada kendaraan.
memberikan
peringatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


29

berupa bunyi 2. Belum


buzzer menggunakan
aplikasi mobile
4 Sistem 1. Relay dapat 1. Belum adanya Sistem pengaman
Pengaman mengendalikan media penghubung sepeda motor
Sepeda sirkuit tegangan jarak jauh misalnya dengan
Motor tinggi dengan GSM Shield. memutuskan
Dengan menggunakan sumber teganggan
2. Belum adanya
Arduino bantuan signal
fitur monitoring via
Berbasis tegangan
GPS.
Android rendah.
(2018)
2. DC Stepdown
membantu
menurunkan
voltage
sehingga
komponen tidak
mudah
korsleting atau
kelebihan
tegangan.

3. Sensor SW-420
bekerja dengan
baik dan dapat
diatur tingkat
sensitifitasnya
menggunakan
potensiometer

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


30

yang terdapat
pada module.

4. Bluetooth
module arduino
akan bekerja
lebih baik
apabila jarak
kurang dari 10
meter.

5 Sistem 1. Sistem 1. Belum Sistem Notifikasi


Notifikasi notifikasi dilengkapi kecelakaan pada
Kecelakaa kecelakaan dengan antena sepeda motor
n Pada dengan sensor GPS
Sepeda kemiringan
Motor
Berbasis
(2016)

3.1.2 Data Sekunder

3.1.2.1 Studi Pustaka dan Literatur

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dicari


referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian
referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui
internet. Setelah mendapatkan referensi yang relevan tersebut, kemudian dipilih
berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelititan ini. Adapun informasi
yang didapat digunakan dalam penyususan landasan teori, metodologi penelitian
serta pengembangan sistem secara langsung. Referensi yang dijadikan acuan
dapat dilihat di daftar pustaka.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


31

Studi literatur sejenis merupakan kegiatan mencari literatur yang


mempunyai persamaan atau keterkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan berupa penulisan skripsi dan juga produk, yang kemudian
dibandingkan sehingga penelitian ini dapat menjadi pelengkap dari penelitian
yang sudah dilakukan sebelumnya yang di jadikan referensi sebagai acuan yang
dapat dilihat di daftar pustaka.

3.2 Metode Pengembangan Sistem


Dalam pengembangan sistem ini, digunakan metodologi pengembangan sistem
dengan metode Prototyping. Ada 5 tahapan prototyping yang digunakan dalam metode
prototyping (Pressman, 2010) yaitu:

1) Tahap Komunikasi
2) Tahap Pengumpulan Kebutuhan
3) Tahap Membangun Sistem
4) Tahap Mengkodekan Sistem
5) Tahap Menguji Sistem

3.2.1 Prototipe
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode prototipe untuk membuat
sistem ini menggunakan Arduino Uno. Alasan penulis menggunakan metode ini
karena sangat cocok dalam pengembangan sebuah alat.
Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pengguna terhadap
perangkat lunak yang akan dibuat.
Kemudian dibuatlah program ptototipe agar pengguna lebih terbayang
dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan
program yang belum sempurna. Program ini biasanya menyediakan tampilan
dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak
yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pengguna sampai ditemukan
spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pengguna (Rosa, 2013).
Menurut Roger S. Pressman (2013) tahapan pembangunan sistem dengan
menggunakan metode prototipe adalah komunikasi (communication) yaitu

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


32

bertujuan menentukan tujuan dari keseluruhan perangkat lalu mengidentifikasi


persyaratan (quick plan) apa saja yang dibutuhkan. Selanjutnya pembuatan model
(modelling quick design) untuk prototipe yang akan dibangun (construction of
prototype) dan dilanjutkan dengan proses evaluasi (deployment delivery and
feedback). Berikut ini merupakan penjelasan lengkap tahapan yang penulis lakukan
berdasarkan penjelasan diatas.

3.2.1.1 Komunikasi
Paradigma prototyping dimulai dengan adanya komunikasi antara aktor
yang akan menggunakan sistem tersebut untuk menentukan sasaran hasil
keseluruhan dari perangkat lunak/sistem, mengidentifikasi kebutuhan dan
lingkungan dimana sistem tersebut akan digunakan.
Pada tahapan ini komunikasi yang dilakukan adalah dengan mencari
informasi terkait, melalui referensi buku, skripsi dan jurnal tentang kendala
yang dialami oleh pengguna sepeda motor dalam mengamankan kendaraan,
kemudian mendiskusikannya dengan pakar atau ahli dibidang penelitian
penulis (diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing skripsi dan mekanik
mesin) untuk menganalisis masalah lebih lanjut dan menyimpulkan sebuah
solusi yang telah teruji serta manfaat untuk penelitian selanjutnya.

3.2.1.2 Pengumpulan Kebutuhan


Prototyping dimulai dengan pengumpulan persyaratan perancangan
untuk menentukan tujuan keseluruhan dari sistem dan alat, mengidentifikasi
persyaratan apapun yang diketahui serta menetukan area garis besar yang mana
menjadi point terpenting. Desain berfokus pada representasi dari aspek-aspek
perangkat lunak yang akan dilihat oleh pelanggan atau pengguna (misalnya,
pendekatan input dan format output) (Presman, 2010).
Pada tahapan pengumpulan kebutuhan ini, dilakukan observasi,
pengumpulan data kuesioner terhadap pihak terkait, studi pustaka dan
literatur. Dari hasil pengumpulan data tersebut, penulis mendapatkan data
mengenai kendala, komponen, tools, teori yang akan digunakan, data
mengenai desain dan proses pembuatan alat dan sistem. Tahap pengumpulan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


33

kebutuhan ini akan terus berjalan selama masih membangun prototipe sampai
dengan tahap pengujian alatnya.

3.2.1.3 Membangun Sistem


Dalam tahap membangun Sistem ini, difokuskan kepada pembuatan
flowchart untuk sistem monitoring, notifikasi dan tracking GPS berbasis
mobile secara keselurahan, yang kemudian flowchart dibagi lebih spesifik lagi
terhadap fungsi-fungsi yang dapat digunakan dalam sistem, secara garis besar
dimulai dari sensor proximity akan mendeteksi motor dalam kondisi kemudi
yang sudah berubah posisi.
Kemudian sensor akan mengirim data ke mikrokontroller Arduino Uno
untuk mengambil data berupa titik koordinat yang diambil dari GPS Ublox Neo
6M yang secara realtime titik koordinat tersebut selalu berubah-ubah sesuai
dengan dimana posisi motor berada. Selanjutnya titik koordinat tersebut diubah
kedalam bentuk link pada Arduino Uno kemudian di kirim oleh GSM SIM
900A yang melekat di mikrokontroller Arduino Uno dalam bentuk SMS.
Selanjutnya pada smartphone pengguna langsung dapat dilihat lokasi
kendaraan pengguna berada.

3.2.1.4 Tahap Mengkodekan Sistem


Dalam perancangan perangkat lunak, arduino menggunakan perangkat
lunak sendiri yang sudah disediakan di website resmi arduino. Bahasa yang
digunakan dalam perancangan lunak adalah bahasa C/C++ dengan beberapa
library tambahan Rangkaian alat Jaringan Selular Smartphone untuk
perancangan sistem notifikasi pencurian pada sepeda motor berbasis arduino.
Pada saat alat dalam kondisi menyala, alat akan melakukan proses
inisialisasi bagian-bagian pada rangkaian alat mulai dari inisialisasi header,
deklarasi variabel, port yang digunakan, serta fungsi-fungsi lainnya.
Ketika alat mulai berjalan maka sensor akan bekerja secara otomatis, dan
pada saat sensor mendeteksi perubahan posisi kemudi motor, maka sensor
proxcimity akan memicu Arduino Uno untuk mengambil data berupa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


34

longatitude dan latitude dari GPS Ublox Neo 6M yang terhubung dengan
Arduino Uno.
Selanjutnya Arduino UNO akan merubah data longatitude dan latitude
kedalam bentuk link yang selanjutnya akan dikirim kepada pengguna
menggunakan GSM SIM 900A yang terhubung dengan Arduino Uno. Setelah
pesan terkirim ke smartphone pengguna, maka pengguna secara langsung bisa
melihat dimana posisi kecelakaan dengan bantuan Google maps. Untuk
memperjelas, berikut ditampilkan flowchart perancangan sistem secara umum
bagaimana alat dari sistem ini bisa mengirim pesan notifikasi pencurian beserta
titik koordinat lokasi kendaraan terjadi kepada pengguna. Selama sensor tidak
mendeteksi perubahan posisi kemudi motor yang telah di tentukan sebelumnya
maka proses akan terus berulang di pengecekan sensor sampai sensor
mendapatkan kondisi perubahan posisi kemudi yang telah ditentukan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


35

Stop

Gambar 3.1 Flowchart Notification and GPS

Selain itu juga dilakukan pemograman untuk mengoprasikan kunci


solenoid dengan bantuan sensor bluetooth yang mampu memberikan sebuah
perintah kunci dan buka menggunakan sistem interface android yang kemudian
sensor tersebut akan mengirim perintah ke mikrokontroler Arduino Uno. Kunci
solenoid ini berfungsi untuk mengunci atau membuka pengaman disk cakram
motor.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


36

Gambar 3.2 Flowchart Lock Disk Brake

Selanjutnya tahap pembuatan interface, tahap ini menggunakan Andorid


Studio dengan menggunakan XML, Javascript dan juga Java, kemudian
aplikasi di tes tampilannya ke smartphone melalui usb debugging atau
langsung di jalankan pada smartphone android.

3.2.1.5 Pengujian Sistem


Pada tahap ini dilakukan pengujian dengan cara black box testing yang
bertujuan untuk mengetahui fungsionalitas sistem ataupun alat, dilakukan
pengujian masing-masing modul berikut integrasi keseluruhan unit program
guna mengetahui apakah modul-modul tersebut bekerja sesuai dengan
tugasnya. Selanjutnya tahap menggunakan alat, ini merupakan tahap
pembuktian atau implementasi langsung pada motor yang akan menjadi objek
pengujian, untuk mengetahui tercapainya tujuan utama pembuatan sistem.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


37

3.3 Alur Penelitian

Pengembangan sistem monitoring dan pengaman motor dengan remote cerdas


disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan
dalam melakukan penelitian. Adapun alur atau kerangka penelitian yang dilakukan,
dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Kerangka Berfikir

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


38

3.4 Rancangan Pengujian

Pengembangan sistem monitoring dan pengaman motor dengan remote cerdas


disusun melalui beberapa tahap pengujian yang harus dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan pada sistem, pengujian yang dilakukan adalah
pengujian monitoring dan pengaman.
Sistem di uji coba pada jenis motor skuter matic dan cub.
1. Pengujian monitoring :
a) Delay notifikasi saat diterima oleh pengguna.

2. Pengujian keamanan :
a) Jarak sensor yang digunakan pada sistem.
b) Uji coba versi android yang digunakan pada aplikasi.
c) Pengujian aplikasi mobile dengan black box.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB IV
ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
SISTEM

Bab ini akan membahas secara detail dan terperinci mengenai analisis dan
perancangan sistem, implementasi dan juga pengujian alat monitoring dan pengaman
dengan remote cerdas berbasis android dengan mikrokontroler Arduino Uno.

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode prototipe yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Isi dari bab ini yaitu akan
menguraikan tahap pengembangan alat prototipe diantaranya adalah:

1) Tahap Komunikasi
2) Tahap Pengumpulan Kebutuhan
3) Tahap Membangun Sistem
4) Tahap Mengkodekan Sistem
5) Tahap Menguji Sistem
Berikut penjelasan detail tahap pengembangan pada penelitian ini.

4.1 Tahap Komunikasi


Tahapan pertama dalam prototipe menurut Pressman (2010) adalah komunikasi,
tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan tujuan secara keseluruhan alat yang akan
dibangun. Pada tahapan ini penulis juga melakukan studi kepustakaan dan pencarian
jurnal-jurnal yang terkait, hal ini sangat dibutuhkan agar penulis mendapatkan
informasi-informasi terkini tentang permasalahan yang ada.

Pada tahap komunikasi ini, dilakukan diskusi langsung dengan dosen


pembimbing beserta beberapa mekanik sepeda motor untuk mengetahui gambaran
sistem yang diperlukan, untuk selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan dalam
membangun sistem yang dibutuhkan. Selain itu dilakukan juga pencarian literatur
yang akan dijadikan acuan dalam membangun sistem serta bahan diskusi dan tahapan
dalam menyelesaikan penelitian.

39
40

Dari beberapa literatur yang didapat, dapat diketahui bahwa penggunaan


mikrokontroler atau komputer mini sudah biasa dan cocok, salah satunya pemanfaatan
dalam sistem keamanan sepeda motor. Tabel 4.1 menjelaskan hasil studi litelatur yang
digunakan dalam penelitian ini.

Table 4.1 Hasil studi literatur

No Judul Jurnal Penulis Tahun Ide


1 Smart Prof. S.V.Vanmore 2017 Sistem jadwal kedatangan
Vehicle Miss. Nilam Jadhav kendaraan dengan GPS
Tracking Miss. Sai Nichal untuk mengetahui lokasi
Using GPS Miss. Madhuri Patil kendaaraan secara real-time
Miss. Amruta Patil
2 Implementatio Faisal Alfaeru Aries 2017 Sistem Aplikasi Android
n Of Boedi Setiawan dengan GPS untuk melacak
Accelerometer Nachrowi kendaraan dan sistem GSM
Sensor and
Rachmat Hidayat S. untuk memberikan
GPS Module
notifikasi.
For Smart Bike
Design
3 Two Wheeler Shweta K.Narkhede 2017 Sistem monitoring dan
Security
Bharat P. Tanwani notifikasi pada kendaraan
System
Vivek P. Borse beruba bunyi buzzer
Asst. Professor
Ishwar S. Jadhav
Mr. Milind D.
Dhanke
4 Sistem 2018 Sistem pengaman sepeda
Pengaman Dony Kurnia Aji
motor dengan memutuskan
Sepeda Motor
Dengan sumber teganggan
Arduino
Berbasis
Android

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


41

5 Sistem Abd. Hafidz. S 2016 Sistem Notifikasi


Notifikasi
kecelakaan pada sepeda
Kecelakaan
Pada Sepeda motor
Motor
Berbasis

Berdasarkan tabel 4.1 diatas yang berkaitan dengan sistem dalam membantu
monitoring, yang mana masing-masing litelatur menggunakan sistem yang sama yaitu
GPS dan GSM.

Dalam penelitian ini digunakan rangkaian sistem GPS, GSM dan mikrokontroler
Arduino Uno atau komputer mini yang berfungsi sebagai otak pemrosesan perintah
serta modul Bluetooth untuk komunikasi antar alat dan smartphone. Jika dibandingkan
dengan litelatur diatas, penggunaan Arduino Uno belum lebih praktis dan menyeluruh,
baik dalam segi pemograman, ataupun fleksibilitas dalam menghubungkan ke
hardware lainnya.

4.1.1 Fungsi penting yang membedakan dari penelitian sebelumnya


1. Sistem monitoring
a. Sistem GPS mampu bekerja secara real time.
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan lokasi kendaraan
kapan saja sehingga pengguna bisa memonitoring kendaraan tanpa batasan
waktu, telah di uji coba pada tabel 5.1.
b. Sistem mampu bekerja dimanapun selama mempunyai signal untuk
mengirim notifikasi.
Sistem dapat mengirimkan notifikasi titik koordinat kendaraan ke pengguna
saat kendaraan bergerak ataupun berpindah tempat, telah di uji coba pada
tabel 5.1.

2. Sistem keamanan
a. Sistem mampu mengirimkan notifikasi kebanyak pengguna yang telah
terdaftar dalam sistem.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


42

Sistem dapat memberikan notifikasi titik koordinat kendaraan lebih dari satu
pengguna secara bersamaan dalam satu waktu, telah di uji coba pada tabel
5.1.
b. Sistem dapat membagikan notifikasi ke banyak media sosial yang pengguna
inginkan.

4.2 Tahap Pengumpulan Kebutuhan


Tahapan awal dalam metode prototipe adalah komunikasi, tahapan ini bertujuan
untuk mendapatkan tujuan secara keseluruhan alat yang akan dibangun. Pada tahap
ini, dijelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan sistem, yang meliputi mendefinisikan
ruang lingkup, analisis kebutuhan pada software maupun hardware, dan juga analisis
sistem berjalan dan usulan.

4.2.1 Mendefinisikan Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah orang yang memiliki kendaraan
bermotor dengan pengembangan sistem monitoring, sistem yang dapat bekerja
secara jarak jauh dalam pemberian notifikasi secara otomatis, juga melihat lokasi
terakhir kendaraan dalam bentuk gambar via google maps.
Selain itu dideskripsikan juga fungsi apa saja yang mungkin dapat
mendukung pengguna yang memiliki kendaraan bermotor untuk menggunakan
sistem monitoring. Pengembangan dilakukan berdasarkan pada hasil kuesioner
yang telah dikumpulkan, dengan melibatkan narasumber dan pengguna yang
memiliki kendaraan bermotor.

4.2.2 Analisis Sistem Berjalan


Berdasarkan hasil observasi, kuesioner dan studi literatur yang dilakukan,
dapat diketahui bahwa hampir semua sistem yang berjalan saat ini masih
menggunakan tenaga manusia secara langsung dalam memonitoring kendaraan.

Sistem ini merupakan sistem yang sebenarnya sangat bergantung pada


ketersediaan tenaga manusia dalam mengoprasikan alat, karena jika tenaga manusia
tidak tersedia dengan berbagai alasan, maka sistem tidak dapat berjalan
sebagaimana semestinya.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


43

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, maka sistem yang sudah berjalan
selama ini pada aktifitas pengamanan sepeda motor dapat digambarkan pada
gambar 4.1.

Gambar 4.1 Sistem berjalan

4.2.3 Desain Sistem Usulan


Pada penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan bahwa pengguna sepeda
motor merasa kurangnya sistem keamanan pada sepeda motor mereka yang telah
disediakan oleh pabrik. Sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut
diusulkan sebuah sistem monitoring dan pengaman dengan remote cerdas berbasis
android dengan menggunakan sensor proximity induktive. Berikut adalah usulan
sistem dapat dilihat pada gambar 4.2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


44

Gambar 4. 2 Sistem Usulan

Gambar 4.2 menunjukan aktifitas pengguna ketika melakukan


pengamanan sepeda motor menggunakan sistem monitoring dan
pengaman dengan remote cerdas. Sepeda motor yang telah menggunakan
sistem tersebut akan aktif saat sensor proximity mengidentifikasi
perubahan posisi kemudi pada saat diparkir dan mengirim pada GPS Ublox
Neo 6M kemudian pada Arduino. GSM SIM 900A digunakan untuk
mengirimkan notifikasi kepada smartphone pengguna, data yang dikirim
dalam bentuk link berupa SMS yang dapat terhubung dengan Google Maps
secara otomatis. Pengguna bisa mengaktifkan fitur disk lock melalui
smartphonenya dengan bantuan sensor bluetooth HC-05 untuk
menghubungkannya ke Arduino dan Solenoid lock.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


45

Gambar 4. 3 Skema komponen daya

Gambar 4.3 merupakan skematik daya pada sistem monitoring dan


pengaman dengan remote cerdas, accu digunakan sebagai daya untuk
mengaktifkan semua komponen yang ada pada sistem. Relay 1 chanel
digunakan untuk menstabilkan daya yang diberikan accu agar tidak terjadi
kelebihan daya pada komponen lain termasuk arduino uno.

Gambar 4. 4 Skema komponen sensor

Pada gambar 4.4 merupakan skematik sensor proximity indutive


yang terpasang pada kemudi sepeda motor akan aktif apabila terjadi
perubahan posisi kemudi, kemudian akan mengirim sinyal satu arah pada
Arduino uno untuk nantinya akan di berikan kepada komponen GPS dan
GSM.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


46

Gambar 4. 5 Skema komponen GPS-GSM

Pada gambar 4.5 adalah skema lanjutan dari gambar 4.4, sinyal
yang dikirim oleh sensor proximity induktive kemudian diterima oleh
modul GPS Ublox Neo 6M yang sebelumnya di melewati Arduino uno.
GPS Ublox Neo 6M berfungsi untuk menentukan titik koordinat dengan
bantuan satelit, kemudian titik koordinat tersebut di hubungkan ke modul
GSM SIM 900A yang nantinya akan dikirim kepada smartphone pengguna
dalam bentuk SMS gateway.

Gambar 4. 6 Skema komponen notifikasi

Gambar 4.6 menjelaskan notifikasi yang dikirim oleh modul GSM


SIM 900A ke smartphone pengguna dalam bentuk link yang terhubung
dengan google maps yang akan menampilkan posisi sepeda motor
pengguna yang telah terpasang sistem monitoring dan pengaman dengan
remote cerdas.

Gambar 4. 7 Skema komponen pengunci

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


47

Gambar 4.7 menjelaskan skema pengunci disk brake yang di


kendalikan melalui smartphone pengguna menggunakan aplikasi
smartloc’k. Modul bluetooth HC-05 digunakan sebagai penghubung
antara smartphone dan solenoid lock.

4.2.4 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras


Dalam pembuatan sistem monitoring dan pengaman dengan remote
cerdas berbasis andorid dengan mikrokontroler Arduino uno ini,
dibutuhkan beberapa perangkat keras atau hardware baik berupa
mikrokomputer dan komponen elektronik lainnya. Pemilihan spesifikasi
hardware menjadi sangat penting agar sistem dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tabel 4.2 menerangkan daftar
kebutuhan perangkat keras dibutuhkan:

Tabel 4. 2 Kebutuhan perangkat keras

No. Komponen Jumlah Kegunaan

1. Arduino Uno 1 Sebagai otak dari sistem yang dapat mengolah


data dan melakukan seluruh proses pada
sistem.
2. GPS Ublox Neo 6M 1 Memberikan posisi keberadaan kendaraan.
3. GSM SIM 900 1 Mengirimkan notifikasi ke smartphone.
4. Modul bluetooth HC- 1 Memungkinkan smartphone
05 untuk dapat terkoneksi dengan Arduino uno
dan solenoid door lock.
5. Solenoid door lock 1 Sebagai alat pengunci disk brake pada sepeda
motor
6. Proximity induktive 1 Sensor yang akan yang akan mendeteksi
perubahan posisi kemudi.
7. Modul relay 1 Sebagai penstabil tegangan dari accu ke
arduino uno.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


48

4.2.5 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak


Selain Hardware yang sudah disebutkan sebelumnya, dibutuhkan
juga Software dan Tools untuk mendukung hardware agar berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Berikut software yang dibutuhkan dalam
pembuatan sistem sistem monitoring dan pengaman dengan remote cerdas
ini agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 4. 3 Analisis Kebutuhan Software dan Tools

No. Nama Kegunaan


Software/Tools
1. Pemrograman Untuk memberikan instruksi-instruksi kepada Arduino
Arduino IDE Uno.

2. Pemrograman Untuk menjalankan script yang dikirim ke relay sebagai


C/C++ switching antara on/off dari relay tersebut.
3. Adobe Premiere Pro Digunakan untuk proses editing video demo.
4. App Inventor Merupakan tools untuk membuat aplikasi pada pada
Android.
5. Photoshop CS6 Memungkinkan penulis untuk melakukan desain atau
rancangan gambar.
6. Visio 2013 Memungkinkan penulis untuk melakukan desain sistem
aplikasi berupa flowchart.

4.3 Tahap Membangun Sistem


Membangun prototipe didefinisikan sebagai perancangan sementara
sistem yang dibuat sebagai tahap awal membuat suatu prototipe sistem
sebelum diubah ke dalam bentuk kode. Pada tahap ini akan dibuat skenario
arsitektur rancangan sistem yang menjadikan perangkat keras yang digunakan
menjadi sebuah kesatuan sistem sehingga rangkaian tersebut dapat di
program pada tahap selanjutnya.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


49

Penulis membuat sebuah flowchart atau alur kerja dari sistem monitoring
dan pengaman motor dengan arsitektur sistem usulan pada gambar 4.8.

Gambar 4. 8 Cara Kerja Sistem

Penjelasan dari hubungan antar komponen adalah sebagai berikut:

1. Arduino Uno 328 merupakan otak dari keseluruhan sistem yang


memberikan perintah logika terhadap keseluruhan komponen, peneliti
menggunakan Arduino Uno karena mudah untuk dimodifikasi dan
diimplementasikan pada komponen lain.
2. Sensor proximity induktive merupakan sensor jarak yang di gunakan
sebagai indikator perubahan posisi kemudi, peneliti menggunakan sensor
proximity induktive karena hanya aktif pada benda jenis logam.
3. Modul GSM SIM 900A berfungsi sebagai mengirim notifikasi ke
smartphone dalam bentuk SMS gateway, peneliti menggunakan modul
GSM SIM 900A karena dapat langsung dihubungkan ke mikrokontroler
serta mampu bekerja pada tegangan 5v.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


50

4. Modul GPS Ublox Neo 6M digunakan sebagai penentu titik koordinat,


peneliti menggunakan GPS Ublox Neo 6M karena bentuk yang kecil
namun melingkupi sistem navigasi, sistem pemetaan medan, penjejak
lokasi. Modul ini juga dapat menyimpan data konfigurasi, GPS processor
pada modul ini dapat memproses hingga 50 kanal sinyal secara cepat
kurang dari 27 detik.
5. Modul bluetooth HC-05 berfungsi sebagai media komunikasi dari solenoid
door lock ke smartphone, peneliti menggunakan modul bluetooth jenis
HC-05 karena mampu mengganti mode master atau slave dan dapat
diakses lebih banyak AT command serta hanya perlu melakukan pairing
sekali dibandingkan dengan modul bluetooth HC-06.
6. Solenoid door lock digunakan sebagai pengunci disk brake pada sepeda
motor, peneliti menggunakan pengunci jenis Solenoid door lock karena
terbuat dari bahan besi sehingga kuat untuk digunakan sebagai pengunci.
7. Aplikasi android berfungsi sebagai kontroler solenoid door lock dan
penentu posisi parkir sepeda motor.

4.3.1 Skematik Sistem Arduino dengan GSM SIM 900A


Dalam perancangan prototipe sistem ini peneliti menggunakan
skematik sistem untuk menggambarkan model sistem yang dibuat. Dalam
skematik ini akan dijelaskan bagaimana mikrokontroler Arduino Uno 328
terhubung dengan GSM SIM 900A untuk mengirimkan notifikasi
pencurian kepada pengguna sehingga akan memberikan posisi terakhir
kendaraan. Berikut adalah bentuk skematik Sistem dari Arduino uno 328
yang terhubung dengan GSM SIM 900A.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


51

Gambar 4. 9 Skematik Arduino dengan GSM SIM 900A

Tabel 4. 4 Pin GSM SIM 900A


No. Pin GSM SIM 900A Wire

1. 5V Arduino 5v

2. GND (–) Arduino pin ground

3. TXD Arduino pin 7

4 RXD Arduino pin 6

4.3.2 Skematik Sistem Arduino dengan GPS Ublox Neo 6M


Dalam skematik ini akan dijelaskan bagaiamana Arduino uno 328
terhubung ke GPS Ublox Neo 6M 2.8 sebagai pengirim sinyal latitude dan
longtitude kemudian hasil output tersebut di kirim kepada pengguna
melalui GSM SIM 900A.

Gambar 4. 10 Skematik Arduino dengan GPS Ublox Neo 6m

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


52

Tabel 4.5 merupakan tabel wiring antara GPS Ublox Neo 6m


dengan Arduino Uno.

Tabel 4. 5 Pin konfigurasi GPS Ublox Neo 6m

No. Pin GPS Ublox Neo 6m Wire

1. VCC Arduino pin 5v

2. GND Arduino pin GND

3. TXD Arduino pin 1

4 RXD Arduino pin 2

4.3.3 Skematik Sistem Arduino dengan Solenoid Door Lock


Dalam skematik ini akan dijelaskan bagaimana Arduino uno 328
terhubung dengan solenoid door lock yang berfungsi sebagai pengunci
disk brake. Berikut adalah skematik sistem Arduino uno 328 yang
terhubung dengan solenoid door lock.

Gambar 4. 11 Skemataik Arduino dengan Solenoid door lock

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


53

Berikut merupakan tabel wiring antara solenoid door lock dengan


Arduino uno 328.

Tabel 4. 6 Pin konfigurasi Solenoid door lock

No. Pin Solenoid Wire

1. VCC Arduino pin 5v

2. GND Arduino pin GND

3. SIG Arduino pin 5

4.3.4 Skematik Sistem Arduino dengan Bluetooth HC-05


Salam skematik ini akan dijelaskan bagaimana Arduino uno 328
terhubung dengan modul koneksi bluetooth HC-05. Gambar 4.10 adalah
bentuk skematik sistem Arduino uno 2560 dengan bluetooth HC-05.

Gambar 4. 12 Sistem arduino dengan Bluetooth HC-05

Tabel 4.6 merupakan tabel wiring antara Bluetooth HC-05


dengan Arduino Uno.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


54

Tabel 4. 7 Pin konfigurasi Bluetooth HC-05

No. Pin HMC 3885 L Wire

1. 5V Arduino pin 5v

2. GND Arduino pin GND

3. TX Arduino pin 18

4. RX Arduino pin 17

4.3.5 Pembangunan Aplikasi Smart Lock

Gambar 4. 13 design interface aplikasi home

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


55

Gambar 4. 14 design interface aplikasi function

Gambar 4. 15 sistem disk lock

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


56

Gambar 4. 16 sistem GPS

4.4 Implementasi Sistem


Tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi sistem, yang merupakan tahap
menterjemahkan desain sistem menjadi sebuah bahasa pemograman. Mengacu kepada
analisis sistem usulan, yang menggunakan beberapa fungsi hardware yang harus
diprogram agar bisa berjalan sebagaimana fungsinya. Berikut ini adalah langkah-
langkah pada pemograman alat.

4.4.1 Pengkodean Arduino


Pada tahap pengkodean arduino digunakan IDE arduino 1.8.5 agar
Arduino dapat menjalankan perintah sesuai dengan keinginan pengguna
sehingga dapat terintegrasi dengan modul-modul pendukung lainnya.

4.4.2 Pengkodean Sensor Proximity Induktif


Berikut merupakan potongan kode untuk sensor proximity induktive.

Sketch int limitSwitch = 13; int state = LOW;

void setup()

{ Serial.begin(9600); pinMode(limitSwitch,INPUT); }

void loop()

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


57

{ int val = digitalRead(limitSwitch);

if( val != state ){ state = val;

Serial.print("Sensor value = ");

if( state == 0 ) Serial.println( "(0) Target Hit!" );

else Serial.println( "(1) None"); }

4.4.3 Pengkodean Modul GSM 900A


Berikut merupakan potongan kode untuk pengerimiman notifikasi
pencurian ke smatphone pengguna.

int debug = 0; // 1=disableDebugMode , 0=enableDebugMode

#include <SoftwareSerial.h>
#include <String.h>

SoftwareSerial gsmSerial(7, 8); // RX, TX

void setup()
{
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);
delay(1000);

gsmSerial.begin(19200); //Connect to SIM900


Serial.begin(9600); //Connect to computer
delay(10000); //10s

powerOn();
sendTextMessage();

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


58

Serial.println("Done, sms should be sent to the number written in the


code.");
digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
delay(1000);
}

void loop()
{

void powerOn()
{
uint8_t answer=0;

while(1)
{
answer = sendATcommand("AT", "OK", 2000); // checks if
the module is started
if( debug == 0 ) Serial.println();
if (answer == 0);
else break;
}
if( debug == 0 ) Serial.println("Succesful ON");
}

void sendTextMessage()
{
gsmSerial.print("AT+CMGF=1\r"); //Because we want to send the
SMS in text mode
delay(500);

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


59

gsmSerial.println("AT + CMGS = \"+6285840059081\"");//send sms


message, be careful need to add a country code before the cellphone
number
delay(500);
gsmSerial.println("Assamualaikum");//the content of the message
delay(500);
gsmSerial.println((char)26);//the ASCII code of the ctrl+z is 26
delay(500);
}

int8_t sendATcommand(char* ATcommand, char* expected_answer,


unsigned int timeout)
{
uint8_t x=0, answer=0;
char response[100];
unsigned long previous;
memset(response, '\0', 100);
delay(500);

while( gsmSerial.available() > 0) gsmSerial.read(); // Clean the


input buffer
gsmSerial.println(ATcommand); // Send the AT command
if( debug == 0 ) Serial.println(ATcommand);

x = 0;
previous = millis();
// this loop waits for the answer
do
{
// if there are data in the UART input buffer, reads it and checks
for the asnwer

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


60

if(gsmSerial.available() != 0)
{
response[x] = gsmSerial.read();
if( debug == 0 ) Serial.write(response[x]);
x++;
// check if the desired answer is in the response of the module
if (strstr(response, expected_answer) != NULL)
{
answer = 1;
if( debug == 0 ) Serial.println();
for( int count = 0; count < x ; count++)
{
if( debug == 0 ) Serial.write(response[count]);
}
}
}
// Waits for the asnwer with time out
}while((answer == 0) && ((millis() - previous) < timeout));
return answer;

4.4.4 Pengkodean Modul GPS Ublox Neo 6M


Berikut merupakan potongan kode untuk penentuan kordinat lokasi
kendaraan.

#include <TinyGPS++.h>

#include <SoftwareSerial.h>

static const int RXPin = 4, TXPin = 3;

static const uint32_t GPSBaud = 9600;

TinyGPSPlus gps;

SoftwareSerial ss(RXPin, TXPin);

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


61

void setup() {

Serial.begin(9600);

ss.begin(GPSBaud);

void loop() {

delay(1000);

while (ss.available()>0)

gps.encode(ss.read());

if(gps.location.isValid()){

double latitude=gps.location.lat();

Serial.print(latitude,6);

Serial.print(F("I"));

Serial.println(gps.location.lng(), 6);

delay (100); }

4.5 Evaluasi Prototipe


Setelah melakukan perancangan, peneliti melakukan evaluasi terhadap
hasil dari rancangan prototipe tersebut. Hasil dari evaluasi penulis rangkum
dalam bentuk tabel 4.8.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


62

Tabel 4. 8 Hasil prototipe

Kebutuhan Hasil Uji


No Hasil Rancangan
Sistem Coba

Sistem ini mempunyai sensor


Proximity Induktif yang mampu
1. Aktifator sistem Berhasil
mendeteksi perubahan posisi
kemudi sepeda motor pengguna

Sistem ini mempunyai modul


Menentukan sensor yang mampu menentukan
2. Berhasil
kordinat lokasi titik koordinat lokasi dengan
bantuan satelit.

Sistem ini menggunakan modul


Mengunci disk
3. Solenoid Door Lock sebagai Berhasil
brake
penguncinya.

Sistem ini mempunyai modul


Memberikan sensor yang mampu mengirimkan
4. Berhasil
notifikasi notifikasi berupa SMS gateway ke
smartphone pengguna

Dari evaluasi rancangan prototipe ini didapatkan hasil berupa


komponen-komponen yang peneliti masukan di dalam rancangan prototipe
ini sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, peneliti dapat
melanjutkan proses ke tahap selanjutnya yaitu tahap mengkodekan sistem.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


63

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Sistem notifikasi dan pengaman motor


Berdasarkan materi yang telah disampaikan pada Bab II tentang sistem
notifikasi dan pengaman motor dengan remote cerdas, sistem ini adalah sistem
keamanan yang mampu memberikan notifikasi posisi kendaraan dan pengunci disk
brake sebagai pengaman motor. Penggunaan smartphone tidak terlepas dari hasil
perkembangan teknologi yang menarik dan bisa diterapkan dalam berbagai
kegiatan manusia. Sistem monitoring dan pengaman motor ini terhubung dengan
smartphone, dimana ketika posisi kemudi mengalami perubahan maka alat akan
mengirimkan notifikasi berupa SMS gateway yang berisi titik koordinat yang
terhubung dengan google maps ke smartphone. Sistem juga dapat menentukan
posisi parkir dan mencatatnya dalam aplikasi serta pengunci disk brake pada sepeda
motor pengguna sebagai pengaman ganda, hal ini berguna untuk menurunkan
tingkat pencurian sepeda motor. Berdasarkan kebutuhan dari penelitian yang
didapatkan dari hasil observasi dan wawancara, kemudian melewati berbagai uji
coba dapat diketahui dan disimpulkan bahwa sistem berhasil mengirimkan
notifikasi ke smartphone dan mengunci disk brake sepeda motor. Berikut adalah
penjelasan dari pengujian/evaluasi terhadap prototipe sistem notifikasi dan
pengaman motor.

5.1.2 Mobile
Mobile Application adalah salah satu fitur yang dihadirkan dalam sistem
monitoring dan pengaman motor, perlu adanya sistem yang mampu mengendalikan
alat secara efektif dan efisien, mudah untuk dibawa kemana-mana tanpa
mengganggu aktivitas pengguna, juga tidak menyita waktu lama.

63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
64

Pada dasarnya penggunaan arduino sebagai alat utama dari sistem yang
dikembangkan, alat ini bertugas untuk memproses semua fungsi yang diperlukan
dalam sistem notifikasi dan pengaman motor.

Arduino membutuhkaan proximity induktive untuk melakukan penangkapan


sensor jarak saat perubahan posisi kemudi. Selain itu ditambahkan juga modul
bluetooth HC-05 yang digunakan sebgai alat komunikasi antara alat dengan
smartphone. Port USB dengan 5V diperlukan untuk menyalurkan daya dari accu
motor ke ardunio sehingga dapat berjalan dan melakukan proses dengan baik dan
sesuai dengan kebutuhan.

5.1.3 Pengujian monitoring


Pengujian monitoring adalah kegiatan uji coba yang dilakukan untuk
mengawasi kendaraan pengguna saat parkir.

5.1.3.1 Pengujian waktu delay transisi


Pengujian waktu delay ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang
dibutuhkan sistem dalam mengirim sebuah notifikasi kepada pengguna. dengan
cara menghitung waktu dari mulai perintah diberikan oleh sensor proximity
hingga mikrokontroler mengeksekusi perintah lalu GSM SIM 900A mengirimkan
ke smartphone. Pengujian dilakukan 10 kali percobaan seperti pada Tabel 5.1

Tabel 5. 1 Tabel pengujian delay notifikasi

Waktu delay (s) Presentase


Pengujian Jarak (m)
Skuter Cub Eror (%)

1 3 3 1 0

2 3 4 3 0

3 3 3 5 0

4 5 5 10 0

5 5 4 15 0

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


65

6 Gagal 5 20 50

7 7 Gagal 30 50

8 5 6 40 0

9 5 5 50 0

10 Gagal Gagal 1000 100

Analisis hasil dari tabel 5.1 menujukkan bahwa delay pengiriman


notifikasi dari sistem ke smartphone pengguna sangat berpengaruh pada kualitas
sinyal pada SIM card dan antena pada module GSM yang digunakan. SIM card
yang dipasang pada module GSM sudah dilakukan registrasi sebelumnya sesuai
data yang diperlukan. Fungsi notifikasi membutuhkan pulsa pada SIM card
untuk mengirim dan menerima notifikasi.

Gambar 5. 1 Hasil notifikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


66

Gambar 5. 2 Hasil GPS secara real time

5.1.4 Pengujian keamanan


Pengujian keamanan adalah kegiatan uji coba untuk mengetahui kelayakan
sistem dalam mengamankan kendaraan pengguna.

5.1.4.1 Pengujian konektivitas Bluetooth


Jenis yang dipakai untuk konektivitas antara sistem dan smartphone
adalah modul Bluetooth HC-05 yang mampu auto pairing setelah perangkat
terdaftar. Hal ini mempertimbangkan hak akses yang sehingga pemilihan
bluetooth merupakan pilihan yang tepat. Karena bluetooth sendiri mengharuskan
untuk melakukan comparing terlebih dahulu dengan smartphone.
Cara kerja dari pengujian pada Bluetooth HC-05 adalah dengan cara
memberikan 2 perintah lock on dan lock off dari aplikasi Smart Loc’k yang sudah
ter-install pada smartphone pengguna ke komponen solenoid lock yang
terpasang pada kendaraan untuk melakukan fungsi kunci dan tidak kunci pada
disk cakram kendaraan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


67

Hasil dari perintah tersebut dapat dilihat dari solenoid lock yang aktif dan
tidak. Hal ini membuktikan sistem komunikasi Bluetooth antara smartphone dan
sistem berjalan dengan benar. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali dan
mendapatkan hasil pada tabel 5.2.

Tabel 5. 2 Tabel keberhasilan pengujian Bluetooth

Penghalang Tidak ada


Jarak
penghalang
Perangkat (m)
Gagal Berhasil Gagal Berhasil

1 4 6 3 7

3 5 5 6 4

5 7 3 8 2

8 10 0 9 1

12 10 0 10 0

Berdasarkan data tabel 5.2 diatas, pengujian dilakukan dengan 2 cara


yaitu dengan menghubungkan modul bluetooth dengan smartphone
menggunakan media penghalang berupa dinding dan tanpa menggunakan media
penghalang apapun dengan jarak yang berbeda pada tiap percobaannya.
Pengujian pada jarak lebih dari 10m maka sistem tidak dapat terhubung dengan
smartphone pengguna. Pengujian dengan cara tersebut sangat efisien untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan konektifitas dari komponen modul
bluetooth yang dipakai, hal ini menujukkan bahwa konektifitas modul Bluetooth
HC-05 dengan smartphone dipengaruhi dari jarak dan media yang menjadi
pengahalang.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


68

Gambar 5. 3 Hasil bluetooth terhubung

5.1.4.2 Pengujian jenis android yang digunakan pada aplikasi


Pengujian jenis android ini dilakukan untuk mengetahui aplikasi yang
dibuat mampu bekerja pada semua platform android, dengan cara menjalankan
pada berbagai jenis android pada smartphone pengguna. Pengujian dilakukan
pada berbagai jenis android dan mendapatkan hasil pada tabel 5.3.
Tabel 5. 3 Tabel pengujian jenis android pada applikasi

Jenis Smartphone Jenis Installasi Presentase Eror


Android (%)
Vivo V9 Oreo Berhasil 0
Samsung Galaxy S8+ Pie Berhasil 0
Xiaomi Redmi 3 Lollipop Berhasil 0
Xiaomi Mi Max 2 Nougat Berhasil 0

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


69

LG G5 SE Nougat Berhasil 0
Asus Zenfone 2 Jelly Bean Berhasil 0
Sony Xperia E4 Kitkat Berhasil 0
Smartfren Andromax R Lollipop Berhasil 0
Smartfren Andromax U Ice Cream Berhasil 0
Sandwitch
Samsung Galaxi GingerBraed Berhasil 0
Young
Moto E3 Power Marshmallow Berhasil 0

Berdasarkan data tabel 5.3 diatas, applikasi mobile dapat ter-install dan
bekerja dengan baik diberbagai jenis android pada smartphone pengguna. Hal ini
menujukkan bahwa aplikasi yang dibuat dapat digunakan pada platform android
dengan presentase eror pada sistem sebesar 0%.

Gambar 5. 4 hasil intallasi di smartphone

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


70

5.1.4.3 Pengujian aplikasi menggunakan metode black box testing


Pengujian aplikasi ini dilakukan untuk mengetahui bahwa fungsi pada
aplikasi yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
Pengujian dilakukan dengan menjalankan keseluruhan fungsi yang ada pada
aplikasi Smart Loc’k dengan metode black box testing dan mendapatkan hasil
pada tabel 5.4

Tabel 5. 4 Tabel pengujian applikasi menggunakan metode black box testing

Deskripsi Hasil Uji


Hasil Pengujian
pengujian Coba

Sistem melakukan login dan masuk


Login aplikasi Berhasil
ke menu utama.

Sistem mampu menentukan posisi


Menentukan
dengan mengetahui nilai titik Berhasil
kordinat lokasi
koordinat lokasi.

Menyimpan data Sistem mampu menyimpan data


Berhasil
lokasi lokasi yang diterima aplikasi.

Sistem mampu mengunci disk


Mengunci disk brake dengan mengaktifkan dan
Berhasil
brake menonaktifan komponen solenoid
door lock.

Sistem mampu memilih bluetooth


Memilih
yang telah terhubung dengan Berhasil
bluetooth
smartphone.

Sistem mampu mengirimkan


Memberikan notifikasi berupa SMS gateway ke
Berhasil
notifikasi smartphone pengguna.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


71

Hasil pengujian diatas membuktikan bahwa keseluruhan fungsi pada


aplikasi Smart Loc’k sudah berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi yang
dinginkan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

1. Sistem monitoring dan pengaman motor dapat menentukan titik koordinat atau
posisi kendaraan secara real time dengan menggunakan modul GPS Ublox Neo
6M dengan bantuan GPS Google API serta GSM SIM 900A yang digunakan
untuk mengirim notifikasi kepada smartphone pengguna.
2. SIM card yang dipasang pada module GSM sudah dilakukan registrasi
sebelumnya sesuai data yang diperlukan dan fungsi notifikasi membutuhkan
pulsa pada SIM card untuk mengirim dan menerima notifikasi.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman notifikasi dari sistem ke smartphone
pengguna sangat berpengaruh pada kualitas sinyal pada kartu SIM dan antena
pada module GSM yang digunakan.
4. Konektifitas module bluetooth dengan smartphone dipengaruhi dari jarak dan
media yang menjadi pengahalang serta jenis module bluetooth yang digunakan.
5. Aplikasi mobile mampu bekerja pada semua jenis android dan sistem mampu
mengunci disk cakram kendaraan dengan baik.

7.2 Saran
Hasil dari penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena itu masih banyak
hal yang dapat dikembangkan. Berikut merupakan saran dari penelitian ini,
diantaranya adalah:

1. Untuk pengembangan selanjutnya sistem notifikasi dan pengaman motor bisa


menggunakan konektivitas wifi agar jangkauannya lebih luas.
2. Diperlukan hak akses pengguna untuk mengkoneksikan antara sistem notifikasi
dan pengaman motor dengan smartphone.
3. Menggunakan stabiliazer daya agar tidak membebani kerja accu kendaraan.

72
73

4. Sistem notifikasi dan pengaman motor disarankan untuk mengganti komponen


solenoid door lock yang lebih kuat dan tahan terhadap segala cuaca.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


74

DAFTAR PUSTAKA

Akshatha, S. A. (2017). GPS BASED VEHICLE TRACKING AND MONITORING


SYSTEM- A SOLUTION FOR PUBLIC TRANPORTATION, 2337–2339.
(Akshatha, 2017)

Aristama, N. S., Studi, P., Elektro, T., Teknik, F., & Surakarta, U. M. (2017).
RANCANG BANGUN KUNCI PINTU MOBIL NIRKABEL.

Atmegap, S. M. S. B. M., & Atmegap, M. (2017). Sistem Pengamanan Pintu Rumah


Otomatis via, (March). https://doi.org/10.14710/JTSISKOM.3.1.2015.1-7

Haqiqi, M., Wibisono, W., & Ciptaningtyas, T. (2013). Deteksi Aktivitas Pintu
Berbasis Sensor Getaran Pada Mikrokontroler Arduino yang Terintegrasi dengan
Smartphone Android untuk Pengembangan Sistem Pemantau Ruangan yang
Adaptif, 2(1).

Hendratman, H. (2017). The Magic of Adobe Premiere Pro.

Id, P. (n.d.). Lock-style Solenoid - 12VDC, 1–3.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (n.d.). (Sumber:


https://mbed.org/users/edodm85/notebook/HC-05-bluetooth), 5–25.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2015). Sensor proximity merupakan sensor atau saklar
yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak
fisik. 4, 4–31.

Kadir, A. (2017). Buku Pintar App Inventor Untuk Pemula.

Kadir, A. (2018). Edisi Revisi From Zero to a Pro Arduino.

S, A. H. (2016). Sistem Notifikasi Kecelakaan Pada Sepeda Motor Berbasis Arduino.

S, A. N., Ahmad, T., & Pratomo, B. A. (2013). Rancang Bangun Aplikasi


Pengamanan Kendaraan dengan Notifikasi Berbasis Android, 2(1), 2–5.

Schematics, E. (n.d.). Neo-6M GPS Module - An Introduction. Retrieved from

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


75

https:/www.electroschematics.com

Sinha, S., Sahu, P., Zade, M., Jambhulkar, R., & Sonekar, P. S. V. (2017). Real Time
College Bus Tracking Application for Android Smartphone, 6(2), 20281–20284.
https://doi.org/10.18535/ijecs/v6i2.22

Statistik, B. P. (n.d.-a). Statistik Kriminal 2017.

Statistik, B. P. (n.d.-b). Statistik Kriminal 2018.

Strata, P. S., Informatika, J., & Komunikasi, F. (2018). Sistem pengaman sepeda
motor dengan arduino berbasis android.

Studi, P., Informatika, T., Sains, F., Teknologi, D. A. N., Islam, U., & Syarif, N.
(2017). SISTEM MONITORING PAKAN KUCING.

Syafar, A. M. (2017). PERANCANGAN SEKURITI SISTEM KENDARAAN


MOTOR DENGAN TEKNOLOGI NEAR FIELD COMMUNICATION (NFC)
A.Muhammad Syafar Dosen Jurusan Teknik, 2(April), 130–139.

Syahban, R. (2016). Arduino dan Proteus Simulasi dan Praktik.

Vanmore, P. S. V, Jadhav, N., Nichal, S., Patil, M., & Patil, A. (2017). SMART
VEHICLE TRACKING USING GPS, 66–69.

Ziad, I., & Sriwijaya, P. N. (2013). Rancang bangun pelacak lokasi dengan teknologi
gps, 3(1), 1–14.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


76

DAFTAR LAMPIRAN

char val;

void setup() {

pinMode(2,OUTPUT);

pinMode(3,OUTPUT);

pinMode(4,OUTPUT);

pinMode(5,OUTPUT);

Serial.begin(9600);

void loop() {

if( Serial.available() >0 ) {

val = Serial.read();

Serial.println(val);

if( val == '1' ) {

digitalWrite(2,HIGH); }

else if( val == '2' ) {

digitalWrite(3,HIGH); }

else if( val == '3' ) {

digitalWrite(4,HIGH); }

else if( val == '4' ) {

digitalWrite(5,HIGH); }

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


77

else if( val == '5' ) {

digitalWrite(2,HIGH);

digitalWrite(3,HIGH);

digitalWrite(4,HIGH);

digitalWrite(5,HIGH);

else if( val == 'A' ) {

digitalWrite(2,LOW); }

else if( val == 'B' ) {

digitalWrite(3,LOW); }

else if( val == 'C' ) {

digitalWrite(4,LOW); }

else if( val == 'D' ) {

digitalWrite(5,LOW); }

else if( val == 'E' ) {

digitalWrite(2,LOW);

digitalWrite(3,LOW);

digitalWrite(4,LOW);

digitalWrite(5,LOW);

Sketch int limitSwitch = 13; int state = LOW;

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


78

void setup()

{ Serial.begin(9600); pinMode(limitSwitch,INPUT); }

void loop()

{ int val = digitalRead(limitSwitch);

if( val != state ){ state = val;

Serial.print("Sensor value = ");

if( state == 0 ) Serial.println( "(0) Target Hit!" );

else Serial.println( "(1) None"); }

void setup() {

Serial.begin(9600);

pinMode(8, OUTPUT); // put your setup code here, to run once:

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

if(Serial.available()>0)

char data= Serial.read(); // reading the data received from the bluetooth module

switch(data)

case 'a': digitalWrite(8, HIGH);break;

case 'd': digitalWrite(8, LOW);break;

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


79

default : break;

Serial.println(data);

delay(50);

#include <TinyGPS++.h>

TinyGPSPlus gps;

double latitude, longitude;

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial SIM900A(7, 8);

String response;

int lastStringLength = response.length();

String link;

void setup() {

Serial.begin(9600);

Serial.println("GPS Mulai");

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


80

SIM900A.begin(9600);

SIM900A.println("AT+CMGF=1");

Serial.println("SIM900A started at 9600");

delay(1000);

Serial.println("Setup Complete! SIM900A is Ready!");

SIM900A.println("AT+CNMI=2,2,0,0,0");

void loop() {

if (SIM900A.available()>0){

response = SIM900A.readStringUntil('\n');

if(lastStringLength != response.length()){

GPS();

//Perintah ON

if(response.indexOf("ON") == 4){

SIM900A.println("AT+CMGF=1"); //Sets the GSM Module in Text Mode

delay(1000); // Delay of 1000 milli seconds or 1 second

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


81

SIM900A.println("AT+CMGS=\"085840059081\"\r");

delay(1000);

SIM900A.println(link);// The SMS text you want to send

delay(100);

SIM900A.println((char)26);// ASCII code of CTRL+Z

delay(1000);

void GPS(){

if(Serial.available()) {

gps.encode(Serial.read());

if(gps.location.isUpdated()) {

latitude = gps.location.lat();

longitude = gps.location.lng();

link = "www.google.com/maps/place/" + String(latitude, 6) + "," String(longitude

Serial.println(link);

int debug = 0; // 1=disableDebugMode , 0=enableDebugMode

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


82

#include <SoftwareSerial.h>

#include <String.h>

SoftwareSerial gsmSerial(7, 8); // RX, TX

void setup()

pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);

digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);

delay(1000);

gsmSerial.begin(19200); //Connect to SIM900

Serial.begin(9600); //Connect to computer

delay(10000); //10s

powerOn();

sendTextMessage();

Serial.println("Done, sms should be sent to the number written in the code.");

digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);

delay(1000);

void loop()

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


83

void powerOn()

uint8_t answer=0;

while(1)

answer = sendATcommand("AT", "OK", 2000);

if( debug == 0 ) Serial.println();

if (answer == 0);

else break;

if( debug == 0 ) Serial.println("Succesful ON");

void sendTextMessage()

gsmSerial.print("AT+CMGF=1\r

delay(500);

gsmSerial.println("AT + CMGS = \"+6285840059081\"");

delay(500);

gsmSerial.println((char)26);//the ASCII code of the ctrl+z is 26

delay(500);

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


84

int8_t sendATcommand(char* ATcommand, char* expected_answer, unsigned int

uint8_t x=0, answer=0;

char response[100];

unsigned long previous;

memset(response, '\0', 100);

delay(500);

while( gsmSerial.available() > 0) gsmSerial.read(); // Clean the input buffer

gsmSerial.println(ATcommand); // Send the AT command

if( debug == 0 ) Serial.println(ATcommand);

x = 0;

previous = millis();

// this loop waits for the answer

do

// if there are data in the UART input buffer, reads it and checks for the asnwer

if(gsmSerial.available() != 0)

response[x] = gsmSerial.read();

if( debug == 0 ) Serial.write(response[x]);

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


85

x++;

// check if the desired answer is in the response of the module

if (strstr(response, expected_answer) != NULL)

answer = 1;

if( debug == 0 ) Serial.println();

for( int count = 0; count < x ; count++)

if( debug == 0 ) Serial.write(response[count]);

}while((answer == 0) && ((millis() - previous) < timeout));

return answer;

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


86

Wawancara ini dibuat untuk mengetahui data kebutuhan sistem keamanan


motor.

Pertanyaan ini ditujukan kepada mekanik motor dan juga sebagai pengguna
kendaraan sepeda motor

Pertanyaan untuk wawancara.

1. Sudah berapa lama anda mengenal dunia otomotif?

2. Sudah berapa lama anda bekerja sebagai mekanik motor?

3. Apakah anda pengguna motor?

4. Seberapa sering anda menggunakan motor?

5. Apakah anda mengetahui mengenai sistem keamanan kendaraan?

6. Apakah sistem keamanan motor yang diberikan pihak pabrik sudah cukup
untuk mengamankan motor anda?

7. Apakah anda setuju jika dibuat suatu sistem keamanan yang dapat
memonitoring dan memberikan pengunci ganda serta dapat dikendalikan
dengan smartphone?

8. Fitur apa saja yang anda ingikan?

9. Dengan dibuatnya sistem sesuai fitur yang telah dipilih, apakah dapat
membantu meningkatkan keamanan pada sepeda motor anda?

10. Dengan adanya sistem yang dibuat sesuai dengan fitur yang telah dipilih,
apakah dapat menurunkan tingkat pencurian kendaraan bermotor?

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


88

Wawancara ini dibuat untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem monitoring


dan pengaman motor dari pengguna .

Narasumber : Pengguna yang telah menggunakan sistem monitoring dan


pengaman motor

Pertanyaan untuk wawancara.

1. Apakah sistem monitoring dan pengaman motor ini meningkatkan keamanan


kendaraan?

2. Apakah icon dan navigasi yang terdapat pada aplikasi dapat di mengerti?

3. Apakah fitur yang diberikan sistem monitoring dan pengaman ini sudah
lengkap?

4. Apakah anda merasa kesulitan dalam menggunakan sistem monitoring dan


pengaman motor ini?

5. Apakah fitur GPS tracking pada sistem sudah berjalan dengan baik?

6. Apakah respon sensor proximity pada sistem sudah merespon dengan cepat?

7. Apakah fitur notifikasi mengirim pesan dari sistem ke smartphone berjalan


dengan baik dan cepat?

8. Apakah titik koordinat yang dikirim dari sistem notifikasi sesuai dengan letak
keberadaan motor?

9. Berikan nilai 0-100% untuk tingkat kepuasan anda selama menggunakan alat
tersebut?

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


90

Hasil Wawancara Fungsi Kebutuhan

30%
35%

10%
25%

GPS Tracking Alarm Pengunci Ganda Notifikasi Pencurian

Hasil Wawancara Tinggkat Kepuasan atau Keberhasilan

9% 9%

27%

55%

Sangat tidak puas Tidak puas Cukup puas Sangat puas

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai