Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal.

23-31
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN


MENGGUNAKAN PROGRAM ADOBE FLASH
UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA
MATERI HIDROLISIS GARAM
SMA KELAS XI

Viandhika Ditama 1,*, Sulistyo Saputro2 dan Agung Nugroho Catur S2


1
Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
2
Dosen Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Keperluan korespondensi, HP: 08995356051, e-mail: tama_theonlyone@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk 1) mengembangkan suatu multimedia pembelajaran
kimia pokok bahasan hidrolisis garam dengan menggunakan software Adobe Flash sebagai
sumber belajar mandiri siswa SMA dan MA kelas XI, 2) mengetahui kualitas multimedia
pembelajaran pada materi Hidrolisis Garam untuk siswa. Metode penelitian yang dilaksanakan
mengacu pada penelitian dan pengembangan (Research and Development/RnD) dari Borg and
Gall yang telah disederhanakan. Prosedur penelitian pengembangan ini adalah: a) penelitian
pendahuluan dan pengumpulan data, b) perencanaan, c) pengembangan produk, d) uji coba
lapangan awal, e) revisi produk awal, f) uji coba lapangan, g) penyempurnaan produk hasil uji
coba lapangan, h) uji coba pelaksanaan lapangan, dan i) penyempurnaan produk akhir.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Boyolali, SMAN 3 Boyolali dan
SMAN 1 Ngemplak, Boyolali. Data penelitian yang diambil berupa angket kelayakan media oleh
ahli media, ahli materi, guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) media
pembelajaran berupa multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam untuk siswa SMA dan
MA kelas XI dapat dikembangkan melalui metode penelitian dan pengembangan 2) multimedia
pembelajaran yang dikembangkan secara umum memiliki kualitas yang sangat baik
berdasarkan penilaian validator (tim ahli dan guru) dan juga siswa

Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, multimedia, interaktif, materi hidrolisis garam

PENDAHULUAN Maka dari itu, banyak upaya dari guru


Pendidikan merupakan untuk meningkatkan keberhasilan
komponen utama dalam peningkatan belajar siswa. Salah satu
kualitas suatu bangsa. Seiring
berkembangnya teknologi secara upaya untuk meningkatkan keberhasilan
langsung menuntut dunia pendidikan belajar siswa dengan mengembangkan
untuk menyesuaikan perkembangan media pembelajaran.
tersebut dalam meningkatkan mutu Perkembangan teknologi
pendidikan sehingga menciptakan informasi berpengaruh terhadap dunia
sumber daya manusia yang berkualitas. pendidikan. Salah satu yang paling
Mutu pendidikan bergantung pada berkembang adalah media
pelaksanaan pembelajaran di sekolah- pembelajaran. Oleh karena itu dari
sekolah, yang terlihat pada keberhasilan sektor pendidikan harus mampu
belajar siswa. Proses pembelajaran memanfaatkan teknologi untuk
merupakan salah satu tahap dalam mengembangkan media pembelajaran
menentukan keberhasilan belajar siswa. berbasis multimedia yang semakin

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 23


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

menarik, interaktif dan komprehensif. keadaan kelas XI secara umum yaitu


Media visual seperti gambar, denah, guru sebagai sumber pokok pada saat
peta, diagram serta audio visual seperti proses pembelajaran, selama ini guru
video, slide suara menjadi pilihan yang hanya menggunakan media
bagus untuk meningkatkan mutu konvensional, kurang optimalnya variasi
pendidikan. Media Pembelajaran juga dalam pembelajaran, seperti
akan sangat berguna dan bermanfaat penggunaan media pembelajaran
bagi siswa apabila mereka terlibat interaktif, guru hanya menggunakan
secara langsung dalam menggunakan buku pedoman cetakan tahun lalu atau
media tersebut. bahkan sudah lama.
Media Pembelajaran mempunyai Kimia adalah satu mata
fungsi meningkatkan daya tarik materi pelajaran yang mempelajari mengenai
pelajaran dan perhatian siswa. Hal ini materi dan perubahan yang terjadi di
menunjukkan bahwa media dalamnya. Mata pelajaran kimia menjadi
pembelajaran memberikan pengaruh sangat penting kedudukannya dalam
yang besar terhadap minat dan daya masyarakat karena kimia selalu berada
tarik siswa untuk mempelajari sesuatu di sekitar kita dalam kehidupan sehari-
oleh karena itu jika media pembelajaran hari. Ilmu kimia juga mempelajari
yang digunakan guru menarik maka tentang zat-zat kimia yang bermanfaat
dengan otomatis siswa juga akan bagi kehidupan manusia. Berbagai
menyukai materi yang diajarkan dan peristiwa alam yang ditemukan sehari-
pemahaman siswa terhadap materi hari juga dapat dipelajari di dalam ilmu
tersebut akan lebih cepat atau lebih kimia, namun selama ini masih banyak
tercapai. Sebaliknya jika siswa tidak siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyukai media yang digunakan guru memahami dan mengikuti pelajaran
maka siswa akan bosan, jenuh dan tidak kimia.
tertarik terhadap materi yang Salah satu materi dalam
disampaikan sehingga akan pelajaran kimia yang membutuhkan
mempengaruhi pemahaman siswa banyak penjelasan dan media
terhadap materi tersebut. pendukung dalam penyampaiannya
Berdasarkan observasi di SMA adalah hidrolisis garam. Materi hidrolisis
Negeri 1 Boyolali, SMA Negeri 3 garam merupakan materi pelajaran
Boyolali dan SMA Negeri 1 Ngemplak kelas XI semester II SMA yang banyak
Boyolali pada bulan Maret 2013 ada mengkaji konsep-konsep tentang sifat
beberapa kelebihan yang dimiliki larutan garam dan juga menggunakan
sekolah tersebut, antara lain terletak rumus dalam penyelesaiannya. Oleh
pada lengkapnya fasilitas yang karena itu dibutuhkan media
mendukung siswa belajar seperti buku- pembelajaran interaktif yang dapat
buku di perpustakaan, ruang kelas yang memvisualkan hal-hal tersebut ke
nyaman dan dilengkapi fasilitas yang hadapan siswa dalam bentuk yang
memadai seperti LCD proyektor dan sederhana dan mudah dimengerti baik
speaker aktif. Namun di satu sisi juga dalam bentuk teks, animasi, video
terdapat kekurangan yang dimiliki, yaitu maupun gambar [1]. Penyajian materi
kurangnya pemanfaatan fasilitas disertai audio, animasi, gambar maupun
tersebut secara maksimal dan dominasi video akan mempermudah siswa dalam
guru masih sangat terasa pada proses memahaminya. Media ini juga
pembelajaran. Berdasarkan hasil dilengkapi dengan banyak latihan dan
pengamatan proses belajar mengajar di video cara menyelesaikan suatu soal
kelas XI di ketiga sekolah tersebut,
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 24
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

sehingga akan sangat membantu siswa diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif
dalam memahami materi pelajaran untuk mengetahui kualitas media yang
tersebut [2]. dikembangkan.
Salah satu media yang dapat Pada penelitian kali ini media
dievaluasi dan divalidasi oleh ahli media
digunakan seiring kemajuan teknologi dan ahli materi yang kemudian di ujikan
saat ini adalah computer. Dengan kepada siswa yang sebelumnya
menggunakan komputer dapat dievaluasi pula oleh guru. Kesesuaian
dijalankan beberapa program untuk aspek dalam pengembangan media
membuat media pembelajaran antara pembelajaran dapat menggunakan
lain Adobe Flash, Power Point, Swiss, kriteria kategori penilaian yang
dijabarkan dalam tabel berikut:
Turbo Pascal, dan lain-lain. Salah satu
program yang akan digunakan oleh Tabel 3.1 Kriteria Penilaian
peneliti adalah Adobe Flash CS3. Adobe Presentase skor % Kriteria
Flash CS3 merupakan sebuah program 0 ≤ Ps < 21 Tidak Baik
yang didesain khusus oleh Adobe dan 21 Ps < 41 Kurang Baik
program aplikasi standar yang 41 Ps < 61 Cukup Baik
digunakan untuk membuat animasi dan 61 Ps < 81 Baik
bitmap yang sangat menarik untuk 81 Ps 100 Sangat Baik
keperluan pembangunan situs web yang
interaktif dan dinamis. Selain itu HASIL DAN PEMBAHASAN
diharapakan dengan program ini dapat 1. Tahap Pengumpulan Informasi
mempermudah pemahaman siswa a. Hasil Wawancara dengan Guru
tentang konsep dari suatu materi Kegiatan wawancara
dengan beberapa guru mata
pelajaran [3].
pelajaran kimia menghasilkan
informasi bahwa dalam
perkembangannya, multimedia
METODE PENELITIAN
pembelajaran berbasis komputer
Metode yang digunakan dalam
cukup maju di beberapa sekolah,
penelitian kali ini yaitu metode penelitian
khususnya dalam pelajaran
dan pengembangan. Menggunakan
kimia karena dalam pelajaran
metode Borg and Gall yang telah
kimia terdapatmateri yang
disederhanakan, yaitu antara lain: a)
bersifat abstrak sehingga
penelitian pendahuluan dan
membutuhkan multimedia
pengumpulan data, b) perencanaan c)
pembelajaran berbasis komputer
pengembangan produk d) uji coba
untuk membuat materi yang
lapangan awal e) revisi produk awal f)
abstrak tersebut menjadi lebih
uji coba lapangan g) penyempurnaan
konkrit dan mudah dipahami.
produk hasil uji coba lapangan h) uji
Multimedia pembelajaran
coba pelaksanaan lapangan i)
dibutuhkan sebagai terobosan
penyempurnaan produk akhir [4]. Data
dan inovasi terbaru sebagai alat
dikumpulkan dari hasil angket ahli
bantu dalam pembelajaran kimia
materi, ahli media, guru dan siswa yang
di sekolah khususnya untuk
merupakan data kualitatif [5].
materi hidrolisis garam.
Metode pengumpulan data
Multimedia yang tersedia saat ini
meliputi: studi pustaka, angket,
hanyalah multimedia yang hanya
wawancara dan dokumentasi. Analisa
berisi materi saja dan dirasa
data adalah deskripsi kualitatif yang
kurang menarik. padahal dalam
memaparkan hasil pengembangan
kegiatan belajar mengajar
produk berupa multimedia
dibutuhkan multimedia yang
pembelajaran, menguji tingkat validasi
menyediakan semua konten baik
dan kelayakan produk [6]. Hasil yang
itu materi, latihan, evaluasi

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 25


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

maupun animasi yang menarik, perangkat yang akan digunakan


sehingga diperlukan dalam pembuatan media.
pengembangan suatu a. Materi Hidrolisis Garam
multimedia. Standar Kompetensi: Memahami
b. Hasil Wawancara dengan sifat-sifat larutan asam-basa,
Siswa metode pengukuran, dan
Hasil wawancara dengan terapannya.
siswa menunjukkan bahwa Kompetensi Dasar: Menentukan
siswa-siswi di SMA N 1 Boyolali, jenis garam yang mengalami
SMA N 1 Ngemplak Boyolali dan hidrolisis dalam air dan pH
SMA N 3 Boyolali sudah terbiasa larutan garam tersebut.
belajar menggunakan komputer Indikator: Menentukan ciri-ciri
baik itu belajar mandiri maupun beberapa jenis garam yang
dalam proses pembelajaran di dapat terhidrolisis dalam air
kelas, sehingga uji coba melalui percobaan. Menentukan
multimedia dapat dilaksanakan sifat garam yang terhidrolisis dari
di ketiga sekolah tersebut. persamaan reaksi ionisasi.
Mereka juga menginformasikan Menghitung pH larutan garam
bahwa multimedia yang berisi yang terhidrolisis.
animasi, materi, latihan, dan b. Perangkat Pembuatan Media
evaluasi yang dibuat secara 1) Perangkat keras
menarik sangat membantu Perangkat keras yang
mereka dalam memahami digunakan untuk membuat
pelajaran kimia khususnya media ini adalah 1 buah
materi hidrolisis garam. laptop dengan spesifikasi:
c. Studi Pustaka a) Processor 1.6 GHz
Dari kegiatan studi pustaka b) RAM 1 GB
didapatkan informasi jika buku c) Space Harddisk 250 GB
teks pelajaran kimia kelas XI dan d) Resolusi 1024 x 600
multimedia pembelajaran yang e) Perangkat burning:
berisi materi hidrolisis garam sebuah CD atau DVD
masih kurang dalam burner diperlukan untuk
memberikan referensi yang burning VCD atau DVD
diperlukan guru maupun siswa f) Mouse standar
guna mempelajari materi bentuk 2) Perangkat Lunak
molekul dan gaya antar molekul. Perangkat lunak yang
Misalnya, buku teks pelajaran digunakan dalam pembuatan
kimia hanya memberikan multimedia pembelajaran ini
gambaran berupa catatan tertulis adalah:
sehingga siswa kurang a) Microsoft Windows 7
memahami dengan baik materi Ultimate
tersebut jika tidak menambah b) Adobe Flash CS3
dengan media belajar penunjang Professional
lainnya. Studi pustaka juga c) Nero 7 Essential
dilakukan dengan mengkaji c. Pembuatan Desain Media
multimedia yang dipakai. Jarang Dalam tahap ini dilakukan
sekali multimedia khususnya penentuan konsep dari
pada materi hidrolisis garam. multimedia pembelajaran. Media
ini didesain sebagai alat bantu
2. Tahap Perencanaan pembelajaran baik bagi guru
Perencanaan diawali dengan maupun siswa. Hasil dari tahap
menetapkan materi pembelajaran ini adalah desain media berupa
yang akan dimasukkan ke dalam skema dan juga storyboard.
media. Selanjutnya menentukan Storyboard tersebut berisi
gambaran kasar dari multimedia

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 26


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

pembelajaran yang dibuat yaitu skor ini termasuk dalam kriteria


mulai dari intro, kompetensi, sangat baik dengan persentase
menu hidrolisis garam,latihan, keidealan 73,33%. Sedangkan pada
video pembahasan dan evaluasi. aspek pengoperasian, ahli media
memberikan skor total 10 dan skor
3. Tahap Pengembangan Draf ini juga termasuk dalam kriteria
Produk sangat baik dengan persentase
a. Tahap Produksi keidealan 100%. Pada aspek
Hasil akhir dari tahap ini adalah navigasi skor totalnya adalah 12 dan
didapatkannya dua jenis file termasuk kriteria baik dengan
yang berekstensi .swf dan .exe. presentase keidealan 80%. Pada
File yang berekstensi .exe aspek kemanfaatan skor totalnya
merupakan file utama gabungan adalah 26 dan termasuk kriteria
dari file-file lainnya. sangat baik dengan presentase
b. Tahap Penyelesaian keidealan 86,67%.
Tahap terakhir dari pembuatan Hasil validasi selanjutnya
media pembelajaran ini adalah didapatkan dari reviewer. Reviewer
penyelesaian. Pada tahap ini file adalah guru mata pelajaran kimia.
open dipublikasi dalam bentuk Reviewer menilai multimedia
file berekstensi .exe. Hal ini pembelajaran dari aspek materi dan
sudah secara otomatis diatur soal, kebahasaan, keterlaksanaan,
ketika file disimpan. File–file tampilan audio dan soal dan
yang telah dibuat dan disimpan rekayasa perangkat lunak.
dalam satu folder, kemudian Persentase penilaian dapat dilihat
ditransfer dalam sebuah CD pada Tabel 1
dengan program Nero.
Tabel 1. Rangkuman Persentase
Akhirnya jadilah sebuah keping
Keidealan Multimedia
CD sebagai media pembelajaran
Pembelajaran yang dinilai
yang dikembangkan dengan
oleh Reviewer
menggunakan software adobe
flash untuk siswa SMA kelas XI Persentase
IPA. Aspek Penilaian
(%)
Materi dan Soal 85
4. Tahap Validasi dan Revisi Kebahasaan 80
Multimedia yang dihasilkan Keterlaksanaan 84
pada penelitian ini kemudian Tampilan Audio dan
divalidasi oleh beberapa validator 86,85
Visual
yang terdiri dari ahli materi, ahli Rekayasa Perangkat
media. Setiap validator memberikan 92
Lunak
penilaiannya terhadap berbagai
aspek yang berbeda disesuaikan Persentase keidealan yang
dengan keahlian validator. Hasil diperoleh dari reviewer untuk kelima
validasi oleh ahli materi yaitu pada aspek yaitu aspek materi dan soal,
aspek materi ahli materi memberikan keterlaksanaan, tampilan audio dan
penilaian dengan skor total 47 dan soal dan rekayasa perangkat lunak
skor ini termasuk dalam kriteria termasuk dalam kategori sangat
sangat baik dengan persentase baik.
keidealan 78,3%. Pada aspek .
kemanfaatan, ahli materi 5. Uji Coba lapangan awal
memberikan skor total 16 dan skor Uji coba lapangan awal
ini termasuk dalam kriteria baik dilakukan terhadap 12 orang siswa
dengan persentase keidealan 80%. yang terdiri dari 4 orang siswa kelas
Berdasarkan hasil penilaian oleh XI IPA SMA N 1 Boyolali, 4 orang
ahli media didapatkan skor aspek siswa kelas XI IPA SMA N 3 Boyolali
tampilan dengan skor total 44 dan dan 4 orang siswa kelas XI IPA SMA

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 27


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

N 1 Ngemplak Boyolali. Siswa IPA SMA N 1 Ngemplak Boyolali.


tersebut diberikan angket Siswa tersebut juga diberikan angket
pernyataan yang mengacu pada berisi pernyataan yang mengacu
aspek pengoperasian media, aspek pada aspek pengoperasian media,
kemudahan pemahaman siswa dan aspek kemudahan pemahaman
aspek kemenarikan tampilan. Uji siswa dan aspek kemenarikan
coba ini dilakukan untuk mengetahui tampilan. Uji coba ini dilakukan
tanggapan siswa terhadap untuk mengetahui tanggapan siswa
multimedia. terhadap multimedia.
Persentase keidealan tiap aspek Persentase keidealan multimedia
pada uji coba skala kecil disajikan pembelajaran yang diperoleh pada
pada Tabel 2. tahap uji coba lapangan dapat dilihat
Tabel 2. Persentase Keidealan tiap pada Tabel 3.
Aspek pada Uji Coba Tabel 3. Persentase Keidealan tiap
Lapangan Awal Aspek pada Uji Coba
Persentase Lapangan
Aspek Penilaian
(%)
Persentase
Pengoperasian Aspek Penilaian
84 (%)
media
Kemudahan Pengoperasian
84,58 89,2
pemahaman media
Kemudahan
Kemenarikan 87,71
86,53 pemahaman
tampilan
Kemenarikan
Persentase keidealan yang 86,3
tampilan
didapatkan dari uji coba lapangan Berdasarkan uji coba diperoleh
awal termasuk dalam kategori komentar dan saran dari siswa
sangat baik dan bisa dilanjutkan uji antara lain : pada video cara
coba lapangan setelah diperbaiki. pengerjaan soal tulisan yang
Berdasarkan uji coba diperoleh ditampilkan sedikit agak kurang
komentar dan saran dari siswa jelas, pada bagian evaluasi ketika
antara lain : siswa merasa senang diklik menu pada bagian atas kiri
dan sangat menarik dilengkapi layar menjadi putih semua,
dengan video yang mempermudah pembahasan pada bagian evaluasi
dalam memahami materi tetapi pada sebaiknya bisa ditampilkan sehingga
video cara pengerjaan soal gambar tidak usah harus mencapai kkm dulu
atau video yang ditampilkan sedikit baru bisa melihat dan backsoundnya
goyang sebaiknya diperbaiki atau kalau bisa divariasi.
diganti saja, backsound membuat Persentase keidealan yang
ngantuk, sound video dan didapatkan dari uji coba lapangan
backsound media gabung jadi satu awal termasuk dalam kategori
sehingga kurang enak didengar dan sangat baik dan pada tahap
mengganggu,ada tulisan yang salah, selanjutnya multimedia direvisi
sebaiknya warna backround diganti sesuai saran dari siswa
dengan warna cerah saja supaya 7. Uji Pelaksanaan Lapangan
lebih menarik. Pada tahap Uji coba lapangan dilakukan
selanjutnya multimedia direvisi terhadap 90 siswa kelas XI IPA SMA
sesuai saran dari siswa yang terdiri dari 32 orang siswa
6. Uji Coba Lapangan kelas XI IPA SMA N 1 Boyolali, 29
Uji coba lapangan dilakukan orang siswa kelas XI IPA SMA N 3
terhadap 40 siswa kelas XI IPA SMA Boyolali dan 29 orang siswa kelas XI
yang terdiri dari 15 orang siswa IPA SMA N 1 Ngemplak Boyolali.
kelas XI IPA SMA N 1 Boyolali, 13 Siswa tersebut juga diberikan angket
orang siswa kelas XI IPA SMA N 3 berisi pernyataan yang mengacu
Boyolali dan 12 orang siswa kelas XI pada aspek pengoperasian media,

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 28


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

aspek kemudahan pemahaman


siswa dan aspek kemenarikan
tampilan. Uji coba ini dilakukan
untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap multimedia.
Persentase keidealan multimedia
pembelajaran yang diperoleh pada
tahap uji pelaksanaan lapangan
dapat dilihat pada Tabel 4.
Gambar 1. Tampilan Intro
Tabel 4. Persentase Keidealan tiap
aspek pada Uji Untuk mempelajari materi
Pelaksanaan Lapangan hidrolisis garam atau memilih menu-
Persentase menu lain seperti permainan dan uji
Aspek Penilaian kompetensi, pengguna harus memilih
(%)
Pengoperasian menu tersebut di slide menu utama
92,08 seperti pada Gambar 2.
media
Kemudahan
88,93
pemahaman
Kemenarikan
90,8
tampilan
Hasil uji pelaksanaan lapangan
juga menunjukkan hasil bahwa
multimedia pembelajaran yang
dikembangkan mempunyai kategori
sangat baik sehingga layak
digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran maupun sumber Gambar 2. Tampilan Menu Utama
belajar mandiri siswa.
Sebelum masuk ke menu utama
Review Produk Akhir tersebut ada tampilan yang
Produk yang dikembangkan mengharuskan siswa mengisi nama dan
dalam penelitian ini adalah multimedia asal sekolah terlebih dahulu. Menu ini
pembelajaran dengan materi hidrolisis berfungsi agar pengguna bisa masuk
garam kelas XI SMA yang berisi pada tampilan menu utama. Tampilan
berbagai menu yaitu: uraian materi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
hidrolisis garam yang dilengkapi
animasi, latihan soal, video
pembahasan dan evaluasi materi
hidrolisis garam. Teknologi informasi
dan komunikasi memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap program studi
kimia dan dapat menjadi alat yang
efektif dan menguntungkan bagi
perkembangan metode dan teknik
pembelajaran kimia [7].
Sebelum masuk ke menu-menu
tersebut disajikan intro yang dilengkapi
musik yang berfungsi untuk menarik Gambar 3. Tampilan Menu
perhatian user agar lebih fokus untuk
menggunakan media pembelajaran. Tampilan materi dalam
tampilan intro dapat dilihat dalam multimedia pembelajaran ditunjukkan
Gambar 1. pada Gambar 4.

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 29


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

pembahasan dan soal evaluasi.


Multimedia yang memuat animasi yang
menarik akan memudahkan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran [8].
Dengan adanya media yang semacam
ini diharapkan dapat menambah
referensi media pembelajaran untuk
materi hidrolisis garam sehingga
tersedia opsi media yang lebih beragam
dan sesuai tujuan pembelajaran.
Gambar 4. Tampilan Materi KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
Dalam media pembelajaran ini dapat disimpulkan bahwa multimedia
juga disediakan beberapa latihan soal pembelajaran yang dibuat
dengan format animasi untuk menggunakan software adobe flash
memberikan pengalaman belajar yang pada materi hidrolisis garam dapat
menyenangkan bagi siswa, seperti yang dikembangkan melalui metode
terlihat pada Gambar 5. penelitian dan pengembangan yang
mengacu pada model yang
dikembangkan oleh Borg and Gall [9].
Multimedia ini layak digunakan
guru sebagai bahan ajar di kelas dan
juga sebagai sumber belajar dalam
kegiatan pembelajaran individual siswa
karena memiliki kualitas yang baik. Hal
ini ditunjukkan dengan hasil validasi
oleh ahli materi, ahli media, reviewer
serta hasil penilaian oleh siswa SMA.
Gambar 5. Tampilan Latihan Soal
UCAPAN TERIMA KASIH
Tampilan video pembahasan Penelitian ini dapat selesai dengan
dapat dilihat pada Gambar 6. baik karena bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada
kepala SMA N 1 Boyolali, SMA N 3
Boyolali dan 1 SMA N 1 Ngemplak
Boyolali atas izin yang diberikan kepada
penulis untuk melaksanakan penelitian
di sekolah dan guru kimia kelas SMA N
1 Boyolali, SMA N 3 Boyolali dan 1 SMA
N 1 Ngemplak Boyolali yang telah
memberikan waktunya kepada peneliti
untuk melaksanakan penelitian.

Gambar 6. Tampilan Permainan DAFTAR RUJUKAN


[1] Setiadi, Rahmat dan Agus, Akhril.
Multimedia ini dibuat (2000). Dasar-dasar Pemrograman
menggunakan software adobe flash Sofware Pembelajaran. Jurusan
yang mencakup materi hidrolisis garam. Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Produk multimedia pembelajaran ini [2] Sfenrianto. (2009). A Model of
memiliki kelebihan yaitu multimedia Adaptive E-Learning System Based
pembelajaran ini tidak hanya memuat on Student's Motivation.
uraian materi saja, tapi juga terdapat Proceedings from ICCIT-09:
animasi, latihan soal, video International Conference on Creative

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 30


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Hal. 23-31

Communication and Innovative


Technology. Tangerang: CCIT
Journal.
[3] M. Suyanto. 2003. Multimedia Alat
Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset.
[4] Marisa., Pribadi., Noviyani., & Ario.
(2011). Komputer dan Media
Pembelajaran. Banten: Universitas
Terbuka.
[5] Sukmadinata, N.S. (2007). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
[6] Munir. (2002). Multimedia. Bandung:
Alfabeta.
[7] Pekdağ, Bülent. 2010. Alternative
Methods in Learning Chemistry:
Learning with Animation, Simulation,
Video and Multimedia. Journal of
Turkish Science Education, 2(7).
[8] Tuysuz, Cengis. (2010). The Effect of
The virtual Laboratory on Students
Achievement and Attitude in
Chemistry. International Online
Journal of Education Scienses, (2),
37-53.
[9] Gall, M.D., Gall, J.P. & Borg, W.R.
(2007). Educational Research An
Intruduction (8th ed). Boston: Allyn &
Bacon.

© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia 31

Anda mungkin juga menyukai