Anda di halaman 1dari 196

APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH

(STUDI KASUS: LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF


NAHDLATUL ULAMA JAKARTA)

Oleh
ARIF RICHIAWAN MUSTAFA
NIM: 104093002926

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M
APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH
(STUDI KASUS: LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF
NAHDLATUL ULAMA JAKARTA)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh
ARIF RICHIAWAN MUSTAFA
NIM: 104093002926

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2011

Arif Richiawan Mustafa

v
ABSTRAK

ARIF RICHIAWAN MUSTAFA (104093002926). Aplikasi Manajemen


Database Sekolah Pada Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta di bawah
bimbingan NIA KUMALADEWI dan NUR AENI HIDAYAH.

Secara institusional, Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta merupakan


lembaga pendidikan madrasah yang mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai
dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di
bawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Dengan banyaknya
madrasah yang dimiliki, tentunya harus berbanding lurus dengan tingkat
manajemen yang lebih baik. Manajemen data madrasah merupakan salah satu
bagian yang harus diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani
informasi data madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk
meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan instansi
dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data madrasah. Aplikasi
Manajemen Database Sekolah merupakan sebuah aplikasi khusus untuk
menangani data akademis madrasah bagi LP Maarif yang merupakan suatu
keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi LP Maarif sekaligus dapat
memberikan kemudahan bagi pihak madrasah. Dalam pengembangan sistem ini
digunakan metodologi pengembangan sistem siklus hidup pengembangan sistem
atau System Development Life Cycle (SDLC), dengan model Waterfall. Tahapan
yang dilakukan dalam SDLC adalah : System Initiation, System Analysis, System
Design, dan System Implementation. Dengan diterapkannya Aplikasi Manajemen
Database Sekolah ini, maka dapat memudahkan pihak LP Maarif dalam hal
pengelolaan data madrasah dan dapat menyajikan informasi mengenai madrasah
yang up to date serta dapat diintegrasikan aplikasi dengan website LP Maarif.

V Bab + Daftar Pustaka + Daftar Gambar + Daftar Tabel + Daftar Simbol +


Daftar Lampiran
Kata Kunci: AMDS, Aplikasi, Madrasah, Manajemen Database, LP Maarif NU,
MySQL, PHP, waterfall.
Pustaka Acuan (26, 1994-2011)

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wr. wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan

dan menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Aplikasi Manajemen

Database Sekolah (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul

Ulama Jakarta)”. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Setelah seluruh penulisan skripsi ini terlaksana, ingin mengucapkan

banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik itu berupa

motivasi, bimbingan, moril maupun materil, yang ditujukan kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi,

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi,

sekaligus sebagai dosen pembimbing II yang selalu memberikan masukan,

motivasi, dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini,

3. Bapak Zainul Arham, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi,

4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang selalu

memberikan bimbingan, semangat dan meluangkan waktunya walaupun

sedang sibuk,

vii
5. Bagian akademik, khususnya Ulfah, yang telah membantu semua proses

birokrasi dan segala urusan akademik,

6. Bagian akademik keuangan, khususnya Mbak Lia, yang telah membantu

semua pengurusan administrasi biaya,

7. Orang tua tersayang yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril

maupun materil, Nurul Hafizhoh yang telah menghilangkan kejenuhan, dan

keluarga besar yang juga telah memberikan doa kepada penulis,

8. Teza, Latif, Yoben, Ambon, Subki, Diber, Yeni, Wuri, dan teman-teman

kosan Aseng serta teman-teman angkatan 2004 yang tidak pernah bosan

menemani, memberikan inspirasi, dan membantu memberikan semangat.

Semoga teman-teman diberikan kemudahan dalam segala kesulitan oleh Allah

SWT dan tentunya niat untuk bekerja keras,

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat disampaikan ke

penulis melalui email sensei.sense@gmail.com.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis

sendiri dan bagi yang membacanya. Amin.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb

Jakarta, Juni 2011

Arif Richiawan Mustafa

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL ........................................................................................ i


LEMBAR JUDUL ............................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1.6 Metodologi Penelitian ........................................................................... 5
1.6.1 Teknik Pegumpulan Data ............................................................. 5
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Dasar Sistem ............................................................................ 9
2.1.1 Definisi Sistem ............................................................................. 9
2.1.2 Karakteristik Sistem ..................................................................... 9
2.2 Konsep Dasar Informasi......................................................................... 12

ix
2.2.1 Data dan Informasi ........................................................................ 12
2.2.2 Siklus Informasi ............................................................................ 13
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................ 14
2.3.1 Definisi Sistem Informasi ............................................................ 14
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ....................................................... 15
2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah ................................... 15
2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer ..................................................... 15
2.4.2 Aplikasi Manajemen Database .................................................... 16
2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah ...................................... 16
2.5 Basis Data (Database) ........................................................................... 17
2.5.1 Sejarah ........................................................................................... 17
2.5.2 Definisi .......................................................................................... 18
2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data .................................................................... 19
2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data ........................................................ 20
2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA).......................................... 22
2.5.6 Manfaat Dan Kerugian .................................................................. 24
2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) ................................................ 25
2.6.1 Definisi .......................................................................................... 25
2.6.2 Fungsi ............................................................................................ 25
2.6.3 Komponen ..................................................................................... 26
2.6.4 Model Data .................................................................................... 27
2.6.5 RDBMS ......................................................................................... 29
2.6.6 Arsitektur DBMS .......................................................................... 32
2.6.7 Bahasa DBMS ............................................................................... 34
2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan ......................................................... 36
2.7 Flowchart ............................................................................................... 37
2.7.1 Pengertian ...................................................................................... 37
2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart .................................................................... 37
2.8 DFD (Data Flow Diagram) ................................................................... 39
2.8.1 Pengertian ...................................................................................... 39
2.8.2 Levelisasi DFD .............................................................................. 39
2.8.3 Elemen Dasar DFD ....................................................................... 41

x
2.9 ERM (Entity Relationship Model) ........................................................... 43
2.9.1 Pengertian ....................................................................................... 43
2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram) .............................................. 43
2.9.3 Komponen Penyusun ERD............................................................. 44
2.10 Normalisasi ............................................................................................ 49
2.10.1 Pengertian ..................................................................................... 49
2.10.2 Tujuan........................................................................................... 49
2.10.3 Tahapan ........................................................................................ 50
2.11 STD (State Transition Diagram) ........................................................... 53
2.12 Konsep Dasar Internet ........................................................................... 53
2.12.1 Pengertian ..................................................................................... 53
2.12.2 Sejarah Internet ............................................................................ 53
2.12.3 Sumber Daya Internet................................................................... 56
2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer ......................................................... 57
2.13.1 Pengertian ..................................................................................... 57
2.13.2 Klasifikasi..................................................................................... 58
2.13.3 Topologi ....................................................................................... 61
2.14 WWW (World Wide Web) ..................................................................... 62
2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol) ................................................... 63
2.15.1 Pengertian ..................................................................................... 63
2.15.2 Sejarah .......................................................................................... 64
2.16 Aplikasi Web ......................................................................................... 64
2.17 Web Server ............................................................................................ 65
2.18 Web Browser ......................................................................................... 65
2.19 HTML (HyperText Markup Language) ................................................ 66
2.20 PHP (PHP: Hypertext Processor) ......................................................... 67
2.21 MySQL .................................................................................................. 68
2.22 XAMPP ................................................................................................. 69
2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis .......................................................... 70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 72
3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................. 73

xi
3.2.1 System Initiation ............................................................................ 73
3.2.2 System Analysis ............................................................................. 74
3.2.3 System Design ............................................................................... 75
3.2.4 System Implementation ................................................................. 76
3.3 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 76

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 System Initiation ..................................................................................... 78
4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta ..... 78
4.1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 81
4.1.3 Lingkup Sistem ............................................................................ 82
4.1.4 Tujuan Sistem .............................................................................. 83
4.2 System Analysis ...................................................................................... 83
4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem ......................................................... 83
4.2.2 Analisis Sistem Berjalan .............................................................. 87
4.2.4 Analisis Sistem Usulan ................................................................. 90
4.3 System Design ........................................................................................ 93
4.3.1 Perancangan Sistem ..................................................................... 93
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) .............................................. 99
4.3.1.2 Spesifikasi Proses ............................................................. 100
4.3.2 Perancangan Database ................................................................. 104
4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) ........... 104
4.3.2.2 Normalisasi ....................................................................... 106
4.3.2.3 Struktur Database ............................................................. 107
4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD .............................................. 110
4.3.2.5 State Transition Diagram (STD) ...................................... 111
4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem ................................................... 122
4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User .......................................... 122
4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin........................................ 124
4.4 System Implementation........................................................................... 146
4.4.1 Pembuatan Aplikasi....................................................................... 146
4.4.2 Instalasi Aplikasi ........................................................................... 148

xii
4.4.3 Pengujian Aplikasi ........................................................................ 150

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan ................................................................................................. 161
5.2 Saran........................................................................................................ 163

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 164


LAMPIRAN ...................................................................................................... 167

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses


Pengembangan Sistem ....................................................................... 19
Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS ......................................................................... 32
Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD .................................................... 47
Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya pada Internet .................................................... 63
Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ............................. 66
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement .............................................................. 92
Tabel 4.2 Tabel Struktur File Madrasah ........................................................... 114
Tabel 4.3 Tabel Struktur File Provinsi............................................................... 115
Tabel 4.4 Tabel Struktur File Kabupaten .......................................................... 115
Tabel 4.5 Tabel Struktur File Kecamatan ......................................................... 116
Tabel 4.6 Tabel Struktur File Tingkat ............................................................... 116
Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD) ....................... 116
Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) .......................... 156
Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User) .......................................... 157
Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin) ................................. 158
Tabel 4.11 Pengujian pada Modul Admin Provinsi (Admin) ............................ 163

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ............................................................................. 15


Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi ............................................... 16
Gambar 2.3 The sequential / waterfall strategy ................................................. 21
Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana ................................ 26
Gambar 2.5 Sistem Server Melayani Permintaan Dari Sistem Client ............... 28
Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki ................................................................... 34
Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan ................................................................. 35
Gambar 2.8 Istilah Penting Dalam Model Relasional........................................ 39
Gambar 2.10 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data.................................... 40
Gambar 2.11 Hubungan One to One .................................................................. 54
Gambar 2.12 Hubungan One to Many ............................................................... 55
Gambar 2.13 Hubungan Many to One .............................................................. 55
Gambar 2.14 Hubungan Many to Many ............................................................ 55
Gambar 2.15 Langkah-Langkah Normalisasi ................................................... 59
Gambar 2.16 Topologi Bus ................................................................................. 68
Gambar 2.17 Topologi Ring ............................................................................... 68
Gambar 2.18 Topologi Star ............................................................................... 69
Gambar 2.19 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ......................... 73
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 84
Gambar 4.1 Flowchart System Analisis Sistem Berjalan .................................. 94
Gambar 4.2 Flowchart System Analisis Sistem Usulan ..................................... 96
Gambar 4.3 Diagram Konteks (Level 0) ............................................................ 99
Gambar 4.4 Diagram Zero (Level 1).................................................................. 100
Gambar 4.5 Diagram Level 2 Proses 1.0 .......................................................... 101
Gambar 4.6 Diagram Level 2 Proses 2.0 .......................................................... 102
Gambar 4.7 Diagram Level 2 Proses 3.0 .......................................................... 103
Gambar 4.8 Diagram Level 2 Proses 4.0 .......................................................... 104
Gambar 4.9 Diagram Level 2 Proses 5.0 .......................................................... 105
Gambar 4.10 Diagram Level 2 Proses 6.0 ........................................................ 106

xv
Gambar 4.11 Entity Relationship Diagram ....................................................... 111
Gambar 4.12 STD Rancangan Halaman Utama (Madrasah) ............................ 117
Gambar 4.13 STD Rancangan Modul Home (Madrasah) ................................. 118
Gambar 4.14 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Madrasah) ......... 118
Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah) ...... 119
Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah) ............... 119
Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah) ........................ 120
Gambar 4.18 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat) ....................... 120
Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat) .... 121
Gambar 4.20 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat) . 121
Gambar 4.21 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat) .......... 122
Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat) ........................ 123
Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat) .................... 123
Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat) ................... 124
Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat) ......................... 125
Gambar 4.26 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi) .................. 125
Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin
Provinsi) ............................................................................................................. 126
Gambar 4.28 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin
Provinsi) ............................................................................................................. 127
Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi) ...... 127
Gambar 4.30 Rancangan Halaman Home ......................................................... 128
Gambar 4.31 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah .................................. 128
Gambar 4.32 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ............................... 129
Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ....................................... 129
Gambar 4.34 Rancangan Halaman Contact Us ................................................. 130
Gambar 4.35 Rancangan Halaman Login Admin Pusat .................................... 130
Gambar 4.36 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah .................................. 131
Gambar 4.37 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah ........................ 131
Gambar 4.38 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah .......................... 132
Gambar 4.39 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah ...................... 132
Gambar 4.40 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ............................... 133

xvi
Gambar 4.41 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah ..................... 133
Gambar 4.42 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah ....................... 134
Gambar 4.43 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah ................... 134
Gambar 4.44 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ....................................... 135
Gambar 4.45 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah .............................. 135
Gambar 4.46 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah ............................... 136
Gambar 4.47 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah ............................ 136
Gambar 4.48 Rancangan Halaman Search ........................................................ 137
Gambar 4.49 Rancangan Halaman Provinsi ..................................................... 137
Gambar 4.50 Rancangan Halaman Input Provinsi ............................................ 138
Gambar 4.51 Rancangan Halaman Edit Provinsi .............................................. 138
Gambar 4.52 Rancangan Halaman Delete Provinsi .......................................... 139
Gambar 4.53 Rancangan Halaman Kabupaten ................................................. 139
Gambar 4.54 Rancangan Halaman Input Kabupaten ........................................ 140
Gambar 4.55 Rancangan Halaman Edit Kabupaten .......................................... 140
Gambar 4.56 Rancangan Halaman Delete Kabupaten ...................................... 141
Gambar 4.57 Rancangan Halaman Kecamatan ................................................. 141
Gambar 4.58 Rancangan Halaman Input Kecamatan ....................................... 142
Gambar 4.59 Rancangan Halaman Edit Kecamatan ......................................... 142
Gambar 4.60 Rancangan Halaman Delete Kecamatan ..................................... 143
Gambar 4.61 Rancangan Halaman Tingkat ...................................................... 143
Gambar 4.62 Rancangan Halaman Input Tingkat ............................................. 144
Gambar 4.63 Rancangan Halaman Edit Tingkat ............................................... 145
Gambar 4.64 Rancangan Halaman Delete Tingkat ........................................... 145
Gambar 4.65 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi ............................... 145
Gambar 4.66 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ................... 145
Gambar 4.67 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi .......... 146
Gambar 4.68 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ............ 147
Gambar 4.69 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ........ 147
Gambar 4.70 Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi ................................... 148
Gambar 4.71 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi ....... 148
Gambar 4.72 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi ......... 149

xvii
Gambar 4.73 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi ..... 149
Gambar 4.74 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah Provinsi ......................... 150
Gambar 4.75 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi ............... 150
Gambar 4.76 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi ................. 151
Gambar 4.77 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi ............. 151

xviii
DAFTAR SIMBOL

SIMBOL SYSTEM / DOCUMENT FLOWCHART

(Jogiyanto, 2005:796-799)

Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan


Menunjukkan input dan output(I/O)
Simbol Dokumen baik untuk proses manual, mekanik
atau komputer.

Simbol Kegiatan
Menunjukkan pekerjaan manual.
Manual

File non-komputer yang diarsip urut


angka (numerical).

Simbol Simpanan File non-komputer yang diarsip urut


Offline tanggal (cronological).

File non-komputer yang diarsip urut


huruf (alphabetical).

Menunjukkan kegiatan proses dari


Simbol Proses operasi program komputer.

Simbol Punched Menunjukkan I/O yang meng-


Card gunakan kartu punch (plong).

Simbol Operasi Menunjukkan operasi yang


Luar dilakukan diluar operasi komputer.

xix
Simbol Menunjukkan proses pengurutan
Pengurutan Offline data diluar proses komputer.

Simbol Pita Menunjukkan I/O yang meng-


Magnetik gunakan pita magnetik.

Menunjukkan I/O yang meng-


Simbol Harddisk
gunakan harddisk.

Simbol Drum Menunjukkan I/O yang meng-


Magnetik gunakan drum magnetik.

Simbol Pita Kertas Menunjukkan I/O yang meng-


Berlubang gunakan pita kertas berlubang.

Menunjukkan input yang meng-


Simbol Keyboard
gunakan online keyboard.

Menunjukkan output yang


Simbol Display
ditampilkan di monitor.

Menunjukkan penggunaan pita


Simbol Pita kontrol (control tape) dlm batch
Kontrol control untuk pencocokan di proses
batch processing.
Simbol Hubungan Menunjukkan proses transmisi data
Komunikasi melaluisaluran komunikasi.

Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.

Menunjukkan penjelasan dari suatu


Simbol Penjelasan
proses.
Menunjukkan penghubung ke
Simbol
halaman yang masih sama atau ke
Penghubung
halaman lain.

xx
SIMBOL DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

(Ladjamudin, 2005:72)

Simbol DFD Versi Simbol DFD Versi


Nama Simbol
Yourdan & De Marco Gane & Sarson
Entitas Luar
(External Entity)

Proses (Process)

Arus Data
(Data Flow)
Simpanan Data
(Data Store)

NOTASI ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

VERSI CHEN

(Ladjamudin, 2005:149)

Gambar Keterangan

Himpunan Entitas (Entity)

Himpunan Relasi (Relationship)

Atribut

Garis penghubung (Link)

xxi
NOTASI STATE TRANSITION DIAGRAM (STD)

(Pressman, 2001:218)

Gambar Keterangan

Keadaan sistem (State)

Perubahan sistem

Kondisi dan Aksi

NOTASI KARDINALITAS

(Whitten, 2004:285)

Interpretasi Contoh Contoh Notasi Grafis


Kardinalitas Minimum Maksimum

Tepat satu (satu


1 1
dan hanya satu) - atau -

Nol atau satu 0 1

Satu atau lebih 1 Banyak (>1)

Nol, satu atau lebih 0 Banyak (>1)

Labih dari satu >1 >1

xxii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Tampilan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ............................ 173


Lampiran Source Code ........................................................................................

xxiii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU)

merupakan aparat departemensi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi

sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang

ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan

Pengurus Majelis Wakil Cabang. Kedudukan dan fungsi LP Maarif NU

diatur dalam BAB VI tentang Struktur dan Perangkat Organisasi pasal 1

dan 2; serta ART BAB V tentang Perangkat Organisasi. LP Maarif NU

dalam perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses

pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif

NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar,

menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah

Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Hingga saat ini

tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di

seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK, SD,

SLTP, SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa perguruan tinggi.

Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus

berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Aspek

manajemen madrasah merupakan suatu hal yang urgent yang harus

1
2

dibenahi agar pelayanan bagi madrasah menjadi lebih baik dan terkontrol.

Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus

diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data

madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk

meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan

instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data

madrasah.

Kebutuhan akan aplikasi ini semakin meningkat, ketika aplikasi

yang ada, yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama, belum dapat mengupdate

informasi data madrasah tepat pada waktunya. Informasi dari aplikasi

tersebut tidak dapat diubah sama sekali, contohnya: bila pada tahun 2004,

jumlah murid ada 30 orang, setelah tahun 2009, jumlah murid pun

bertambah menjadi 40, namun informasi ini tidak dapat ditampilkan

karena keterbatasan fungsi dari aplikasi. Begitu pula dengan informasi

lainnya yang menyangkut informasi madrasah. Hal ini tentunya akan

mempersulit bagian Sub Bidang Data dan Informasi, yang dalam hal ini

menangani database seluruh madrasah di seluruh Indonesia. Dan juga hal

ini berkaitan dengan harus diintegrasikannya aplikasi tersebut ke dalam

web LP. Maarif (www.maarif-nu.or.id), sehingga dituntut informasi yang

up to date. Adanya aplikasi khusus yang menangani data akademis

madrasah bagi LP. Maarif adalah suatu keharusan untuk meningkatkan


3

pelayanan bagi LP. Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi

pihak madrasah.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas, maka Penulis

tertarik untuk mengembangkan aplikasi data sekolah yang diharapkan

dapat menangani permasalahan ini dengan nama Aplikasi Manajemen

Database Sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang

dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang

dapat memudahkan pengolahan data Madrasah pada LP. Maarif NU

Jakarta serta dapat memberikan informasi mengenai data madrasah

secara up to date.

2. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah dapat

diintegrasikan dengan website LP Maarif NU Jakarta.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah untuk

Aplikasi Manajemen Database Sekolah terbatas pada :

1. Aplikasi ini bukan termasuk Sistem Informasi Manajemen.

2. Penulis tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait

dengan sistem ini secara terinci.


4

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Untuk mengetahui Aplikasi Data Sekolah yang sedang berjalan pada

Lembaga Pendidikan Maarif NU.

2. Membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat

mempermudah bagian Sub Bidang Data Dan Informasi untuk input,

edit, dan delete data madrasah sehingga dapat dihasilkan laporan data

madrasah dengan cepat dan akurat.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Bagi Instansi.

Dengan adanya Aplikasi Manajemen Database Sekolah tentunya

diharapkan akan memberi banyak kemudahan, antara lain :

1. Meminimalisir kemungkinan hilangnya data madrasah,

dikarenakan sudah adanya sistem informasi yang menggunakan

database.

2. Memudahkan bagian Sub Bidang Data dan Informasi dalam

pencarian data madrasah.

3. Dapat dijadikan sebagai sarana informasi bagi masyarakat yang

berkepentingan, untuk mengetahui informasi data seluruh madrasah

yang berada di ruang lingkup NU.


5

b. Bagi Pemakai :

1. Mempercepat kinerja para pegawai di LP. Maarif NU untuk

melakukan Create, Edit, Update, dan Delete data madrasah.

2. Memudahkan para pegawai untuk melakukan pencarian data

madrasah dikarenakan adanya fasilitas Searching data.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data

antara lain :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek

yang akan diteliti (Gorys Keraf, 1994:162).

2. Wawancara

Gorys Keraf (1994:161) mengartikan wawancara sebagai suatu

cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas

(seorang ahli atau yang berwewenang dalam suatu masalah).

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-

buku dan website referensi yang dapat dijadikan acuan

pembahasan dalam masalah ini.


6

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, penulis menggunakan

metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan

pendekatan strategi air tejun (waterfall strategy).

Adapun tahapan dalam proses pengembangan sistem

Aplikasi Manajemen Database Sekolah adalah sebagai berikut:

(Whitten, 2004:32-34) :

1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi

dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di

dalam system initiation, membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal

dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah

atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek.

2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisis masalah.

Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang

diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk

merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis

serta prioritas solusi.

3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan

memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang

telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan

solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system

analysis.
7

4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang

telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang

telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir

dalam proses pengembangan sistem. System implementation

meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji, dan

mengoperasikan sistem informasi. Seperti yang dijelaskan pada

batasan masalah, dalam tahap ini tidak dilakukannya tahap

mengoperasikan sistem informasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana tiap-

tiap bab menjelaskan secara garis besar penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan teori yang terkait dengan

konsep, metode perancangan, dan pemodelan Aplikasi

Manajemen Database Sekolah.


8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang metode pengumpulan data serta

menguraikan tentang tahap-tahap pengembangan sistem

menggunakan SDLC.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas sejarah, visi dan misi

Lembaga Pendidikan Maarif, perancangan sistem,

perancangan menu tampilan yang dibangun dengan

menggunakan PHP.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, berisi kesimpulan dari apa yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya beserta saran-saran untuk

pengembangan aplikasi selanjutnya.


9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan

sistem, yaitu :

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu (Jogiyanto, 2005).

2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).

2.1.2 Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar

sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau

tujuan (Ladjamudin, 2005).

9
10

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu

kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen

sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem.

Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang

lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan

luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari

sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.

Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan


11

dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara

satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui

penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir

dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)

untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi

yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi

informasi.
12

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau

sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective),

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi

sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat

menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Data dan Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto,

2005).
13

Sumber Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-

kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Menurut Jogiyanto, kualitas dari suatu informasi tergantung dari

tiga hal, yaitu :

1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan.

2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat

untuk pemakainya.

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat

bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah

melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan

dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan

yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut

akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model

dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga

dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).


14

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Jeffery L. Whitten, sistem informasi merupakan

pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang

berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk

mendukung sebuah organisasi.


15

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Ladjamuddin, kita dapat mengilustrasikan 5 komponen

dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar berikut :

Hardware Software Procedures People


(Perangkat (Perangkat (Prosedur) (Manusia)
DATA
Keras) Lunak)

Mesin Manusia

Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi

Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak)

yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan

mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah

2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer

Aplikasi Komputer merupakan bagian dari software komputer yang

menggunakan kemampuan komputer secara langsung dan


16

menyeluruh untuk mengerjakan suatu tugas atau fungsi tertentu

sesuai dengan kebutuhan pengguna. (Euis, 2008)

2.4.2 Aplikasi Manajemen Database

Merupakan aplikasi komputer yang menyimpan struktur database,

hubungan antar data dalam database, serta berbagai formulir dan

laporan yang berkaitan dengan database. (Tutik, 2011)

Aktifitas dalam Manajemen Database:

1. Pengumpulan data; data yang diperlukan dikumpulkan dan

dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang

berfungsi sebagai input.

2. Integritas dan Pengujian; data diperiksa untuk meyakinkan

konsistensi dan akurasi data tersebut.

3. Penyimpanan data dan pemeliharaan.

4. Keamanan data.

5. Organisasi data; data disusun sedemikian untuk memenuhi

kebutuhan user. (Eka, 2011)

2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah

Aplikasi Manajemen Database Sekolah didefinisikan sebagai

sebuah program yang ditujukan kepada lembaga sekolah untuk

menyelesaikan suatu permasalahan dengan proses penggunaan

sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran menggunakan


17

sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk

meminimalkan pengulangan data.

2.5 Basis Data (Database)

2.5.1 Sejarah

Basis data pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Pelopor di

bidang basis data adalah Charles W. Bachman yang menerima

Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer)

pada tahun 1973 karena telah mempelopori pekerjaan dalam

teknologi basis data. (Janner, 2007)

Pada awal tahun 1960 tersebut, Charles Bachman di perusahaan

General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut

Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store).

Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan Sistem

Manajemen Informasi (Information Management System). Hasil

kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika

mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan

user mengakses data yang sama pada jaringan komputer.

Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San

Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model

data relasional.

Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk

kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.


18

Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang

sistem basis data dikembangkan. Penelitian di bidang basis data

meliputi bahasa query yang powerful, model data lengkap, dan

penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks, sistem

diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya

image dan text serta kemampuan query yang kompleks.

2.5.2 Definisi

Database atau biasa disebut dengan basis data terdiri atas 2 kata,

yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai

markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data

adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,

hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam

dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau

kombinasinya. (Fathansyah, 2007)

Database sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file yang

saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan

file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan

record di dalam file lain. (Whitten, 2004)

Prinsip utama dari Database adalah pengaturan data/arsip.

Sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan

dalam pengambilan kembali data/arsip. (Fathansyah, 2007)


19

Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana (Elmasri)

2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data

Istilah basis data pada umumnya juga menyiratkan serangkaian

sifat yang terkait, yaitu: (Janner, 2007)

1. Berbagi Data

2. Integrasi Data

3. Integritas Data

4. Keamanan Data

5. Abstraksi Data

6. Independensi Data
20

2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data

• Sistem Terpusat (Centralized System)

Sistem yang berjalan pada sistem komputer tunggal dan tidak

berinteraksi dengan komputer lain. Sistem Terpusat dapat

dibedakan menjadi dua:

1. Single-user system

Digunakan oleh satu orang, hanya satu CPU dan satu atau

dua hardisk serta hanya satu orang yang menggunakan

komputer pada satu saat.

Tidak menyediakan banyak fasilitas seperti multi-user

system seperti kontrol konkurensi (concurrency control) dan

pemulihan terhadap crash karena hanya diakses oleh satu

user.

2. Multi-user system

Memiliki lebih banyak disk dan memori, banyak CPU serta

banyak pengguna sistem operasi. Sistem melayani banyak

pengguna yang dihubungkan ke sistem melalui terminal.

• Sistem Client Server

Pada arsitektur client-server, PC menggantikan terminal yang

dihubungkan ke sistem terpusat. PC dianggap mempunyai

kemampuan sebagai antarmuka pengguna yang sering ditangani

langsung oleh sistem terpusat.


21

Gambar 2.5 Sistem server melayani permintaan dari sistem

client

• Sistem Server

Sistem Server dapat dikelompokkan menjadi:

1. Sistem server transaksi (Transaction Servers)

Disebut juga sistem server query. Menyediakan antarmuka

dimana dengan antarmuka tersebut client mengirimkan

transaksi ke sistem server dimana transaksi tersebut

dieksekusi dan hasilnya dikirm kembali ke client yang

berwenang untuk menampilkan data.

Permintaan bisa dilakukan dengan SQL atau melalui

antarnuka program aplikasi.

2. Sistem server data (Data Servers)

Digunakan pada LAN dimana ada hubungan kecepatan

tinggi antara client dan server.

Komputer server bisa mengirimkan data ke komputer client

agar melakukan semua pemrosesan pada komputer client,

lalu mengirimkan datanya kembali ke komputer server.


22

Sistem data servers ini digunakan pada sistem basis data

berorientasi objek.

• Sistem Terdistribusi (Distributed System)

Sistem Terdistribusi merupakan sekumpulan data yang secara

logis adalah milik satu sistem yang sama, tetapi secara fisik

tersebar pada beberapa tempat di jaringan.

Ciri-ciri Sistem Terdistribusi:

- Basis data disimpan pada beberapa komputer;

- Komputer pada Sistem Terdistribusi berkomunikasi satu

sama lain;

- Tidak berbagi memori atau disk.

2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA)

User biasa disebut sebagai pengguna. Biasanya ditujukan kepada

pengguna suatu sistem yang umumnya adalah manusia, misalnya

pengguna komputer. Sedangkan istilah dalam dunia komputer

adalah untuk menyebut seseorang yang menggunakan suatu sistem

komputer, program, atau stasiun/terminal dalam jaringan.

Sedangkan Database User adalah sebutan bagi para pengguna basis

data. Terdapat bermacam-macam tingkatan pengguna basis data,

yaitu:

 Specialised User (Pemakai Terspesialisasi)

 Naïve User (Pemakai Canggih)


23

 Casual User (Pemakai Awam)

 Application Programmer (Pemrogram Aplikasi)

Sedangkan dalam hal Administrator, terdapat dua user, yaitu Data

Administrator dan Database Administrator.

a. Data Administrator

Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap data.

Tugas dari seorang Data Administrator adalah:

- Memutuskan data apa yang seharusnya disimpan dalam

basis data.

- Menentukan kebijakan pengelolaan terhadap data yang telah

tersimpan tersebut.

b. Database Administrator

Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap

pengimplementasian keputusan seorang Data Administrator.

Tugas dari seorang Database Administrator adalah:

- Menentukan skema konseptual (desain lojik basis data)

- Menentukan skema internal (desain fisik basis data)

- Menentukan skema eksternal

- Menentukan kekangan integritas dan aspek-aspek keamanan

- Menentukan kebijakan dump dan reload data.

- Memonitor kinerja dan merespon perubahan kebutuhan-

kebutuhan.
24

2.5.6 Manfaat Dan Kerugian

Secara lebih lengkap, pemanfaatan Database dilakukan untuk

memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti: (Fathansyah, 2007)

 Kecepatan dan Kemudahan (Speed);

 Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space);

 Keakuratan (Accuracy);

 Ketersediaan (Availability);

 Kelengkapan (Completeness);

 Keamanan (Security);

 Kebersamaan Pemakaian (Sharability);

Sedangkan kelemahan atau bisa dikatakan kerugian dari pemakaian

Database adalah sebagai berikut:

 Tidak bisa digunakan dalam akses dengan multiple user;

 Membutuhkan pendanaan yang besar baik itu dari segi software,

hardware ataupun trainingnya;

 Database tidak terlalu diperuntukkan untuk data yang selalu

berubah;

 Perlu adanya penambahan biaya untuk menyediakan keamanan

dan akses kontrol.


25

2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data)

2.6.1 Definisi

Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak

untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan

pengaksesan basis data. (Bambang, 2004). Mempunyai fasilitas

membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara database.

Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh &

menyimpan informasi dalam database.

Berikut ini disajikan tabel beberapa contoh DBMS yang terkenal:

Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS

DBMS Perusahaan
Access Microsoft Corporation
DB2 IBM
Informix IBM
Ingress Computer Associate
mySQL The MySQL Company
Oracle Oracle Corporation
Postgres SQL Postgres
Sybase Sybase Inc.
Visual dBase Borland
Visual FoxPro FoxPro Corporation

2.6.2 Fungsi

• Data Definiton

Harus mampu mengolah pendefinisian data.

• Data Manipulation
26

Harus dapat menangani permintaan user untuk pengaksesan

data.

• Data Security and Integrity

Harus menjaga keamanan dan integritas yang telah didefinisikan

oleh DBA (Database Administrator).

• Data Recovery and Concurrency

Haruslah memiliki kemampuan untuk mengatasi kerusakan-

kerusakan yang disebabkan oleh sistem, kerusakan disk dan lain

sebagainya.

• Data Dictionary

Haruslah menyediakan data dictionary.

• Performance

Harus mampu menangani semua kerja dari setiap fungsi yang

ada.

2.6.3 Komponen

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam: (Abdul,

1999)

1. Perangkat Keras (Hardware)

2. Perangkat Lunak (Software)

3. Data

4. Pengguna (User)
27

2.6.4 Model Data

Model data adalah kumpulan konsep yang terpadu untuk

mendeskripsikan data, keterhubungan (relationship) antar data,

semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk

menyembunyikan rincian penyimpanan level rendah. (Bambang,

2004)

DBMS terutama diklasifikasikan berdasarkan model data yang

digunakan, yaitu model data hirarki, jaringan, dan, relasional.

(Waljiyanto, 2003)

• Model Hirarki (hierarchical model)

Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai

pohon yang dibalik. Pada model data hirarki ini hubungan antar

entiti dinyatakan dalam: satu – banyak (”one to many”) atau satu

– satu (”one to one”). Contoh model hirarki dalam hal ini

memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diajar, serta

mahasiswa yang mengikuti kelas masing-masing.

Dosen Dosen
Siti Nurbaya Ashadi

Pengantar Pemrograman Matematika I


Basis Data COBOL

Rudi Asti Dina Dina Edi Ita Edi

Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki (Abdul, 1999)


28

• Model Jaringan (network model)

Model ini menyerupai model hirarki, dengan perbedaan model

ini bisa menyatakan hubungan antar entiti dalam: satu – satu

(”one to one”), satu – banyak (”one to many”), maupun banyak

– banyak (”many to many”). Contoh model jaringan yang

didasarkan oleh model hirarki pada Gambar 2.6.

Dosen Dosen
Siti Nurbaya Ashadi

Pengantar Pemrograman Matematika I


Basis Data COBOL

Rudi Asti Dina Edi Ita

Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan (Abdul, 1999)

• Model Relasional (relational model)

Model Relasional merupakan model yang paling sederhana

sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model

ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang

disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun

atas baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa

sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dan

menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.

DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS

(Relational Database Management System). Berikut merupakan


29

bentuk relasional berdasarkan contoh model hirarki dan jaringan

sebelumnya.

Nama_Dosen Kelas Mahasiswa

Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Rudi

Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Asti

Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Dina

Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Dina

Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Edi

Ashadi Matematika I Ita

Ashadi Matematika I Edi

Tabel 2.3 Contoh Model Relasional (Abdul, 1999)

2.6.5 RDBMS (Relational Database Management System)

Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep

penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul

sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database

dan Hierarchie Database. Dalam database relasional, data

disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar

tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau

relationship. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel,

mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel


30

diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi

data, ubah data dan hapus data disebut Relational Database

Management System (RDBMS).

Saat ini, Sistem Manajemen Basis Data Relasional (RDBMS-

Relational Database Management System) yang berdasarkan model

data relasional merupakan pendekatan yang paling dominan, yang

pertama kali diperkenalkan E.F. Codd (1970) dalam makalah

berjudul ”A relational model of data for large shared data banks”.

(Bambang, 2004).

Beberapa istilah penting dalam model relasional adalah: (Bambang,

2004)

• Relasi

Relation (Relasi) merupakan sebuah tabel dengan kolom-kolom

dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk

menyimpan informasi mengenai objek-objek yang

direpresentasikan dalam sebuah basis data.

Contohnya mengenai informasi pegawai-pegawai yang bekerja

di perusahaan X direpresentasikan pada relasi PEGAWAI yang

mengandung informasi: nomor induk pegawai, nama, alamat,

gaji dan kode divisi tempat pegawai bekerja.

• Atribut

Attribute (Atribut) merupakan kolom dari suatu relasi yang

mempunyai nama. Atribut-atribut pada suatu relasi tidak harus


31

tersusun secara khusus. Contohnya, pada relasi PEGAWAI

mempunyai lima kolom untuk atribut-atribut NIP#, Nama,

Alamat, Gaji dan KodeDiv.

• Tupel

Tuple (Tupel) merupakan suatu baris dari suatu relasi. Pada

relasi PEGAWAI, setiap tupel mempunyai 5 nilai, masing-

masing untuk setiap atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan

KodeDiv.

• Domain

Domain (Domain) merupakan kumpulan nilai-nilai data yang

mungkin untuk suatu atribut dan bersifat atomik. Contoh:

domain dari atribut KodeDiv adalah {Div01, Div02, Div03,

Div04}.

• Derajat

Degree of relation (Derajat dari suatu relasi) adalah banyaknya

atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5

atribut berarti mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya

mempunyai 5 nilai.

• Kardinalitas

Cardinality of relation (Kardinalitas dari suatu relasi) adalah

banyaknya tupel pada suatu relasi. Kardinalitas dari relasi ini

dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada

relasi.
32

Gambar 2.8 Istilah penting dalam model relasional

2.6.6 Arsitektur DBMS

DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data

sehingga dapat diperoleh independensi data-program.

Pada tahun 1975, Badan Standarisasi Nasional Amerika ANSI-

SPARC (American National Standards Institute – Standards

Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level

abstraksi dalam database, yaitu:

1. Level Eksternal (external level)

Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung

dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user)

hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya


33

sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang

berbeda dari user lainnya.

2. Level Konseptual (conceptual level)

Level Konseptual adalah level dari para administrator

database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data

secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap.

3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)

Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik

dalam bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan

alokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam

penyimpanan, kompresi data (agar lebih hemat), dan enkripsi

data (agar lebih aman).

Gambar 2.9 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data


34

2.6.7 Bahasa DBMS

Bahasa Basis Data (database language) adalah bahasa pada sistem

basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis

data. (Bambang, 2004)

Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi

perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini

bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu:

1. DDL (Data Definition Language)

DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk

mendefinisikan struktur data. Komponen bahasa ini banyak

digunakan oleh para administrator basis data pada saat

merencanakan atau membangun file-file basis data.

Contoh:

Membuat table bernama ms_karyawan dengan perintah :

CREATE TABLE `ms_karyawan` (

`kode_cabang` varchar(10) default NULL,

`kode_karyawan` varchar(10) NOT NULL,

`nama_depan` varchar(8) default NULL,

`nama_belakang` varchar(9) default NULL,

`jenis_kelamin` varchar(1) default NULL,

PRIMARY KEY (`kode_karyawan`)

)
35

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk

memanipulasi data. Komponen ini diperlukan oleh para

pengguna untuk memanipulasi data.

Contoh:

Memasukkan data ke dalam tabel ms_karyawan :

INSERT INTO `ms_karyawan`(

`kode_cabang`,

`kode_karyawan`,

`nama_depan`,

`nama_belakang`,

`jenis_kelamin`)

VALUES ('cab-001','kar-001','Feris','Thia','Laki-laki');

3. DCML (Device Control Media Language)

DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk

mengatur perekaman atau penyimpanan data secara fisik.

Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator

sistem basis data didalam mengatur file-file data secara fisik.

Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain

perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table),

menghapus (Drop, Delete Table).


36

2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) memiliki berbagai

keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS,

walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.

Keunggulan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)

- Pengendalian terhadap redundansi data

- Konsistensi data

- Peningkatan integritas data

- Peningkatan produktivitas

- Peningkatan konkurensi

- Peningkatan layanan backup dan pemulihan data

Kelemahan DBMS antara lain: (Bambang, 2004)

- Kompleksitas yang tinggi

- Ukuran perangkat lunak yang besar

- Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru

- Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan

bagus

- Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan


37

2.7 Flowchart

2.7.1 Pengertian

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir

(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.

Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk

dokumentasi (Jogiyanto, 2005)

2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut:

(Jogiyanto, 2005)

1) Bagan alir sistem (system flowchart)

Bagan alir sistem dapat didefinisikan sebagai bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur

yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa

yang dikerjakan di sistem.

2) Bagan alir dokumen (document flowchart)

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir

(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan

alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan

simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.


38

3) Bagan alir skematik (schematic flowchart)

Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan

bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam

sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain

menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga

menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya

yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah

untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang

mengerti dengan simbol-simbol bagan alir.

4) Bagan alir program (program flowchart)

Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara

rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program

dapat terdiri dari dua macam, yaitu:

a) Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang

digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam

program komputer secara logika. Bagan alir ini disiapkan

oleh analis sistem.

b) Bagan alir komputer terinci (detailed computer program

flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan intruksi-

intruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini

disiapkan oleh pemrogram.


39

5) Bagan alir proses (process flowchart)

Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak

digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi

analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu

prosedur. Gambar simbol-simbol bagan alir proses dapat

dilihat pada halaman daftar simbol.

2.8 DFD (Data Flow Diagram)

2.8.1 Pengertian

DFD (Data Flow Diagram) atau diagram aliran data adalah model

proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui

sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh

sistem (Whitten, 2004). DFD sering disebut process modelling

tools. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau

menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

2.8.2 Levelisasi DFD

Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar

fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan

penyimpanan data.

Bisa terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang

lebih rendah harus bisa merepresentasikan proses tersebut ke dalam

spesifikasi proses yang jelas.

Pembagian level dalam DFD:


40

• Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses

dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram

konteks merupakan level tertinggi DFD yang menggambarkan

seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi

gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh

boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam

diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam

diagram konteks. (Ladjamudin, 2005).

• Diagram Nol (Diagram Zero)

Diagram Nol (Diagram Zero) adalah diagram yang

menggambarkan proses dari DFD. Diagram zero memberikan

pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani,

menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada,

aliran data, dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah

dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang

digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level

selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’ (functional primitive) dapat

ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan

output (balancing) antara diagram zero dengan diagram konteks

harus terpelihara. (Ladjamudin, 2005).


41

• Diagram Rinci

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa

yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.

(Ladjamudin, 2005).

Berikut gambar Tabel Penomoran Level pada DFD: (Ladjamudin,

2005)

Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD

Nama Level Nama Diagram Nomor Proses


0 Diagram Konteks
1 Diagram 0 / Zero 1.0, 2.0, 3.0, …..
2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, …..
2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3, …..
2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, …..
3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, …..
3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, …..
3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, …..
Dst

2.8.3 Elemen Dasar DFD

Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut:

(Ladjamudin, 2005)

a. Kesatuan luar (External Entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke

dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan

dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian

dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian


42

(departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi

external entity.

b. Arus data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan

digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari

sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis

diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir

di antara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data

yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat

mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar.

Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data

masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai

dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu

atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa

data keluaran.

d. Simpanan data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat

data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan

dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah

satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau

memberikan data ke database.


43

Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman

daftar simbol.

2.9 ERM (Entity Relationship Model)

2.9.1 Pengertian

Model Entity-Relationship (ER) mula-mula disulkan oleh Peter

pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan

basis data jaringan dan relasional. (Janner, 2007)

Menurut Bambang, Model ER (Entity Relationship Model) adalah

model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data.

(Bambang, 2004)

Secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyajian data dengan

menggunakan Entity dan Relationship. Biasanya digambarkan

dengan diagram yang disebut ERD (Entity Relationship Diagram).

2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relationship Diagram

adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi

untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan

yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004)

Entity Relationship Diagram (ERD) mengilustrasikan struktur logis

dari basis data. (Janner, 2007)


44

ERD digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual,

memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan

mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik

dengan DBMS (Database Management System). Dengan ERD ini

kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus

dilakukan. ERD dapat membantu dalam menjawab persoalan

tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling

berhubungan.

2.9.3 Komponen Penyusun ERD

a. Entitas (Entity)

Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang

dikumpulkan. (Janner, 2007). Bisa diartikan sebagai suatu objek

yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu

yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan

dibuat.

Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi

panjang.

Contoh:

- Individu: pegawai, pelanggan, mahasiswa, distributor

- Tempat: ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus

- Obyek: buku, motor, paket software, produk


45

b. Relasi (Relationship)

Relasi adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. (Bambang,

2004). Pada penggambaran ERD, relasi adalah perekat yang

menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi

merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan

entitas lainnya.

Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga

memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa

dengan kalimat aktif atau kalimat pasif).

Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah

ketupat.

Contoh:

- Mahasiswa mengambil Mata Kuliah

- Orang mengendarai Mobil

c. Derajat Relasi (Relationship Degree)

Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas

yang berpartisipasi dalam satu relasi.

Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD:

1) Unary Relationship
Unary relationship adalah model relasi yang terjadi di antara

entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga

disebut sebagai recursive relationship atau reflective

relationship.
46

2) Binary Relationship
Binary relationship adalah model relasi antara instansi-

instansi (istances) dari suatu tipe entitas (dua entity yang

berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum

digunakan dalam pembuatan model data.

3) Ternary Relationship

Ternary relationship merupakan relationship antara instansi-

instansi dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing

entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu

relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship ternary

tidak sama dengan tiga relationship binary.

d. Atribut (Attribute)

Atribut adalah ciri atau karakteristik dari tipe entitas maupun

tipe relasi yang dipentingkan dalam satu sistem/organisasi.

(Bambang, 2004)

Ada dua jenis atribut:

1) Identifier (key), digunakan untuk menentukan suatu entitas

secara unik (primary key).

2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk men-

spesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak

unik.

Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas atau

relasi, yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau

relasi tersebut.
47

Contoh:

- Atribut Pelanggan

- No KTP/SIM

- Nama

- Alamat

e. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas suatu hubungan menyatakan sejumlah kejadian

terkait untuk masing-masing dua entitas. (Janner, 2007)

Menurut Jeffrey L. Whitten, Kardinalitas mendefinisikan jumlah

kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas

yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas

lain.

Jenis Derajat Kardinalitas:

- One to One (1 : 1)

Hubungan satu-ke-satu (1:1) terjadi jika sebanyak satu

kejadian dari suatu entitas A dihubungkan dengan satu

kejadian entitas B.

1 1
PEGAWAI MILIK KENDARAAN

Gambar 2.10 Hubungan One to One

Contoh: masing-masing karyawan memiliki kendaraannya

masing-masing.
48

- One to Many / Many to One (1 : N / N : 1)

Tingkat hubungan satu-ke-banyak (1:N) adalah sama dengan

banyak-ke-satu (N:1). Tergantung dari arah mana hubungan

tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas A dapat

mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas

B. Sebaliknya satu kejadian pada entitas B hanya dapat

mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas

A.

Contoh One to Many:


Departemen 1 Memiliki N Pegawai

Gambar 2.11 Hubungan One to Many

1 Departemen mungkin mempekerjakan 1 atau lebih pegawai

1 Pegawai hanya bekerja pada sebuah Departemen

Contoh Many to One:


Produk N Dimiliki 1 Vendor

Gambar 2.12 Hubungan Many to One

Banyak Produk yang mungkin dimiliki oleh 1 Vendor

- Many to Many (M : N)

Hubungan banyak-ke-banyak (M:N) mempunyai arti setiap

entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga

sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B

berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A.


49

Contoh Many to Many:


Mahasiswa M Mempelajari N Mata Kuliah

Gambar 2.13 Hubungan Many to Many

Setiap Mahasiswa dapat mempelajari banyak Mata Kuliah

dan setiap Mata Kuliah dapat dipelajari oleh banyak

Mahasiswa.

2.10 Normalisasi

2.10.1 Pengertian

Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan

data ke dalam kelompok menjadi bentuk yang non redundant,

stable, flexible dan adaptive entities (Whitten, 2004).

Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database

skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan

personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang

dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat

membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap

tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

2.10.2 Tujuan

– Untuk menghilangkan kerangkapan data

– Untuk mengurangi kompleksitas

– Untuk mempermudah pemodifikasian data


50

2.10.3 Tahapan

Normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-

masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah

keadaan yang dihasilkan dengan menerapkan aturan sederhana

berkaitan dengan konsep ketergantungan fungsional (functional

dependency) pada relasi yang secara garis besar kita akan

menggambarkannya sebagai berikut: (Elmasri, 2000).

a) Bentuk normal kesatu (First Normal Form / 1NF)

Bentuk normal kesatu adalah suatu bentuk relasi dimana

atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah

dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal atau

bersifat atomic value (mungkin saja nilai null) pada

perpotongan setiap baris dan kolom. Nilai dikatakan atomic

jika nilai suatu atribut tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi unit-

unit yang lebih kecil.

Syarat normal kesatu (1-NF):

– Setiap data dibentuk dalam satu record demi satu record

nilai dari field berupa “atomic value”.

– Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

– Telah ditentukannya primary key.

– Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.


51

b) Bentuk normal kedua (Second Normal Form / 2NF)

Bentuk normal kedua didasari konsep full functional

dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang

dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B

dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat

memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan

bagian) dari A.”

Syarat normal kedua (2-NF):

– Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

– Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki

ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional

dependency) pada kunci utama / primary key.

c) Bentuk normal ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Bentuk normal ketiga didasari konsep transitive dependency

(ketergantungan transitif) yang dapat didefinisikan sebagai

berikut:

“Suatu kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut-atribut dari

suatu relasi sedemikian sehingga A  B dan B  C, maka A

 C (C memiliki ketergantungan transitif terhadap A melalui

B), dan harus dipastikan bahwa A tidak memiliki

ketergantungan fungsional terhadap B atau C.”


52

Syarat normal ketiga (3-NF):

1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

2) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki

ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut

bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan

fungsional (fungsional dependency) terhadap atribut bukan

kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi

hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap

primary key di relasi itu saja.

Gambar 2.14 Langkah-Langkah Normalisasi (Ladjamudin, 2005)


53

2.11 STD (State Transition Diagram)

STD (State Transition Diagram) menggambarkan bagaimana kerja sistem

melalui kondisi (state) dan kejadian yang menyebabkan kondisi berubah.

STD juga menggambarkan aksi yang dilakukan karena kejadian tertentu.

(Pressman, 2001). Simbol-simbol STD dapat dilihat pada daftar simbol.

2.12 Konsep Dasar Internet

2.12.1 Pengertian

Interconnected Network atau Internet merupakan sekumpulan

jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, dimana jaringan

menyediakan sambungan menuju global informasi. Internet telah

memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan

Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) yang

didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio

(Oetomo, 2007)

2.12.2 Sejarah Internet

Pada mulanya, internet berasal dari impian J.C.R. Licklider (1915-

1990), seorang psikolog di Massachusetts Institute of Technology,

tentang sebuah Galatic Networks di awal tahun 1960-an.

Kemudian, ketika Licklider bekerja di Advanced Research Project

Agency (ARPA) di Pentagon, Lawrence G. Robert mencoba

mewujudkan impiannya.
54

Meskipun pertemuan antara Licklider dan Robert terjadi tahun

1964, Robert baru benar-benar konsentrasi untuk pengembangan

internet mulai Desember 1966. Kemudian, Robert mulai

menguraikan rencana jaringannya dalam konferensi-konferensi

para peneliti. Akhirnya, internet dikembangkan dalam suatu

penelitian militer Amerika Serikat yang disebut Advanced

Research Project Agency Network (ARPANet). ARPANet

menghubungkan pusat penelitian departemen pertahanan dengan

pusat-pusat penelitian di universitas-universitas di Amerika Serikat.

Tujuannya adalah menghadapi kemungkinan terjadinya serangan

nuklir karena sifat jaringan internet tidak mudah dilumpuhkan

hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik

diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet

memiliki protokol dan sistem pencari rute-rute alternatif untuk

mengalirkan data dan informasi.

Beberapa elemen utama ARPANet disumbang oleh para periset

seperti Leornard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat

serta Donald W. Davies di Inggris. Masing-masing membuat

pendekatan untuk packet switching yang menjadi solusi untuk

berbagai hambatan bandwidth. Caranya adalah dengan membagi

pesan yang akan ditransmisikan menjadi paket-paket data kecil dan

mengirimkannya melalui kabel-kabel yang sama. Sementara itu,

Roberts meminta bantuan Vinton G. Cerf dan Robert E. Kahn


55

untuk mengembangkan sebuah protokol kontrol jaringan yang

berfungsi menata kekacauan rencana packet switching. Di akhir

1970-an, mereka berhasil menyempurnakannya menjadi

Transmission Control Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP)

yang masih digunakan hingga sekarang. Sebaliknya, untuk merakit

perangkat keras pertama ARPANet Robert memilih Bolt, Beranek,

and Newman (BBN) untuk membuat saklar jaringan yang pertama

dan membangun server jaringan pertama di wilayah pesisir Timur

pada tahun 1970. Inovasi selanjutnya dilakukan oleh Ray

Tomlinson dari BBN. Ia membuat sebuah program e-Mail pada

tahun 1971 yang kemudian menarik para ilmuwan lainnya ikut

berkiprah di dalam internet.

Meskipun demikian, perkembangan teknologi internet sempat surut

hingga tahun 1990-an gaung internet kembali merebak. Internet

menjadi populer kembali sejak tahun 1995 dan ditandai

bertambahnya secara drastis domain komersial dan jaringan World

Wide Web (WWW).

Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun

1983 di Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr. Joseph F.P.

Luhukay. Ketika itu, ia baru menamatkan program doktor Filosofi

Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan dibangun selama

empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay pun mulai

mengembangkan University Network (Uninet) di lingkungan


56

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan

jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi

Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut

Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi

Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen Dikti. (Oetomo,

2007)

2.13.3 Sumber Daya Internet

Internet memiliki banyak sumber daya seperti pada tabel 2.4:

(Abdul, 2003)

Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya Internet

Sumber Daya Keterangan


Digunakan untuk melakukan pertukaran sura
E-mail
elektronis.
User Newsgroup Forum diskusi.
Kelompok diskusi dengan menggunakan surat
LISTSERV
elektronis.
Fasilitas yang memungkinkan pemakai
Internet Relay Chat
melakukan percakapan dalam bentuk bahasa
(IRC) / Chatting
tertulis secara interaktif.
Fasilitas yang memungkinkan koneksi (login) ke
Telnet
suatu sistem komputer.
File Transfer Protocol Sarana untuk melakukan transfer berkas dari
(FTP) komputer lokal ke komputer lain atau sebagainya.
Gopher Perangkat yang memungkinkan pemakai untuk
menemukan informasi yang terdapat pada server
gopher melalui menu yang bersifat hirarkis.
57

Tabel 2.4 (Lanjutan)

Perangkat yang dapat digunakan untuk


Archie
melakukan pencarian berkas pada situs FTP.
Very Easy Rodent-
Merupakan kemampuan tambahan yang dipakai
Oriented Netwide
untuk melakukan pencarian pada situs-situs
Index to Computer
gopher.
Archieves (Veronica)
Perangkat yang digunakan untuk melakukan
Wide Area Information pencarian data pada internet yang dilaksanakan
Servers (WAIS) dengan menyebutkan nama database dan kata
kunci yang dicari.
Sistem yang memungkinkan pengaksesan
World Wide Web
informasi dalam internet melalui pendekatan
(WWW)
hypertext (HTTP).

2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer

2.13.1 Pengertian

Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan

perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling

terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara

ini bisa berupa media kabel atau pun media tanpa kabel (nirkabel).

Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke

perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang

terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat

keras. (Sofana, 2008)


58

2.13.2 Klasifikasi

Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli

kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa

klasifikasi, diantaranya: (Sofana, 2008)

a. Berdasarkan Area / Skala

Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi

menjadi empat jenis, yaitu :

1) LAN (Local Area Network)

Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada

area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu

ruangan. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang

menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan

printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan

secara bersama.

2) MAN

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang

sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas.

Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang

berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu

provinsi.

3) WAN

Wide Area Network cakupnnya lebih luas daripada MAN.

Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu


59

pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN

hampir sama dengan LAN dan MAN.

4) Internet

Internet adalah interkoneksi jaringn-jaringan komputer yang

ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu

planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar

planet.

Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area

Jarak (meter) Contoh Jenis


10 s/d 100 Ruangan LAN
100 s/d 1000 Gedung LAN
1000 s/d 10.000 Kampus LAN
10.000 s/d 100.000 Kota MAN
100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN
1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN
> 10.000.000 Planet Internet

b. Berdasarkan Media Penghantar

Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi

menjadi dua jenis, yaitu:

1) Wire Network

Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan

kabel sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada

kabel.
60

2) Wireless Network

Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang

menggunakan media penghantar gelombang radio atau

cahaya infrared.

c. Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu :

1) Client-Server

Client-Server adalah jaringan komputer yang salah satu

(boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau

induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain

yang disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa

akses web, email, file, atau yang lain. Client-Server banyak

dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lain pun

bisa mengimplementasikan Client-Server. Hal ini sangat

bergantung pada kebutuhan masing-masing.

2) Peer to Peer

Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap

komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap

komputer dapat menerima dan memberikan access dari atau

ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan

pada LAN.
61

2.13.3 Topologi

Topologi jaringan komputer adalah suatu aturan bagaimana

menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan

pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi

melalui media/peralatan jaringan, seperti: server, workstation,

hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). (Sofana,

2008)

Ada tiga topologi utama jaringan komputer, yaitu:

1) Bus

Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari

penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang

menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena

kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data

maka apabila kabel backbone rusak atau terputus akan

menyebabkan jaringan mati total (Sofana, 2008)

Gambar 2.15 Topologi Bus

2) Ring

Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi

ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin.

Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah


62

sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali

dihubungkan dengan komputer pertama (Sofana, 2008)

Gambar 2.16 Topologi Ring

3) Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral

berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node

menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan

dari ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah,

sekolah, pertokoan, laboratorium, dan kantor yang

menggunakan topologi ini. Topologi star tampaknya yang

paling populer di antara semua topologi yang ada (Sofana,

2008)

Gambar 2.17 Topologi Star

2.14 WWW (World Wide Web)

Sering disingkat sebagai WWW atau web saja, yakni sebuah sistem

dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain


63

dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses oleh perangkat

lunak yang disebut browser. Informasi di web pada umumnya ditulis

dalam format HTML. Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis

(dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan

objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie,

3D World).

Terdapat tiga bagian dari WWW (Bambang Hariyanto, 2004):

1) Server (HTTP Server atau disebut web server) yang mengendalikan

dokumen-dokumen.

2) Jaringan yang digunakan untuk mentransfer informasi (menggunakan

protokol HTTP).

3) Client (HTTP Client atau disebut web browser) yang menampilkan

informasi.

2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol)

2.15.1 Pengertian

HyperText Transport Protocol (HTTP) adalah suatu protokol

internet yang digunakan oleh WWW. Dengan protokol ini sebuah

web client (dalam hal ini browser) seperti Internet Explorer atau

Mozilla Firefox dapat melakukan pertukaran data hypermedia,

seperti teks, gambar, suara bahkan video dengan web server. (Dwi

Widodo, 2005)
64

2.15.2 Sejarah

Sejarah HTTP menurut Bambang Hariyanto (2004):

1) Versi pertama HTTP/0.9 merupakan protokol sederhana

transfer data kasar di Internet (TCP/IP).

2) Versi kedua HTTP/1.0 didefinisikan di RFC 1945. Protokol

memungkinkan pesan berformat MIME, memuat meta-

informasi data yang ditransfer dan modifier di semantiks

request/response.

3) Versi ketiga HTTP/1.1, didefinisikan di RFC 2068, kemudian

RFC 2616. Kemajuan protokol ini adalah semua koneksi

adalah persisten dan mendukung URL absolut di request.

2.16 Aplikasi Web

Aplikasi web dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu web statis dan web

dinamis (Abdul Kadir, 2003)

1) Web Statis

Web statis adalah aplikasi web yang berisi atau menampilkan

informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena

pengunjung tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Pada web

statis pengunjung hanya dapat melihat isi dokuman pada halaman

web. Web statis biasanya menggunakan pemrograman web HTML dan

tidak memiliki database.


65

2) Web Dinamis

Web dinamis adalah aplikasi web yang menampilkan informasi serta

dapat berinteraksi dengan pengunjung dengan menggunakan form

sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis

biasanya menggunakan pemrograman web PHP dan memiliki database

untuk menyimpan informasi, seperti MySQL.

2.17 Web Server

Web server adalah suatu perangkat lunak atau program (dan juga mesin

yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat

menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan

protokol (Dwi Widodo, 2005). Web server yang terkenal diantaranya

adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache

merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat

beroperasi di sistem operasi Microsoft Windows saja.

2.18 Web Browser

Web browser merupakan perangkat lunak yang berguna untuk mengakses

informasi pada web ataupun untuk melakukan transaksi via web (Abdul

Kadir, 2003). Web browser yang terkenal saat ini ialah Internet Explorer,

Mozilla Firefox, Netscape Navigator, Safari, dan Opera.


66

2.19 HTML (HyperText Markup Language)

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa yang dipakai untuk

membuat dokumen web yang akan diletakkan dalam WWW menggunakan

hypertext. Dokumen web ini umumnya berisi sejumlah teks, gambar,

suara, dan hubungan dengan file yang lain. (Dwi Widodo, 2005)

Prinsip kerja pengaksesan dokumen web yang berbasis HTML adalah

seperti berikut: (Abdul, 2003)

1) Browser meminta sebuah halaman ke suatu situs web.

2) Permintaan diterima oleh web server (server yang melayani

permintaan halaman web).

3) Web server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke

client.

4) Browser pada client segera menampilkan dokumen yang diterima

berdasarkan kode-kode pemformat yang terdapat pada dokumen

HTML.

Kode HTML

Gambar 2.18 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML


67

2.20 PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)

PHP diperkenalkan pada tahun 1994, dan merupakan hasil kerja dari

Rasmus Lerdorf. Karena sifatnya yang open source, maka semua orang di

seluruh dunia boleh mengembangkan, menggunakan dan mendistribusikan

secara gratis. Mula-mula, kepanjangan dari PHP adalah Personal Home

Page. Tetapi kemudian mengalami perubahan dan menjadi PHP:

Hypertext Preprocessor. (Windra, 2006)

Sejak peluncurannya di tahun 1994, PHP segera menjadi populer karena

kemudahan-kemudahan yang ditawarkan, yaitu: (Windra, 2006)

– Gampang digunakan. Sintaks bahasa PHP mudah dipelajari, bahkan

untuk kalangan non-programmer.

– Serbaguna. PHP dapat berjalan pada bermacam-macam sistem

operasi, seperti Windows, LINUX, dan Mac OS.

– Gratis. PHP dapat digunakan dengan gratis walaupun membuat

website yang dapat menghasilkan uang.

– Bantuan penggunaan banyak tersedia. Dapat bergabung dengan

banyak mailing list atau grup diskusi yang banyak ditawarkan di situs

resmi PHP.

– Aman. Selama kode PHP diprogram dengan benar, user tidak akan

pernah dapat melihat kode sumber PHP. Hal ini berbeda dengan Java

Script yang dapat dilihat kode sumbernya, dengan menggunakan menu

view source di browser.


68

2.21 MySQL

MySQL merupakan software DBMS (Database Management System)

yang masuk kategori open source (gratis) yang sangat populer di kalangan

pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi

web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya.

Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja query,

dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah

kecil. (Sidik, 2005)

Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang

dijelaskan di bawh ini:

1) Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan

lain-lain).

2) Andal, cepat, dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani

permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database

yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi

untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan.

3) Jaminan keamanan akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria

pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user

tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji

pegawai), sedangkan user lain tidak boleh.


69

4) Dukungan SQL

Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah SQL

(Structured Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL

merupakan standar dalam pengaksesan database relasional.

Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapa pun untuk

menggunakan MySQL.

2.22 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjalankan

fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, terdiri atas program Apache

HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis

dengan bahasa pemrogramaan PHP dan Perl.

XAMPP adalah nama yang merupakan singkatan dari X (empat sistem

operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server

yang mudah digunakan yang mampu melayani halaman dinamis. Saat ini,

XAMPP tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows, Linux, Sun

Solaris dan Mac OS X. (Husein, 2009).

XAMPP dikembangkan oleh Apache Friends yang merupakan sebuah

website non-komersial yang bertujuan untuk mempromosikan web server

Apache. XAMPP ditemukan pada musim semi tahun 2002 oleh Kai

’Oswald’ Seidler dan Kay Vogelgesang. (Sukarno, 2006)


70

2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis

Pada studi literatur penelitian yang sejenis ini, penulis mengambil hasil

penelitian untuk dijadikan referensi sebagai bahan perbandingan dengan

skripsi yang akan dilakukan penulis.

Dalam penelitian ini penulis mengambil tiga studi literatur yang sejenis

sebagai pembanding dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang

akan dibuat.

Tiga studi literatur tersebut yaitu:

1. Judul : Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama

Metode : SDLC

Tools : Visual Fox Pro

Kelebihan : Visual FoxPro (VFP) memiliki kemampuan dalam

mengolah record volume data yang besar.

Kekurangan : Aplikasi yang dirancang masih bersifat stand alone.

Aplikasi hanya berada pada satu komputer saja sehingga

hanya digunakan oleh administrator. Pada dasarnya

aplikasi yang dirancang dapat digunakan oleh siapapun,

kapanpun, dan dimanapun tanpa adanya batasan tertentu.

Oleh karena itu aplikasi dianjurkan berbasis web.

2. Judul : Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN-

SM)

Metode : SDLC
71

Tools : MS. Excel

Kelebihan : Aplikasi mampu menyajikan informasi akreditasi

Madrasah per-provinsi.

Kekurangan : Aplikasi ini tidak bisa mencari data secara otomatis

dengan menuliskan keywoard yang diinginkan

berdasarkan nama Madrasahnya.

3. Judul : Aplikasi Manajemen Pondok Pesantren

Metode : SDLC

Tools : Visual Fox Pro

Kelebihan : Desain dan pengembangan aplikasi yang user friendly

sehingga memudahkan dalam mengelola informasi dan

proses bisnis yang sangat kompleks.

Kekurangan : Pengolahan data masih menggunakan Microsoft Excel.

Sehingga mengalami kesulitan dalam mengolah data dan

membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dalam

menghasilkan suatu informasi.


72

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode-metode yang penulis pakai dalam pengumpulan data antara lain :

1. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan pada

Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta. Penulis

mengumpulkan dan menelaah informasi mengenai aplikasi data

sekolah sebelumnya beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya,

dan melihat apa saja kekurangan dan kelebihan aplikasi tersebut.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan data dan informasi

yang berkaitan dengan aplikasi, serta permasalahan atau kendala apa

saja yang dihadapi. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab

secara langsung dengan Kepala Bagian Sub Bidang Data dan Informasi

yaitu Bapak Zamzami M, S. Ag. Dari hasil wawancara tersebut,

penulis mendapatkan informasi mengenai data lengkap sekolah-

sekolah madrasah secara detail serta informasi mengenai aplikasi yang

sedang berjalan di LP. Maarif tersebut.

3. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan

mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan analisa dan

72
73

perancangan sistem, pemrograman web serta buku-buku yang

mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini.

Selain itu, penulis juga mengunjungi website yang berhubungan

dengan topik dalam skripsi ini. Adapun daftar buku dan website yang

menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada

daftar pustaka.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam Aplikasi Manajemen

Database Sekolah ini adalah strategi air terjun (waterfall strategy).

Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential) menggambarkan

bahwa tiap tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara

berurutan. Meskipun pada kenyataannya, seringkali overlap satu sama

lain, seperti system design dapat dimulai sebelum system analysis selesai.

Berikut adalah tahapan dari metode pengembangan sistem yang telah

dilakukan dalam penelitian ini:

3.2.1 System Initiation

Pada tahap ini ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam

pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah, antara lain:

a. Profil Lembaga Pendidikan Maarif

Menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, yaitu uraian

mengenai latar belakang, visi, misi, dan tujuan dari Lembaga

Pendidikan Maarif NU Jakarta.


74

b. Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem

pembelajaran yang sedang berjalan, sehingga dapat memberikan

solusi atau pemecahan masalah untuk perbaikan dan

pengembangan sistem.

c. Lingkup Sistem

Menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun.

d. Tujuan Sistem

Menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun.

3.2.2 System Analysis

Analisis dilakukan untuk mengetahui proses yang sedang berjalan

untuk mempermudah pengembangan sistem yang diusulkan,

aktifitas yang ada didalamnya antara lain: pengumpulan data,

identifikasi masalah, analisa kebutuhan aplikasi.

Pada tahap ini akan diuraikan mengenai hasil analisis sistem yang

diantaranya adalah:

a. Analisis persyaratan sistem, yaitu uraian mengenai persyaratan-

persyaratan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan

Aplikasi Manajemen Database Sekolah.

Analisis persyaratan sistem dilakukan dengan mengidentifikasi-

kan functional requirement dan nonfunctional requirement.

b. Analisis Sistem Berjalan, yaitu uraian mengenai sistem yang

berjalan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS,


75

data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini

menggunakan system flowchart beserta uraiannya.

c. Analisis Sistem Diusulkan, yaitu uraian mengenai sistem yang

diusulkan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS,

data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini juga

menggunakan system flowchart beserta uraiannya.

3.2.3 System Design

Tahapan yang melakukan proses terhadap perancangan hasil yang

didapat dari tahap analisis meliputi proses :

a. Perancangan Sistem

1) Data Flow Diagram (DFD)

2) Spesifikasi Proses

b. Perancangan Basis Data

1) Entity Relationship Diagram (ERD)

2) Normalisasi

3) Struktur Database

4) Menentukan Matrix CRUD

5) State Transition Diagram (STD)

c. Perancangan Antarmuka sistem

1) Perancangan Antarmuka user

2) Perancangan Antarmuka admin


76

3.2.4 System Implementation

Pada tahap ini terdiri dari penerapan sistem yang diusulkan menjadi

sebuah program aplikasi mengunakan bahasa pemograman berbasis

web yang telah ditentukan, yaitu PHP, kemudian dilakukan

pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan program dan

pengujian kebenaran program. Apabila setelah program diuji dan

dinyatakan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, langkah

selanjutnya adalah menginstall program pada server, serta pelatihan

kepada user.

3.3 Kerangka Pemikiran

Pada Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dibutuhkan beberapa

tahapan yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan aplikasi yang

berguna bagi Lemabaga Pendidikan Maarif NU Jakarta.

Beberapa tahapan tersebut antara lain seperti awalnya memilih tempat

penelitian untuk meneliti proses alur informasi data dan membuat tugas

akhir, lalu melakukan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka

dan wawancara. Kemudian dengan merumuskan masalah dan ruang

lingkup untuk menentukan konsep dan hipotesis penelitian. Yang terakhir

menentukan pengembangan sistemnya dari tahap permulaan, analisis,

perancangan, dan penerapan sistemnya untuk LP Maarif.


77

Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran


78

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 System Initiation

4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta

Memuat sejarah singkat tentang Lembaga Pendidikan Maarif

Nahdlatul Ulama Jakarta, mulai dari latar belakang, visi, misi, dan

tujuan berdirinya. Profil dapat dijelaskan sebagai berikut :

(Keputusan-Keputusan Rapat Kerja Nasional 2006 Lembaga

Pendidikan Maarif NU, Wisma Syahida UIN Jakarta, 1-13

Desember 2006, 2006)

4.1.1.1 Latar Belakang

Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (PP LP

Maarif NU) merupakan salah satu aparat departementasi

di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Didirikannya lembaga ini di NU bertujuan untuk

mewujudkan cita-cita pendidikan NU. Bagi NU,

pendidikan menjadi pilar utama yang harus ditegakkan

demi mewujudkan masyarakat yang mandiri. Gagasan dan

gerakan pendidikan ini telah dimulai sejak perintisan

pendirian NU di Indonesia.

78
79

Disini dirasakan pentingnya membuat lini organisasi yang

efektif dan mampu merepresentasikan cita-cita NU; dan

lahirlah lembaga-lembaga seperti Lembaga Dakwah,

Lembaga Pendidikan Maarif, Lembaga Sosial Mabarrot,

Lembaga Pengembangan Pertanian, dan lain sebagainya.

LP Maarif NU dalam perjalanannya secara aktif

melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan

pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif

NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari

tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah

yang bernaung dibawah Departemen Nasional RI (dulu

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun

madrasah; maupun Departemen Agama RI) yang

menjalankan. Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari

6000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok

tanah air bernaung dibawahnya, mulai dari TK, SD, SLTP,

SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa Perguruan

Tinggi.

4.1.1.2 Visi

Visi Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama adalah

menjadi pusat pengembangan pendidikan yang mandiri,

unggul dan profesional dalam bingkai Ahlusunnah

Waljamaah.
80

4.1.1.3 Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki satuan-

satuan pendidikan yang berkualitas dan berprestasi

serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

Indonesia dengan kelengkapan perangkat

kependidikan yang maksimal disertai manajemennya

yang baik.

2) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kualitas

tenaga kependidikan, baik kepala sekolah, guru dan

tenaga administrasi melalui penyetaraan dan pelatihan

serta penempatan yang proporsional, dengan dukungan

moral dan material.

3) Mengendalikan mutu penyelenggaraan dan mutu

lulusan pendidikan dari setiap satuan pendidikan di

lingkungan Nahdlatul Ulama.

4) Mengembangkan sistem informasi lembaga

pendidikan sebagai wahana penyelenggara

komunikasi, informasi dan edukasi serta

penyebarluasan gagasan, pengalaman dan hasil-hasil

kajian maupun penelitian di bidang ilmu, sains dan

teknologi lewat berbagai media.


81

4.1.1.4 Tujuan

Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama bertujuan

untuk mengembangkan potensi manusia agar dapat

menguasai dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan

teknologi berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada

Alloh SWT, serta berakhlakul karimah.

4.1.2 Identifikasi Masalah

Selama ini Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta khususnya

Bagian Bidang Data dan Informasi mengalami kesulitan dalam hal

pengolahan data sekolah madrasah. Aplikasi yang saat ini

digunakan yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS, tidak bisa

melakukan pengolahan data.

Adapun implementasi Aplikasi Data Sekolah EMIS hingga saat ini

terdapat masalah yang melatarbelakangi dalam pengembangan

sistem ini, yaitu:

1) Dari data sekolah madrasah yang ada, pegawai tidak bisa

melakukan penambahan ataupun pengurangan data madrasah.

2) Data madrasah yang ada hanya bisa dilihat (view) tanpa bisa

dilakukan modifikasi data, sementara kebutuhan informasi yang

update sangat diperlukan mengingat madrasah yang berada

dibawah naungan LP. Maarif NU ini mencakup seluruh sekolah

madrasah NU se-Indonesia.
82

3) Data madrasah yang diterima Bagian Bidang Data dan

Informasi, selama ini masih diarsip secara manual, sehingga

ketika ingin dilakukan pencarian data madrasah, pencariannya

masih secara manual, yang tentunya kurang efisien.

4.1.3 Lingkup Sistem

Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah di atas, adanya peluang

dan akan membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah

yang dapat mengelola data madrasah seluruh Indonesia yang

berada dibawah naungan LP. Maarif NU, serta dapat menampilkan

data setiap madrasah serta data madrasah seluruh provinsi di

Indonesia.

Adapun lingkup sistem pada aplikasi ini, yaitu:

1) Penggunaan sistem database yang terkomputerisasi.

Dikarenakan belum adanya suatu sistem database

terkomputerisasi pada LP. Maarif NU Jakarta.

2) Pengisian data madrasah secara online yang dilakukan oleh

pihak LP. Maarif.

3) Melengkapi laporan data madrasah dengan memberikan

tampilan laporan data setiap madrasah dan tampilan laporan

madrasah secara keseluruhan provinsi di Indonesia.

4) Memberikan fasilitas admin kepada pihak LP. Maarif untuk

dapat melakukan modifikasi data madrasah.


83

5) Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini

berbasis web (web-base application).

6) Pembuatan sistem ini menggunakan web server Apache, bahasa

pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai database-nya.

7) Pembuatan sistem ini tidak membahas keamanan data secara

terinci.

8) Pembuatan sistem ini tidak dilakukannya tahap

mengoperasikan aplikasi dalam tahap implementasi sistem,

melainkan hanya dilakukan tahap membangun, meng-install,

dan menguji aplikasi.

4.1.4 Tujuan Sistem

Adapun tujuan dari aplikasi ini adalah untuk merancang suatu

Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat memberikan

solusi optimal terhadap permasalahan-permasalahan di atas.

Aplikasi ini dibuat untuk menggantikan aplikasi yang sudah ada.

4.2 System Analysis

4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem

Menjelaskan mengenai persyaratan-persyaratan informasi yang

dibutuhkan dalam pembuatan Aplikasi Manajemen Database

Sekolah.

Identifikasi persyaratan dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu:


84

1) Functional requirement (persyaratan fungsional)

Merupakan persyaratan yang mengenai aktivitas dan layanan

yang harus diberikan atau disediakan oleh sebuah sistem

(Whitten, 2004:198). Berikut functional requirement pada

sistem yang akan dibangun antara lain:

a) Pengaturan penyimpanan data madrasah seluruh Indonesia

yang berada dibawah naungan LP. Maarif NU, yang terdiri

dari data umum madrasah, provinsi, jumlah guru dan murid.

b) Penginputan data madrasah dan proses validasi secara

langsung atau otomatis.

c) Memonitor jumlah data madrasah di seluruh provinsi.

d) Mengintegrasikan data-data tersebut diatas sehingga

terletak pada database yang sama.

e) Data madrasah terdokumentasi dengan baik dan lengkap,

2) Nonfunctional requirement (persyaratan nonfungsional)

a) Mengembangkan Aplikasi Manajemen Database Sekolah

berbasis web (web-base application) yang dapat diakses

melalui internet.

b) Sistem mampu meningkatkan kinerja pengolahan data

madrasah dengan cepat dan dapat meringankan beban kerja

pihak LP. Maarif NU Jakarta.


85

Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement

Jenis Kebutuhan Penjelasan

1. Model Tampilan (Performance) a) Mengefisienkan waktu proses


pengolahan data madrasah dari
kantor wilayah dan kantor pusat yaitu
penginputan hingga pelaporan
b) Membantu peningkatan pemantauan
perkembangan madrasah tiap-tiap
provinsi.
c) Mengurangi tingkat kesalahan dan
ketidaklengkapan data
d) Tampilan interface yang menarik dan
lebih user friendly sehingga lebih
mudah dimengerti dan digunakan
oleh user.

2. Model Penyimpanan Data a) Melakukan penyimpanan data berupa


(Information) informasi umum madrasah, murid,
guru yang dibutuhkan secara terpusat
sehingga memudahkan pelaksanaan
proses.
b) Mencegah terjadinya penyimpanan
data yang redundant.
c) Mencegah hilangnya data yang
selama ini disebabkan karena
penyimpanan data dilakukan dengan
menggunakan CD.
d) Sistem pusat dan cabang terintegrasi
sehingga memudahkan untuk
mendapatkan data yang paling
aktual.
e) Format penyajian laporan dibuat
sehingga lebih mudah dipahami.
f) Meminimalisasi terjadinya kesalahan
penginputan data dan informasi.
g) Data terdokumentasi dan terstruktur.
86

3. Model Segi Ekonomi a) Mengurangi biaya operasional untuk


(Economic) transfer informasi atau dokumen ke
pusat yang selama ini dilakukan
secara manual.
b) Memperlancar aliran informasi
antara kantor LP. Maarif Pusat,
kantor wilayah LP. Maarif di seluruh
provinsi, madrasah, dan masyakarat
umum yang membutuhkan informasi.

4. Model Pengontrolan Sistem a) Meningkatkan keamanan terhadap


(Control) pelaksanaan proses penyimpanan
data.
b) Membatasi akses penggunaan
terhadap sistem dengan cara
menerapkan priviledge.
c) Adanya operator data entry yang
bertangungjawab terhadap
pelaksanan pemasukan data dan
aministrator yang bertanggung jawab
atas semua jalannya aktifitas pada
aplikasi.
d) Mencegah akses penuh dari
pengguna-pengguna yang tidak
berwenang.

5. Model Efisiensi Sistem a) Menggunakan sistem penyimpanan


(Eficiency) data yang terpusat untuk
memudahkan proses pendistribusian
antara kantor pusat dengan kantor
wilayah LP. Maarif.
b) Mengefisienkan waktu untuk
pelaksanaan proses validasi
penginputan data.
c) Meminimalisasi biaya dan sumber
daya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proses pelaporan.
87

6. Model Pelayanan Sistem a) Menghasilkan informasi yang akurat


(Service) untuk bahan pertimbangan dan
evaluasi.
b) Memberi kemudahan dalam
penggunaan operasional sistem.

4.2.2 Analisis Sistem Berjalan

a. Rich Picture Diagram

Validasi yang dilakukan mengalami


banyak perubahan data, karena
masih banyak kesalahan dalam
penginputan sehingga data menjadi
tidak akurat

Laporan data yang tidak


terintegrasi, mengakibatkan
data hanya bisa diakses oleh
Admin Kantor Pusat

Gambar 4.1 Rich Picture Diagram Analisa Sistem Berjalan


88

b. Flowchart Diagram

Analisis Sistem Berjalan Pengumpulan Data Madrasah

Madrasah NU se-Indonesia LP Maarif NU

Mulai

Data Madrasah

Membuat
Laporan Data
Madrasah

Mengolah Data
Madrasah

Memberikan
Data Madrasah
yang akan
Diproses/Diolah

Data Madrasah
Seluruh
1
Indonesia
Data Madrasah 2

N
Selesai

Gambar 4.2 Analisis Sistem Berjalan Pengumpulan Data Madrasah

Penjelasan dari analisis sistem berjalan pengumpulan data

madrasah (Gambar 4.2) adalah sebagai berikut :

1) Pihak Madrasah dalam hal ini seluruh Madrasah NU se-

Indonesia yang berada dibawah naungan LP Maarif NU

membuat laporan tentang data Madrasah.


89

2) Setiap Madrasah diharuskan memberikan data madrasah yang

akan diproses atau diolah oleh pihak Maarif. Tetapi sebelum

data diberikan kepada LP Maarif NU, dibuat arsip untuk

backup laporan data Madrasah.

3) Pihak LP Maarif NU mengolah data Madrasah yang telah

diperoleh dari masing-masing pihak Madrasah.

4) Pihak LP Maarif NU menyajikan informasi atas data-data

Madrasah yang telah terkumpul dan tergabung kepada pihak-

pihak Madrasah yang berada dibawah naungan LP Maarif NU.

Kelebihan dan kekurangan dari sistem berjalan di atas adalah

sebagai berikut:

- Kekurangan sistem berjalan

a. Terjadi penumpukan data pada setiap proses seperti dokumen

data Madrasah.

b. Pelayanan dalam menyajikan informasi data Madrasah

memerlukan waktu yang cukup lama.

c. Dalam pencarian data Madrasah terkadang kesulitan

dikarenakan penumpukan file di dalam komputer.

d. Data madrasah tidak bisa terupdate karena akan memakan

waktu dalam pengumpulan data Madrasah kembali.

- Kelebihan sistem berjalan


90

a. Tidak memerlukan biaya yang mahal untuk pembelian dan

perawatan perangkat lunak, perangkat keras dan pemasangan

jaringan online.

b. Tidak memerlukan tenaga ahli dalam perawatan dan

pengolahan data secara online.

4.2.3 Analisis Sistem Usulan

a. Rich Picture Diagram

Gambar 4.3 Rich Picture Diagram Analisa Sistem Usulan


91

b. Flowchart Diagram

Gambar 4.4 Analisis


Sistem Yang Diusulkan

Adapun penjelasan system flowchart dari sistem

pengumpulan data madrasah yang diusulkan (Gambar 4.4) adalah

sebagai berikut:

1) Pihak madrasah memberikan data madarasah yang akan diolah

atau diproses oleh pihak LP Maarif NU.

2) Pihak LP Maarif NU mengolah data madrasah yang telah

diberikan oleh pihak masing-masing madrasah dalam hal ini

pengolahan data mencakup input data madrasah dan juga


92

melakukan penggabungan data madrasah dari seluruh provinsi

di Indonesia.

3) Setelah berhasil melakukan pengolahan data madrasah menjadi

data yang terupdate dan penggabungan data madarasah di

seluruh provinsi di Indonesia, data madrasah tersebut tersimpan

sebagai suatu database dalam Aplikasi Manajemen Database

Sekolah.

4) Jika terjadi kesalahan ataupun penambahan dalam pengolahan

data madrasah, dapat dilakukan proses modifikasi data

madrasah tersebut untuk kemudian disimpan kembali di dalam

database.

5) Pihak LP Maarif NU melakukan pengecekan data madrasah

yang telah terupdate dan tersimpan di dalam Aplikasi

Manajemen Database Sekolah.

6) Pihak LP Maarif NU melakukan pengolahan data secara

statistik di dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah untuk

kemudian menyajikan informasi berupa tampilan madrasah

beserta data-datanya dalam bentuk diagram kepada masing-

masing pihak madrasah agar mengetahui informasi statistik

mengenai data madrasah.

Dari hasil analisis sistem pengumpulan data madrasah yang

diusulkan terdapat beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan

sistem yang berjalan, yaitu:


93

a. Masing-masing madrasah dapat dengan mudah melihat

informasi data mengenai madrasah mereka secara online

dikarenakan Aplikasi Manajemen Database Sekolah telah

terintegrasi dengan web LP Maarif NU.

b. Sangat membantu pihak LP Maarif NU untuk berkoordinasi

dengan pihak madrasah demi memberikan informasi yang

update, karena dengan adanya Aplikasi Manajemen Database

Sekolah ini, pihak LP Maarif dapat dengan mudah melakukan

modifikasi data, baik penambahan ataupun pengurangan data

mengenai madarasah.

4.3 System Design

Pada tahap system design menjelaskan perancangan sistem, perancangan

database, dan perancangan interface (input dan output) pada sistem yang

diusulkan.

4.3.1 Perancangan Sistem

4.3.1.1 Data Flow Diagram

4.3.1.1.1 Diagram Konteks (Level 0)

Gambar 4.5 Diagram Konteks (Level 0)


94

Diagram konteks (level 0) menjelaskan aplikasi yang akan

dirancang secara umum dan keseluruhan. Pada diagram konteks

(level 0) terdapat tiga kesatuan luar (external entity) yang

menunjang proses Aplikasi Manajemen Database Sekolah, yaitu

LP Maarif NU Pusat, LP Maarif NU Provinsi, dan Madrasah.

4.3.1.1.2 Diagram Zero (Level 1)

Gambar 4.6 Diagram Zero (Level 1)

Diagram zero (level 1) menunjukkan fungsi-fungsi utama atau

proses yang ada, aliran data, external entity, dan data store yang

digunakan pada sistem yang diusulkan.


95

Dalam diagram zero (level 1) pada system yang diusulkan terdapat:

1) Delapan proses, yaitu mengolah data madrasah, olah data

provinsi, olah data kabupaten, olah data kecamatan, olah data

tingkat, olah data guru, olah data murid, dan penyajian laporan

madrasah.

2) Tujuh data store, yaitu madrasah, provinsi, kabupaten,

kecamatan, tingkat, guru, dan murid.

3) Tiga external entity seperti yang dijelaskan pada diagram

konteks (level 0), yaitu LP. Maarif NU Pusat, LP. Maarif NU

Provinsi, dan Madrasah.

4.3.1.1.3 Diagram Level 2 Proses 1.0

Gambar 4.7 Diagram Level 2 Proses 1.0

Pada diagram level 2 proses 1.0 mendeskripsikan detail proses

mengolah data madrasah yang terdiri dari lima proses, yaitu proses

1.1 untuk melakukan input madrasah, proses 1.2 untuk melakukan


96

edit madrasah, proses 1.3 untuk melakukan delete madrasah,

proses 1.4 untuk melakukan search madrasah, dan proses 1.5 untuk

melihat madrasah.

Kelima proses tersebut hanya dilakukan dan dikelola penuh oleh

LP. Maarif NU Pusat (Admin)

4.3.1.1.4 Diagram Level 2 Proses 2.0

form_input_provinsi
2.1*
Input Provinsi

form_edit_provinsi

2.2*
Edit
Provinsi

Provinsi
LP. Maarif NU
Pusat (Admin) 2.3*
data_provinsi Delete
Provinsi

2.4*
Lihat Provinsi

Gambar 4.8 Diagram Level 2 Proses 2.0

Pada diagram level 2 proses 2.0 mendeskripsikan detail proses

mengolah data provinsi yang terdiri dari empat proses, yaitu proses

2.1 untuk melakukan input provinsi, proses 2.2 untuk melakukan

edit provinsi, proses 2.3 untuk melakukan delete provinsi, dan

proses 2.4 untuk melihat provinsi.


97

Keempat proses ini dikelola penuh oleh LP. Maarif NU Pusat

(Admin).

4.3.1.1.5 Diagram Level 2 Proses 3.0

form_input_kabupaten 3.1*
form_input_kabupaten Input
Kabupaten

form_edit_kabupaten
LP. Maarif NU
Pusat (Admin)
3.2*
form_edit_kabupaten Edit
Kabupaten

Kabupaten
data_kabupaten
3.3*
data_kabupaten Delete
Kabupaten

LP. Maarif NU
Provinsi (Admin)

3.4*
Lihat
Kabupaten

Gambar 4.9 Diagram Level 2 Proses 3.0

Pada diagram level 2 proses 3.0 mendeskripsikan detail proses

mengolah data kabupaten yang terdiri dari empat proses, yaitu

proses 3.1 untuk melakukan input kabupaten, proses 3.2 untuk

melakukan edit kabupaten, proses 3.3 untuk melakukan delete

kabupaten, dan proses 3.4 untuk melihat kabupaten.

Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP.

Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin).


98

4.3.1.1.6 Diagram Level 2 Proses 4.0

form_input_kecamatan 4.1*
form_input_kecamatan Input
Kecamatan

form_edit_kecamatan
LP. Maarif NU
Pusat (Admin)
4.2*
form_edit_kecamatan Edit
Kecamatan

Kecamatan
data_kecamatan
4.3*
data_kecamatan Delete
Kecamatan

LP. Maarif NU
Provinsi (Admin)

4.4*
Lihat
Kecamatan

Gambar 4.10 Diagram Level 2 Proses 4.0

Pada diagram level 2 proses 4.0 mendeskripsikan detail proses

mengolah data kecamatan yang terdiri dari empat proses, yaitu

proses 4.1 untuk melakukan input kecamatan, proses 4.2 untuk

melakukan edit kecamatan, proses 4.3 untuk melakukan delete

kecamatan, dan proses 4.4 untuk melihat kecamatan.

Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP.

Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin).


99

4.3.1.1.7 Diagram Level 2 Proses 5.0

form_input_tingkat
5.1*
form_input_tingkat
Input Tingkat

form_edit_tingkat
LP. Maarif NU
Pusat (Admin)
5.2*
form_edit_tingkat Edit
Tingkat

Tingkat
data_tingkat
5.3*
data_tingkat
Delete Tingkat

LP. Maarif NU
Provinsi (Admin)

5.4*
Lihat Tingkat

Gambar 4.11 Diagram Level 2 Proses 5.0

Pada diagram level 2 proses 4.0 mendeskripsikan detail proses

mengolah data tingkat yang terdiri dari empat proses, yaitu proses

5.1 untuk melakukan input tingkat, proses 4.2 untuk melakukan

edit tingkat, proses 4.3 untuk melakukan delete tingkat, dan proses

4.4 untuk melihat tingkat.

Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP.

Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin).


100

4.3.1.1.8 Diagram Level 2 Proses 6.0

Gambar 4.12 Diagram Level 2 Proses 6.0

Pada diagram level 2 proses 6.0 mendeskripsikan detail proses

penyajian laporan madrasah. Sistem dapat menyajikan laporan

jumlah madrasah (proses 6.1), jumlah guru (proses 6.2), dan

jumlah murid (proses 6.3).

4.3.1.2 Spesifikasi Proses

Proses-proses yang terdapat dari DFD diterjemahkan dalam

spesifikasi proses dengan menggunakan logika Bahasa Inggris

Terstruktur (Structured English) sebagai berikut:

1. Proses Masukan/Ubah data Madrasah :

Masukkan Form Madrasah

IF Form tidak lengkap THEN

Tampilkan verifikasi

ELSE
101

Simpan

ENDIF

2. Proses Hapus Madrasah :

Masukkan id_madrasah

Hapus Data

Balik ke halaman sebelumnya

3. Proses Cari Madrasah :

Masukkan nama_madrasah

GET nama_madrasah, provinsi, kabupaten, kecamatan,

tingkat, guru, murid

Balik ke halaman sebelumnya

4. Proses Lihat Madrasah :

Klik Madrasah

Klik Provinsi

GET nama_madrasah, provinsi, kabupaten, kecamatan,

tingkat, guru, murid

Tampilkan data madrasah

5. Proses Masukan/Ubah data Provinsi :

Masukkan Form Provinsi

IF Form tidak lengkap THEN

Tampilkan verifikasi

ELSE

Simpan
102

ENDIF

6. Proses Hapus Provinsi :

Masukkan id_provinsi

Hapus Data

Balik ke halaman sebelumnya

7. Proses Lihat Provinsi :

Klik Provinsi

GET id_provinsi, nama_provinsi

Tampilkan data provinsi

8. Proses Masukan/Ubah data Kabupaten :

Masukkan Form Kabupaten

IF Form tidak lengkap THEN

Tampilkan verifikasi

ELSE

Simpan

ENDIF

9. Proses Hapus Kabupaten :

Masukkan id_kabupaten

Hapus Data

Balik ke halaman sebelumnya

10. Proses Lihat Kabupaten :

Klik Kabupaten

GET id_kabupaten, nama_kabupaten


103

Tampilkan data kabupaten

11. Proses Masukan/Ubah data Kecamatan :

Masukkan Form Kecamatan

IF Form tidak lengkap THEN

Tampilkan verifikasi

ELSE

Simpan

ENDIF

12. Proses Hapus Kecamatan :

Masukkan id_kecamatan

Hapus Data

Balik ke halaman sebelumnya

13. Proses Lihat Kecamatan :

Klik Kecamatan

GET id_kecamatan, nama_kecamatan

Tampilkan data kecamatan

14. Proses Masukan/Ubah data Tingkat :

Masukkan Form Madrasah

IF Form tidak lengkap THEN

Tampilkan verifikasi

ELSE

Simpan

ENDIF
104

15. Proses Hapus Tingkat :

Masukkan id_tingkat

Hapus Data

Balik ke halaman sebelumnya

16. Proses Lihat Tingkat :

Klik Tingkat

GET id_tingkat, nama_tingkat

Tampilkan data tingkat

17. Proses Penyajian Jumlah Madrasah :

Tampilkan data jumlah madrasah

18. Proses Penyajian Jumlah Guru :

Tampilkan data jumlah guru

19. Proses Penyajian Jumlah Murid :

Tampilkan data jumlah murid

4.3.2 Perancangan Database

Perancangan database dapat dijabarkan dengan menggunakan

entity relationship diagram (ERD), normalisasi, dan struktur

database.

4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)


105
106

4.3.2.2 Normalisasi

a) Unnormalized Form (UNF)

nama_madrasah alamat tlp guru murid provinsi kabupaten kecamatan tingkat


MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 5 108 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah
MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa 021-8435890 6 275 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah

b) First Normal Form (1NF)

id_madrasah nama_madrasah Alamat Tlp guru murid provinsi kabupaten kecamatan tingkat
M001 MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 5 108 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah
M002 MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa 021-8435890 6 275 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah
M003 MTS An Nur Jl. Bambu Indah 021-7237862 7 300 Jawa Barat Bandung Dago Tsanawiyah
M004 MA An Nur Jl. Letjen Suprapto 021-8723472 9 245 Jawa Barat Bandung Dago Aliyah

c) Second Normal Form (2NF)

id_madrasah nama_madrasah alamat tlp guru murid id_provinsi id_tingkat


M001 MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 5 108 P001 I
M002 MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa 021-8435890 6 275 P002 I
M003 MTS An Nur Jl. Bambu Indah 021-7237862 7 300 P003 T
M004 MA An Nur Jl. Letjen Suprapto 021-8723472 9 245 P004 A

id_provinsi nama_provinsi
P001 DKI Jakarta
P002 DKI Jakarta
P003 Jawa Barat
P004 Jawa Barat

id_kabupaten id_provinsi nama_kabupaten


M001 P001 Jakarta Barat
M002 P002 Jakarta Barat
M003 P003 Bandung
M004 P004 Bandung
107

id_kecamatan id_kabupaten nama_kecamatan


M001 KA001 Cengkareng
M002 KA002 Cengkareng
M003 KA003 Dago
M004 KA004 Dago

id_tingkat nama_tingkat
I Ibtidaiyah
I Ibtidaiyah
T Tsanawiyah
A Aliyah

4.3.2.3 Struktur Database

4.3.2.3.1 Transformasi ERD ke Logical Record Structure

(LRS)

Kabupaten
PK id_kabupaten
Provinsi

PK id_provinsi id_provinsi (FK)


nama_kabupaten
nama_provinsi

Kecamatan

Madrasah PK id_kecamatan

PK id_madrasah id_kabupaten (FK)


nama_kecamatan
nama_madrasah
alamat
tlp
guru
murid Tingkat
id_provinsi (FK)
id_tingkat (FK) PK id_tingkat

nama_tingkat
108

4.3.2.3.2 Spesifikasi Database

Spesifikasi database yang sudah dinormalisasi

mendapatkan data sebagai berikut :

1) Tabel Madrasah

Nama tabel : madrasah

Tipe tabel : master files

Primary key : id_madrasah

Foreign key : id_guru

id_tingkat

Tabel 4.2 Tabel struktur file madrasah

No Nama field Type Null Keterangan

1 id_madrasah (PK) int(25) No Id madrasah

2 nama_madrasah varchar(255) No Nama madrasah

3 Alamat varchar(255) No Alamat madrasah

4 Tlp varchar(255) No Nomor telepon madrasah

5 guru varchar(255) No Jumlah guru madrasah

6 murid varchar(255) No Jumlah murid madrasah

7 id_provinsi (FK) int(25) No Id provinsi

8 id_tingkat (FK) varchar(255) No Id tingkat

2) Tabel Provinsi

Nama tabel : Provinsi

Tipe tabel : master files


109

Primary key : id_provinsi

Foreign key :-

Tabel 4.3 Tabel struktur file provinsi

No Nama field Type Null Keterangan

1 id_provinsi (PK) int(7) No Id provinsi

2 nama_provinsi varchar(77) No Nama provinsi

3) Tabel Kabupaten

Nama tabel : Kabupaten

Tipe tabel : master files

Primary key : id_kabupaten

Foreign key : id_provinsi

Tabel 4.4 Tabel struktur file kabupaten

No Nama field Type Null Keterangan

1 id_kabupaten (PK) int(7) No Id kabupaten

2 id_provinsi (FK) int(7) No Id provinsi

3 nama_kabupaten varchar(255) No Nama kabupaten

4) Tabel Kecamatan

Nama tabel : Kecamatan

Tipe tabel : master files

Primary key : id_kecamatan

Foreign key : id_kabupaten


110

Tabel 4.5 Tabel struktur file kecamatan

No Nama field Type Null Keterangan

1 id_kecamatan (PK) int(7) No Id kecamatan

2 id_kabupaten (FK) int(7) No Id kabupaten

3 nama_kecamatan varchar(255) No Nama kecamatan

5) Tabel Tingkat

Nama tabel : Tingkat

Tipe tabel : master files

Primary key : id_tingkat

Foreign key :-

Tabel 4.6 Tabel struktur file tingkat

No Nama field Type Null Keterangan

1 id_tingkat (PK) int(5) No Id tingkat

2 nama_tingkat varchar(25) No Nama tingkat

4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD

Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD)

Entity Atribut Admin Pusat Admin Provinsi


MADRASAH
id_madrasah (PK) CRUD R
nama_madrasah CRUD R
Alamat CRUD R
Tlp CRUD R
Guru CRUD R
Murid CRUD R
111

PROVINSI
id_provinsi (PK) CRUD R
nama_provinsi CRUD R
KABUPATEN
id_kabupaten (PK) CRUD CRUD
nama_kabupaten CRUD CRUD
KECAMATAN
id_kecamatan (PK) CRUD CRUD
nama_kecamatan CRUD CRUD
TINGKAT
id_tingkat (PK) CRUD CRUD
nama_tingkat CRUD CRUD

4.3.2.5 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) menggambarkan

bagaimana kerja sistem melalui kondisi (state) dan kejadian

yang menyebabkan kondisi berubah.

a. Madrasah

a. Halaman Utama Madrasah

Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama

yang ada pada sistem level madrasah.

Gambar 4.14 STD Rancangan Halaman Utama (Madrasah)


112

b. Home

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul home pada level

madrasah.

Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Home (Madrasah)

c. Madrasah Ibtidaiyah

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah

pada level madrasah.

Madrasah Klik Sub-menu Data Madrasah Ibtidaiyah Tampilan Data


Ibtidaiyah Tampilkan Halaman Data Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah

Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Madrasah)


113

d. Madrasah Tsanawiyah

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah

pada level madrasah.

Madrasah Klik Sub-menu Data Madrasah Tsanawiyah Tampilan Data


Tsanawiyah Tampilkan Halaman Data Madrasah Tsanawiyah Madrasah Tsanawiyah

Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah)

e. Madrasah Aliyah

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada

level madrasah.

Klik Sub-menu Data Madrasah Aliyah Tampilan Data


Madrasah Aliyah
Tampilkan Halaman Data Madrasah Aliyah Madrasah Aliyah

Gambar 4.18 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah)

f. Contact Us

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul contact us pada level

madrasah.
114

Klik Proses & Jika Berhasil Disimpan


Tampilkan Hasil Input Contact Us Tampilan Data Hasil
Klik Menu Contact Us
Form Input Input Contact Us
Contact Us Tampilkan Halaman
Contact Us
Form Input Contact Us
Klik Proses & Jika Gagal Disimpan
Tampilkan Halaman Form
Input Contact Us

Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah)

b. Admin Pusat

a. Halaman Utama

Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama

yang ada pada sistem level administrator pusat.

Pilih Menu Madrasah Ibtidaiyah Madrasah


Tampilkan Submenu Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah

Pilih Menu Madrasah Tsanawiyah Madrasah


Tampilkan Submenu Madrasah Tsanawiyah Tsanawiyah

Pilih Menu Madrasah Aliyah Madrasah


Tampilkan Submenu Madrasah Aliyah Aliyah

Login gagal Pilih Menu Provinsi


Kembali ke Form Login Tampilkan Submenu Provinsi Provinsi

Aplikasi Manajemen Form Login Halaman Pilih Menu Kabupaten


Login Berhasil Kabupaten
Database Sekolah Admin Utama Tampilkan Submenu Kabupaten

Klik Keluar
Pilih Menu Kecamatan
Tampilkan Tampilkan Form Login Kecamatan
Tampilkan Submenu Kecamatan

Pilih Menu Tingkat


Tampilkan Halaman Tingkat Tingkat

Gambar 4.20 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat)

b. Madrasah Ibtidaiyah

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah

pada level administrator pusat.


115

Gambar 4.21 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat)

c. Madrasah Tsanawiyah

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah

pada level administrator pusat.

Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat)


116

d. Madrasah Aliyah

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada

level administrator pusat.

Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat)

e. Provinsi

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul provinsi pada level

administrator pusat.
117

Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat)

f. Kabupaten

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul kabupaten pada level

administrator pusat.

Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat)


118

g. Kecamatan

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul kecamatan pada level

administrator pusat.

Gambar 4.26 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat)

h. Tingkat

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul tingkat pada level

administrator pusat.
119

Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat)

c. Admin Provinsi

a. Halaman Utama

Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama

yang ada pada sistem level administrator provinsi.

Gambar 4.28 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi)


120

b. Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah

pada level administrator provinsi.

Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin

Provinsi)

c. Madrasah Tsanawiyah Provinsi

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah

pada level administrator provinsi.


121

Gambar 4.30 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin

Provinsi)

d. Madrasah Aliyah Provinsi

Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja

sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada

level administrator provinsi.

Gambar 4.31 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi)


122

4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem

4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User

a. Madrasah

1. Halaman Home

HEADER

Button Button Button Button Button

Profil NU Profil LP Maarif

Visi Dan Misi LP Maarif

Kebijakan Dan Strategi LP Maarif

Pola Hubungan Organisasi LP Maarif

Berita Terkini

Daftar Berita Terkini

FOOTER

Gambar 4.32 Rancangan Halaman Home

2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Profil Madrasah Ibtidaiyah Daftar Madrasah Ibtidaiyah

FOOTER

Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah


123

3. Halaman Madrasah Tsanawiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Profil Madrasah Daftar Madrasah


Tsanawiyah Tsanawiyah

FOOTER

Gambar 4.34 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah

3. Halaman Madrasah Aliyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Profil Madrasah Aliyah Daftar Madrasah Aliyah

FOOTER

Gambar 4.35 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah


124

4. Halaman Contact Us

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Contact Us

FOOTER

Gambar 4.36 Rancangan Halaman Contact Us

4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin

a. Admin Pusat

1. Halaman Login

Login Form Login

Username:

Password:

Login Reset

Gambar 4.37 Rancangan Halaman Login Admin Pusat


125

2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Madrasah Ibtidaiyah

Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid

FOOTER

Gambar 4.38 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah

3. Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Madrasah Ibtidaiyah :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.39 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah


126

4. Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Madrasah Ibtidaiyah :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.40 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah

5. Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Madrasah Ibtidaiyah Delete

FOOTER

Gambar 4.41 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah


127

6. Halaman Madrasah Tsanawiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Madrasah Tsanawiyah

Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid

FOOTER

Gambar 4.42 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah

7. Halaman Input Madrasah Tsanawiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Madrasah Tsanawiyah :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.43 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah


128

8. Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Madrasah Tsanawiyah :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.44 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah

9. Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Madrasah Tsanawiyah Delete

FOOTER

Gambar 4.45 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah


129

10. Halaman Madrasah Aliyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Madrasah Aliyah

Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid

FOOTER

Gambar 4.46 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah

11. Halaman Input Madrasah Aliyah


HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Madrasah Aliyah :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.47 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah


130

12. Halaman Edit Madrasah Aliyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Madrasah Aliyah :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.48 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah

13. Halaman Delete Madrasah Aliyah

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Madrasah Aliyah Delete

FOOTER

Gambar 4.49 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah


131

14. Halaman Search

HEADER

Button Button Button Button Button

Cari Madrasah :

Nama

Search Cancel

FOOTER

Gambar 4.50 Rancangan Halaman Search

15. Halaman Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Provinsi

Id Provinsi Provinsi

FOOTER

Gambar 4.51 Rancangan Halaman Provinsi


132

16. Halaman Input Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Provinsi :

Nama Provinsi

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.52 Rancangan Halaman Input Provinsi

17. Halaman Edit Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Provinsi :

Id

Nama

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.53 Rancangan Halaman Edit Provinsi


133

18. Halaman Delete Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Provinsi Delete

FOOTER

Gambar 4.54 Rancangan Halaman Delete Provinsi

19. Halaman Kabupaten

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Kabupaten

Id Kabupaten Nama Kabupaten Provinsi

FOOTER

Gambar 4.55 Rancangan Halaman Kabupaten


134

20. Halaman Input Kabupaten

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Kabupaten :

Nama Kabupaten

Provinsi

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.56 Rancangan Halaman Input Kabupaten

21. Halaman Edit Kabupaten

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Kabupaten :

Nama Kabupaten

Provinsi

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.57 Rancangan Halaman Edit Kabupaten


135

22. Halaman Delete Kabupaten

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Kabupaten Delete

FOOTER

Gambar 4.58 Rancangan Halaman Delete Kabupaten

23. Halaman Kecamatan

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Kecamatan

Id Kecamatan Nama Kecamatan Kabupaten

FOOTER

Gambar 4.59 Rancangan Halaman Kecamatan


136

24. Halaman Input Kecamatan

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Kecamatan :

Nama Kecamatan

Kabupaten

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.60 Rancangan Halaman Input Kecamatan

25. Halaman Edit Kecamatan

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Kecamatan :

Nama Kecamatan

Kabupaten

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.61 Rancangan Halaman Edit Kecamatan


137

26. Halaman Delete Kecamatan

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Kecamatan Delete

FOOTER

Gambar 4.62 Rancangan Halaman Delete Kecamatan

27. Halaman Tingkat

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Kecamatan

Id Tingkat Tingkat

FOOTER

Gambar 4.63 Rancangan Halaman Tingkat


138

28. Halaman Input Tingkat

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Tingkat :

Id Tingkat

Nama Tingkat

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.64 Rancangan Halaman Input Tingkat

29. Halaman Edit Tingkat

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Tingkat :

Id

Nama Tingkat

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.65 Rancangan Halaman Edit Tingkat


139

30. Halaman Delete Tingkat

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Tingkat Delete

FOOTER

Gambar 4.66 Rancangan Halaman Delete Tingkat

b. Admin Provinsi

1. Halaman Login

Login Form Login

Username:

Password:

Login Reset

Gambar 4.67 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi

2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid

FOOTER

Gambar 4.68 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi


140

3. Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.69 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi


141

4. Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.70 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

5. Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Delete

FOOTER

Gambar 4.71 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi


142

6. Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Madrasah Tsanawiyah Provinsi

Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid

FOOTER

Gambar 4.72 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi

7. Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Madrasah Tsanawiyah Provinsi :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.73 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi


143

8. Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Madrasah Tsanawiyah Provinsi :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.74 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi

9. Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Delete

FOOTER

Gambar 4.75 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi


144

10. Halaman Madrasah Aliyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Daftar Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid

FOOTER

Gambar 4.76 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah Provinsi

11. Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Input Data Madrasah Aliyah Provinsi :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.77 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi


145

12. Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Edit Data Madrasah Aliyah Provinsi :

Nama

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Tingkat

Guru

Murid

Save Cancel

FOOTER

Gambar 4.78 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi

13. Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi

HEADER

Button Button Button Button Button

Data Madrasah Aliyah Provinsi Delete

FOOTER

Gambar 4.79 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi


146

4.4 System Implementation

4.4.1 Pembuatan Aplikasi

Pada proses pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini

menggunakan XAMPP versi 1.5.0 yang meliputi: Apache versi

2.2.0 untuk web server, PHP versi 5.1.1 untuk bahasa

pemrograman dan MySQL versi 5.0.18 untuk database-nya. Selain

itu, juga menggunakan EditPlus 2 dan Macromedia Dreamweaver

CS3 sebagai web design & programming serta Adobe Photoshop

CS3 untuk mengolah gambar.

Adapun fitur-fitur yang dibuat dalam Aplikasi Manajemen

Database Sekolah ini berdasarkan hak akses tiap level user adalah

sebagai berikut:

a. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Madrasah

Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Madrasah

ini, Madrasah dapat melakukan berbagai proses, yaitu:

1) Melihat profil Nahdlatul Ulama.

2) Melihat profil LP Maarif NU.

3) Melihat visi dan misi LP Maarif NU.

4) Melihat kebijakan dan strategi LP Maarif NU.

5) Melihat pola hubungan organisasi LP Maarif NU.

6) Melihat dan mencari data Madrasah Ibtidaiyah di seluruh

Indonesia.
147

7) Melihat dan mencari data Madrasah Tsanawiyah di seluruh

Indonesia.

8) Melihat dan mencari data Madrasah Aliyah di seluruh

Indonesia.

9) Memberikan saran dan kritik apabila terjadi kesalahan data

madrasah melalui fitur contact us.

b. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Pusat

Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin

Pusat ini, Admin Pusat dapat melakukan berbagai proses, yaitu:

1) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari

data madrasah ibtidaiyah.

2) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari

data madrasah tsanawiyah.

3) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari

data madrasah aliyah.

4) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data

provinsi.

5) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data

kabupaten.

6) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data

kecamatan.
148

7) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data

tingkat.

8) Melihat laporan data jumlah madrasah, jumlah guru, dan

jumlah murid.

c. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Provinsi

Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin

Provinsi ini, Admin Provinsi dapat melakukan berbagai proses,

yaitu:

1) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data

madrasah ibtidaiyah provinsi.

2) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data

madrasah tsanawiyah provinsi.

3) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data

madrasah aliyah provinsi.

4.4.2 Instalasi Aplikasi

Pada tahap instalasi Aplikasi Manajemen Database Sekolah,

diperlukan spesifikasi kebutuhan untuk perangkat keras (hardware)

dan perangkat lunak (software) agar dapat berjalan dengan baik.

a. Perangkat Lunak (Software)

Berikut ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak

(software) dari sisi server atau pun client:


149

1) Server:

Sistem Operasi : Windows 2000 Server, Windows 2003

Server, Windows 2008 Server, Windows

XP Professional SP2/SP3, Linux Server

Based OS

Web Server : Apache versi > 2.0

Application Server : PHP versi > 5.0

Database Server : MySQL versi > 5.0

2) Client:

Sistem Operasi : Windows 2000, Windows XP, Windows

Vista, Windows 7, Linux Based OS

Web Browser : Mozilla Firefox versi > 2.0, Opera versi >

7.0, Safari versi > 3.0

Software : Adobe Reader versi > 5

b. Perangkat Keras (Hardware)

Aplikasi Manajemen Database Sekolah diharapkan dapat

bekerja dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang

relatif rendah. Bagaimanapun, spesifikasi yang lebih baik dapat

meningkatkan kinerja sistem. Berikut ini adalah spesifikasi

kebutuhan perangkat keras (hardware) dari sisi server atau pun

client:
150

Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware)

Minimal Rekomendasi
Server Intel Pentium 1 GHz, Intel Xeon / Dual Core /
RAM 512 MB, Harddisk Core 2 Duo > 2 GHz,
40 GB, Printer, CD-ROM RAM > 1 GB, Harddisk >
160 GB, Printer,
CD/DVD-RW
Client Intel atau AMD 700 MHz, Intel atau AMD > 1,5 GHz,
RAM 128 MB, Harddisk RAM > 256 MB, Harddisk
20 GB, Printer > 40 GB, Printer

4.4.3 Pengujian Aplikasi

a. Pengujian

Untuk memastikan setiap program bebas dari kesalahan (bug),

harus dilakukan pengujian atau test, walaupun tidak menutup

kemungkinan masih terjadi sedikit kesalahan atau tidak 100%

sempurna, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi

kesalahan yang akan terjadi.

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh

program tersebut berjalan dan seberapa banyak kesalahan yang

ada pada program tersebut. Bila terjadi kesalahan maka program

tersebut akan segera diperbaiki dan diuji kembali.

Pengujian Aplikasi Manajemen Database Sekolah dilakukan

menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatan


151

blackbox testing. Berikut di bawah ini merupakan tabel-tabel

hasil pengujian Aplikasi Manajemen Database Sekolah :

b. Uji Coba Account Madrasah

Melakukan uji coba pada Account Madrasah. Hasil yang didapat

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User)

Hasil Yang
No Unit Program Aksi Hasil Keterangan
Diharapkan
Masuk halaman utama Sesuai
1 Menu Home Klik Home
Madrasah
Menu Profil Masuk halaman profil Sesuai
2 Klik Profil NU
NU NU
Menu Profil LP Masuk halaman profil Sesuai
3 Klik Profil LP Maarif
Maarif LP Maarif
Menu Visi Dan Klik Visi Dan Misi Masuk halaman visi Sesuai
4
Misi LP Maarif LP Maarif dan misi LP Maarif
Menu
Masuk halaman
Kebijakan Dan Klik Kebijakan Dan Sesuai
5 kebijakan dan strategi
Strategi LP Strategi LP Maarif
LP Maarif
Maarif
Menu Pola
Masuk halaman pola
Hubungan Klik Pola Hubungan Sesuai
6 hubungan organisasi
Organisasi LP Organisasi LP Maarif
LP Maarif
Maarif
Menu Berita Masuk halaman berita
7 Klik Berita Terkini
Terkini terkini
Menu
Klik Madrasah Masuk halaman Sesuai
8 Madrasah
Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah
Ibtidaiyah
Menu Menampilkan halaman
Klik Madrasah
9 Madrasah daftar data Madrasah Sesuai
Ibtidaiyah Wilayah
Ibtidaiyah Ibtidaiyah
Menu
Klik Madrasah Masuk halaman Sesuai
10 Madrasah
Tsanawiyah Madrasah Tsanawiyah
Tsanawiyah
Menu Klik Madrasah Menampilkan halaman
11 Sesuai
Madrasah Tsanawiyah Wilayah daftar data Madrasah
152

Tsanawiyah Tsanawiyah

Menu
Klik Madrasah Masuk halaman Sesuai
12 Madrasah
Aliyah Madrasah Aliyah
Aliyah
Menu Menampilkan halaman
Klik Madrasah
13 Madrasah daftar data Madrasah Sesuai
Aliyah Wilayah
Aliyah Aliyah
Menu Contact Masuk halaman Sesuai
14 Klik Contact Us
Us Contact Us
Masukan Contact Us Muncul pesan bahwa
Menu Contact
15 tidak dikosongkan, data lengkap dan akan Sesuai
Us
benar, dan lengkap segera diproses
Masukan Contact Us
Muncul pesan bahwa
Menu Contact dikosongkan, tidak Sesuai
16 data belum lengkap
Us benar, dan tidak
dan tidak bisa diproses
lengkap

c. Uji Coba Account Admin Pusat

Melakukan uji coba pada Account Admin Pusat. Hasil yang

didapat adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin)

Hasil Yang
No Unit Program Aksi Hasil Keterangan
Diharapkan
Input username dan Masuk account admin
1 Login Admin password yang benar dengan username dan Sesuai
lalu klik Login password yang benar
Input username dan
Gagal masuk account Sesuai
2 Login Admin password yang salah
admin
lalu klik Login
Akan menghapus
(clear) isi field yang
Klik Reset pada form Sesuai
3 Login Admin telah diisi ke kondisi
Login Admin
awal pada form Login
Admin
Menu Menampilkan halaman
Klik Madrasah Sesuai
4 Madrasah daftar data Madrasah
Ibtidaiyah
Ibtidaiyah Ibtidaiyah
Menu Input Klik Input Madrasah Menampilkan halaman Sesuai
5
Madrasah Ibtidaiyah input data madrasah
153

Ibtidaiyah ibtidaiyah

Input data Madrasah


Menu Input Muncul pesan bahwa
Ibtidaiyah Sesuai
6 Madrasah input data madrasah
dikosongkan lalu klik
Ibtidaiyah ibtidaiyah gagal
Save
Input data Madrasah
Menu Input Muncul pesan bahwa
Ibtidaiyah dengan Sesuai
7 Madrasah input data madrasah
mengosongkan salah
Ibtidaiyah ibtidaiyah gagal
satu field form input
Menu Input Input data Madrasah Menampilkan data
8 Madrasah Ibtidaiyah dengan madrasah ibtidaiyah Sesuai
Ibtidaiyah benar dan lengkap yang baru dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman
Klik Edit Madrasah Sesuai
9 Madrasah edit data madrasah
Ibtidaiyah
Ibtidaiyah ibtidaiyah
Menyimpan dan
Merubah dan mengisi
Menu Edit Menampilkan halaman
data Madrasah
10 Madrasah daftar data madrasah Sesuai
Ibtidaiyah dengan
Ibtidaiyah ibtidaiyah setelah
benar lalu klik Save
diubah
Membatalkan ubah
data madrasah
Menu Edit Klik tombol Cancel
ibtidaiyah dan akan Sesuai
11 Madrasah pada form Edit data
kembali ke halaman
Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah
daftar data madrasah
ibtidaiyah
Akan menghapus data
Klik tombol Delete
Menu Delete madrasah ibtidaiyah,
pada halaman daftar
12 Madrasah dan akan kembali ke Sesuai
data Madrasah
Ibtidaiyah halaman daftar data
Ibtidaiyah
madrasah ibtidaiyah
Menu Menampilkan halaman
Klik Madrasah Sesuai
13 Madrasah daftar data Madrasah
Tsanawiyah
Tsanawiyah Tsanawiyah
Menu Input Menampilkan halaman
Klik Input Madrasah Sesuai
14 Madrasah input data madrasah
Tsanawiyah
Tsanawiyah tsanawiyah
Input data Madrasah
Menu Input Muncul pesan bahwa
Tsanawiyah Sesuai
15 Madrasah input data madrasah
dikosongkan lalu klik
Tsanawiyah tsanawiyah gagal
Save
Input data Madrasah
Menu Input Muncul pesan bahwa
Tsanawiyah dengan Sesuai
16 Madrasah input data madrasah
mengosongkan salah
Tsanawiyah tsanawiyah gagal
satu field form input
154

Menu Input Input data Madrasah Menampilkan data


17 Madrasah Tsanawiyah dengan madrasah tsanawiyah Sesuai
Tsanawiyah benar dan lengkap yang baru dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman
Klik Edit Madrasah Sesuai
18 Madrasah edit data madrasah
Tsanawiyah
Tsanawiyah tsanawiyah
Menyimpan dan
Merubah dan mengisi
Menu Edit Menampilkan halaman
data Madrasah
19 Madrasah daftar data madrasah Sesuai
Tsanawiyah dengan
Tsanawiyah tsanawiyah setelah
benar lalu klik Save
diubah
Membatalkan ubah
Klik tombol Cancel data madrasah
Menu Edit
pada form Edit data tsanawiyah dan akan Sesuai
20 Madrasah
Madrasah kembali ke halaman
Tsanawiyah
Tsanawiyah daftar data madrasah
tsanawiyah
Akan menghapus data
Klik tombol Delete
Menu Delete madrasah ibtidaiyah,
pada halaman daftar
21 Madrasah dan akan kembali ke Sesuai
data Madrasah
Tsanawiyah halaman daftar data
Tsanawiyah
madrasah tsanawiyah
Menu Menampilkan halaman
Klik Madrasah Sesuai
22 Madrasah daftar data Madrasah
Aliyah
Aliyah Aliyah
Menu Input Menampilkan halaman
Klik Input Madrasah Sesuai
23 Madrasah input data madrasah
Aliyah
Aliyah aliyah
Menu Input Input data Madrasah Muncul pesan bahwa
24 Madrasah Aliyah dikosongkan input data madrasah Sesuai
Aliyah lalu klik Save aliyah gagal
Input data Madrasah
Menu Input Muncul pesan bahwa
Aliyah dengan Sesuai
25 Madrasah input data madrasah
mengosongkan salah
Aliyah aliyah gagal
satu field form input
Menu Input Input data Madrasah Menampilkan data
26 Madrasah Aliyah dengan benar madrasah aliyah yang Sesuai
Aliyah dan lengkap baru dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman
Klik Edit Madrasah Sesuai
27 Madrasah edit data madrasah
Aliyah
Aliyah aliyah
Merubah dan mengisi Menyimpan dan
Menu Edit
data Madrasah Aliyah Menampilkan halaman
28 Madrasah Sesuai
dengan benar lalu daftar data madrasah
Aliyah
klik Save aliyah setelah diubah
155

Membatalkan ubah
Menu Edit Klik tombol Cancel data madrasah aliyah
29 Madrasah pada form Edit data dan akan kembali ke Sesuai
Aliyah Madrasah Aliyah halaman daftar data
madrasah aliyah
Akan menghapus data
Menu Delete Klik tombol Delete madrasah aliyah, dan
30 Madrasah pada halaman daftar akan kembali ke Sesuai
Aliyah data Madrasah Aliyah halaman daftar data
madrasah aliyah
Menampilkan halaman
31 Menu Search Klik tombol Search Sesuai
pencarian madrasah
Mengosongkan
masukan pada Menampilkan halaman
32 Menu Search halaman pencarian daftar madrasah secara Sesuai
madrasah lalu klik keseluruhan
Search
Memasukan data Mencari dan
pada halaman Menampilkan data
33 Menu Search Sesuai
pencarian madrasah madrasah sesuai
lalu klik Search dengan Keyword
Menampilkan halaman Sesuai
34 Menu Provinsi Klik Provinsi
daftar provinsi
Menu Input Menampilkan halaman Sesuai
35 Klik Input Provinsi
Provinsi input provinsi
Input data Provinsi Menampilkan data
Menu Input Sesuai
36 dengan benar dan provinsi yang baru
Provinsi
lengkap dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman Sesuai
37 Klik Edit Provinsi
Provinsi edit data provinsi
Menyimpan dan
Merubah dan mengisi
Menu Edit Menampilkan halaman
38 data Provinsi dengan Sesuai
Provinsi daftar data provinsi
benar lalu klik Save
setelah diubah
Membatalkan ubah
Klik tombol Cancel
Menu Edit data provinsi dan akan Sesuai
39 pada form Edit data
Provinsi kembali ke halaman
Provinsi
daftar data provinsi
Akan menghapus data
Klik tombol Delete
Menu Delete provinsi, dan akan
40 pada halaman daftar Sesuai
Provinsi kembali ke halaman
data Provinsi
daftar data provinsi
Menu Menampilkan halaman Sesuai
41 Klik Kabupaten
Kabupaten daftar kabupaten
156

Menu Input Menampilkan halaman Sesuai


42 Klik Input Kabupaten
Kabupaten input kabupaten
Input data Kabupaten Menampilkan data
Menu Input Sesuai
43 dengan benar dan kabupaten yang baru
Kabupaten
lengkap dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman Sesuai
44 Klik Edit Kabupaten
Kabupaten edit data kabupaten
Merubah dan mengisi Menyimpan dan
Menu Edit data Kabupaten Menampilkan halaman
45 Sesuai
Kabupaten dengan benar lalu daftar data kabupaten
klik Save setelah diubah
Membatalkan ubah
Klik tombol Cancel data kabupaten dan
Menu Edit Sesuai
46 pada form Edit data akan kembali ke
Kabupaten
Kabupaten halaman daftar data
kabupaten
Akan menghapus data
Klik tombol Delete
Menu Delete kabupaten, dan akan
47 pada halaman daftar Sesuai
Kabupaten kembali ke halaman
data Kabupaten
daftar data kabupaten
Menu Menampilkan halaman Sesuai
48 Klik Kecamatan
Kecamatan daftar kecamatan
Menu Input Klik Input Menampilkan halaman Sesuai
49
Kecamatan Kecamatan input kecamatan
Input data Kecamatan Menampilkan data
Menu Input Sesuai
50 dengan benar dan kecamatan yang baru
Kecamatan
lengkap dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman Sesuai
51 Klik Edit Kecamatan
Kecamatan edit data kecamatan
Merubah dan mengisi Menyimpan dan
Menu Edit data Kecamatan Menampilkan halaman
52 Sesuai
Kecamatan dengan benar lalu daftar data kecamatan
klik Save setelah diubah
Membatalkan ubah
Klik tombol Cancel data kecamatan dan
Menu Edit Sesuai
53 pada form Edit data akan kembali ke
Kecamatan
Kecamatan halaman daftar data
kecamatan
Akan menghapus data
Klik tombol Delete
Menu Delete kecamatan, dan akan
54 pada halaman daftar Sesuai
Kecamatan kembali ke halaman
data Kecamatan
daftar data kecamatan
Menampilkan halaman Sesuai
55 Menu Tingkat Klik Tingkat
daftar tingkat
157

Menu Input Menampilkan halaman Sesuai


56 Klik Input Tingkat
Tingkat input tingkat
Input data Tingkat Menampilkan data
Menu Input Sesuai
57 dengan benar dan tingkat yang baru
Tingkat
lengkap dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman Sesuai
58 Klik Edit Tingkat
Tingkat edit data tingkat
Menyimpan dan
Merubah dan mengisi
Menu Edit Menampilkan halaman
59 data Tingkat dengan Sesuai
Tingkat daftar data tingkat
benar lalu klik Save
setelah diubah
Membatalkan ubah
Klik tombol Cancel
Menu Edit data tingkat dan akan Sesuai
60 pada form Edit data
Tingkat kembali ke halaman
Tingkat
daftar data tingkat
Akan menghapus data
Klik tombol Delete
Menu Delete tingkat, dan akan
61 pada halaman daftar Sesuai
Tingkat kembali ke halaman
data Tingkat
daftar data tingkat

d. Uji Coba Account Admin Provinsi

Melakukan uji coba pada Account Admin Pusat. Hasil yang

didapat adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Pengujian pada Modul Admin Provinsi (Admin)

Hasil Yang
No Unit Program Aksi Hasil Keterangan
Diharapkan
Masuk account admin
Input username dan
Login Admin provinsi dengan Sesuai
1 password yang benar
Provinsi username dan
lalu klik Login
password yang benar
Input username dan
Login Admin Gagal masuk account Sesuai
2 password yang salah
Provinsi admin provinsi
lalu klik Login
Akan menghapus
Klik Reset pada form (clear) isi field yang
Login Admin Sesuai
3 Login Admin telah diisi ke kondisi
Provinsi
Provinsi awal pada form Login
Admin Provinsi
Menu Klik Madrasah Menampilkan halaman Sesuai
4
Madrasah Ibtidaiyah Provinsi daftar data Madrasah
158

Ibtidaiyah Ibtidaiyah Provinsi


Provinsi
Menu Input
Menampilkan halaman
Madrasah Klik Input Madrasah Sesuai
5 input data madrasah
Ibtidaiyah Ibtidaiyah Provinsi
ibtidaiyah provinsi
Provinsi
Menu Input Input data Madrasah Muncul pesan bahwa
Madrasah Ibtidaiyah Provinsi input data madrasah Sesuai
6
Ibtidaiyah dikosongkan lalu klik ibtidaiyah provinsi
Provinsi Save gagal
Input data Madrasah
Menu Input Muncul pesan bahwa
Ibtidaiyah Provinsi
Madrasah input data madrasah Sesuai
7 dengan
Ibtidaiyah ibtidaiyah provinsi
mengosongkan salah
Provinsi gagal
satu field form input
Menu Input Input data Madrasah Menampilkan data
Madrasah Ibtidaiyah Provinsi madrasah ibtidaiyah Sesuai
8
Ibtidaiyah dengan benar dan provinsi yang baru
Provinsi lengkap dimasukkan
Menu Edit
Menampilkan halaman
Madrasah Klik Edit Madrasah Sesuai
9 edit data madrasah
Ibtidaiyah Ibtidaiyah Provinsi
ibtidaiyah provinsi
Provinsi
Merubah dan mengisi Menyimpan dan
Menu Edit
data Madrasah Menampilkan halaman
Madrasah
10 Ibtidaiyah Provinsi daftar data madrasah Sesuai
Ibtidaiyah
dengan benar lalu ibtidaiyah provinsi
Provinsi
klik Save setelah diubah
Membatalkan ubah
data madrasah
Menu Edit Klik tombol Cancel
ibtidaiyah provinsi dan
Madrasah pada form Edit data Sesuai
11 akan kembali ke
Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah
halaman daftar data
Provinsi Provinsi
madrasah ibtidaiyah
provinsi
Akan menghapus data
Menu Delete Klik tombol Delete madrasah ibtidaiyah
Madrasah pada halaman daftar provinsi, dan akan
12 Sesuai
Ibtidaiyah data Madrasah kembali ke halaman
Provinsi Ibtidaiyah Provinsi daftar data madrasah
ibtidaiyah provinsi
Menu
Menampilkan halaman
Madrasah Klik Madrasah Sesuai
13 daftar data Madrasah
Tsanawiyah Tsanawiyah Provinsi
Tsanawiyah Provinsi
Provinsi
159

Menu Input
Menampilkan halaman
Madrasah Klik Input Madrasah Sesuai
14 input data madrasah
Tsanawiyah Tsanawiyah Provinsi
tsanawiyah provinsi
Provinsi
Menu Input Input data Madrasah Muncul pesan bahwa
Madrasah Tsanawiyah Provinsi input data madrasah Sesuai
15
Tsanawiyah dikosongkan lalu klik tsanawiyah provinsi
Provinsi Save gagal
Input data Madrasah
Menu Input Muncul pesan bahwa
Tsanawiyah Provinsi
Madrasah input data madrasah Sesuai
16 dengan
Tsanawiyah tsanawiyah provinsi
mengosongkan salah
Provinsi gagal
satu field form input
Menu Input Input data Madrasah Menampilkan data
Madrasah Tsanawiyah Provinsi madrasah tsanawiyah Sesuai
17
Tsanawiyah dengan benar dan provinsi yang baru
Provinsi lengkap dimasukkan
Menu Edit
Menampilkan halaman
Madrasah Klik Edit Madrasah Sesuai
18 edit data madrasah
Tsanawiyah Tsanawiyah Provinsi
tsanawiyah provinsi
Provinsi
Merubah dan mengisi Menyimpan dan
Menu Edit
data Madrasah Menampilkan halaman
Madrasah
19 Tsanawiyah Provinsi daftar data madrasah Sesuai
Tsanawiyah
dengan benar lalu tsanawiyah provinsi
Provinsi
klik Save setelah diubah
Membatalkan ubah
data madrasah
Menu Edit Klik tombol Cancel
tsanawiyah provinsi
Madrasah pada form Edit data Sesuai
20 dan akan kembali ke
Tsanawiyah Madrasah
halaman daftar data
Provinsi Tsanawiyah Provinsi
madrasah tsanawiyah
provinsi
Akan menghapus data
Menu Delete Klik tombol Delete madrasah tsanawiyah
Madrasah pada halaman daftar provinsi, dan akan
21 Sesuai
Tsanawiyah data Madrasah kembali ke halaman
Provinsi Tsanawiyah Provinsi daftar data madrasah
tsanawiyah provinsi
Menu Menampilkan halaman
Klik Madrasah Sesuai
22 Madrasah daftar data Madrasah
Aliyah Provinsi
Aliyah Provinsi Aliyah Provinsi
Menu Input Menampilkan halaman
Klik Input Madrasah Sesuai
23 Madrasah input data madrasah
Aliyah Provinsi
Aliyah Provinsi aliyah provinsi
160

Input data Madrasah


Menu Input Muncul pesan bahwa
Aliyah Provinsi Sesuai
24 Madrasah input data madrasah
dikosongkan lalu klik
Aliyah Provinsi aliyah provinsi gagal
Save
Input data Madrasah
Menu Input Aliyah Provinsi Muncul pesan bahwa
25 Madrasah dengan input data madrasah Sesuai
Aliyah Provinsi mengosongkan salah aliyah provinsi gagal
satu field form input
Input data Madrasah Menampilkan data
Menu Input
Aliyah Provinsi madrasah aliyah Sesuai
26 Madrasah
dengan benar dan provinsi yang baru
Aliyah Provinsi
lengkap dimasukkan
Menu Edit Menampilkan halaman
Klik Edit Madrasah Sesuai
27 Madrasah edit data madrasah
Aliyah Provinsi
Aliyah Provinsi aliyah provinsi
Menyimpan dan
Merubah dan mengisi
Menu Edit Menampilkan halaman
data Madrasah Aliyah
28 Madrasah daftar data madrasah Sesuai
Provinsi dengan
Aliyah Provinsi aliyah provinsi setelah
benar lalu klik Save
diubah
Membatalkan ubah
Klik tombol Cancel data madrasah aliyah
Menu Edit
pada form Edit data provinsi dan akan Sesuai
29 Madrasah
Madrasah Aliyah kembali ke halaman
Aliyah Provinsi
Provinsi daftar data madrasah
aliyah provinsi
Akan menghapus data
Klik tombol Delete madrasah aliyah
Menu Delete
pada halaman daftar provinsi, dan akan
30 Madrasah Sesuai
data Madrasah Aliyah kembali ke halaman
Aliyah Provinsi
Provinsi daftar data madrasah
aliyah provinsi
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat ditarik simpulan bahwa:

1) Dari hasil analisis sistem yang berjalan didapatkan permasalahan,

diantaranya pihak Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta

khususnya bagian Sub Bidang Data dan Informasi sangat kerepotan

dalam mengolah data madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal

ini menjadi kendala, karena begitu banyak data sekoah yang harus

dikelola dan dimanajemen oleh pihak LP Maarif NU. Setiap tahun, ada

perubahan yang signifikan pada setiap sekolah. Dengan kondisi seperti

ini, terjadi penumpukan data pada setiap proses seperti dokumen data

Madrasah, pelayanan dalam menyajikan informasi data Madrasah

memerlukan waktu yang cukup lama dan juga dalam pencarian data

Madrasah terkadang kesulitan dikarenakan penumpukan file di dalam

komputer serta data madrasah tidak bisa terupdate karena akan memakan

waktu dalam pengumpulan data Madrasah kembali.

2) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dapat memudahkan dalam

pengolahan data madrasah yang berfungsi sebagai Data Editor Sekolah

pada Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta.

161
162

3) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dapat memberikan informasi

mengenai data madrasah di seluruh Indonesia yang berada di bawah

naungan ruang lingkup LP Maarif NU secara update.

4) Pengelolaan data manajemen madrasah telah tersimpan dalam database

yang terintegrasi sehingga rekap data madrasah dapat dilakukan lebih

cepat dan akurat.

5) Merancang Aplikasi Manajemen Database Sekolah dengan

menggunakan DFD yang terdiri dari 6 proses yaitu proses mengolah data

madrasah, olah data provinsi, olah data kabupaten, olah data kecamatan,

olah data tingkat, dan penyajian laporan madrasah. Dan terdapat 3

external entity yaitu Madrasah, LP Maarif NU Pusat (Admin Pusat), dan

LP Maarif NU Provinsi (Admin Provinsi).

6) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini berbasis web (web-base

application) yang dapat diakses melalui internet sehingga dapat

diintegrasikan dengan website yang telah dimiliki oleh pihak LP Maarif

NU untuk kemudian dapat juga diintegrasikan dengan website Nahdlatul

Ulama.

7) Pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah menggunakan web

server Apache, bahasa pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai

database-nya.

8) Telah dilakukan pengujian guna mendapati Aplikasi Manajemen

Database Sekolah itu terhindar dari kesalahan dan berjalan sebagaimana

mestinya.
163

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat

diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain:

1) Penambahan data-data mengenai madrasah selain data umum yang

dimiliki madrasah.

2) Pada pengembangan sistem selanjutnya dapat dikembangkan menjadi

sistem yang memiliki tingkat keamanan data yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Dwi Widodo, Priyono. 2005. Kamus Istilah Internet dan Komputer. Jombang:
Lintas Media.

Eka. “Aktifitas Manajemen Data”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari
http://ekasatria.com/sistem-manajemen-informasi/database-dan-
manajemen-database/

Euis. “Pengantar Aplikasi Komputer”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari
http://www.scribd.com/doc/5999899/Materi-1-Pengantar-Aplikasi-
Komputer

Fathansyah. 2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Informatika.

Hariyanto Ir., MT, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bandung:
Informatika.

HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan


Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

HM, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer,


Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta:
Andi.

Husein. ”Tentang XAMPP”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari


http://blog.husein.co.cc/toolsfreeware/tentang-xampp

Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi.

164
165

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kendall, Kenneth E. 2005. Systems Analysis and Design: Sixth Edition. New
Jersey: Pearson Education, Inc.

Kendall, Kenneth E. 2006. Analisis dan Perancangan Sistem Edisi kelima – Jilid
1. Jakarta: Indeks.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:


Nusa Indah.

Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2005. Analisis dan Desain SIstem Informasi.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet:


Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Pressman, Roger. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach: Fifth


Edition (E-Book), New York: McGraw-Hill.

Sidik, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang


Aplikasi Web. Bandung: Informatika.

Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data. Yogyakarta: Andi.

Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan


Komputer (Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows dan Linux.
Bandung: Informatika.

Subana, Drs. M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung:


Pustaka Setia.
166

Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukarno, Muhammad. 2006. Membangun Website Dinamis dan Interaktif dengan


PHP-MySQL (Windows-Linux). Jakarta: Eska Media.

Swastika Windra. 2006. PHP 5 & MySQL 4 Proyek Shopping Cart 1. Jakarta:
Dian Rakyat.

Tutik. ”Database dan Manajemen Database”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011
dari http://tutiksusilowati.staff.fkip.uns.ac.id/2011/06/24/database-dan-
manajemen-database/

Waljiyanto. 2003. Sistem Basis Data: Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Whitten, Jeffrey L. et al. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6.
Yogyakarta: Andi.
LAMPIRAN TAMPILAN APLIKASI
“APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH”

167
168

ACCOUNT MADRASAH (USER) 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah

1. Halaman Home
169

4. Halaman Contact Us
3. Halaman Daftar Data Madrasah Ibtidaiyah
170

ACCOUNT LP MAARIF PUSAT (ADMIN PUSAT) 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah

1. Halaman Login Admin Pusat


171

3. Halaman Form Input Madrasah Ibtidayah 5. Halaman Form Delete Madrasah Ibtidaiyah

4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah


172

6. Halaman Search Madrasah 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

3. Halaman Form Input Madrasah Ibtidayah Provinsi

ACCOUNT LP MAARIF PROVINSI (ADMIN PROVINSI)

1. Halaman Login Admin Provinsi


173

4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

5. Halaman Form Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi

Anda mungkin juga menyukai