Anda di halaman 1dari 349

SKRIPSI

EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

MENGGUNAKAN METODE END-USER COMPUTING SATISFACTION

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

WAHYU ALVIANI
1113093000114

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H
SKRIPSI

EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

MENGGUNAKAN METODE END-USER COMPUTING SATISFACTION

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

WAHYU ALVIANI
1113093000114

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H
ii
iii
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Maret 2018

WAHYU ALVIANI
1113093000114

iv
ABSTRAK

Wahyu Alviani - 1113093000114, Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi


Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menggunakan Metode End-User
Computing Satisfaction di bawah bimbingan A’ang Subiyakto dan Muhammad
Qomarul Huda.

Kepuasan pengguna merupakan salah satu indikator dari keberhasilan


pengembangan sistem informasi termasuk sistem informasi akademik pada
perguruan tinggi. Sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian terhadap sistem
informasi akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta namun dengan pendekatan
penelitian kuantitatif. Penelitian ini mencoba untuk melengkapi hasil penelitian
kuantitatif dengan pengujian secara kualitatif khususnya untuk menggali data-data
yang mungkin belum dipaparkan oleh penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif ini
dilakukan berdasarkan 11 tema penelitian dengan metode End-User Computing
Satisfaction (EUCS), untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan pengguna dan memahami status kepuasan pengguna terhadap sistem
informasi akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode wawancara dan focus group discussion (FGD) terhadap
mahasiswa aktif, dosen dan staf PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Proses analisis data dan pengolahan data dilakukan menggunakan MS. Excel 2013.
Hasilnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna adalah content,
accuracy, format, ease of use, timeliness, dan security serta kepuasan pengguna
sistem saat ini berada pada status yang cukup puas. Hasil dari penelitian ini dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam rencanan pengembangan sistem informasi akademik mendatang
khususnya bagi pihak PUSTIPANDA dengan melihat faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kepuasan penguna sistem seperti yang telah disebutkan.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akademik, Kepuasan Pengguna, End-User


Computing Satisfaction, MS. Excel.

Bab I-V + 165 Halaman + clxv Halaman + 32 Gambar + 9 Tabel + Daftar Pustaka
+ Lampiran

Pustaka Acuan (99, 1988-2017)

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan

nikmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Menggunakan Metode End-User Computing

Satisfaction” dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi dari Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah peneliti untuk

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Meinarini Catur

Utami, MT selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi.

vi
3. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan

Bapak Muhammad Qomarul Huda, Ph.D sebagai Dosen

Pembimbing II yang tidak pernah bosan dan lelah untuk

membimbing, memotivasi, dan mengingatkan peneliti untuk segera

menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan banyak terima

kasih kembali untuk waktu, tenaga, dukungan, arahan, saran, dan

kritikan yang membangun agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

4. Seluruh Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah

memberikan ilmu kepada peneliti selama perkuliahan.

5. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah banyak

membantu peneliti dalam perkuliahan, terutama dalam

menyelesaikan administrasi yang berkaitan dengan skripsi.

6. Bapak Nashrul Hakiem, Ph.D selaku Kepala Pustipanda UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menerima dan mengizinkan peneliti

untuk melakukan riset di instansi yang beliau pimpin, serta Bapak

Indra Munawar dan Bapak Reza Alamsyah, S.Kom selaku staf IT

Support Pustipanda serta Ibu Tri Kiswati Nur Hidayatullah selaku

staf Administrasi Pustipanda yang telah banyak membantu peneliti

dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Bapak Eko Saputro, S.Kom selaku Staf Admin Akademik Pusat, Ibu

Defi Oktafani selaku Staf Perbendaharaan Sub Bagian Keuangan

vii
Pusat, Bapak Eri Rustamaji, MBA selaku dosen Program Studi

Sistem Informasi dan Bapak Edo Abdullah Faqih selaku dosen

Program Studi Matematika sekaligus sebagai narasumber yang telah

banyak membantu peneliti dalam memperoleh data-data yang

dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tua peneliti, Ibu dan Bapakku yang selalu berjuang

sekuat tenaga agar peneliti dapat menjadi orang yang sukses dan

berpendidikan tinggi. Terima kasih atas segala doa, motivasi, dan

kasih sayang yang tiada henti sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

9. Adikku yang juga telah memotivasiku walau tanpa kata, yang kini

sudah selangkah lebih hebat dariku untuk menjadi seseorang yang

sukses di masa depan dan dapat meningkatkan derajat keluarga.

10. Aditya Eko Putra adalah teman, sahabat, sekaligus keluarga bagi

peneliti. Terima kasih atas perhatian, semangat dan motivasi yang

sangat berarti bagi peneliti.

11. Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi 2013 dan ISDM

Research Group. Terima kasih untuk kebersamaannya selama ini.

Terima kasih telah membantu, menghibur, dan memberikan motivasi

peneliti untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, khususnya

angkatan 2011-2016 yang pernah berinteraksi dan bekerja sama

dengan peneliti dalam urusan perkuliahan.

viii
13. Teman-teman mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Semoga Allah membalas

perbuatan baik kalian. Aamiin.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi sedikitpun rasa terima kasih peneliti yang telah

membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Atas bantuan dari segala pihak, peneliti berterima kasih dan memohon

kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan sebagai amal

kebajikan dan bermanfaat, serta dibalas pahala yang berlipat-lipat. Selain itu,

peneliti menyadari penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh

dari kata sempurna sehingga saran dan kritik dapat disampaikan melalui

wahyu.alviani13@mhs.uinjkt.ac.id. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat

memberikan manfaat dan sekaligus menambah ilmu bagi kita semua. Aamiin yaa

Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Maret 2018

Wahyu Alviani
1113093000114

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv

ABSTRAK ..............................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan.........................................................................................1

1.2 Latar Belakang ....................................................................................1

1.3 Perumusan Masalah ............................................................................7

1.4 Tujuan dan Sasaran ............................................................................8

1.4.1 Tujuan .....................................................................................8

1.4.2 Saran.........................................................................................9

x
1.5 Pertanyaan Penelitian ..........................................................................9

1.6 Ruang Lingkup dan Batasan ...............................................................9

1.7 Metodologi Penelitian .........................................................................10

1.8 Manfaat Penelitian..............................................................................12

1.9 Sistematika Penulisan .........................................................................13

1.10 Ringkasan ...........................................................................................14

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pendahuluan........................................................................................16

2.2 Evaluasi Kepuasan Pengguna ............................................................16

2.2.1 Definisi Evaluasi ....................................................................16

2.2.2 Definisi Kepuasan. .................................................................17

2.2.3 Definisi Kepuasan Pengguna. ...............................................18

2.2.4 Definisi Evaluasi Kepuasan Pengguna. ...............................19

2.3 Sistem Informasi Akademik .............................................................19

2.3.1 Definisi Sistem Informasi......................................................19

2.3.2 Definisi Sistem Informasi Akademik. ..................................21

2.4 End-User Computing Satisfaction....................................................22

xi
2.4.1 Definisi End-User Computing Satisfaction. ........................22

2.4.2 Dimensi End-User Computing Satisfaction. .......................23

2.5 Faktor Keamanan dalam Sistem Informasi ....................................25

2.5.1 Tujuan Keamanan dalam Sistem Informasi. ......................26

2.5.2 Komponen Keamanan dalam Sistem Informasi. ...............27

2.6 Konsep Dasar Kualitatif....................................................................29

2.6.1 Metode Kualitatif dan Kuantitatif dalam Perbandingan ..33

2.6.2 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Kualitatif. ...........37

2.7 Metode Pengumpulan Data ..............................................................39

2.7.1 Studi Literatur. ......................................................................39

2.7.2 Observasi. ...............................................................................46

2.7.3 Wawacara...............................................................................47

2.7.4 Focus Group Discussion (FGD). ...........................................48

2.7.5 Dokumentasi. .........................................................................50

2.8 Keabsahan Data .................................................................................50

2.9 Metode Analisis Data .........................................................................53

2.10 Pengembangan Model dan Tema Penelitian ...................................58

2.10.1 Pengembangan Model Penelitian.......................................58

xii
2.10.2 Pengembangan Model Penelitian dan Tema Penelitian...62

2.11 Ringkasan ...........................................................................................66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan........................................................................................67

3.2 Pendekatan Penelitian. .......................................................................67

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian. ..........................................................69

3.4 Prosedur Penelitian. ...........................................................................69

3.5 Narasumber. ........................................................................................75

3.6 Metode Pengumpulan Data. ..............................................................78

3.6.1 Studi Literatur. .....................................................................78

3.6.2 Observasi. ...............................................................................79

3.6.3 Wawancara. ...........................................................................80

3.6.4 Focus Group Discussion (FGD). ...........................................81

3.6.5 Dokumentasi. .........................................................................82

3.7 Keabsaan Data. ...................................................................................83

3.8 Teknik Analisis Data Penelitian. .......................................................84

3.9 Alat Analisis Data Penelitian. ............................................................89

xiii
3.10 Instrumen Penelitian ..........................................................................96

3.11 Ringkasan ...........................................................................................97

BAB IV HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

4.1 Pendahuluan........................................................................................98

4.2 Gambaran Umum Sistem Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. .......................................................................98

4.3 Profil Narasumber. ...........................................................................100

4.4 Hasil Analisis. ....................................................................................112

4.5 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis. .........................................114

4.6 Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. .....................................................................141

4.6.1 Peranan Sistem. ...................................................................141

4.6.2 Status Kepuasan Pengguna Sistem. ...................................143

4.6 Ringkasan. .........................................................................................146

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Pendahuluan......................................................................................147

5.2 Kesimpulan........................................................................................147

xiv
5.3 Saran. .................................................................................................153

5.4 Ringkasan. .........................................................................................154

DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................155

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Definisi Sistem Informasi ...............................................................20

Gambar 2.2 Model Evaluasi EUCS ....................................................................23

Gambar 2.3 Model Penelitian Kualitatif.............................................................32

Gambar 2.4 Tema EUCS yang dikembangkan ...................................................62

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian .........................................................................71

Gambar 3.2 Penggunaan AIS dalam Kegiatan Belajar Mengajar ......................73

Gambar 3.3 Focus Group Discussion (FGD) dengan Staf PUSTIPANDA.......73

Gambar 3.4 Tahapan Observasi..........................................................................80

Gambar 3.5 Tahapan Wawancara .......................................................................81

Gambar 3.6 Tahapan FGD..................................................................................82

Gambar 3.7 Tahapan Uji Keabsahan Data .........................................................83

Gambar 3.8 Tahapan Analisis Data ....................................................................88

Gambar 3.9 Tabel Analisis Data Wawancara .....................................................92

Gambar 3.10 Tabel Analisis Data Focus Group Disscusion (FGD) ....................93

Gambar 4.1 Tampilan AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.............................99

Gambar 4.2 Nashrul Hakiem ............................................................................101

Gambar 4.3 Indra Munawar..............................................................................102

Gambar 4.4 Reza Alamsyah .............................................................................103

Gambar 4.5 Tri Kiswati Nur Hidayatullah .......................................................104

Gambar 4.6 Eri Rustamaji ................................................................................105

Gambar 4.7 Edo Abdullah Faqih ......................................................................106

xvi
Gambar 4.8 Isna Wirahmadayanti ....................................................................107

Gambar 4.9 Nurul Intan As Ramadhan ............................................................108

Gambar 4.10 Dian Kurniawan ...........................................................................109

Gambar 4.11 Raditya Pratama ...........................................................................109

Gambar 4.12 Fahmi Syaputra ............................................................................110

Gambar 4.13 Defi Oktafani ...............................................................................111

Gambar 4.14 Eko Saputro .................................................................................112

Gambar 4.15 Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Wawancara dan FGD.. 141

Gambar 4.16 Diagram Lingkaran Peranan Sistem ............................................143

Gambar 4.17 Diagram Lingkaran Status Kepuasan Pengguna..........................145

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Aksioma antara Kualitatif dan Kuantitatif .........................33

Tabel 2.2 Perbedaan Karakteristik Metode Kualitatif dan Kuantitatif ................34

Tabel 2.3 Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif dilihat dari Proses Penelitian ....36

Tabel 2.4 Studi Literatur......................................................................................41

Tabel 2.5 Daftar Tema Penelitian........................................................................67

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian.............................................................70

Tabel 3.2 Daftar Narasumber Penelitian .............................................................78

Tabel 3.3 Analisis Peranan Sistem ......................................................................94

Tabel 3.4 Analisis Status Kepuasan Pengguna ...................................................95

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ......................................................................xx

Lampiran 2 Transkrip Wawancara dan Focus Group Discussion ............. xxiv

Lampiran 3 Tabel Analisis Data Wawancara dan FGD ............................. lxxiv

Lampiran 4 Stakeholder Sistem Informasi Akademik ............................... cxviii

Lampiran 5 Narasumber Penelitian ...............................................................cxxii

Lampiran 6 Dokumentasi ................................................................................... clv

Lampiran 7 Surat-surat Pendukung Penelitian ............................................ clxii

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Bab ini memaparkan tentang gambaran umum pelaksanaan penelitian yang

meliputi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, pertanyaan

penelitian, ruang lingkup dan batasan, metodologi penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan laporan. Selanjutnya, sub-sub bab tersebut akan

dipaparkan secara berurutan dan diakhiri dengan ringkasan bab.

1.2 Latar Belakang

Sistem informasi yang dihasilkan dari teknologi informasi telah merambah dan

berkontribusi positif pada berbagai sektor, mulai dari sektor pemerintahan, sektor

industri, dan sektor pendidikan. Pemanfaatan dalam sistem informasi dan

teknologi informasi dalam menyajikan kebutuhan akan informasi yang cepat,

andal dan akurat sangat perlu dilakukan. Penerapan teknologi informasi yang

selaras dengan proses atau strategi bisnis suatu organisasi akan meningkatkan

kinerja organisasi tersebut dan memberikan nilai tambah keunggulan kompetisi

dalam persaingan bisnis (Adityawarman, 2012).

Namun, jika tidak dikelola dengan baik penggunaan teknologi dapat

menimbulkan risiko yang berdampak negatif pada tingkat organisasi (Huda et al.,

2016). Selaras dengan pendapat tersebut, menurut Subiyakto et al. (2017) saat ini

1
sistem informasi sepertinya sudah tidak bisa lagi dianggap sebagai senjata dalam

persaingan bisnis bagi organisasi, tetapi lebih dari itu. Sistem informasi telah

diindikasikan menjadi salah satu syarat utama kehidupan sebuah organisasi.

Bahkan tanpa bersaing sekalipun, pemanfaatannya sudah menentukan siklus

hidup organisasi karena tuntutan era ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini

sekarang.

Menurut Nyvang dalam Huda dan Hussin (2016) implementasi teknologi

informasi di perguruan tinggi bukanlah proses sepele. Namun demikian, sebuah

proses menuju sejumlah tantangan dan masalah. Maka dari itu dalam pemanfaatan

sistem informasi dan teknologi informasi tersebut membutuhkan investasi yang

tidak sedikit sehingga perlu harus dimanfaatkan secara optimal. Bukti empiris

menunjukkan bahwa investasi pada bidang teknologi informasi memberikan

kontribusi terhadap kinerja dan produktivitas suatu organisasi (Suzanto dan

Sidharta, 2015).

Kroenke dalam Kadir (2014), menyatakan bahwa sistem infomasi

memberikan nilai tambah terhadap produksi terhadap proses, produksi, kualitas,

manajemen, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, serta keunggulan

kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis. Peningkatan

penggunaan sistem informasi juga tidak terlepas dari perhatian manajemen dalam

perusahaan terhadap betapa pentingnya manajemen informasi. Hal tersebut selaras

dengan pendapat Subiyakto et al. (2016) yang mengatakan, bahwa saat ini sistem

2
informasi telah menjadi peran penting dalam manajemen dan fungsi akademis

lembaga pendidikan tinggi di negara berkembang, seperti Indonesia.

Dalam perkembangannya saat ini banyak perguruan tinggi di Indonesia

memberikan pelayanan jasa terhadap mahasiswanya melalui peran sistem

informasi akademik. Sistem informasi akademik sangat penting dalam rangka

pemberian informasi akademik yang akurat dan jelas kepada mahasiswa. Dengan

demikian pihak perguruan tinggi perlu meningkatkan mutu akademik dan layanan

akademik sehubungan dengan kualitas layanan jasanya (Mulyawan dan Sidharta,

2014). Pemanfaatan sistem informasi akademik diperlukan sebagai sarana

penunjang kegiatan akademik seperti pengisian Kartu Rencana Studi (KRS),

jadwal perkuliahan, penginputan nilai dan berbagai hal yang berhubungan dengan

proses kelancaran pendidikan.

Sistem informasi akademik sangat bergantung dari komponen-komponen

dalam menghasilkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan

penggunanya. Kesenjangan yang terjadi dalam penggunaan sistem informasi

akademik terhadap perilaku pengguna sistem informasi tersebut akan

mengakibatkan tidak optimalnya penggunaan oleh pengguna (Suzanto dan

Sidharta, 2015). Oleh sebab itu penting untuk diketahui apakah sistem informasi

yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, sehingga

akan terlihat keberhasilan penerapan suatu sistem informasi akademik pada

sebuah perguruan tinggi.

3
Menurut Guimaraes et al. (2003) keberhasilan sistem mempunyai tiga

komponen (tolak ukur), yaitu kualitas sistem, manfaat sistem, dan kepuasan

pengguna. Pendapat ini mengindikasikan bahwa, keberhasilan dalam

pengembangan sistem informasi terkait dengan pengguna ditentukan oleh sejauh

mana partisipasi yang ada dapat menyebabkan kepuasan pengguna. Sehingga akan

diketahui jangka waktu penggunaan sistem informasi tersebut.

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna perlu dilakukan penelitian

terhadap penerapan sistem informasi akademik, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi

yang sudah digunakan. Dalam beberapa penelitian, sistem informasi dapat diteliti

dari sisi efektifitasnya. Namun dalam pelaksanaanya, efektivitas sistem informasi

sulit diukur secara langsung, hal tersebut menyebabkan banyak peneliti yang

beralih pada metode pengukuran tidak langsung, seperti metode kepuasan

pengguna (Itmamudin, 2016). Model pengukuran tidak langsung yang dapat

digunakan adalah pengukuran kepuasan sistem informasi pengguna akhir dengan

End-User Computing Satisfaction (EUCS) (Davis, 1989).

EUCS dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988). EUCS digunakan

untuk mengukur kepuasan pengguna terhadap sistem informasi. Sistem informasi

suatu organisasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu

memberikan kepuasan pada penggunanya. Dengan adanya kepuasan pengguna

tersebut maka akan timbul penerimaan (acceptance) pada sistem informasi yang

dipergunakan dalam organisasi tersebut. Kepuasan pengguna (user satisfaction)

4
merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pengembangan sistem

informasi. Doll dan Torkzadeh mengembangkan instrumen EUCS yang meliputi

5 (lima) komponen yaitu terdiri dari isi (content), keakuratan (accuracy), bentuk

(format), kemudahan (ease of use) dan ketepatan waktu (timeliness).

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan

salah satu perguruan tinggi negeri yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi

dengan menggunakan sistem informasi akademik yang berfungsi sebagai sarana

penyebaran informasi dan komunikasi serta menunjang kegiatan akademik

mahasiswa, dosen, staf, maupun pihak lain yang terlibat. Sistem informasi

akademik ini dikenal dengan Academic Information System (AIS). AIS adalah

sebuah sistem informasi berbasis web yang dibangun dengan tujuan untuk

pengorganisasian data akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara online.

Adapun pengorganisasian data yang dimaksud meliputi pengelolaan sistem

registrasi mahasiswa, sistem penjadwalan perkuliahan, pengelolaan Kartu

Rencana Studi (KRS) mahasiswa, validasi dosen Penasihat Akademik (PA),

pengorganisasian nilai mahasiswa, pendaftaran wisuda, serta informasi beasiswa

dan lainnya. Selain itu AIS juga memiliki sistem host-to-host, yakni layanan

secara real time antara bank dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jadi, pada

saat melakukan transaksi di bank selesai tidak perlu lagi validasi ke bagian

keuangan tapi bisa langsung mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) karena sudah

otomatis. AIS dapat diakses secara online melalui jaringan internet dengan

alamat: https://ais.uinjkt.ac.id.

5
Tahun 2006, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara efektif telah memiliki

dan mengaplikasikan teknologi tersebut melalui sebuah sistem jaringan yang

disebut Sistem Informasi Perguruan Tinggi (Simperti). Namun, dalam

perkembangannya, sistem itu belum berjalan optimal. Tahun 2009, Simperti

diubah menjadi Sistem Informasi Akademik (Academic Information System/AIS)

dan masih digunakan hingga saat ini. Sistem ini berada di bawah Unit Pelayanan

Terpadu (UPT) Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, sudah pernah

dilakukan evaluasi terkait dengan kepuasan pengguna AIS dengan

menggunakan metode EUCS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta namun dengan

pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini mencoba untuk melengkapi

hasil penelitian kuantitatif dengan pengujian secara kualitatif khususnya untuk

menggali data-data yang mungkin belum dipaparkan oleh penelitian kuantitatif.

Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa, dosen,

staf akademik pusat, staf keuangan pusat dan focus group discussion dengan

staf PUSTIPANDA, sistem ini sangat bermanfaat dan mendukung kegiatan

akademik mereka, tetapi terlepas dari itu masih terdapat beberapa

masalah/kendala yang sering terjadi pada AIS, seperti beberapa fungsi yang

belum berjalan maksimal/error, informasi yang ditampilkan kurang up to date,

server down yang mengakibatkan AIS tidak dapat diakses, dan lain- lain.

Beberapa hal tersebut cenderung membuat pengguna merasa kurang puas dalam

6
menggunakan sistem. Disisi lain, kepuasan pengguna (user satisfaction)

merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pengembangan sistem informasi

(Sugianto dan Tojib, 2015).

Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian terkait kepuasan pengguna terhadap sistem informasi

akademik UIN Syaif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Evaluasi Kepuasan

Pengguna Sistem Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menggunakan Metode End-User Computing Satisfaction”.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan sumber dari beberapa literatur dapat diidentifikasikan bahwa

pengguna merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan

penerapan suatu sistem atau teknologi. Kepuasan pengguna didefinisikan sebagai

seberapa jauh sistem memenuhi atau melampaui harapan pengguna (Jiménez-

Zarco et al., 2015). Dari uraian latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa AIS

sangat bermanfaat dan mendukung kegiatan akademik, namun masih terdapat

beberapa masalah/kendala yang sering terjadi pada AIS. Untuk meningkatkan

mutu akademik dan layanan akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka

sistem informasi akademik yang telah berjalan akan terasa cukup membantu

apabila didasari dari kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi

tersebut, maka kepuasan pengguna menjadi suatu hal yang penting untuk

dimengerti dan dievaluasi secara tepat. Salah satu caranya adalah melalui

7
pengukuran kepuasan pengguna, dengan cara memahami kepuasan pengguna AIS

dan mengeksplorasi faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, kebanyakan

evaluasi terkait dengan kepuasan pengguna dilakukan dengan pendekatan

penelitian kuantitatif, namun penelitian ini mencoba untuk melengkapi hasil

penelitian kuantitatif dengan pengujian secara kualitatif khususnya untuk

menggali data-data yang mungkin belum dipaparkan oleh penelitian kuantitatif.

Harapannya dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan masukan

kepada manajemen PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

perbaikan dan pengembangan sistem di masa depan.

1.4 Tujuan dan Sasaran

1.4.1 Tujuan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam sub bab latar belakang

sebelumnya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

1) Mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pengguna terhadap AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2) Memahami status kepuasan pengguna AIS UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta saat ini.

8
1.4.2 Sasaran

Merujuk pada tujuan penelitian diatas, sasaran pelaksanaan penelitian ini adalah:

1) Dipahaminya faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna

AIS berdasarkan hubungan model EUCS;

2) Dipahaminya status kepuasan pengguna AIS berdasarkan persepsi

mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, staf keuangan pusat dan staf

PUSTIPANDA di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.5 Pertanyaan Penelitian

Merujuk kepada tujuan dan sasaran penelitian, maka pertanyaan penelitian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pengguna AIS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

2. Bagaimana memahami status kepuasan pengguna AIS berdasarkan

persepsi penggunanya?

1.6 Ruang Lingkup dan Batasan

Adapun ruang lingkup dan batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Penelitian ini dilakukan terhadap Sistem Informasi Akademik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang dikelola oleh PUSTIPANDA UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada April 2017 sampai November 2017.

9
2) Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengevaluasi

kepuasan pengguna sistem informasi akademik yang melibatkan

mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, staf keuangan pusat, dan staf

PUSTIPANDA di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3) Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dengan

metode End-User Computing Satisfaction (EUCS) yang diadopsi dan

dimodifikasi dari model yang dikembangkan oleh Doll dan

Torkzadeh (1988) dan dilengkapi dengan faktor security, mengingat

pentingnya faktor keamanan yang ditemukan dilapangan (Fitriyani et

al., 2016; Chin dan Vaezi, 2015; Montesdioca dan Macada, 2015;

Pavlou dan Chellappa, 2001) serta menggunakan MS Word 2013

dan MS. Excel 2013 sebagai media pengolah data (Lemmer et al.,

1999; Renner dan Taylor-Powell, 2003; Swallow et al., 2003; Hyde

dan Maier, 2006; Avery dan Meyer, 2007; Meyer dan Avery, 2009;

Smith dan Firth, 2011; Bree et al., 2014; DeFelice dan Janesick,

2015; Saldaña, 2015; Bree dan Gallagher, 2016; Ose, 2016).

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu data

yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut berasal

dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, memo, dan dokumen

resmi lainnya (Moleong, 2013). Metode ini diterapkan untuk melihat dan

10
memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan

fakta yang tampil secara apa adanya (Flick, 2014). Untuk memahami apa yang di

teliti maka sebagai upaya untuk menjadikan penelitian tersebut baik, perlu adanya

materi-materi yang diperoleh dari pustaka-pustaka lainnya. Studi literatur

merupaka hal yang penting dalam penelitian kualitatif. Kegiatan ini berkaitan

dengan telaah atas teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena dan

telaah penelitian sebelumnya untuk menunjukkan keterkaitan yang sedang

dilakukan dengan yang telah dilakukan (Chariri, 2009).

Setelah melakukan studi literatur, pengumpulan data dilanjutkan dengan

observasi. Observasi kualitatif bebas meneliti konsep-konsep dan kategori pada

setiap peristiwa selanjutnya memberi makna pada subjek penelitian atau amatan

(Denzin dan Lincoln, 2009). Setelah melakukan observasi, selanjutnya peneliti

melakukan wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dari yang di wawancarai (interviewee)

yang memberikan atas itu (Moleong, 2013).

Kemudian pengumpulan data dilanjutkan dengan focus group discussion

(FGD). Menurut Kitzinger dan Barbour, Focus Group Discussion (FGD) adalah

melakukan eksplorasi suatu isu/fenomena khusus dari diskusi suatu kelompok

individu yang berfokus pada aktivitas bersama diantara para individu yang terlibat

didalamnya untuk menghasilkan suatu kesepakatan bersama (Kamberelis dan

Dimitriadis, 2013). Metode FGD memiliki karakteristik jumlah peserta yang

11
cukup bervariasi untuk satu kelompok diskusi. Satu kelompok diskusi dapat

terdiri dari 4 sampai 8 peserta (Bedford dan Burgess, 2001; Cronin, 2001 dalam

Doody, 2013) atau 6 sampai 10 peserta (Bloor et al., 2001; Cameron, 2005 dalam

Doody, 2013). Setelah mendapatkan informasi melalui observasi dan wawancara,

akan lebih dapat dipercaya bila didukung oleh autobiografi dari informan, atau

bisa juga dengan gambar, tulisan, atau juga karya-karya monumental lainnya

(Sugiyono, 2014).

1.8 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengeksplorasi tema

kepuasan pengguna sehingga menghasilkan data-data yang mungkin

belum dipaparkan pada penelitian sebelumnya sebagai alternatif bagi

peneliti selanjutnya atau pihak lain dalam memahami kepuasan

pengguna sistem.

2) Secara metodologi, penelitian ini diharapkan dapat mendorong

pemanfaatan metode kualitatif untuk penyusunan skripsi khususnya

di Program Studi Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3) Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi para pengambil kebijakan terkait, khususnya

pihak PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

rencana pengembangan sistem informasi akademik mendatang.

12
1.9 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian ini terbagi dalam lima bab, meliputi pendahuluan,

kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil analisis dan interpretasi, dan penutup.

Berikut adalah penjelasan singkat lima bab tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

dan sasaran, pertanyaan penelitian, ruang lingkup dan batasan,

metodologi penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori terkait landasan pelaksanaan penelitian,

meliputi teori kepuasan pengguna, teori sistem informasi akademik,

teori end-user computing satisfaction, teori keamanan sistem informasi,

teori konsep dasar kualitatif, metode pengumpulan data, metode analisis

data, pengembangan model dan tema penelitian yang digunakan untuk

mendukung teori-teori dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan secara metodis proses penelitian, mencakup

penjelasan-penjelasan tentang pendekatan penelitian, prosedur

penelitian, keabsahan data, tempat dan waktu penelitian, narasumber,

teknik analisis data penelitian, alat analisis data penelitian serta

instrumen penelitian. Tujuannya secara tidak langsung memberikan

13
gambaran tentang ruang lingkup dan batasan penelitian kepada para

pembaca.

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

Bab ini memaparkan profil narasumber, hasil analisis, interpretasi dan

diskusi hasil penelitian. Analisis data dilakukan terhadap data yang

berhasil dikumpulkan sebelumnya menggunakan perangkat lunak

kemudian diolah dengan menggunakan MS. Word 2013 dan MS. Excel

2013. Selanjutnya, interpretasi dan diskusi dilakukan dengan merujuk

kepada basis teori sebelumnya.

BAB 5 PENUTUP

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran atas hasil

pelaksanaan penelitian terutama terkait dengan aspek penggunaan dan

kelanjutan bagi kajian-kajian selanjutnya.

1.12 Ringkasan

Pentingnya peranan sistem informasi akademik di perguruan tinggi untuk

meningkatkan mutu akademik dan layanan akademik di lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, maka sistem informasi akademik yang telah berjalan akan

terasa cukup membantu apabila didasari dari kenyamanan pengguna dalam

menggunakan sistem informasi tersebut sehingga mencapai kepuasan pengguna

sistem. Ini menjadi fakta menarik dalam melakukan penelitian, untuk

mengeksplorasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna

14
akhir dan memahami status kepuasan pengguna sistem informasi akademik saat

ini. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan

data menggunakan studi literatur, observasi, wawancara, FGD, dan dokumen

dengan mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, staf keuangan pusat dan staf

PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai partisipan.

15
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pelaksanaan

penelitian seperti teori evaluasi kepuasan pengguna, teori sistem informasi

akademik, teori end-user computing satisfaction, faktor keamanan dalam sistem

informasi, konsep dasar kualitatif, metode pengumpulan data, teori keabsahan

data, metode analisis data, pengembangan model dan tema penelitian, dan teori-

teori lain yang terkait. Selanjutnya, teori-teori tersebut akan dijelaskan dalam bab

ini secara berurutan dan diakhiri dengan ringkasan.

2.2 Evaluasi Kepuasan Pengguna

2.2.1 Definisi Evaluasi

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa

Arab; al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah

value; dalam bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai (Wulan

dan Rusdiana, 2015).

Edwind Wandt dan Gerald W. Brown dalam Wulan dan Rusdiana (2015)

mengatakan bahwa, “evaluation refer to the act or process to determining the

value of something”. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu merupakan suatu

proses untuk menetukan nilai dari sesuatu. Selaras dengan pendapat tersebut,

16
menurut Newcomer et al. (2015) evaluasi merupakan penilaian sistematis

terhadap operasi dan/atau hasil dari sebuah program atau kebijakan, dibandingkan

dengan serangkaian standar eksplisit atau implisit, sebagai sarana untuk

berkontribusi terhadap peningkatan program atau kebijakan. Wysong dalam

Wulan dan Rusdiana (2015), mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk

menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk

mempertimbangkan suatu keputusan. Tujuan diadakannya evaluasi terhadap

sistem informasi adalah dapat menentukan kemampuan sistem mencapai

tujuannya (Weber dalam Newcomer, 2015). Dengan adanya sistem informasi

yang efektif, diharapkan pengguna sistem informasi menjadi puas.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan evaluasi adalah

pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu melalui proses yang sistematis untuk

mengukur sejauh mana keberhasilan suatu program.

2.2.2 Definisi Kepuasan

Menurut Irawan dalam Aini (2016) kepuasan atau satisfaction adalah kata dari

bahasa latin, yaitu statis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to

do atau melakukan. Jadi, produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk

dan jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai

tingkat cukup. Sabran (2013) mengatakan bahwa kepuasan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja

(hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.

17
Dalam penelitiannya, Kotler mengatakan bahwa kepuasan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya

terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapannya. Kinerja adalah

tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu (dalam Aini, 2016). Hal

ini senada dengan yang diungkap Tjiptono dalam Kristiawan (2016) kepuasan

adalah tingkat perasaan seseorang dengan membandingkan kinerja atau hasil yang

dirasakan dengan yang diharapkannya.

Dari beberapa pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kepuasan

adalah suatu keadaan dalam diri seseorang maupun kelompok yang telah berhasil

mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkannya sesuai dengan usaha

yang dilakukan.

2.2.3 Definisi Kepuasan Pengguna

Menurut Doll dan Torkzadeh dalam Sugianto dan Tojib (2015) kepuasan

pengguna akhir adalah sikap afektif terhadap aplikasi komputer yang spesifik oleh

seseorang yang berinteraksi dengan aplikasi tersebut secara langsung. Kepuasan

pengguna didefinisikan sebagai seberapa jauh sistem memenuhi atau melampaui

harapan pengguna (Jiménez-Zarco et al., 2015). Menurut Chin dan Lee (2000),

kepuasan pengguna akhir sistem informasi adalah sebagai evaluasi afektif

keseluruhan pengguna akhir mengenai pengalamannya terkait dengan sistem

informasi. Sejalan dengan itu, penelitian Amoako dan Gyampah dalam Sebayang

dan Tarigan (2009) mengkategorikan kepuasan pengguna informasi tentang

ketersediaan informasi yakni integrasi data, akurasi data, waktu, kendala

18
informasi, dan perbaikan sistem informasi yang terus menerus. Kepuasan

pengguna juga didefinisikan sebagai penilaian yang sangat pribadi yang sangat

dipengaruhi oleh harapan individu (Arshad et al., 2015).

Dari beberapa pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa kepuasan

pengguna adalah penilaian tentang seberapa jauh pengguna merasa puas dalam

menggunakan sistem informasi.

2.2.4 Definisi Evaluasi Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna mewakili pandangan interaksi pengguna dengan sistem.

Namun pada akhirnya pengguna yang memutuskan apakah akan menggunakan

sistem tersebut atau tidak, bahkan ketika sistem berhasil menyelesaikan tugas

dengan baik (Ultes et al., 2017).

Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi

kepuasan pengguna merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan sistem informasi mempengaruhi tingkat kepuasan

pengguna saat menggunakan sistem tersebut dengan membandingkan antara

kesannya terhadap kinerja sistem dan harapan pengguna.

2.3 Sistem Informasi Akademik

2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi

informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi

informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir,

19
2014). Selaras dengan pengertian tersebut, Laudon dalam Suzanto dan Sidharta

(2015) mengatakan bahwa sistem informasi adalah komponen-komponen yang

saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan, koordinasi, pengendalian dan untuk memberikan gambaran aktivitas di

dalam perusahaan. Menurut pandangan Alter dalam Buku Pengenalan Sistem

Informasi oleh Kadir (2014) menjelaskan definisi sistem informasi melalu

Gambar 2.1 dibawah ini:

Gambar 2.1 Definisi Sistem Informasi


(Diadaptasi dari Alter, 1992 dalam Kadir, 2014)

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi

antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

20
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Menurut Sutabri

(2015) sistem informasi adalah suatu sistem yang didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi yang

bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk

menyediakan kepada pihak luar tentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Pendapat tersebut selaras dengan Subiyakto (2017) yang mengatakan bahwa

definisi sistem informasi ini bukan hanya tentang entitas teknologi, sistem

informasi juga tentang domain manajerial dan organisasi

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

merupakan kumpulan dari komponen (manusia, komputer, dan teknologi

informasi) yang saling berhubungan satu sama lain dan menghasilkan suatu

informasi kepada pengguna.

2.3.2 Definisi Sistem informasi Akademik

Akademik adalah program dalam sistem persekolahan yang hanya

mempersiapkan sejumlah mata pelajaran yang diperuntukkan bagi siswa yang

ingin melanjutkan studi. Akademik adalah lembaga pendidikan tinggi kurang

lebih tiga tahun lamanya yang mendidik tenaga profesi (KBBI, 2016).

Sistem informasi akademik merupakan sekumpulan elemen-elemen baik

fisik maupun non fisik dan prosedur yang saling berhubungan satu sama lain

menjadi satu kesatuan dan bekerja sama untuk mengolah data akademik di sebuah

lembaga pendidikan menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya (Mutia,

2014). Selaras dengan itu, menurut Sutabri (2012) sistem informasi akademik

21
merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain

dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan yaitu mengolah data

menjadi informasi yang diperlukan oleh pengguna informasi sehubungan dengan

kegiatan akademik.

2.4 End-User Computing Satisfaction

2.4.1 Definisi End-User Computing Satisfaction

Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang dalam

disiplin ilmu sistem informasi. Dalam lingkup end-user computing, sejumlah studi

telah dilakukan untuk meng-capture keseluruhan evaluasi dimana pengguna akhir

telah menganggap penggunaan dari sistem informasi (misalnya kepuasan) dan

juga faktor-faktor yang membentuk kepuasan ini (Pratama et al., 2012).

End-User Computing Satisfation (EUCS) ini dikembangkan oleh Doll dan

Torkzadeh yang menekankan kepuasan pengguna akhir terhadap aspek teknologi

berdasarkan isi, keakuratan, format, waktu, dan kemudahan pengguna. EUCS

adalah metode untuk mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem

aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem

informasi. Definisi EUCS dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara

keseluruhan dari para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman

mereka dalam menggunakan sistem tersebut (Doll dan Torkzadeh, 1991).

22
2.4.2 Dimensi End-User Computing Satisfaction

Dimensi dalam End-User Computing Satisfation (EUCS) menurut Doll dan

Torkzadeh ada lima yaitu isi (content), keakuratan (accuracy), format (format),

waktu (timeliness) serta kemudahan dalam menggunakan sistem (ease of use).

Gambar 2.2 Model Evaluasi EUCS (Sumber: Arthur et al., 2008)

Berikut ini penjelasan tiap dimensi yang diukur dengan metode EUCS

menurut Doll dan Torkzadeh (Arthur et al., 2008):

1) Content (Isi). Dimensi ini menjelaskan ukuran kepuasan pengguna

akhir dengan meilhat isi dari suatu sistem informasi, dimana isi

meliputi modul atau fungsi-fungsi tertentu yang memiliki tujuan

yang spesifik (Marakarkandy dan Yajnik, 2013). Isi dalam sebuah

sistem informasi haruslah sesuai dengan kebutuhan pengguna serta

23
memiliki informasi terbaru. Hal ini dikarenakan semakin lengkap

sebuah informasi maka dapat meningkatkan kepuasan pengguna

(Arthur et al., 2008).

2) Accuracy (Keakuratan). Keakuratan yang dimaksud di sini adalah

ketepatan sistem dalam mengolah input serta menghasilkan sebuah

informasi. Untuk mengecek apakah sebuah sistem memiliki tingkat

keakurasian yang baik, dapat dilihat dari jumlah error yang

dihasilkan ketika mengolah data (Arthur et al., 2008).

3) Format (Format). Dimensi ini mengukur kepuasan pengguna akhir

dalam menilai tampilan dan estetika dari antarmuka sistem.

Tampilan yang menarik serta kemudahan dalam memahami dan

menggunakan antar muka dapat meningkatkan kepuasan pengguna

akhir dan dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas pengguna

(Arthur et al., 2008).

4) Ease of Use (kemudahan dalam menggunakan sistem). Kemudahan

dalam menggunakan sistem merupakan hal yang penting

(Marakarkandy dan Yajnik, 2013). Hal ini dikarenakan kemudahan

dalam menggunakan sistem meliputi keseluruhan proses dari awal

sampai akhir yang terdiri dari proses memasukkan data, mengolah

dan mencari informasi serta menampilkan data akhir yang akan

digunakan oleh pengguna akhir (Arthur et al., 2008).

24
5) Timeliness (ketepatan waktu). Timeliness atau ketepatan waktu

dalam menyajikan atau menyediakan informasi menjadi salah satu

indikator kepuasan pengguna. Semakin cepat sebuah sistem

mengolah input dan menghasilkan output dapat dijadikan tolak ukur

penilaian apakah sistem tersebut tepat waktu atau real time (Arthur

et al., 2008).

2.5 Faktor Keamanan dalam Sistem Informasi

Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam

pengoperasian sistem informasi sebagai bentuk pencegahan ancaman terhadap

sistem serta untuk mendeteksi dan memperbaiki akibat kerusakan sistem. Sejalan

dengan hal itu menurut Fitriyani et al. (2016), faktor keamanan dalam penggunaan

sistem adalah elemen penting yang harus dijaga dan ditingkatkan oleh suatu

perusahaan dalam rangka mempertahankan kontinuitas teknologi. Selaras dengan

pendapat diatas, Chin dan Vaezi (2015) mengemukakan pentingnya mengukur

kepuasan pengguna terhadap keamanan sistem informasi, karena keamanan sistem

informasi telah lama ditemukan untuk mempengaruhi kepuasan pengguna dengan

sistem informasi. Hasil survei nasional mengenai keamanan dan privasi

menunjukkan bahwa organisasi AS melaporkan 65% pengurangan kepuasan

pelanggan karena pelanggaran keamanan sistem informasi (Technologies dalam

Chin dan Vaezi, 2015).

Dalam penelitian Montesdioca dan Macada (2015) memperkenalkan

model kepuasan pengguna dengan sistem informasi praktik keamanan (kebijakan

25
keamanan dan pelatihan) yang diterapkan oleh organisasi Brasil. Model mereka

menyatakan bahwa persepsi pengguna terhadap kinerja sistem informasi dan rasio

effort-benefit mempengaruhi pengguna kepuasan dengan praktik keamanan sistem

informasi. Pavlou dan Chellappa (2001) juga mengatakan bahwa keamanan

merupakan faktor yang relevan dan perlu dipertimbangkan didalam pengukuran

kepuasan sistem informasi berbasis web, hal ini dikarenakan rentannya kejahatan

dalam dunia maya yang dikenal dengan istilah cyber crime. Keamanan sistem

informasi adalah segala bentuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah

sistem yang ditujukan agar sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang

membahayakan keamanan data informasi dan keamanan pelaku sistem (ISO,

2008).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keamanan sebuah sistem

informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Masalah tersebut penting

karena jika sebuah informasi dapat diakses oleh orang yang tidak berhak, maka

keakuratan informasi tersebut akan diragukan dan akan menjadi sebuah informasi

yang menyesatkan, serta akan mengurangi kepuasan pengguna dalam

mengoperasikan suatu sistem.

2.5.1 Tujuan Keamanan dalam Sistem Informasi

Fitriyani et al. (2016) mengatakan bahwa faktor keamanan dalam penggunaan

sistem adalah elemen penting yang harus dijaga. Dalam Paryati (2008)

menyebutkan bahwa sistem keamanan informasi (information security) memiliki

empat tujuan yang sangat mendasar adalah:

26
1) Kerahasiaan (Confidentiality)

Informasi pada sistem komputer terjamin kerahasiaannya, hanya

dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi, keutuhan serta

konsistensi data pada sistem tersebut tetap terjaga. Sehingga upaya

orang-orang yang ingin mencuri informasi tersebut akan sia-sia.

2) Ketersediaan (Availability)

Menjamin pengguna yang sah untuk selalu dapat mengakses

informasi dan sumberdaya yang diotorisasi. Untuk memastikan

bahwa orang-orang yang memang berhak untuk mengakses

informasi yang menjadi haknya.

3) Integritas (Integrity)

Menjamin konsistensi dan menjamin data tersebut sesuai dengan

aslinya, sehingga upaya orang lain yang berusaha merubah data akan

segera dapat diketahui.

4) Penggunaan yang sah (Legitimate Use)

Menjamin kepastian bahwa sumberdaya tidak dapat digunakan oleh

orang yang tidak berhak.

2.5.2 Komponen Keamanan dalam Sistem Informasi

Ancaman terhadap sistem informasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu ancaman aktif

dan ancaman pasif (Paryati, 2008):

1) Ancaman Aktif

a. Pencurian data

27
Jika informasi penting yang terdapat dalam database dapat

diakses oleh orang yang tidak berwenang maka hasilnya dapat

kehilangan informasi atau uang.

b. Penggunaan sistem secara ilegal

Orang yang tidak berhak mengakses informasi pada suatu

sistem yang bukan menjadi hak-nya, dapat mengakses sistem

tersebut.

c. Penghancuran data secara ilegal

Orang yang dapat merusak atau menghancurkan data atau

informasi dan membuat berhentinya suatu sistem operasi

komputer.

d. Modifikasi secara ilegal

Perubahan-perubahan pada data ata informasi dan perangkat

lunak secara tidak disadari. Jenis modifiksi yang membuat

pemilik sistem menjadi bingung karena adanya perubahan

pada data dan perangkat lunak disebabkan oleh program

aplikasi yang merusak (malicious sofware).

2) Ancaman Pasif

a. Kegagalan sistem

Kegagalan sistem atau kegagalan software dan hardware dapat

menyebabkan data tidak konsisten, transaksi tidak berjalan

dengan lancar sehingga data menjadi rusak

28
b. Kesalahan manusia

Kesalahan pengoperasian sistem yang dilakukan oleh manusia

dapat mengancam integritas sistem dan data.

c. Bencana alam

Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, hujan

badai merupakan faktor yang tidak terduga yang dapat

mengancam sistem informasi sehingga mengakibatkan sumber

daya pendukung sistem informasi menjadi luluh lantah dalam

waktu yang singkat.

2.6 Konsep Dasar Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang

ada dalam kehidupan riil (alamiah) dengan maksud menginvestigasi dan

memahami fenomena apa yang terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana terjadinya.

Jadi riset kualitatif adalah berbasis pada konsep “going exploring” yang

melibatkan in-depth and case-oriented study atas sejumlah kasus atau kasus

tunggal (Finlay dalam Chariri, 2009). Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong

(2013), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan,

manusia, kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasa dan peristilahannya. Selain itu menurut Bogdan dan Taylor

menegaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

29
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati (Salam dan Aripin, 2006).

Menurut pandangan Strauss dan Corbin dalam Rahmat (2009), yang

dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan

empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, instropeksi, riwayat hidup,

wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual yang

menggambarkan momen rutin dan problematis, serta maknanya dalarn kehidupan

individual dan kolektif (Denzim dan Lincoln dalam Rahmat, 2009). Tujuan utama

penelitian kualitatif adalah membuat fakta mudah dipahami (understandable) dan

kalau memungkinkan (sesuai modelnya) dapat menghasilkan hipotesis baru

(Finlay dalam Chariri, 2009). Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan kepada

proses tidak semata-mata kepada hasil (Moleong, 2013). Penelitian kualitatif

memiliki berbagai model tidak hanya studi kasus. Pemilihan model penelitian

kualitatif tergantung pada sudut pandang yang digunakan peneliti dan tujuan

penelitian. Gambar 2.3 menunjukkan model penelitian kualitatif menurut

Searcy and Mentzer dalam Chariri (2009).

Tidak hanya itu, Creswell (2014) mendefinisikan metode penelitian

kualitatif sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan

memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala tersebut peneliti

mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan

30
umum dan agak luas. Informasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian

dikumpulkan. Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis.

Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau dapat pula dalam

bentuk tema-tema. Dari data-data itu peneliti membuat interpretasi untuk

menangkap arti yang terdalam. Sesudahnya peneliti membuat permenungan

pribadi (self-reflection) dan menjabarkannya dengan penelitian-penelitian ilmuan

lain yang dibuat sebelumnya. Hasil akhir dari penelitian kualitatif dituangkan

dalam bentuk laporan tertulis. Laporan tersebut agak fleksibel karena tidak ada

ketentuan bakutentang struktur dan bentuk laporan hasil penelitian kualitatif.

Tentu saja hasil penelitian kualitatif sangat dipengaruhi oleh pandangan,

pemikiran, dan pengetahuan peneliti. Oleh karena itu, sebagian orang

menganggap penelitian kualitatif agak bias karena pengaruh dari peneliti sendiri

dalam analisis data (Semiawan, 2010).

Kata ‘partisipan’ dalam metode kualitatif juga bermakna dinamis. Hal itu

berarti bahwa informasi dari peserta penelitian dapat saja mengubah arah

penelitian. Ini terjadi misalnya karena praduga atau asumsi peneliti ternyata tidak

sesuai dengan apa yang disampaikan oleh partisipan, dan karena tujuan metode

kualitatif mencari makna pengalaman partisipan maka arah penelitian harus

disesuaikan dengan masukan dari narasumber (Semiawan, 2010). Metode

kualitatif memperlakukan partisipan benar-benar sebagai subjek dan bukan objek.

Di sinilah partisipan menemukan dirinya sebagai yang berharga karena

informasinya sangat bermanfaat.

31
Gambar 2.3 Model Penelitian Kualitatif
(Sumber: Searcy dan Mentzer dalam Chariri, 2009)

Setiap studi kualitatif adalah unik. Pendekatan analisisnya juga unik. Hal

ini sangat tergantung pada keahlian, insight, training, dan kemampuan peneliti.

Faktor kemampuan manusia dari peneliti sangat besar dan sekaligus juga

kelemahan yang besar. Hasil penelitiannya bisa jadi sangat baik karena

pengalaman dan pengetahuan luas yang dimiliki oleh peneliti. Tetapi juga

hasilnya bisa dangkal, karena pengetahuan dan pengalaman peneliti yang sangat

kurang dan dangkal. Analisis data penelitian kualitatif mengatur secara sistematis

bahan hasil wawancara dan observasi, menafsirkannya dan menghasilkan suatu

pemikiran, pendapat, teori atau gagasan yang baru. Inilah yang disebut hasil

temuan atau findings. Findings dalam analisis kualitatif berarti mencari dan

32
menemukan tema, pola, konsep, insights dan understanding (Semiawan, 2010).

Disebut pola atau tema karena dari sejumlah besar informasi partisipan, ada

ungkapan-ungkapan yang sama yang selalu muncul. Pola dan tema ini kemudian

dikonfrontasi dengan melihat penelitian-penelitian, atau pemikiran-pemikiran

sebelumnya, entah dalam jurnal atau buku-buku ilmiah lainnya (Raco, 2010).

2.6.1 Metode Kualitatif dan Kuantitatif dalam Perbandingan

Kebutuhan akan pemahaman yang benar dalam menggunakan pendekatan, metode

ataupun teknik melakukan penelitian merupakan hal yang penting agar dapat

dicapai hasil yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah

ditentukan sebelumnya. Dalam bab ini akan memberikan ulasan singkat mengenai

pengertian dasar dari kedua pendekatan tersebut.

1) Perbedaan aksioma antara kualitatif dan kuantitatif

Tabel 2.1 Perbedaan Aksioma antara Kualitatif dan Kuantitatif


(Sumber: Sugiyono, 2008)

Aksioma Dasar Kualitatif Kuantitatif


Dapat diklasifikasi,
Ganda, holistik, dinamis, hasil
Sifat realitas konkrit, teramati,
konstruksi dan pemahaman.
terukur.
Hubungan peneliti Interaktif dengan sumber data Independen, supaya
dengan yang diteliti supata memperoleh makna. terbangun obyektivitas.
Hubungan variabel Timbal balik/interaktif. Sebab-akibat (kausal).
Transferability (hanya mungkin
Kemungkinan Cenderung membuat
dalam ikatan konteks dan
generalisasi generalisasi.
waktu).
Terikat nilai-nilai yang dibawa
Peranan nilai Cenderung bebas nilai.
peneliti dan sumber data.

33
2) Perbedaan karakteristik metode kualitatif dan kuantitatif

Tabel 2.2 Perbedaan Karakteristik Metode Kualitatif dan Kuantitatif


(Sumber: Sugiyono, 2008)

No. Karakteristik Kualitatif Kuantiatif


a. Spesifik, jelas, rinci.
a. Umum
b. Ditentukan secara
b. Fleksibel
mantap sejak awal.
1. Desain c. Berkembang dan
c. Menjadi pegangan
muncul dalam proses
langkah demi
penelitian.
langkah.
a. Menemukan pola
a. Menunjukkan
hubungan yang bersifat
hubungan antar
interaktif.
variabel.
b. Menemukan teori.
2. Tujuan b. Menguji teori.
c. Menggambarkan
c. Mencari generalisasi
realitas yang kompleks.
yang mempunyai
d. Memperoleh
nilai prediktif.
pemahaman makna.
a. Participant
a. Kuesioner.
Teknik observation.
b. Observasi dan
3. Pengumpulan b. In depth interview.
wawancara
Data c. Dokumentasi.
terstruktur.
d. Triangulasi.
a. Peneliti sebagai
a. Test, angket,
instrumen (human
wawancara
Instrumen instrument).
4. terstruktur.
Penelitian b. Buku catatan, tape
b. Instrumen yang telah
recorder, kamera,
terstandar.
handycam, dll
a. Deskriptif kualitatif. a. Kuantitatif.
b. Dokumen pribadi, b. Hasil pengukuran
catatan lapangan, variabel yang
5. Data
ucapan dan tindakan dioperasikan dengan
partisipan, dokumen, menggunakan
dll. instrumen.
e. Besar.
a. Kecil.
f. Representatif.
b. Tidak representatif.
g. Sedapat mungkin
6. Sampel c. Purposive, snowball.
random.
d. Berkembang selama
h. Ditentukan sejak
penelitian.
awal.
7. Analisis a. Terus-menerus sejak a. Setelah selesai
34
awal penelitian sampai pengumpulan data.
akhir penelitian. b. Deduktif.
b. Induktif. c. Menggunakan
c. Mencari pola, model, statistik untuk
tema, teori. menguji hipotesis.
a. Empati, akrab, supaya
a. Dibuat berjarak,
memperoleh
bahkan sering tanpa
pemahaman yang
kontak supaya
mendalam.
obyektif.
Hubungan b. Kedudukan sama
b. Kedudukan peneliti
8. dengan bahkan sebagai guru,
lebih tinggi dari
Responden konsultan.
responden.
c. Jangka lama, sampai
c. Jangka pendek
datanya jenuh dan dapat
sampai hipotesis
ditemukan hipotesis
dapat dibuktikan.
atau teori.
a. Singkat, umum dan
bersifat sementara.
b. Literatur yang
a. Luas dan rinci.
digunakan bersifat
b. Literatur yang
sementara, tidak
berhubungan dengan
menjadi pegangan
masalah, dan variabel
utama.
yang diteliti.
c. Prosedur bersifat
c. Prosedur yang
umum.
spesifik dan rinci
d. Masalah bersifat
langkah-langkahnya.
9. Usulan Desain sementara dan akan
d. Masalah dirumuskan
ditemukan setelah studi
dengan spesifik dan
pendahuluan.
jelas.
e. Tidak dirumuskan
e. Hipotesis dirumuskan
hipotesis karena justru
dengan jelas.
akan menemukan
f. Ditulis secara rinci
hipotesis.
dan jelas sebelum
f. Fokus penelitian
terjun ke lapangan.
ditetapkan setelah
diperoleh data awal dari
lapangan.
Kapan
Setelah semua kegiatan
penelitian Setelah tidak ada data yang
10. yang direncanakan dapat
dianggap dianggap baru.
diselesaikan.
selesai?
Kepercayaan Pengujian kredibilitas,
Pengujian validitas dan
11. terhadap Hasil dependabilitas, proses dan
reabilitas instrumen.
Penelitian hasil penelitian

35
3) Perbedaan kualitatif dan kuantitatif dilihat dari proses penelitian

Tabel 2.3 Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif dilihat dari Proses


Penelitian (Sumber: Sugiyono, 2008)

Kualitatif Kuantiatif
Linear, langkah-langkahnya
Sirkuler, prosesnya adalah:
jelas, yaitu:
a. Tahap orientasi/deskripsi (apa yang dilihat,
a. Rumusan masalah.
didengar, dirasakan, dan ditanyakan).
b. Berteori.
b. Tahap reduksi/fokus (mereduksi informasi
c. Berhipotesis.
yang diperoleh pada tahap pertama).
d. Mengumpukan data.
c. Tahap seleksi (menguraikan fokus yang telah
e. Analisis data.
ditetapkan menjadi lebih rinci).
f. Kesimpulan dan saran.

Menurut Raco (2010) memilih topik bagi metode kualitatif dianjurkan

bila: (1) masalah belum jelas; (2) untuk mengetahui lebih dalam dibalik angka-

angka yang disajikan; (3) untuk mengetahui interaksi sosial yang tidak dapat

diungkapkan dengan angka-angka; (4) untuk mengerti perasaan, pendapat orang

lain; (5) untuk mengembangkan suatu teori. Baik metode kuantitatif maupun

kualitatif harus memilih topik. Topik tersebut haruslah dipersempit.

Metode kualitatif beranggapan bahwa manusia selalu dalam proses

menjadi dan berkembang, dan hal ini berlaku juga bagi setiap ilmu kemanusiaan

yang selalu berada dalam proses berkembang. Itu berarti bahwa dapat terjadi teori

yang pernah ada diperjelas atau dibatalkan oleh teori baru. Teori dalam tradisi

kualitatif berarti mencari gagasan, ide atau pendapat yang ditulis oleh para ahli

yang ada dalam buku, jurnal dan lain-lain. Jadi teori dalam tradisi kualitatif

dipakai sebagai konfirmasi awal bahwa terdapat bukti tertulis ilmiah bahwa topik

ini pernah dipelajari dan diteliti, tetapi pada tempat dan waktu yang berbeda,

36
orang-orang yang berbeda, situasi yang berbeda, dan konteks yang berbeda

(Semiawan, 2010). Serupa dengan pendapat tersebut, Raco (2010) menyatakan

bahwa keterbatasan teori dalam metode kualitatif tidak menjadi kendala dalam

penentuan masalah penelitian, karena metode ini sangat mengandalkan masukkan,

informasi, dan cerita dari partisipan yang menjadi acuan analisis data.

Hal ini berbeda dalam tradisi kuantitatif yang menempatkan teori sebagai

unsur utama penelitian. Seorang peneliti kuantitatif harus sejak awal yakin bahwa

masalah penelitiannya ada teori pendukung. Tradisi kuantitatif adalah konfirmasi

atas suatu teori maksudnya bahwa harus ada kepastian adanya teori yang

mendasari penelitian tersebut. Tanpa adanya pendasaran teoritis akan sulit

membangun dan mengembangkan suatu penelitian kuantitatif. Permasalahannya

terkadang terjadi bahwa teori yang dipakai tidak sesuai dengan konteks, tempat,

waktu, dan subjek penelitian (Semiawan, 2010).

Tapi kesamaan antara tradisi kuantitatif dan kualitatif yaitu bahwa

keduanya membahas tinjauan pustaka diawal penelitian. Tujuan pembahasan teori

di awalnya adalah untuk memberikan peneguhan atas pentingnya rnasalah atau

topik penelitian tersebut dibahas. Atau dengan kata lain hendak memberikan

penegasan tentang pentingnya penelitian tersebut (Raco, 2010).

2.6.2 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Kualitatif

Setiap penelitian memiliki keunggulan dan kelemahan. Penelitian kualitatif

banyak memakan waktu, reliabiltasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku,

desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala

37
besar dan pada akhirnya hasil penelitian dapat terkontaminasi dengan

subyektifitas peneliti. Yang menjadi keunggulan penelitian kualitatif yaitu,

peneliti hadir dan berada di tempat penelitian serta memahami konteks yang ada.

Data yang diperoleh dari tangan pertama dan berupa pengalaman langsung dari

partisipan, sehingga peneliti mampu mengungkapkan dengan lebih jelas

(Sarwono, 2011).

Metode ini benar-benar menempatkan manusia sebagaimana mestinya.

Manusia adalah makhluk yang luhur. Manusia tidak hanya berada tetapi mengerti

keberadaannya, dapat berbicara, berpikir dan dapat menentukan masa depannya.

Manusia adalah benar-benar diperlakukan sebagai subjek. Manusia tidak dapat

dijadikan objek dan dikerdilkan oleh angka-angka. Manusia benar-benar makhluk

yang kaya arti, kekayaan ini dapat diteliti dan dimengerti (Semiawan, 2010).

Kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa metode penelitian

kuantitatif lebih banyak digunakan dibanding metode penelitian kualitatif. Hal ini

terkait dengan beberapa anggapan yang sekaligus menjadi kelemahan penelitian

kualitatif. Pertama ada anggapan bahwa sesuatu yang ilmiah harus ditunjukkan

dengan angka. Angka mewakili ketepatan atau akurasi, jadi yang akurat dan tepat

selalu dalam bentuk angka. Kedua, waktu yang dibutuhkan penelitian kualitatif

relatif lebih lama dibanding kuantitatif. Ketiga, metode kualitatif dianggap kurang

ilmiah dan bias karena pengaruh besar peneliti dalam menginterpretasikan data

yang diperoleh. Oleh karena itu metode ini dianggap sangat subjektif dan hasilnya

dapat berbeda berdasarkan orang, tempat, waktu, dan keadaan (Raco, 2010).

38
Walaupun demikian diakui oleh banyak peneliti bahwa pemahaman dan

arti pengalaman manusia tidak dapat direduksi dalam angka.

Pengalaman tersebut dapat dipelajari secara ilmiah dan memiliki nilai ilmiahnya

juga (Raco, 2010). Pengalaman manusia yang diolah secara ilmiah dapat

memberikan sumbangan besar bagi orang lain, komunitas, dan masyarakat,

organisasi dan dunia bisnis. Ini merupakan tujuan utama dari setiap kegiatan

penelitian yaitu memberikan manfaat kepada orang lain, organisasi dan lembaga.

2.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik studi literatur,

observasi, wawancara, focus group discussion (FGD), dan dokumen.

2.7.1 Studi literatur

Studi literatur dilakukan sebelum melakukan penelitian sebagai referensi

berdasarkan hasil penelitian sebelumnya guna mendapatkan landasan teori

mengenai masalah yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2014) studi literatur

adalah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan

dengan budaya, nilai, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang

diteliti. Studi literatur merupaka hal yang penting dalam penelitian kualitatif.

Kegiatan ini berkaitan dengan telaah atas teori yang dapat digunakan untuk

menjelaskan fenomena dan telaah penelitian sebelumnya untuk menunjukkan

keterkaitan yang sedang dilakukan dengan yang telah dilakukan karena dalam

penelitian kualitatif, teori berfungsi sebagai “cermin” untuk memahami

39
fenomena. (Chariri, 2009). Studi literatur dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 2.4.

Dari tabel 2.4 di bawah, dapat dilihat dari sepuluh literatur yang peneliti

baca tersebut terlihat perbedaan dari sepuluh penelitian di atas dengan penelitian

ini adalah di objek, metode dan model yang di gunakan. Jika dari sepuluh

penelitian di bawah, empat menggunakan metode kulitatif sedangkan enam

diantaranya menggunakan metode kuantitatif. Dilihat dari model yang digunakan,

enam diantaranya menggunakan model EUCS, satu menggunakan penggabungan

dua model yaitu teori dua faktor dan model kepuasan Kano, satu model TAM, dan

dua model Delone & Mclean sedangkan penelitian ini menggunakan Tema EUCS

yang dikembangkan dan diadopsi dari Doll dan Torkzadeh (1988).

40
Tabel 2.4 Studi Literatur

Jenis
No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Tujuan Penelitian Model Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Teori dua faktor
Sources of (Motivator–
Penelitian ini meneliti Hygiene theory)
satisfaction and Kepuasan dihasilkan oleh faktor
faktor-faktor yang 1. Faktor
dissatisfaction lingkungan dan pekerjaan, sedangkan
menghasilkan kepuasan motivator
with a learning ketidakpuasan hanya dihasilkan oleh
pengguna dan faktor-faktor 2. Faktor hygiene
management faktor lingkungan. Secara
1 Islam, A. N 2014 yang membuat pengguna Kualitatif
system in post- Model Kepuasan keseluruhan, hasilnya menunjukkan
merasa tidak puas
adoption stage: A Kano bahwa sumber kepuasan dan
selama penggunaan
critical incident 1. Faktor dasar ketidakpuasan sebagian besar
penggunaan sistem
technique 2. Faktor kinerja berbeda dalam konteks tertentu.
informasi pasca adopsi
approach 3. Faktor
kegembiraan
Evidence-based Tujuan dari penelitian ini
Pengguna akhir mengidentifikasi
design in an adalah untuk
elemen desain untuk menciptakan
intensive care mendeskripsikan kesan dan suasana yang menyenangkan,
unit: pengalaman pengguna akhir
memperhatikan pengorbanan ruang
End-user di unit perawatan intensif
dan ukuran, merancang area
perceptions baru yang dibangun dengan
Ferri, M., dukungan keluarga untuk mendorong
menggunakan desain
Zygun, D. partisipasi keluarga dalam perawatan,
berbasis bukti.
A., Harrison, End user dan memperbarui kebijakan
2 2015 Kualitatif
A., & satisfaction perawatan pasien dan staf untuk
Stelfox, H. mencerminkan ruang fisik baru
T. sebagai aspek penting. untuk
dipertimbangkan saat membangun
unit perawatan intensif. Desain
berbasis bukti dapat mengoptimalkan
struktur ICU untuk pasien, keluarga
pasien dan penyedia layanan.

41
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)

EUCS
1. Content
Mengusulkan sebuah 2. Ease of Use
model konseptual untuk 3. Convenience of
menentukan kepuasan Access
Modelling User Menyajikan model konseptual yang
Sugianto, L., pengguna portal b2e, yang 4. Timeliness
Satisfaction With merumuskan sembilan dimensi yang
3 & Tojib, D. 2015 telah diturunkan dari Kualitatif
an Employee 5. Efficiency menentukan kepuasan pengguna
R. tinjauan literatur yang
Portal 6. Security dengan portal b2e.
ekstensif terhadap skala
kepuasan pengguna dan 7. Confidentiality
portal b2e. 8. Communication
9. Layout

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


pengguna OPAC pada sistem
informasi
Mengetahui dan
EUCS perpustakaan SIPRUS belum puas
menganalisis kepuasan
1. Content terhadap OPAC dari sisi content (isi),
pengguna OPAC ditinjau
Analisis 2. Accuracy accuracy (keakuratan), ease
dari
Kepuasan 3. Format (kemudahan), format (bentuk),
5 (lima) aspek content
Pengguna OPAC 4. Ease of Use timeliness
(isi), accuracy
dan Dampaknya 5. Timeliness (ketepatan waktu) dalam menyajikan
4 Itmamudin 2013 (keakuratan), ease Kualitatif
Terhadap data kepada pengguna. Meskipun
(kemudahan), format
Loyalitas di pengguna tidak puas dengan OPAC,
(bentuk), timeliness
Perpustakaan namun tidak berdampak pada
(ketepatan waktu) dan
STAIN Salatiga loyalitas
pengaruhnya terhadap
mereka untuk tetap menggunakan
loyalitas
OPAC sebagai salah satu sarana yang
pengguna.
ada
di perpustakaan untuk melakukan
penelusuran.

42
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)

EUCS Studi saat ini mengkonfirmasikan


1. Content bukti yang ditemukan dalam literatur
2. Accuracy yang ada. Dalam penelitian ini faktor
3. Format "Format" ditemukan memiliki
Re-Examining
4. Ease of Use pemuatan tertinggi dan
and Empirically Memvalidasi End-User
faktor "Konten" memiliki pemuatan
Validating The Computing Satisfaction 5. Timeliness
faktor terendah di antara semua lima
End User (EUCS) model kedalam
variabel model EUCS. Faktor
Marakarkan Computing konteks internet banking
"Akurasi" memiliki skor rata-rata
5 dy, B., & 2013 Satisfaction dan untuk mengetahui Kuantitatif
tertinggi dan faktornya
Yajnik, N. Models For faktor utama yang
"Konten" memiliki skor rata-rata
Satisfaction berkontribusi terhadap
terendah yang menunjukkan bahwa
Measurement In level kepuasan pengguna
nasabah bank merasa puas dengan
The Internet internet banking di India.
keakuratannya
Banking Context
dari informasi di situs web bank
namun tidak secukupnya terpenuhi
oleh informasinya
konten di situs web.
Mengetahui hubungan TAM
antara perilaku dan 1. Usefulness
keamanan yang terkait 2. Security
Examining the
dengan 3. Ease of Use Studi ini menyimpulkan bahwa faktor
Security Issues of
akses ATM Studi ini 4. Trust kepercayaan dan keamanan dalam
Fitriani, A., Automated Teller
mengambil Model penggunaan ATM adalah penting
Sfenrianto, Machine Based 5. Behavioral
6 2016 Penerimaan Teknologi Intention elemen yang harus dijaga dan Kuantitatif
Wang, G., & on Revised
yang mapan (TAM) ditingkatkan oleh bank dalam rangka
Susanto, A. Technical 6. Actual Use
dan menghubungkannya mempertahankan kontinuitas
Acceptance
dengan masalah keamanan teknologi berbasis jasa keuangan.
Model
untuk menangkap persepsi
pelanggan yang
menggunakan ATM.

43
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)

Kontribusi End-
User Computing
Satisfaction
Terhadap Mengetahui kontribusi EUCS
Seluruh dimensi EUCS secara
Kepuasan end-user computing 1. Content
Dahliana, L., bersama-sama memiliki kontribusi
Pengguna satisfaction terhadap 2. Accuracy
7 Zulhendra, & 2014 terhadap kepuasan pengguna website Kuantitatif
Website Portal kepuasan pengguna 3. Format
Hadi, A. Portal Akademik UNP sebesar
Akademik Pada website Portal Akademik 4. Ease of Use 92,70%.
Sistem Smart UNP. 5. Timeliness
Campus
Universitas
Negeri Padang

Pengukuran End- Mengetahui pengaruh


Hasil penelitian menunjukkan bahwa
User Computing attitude yang meliputi:
EUCS pengaruh sistem informasi akademik
Satisfaction Atas content, accuracy, format,
1. Content terhadap sikap pengguna sebesar
Penggunaan easy of use, dan timeless
Suzanto, B., 2. Accuracy 0.57 atau 57% dan pengaruh sikap
8 2015 Sistem Informasi terhadap intention to use Kuantitatif
& Sidharta, I. 3. Format pengguna sistem informasi akademik
Akademik. Jurnal mahasiswa atas
terhadap perilaku atas penggunaan
Ekonomi, Bisnis penggunaan sistem 4. Ease of Use
ulang sistem informasi akademik
& informasi akademik di 5. Timeliness sebesar 0.50 atau 50%.
Entrepreneurship STIE Pasundan Bandung.

44
Tabel 2.4 Studi Literatur (lanjutan)

The Influence of
Information Mengetahui pengaruh Delone & McLean Hasil penelitian menunjukkkan
Arshad, Y., System Success faktor keberhasilan sistem 1. System Quality adanya hubungan positif antara
Azrin, M., & Factors Towards informasi terhadap 2. Information keempat faktor kepuasan pengguna
9 2015 Quality Kuantitatif
Afiqah, S. User Satisfaction pengguna kepuasan dalam yaitu, kualitas sistem, kualitas
N. in Universiti Universiti Teknikal 3. Service Quality informasi, kualitas layanan, dan
Teknikal Malaysia Melaka. 4. System Use penggunaan sistem.
Malaysia Melaka

Kepuasan
Pengguna Sistem Mengetahui pengaruh
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
Informasi kualitas sistem, kualitas Delone dan McLean kualitas sistem, kualitas informasi,
Akademik informasi, kualitas 1. System Quality kualitas pelayanan memiliki
(SIAKAD Online) pelayanan terhadap 2. Information
Kristiawan, pengaruh yang signifikan terhadap
10 2016 di FKIP UNS dan kepuasan mahasiswa serta Quality Kuantitatif
Dona kepuasan mahasiswa dan kepuasan
Pengaruhnya pengaruh kepuasan
3. Service Quality juga memiliki pengaruh yang
Terhadap Manfaat pengguna terhadap
signifikan terhadap manfaat dalam
Peningkatan manfaat dalam
pembelajaran.
Kualitas pembelajaran.
Pembelajaran.

45
2.7.2 Observasi

Manusia memerlukan dasar pijakan kuat dalam melakukan pengkajian secara

sistematis, dalam menangkap gejala-gejala yang divisualisasikan realitas. Untuk

itu, maka observasi menjadi sebuah hal yang perlu dan menjadi keharusan bagi

berkembangnya ilmu pengetahuan (Denzin dan Lincoln, 2009). Observasi

kuantitatif berbeda dengan observasi kualitatif. Observasi kuantitatif dirancang

untuk menetapkan standardisasi dan kontrol, sedangkan observasi kualitatif

bersifat naturalistik. Observasi kualitatif diterapkan dalam konteks suatu kejadian

natural, mengikuti alur alami kehidupan amatan.

Denzin dan Lincoln (2009) mengutip pendapat Gardner (1988),

menyebutkan bahwa observasi kualitatif digunakan untuk memahami latar

belakang dengan fungsi yang berbeda antara yang obyektif, interpretatif interaktif,

dan interpretatif grounded. Observasi kualitatif bebas meneliti konsep-konsep dan

kategori pada setiap peristiwa selanjutnya memberi makna pada subjek penelitian

atau amatan. Observasi diklasifikasikan menjadi beberapa unsur, yaitu:

1) Observasi partisipan, dimana peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-

hari orang yang diamati.

2) Observasi terang-terangan dan tersamar, dimana dalam hal ini

peneliti melakukan pengumpulan data secara terus terang kepada

sumber data, tetapi juga merahasiakan apa yang sebenarnya dicari

dalam penelitian.

46
3) Observasi tak terstruktur yaitu dilakukan dengan tidak terstruktur

atau observasi yang dilakukan tidak dipersiapkan secara sistematis

tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono, 2014).

Proses observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat yang hendak

diteliti. Setelah tempat penelitian diidentifikasi, dilanjutkan dengan membuat

pemetaan, sehingga diperoleh gambaran umum tentang sasaran penelitian.

Kemudian peneliti mengidentifikasi siapa yang akan diobservasi, kapan, berapa

lama, dan bagaimana. Lantas peneliti menetapkan dan mendesain cara merekam

wawancara tersebut (Raco, 2010).

2.7.3 Wawancara

Penelitian ini juga menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data.

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2014) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari narasumber lebih mendalam.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dari yang di wawancarai (interviewee) yang memberikan

atas itu. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menggunakan menilai keadaan

seseorang. Dalam wawancara tersebut bisa dilakukan secara individu maupun

dalam bentuk kelompok sehingga didapat data informatik yang orientik (Moleong,

2013).

47
Menurut Sugiyono (2013) wawancara dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

1) Wawancara terstruktur, wawancara ini digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Oleh karena itu, dalam

melakukan wawancara pengumpulan data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.

2) Wawancara semi terstruktur, wawancara ini adalah wawancara yang dalam

pelaksanaanya lebih bebas bila di bandingkan dengan wawancara

terstruktur.

3) Wawancara tidak terstruktur, wawancara ini adalah wawancara yang bebas

dan peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Dengan wawancara peneliti mengubah orang dari objek menjadi subjek.

Bila subjek dipandang sebagai objek, maka berlaku prinsip hierarkis yaitu peneliti

akan memposisikan dirinya sebagai orang yang lebih tahu. Sedangkan dalam

penelitian kualitatif, partisipan dipandang sebagai subjek berarti bahwa baik

peneliti maupun yang diteliti kedudukannya sama (Raco, 2010). Selain itu,

Kajornboon (2005) mengatakan bahwa apabila narasumber tidak mudah ditemui

dan marah, maka wawancara dapat dibatalkan atau ditunda.

2.7.4 Focus Group Discussion (FGD)

Penggunaan aspek kualitatif telah menjadi perhatian khusus dalam studi IS dan

teknologi informasi (TI) selama bertahun-tahun, terutama untuk mengeksplorasi

48
manusia, proses, prosedur, dan hubungannya dengan teknologi dan sistem

(Subiyakto et al., 2015), namun presentasi metodologinya masih perlu diketahui

secara substansial untuk digunakan. Salah satu bentuk yang berkaitan dengan hal-

hal yang disebutkan di atas adalah Focus Group Discussion (FGD).

Menurut Kitzinger dan Barbour, FGD adalah melakukan eksplorasi suatu

isu/fenomena khusus dari diskusi suatu kelompok individu yang berfokus pada

aktivitas bersama diantara para individu yang terlibat didalamnya untuk

menghasilkan suatu kesepakatan bersama. Berbeda dengan metode pengumpul

data lainnya, metode FGD memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya,

merupakan metode pengumpul data untuk jenis penelitian kualitatif dan data yang

dihasilkan berasal dari eksplorasi interaksi sosial yang terjadi ketika proses diskusi

yang dilakukan para informan yang terlibat (Kamberelis dan Dimitriadis, 2013).

Pentingnya kelompok sebagai sarana untuk memperoleh informasi telah

ditekankan oleh G. H. Smith dalam definisi klasiknya tentang diskusi kelompok

yaitu, istilah diskusi kelompok akan terbatas pada situasi di mana kelompok

berkumpul cukup kecil untuk mengizinkan diskusi nyata di antara semua

anggotanya (Stewart, 2014). Keuntungan utama kelompok fokus adalah peserta

diberikan kebebasan berekspresi daripada teknik penelitian lain (Dransfield,

2004).

Metode FGD memiliki karakteristik jumlah peserta yang cukup bervariasi

untuk satu kelompok diskusi. Satu kelompok diskusi dapat terdiri dari 4 sampai 8

peserta (Bedford & Burgess, 2001; Cronin, 2001 dalam Doody, 2013) atau 6

sampai 10 peserta (Bloor et al., 2001; Cameron, 2005 dalam Doody, 2013).

49
2.7.5 Dokumentasi

Setelah mendapatkan informasi melalui observasi dan wawancara, akan lebih

dapat dipercaya bila didukung oleh autobiografi dari informan, atau bisa juga

dengan gambar, tulisan, atau juga karya-karya monumental lainnya (Sugiyono,

2014). Dokumen-dokumen dipilih oleh peneliti guna menyaring adanya kepalsuan

data yang ada atau dengan kata lain dokumen bisa saja palsu sehingga peneliti

harus lebih cermat dalam mengumpulkan dokumen tersebut.

2.8 Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian merupakan derajat ketepatan antar data yang

terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda,

dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti

semula. Sifat laporannya juga selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti

memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran masing-masing. Uji keabsahan

dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (keabsahan internal),

dependability (reliabilitas) dan confirmability (obyektivitas) (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian ini, peneliti menguji keabsahan data dengan melakukan

tiga uji diatas, yaitu:

1) Uji credibility

Terdapat bermacam-macam cara untuk pengujian kredibilitas

data yang ada. Yang pertama adalah dengan perpanjang pengamatan,

dengan begitu peneliti akan kembali lagi kelapangan untuk

50
mengamati, mewawancarai, lagi sumber data yang ada maupun yang

baru. Sehingga menciptakan suasana yang akrab agar dapat saling

mempercayai satu sama lain sehingga tidak ada informasi yang

disembunyikan lagi (Sugiyono, 2014).

Yang kedua adalah meningkatkan ketekunan, dengan

meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan (Sugiyono, 2014). Peneliti akan

mengamati secara cermat dan sungguh-sungguh hingga muncul

makna berbeda dari apa yang ingin diteliti.

Yang ketiga adalah triangulasi dalam pengujian kredibilitas

atau pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,

diantaranya (Sugiyono, 2014):

a. Triangulasi sumber

Dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber penelitian lalu dideskripsikan, dikategorisasikan,

hingga spesifik. Data yang telah dianalisis menghasilkan suatu

kesimpulan lalu disepakati oleh para narasumber.

b. Triangulasi metode

Dilakukan dengan cara mengecek data yang sama dengan

metode yang berbeda. Sehingga terlihat hasilnya jika berbeda-

beda maka akan didiskusikan kepada sumber yang terlibat

dalam penelitian sehingga diketahui mana yang benar, mana

51
yang tidak, atau semuanya benar. Triangulasi ini menggunakan

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Yang keempat dengan menggunakan bahan referensi.

Maksudnya adalah bahan pendukung keabsahan data yang ada

(Sugiyono, 2014). Peneliti tidak hanya sekedar mewawancarai saja,

melainkan peneliti memiliki rekaman wawancara, foto-foto, dan

bukti lainnya untuk menambah tingkat kredibilitas penelitian.

Yang kelima mengadakan membercheck. Dengan pengecekan

data peneliti akan mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh

sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data (Sugiyono,

2014). Disini penulis akan memberikan hasil data yang diperoleh

saat penelitian terhadap beberapa subjek yang dituju, lalu jika para

informan tersebut cocok dengan hasil data yang diperoleh oleh

peneliti maka penelitian akan valid adanya.

2) Uji dependability

Uji ini dilakukan dengan melakukan audit terhadap seluruh

proses penelitian. Demi menghindari kesalahpahaman atas validitas

penelitian. Uji dependability ini membuktikan bahwa penelitian

benar-benar dilakukan, bukan hanya sekedar mencari data dokumen

saja. Dan juga penelitian ini diaudit oleh pembimbing penelitian.

Peneliti harus menunjukan bukti-bukti lapangan asli bahwa peneliti

memang sudah melakukan observasi atau pra-observasi langsung ke

52
lapangan. Sehingga dependabilitas dapat dinyatakan benar adanya

(Sugiyono, 2014).

3) Uji Confirmability

Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmabilitas mirip dengan

uji dependabilitas, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara

bersamaan. Pengujian konfirmabilitas berarti menguji hasil

penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil

penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,

maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabilitas

(Sugiyono, 2014).

2.9 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014), analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan

sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di

lapangan. Dikatakan juga bahwa analisa data sebelum memasuki lapangan

dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan

digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian, fokus penelitian

ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian masuk dan

selama di lapangan.

Sedangkan Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2014) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

53
Aktivitas dalam analisi data yaitu data reduction, data display dan conclusion

drawing/verification.

Selaras dengan pernyataan tersebut Chariri (2009) mengatakan bahwa

untuk melakukan analisis, peneliti perlu menangkap, mencatat,

menginterpretasikan dan menyajikan informasi. Analisis data tidak dapat

dipisahkan dari data collection. Adapun langkah analisis dapat dilakukan sebagai

berikut:

1) Data Collections

Data yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam bentuk

narasi sehingga terbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai

dengan masalah penelitian.

2) Data Reduction

Data yang peneliti peroleh dilapangan jumlahnya sangat

banyak. Perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

(Sugiyono, 2014). Dengan reduksi akan mempermudah peneliti

untuk melihat gambaran lebih, dan melakukan pengumpulan data

selanjutnya. Dengan reduksi, maka peneliti mengambil data yang

pokok dan penting saja, membuat kategorisasinya, dan data-data

yang tidak penting tidak digunakan selama analisis. Dalam data

reduction mencakup hal-hal dibawah ini:

54
a. Organisasi Data

Digunakan untuk menentukan kategori, konsep, tema dan pola.

Dari data wawancara ditulis lengkap dan dikelompokkan

menurut format tertentu. Melalui cara ini peneliti dapat

mengidentifikasi informasi sesuai pemberi informasi dengan

misalnya jabatan partisipan. Transkrip hasil wawancara

kemudian dapat dianalisis dan key points dapat ditandai untuk

memudahkan coding dan pengklasifikasian. Narasi (deskripsi)

yang telah diorganisisr dapat dikelompokkan kedalam tema

tertentu, dengan menggunakan code. Pengelompokkan tema

tersebut harus koheren dengan tujuan penelitian dan keyakinan

yang dibuat peneliti sesuai dengan fenomena penelitian

(Chariri, 2009).

b. Coding Data

Setelah data diorganisasi, kemudian dikelompokkan ke dalam

tema tertentu dan diberi kode untuk melihat kesamaan pola

temuan. Jadi, coding harus dilakukan sesuai dengan kerangka

teoritis yang dikembangkan sebelumnya. Dengan cara ini,

coding memungkinkan peneliti untuk mengaitkan data dengan

masalah penelitian (Chariri, 2009).

(i) Open Coding

- Merupakan langkah pertama pemberian kode.

55
- Peneliti menganalisis dan menentukan berbagai

kategori tema.

(ii) Axial Coding

- Peneliti menganalisis ketertkaitan satu tema dengan

tema yang lainnya: cause & consequence, condition &

interactions, strategy & process dan membuat

“cluster”.

(iii) Selective Coding

- Scanning data dan coding yang dilakukan sebelumnya

setelah semua data lengkap.

- Tema utama muncul dan memudahkan peneliti untuk

melakukan interpretasi dan analisis.

3) Data Display

Penyajian hasil penelitian di paparkan secara deskriptif

berdasarkan temuan di lapangan dengan bahasa dan pandangan

informan agar mudah dipahami oleh pembaca. Dalam penelitian

kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

Dan yang paling sering digunakan oleh penelitian kualitatif adalah

berbentuk teks naratif. Melakukan interpretasi hasil yaitu

menginterpretasikan apa yang telah diintrepetasikan oleh informan

terhadap masalah yang diteliti (Sugiyono, 2014).

56
Menurut Chariri (2009) atas dasar coding, peneliti dapat

memulai memahami data secara rinci. Proses ini dapat berupa

“pemotongan” data hasil interview dan dimasukkan ke dalam folder

khusus sesuai dengan tema yang ada, kemudian data dicari

maknanya/diinterpretasi.

4) Data Conclusion Drawing/Verifying

Menarik kesimpulan dan verifikasi merupaka langkah terakhir

dalam teknik analisis data Miles and Huberman. Kesimpulan akan

menentukan kredibel atau tidaknya data yang diperoleh. Pada tahap

ini peneliti melakukan interpretasi data sesuai dengan konteks

permasalahan dari tujuan peneliti. Dari interpretasi yang dilakukan

akan diperoleh kesimpulan dalam jawaban masalah penelitian. Hasil

interpretasi kemudian dikaitkan dengan teori yang ada sehingga

interpretasi tidak bersifat bias tetapi dapat dijelaskan oleh teori

tersebut, karena penelitian kualitatif berpegang pada konsep

triangulation (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitiannya sebelumnya Bree et al. (2014) merancang dan

menerapkan metode yang relatif mudah dan hemat biaya menganalisis transkrip /

kelompok data terarah. Hasil data dalam penelitian tersebut, sejumlah besar

berupa data mentah. Data dari focus group perlu dianalisis secara teoritis dan

triangulasi. Pendekatan yang digunakan untuk analisis itu bisa dilakukan dengan

menggunakan Microsoft Office suite.

57
Kemudian dalam penelitian selamjutnya, Bree dan Gallagher (2016)

menjelaskan bahwa proses evaluasi memerlukan pengumpulan dan analisis data

yang valid dan andal prosedur yang harus ditetapkan. Dalam banyak kasus,

metode kualitatif seperti wawancara, kelompok fokus dan tanggapan teks bebas

digunakan untuk tujuan ini. Metode ini menghasilkan data dalam jumlah besar,

yang harus diberi kode dan dianalisis secara menyeluruh dan profesional.

Sedangkan software komersial paket dapat membantu dalam analisis ini, dalam

iklim ekonomi yang sulit, biaya lisensi di seluruh kampus untuk hal seperti itu

bisa sangat mahal. Excel dapat menangani sejumlah besar data, menyediakan

beberapa atribut, dan memungkinkan untuk berbagai teknik tampilan (Meyer dan

Avery, 2009). Hyde dan Maier (2006) mengatakan bahwa keuntungan

menggunakan Microsoft Excel sebagai lingkungan pengembangan adalah bahwa

ia menyediakan kemampuan yang memungkinkan untuk analisis dan manipulasi

data dan visualisasi hasilnya.

2.10 Pengembangan Model dan Tema Penelitian

2.10.1 Pengembangan Model Penelitian

Sebagian besar model penelitian dikembangkan menggunakan model dan teori

sebelumnya (Belout dan Gauvreau, 2004). Berdasarkan hal tersebut, peneliti

menggunakan asumsi tentang model logika pemrograman komputer (menurut

Davis, 1998 dan Kellogg, 2004) dan kerangka kerja pengklasifikasian proyek

menurut McLeod dan MacDonell (2011) dalam pengembangan model penelitian

ini, seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Subiyakto dan Ahlan, 2014;

58
Subiyakto et al., 2015; Subiyakto et al., 2016;) saat melakukan pengembangan

model keberhasilan SI. Selain itu, peneliti juga mengadopsi dan menggunakan

teori model evaluasi sistem EUCS (Doll dan Torkzadeh, 1988) dan teori/konsep

security (Fitriyani et al., 2016; Chin dan Vaezi, 2015; Montesdioca dan Macada,

2015; dan Pavlou dan Chellappa, 2001).

Secara ringkas, peneliti menggunakan 7 faktor pada tema penelitian ini

yang meliputi Content (CN), Accuracy (AC), Format (FR), Ease of use (EU),

Timeliness (TL), Security (SC), dan End-user satisfaction (EUS) (Gambar 2.4).

Faktor CN berperan sebagai faktor pada dimensi input menurut model logika

Davis (1998) dan kerangka kerja McLeod dan MacDonell (2011). Sedangkan,

faktor AC, FR, EU, TL, SC berperan sebagai faktor pada dimensi proses dan

faktor EUS berperan sebagai faktor dimensi output menurut model logika Davis

(1998).

Berikut adalah penjelasan dari setiap faktor yang peneliti gunakan :


1) Content (CN)
Faktor content pada penelitian ini digunakan untuk mengukur

kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi/konten dari suatu sistem

(Marakarkandy dan Yajnik, 2013).

2) Accuracy (AC)

Faktor accuracy pada penelitian ini berfungsi untuk mengukur

kepuasan pengguna dari sisi ketepatan sistem dalam mengolah input

serta menghasilkan sebuah informasi. Untuk mengecek apakah

sebuah sistem memiliki tingkat keakurasian yang baik, dapat dilihat

59
dari jumlah error yang dihasilkan ketika mengolah data (Arthur et

al., 2008).

3) Format (FR).

Faktor format berfungsi untuk mengukur kepuasan pengguna akhir

dalam menilai tampilan dan estetika dari antarmuka sistem.

Tampilan yang menarik serta kemudahan dalam memahami dan

menggunakan antar muka dapat meningkatkan kepuasan pengguna

akhir dan dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas pengguna

(Arthur et al., 2008).

4) Ease of Use (EU).

Faktor ease of use digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna

dari sisi kemudahan dalam menggunakan sistem (Marakarkandy dan

Yajnik, 2013). Hal ini dikarenakan kemudahan dalam menggunakan

sistem meliputi keseluruhan proses dari awal sampai akhir yang

terdiri dari proses memasukkan data, mengolah dan mencari

informasi serta menampilkan data akhir yang akan digunakan oleh

pengguna akhir (Arthur et al., 2008).

5) Timeliness (TL)

Faktor timeliness mengukur kepuasan pengguna dari sisi

ketepatwaktuan sistem menyediakan informasi. Semakin cepat

sebuah sistem mengolah input dan menghasilkan output dapat

dijadikan tolak ukur penilaian apakah sistem tersebut tepat waktu

atau real time (Arthur et al., 2008).

60
6) Security (SC)

Faktor security berfungsi untuk mengukur kepuasan pengguna dari

sisi keamanan sistem yang merupakan faktor yang relevan dan perlu

dipertimbangkan didalam pengukuran kepuasan sistem informasi

berbasis web, hal ini dikarenakan rentannya kejahatan dalam dunia

maya yang dikenal dengan istilah cyber crime (Pavlou dan

Chellappa, 2001).

7) End-user satisfaction (EUS)

Kepuasan pengguna akhir sistem informasi adalah sebagai evaluasi

afektif keseluruhan pengguna akhir mengenai pengalamannya terkait

dengan sistem informasi Chin dan Lee (2000). Hal ini serupa dengan

penelitian Subiyakto dan Ahlan (2014) yang mengatakan bahwa

kepuasan pengguna akhir merupakan tingkat dimana pengguna puas

ketika memanfaatkan TI sebagai hasil proyek.

61
Gambar 2.4 Tema EUCS yang dikembangkan
(Diadopsi dari Doll dan Torkzadeh, 1988)

2.10.2 Pengembangan Model Penelitian dan Tema Penelitian

Model penelitian ini mengadopsi model logika pemograman komputer input-

proses-output (Davis, 1998 dan Kellogg, 2004) dan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Subiyakto & Ahlan (2014) menjelaskan bahwa variabel content

pada model penelitian ini berada dalam dimensi input dan variabel ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya dalam dimensi proses dan

output. Parasuraman dalam Assa (2015) juga menyatakan bahwa untuk

62
kepentingan pengukuran jasa, mutu harus dipandang dari lima perspektif, satu

diantaranya adalah content. Sejalan dengan itu, Marakarkandy dan Yajnik (2013)

menyebutkan bahwa faktor isi/content berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

sistem informasi berbasis web. Selain itu, penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Dahliana et al. (2014) menunjukkan bahwa faktor content memiliki

kontribusi terhadap kepuasan pengguna. Merujuk pada penjelasan diatas, peneliti

merumuskan tema-tema penelitian sebagai berikut:

T1: Hubungan Content (CN) terhadap Accuracy (AC);

T3: Hubungan Content (CN) terhadap Format (FR);

T5: Hubungan Content (CN) terhadap End-User Satisfaction (EUS);

T6: Hubungan Content (CN) terhadap Ease of Use (EU);

T8: Hubungan Content (CN) terhadap Timelines (TL);

T10: Hubungan Content (CN) terhadap Security (SC);

Dalam penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa faktor

akurasi/accuracy memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna (Hall, 2007).

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti merumuskan tema penelitian sebagai

berikut:

T2: Hubungan Accuracy (AC) terhadap End-User Satisfaction (EUS);

63
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tampilan/format sistem

memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (Marakarkandy dan

Yajnik 2013; Dahliana et al., 2014; dan Arthur et al., 2008). Merujuk pada

penjelasan diatas, peneliti merumuskan tema penelitian sebagai berikut:

T4: Hubungan Format (FR) terhadap End-User Satisfaction (EUS);

Menurut Somers et al. (2003), kemudahan penggunaan/ease of use suatu

sistem merupakan faktor ketiga setelah content dan format yang berpengaruh

dalam memberikan kepuasan pengguna. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti

merumuskan tema penelitian sebagai berikut:

T7: Hubungan Ease of Use (EU) terhadap End-User Satisfaction

(EUS);

Ketepatan waktu/Timeliness merupakan salah satu faktor yang penting

dalam menyajikan suatu informasi yang relevan (Somers et al., 2003), sehingga

menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam memberikan kepuasan

pengguna. Merujuk pada alasan diatas, peneliti merumuskan tema-tema penelitian

sebagai berikut:

T9: Hubungan Timelines (TL) terhadap End-User Satisfaction (EUS);

64
Melihat pentingnya faktor keamanan, seperti yang dikatakan Fitriyani et

al. (2016) bahwa faktor keamanan dalam penggunaan sistem adalah elemen

penting yang harus dijaga dan ditingkatkan oleh suatu perusahaan dalam rangka

mempertahankan kontinuitas teknologi. Selaras dengan pendapat diatas, Chin dan

Vaezi (2015) mengemukakan pentingnya mengukur kepuasan pengguna terhadap

keamanan sistem informasi, karena keamanan sistem informasi telah lama

ditemukan untuk mempengaruhi kepuasan pengguna dengan sistem informasi.

Hasil survei nasional mengenai keamanan dan privasi menunjukkan bahwa

organisasi AS melaporkan 65% pengurangan kepuasan pelanggan karena

pelanggaran keamanan sistem informasi (Technologies dalam Chin dan Vaezi,

2015).

Pavlou dan Chellappa (2001) juga mengatakan bahwa keamanan

merupakan faktor yang relevan dan perlu dipertimbangkan didalam pengukuran

kepuasan sistem informasi berbasis web, hal ini dikarenakan rentannya kejahatan

dalam dunia maya yang dikenal dengan istilah cyber crime. Keamanan sistem

informasi adalah segala bentuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah

sistem yang ditujukan agar sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang

membahayakan keamanan data informasi dan keamanan pelaku sistem (ISO,

2008).

Berdasarkan alasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa faktor keamanan

yang disertakan dalam suatu sistem terhadap akun seseorang dapat memberikan

perlindungan, rasa aman dan nyaman bagi pengguna, sehingga menimbulkan

65
kepuasan dalam menggunakan sistem tersebut. Oleh karena itu, peneliti

merumuskan tema-tema penelitian sebagai berikut:

T11: Hubungan Security (SC) terhadap End-User Satisfaction (EUS);

2.11 Ringkasan

Evaluasi kepuasan pengguna merupakan suatu proses yang dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan sistem informasi mempengaruhi tingkat

kepuasan pengguna saat menggunakan sistem tersebut dengan membandingkan

antara kesannya terhadap kinerja sistem dan harapan pengguna. Dalam hal ini

sistem yang dibahas adalah sistem informasi akademik UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan focus group

discussion (FGD). Dari data wawancara ditulis lengkap dan dikelompokkan

menurut format tertentu. Transkrip hasil waancara kemudian dapat dianalisis dan

key points dapat ditandai untuk memudahkan coding dan pengklasifikasian.

Narasi (deskripsi) yang telah diorganisisr dapat dikelompokkan kedalam tema

tertentu, dengan menggunakan code. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab

permasalahan secara keseluruhan terkait evaluasi sistem informasi akademik. Hal

ini dapat dilihat dari tema penelitian yang diajukan mengandung faktor dari

berbagai sisi yang dapat mempengaruhi end-user satisfaction. Tema penelitian ini

terdiri dari tujuh faktor dan sebelas jalur hubungan yang kemudian dijadikan dasar

penarikan tema penelitian.

66
Tabel 2.5 Daftar Tema Penelitian

Kode Tema
T1 Hubungan Content (CN) terhadap Accuracy (AC);
T2 Hubungan Accuracy (AC) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T3 Hubungan Content (CN) terhadap Format (FR);
T4 Hubungan Format (FR) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T5 Hubungan Content (CN) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T6 Hubungan Content (CN) terhadap Ease of Use (EU);
T7 Hubungan Ease of Use (EU) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T8 Hubungan Content (CN) terhadap Timelines (TL);
T9 Hubungan Timelines (TL) terhadap End-User Satisfaction (EUS);
T10 Hubungan Content (CN) terhadap Security (SC);
T11 Hubungan Security (SC) terhadap End-User Satisfaction (EUS);

67
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Bab ini memaparkan secara metodis proses penelitian, mencakup penjelasan-

penjelasan tentang pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur

penelitian, narasumber, metode pengumpulan data, keabsahan data, teknik analisis

data penelitian, serta instrumen penelitian. Tujuannya secara tidak langsung

memberikan gambaran tentang ruang lingkup dan batasan penelitian kepada para

pembaca.

3.2 Pendekatan Penelitian

Menurut Flick (2014) didalam sebuah penelitian terdapat dua pendekatan

penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Secara umum, penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu data yang

dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut berasal dari

transkrip wawancara, catatan, dokumen pribadi, memo, maupun dokumen resmi

lainnya (Moleong, 2013).

Selaras dengan penjelasan diatas, Creswell (2014) mendefinisikan metode

penelitian kualitatif sebagai merupakan pendekatan untuk mengeksplorasi dan

memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala tersebut peneliti

mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan

68
umum dan agak luas. Informasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian

dikumpulkan. Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis.

Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau dapat pula dalam

bentuk tema-tema. Dari data-data itu peneliti membuat interpretasi untuk

menangkap arti yang terdalam. Sesudahnya peneliti membuat permenungan

pribadi (self-reflection) dan menjabarkannya dengan penelitian-penelitian ilmuan

lain yang dibuat sebelumnya. Seperti halnya yang dikatakan Miles et al. (2014),

“But many qualitative researcher still consider analysis as art and stress intuitive

approach to it”. Hal ini berarti analisis data kualitatif ini bersifat seni, dan

menekankan pada intuisi peneliti.

Flick (2014) menyampaikan bahwa penelitian kualitatif adalah keterkaitan

spesifik pada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari

pluralisasi kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek

dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil

secara apa adanya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui status kepuasan

pengguna dan mengeksplorasi sejumlah tema terkait hubungan antara kepuasan

pengguna dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sesuai dengan pendekatan

yang telah ditentukan, secara khusus tahapan-tahapan penelitian juga menerapkan

metode, teknik dan alat secara kualitatif, seperti yang ditunjukkan oleh prosedur

penelitian. Contohnya teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara

dan focus group discussion (FGD), pengkodean data dilakukan dengan perangkat

lunak komputer yang terkait, dan seterusnya.

69
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,

Banten. Penelitian ini dilakukan selama kurun waktu delapan bulan mulai April

2017 sampai dengan November 2017, urutan waktu pelaksanaannya dapat dilihat

pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

No. Tahapan Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov
1. Kajian Pustaka
2. Pengembangan Model
3. Perancangan Penelitian
4. Pembuatan Instrumen
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Interpretasi
8. Pembuatan Laporan

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga belas tahap yang secara prosedural

diperlihatkan pada Gambar 3.1. Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi:

memilih topik kajian, menentukan fokus penelitian, melakukan survey

pendahuluan, kajian literatur, pengembangan instrumen penelitian, pengumpulan

data, keabsahan data, pengolahan data, analisis data, pengkodean data, interpretasi

hasil, diskusi hasil, dan pembuatan laporan.

70
(1)
Memilih Topik Kajian

(2)
Menentukan Fokus Topik Pilihan
Penelitian

(3)
Fokus Penelitian Melakukan Survey
Pendahuluan

(4) Hasil Survey


Kajian Literatur

(5)
Teori & Konsep Pengembangan Instrumen
Penelitian

(6) Instrumen Penelitian


Pengumpulan Data

Data (7)
Keabsahan Data

(8) Data Valid


Pengolahan Data

Hasil Olah Data (9)


Analisis Data

(10) Hasil Analisis


Pengkodean Data

Hasil Pengkodean Data (11)


Interpretasi Hasil

(12) Hasil Interpretasi


Diskusi Hasil

Hasil Diskusi (13)


Pembuatan Laporan

Laporan Penelitian

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian (diadopsi dari Subiyakto et al., 2015 dan Islamy,
2016)

71
Adapun penjelasan dari prosedur penelitian diatas adalah sebagai berikut:

1) Memilih topik kajian

Dalam menentukan topik kajian dapat berangkat dari permasalahan

dalam lingkup peristiwa yang sederhana dan bisa diamati serta

diverifikasi secara nyata pada saat penelitian berlangsung (Islamy,

2016). Ini berkaitan dengan kehidupan sekitar peneliti, dimana

peneliti tertarik dengan sejauh mana kepuasan pengguna sistem

akademik (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2) Menentukan Fokus Penelitian

Setelah menentukan topik yang akan diteliti, peneliti menentukan

fokus penelitian. Peneliti akan memfokuskan penelitian pada

kepuasan pengguna AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan

menggunakan tema end-user computing satisfaction.

3) Melakukan Survey Pendahuluan

Peneliti mendatangi lokasi dan objek penelitian yang akan dijadikan

bahan penelitian untuk terlebih dulu mengamati situasi dan kondisi

yang ada. Peneliti melakukan survey terlebih dahulu di beberapa

fakultas serta kantor PUSTIPANDA UIN Syrarif Hidayatullah

Jakarta. Peneliti mengamati sejauh mana tingkat kepuasan

penggunaan AIS dalam kegiatan belajar mengajar, seperti pada

Gambar 3.2 dan melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa,

dosen, dan staf akademik pusat, staf keuangan pusat, serta

mengadakan kegiatan focus group discussion (FGD) oleh beberapa

72
staf PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Gambar

3.3, yang mana dalam hal ini mewakili pegawai sebagai pengguna

AIS.

Gambar 3.2 Penggunaan AIS dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Gambar 3.3 Focus Group Discussion (FGD) dengan Staf PUSTIPANDA

73
4) Kajian Literatur

Kajian literatur dalam penelitian kualitatif tidak dibuat untuk

dijadikan rujukan penelitian akan tetapi dibuat untuk dijadikan

rujukan penelitian saat megumpulkan data sehingga tidak banyak

waktu yang terbuang (Satori dan Khomairah, 2011). Peneliti

menggunakan skripsi, jurnal dalam dan luar negeri untuk dijadikan

referensi. Kajian tersebut berkaitan dengan kepuasan pengguna (end-

user satisfaction).

5) Pengembangan Instrumen Penelitian

Peneliti mengembangkan instrumen dengan cara wawancara

mendalam kepada narasumber yaitu mahasiswa, dosen, dan staf

akademik pusat, staf keuangan pusat kemudian melakukan FGD

dengan staf PUSTIPANDA, observasi dan dokumen.

6) Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan perekam suara, kamera, buku tulis, dan laptop

sebagai media dokumentasi data di lapangan.

7) Keabsahan Data

Peneliti melakukan tiga prosedur keabsahan data yaitu uji credibility

(keabsahan internal), dependability (reliabilitas) dan confirmability

(obyektivitas) (Sugiyono, 2014).

8) Pengolahan Data

Data-data yang telah diperoleh di lapangan kemudian diolah oleh

peneliti.

74
9) Analisis Data

Data yang telah diolah kemudian di deskripsikan. Mengubah data-

data menjadi teks tertulis, serta menyertakan dokumentasi yang ada

berdasarkan hasil observasi yang ada dan data nyata dari lapangan.

10) Pengkodean Data

Data yang diperoleh dari langkah diatas, kemudian dikelompokkan

ke dalam tema tertentu dan diberi kode untuk melihat kesamaan pola

temuan (Chariri, 2009).

11) Interpretasi Hasil

Setelah melakukan proses coding, kemudian data diinterpretasi oleh

peneliti. Hasil interpretasi kemudian dikaitkan dengan teori yang ada

sehingga interpretasi tidak bersifat bias karena dapat dijelaskan oleh

teori tersebut (Chariri, 2009).

12) Diskusi Hasil

Interpretasi dan diskusi menjadi langkah penting dalam setiap proses

penelitian. Langkah ini menuntut perhatian dan keseriusan peneliti

dari setiap hasil olahan data yang diperolehnya. Berdasarkan kajian

analisis inilah akan diperoleh suatu hasil pemikiran rasional empiris

peneliti (Setyosari, 2016).

13) Pembuatan Laporan

Tahap akhir kegiatan penelitian adalah penyusunan laporan. Laporan

penelitian ini merupakan bentuk dan bukti atas tanggung jawab

ilmiah seorang peneliti. Laporan penelitian memuat segala hal yang

75
terkait dengan keseluruhan proses kegiatan penelitian dari awal

hingga akhir (Setyosari, 2016). Laporan hasil penelitian dibuat

bertujuan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

3.5 Narasumber

Narasumber atau informan atau partisipan dalam penelitian kualitatif tidak ada

acuan pasti untuk pengambilan jumlah sampel. Tetapi peneliti harus

menyesuaikan dengan kebutuhan penelitiannya. Menurut Speziale et al. (2011),

narasumber pada penelitian kualitatif berjumlah minimal 5-6 orang. Sampel

metode kualitatif tidak menekankan pada jumlah atau keterwakilan, tetapi lebih

kepada kualitas informasi, kredibilitas, dan kekayaan informasi yang dimiliki oleh

informan atau partisipan. Sampel yang jumlahnya banyak tidak akan punya arti

jika tidak berkualitas atau informannya tidak kredibel (Raco, 2010). Penentuan

narasumber dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja sesuai dengan maksud

dan tujuan penelitian (purposive sampling).

Sebagaimana maksud yang disampaikan oleh Sugiyono (2014), purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling

tahu tentang apa yang kita harapkan. Selaras dengan hal tersebut, Subiyakto et al.

(2014) mengatakan bahwa bahwa keterlibatan informan kunci (key informan) ini

akan memberikan penilaian yang valid di konteks penelitian. Temuan dalam

penelitian ini dipertimbangkan oleh faktor pengalaman pengguna atas penggunaan

76
sistem, yang dalam hal ini merupakan sistem informasi akademik/AIS.

Berdasarkan hal tersebut, sesuai dengan pendapat Aditiawarman et al. (2014)

bahwa penting sebagai narasumber memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan

untuk menggunakan komputer (user) dan berinteraksi dengan aplikasi internet.

Raco (2010) mengelompokkan siapa saja yang dimaksud dengan

partisipan. Pertama, partisipan adalah mereka yang tentunya memiliki informasi

yang dibutuhkan. Kedua, mereka yang memiliki kemampuan untuk menceritakan

pengalamannya atau memberikan informasi yang dibutuhkan. Ketiga, yang benar-

benar terlibat dengan gejala, peristiwa, masalah itu, dalam arti mereka

mengalaminya secara langsung. Keempat, bersedia untuk ikut serta diwawancarai.

Kelima, mereka harus tidak dibawah tekanan, tetapi penuh kerelaan dan kesadaran

akan keterlibatannya.

Tahap penelitian ini melibatkan tiga belas narasumber yang berasal dari

pihak internal kampus yang berkaitan langsung dengan penggunaan AIS. Dalam

tahap wawancara terdapat sembilan orang mahasiswa, dua orang dosen, satu

orang staf akademik pusat, satu orang staf keuangan pusat serta empat orang

peserta FGD yang merupakan staf PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Peneliti memilih mahasiswa sebagai narasumber, tidak hanya karena

mereka sebagai pengguna tetapi berkaca pada penelitian McNight et al. dalam

Susanto et al. (2013) yaitu mahasiswa selain diaggap berpendidikan umumnya

juga mandiri dan terbiasa dengan layanan teknologi berbasis internet. Adapun

narasumber pada penelitian ini dipaparkan pada Tabel 3.2 dibawah:

77
Tabel 3.2 Daftar Narasumber Penelitian

Lama
Jenis
No. Nama Kerja / Unit Kerja
Kelamin
Semester
1. Eri Rustamaji Pria 7 Tahun Dosen Prodi SI
Edo Abdullah
2. Pria 4 Tahun Dosen Prodi Matematika
Faqih
Isna
3. Wanita 5 Semester
Wirahmadayanti
Nurul Intan As Mahasiswa SI
4. Wanita 7 Semester
Ramadhan
5. Dian Kurniawan Pria 11 Semester
6. Raditya Pratama Pria 9 Semester
Mahasiswa TI
7. Fahmi Syaputra Pria 9 Semester
Staf Perbendaharaan
8. Defi Oktafani Wanita 10 Tahun
Keuangan Pusat
Staf Admin Akademik
9. Eko Saputro Pria 4 Tahun
Pusat
10. Nashrul Hakiem Pria 12 Tahun Kepala PUSTIPANDA
11. Indra Munawar Pria 7 Tahun Staf Bidang IT Support
12. Reza Alamsyah Pria 5 Tahun Staf Bidang IT Support
Tri Kiswati Nur
13. Wanita 5 Tahun Staf Administrasi
Hidayatullah

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik studi literatur,

observasi, wawancara, focus group discussion (FGD), dan dokumen. Berikut ini

pemaparannya:

3.6.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan sebelum melakukan penelitian sebagai referensi

berdasarkan hasil penelitian sebelumnya guna mendapatkan landasan teori

mengenai masalah yang akan diteliti. Studi literatur merupaka hal yang penting

78
dalam penelitian kualitatif. Kegiatan ini berkaitan dengan telaah atas teori yang

dapat digunakan sebagai telaah penelitian sebelumnya untuk menunjukkan

keterkaitan terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Studi literatur dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.4.

3.6.2 Observasi

Penulis menggunakan teknik observasi tak terstruktur sebagai cara untuk terjun

kelapangan langsung untuk mengetahui berbagai aktivitas dilingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta baik dosen, mahasiswa, pegawai maupun seluruh

kegiatan yang ada dilingkungan kampus. Observasi dilakukan tanpa

menggunakan pedoman baku dan dilakukan secara spontan dengan cara

mengamati apa adanya dan bagaimana proses kegiatan dan sejauh mana kepuasan

pengguna AIS serta menemukan orang-orang yang kompeten untuk dijadikan

narasumber.

Dari hasil observasi ini, peneliti memperoleh data-data terkait AIS dan

menemukan tokoh-tokoh yang nantinya akan dijadikan sebagai narasumber dalam

penelitian ini, yaitu mereka yang berkompeten dan memiliki pengalaman

langsung dalam menggunakan AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahapan

observasi yang peneliti lakukan pada penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 3.4

di bawah ini.

79
Melakukan
Observasi

PENELITI Data Hasil


Observasi

Gambar 3.4 Tahapan Observasi

3.6.3 Wawancara

Wawancara dilakukan guna menemukan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi hubungan kepuasan pengguna serta mengetahui sejauh mana

pengguna merasa puas dengan AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian

ini menggunakan wawancara struktur dan semiterstruktur. Dimana ketika peneliti

melakukan wawancara secara terstruktur atau telah dipersiapkan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan sebagai senjata memperoleh informasi. Serta

menggunakan teknik wawancara semistruktur dimana wawancara ini telah

memasuki kategori wawancara mendalam, dimana praktiknya lebih bebas

dibandingkan dengan yang terstruktur.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan sembilan

narasumber yaitu dua orang dosen, lima orang mahasiswa, satu orang staf

akademik pusat dan staf keuangan pusat. Selama proses wawancara peneliti

mengabadikan dalam bentuk foto dan rekaman suara. Gambar 3.5 merupakan

tahapan wawancara yang peneliti lakukan.

80
PENELITI Menentukan Membuat Surat Membuat Janji dengan
Narasumber Permohonan Wawancara Narasumber

Jadwal Melakukan
Wawancara Wawancara

Data Hasil
Wawancara

Gambar 3.5 Tahapan Wawancara

3.6.4 Focus Group Discussion (FGD)

Dalam penelitian ini, peneliti memilih empat peserta FGD yang merupakan staf

PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. FGD ini dilakukan untuk

menggali dan mengeksplorasi faktor-faktor kepuasan pengguna sistem informasi

akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahapan FGD dapat dilihat pada

Gambar 3.6.

81
PENELITI Menentukan Membuat Surat Membuat Janji dengan
Peserta FGD Permohonan Wawancara Peserta FGD

Melakukan
Jadwal FGD
FGD

Data Hasil
FGD

Gambar 3.6 Tahapan FGD

3.6.5 Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa

foto pada saat wawancara, serta mengumpulkan dokumen-dokumen lainnya untuk

memperkuat data yang diperoleh sebelumnya.

82
3.7 Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda,

dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti

semula. Sifat laporannya juga selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti

memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran masing-masing. Uji keabsahan

dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (keabsahan internal),

dependability (reliabilitas) dan confirmability (obyektivitas) (Sugiyono, 2014).

Gambar 3.7 merupakan tahapan uji keabsahan data yang dilakukan oleh peneliti.

Wawancara

Perpanjangan
Pengamatan Observasi

Peningkatan Triangulasi
Ketekunan Sumber

Triangulasi Triangulasi
Teknik

UJI CREDIBILITY C
Bahan Referensi
V
Rekaman

Membercheck
UJI Foto
KEABSAHAN
DATA

PENELITI

Bukti-bukti lain

UJI
DEPENDABILITY

UJI Dosen Pembimbing 1 & 2


CONFIRMABILITY

Sumber : Sugiyono (2014)

Gambar 3.7 Tahapan Uji Keabsahan Data (Sumber: Sugiyono, 2014)

83
3.8 Teknik Analisis Data Penelitian

Untuk melakukan analisis, peneliti perlu menangkap, mencatat,

menginterpretasikan dan menyajikan informasi. Analisis data tidak dapat

dipisahkan dari data collection. Adapun langkah analisis dapat dilakukan sebagai

berikut yaitu, (1) data reduction yang mencakup didalamnya: organisasi data dan

coding data / pengkodean data; (2) data display; (3) data conclusion drawing /

verifying (Straus dan Corbin, 1997; Chariri, 2009; Sugiyono, 2014).

Proses analisis data ini dilakukan dengan menggunakan MS. Excel 2013.

Excel sering dipandang sebagai penghitung angka dan itu terkait dengan analisis

data kuantitatif, namun dalam penelitian Meyer dan Avery (2009) struktur dan

manipulasi data dan fitur display pada Excel dapat dimanfaatkan untuk analisis

kualitatif. Data yang didapatkan peneliti selanjutnya disusun dalam bentuk narasi

sehingga terbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah

penelitian. Kemudian dilakukan analisis data melalui reduksi data. Data reduction

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2014). Pada tahap ini, peneliti

menggunakan MS. Word 2013 sebagai alat untuk mereduksi data. Dengan reduksi

akan mempermudah peneliti untuk melihat gambaran lebih, dan melakukan

pengumpulan data selanjutnya. Teknik dalam melakukan reduksi data ada dua

yaitu: (1) organisasi data; (2) coding data/pengkodean data. Dalam coding

data/pengkodean data terdapat 3 tahap yaitu, open coding, axial coding, dan

selective coding (Chariri, 2009). Berikut ini gambaran lebih lengkap mengenai

tahapan analisis data.

84
Pada Gambar 3.8 dipaparkan mengenai tahapan analisis data, dari tahap

data reduction hingga data conclusion drawing/verifying dan menghasilkan data

yang valid. Pada tahap data reduction, terdapat dua tahapan dengan pemaparan

sebagai berikut:

1) Organisasi data

Melalui cara ini peneliti mengidentifikasi informasi sesuai pemberi

informasi dengan misalnya jabatan partisipan. Transkrip hasil

wawancara dan FGD kemudian dapat dianalisis dan key points dapat

ditandai untuk memudahkan coding dan pengklasifikasian. Narasi

(deskripsi) yang telah diorganisir dapat dikelompokkan kedalam

tema tertentu, dengan menggunakan code. Pengelompokkan tema

tersebut harus koheren dengan tujuan penelitian dan keyakinan yang

dibuat peneliti sesuai dengan fenomena penelitian (Chariri, 2009).

2) Coding data / pengkodean data

Setelah data diorganisasi, kemudian dikelompokkan ke dalam tema

tertentu dan diberi kode untuk melihat kesamaan pola temuan.

Coding adalah tahap penting analisis data kualitatif (Flick, 2014;

Saldaña, 2015). Jadi, coding harus dilakukan sesuai dengan kerangka

teoritis yang dikembangkan sebelumnya. Dalam coding

data/pengkodean data terdapat 3 tahap yaitu, open coding, axial

coding, dan selective coding (Strauss dan Corbin, 1997).

85
a. Open coding

Berdasarkan data-data hasil wawancara dan FGD yang

diperoleh, peneliti melakukan pemilahan jawaban dari

partisipan yang dianggap sesuai dengan tema penelitian yang

ada.

b. Axial coding

Setelah peneliti menganalisis keterkaitan jawaban dari

partisipan berdasarkan satu tema dengan tema yang lain,

kemudian peneliti memberikan kode interval yang telah

ditentukan. Dalam analisis secara statistik parametik (statistik

yang bergantung pada distribusi tertentu dan yang

menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter

populasi seperti pengujian hipotesis dan penaksiran

parameter), diperlukan persyaratan bahwa skala pengukuran

sekurang-kurangnya interval, sedangkan bila dari data

penelitian diperoleh data yang memberikan skala pengukuran

ordinal, maka agar analisis dapat dilanjutkan skala

pengukuran ordinal harus dinaikkan (ditransformasikan) ke

dalam skala interval (Jaya et al., 2012).

c. Selective Coding

Dalam proses ini, peneliti melakukan scanning data atau

menganalisis pola kecenderungan jawaban dari setiap

partisipan untuk memudahkan interpretasi.

86
Setelah tahapan diatas selesai, selanjutnya adalah data display yaitu

penyajian hasil penelitian di paparkan secara deskriptif berdasarkan temuan di

lapangan dengan bahasa dan pandangan informan agar mudah dipahami oleh

pembaca. Tahapan ini juga disebut interpretasi hasil. Melakukan interpretasi hasil

yaitu menginterpretasikan apa yang telah diintrepetasikan oleh informan terhadap

masalah yang diteliti (Sugiyono, 2014).

Tahapan terakhir yaitu data conclusion drawing / verifying. Pada tahap ini

peneliti melakukan interpretasi data sesuai dengan konteks permasalahan dari

tujuan peneliti. Dari interpretasi yang dilakukan akan diperoleh kesimpulan dalam

jawaban masalah penelitian. Kesimpulan akan menentukan kredibel atau tidaknya

data yang diperoleh. Hasil interpretasi kemudian dikaitkan dengan teori yang ada

sehingga interpretasi tidak bersifat bias tetapi dapat dijelaskan oleh teori tersebut,

karena penelitian kualitatif berpegang pada konsep triangulation (Sugiyono,

2014).

87
Melakukan
Organisasi Data

PENELITI Melakukan Melakukan Coding Data /


Data Collections Data Reduction Pengkodean Data

Open Coding

Hasil
Open Coding

Axial Coding

Hasil
Axial Coding

Selective Coding

Hasil
Selective Coding

Data Display

Data Conclusion Drawing/Verifying

Sumber : Sugiyono, 2014; Chariri, 2009; Straus dan Corbin, 1997

Gambar 3.8 Tahapan Analisis Data (Sumber: Strauss dan Corbin, 1997; Chariri,

2009; dan Sugiyono, 2014)

88
3.9 Alat Analisis Data Penelitian

Berdasarkan proses analisis data seperti yang dijelaskan diatas, MS. Excel

dianggap mumpuni sebagai media analisis data kualitatif (Lemmer et al., 1999;

Renner dan Taylor-Powell, 2003; Swallow et al., 2003; Hyde dan Maier, 2006;

Avery dan Meyer, 2007; Meyer dan Avery, 2009; Smith dan Firth, 2011; Bree et

al., 2014; DeFelice dan Janesick, 2015; Saldaña, 2015; Bree dan Gallagher, 2016;

Ose, 2016).

Excel sering dipandang sebagai penghitung angka dan itu terkait dengan

analisis data kuantitatif, namun dalam penelitian Meyer dan Avery (2009) struktur

dan manipulasi data dan fitur display pada Excel dapat dimanfaatkan untuk

analisis kualitatif. Excel dapat menangani sejumlah besar data, menyediakan

beberapa atribut, dan memungkinkan untuk berbagai teknik tampilan (Meyer dan

Avery, 2009). Dalam penelitian sebelumnya Bree et al. (2014) merancang dan

menerapkan metode yang relatif mudah dan hemat biaya untuk menganalisis

transkrip / kelompok data terarah. Hasil data dalam penelitian tersebut, sejumlah

besar berupa data mentah. Data dari focus group perlu dianalisis secara teoritis

dan triangulasi. Pendekatan yang digunakan untuk analisis itu bisa dilakukan

dengana menggunakan Microsoft Office suite.

Selaras dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian berikutnya Bree

dan Gallagher (2016) menjelaskan bahwa proses evaluasi memerlukan

pengumpulan dan analisis data yang valid dan andal prosedur yang harus

ditetapkan. Dalam banyak kasus, metode kualitatif seperti wawancara, kelompok

fokus dan tanggapan teks bebas digunakan untuk tujuan ini. Metode ini

89
menghasilkan data dalam jumlah besar, yang harus diberi kode dan dianalisis

secara menyeluruh dan profesional. Sedangkan software komersial paket dapat

membantu dalam analisis ini, dalam iklim ekonomi yang sulit, biaya lisensi di

seluruh kampus untuk hal seperti itu bisa sangat mahal. Maka dari itu, pendekatan

analisis data seperti ini (menggunakan Excel) dirancang dan diimplementasikan

dengan sukses, itu harus dibagi dengan masyarakat luas. Keuntungan

menggunakan Microsoft Excel sebagai lingkungan pengembangan adalah bahwa

ia menyediakan kemampuan yang memungkinkan untuk analisis dan manipulasi

data dan visualisasi hasilnya (Hyde dan Maier, 2006).

Dalam bukunya yang berjudul The Coding Manual for Qualitative

Researchers, Saldaña (2015) mengatakan bahwa perangkat lunak Word dan Excel

dapat digunakan untuk entri kode dasar (manual) ke sejumlah data kualitatif

sederhana. Excel bekerja dengan sangat baik untuk studi metode campuran skala

kecil seperti survei dan evaluasi. Selaras dengan hal tersebut, Ose (2016)

mengatakan bahwa Microsoft Office (Word dan Excel) merupakan metode yang

mudah untuk pengkodingan yang sistematis dan penataan data wawancara

berdasarkan pada fungsi dasar Word dan Excel itu sendiri. Menurut Powell dan

Renner (2003) lebih baik menggunakan Excel, karena jika data berada dalam

Word dapat dengan mudah mengirimnya ke Excel. Sedangkan menurut Smith dan

Firth (2011), matriks coding dapat dibuat dengan menggunakan spreadsheet Word

atau Excel tetapi prosesnya bisa menjadi sukar dan bermasalah apabila banyak

data yang terlibat. Dalam Swallow et al. (2003), Microsoft Excel digunakan

sebagai alat untuk menampilkan dan mengelola data yang diambil dari transkrip.

90
Ada tiga alasan mengapa mereka menggunakan Microsoft Excel yaitu (1) Sebagai

salah satu komponen dari Microsoft Office, Excel sudah tersedia dan tidak perlu

membeli atau mengunduhnya lagi, (2) Karena berwujud dalam paket yang biasa,

file spreadsheet yang dihasilkan dapat dengan mudah dibagikan atau dipindahkan

antara peneliti, (3) Mudah digunakan.

Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, data-data yang

diperoleh pada saat wawancara dan FGD kemudian peneliti kategorisasikan

berdasarkan tema-tema yang ditemukan dalam sebuah tabel dan diberikan kode-

kode untuk memudahkan peneliti dalam proses analisis. Pada tahap pengkodean

data, peneliti mendapat kecenderungan jawaban berdasarkan faktor-faktor

kepuasan pengguna dari setiap partisipan. Selanjutnya dilakukan intrepertasi hasil

atas temuan yang ada sesuai dengan teori/konsep yang mendukung dalam

penelitian dan akan dipaparkan secara lengkap pada BAB IV. Dibawah ini

merupakan Gambar 3.9 yaitu tabel analisis data wawancara dan Gambar 3.10

merupakan tabel analisis data FGD. Berikut ini pemaparannya:

91
Gambar 3.9 Tabel Analisis Data Wawancara

92
Gambar 3.10 Tabel Analisis Data Focus Group Discussion (FGD)

93
Selain kedua data diatas, pada Tabel 3.3 dibawah ini dipaparkan

pengkodean data untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem dapat membantu

pengguna dalam menyelesaikan tugas.

Tabel 3.3 Analisis Peranan Sistem

Pertanyaan (Q1) 1 2 3 4 5 6

P1 Q1.1.4 1

P2 Q1.2.4 1

P3 Q1.3.5 1

P4 Q1.4.4 1

P5 Q1.5.5 1

P6 Q1.6.3 1

P7 Q1.7.5 1

P8 Q1.8.4 1

P9 Q1.9.4 1

P10 Q1.10.1 1
KETERANGAN
P11 Q1.11.1 1
P Peserta
1 Tidak Membantu
P12 Q1.12.1 1
2 Kurang Membantu
3 Cukup Membantu
P13 Q1.13.1 1
4 Membantu
5 Sangat Membantu
TOTAL 0 0 1 5 7 0
6 Saran

94
Sedangkan pada Tabel 3.4 dibawah, dipaparkan pengkodean untuk mengetahui

status kepuasan pengguna dalam menggunakan AIS.

Tabel 3.4 Analisis Status Kepuasan Pengguna

Pertanyaan (X1) 1 2 3 4 5 6

X1.1.3 1
P1
X1.1.6 1

P2 X1.2.3 1

P3 X1.3.2 1

X1.4.2 1
P4
X1.4.6 1

P5 X1.5.3 1

P6 X1.6.3 1

P7 X1.7.4 1

P8 X1.8.3 1

P9 X1.9.3 1

P10 X1.10.5 1
KETERANGAN
P11 X1.11.3 1
P Peserta
1 Tidak Puas
P12 X1.14.4 1
2 Kurang Puas
3 Cukup Puas
P13 X1.15.4 1
4 Puas
5 Sangat Puas
TOTAL 0 2 7 3 1 2
6 Saran

95
Selanjutnya dilakukan intrepertasi hasil atas temuan yang ada sesuai dengan

teori/konsep yang mendukung dalam penelitian dan akan dipaparkan secara

lengkap pada BAB IV.

3.10 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai

instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan. Peneliti

menjadi human instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber daya, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas

data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2013).

Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah

berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen lainnya yang dapat

digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian yang berfungsi sebagai

instrumen pendukung ialah tiga lembar surat yaitu satu lembar surat pengantar

dari peneliti sebagai permohonan penelitian, satu lembar ringkasan penelitian dan

satu lembar pertanyaan penelitian yang terdiri dari: (a) sebelas pertanyaan

berdasarkan tema penelitian yang digunakan sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhi hubungan kepuasan pengguna; (b) satu pertanyaan mengenai

peranan sistem; dan (c) satu pertanyaan mengenai perasaan pengguna terhadap

sistem, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Selain tiga lembar surat, peneliti juga menggunakan alat bantu seperti

perekam suara, kamera, buku tulis, dan laptop sebagai media dokumentasi saat

96
wawancara dan FGD serta software MS. Exel 2013 dan MS. Word 2013 untuk

mengolah data kualitatif.

3.11 Ringkasan

Sebagai kesimpulan, bab ini menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan secara

kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, FGD, dokumentasi,

dan studi literatur. Setelah semua data terkumpul kemudian peneliti melakukan uji

keabsahan data, baru kemudian melakukan pengolahan data hingga menghasilkan

laporan penelitian.

97
BAB IV

HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

4.1 Pendahuluan

Bab ini memaparkan gambaran umum sistem informasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, profil narasumber, hasil analisis, interpretasi dan diskusi hasil analisis.

Analisis data dilakukan terhadap data yang berhasil dikumpulkan sebelumnya

menggunakan perangkat lunak MS. Word 2013 dan MS. Excel 2013. Selanjutnya,

interpretasi dan diskusi dilakukan dengan merujuk pada teori atau konsep terkait

pengembangan model penelitian dan dengan memperhatikan dan menimbang

pelaksanaan penelitian di lapangan.

4.2 Gambaran Umum Sistem Informasi Akademik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Sistem Informasi Akademik/Academic Information System (AIS) adalah sebuah

sistem informasi berbasis web yang dibangun dengan tujuan untuk

pengorganisasian data akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara online,

dengan Pusat Komputer dan Sistem Informasi (PUSKOM) sebagai leading sector-

nya. AIS secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan universitas yang

menginginkan komputerisasi layanan pendidikan untuk meningkatkan kinerja,

kualitas layanan, daya saing dan kualitas output sumber daya manusia (Panday

dan Purba, 2015). Adapun pengorganisasian data yang dimaksud meliputi

98
pengelolaan sistem registrasi mahasiswa, sistem penjadwalan perkuliahan,

pengelolaan Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa, validasi dosen Penasihat

Akademik (PA), pengorganisasian nilai mahasiswa, pendaftaran wisuda, serta

informasi beasiswa dan lainnya. Dalam format laporannya AIS menggunakan

fasilitas barcode sebagai alat validasi untuk hasil cetak yang dilakukan oleh semua

stakeholder (mahasiswa, dosen, dan lain-lain). Dengan bantuan perangkat lunak

akan bisa efektif waktu dan mengurangi biaya operasional.

Gambar 4.1 Tampilan AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

AIS dikembangkan dengan menggunakan Java sebagai bahasa

pemrogramannya dan Postgress sebagai database. Framework yang digunakan

adalah ZKoss. Di dalam AIS juga sudah banyak modul-modul yang ditambahkan

seperti modul e–learning, selain itu AIS juga memiliki sistem host-to-host, yakni

layanan secara real time antara bank dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

99
Jadi, pada saat melakukan transaksi di bank selesai tidak perlu lagi validasi ke

bagian keuangan tapi bisa langsung mengisi KRS karena sudah otomatis. AIS

dapat diakses secara online melalui jaringan internet dengan alamat:

https://ais.uinjkt.ac.id.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara efektif telah memiliki dan

mengaplikasikan teknologi tersebut melalui sebuah sistem jaringan yang disebut

Sistem Informasi Perguruan Tinggi (SIMPERTI) pada tahun 2006. Namun, dalam

perkembangannya, sistem itu belum berjalan optimal. Tahun 2009, SIMPERTI

diubah menjadi Sistem Informasi Akademik (Academic Information System/AIS)

dan masih digunakan hingga saat ini. Sistem ini berada di bawah Unit Pelayanan

Terpadu (UPT) Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan visi

4.3 Profil Narasumber

Berikut ini peneliti paparkan tabel profil singkat mengenai narasumber yang

terlibat dalam penelitian ini yang telah dipilih sesuai dengan kriteria narasumber

yang telah ditetapkan peneliti.

Untuk mendapatkan informasi mengenai kepuasan pengguna AIS UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, maka peneliti melakukan wawancara dan focus group

discussion (FGD) dengan beberapa narasumber. Narasumber dalam penelitian ini

adalah orang yang terlibat langsung dalam penggunaan AIS dalam kegiatan

belajar mengajar secara aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut

informasi narasumber dalam penelitian ini:

100
1. Nashrul Hakiem S.Si., M.T., Ph.D (Kepala PUSTIPANDA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.2 Nashrul Hakiem


(Sumber: LinkedIn Profile Picture, 2017)

Bapak Nashrul Hakiem merupakan Kepala PUSTIPANDA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Beliau bertanggung jawab dengan semua kegiatan

yang dilaksanakan oleh PUSTIPANDA. Beliau memiliki peranan yang

sangat penting dalam meningkatkan kualitas prasarana, SDM, dan

layanan Information and Communications Technology (ICT) di

lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau bekerja sebagai Staf

Pengajar/Dosen di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2005 dan sampai

saat terakhir peneliti melakukan penelitian, beliau masih bekerja di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Kepala PUSTIPANDA.

101
2. Indra Munawar (Staf IT Support PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)

Gambar 4.3 Indra Munawar


(Sumber: LinkedIn Profile Picture, 2017)

Bapak Indra Munawar merupakan Staf IT Support PUSTIPANDA UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau bertanggung jawab dengan kegiatan

bersifat teknis yang dilaksanakan oleh PUSTIPANDA. Beliau pernah

bekerja sebagai Staf Pengajar/Dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013.

Tahun 2009 sampai dengan saat terakhir peneliti melakukan penelitian,

beliau masih bekerja di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Web

Admin FITK dan Staf IT Support PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

102
3. Reza Alamsyah S.Kom (Staf IT Support PUSTIPANDA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.4 Reza Alamsyah

Bapak Reza Alamsyah merupakan Staf IT Support PUSTIPANDA UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau bertanggung jawab dengan kegiatan

bersifat teknis yang dilaksanakan oleh PUSTIPANDA. Saat terakhir

peneliti melakukan penelitian, beliau masih bekerja di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sebagai Staf IT Support PUSTIPANDA.

103
4. Tri Kiswati Nur Hidayatullah (Staf Administrasi PUSTIPANDA UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.5 Tri Kiswati Nur Hidayatullah


(Sumber: http://pustipanda.uinjkt.ac.id)

Ibu Tri Kiswati Nur Hidayatullah merupakan Staf Administrasi

PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau bertanggung

jawab dengan kegiatan bersifat administratif yang dilaksanakan oleh

PUSTIPANDA. Beliau bekerja sebagai Staf Administrasi di

PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2012 dan

sampai saat terakhir peneliti melakukan penelitian, beliau masih bekerja di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Staf Administrasi.

104
5. Eri Rustamaji, MBA (Dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.6 Eri Rustamaji


(Sumber : http://staff.uinjkt.ac.id/)

Bapak Eri Rustamaji merupakan Dosen di Program Studi Sistem

Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

serta sebagai narasumber dalam penelitian skripsi ini. Beliau

menggunakan AIS untuk menginput nilai mahasiswa, penjadwalan mata

kuliah, mencari ruangan untuk proses belajar mengajar dan lain

sebagainya. Beliau bekerja sebagai Dosen di Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sejak tahun 2010 sampai saat terakhir peneliti melakukan penelitian beliau

masih bekerja di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

105
6. Edo Abdullah Faqih (Dosen Program Studi Matematika Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakartra)

Gambar 4.7 Edo Abdullah Faqih

Bapak Edo Abdullah Faqih merupakan Dosen di Program Studi

Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta serta sebagai narasumber dalam penelitian skripsi ini. Beliau

menggunakan AIS untuk menginput nilai mahasiswa, penjadwalan mata

kuliah, mencari ruangan untuk proses belajar mengajar dan lain

sebagainya. Beliau bekerja sebagai Dosen di Program Studi Matematika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun

2013 sampai saat terakhir peneliti melakukan penelitian, beliau masih

bekerja di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

106
7. Isna Wirahmadayanti (Mahasiswi Prodi Sistem Informasi Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.8 Isna Wirahmadayanti

Isna Wirahmadayanti merupakan mahasiswi semester 5 Program Studi

Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta serta sebagai narasumber dalam penelitian skripsi ini.

107
8. Nurul Intan As Ramadhan (Mahasiswi Prodi Sistem Informasi Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.9 Nurul Intan As Ramadhan

Nurul Intan As Ramadhan merupakan mahasiswi semester 7 Program

Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta serta sebagai narasumber dalam penelitian skripsi ini.

108
9. Dian Kurniawan (Mahasiswa Prodi Sistem Informasi Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.10 Dian Kurniawan

Dian Kurniawan merupakan mahasiswa semester 11 Program Studi Sistem

Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

serta sebagai narasumber dalam penelitian skripsi ini.

10. Raditya Pratama (Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Fakultas Sains

dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.11 Raditya Pratama

109
Raditya Pratama merupakan mahasiswa semester 9 Program Studi Teknik

Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta serta sebagai narasumber dalam penelitian skripsi ini.

11. Fahmi Syaputra (Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan

Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.12 Fahmi Syaputra

Fahmi Syaputra merupakan mahasiswa semester 9 Program Studi Teknik

Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta serta sebagai narasumber dalam penelitian skripsi ini.

110
12. Defi Oktafani S.E (Staf Perbendaharaan Sub Bagian Keuangan Pusat, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.13 Defi Oktafani

Defi Oktafani merupakan Staf Perbendaharaan pada Sub Bagian Keuangan

Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau bertanggung jawab dengan

kegiatan perbendaharaan dibawah Sub Bagian Keuangan Pusat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Beliau bekerja sejak tahun 2008 dan sampai saat

terakhir peneliti melakukan penelitian, beliau masih bekerja di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sebagai Staf Perbendaharaan.

111
13. Eko Saputro S.Kom (Staf Admin Akademik Sub Bagian Akademik Pusat,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gambar 4.14 Eko Saputro

Eko Saputro merupakan Staf Admin Akademik pada Sub Bagian

Akademik Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau bertanggung

jawab dengan kegiatan pelayanan akademik dibawah Sub Bagian

Akademik Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau bekerja sejak

tahun 2014 dengan memulai karir di PUSTIPANDA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan sampai saat terakhir peneliti melakukan

penelitian, beliau masih bekerja di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai Staf Admin Akademik.

4.4 Hasil Analisis

Pada sub-bab ini, peneliti akan menjelaskan mengenai hasil analisis penelitian

yang didapat oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang dijadikan fokus

112
penelitian yaitu kepuasan pengguna Sistem Informasi Akademik / Academic

Information System (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan sudut

pandang yang telah ditetapkan peneliti.

Hasil wawancara yang didapatkan oleh peneliti menggunakan alat bantu

seperti kertas, alat perekam suara, dan kamera setelah itu hasil wawancara ditulis

kembali oleh peneliti dalam bentuk transkrip wawancara yang sesuai dengan

dialog tanya jawab dalam rekaman wawancara yang berlangsung. Peneliti

memilih mahasiswa, dosen, staf akademik pusat, dan staf keuangan pusat sebagai

narasumber. Selain wawancara, peneliti juga melakukan focus group discussion

(FGD), yang terdiri dari empat peserta dari staf PUSTIPANDA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Alat bantu yang digunakan selama proses FGD yaitu kertas,

perekam suara, dan kamera setelah itu hasil FGD ditulis kembali oleh peneliti

dalam bentuk transkrip yang sesuai dengan kegiatan diskusi dalam rekaman FGD

yang berlangsung.

Setelah melakukan proses wawancara, FGD, dan observasi lapangan

peneliti melakukan reduksi data dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok.

Sedangkan data yang tidak penting tidak digunakan dalam analisis ini. Setelah

dilakukan reduksi data peneliti melakukan data display, yaitu dengan

memindahkan data reduksi menjadi bentuk teks naratif, lalu setelah itu peneliti

menarik kesimpulan atau memverifikasi data yang ada. Peneliti melihat data

reduksi dan display yang ada untuk mengelompokkan data-data yang didapat

sesuai tema-tema penelitian. Setelah dikelompokkan sesuai tema, kemudian

dilakukan proses coding data/pengkodean untuk melihat kesamaan pola temuan.

113
4.5 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis

Pada sub-bab ini akan memaparkan interpretasi dan diskusi sesuai dengan

teori/konsep yang mendukung dalam penelitian berdasarkan hasil dari wawancara,

FGD, dokumentasi, dan observasi langsung. Berikut adalah pemaparan yang

dilakukan mengikuti tema-tema penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya:

T1 Hubungan Content (CN) terhadap Accuracy (AC)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat

dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap AC. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan peserta FGD berikut ini:

“Ya berpengaruh, konten di AIS kan beragam dan semuanya sudah pasti
akurat dan sistem yang digunakan juga sudah sesuai dengan standar Dikti
atau BAN-PT itu standar utama kita dan standar yang lain ISO 2008.”
(F1.1.4 dalam Gambar 3.10).

Terlepas dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa CN berhubungan

secara signifikan terhadap AC, dalam kegiatan operasionalnya fitur-fitur di AIS

masih belum sepenuhnya berfungsi secara optimal. Beberapa fitur bahkan tidak

menampilkan output yang diinginkan oleh pengguna. Hal ini sesuai dengan

pernyataan partisipan saat di wawancarai oleh peneliti berikut ini:

114
“AIS sudah menampilkan output yang sesuai dengan input hanya saja ada
beberapa fitur yang dia gak menampilkan data contohnya pengumuman.
Di tab pengumuman itu ketika saya cari tentang pengumuman-
pengumuman yang berhubungan dengan FST itu masih blank, nah itu saya
gak tau penyebabnya apa. Paling itu sih yang masih kurang, kalau
keseluruhan semuanya udah tercakup di dalam AIS itu.” (T1.6.6 dalam
Gambar 3.9).

Pernyataan diatas didukung oleh partisipan lainnya pada saat peneliti melakukan

FGD berikut ini:

“Kalau dikatakan sistem menampilkan output sesuai dengan apa yang


diperintahkan jawabannya ya tetapi kan outputnya sesuai dengan
permintaan dan ini ada beberapa yang tidak dipenuhi semuanya tapi
overall dianggap sudah jadi ada yang belum. Belum itu misalnya
permintaan data tertentu dari instansi atau dari seseorang nah itu kan
belum itu disebut permintaan per-request dan itu banyak yang belum,
maka dari itu harus di fasilitasi.” (F1.1.6 dalam Gambar 3.10).

Namun selain pendapat diatas, terdapat satu partisipan yang merasa CN

tidak berpengaruh terhadap AC. Berikut ini kutipan pendapat partisipan tersebut

saat di wawancarai oleh peneliti:

“Tidak berpengaruh, karena selama konten itu banyak atau sedikitnya


ketika konten itu sudah memiliki parameter-parameter yang disajikan,
sudah jelas gitu parameter yang disajikan misalnya konten untuk mata
kuliah yang ditawarkan di semester 4 parameternya misalkan dari konten
itu sks-nya berapa kalau memang itu sudah ditetapkan diaturan mainnya
115
ya mau seberapa banyak pun konten data yang disajikan akan tetap
akurat, kecuali kalau nanti ada misalkan perubahan dari segi
akademiknya ya dari segi dosennya mungkin ada yang mengubah satu hal
dan lain hal itu beda lagi, itu sudah diluar konteks.” (T1.5.2 dalam
Gambar 3.9).

Tidak hanya itu saja, partisipan lainnya juga memberikan pendapat yang dapat

menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai hubungan

CN terhadap AC pada saat peneliti melakukan FGD. Berikut ini kutipan

pendapatnya:

“Kalau dikatakan sistem menampilkan output sesuai dengan apa yang


diperintahkan jawabannya ya, tetapi kalau outputnya sesuai dengan
permintaan, ini ada beberapa yang tidak dipenuhi semuanya tapi overall
dianggap sudah jadi ada yang belum. Belum itu misalnya permintaan data
tertentu dari instansi atau dari seseorang nah itu kan belum itu disebut
permintaan per-request dan itu banyak yang belum, maka dari itu harus di
fasilitasi.” (F1.1.6 dalam Gambar 3.10).

Selain pendapat tersebut, partisipan lainnya juga memberikan pendapat berbeda

mengenai hubungan CN terhadap AC pada saat diwawancara oleh peneliti.

Berikut ini kutipan pendapatnya:

“Kalo dari segi kontennya aja itu menurut saya sebagai mahasiswa sudah
mencakup seluruh kebutuhan mahasiswa hanya saja untuk administratif
kayak buat KTM misalnya alangkah baiknya dimasukin juga di AIS. Kalau
dari segi keakuratan, AIS sudah menampilkan output yang sesuai dengan

116
input hanya saja ada beberapa fitur yang dia gak menampilkan data
contohnya pengumuman. Di tab pengumuman itu ketika saya cari tentang
pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan FST itu masih
blank, nah itu saya gak tau penyebabnya apa.” (T1.6.6 dalam Gambar
3.9).

Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor AC. Hal ini

selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test

pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis satu (H1) diterima.

Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap accuracy (AC). Selain itu,

jalur CN→AC memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Hasil penelitian

ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-proses-output

(Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan,

2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa variabel content yang

berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk

mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),

yang dalam hal ini adalah variabel acuracy yang berada dalam dimensi proses.

T2 Hubungan Accuracy (AC) terhadap End-User Satisfaction (EUS)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan mengatakan bahwa AC berpengaruh secara

signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat partisipan saat

diwawancarai oleh peneliti berikut ini:


117
“Berpengaruh, karena sangat membantu untuk mengetahui informasi yang
akurat.” (T2.1.4 dalam Gambar 3.9).

Pendapat lain menyebutkan:

“Berpengaruh, sistem yang akurat juga mempengaruhi pemenuhan


kebutuhan user, jadi pastinya tidak ada komplain yang ditujukan terhadap
admin khususnya yang bersinggungan langsung dengan kegiatan
pelayanan..” (T2.9.4 dalam Gambar 3.9).

Seperti halnya Hall (2007), mengatakan bahwa akurasi/accuracy memiliki

pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Salah satu peserta FGD menyatakan

bahwa AC sangat berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Berikut kutipan

pernyataannya:

“Jelas sangat berpengaruh ya, kenapa data data yang ada di AIS ini bisa
akurat, karena user yang ada di AIS ini bukan hanya dari pustipanda saja
tetapi dikerjakan oleh unit-unit terkait seperti keuangan, akademik,
kepegawaian, dan salah satunya PUSTIPANDA.” (F3.3.4 dalam Gambar
3.10).

Dari hasil wawancara juga ditemukan pendapat lain yang dapat menjadi masukan

bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut ini pernyataannya:

“Ya kalau keakuratan mungkin seperti data yang belum di update itu
beberapa kali masih sering terjadi, jadi mungkin koordinasi dengan

118
atasan atau dengan yang lainnya sangat penting.” (T2.2.6 dalam Gambar
3.9).

Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa faktor AC memiliki pengaruh terhadap faktor EUS. Hal ini

sesuai dengan teori/konsep dari Hall (2007) yang menyatakan bahwa variabel

akurasi/accuracy memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Namun hasil

penelitian ini berbeda dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil

pengujian t-test pada analisis struktural model, menunjukkan bahwa hipotesis dua

(H2) ditolak. Artinya accuracy (AC) tidak berpengaruh terhadap end-user

satisfaction (EUS). Selain tidak memiliki pengaruh dalam model, jalur AC→EUS

juga memiliki pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan .

T3 Hubungan Content (CN) terhadap Format (FR)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 8 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan

mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap FR. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan peserta FGD berikut ini:

“Kalau ini bisa dikatakan berpengaruh, karena pada dasarnya format di


AIS sudah sesuai dengan konten-konten yang diberikan berdasarkan
kebutuhan penggunanya masing-masing dan untuk tampilannya juga
sudah cukup menarik.” (F3.1.4 dalam Gambar 3.10).

119
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh partisipan lain saat di wawancarai

oleh peneliti, yaitu:

“Berpengaruh terhadap format sistem, jadi kalau misalkan konten itu satu
dengan yang lainnya tidak saling sinkron misalkan, itu format sistemnya
jadi kelihatan lucu gitu. Misalkan dimana ada konten disitu yang bukan
untuk dikonsumsi mahasiswa tiba-tiba disitu ada kan jadi lucu.” (T3.5.4
dalam Gambar 3.9).

Namun selain pernyataan diatas, ada juga partisipan yang merasa bahwa CN tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap FR. Berikut ini pernyataannya:

Pernyataan 1: “Tidak berpengaruh, karena selama saya masih bisa


menggunakan AIS dengan baik buat saya itu tidak berpengaruh.” (T3.9.2
dalam Gambar 3.9).

Pernyataan 2: “Kalau gua sih lebih melihat substansinya aja, kalau disitu
infonya bagus dan valid udah cukup.” (T3.11.2 dalam Gambar 3.9).

Menurut Chin dan Lee (2000), kepuasan pengguna akhir sistem informasi

adalah sebagai evaluasi afektif keseluruhan pengguna akhir mengenai

pengalamannya terkait dengan sistem informasi. Selain pernyataan-pernyataan

diatas, saat melakukan wawancara peneliti menemukan pendapat-pendapat lain

yang terkait dengan hubungan CN terhadap FR yang dapat menjadi masukan bagi

AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu:

120
“Ada baiknya jika ada semacam panduan mengenai struktur folder itu,
pada saat pemakaian pertama kali sedikit bingung dan saya juga belum
pernah cek juga ya disitu ada menu help-nya atau tidak karena pada saat
pertama kali kita hanya dikumpulkan di auditorium dikasih tau ini jadi
kita sekali tau oh disitu nyarinya.” (T3.1.6 dalam Gambar 3.9).

Pernyataan lain, disampaikan oleh partisipan saat diwawancarai oleh peneliti

yaitu:

“Kenapa gak ada pembaruan format seperti windows 8 yang menunya


berupa tombol-tombol icon tinggal klik jadi ga perlu buka tab satu-satu.”
(T3.7.6 dalam Gambar 3.9).

Namun terlepas dari pernyataan partisipan mengenai format/tampilan AIS

yang masih belum sesuai dengan keinginan pengguna, peserta FGD memiliki

pandangannya sendiri, yaitu:

“Sependapat dengan Bapak Nashrul, kalau format sistem menarik nah


mungkin ada beberapa yang belum menarik, mungkin kalo dikatakan
menarik itu ada gambar tapi di kita ga ada jadi kan menarik itu relatif.
Tapi kalau dikatakan sistem sudah jelas dalam menampilkan informasi
dan mudah digunakan AIS sudah bisa dikatakan ya.” (F3.2.4 dalam
Gambar 3.10).

Beberapa pendapat diatas mengindikasikan bahwa faktor format/tampilan

mejadi salah satu hal yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Selain itu, hasil

wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
121
faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor FR. Hal ini selaras dengan

penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis

model struktural menunjukkan bahwa hipotesis tiga (H3) diterima. Ini berarti

content (CN) memiliki pengaruh terhadap format (FR). Jalur CN→FR memiliki

pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini juga sesuai dengan model

logika pemograman komputer input-proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004)

dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015)

yang menyatakan bahwa faktor content yang berada pada dimensi input dalam

model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi faktor lainnya (yang

berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah faktor format

yang berada dalam dimensi proses.

T4 Hubungan Format (FR) terhadap End-User Satisfaction (EUS)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan mengatakan bahwa FR sangat berpengaruh

secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari partisipan

saat diwawancarai oleh peneliti berikut ini:

“Sangat berpengaruh, karena balik lagi interaksi manusia dan komputer,


tampilan atau GUI itu harus user-friendly.” (T4.5.5 dalam Gambar 3.9).

Selaras dengan pernyataan diatas, partisipan lainnya memberikan pendapat

sebagai berikut saat diwawancarai oleh peneliti, yaitu:

122
“Sangat berpengaruh, selain konten format sistem juga merupakan hal
yang penting untuk user.” (T4.6.5 dalam Gambar 3.9).

Tampilan yang menarik serta kemudahan dalam memahami dan menggunakan

antar muka dapat meningkatkan kepuasan pengguna akhir dan dapat berpengaruh

terhadap tingkat efektifitas pengguna (Arthur et al., 2008). Berkaca dari pendapat

ini, partisipan lainnya memberikan pernyataan berbeda yang dapat menjadi

masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut kutipan

pernyataannya:

“Mungkin akan lebih mudah jika di menu profil dosen ini dilengkapi
dengan menu attachment dokumen.” (T4.1.6 dalam Gambar 3.9).

Pernyataan diatas didukung oleh peserta FGD, berikut ini pernyataannya:

Pernyataan 1 : “Berpengaruh, kalo dari aspek format sistem sudah


menarik buat saya tapi untuk tampilannya memang perlu banyak
eksplorasi dan kebetulan dari tim developer kita masih kekurangan tenaga
IT yang ahli di bidang Java khususnya Java Mobile.” (F4.3.4 dalam
Gambar 3.10).

Pernyataan 2: “Untuk saat ini tampilan AIS sudah cukup ya, kalau nanti
ada tampilan macem-macem malah membuat aksesnya jadi berat. Karena
user kan tidak hanya butuh tampilan yang bagus, tetapi juga kecepatan
aksesnya.” (T4.9.4 dalam Gambar 3.9).

123
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa faktor FR memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini

sesuai dengan teori/konsep dari Dahliana et al. (2014) yang telah membuktikan

bahwa tampilan/format sistem memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan

pengguna. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Rosalina (2017)

yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis struktural model, dinyatakan

bahwa hipotesis empat (H4) ditolak. Artinya format (FR) tidak berpengaruh

terhadap end-user satisfaction (EUS). Selain tidak memiliki pengaruh dalam

model, jalur FR→EUS juga memiliki pengaruh yang kecil berdasarkan

perhitungan f2 dan .

T5 Hubungan Content (CN) terhadap End-User Satisfaction (EUS)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat

dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan peserta FGD berikut ini:

“Konten di AIS sudah sesuai dengan kebutuhan dan yang pasti


bermanfaat bagi urusan akademik yang berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna yang menerima output dari AIS.” (F5.1.4 dalam Gambar 3.10).

Pendapat serupa juga disampaikan oleh peserta FGD lainnya, yaitu:

124
“Sangat berpengaruh, apabila sistem sudah memenuhi kebutuhan
pengguna otomatis akan menghasilkan kepuasan bagi si pengguna itu
sendiri.” (F5.4.5 dalam Gambar 3.10).

Parasuraman dalam Assa (2015) juga menyatakan bahwa untuk

kepentingan pengukuran jasa, mutu harus dipandang dari lima perspektif, satu

diantaranya adalah content. Hal ini membuktikan bahwa content memiliki

pengaruh penting bagi kepuasan pengguna akhir terhadap sistem. Berdasarkan

pernyataan itu, partisipan menyatakan pendapat berbeda yang dapat menjadi

masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu:

“Ada baiknya ada jadwal akademik yang ditampilkan setiap tahun ajaran
sehingga dosen maupun mahasiswa bisa melihat dan punya perencanaan
terutama pada waktu-waktu yang ternyata layanan ditutup misalnya atau
kelas tidak bisa digunakan sayangnya itu hanya ada di kalender UIN
padahal belum tentu kita disini ada kalender dan harus mencari-cari
terlebih dahulu.” (T5.1.6 dalam Gambar 3.9).

Pendapat serupa juga disampaikan oleh partisipan lainnya saat diwawancarai oleh

peneliti, yaitu:

“Untuk kalender akademiknya ditambahin kalender akademik UIN bukan


hanya informasi tanggal pengisian KRS saja.” (dalam Gambar 3.9).

125
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti tersebut, ditemukan bahwa

masih ada beberapa hal yang perlu dikoreksi pihak-pihak terkait yang dalam hal

ini PUSTIPANDA selaku pihak pengembang sistem di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta guna mencapai visi PUSTIPANDA yaitu, meningkatkan performa sistem

informasi perguruan tinggi yang innovative, creative, high availability, high

reliability, secure, fast, informed, documented, and integrated dalam rangka

meningkatkan kinerja dan mutu bidang pendidikan, pengajaran, penelitian,

publikasi ilmiah, pengabdian masyarakat dan organisasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (http://pustipanda.uinjkt.ac.id).

Terlepas dari hal diatas, hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan

oleh peneliti menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor

EUS. Hal ini selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang menyatakan hasil

pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis lima

(H5) diterima. Ini berarti content (CON) memiliki pengaruh terhadap end-user

satisfaction (EUS). Selain itu, jalur CN→EUS memiliki pengaruh yang

siginifikan dalam model. Penelitian ini juga sesuai dengan model logika

pemograman komputer input-proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan

penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang

menyatakan bahwa faktor content yang berada pada dimensi input dalam model

penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi faktor lainnya (yang berada

dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah faktor end-user

satisfaction yang berada dalam dimensi proses.

126
T6 Hubungan Content (CN) terhadap Ease of Use (EU)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 8 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan

mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap EU. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan partisipan saat diwawancarai oleh peneliti, yaitu:

Pernyataan 1: “Pada saat saya mau memasukkan nilai itu default-nya utuk
tahun ajaran berikutnya jadi pasti kosong bawahnya jadi harus saya
pindahkan ke tahun ajaran sekarang dulu baru muncul matakuliah yang
saya ambil, menurut saya agak aneh kenapa ya saya tidak tahu apakah
ada faktor tertentu itu di-default seperti itu, tetapi akan lebih mudah jika
dibuat di semester yang bersangkutan sehingga otomatis dia mengacu ke
semester itu tanpa harus di ubah dahulu.” (T6.1.4 dalam Gambar 3.9).

Pernyataan 2: “Setiap divisi kan menampilkan tampilan berbeda pada AIS


ya, jadi sudah pasti isinya pun dimengerti oleh user tersebut.” (T6.8.4
dalam Gambar 3.9).

Pendapat diatas didukung oleh pernyataan dari partisipan lainnya saat

diwawancarai oleh peneliti, yaitu:

“Sangat berpengaruh, mungkin melihat masyarakat atau dalam hal ini


dosen orang yang berpendidikan dan bagi saya yang cukup tau banyak
mengenai teknologi ya memang sepertinya sangat signifikan dalam
kemudahan pengguna.” (T6.2.5 dalam Gambar 3.9).

127
Beliau juga menambahkan dengan pernyataan dibawah, yang dapat menjadi

masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

“Secara umum bagi dosen sih cukup berpengaruh sih kemudahannya tapi
misalnya ada masukan yang bisa diberikan ya mungkin bagaimana
caranya agar user experience-nya lebih dimudahkan lagi.” (T6.2.6 dalam
Gambar 3.9).

Pernyataan diatas didukung oleh pernyataan dari peserta FGD, yaitu:

“User friendly iya, tapi mungkin ada beberapa yang belum misalnya kita
belum responsif full di mobile nah itu yang perlu dikembangkan, sudah
ada tetapi fitur-fiturnya belum selengkap yang di web. Untuk keseluruhan
sistem AIS sudah mudah dioperasikan dan disana juga disediakan fitur
bantuan bagi pengguna yang masih bingung.” (F6.1.4 dalam Gambar
3.10).

Kemudahan dalam menggunakan sistem meliputi keseluruhan proses dari awal

sampai akhir yang terdiri dari proses memasukkan data, mengolah dan mencari

informasi serta menampilkan data akhir yang akan digunakan oleh pengguna akhir

(Arthur et al., 2008).

Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti dapat

dikatakan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor EU. Hal ini

selaras dengan penelitian sebelumnya, Rosalina (2017) yaitu hasil pengujian t-test

pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis enam (H6) diterima.

Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap ease of use (EU). Selain itu,
128
jalur CN→EU memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model. Penelitian ini

sesuai dengan model logika pemograman komputer input-proses-output (Davis,

1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014;

Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content yang berada pada

dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi

faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini

adalah faktor easy of use yang berada dalam dimensi proses.

T7 Hubungan Ease of Use (EU) terhadap End-User Satisfaction (EUS)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan mengatakan bahwa EU sangat berpengaruh

secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat dengan pendapat partisipan saat

di wawancarai oleh peneliti berikut ini:

“Sangat berpengaruh, karena semakin mudah sistem digunakan semakin


puas user menggunakan.” (T7.6.5 dalam Gambar 3.9).

Berbeda dari hasil wawancara, seluruh peserta FGD justru sepakat mengatakan

bahwa EU berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Berikut ini pernyataan

dari peserta FGD:

“Tentu saja berpengaruh, kalau sulit digunakan pengguna pasti akan


malas menggunakan sistem dan itu berarti mempengaruhi tingkat
kepuasan pengguna sistem.” (F7.1.4 dalam Gambar 3.10).
129
Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa faktor EU memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini

selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test

pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis tujuh (H7) diterima.

Ini berarti ease of use (EU) memiliki pengaruh terhadap end-user satisfaction

(EUS). Selain itu, jalur EU→EUS memiliki pengaruh yang siginifikan dalam

model. Penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan dari Arthur et al. (2008)

bahwa kemudahan dalam menggunakan sistem meliputi keseluruhan proses dari

awal sampai akhir yang terdiri dari proses memasukkan data, mengolah dan

mencari informasi serta menampilkan data akhir yang akan digunakan oleh

pengguna akhir. Maka dari itu kemudahan dalam menggunakan sistem digunakan

sebagai tolak ukur kepuasan pengguna sistem (Marakarkandy dan Yajnik, 2013).

T8 Hubungan Content (CN) terhadap Timelines (TL)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan dan seluruh peserta FGD sependapat dan

mengatakan bahwa CN sangat berpengaruh secara signifikan terhadap TL. Hal ini

dikuatkan oleh pernyataan peserta FGD yaitu:

“Pasti berpengaruh karena konten yang ditampikan AIS berhubungan


dengan kegiatan Akademik sudah pasti harus disajikan secara tepat waktu

130
agar tidak menghambat proses belajar mengajar.” (F8.1.4 dalam Gambar
3.10).

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh partisipan lainnya saat diwawancarai

oleh peneliti berikut ini:

“Itu jelas sangat berpengaruh karena kontennya ini tergantung dari


banyak dan besarnya dari konten yang di load untuk ditampikan, jadi
semakin banyak datanya, semakin besar itu tergantung dari koneksi
jaringan yang untuk menge-load datanya itu, yaa sebut aja bandwith deh.
Jadi semakin besar bandwith-nya dan semakin stabil jaringannya semakin
cepat dia menyajikan datanya maka ketepatan waktunya semakin bagus.”
(T8.6.5 dalam Gambar 3.9).

Selain pernyataan diatas, beliau juga memiliki pendapat lain yang mungkin dapat

menjadi masukan bagi AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut

pernyataannya:

“Yang uniknya dari AIS selama saya menggunakan 8 semester ini, dia
tergantung dari banyaknya yang mengakses. Menurut saya ini masih
harus diperbaiki, jadi servernya harus di uji coba ketika misal 1000 user
istilahnya itu di penetration testing jadi saat 1000 user mengakses secara
bersamaan itu server down atau tidak nah untuk saat ini AIS masih down
dan itu balik lagi untuk ketepatan waktu tadi.” (dalam Gambar 3.9).

131
Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan dari Arthur et al. (2008), yaitu

semakin cepat sebuah sistem mengolah input dan menghasilkan output dapat

dijadikan tolak ukur penilaian apakah sistem tersebut tepat waktu atau real time.

Banyak partisipan yang berpendapat hubungan CN berpengaruh terhadap

TL, tetapi tidak dapat dipungkiri pada saat diwawancarai oleh peneliti terdapat

dua partisipan yang merasa ragu-ragu terhadap hubungan CN terhadap TL.

Berikut ini kutipan pernyataan dari partisipan tersebut:

“Biasanya ada info pengumuman tapi menurut saya kurang up to date.


Untuk yang lain misal deadline pengumpulan nilai itu selalu up to date
karena bersifat urgensi. Kalau masalah kelamaan akses memang teknis
ya, masalah loading atau waktu aksesnya itu masalah yang sudah sering
terjadi memang. Juga untuk beberapa masalah akademis terkadang
kurang update, misal pada saat mencetak SK dan ketua prodinya sudah
ganti tapi di AIS masih menggunakan nama ketua prodi yang sebelumnya.
Mungkin kurang komunikasi dengan orang pustipanda atau apa tapi
beberapa kali saya menemui kejadian seperti itu.” (T8.2.3 dalam Gambar
3.9).

Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor TL. Hal ini

selaras dengan penelitian Rosalina (2017), yang menyatakan hasil pengujian t-test

pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis delapan (H8)

diterima. Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap timeliness (TL).

Selain itu, jalur CN→TL memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model.

Penelitian ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-
132
proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto

& Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content

yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk

mempengaruhi faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),

yang dalam hal ini adalah faktor timeliness yang berada dalam dimensi proses.

T9 Hubungan Timelines (TL) terhadap End-User Satisfaction (EUS)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat

dan mengatakan bahwa TL sangat berpengaruh secara signifikan terhadap EUS.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari peserta FGD, yaitu:

“Ini sangat berpengaruh ya, karena tingkat kepuasan pengguna akan


semakin tinggi apabila AIS dapat menyajikan informasi atau kebutuhan
pengguna secara tepat waktu.” (F9.1.5 dalam Gambar 3.10).

Hal serupa juga disampaikan oleh partisipan pada saat diwawancarai oleh peneliti

berikut ini:

Pernyataan 1: “Sangat berpengaruh, menurut saya itu balik lagi di


servernya lagi. Perlu ada perbaikan di server agar dalam konsisi tertentu
server bisa diakses oleh banyak user dalam waktu bersamaan dan tidak
down.” (T9.6.5 dalam Gambar 3.9).

133
Pernyataan 2: “Saya mengeluhkan kalau sistem itu mati. Karena saya
disini setiap saat buka AIS dan tidak pernah dalam sehari tidak buka AIS
sama sekali ketika AIS down maka itu sangat menghambat pekerjaan
saya.” (T9.8.5 dalam Gambar 3.9).

Pernyataan 3: “Sangat berpengaruh, kalau AIS down pekerjaan kita


terganggu banget. Apalagi kita dibagian pelayanan kan, dan itu
menghambat sekali.” (T9.9.5 dalam Gambar 3.9).

Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa ketepatan waktu merupakan

salah satu faktor penting dalam pengukuran kepuasan pengguna sistem. Meskipun

demikian, masih ada narasumber yang merasa bahwa informasi yang diberikan

AIS terkadang terlambat, yang akhirnya mengurangi kepuasan dari penggunaan

AIS itu sendiri. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari partisipan saat

diwawancarai oleh peneliti berikut ini:

“Kepuasan pengguna pasti tingkatnya akan menurun apabila kondisinya


saat input nilai dan isi KRS dari situ mungkin infrastruktur yang harus
diperbaiki entah itu servernya ditambah lah atau bagaimana penerapan
metode atau algoritma apa yang untuk mengatasi masalah itu.” (T9.2.6
dalam Gambar 3.9).

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh partisipan lainnya saat diwawancarai

oleh peneliti berikut ini:

“Masih ditemukan kendala yaitu pada saat masuk waktu pembayaran di


AIS belum di buka.” (T9.5.6 dalam Gambar 3.9).
134
Pernyataan-pernyataan diatas selaras dengan penelitian Prayitno et al. (2013) yang

menyebutkan bahwa infrastruktur TI yang dalam hal ini berupa kecepatan

pelayanan, integritas database, kemudahan mendapatkan informasi dan

ketersediaan sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna terhadap

sistem. Hal diatas juga mungkin dapat memberikan masukan kepada

PUSTIPANDA yang dalam hal ini sebagai pengembang dan pemelihara sistem

informasi yang memiliki sasaran yaitu meningkatkan kualitas prasarana, SDM,

dan layanan Information and Communications Technology (ICT) di lingkungan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seperti halnya juga pernyataan peserta FGD,

yaitu:

“Saran untuk mengurangi kendala error/server down yang terjadi setiap


semester: 1) User admin harus diperjelas lagi karena admin itu bukan
hanya di PUSTIPANDA, kalau admin super memang PUSTIPANDA tapi
setiap unit kan punya admin juga dan harus diperjelas; 2) Infrastruktur
harus disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna untuk mengurangi
kapasitas hardisk yang hampir penuh. Nah orang-orang sering salah
kaprah, menganggap ini karena bandwith padahal bandwith kita sudah
800 mega dan itu sudah standar internasional.” (F9.2.6 dalam Gambar
3.10).

Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa faktor TL memiliki pengaruh terhadap faktor EUS. Hal ini

selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test

135
pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis sembilan (H9)

diterima. Ini berarti timeliness (TL) memiliki pengaruh terhadap end-user

satisfaction (EUS). Selain itu, jalur TL→EUS memiliki pengaruh yang

suginifikan dalam model. Penelitian ini juga selaras dengan Somers et al. (2003)

yang menyatakan bahwa ketepatan waktu/Timeliness merupakan salah satu faktor

yang penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan, sehingga menjadi

salah satu faktor yang berpengaruh dalam memberikan kepuasan pengguna.

T10 Hubungan Content (CN) terhadap Security (SC)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat

dan mengatakan bahwa CN berpengaruh secara signifikan terhadap SC. Hal ini

diperkuat oleh pernyataan dari peserta FGD, yaitu:

“Berpengaruh ya, hanya menambahkan pendapat Pak Nashrul, untuk poin


sistem menyediakan fasilitas pengaturan kemanan bagi pengguna sistem
kita sudah menerapkan kalau password sudah lama tidak diganti biasanya
ada notifikasi untuk pengguna agar memperbarui passwordnya secara
periodik.” (F10.2.4 dalam Gambar 3.10).

Berbeda dengan pernyataan diatas, peserta lainnya justru berpendapat bahwa CN

sangat berpengaruh secara signifikan terhadap SC. Berikut ini kutipan

pernyataannya:

136
“Menurut saya ini sangat berpengaruh. Security merupakan suatu faktor
yang tingkat urgensinya cukup tinggi dalam suatu sistem, pun dengan AIS.
Maka dari itu untuk menjaga privasi data masing-masing user. Contoh
yang paling sederhana, AIS sudah dilengkapi dengan fitur uspass.”
(F10.1.5 dalam Gambar 3.10).

Pernyataan diatas didukung oleh pernyataan dari partisipan lainnya saat

diwawancarai oleh peneliti berikut ini:

Pernyataan 1: “Sangat berpengaruh, karena konten-konten ini juga harus


mengalami filter dulu ya. Katakanlah ketika kita mau meng-upload
misalkan suatu file di AIS gitu yang memang itu dibutuhkan ketika kita
melaksanakan proses peng-upload-an itu memang seharusnya ada
pengawasan dari segi aplikasinya maupun dari segi servernya untuk
menjamin kemananan file apa yang kita upload, jangan-jangan file yang
kita upload bukan file yang dibutuhkan atau bisa saja file yang kita upload
mengandung script-script berbahaya dan sebagainya.” (T10.5.5 dalam
Gambar 3.9).

Pernyataan 2: “Sangat berpengaruh ya, karena posisi kita ada di bagian


keuangan yang berhubungan dengan angka dan mengakui pembayaran
dengan nominal sekian itu artinya tidak boleh sembarang orang yang
akses.” (T10.8.5 dalam Gambar 3.9).

Pada saat peneliti melakukan wawancara terdapat satu partisipan yang merasa

ragu-ragu. Berikut ini pernyataannya:

137
“Kalau untuk keamanan saya belum tau, selama saya menggunakan AIS
saya belum merasakan dimana letak keamanannya. Paling dari sisi nama
file-nya aja yang diganti jadi di enkripsi gitu, jadi pada saat kita
download yang keluar bukan nama file aslinya tapi berupa nama file
enkripsi cuma itu aja sih.” (T10.6.3 dalam Gambar 3.9).

Selain hal-hal diatas, peneliti juga menemukan temuan lain yang dapat

menjadi saran dalam pengembangan AIS kedepan terkait hubungan CN terhadap

SC. Berikut ini pernyataan dari partisipan saat diwawancarai oleh peneliti:

“Barangkali untuk waktu timeout-nya mungkin dibuat lebih pendek, jadi


kadang-kadang kalau ditinggal agak berbahaya juga.” (T10.2.6 dalam
Gambar 3.9).

Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa faktor CN memiliki pengaruh terhadap faktor SC. Hal ini

selaras dengan penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test

pada analisis model struktural menunjukkan bahwa hipotesis sepuluh (H10)

diterima. Ini berarti content (CN) memiliki pengaruh terhadap security (SC).

Selain itu, jalur CN→SC memiliki pengaruh yang siginifikan dalam model.

Penelitian ini juga sesuai dengan model logika pemograman komputer input-

proses-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto

& Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa faktor content

yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk

138
mempengaruhi faktor lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),

yang dalam hal ini adalah faktor security yang berada dalam dimensi proses.

T11 Hubungan Security (SC) terhadap End-User Satisfaction (EUS)

Berdasarkan hasil wawancara dan FGD yang dilakukan peneliti, hasil wawancara

menunjukkan, 6 dari 9 orang partisipan mengatakan bahwa SC sangat

berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Hal ini diperkuat oleh pernyataan

dari partisipan saat diwawancarai oleh peneliti yaitu:

“Ya, sangat berpengaruh apalagi di dalam akun pribadi AIS tadi terdapat
data-data yang sifatnya sangat sensitif yang sangat bahaya juga kalau
sampai diketahui orang lain.” (T11.1.5 dalam Gambar 3.9).

Berbeda dari hasil wawancara, 3 dari 4 orang peserta FGD justru sepakat

mengatakan bahwa SC berpengaruh secara signifikan terhadap EUS. Berikut ini

pernyataannya:

“Tentu ya, kalau kemanan sistem bagus sudah pasti pengguna akan
puas.” (F11.2.4 dalam Gambar 3.10).

Dari hasil wawancara dan FGD yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan

bahwa faktor SC memiliki pengaruh terhadap faktor EUS, hal ini sesuai dengan

asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan teori/konsep dari Fitriyani et al.

(2016), Chin dan Vaezi (2015), Montesdioca dan Macada (2015), dan Pavlou dan

139
Chellappa (2001) mengenai pentingnya pengaruh faktor security terhadap

kepuasan pengguna akhir sistem. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan

penelitian Rosalina (2017) yang memaparkan hasil pengujian t-test pada analisis

struktural model, dinyatakan bahwa hipotesis sebelas (H11) ditolak. Artinya

security (SC) tidak berpengaruh terhadap end-user satisfaction (EUS). Selain

tidak memiliki pengaruh dalam model, jalur SEC→EUS juga memiliki pengaruh

yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan .

Berdasarkan hasil analisis dan pengkodean data yang telah dilakukan

sebelumnya (seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.9 dan Gambar 3.10) yang

juga dilihat dari kecenderungan jawaban partisipan terhadap tema pada tahap

interpretasi dan diskusi hasil diatas dapat diketahui bahwa sebelas tema penelitian

kepuasan pengguna yang diajukan peneliti, sebanyak 58% partisipan menyatakan

berpengaruh terhadap hubungan kepuasan pengguna akhir terhadap sistem

informasi akademik, 27% partisipan menyatakan sangat berpengaruh, 2%

menyatakan ragu-ragu dan 3% partisipan menyatakan tidak berpengaruh serta

10% partisipan memberikan saran atau masukan. Gambar 4.15 dibawah

merupakan diagram lingkaran dari hasil analisis dan pengkodean data wawancara

dan FGD yang telah dilakukan sebelumnya.

140
Gambar 4.15 Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Wawancara dan FGD

4.6 Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

4.6.1 Peranan Sistem

Dari hasil penelitian yang dilakukan, sebanyak tujuh orang partisipan mengatakan

sistem sangat membantu dalam menyelesaikan tugas. Hal ini sesuai dengan

pendapat dari peserta FGD dibawah ini:

“Ya sangat membantu. Bayangkan jika seluruh kegiatan akademik masih


manual, pasti repot kan. Nah disini gunanya AIS dibuat dengan tujuan
salah satunya memudahkan pengguna dalam menyelesaikan tugas.”
(Q1.13.1 dalam Tabel 3.3).

Serupa dengan pendapat diatas, partisipan lainnya juga merasa sangat terbantu

dengan adanya sistem ini. Berikut pernyataannya:

141
“Dengan adanya AIS ini sangat membantu untuk proses pengambilan
Kartu Rencana Studi atau KRS, kita mau ambil mata kuliahnya apa terus
kita mau cari ruangan misalnya untuk proses pembelajaran juga itu
memudahkan dari AIS sendiri, terus juga kita bisa lihat mata kuliah apa
saja yang ditawarkan di semester genap atau ganjil berikutnya masih ada
atau tidak jikalau kita ada yang mengulang.” (Q1.5.1 dalam Tabel 3.3).

Sebesar enam orang partisipan merasa terbantu dengan adanya sistem ini.

Penemuan ini didukung oleh pernyataan dari partisipan, yaitu:

Pernyataan 1: “Tentu saja membantu, tetapi sementara sih memang


menggunakan sistem AIS itu bukan karena manfaatnya, tapi karena
memang sudah diputuskan untuk misalnya input nilai disitu, lebih banyak
karena itu.” (Q1.1.2 dalam Tabel 3.3).

Pernyataan 2: “Untuk saya membantu ya, dengan adanya sistem pekerjaan


kita lebih terbantu untuk pengecekan data dan rekon data, terkadang ada
kasus dimana pembayaran di Bank itu ada kendala dan kita pasti lihat ke
sistem AIS untuk mengkrosceknya kembali.” (Q1.8.4 dalam Tabel 3.3)

Sedangkan satu orang partisipan mengatakan bahwa sistem cukup membantu

dalam menyelesaikan tugas mereka. Berikut ini kutipan pernyataannya:

“Menurut saya, kalau untuk sebagai mahasiswa udah cukup membantu


dengan fitur-fitur yang cukup lengkap. Karena selama ini saya
menggunakan AIS hanya sebagai keperluan sih, bukan kebutuhan.”
(Q1.6.3 dalam Tabel 3.3).

142
Dalam Gambar 4.16 dibawah, merupakan data hasil olahan yang telah

disajikan dalam bentuk persentase.

Gambar 4.16 Diagram Lingkaran Peranan Sistem

Dapat diketahui bahwa lebih dari setengah partisipan, sebanyak 65%

merasa sangat terbantu dengan adanya sistem, hal tersebut selaras dengan tujuan

diterapkannya AIS yaitu untuk memenuhi kebutuhan serta memudahkan segala

bentuk kegiatan akademik. Ini juga sesuai dengan misi dari PUSTIPANDA selaku

pembuat dan pengembang sistem yaitu, meningkatkan performa sistem informasi

perguruan tinggi yang innovative, creative, high availability, high reliability,

secure, fast, informed, documented, dan integrated.

4.6.2 Status Kepuasan Pengguna Sistem

Seperti yang kita tahu, bahwa kepuasan pengguna dipengaruhi oleh harapan atau

ekspektasi dari pengguna sistem itu sendiri. Seperti halnya pandangan Jiménez-

Zarco et al. (2015) yang mengatakan bahwa kepuasan pengguna didefinisikan

sebagai seberapa jauh sistem memenuhi atau melampaui harapan pengguna. Dari
143
hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar partisipan menyatakan diri

mereka merasa cukup puas saat menggunakan sistem, yaitu sebanyak tujuh orang

partisipan. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan pada saat

diwawancarai oleh peneliti yaitu:

“Sejauh ini sudah cukup puas.” (X1.1.3 dalam Tabel 3.4).

Tidak hanya itu, beliau juga memberikan pendapat lain yang berupa

masukan/saran yaitu:

“Adanya sosialisasi penggunaan AIS dan didorong secara bertahap agar


dosen dapat memanfaatkan menu-menu AIS lebih optimal karena sayang
jika sudah ada tetapi tidak digunakan, tetapi ya harus didukung mengenai
ketersediaan sistem tadi jadi jangan sampai ketika sistem dipakai secara
bersamaan akan terjadi gangguan yang mengakibatkan pengguna juga
jadi malas menggunakannya.” (X1.1.6 dalam Tabel 3.4).

Bahkan terdapat partisipan merasa sangat puas saat menggunakan sistem. Berikut

ini pernyataannya:

“Sangat puas, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan tapi tanpa


AIS sudah cukup mampu membantu pekerjaan pengguna khususnya dalam
hal kegiatan belajar-mengajar, pembayaran, dan sebagainya.” (X1.12.1
dalam Tabel 3.4).

144
Dalam Gambar 4.17 dibawah, merupakan data hasil olahan mengenai

status kepuasan pengguna sistem yang telah disajikan dalam bentuk persentase.

Maka dapat diketahui bahwa sebanyak 42% partisipan merasa cukup puas

menggunakan sistem informasi akademik, 26% partisipan merasa puas, 10%

partisipan merasa kurang puas, dan hanya 11% partisipan yang merasa sangat

puas serta terdapat 11% partisipan memberikan saran terkait AIS kedepannya.

Gambar 4.17 Diagram Lingkaran Status Kepuasan Pengguna Sistem

Suzanto dan Sidharta (2015) mengatakan bahwa kepuasan pengguna akhir

sistem informasi adalah sebagai evaluasi afektif keseluruhan pengguna akhir

mengenai pengalamannya terkait dengan sistem informasi. Selaras dengan itu,

Arshad et al. (2015) memiliki pendapat bahwa kepuasan pengguna juga

didefinisikan sebagai penilaian yang sangat pribadi yang sangat dipengaruhi oleh

harapan individu. Berkaca dari definisi tersebut, peneliti berasumsi bahwa cukup

tingginya tingkat harapan pengguna terhadap sistem yang ada mungkin


145
disebabkan oleh adanya kesenjangan antara harapan pengguna dengan kenyataan.

Walaupun banyak pengguna yang merasa terbantu dengan adanya sistem, tetapi

banyak juga pengguna yang masih merasa kurang puas dalam menggunakan

sistem tersebut.

4.7 Ringkasan

Secara garis besar, pelaksanaan penelitian terkait kepuasan pengguna Sistem

Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan persepsi

mahasiswa, dosen, dan pegawai yang dalam penelitian ini diwakili oleh Staf

Akademik Pusat, Staf Keuangan Pusat, dan Staf PUSTIPANDA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diindikasikan sudah cukup baik. Interpretasi hasilnya juga

dilakukan dengan mempertimbangkan batasan aspek teoritis berdasarkan

dukungan dari sejumlah teori sebelumnya dan aspek praktis terkait kondisi riil

pelaksanaan proyek di lapangan. Sehingga berdasarkan batasan-batasan

pelaksanaan penelitian yang telah dijelaskan, sejumlah saran dapat digaris bawahi

bagi pelaksanaan penelitian selanjutnya.

146
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Pendahuluan

Bagian ini memaparkan dua poin utama sebagai penutup dari pelaksanaan

kegiatan penelitian yang telah dilakukan peneliti. Kesimpulan merefleksikan hasil

akhir penelitian yang secara tidak langsung merujuk pada pemecahan masalah,

tujuan, dan sasaran penelitian dan secara langsung terkait temuan penelitian yang

menjawab pertanyaan dan tema penelitian. Sedangkan saran, secara langsung

terkait dengan temuan penelitian merujuk pada temuan dan batasan penelitian

untuk tindak lanjut penelitian selanjutnya.

5.2 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang dilakukan, berikut adalah kesimpulan

dari penelitian ini:

1) Berdasarkan tema penelitian kepuasan pengguna yang diajukan

peneliti, dapat diketahui bahwa sebesar 58% partisipan (seperti yang

ditunjukkan oleh Gambar 4.15) menyatakan berpengaruh terhadap

hubungan kepuasan pengguna akhir terhadap sistem informasi

akademik yang dapat dilihat dari jawaban kecenderungan partisipan

terhadap tema. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pengguna adalah sebagai berikut:

147
a. Tema 1, hubungan Content (CN) terhadap Accuracy (AC)

berpengaruh. Hasil wawancara menunjukkan 6 dari 9 orang

partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat

menyatakan berpengaruh.

b. Tema 2, hubungan Accuracy (AC) terhadap End-User

Satisfaction (EUS) berpengaruh. Hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan menyatakan

berpengaruh.

c. Tema 3, hubungan Content (CN) terhadap Format (FR)

berpengaruh. Hasil wawancara menunjukkan 8 dari 9 orang

partisipan dan 4 dari 4 peserta FGD sependapat menyatakan

berpengaruh.

d. Tema 4, hubungan Format (FR) terhadap End-User

Satisfaction (EUS) sangat berpengaruh. Hasil wawancara

menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan menyatakan sangat

berpengaruh.

e. Tema 5, hubungan Content (CN) terhadap End-User

Satisfaction (EUS) berpengaruh. Hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang

peserta FGD sependapat menyatakan berpengaruh.

f. Tema 6, hubungan Content (CN) terhadap Ease of Use (EU)

berpengaruh. Hasil wawancara menunjukkan 8 dari 9 orang

148
partisipan dan 4 dari 4 orang peserta FGD sependapat

menyatakan berpengaruh.

g. Tema 7, hubungan Ease of Use (EU) terhadap End-User

Satisfaction (EUS) sangat berpengaruh. Hasil wawancara

menunjukkan 5 dari 9 orang partisipan menyatakan sangat

berpengaruh.

h. Tema 8, hubungan Content (CN) terhadap Timelines (TL)

berpengaruh. Hasil wawancara menunjukkan 5 dari 9 orang

partisipan dan 4 dari 4 peserta FGD sependapat menyatakan

berpengaruh.

i. Tema 9, hubungan Timelines (TL) terhadap End-User

Satisfaction (EUS) sangat berpengaruh. Hasil wawancara

menunjukkan 6 dari 9 orang partisipan dan 3 dari 4 orang

peserta FGD sependapat menyatakan sangat berpengaruh.

j. Tema 10, hubungan Content (CN) terhadap Security (SC)

berpengaruh. Hasil wawancara menunjukkan 6 dari 9 orang

partisipan dan 3 dari 4 orang peserta FGD sependapat

menyatakan berpengaruh.

k. Tema 11, hubungan Security (SC) terhadap End-User

Satisfaction (EUS) sangat berpengaruh. Hasil wawancara

menunjukkan, 6 dari 9 orang partisipan menyatakan sangat

berpengaruh.

149
2) Dari hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti dapat diketahui

bahwa sebanyak 65% partisipan (seperti yang ditunjukkan oleh

Gambar 4.16) merasa sangat terbantu dengan adanya sistem dalam

menyelesaikan tugas/pekerjaan mereka. Selain itu, sekitar 79%

partisipan merasa puas menggunakan sistem informasi akademik,

diantaranya 42% partisipan merasa cukup puas, 26% partisipan

merasa puas, dan 11% partisipan yang merasa sangat puas serta

terdapat 11% partisipan memberikan saran terkait sistem. Sehingga

dapat disimpulkan keberadaan sistem sudah sangat membantu

tugas/pekerjaan dari partisipan dan tingkat kepuasan pengguna

sistem saat ini berada pada tingkat yang cukup baik.

Berdasarkan hasil temuan itu juga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

telah memberikan kontribusi/manfaat, berupa:

1) Secara teori, penelitian ini telah melengkapi hasil penelitian

sebelumnya yang berupa kuantitatif dengan pengujian secara

kualitatif khususnya untuk menggali data-data yang mungkin belum

dipaparkan oleh penelitian kuantitatif. Penelitian ini dapat menjadi

alternatif bagi peneliti selanjutnya atau pihak lainnya dalam

memahami kepuasan pengguna sistem.

2) Secara metodologi, penelitian ini mendorong pemanfaatan metode

kualitatif dalam penyusunan skripsi di Program Studi Sistem

Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih didominasi

150
oleh penelitian kuantitatif dan kualitatif, khususnya terkait

pengembangan sistem.

3) Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi pihak-pihak terkait di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam rencana pengembangan sistem informasi akademik

mendatang khususnya bagi pihak PUSTIPANDA.

Di sisi lain, penelitian ini masih memiliki keterbatasan yang

mengakibatkan hasil pada penelitian ini kurang optimal. Berikut keterbatasan

penelitian ini:

1) Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini

menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan

focus group discussion. Keterbatasan pada penelitian ini meliputi

subjektivitas yang ada pada peneliti. Penelitian ini sangat tergantung

kepada interpretasi peneliti tentang makna yang tersirat dalam

wawancara dan focus group discussion sehingga kecenderungan

untuk bias masih tetap ada. Untuk mengurangi bias maka dilakukan

proses uji credibility (keabsahan internal) dengan melakukan

triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber dilakukan

dengan cara cross check data dengan fakta dari narasumber yang

berbeda dan dari hasil penelitian lainnya. Sedangkan triangulasi

metode dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode

151
dalam pengumpulan data, yaitu metode wawancara, focus group

discussion, observasi, dan dokumentasi.

2) Partisipan yang peneliti libatkan dalam penelitian ini dipilih

menggunakan teknik purposive sampling. Penggunaan teknik

sampling ini menyebabkan penelitian tidak dapat men-generalisasi

hasil penelitian dikarenakan jumlah sampel yang ada belum

mewakili kelompok pengguna sistem lainnya. Dimana dari sebelas

partisipan tidak ada satu perwakilan pun dari pihak top level

management di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini

dikarenakan peneliti menggunakan teknik purposive sampling.

Sebagaimana maksud yang disampaikan oleh Sugiyono (2014),

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Serta menurut Kajornboon (2005),

apabila narasumber tidak mudah ditemui dan marah, maka

wawancara dapat dibatalkan atau ditunda. Berdasarkan dua hal

tersebut, peneliti mempertimbangkan kemudahan akses untuk dapat

melakukan wawancara terhadap salah satu orang dari jajaran top

level management UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3) Alat yang peneliti gunakan sebagai media pengolah data hanya MS.

Word 2013 dan MS. Excel 2013, karena pertimbangan biaya. Seperti

halnya pendapat Bree dan Gallagher (2016) data yang melibatkan

sejumlah besar data tekstual seperti wawancara dan focus group

perlu dianalisis. Pendekatan yang digunakan untuk analisis itu bisa

152
dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office suite, karena

sesuai dan hemat biaya. Untuk penelitian sejenis selanjutnya

sebaiknya menggunakan software pengolah data kualitatif seperti

Nvivo, AtlasTI, Deedoos, dan lain-lain. Melalui software tersebut

peneliti dapat mengolah data lebih cepat dan lebih mudah.

5.3 Saran

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan saran untuk penelitian selanjutnya

berdasarkan batasan-batasan yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai teknik

dan alat pengumpulan data, teknik sampling, metode pendekatan penelitian,

teknik dan alat analisis data yang peneliti gunakan, serta pemahaman dan

pengetahuan peneliti, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil penelitian, meskipun secara umum pengguna

sudah merasa puas menggunakan sistem informasi akademik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, di beberapa aspek masih diperlukan

pengembangan yaitu:

b. Konten sistem informasi akademik yang di update secara

berkala. Hal ini agar pengguna dapat mencari informasi yang

dibutuhkan.

c. Eksplorasi format atau tampilan sistem agar lebih responsif

terutama di tampilan mobile.

153
d. Pihak PUSTIPANDA berkoordinasi dengan pihak-pihak

terkait guna menangani masalah infrastruktur yang sering

terjadi pada sistem informasi akademik.

e. Pihak organisasi kampus melakukan kebijakan dengan

melakukan sosialisasi maupun pelatihan terkait sistem

informasi akademik agar penggunaan sistem lebih maksimal.

2) Pada penelitian selanjutnya (khususnya yang tertarik pada kajian

sejenis) agar dapat mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

a. Penambahan jumlah narasumber sehingga memperoleh variasi

jawaban yang lebih lengkap.

b. Lebih mengeksplorasi faktor-faktor lain yang belum ada di

dalam model, khususnya mengenai model kepuasan pengguna

sistem.

5.4 Ringkasan

Bab ini memaparkan masing-masing dua poin yang saling berkaitan antara

kesimpulan dan saran penelitian. Harapannya, semoga para stakeholder sistem

yang menjadi obyek dalam penelitian ini dan para peneliti selanjutnya

mendapatkan bahan masukan secara praktis dan teoritis terkait evaluasi kepuasan

pengguna untuk penelitian dimasa depan.

154
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. (2014). A concise introduction to mixed methods research. US:

Sage Publications.

Departemen Pendidikan Nasional. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi

ke-5. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Flick, U. (2014). An Introduction To Qualitative Research. US: Sage Publications.

Hall, J. A. (2007). Sistem Informasi Akuntansi Edisi Ketiga Terjemahan Amir

Abadi Yusuf. Jakarta: Salemba Empat.

ISO (2008). ISO 27799:2008 about Health Informatics – Information Security

Management in Health using ISO/IEC 27002.Geneva : ISO.

Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Kamberelis, G., & Dimitriadis, G. (2013). Focus Groups. Routledge.

Kellogg, W. K. (2004). Logic Model Development Guide. Michigan: WK

Kellogg Foundation

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi Ketiga

Belas. Terjemahan Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis:

A method sourcebook. US: Sage Publications.

Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

155
Newcomer, K. E., Hatry, H. P., & Wholey, J. S. (2015). Handbook of practical

program evaluation. New Jersey: John Wiley & Sons.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan

Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Salam, S., & Aripin, J. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: UIN Jakarta

Press.

Saldaña, J. (2015). The coding manual for qualitative researchers. US: Sage

Pubications.

Sarwono, J. (2011). Mixed Methods: Cara Menggabung Riset Kuantitatif dan

Riset Kualitatif secara Benar. Jakarta, Elex Media Komputino.

Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Semiawan, C. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Setyosari, H. P. (2016). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:

Prenada Media.

Stewart, D. W., & Shamdasani, P. N. (2014). Focus groups: Theory and practice.

20. Sage Publications.

Strauss, A., & Corbin, J. M. (1997). Grounded theory in practice. US: Sage

Pubications.

Speziale, H. S., Streubert, H. J., & Carpenter, D. R. (2011). Qualitative research

in nursing: Advancing the humanistic imperative. US: Lippincott Williams

& Wilkins.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

156
Sugiyono. (2013). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Wulan, E. R., & Rusdiana, A. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka

Setia.

----------------------------------SKRIPSI DAN JURNAL---------------------------------

Aditiawarman, U., Hakiem, N., Maarif, H. A. Q., & Huda, M. Q. (2014). Voter

Information Management System (Sipendalih) Effectiveness For 2014

Indonesian General Election: Case Of Indonesian Voters In Malaysia. In

Cyber and IT Service Management (CITSM), 2014 International

Conference on, 5-8.

Adityawarman, A. (2012). Pengukuran Tingkat Kematangan Penyelarasan

Strategi Teknologi Informasi Terhadap Strategi Bisnis Analisis

Menggunakan Framework Cobit 4.1 (Studi Kasus PT. BRI, Tbk). Jurnal

Akuntansi dan Auditing, 8(2), 166-177.

Aini, A. N. (2016). Mengukur Kepuasan Pemirsa TV9 Surabaya: Studi Survei

Kepuasan Pemirsa TV9 Di Kota Surabaya. Tesis. Fakultas Komunikasi

dan Penyiaran Islam UIN Sunan Ampel. Surabaya.

157
Arshad, Y., Azrin, M., & Afiqah, S. N. (2015). The Influence Of Information

System Success Factors Towards User Satisfaction In Universiti Teknikal

Malaysia Melaka. ARPN J. Eng. Appl. Sci., 10(23), 18155-18164.

Arthur, A., Andry, E., & Abdurachman, E. (2008). Analisis Tingkat Kepuasan

Pengguna Sistem Informasi Underwriting Pada PT. Tugu Pratama

Indonesia. Jurnal Piranti Warta, 11(01), 28-44.

Assa, F. P., Rompas, S., & Dengo, S. (2015). Efektifitas Pelayanan Mahasiswa

Pada Bagian Akademik Kantor Pusat Unsrat. Jurnal Administrasi Publik,

2(30). 1-8.

Avery, L. A., & Meyer, D. Z. (2007). Organizing and Analyzing Qualitaive Data.

In Teachers Taking Action: A Comprehensive Guide To Teacher Research,

ed. C. A. Lassonde and S. E. Israel, 73-88.

Belout, A., & Gauvreau, C. (2004). Factors Influencing Project Success: The

Impact Of Human Resource Management. International Journal of

Project Management, 22(1), 1-11.

Bree, R.T., Dunne, K., Brereton, B., Gallagher, G. & Dallat, J. (2014). Engaging

Learning and Addressing Over-Assessment in the Science Laboratory:

Solving a Pervasive Problem. The All Ireland Journal of Teaching and

Learning in Higher Education (AISHE-J), 6(3), 2061-20636.

Bree, R. T., & Gallagher, G. (2016). Using Microsoft Excel To Code and

Thematically Analyse Qualitative Data: A Simple, Cost-Effective

Approach. AISHE-J: The All Ireland Journal of Teaching and Learning in

Higher Education, 8(2), 2811-28114.

158
Chariri, A. (2009). Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Skripsi.

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Chin, W. W., & Lee, M. K. (2000). A proposed model and measurement

instrument for the formation of IS satisfaction: the case of end-user

computing satisfaction. In Proceedings of the twenty first international

conference on Information systems, 553-563.

Chin, W., & Vaezi, R. (2015). Measuring User Satisfaction with IS Security.

Tesis. University of Houston

Dahliana, L., Zulhendra, & Hadi, A. (2014). Kontribusi End-User Computing

Satisfaction Terhadap Kepuasan Pengguna Website Portal Akademik Pada

Sistem Smart Campus Universitas Negeri Padang. Jurnal Vokasional

Teknik Elektronika & Informatika, 2(2), 70-74.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user

acceptance of information technology. MIS quarterly, 319-340.

Davis, W. S. (1998). HIPO Hierarchy Plus Input-Process-Output. The Information

System Consultant’s Handbook: Systems Analysis and Design. CRC,

Florida, 503-510.

DeFelice, D., & Janesick, V. J. (2015). Understanding the marriage of technology

and phenomenological research: From design to analysis. The qualitative

report, 20(10), 1576-1593.

Doody, O., Slevin, E., & Taggart, L. (2013). Focus Group Interviews In Nursing

Research: Part 1. British Journal of Nursing, 22(1), 16-19.

159
Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1991). The Measurement of End-User Computing

Satisfaction: Theoretical and Methodological Issues. MIS quarterly, 5-10.

Doll, W. J., Xia, W., & Torkzadeh, G. (1994). A Confirmatory Factor Analysis of

The End-User Computing Satisfaction Instrument. MIS quarterly, 453-

461.

Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1988). The Measurement Of End-User Computing

Satisfaction. MIS Quarterly, 259-274.

Dransfield, E., Morrot, G., Martin, J. F., & Ngapo, T. M. (2004). The application

of a text clustering statistical analysis to aid the interpretation of focus

group interviews. Food Quality and Preference, 15(5), 477-488.

Ferri, M., Zygun, D. A., Harrison, A., & Stelfox, H. T. (2015). Evidence-based

design in an intensive care unit: End-user perceptions. BMC

anesthesiology, 15(1), 1-9.

Fitriyani, A., Sfenrianto, S., Wang, G., & Susanto, A. (2016). Examining the

Security Issues of Automated Teller Machine Based on Revised

Technology Acceptance Model. TELKOMNIKA (Telecommunication

Computing Electronics and Control), 14(4), 1521-1526.

Guimaraes, T., Staples, D. S., & Mckeen, J. D. (2003). Empirically Testing Some

Main User-Related Factors For Systems Development Quality. The

Quality Management Journal, 10(4), 39.

Huda, M. Q., Hidayah, N. A., & Putra, S. J. (2016). A study of social technology

use in State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

In Cyber and IT Service Management, International Conference on, 1-6.

160
Huda, M. Q., & Hussin, H. (2016). Evaluation model of Information Technology

innovation effectiveness case of higher education institutions in Indonesia.

In Informatics and Computing (ICIC), International Conference on, 221-

226

Huda, M. Q., & Hussin, H. (2009). IT Implementation in Higher Education: A

Synthesis of Past Research on Barriers and Theoretical Perspectives.

In Cyber and IT Service Management, International Conference on, 1-6.

Hyde, K. M., & Maier, H. R. (2006). Distance-based and stochastic uncertainty

analysis for multi-criteria decision analysis in Excel using Visual Basic for

Applications. Environmental Modelling & Software, 21(12), 1695-1710.

Islam, A. N. (2014). Sources of satisfaction and dissatisfaction with a learning

management system in post-adoption stage: A critical incident technique

approach. Computers in Human Behavior, 30, 249-261.

Islamy, M. R. (2016). Dialektika Relasional Guru Dan Siswa Tunagrahita (Studi

Kasus Di Sekolah Khusus Yayasan Karya Dharma Wanita 01

Tangerang). Skripsi. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom

Bandung.

Itmamudin, I. (2016). Analisis Kepuasan Pengguna Opac dan Dampaknya

Terhadap Loyalitas Di Perpustakaan Stain Salatiga. LIBRARIA: Jurnal

Perpustakaan, 2(2), 1-19.

Jaya, M. K., Mulyadi, D., & Sulaeman, E. (2012). Pengaruh Kecerdasan

Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Kerawang. Jurnal Manajemen, 10(1), 1038-1046.

161
Jiménez-Zarco, A. I., González-González, I., Saigí-Rubió, F., & Torrent-Sellens,

J. (2015). The co-learning process in healthcare professionals: Assessing

user satisfaction in virtual communities of practice. Computers in human

behavior, 51, 1303-1313.

Kajornboon, A. B. (2005). Using Interviews As Research Instruments. E-journal

for Research Teachers, 2(1), 1-9.

Kristiawan, D. (2016). Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik

(SIAKAD Online) di FKIP UNS dan Pengaruhnya Terhadap Manfaat

Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Lemmer, B., Grellier, R., & Steven, J. (1999). Systematic review of nonrandom

and qualitative research literature: Exploring and uncovering an evidence

base for health visiting and decision making. Qualitative Health

Research, 9(3), 315-328.

Marakarkandy, B., & Yajnik, N. (2013). Re-Examining and Empirically

Validating The End User Computing Satisfaction Models For Satisfaction

Measurement In The Internet Banking Context. International Journal of

Bank Marketing, 31(6), 440-455.

McLeod, L., & MacDonell, S. G. (2011). Factors That Affect Software Systems

Development Project Outcomes: A Survey of Research. ACM Computing

Surveys (CSUR), 43(4), 24.

Meyer, D. Z., & Avery, L. M. (2009). Excel as a qualitative data analysis

tool. Field methods, 21(1), 91-112.

162
Montesdioca, G.P.Z., and Maçada, A.C.G. (2015). Measuring User Satisfaction

with Information Security Practices. Computers & Security, 267-280.

Mulyawan, A., & Sidharta, I. (2013). Analisis Deskriptif Pemasaran Jasa Di

STMIK Mardira Indonesia Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, 7(1),

42-55.

Mulyawan, A., & Sidharta, I. (2014). Determinan Kualitas Layanan Akademik Di

STMIK Mardira Indonesia Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, 8(1),

13-24.

Mutia, Intan. (2014). Perancangan Sistem Informasi Akademik Dengan Teknologi

Short Message Service (SMS) Pada XYZ. Faktor Exacta, 7(3), 211-223.

Ose, S. O. (2016). Using Excel and Word to structure qualitative data. Journal of

Applied Social Science, 10(2), 147-162.

Panday, R., & Purba, J. T. (2015). Lecturers And Students Technology Readiness

In Implementing Services Delivery Of Academic Information System In

Higher Education Institution: A Case Study. In International Conference

on Soft Computing, Intelligence Systems, and Information Technology,

539-550.

Parasayu, A., & Rohman, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kualitas Hasil Audit Internal (Studi Persepsi Aparat Intern Pemerintah

Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali). Diponegoro Journal of

Accounting, 3(2), 165-174.

Paryati. (2008). Keamanan Sistem Informasi. In Seminar Nasional Informatika

(SEMNASIF), 1(4), 379-386.

163
Pavlou, P. A., & Chellappa, R. K. (2001). The role of perceived privacy and

perceived security in the development of trust in electronic commerce

transactions. Information System Research, 11, 18-36.

Pratama, J. G., Afriyudi., & Yadi, I. Z. (2012). Analisa Sistem Informasi Entri

KRS Online Pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode

End-User Computing (EUC) Satisfaction. Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Bina Darma. Palembang.

Prayitno, D., Hanifah, R., & Rahayu, P. (2013). Analisis Pengaruh Infrastruktur

TI Terhadap Kepuasan Pelayanan Administrasi Akademik Pada ABFI

Perbanas (Studi Empiris pada Mahasiswa IKPIA Perbanas). International

Conference for Emerging Markets (ICEM), 1-5.

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian kualitatif. Equilibrium, 5(9), 1-8.

Renner, M., & Taylor-Powell, E. (2003). Analyzing qualitative data. Programme

Development & Evaluation, University of Wisconsin-Extension

Cooperative Extension. Program Development and Evaluation, 1-12.

Rosalina. (2017). Pengujian Kepuasan Sistem Informasi Menggunakan End-User

Computing Satisfaction Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebayang, F., & Tarigan, Z. J. H. (2009). Ketersediaan Sistem Informasi

Terintegrasi terhadap Kepuasan Pengguna. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, 13(2), 325-336.

164
Smith, J., & Firth, J. (2011). Qualitative data analysis: the framework

approach. Nurse researcher, 18(2), 52-62.

Somers, T. M., Nelson, K., & Karimi, J. (2003). Confirmatory Factor Analysis of

the End-User Computing Satisfaction Instrument: Replication within an

ERP Domain. Decision Sciences, 34(3). 595-621.

Subiyakto, A., & Ahlan, A. R. (2014). Implementation of Input-Process-Output

Model for Measuring Information System Project Success. Telkomnika

Indonesian Journal Of Electrical Engineering, 12(7), 5603-5612.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., dkk (2015). Influences of the Input Factors Towards

Success of An Information System Project. Telkomnika

(Telecommunication Computing Electronics and Control), 13(2), 686-693.

Subiyakto, A. A., Ahlan, A. R., Putra, S. J., & Kartiwi, M. (2015). Validation of

Information System Project Success Model: A Focus Group Study. Sage

Open, 5(2), 1-14.

Subiyakto A, Ahlan AR, Kartiwi M, Putra SJ. (2016). Measurement of the

Information System Project Success of the Higher Education Institutions

in Indonesia: a pilot study. International Journal of Business Information

System,. 23(2), 229-247.

Subiyakto, A., Ahlan A. R., dkk (2016). The User Satisfaction Perspective of The

Information System Projects. Indonesian Journal of Electrical

Engineering and Computer Science, 4(1), 215-223.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Putra, S. J. (2017). Model

Keberhasilan Proyek Sistem Informasi: Penjelasan Ringkas Pencatatan

165
Hak Cipta No. 01835, In Cyber and IT Service Management (CITSM),

2017 5th International Conference on, 1-12.

Subiyakto, A., Rosalina, R., Utami, M. C., Kumaladewi, N., & Putra, S. J. (2017,

August). The psychometric and interpretative analyses for assessing the

end-user computing satisfaction questionnaire. In Cyber and IT Service

Management (CITSM), 2017 5th International Conference on, 1-6.

Subiyakto, A., Septiandani, D., Nurmiati, E., Durachman, Y., Kartiwi, M., &

Ahlan, A. R. (2017). Managers Perceptions towards the Success of E-

performance Reporting System. Telekomnika (Telecommunication

Computing Electronics and Control), 15(3), 1389-1396.

Sugianto, L. F., & Tojib, D. R. (2015). Modelling User Satisfaction With an

Employee Portal. International Journal of Business and Information, 1(2),

1-27.

Susanto, A., Lee, H., Zo, H., & Ciganek, A. P. (2013). User acceptance of Internet

banking in Indonesia: initial trust formation. Information

Development, 29(4), 309-322.

Suzanto, B., & Sidharta, I. (2015). Pengukuran End-User Computing Satisfaction

Atas Penggunaan Sistem Informasi Akademik. Jurnal Ekonomi, Bisnis &

Entrepreneurship, 9(1), 16-28.

Swallow, V., Newton, J., & Van Lottum, C. (2003). How to manage and display

qualitative data using ‘Framework’ and Microsoft Excel. Journal of

clinical nursing, 12(4), 610-612.

166
Ultes, S., Budzianowski, P., Casanueva, I., Mrkšic, N., Rojas-Barahona, L., Su, P.

H., & Young, S. (2017). Domain-Independent User Satisfaction Reward

Estimation For Dialogue Policy Learning. In Proc. Interspeech, 1721-

1725.

Yunita, Irma. (2017). Pengukuran Kepuasan Pengguna terhadap TULIS

(Technology UIN Library Information System) pada Pusat Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

167
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

INSTRUMENT PENELITIAN

xx
xxi
xxii
Tanggal : ____________________

Nama Narasumber :
Jabatan :
Prodi/Fakultas :

1. Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Anda?


2. Apakah Anda merasa puas saat menggunakan AIS?
3. Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keakuratan data
yang dihasilkan?
4. Apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
pengguna?
5. Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap format sistem ?
6. Apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna?
7. Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna?
8. Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kemudahan
pengguna dalam mengoperasikan sistem?
9. Apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pengguna?
10. Apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
pengguna?
11. Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?
12. Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keamanan sistem?
13. Apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
pengguna?

xxiii
LAMPIRAN 2

TRANSKRIP WAWANCARA DAN FOCUS

GROUP DISCUSSION

xxiv
1. TRANSKRIP WAWANCARA

Tanggal : Rabu, 26 Juli 2017

Nama Narasumber : Bpk. Eri Rustamaji, MBA


Jabatan : Dosen
Prodi/Fakultas : Sistem Informasi / Fakultas Sains dan Teknologi

T : Menurut Bapak, apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan

pekerjaan Bapak sebagai dosen?

J : Tentu saja membantu, tetapi sementara sih memang menggunakan sistem

AIS itu bukan karena manfaatnya, tapi karena memang sudah diputuskan

untuk misalnya input nilai disitu, lebih banyak karena itu. Kalau

manfaatnya misalnya seperti mencari ruangan, saya sudah bisa mulai

mencari dari situ (AIS) ruangan kosong dimana nah itu ada disitu

manfaatnya tetapi yang lain relatif belum digunakan yang seharusnya

misalnya disitu kita juga bisa meng-upload bahan buku referensi sehingga

kalau saya butuh saya coba cari ada yang punya atau tidak, itu pernah saya

lakukan tetapi karena belum banyak yang meng-input akhirnya manfaat itu

belum banyak saya rasakan kecuali ruangan itu karena ruangan itu diisi

oleh admin dan itu bisa untuk mencari ruang kosong.

T : Apakah Bapak sudah merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Sejauh ini sih cukup puas.

xxv
T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keakuratan data yang dihasilkan?

J : Konten dalam arti sudah disiapkan sudah bagus sebetulnya, jadi

memungkinkan kita kalau dari sisi administrasi itu penilaian sudah bisa

memasukkan nilai dengan mudah dari sisi bagaimana kita bisa meng-

upload bahan kita dan bisa dikases oleh mahasiswa itu sudah disediakan

hanya tinggal bagaimana mengeksekusinya saja yang belum banyak

dilakukan, juga soal bahan-bahan tadi materi-materi apa yang mungkin

kalau kita tampilkan disana pada saat kita mengajar akses saja nanti di AIS

ada bahannya ini itu jadi lebih mudah tanpa harus melalui WA atau email.

Dari sisi keakuratnya masih bisa dianggap cukup akurat ya semua

informasi yang kita masukkan itu bisa menjadi pegangan untuk yang lain

dan sudah menampilkan output yang sesuai. Jadi menurut saya

hubungannya sangat berpengaruh. Kembali tadi kalau memang itu semua

melakukannya dengan benar maka akan sangat membantu, bukan hanya

bagi orang yang meng-input data dan untuk bisa mengambil lagi data

misalnya mereferensi “oh waktu semester genap tahun 2000 sekian saya

ingin mengecek mahasiswa saya siapa saja dengan nilai berapa saja nah itu

bisa saja dilakukan seperti itu nah tapi kalau memang terkait dengan pihak

lain artinya bukan dosen yang bersangkutan saat kita meng-upload materi

atau apa itu sangat membantu yang lain kalau memang membutuhkan

materi tersebut untuk mata kuliah yang berbeda ataupun mata kuliah yang

sama ketika semester itu diampu oleh yang lain itu bisa seperti itu. Nah itu

xxvi
juga ada yang mengaitkannya dengan e-learning, jadi dengan cara seperti

itu kita bisa meng-upload materi oke nanti buka materi ini apa nanti pas

masuk kita diskusikan misalnya atau dipresentasikan bisa saja seperti itu.

T : Apakah Bapak sudah menggunakan fasilitas share tugas di AIS? Kalau

belum apakah ada hambatan?

J : Saya jujur belum, kalau saya pribadi sih lebih karena beberapa kejadian itu

kita baru tahu bahwa semester ini mengampu yang mana itu relatif pendek

waktunya jadi tidak punya kesempatan untuk mengatur strategi

pembelajarannya seperti apa materi yang harus disiapkan apa itu yang

paling banyak kejadian. Tapi kalau belakangan ketika saya mulai tahu “oh

satu bulan kemudian saya harus mengajar ini terus terang saya lupa bahwa

ada itu sampai ini diingatkan oh iya ada itu bisa seperti itu hehe karena itu

memang tidak dibiasakan mungkin semester depan saya akan coba itu.

T : Dari segi keakuratan, menurut bapak apakah berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

J : Berpengaruh, karena sangat membantu untuk mengetahui informasi yang

akurat.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

format sistem?

J : Dari segi format ini relatif ya, di sisi saya memang lebih melihat fungsi ya.

Kalau dilihat dari bagaimana fungsi-fungsi ditampilkan itu menurut saya

cukup menarik dengan adanya tab yang muncul sehingga pada saat kita

ingin berpindah ke yang lain tinggal kita klik saja tabnya tidak repot-repot

xxvii
mencari klik yang mana juga memang didalam susunan keyway itu seperti

struktur folder jadi misalkan pilih dosen nanti saya mau ngapain ngasih

penilaian atau absen atau yang lain jadi kalau buat saya itu cukup menarik

melihat dari fungsinya. Jadi menurut saya berpengaruh signifikan. Karena

sistem ini menurut saya cukup to the point sehingga langsung dapat

ditemukan. Ada baiknya jika ada semacam panduan mengenai struktur

folder itu jadi di akun saya itu kan yang muncul ada dosen terus ada

dibawahnya itu semacam pesan atau apa gitu kan jadi ketika saya klik

dosen baru muncul yang lainnya nah setelah itu saya harus kemana

memang saya harus coba-coba karena kita belum tau dibawahnya itu apa,

sehingga pada saat pemakaian pertama kali sedikit bingung dan saya juga

belum pernah cek juga ya disitu ada menu help-nya atau tidak karena pada

saat pertama kali kita hanya dikumpulkan di auditorium dikasih tau ini jadi

kita sekali tau oh disitu nyarinya.

T : Menurut Bapak, apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Mungkin ada tambahan menu mengenai dokumen. Karena sering kejadian

misalnya dokumen ijazah atau yang lain misalnya kita sudah submit ketika

di minta tapi suatu saat akan diminta lagi dan diharuskan untuk submit lagi

dengan tenggang waktu yang cukup singkat. Sedangkan belum tentu kan

pada saat itu kita sedang ada di tempat dan sedang di depan laptop.

Mungkin akan lebih mudah jika di menu profil dosen ini dilengkapi

dengan menu attachment dokumen.

xxviii
T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Ada baiknya ada jadwal akademik yang ditampilkan setiap tahun ajaran

sehingga dosen maupun mahasiswa bisa melihat dan punya perencanaan

terutama pada waktu-waktu yang ternyata layanan ditutup misalnya atau

kelas tidak bisa digunakan sayangnya itu hanya ada di kalender UIN

padahal belum tentu kita disini ada kalender dan harus mencari-cari

terlebih dahulu.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kemudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem?

J : Cukup berpengaruh secara signifikan, karena ada hal yang menurut saya

agak aneh jadi misalnya pada saat saya mau memasukkan nilai itu default-

nya utuk tahun ajaran berikutnya jadi pasti kosong bawahnya jadi harus

saya pindahkan ke tahun ajaran sekarang dulu baru muncul matakuliah

yang saya ambil, menurut saya agak aneh kenapa ya saya tidak tahu

apakah ada faktor tertentu itu di-default seperti itu, tetapi akan lebih

mudah jika dibuat di semester yang bersangkutan sehingga otomatis dia

mengacu ke semester itu tanpa harus di ubah dahulu.

T : Menurut Bapak, apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna?

J : Tentu saja berpengaruh, karena jika pengguna merasa nyaman saat

menggunakan sistem akan berdampak terhadap kepuasan pengguna.

xxix
T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

J : Cukup berpengaruh, itu bukan masalah sistem sih lebih ke koneksi jadi

lama atau cepatnya loading tergantung dari kecepatan internet pengguna

dan masalah kapasitas AIS yang dapat menampung jumlah yang login

secara bersamaan, krusialnya memang pada saat pengisian nilai dan krs

sangat crowded jadi perlu bandwith yg besar untuk menampung jumlah

user yang masuk secara bersamaan.

T : Menurut Bapak, apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

J : Sangat berpengaruh, akan lebih baik jika pihak pengelola AIS menambah

bandwith sistemnya.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keamanan sistem?

J : Kalau aman sih alhamdulillah belum pernah kejadian apa-apa, tapi yang

saya aneh dulu tidak pernah ada pertanyaan mau ubah password atau tidak,

tapi baru sekitar dua atau tiga semester belakangan selalu muncul yang

aneh adalah pada saat ada pilihan mau ganti sekarang dan saya pilih ya

saya tidak bisa mengubah passwordnya dan selalu gagal sehingga akhirnya

saya pake password yang lama terus. Kalau untuk hubungan, menurut saya

cukup berpengaruh, tetapi ya itu masih ada beberapa menu belum

digunakan secara maksimal karena ada beberapa fungsi yang belum

xxx
berjalan dengan baik. Saya juga belum tahu apakah jika saya ubah

password di AIS akan berpengaruh di akun E-LKP atau tidak.

T : Menurut Bapak, apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Ya, sangat berpengaruh apalagi di dalam akun pribadi AIS tadi terdapat

data-data yang sifatnya sangat sensitif yang sangat bahaya juga kalau

sampai diketahui orang lain.

T : Apakah harapan Bapak untuk AIS kedepannya?

J : Adanya sosialisasi penggunaan AIS dan didorong secara bertahap agar dosen

dapat memanfaatkan menu-menu AIS lebih optimal karena sayang jika sudah ada

tetapi tidak digunakan, tetapi ya harus didukung mengenai ketersediaan sistem

tadi jadi jangan sampai ketika sistem dipakai secara bersamaan akan terjadi

gangguan yang mengakibatkan pengguna juga jadi malas menggunakannya.

xxxi
Tanggal : Rabu, 9 Agustus 2017

Nama Narasumber : Edo Abdullah Faqih


Jabatan : Dosen
Prodi/Fakultas : Matematika / Fakultas Sains dan Teknologi

T : Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Bapak

sebagai dosen?

J : Secara umum AIS memang beguna, bermanfaat bagi pengajar karena

sistem membantu dalam urusan akademik, dari segi nilai atau pun

penjadwalan, ruangan, dan lainnya. Kalau dari segi KBM seperti itu, tapi

kalau untuk dosen sendiri sedianya data-data juga bisa di simpan disitu,

misalnya detail keterangan dosen atau data pribadi. Ada beberapa fitur

yang memang sebenarnya sudah ditanamkan tetapi belum difungsikan

maksimal dari segi usernya (dosen). Sebenarnya ada menu upload materi

kuliah itu seharusnya bisa digunakan karena nanti dari situ mahasiswa

yang ngambil mata kuliah yang dia ampu bisa akses dokumen disitu, tapi

itu belum dimaksimalkan, untuk yang lainnya seperti diskusi sama tugas

sebenarnya dosen bisa tidak usah menyampaikan di kelas tapi dia cukup

bilang “saya sudah upload di AIS” nah itu bisa, entah itu user experience-

nya yang kurang atau knowledge self-nya yang kurang tapi umumnya sih

karena user guide-nya belum di baca. Jadi secara umum memang sangat

membantu.

T : Apakah Bapak merasa puas saat menggunakan AIS?

xxxii
J : Cukup puas, karena sebagaimana fungsi AIS sendiri memang untuk

membantu pekerjaan pengguna.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keakuratan data yang dihasilkan?

J : Cukup akurat, karena sistem yang diterapkan atau dibangun sudah cukup

memadai untuk keperluan si dosen dalam kegiatan belajar mengajar, dari

mulai menu yang mudah digunakan dan tampilannya yang cukup

sederhana tapi dapat digunakan dengan baik.

T : Menurut Bapak, apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna ?

J : Ya kalau keakuratan mungkin seperti data yang belum di update itu

beberapa kali masih sering terjadi, jadi mungkin koordinasi dengan atasan

atau dengan yang lainnya.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

format sistem?

J : Cukup berpengaruh karena, seperti yang saya bilang sebelumnya ternyata

ada sedikit perubahan lebih langsung ke tujuannya, misal penjadwalan

langsung ke penjadwalan nanti di dalamnya drop down-nya lebih lengkap

lagi misalnya penilaian ya penilaian kalau data pribadi ya data pribadi jadi

formatnya cukup berpengaruh signifikan.

T : Menurut Bapak, apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

xxxiii
J : Menurut saya cukup berpengaruh, dan dari segi format sih sudah lumayan

baik.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Mungkin lumayan baik tetapi masalah munculnya ketika yang seperti tadi,

hal teknis tadi paling utama yang mungkin perlu diperbaiki dan urgensinya

lumayan tinggi disana. Kalau bagi saya sih untuk tampilan paling hanya

sub-sub menunya bisa lebih diatur lagi tapi secara umum sih cukup puas

lah.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kemudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem?

J : Sangat berpengaruh, mungkin melihat masyarakat atau dalam hal ini dosen

orang yang berpendidikan dan bagi saya yang cukup tau banyak mengenai

teknologi ya memang sepertinya sangat signifikan dalam kemudahan

pengguna ya walaupun memang misal menu drop sown-nya terlalu banyak

sub-subnya mungkin itu agak menyulitkan tapi bagi yang mau meng-

eksplore sih iya tapi kalau bagi dosen lain yang barang kali sudah sepuh

atau gimana kan kasihan, jadi secara umum bagi dosen sih cukup

berpengaruh sih kemudahannya tapi misalnya ada masukan yang bisa

diberikan ya mungkin bagaimana caranya agar user experience-nya lebih

dimudahkan lagi.

T : Menurut Bapak, apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna?

xxxiv
J : Ya cukup berpengaruh lah, karena untuk kemudahannya sudah cukup baik

berarti ya kepuasannya sudah tercapai.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

J : Biasanya ada info pengumuman tapi menurut saya kurang up to date

karena kadang-kadang pengumuman satu acara misal acara seminar atau

acara kuliah umum kadang setelah lewat beberapa minggu itu infonya

masih belum diganti. Karena yang kita pakai kan ketika kita buka AIS

(login) langsung ada informasi. Untuk yang lain misal deadline

pengumpulan nilai itu selalu up to date karena bersifat urgensi, tapi kalau

misal info beasiswa bidik misi angkatan tahun berapa kadang-kadang

infonya udah lama tapi belum diganti setidaknya memang untuk

menyajikan informasi terkait acara-acara seperti itu mungkin pihak AIS

bisa bekerja sama dengan pihak lain agar infonya lebih up to date. Kalau

masalah kelamaan akses memang teknis ya, masalah loading atau waktu

aksesnya itu masalah yang sudah sering terjadi memang. Misalkan pada

saat input nilai banyak pengakses tapi di waktu yang sama dengan

servernya, mungkin dari infrastruktur di pustipandanya masih kurang

memadai, ya mungkin walaupun memang ada beberapa teknik yang

barangkali sudah diterapkan seperti low balancing atau segala macem tapi

memang saya sempat tahu kalau infrastruktur di pustipanda masih kurang.

Juga untuk beberapa masalah akademis terkadang kurang update, misal

SK pada saat mencetak SK dan ketua prodinya sudah ganti tapi di AIS

xxxv
masih menggunakan nama ketua prodi yang sebelumnya. Mungkin kurang

komunikasi dengan orang pustipanda atau apa tapi beberapa kali saya

menemui kejadian seperti itu.

T : Menurut Bapak, apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

J : Ini juga sama berkaitannya dengan yang tadi, kepuasan pengguna pasti

tingkatnya akan menurun apabila kondisinya saat input nilai, isi KRS dari

situ mungkin infrastruktur yang harus diperbaiki entah itu servernya

ditambah lah atau bagaimana penerapan metode atau algoritma apa yang

untuk mengatasi masalah itu, tapi secara umum jaringan AIS kan memang

sudah cukup baik kan jadi mahasiswa pun hampir sepanjang tahun bisa

ngakses AIS jadi mungkin hanya beberapa kali saja ada perbaikan

infrastruktur dan itu pun ada pemberitahuan yang itu juga cukup baik dan

cukup tepat waktu misalkan ada perbaikan pada tanggal sekian jam sekian

sampai sekian, pihak pustipanda menginformasikannya cukup cepat jadi

mahasiswa atau dosen juga tahu kapan AIS tidak bisa diakses.

T : Menurut Bapak, aapakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keamanan sistem ?

J : Kalau keamanan sih memang misal untuk password sendiri kan dari AIS

sudah menerapkan auto numeric ya jadi ya lumayan aman. Tapi barangkali

untuk waktu timeout-nya mungkin lebih lama, jadi kadang-kadang kalau

ditinggal agak berbahaya juga.

xxxvi
T : Menurut Bapak, apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Ya keamanan cukup berpengaruh karena memang tadi kalau password

autonumeric sudah lumayan cuma untuk masalah time out barangkali bisa

di evaluasi mungkin di perpendek.

T : Apakah harapan Bapak untuk AIS kedepannya?

J : Ya bisa juga masukan-masukan dari dosen seperti ini bisa disampaikan

bisa ditampung dan mereka bisa memberikan keputusan seperti apa yang

perlu bisa lebih baik.

xxxvii
Tanggal : Rabu, 2 Agustus 2017

Nama Narasumber : Isna Wirahmadayanti


Semester :5
Jurusan/Fakultas : Sistem Informasi/Fakultas Sains dan Teknologi

T : Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Anda?

J : Iya membantu banget dari mulai isi KRS, pembayaran, isi nilai, dan cek

kelas kosong juga di AIS serta ada pengumuman tentang beasiswa.

T : Apakah Anda merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Kurang puas sih, menurut saya tampilannya perlu di upgrade lagi dan info

perkuliahannya lebih update lagi.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keakuratan data

yang dihasilkan ?

J : Berpengaruh, kontennya sudah akurat

T : Apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Berpengaruh.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap format sistem ?

J : Cukup berpengaruh, karena didalam konten itu ada format-formatnya nah

itu udah saling terintegrasi sih.

T : Apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena tampilan AIS masih standar banget.

xxxviii
T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kemudahan

pengguna dalam mengoperasikan sistem?

J : Cukup berpengaruh, karena pengguna pasti membuka AIS karena konten-

konten untuk mahasiswa.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena konten yang disajikan sudah jelas.

T : Apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Iya berpengaruh, kalau sistemnya mudah digunakan jadi gampang

dioperasikan.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

J : Berpengaruh, tetapi sekarang AIS lagi ga bisa dibuka padahal info untuk

pengisian KRS itu sudah dibuka dari seminggu lalu.

T : Apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, kalau dibutuhin AIS masih suka lemot malah kadang

down.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keamanan sistem?

J : Berpengaruh, karena kalau kemananan sistemnya bisa ditembus kan berarti

kemananannya sudah terganggu itu mengakibatkan kontennya bisa bocor

kemana-mana.

xxxix
T : Apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Berpengaruh dong, kan disitu ada data pribadi kita.

T : Apakah harapan anda untuk AIS kedepannya?

J : tampilannya di upgrade lagi, info perkuliahannya lebih update lagi, dan

untuk kalender akademiknya ditambahin kalender akademik UIN bukan

hanya informasi tanggal pengisian KRS saja.

xl
Tanggal : Jumat, 4 Agustus 2017

Nama Narasumber : Nurul Intan As Ramadhan


Semester :7
Jurusan/Fakultas : Sistem Informasi/Fakultas Sains dan Teknologi

T : Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Anda

sebagai mahasiswa?

J : Iya dapat membantu untuk mengisi KRS dan melihat hasil nilai seperti IP

dan IPK, serta mencari ruang kosong.

T : Apakah Anda merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Kurang puas sih. Saran aku, dibagusin tampilan AIS-nya dan diperbaiki

lagi sistemnya supaya pas AIS lagi dibutuhin ga down.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keakuratan data

yang dihasilkan?

J : Cukup berpengaruh karena biasanya sih isi kontennya sudah akurat jadi

misalnya mau masukin KRS itu udah akurat datanya untuk mahasiswa.

T : Apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Berpengaruh, sejauh ini sih sistem sudah akurat.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap format sistem?

J : Berpengaruh, karena sudah sesuai apa yang saya klik ya sudah sesuai

dengan isinya. Tapi dari segi tampilan masih kurang, kalau dibuka lewat

komputer atau webnya sih bagus tapi kalau dibuka lewat HP masih kurang.

xli
T : Apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena tampilan itu penting menurut aku.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Berpengaruh, cuma emang aku belum pernah nge-eksplore menu yang lain

sih.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kemudahan

pengguna dalam mengoperasikan sistem?

J : Cukup berpengaruh, walaupun pertama-tama formatnya ngebingungin tapi

lama-lama ngerti. Pertama kali buka AIS bingung, soalnya kalau mau cari

tombol menu itu ada di paling bawah dan aku dulu sempet nyari-nyari dan

layout-nya biasa banget.

T : Apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena jika sistem sudah user friendly jadi ya enak

digunainnya.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

J : Cukup berpengaruh, tetapi dari segi ketepatan waktu di AIS masih kurang

karena sistemnya masih suka lemot.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keamanan sistem?

xlii
J : Berpengaruh, karena dari segi keamanan di AIS sudah cukup bagus disana

juga dilengkapi menu change password dan kalau lupa passwordnya ada

menu forgot password-nya.

T : Apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Berpengaruh, di AIS masih sering lemot nih jadi agak kurang puas aja.

T : Apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh dan keamanan di AIS sudah cukup baik menurutku.

T : Apakah harapan anda untuk AIS kedepannya?

J : Saran aku sih, lebih dibagusin tampilan AIS-nya dan diperbaiki lagi

sistemnya supaya pas AIS lagi dibutuhin ga down.

xliii
Tanggal : Rabu, 2 Agustus 2017

Nama Narasumber : Dian Kurniawan


Semester : 11
Jurusan/Fakultas : Sistem Informasi / Fakultas Sains dan Teknologi

T : Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Anda

sebagai mahasiswa?

J : Dengan adanya AIS ini sangat membantu untuk proses pengambilan Kartu

Rencana Studi atau KRS, kita mau ambil mata kuliahnya apa terus kita

mau cari ruangan misalnya untuk proses pembelajaran juga itu

memudahkan dari AIS sendiri, terus juga kita bisa lihat mata kuliah apa

saja yang ditawarkan di semester genap atau ganjil berikutnya masih ada

atau tidak jikalau kita ada yang mengulang.

T : Apakah Anda merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Ya walaupun AIS masih sering terjadi ganguan tapi secara keseluruhan sih

sudah cukup puas.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keakuratan data

yang dihasilkan ?

J : Kalau dari sisi konten sudah sangat jelas dan komprehensip kalau dari segi

user dalam hal ini mahasiswa itu sangat memadai kebutuhan-kebutuhan

mahasiswa dalam hal proses pengambilan KRS, proses untuk mencari

kelas yang kosong. Dan kalau dari segi keakuratan datanya AIS ini sudah

akurat.

xliv
Tidak berpengaruh, karena selama konten itu banyak atau sedikitnya

ketika konten itu sudah memiliki parameter-parameter yang disajikan,

sudah jelas gitu parameter yang disajikan misalnya konten untuk mata

kuliah yang ditawarkan di semester 4 parameternya misalkan dari konten

itu sks-nya berapa kalau memang itu sudah ditetapkan diaturan mainnya ya

mau seberapa banyak pun konten data yang disajikan akan tetap akurat,

kecuali kalau nanti ada misalkan perubahan dari segi akademiknya ya dari

segi dosennya mungkin ada yang mengubah satu hal dan lain hal itu beda

lagi, itu sudah diluar konteks.

T : Apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena ketika data yang disajikan tidak akurat, tidak

sesuai dengan data yang di-input oleh user dalam hal ini sebagai pengguna

sistem maka disitu akan terjadi redudansi data atau mungkin lebih kepada

miss-komunikasi.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap format sistem ?

J : Cukup berpengaruh terhadap format sistem, jadi kalau misalkan konten itu

satu dengan yang lainnya tidak saling sinkron misalkan, itu format

sistemnya jadi kelihatan lucu gitu. Misalkan dimana ada konten disitu

yang bukan untuk dikonsumsi mahasiswa tiba-tiba disitu ada kan jadi lucu.

T :Apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

xlv
J : Sangat berpengaruh, karena balik lagi interaksi manusia dan komputer,

tampilan atau GUI itu harus user-friendly.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Cukup berpengaruh, alasannya ketika konten yang disajikan itu tidak

sesuai dengan kebutuhan pengguna maka akan membuat bingung

pengguna.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kemudahan

pengguna dalam mengoperasikan sistem?

J : Ya jelas berpengaruh, karena konten itu kan juga salah satu kuncinya dari

proses penyajian ya dari Graphical User Interface-nya dari penyajian

secara visualnya seberapa banyak pun konten sebenarnya implikasinya ke

penyajiannya apakah GUI-nya user friendly atau tidak.

T : Apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Sangat berpengaruh, semakin mudah semakin puas. Mudah disini bukan

hanya dari sis GUI saja tetapi insfrastrukturnya misal bandwith-nya ga

lemot ga nge-down itu juga masuk kategori. Nah untuk di AIS UIN ini

saya merasa belum puas karena masih memiliki banyak kendala

infrastruktur tadi.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

xlvi
J : Tidak berpengaruh. Sebenarnya kalau dibilang berpengaruh secara

langsung sih engga, sebenarnya berpengaruhnya lebih kepada teknik kalau

misalkan katakanlah kontennya ada 50 disitu impikasinya sama ketepatan

waktu, ini balik lagi kepada environment-nya yang mencakup jaringan dan

sebagainya. Misalkan kita mahasiswa ditawarkan 20 mata kuliah dalam

satu waktu bersamaan kita harus mengambil disitu misalkan dari segi

infrastrukturnya juga mendukung sebenarnya waktu itu tidak berpengaruh,

tetapi kalau dari segi infrastrukturnya sendiri misalnya bandwith-nya kecil

dan yang sebagainya itu sangat berpengaruh terhadap waktu jadi lemot,

AIS down dan sebagainya.

T : Apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, itu kan balik lagi terhadap data yang disajikan jika

data yang disajikan tidak akurat itu akan menimbulkan kebingungan si

user maka dari itu diharapkan data atau konten yang disajikan sesuai

dengan realita kebutuhan yang sedang berlangsung, misalkan mata kuliah

yang ditawarkan di semester ganjil ya yang disajikan yang di semester

ganjil bukan semester genap. Oh iya, masih ditemukan kendala yaitu pada

saat masuk waktu pembayaran di AIS belum di buka.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keamanan sistem?

J : Sangat berpengaruh, karena konten-konten ini juga harus mengalami filter

dulu ya. Katakanlah ketika kita mau meng-upload misalkan suatu file di

AIS gitu yang memang itu dibutuhkan ketika kita melaksanakan proses

xlvii
peng-upload-an itu memang seharusnya ada pengawasan dari segi

aplikasinya maupun dari segi servernya untuk menjamin kemananan file

apa yang kita upload, jangan-jangan file yang kita upload bukan file yang

dibutuhkan atau bisa saja file yang kita upload mengandung script-script

berbahaya dan sebagainya.

T : Apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, alasannya ya karena privacy aja.

T : Apakah harapan anda untuk AIS kedepannya?

J : AIS sudah bagus dari segi aplikasi, tampilan dan performa, sudah

menggunakan sistem aplikasi yang modern, yaitu single page jadi kalau

kita buka menu selanjutnya itu engga nge-buka tab tetapi masih dalam satu

window tetapi dia nge-buka tab dibawahnya. Hanya yang yang harus lebih

ditingkatkan dari segi bandwith-nya mungkin ya, koneksinya jadi semua

orang bisa mengakses dengan mudah ketika suatu event misal saat

pengambilan KRS tidak mengalami down dan sebagainya.

xlviii
Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017

Nama Narasumber : Raditya Pratama


Semester :9
Jurusan/Fakultas : Teknik Informatika / Fakultas Sains dan Teknologi

T : Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Anda

sebagai mahasiswa?

J : Menurut saya, kalau untuk sebagai mahasiswa udah cukup membantu sih

dengan fitur-fitur yang cukup lengkap sih menurut saya.

T : Apakah Anda merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Ya puas, karena menurut saya fitur-fitur di AIS sendiri sudah cukup

lengkap kok untuk mahasiswa.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keakuratan data

yang dihasilkan?

J : Kalo dari segi kontennya aja itu menurut saya sebagai mahasiswa sudah

mencakup seluruh kebutuhan mahasiswa hanya saja untuk administratif

kayak buat KTM misalnya alangkah baiknya dimasukin juga di AIS jadi

kita gak perlu ribet-ribet harus dateng ke akademik pusat, kita cukup buka

AIS dan disitu udah tersedia semua fasilitas disitu jadi entah itu untuk

pembuatan KTM baru atau apapun yang bersifat administratif. Konten

sudah disajikan cukup jelas dan informatif. Kalau dari segi keakuratan,

AIS sudah menampilkan output yang sesuai dengan input hanya saja ada

beberapa fitur yang dia gak menampilkan data contohnya pengumuman.

Di tab pengumuman itu ketika saya cari tentang pengumuman-


xlix
pengumuman yang berhubungan dengan FST itu masih blank, nah itu saya

gak tau penyebabnya apa. Paling itu sih yang masih kurang, kalau

keseluruhan semuanya udah tercakup di dalam AIS itu. Menurut saya

konten itu cukup berpengaruh sih tapi kayaknya nggak terlalu secara

signifikan karena kan apa yang ditampilkan itu terhadap keakuratan

datanya itu berbandingnya itu tergantung apa yang kita request atau kita

minta.

T : Apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena penting untuk sistem menyajikan data yang

akurat.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap format sistem?

J : Kalau menurut saya iya, cukup signifikan kalau ini, karena semakin

banyak konten yang ditampilkan itu tampilannya akan semakin rame gitu,

jadi alangkah lebih baiknya dibuat lebih simpel dan lebih menarik gitu.

T : Apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, selain konten format sistem juga merupakan hal yang

penting untuk user.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, konten yang dihasilkan harus sesuai dengan yang

diminta dan kontennya berlebihan atau tidak, karena kalau terlalu banyak

l
informasi yang diberikan atau terlalu banyak kata-kata yang tidak

dibutuhkan itu membuat annoying.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kemudahan

pengguna dalam mengoperasikan sistem?

J : Oh iya, kalau pengaruh konten terhadap kemudahan pengguna itu jelas

karena semakin banyak konten yang gak perlu jadi kayak semakin banyak

button yang harus di klik, banyaknya tulisan-tulisan yang gak penting itu

juga mempengaruhi saya sebagai pengguna menilai ini gampang di pakai

atau tidak. Jujur kalau untuk user friendly udah dari segi fungsi sudah

cukup user friendly sih, tapi dari segi tampilan saya gak tau ya emang itu

standar bakunya atau gimana, terlalu kaku sih desainnya. Karena saya

sudah memakai sistem itu selama 8 semester menurut saya itu sudah cukup

user friendly, gak tau kalau untuk maba-maba yang baru mungkin perlu

ada menu bantu untuk pengguna yang baru pertama kali pakai.

T : Apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena semakin mudah sistem digunakan semakin

puas user menggunakan.

T : Apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, menurut saya itu balik lagi di servernya lagi. Perlu

ada perbaikan di server agar dalam konsisi tertentu server bisa diakses

oleh banyak user dalam waktu bersamaan dan tidak down.

li
T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

J : Itu jelas sangat berpengaruh karena kontennya ini tergantung dari banyak

dan besarnya dari konten yang di load untuk ditampikan, jadi semakin

banyak datanya, semakin besar itu tergantung dari koneksi jaringan yang

untuk menge-load datanya itu, yaa sebut aja bandwith deh. Jadi semakin

besar bandwith-nya dan semakin stabil jaringannya semakin cepat dia

menyajikan datanya maka ketepatan waktunya semakin bagus. Sistem

sudah up to date? Kalau data di AIS sudah up to date atau belum menurut

saya berdasarkan pengalaman saya memakai AIS selama 8 semester ini

baru beberapa tab yang sudah up to date. Seperti yang saya bilang tadi tab

pengumuman itu gak pernah di update, jadi mungkin ada beberapa fitur

atau beberapa tab yang emang belum atau nggak di update sama sekali

sama mereka yaitu administrator dari sistem AIS. Yang uniknya dari AIS

selama saya menggunakan 8 semester ini, dia tergantung dari banyaknya

yang mengakses. Menurut saya ini masih harus diperbaiki, jadi servernya

harus di uji coba ketika misal 1000 user istilahnya itu di penetration

testing jadi saat 1000 user mengakses secara bersamaan itu server down

atau tidak nah untuk saat ini AIS masih down dan itu balik lagi untuk

ketepatan waktu tadi.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keamanan sistem?

J : Kalau untuk keamanan saya belum tau, selama saya menggunakan AIS

saya belum merasakan dimana letak keamanannya. Paling dari sisi nama

lii
file-nya aja yang diganti jadi di enkripsi gitu, jadi pada saat kita download

yang keluar bukan nama file aslinya tapi berupa nama file enkripsi cuma

itu aja sih. Kontennya berpengaruh gak sih? Jujur karena memang belum

terlalu tau fungsi mana aja yang dipakein keamanan sistem jadi saya nggak

bisa jawab. Kalau untuk kerahasiaan data sejauh ini sih saya merasa data

aman-aman aja, balik lagi karena saya belum tau letak keamanannya

diletakkan dimana. Menurut saya username dan password itu keamanan di

level paling apa ya, seharusnya untuk sistem sebesar AIS yang mengelola

data satu universitas tidak cukup hanya sekedar username dan password

jadi dalam dokumennya pun karena sifatnya pribadi seharusnya itu di

enkripsi juga jadi gak sembarang orang bisa download. Nah untuk itu saya

belum tau apakah ada keamanan lebih lagi yang disembunyikan atau tidak.

T : Apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, data di AIS kan sifatnya pribadi tapi saya belum tahu

letak keamanan sistem AIS ada di level mana.

T : Apakah harapan anda untuk AIS kedepannya?

J : Server harus sering di uji agar tahan banting terhadap user yang online dan

mengakses sistem tersebut dengan cara melakukan penetration testing.

liii
Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017

Nama Narasumber : Fahmi Syaputra


Semester :9
Jurusan/Fakultas : Teknik Informatika / Fakultas Sains dan Teknologi

T : Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Anda

sebagai mahasiswa?

J : Ya, secara umum sih sangat membantu. Seperti pengisian KRS,

pengambilan mata kuliah, dll.

T : Apakah Anda merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Puas, fitur di AIS sudah cukup lengkap menurut saya.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keakuratan data

yang dihasilkan?

J : Sangat berpengaruh, kontennya sudah sesuai kebutuhan dan sudah cukup

akurat.

T : Apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Berpengaruh, apa yang ditampilkan AIS sudah cukup akurat.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap format sistem?

J : Cukup berpengaruh, untuk konten sih udah bagus kalau dari segi tampilan

masih statis sedangkan sekarang banyak aplikasi yang tampilannya sudah

lebih dinamis jadi AIS masih kaku, kenapa gak ada pembaruan format

seperti windows 8 yang menunya berupa tombol-tombol icon tinggal klik

jadi ga perlu buka tab satu-satu.

liv
T : Apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, karena kalau tampilan terlalu statis gitu bikin jenuh.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Berpengaruh, karena sudah cukup lengkap untuk kebutuhan mahasiswa.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kemudahan

pengguna dalam mengoperasikan sistem ?

J : Berpengaruh, ada satu fitur yang kontennya tidak sesuai penempatan,

seperti KRS defaultnya itu bukan semester sekarang tetapi semester

sebelumnya dan menurut saya itu cukup mengganggu.

T : Apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Sangat berpengaruh, kalau sistem sulit jadi males.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

J : Sangat berpengaruh, karena AIS masih sering kendala di masalah

ketepatan waktu seperti sistem down, error itu menjadi catatan bagi

pengelola AIS untuk memperbaiki sistem lebih baik lagi.

T : Apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

lv
J : Sangat berpengaruh, males juga kan kalau lagi urgent misal ngisi KRS

sistem AIS bermasalah. Menurut saya harus ada perbaikan di servernya

biar gak down terus setiap akhir semester.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap keamanan sistem?

J : Berpengaruh, ada banyak mahasiswa yang belum ubah password default

dari pustipanda, harusnya ada semacam alert untuk mengingatkan user

agar menggati password guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

T : Apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

J : Sangat berpengaruh, kalau tidak semua data kita bisa disalahgunakan

orang.

T : Apakah harapan anda untuk AIS kedepannya?

J : Ya itu tadi, perlunya ada penindakan khusus untuk server AIS yang masih

suka down dan perlunya alert pemberitahuan ubah password untuk

pengguna agar meminimalisisir terjadinya masalah yang tidak diinginkan.

lvi
Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018

Nama Narasumber : Defi Oktafani S.E


Jabatan : Staf Perbendaharaan
Unit : Sub Bagian Keuangan Pusat

T : Menurut Ibu, apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan

pekerjaan Ibu sebagai staf perbendaharaan?

J : Untuk saya membantu ya, dengan adanya sistem pekerjaan kita lebih

terbantu untuk pengecekan data dan rekon data, terkadang ada kasus

dimana pembayaran di Bank itu ada kendala dan kita pasti lihat ke sistem

AIS untuk mengkrosceknya kembali.

T : Apakah Ibu sudah merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Sudah cukup puas sih untuk saya.

T : Menurut Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keakuratan data yang dihasilkan?

J : Kalau sejauh ini isi konten di AIS sudah sesuai tetapi apabila kita butuh

penambahan menu atau butuh informasi apa kita biasanya langsung

berkoordinasi dengan pihak PUSTIPANDA sebagai pengembang. Kalau

untuk akurat atau tidak menurut saya, gimana ya karena belum pernah

dilakukan rekon data antara sistem di AIS dengan data rekening koran

(sesuai dengan pekerjaan saya). Mengapa? Karena belum semua

mahasiswa melakukan pembayaran melalui sistem (host-to-host), maka

dari itu masih ada perbedaan-perbedaan. Bisa dikatakan akurat untuk data

tertentu tetapi untuk keseluruhan datanya kita perlu lakukan rekon lagi.
lvii
Cara saya mengecek apabila ada komplain mengapa mahasiswa tidak bisa

isi KRS saya tidak hanya lihat dari sisi di AIS, tetapi saya juga

menanyakan bukti pembayaran mereka.

T : Dari segi keakuratan, menurut Ibu apakah berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

J : Pasti berpengaruh ya, karena yang diinputkan atau data-data yang ada di

AIS sebelumnya sudah dikroscek dulu menghindari kesalahan, kalaupun

ada kesalahan paling human error aja.

T : Menurut Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

format sistem?

J : Sejauh ini karena saya pengguna, saya mengerti terhadap isi sekaligus

format yang dimaksud.

T : Menurut Ibu, apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Saya juga merasa tampilan AIS bisa sangat saya pahami maka dari itu saya

merasa cukup puas dengan apa yang disajikan AIS.

T : Menurut Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Sejauh ini saya cukup puas dengan isi dari AIS dan apapun yang ada

didalam AIS.

T : Menurut Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kemudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem?

lviii
J : Setiap divisi kan menampilkan tampilan berbeda pada AIS ya, jadi sudah

pasti isinya pun dimengerti oleh user tersebut.

T : Menurut Ibu, apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

J : Sejauh ini karena saya sering menggunakan AIS, saya paham dan merasa

AIS mudah di operasikan.

T : Menurut Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan?

J : AIS mengikuti posisi pembayaran semester pembayaran atau bisa

dikatakan up to date.

T : Menurut Ibu, apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

J : Saya mengeluhkan kalau sistem itu mati. Karena saya disini setiap saat

buka AIS dan tidak pernah dalam sehari tidak buka AIS sama sekali

ketika AIS down maka itu sangat menghambat pekerjaan saya.

T : Menurut Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keamanan sistem?

J : Sangat berpengaruh ya, karena posisi kita ada di bagian keuangan yang

berhubungan dengan angka dan mengakui pembayaran dengan nominal

sekian itu artinya tidak boleh sembarang orang yang akses.

T : Menurut Ibu, apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Selama ini kalau masalah keamanan sih baik-baik saja.

lix
T : Apakah harapan Ibu untuk AIS kedepannya?

J : Sebenarnya bagaian saya berpengaruh dengan bagian akademik pusat,

sama-sama melayani. Kalau di AIS ada trouble maka akan sangat

menghambat. Terlebih kita di bagian pusat dan menangani seluruh

kegiatan akademik di UIN. Inginnya sih untuk AIS kedepannya dapat

lebih baik lagi dari segi kemudahan mengaksesnya dan jangan terlalu

sering down karena data awal yang kita gunakan itu data-data dari AIS

sebelum data yang lainnya.

lx
Tanggal : Rabu, 21 Maret 2018

Nama Narasumber : Eko Saputro S.Kom


Jabatan : Staf Admin AIS
Unit : Sub Bagian Akademik Pusat

T : Menurut Bapak, apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan

pekerjaan Bapak sebagai staf akademik pusat ini?

J : Ya tentu, karena AIS membantu pekerjaan saya khususnya yang berkaitan

dengan pelayanan akademik.

T : Apakah Bapak sudah merasa puas saat menggunakan AIS?

J : Secara keseluruhan cukup puas, mungkin catatan untuk AIS ya dari segi

maintenance-nya diperbaiki lah ya biar tidak sering down.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keakuratan data yang dihasilkan?

J : Pasti, isi AIS harus akurat kalau tidak ya bahaya.

T : Dari segi keakuratan, menurut Bapak apakah berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna?

J : Berpengaruh, sistem yang akurat juga mempengaruhi pemenuhan

kebutuhan user, jadi pastinya tidak ada komplain yang ditujukan terhadap

saya khususnya yang bersinggungan langsung dengan kegiatan pelayanan.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

format sistem?

J : Tidak berpengaruh, karena selama saya masih bisa menggunakan AIS

dengan baik buat saya itu tidak berpengaruh.


lxi
T : Menurut Bapak, apakah format berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Untuk saat ini tampilan AIS sudah cukup ya, kalau nanti ada tampilan

macem-macem malah membuat aksesnya jadi berat. Karena user kan tidak

hanya butuh tampilan yang bagus, tetapi juga kecepatan aksesnya.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Konten AIS sudah dipaparkan dengan jelas dan tidak ada yang ambigu,

jadi saya sangat mengerti dan puas pastinya.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

kemudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem?

J : Menurut saya sebagai admin, saya sangat mengerti akan AIS. Terlebih

saya mengoperasikannya setiap hari dan latar belakang saya kebetulan IT

jadi mempengaruhi lah ya.

T : Menurut Bapak, apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna?

J : Sangat berpengaruh, kalau sistem mudah pengguna pasti puas.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu dalam menyajikan data dan informasi yang di butuhkan?

J : Teknologi itu tidak bisa dikatakan sempurna karena akan ada permintaan

lain sehingga pasti ada pembaruan begitupun dengan AIS.

T : Menurut Bapak, apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

lxii
J : Sangat berpengaruh, kalau AIS down pekerjaan kita terganggu banget.

Apalagi kita dibagian pelayanan kan, dan itu menghambat sekali.

T : Menurut Bapak, apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap

keamanan sistem?

J : Berpengaruh lah, gunanya login pada AIS kan menghindari orang-orang

yang tidak berwenang akses sembarangan.

T : Menurut Bapak, apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna?

J : Selama ini belum pernah ada keluhan terkait keamanan sih ya, jadi saya

sudah puas.

T : Apakah harapan Bapak untuk AIS kedepannya?

J : Lebih dikembangkan lagi sistemnya agar lebih baik, khususnya untuk

PUSTIPANDA ditambah lagi developernya.

lxiii
2. TRANSKRIP FOCUS GROUP DISCUSSION

Tanggal : Kamis, 24 Agustus 2017

Focus Group Discussion


Nama Peserta : 1. Bpk. Nashrul Hakiem, PhD (P1)
2. Bpk. Reza Alamsyah, S.Kom (P2)
3. Bpk. Indra Munawar (P3)
4. Ibu Tri Kiswati Nur Hidayatullah S.E (P4)
Jabatan : Staf Pustipanda

T : Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan pekerjaan Bapak

dan Ibu?

P1 : Jelas sangat membantu. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan

akademik bersinggungan langsung dengan AIS. Setiap divisi juga

memiliki hak akses masing-masing sesuai dengan kewenangannya.

P2 : Ya sangat membantu. Bayangkan jika seluruh kegiatan akademik masih

manual, pasti repot kan. Nah disini gunanya AIS dibuat dengan tujuan

salah satunya memudahkan pengguna dalam menyelesaikan tugas.

P3 : Saya pun sependapat dengan Bapak Nashrul dan Pak Indra, kehadiran AIS

di tengah-tengah kita ini yang pasti sangat memudahkan pengguna. Baik

itu pegawai dan mahasiswa.

P4 : Iya membantu, tak hanya kegiatan akademik ya tetapi dalam hal

administratif AIS juga sangat membantu.

lxiv
T : Apakah Bapak dan Ibu merasa puas saat menggunakan AIS?

P1 : Sangat puas, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan tapi tanpa AIS

sudah cukup mampu membantu pekerjaan pengguna khususnya dalam hal

kegiatan belajar-mengajar, pembayaran, dan sebagainya.

P2 : Kalau saya cukup puas lah, karena dari pertama AIS dikembangkan hingga

saat ini perubahannya sudah jauh kearah yang lebih baik.

P3 : Puas, pastinya nanti AIS akan dieksplore lagi agar kedepannya semakin

baik

P4 : Saya juga sudah merasa puas, sejauh ini AIS sangat membantu pekerjaan

saya, dan pasti juga membantu kegiatan setiap penggunanya.

T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan

terhadap keakuratan data yang dihasilkan ?

P1 : Ya berpengaruh, konten di AIS kan beragam dan semuanya sudah pasti

akurat dan sistem yang digunakan juga sudah sesuai dengan standar Dikti

atau BAN-PT itu standar utama kita dan standar yang lain ISO 2008.

Kalau dikatakan sistem menampilkan output sesuai dengan apa yang

diperintahkan jawabannya ya tetapi kan outputnya sesuai dengan

permintaan dan ini ada beberapa yang tidak dipenuhi semuanya tapi

overall dianggap sudah jadi ada yang belum. Belum itu misalnya

permintaan data tertentu dari instansi atau dari seseorang nah itu kan

belum itu disebut permintaan per request dan itu banyak yang belum, maka

dari itu harus di fasilitasi.

lxv
P2 : Seperti yang telah dijelaskan Bapak Nashrul bahwasannya konten di AIS

sudah sesuai dengan standar yang berlaku dan pasti akurat.

P3 : Berbeda dengan yang lain, menurut saya sangat berpengaruh ya, seperti

yang disebutkan Pak Nashrul tadi konten di AIS sudah pasti akurat karena

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan DIKTI.

P4 : Ya berhubungan lah, konten di AIS sudah pasti harus akurat.

T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah keakuratan berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

P1 : AIS merupakan sistem akademik sudah sepantasnya keakuratan informasi

menjadi hal yang utama, dan ini sangat berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna.

P2 : Sependapat dengan Pak Nashrul dan Pak Reza, sangat berpengaruh karena

informasi di AIS disampaikan oleh unit-unit tertentu yang sudah pasti

menghasilkan informasi yang akurat.

P3 : Jelas sangat berpengaruh ya, kenapa data data yang ada di AIS ini bisa

akurat, karena user yang ada di AIS ini bukan hanya dari pustipanda saja

tetapi dikerjakan oleh unit-unit terkait seperti keuangan, akademik,

kepegawaian, dan salah satunya pustipanda.

P4 : Tentu saja keakuratan informasi yang disajikan oleh AIS sangat

berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.

lxvi
T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan

terhadap format sistem?

P1 : Kalau ini bisa dikatakan berpengaruh, karena pada dasarnya format di AIS

sudah sesuai dengan konten-konten yang diberikan berdasarkan kebutuhan

penggunanya masing-masing dan untuk tampilannya juga sudah cukup

menarik.

P2 : Sependapat dengan Bapak Nashrul, kalau format sistem menarik nah

mungkin ada beberapa yang belum menarik, mungkin kalo dikatakan

menarik itu ada gambar tapi di kita ga ada jadi kan menarik itu relatif. Tapi

kalau dikatakan sistem sudah jelas dalam menampilkan informasi dan

mudah digunakan AIS sudah bisa dikatakan ya.

P3 : Seperti Pak Indra katakan, menarik tidaknya itu relatif, tapi menurut saya

berpengaruh karena konten dan format di AIS juga disesuaikan dengan

kebutuhan dari setiap user.

P4 : Menurut saya sistem sudah cukup menarik dan sesuai dengan formatnya.

T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah format berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pengguna?

P1 : Ya berpengaruh dan saya juga sudah cukup puas dengan format AIS.

P2 : Jelas berpengaruh ya.

P3 : Berpengaruh, kalo dari aspek format sistem sudah menarik buat saya tapi

untuk tampilannya memang perlu banyak eksplorasi dan kebetulan dari

lxvii
tim developer kita masih kekurangan tenaga IT yang ahli di bidang Java

khususnya Java Mobile.

P4 : Menurut saya AIS sudah cukup menarik dan mudah dioperasikan hanya

saja seperti yang tadi disebutkan Pak Indra, AIS masih perlu di explorasi

agar semakin baik.

T : Apakah konten berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

P1 : Konten di AIS sudah sesuai dengan kebutuhan dan yang pasti bermanfaat

bagi urusan akademik yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

yang menerima output dari AIS.

P2 : Ya tentu berpengaruh. AIS jugasudah menerapkan sistem single sign on

dan telah terintegrasi dengan E-LKP dan E-Letter

P3 : Menurut saya juga berpengaruh ya.

P4 : Sangat berpengaruh, apabila sistem sudah memenuhi kebutuhan pengguna

otomatis akan menghasilkan kepuasan bagi si pengguna itu sendiri.

T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan

terhadap kemudahan pengguna dalam mengoperasikan sistem ?

P1 : User friendly iya, tapi mungkin ada beberapa yang belum misalnya kita

belum responsif full di mobile nah itu yang perlu dikembangkan, sudah

ada tetapi fitur-fiturnya belum selengkap yang di web. Untuk keseluruhan

lxviii
sistem AIS sudah mudah dioperasikan dan disana juga disediakan fitur

bantuan bagi pengguna yang masih bingung.

P2 : Menurut saya berpengaruh karena isi dari AIS sudah cukup memberikan

kemudahan bagi pengguna

P3 : Ya, AIS memang dibuat untuk memudahkan penggunanya jadi jelas

berpengaruh.

P4 : Jelas berpengaruh ya, kemudahan pengguna itu hal dasar yang harus

dicapai dalam pengembangan sistem.

T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah kemudahan pengguna berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna ?

P1 : Tentu saja berpengaruh, kalau sulit digunakan pengguna pasti akan malas

menggunakan sistem dan itu berarti mempengaruhi tingkat kepuasan

pengguna sistem.

P2 : Jelas ya, kemudahan pengguna itu hal utama yang harus dimiliki oleh

suatu sistem, apalagi AIS sistem akademik dan diakses oleh berbagai

macam unit.

P3 : Iya lah pasti berpengaruh, karena kalau mereka kesulitan mengakses

kasian juga kan mereka.

P4 : Berpengaruh, kalau menyulitkan pengguna untuk apa sistem dibuat, sudah

pasti sistem dibuat untuk memudahkan user.

lxix
T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan

terhadap ketepatan waktu dalam menyajikan data dan informasi yang

dibutuhkan?

P1 : Pasti berpengaruh karena konten yang ditampikan AIS berhubungan

dengan kegiatan Akademik sudah pasti harus disajikan secara tepat waktu

agar tidak menghambat proses belajar mengajar

P2 : Ya seperti yang dikatakan Pak Nashrul, Sistem AIS dibuat untuk

membantu menyebarkan informasi secara akurat dan tepat waktu maka

sudah pasti berpengaruh

P3 : Berpengaruh, skalanya sekitar 75% lah karena ada permintaan data yang

dibutuhkan itu bersifat custom report yang biasanya digunakan untuk

penelitian.

P4 : Sependapat dengan yang lain, menurut saya juga berpengaruh karena

sejauh ini informasi yang disajikan AIS sudah cukup tepat waktu.

T : Apakah ketepatan waktu berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna ?

P1 : Ini sangat berpengaruh ya, karena tingkat kepuasan pengguna akan

semakin tinggi apabila AIS dapat menyajikan informasi atau kebutuhan

pengguna secara tepat waktu.

P2 : Sama seperti Pak Nashrul, informasi yang tepat waktu sangat berpengaruh

dengan tingkat kepuasan pengguna. Saran saya untuk mengurangi kendala

error/server down yang terjadi setiap semester yang pertama, user admin

lxx
harus diperjelas lagi karena admin itu bukan hanya di pustipanda, kalau

admin super memang pustipanda tapi setiap unit kan punya admin juga

dan harus diperjelas. Kedua, infrastruktur harus disesuaikan, apa yang

harus disesuaikannya? Bayangkan jika satu dosen meng-upload file 3

mega per mata kuliah dan misal mereka mengajar lima kelas nah itu yang

menyebabkan jadi lambat itu penyebabnya karena pada saat masuk

database AIS ke database streaming itu resource hardisknya kapasitasnya

hampir penuh, jadi bukan karena bandwith. Bandwith kita udah 800 mega

dan itu udah standar internasional.

P3 : Jelas sangat berpengaruh secara signifikan, karena sistem sudah didukung

oleh tim layanan yang tepat waktu.

P4 : Ya jelas berpengaruh ya.

T : Menurut Bapak dan Ibu, apakah konten berpengaruh secara signifikan

terhadap keamanan sistem?

P1 : Menurut saya ini sangat berpengaruh. Security merupakan suatu faktor

yang tingkat urgensinya cukup tinggi dalam suatu sistem, pun dengan AIS.

Maka dari itu untuk menjaga privasi data masing-masing user. Contoh

yang paling sederhana, AIS sudah dilengkapi dengan fitur uspass.

P2 : Berpengaruh ya, hanya menambahkan pendapat Pak Nashrul, untuk poin

sistem menyediakan fasilitas pengaturan kemanan bagi pengguna sistem

kita sudah menerapkan kalau password sudah lama tidak diganti biasanya

lxxi
ada notifikasi untuk pengguna agar memperbarui passwordnya secara

periodik.

P3 : Sependapat dengan Pak Nashrul dan yang lain, keamanan sistem di AIS

cukup baik dan sejauh ini tidak pernah terjadi apa-apa.

P4 : Berpengaruh sudah pasti. Hanya saja beberapa kejadian masih sering

terjadi. Laporan beberapa mahasiswa yang merasa akun AISnya dibajak,

bukan karena kemanan sistemnya yang kurang tetapi karena kecerobohan

user itu sendiri tidak mau mengganti password default yang diberikan pada

awal masuk UIN padahal seperti yang Pak Reza katakan biasanya ada

notifikasi di AIS untuk memperbarui password secara periodik.

T : Apakah keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna?

P1 : Karena security merupakan faktor penting maka menurut saya sudah pasti

sangat berpengaruh.

P2 : Tentu ya, kalau kemanan sistem bagus sudah pasti pengguna akan puas.

P3 : Ya berpengaruh, karena ada hak akses jadi dapat menjaga kerahasiaan data

pengguna.

P4 : Berpengaruh ya, seperti yang dijelaskan yang lain. Apabila sistem aman

sebagai pengguna juga tidak perlu khawatir.

T : Apakah harapan Bapak dan Ibu untuk AIS kedepannya?

P1 : Apa ya, kita memang ada rencana untuk mengubah nama AIS menjadi

nama yang lebih sesuai dengan visi misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

lxxii
P2 : Dan juga, server di UIN itu kan ada banyak. Nah kita saat ini menamainya

dengan nama-nama kota seperti Bogor, Depok, dan sebagainya. Mungkin

akan lebih menarik kalau diganti dengan nama-nama asmaul husna, kan

keren juga tuh.

P3 : Kalau dari saya sih, mungkin tampilannya harus user friendly (lebih

responsif) di berbagai device. Karena saat ini tampilan AIS di HP masih yaaa

begitulah.

P4 : Apa ya, saya rasa harapannya sudah diwakilkan oleh Bapak Nashrul, Pak

Reza dan Pak Indra. Saya rasa sudah cukup.

lxxiii
LAMPIRAN 3

TABEL ANALISIS DATA WAWANCARA

DAN FOCUS GROUP DISCUSSION

lxxiv
1. TABEL ANALISIS DATA WAWANCARA

P1 1 2 3 4 5 6 P2 1 2 3 4 5 6
TEMA Dosen Prodi Sistem
STB TB N B SB S Dosen Prodi Matematika STB TB N B SB S
Informasi
Sangat berpengaruh,
jadi kalau memang
idilakukannya dengan
benar maka akan
sangat membantu,
Sistem yang diterapkan atau dibangun sudah
bukan hanya bagi
T1 CN -------> AC 1 cukup memadai dan akurat untuk keperluan si 1
orang yang meng-
dosen dalam kegiatan belajar mengajar.
input data dan untuk
bisa mengambil lagi
data tetapi bisa untuk
misalnya mereferensi
pelajaran.

Berpengaruh, karena
Ya kalau keakuratan mungkin seperti data yang
sangat membantu
belum di update itu beberapa kali masih sering
T2 AC -------> EUS untuk mengetahui 1 1
terjadi, jadi mungkin koordinasi dengan atasan
informasi yang
atau dengan yang lainnya sangat penting.
akurat.

lxxv
Sistem ini menurut
saya cukup to the
point sehingga 1
langsung dapat
ditemukan.

Berpengaruh, karena seperti yang saya bilang


sebelumnya ternyata ada sedikit perubahan lebih
langsung ke tujuannya, misal penjadwalan
Ada baiknya jika ada
T3 CN -------> FR langsung ke penjadwalan nanti di dalamnya drop 1
semacam panduan
down-nya lebih lengkap lagi misalnya penilaian
mengenai struktur
ya penilaian kalau data pribadi ya data pribadi
folder itu, pada saat
jadi formatnya cukup berpengaruh signifikan.
pemakaian pertama
kali sedikit bingung
dan saya juga belum
pernah cek juga ya
1
disitu ada menu help-
nya atau tidak karena
pada saat pertama kali
kita hanya
dikumpulkan di
auditorium dikasih tau
ini jadi kita sekali tau
oh disitu nyarinya.
Mungkin akan lebih
mudah jika di menu
profil dosen ini Menurut saya berpengaruh, dan dari segi format
T4 FR -------> EUS 1 1
dilengkapi dengan sih sudah lumayan baik.
menu attachment
dokumen.

lxxvi
Ada baiknya ada
jadwal akademik yang
ditampilkan setiap
tahun ajaran sehingga
dosen maupun
mahasiswa bisa
melihat dan punya
perencanaan terutama
pada waktu-waktu Kalau bagi saya sih untuk tampilan paling hanya
T5 CN -------> EUS yang ternyata layanan 1 sub-sub menunya bisa lebih diatur lagi tapi secara 1
ditutup misalnya atau umum sih cukup puas lah.
kelas tidak bisa
digunakan sayangnya
itu hanya ada di
kalender UIN padahal
belum tentu kita disini
ada kalender dan
harus mencari-cari
terlebih dahulu.
Pada saat saya mau
memasukkan nilai itu
default-nya utuk Sangat berpengaruh, mungkin melihat
tahun ajaran masyarakat atau dalam hal ini dosen orang yang
berikutnya jadi pasti berpendidikan dan bagi saya yang cukup tau
T6 CN -------> EU 1 1
kosong bawahnya jadi banyak mengenai teknologi ya memang
harus saya pindahkan sepertinya sangat signifikan dalam kemudahan
ke tahun ajaran pengguna.
sekarang dulu baru
muncul matakuliah

lxxvii
yang saya ambil,
menurut saya agak
aneh kenapa ya saya
tidak tahu apakah ada
faktor tertentu itu di-
Secara umum bagi dosen sih cukup berpengaruh
default seperti itu,
sih kemudahannya tapi misalnya ada masukan
tetapi akan lebih
yang bisa diberikan ya mungkin bagaimana 1
mudah jika dibuat di
caranya agar user experience-nya lebih
semester yang
dimudahkan lagi.
bersangkutan
sehingga otomatis dia
mengacu ke semester
itu tanpa harus di
ubah dahulu.

Tentu saja
berpengaruh, karena
jika pengguna merasa
Berpengaruh lah, karena untuk kemudahannya
nyaman saat
T7 EU -------> EUS 1 sudah cukup baik berarti ya kepuasannya sudah 1
menggunakan sistem
tercapai.
akan berdampak
terhadap kepuasan
pengguna.

lxxviii
Berpengaruh sih, itu
bukan masalah sistem
sih lebih ke koneksi
jadi lama atau
Biasanya ada info pengumuman tapi menurut
cepatnya loading
saya kurang up to date. Untuk yang lain misal
tergantung dari
deadline pengumpulan nilai itu selalu up to date
kecepatan internet
karena bersifat urgensi. Kalau masalah kelamaan
pengguna dan
akses memang teknis ya, masalah loading atau
masalah kapasitas
waktu aksesnya itu masalah yang sudah sering
AIS yang dapat
terjadi memang. Juga untuk beberapa masalah
T8 CN -------> TL menampung jumlah 1 1
akademis terkadang kurang update, misal pada
yang login secara
saat mencetak SK dan ketua prodinya sudah ganti
bersamaan, krusialnya
tapi di AIS masih menggunakan nama ketua
memang pada saat
prodi yang sebelumnya. Mungkin kurang
pengisian nilai dan
komunikasi dengan orang pustipanda atau apa
krs sangat crowded
tapi beberapa kali saya menemui kejadian seperti
jadi perlu bandwith
itu.
yg besar untuk
menampung jumlah
user yang masuk
secara bersamaan.

Tapi secara umum jaringan AIS kan memang


Sangat berpengaruh, sudah cukup baik kan jadi mahasiswa pun hampir
akan lebih baik jika sepanjang tahun bisa ngakses AIS jadi mungkin
T9 TL -------> EUS pihak pengelola AIS 1 hanya beberapa kali saja ada perbaikan 1
menambah bandwith infrastruktur dan itu pun ada pemberitahuan yang
sistemnya. itu juga cukup baik dan cukup tepat waktu dari
pihak Pustipanda.

lxxix
Kepuasan pengguna pasti tingkatnya akan
menurun apabila kondisinya saat input nilai dan
isi KRS dari situ mungkin infrastruktur yang
1
harus diperbaiki entah itu servernya ditambah lah
atau bagaimana penerapan metode atau algoritma
apa yang untuk mengatasi masalah itu.

Kalau aman sih


alhamdulillah belum Kalau konten berpengaruh terhadap keamanan
pernah kejadian apa- sih memang berpengaruh misal untuk password
1
apa, tetapi ya itu sendiri kan dari AIS sudah menerapkan auto
masih ada beberapa numeric ya jadi ya lumayan aman akun AIS kita.
T10 CN -------> SC menu belum 1
digunakan secara
maksimal karena ada Barangkali untuk waktu timeout-nya mungkin
beberapa fungsi yang dibuat lebih pendek, jadi kadang-kadang kalau 1
belum berjalan ditinggal agak berbahaya juga.
dengan baik.
Ya, sangat
berpengaruh apalagi
di dalam akun pribadi
AIS tadi terdapat
Keamanan cukup berpengaruh karena
data-data yang
T11 SC -------> EUS 1 memang tadi kalau password autonumeric 1
sifatnya sangat
sudah lumayan puas.
sensitif yang sangat
bahaya juga kalau
sampai diketahui
orang lain.

lxxx
P3 1 2 3 4 5 6 P4 1 2 3 4 5 6
TEMA
Mahasiswa SI STB TB N B SB S Mahasiswa SI STB TB N B SB S

Berpengaruh sih, biasanya isi


kontennya sudah akurat jadi
Berpengaruh, kontennya sudah
T1 CN -------> AC 1 misalnya mau masukin KRS itu 1
akurat
udah akurat datanya untuk
mahasiswa.

Berpengaruh, sejauh ini sih sistem


T2 AC -------> EUS Berpengaruh 1 1
sudah akurat.

Berpengaruh, karena didalam


Berpengaruh, karena sudah sesuai
konten itu ada format-formatnya
T3 CN -------> FR 1 apa yang saya klik ya sudah sesuai 1
nah itu udah saling terintegrasi
dengan isinya.
sih.

Sangat berpengaruh, karena


Sangat berpengaruh, karena
T4 FR -------> EUS tampilan AIS masih standar 1 1
tampilan itu penting menurut aku.
banget.

Sangat berpengaruh, karena


konten yang disajikan sudah 1
jelas.
Berpengaruh, cuma emang aku
T5 CN -------> EUS Untuk kalender akademiknya belum pernah nge-eksplore menu 1
ditambahin kalender akademik yang lain sih.
1
UIN bukan hanya informasi
tanggal pengisian KRS saja.

lxxxi
Berpengaruh, karena pengguna
Walaupun pertama-tama formatnya
T6 CN -------> EU pasti membuka AIS karena 1 1
ngebingungin tapi lama-lama ngerti.
konten-konten untuk mahasiswa

Iya berpengaruh, kalau Sangat berpengaruh, karena jika


T7 EU -------> EUS sistemnya mudah digunakan 1 sistem sudah user friendly jadi ya 1
jadi gampang dioperasikan. enak digunainnya.

Berpengaruh, tetapi sekarang Untuk hubungan dengan konten


AIS lagi ga bisa dibuka padahal lumayan berpengaruh sih tapi dari
T8 CN -------> TL info untuk pengisian KRS itu 1 segi ketepatan waktu di AIS masih 1
sudah dibuka dari seminggu kurang karena sistemnya masih
lalu. suka lemot.

Berpengaruh, di AIS masih


Berpengaruh, di AIS masih sering
T9 TL -------> EUS sering lemot nih jadi agak 1 1
lemot nih jadi agak kurang puas aja.
kurang puas aja.

Berpengaruh, karena kalau


kemananan sistemnya bisa Dari segi keamanan di AIS sudah
ditembus kan berarti cukup bagus disana juga dilengkapi
T10 CN -------> SC kemananannya sudah 1 menu change password dan kalau 1
terganggu itu mengakibatkan lupa passwordnya ada menu forgot
kontennya bisa bocor kemana- password-nya.
mana.

Sangat berpengaruh, kalau


Sangat berpengaruh dan keamanan
T11 SC -------> EUS dibutuhin AIS masih suka lemot 1 1
di AIS sudah cukup baik menurutku.
malah kadang down.

lxxxii
P5 1 2 3 4 5 6 P6 1 2 3 4 5 6
TEMA
Mahasiswa SI STB TB N B SB S Mahasiswa TI STB TB N B SB S
Menurut saya konten itu berpengaruh
Tidak berpengaruh, karena sih tapi kayaknya nggak terlalu secara
selama konten itu banyak signifikan karena kan apa yang
atau sedikitnya ketika ditampilkan itu terhadap keakuratan 1
konten itu sudah memiliki datanya itu berbandingnya itu
parameter-parameter yang tergantung apa yang kita request atau
disajikan, sudah jelas gitu kita minta.
parameter yang disajikan Kalo dari segi kontennya aja itu
misalnya konten untuk mata menurut saya sebagai mahasiswa
kuliah yang ditawarkan di sudah mencakup seluruh kebutuhan
semester 4 parameternya mahasiswa hanya saja untuk
misalkan dari konten itu sks- administratif kayak buat KTM misalnya
nya berapa kalau memang alangkah baiknya dimasukin juga di
T1 CN -------> AC 1
itu sudah ditetapkan AIS. Kalau dari segi keakuratan, AIS
diaturan mainnya ya mau sudah menampilkan output yang
seberapa banyak pun sesuai dengan input hanya saja ada
konten data yang disajikan beberapa fitur yang dia gak 1
akan tetap akurat, kecuali menampilkan data contohnya
kalau nanti ada misalkan pengumuman. Di tab pengumuman itu
perubahan dari segi ketika saya cari tentang pengumuman-
akademiknya ya dari segi pengumuman yang berhubungan
dosennya mungkin ada dengan FST itu masih blank, nah itu
yang mengubah satu hal saya gak tau penyebabnya apa. Paling
dan lain hal itu beda lagi, itu itu sih yang masih kurang, kalau
sudah diluar konteks. keseluruhan semuanya udah tercakup
di dalam AIS itu.
Sangat berpengaruh,
Sangat berpengaruh, karena penting
karena ketika data yang
T2 AC -------> EUS 1 untuk sistem menyajikan data yang 1
disajikan tidak akurat, tidak
akurat
sesuai dengan data yang di-

lxxxiii
input oleh user dalam hal ini
sebagai pengguna sistem
maka disitu akan terjadi
redudansi data atau
mungkin lebih kepada miss-
komunikasi.

Berpengaruh terhadap
format sistem, jadi kalau
misalkan konten itu satu
Kalau menurut saya iya, cukup
dengan yang lainnya tidak
signifikan kalau ini, karena semakin
saling sinkron misalkan, itu
banyak konten yang ditampilkan itu
T3 CN -------> FR format sistemnya jadi 1 1
tampilannya akan semakin rame gitu,
kelihatan lucu gitu. Misalkan
jadi alangkah lebih baiknya dibuat lebih
dimana ada konten disitu
simpel dan lebih menarik gitu.
yang bukan untuk
dikonsumsi mahasiswa tiba-
tiba disitu ada kan jadi lucu.

Sangat berpengaruh, karena


Sangat berpengaruh, selain konten
balik lagi interaksi manusia
T4 FR -------> EUS 1 format sistem juga merupakan hal yang 1
dan komputer, tampilan atau
penting untuk user.
GUI itu harus user-friendly.

Sangat berpengaruh, konten yang


Berpengaruh, alasannya
dihasilkan harus sesuai dengan yang
ketika konten yang disajikan
diminta dan kontennya berlebihan atau
itu tidak sesuai dengan
T5 CN -------> EUS 1 tidak, karena kalau terlalu banyak 1
kebutuhan pengguna maka
informasi yang diberikan atau terlalu
akan membuat bingung
banyak kata-kata yang tidak
pengguna.
dibutuhkan itu membuat annoying.

lxxxiv
Ya jelas berpengaruh,
karena konten itu kan juga oh iya, kalau pengaruh konten
salah satu kuncinya dari terhadap kemudahan pengguna itu
proses penyajian ya dari jelas karena semakin banyak konten
Graphical User Interface- yang gak perlu jadi kayak semakin
T6 CN -------> EU nya dari penyajian secara 1 banyak button yang harus di klik, 1
visualnya seberapa banyak banyaknya tulisan-tulisan yang gak
pun konten sebenarnya penting itu juga mempengaruhi saya
implikasinya ke sebagai pengguna menilai ini gampang
penyajiannya apakah GUI- di pakai atau tidak.
nya user friendly atau tidak.
Sangat berpengaruh,
semakin mudah semakin
puas. Mudah disini bukan
hanya dari sis GUI saja
tetapi insfrastrukturnya misal
Sangat berpengaruh, karena semakin
bandwith-nya ga lemot ga
T7 EU -------> EUS 1 mudah sistem digunakan semakin puas 1
nge-down itu juga masuk
user menggunakan.
kategori. Nah untuk di AIS
UIN ini saya merasa belum
puas karena masih memiliki
banyak kendala infrastruktur
tadi.
Tidak berpengaruh. Itu jelas sangat berpengaruh karena
Sebenarnya kalau dibilang kontennya ini tergantung dari banyak
berpengaruh secara dan besarnya dari konten yang di load
langsung sih engga, untuk ditampikan, jadi semakin banyak
sebenarnya datanya, semakin besar itu tergantung
berpengaruhnya lebih dari koneksi jaringan yang untuk
T8 CN -------> TL 1 1
kepada teknis kalau menge-load datanya itu, yaa sebut aja
misalkan katakanlah bandwith deh. Jadi semakin besar
kontennya ada 50 disitu bandwith-nya dan semakin stabil
impikasinya sama ketepatan jaringannya semakin cepat dia
waktu, ini balik lagi kepada menyajikan datanya maka ketepatan
environment-nya yang waktunya semakin bagus.

lxxxv
mencakup jaringan dan
sebagainya. Yang uniknya dari AIS selama saya
menggunakan 8 semester ini, dia
tergantung dari banyaknya yang
mengakses. Menurut saya ini masih
harus diperbaiki, jadi servernya harus
di uji coba ketika misal 1000 user
1
istilahnya itu di penetration testing jadi
saat 1000 user mengakses secara
bersamaan itu server down atau tidak
nah untuk saat ini AIS masih down dan
itu balik lagi untuk ketepatan waktu
tadi.

Sangat berpengaruh, itu kan


balik lagi terhadap data yang
disajikan jika data yang
disajikan tidak akurat itu akan
menimbulkan kebingungan si
user maka dari itu diharapkan
data atau konten yang disajikan
1 Sangat berpengaruh, menurut saya itu
sesuai dengan realita kebutuhan
yang sedang berlangsung, balik lagi di servernya lagi. Perlu ada
misalkan mata kuliah yang perbaikan di server agar dalam konsisi
T9 TL -------> EUS 1
ditawarkan di semester ganjil tertentu server bisa diakses oleh
ya yang disajikan yang di banyak user dalam waktu bersamaan
semester ganjil bukan semester dan tidak down.
genap.

Masih ditemukan kendala yaitu


pada saat masuk waktu
1
pembayaran di AIS belum di
buka.

lxxxvi
Sangat berpengaruh, karena
konten-konten ini juga harus
mengalami filter dulu ya.
Katakanlah ketika kita mau
meng-upload misalkan
suatu file di AIS gitu yang
memang itu dibutuhkan Kalau untuk keamanan saya belum tau,
ketika kita melaksanakan selama saya menggunakan AIS saya
proses peng-upload-an itu belum merasakan dimana letak
memang seharusnya ada keamanannya. Paling dari sisi nama
T10 CN -------> SC pengawasan dari segi 1 file-nya aja yang diganti jadi di enkripsi 1
aplikasinya maupun dari gitu, jadi pada saat kita download yang
segi servernya untuk keluar bukan nama file aslinya tapi
menjamin kemananan file berupa nama file enkripsi cuma itu aja
apa yang kita upload, sih.
jangan-jangan file yang kita
upload bukan file yang
dibutuhkan atau bisa saja
file yang kita upload
mengandung script-script
berbahaya dan sebagainya.
Sangat berpengaruh, data di AIS kan
Sangat berpengaruh,
sifatnya pribadi tapi saya belum tahu
T11 SC -------> EUS alasannya ya karena privacy 1 1
letak keamanan sistem AIS ada di level
aja.
mana.

lxxxvii
P7 1 2 3 4 5 6
TEMA
Mahasiswa TI STB TB N B SB S

Sangat berpengaruh,
kontennya sudah sesuai
T1 CN -------> AC 1
kebutuhan dan sudah cukup
akurat.

Apa yang ditampilkan AIS


T2 AC -------> EUS sudah cukup akurat, jadi ya 1
berpengaruh lah.

Jelas berpengaruh, untuk


konten sih udah bagus tapi
kalau dari segi tampilan masih
statis sedangkan sekarang 1
banyak aplikasi yang
tampilannya sudah lebih
dinamis.

T3 CN -------> FR
Kenapa gak ada pembaruan
format seperti windows 8 yang
menunya berupa tombol- 1
tombol icon tinggal klik jadi ga
perlu buka tab satu-satu.

lxxxviii
Sangat berpengaruh, karena
T4 FR -------> EUS kalau tampilan terlalu statis 1
gitu bikin jenuh.

Berpengaruh, karena sudah


T5 CN -------> EUS cukup lengkap untuk 1
kebutuhan mahasiswa.

Berpengaruh, ada satu fitur


yang kontennya tidak sesuai
penempatan, seperti KRS
T6 CN -------> EU defaultnya itu bukan semester 1
sekarang tetapi semester
sebelumnya dan menurut saya
itu cukup mengganggu.

Sangat berpengaruh, kalau


T7 EU -------> EUS 1
sistem sulit jadi males.

lxxxix
Sangat berpengaruh, karena
AIS masih sering kendala di
masalah ketepatan waktu
seperti sistem down, error itu
T8 CN -------> TL 1
menjadi catatan bagi
pengelola AIS untuk
memperbaiki sistem lebih baik
lagi.

Sangat berpengaruh, males


juga kan kalau lagi urgent
T9 TL -------> EUS 1
misal ngisi KRS sistem AIS
bermasalah.

xc
Menurut saya harus ada
perbaikan di servernya biar
1
gak down terus setiap akhir
semester.

Karena konten di AIS cukup


privasi menurut saya ya
1
berpengaruh sih sama
keamanannya.

Ada banyak mahasiswa yang


T10 CN -------> SC belum ubah password default
dari pustipanda, harusnya ada
semacam alert untuk
1
mengingatkan user agar
menggati password guna
mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan.

Sangat berpengaruh, kalau


tidak semua data kita bisa
T11 SC -------> EUS disalahgunakan orang dan 1
timbul ketidakpuasan terhadap
sistem itu sendiri.

xci
P8 1 2 3 4 5 6 P9 1 2 3 4 5 6
TEMA
Staf Keuangan Pusat STB TB N B SB S Staf Admin Akademik Pusat STB TB N B SB S
Kalau sejauh ini isi konten
di AIS sudah sesuai tetapi
apabila kita butuh
penambahan menu atau
butuh informasi apa kita
biasanya langsung
berkoordinasi dengan
pihak PUSTIPANDA
sebagai pengembang.
Kalau untuk akurat atau
tidak menurut saya,
gimana ya karena belum
pernah dilakukan rekon
data antara sistem di AIS
dengan data rekening
koran (sesuai dengan
pekerjaan saya).
Pasti, isi AIS harus akurat kalau tidak ya
T1 CN -------> AC Mengapa? Karena belum 1 1
bahaya.
semua mahasiswa
melakukan pembayaran
melalui sistem (host-to-
host), maka dari itu masih
ada perbedaan-
perbedaan. Bisa dikatakan
akurat untuk data tertentu
tetapi untuk keseluruhan
datanya kita perlu lakukan
rekon lagi.Cara saya
mengecek apabila ada
komplain mengapa
mahasiswa tidak bisa isi
KRS saya tidak hanya
lihat dari sisi di AIS, tetapi
saya juga menanyakan
bukti pembayaran mereka.

xcii
Pasti berpengaruh ya,
karena yang diinputkan Berpengaruh, sistem yang akurat juga
atau data-data yang ada mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
di AIS sebelumnya sudah user, jadi pastinya tidak ada komplain
T2 AC -------> EUS 1 1
dikroscek dulu yang ditujukan terhadap admin
menghindari kesalahan, khususnya yang bersinggungan langsung
kalaupun ada kesalahan dengan kegiatan pelayanan.
paling human error aja.
Sejauh ini karena saya Tidak berpengaruh, karena selama saya
pengguna, saya mengerti 1 masih bisa menggunakan AIS dengan 1
T3 CN -------> FR
terhadap isi sekaligus baik buat saya itu tidak berpengaruh.
format yang dimaksud.
Untuk saat ini tampilan AIS sudah cukup
Saya juga merasa
ya, kalau nanti ada tampilan macem-
tampilan AIS bisa sangat
macem malah membuat aksesnya jadi
saya pahami maka dari itu 1 1
T4 FR -------> EUS berat. Karena user kan tidak hanya butuh
saya merasa cukup puas
dengan apa yang tampilan yang bagus, tetapi juga
disajikan AIS. kecepatan aksesnya.

Sejauh ini saya cukup Konten AIS sudah dipaparkan dengan


puas dengan isi dari AIS 1 jelas dan tidak ada yang ambigu, jadi 1
T5 CN -------> EUS
dan apapun yang ada saya sangat mengerti dan puas pastinya.
didalam AIS.
Setiap divisi kan Menurut saya sebagai admin, saya
menampilkan tampilan sangat mengerti akan AIS. Terlebih saya
berbeda pada AIS ya, jadi 1 mengoperasikannya setiap hari dan latar 1
T6 CN -------> EU
sudah pasti isinya pun belakang saya kebetulan IT jadi
dimengerti oleh user mempengaruhi lah ya.
tersebut.
Sejauh ini karena saya
Sangat berpengaruh, kalau sistem
sering menggunakan AIS, 1 1
T7 EU -------> EUS mudah pengguna pasti puas.
saya paham dan merasa
AIS mudah di operasikan.

xciii
Teknologi itu tidak bisa dikatakan
AIS mengikuti posisi
sempurna karena akan ada permintaan
pembayaran semester 1 1
T8 CN -------> TL lain sehingga pasti ada pembaruan
pembayaran atau bisa
dikatakan up to date. begitupun dengan AIS.

Saya mengeluhkan kalau


sistem itu mati. Karena
saya disini setiap saat Sangat berpengaruh, kalau AIS down
buka AIS dan tidak pekerjaan kita terganggu banget. Apalagi
1 1
T9 TL -------> EUS pernah dalam sehari tidak kita dibagian pelayanan kan, dan itu
buka AIS sama sekali menghambat sekali.
ketika AIS down maka itu
sangat menghambat
pekerjaan saya.
Sangat berpengaruh ya,
karena posisi kita ada di
bagian keuangan yang
Berpengaruh lah, gunanya login pada
berhubungan dengan
1 AIS kan menghindari orang-orang yang 1
T10 CN -------> SC angka dan mengakui
pembayaran dengan tidak berwenang akses sembarangan.
nominal sekian itu artinya
tidak boleh sembarang
orang yang akses.

Selama ini belum pernah ada keluhan


Selama ini kalau masalah
1 terkait keamanan sih ya, jadi saya sudah 1
T11 SC -------> EUS keamanan sih baik-baik
saja. puas.

xciv
HASIL ANALISIS
1 2 3 4 5 6
TEMA
STB TB N B SB S

1 0 6 2 1
T1 CN -------> AC 0

0 0 0 6 2 1
T2 AC -------> EUS

0 1 0 8 0 2
T3 CN -------> FR

T4 FR -------> EUS 0 0 0 3 5 1

T5 CN -------> EUS 0 0 0 6 2 2

T6 CN -------> EU 0 1 0 8 1 1

0 0 0 4 5 0
T7 EU -------> EUS

xcv
0 1 1 5 2 1
T8 CN -------> TL

0 0 1 2 6 3
T9 TL -------> EUS

T10 CN -------> SC 0 0 1 6 2 2

T11 SC -------> EUS 0 0 0 3 6 0

0 4 3 57 33 14

xcvi
Keterangan
T Tema
P Partisipan

P1 Eri Rustamaji CN Content / Konten


P2 Edo Abdullah Faqih AC Accuracy / Keakuratan
P3 Isna Wirahmadayanti FR Format
P4 Nurul Intan As Ramadhan EU Ease of Use / Kemudahan Pengguna
P5 Dian Kurniawan TL Timeliness / Ketepatan Waktu
P6 Raditya Pratama SC Security / Kemanan
P7 Fahmi Syaputra EUS End User Satisfaction / Kepuasan Pengguna
P8 Defi Oktafani
P9 Eko Saputro

Gambar 1 Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Wawancara

xcvii
2. TABEL ANALISIS DATA FOCUS GROUP DISCUSSION

P1 1 2 3 4 5 6 P2 1 2 3 4 5 6
TEMA KEPALA PUSTIPANDA IT SUPPORT PUSTIPANDA
STB TB N B SB S STB TB N B SB S
UIN JAKARTA UIN JAKARTA
Ya berpengaruh, konten
di AIS kan beragam dan
semuanya sudah pasti
akurat dan sistem yang
digunakan juga sudah
1
sesuai dengan standar
Dikti atau BAN-PT itu
standar utama kita dan
standar yang lain ISO
2008
Kalau dikatakan sistem
menampilkan output
sesuai dengan apa yang Seperti yang telah dijelaskan
diperintahkan Bapak Nashrul
jawabannya ya tetapi kan bahwasannya konten di AIS
F1 CN -------> AC 1
outputnya sesuai dengan sudah sesuai dengan
permintaan dan ini ada standar yang berlaku dan
beberapa yang tidak pasti akurat.
dipenuhi semuanya tapi
overall dianggap sudah
1
jadi ada yang belum.
Belum itu misalnya
permintaan data tertentu
dari instansi atau dari
seseorang nah itu kan
belum itu disebut
permintaan per request
dan itu banyak yang
belum, maka dari itu
harus di fasilitasi.

xcviii
AIS merupakan sistem
Sependapat dengan Pak
akademik sudah
Nashrul dan Pak Reza,
sepantasnya keakuratan
sangat berpengaruh karena
informasi menjadi hal
F2 AC -------> EUS 1 informasi di AIS disampaikan 1
yang utama, dan ini
oleh unit-unit tertentu yang
sangat berpengaruh
sudah pasti menghasilkan
terhadap kepuasan
informasi yang akurat
pengguna.
Sependapat dengan Bapak
Nashrul, kalau format sistem
Kalau ini bisa dikatakan
menarik nah mungkin ada
berpengaruh, karena
beberapa yang belum
pada dasarnya format di
menarik, mungkin kalo
AIS sudah sesuai dengan
dikatakan menarik itu ada
konten-konten yang
F3 CN -------> FR 1 gambar tapi di kita ga ada 1
diberikan berdasarkan
jadi kan menarik itu relatif.
kebutuhan penggunanya
Tapi kalau dikatakan sistem
masing-masing dan
sudah jelas dalam
untuk tampilannya juga
menampilkan informasi dan
sudah cukup menarik.
mudah digunakan AIS sudah
bisa dikatakan ya.

Ya berpengaruh dan
F4 FR -------> EUS saya juga sudah cukup 1 Jelas berpengaruh ya. 1
puas dengan format AIS.

xcix
Konten di AIS sudah
sesuai dengan
kebutuhan dan yang
pasti bermanfaat bagi
F5 CN -------> EUS urusan akademik yang 1 Ya tentu berpengaruh. 1
berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna
yang menerima output
dari AIS.

User friendly iya, tapi


mungkin ada beberapa
yang belum misalnya kita
belum responsif full di
mobile nah itu yang perlu
dikembangkan, sudah Menurut saya berpengaruh
ada tetapi fitur-fiturnya karena isi dari AIS sudah
F6 CN -------> EU 1 1
belum selengkap yang di cukup memberikan
web. Untuk keseluruhan kemudahan bagi pengguna
sistem AIS sudah mudah
dioperasikan dan disana
juga disediakan fitur
bantuan bagi pengguna
yang masih bingung.

Tentu saja berpengaruh,


kalau sulit digunakan Jelas ya, kemudahan
pengguna pasti akan pengguna itu hal utama yang
malas menggunakan harus dimiliki oleh suatu
F7 EU -------> EUS 1 1
sistem dan itu berarti sistem, apalagi AIS sistem
mempengaruhi tingkat akademik dan diakses oleh
kepuasan pengguna berbagai macam unit.
sistem.

c
Pasti berpengaruh
karena konten yang
ditampikan AIS
Sistem AIS dibuat untuk
berhubungan dengan
membantu menyebarkan
kegiatan Akademik
F8 CN -------> TL 1 informasi secara akurat dan 1
sudah pasti harus
tepat waktu maka sudah
disajikan secara tepat
pasti berpengaruh.
waktu agar tidak
menghambat proses
belajar mengajar.

Sama seperti Pak Nashrul,


informasi yang tepat waktu
1
sangat berpengaruh dengan
tingkat kepuasan pengguna.

Saran untuk mengurangi


kendala error/server down
yang terjadi setiap semester
Ini sangat berpengaruh : 1) User admin harus
ya, karena tingkat diperjelas lagi karena admin
kepuasan pengguna itu bukan hanya di
akan semakin tinggi pustipanda, kalau admin
F9 TL -------> EUS apabila AIS dapat 1 super memang pustipanda
menyajikan informasi tapi setiap unit kan punya
atau kebutuhan admin juga dan harus
pengguna secara tepat diperjelas; 2) Infrastruktur 1
waktu. harus disesuaikan sesuai
kebutuhan pengguna untuk
mengurangi kapasitas
hardisk yang hampir penuh.
Nah orang-orang sering
salah kaprah, menganggap
ini karena bandwith padahal
bandwith kita sudah 800
mega dan itu sudah standar
internasional.

ci
Menurut saya ini sangat
Berpengaruh ya, hanya
berpengaruh. Security
menambahkan pendapat
merupakan suatu faktor
Pak Nashrul, untuk poin
yang tingkat urgensinya
sistem menyediakan fasilitas
cukup tinggi dalam suatu
pengaturan kemanan bagi
sistem, pun dengan AIS.
pengguna sistem kita sudah
F10 CN -------> SC Maka dari itu untuk 1 1
menerapkan kalau password
menjaga privasi data
sudah lama tidak diganti
masing-masing user.
biasanya ada notifikasi untuk
Contoh yang paling
pengguna agar memperbarui
sederhana, AIS sudah
passwordnya secara
dilengkapi dengan fitur
periodik.
uspass.
Karena security
merupakan faktor penting Tentu ya, kalau kemanan
F11 SC -------> EUS maka menurut saya 1 sistem bagus sudah pasti 1
sudah pasti sangat pengguna akan puas.
berpengaruh.

cii
P3 1 2 3 4 5 6 P4 1 2 3 4 5 6
TEMA IT SUPPORT
STAF PUSTIPANDA UIN
PUSTIPANDA UIN STB TB N B SB S STB TB N B SB S
JAKARTA
JAKARTA

Berbeda dengan yang lain,


menurut saya sangat
berpengaruh ya, seperti
yang disebutkan Pak
Ya berhubungan lah, konten di
F1 CN -------> AC Nashrul tadi konten di AIS 1 1
AIS sudah pasti harus akurat.
sudah pasti akurat karena
sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
DIKTI.

Jelas sangat berpengaruh


ya, kenapa data data yang
ada di AIS ini bisa akurat,
karena user yang ada di
Tentu saja keakuratan informasi
AIS ini bukan hanya dari
yang disajikan oleh AIS sangat
F2 AC -------> EUS pustipanda saja tetapi 1 1
berpengaruh terhadap kepuasan
dikerjakan oleh unit-unit
pengguna.
terkait seperti keuangan,
akademik, kepegawaian,
dan salah satunya
pustipanda.

Seperti Pak Indra katakan,


menarik tidaknya itu relatif,
tapi menurut saya Menurut saya sistem sudah
F3 CN -------> FR berpengaruh karena konten 1 cukup menarik dan sesuai dengan 1
dan format di AIS juga formatnya.
disesuaikan dengan
kebutuhan dari setiap user

ciii
Berpengaruh, kalo dari
aspek format sistem sudah
menarik buat saya tapi Menurut saya AIS sudah cukup
untuk tampilannya memang menarik dan mudah dioperasikan
perlu banyak eksplorasi hanya saja seperti yang tadi
F4 FR -------> EUS 1 1
dan kebetulan dari tim disebutkan Pak Indra, AIS masih
developer kita masih perlu di explorasi agar semakin
kekurangan tenaga IT yang baik.
ahli di bidang Java
khususnya Java Mobile.
Sangat berpengaruh, apabila
sistem sudah memenuhi
Menurut saya juga
F5 CN -------> EUS 1 kebutuhan pengguna otomatis 1
berpengaruh ya.
akan menghasilkan kepuasan
bagi si pengguna itu sendiri
Ya, AIS memang dibuat Jelas berpengaruh ya,
untuk memudahkan kemudahan pengguna itu hal
F6 CN -------> EU 1 1
penggunanya jadi jelas dasar yang harus dicapai dalam
berpengaruh. pengembangan sistem.

Iya lah pasti berpengaruh, Berpengaruh, kalau menyulitkan


karena kalau mereka pengguna untuk apa sistem
F7 EU -------> EUS 1 1
kesulitan mengakses dibuat, sudah pasti sistem dibuat
kasian juga kan mereka. untuk memudahkan user.
Berpengaruh, skalanya
sekitar 75% lah karena ada Sependapat dengan yang lain,
permintaan data yang menurut saya juga berpengaruh
F8 CN -------> TL dibutuhkan itu bersifat 1 karena sejauh ini informasi yang 1
custom report yang disajikan AIS sudah cukup tepat
biasanya digunakan untuk waktu.
penelitian.

civ
Jelas sangat berpengaruh
secara signifikan, karena
F9 TL -------> EUS sistem sudah didukung 1 Ya jelas berpengaruh ya. 1
oleh tim layanan yang tepat
waktu.

Berpengaruh sudah pasti. Hanya


saja beberapa kejadian masih
sering terjadi. Laporan beberapa
mahasiswa yang merasa akun
Sependapat dengan Pak AISnya dibajak, bukan karena
Nashrul dan yang lain, kemanan sistemnya yang kurang
keamanan sistem di AIS tetapi karena kecerobohan user
F10 CN -------> SC 1 1
cukup baik dan sejauh ini itu sendiri tidak mau mengganti
tidak pernah terjadi apa- password default yang diberikan
apa. pada awal masuk UIN padahal
seperti yang Pak Reza katakan
biasanya ada notifikasi di AIS
untuk memperbarui password
secara periodik.

Ya berpengaruh, karena Berpengaruh ya, seperti yang


ada hak akses jadi dapat dijelaskan yang lain. Apabila
F11 SC -------> EUS 1 1
menjaga kerahasiaan data sistem aman sebagai pengguna
pengguna. juga tidak perlu khawatir.

cv
Hasil Analisis
1 2 3 4 5 6
TEMA
STB TB N B SB S

T1 CN -------> AC 0 0 0 3 1 1

T2 AC -------> EUS 0 0 0 1 3 0

T3 CN -------> FR 0 0 0 4 0 0

T4 FR -------> EUS 0 0 0 4 0 0

T5 CN -------> EUS 0 0 0 3 1 0

T6 CN -------> EU 0 0 0 4 0 0

T7 EU -------> EUS 0 0 0 4 0 0

T8 CN -------> TL 0 0 0 4 0 0

T9 TL -------> EUS 0 0 0 1 3 1

T10 CN -------> SC 0 0 0 3 1 0

T11 SC -------> EUS 0 0 0 3 1 0

0 0 0 34 10 2

Keterangan
F Tema
P Peserta

P1 Nashrul Hakiem CN Content / Konten


P2 Indra Munawar AC Accuracy / Keakuratan
P3 Reza Alamsyah FR Format
P4 Tri Kiswati Nur Hidayatullah EU Ease of Use / Kemudahan Pengguna
TL Timeliness / Ketepatan Waktu
SC Security / Kemanan
EUS End User Satisfaction / Kepuasan Pengguna

cvi
Gambar 2 Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data FGD

Gambar 3 Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Wawancara dan FGD

cvii
3. PERANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA (WAWANCARA &

FGD)

P1 1 2 3 4 5 6 P2 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Dosen Prodi Sistem Informasi TM KM CM M SM S Dosen Prodi Matematika TM KM CM M SM S

Tentu saja membantu, tetapi


Secara umum AIS memang
sementara sih memang
beguna, bermanfaat bagi
Apakah dengan adanya menggunakan sistem AIS itu
pengajar karena sistem
AIS dapat membantu bukan karena manfaatnya, tapi
1 membantu dalam urusan 1
kepetingan pekerjaan karena memang sudah
akademik, dari segi nilai atau
Anda? diputuskan untuk misalnya input
pun penjadwalan, ruangan,
nilai disitu, lebih banyak karena
dan lainnya.
itu.

cviii
P3 1 2 3 4 5 6 P4 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Mahasiswa SI TM KM CM M SM S Mahasiswa SI TM KM CM M SM S

Iya membantu banget dari mulai


Apakah dengan adanya Iya membantu untuk mengisi
isi KRS, pembayaran, isi nilai, dan
AIS dapat membantu KRS dan melihat hasil nilai
cek kelas kosong juga di AIS serta 1 1
kepetingan pekerjaan seperti IP dan IPK, serta
ada pengumuman tentang
Anda? mencari ruang kosong.
beasiswa.

P5 1 2 3 4 5 6 P6 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Mahasiswa SI TM KM CM M SM S Mahasiswa TI TM KM CM M SM S

Dengan adanya AIS ini sangat


membantu untuk proses
pengambilan Kartu Rencana Studi
Menurut saya, kalau untuk
atau KRS, kita mau ambil mata
sebagai mahasiswa udah
kuliahnya apa terus kita mau cari
Apakah dengan adanya cukup membantu dengan
ruangan misalnya untuk proses
AIS dapat membantu fitur-fitur yang cukup
pembelajaran juga itu 1 1
kepetingan pekerjaan lengkap. Karena selama ini
memudahkan dari AIS sendiri,
Anda? saya menggunakan AIS
terus juga kita bisa lihat mata
hanya sebagai keperluan sih,
kuliah apa saja yang ditawarkan di
bukan kebutuhan.
semester genap atau ganjil
berikutnya masih ada atau tidak
jikalau kita ada yang mengulang.

cix
P7 1 2 3 4 5 6 P8 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Mahasiswa TI TM KM CM M SM S Staf Keuangan Pusat TM KM CM M SM S

Untuk saya membantu ya,


dengan adanya sistem
pekerjaan kita lebih terbantu
Apakah dengan adanya Ya, secara umum sih sangat untuk pengecekan data dan
AIS dapat membantu membantu. Seperti pengisian rekon data, terkadang ada
1 1
kepetingan pekerjaan KRS , pengambilan mata kuliah, kasus dimana pembayaran di
Anda? dll. Bank itu ada kendala dan
kita pasti lihat ke sistem AIS
untuk mengkrosceknya
kembali.

P9 1 2 3 4 5 6 P10 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN KEPALA PUSTIPANDA UIN
Staf Admin Akademik Pusat TM KM CM M SM S TM KM CM M SM S
JAKARTA
Jelas sangat membantu.
Seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan
Apakah dengan adanya Ya tentu, karena AIS membantu
akademik bersinggungan
AIS dapat membantu pekerjaan saya khususnya yang
1 langsung dengan AIS. 1
kepetingan pekerjaan berkaitan dengan pelayanan
Setiap divisi juga memiliki
Anda? akademik.
hak akses masing-masing
sesuai dengan
kewenangannya.

cx
P11 1 2 3 4 5 6 P12 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN IT SUPPORT PUSTIPANDA UIN IT SUPPORT PUSTIPANDA
TM KM CM M SM S TM KM CM M SM S
JAKARTA UIN JAKARTA

Ya sangat membantu. Bayangkan Saya pun sependapat


jika seluruh kegiatan akademik dengan Bapak Nashrul dan
Apakah dengan adanya
masih manual, pasti repot kan. Pak Indra, kehadiran AIS di
AIS dapat membantu
Nah disini gunanya AIS dibuat 1 tengah-tengah kita ini yang 1
kepetingan pekerjaan
dengan tujuan salah satunya pasti sangat memudahkan
Anda?
memudahkan pengguna dalam pengguna. Baik itu
menyelesaikan tugas. pegawai dan mahasiswa.

P13 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
STAF PUSTIPANDA UIN JAKARTA TM KM CM M SM S

Apakah dengan adanya AIS dapat membantu Iya membantu, tak hanya kegiatan akademik ya tetapi dalam hal
1
kepetingan pekerjaan Anda? administratif AIS juga sangat membantu.

cxi
HASIL ANALISIS

1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
TM KM CM M SM S

Apakah dengan adanya AIS dapat membantu kepetingan


0 0 1 5 7 0
pekerjaan Anda?

Keterangan
P1 Eri Rustamaji TM Tidak Membantu
P2 Edo Abdullah Faqih KM Kurang Membantu
P3 Isna Wirahmadayanti CM Cukup Membantu
P4 Nurul Intan As Ramadhan M Membantu
P5 Dian Kurniawan SM Sangat Membantu
P6 Raditya Pratama S Saran
P7 Fahmi Syaputra
P8 Defi Oktafani
P9 Eko Saputro
P10 Nashrul Hakiem
P11 Indra Munawar
P12 Reza Alamsyah
P13 Tri Kiswati Nur Hidayatullah

cxii
4. STATUS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA (WAWANCARA & FGD)

P1 1 2 3 4 5 6 P2 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Dosen Prodi Sistem Informasi TP KP CP P SP S Dosen Prodi Matematika TP KP CP P SP S

Sejauh ini sudah cukup puas. 1

Adanya sosialisasi penggunaan AIS


dan didorong secara bertahap agar
dosen dapat memanfaatkan menu- Cukup puas, karena
Apakah Anda merasa menu AIS lebih optimal karena sebagaimana fungsi AIS
puas saat sayang jika sudah ada tetapi tidak sendiri memang untuk 1
menggunakan AIS? digunakan, tetapi ya harus didukung membantu pekerjaan
1
mengenai ketersediaan sistem tadi pengguna.
jadi jangan sampai ketika sistem
dipakai secara bersamaan akan
terjadi gangguan yang
mengakibatkan pengguna juga jadi
malas menggunakannya.

cxiii
P3 1 2 3 4 5 6 P4 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Mahasiswa SI TP KP CP P SP S Mahasiswa SI TP KP CP P SP S
Kurang puas sih. 1
Kurang puas sih, menurut saya
Apakah Anda merasa Saran aku, dibagusin tampilan
tampilannya perlu di upgrade lagi
puas saat 1 AIS-nya dan diperbaiki lagi
dan info perkuliahannya lebih 1
menggunakan AIS? sistemnya supaya pas AIS lagi
update lagi.
dibutuhin ga down.

P5 1 2 3 4 5 6 P6 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Mahasiswa SI TP KP CP P SP S Mahasiswa TI TP KP CP P SP S

Ya walaupun AIS masih sering Ya cukup puas, karena menurut


Apakah Anda merasa
terjadi ganguan tapi secara saya fitur-fitur di AIS sendiri
puas saat 1 1
keseluruhan sih sudah cukup sudah cukup lengkap kok untuk
menggunakan AIS?
puas. mahasiswa.

cxiv
P7 1 2 3 4 5 6 P8 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Mahasiswa TI TP KP CP P SP S Staf Keuangan Pusat TP KP CP P SP S

Apakah Anda merasa


Puas, fitur di AIS sudah cukup 1
puas saat 1 Sudah cukup puas sih untuk saya
lengkap menurut saya.
menggunakan AIS?

P9 1 2 3 4 5 6 P12 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
Staf Admin Akademik Pusat TP KP CP P SP S KEPALA PUSTIPANDA UIN JAKARTA TP KP CP P SP S
Sangat puas, walaupun masih
Secara keseluruhan cukup terdapat beberapa kekurangan tapi
Apakah Anda puas, mungkin catatan untuk tanpa AIS sudah cukup mampu
merasa puas saat AIS ya dari segi maintenance- 1 membantu pekerjaan pengguna 1
menggunakan AIS? nya diperbaiki lah ya biar tidak khususnya dalam hal kegiatan belajar-
sering down. mengajar, pembayaran, dan
sebagainya.

cxv
P13 1 2 3 4 5 6 P14 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN IT SUPPORT PUSTIPANDA IT SUPPORT PUSTIPANDA UIN
TP KP CP P SP S TP KP CP P SP S
UIN JAKARTA JAKARTA
Kalau saya cukup puas lah,
Apakah Anda merasa karena dari pertama AIS Puas, pastinya nanti AIS akan
puas saat dikembangkan hingga saat ini 1 dieksplore lagi agar kedepannya 1
menggunakan AIS? perubahannya sudah jauh semakin baik
kearah yang lebih baik.

P15 1 2 3 4 5 6
PERTANYAAN
STAF PUSTIPANDA UIN JAKARTA TP KP CP P SP S
Saya juga sudah merasa puas, sejauh ini AIS sangat membantu
Apakah Anda merasa puas saat menggunakan
pekerjaan saya, dan pasti juga membantu kegiatan setiap 1
AIS?
penggunanya.

cxvi
HASIL ANALISIS

PERTANYAAN 1 2 3 4 5 6
TP KP CP P SP S

Apakah Anda merasa puas saat menggunakan AIS? 0 2 7 3 1 3

Keterangan
P1 Eri Rustamaji TP Tidak Puas
P2 Edo Abdullah Faqih KP Kurang Puas
P3 Isna Wirahmadayanti CP Cukup Puas
P4 Nurul Intan As Ramadhan P Puas
P5 Dian Kurniawan SP Sangat Puas
P6 Raditya Pratama S Saran
P7 Fahmi Syaputra
P8 Defi Oktafani
P9 Eko Saputro
P10 Nashrul Hakiem
P11 Indra Munawar
P12 Reza Alamsyah
P13 Tri Kiswati Nur Hidayatullah

cxvii
LAMPIRAN 4

STAKEHOLDER

SISTEM INFORMASI AKADEMIK

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

cxviii
Daftar stakeholder Sistem Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Admin
2. Admin Pascasarjana
3. Akademik Pusat – Kabag
4. Akademik Pusat - Kasubag Administrasi Akademik
5. Akademik Pusat - Kasubag Informasi Akademik
6. Akademik Pusat - Kasubag Layanan Akademik
7. Akademik Pusat - Staf Administrasi Akademik
8. Akademik Pusat - Staf Informasi Akademik
9. Akademik Pusat - Staf Layanan Akademik
10. AKLAP
11. Bagian Humas
12. Bagian Kemahasiswaan
13. Bagian Kemahasiswaan – Administrasi Alumni
14. Bagian Kemahasiswaan – Bina Bakat dan Minata Mahasiswa
15. Bagian Kemahasiswaan – Staf
16. Bagian Kepegawaian – Laporan SKP
17. Bagian Kepegawaian Pusat
18. Bagian Kepegawaian Pusar – Peraturan Perundang-undagan
19. Bagian Kerjasama
20. Bagian Kerjasama – Pengembangan Lembaga
21. Bagian Keuangan Staf
22. Bagian LP2M – Pusat Layanan Kerjasama Internasional
23. Bagian LP2M – Pusat Penelitian dan Penerbitan
24. Bagian LPM
25. Bagian LPM – Staf
26. Bagian Pengelolaan Data
27. Bagian Perencanaan – Data dan Informasi Perencanaan
28. Bagian PPM
29. Bagian SPI

cxix
30. Bagian Umum
31. Bagian Umum – Publikasi dan Dokumentasi
32. Bagian Umum – Rumah Tangga
33. Bagian Umum – Tata Usaha
34. Berita UIN
35. Biro AAKK
36. Dosen
37. Fakultas – Admin Program Studi
38. Fakultas – Bagian Akademik
39. Fakultas – Bagian Keuangan
40. Fakultas – Bagian Umum
41. Fakultas – Dekan
42. Fakultas – Kabag
43. Fakultas – Perpustakaan
44. Fakultas – Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum
45. Fakultas – Wakil Dekan Bidang Akademik
46. Fakultas – Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
47. KPU UIN
48. Laboratorium UIN
49. Ma’had Al-Jamiah
50. Mahasiswa
51. Panitia OPAK
52. Panitia PMB –Kesehatan
53. Panitia PMB – Rregistrasi
54. Pegawai
55. PKL
56. Pusat Pengembangan Bahasa
57. Pusat Perpustakaan
58. PUSLITPEN
59. Pustipanda
60. Rektor

cxx
61. Rektor – Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum
62. Rektor – Wakil Rektor Bidang Akademik
63. Rektor – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
64. Rektor – Wakil Rektor Bidang Kerjasama
65. Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
66. Syahida Inn

cxxi
LAMPIRAN 5

NARASUMBER PENELITIAN

cxxii
Lembar Observasi

Nama Pengamat : Wahyu Alviani

Tanggal Pengamatan : 10 s/d 12 Juli 2017

Lokasi Pengamatan : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan :

1. Memperoleh data awal yang berguna untuk penelitian.

2. Merekam data awal sebanyak-banyaknya data-data yang meliputi beberapa

aspek yang diamati.

Petunjuk :

1. Pengamat berada pada posisi yang tidak mengganggu kegiatan yang

sedang berlangsung namun tetap dapat memantau setiap kegiatan yang

dilakukan.

2. Pengamat memberikan catatan tentang apa yang telah diamatinya.

No. Aspek yang diamati Tanggal Catatan

Kepuasan pengguna

Sistem Informasi Temuan awal pengguna sistem


10 Juli
1. Akademik UIN informasi akademik di UIN Syarif
2017
Syarif Hidayatullah Hidayatullah Jakarta

Jakarta

cxxiii
Temuan awal dan dibantu oleh dosen

Narasumber yang 11 Juli pembimbing dengan arahannya,


2.
kompeten 2017 ditemukan calon-calon partisipan

yang tepat.

Temuan awal saat pengamat melihat

perilaku user saat menggunakan

sistem informasi akademik di

12 Juli beberapa fakultas di UIN Syarif


3. Perilaku user
2017 Hidayatullah Jakarta, mereka merasa

terbantu dengan adanya sistem

tersebut untuk menunjang kegiatan

akademik.

cxxiv
cxxv
cxxvi
cxxvii
ERI RUSTAMAJI

Kompleks Pamulang Estate Blok D-20/16


Pamulang Timur 15417
Phone : (021) 744-3769 (home)
0811-187-186 (mobile)

EDUCATION :

 Master of Business Administration majoring in Management Information


Systems, University of Denver, Denver, Colorado, USA, 1995.
 Bachelor of Food Technology, with emphasis on Food Technology and
Human Nutrition, Bogor Agriculture University, Bogor, Indonesia, 1989.

SKILLs:

 Computer Skills :
 Windows Server 2003 (active directory and network management),
 Microsoft Office 2003 and 2007 (Word, Excel, Power Point, and MS
Access), Create databases using Microsoft Access
 Lotus Notes 7.0 (mail system and data management), manage mail
server, manage mail client, manage mobile client, manage one
computer for multiple mail clients. Manage database with Lotus Notes
platform.
 ArcView 3.3 (spatial data processing and manipulation),
georeferencing static map, adjusting existing spatial data with new
updates, data calculation (such as area calculation, buffering, distance
measurement etc).
 ArcGIS 9.0 (spatial data presentation and cartography)
 Analytical Skills : Problem-solving, research and analytical skills.
 Interpersonal Skills : Team player, self-motivating, efficient.
 Communication : English and Bahasa Indonesia
 Hardware experience:
 Server HP Prolient Series
 Printer HP 4000 series, HP Plotter 36” – was used for creating static
maps with 24 and 36” size.
 Cisco PIX 501 – acting as firewall, Cisco Router 1700
 Internet connection Via Land Line, Mobile Phone, Microwave, Cable.
 GPS Unit ( Garmin Legend, and Garmin Vista), Sat-phone.

cxxviii
PROFESSIONAL EXPERIENCE

Lecturer, Regular Program, Science and Technology Department, Islamic


State University Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia
(March 2011 – present)
Delivered the subject on Introductory to Geographical Information Systems,
Spatial Multimedia, Spatial Modelling, Web GIS, Remote Sensing, Spatial
Database System, Data Mining and Data Warehouse, Enterprise Systems, and
Decision Support Systems

Lecturer, International Program, Science and Technology Department,


Islamic State University Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia
(March 2010 – 2013)
Delivered the subject on Knowledge Environment, Decision Support Systems,
Data Mining and Data Warehouse, and Spatial Database Systems

Guest Lecturer, Informatics Department, Ibnu Khaldun University, Bogor,


Indonesia
(March 2009-August 2009)
Delivered the concept of system information, system development life cycle, and
discussing characteristics for system analyst, programmer and project
management in a system development life cycle.

PBMS Manager, SERASI, USAID, IRD, Jakarta, Indonesia


(April 2008-September 2008)

Responsible for implementing IT infrastructure to support PBMS (Performance


Based Monitoring Systems) in SERASI project -- conflict mitigation program
funded by the USAID. Supervises Jakarta-based IT Officer and provide guidance
for field-based IT officers, in Palu and Banda Aceh
 The PBMS was planned to allow donor agency and partners to monitor the
progress geographically by using Google Earth application.

IT Manager, SPD, USAID, DAI, Jakarta, Indonesia (April 2006–April 2008)

Supervised Jakarta-based MIS assistants and provided oversight and guidance to


field-based MIS assistants. Installed and ensured maintenance of computer
systems and servers in Jakarta and all field offices, including troubleshooting
computer software and hardware problems and preparing computers for use by
program personnel. Ensured security and integrity of all computer systems. Led
and managed the design, use, and maintenance of program MIS, including the
grants database, monitoring indicators database, and GIS.
Provided leadership in the development and implementation of field surveys,
including associated data management tasks and collection of relevant spatial data
(global positioning system points). Oversee the design, use, and maintenance of
project-specific data management systems, with a focus on those associated with

cxxix
community-based initiatives in Aceh, ensuring that these systems are linked with
other program-wide data management systems as appropriate. Evaluated and
provided recommendations for improving system performance, and devises new
systems or programs. Ensured one-to-one correspondence between DAI and
relevant USAID databases, and collaborated with USAID on data system issues.
Measured grantee capacity to use IT and proposed training strategies.
 Provided GPS training for local surveyor and led village data collection
survey in Bojonegoro (2008 for MCL-CSR Program) and Aceh (2006 for
ACEO Program).
 Designed and created Access database to support the GIS and data collection
survey in MCL-CSR program (2008) and ACEO Program (2006). Created
other databases for Monitoring and Evaluation purpose in infrastructure
program in Aceh (2007).

MIS Manager, SPD, Office of Democratic and Decentralized Governance,


DAI, USAID, Jakarta, Indonesia (August 2004–April 2006)

Led the development and maintenance of program information systems, including


the program grants database, monitoring information databases, and GIS.
Supervised MIS assistants. Ensured accuracy, completeness, and security of data
entered into program databases. Maintained one-to-one correspondence between
DAI and relevant USAID databases, and collaborated with USAID on data system
issues.
Designed and produced maps representing project locations and facilitating
program decision making. Defined short- and long-term computer hardware
requirements and initiated associated procurements. Guided and trained staff in
the use and maintenance of computer-based management information systems.
Supervised troubleshooting of software and hardware problems and prepared
computers for staff.
 Provide GPS training for local surveyor and led village data collection survey
in Aceh (2005 for CBR Program) and Bali (2004 for School Rehabilitation
Program).
 Designed and created Access database to support the GIS and data collection
survey in School Rehabilitation Program (2004) and CBR Program (2005).
 Assisted a WFP consultant in map data collection from Bakosurtanal, and a
DAI consultant in map and statistics data collection from BPS.
 Setup new network in Aceh Office (2 months after tsunami), functioning
within a week. Setup the internet connection using microwave system and
switched into V-SAT system in the following year.

Computer System/MIS Specialist, Program Support Initiative, Office of


Conflict Prevention and Response (OCPR), DAI, USAID, Jakarta, Indonesia
(February 1999–July 2004)

cxxx
Managed and maintained all program information systems for the Jakarta
headquarters office and all field offices. Revised and updated existing database
frameworks and identified areas for improvement through daily interaction with
grant and program development staff. Assisted in defining short- and long-term
computer hardware requirements and initiated associated procurements.
Determined staff training requirements and provided training as necessary.
Addressed computer problems and generated monthly activity reports from the
database. Solved computer problems for project branch offices.
 On short-term assignment in Timor-Leste in August 2000, set up the
DAI/USAID network and remote server connection to the internet using a
microwave connection. Established email connection for DAI and USAID
laptops using a mobile phone connection.
 When DAI/USAID moved to a temporary office, had a computer network
used by 20 people functioning in two days.
 Installed computer networking systems in a nongovernmental organization
office in East Timor (Peace and Justice Commission)

Indonesian Consumer Organization, Jakarta, Indonesia (November 1989–


January 1999)

Treasurer (January 1996–January 1999). Managed daily cash flow,


monitored project budgets, and coordinated financial control with other
members of board.

Information Systems Manager (June 1995–December 1995). Managed


information system-related matters. Maintained trouble-free systems on
server, network, printers, and client computers. Created database applications
for managing subscriptions of a consumer magazine and cataloging
documents for a library.

Head Researcher, Testing and Survey Section (November 1989–March


1992). Planned and implemented annual research programs, executed tests and
surveys, and wrote associated reports. Disseminated research results to mass
media. Provided data to other departments of the organization. Trained—and
served as a consultant to—consumer groups.

Guest Lecturer, Industrial Department, Djuanda University, Bogor,


Indonesia (June 1989–March 1992)

TRAINING/WORKSHOP/SEMINAR/CONFERENCE:

 Workshop On Comptia Cloud +, Multimatics-Jakarta, November 2016


 Workshop on Roadmap Composition on Information Systems Research,
ITB Bandung, July 2016

cxxxi
 Participant on International Conference on Information Technology for
Cyber and IT Service Management (CITSM) 2016, Bandung, April 2016
 Workshop On Comptia Project +, Multimatics-Jakarta, November 2015
 Workshop On Certified International Business Intelligence Professional
Intermediate, Multimatics-Jakarta, August 2015
 Participant on International Conference on Information Technology for
Cyber and IT Service Management (CITSM) 2014, Jakarta, November
2014
 Workshop On Certified International Business Intelligence Professional
Foundation, Multimatics-Jakarta, November 2014
 Workshop On Cobit 5 Foundation, Multimatics-Jakarta, October 2013
 Participant on International Conference on Information Technology for
Cyber and IT Service Management (CITSM) 2013, Jakarta, October 2013
 Participant (as author and moderator) on International Symposium on
Open, Distance, and E-Learning (ISODEL) 2012, Denpasar, December
2012
 Participant on International Conference on Information Technology for
Cyber and IT Service Management (CITSM) 2012, Bandung, November
2012
 Workshop On It Infrastructure Library V.3 Foundation, Bandung,
November 2012
 Training on Community Development Facilitator, Lembaga Alam Topika
Indonesia (LATIN), Bogor, Indonesia, 2010
 Coursework included: Basic concept of Community Development,
Multiparties Collaboration, Concept of being a good ComDev facilitator,
the concept of PRA, Methods of PRA, Field practice in Saninten Village,
Pandeglang, Banten. The practice started from problem identification up to
action plan program to solve the problem.
 Training on ArcView 3.3 (mapping software), Lembaga Alam Tropika
Indonesia (LATIN), Bogor, Indonesia, December 2009
 Coursework included: Basic of spatial data, Spatial data creating,
Georeferencing, Digitazion, Editing and Creating data attribute, Data
Spatial Presentation, Using GPS for data creating, Data manipulation and
creating, Overlay Analysis, Spatial Analysis, Area measurement, case
study.
 In house Training ArcView 3.3 and AcrGIS 9.0, DAI, Jakarta, Indonesia,
2005
 Basic training on how to use ArcView 3.3 and ArcGIS 9.0 for creating
static maps and for supporting decision making process. Training on how
to use GPS for collecting points and tracks and how to integrate the result
into ArcView and ArcGIS.
 Training Ms Access from Executrain, Jakarta, Indonesia, 2004
 Creating database from basic to intermediate level using Microsoft Access

cxxxii
 In house training on GIS and Network, DAI Main Office, Bethesda, Maine,
The USA, 2004
 Learning the network structure in DAI main office. Training on using GPS
for collecting data and how to import them into GIS software. Training on
database management for GIS data.
 Participant on GIS (Geographic Information Systems) Seminar,
Breckenridge, Colorado, USA, August 1994
 Participant on the Seminar of Implementing Decision-maker Software,
Pittsburgh, Pennsylvania, USA, 1994
 Course For Academic Skills Preparation Institute for Management
Education and Development, Jakarta, Indonesia, January - 12 March 1993,
Grade B
 Participant on Colorado Outward Bound School, Denver University
School of Business, Leadville, Colorado, USA, 4 - 7 June 1993.
 Participant on Indonesian Student Congress & Seminar and 8 th Annual
Meeting of PERMIAS, Houston, Texas, USA, 27 - 29 August 1993.
 Participant on Mid-Winter Community Seminar, USAID, Columbus,
Ohio, USA 18 - 28 December 1993.
 Course in English For Academic Purposes Indonesian Australia Language
Foundation 27 April - 23 October 1992 (645 Hours)
 Participant on Regional Training Workshop on Managing Sustainable
Development Program and Projects, Ateneo De Manila University Campus,
Quezon City, the Philippines, 20 - 30 October 1991.
 Participant on IOCU (International Organization of Consumer Union)
Internship Training Program, Penang, Malaysia 2nd - 12 October 1990
 Participant in Training in Leadership for Young NGO Leaders, Penang,
Malaysia, 13 - 26 October 1990.
 Participant on the Seminar of Indonesian National Standard and Quality
Assurance in Supporting Export Development, National Standard Council
(DSN) and Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN),
Jakarta, Indonesia, 1st November 1990.
 Member of Steering Committee on the Seminar of National Network on
Quality Testing Laboratories, National Standard Council, Jakarta,
Indonesia, 19 - 20 November 1990.

AFFILIATIONS:
 Secretary of Indonesian Student Body in Denver (Permias Denver), Denver,
Colorado, USA, 1993-1994.
 Member of National Standard Council, C Commission, The Indonesian
Science Institution, 1989-1992.
 Member of Student Body, Bogor Agriculture University, Bogor, Indonesia.
1984-1989.
 Member of MIS Club, University of Denver, Denver, Colorado, USA, 1995
 Member of Indonesian Lecturers Association, 2013 – Present

cxxxiii
cxxxiv
CURRICULUM VITAE

Data Pribadi :

Nama : Edo Abdullah Faqih


Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 18 Juli 1987.
Agama : Islam.
Alamat : Jl. H. Nawi Malik Raya 44 RT. 02/02 Serua Bojongsari, Depok.
16517.
HP : +6285697146481.
Email : edo.afaqih@gmail.com

Pendidikan Formal :
1999 : SDN I Arjawinangun, Cirebon.
2002 :MTsN Arjawinangun, Cirebon.
2005 :MA Cadangpinggan, Indramayu.
2009 : S1 Jurusan Matematika, Konsentrasi Komputasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. IPK: 3,13.

Pendidikan Non-Formal:
2002-2005 : Ponpes Cadangpinggan, Indramayu.
2005-2009 : Darussunnah International Institute for Hadith Science, Tangerang.
2014 : Training ISO/IEC 17025:2005, Pusat Laboratorium Terpadu Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
2015 : Workshop on Tariff Analysis (WTA 2014) In Insurance, Bandung.
2014 : Seminar “Data Mining and Data Warehouse Technology untuk Portal
Telusur Inovasi (POTENSI). BPPT-Program Studi Matematika Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

cxxxv
Pengalaman Organisasi :
2009 – 2010 : IKAHIMATIKA INDONESIA, Dewan Pertimbangan Organisasi,
Jakarta.
2008 – 2009 : IKAHIMATIKA INDONESIA, Departemen Keilmuan, Jakarta.
2006 – 2008 : HIMATIKA Departemen Komunikasi dan Informasi, Program Studi
Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
2006 – 2008 : BEMJ MIPA Departemen Penelitian dan Pengembangan, Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Keahlian :
• Keahlian bidang Pemrograman: Matlab, C++, R, Python, Mathematica.
• Keahlian bidang Komputer: Hardware dan Software Troubleshooting.
• Keahlian bidang Software lainnya: Ms. Excel, SPSS, R and Minitab.

Pengalaman Kerja :

Juni 2009 – Juli 2010 : Staff, Zeta Data Analyst.


April 2010 - Agustus 2012 : IT Technical Support, Da’IFiahQalilah, Jakarta.
Agustus 2012 - April 2013 : Technical Support and Sub-Team Project Supervisor,
PT. Sistemindo Teknotama Mandiri, Jakarta.
April 2013 - Juli 2015 : Sub-Team Project Supervisor, PT. Duta Astakona
Girinda, Jakarta.
April 2013 – Desember 2017 : Laboran Matematika dan Staf Pengajar Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
September 2017 – Sekarang : Staf Pengajar Akademi Perekam Medis dan Kesehatan
(APIKES) Bhumi Husada, Jakarta.

cxxxvi
cxxxvii
cxxxviii
cxxxix
cxl
cxli
cxlii
cxliii
cxliv
cxlv
cxlvi
cxlvii
cxlviii
cxlix
cl
cli
clii
cliii
cliv
LAMPIRAN 6

DOKUMENTASI

clv
1. KEGIATAN WAWANCARA

Foto peneliti saat mewawancarai Bapak Eri Rustamaji selaku Dosen Prodi Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi.

Foto peneliti saat mewawancarai Bapak Edo Abdullah Faqih selaku Dosen Prodi
Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi.

clvi
Foto peneliti saat mewawancarai Isna Wirahmadayanti selaku Mahasiswi
Semester 5, Prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi

Foto peneliti saat mewawancarai Nurul Intan As Ramadhan selaku Mahasiswi


Semester 7, Prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi

clvii
Foto peneliti saat mewawancarai Dian Kurniawan selaku Mahasiswa Semester 11,
Prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi

Foto peneliti saat mewawancarai Raditya Pratama selaku Mahasiswa Semester 9,


Prodi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi

clviii
Foto peneliti saat mewawancarai Fahmi Syaputra selaku Mahasiswa Semester 9,
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi

Foto Foto peneliti saat mewawancarai Bapak Eko Saputro selaku Staf Akademik
Pusat dan Ibu Defi Otafani selaku Staf Keuangan Pusat

clix
2. KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION

Beberapa foto peneliti saat melakukan kegiatan Focus Group Discussion bersama

dengan staf PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

clx
clxi
LAMPIRAN 7

SURAT - SURAT PENDUKUNG

PENELITIAN

clxii
clxiii
clxiv
clxv

Anda mungkin juga menyukai