Anda di halaman 1dari 203

SKRIPSI

PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END

USER COMPUTING SATISFACTION

STUDI KASUS: INDUSTRIAL PROPERTY ADMINISTRATION SYSTEM

(IPAS) DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL (DJKI)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

INDONESIA

Disusun oleh:
AVIASKADANA PRABANDARU
11140930000068

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H
SKRIPSI

PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END USER

COMPUTING SATISFACTION

STUDI KASUS: INDUSTRIAL PROPERTY ADMINISTRATION SYSTEM

(IPAS) DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL (DJKI)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

INDONESIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:
AVIASKADANA PRABANDARU
11140930000068

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H

ii
iii
iv
v
ABSTRAK

AVIASKADANA PRABANDARU – 11140930000068. Pengujian Kepuasan Sistem


Informasi Menggunakan End User Computing Satisfaction Studi Kasus: Industrial
Property Administration System (IPAS) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah bimbingan
SYOPIANSYAH JAYA PUTRA dan NIDA’UL HASANATI.

Tingkat keberhasilan suatu sistem dapat diketahui melalui pengujian kepuasan pengguna
sistem. Industrial Property Administration System (IPAS) pada Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia adalah sistem yang diterapkan untuk mengakomodasikan pengadministrasian
sistem Hak Kekayaan Intelektual (HKI) secara komprehensif. Dalam implementasi IPAS
ditemukan permasalahan pada sistem yaitu data yang tidak akurat, tampilan IPAS
dianggap tidak up to date, kesulitan penggunaan IPAS, kinerja IPAS terhambat saat
server down¸ keamanan IPAS rentan diretas, dan proses penambahan fitur kurang
fleksibel serta memerlukan waktu relatif lama, sehingga penggunaan IPAS belum
maksimal yang selanjutnya mempengaruhi tingkat kepuasan penggunanya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna akhir IPAS serta menguji faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan model End User Computing Satisfaction (EUCS) dengan penambahan
variabel security, dan flexibility. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai DJKI yang
aktif menggunakan IPAS. Sampel yang dipilih dari populasi tersebut sebanyak 95
responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan
incidental sampling. Analisis data dilakukan melalui pendekatan PLS-SEM dengan
SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pengguna IPAS
berada pada tingkat puas dan terdapat 8 dari 13 hipotesis yang diterima sedangkan
sisanya ditolak, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna
akhir IPAS adalah content melalui accuracy, accuracy, content melalui format, content
melalui ease of use, ease of use, content melalui timeliness, content melalui security, dan
content melalui flexibility. Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan kepada
pihak DJKI untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pengguna akhir dalam pengembangan IPAS.

Kata Kunci : Kepuasan Pengguna, Sistem Informasi, IPAS, DJKI, End User Computing
Satisfaction (EUCS), PLS-SEM, SmartPLS 3.0.

BAB I-V + 149 Halaman + l Halaman + 16 Gambar + 16 Tabel + Daftar Pustaka (1988-
2019) + 6 Lampiran

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan

rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengujian Kepuasan

Sistem Informasi Menggunakan End User Computing Satisfaction (Studi kasus:

Industrial Property Administration System (IPAS) Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia)” dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kita

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga, sahabat serta para

umatnya hingga akhir zaman.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan

dalam penyelesaiannya. Walaupun peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin, peneliti

menyadari bahwa sudah tentu terdapat kendala baik pada saat pengumpulan data,

pengolahan data dan penyusunan penulisan. Namun, peneliti berharap skripsi ini dapat

memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) program studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Proses penyelesaian penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini peneliti dengan tulus dan

ikhlas mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

vii
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi,

Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Ibu Nida’ul Hasanati, S.T.,MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi.

4. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Ibu

Nida’ul Hasanati, S.T.,MMSI sebagai Dosen Pembimbing 2 yang senantiasa

dengan sabar dan tanpa lelah membimbing, memberikan motivasi dan dukungan

bagi peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan

banyak terima kasih untuk semua waktu, tenaga, arahan, kritik dan saran yang

telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu

selama perkuliahan.

6. Bapak Sarno Wijaya, S.H., M.H. sebagai Direktur Teknologi Informasi Kekayaan

Intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) yang sudah

menerima dan memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di

instansi yang Bapak pimpin.

7. Ibu Anis Ersita, ST., M.Si. sebagai Subbag Tata Usaha Direktorat Teknologi

Informasi Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)

yang senantiasa memberikan bantuan dan saran kepada peneliti dalam proses

pengumpukan informasi dan data-data untuk penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Ir. Polman Marpaung, M.Si. sebagai Subdit Pengembangan SI KI

Direktorat Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal

viii
Kekayaan Intelektual (DJKI) yang telah bersedia memberikan informasi dan data-

data yang diperlukan peneliti untuk penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Yoga P, ST., M.Kom. sebagai Seksi Aplikasi Direktorat Teknologi

Informasi Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)

yang dengan sangat detail menjelaskan dan memberikan informasi tentang sistem

yang bermanfaat bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini.

10. Ibu Uum Amalia, S.Sos. yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk

menemani dan membantu peneliti melakukan proses pengumpulan data dan

penyebaran kuesioner penelitian.

11. Bapak Ir. Razilu, M.Si. atas perhatian, bantuan dan dukungannya kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Bapak Dr. Ir. Robinson Hasoloan Sinaga, SH, LLM. atas perhatian, bantuan dan

dukungannya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Seluruh pegawai Direktorat Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual, DJKI

yang memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

14. Seluruh pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) khusunya pada

Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Direktorat Paten, Desain Tata Letak

Sirkuit Terpadu & Rahasia Dagang serta Direktorat Merek dan Indikasi Geografis

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu peneliti

mengumpulkan data dalam penyelesaian skripsi ini.

ix
15. Kedua orang tua penulis, Bapak Indrato dan Ibu Titik Sri Gistyowati yang tidak

pernah lelah dengan sabar mendoakan, memberikan dukungan serta nasihat dan

bagi peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

16. Geisandra Astaqviani Putri selaku kakak perempuan peneliti yang sudah

membantu, memotivasi dan memberikan semangat kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman-teman peneliti khusunya Aulia Riski Molanda, Novi Yulia Anggraini,

Hesty Fildzah Wati dan Dien Aprilia Saliha, Anna Lathifa Liani, Indriyani Eta

Rahastri, Fajar Anang C, Alvali Zaqi Taufan, M. Hasbi Hilmi, Teman-teman SI-C

2014, Kak Nana, Kak Ajeng, Kak Eta, Kak Syarah dan Kak Dita yang senantiasa

memberikan bantuan, dukungan dan doa kepada peneliti.

18. Seluruh pengurus HIMSI 2015/2016 yang telah memberikan pengalaman

organisasi serta dukungan kepada peneliti.

19. Seluruh mahasiswa Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2014 yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas senantiasa dukungan, doa dan

motivasi yang diberikan untuk peneliti.

20. Seluruh pihak terkait yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu atas segala

bantuannya sampai penyusunan skripsi ini selesai.

Peneliti mengucapkan berterima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, semoga bantuan tersebut menjadi amalan baik yang akan dibalas berlipat

ganda di akhirat nanti oleh Allah Subhanahu wata’ala. Aamiin. Peneliti menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang

x
membangun sangat diharapkan, dan dapat disampaikan melalui

aviaskadana.prabandaru14@mhs.uinjkt.ac.id. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembacanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 16 Mei 2019

Aviaskadana Prabandaru
11140930000068

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. v
ABSTRAK............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 8
1.4 Model Penelitian ............................................................................................ 8
1.5 Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 10
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan ........................................................................ 11
1.7 Metodologi Penelitian .................................................................................. 12
1.8 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 13
1.9 Sistematika Penulisan .................................................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 16
2.1 Pengujian Kepuasan Sistem Informasi ....................................................... 16
2.1.1 Pengujian Kepuasan................................................................................ 16
2.1.2 Pengujian Kepuasam Sistem Informasi ................................................... 17
2.2 Sistem Informasi........................................................................................ 17
2.2.1 Komponen Sistem Informasi ................................................................... 18
2.3 Sistem Administrasi ................................................................................... 19

xii
2.4 Keamanan Sistem Informasi ...................................................................... 20
2.5 Fleksibilitas Sistem Informasi .................................................................... 21
2.6 Pengembangan Model Penelitian ............................................................... 21
2.7 Industrial Property Administration System (IPAS) Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) ...................................................... 28
2.8 Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual................................................... 30
2.8.1 Visi dan Misi DJKI ................................................................................. 31
2.8.1.1 Visi DJKI ............................................................................................ 31
2.8.1.2 Misi DJKI ............................................................................................ 31
2.8.2 Struktur Organisasi DJKI ........................................................................ 31
2.9 Metodologi Kuantitatif dalam Penelitian Sistem Informasi ........................ 32
2.9.1 Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 32
2.9.1.1 Jenis Data ............................................................................................ 32
2.9.1.2 Sumber Data ........................................................................................ 33
2.9.2 Jenis Penelitian ....................................................................................... 34
2.9.2.1 Penelitian Berdasarkan Pendekatan ...................................................... 34
2.9.2.2 Penelitian Berdasarkan Tujuan ............................................................. 35
2.9.2.3 Penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah ...................................... 36
2.9.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 38
2.9.4 Tipe Variabel .......................................................................................... 40
2.9.5 Skala Likert ............................................................................................ 42
2.9.6 Populasi dan Teknik Sampling ................................................................ 43
2.9.6.1 Populasi ............................................................................................... 43
2.9.6.2 Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 43
2.9.7 Teknik Penentuan Jumlah Sampel ........................................................... 47
2.9.8 Partial Least Square Structure Equal Modelling (PLS SEM) .................. 47
2.9.8.1 Tujuan Menggunakan PLS SEM .......................................................... 48
2.9.8.2 Persyaratan Jumlah Data ...................................................................... 48

xiii
2.9.8.3 Model Pengukuran PLS SEM .............................................................. 49
2.10 Pengembangan Hipotesis Penelitian ......................................................... 54
2.11 Penelitian Sejenis..................................................................................... 64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 72
3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................ 72
3.2 Prosedur Penelitian .................................................................................... 72
3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 73
3.3.1 Observasi................................................................................................ 73
3.3.2 Wawancara ............................................................................................. 73
3.3.3 Studi Pustaka .......................................................................................... 74
3.3.4 Kuesioner ............................................................................................... 74
3.4 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 75
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................. 77
3.6 Pengumpulan dan Pemrosesan Data ........................................................... 82
3.7 Analisa Data .............................................................................................. 82
3.7.1 Analisa Data Demografi ......................................................................... 83
3.7.2 Analisa Model Pengukuran ..................................................................... 83
3.7.3 Analisa Model Struktural ........................................................................ 84
3.8 Pembahasan dan Interpretasi Hasil Penelitian ............................................ 84
3.9 Tahapan Penelitian .................................................................................... 85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 87
4.1 Hasil Analisis ............................................................................................ 87
4.1.1 Hasil Analisis Demografi ........................................................................ 87
4.1.2 Hasil Analisis Pengukuran Model ........................................................... 91
4.1.3 Hasil Analisis Struktural Model .............................................................. 100
4.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis....................................................... 111
4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Demografis................................. 111
4.2.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Pengukuran Model ..................... 114

xiv
4.2.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktural Model ........................ 116
4.2.4 Ringkasan Hasil Penelitian ..................................................................... 127
4.2.5 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................................... 131
4.2.6 Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya.......................................... 134
4.2.7 Limitation of Study.................................................................................. 136
BAB V KESIMPULAN...................................................................................... 138
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 138
5.2 Saran ......................................................................................................... 139
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 141

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model EUCS yang dikembangkan ...................................................... 10


Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi ............................................................... 19
Gambar 2.2 Model End User Computing Satisfaction (EUCS) ............................... 22
Gambar 2.3 Model EUCS ...................................................................................... 26
Gambar 2.4 Model EUCS yang dikembangkan ...................................................... 27
Gambar 2.5 Tampilan IPAS DJKI .......................................................................... 30
Gambar 2.6 Struktur Organisasi DJKI .................................................................... 31
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ............................................................................ 86
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden .................................... 88
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Unit Kerja Responden.......................................... 89
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Jangka Waktu Penggunaan IPAS ......................... 89
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Peranan IPAS ...................................................... 90
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Status Kepuasan IPAS ......................................... 91
Gambar 4.6 Hasil Pengukuran Model (Outer Model) dengan SmartPLS 3.0 ........... 99
Gambar 4.7 Hasil Analisis Pengujian Path Coefficient (β) dengan SmartPLS 3.0 ... 106
Gambar 4.8 Hasil Analisis Pengujian t-test dengan SmartPLS 3.0 .......................... 108

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Referensi Indikator ................................................................................. 59


Tabel 2.2 Penelitian Sejenis ................................................................................... 66
Tabel 3.1 Bobot Penilaian dengan Skala Likert ...................................................... 77
Tabel 3.2 Indikator dan Poin Pertanyaan Kuesioner ............................................... 78
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Cronbach Alpha dan Composite Reliability ................... 92

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Loading Factor ............................................................. 94


Tabel 4.3 Hasil Pengujian Average Variance Extracted (AVE) ............................... 95
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Cross Loading Fornell Larcker’s .................................. 96
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Cross Loading............................................................... 98
Tabel 4.6 Hasil Pengujian R Squares ...................................................................... 100
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Effect Size (f2) ............................................................... 102
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Predictive Relevance (Q2) ............................................. 103
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Relative Impact (q2) ...................................................... 104
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Path Coefficient (β) ..................................................... 105
Tabel 4.11 Hasil Pengujian t-test ............................................................................ 107
Tabel 4.12 Hasil Analisis Struktural Model (Inner Model) ..................................... 109

xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ..................................................................... xix
Lampiran 2. Hasil Pengujian Awal ................................................................... xxv
Lampiran 3. Data Pegawai DJKI ........................................................................ xxxiii
Lampiran 4. Data 95 Responden......................................................................... xxxv
Lampiran 5. Wawancara ..................................................................................... xl
Lampiran 6. Surat-surat Pendukung .................................................................... l

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang penjelasan umum mengenai penelitian yang

mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, model penelitian,

pertanyaan penelitian, ruang lingkup dan batasan, metodologi, manfaat, dan

sistematika penulisan dari penelitian yang dilaksanakan.

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi adalah salah satu dari unsur yang memiliki

peran penting di dalam perkembangan jaman pada saat ini, terutama bagi

suatu organisasi atau institusi (Jati et al., 2015). Kemajuan teknologi

informasi memiliki manfaat dalam meningkatkan kinerja serta

memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat,

dan akurat, sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan produktivitas

(Perdanawati et al., 2014). Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat

ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua

organisasi perusahaan baik pemerintahan maupun swasta sebagai penunjang

dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses kinerja, untuk dapat

mencapai hal tersebut diperlukan suatu pengelolaan TI yang baik dan benar,

sehingga keberadaan TI dirasakan manfaatnya oleh organisasi (Hakim et al.,

2014).

Tingkat keberhasilan teknologi Informasi yang diterapkan pada suatu

institusi atau organisasi dapat diukur dengan pengujian kepuasan pengguna.

1
Menurut Delone & McLean dalam Liu & Gou (2008), berdasarkan dari

perspektif komputasi, kepuasan pengguna akhir dipandang sebagai salah

satu aspek yang paling penting dari keberhasilan, dan pengukurannya sudah

menjadi salah satu perhatian utama di bidang SI. Jawad & Reeves (dikutip

dalam Indriani & Adryan, 2009) berpendapat bahwa di dalam implementasi

sistem kepuasan pengguna (User Satisfaction) adalah salah satu ukuran

kesuksesan. Kepuasan pengguna merupakan salah satu dari variabel

penggunaan sistem yang dipengaruhi oleh variabel pembuatan sistem dalam

pengukuran keberhasilan Information System (IS), terutama di dalam

penggunaan wajib SI (Putra et al., 2018).

Kepuasan dapat diartikan sebagai sebuah keadaan di dalam diri

seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil memperoleh sesuatu

yang dibutuhkan dan diinginkannya (Sutardji & Maulidyah, 2006).

Kepuasan pengguna dianggap sebagai suatu komponen penting dari

kesuksesan SI dengan anggapan bahwa pengguna yang tidak puas tidak

akan menyetujui dan menggunakan sistem (Cyert & March dalam Liu &

Guo, 2008). Zviran et al dalam Indriani & Adryan (2009) menyatakan jika

pengguna merasa tidak puas dengan sebuah sistem informasi, maka sulit

untuk mempertimbangkan keberhasilan dari suatu sistem informasi.

Model yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan dalam

penelitian ini adalah End User Computing Satisfaction (EUCS). Chin & Lee

(2000) mendefinisikan End User Computing Satisfaction dengan sistem

informasi sebagai evaluasi afektif secara keseluruhan yang dimiliki oleh

2
pengguna akhir sehubungan dengan pengalamannya dengan sistem

informasi. Sejak dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh pada tahun 1988,

model End User Computing Satisfaction (EUCS) telah banyak digunakan

untuk melihat dan mengukur tingkat kepuasan pengguna suatu sistem

dengan menggunakan lima variabel EUCS yaitu Content, Accuracy,

Format, Ease of Use dan Timeliness (Doll & Torkzadeh, 1988; Liu & Gou,

2008; Mohamed et al., 2009; Dastgir & Mortezaie, 2012; Sukumaran, 2015;

Hutami & Camilla, 2016; Fitriansyah & Harris, 2018; Purwandani, 2018;

Kurniawan et al., 2018; Darwi & Efrizon, 2019).

Pada penelitian sejenis lainnya, terdapat penambahan variabel untuk

model EUCS. Seperti penambahan variabel system speed pada model EUCS

yang dilakukan berdasarkan teori-teori pendukung (Chin & Lee. 2000),

selain itu penambahan variabel juga dilakukan dengan mengadopsi variabel

dari penelitian sebelumnya serta menambahkan variabel berdasarkan

pengembangan individu (peneliti) yang didukung dengan teori-teori yang

terkait dengan variabel tertentu, seperti variabel system speed dan system

reliability (Ilias et al., 2007; Djunanto & Papilaya, 2018), variabel security

(Rosalina, 2017; Putra et al., 2018) dan variabel flexibility (Anesa et al.,

2017).

Perbedaan penggunaan variabel model EUCS menimbulkan

research gap yaitu antara model EUCS pada penelitian sebelumnya dengan

model EUCS pada penelitian selanjutnya ditemukan inkonsistensi dalam

penggunaan variabel untuk model EUCS. Berdasarkan uraian penelitian

3
sejenis sebelumnya, maka pada penelitian selanjutnya, peneliti

menambahkan variabel pada model EUCS (Doll & Torkzadeh, 1988)

dengan mengadopsi variabel security dari penelitian yang dilakukan oleh

Rosalina (2017) dan Putra, et al (2018) serta variabel flexibility dari

penelitian Anesa, et al (2017).

Berdasarkan dari dokumen laporan tahunan Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual (DJKI) 2011 diketahui bahwa DJKI telah memulai

fase awal dalam mengembangkan dan menerapkan Industrial Property

Administration System (IPAS), bekerjasama dengan World Intellectual

Property Organization (WIPO), kajian dan persiapan dalam penggunaan

IPAS juga telah dilakukan. Industrial Property Administration System

(IPAS) merupakan program dengan sistem yang dapat dimodifikasi oleh

masing-masing kantor Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melakukan

otomasi proses administrasi dan bisnis di bidang HKI mulai dari penerimaan

permohonan hingga kegiatan pasca permohonan seperti perubahan,

pengalihan, perpanjangan, maupun pembayaran biaya tahunan, dan lainnya.

Selanjutnya dari dokumen laporan tahunan DJKI 2014 diperoleh

informasi bahwa DJKI telah memulai rencana penggunaan IPAS sejak akhir

tahun 2011 (pre-production). Penerapan IPAS pada direktorat teknis diawali

pada Direktorat Merek pada 1 Agustus 2012 lalu pada Direktorat Hak Cipta,

Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang

(untuk desain industri pada 27 Mei 2013) dan kemudian Direktorat Paten

pada 7 Oktober 2013. Dalam tahap penerapan, IPAS terus menerus

4
dievaluasi dan disempurnakan dengan tujuan memudahkan pengguna sistem

IPAS. Untuk mendukung penggunaan IPAS pada DJKI, Direktorat

Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual juga mengembangkan sistem lain

yang terintegrasi dengan IPAS, antara lain aplikasi perhitungan biaya

tahunan paten dan aplikasi pengisian formulir pendaftaran ciptaan secara

online (daring).

Penelitian sejenis yang sudah dilakukan sebelumnya menggunakan

objek sistem informasi akademik pada sebuah universitas (Suzanto &

Sidharta, 2015; Rosalina, 2017; Putra et al., 2018) Sedangkan pada

penelitian ini menggunakan IPAS sebagai objeknya. Selain itu, dalam

implementasi IPAS juga terdapat fakta-fakta yang memungkinkan adanya

ketidakpuasan pengguna aplikasi karena aplikasi belum dapat memenuhi

keinginan user. Terdapat tujuh fakta yang memiliki keterkaitan dengan

variabel pada model EUCS yang digunakan dalam penelitian ini.

Pertama mengenai variabel content dan accuracy, yaitu sebelum

adanya IPAS data-data yang terdapat pada sistem sebelumnya belum akurat

atau masih terdapat proses di luar sistem. Kedua mengenai variabel format

yaitu pada IPAS, format sudah disesuaikan atau diseragamkan. Ketiga

mengenai variabel ease of use pada IPAS, ditemukan bahwa pada IPAS

banyak terdapat pesan pop up. Keempat mengenai variabel timeliness,

diketahui bahwa pada IPAS, loading time yang diperlukan untuk

mengoperasikan menu atau fitur-fitur pada IPAS memiliki ketergantungan

dari server. Kelima, mengenai variabel security, IPAS hanya digunakan

5
secara internal dalam ruang lingkup DJKI dan tidak open public. Keenam,

mengenai variabel flexibility, yaitu IPAS dibuat atas kerjasama dengan

WIPO yang memiliki kantor pusat yang tidak berlokasi di Indonesia

melainkan di Jenewa, Swiss.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa permasalahan pada

IPAS adalah adanya gap antara user dan aplikasi dimana terdapat

keterbatasan aplikasi dalam memenuhi keinginan user. Dengan demikian,

maka penulis menambahkan dua variabel yaitu security dan flexibility dalam

penelitian ini untuk diuji bersama dengan lima variabel lainnya (content,

accuracy, format, ease of use, dan timeliness).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengujian Kepuasan Sistem Informasi

Menggunakan End User Computing Satisfaction Studi Kasus: Industrial

Property Administration System (IPAS) Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia“. Penulis berharap penelitian ini akan menghasilkan temuan yang

dapat dijadikan saran sebagai bahan pertimbangan dan pembuatan kebijakan

terkait dengan pengembangan IPAS ini dalam rangka untuk meningkatkan

performa pelayanan di DJKI.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan fakta-fakta yang terdapat pada IPAS seperti yang telah

diuraikan di dalam latar belakang di atas, maka dapat diketahui

6
permasalahan pada sistem yang mempengaruhi kepuasan pengguna terhadap

IPAS. Permasalahan tersebut terkait dengan masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu, content, accuracy, format, ease of use,

timeliness, security dan flexibility. Berikut adalah uraian dari permasalahan

tersebut:

1. Proses pemindahan data dari sistem lama ke dalam IPAS

menghasilkan data yang tidak akurat.

2. Tampilan IPAS dianggap monoton dan terkesan tidak up to date.

3. Terdapat pengguna yang merasa kesulitan atau kebingungan ketika

menggunakan IPAS, hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan

dalam pemilihan menu.

4. Kecepatan loading time pada IPAS tergantung pada keadaan server,

sehingga kinerja IPAS menjadi terhambat apabila server dalam

keadaan down.

5. Penggunaan IPAS secara external memungkinkan IPAS rentan

diretas keamannya oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

6. Proses penambahan fitur baru pada IPAS memerlukan waktu yang

relatif lama.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka diperoleh perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kepuasan pegawai DJKI terhadap IPAS?

7
2. Apa saja hal-hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi

kepuasan pegawai DJKI sebagai pengguna akhir terhadap IPAS?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang sudah

dijelaskan tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan yaitu:

1. Mengetahui tingkat kepuasan pegawai DJKI sebagai pengguna

akhir IPAS.

2. Melakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan pegawai DJKI sebagai pengguna akhir IPAS.

1.4 Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model End User Computing Satisfaction

yang dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1988). Doll & Torkzadeh

(dalam Xiao & Dasgupta, 2002) mengembangkan dan memvalidasi

instrumen End-User Computing Satisfaction (EUCS) instrumen. Termasuk

lima komponen: content, accuracy, format, ease of use, dan timeliness.

Pada penelitian ini, penulis mengembangkan model End User

Computing Satisfaction (EUCS) tersebut dengan melakukan penambahan

variabel Security dan Flexibility. Selain itu dalam pengembangan model

penelitian ini peneliti juga menggunakan model logika pemrograman

komputer (Davis, 1998; Kellogg, 2004) seperti pada penelitian sebelumnya

(Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015; Rosalina, 2017; Putra et

8
al., 2018). Hal tersebut dilakukan berdasarkan studi pendahuluan dan studi

literatur pada penelitian sebelumnya, seperti penambahan variabel Security

pada model EUCS (Rosalina, 2017; Putra et al, 2018).

Menurut Mokodompit & Nurlalela (2016), keamanan sistem

informasi memiliki tujuan untuk melakukan pencegahan ancaman terhadap

sistem serta untuk melakukan deteksi dan memperbaiki akibat dari segala

kerusakan sistem. Keamanan sebuah informasi merupakan suatu hal yang

harus diperhatikan. Masalah tersebut penting karena apabila suatu informasi

dapat di akses oleh orang yang tidak memiliki hak atau tidak bertanggung

jawab, maka keakuratan dari informasi tersebut akan diragukan, dan bahkan

akan menjadi suatu informasi yang menyesatkan (Paryati, 2008).

Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti berasumsi bahwa keamanan

merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna.

Menurut Gable, et al (dikutip dalam Anesa et al, 2017), fleksibilitas

sebagai salah satu kriteria di dalam melihat keberhasilan pada sistem di

sebuah perusahaan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indriani &

Adryan (2009) membuktikan bahwa flexibility berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna internal. Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan

oleh Anesa, et al (2017) juga menambahkan flexibility sebagai salah satu

variabel dan hasilnya membuktikan bahwa flexibility memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

Berdasarkan pada uraian tersebut, peneliti mengasumsikan bahwa

variabel security dan flexibility dapat mempengaruhi kepuasan pengguna

9
akhir. Sehingga peneliti menambahkan kedua variabel tersebut ke dalam

model seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Model EUCS yang dikembangkan

1.5 Pertanyaan Penelitian

Q1 Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Accuracy?

Q2 Apakah Accuracy berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction?

Q3 Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Format?

Q4 Apakah Format berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction?

Q5 Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Ease of Use?

10
Q6 Apakah Ease of Use berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction?

Q7 Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction?

Q8 Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Timeliness?

Q9 Apakah Timeliness berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction?

Q10 Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Security?

Q11 Apakah Security berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction?

Q12 Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Flexibility?

Q13 Apakah Flexibility berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction?

1.6 Ruang Lingkup dan Batasan

Ruang lingkup dan Batasan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan terhadap IPAS yang diterapkan di DJKI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)

Republik Indonesia.

2. Secara teori penelitian ini menggunakan variabel dari model End

User Computing Satisfaction (EUCS), yaitu content, accuracy,

format, ease of use, timeliness dan menambahkan dua variabel

lainnya yaitu, security dan flexibility.

11
3. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

dengan teknik pengambilan sampling yaitu purposive sampling dan

incidental sampling.

4. Tools yang digunakan untuk analisa data adalah Ms. Excel 2016

dan SmartPLS versi 3.

1.7 Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung

implementasi dari Industrial Property Administration System

(IPAS) di wilayah penelitian, yaitu Kantor Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual (DJKI).

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi sistem IPAS

pada Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Narasumber

pada wawancara adalah beberapa pihak yang terkait dengan IPAS

diantaranya adalah pegawai pada Divisi IT dan beberapa orang

pegawai yang menggunakan IPAS.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

mengkaji teori-teori yang berhubungan dengan penelitian pada

12
buku, jurnal, dan literatur sejenis untuk dapat mendukung serta

melengkapi data dan informasi dalam penelitian ini.

d. Kuesioner

Kuesioner dibagikan kepada pegawai DJKI yang

menggunakan IPAS. Di dalam kuesioner tersebut terdapat poin-

poin pertanyaan mengenai masing-masing variabel pada model

EUCS yang digunakan dalam penelitian.

2. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dari kuesioner dikelompokkan dengan

menggunakan software Microsoft Excel 2016. Kemudian secara

kuantitatif data dianalisa menggunakan pendekatan PLS SEM dengan

software SmartPLS 3 (Putra et al., 2018). Hasil dari analisa data

tersebut kemudian diinterpretasikan.

1.8 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang data diambil dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pihak DJKI dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk

melakukan pengembangan IPAS sesuai dengan kebutuhan pegawai

DJKI sebagai user.

2. Dapat meningkatkan pelayanan pegawai DJKI guna menunjang

fungsi dari sistem IPAS.

13
3. Menghasilkan saran dan rekomendasi model penelitian yang dapat

digunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk

pengembangan di bidang End User Computing Satisfaction

(EUCS) di masa mendatang.

1.9 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan penelitian skripsi ini, penulis akan membagi

pembahasan ke dalam lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan bagaimana latar belakang dari studi kasus

yang diambil, perumusan masalah, tujuan, model penelitian,

pertanyaan penelitian, ruang lingkup dan batasan, metodologi

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan hasil

penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menjelaskan konstruksi teori yang terkait

dengan teori pengujian kepuasan, sistem informasi, teori tentang

model End User Computing Satisfaction (EUCS), IPAS di kantor

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, serta teori mengenai metode

pengumpulan data, pengambilan sampel, tools yang digunakan dan

pemaparan penelitian sejenis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

14
Pada bab ini berisi kerangka penelitian dan metodologi yang

digunakan dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif,

diantaranya mencakup populasi dan sampel, instrumen penelitian,

metode pengumpulan data serta metode analisa data dan pemrosesan

data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis memaparkan analisis data beserta dengan

hasilnya, interpretasi hasil penelitian. Analisis data yang telah

dikumpulkan diolah menngunakan Ms. Word 2016 dan Ms. Excel

2016, kemudian menggunakan PLS SEM dengan perangkat lunak

SmartPLS versi 3 untuk analisa data utamanya. Sedangkan untuk

interpretasi hasil penelitian dilakukan dengan mengacu kepada hasil-

hasil penelitian sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari uraian yang sudah dipaparkan pada

beberapa bab sebelumnya dan juga saran untuk perbaikan dalam

perkembangan model penelitian di masa mendatang.

15
BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori mengenai penelitian diantaranya adalah

teori tentang pengujian kepuasan, sistem informasi, teori End User Computing

Satisfaction (EUCS), metode penelitian kuantitatif, metode pengumpulan data,

populasi dan teknik sampling, pengembangan model dan hipotesis penelitian,

Industrial Property Administration (IPAS), serta teori-teori pendukung lainnya

yang terkait dengan penelitian.

2.1 Pengujian Kepuasan Sistem Informasi

2.1.1 Pengujian Kepuasan

Pengujian merupakan aktivitas untuk menemukan dan menentukan

perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya

(Sulistyanto & Azhari, 2014). Sedangkan menurut (Rausch & Barnes,

2007), pengujian adalah praktik membuat penilaian obyektif sehubungan

dengan sejauh mana sistem (perangkat) memenuhi, melebihi atau gagal

memenuhi tujuan yang ditetapkan.

Menurut Tjiptono & Chandra (seperti yang dikutip dalam Sarjono &

Natalia, 2014) kata kepuasan (satisfaction) adalah kata yang berasal dari

bahasa latin yang terdiri dari dua unsur kata, yaitu satis yang artinya cukup

baik atau memadai dan facio yang memiliki arti melakukan atau membuat.

16
Kepuasan dapat diartikan sebagai suatu upaya pemenuhan sesuatu atau

membuat sesuatu memadai.

Dari kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pengujian kepuasan adalah aktivitas yang dilakukan untuk dapat

menemukan serta menentukan perbedaan di antara harapan dan hasil serta

membuat penilaian yang obyektif tentang pencapaian tujuan dari suatu

sistem sebagai upaya untuk membuat sesuatu menjadi terpenuhi.

2.1.2 Pengujian Kepuasan Sistem Informasi

Pengujian kepuasan sistem informasi adalah aktivitas yang dilakukan

untuk dapat menemukan serta menentukan perbedaan di antara harapan dan

hasil dari sebuah sistem informasi serta membuat penilaian yang obyektif

tentang pencapaian tujuan dari sebuah sistem informasi sebagai upaya untuk

membuat ekspektasi terhadap sistem menjadi terpenuhi.

2.2 Sistem Informasi

Menurut Alter (dikutip dalam Kadir, 2014), sistem informasi

merupakan kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi.

Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang

terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

tujuan yaitu menyajikan informasi (Ladjamudin, 2005). Sedangkan menurut

17
Amalia dan Supriatna (2017), sistem informasi adalah sekelompok prosedur

yang terdapat pada sebuah organisasi dan memberikan informasi bagi

pengambil keputusan untuk mengendalikan infomasi.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah sistem yang merupakan gabungan dari komponen-

komponen dalam organisasi yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menghasilkan informasi yang berguna dan dapat dimanfaatkan oleh

pengguna.

2.2.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi antara

lain (Kadir, 2003):

1. Perangkat Keras (hardware)

Meliputi perangkat fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak (software) atau Program

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk

memproses data.

3. Prosedur

Sekumpulan aturan yang digunakan untuk dapat mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang diingkan.

4. Orang

18
Semua pihak yang memiliki tanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan output dari sistem

informasi.

5. Basis Data (database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lainnya yang berhubungan

dengan penyimpanan data.

6. Jaringan Komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dapat

digunakan secara bersama-sama atau diakses oleh beberapa

pemakai.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi (Kadir, 2003)

2.3 Sistem Administrasi

Sistem merupakan sekumpulan objek-objek yang saling

berhubungan dan berinteraksi satu sama lain serta menjadi satu kesatuan

untuk mencapai suatu tujuan (Amalia & Supriatna, 2017). Administrasi

diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama yang terjalin diantara dua

19
orang manusia atau lebih berdasarkan atas rasionalitas tertentu untuk dapat

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Antonio & Safriadi,

2012).

Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem administrasi

adalah kesatuan proses kerjasama yang saling berhubungan dan berinteraksi

satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

2.4 Keamanan Sistem Informasi

Menurut Simanungkalit (dikutip dalam Supriyatna, 2014), keamanan

informasi merupakan perlindungan informasi dari berbagai ancaman agar

menjamin kelanjutan usaha maupun bisnis, mengurangi resiko bisnis, dan

meningkatkan return of investment dan peluang bisnis.

Keamanan sistem dapat dilihat melalui program yang tidak dapat

diganti oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab serta program yang

tidak dapat terhapus jika terdapat kesalahan dari pengguna (Delone &

Mclean dalam Nugroho et al., 2013). Hal yang perlu dilakukan dalam

menjaga keamanan sistem komputer adalah dengan membatasi akses orang

lain yang mungkin saja dapat mengganggu sistem, baik memakai komputer

yang bersifat stand alone, jaringan local ataupun jaringan global. Dengan

harapan agar sistem dapat berjalan dengan baik dan kondusif, serta agar

program aplikasi masih dapat digunakan tanpa ada masalah (Hardi & Zaini,

2018).

20
2.5 Fleksibilitas Sistem Informasi

Menurut Gebauer & Schober (dikutip dalam Arafat, 2016),

fleksibilitas sistem informasi terbagi atas dua jenis, yaitu flexibility-to-use

dan flexibility-to-change. Flexibility-to-use mengacu kepada berbagai

persyaratan proses yang dipenuhi tanpa membutuhkan perubahan besar pada

IS. Di sisi lain, flexibility-to-change merupakan sejauh mana suatu sistem

dapat diubah di masa depan oleh staf teknis (Gebauer & Schober dalam

Yigitbasioglu, 2016).

Fleksibilitas yang dimaksud merupakan kemampuan sistem

informasi dalam melakukan perubahan-perubahan yang terkait dengan

memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan merasa lebih puas dalam

menggunakan sistem informasi jika sistem informasi tersebut fleksibel

dalam memenuhi kebutuhan pengguna (Delone & McLean dalam Nugroho

et al., 2013).

2.6 Pengembangan Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model End User Computing Satisfaction

(EUCS) yang dikembangkan dengan melakukan penambahan variabel

Security (Putra et al., 2018) dan Flexibility (Anesa et al., 2017). Sebelumnya

model EUCS juga telah dikembangkan dengan penambahan variabel.

Berikut adalah penjelasan dari perkembangan model EUCS pada penelitian

terdahulu:

21
1. End User Computing Satisfaction Model (Doll & Torkzadeh,

1988)

End User Computing Satisfaction (EUCS) diperkenalkan

untuk pertama kalinya oleh Doll dan Torkzadeh (1988) dengan

skala likert serta 12 item indikator (Suzanto & Sidharta, 2015). End

User Computing Satisfaction (EUCS) dikonseptualisasikan sebagai

sikap yang afektif terhadap aplikasi komputer tertentu oleh

seseorang yang secara langsung berinteraksi dengan aplikasi (Doll

& Torkzadeh, 1988).

Doll dan Torkzadeh (seperti yang dikutip dalam Jati, et al

2015), memaparkan bahwa terdapat lima faktor di dalam model

EUCS yang dapat berpengaruh kepada kepuasan user terhadap

penerapan suatu sistem informasi. Kelima faktor tersebut yaitu isi

(Content), ketepatan (Accuracy), bentuk (Format), kemudahan

penggunaan (Ease of Use), dan ketepatan waktu (Timeliness).

Gambar 2.2 Model End User Computing Satisfaction (Doll & Torkzadeh,

1988)

Berikut definisi dari masing-masing dimensi yang diukur

dengan model End User Computing Satisfaction (EUCS) menurut

22
Doll dan Torkzadeh (seperti yang dikutip dalam Suprapta, 2018)

adalah sebagai berikut:

a. Dimensi Content

Dimensi content mengukur kepuasan pengguna dilihat dari

sisi isi dari suatu sistem. Isi dari sistem pada umumnya

berupa fungsi dan modul yang dapat digunakan oleh user

dan juga informasi yang dihasilkan dari sistem. Selain itu,

dimensi content juga digunakan untuk mengukur apakah

informasi yang dihasilkan dari sistem sesuai dengan

kebutuhan user. Jika modul dan informatif sistem semakin

lengkap maka tingkat kepuasan pengguna akan semakin

tinggi.

b. Dimensi Accuracy

Dimensi accuracy mengukur kepuasan pengguna

berdasarkan sisi keakuratan data pada saat sistem menerima

input untuk selanjutnya diolah menjadi informasi.

Keakuratan suatu sistem diukur dengan melihat seberapa

sering output yang dihasilkan dari sistem mengalami

kesalahan ketika mengolah input serta dilihat dari seberapa

sering error atau kesalahan terjadi saat proses pengolahan

data.

c. Dimensi Format

23
Kepuasan pengguna yang diukur berdasarkan dimensi

format dilihat dari sisi tampilan dan estetika dari interface

sistem, hasil dari sistem berupa format dari laporan atau

informasi apakah interface dari sistem itu menarik dan

apakah memudahkan pengguna ketika menggunakan

sistem. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat efektifitas dari

pengguna secara tidak langsung.

d. Dimensi Ease of Use

Dimensi Ease of Use mengukur kepuasan pengguna

berdasarkan sisi kemudahan pengguna (user friendly) dalam

menggunakan sistem seperti proses input data, olah data dan

pencarian informasi yang dibutuhkan.

e. Dimensi Timeliness

Dimensi Timeliness mengukur kepuasan pengguna

berdasarkan pada ketepatan waktu sistem ketika menyajikan

atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan.

Sistem yang memiliki ketepatan waktu dapat dikategorikan

sebagai real-time system, yaitu setiap pengguna yang

memasukkan permintaan atau input akan langsung diproses

dan output akan ditampilan secara cepat.

24
2. End User Computing Satisfaction Model (Chin & Lee, 2000)

Model EUCS yang dikembangkan oleh Chin & Lee (2000)

menambahkan variabel system speed, definisi dari variabel tersebut

adalah sejauh mana seorang individu puas dengan kecepatan

operasional sistem. Selain itu penggunaan variabel tersebut juga

dipertimbangkan karena pada literatur interaksi manusia dan

komputer, kecepatan yang direspon oleh sistem komputer telah

diperdebatkan sebagai faktor penting yang mempengaruhi fungsi

dan respon emosional antar pengguna, demikian pula Chin & Lee

(2000) menyarankan agar kepuasan dengan kecepatan

pengoperasian dari suatu sistem harus mempunyai dampak yang

kuat terhadap kepuasan secara menyeluruh dengan penggunaan

sistem dan di luar dari atribut fungsional lainnya yang juga

dipertimbangkan seperti accuracy, information content, ease of use,

timeliness, dan format.

3. End User Computing Satisfaction Model (Illias et al., 2007)

Illias, et al (2007) mengembangkan sendiri model EUCS

dengan menambahkan variabel system reliability yang

didefinisikan sebagai variabel yang mengukur kepuasan pengguna

suatu sistem dengan melihat keandalan yang terdapat pada sistem.

25
4. End User Computing Satisfaction Model (Anesa et al., 2017)

Pada model EUCS yang digunakan oleh Anesa, et al (2017),

variabel yang ditambahkan adalah flexibility, variabel tersebut

didefinisikan sebagai sebagai salah satu kriteria di dalam melihat

keberhasilan pada sistem di sebuah perusahaan (Gable, et al dalam

Anesa et al, 2017).

5. End User Computing Satisfaction Model (Putra et al., 2018)

Gambar 2.3 Model EUCS (Rosalina, 2017; Putra et al., 2018)

Pada gambar 2.1 di atas, dapat dilihat bahwa model EUCS

menggunakan tujuh variabel yaitu Content pada dimensi Input,

Accuracy, Format, Ease of Use, Timeliness, Security pada dimensi

Process dan User Satisfaction pada dimensi Output. Berdasarkan

pada model penelitian tersebut, maka peneliti mengadopsi ketujuh

variabel tersebut untuk digunakan dalam penelitian ini. Selain itu

26
penelitian ini juga mengadopsi variabel Flexibility dari

pengembangan model EUCS (Anesa et al., 2017). Sehingga model

penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

Gambar 2.4 Model EUCS yang dikembangkan (diadopsi dari

Rosalina, 2017; Putra et al., 2018; Anesa et al., 2017)

Jumlah keseluruhan variabel dalam model EUCS yang

digunakan di dalam penelitian ini adalah 8 (delapan) variabel

termasuk 2 penambahan variabel, yang terdiri dari 7 (tujuh)

variabel independen, yaitu Content, Accuracy, Format, Ease of

Use, Timeliness, dengan penambahan variabel Security dan

27
Flexibility, serta 1 (satu) variabel dependen yaitu End User

Satisfaction. Berikut penjelasan untuk variabel yang ditambahkan:

a. Security

Permasalahan keamanan merupakan salah satu aspek

penting dari suatu sistem informasi (Haidir & Wahyudi,

2016). Tujuan dari keamanan sistem informasi adalah untuk

melakukan pencegahan adanya ancaman terhadap sistem

serta untuk melakukan deteksi dan melakukan perbaikan

terhadap akibat dari segala kerusakan sistem (Mokodompit

& Nurlaela, 2016).

b. Flexibility

Flexibilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

organisasi dalam memberikan sikap atau respon terhadap

perubahan lingkungan, baik internal ataupun eksternal

(Arafat, 2016). Variabel fleksibilitas digunakan pada model

EUCS dan terbukti memiliki pengaruh terhadap kepuasan

pengguna (Anesa et al., 2017).

2.7 Industrial Property Administration System (IPAS) Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual (DJKI)

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual adalah unsur pelaksana

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia yang dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal.

28
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

(Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual [DJKI], n.d.).

Salah satu Direktorat yang ada di dalam DJKI adalah Direktorat

Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual yang mempunyai tugas pokok

untuk melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi, pemberian layanan bantuan call

center, pelayanan data dan informasi kekayaan intelektual serta dukungan

infrastruktur teknologi informasi di bidang kekayaan intelektual (DJKI,

2017).

Pengembangan sistem teknologi informasi kekayaan intelektual

senantiasa dilaksanakan setiap tahunnya untuk memenuhi dukungan

infrastruktur teknologi informasi dalam rangka pelaksanaan fungsi DJKI.

Pada akhir tahun 2011, DJKI bersama dengan WIPO memulai proyek

pengembangan Industrial Property Administration System (IPAS) yang

dapat mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang sebelumnya berjalan secara

terpisah ke dalam suatu sistem. IPAS pada intinya adalah untuk

mengakomodasikan pengadministrasian sistem Hak Kekayaan Intelektual

(HKI) secara komprehensif dan mencakup kegiatan yaitu, penerimaan

permohonan, pemeriksaan formalitas atau klasifikasi, penelusuran dan

pemeriksaan subtantif, pemberitahuan dan korespondensi, publikasi berita

29
resmi, prosedur oposisi, pendaftaran, pencetakan sertifikat, perpanjangan,

pembayaran biaya tahunan, dan permohonan paska registrasi lainnya.

Gambar 2.5 Tampilan IPAS DJKI

2.8 Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual merupakan suatu unsur

pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dipimpin oleh seorang Direktur

Jenderal. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

(DJKI, n.d.).

DJKI terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal; Direktorat Hak

Cipta dan Desain Industri; Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit

Terpadu dan Rahasia Dagang; Direktorat Merek dan Indikasi Geografis;

Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual; Direktorat

Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual; dan Direktorat Penyidikan dan

Penyelesaian Sengketa.

30
2.8.1 Visi dan Misi DJKI

DJKI memiliki visi dan misi seperti yang tercantum pada halaman

website DJKI (www.dgip.go.id).

2.8.1.1 Visi DJKI

Menjadi institusi Kekayaan Intelektual yang menjamin kepastian

hokum dan menjadi pendorong inovasi, kreatifitas dan pertumbuhan

ekonomi nasional.

2.8.1.2 Misi DJKI

Mewujudkan pelayanan dan penegakan kekayaan intelektual yang

berkualitas.

2.8.2 Struktur Organisasi DJKI

DJKI memiliki struktur organisasi seperti yang terdapat pada

halaman website DJKI (www.dgip.go.id).

Gambar 2.6 Struktur Organisasi DJKI

31
2.9 Metode Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian Sistem Informasi

Penelitian kuantitatif biasanya menggunakan desain eksplanasi, yaitu

objek telaahan penelitian eksplanasi (explanatory research) digunakan

untuk menguji hubungan antar-variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis

penelitian kuantitatif ini, sudah pasti terdapat hipotesis yang akan diuji

kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua

atau lebih variabel untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi

dengan variabel lainnya atau tidak, dan apakah suatu variabel disebabkan

atau dipengaruhi oleh variabel lainnya atau tidak (Mulyadi, 2011).

Paradigma kuantitatif menekankan penggunaan prosedur statistika

yang dilakukan melalui pengukuran variabel penelitian untuk pengujian

teori. Pendekatan deduktif yang digunakan pada penelitian kuantitatif

memiliki tujuan untuk menguji hipotesis Definisi dari pendekatan deduktif

itu sendiri adalah pendekatan yang memiliki tujuan untuk menguji teori

yang ada pada konteks tertentu (Abdillah, 2018).

2.9.1 Jenis dan Sumber Data

2.9.1.1 Jenis Data

Data penelitian dapat dibedakan berdasarkan jenisnya secara umum,

yaitu (Abdillah, 2018):

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang belum diolah oleh suatu pihak

untuk kepentingan tertentu. Data primer memperlihatkan keaslian

32
suatu informasi yang terdapat di dalam data. Pada umumnya data

primer berasal dari sumber primer, yaitu data terdapat pada pihak

utama (pemilik data).

2) Data Sekunder (Archival)

Data sekunder adalah data yang sudah diolah, disimpan, dan

disajikan dalam format tertentu oleh suatu pihak untuk

kepentingan tertentu. Data sekunder menyatakan ketidakaslian

informasi yang terdapat di dalam data karena data tersebut sudah

diolah. Pada umumnya data sekunder berasal dari sumber

sekunder, namun dapat juga berasal dari sumber primer.

2.9.1.2 Sumber Data

Sumber data memaparkan asal dari perolehan data penelitian.

Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder

(Abdillah, 2018):

1) Sumber Primer

Sumber primer merupakan data yang diperoleh dari pihak

pertama (pemilik data). Secara umum sumber primer

memperlihatkan keaslian informasi yang ada di dalam data, tetapi

terdapat juga kemungkinan keaslian data berkurang yaitu ketika

pihak sumber primer sudah mengolah dan kemudian menyajikan

data.

33
2) Sumber Sekunder

Sumber sekunder merupakan data yang didapatkan dari pihak

kedua yang juga mengetahui atau memiliki suatu data. Keaslian

sumber sekunder dapat diragukan karena data sudah diolah atau

diinterpretasikan serta disajikan sesuai dengan kepentingan

pemegang data.

2.9.2 Jenis Penelitian

2.9.2.1 Penelitian Berdasarkan Pendekatan

Pendekatan atau paradigma penelitian yang cukup dominan adalah

paradigma penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Mulyadi, 2011).

Berikut penjelasan dari masing-masing paradigma tersebut:

1) Penelitian Kuantitatif

Menurut Sugiyono (dalam Purnomo, 2017) penelitian kuantitatif

merupakan penelitian untuk melihat pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat, atau variabel bebas terhadap

variabel antara dan variabel terikat.

2) Penelitian Kualitatif

Pada paradigma ini, penekanan terletak pada pemahaman tentang

masalah dalam kehidupan sosial yang didasarkan pada keadaan

realitas yang holistis, kompleks, dan rinci (Abdillah, 2018).

34
2.9.2.2 Penelitian Berdasarkan Tujuan

Penelitian berdasarkan tujuan dibedakan menjadi dua yaitu

penelitian dasar dan penelitian terapan (Abdillah, 2018). Berikut penjelasan

dari kedua jenis penelitian tersebut:

1) Penelitian Dasar

Penelitian dasar memiliki tujuan untuk mengembangkan serta

memperluas batas-batas yang terdapat pada ilmu pengetahuan.

Selain itu, tujuan dari penelitian dasar adalah untuk melakukan

verifikasi pada teori atau mencari tahu lebih jauh mengenai suatu

konsep. Tahapan yang terdapat pada penelitian dasar diantaranya

adalah menguji hipotesis, mengkaji lebih dalam, serta menarik

kesimpulan.

2) Penelitian Terapan

Penelitian terapan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan

keputusan serta kebijakan khusus dalam menjawab pertanyaan

maupun permasalahan khusus yang terdapat pada konsep tertentu.

Dalam penelitian terapan, menggunakan metode ilmiah dapat

menjamin objektivitas pada proses penelitian dan juga alternatif

solusi rekomendasian. Jenis Penelitian Terapan dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu (Abdillah, 2018):

35
a. Penelitian Evaluasi

Merupakan penelitian dengan ekspektasi dapat

memberikan masukan maupun memberikan dukungan

dalam pengambilan keputusan mengenai nilai relatif

yang berasal dari dua ataupun lebih tindakan alternatif.

b. Penelitian Pengembangan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan

pengembangan pada produk sehingga membuat produk

tersebut memiliki kualitas yang lebih baik.

c. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan dilakukan untuk secepatnya dapat

dipergunakan sebagai landasan yang mendasari

tindakan proses pemecahan masalah.

2.9.2.3 Penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah

Penelitian berdasarkan karakteristik masalah dibedakan menjadi

sebagai berikut (Abdillah, 2018):

1) Penelitian Historis

Penelitian ini merupakan aktivitas penelitian, pemahaman dan

penjelasan keadaan yang sudah lampau. Penelitian historis

memiliki tujuan untuk dapat mengetahui sebab maupun dampak

dari suatu kejadian yang sudah lampau untuk memberikan

36
penjelasan mengenai kejadian sekarang atau melakukan prediksi

terhadap keadaan di masa mendatang.

2) Penelitian Deskriptif

Merupakan kegiatan mengumpulkan data yang akan digunakan

untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis atau memberikan

jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan subjek

penelitian.

3) Penelitian Kasus dan Lapangan

Karakteristik masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah yang

memiliki hubungan dengan latar belakang serta keadaan pada saat

ini yang diperoleh dari subjek penelitian beserta dengan interaksi

dengan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

memahami subjek tertentu secara lebih dalam agar dapat

menggambarkan subjek tersebut dengan lengkap.

4) Penelitian Korelasional

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan pengujian

keterkaitan antarvariabel serta pembuatan prediksi yang

berlandaskan korelasi. Hubungan sebab akibat dapat diindikasikan

dari hubungan korelasional yang cukup tinggi.

5) Penelitian Kausal – Komparatif

Penelitian ini adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk

melakukan pengujian suatu hubungsn sebab-akibat antara dua

variabel atau lebih. Penggunaan data atau kejadian di masa lampau

37
dalam penelitian ini membuat penelitian ini dikategorikan ke dalam

tipe penelitian yang disebut dengan expost facto.

6) Penelitian Eksperimen

Merupakan penelitian dengan tujuan untuk melakukan pengujian

hubungan sebab dan akibat antar dua variabel atau lebih serta

manipulasi atau mengendalikan sedikitnya satu variabel

independen yang dilakukan oleh peneliti.

2.9.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian secara umum dibedakan

menjadi diantaranya adalah sebagai berikut (Abdillah, 2018):

1) Kuesioner

Merupakan penggunaan sejumlah item pertanyaan atau pernyataan

dengan suatu format tertentu sebagai metode pengumpulan data

primer. Pada studi lapangan (survei), kuesioner merupakan metode

yang paling umum untuk digunakan. Terdapat pula keunggulan dan

kelemahan kuesioner, yaitu:

a. Keunggulan

Informasi yang dimuat di dalam kuesioner efektif dan

efisien, selaras dengan tujuan dari penelitian.

b. Kelemahan

Terkait dengan berbagai bias, di antaranya adalah bias

format pertanyaan, bias enumerator (petugas penyebar

38
kuesioner), bias teknik dalam penyebaran kuesioner,

contohnya seperti pada penyebaran dengan surat yang

mempunyai bias tentang tingkat respon dan keaslian

informasi yang rendah, serta bias berbeda yang disebabkan

oleh kuesioner yang disebar dengan atau tanpa sejumlah

insentif.

Item pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner dapat dirangkai

dalam suatu format secara terbuka dan tertutup (Abdillah, 2018):

a. Pertanyaan atau Pernyataan Terbuka

Format ini berarti bahwa peneliti memberikan kebebasan

bagi responden untuk memberikan jawaban berdasarkan

persepsi atau pendapat pribadi.

b. Pertanyaan atau Pernyataan Tertutup

Format tertutup ini berarti bahwa peneliti memberikan

arahan kepada responden untuk dapat memberikan jawaban

atau pendapat yang didasarkan pada pilihan jawaban yang

telah tersedia pada kuesioner. Selain itu, format ini juga

digunakan untuk melakukan konfirmasi atas pendapat

responden serta memperoleh informasi yang memiliki sifat

keputusan (pendapat akhir).

2) Observasi

Metode pengumpulan data ini tepat digunakan apabila metode

pengumpulan data yang lain seperti kuesioner, wawancara dan

39
FGD tidak dapat mengungkapkan data dan informasi yang

sebenarnya serta validitas data yang ditelaah tidak meyakinkan.

3) Wawancara

Tujuan dari dilakukannya wawancara adalah untuk memperoleh

informasi atau mengkonfirmasi sejumlah informasi kepada

responden secara langsung. Metode ini sesuai digunakan untuk

mencari informasi secara mendalam apabila survey kuesioner tidak

memberikan informasi yang cukup atau metode diskusi kelompok

terfokus (FGD).

4) Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion / FGD)

Metode ini memiliki kemiripan dengan metode wawancara, namun

perbedaannya adalah dalam metode FGD, peneliti berhadapan tidak

hanya dengan satu partisipan saja melainkan sekaligus dengan

sejumlah partisipan. Tujuan dari metode FGD ini adalah untuk

mencari data primer secara mendalam melalui diskusi aktif dengan

partisipan.

2.9.4 Tipe Variabel

Di dalam suatu penelitian kuantitatif, variabel dapat diartikan secara

operasional dan biasanya terbagi menjadi variabel independen (aktif atau

atribut), variabel dependen, dan variabel ekstranus. Berikut penjelasan dari

masing-masing variabel tersebut (Abdillah, 2018):

1) Variabel Independen

40
Variabel ini pada kasus tertentu disebut juga sebagai kovariat atau

faktor. Variabel Independen terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu

(Abdillah, 2018):

a. Variabel Independen Aktif

Variabel ini merupakan variabel yang di dalam level atau

tingkatan dalam waktu periode tertentu selama penelitian

nilainya mengalami perubahan.

b. Variabel Independen Atribut

Variabel ini merupakan variabel yang tidak bisa

dimanipulasi, ini berarti bahwa nilai variabel memiliki sifat

atribut yang berkaitan dengan individu atau lingkungan

tertentu yang tidak mengalami perubahan secara sistematis

pada saat pelaksanaan penelitian.

2) Variabel Dependen

Variabel dependen memiliki pengertian sebagai variabel yang

diasumsikan untuk mengukur ataupun memberikan nilai terhadap

pengaruh dari variabel independen.

3) Variabel Ekstranus

Variabel ini memiliki nama lain yaitu variabel pengganggu atau

kovariat. Secara umum variabel ini tidak menjadi sesuatu yang

diperhatikan oleh peneliti, tetapi variabel ekstranus ini dapat

mempengaruhi variabel dependen.

41
2.9.5 Skala Likert

Menurut Sugiyono (2017), skala likert dipergunakan untuk

melakukan pengukuran sikap, pendapat dan persepsi dari seseorang maupun

sekelompok orang mengenai fenomena sosial. Skala likert merupakan skala

pengukuran yang dikembangkan oleh Likert pada tahun 1932. Skala ini

merupakan sebuah skala psikometrik yang umum dipakai pada kuesioner,

dan pada riset berupa survei. Suatu skor/nilai dalam skala likert terbentuk

dari kombinasi empat atau lebih butir pertanyaan yang mewakili sifat

individu seperti halnya pengetahuan, sikap dan perilaku (Syofian et al.,

2015).

Variabel yang akan diukur dengan menggunakan skala likert

dipaparkan menjadi indikator variabel yang selanjutnya dijadikan acuan

dalam menyusun item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban dari masing-masing item instrumen dalam analisis kuantitatif

diberikan nilai sebagai berikut (Sugiyono, 2017):

1) Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

2) Setuju/sering/positif diberi skor 4

3) Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3

4) Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2

5) Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1

42
2.9.6 Populasi dan Teknik Sampling

2.9.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017), populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas serta

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian diambil kesimpulan.

2.9.6.2 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel secara umum prosedurnya terbagi menjadi dua

yaitu pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas. Keduanya

memiliki teknik-teknik pengambilan sampel. Berikut adalah penjelasan

prosedur beserta teknik-teknik pengambilan sampel (Abdillah, 2018):

1) Prosedur Pengambilan Sampel Probabilitas

Prosedur ini mendefinisikan bahwa peneliti melakukan pemilihan

atau pengambilan sampel dari sampling frame, yaitu sebuah

populasi yang informasinya diketahui.

a. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random

Sampling)

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah

populasi dipilih dan diambil dengan acak dan tidak

menggunakan aturan tertentu. Teknik ini menjadi efektif

dan efisien untuk digunakan pada populasi yang memiliki

sifat homogen.

43
b. Pengambilan Sampel Acak Sistematik (Systematic Random

Sampling)

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah

populasi dipilih dan diambil dengan acak tetapi sistematis.

Populasi yang memiliki karakteristik sedikit lebih heterogen

lebih tepat untuk menggunakan teknik ini.

c. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random

Sampling)

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah

populasi dipilih dan diambil dengan acak namun didasarkan

pada strata tertentu.

d. Pengambilan Sampel Kluster (Cluster Sampling)

Pada teknik pengambilan sampel ini, sampel dari sebuah

populasi dipilih dan diambil dengan acak dalam kluster

tertentu.

e. Pengambilan Sampel Ganda (Double Sampling)

Teknik pengambilan dan pemilihan sampel ini dilakukan

secara acak dengan mengkombinasikan dua atau tiga teknik

sebelumnya.

2) Prosedur Pengambilan Sampel Nonprobabilitas

Prosedur ini mendefinisikan bahwa peneliti melakukan pemilihan

atau pengambilan sampel bukan dari sampling frame, artinya

informasi populasinya tidak diketahui.

44
a. Pengambilan Sampel Mudah (Convenience Sampling)

Teknik pemilihan sampel ini didasarkan pada prinsip

kemudahan dalam melakukan pengambilan dan pemilihan

sampel.

b. Pengambilan Sampel Bertujuan (Purposive Sampling)

Pada teknik ini, pemilihan sampel didasarkan pada kriteria-

kriteria tertentu dan penilaian peneliti untuk dapat

mengarahkan sampel penelitian terpilih sesuai dengan

tujuan penelitian. Pertimbangan dalam melakukan teknik ini

diantaranya adalah keterbatasan waktu, tenaga, dan dana

yang mengakibatkan peneliti tidak dapat melakukan

pengambilan sampel dalam jumlah besar, namun terdapat

persyaratan dalam melakukan teknik pengambilan sampel

ini yaitu (Arikunto, 2013):

 Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri,

sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan

ciri-ciri pokok populasi.

 Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar

merupakan subjek yang paling banyak mengandung

ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

 Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan

cermat di dalam studi pendahuluan.

45
Menurut Arikunto (2013), terdapat kelebihan dan

kelemahan dari teknik purposive sampling. Kelebihannya

adalah pengambilan sampel dengan teknik ini dapat

dikatakan sudah cukup baik dikarenakan telah sesuai

dengan pertimbangan peneliti dan dapat mewakili populasi,

selain itu juga sumber data yang dipilih secara tepat dan

telah sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Sedangkan

kelemahannya adalah teknik analisis data dengan statistik

parametrik tidak dapat diterapkan oleh peneliti, karena tidak

memenuhi persyaratan random.

c. Pengambilan Sampel Kebetulan (Incidental Sampling)

Teknik ini adalah menentukan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu

dengan peneliti dapat dijadikan sampel apabila sesuai untuk

menjadi sumber data (Sugiyono, 2017).

d. Pengambilan Sampel Bergulir (Snowball Sampling)

Teknik ini digunakan saat sampel sulit untuk ditemukan

secara langsung. Cara khusus diperlukan oleh peneliti untuk

mendapatkan data dari sampel penelitian. Pada umumnya

penggunaan teknik ini adalah oleh studi-studi kualitatif dan

studi sains kritis.

46
2.9.7 Teknik Penentuan Jumlah Sampel

Menurut Winarni (2018), jumlah pengambilan sampel secara umum

sangat tergantung pada beberapa hal, diantaranya adalah sifat analisisnya,

sederhana atau kompleks; ketepatan estimasi di dalam pengukurannya

akurat atau tidak; jumlah komparasi yang akan dilakukan dan jumlah

variabel penelitian yang akan diolah secara simultan; keterbatasan jumlah

pewawancara atau pengumpul data dan keterbatasan sumber-sumber daya

pendukung lain yang menuntut jumlah sampel yang kecil. Salah satu cara

untuk menentukan besaran sampel juga dapat menggunakan rumus Slovin

(Winarni, 2018), yaitu:

Keterangan:

S = Sampel

N = Populasi

e = derajat ketelitian atau nilai kritis yang diinginkan

2.9.8 Partial Least Square Structure Equal Modelling (PLS-SEM)

Partial Least Square (PLS) merupakan teknik statistika multivariat

yang membandingkan variabel dependen berganda dengan variabel

independen jamak. PLS merupakan salah satu metode statistika SEM

berbasis varian yang dirancang untuk dapat menyelesaikan regresi berganda

saat terjadi masalah yang spesifik pada data, misalnya sampel penelitian

47
dengan ukuran kecil, terdapat data yang hilang (missing values) dan

multikolinearitas (Abdillah, 2018).

Menurut Sholiha & Salamah (2015), Structural Equation Modeling

(SEM) adalah metode analisis multivariat yang dapat digunakan untuk

memberikan gambaran mengenai keterkaitan hubungan linier secara

simultan antara variabel pengamatan (indikator) dan variabel yang tidak

dapat diukur secara langsung (variabel laten).

2.9.8.1 Tujuan Menggunakan PLS SEM

Penggunaan SEM dengan PLS adalah ketika penelitian memiliki

tujuan untuk melakukan prediksi dan pengembangan suatu teori. Tujuan

lainnya dari penggunaan PLS SEM adalah melakukan prediksi pada variabel

laten endogenus ataupun melakukan identifikasi variabel-variabel utama

apabila penelitian adalah penelitian eksploratori atau melakukan perluasan

terhadap teori struktural yang sudah ada (Sarwono dan Narimawati, 2015).

2.9.8.2 Persyaratan Jumlah Data

Persyaratan ukuran sampel minimal dari jumlah data adalah 10 kali

dari besarnya indikator formatif terbanyak yang digunakan untuk

melakukan pengukuran pada 1 variabel laten atau 10 kali dari jumlah jalur

struktural terbanyak yang menuju ke variabel laten tertentu dalam model

struktural (Hair et al., 2011; Sarwono & Narimawati, 2015).

48
Menurut Ghozali (dalam Anggraeni, 2015) persyaratan jumlah

minimal sampel untuk analisis Partial Least Square (PLS) adalah 30 sampai

100 sampel.

2.9.8.3 Model Pengukuran PLS SEM

Model analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu

model pengukuran (measurement model) atau outer model dan model

struktural (structural model) atau inner model. Outer model adalah model

pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas model, sedangkan inner

model adalah model struktural untuk melakukan prediksi hubungan

kausalitas antar variabel laten (Abdillah, 2018).

1. Evaluasi Model Pengukuran (Measurement Model)

Model pengkuran (measurement model) atau outer model

digunakan untuk melakukan pengujian validitas konstruk dan

reabilitas instrumen. Uji validitas dilaksanakan untuk mengetahui

kemampuan instrumen penelitian dalam mengukur apa yang

seharusnya diukur (Cooper & Schindler dalam Abdillah, 2018).

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi

alat ukur dalam melakukan pengukuran terhadap suatu konsep atau

dapat pula digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam

menjawab menjawab item pertanyaan dalam kuesioner atau

instrumen penelitian, (Abdillah, 2018).

49
Validitas menunjukkan dapat diterima atau tidaknya hasil

penelitian oleh khalayak dengan kriteria-kriteria tertentu dan

reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan stabilitas yang

dimiliki oleh alat ukur (instrumen penelitian) dalam mengukur

suatu konstruk (Abdillah, 2018).

Untuk validitas terbagi menjadi dua jenis yaitu Convergent

Validity (Loading Factor dan Average Variance Extracted (AVE))

dan Discriminant Validity (Cross Loading dan akar dari Average

Variance Extracted (AVE)). Sedangkan untuk menilai reliabilitas

dapat digunakan cronbach’s alpha dan composite reliability.

(Ghozali & Latan, 2015; Jati et al., 2015; Sarwono & Narimawati,

2015; Abdillah, 2018). Berikut uraian dari tahapan evaluasi model

pengukuran:

a. Pengujian validitas terbagi menjadi Convergent Validity dan

Discriminant Validity. Convergent Validity yaitu berarti

bahwa sekumpulan indikator merepresentasikan satu

variabel laten dan yang menjadi dasar atas variabel tersebut

dan memiliki hubungan dengan prinsip bahwa pengukur-

pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk seharusnya

memiliki korelasi yang tinggi. Sedangkan Discriminant

Validity memiliki hubungan dengan prinsip bahwa

pengukur-pengukur (manifest variabel) konstruk yang

berbeda seharusnya tidak memiliki korelasi yang tinggi.

50
Instrumen penelitian dikatakan valid yaitu telah mampu

mengukur sesuatu yang seharusnya diukur apabila

memenuhi persyaratan penilaian convergent validity dan

discriminant validity sebagai berikut:

 Untuk indikator refleksif, convergent validity dapat

dilihat dari nilai loading factor dengan nilai harus

lebih besar dari 0.7, namun nilai loading factor di atas

0.5 masih dapat digunakan serta dipertimbangkan

(Yamin & Kurniawan, 2011) dan nilai Average

Variance Extracted (AVE) harus lebih besar dari 0.5,

ini menunjukkan Convergent validity yang memadai

dan berarti bahwa satu variabel laten sudah mampu

menjelaskan lebih dari setengah varian dari indikator-

indikatornya dalam rata-rata.

 Untuk discriminant validity dalam indikator reflektif

dapat dilihat dari nilai cross loading pada setiap

variabel yang harus memiliki nilai lebih besar dari

0.70 dan juga dengan melihat perbandingan nilai akar

kuadrat dari Average Variance Extracted (AVE)

dalam setiap konstruk dengan nilai korelasi antar

konstruk di dalam model. Discriminant validity yang

baik adalah ketika nilai akar kuadrat AVE pada setiap

konstruk lebih besar daripada korelasi antar konstruk

51
di dalam model (Fornell dan Larcker dalam Ghozali

& Latan, 2015).

b. Pengujian reliabilitas dilakukan sebagai pembuktian

akurasi, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam

mengukur konstruk. Reliabilitas dapat diukur melalui dua

cara yaitu melihat nilai Cronboach’s Alpha dan Composite

Reliability. Instrumen dikatakan reliabel yaitu konsisten dan

stabil dalam mengukur konstruk apabila memenuhi

persyaratan nilai minimal untuk Cronboach’s Alpha yang

menggambarkan reliabilitas seluruh indikator di dalam

model adalah 0.7 sedangkan idealnya adalah 0.8 atau 0.9,

kemudian untuk nilai Composite Reliability dikatakan

reliabel lebih besar dari 0.7.

2. Evaluasi Model Struktural

Model Struktural merupakan model yang menghubungkan antar

variabel laten. Pengukuran dilakukan dengan melihat nilai R

Squares, Effect Size (f2), Predictive Relevance (Q2), Relative

Impact (q2), Path Coefficient dan t-test (Hair et al., 2011; Sarwono

& Narimawati, 2015; Ghozali & Latan, 2015). Berikut uraian dari

tahapan evaluasi model struktural:

a. Perubahan pada nilai R Squares berguna untuk menjelaskan

pengaruh dari variabel laten eksogen tertentu terhadap

variabel laten endogen, dengan standar pengukuran 0.67

52
akurat, 0.33 moderat, dan di bawah 0.19 untuk

menunjukkan varian lemah (Yamin & Kurniawan, 2011)

serta lebih dari 0.7 untuk kategori kuat.

b. Nilai effect size (f2) yang memprediksi pengaruh suatu

variabel terhadap variabel lainnya dengan nilai ambang

batas 0.02 yang berarti berpengaruh kecil, 0.15 untuk

berpengaruh menengah, dan 0.35 berpengaruh besar

(Yamin & Kurniawan, 2011).

c. Untuk melihat nilai Q2 dilakukan dengan metode

blindfolding untuk memperlihatkan bukti bahwa nilai yang

diobservasi sudah direkonstruksi dengan baik dan model

memiliki relevansi prediktif. Model dikatakan memiliki

predictive relevance apabila nilai Q2 > 0, sedangkan jika

model memiliki nilai Q2 < 0 maka model kurang atau tidak

memiliki predictive relevance.

d. Nilai relative impact (q2) juga dapat dilihat dengan metode

blindfolding. Dari nilai q2 ini diketahui pengaruh relatif

model struktural terhadap pengukuran observasi untuk

variabel laten endogenus dengan ambang batas nilai sekitar

0.02 yang berarti berpengaruh kecil, 0.15 berpengaruh

menengah/sedang, dan 0.35 berpengaruh besar. Nilai q2

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

53
e. Nilai Path Coefficient dan t-test dapat dilihat melalui

prosedur bootsrapping sehingga hubungan antara konstruk

dapat ditentukan dengan memeriksa nilai path coefficients

dan t statistics yang terkait (Wong, 2016). Nilai signifikansi

dilihat dari T-value kritis dengan ketentuan untuk pengujian

two-tailed adalah 1,65 (tingkat signifikansi = 10 persen),

1.96 (tingkat signifikansi = 5 persen), dan 2.58 (tingkat

signifikansi = 1 persen).

2.10 Pengembangan Hipotesis Penelitian

Penelitian terdahulu telah menggunakan kelima variabel dalam

model EUCS yaitu content, accuracy, format, ease of use, dan timeliness

untuk mengetahui kepuasan pengguna akhir. Seperti pada penelitian (Doll &

Torkzadeh, 1988; Liu & Gou, 2008; Mohamed et al., 2009; Dastgir &

Mortezaie, 2012; Sukumaran, 2015; Hutami & Camilla, 2016; Fitriansyah &

Harris, 2018; Purwandani, 2018; Kurniawan et al., 2018; Darwi & Efrizon,

2019).

Model EUCS yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan

variabel content, accuracy, format, ease of use, timeliness, security,

flexibility dan end user satisfaction. Seluruh variabel tersebut diadopsi dari

penelitian terdahulu, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra, et

al (2018) yang membuktikan bahwa content merupakan salah satu variabel

yang mempengaruhi tingkat kepuasan sistem informasi. Kemudian peneliti

54
mengadopsi indikator untuk variabel content dari penelitian Doll &

Torkzadeh (1988); Chin & Lee (2000); Marlindawati, (2014); Febria,

(2014); Ulfah, (2016); Hutami & Camilla, (2016); Rosalina, (2017); dan

Putra et al., (2018) yaitu kesesuaian isi informasi (CON1), kelengkapan

(CON2), output (CON3), manfaat (CON4), kualitas (CON5), dan

pengolahan sistem informasi (CON6). Selanjutnya peneliti membuat

hipotesis, yaitu:

H1: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Accuracy

H3: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Format

H5: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Ease of Use

H7: Content berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

H8: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Timeliness

H10: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Security

H12: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Flexibility

Pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, variabel accuracy

terbukti mempengaruhi tingkat kepuasan sistem informasi (Putra et al.,

2018). Sehingga peneliti mengadopsi indikator untuk variabel accuracy dari

penelitian Doll & Torkzadeh (1988); Chin & Lee (2000); Marlindawati

(2014); Ulfah (2016); Hutami & Camilla (2016); Rosalina (2017); dan

Putra, et al (2018) yaitu kebenaran informasi (ACC1), keakuratan (ACC2),

konsistensi (ACC3), dan kehandalan (ACC4), peneliti juga membuat

hipotesis, yaitu

55
H2: Accuracy berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Kemudian untuk variabel format yang oleh Doll & Torkzadeh (1988)

didefinisikan sebagai dimensi untuk mengukur kepuasan pengguna akhir

dalam menilai tampilan dan estetika dari system interface. Oleh karena itu,

peneliti mengadopsi indikator untuk variabel format dari penelitian Doll &

Torkzadeh (1988); Chin & Lee (2000); Marlindawati (2014); Ulfah (2016);

Hutami & Camilla (2016); Rosalina (2017); dan Putra, et al (2018) yaitu

kemenarikan (FOR1), kejelasan (FOR2), kualitas (FOR3), kemudahan

penggunaan tampilan (interface user friendly) (FOR4), peneliti juga

membuat hipotesis, yaitu:

H4: Format berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Selanjutnya variabel ease of use terbukti mempengaruhi tingkat

kepuasan sistem informasi (Putra et al., 2018). Peneliti mengadopsi

indikator untuk variabel tersebut dari penelitian Doll & Torkzadeh (1988);

Chin & Lee (2000); Supriatna (2012); Marlindawati (2014); Handayani

(2014); Setiawan (2016); Ulfah (2016); Hutami & Camilla (2016); Rosalina

(2017); dan Putra, et al (2018) yaitu end user friendly (EOU1), kemudahan

penggunaan (EOU2), kenyamanan (EOU3), kemudahan akses (EOU4), dan

interaksi sistem (EOU5), peneliti juga membuat hipotesis, yaitu:

H6: Ease of use berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction

56
Kemudian variabel timeliness juga terbukti mempengaruhi tingkat

kepuasan pengguna (Putra, et al 2018). Sehingga peneliti mengadopsi

indikator untuk variabel timeliness dari penelitian Doll & Torkzadeh (1988);

Chin & Lee (2000); Ulfah (2016); Marlindawati (2014); Hutami & Camilla

(2016); Rosalina (2017) dan Putra, et al (2018) yaitu up to date (TIM1),

kecepatan (TIM2), ketepatan waktu (TIM3), kecanggihan sistem (TIM4),

peneliti juga membuat hipotesis, yaitu:

H9: Timeliness berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction

Selanjutnya variabel security merupakan hal penting yang harus

diperhatikan di dalam suatu sistem informasi (Paryati, 2008). Oleh karena

itu, peneliti mengadopsi indikator untuk variabel security dari penelitian

Raman & Annamalai (2011); Lestari & Waryanto (2013); Saputri (2015);

Mauludiyahwati (2017); Rosalina (2017); Subiyakto, et al (2017); Putra, et

al (2017); Putra, et al (2018) yaitu jaminan keamanan (SEC1), preventif

(SEC2), keamanan akses (SEC3), dan kerahasiaan data (SEC4), peneliti

juga membuat hipotesis, yaitu:

H11: Security berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Kemudian variabel flexibility juga mempengaruhi kepuasan

pengguna secara signifikan (Anesa et al., 2017; Indriani & Adryan, 2009).

Sehingga peneliti mengadopsi indikator untuk variabel flexibility dari

penelitian Yigitbasioglu (2016), yaitu penggunaan (FLX1), perubahan

57
sistem (FLX2), perubahan data di dalam sistem (FLX3), dan perubahan

dalam pengembangan (FLX4), peneliti juga membuat hipotesis, yaitu:

H13: Flexibility berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction

Sedangkan untuk variabel end user satisfaction, peneliti mengadopsi

indikator dari penelitian Subiyakto dan Ahlan (2014) serta Nurjaya (2017)

yaitu kecukupan (EUS1), keefektifan (EUS2), efisiensi (EUS3), kepuasan

informasi (EUS4) dan overall satisfaction (EUS5).

Indikator beserta poin pertanyaan dan referensi yang digunakan pada

penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 .

58
Tabel 2.1 Referensi Indikator

No Variabel Kode Indikator Pertanyaan Referensi


1 Content CON1 Kesesuaian Isi Sistem menyediakan konten
Informasi informasi yang sesuai dengan
kebutuhan saya.
CON2 Kelengkapan Sistem memberikan informasi yang Doll & Torkzadeh (1988)
lengkap
Chin & Lee (2000)
CON3 Output Sistem menghasilkan output yang
sudah memenuhi kebutuhan saya. Marlindawati (2014)

Handayani (2014)
CON4 Manfaat Sistem memuat konten yang
bermanfaat bagi keperluan pekerjaan Ulfah (2016)
saya.
Hutami & Camilla (2016)
CON5 Kualitas Konten yang terdapat di dalam
sistem sudah memiliki kualitas yang Rosalina (2017)
baik.
Putra, et al (2018)
CON6 Pengolahan Proses pengolahan informasi oleh
Sistem sistem sudah sesuai dengan proses
Informasi bisnis yang berjalan.

2 Accuracy ACC1 Kebenaran Sistem menghasilkan informasi yang Doll & Torkzadeh (1988)
Informasi benar.
Chin & Lee (2000)

59
ACC2 Keakuratan & Output yang dihasilkan dari sistem Marlindawati (2014)
Konsistensi akurat. Ulfah (2016)
Hutami & Camilla (2016)
ACC3 Sistem memberikan output yang Rosalina (2017)
konsisten. Putra, et al (2018)
ACC4 Kehandalan Sistem menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya.

3 Format FOR1 Kemenarikan Format sistem yang disajikan


menarik bagi saya.

FOR2 Kejelasan Format sistem sudah jelas


FOR3 Kualitas Format output yang ditampilkan Doll & Torkzadeh (1988)
pada sistem memiliki kualitas yang Chin & Lee (2000)
baik. Marlindawati (2014)
Ulfah (2016)
FOR4 Kemudahan Format pada sistem mudah untuk Hutami & Camilla (2016)
Penggunaan digunakan Rosalina (2017)
Tampilan Putra, et al (2018)
(Interface User
Friendly)

60
4 Ease of Use EOU1 End User Sistem User Friendly.
Friendly
System Doll & Torkzadeh (1988)
Chin & Lee (2000)
EOU2 Kemudahan Penggunaan menu dalam sistem Supriatna (2012)
Penggunaan mudah. Setiawan (2016)
Menu Ulfah (2016)
EOU3 Kenyamanan Sistem nyaman untuk digunakan. Marlindawati (2014)
Handayani (2014)
EOU4 Kemudahan Sistem dapat dioperasikan dengan
Ulfah (2016)
Akses mudah.
Hutami & Camilla (2016)
EOU5 Interaksi Sistem dapat memberikan Rosalina (2017)
Sistem kemudahan dalam berinteraksi Putra, et al (2018)
dengan penggunanya.
5 Timeliness TIM1 Up to Date Sistem menghasilkan informasi yang Doll & Torkzadeh (1988)
up to date. Chin & Lee (2000)
Ulfah (2016)
TIM2 Kecepatan Informasi dari dalam sistem dapat
diperoleh dengan cepat. Marlindawati (2014)
Hutami & Camilla (2016)
TIM3 Ketepatan Sistem memberikam informasi yang
Waktu saya butuhkan secara tepat waktu. Rosalina (2017)
Putra, et al (2018)

61
TIM4 Kecanggihan Sistem dapat memberikan bantuan
Sistem secara real time untuk saya apabila
terjadi kendala.

6 Security SEC1 Jaminan Keamanan informasi pengguna di


Keamanan dalam sistem terjamin.
Raman & Annamalai (2011)
SEC2 Preventif Sistem memiliki pengaturan
Lestari & Waryanto (2013)
keamanan bagi penggunanya yang
menjamin keamanan saat mengakses Saputri (2015)
sistem. Mauludiyahwati (2017)
Rosalina (2017)
SEC3 Keamanan Akses terhadap sistem dapat Subiyakto, et al (2017)
Akses dilakukan secara aman.
Putra, et al (2017)
SEC4 Kerahasiaan Data yang terdapat di dalam sistem Putra, et al (2018)
Data terjamin kerahasiaannya.

7 Flexibility FLX1 Penggunaan Sistem sudah kompatibel (sesuai)


dan memungkinkan akses antar
sistem satu sama lain. Anesa, et al (2017)
Yigitbasioglu (2016)
FLX2 Perubahan Perubahan sistem dapat dilakukan
Sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.

62
FLX3 Perubahan Sistem memungkinkan pengguna
Data di dalam untuk dapat merubah data yang ada
Sistem pada sistem sesuai dengan
kebutuhan.

FLX4 Perubahan Sistem dapat dengan mudah


dalam menerima perubahan dalam setiap
Pengembangan pengembangannya.
Sistem
8 End User EUS1 Kecukupan Sistem yang ada sudah dapat
Satisfaction memenuhi kebutuhan saya dalam
menyelesaikan pekerjaan.
EUS2 Keefektifan Sistem sudah efektif dalam
penggunaannya.
Subiyakto dan Ahlan (2014)
EUS3 Efisiensi Sistem sudah bekerja secara efisien Nurjaya (2017)
EUS4 Kepuasan Saya puas dengan data dan informasi
Informasi yang saya dapatkan dari sistem.

EUS5 Overall Saya puas dengan cara kerja sistem


Satisfaction yang ada secara menyeluruh.

63
2.11 Penelitian Sejenis

Penelitian sejenis sebelumnya yang menggunakan model End User

Computing Satisfaction (EUCS) telah banyak dilakukan. EUCS

dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1988) untuk melakukan pengukuran

tingkat kepuasan pengguna dengan menggunakan lima variabel yaitu

Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness (Doll &

Torkzadeh, 1988). Selanjutnya pada penelitian sejenis di tahun-tahun

berikutnya yang telah dilakukan menggunakan model ini tetap

menggunakan lima variabel tersebut (Liu & Gou, 2008; Mohamed, et al.,

2009; Dastgir & Mortezaie, 2012; Sukumaran, 2015; Hutami & Camilla,

2016; Fitriansyah & Harris, 2018; Purwandani, 2018; Kurniawan et al.,

2018; Darwi & Efrizon, 2019).

Pada penelitian sejenis lainnya, terdapat beberapa perkembangan

model dengan menambahkan variabel berdasarkan pada teori-teori

pendukung, pengembangan individu (peneliti) dan pengadopsian variabel

dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Chin & Lee

(2000) menambahkan variabel system speed ke dalam model EUCS

berdasarkan teori-teori pendukung.

Sedangkan pada penelitian selanjutnya juga dilakukan penambahan

dua variabel yaitu system speed dan system reliability (Ilias et al., 2007;

Djunanto & Papilaya, 2018). Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada

penelitian yang dilakukan oleh Rosalina (2017) dan Putra, et al (2018)

variabel yang ditambahkan pada model EUCS adalah security. Selain itu

64
terdapat pula penambahan variabel flexibility pada model EUCS seperti

pada penelitian yang telah dilakukan oleh Anesa et al (2017).

65
Tabel 2.2 Penelitian Sejenis

No Peneliti Judul Model Variabel Hasil

1 Doll & The EUCS 1. Content Hasilnya


Torkzadeh, Measurement 2. Accuracy menunjukkan 12-
1988 of End-User 3. Format item instrumen
Computing 4. Ease of yang mengukur
Satisfaction Use lima komponen
5. Timeliness kepuasan
pengguna, yaitu
content, accuracy,
format,ease of use,
dan timeliness..
2 Chin & Lee, A Proposed EUCS 1. Content Hasilnya
2000 Model And 2. Accuracy menyajikan model
Measurement 3. Format yang secara
Instrument For 4. Ease of eksplisit
The Formation Use mendefinisikan
Of IS 5. Timeliness kepuasan dan
Satisfaction: 6. System faktor anteseden
The Case Of Speed yang membantu
End-User membentuknya.
Computing
Satisfaction
3 Ilias et al., 2007 The Study Of EUCS 1. Content Hasil empiris dari
End-User 2. Accuracy penelitian dapat
Computing 3. Format memberikan
Satisfaction 4. Ease of dukungan untuk
(EUCS) On Use model EUCS Doll
Computerised 5. Timeliness dan Torkzadeh
Accounting 6. Satisfactio (1988) termasuk
System (Cas) n with dua faktor baru,
Among System yang merupakan
Labuan Speed Satisfaction With
F.T. 7. System The System Speed
Government Reliability and System
Sectors: A Reliability.
Case Study In
The
Responsibility
Centres

4 Liu & Gou, Validating the EUCS 1. Content Hasilnya

66
2008 End-User 2. Accuracy membuktikan
Computing 3. Format bahwa kelima
Satisfaction 4. Ease of faktor tersebut
Instrument for Use secara signifikan
Online 5. Timeliness mempengaruhi
Shopping kepuasan pengguna
Systems secara keseluruhan
dengan sistem
belanja online. Ini
memberikan bukti
kuat validitas
instrumen EUCS
sebagai ukuran
belanja online yang
efektif.
5 Mohamed, et al., Measuring EUCS 1. Content Hasil penelitian ini
2009 Users’ 2. Accuracy menunjukkan
Satisfaction 3. Format bahwa dalam
with 4. Ease of konteks sistem
Malaysia’s Use pemerintahan
Electronic 5. Timeliness elektronik
Government Malaysia, EUCS
Systems adalah model yang
valid dan andal
yang terdiri dari
satu faktor urutan
kedua (kepuasan)
dan lima faktor
orde pertama
(konten, akurasi,
format, kemudahan
penggunaan dan
ketepatan waktu) .
6 Dastgir & Factors EUCS 1. Informatio Hasil dari
Mortezaie, 2012 Affecting The n Content penelitian
End-User 2. Accuracy menunjukkan
Computing 3. Format bahwa, isi
Satisfaction 4. Ease of informasi,
Use kemudahan
5. Timeliness menggunakan
sistem informasi
akuntansi, akurasi
dan kebenaran
informasi, format
laporan dan
ketepatan waktu

67
informasi
berdampak pada
kepuasan
komputasi
pengguna akhir.
7 Sukumaran, End User EUCS 1. Content Hasilnya
2015 Computing 2. Accuracy mengungkapkan
Satisfaction 3. Format bahwa para
Instrument For 4. Ease of pengguna telah
A Use menunjukkan
University 5. Timeliness tingkat kepuasan
Website In yang tinggi dalam
India penggunaan situs
web universitas.
8 Hutami & Analisis EUCS 1. Content Hasil deskriptifnya
Camilla, 2016 Kepuasan Pada 2. Accuracy menunjukkan
Pengguna 3. Format bahwa responden
Sistem TCS 4. Ease of merasa bahwa
Menggunakan Use kinerja dari sistem
Metode End 5. Timeliness baik, hal ini
User dikarenakan kelima
Computing variabel yaitu
Satisfaction accuracy, content,
(Studi Kasus: ease of use, format,
PT. TLK, dan timeliness
Bandung) berada di kategori
Puas. Berdasarkan
hasil analisa
kepuasan, apabila
ingin
meningkatkan
kepuasan
pengguna, dapat
dilakukan
perbaikan terlebih
dahulu pada
variabel Accuracy.
9 Anesa et al., Analisa EUCS 1. Content Hasil penelitian
2017 Kepuasan 2. Accuracy menunjukkan
Pengguna 3. Format bahwa 6 faktor
Aplikasi E- 4. Easy of model EUCS
Xamp Editor Use mempengaruhi
Sebagai 5. Timeliness 61% dari kepuasan
Aplikasi 6. Flexibility pengguna editor e-
Ujian Sekolah Xamp.
Berbasis 1. Konten 6,15%

68
Komputer 2. Ketepatan
Di Smkn 3 waktu 15,76%
Pariaman 3. Kemudahan
Menggunakan penggunaan
Metode 15,36%
End User 4. Format
Computing mempengaruhi
Satisfaction 5,52%
(Eucs) yang 5. Akurasi
Diperluas mempengaruhi
2,5%
6. Fleksibilitas
6,4%
10 Djunanto & Analisis EUCS 1. Content Hasil penelitian
Papilaya, 2018 Kepuasan 2. Accuracy menyimpulkan
Penerimaan 3. Format bahwa secara
Pengguna 4. Ease of keseluruhan,
Akhir Sistem Use ketujuh indikator
Branch 5. Timeliness memberikan
Delivery 6. System dampak kepada
System (BDS) Speed pengguna akhir
Pada Layanan 7. System dengan hasil
Teller Cash Reliability memuaskan dan
Recycler mempengaruhi
(TCR) penerimaan sistem
Menggunakan BDS pada layanan
End User TCR.
Computing
Satisfaction
(EUCS) Dan
ISO/IEC
12207:2008
Pada
Perusahaan
Bank di
Indonesia
11 Rosalina, 2017; Extending the EUCS 1. Content Penelitian ini
Putra et al., End-user 2. Accuracy menghasilkan
2018 Computing 3. Format temuan yang
Satisfaction 4. Easy of menunjukkan
with Security Use bahwa tingkat
Measures 5. Timeliness kepuasan
6. Security dipengaruhi oleh
7. End User tiga faktor, yaitu,
Satisfactio konten, kemudahan
n penggunaan, dan

69
variabel ketepatan
waktu dari IS.
12 Fitriansyah & Pengukuran EUCS 1. Content Hasil penelitian
Harris, 2018 Kepuasan 2. Accuracy menunjukkan
Pengguna 3. Format bahwa variabel
Situs Web 4. Ease of yang dinilai cukup
Dengan Use baik adalah akurasi
Metode 5. Timeliness dan kemudahan
End User penggunaan,
Computing sedangkan untuk
Satisfaction konten, format, dan
(EUCS) ketepatan waktu
masih
dipertimbangkan
untuk perbaikan
lebih lanjut dan
dikembangkan lagi.
13 Purwandani, Pengukuran EUCS 1. Content Hasilnya
2018 Tingkat 2. Accuracy menunjukkan
Kepuasan 3. Format bahwa tingkat
Mahasiswa 4. Ease of kepuasan tertinggi
Pengguna Use yaitu dalam level
Elearning 5. Timeliness bagus dimiliki oleh
dengan indikator Isi,
Menggunakan sedangkan
End User indikator lainnya
Computing memiliki tingkat
(EUC) indikator cukup.
Satisfaction
Studi Kasus:
Akademi Bina
Sarana
Informatika
14 Kurniawan et Analisa EUCS 1. Informatio Hasilnya
al., 2018 Persepsi n Content menunjukkan
Pengguna 2. Accuracy bahwa faktor
Layanan 3. Format information content
Payment 4. Ease of memiliki persepsi
Gateway Use sangat puas yaitu
Pada Financial 5. Timeliness sebesar 40%,
Technology sedangkan faktor
Dengan Timeliness
Metode EUCS memiliki persepsi
sangat tidak puas
sebesar 40%.
15 Darwi & Analisis EUCS 1. Content Hasil penelitian

70
Efrizon, 2019 Kepuasan 2. Accuracy menunjukkan
Pengguna E- 3. Format bahwa seluruh
Learning 4. Easy of variabel di dalam
Sebagai Use metode EUCS
Pendukung 5. Timeliness secara bersama
Aktivitas sama berkontribusi
Pembelajaran secara signifikan
Menggunakan sebesar 45%
Metode EUCS kepada kepuasan
pengguna sistem
informasi e-
learning di jurusan
teknik elektronika
FT UNP.

71
BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam

pelaksanaan penelitian yang meliputi pendekatan dan prosedur penelitian, metode

pengumpulan data, populasi dan sampel, instrumen penelitian, serta pemrosesan

dan analisa data. Kerangka penelitian juga digambarkan dalam Bab ini.

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini secara umum menggunakan metode penelitian

kuantitatif yang memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan

pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) terhadap

Industrial Property Administration System (IPAS) serta melakukan

pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya pada

tahap-tahap pelaksanaan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian secara

kuantitatif yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya yang meliputi

metodologi, teknik pengolahan, analisa dan pemrosesan data beserta

instrumen penelitian yang digunakan.

3.2. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada pendekatan kuantitatif

terdiri dari delapan tahapan penelitian, yaitu melakukan pengumpulan data

melalui observasi, wawancara, studi pustaka, wawancara dan penyebaran

72
kuesioner penelitian. Kemudian mengidentifikasi masalah dan

merumuskannya, melakukan pengembangan model penelitian, menentukan

jumlah sampel untuk penelitian, merancang dan menguji kuesioner,

melakukan analisa data, membahas dan menginterpretasikan hasil

penelitian, membuat kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran

untuk penelitian selanjutnya.

3.3. Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi dilakukan pada bulan Januari

sampai Maret 2018. Penulis melakukan observasi dengan melihat langsung

seperti apa sistem informasi (IPAS) yang diterapkan, kondisi sistem saat ini,

siapa saja yang berperan atau terlibat langsung dengan sistem serta

bagaimana sistem digunakan pada DJKI. Observasi dilakukan pada

Direktorat Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual DJKI dibawah

pengawasan Seksi Aplikasi. Hasil dari observasi ini adalah gambaran umum

tentang DJKI dan IPAS.

3.3.2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Ir. Polman Marpaung,

M.Si selaku Subdit Pengembangan SI-KI, Bapak Yoga P, ST., M.Kom

selaku Seksi Aplikasi dan beberapa Pegawai pada Direktorat Teknologi

Informasi Kekayaan Intelektual DJKI. Dari kegiatan wawancara diperoleh

73
informasi mengenai latar belakang sejarah terbentuknya IPAS dan

perkembangannya sampai pada saat ini. Hasil lengkap dari wawancara dapat

dilihat di dalam lampiran.

3.3.3. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mengumpulkan

buku-buku, laporan, literatur penelitian sejenis dan dokumen yang berkaitan

dengan model penelitian yang digunakan yaitu EUCS, objek penelitian yaitu

IPAS, teknik pengambilan sampel penelitian, metode kuantitatif dalam

penelitian sistem informasi serta software yang digunakan dalam penelitian

yaitu SmartPLS. Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 68 pustaka.

3.3.4. Kuesioner

Kuesioner sebagai instrumen penelitian disebarkan secara langsung

kepada pegawai DJKI sebagai pengguna IPAS. Dari kuesioner ini kemudian

dapat diketahui penilaian kepuasan pengguna terhadap IPAS serta faktor-

faktor yang mempengaruhinya sesuai dengan pertanyaan yang terdapat di

dalam kuesioner mengenai variabel pada model End User Computing

Satisfaction (EUCS) yaitu, content, accuracy, format, ease of use,

timeliness, security, dan flexibility.

74
3.4. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai DJKI yang

menggunakan IPAS. Sebagai langkah untuk memudahkan proses perolehan

data untuk penelitian, maka pegawai DJKI yang menjadi populasi adalah

pegawai pada tiga unit kerja yang ada pada DJKI, yaitu Direktorat Merek

dan Indikasi Geografis; Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri serta

Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang.

Berdasarkan pada data yang diperoleh dari website DJKI yang dapat

diakses pada alamat http://www.dgip.go.id, diketahui keseluruhan jumlah

pegawai yang menggunakan IPAS terdapat pada bagian Direktorat Hak

Cipta dan Desain Industri; Direktorat Merek dan Indikasi Geografis serta

Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang

per Juni 2018 adalah sebanyak 324 orang. Teknik penentuan sampel pada

tahap pertama ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Sampel penelitian yang akan menjadi responden adalah

pegawai DJKI yang aktif dan menggunakan IPAS dalam

melaksanakan pekerjaan.

b. Pegawai yang aktif menggunakan IPAS merupakan

pegawai yang bekerja pada Direktorat Hak Cipta dan

Desain Industri, Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit

75
Terpadu dan Rahasia Dagang, serta Direktorat Merek dan

Indikasi Geografis.

Kemudian pada tahap kedua teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah incidental sampling, yaitu sampel ditentukan berdasarkan

responden yang kebetulan ditemui oleh peneliti yang sesuai dengan kriteria.

Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan

teknik Slovin dengan presentase kesalahan sebesar 10%, karena pada saat

penyebaran kuesioner peneliti tidak mendampingi responden satu per satu

secara langsung sehingga kemungkinan terdapat kesalah pahaman

responden dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner. Rumus perhitungan

dengan teknik Slovin adalah sebagai berikut:

Keterangan:

S = Sampel

N = Populasi (Pengguna IPAS = 324 orang (berdasarkan hasil wawancara

dan data jumlah pegawai pada website DJKI)

e = derajat ketelitian atau nilai kritis yang diinginkan ( )

Dengan mempertimbangkan jumlah populasi keterbatasan biaya dan

waktu, sebanyak 76 orang menjadi sampel pada penelitian ini. Sesuai

dengan persyaratan jumlah minimal sampel untuk analisis Partial Least

76
Square (PLS) yaitu 30 sampai 100 sampel (Ghozali (dalam Anggraeni,

2015)), maka jumlah sampel sebanyak 76 orang telah memenuhi syarat.

3.5. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.

Kuesioner dibuat menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama yang berisikan

pertanyaan terkait data demografi responden yang terdiri dari delapan poin

pertanyaan kemudian bagian kedua berisi pertanyaan terkait variabel

penelitian yang terdiri dari 36 pertanyaan. Kuesioner secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran I.

Penilaian setiap poin pertanyaan di dalam kuesioner ini

menggunakan Skala Likert dengan pembagian bobot sebagai berikut.

Tabel 3.1 Bobot Penilaian dengan Skala Likert

Bobot Penilaian Keterangan Kode

1 Sangat Tidak Setuju STS

2 Tidak Setuju TS

3 Netral N

4 Setuju S

5 Sangat Setuju SS

Pertanyaan yang terkait variabel model EUCS yang digunakan pada

penelitian ini disusun dengan mengadopsi indikator dari penelitian

77
sebelumnya diantaranya adalah Doll & Torkzadeh (1988), Chin & Lee

(2000), Raman & Annamalai (2011), Supriatna (2012), Lestari & Waryanto

(2013), Marlindawati (2014), Handayani (2014), Subiyakto & Ahlan (2014),

Saputri (2015), Ulfah (2016), Hutami & Camilla (2016), Setiawan (2016),

Yigitbasioglu (2016), Rosalina (2017), Putra, et al (2017),

Mauludiyahwati,(2017), Anesa, et al (2017), Nurjaya (2017) dan Putra, et al

(2018).

Pengadopsian indikator tersebut dilakukan agar setiap pertanyaan

yang ada di dalam kuesioner terjamin validitas dan reliabilitasnya. Indikator

beserta poin-poin pertanyaan di dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel

3.2.

Rancangan kuesioner yang sudah dibuat kemudian diuji dengan

melakukan penyebaran awal kuesioner kepada 30 responden yaitu pegawai

DJKI pada bagian Merek, Hak Cipta dan Paten. Kemudian pengujian awal

(pre-test) terhadap hasil penyebaran awal kuesioner dilakukan untuk

mengetahui apakah rancangan kuesioner awal memerlukan perbaikan atau

tidak sebelum peneliti melaksanakan pengujian terhadap sampel yang lebih

besar. Hasil dari pengujian awal (pre-test) dapat dilihat pada bagian

lampiran 2.

Tabel 3.2 Indikator dan Poin Pertanyaan Kuesioner

No Variabel Kode Indikator Pertanyaan


1 Content CON1 Kesesuaian Isi Sistem menyediakan konten
Informasi informasi yang sesuai dengan
kebutuhan saya.

78
CON2 Kelengkapan Sistem memberikan informasi yang
lengkap

CON3 Output Sistem menghasilkan output yang


sudah memenuhi kebutuhan saya.

CON4 Manfaat Sistem memuat konten yang


bermanfaat bagi keperluan pekerjaan
saya.

CON5 Kualitas Konten yang terdapat di dalam


sistem sudah memiliki kualitas yang
baik.

CON6 Pengolahan Proses pengolahan informasi oleh


Sistem sistem sudah sesuai dengan proses
Informasi bisnis yang berjalan.

2 Accuracy ACC1 Kebenaran Sistem menghasilkan informasi yang


Informasi benar.

ACC2 Keakuratan & Output yang dihasilkan dari sistem


Konsistensi akurat.

ACC3 Sistem memberikan output yang


konsisten.

ACC4 Kehandalan Sistem menghasilkan informasi yang


dapat dipercaya.

3 Format FOR1 Kemenarikan Format sistem yang disajikan


menarik bagi saya.

FOR2 Kejelasan Format sistem sudah jelas


FOR3 Kualitas Format output yang ditampilkan
pada sistem memiliki kualitas yang
baik.

79
FOR4 Kemudahan Format pada sistem mudah untuk
Penggunaan digunakan
Tampilan
(Interface User
Friendly)
4 Ease of Use EOU1 End User Sistem User Friendly.
Friendly
System
EOU2 Kemudahan Penggunaan menu dalam sistem
Penggunaan mudah.
Menu
EOU3 Kenyamanan Sistem nyaman untuk digunakan.

EOU4 Kemudahan Sistem dapat dioperasikan dengan


Akses mudah.

EOU5 Interaksi Sistem dapat memberikan


Sistem kemudahan dalam berinteraksi
dengan penggunanya.

5 Timeliness TIM1 Up to Date Sistem menghasilkan informasi yang


up to date.

TIM2 Kecepatan Informasi dari dalam sistem dapat


diperoleh dengan cepat.
TIM3 Ketepatan Sistem memberikam informasi yang
Waktu saya butuhkan secara tepat waktu.

TIM4 Kecanggihan Sistem dapat memberikan bantuan


Sistem secara real time untuk saya apabila
terjadi kendala.

6 Security SEC1 Jaminan Keamanan informasi pengguna di


Keamanan dalam sistem terjamin.

SEC2 Preventif Sistem memiliki pengaturan


keamanan bagi penggunanya yang
menjamin keamanan saat mengakses
sistem.

80
SEC3 Keamanan Akses terhadap sistem dapat
Akses dilakukan secara aman.

SEC4 Kerahasiaan Data yang terdapat di dalam sistem


Data terjamin kerahasiaannya.

7 Flexibility FLX1 Penggunaan Sistem sudah kompatibel (sesuai)


dan memungkinkan akses antar
sistem satu sama lain.

FLX2 Perubahan Perubahan sistem dapat dilakukan


Sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.

FLX3 Perubahan Sistem memungkinkan pengguna


Data di dalam untuk dapat merubah data yang ada
Sistem pada sistem sesuai dengan
kebutuhan.

FLX4 Perubahan Sistem dapat dengan mudah


dalam menerima perubahan dalam setiap
Pengembangan pengembangannya.
Sistem
8 End User EUS1 Kecukupan Sistem yang ada sudah dapat
Satisfaction memenuhi kebutuhan saya dalam
menyelesaikan pekerjaan.

EUS2 Keefektifan Sistem sudah efektif dalam


penggunaannya.

EUS3 Efisiensi Sistem sudah bekerja secara efisien


EUS4 Kepuasan Saya puas dengan data dan informasi
Informasi yang saya dapatkan dari sistem.

EUS5 Overall Saya puas dengan cara kerja sistem


Satisfaction yang ada secara menyeluruh.

81
3.6. Pengumpulan dan Pemrosesan Data

Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui penyebaran

kuesioner secara langsung kepada responden dengan cara menghampiri

lokasi calon responden kemudian mencari responden yang memenuhi

persyaratan untuk dapat dijadikan sampel penelitian, selanjutnya

memberikan lembar kuesioner dan menjelaskan instruksi pengisian

kuesioner. Proses pengumpulan data dari penyebaran kuesioner ini

dilaksanakan dalam selama 1 hari yaitu pada hari Jum’at tanggal 14

Desember 2018.

Jumlah kuesioner yang disebarkan oleh peneliti kepada responden

sebanyak 100 kuesioner. Kemudian diperoleh data sebanyak 96 dari

penyebaran kuesioner tersebut karena 4 kuesioner tidak dikembalikan

kepada peneliti, namun terdapat 1 kuesioner dalam kondisi rusak yang

kemudian tidak digunakan. Sehingga jumlah data dari kuesioner yang

digunakan berjumlah 95. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya

diolah dengan software Ms. Excel 2016 untuk selanjutnya dikonversi

menjadi file .CSV yang akan digunakan sebagai data primer untuk dianalisis

menggunakan software SmartPLS 3.0.

3.7. Analisa Data

Pada penelitian ini, analisa data dilakukan dengan cara dua tahap

yaitu analisa data demografi dan analisa data dengan pendekatan kuantitatif

melalui pendekatan PLS SEM menggunakan software SmartPLS 3.0.

82
Berikut penjelasan dari proses analisa data yang dilakukan pada penelitian

ini, yaitu:

3.7.1. Analisa Data Demografi

Data demografi responden diperoleh dari kuesioner valid yang

terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisa dengan menggunakan Ms.

Excel 2016. Pengelompokkan data demografi ini berdasarkan pada jenis

kelamin, unit kerja, jangka waktu penggunaan IPAS, peran IPAS, dan status

kepuasan terhadap IPAS.

3.7.2. Analisa Model Pengukuran (Outer Model)

Seperti yang telah dibahas di dalam Bab sebelumnya bahwa

pengukuran ini memiliki tujuan untuk memberikan nilai validitas dan

reliabilitas model dengan melakukan pengujian reliabilitas dan validitas.

Jawaban-jawaban responden pada kuesioner diberikan bobot nilai dengan

menggunakan skala likert kemudian dioleh dengan Ms. Excel 2016 agar

menghasilkan file dengan format .CSV, selanjutnya data tersebut diolah

kembali menggunakan software SmartPLS versi 3 untuk melakukan

pengujian validitas terdiri dari uji convergent validity, dan discriminant

validity serta pengujian reliabilitas yang terdiri dari uji cronbach’s alpha

dan composite reliability.

83
3.7.3. Analisa Model Struktural (Inner Model)

Analisa model struktural dilakukan dengan menggunakan data yang

berasal dari jawaban responden pada kuesioner penelitian yang telah

diberikan bobot nilai dengan menggunakan skala likert kemudian diolah

dengan Ms. Excel 2016 agar menghasilkan file dengan format .CSV,

selanjutnya data tersebut diolah kembali menggunakan software SmartPLS

versi 3 untuk melakukan prediksi terhadap hubungan kausalitas antara

variabel laten. Tahapan dalam pengukuran ini meliputi uji nilai R Squares,

Effect Size (f2), Predictive Relevance (Q2) dan Relative Impact (q2) melalui

metode blindfolding, Path Coefficient, serta t-test melalui metode

bootstrapping.

3.8. Pembahasan dan Interpretasi Hasil Penelitian

Setelah semua data telah dianalisa, selanjutnya peneliti melakukan

pembahasan dan interpretasi hasil penelitian dengan membahas dan

mendiskusikan tentang hasil analisa data demografi responden dengan

melihat keadaan sebenarnya yang terjadi di organisasi. Kemudian hasil

analisa model pengukuran (outer model) dan analisa model struktural (inner

model) yang berupa angka-angka diterjemahkan ke dalam kata-kata dengan

cara membandingkan dan mengacu kepada hasil penelitian sejenis terkait

yang telah dilakukan sebelumnya.

84
3.9. Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari delapan tahap yang dimulai dari

pengumpulan data yang terdiri dari tiga metode yaitu observasi, wawancara

dan studi pustaka, kemudian melakukan identifikasi dan perumusan masalah

dengan melihat fakta dan kondisi sistem, selanjutnya mengembangkan

model End User Computing Satisfaction (EUCS) dengan menambah 2

variabel yaitu security (Rosalina, 2017; Putra et al., 2018) dan flexibility

(Anesa et al., 2017). Tahap selanjutnya menentukan populasi dan jumlah

sampel penelitian, merancang dan menguji kuesioner dengan pre-test.

Setelah data berhasil terkumpul kemudian data dianalisa, dibahas dan hasil

penelitian diinterpretasikan dan diakhiri dengan mengambil kesimpulan dari

hasil penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya,

selengkapnya tahapan penelitian dapat dilihat di dalam kerangka penelitian

pada Gambar 3.1.

85
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

86
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang teori mengenai analisa data, interpretasi,

diskusi dan pembahasan berserta implikasi dari hasil penelitian. Analisa data

penelitian menggunakan Ms. Excel 2016 yaitu untuk data demografi responden,

sedangkan untuk analisa data utama menggunakan software SmartPLS 3 yang

akan menghasilkan pengukuran model dan model struktural. Hasil penelitian

kemudian diinterpretasikan dengan merujuk kepada penelitian-penelitian sejenis

terdahulu.

4.1 Hasil Analisis

4.1.1 Hasil Analisis Demografi

Pada tahap ini seluruh jawaban responden terutama bagian Data Diri

Responden dan pertanyaan tentang IPAS secara umum yang terdapat di

dalam kuesioner penelitian dianalisis. Kemudian diperoleh hasil gambaran

demografis dari penelitian diantaranya adalah data diri responden, frekuensi

penggunaan IPAS, peran IPAS dan status kepuasan terhadap penggunaan

IPAS. Keseluruhan data yang diperoleh dari responden adalah sebanyak 95.

Analisis Demografis ini menghasilkan informasi yang terdiri dari jenis

kelamin, usia, dan unit kerja. Hasil analisis dijelaskan secara rinci sebagai

berikut:

1) Jenis Kelamin

87
Dapat dilihat dari Gambar 4.1 di bawah ini bahwa dari total 95

responden yang mengisi kuesioner penelitian, diketahui bahwa

jumlah responden dengan jenis kelamin perempuan adalah 50

orang (52,6%), jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan

jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki yang hanya

sebanyak 45 orang (47,4%).

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden

2) Unit Kerja

Gambar 4.2 berikut ini menunjukkan bahwa responden pada

penelitian ini hanya terbagi menjadi dua unit kerja yaitu Direktorat

Hak Cipta dan Desain Industri dan Direktorat Merek dan Indikasi

Geografis dengan masing-masing jumlah responden sebanyak 20

orang (21,1%) dan 75 orang (78,9%). Sedangkan tidak terdapat

88
(0%) responden yang berasal dari Direktorat paten, Desain Tata

Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang.

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Unit Kerja Responden

3) Jangka Waktu Penggunaan IPAS

Pada Gambar 4.3 berikut dapat diketahui bahwa responden yang

menggunakan IPAS dalam jangka waktu kurang dari 2 Tahun dan

2-5 Tahun berjumlah sama yaitu masing-masing 37 orang atau

(39%), kemudian dalam jangka waktu lebih dari 5 Tahun sebanyak

21 orang (22%).

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Jangka Waktu Penggunaan IPAS

89
4) Peran IPAS

Gambar 4.4 menunjukkan jumlah responden yang merasa bahwa

peran IPAS sangat membantu sebanyak 39 orang (41%), kemudian

sebanyak 45 orang (47%) merasa IPAS membantu, sedangkan

sebanyak 10 orang (11%) merasa peran IPAS cukup membantu dan

sisanya hanya 1 orang (1%) yang merasa peran IPAS kurang

membantu dan tidak ada (0%) responden yang merasa bahwa IPAS

tidak membantu.

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Peranan IPAS

5) Status Kepuasan IPAS

Untuk status kepuasan terhadap IPAS secara umum, dapat dilihat

pada Gambar 4.5. Mayoritas responden menyatakan puas dengan

IPAS yaitu sebanyak 50 orang atau 52,6% dan 1 orang atau 1,1%

yang menyatakan sangat puas terhadap IPAS. Selanjutnya

sebanyak 28 orang atau 29,5% menyatakan cukup puas dan sisanya

90
sebanyak 16 orang atau 16,8% menyatakan kurang puas dengan

IPAS. Tidak terdapat (0%) responden yang menyatakan tidak puas

terhadap IPAS.

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Peranan IPAS

4.1.2 Hasil Analisis Pengukuran Model

Analisis pengukuran model (outer model) dengan melakukan

pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Pengujian validitas terdiri dari

uji convergent validity, dan discriminant validity. Sedangkan pengujian

reliabilitas terdiri dari uji cronbach’s alpha dan composite reliability. Hasil

analisis outer model dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1) Pengujian Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan menguji convergent validity, dan

discriminant validity. Berikut penjelasan dari pengujian validitas:

a. Pengujian Convergent Validity

91
Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai dari nilai

loading factor dengan nilai harus lebih besar dari 0.7 dan

nilai Average Variance Extracted (AVE) yang merupakan

rerata dari akar loading factor yang memiliki persyaratan

nilai minimalnya adalah 0.5 untuk meyakinkan bahwa setiap

variabel memiliki Convergent validity yang baik dan layak.

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Loading Factor dengan SmartPLS 3.0

Variabel ACC CON EOU EUS FLX FOR SEC TIM


Indikator
ACC1 0.893
ACC2 0.911
ACC3 0.866
ACC4 0.869
CON1 0.803
CON2 0.740
CON3 0.784
CON4 0.651
CON5 0.681
CON6 0.667
EOU1 0.732
EOU2 0.841
EOU3 0.914
EOU4 0.924
EOU5 0.893
EUS1 0.873
EUS2 0.880
EUS3 0.850
EUS4 0.853
EUS5 0.853
FLX1 0.871
FLX2 0.912
FLX3 0.733

92
FLX4 0.881
FOR1 0.786
FOR2 0.868
FOR3 0.795
FOR4 0.852
SEC1 0.955
SEC2 0.952
SEC3 0.951
SEC4 0.871
TIM1 0.819
TIM2 0.855
TIM3 0.898
TIM4 0.809

Pada Tabel 4.1 hasil pengujian terhadap nilai loading factor

menunjukkan bahwa terdapat tiga indikator di dalam model penelitian yang

memiliki nilai di bawah 0.7 yaitu CON4 dengan nilai 0.651, CON5 dengan

nilai 0.681, dan CON6 dengan nilai 0.667. Walaupun memiliki nilai loading

factor di bawah 0.7, namun ketiga indikator tersebut tidak dihapuskan

karena nilai AVE dan CR sudah memenuhi persyaratan dan keberadaan

indikator CON4, CON5. dan CON6 tidak mempengaruhi nilai pada

persyaratan lain di dalam pengukuran model (outer model).

Pengujian selanjutnya adalah dengan melihat nilai Average Variance

Extracted (AVE). Hasil pengujian AVE dapat dilihat pada Tabel 4.2 yang

menunjukkan bahwa seluruh nilai AVE dari setiap variabel sudah memiliki

nilai diatas 0.5, artinya variabel laten tersebut sudah memenuhi syarat dan

dapat mewakili indikator-indikator yang ada di dalam bloknya. Misalnya

93
untuk variabel accuracy memiliki nilai AVE 0.783, artinya nilai AVE dari

masing-masing variabel sudah memenuhi syarat dan layak untuk digunakan.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Average Variance Extracted (AVE) dengan SmartPLS

3.0

Variabel Average Variance Extracted (AVE)


Accuracy 0.783
Content 0.523
Ease Of Use 0.746
End User Satisfaction 0.743
Flexibility 0.727
Format 0.682
Security 0.870
Timeliness 0.716

b. Pengujian Discriminant Validity

Pengujian ini dinilai dengan menganalisa hasil kriteria

Fornell-Lacker’s dengan cara melakukan perbandingan akar

AVE dari suatu konstruk yang harus lebih tinggi dari korelasi

antarvariabel latennya atau dengan melihat cross loading dari

pengukuran konstruk yang ada pada model. Hasil pengujian

cross loading Fornell-Lacker’s dapat dilihat pada Tabel 4.3

dan untuk hasil pengujian discriminant validity cross loading

dapat dilihat pada Tabel 4.4.

94
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Cross Loading Fornell-Lacker’s dengan SmartPLS 3.0

Variabel ACC CON EOU EUS FLX FOR SEC TIM


ACC 0.885
CON 0.745 0.723
EOU 0.472 0.559 0.864
EUS 0.753 0.693 0.644 0.862
FLX 0.465 0.525 0.639 0.608 0.852
FOR 0.600 0.619 0.807 0.666 0.545 0.826
SEC 0.521 0.490 0.555 0.559 0.736 0.560 0.933
TIM 0.697 0.652 0.524 0.728 0.622 0.576 0.552 0.846

Dapat diketahui dari Tabel 4.3 bahwa nilai akar AVE (nilai teratas

pada tabel) sudah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi

antarvariabel latennya (nilai yang ada di bawahnya), seperti pada variabel

accuracy yang nilai teratasnya adalah 0.885 yang lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai korelasi antara variabel accuracy dengan variabel content yang

nilainya 0.745, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator yang

terdapat di dalam model penelitian sudah memenuhi syarat validitas

diskriminan.

Selanjutnya pada Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa nilai cross

loading sudah valid dan memenuhi syarat yaitu korelasi antara indikator

dengan variabel latennya lebih besar dari korelasi antara indikator dengan

variabel laten lainnya (di luar bloknya). Salah satu contohnya adalah nilai

korelasi antara indikator ACC1 dengan variabel accuracy yaitu sebesar

0.892 lebih besar dari nilai korelasi indikator ACC1 dengan variabel

content yang hanya sebesar 0.595 sehingga pengujian discriminant validity

sudah valid untuk digunakan.

95
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Cross Loading dengan SmartPLS 3.0

Variabel ACC CON EOU EUS FLX FOR SEC TIM


Indikator
ACC1 0.893 0.665 0.465 0.665 0.377 0.563 0.441 0.617
ACC2 0.911 0.674 0.406 0.669 0.406 0.525 0.416 0.639
ACC3 0.866 0.675 0.386 0.657 0.412 0.504 0.416 0.591
ACC4 0.869 0.621 0.413 0.671 0.451 0.530 0.574 0.621
CON1 0.571 0.803 0.373 0.576 0.371 0.429 0.343 0.452
CON2 0.671 0.740 0.474 0.567 0.340 0.532 0.273 0.518
CON3 0.554 0.784 0.326 0.535 0.308 0.466 0.292 0.501
CON4 0.431 0.651 0.186 0.334 0.272 0.222 0.379 0.384
CON5 0.531 0.681 0.606 0.540 0.541 0.559 0.483 0.526
CON6 0.421 0.667 0.347 0.382 0.393 0.376 0.350 0.404
EOU1 0.433 0.439 0.732 0.557 0.389 0.617 0.410 0.409
EOU2 0.344 0.386 0.841 0.521 0.547 0.642 0.540 0.397
EOU3 0.409 0.451 0.914 0.582 0.557 0.781 0.476 0.451
EOU4 0.410 0.490 0.924 0.555 0.620 0.721 0.493 0.481
EOU5 0.435 0.529 0.893 0.560 0.636 0.708 0.482 0.513
EUS1 0.656 0.594 0.468 0.873 0.482 0.498 0.367 0.656
EUS2 0.645 0.618 0.580 0.880 0.561 0.672 0.543 0.619
EUS3 0.644 0.625 0.646 0.850 0.507 0.664 0.574 0.580
EUS4 0.738 0.594 0.466 0.853 0.508 0.483 0.477 0.681
EUS5 0.554 0.554 0.618 0.853 0.564 0.552 0.443 0.601
FLX1 0.500 0.547 0.568 0.609 0.871 0.486 0.620 0.697
FLX2 0.321 0.423 0.586 0.523 0.912 0.521 0.685 0.507
FLX3 0.339 0.359 0.327 0.335 0.733 0.232 0.492 0.337
FLX4 0.399 0.431 0.648 0.552 0.881 0.562 0.694 0.508
FOR1 0.435 0.468 0.696 0.480 0.412 0.786 0.412 0.450
FOR2 0.448 0.488 0.654 0.554 0.389 0.868 0.439 0.440
FOR3 0.583 0.589 0.548 0.602 0.465 0.795 0.504 0.509
FOR4 0.495 0.482 0.787 0.550 0.528 0.852 0.481 0.497
SEC1 0.484 0.421 0.541 0.524 0.732 0.504 0.955 0.517
SEC2 0.493 0.467 0.538 0.525 0.721 0.502 0.952 0.508
SEC3 0.524 0.477 0.555 0.578 0.706 0.540 0.951 0.540
SEC4 0.437 0.462 0.429 0.453 0.581 0.543 0.871 0.493
TIM1 0.611 0.477 0.412 0.556 0.575 0.448 0.503 0.819

96
TIM2 0.855
TIM3 0.898
TIM4 0.809

2) Pengujian Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan melihat nilai cronbach’s alpha dan

composite reliability. Cronbach’s alpha sebagai batas bawah dari

nilai reliabilitas pada suatu konstruk dan nilai composite reliability

sebagai batas atas untuk mengukur nilai sebenarnya dari reliabilitas

suatu konstruk. Nilai minimal untuk cronbach’s alpha adalah 0.7

sedangkan idealnya adalah 0.8 atau 0.9, kemudian untuk nilai

Composite Reliability dikatakan reliabel apabila lebih besar dari

0.7.

Setelah dilakukan pengujian menggunakan SmarPLS 3.0,

dihasilkan nilai cronbach’s alpha dan composite reliability seperti

yang ditunjukkan di dalam Tabel 4.5. Berdasarkan hasil tersebut

maka dapat diketahui bahwa semua nilai cronbach’s alpha dan

composite reliability dari setiap variabel sudah lebih besar dari 0.7.

Misalnya pada variabel accuracy yang memiliki nilai cronbach’s

alpha 0.907 dan composite reliability 0.935, hal tersebut berarti

bahwa konstruk yang ada pada model sudah reliabel.

97
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Cronbach Alpha dan Composite Reliability dengan

SmartPLS 3.0

Variabel Cronbach’s Alpha Composite Reliability


Accuracy 0.907 0.935
Content 0.818 0.867
Ease Of Use 0.913 0.936
End User 0.914 0.935
Flexibility 0.874 0.914
Satisfaction
Format 0.845 0.896
Security 0.950 0.964
Timeliness 0.868 0.910

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat hasil pengukuran model (outer model)

yang berisikan nilai loading factor yang menggambarkan pengaruh antara

variabel laten terhadap variabel manifest atau indikator. Misalnya pada

panah antara variabel content dengan variabel manifest atau indikator ACC1

terdapat angka 0.893 ini artinya besarnya pengaruh variabel accuracy

terhadap indikator ACC1 adalah sebesar 0.893, nilai tersebut lebih besar

dari 0.7 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai loading factor sudah valid

untuk dapat digunakan. Terdapat pula 3 indikator dengan nilai loading

factor < 0.7 yaitu CON4, CON5, dan CON6, namun ketiga indikator

tersebut tidak dihapus dan tetap digunakan pada model karena nilai

composite reliability (CR) dan average variance extracted (AVE) dari

ketiga indikator tersebut telah memenuhi syarat sehingga dapat dikatakan

valid dan layak digunakan untuk tahap pengujian selanjutnya.

98
Keterangan:

: Variabel

: Variabel Manifest (Indikator)

Gambar 4.6 Hasil Pengukuran Model (Outer Model) dengan SmartPLS

3.0

99
4.1.3 Hasil Analisis Struktur Model

Analisis ini dilakukan dengan melakukan pengujian pada nilai R

Squares, Effect Size (f2), Predictive Relevance (Q2) dan Relative Impact (q2)

melalui metode blindfolding, Path Coefficient, t-test melalui metode

bootstrapping. Penjelasan dari pengukuran ini akan dijelaskan sebagai

berikut:

1) R Squares (R2)

R Squares berguna untuk menjelaskan bagaimana pengaruh dari

variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen,

dengan kategori nilai sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderate), 0.19

(lemah).

Tabel 4.6 Hasil Pengujian R Squares dengan SmartPLS 3.0

Variabel R Squares (R2) Keterangan


Accuracy 0.555 Moderate
Ease of Use 0.313 Lemah
End User Satisfaction 0.719 Kuat
Flexibility 0.276 Lemah
Format 0.383 Moderate
Security 0.240 Lemah
Timeliness 0.426 Moderate

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 dapat

diketahui bahwa nilai R2 dari variabel end user satisfaction adalah

kuat yaitu sebesar 0.719, artinya seluruh variabel menjelaskan

secara kuat (71.9%) varian dari end user satisfaction, sedangkan

nilai R2 dari variabel accuracy, format dan timeliness adalah

100
moderate yaitu masing-masing sebesar 0.555, 0.383 dan 0.426,

artinya variabel content menjelaskan secara moderat (55.5%,

38.3% dan 42.6%) varian dari variabel accuracy, format dan

timeliness.

Kemudian nilai R2 dari variabel ease of use, flexibility dan

security adalah lemah yaitu masing-masing sebesar 0.313, 0.276

dan 0.240 yang berarti variabel tersebut menunjukkan bahwa

variabel content menjelaskan secara lemah (31.3%, 27.6% dan

24.0%) varian dari variabel ease of use, flexibility dan security.

2) Effect Size (f2)

Nilai effect size menggambarkan pengaruh variabel laten eksogenus

pada model struktural dengan kategori nilai 0.02 untuk pengaruh

kecil, 0.15 untuk pengaruh menengah, dan 0.35 untuk pengaruh

besar. Hasil pengujian effect size (f2). Hasil pengujian dalam Tabel

4.7 menunjukkan bahwa 6 jalur memiliki pengaruh besar, yaitu

jalur CON ACC, CON FOR, CON EOU, CON TIM,

CON SEC, dan CON FLX sedangkan 1 jalur yang pengaruh

menengah yaitu ACC EUS dan 6 jalur lainnya memiliki

pengaruh kecil, yaitu FOR EUS, EOU EUS,

CON EUS, TIM EUS, SEC EUS dan FLX EUS.

101
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Effect Size (f2) dengan SmartPLS 3.0

Path f2 Keterangan
CON ACC 1.247 Besar
ACC EUS 0.163 Menengah
CON FOR 0.620 Besar
FOR EUS 0.002 Kecil
CON EOU 0.455 Besar
EOU EUS 0.045 Kecil
CON EUS 0.007 Kecil
CON TIM 0.741 Besar
TIM EUS 0.070 Kecil
CON SEC 0.316 Besar
SEC EUS 0.001 Kecil
CON FLX 0.381 Besar
FLX EUS 0.014 Kecil

3) Predictive Relevance (Q2)

Nilai Q2 dengan metode blindfolding untuk memperlihatkan bukti

bahwa nilai yang diobservasi sudah direkonstruksi dengan baik dan

model memiliki relevansi prediktif. Dengan persyaratan model

dikatakan memiliki predictive relevance apabila nilai Q2 > 0,

sedangkan jika model memiliki nilai Q2 < 0 maka model kurang

atau tidak memiliki predictive relevance. Tabel 4.8 menunjukkan

bahwa seluruh variabel sudah memiliki predictive relevance.

102
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Q2 dengan SmartPLS 3.0

Variabel Predictive Relevance Q2 Keterangan

Accuracy 0.401 Predictive


Ease of Use 0.212 Predictive
Relevance
End User Satisfaction 0.491 Predictive
Relevance
Flexibility 0.182 Predictive
Relevance
Format 0.241 Predictive
Relevance
Security 0.191 Predictive
Relevance
Timeliness 0.277 Predictive
Relevance
Relevance
4) Relative Impact (q2)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh relatif model

struktural terhadap pengukuran observasi untuk variabel laten

endogenus dengan kategori nilai 0.02 untuk pengaruh lemah, 0.15

untuk pengaruh moderate dan 0.35 untuk pengaruh kuat. Nilai q 2

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Berdasarkan pada Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa dari 13 jalur

terdapat 2 jalur yang memiliki pengaruh yang kuat (nilai q2 di atas

0.35), yaitu jalur CON ACC (0.669) dan jalur CON TIM

(0.383), kemudian terdapat pula 2 jalur yang memiliki pengaruh

moderate (nilai q2 di atas 0.15) yaitu jalur CON FOR (0.318)

dan jalur CON EOU (0.267). Sedangkan sisanya (9 jalur)

memiliki pengaruh yang lemah.

103
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Relative Impact (q2)

Path Q2include Q2exclude Keterangan


CON ACC 0.401 0 0.669 Kuat

ACC EUS 0.491 0.459 0.063 Lemah

CON FOR 0.241 0 0.318 Moderate

FOR EUS 0.491 0.492 - 0.002 Lemah

CON EOU 0.212 0 0.267 Moderate

EOU EUS 0.491 0.484 0.014 Lemah

CON EUS 0.491 0.489 0.004 Lemah

CON TIM 0.277 0 0.383 Kuat

TIM EUS 0.491 0.480 0.022 Lemah

CON SEC 0.191 0 0.236 Lemah

SEC EUS 0.491 0.492 -0.002 Lemah

CON FLX 0.182 0 0.222 Lemah

FLX EUS 0.491 0.490 0.002 Lemah

5) Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah jalur (path) sudah

memiliki pengaruh di dalam model, dengan persyaratan nilai

minimal 0.1 agar jalur (path) dapat dikatakan memiliki pengaruh

dalam model. Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa 9 jalur memiliki

pengaruh yang signifikan di dalam model karena memiliki nilai β >

0.1, sedangkan 4 jalur lainnya yaitu FOR EUS dengan nilai

104
0.050, CON EUS dengan nilai 0.073, kemudian CON SEC

dengan nilai -0.020 dan SEC EUS dengan nilai 0.050 tidak

memiliki pengaruh yang signifikan di dalam model karena

memiliki nilai β < 0.1.

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Path Coefficient (β) dengan SmartPLS 3.0

Path β Keterangan
CON ACC 0.745 Signifikan
ACC EUS 0.370 Signifikan
CON FOR 0.619 Signifikan
FOR EUS 0.050 Insignifikan
CON EOU 0.559 Signifikan
EOU EUS 0.210 Signifikan
CON EUS 0.073 Insignifikan
CON TIM 0.652 Signifikan
TIM EUS 0.225 Signifikan
CON SEC -0.020 Insignifikan
SEC EUS 0.050 Insignifikan
CON FLX 0.525 Signifikan
FLX EUS 0.110 Signifikan

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat hasil analisis pengujian path

coefficient (β) yang menunjukkan bahwa dari 13 jalur yang ada di

dalam model, terdapat 4 jalur yang tidak signifikan karena

memiliki nilai (β) < 0.1. Keempat jalur tersebut yaitu FOR EUS,

CON EUS, CON SEC, dan SEC EUS.

105
Gambar 4.7 Hasil Analisis Pengujian Path Coefficient (β) dengan

SmartPLS 3.0

6) T Statistic (t-test)

Pengujian t-test dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian

dengan metode bootstrapping melalui uji two-tailed menggunakan

tingkat signifikansi sebesar 5% dengan syarat hipotesis penelitian

dapat diterima apabila memiliki nilai t-test lebih besar dari 1.96.

Hasil pengujian t-test dapat dilihat pada Tabel 4.11.

106
Berdasarkan pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat 8

jalur yang memenuhi persyaratan pengujian t-test dan hipotesisnya

dapat diterima, yaitu jalur CON ACC dengan nilai 13.458,

ACC EUS dengan nilai 2.918, CON FOR dengan nilai

9.847, CON EOU dengan nilai 7.562, EOU EUS dengan

nilai 2.002, CON TIM dengan nilai 9.997, CON SEC dengan

nilai 6.098, dan CON FLX dengan nilai 6.346. Sedangkan 5

jalur lainnya tidak memenuhi persyaratan pengujian t-test dan

hipotesisnya dtolak, yaitu jalur FOR EUS dengan nilai 0.332,

CON EUS dengan nilai 0.667, kemudian TIM EUS

dengan nilai 1.644 dan SEC EUS dengan nilai 0.158 dan jalur

FLX EUS dengan nilai 1.003.

Tabel 4.11 Hasil Pengujian t-test dengan SmartPLS 3.0

Path t-test Keterangan


CON ACC 13.458 Diterima
ACC EUS 2.918 Diterima
CON FOR 9.847 Diterima
FOR EUS 0.332 Ditolak
CON EOU 7.562 Diterima
EOU EUS 2.002 Diterima
CON EUS 0.667 Ditolak
CON TIM 9.997 Diterima
TIM EUS 1.644 Ditolak
CON SEC 6.098 Diterima
SEC EUS 0.158 Ditolak
CON FLX 6.346 Diterima

107
FLX EUS 1.003 Ditolak

Pada Gambar 4.3 dapat dilihat hasil analisis pengujian t-test yang

menunjukkan bahwa dari 13 hipotesis diajukan di dalam model,

terdapat 8 hipotesis yang diterima yaitu H1 (CON ACC),

H2 (ACC EUS), H3 (CON FOR), H5 (CON EOU),

H6 (EOU EUS), H8 (CON TIM), H10 (CON SEC),

H12 (CON FLX). Sedangkan 5 hipotesis lainnya ditolak, yaitu

H4 (FOR EUS), H7 (CON EUS), H9 (TIM EUS),

H11 (SEC EUS), dan H13 (FLX EUS).

Gambar 4.8 Hasil Analisis Pengujian t-test dengan SmartPLS 3.0

108
Tabel 4.12 Hasil Analisis Struktural Model (Inner Model)

Hipotesis q2 Analisis
R2 β t-test f2 Q2
No Path Q2include Q2exclude R2 β t-test f2 Q2 q2
H1 CON ACC 0.555 0.745 13.458 1.247 0.401 0.401 0 0.669 M Sign Diterima B P K
H2 ACC EUS 0.719 0.370 2.918 0.163 0.491 0.491 0.459 0.063 K Sign Diterima M P L
H3 CON FOR 0.383 0.619 9.847 0.620 0.241 0.241 0 0.318 M Sign Diterima B P M
H4 FOR EUS 0.719 0.050 0.332 0.002 0.491 0.491 0.492 - 0.002 K Insign Ditolak Kc P L
H5 CON EOU 0.313 0.559 7.562 0.455 0.212 0.212 0 0.267 L Sign Diterima B P M
H6 EOU EUS 0.719 0.210 2.002 0.045 0.491 0.491 0.484 0.014 K Sign Diterima Kc P L
H7 CON EUS 0.719 0.073 0.667 0.007 0.491 0.491 0.489 0.004 K Insign Ditolak Kc P L
H8 CON TIM 0.426 0.652 9.997 0.741 0.277 0.277 0 0.383 M Sign Diterima B P K
H9 TIM EUS 0.719 0.225 1.644 0.070 0.491 0.491 0.480 0.022 K Sign Ditolak Kc P L
H10 CON SEC 0.240 0.490 6.098 0.316 0.191 0.191 0 0.236 L Sign Diterima B P L
H11 SEC EUS 0.719 -0.020 0.158 0.001 0.491 0.491 0.492 -0.002 K Insign Ditolak Kc P L
H12 CON FLX 0.276 0.525 6.346 0.381 0.182 0.182 0 0.222 L Sign Diterima B P L
H13 FLX EUS 0.719 0.110 1.003 0.014 0.491 0.491 0.490 0.002 K Sign Ditolak Kc P L

Keterangan:
Sign : Signifikan R2 : R Square t-test : T Statistics Q2 : Predictive Relevance
Insign : Insignifikan β : Path Coefficient f2 : Effect Size q2 : Relative Impact
K : Kuat M : Menengah/Moderate L : Lemah B : Besar
Kc : Kecil P : Predictive Relevance

109
Tabel 4.12 merupakan ringkasan dari hasil analisa struktural model

(inner model) yang terdiri dari pengujian R Squares, path coefficient (β), t-

test melalui metode bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (Q2)

dan relative impact (q2) melalui metode blindfolding.

Pengujian R Squares (R2) menunjukkan hasil bahwa nilai R2 yang

kuat dimiliki oleh 7 jalur yaitu ACC EUS, FOR EUS,

EOU EUS, CON EUS, TIM EUS, SEC EUS, dan

FLX EUS. Kemudian 3 jalur memiliki nilai R2 moderate yaitu

CON ACC, CON FOR dan CON TIM, sedangkan 3 jalur lainnya

memiliki nilai R2 lemah, yaitu CON EOU, CON SEC, dan

CON FLX. Selanjutnya dari hasil pengujian path coefficient (β), dapat

dilihat bahwa terdapat 4 dari 13 jalur memiliki pengaruh yang tidak

signifikan karena memiliki nilai lebih kecil dari 0.1 yaitu jalur

FOR EUS, CON EUS, CON SEC, dan SEC EUS.

Kemudian dari pengujian t-test diketahui bahwa terdapat 8 dari 13

hipotesis diterima karena memiliki nilai t-test lebih besar dari 1.96, yaitu H1

(CON ACC), H2 (ACC EUS), H3 (CON FOR), H5

(CON EOU), H6 (EOU EUS), H8 (CON TIM), H10

(CON SEC), dan H12 (CON FLX), sedangkan kelima hipotesis

lainnya ditolak karena memiliki nilai t-test lebih kecil dari 1.96.

Selanjutnya untuk hasil pengujian effect size (f2) diketahui bahwa

terdapat 6 jalur yang memiliki pengaruh besar yaitu jalur

CON ACC, CON FOR, CON EOU, CON TIM,

110
CON SEC, CON FLX. Kemudian hanya 1 jalur yang memiliki

pengaruh menengah yaitu ACC EUS, sedangkan sisanya memiliki

pengaruh kecil. Hasil pengujian predictive relevance (Q2) menunjukkan

bahwa seluruh variabel pada model penelitian telah memiliki predictive

relevance (keterkaitan prediktif) karena nilai Q2 pada setiap variabel lebih

besar dari 0.

Kemudian yang terakhir, dari hasil pengujian relative impact (q2),

diketahui bahwa terdapat 2 jalur yang memiliki pengaruh kuat, yaitu

CON ACC dan CON TIM, kemudian 2 jalur memiliki pengaruh

moderate, yaitu CON FOR dan CON EOU. Sedangkan sisanya yaitu

9 jalur lainnya memiliki pengaruh lemah.

4.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis

4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisa Demografis

Dari hasil analisa demografis data diri responden, selanjutnya

peneliti menginterpretasikan dan mendiskusikan hasil analisa tersebut

sebagai berikut:

1) Jenis Kelamin

Pada gambar 4.1 mengenai jenis kelamin responden, terlihat bahwa

jumlah responden dengan jenis kelamin perempuan adalah 50

orang atau sebesar 52,6%, jumlah ini lebih banyak dibandingkan

dengan jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki yang

hanya sebanyak 45 orang atau 47,4%. Hasil ini tidak sesuai dengan

111
data jumlah pegawai DJKI pada Direktorat Merek dan Indikasi

Geografis serta Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri per Juni

2018 yang menunjukkan bahwa populasi pegawai berjenis kelamin

laki-laki jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan populasi

pegawai yang berjenis kelamin perempuan, hal ini dapat

disebabkan karena pada saat peneliti menyebarkan kuesioner

penelitian, peneliti lebih banyak menemui responden yang berjenis

kelamin perempuan dibandingkan dengan yang berjenis kelamin

laki-laki.

2) Unit Kerja

Berdasarkan pada Gambar 4.2 yaitu diagram unit kerja responden

dapat diketahui bahwa sebanyak 20 orang (21.1%) berasal dari

Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri sedangkan sebagian besar

lainnya yaitu sebanyak 75 orang (78.9%) berasal dari Direktorat

Merek dan Indikasi Geografis. Hal ini sesuai dengan data jumlah

pegawai per Juni 2018 yang menyatakan bahwa jumlah pegawai

pada Direktorat Merek dan Indikasi Geografis lebih banyak dari

jumlah pegawai pada Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri,

dimana kedua unit kerja tersebut merupakan tempat peneliti

mengambil sampel penelitian.

112
3) Jangka Waktu Penggunaan IPAS

Seperti yang terlihat pada Gambar 4.3 mengenai jangka waktu

penggunaan IPAS, dapat diketahui bahwa responden yang

menggunakan IPAS dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun dan 2

sampai 5 tahun memiliki jumlah yang sama yaitu sebanyak 37

orang (39%), sisanya responden yang menggunakan IPAS lebih

dari 5 tahun hanya sebanyak 21 orang (22%). Hasil ini sesuai

dengan jejak perkembangan penggunaan IPAS yang mulai

dikembangkan sejak tahun 2011 kemudian dalam kurun waktu 5

tahun terakhir IPAS terus dikembangkan dan mulai terintegrasi

dengan sistem-sistem lain dalam penggunaannya.

4) Peran IPAS

Diagram Peran IPAS yang ditunjukkan pada Gambar 4.4

memperlihatkan bahwa sebanyak 39 responden (41%) merasa

sangat terbantu dengan adanya IPAS dan sebanyak 45 responden

(47%) merasa terbantu, sebanyak 10 responden (11%) merasa

cukup terbantu, dan hanya terdapat 1 responden yang merasa

kurang terbantu. Sedangkan tidak ada responden yang merasa tidak

terbantu dengan adanya IPAS. Hal ini sesuai dengan tujuan

pengembangan dan penerapan IPAS yaitu untuk memudahkan

pengguna IPAS dalam menjalankan aktivitas pekerjaan.

113
5) Status Kepuasan IPAS

Di dalam gambar 4.5 yang menggambarkan diagram status

kepuasan pengguna IPAS, dapat diketahui jumlah responden yang

merasa puas dengan IPAS sebanyak 50 orang (52.6%) sedangkan

responden yang merasa kurang puas terhadap IPAS hanya

sebanyak 16 orang (16.8%). Hal ini dapat disebabkan karena

terdapat gap antara user dan aplikasi yaitu keterbatasan aplikasi

dalam memenuhi keinginan user. Sehingga dari sekian banyak

responden sebagai pengguna yang menyatakan puas terhadap

IPAS, masih terdapat sebagian pengguna lain yang beranggapan

bahwa IPAS belum dapat memenuhi keinginan mereka dan

menyatakan rasa kurang puas terhadap IPAS. Secara umum hasil

ini sudah menggambarkan status kepuasan pengguna akhir IPAS

yang sesuai dengan tujuan penelitian.

4.2.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisa Pengukuran Model

Hasil analisa pengukuran model menunjukkaan beberapa butir yang

dapat menjadi perhatian, yaitu:

1) Pengukuran model (outer model) pada penelitian menghasilkan

model penelitian yang telah sesuai dengan syarat-syarat

pengukuran serta memiliki kriteria yang sudah baik untuk dapat

melalui proses pengukuran selanjutnya yaitu pengujian inner

model.

114
2) Tidak dihapuskannya 3 indikator pada model penelitian ini yaitu

CON4, CON5 dan CON6.

Pendapat peneliti tentang tidak dihapuskannya kedua indikator

tersebut adalah dikarenakan nilai composite reliability (CR) dan average

variance extracted (AVE) yang dimiliki oleh variabel content telah

memenuhi persyaratan pengujian outer model dengan kata lain keberadaan

ketiga indikator tersebut tidak mempengaruhi persyaratan nilai pengujian

outer model lainnya sehingga ketiga indikator tersebut tetap dipertahankan

untuk digunakan pada model penelitian.

Walaupun demikian, tetap harus diperhatikan mengenai

pertimbangan mengenai dipertahankan atau dihapuskannya indikator pada

model penelitian, hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan studi

literatur tentang penggunaan indikator pada penelitian sejenis yang sudah

pernah dilakukan sebelumnya, mengembangkan instrumen-instrumen yang

akan digunakan dalam penelitian, serta berkonsultasi dengan dosen atau ahli

terkait dengan saran dan kritik untuk penelitian.

Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya maksimal yang dilakukan

peneliti dalam pemilihan indikator, pembuatan instrumen penelitian dan

pelaksanaannya masih terdapat keterbatasan dan kekurangan yang

dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar perkiraan dan kendali peneliti.

115
4.2.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisa Struktural Model

Hasil dari pengujian inner model yang terdiri dari enam tahap yaitu

pengujian R Square (R2), effect size (f2), predictive relevance (Q2), relative

impact (q2), path coefficient (β), dan t-test melalui metode bootstrapping

akan diinterpretasikan dan diimplikasikan sesuai dengan pertanyaan dan

hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya sebagai berikut:

Q1: Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap

Accuracy?

H1: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Accuracy

Berdasarkan pada hasil analisis pengukuran struktur model (inner

model), dengan pengujian nilai t-test dapat diketahui bahwa H1 diterima.

Artinya content memiliki pengaruh terhadap accuracy. Jika dilihat dari nilai

path coefficient (β), jalur CON ACC juga memiliki pengaruh yang

signifikan di dalam model penelitian.

Hasil analisis tersebut telah mendukung teori yang digunakan

peneliti dalam pengembangan model EUCS yang didasari pada model

logika pemrograman komputer input-process-output (IPO) (Davis, 1998:

Kellog, 2004; Putra et al., 2018). Variabel content terletak pada dimensi

input yang kemudian dapat mempengaruhi variabel lainnya yang terletak

pada dimensi process dan output (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et

al., 2015; Putra et al., 2018). Pada model penelitian ini, variabel yang

terletak pada dimensi process adalah accuracy.

116
Q2: Apakah Accuracy berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction?

H2: Accuracy berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Hasil analisis struktur model (inner model) menunjukkan bahwa H 2

yang merupakan hubungan ACC EUS diterima karena nilai t-test di atas

nilai T-table (1.96), dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa accuracy

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap end user satisfaction dan Jika

dilihat dari nilai path coefficient (β), jalur ACC EUS juga memiliki

pengaruh yang signifikan di dalam model penelitian.

Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang

membuktikan bahwa variabel accuracy berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna (Liu & Gou, 2008; Dastgir & Mortezaie, 2012; Anesa et al., 2017;

Fitriansyah & Harris, 2018). Selain itu, hasil pengujian hipotesis ini juga

didukung dengan kondisi sistem saat ini yaitu belum akuratnya hasil dari

proses imigrasi data dari sistem sebelum IPAS ke dalam IPAS, sehingga hal

ini memungkinkan pegawai DJKI mengalami kendala dalam melaksanakan

pekerjaan mereka yang kemudian mempengaruhi tingkat kepuasan pegawai

DJKI sebagai pengguna akhir IPAS.

Q3: Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Format?

H3: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Format

117
Berdasarkan pada hasil analisis pengukuran struktur model (inner

model), dengan pengujian nilai t-test dapat diketahui bahwa H3 diterima.

Artinya content memiliki pengaruh terhadap format dan jika dilihat dari

nilai path coefficient (β), jalur CON FOR memiliki pengaruh yang

signifikan di dalam model penelitian. Hasil analisis tersebut telah

mendukung teori yang digunakan peneliti dalam pengembangan model

EUCS yang didasari pada model logika pemrograman komputer input-

process-output (IPO) (Davis, 1998: Kellog, 2004; Putra et al., 2018), di

mana variabel content terletak pada dimensi input yang kemudian dapat

mempengaruhi variabel lainnya yang terletak pada dimensi process dan

output (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015; Putra et al., 2018).

Pada model penelitian ini, variabel yang terletak pada dimensi process

adalah format.

Q4: Apakah Format berpengaruh secara signifikan terhadap End User

End User Satisfaction?

H4: Format berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Hasil analisis struktur model (inner model) menunjukkan bahwa H 4

yang merupakan hubungan FOR EUS ditolak karena Nilai t-test di

bawah nilai T-table (1.96) dan jika dilihat dari nilai path coefficient (β),

jalur FOR EUS juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan di dalam

model penelitian, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa format tidak

118
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap end user satisfaction. Hasil ini

diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa

variabel format tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Putra et al.,

2018).

Penolakan hipotesis ini juga dapat disesuaikan dengan kondisi sistem

saat ini yaitu IPAS sudah menyeragamkan format dengan mengikuti format

dari WIPO. Sehingga hal ini membuat variabel format menjadi faktor yang

tidak mempengaruhi tingkat kepuasan pegawai DJKI sebagai pengguna

akhir.

Q5: Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap Ease of

Use?

H5: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Ease of Use

Berdasarkan pada hasil analisis pengukuran struktur model (inner

model), dengan pengujian nilai t-test dapat diketahui bahwa H5 diterima.

Artinya content memiliki pengaruh terhadap ease of use dan jika dilihat dari

nilai path coefficient (β), jalur CON EOU memiliki pengaruh yang

signifikan di dalam model penelitian.

Hasil analisis tersebut telah mendukung teori yang digunakan

peneliti dalam pengembangan model EUCS yang didasari pada model

logika pemrograman komputer input-process-output (IPO) (Davis, 1998:

Kellog, 2004; Putra et al., 2018), di mana variabel content terletak pada

dimensi input yang kemudian dapat mempengaruhi variabel lainnya yang

terletak pada dimensi process dan output (Subiyakto & Ahlan, 2014;

119
Subiyakto et al., 2015; Putra et al., 2018). Pada model penelitian ini,

variabel yang terletak pada dimensi process adalah ease of use.

Q6: Apakah Ease of Use berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction?

H6: Ease of Use berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Hasil analisis struktur model (inner model) menunjukkan nilai t-test

dari H6 yang merupakan hubungan EOU EUS berada di atas nilai T-table

(1.96), sehingga hipotesis diterima dan jika dilihat dari nilai path coefficient

(β), jalur EOU EUS memiliki pengaruh yang signifikan di dalam model

penelitian, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ease of use memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap end user satisfaction.

Hasil ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang

membuktikan bahwa variabel ease of use berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna (Liu & Gou, 2008; Dastgir & Mortezaie, 2012; Anesa et al., 2017;

Putra et al., 2018; Fitriansyah & Harris, 2018).

Berdasarkan dari hasil tersebut, variabel ease of use atau kemudahan

penggunaan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan

pengguna yang dalam hal ini adalah pegawai DJKI, sesuai dengan fakta

bahwa dalam IPAS masih banyak ditemukan pop up yang menimbulkan

kebingungan dan meningkatkan peluang pengguna melakukan kesalahan

120
pada saat memilih menu sehingga dapat mempengaruhi asumsi kepuasan

mereka terhadap IPAS.

Q7: Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction?

H7: Content berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Pada hasil analisis pengukuran struktur model (inner model),

diperoleh hasil seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.13 bahwa H7 yang

merupakan hubungan CON EUS ditolak karena nilai t-test berada di

bawah nilai T-table (1.96). Selain itu, dilihat dari nilai path coefficient (β)

pada jalur CON EUS tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara

langsung terhadap End User Satisfaction.

Hasil analisis tersebut juga didukung oleh kenyataan kondisi sistem.

Content atau isi dari sistem yang sudah ada saat ini sudah menyediakan

konten informasi yang sesuai kebutuhan pengguna, memiliki kualitas yang

baik dan bermanfaat untuk keperluan pekerjaan pegawai. Selain itu juga

pada penelitian sebelumnya menyatakan bahwa variabel Content masih

memerlukan pertimbangan untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut

(Fitriansyah & Harris, 2018).

Berdasarkan pada hasil jawaban responden pada kuesioner penelitian

terkait indikator pada variabel Content juga diketahui jawaban yang paling

banyak adalah “Setuju”, ini membuat penulis beramsumsi bahwa variabel

121
Content tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap

kepuasan penggunanya melainkan melalui variabel yang berada dalam

dimensi process yaitu accuracy, format, ease of use, timeliness, security,

dan flexibility.

Q8: Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap

Timeliness?

H8: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Timeliness

Berdasarkan pada hasil analisis pengukuran struktur model (inner

model), dengan pengujian nilai t-test dapat diketahui bahwa H8 diterima.

Artinya content memiliki pengaruh terhadap timeliness dan jika dilihat dari

nilai path coefficient (β), jalur CON TIM memiliki pengaruh yang

signifikan di dalam model penelitian.

Hasil analisis tersebut telah mendukung teori yang digunakan

peneliti dalam pengembangan model EUCS yang didasari pada model

logika pemrograman komputer input-process-output (IPO) (Davis, 1998:

Kellog, 2004; Putra et al., 2018), di mana variabel content terletak pada

dimensi input yang kemudian dapat mempengaruhi variabel lainnya yang

terletak pada dimensi process dan output (Subiyakto & Ahlan, 2014;

Subiyakto et al., 2015; Putra et al., 2018). Pada model penelitian ini,

variabel timeliness merupakan variabel yang terletak pada dimensi process.

122
Q9: Apakah Timeliness berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction?

H9: Timeliness berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Hasil analisis struktur model (inner model) menunjukkan nilai t-test

dari jalur H9 berada di bawah nilai T-table (1.96) sehingga H5 yang

merupakan hubungan TIM EUS ditolak, dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa timeliness tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap end user satisfaction. Walaupun jika dilihat dari nilai path

coefficient (β), jalur TIM EUS memiliki pengaruh yang signifikan di

dalam model penelitian. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena penentuan

diterima atau ditolaknya suatu hipotesis adalah dengan melihat nilai t-test

bukan melihat nilai path coefficient (β), dengan kata lain hipotesis ditolak

namun jalur memiliki pengaruh yang signifikan di dalam model penelitian.

Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang

membuktikan bahwa variabel timeliness berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna (Liu & Gou, 2008; Dastgir & Mortezaie, 2012; Putra et al., 2018;

Anesa et al., 2017).

Ditolaknya hipotesis ini juga sesuai dengan fakta bahwa terdapat

kendala berupa loading time pada sistem yang terpengaruh oleh kondisi dari

server dan jika kondisi server sedang down maka loading time akan menjadi

lamban. Sehingga kendala tersebut memberikan pengaruh terhadap tingkat

kepuasan pegawai DJKI dalam menggunakan IPAS.

123
Q10: Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap

Security?

H10: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Security

Berdasarkan pada hasil analisis pengukuran struktur model (inner

model), dengan pengujian nilai t-test dapat diketahui bahwa H10 diterima.

Artinya content memiliki pengaruh terhadap security. Walaupun jika dilihat

dari nilai path coefficient (β), jalur EOU EUS tidak memiliki pengaruh

yang signifikan di dalam model penelitian. Hal tersebut mungkin saja terjadi

karena penentuan diterima atau ditolaknya suatu hipotesis adalah dengan

melihat nilai t-test bukan melihat nilai path coefficient (β), dengan kata lain

hipotesis diterima namun jalur tidak memiliki pengaruh yang signifikan di

dalam model penelitian.

Hasil analisis tersebut telah mendukung teori yang digunakan

peneliti dalam pengembangan model EUCS yang didasari pada model

logika pemrograman komputer input-process-output (IPO) (Davis, 1998:

Kellog, 2004; Putra et al., 2018), di mana variabel content terletak pada

dimensi input yang kemudian dapat mempengaruhi variabel lainnya yang

terletak pada dimensi process dan output (Subiyakto & Ahlan, 2014;

Subiyakto et al., 2015; Putra et al., 2018). Pada model penelitian ini,

variabel security merupakan variabel yang terletak pada dimensi process.

124
Q11: Apakah Security berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction?

H11: Security berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Hasil analisis struktur model (inner model) menunjukkan bahwa H11

yang merupakan hubungan SEC EUS ditolak karena nilai t-test berada

di bawah nilai T-table (1.96) dan jika dilihat dari nilai path coefficient (β),

jalur SEC EUS tidak memiliki pengaruh yang signifikan di dalam model

penelitian. Dengan kata lain security tidak berpengaruh terhadap end user

satisfaction.

Hasil ini tidak sesuai dengan asumsi peneliti berdasarkan pernyataan

teori dari Mokodompit & Nurlaela (2016); dan Paryati (2008) tentang

variabel security sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

kepuasan pengguna. Pada kenyataannya sampai saat ini IPAS masih

digunakan secara internal, sehingga IPAS masih relatif aman jika digunakan

walaupun pasti IPAS rentan diretas apabila digunakan secara eksternal atau

open public. Hal ini membuat pegawai DJKI sebagai pengguna akhir sudah

merasa aman ketika menggunakan IPAS dan sudah memiliki tingkat

kepuasan yang cukup baik terhadap IPAS.

Q12: Apakah Content berpengaruh secara signifikan terhadap

Flexibility?

H12: Content berpengaruh secara signifikan terhadap Flexibility

125
Hasil analisis struktur model (inner model) menunjukkan nilai t-test

dari H12 yang merupakan hubungan CON FLX di atas nilai T-table

(1.96), sehingga hipotesis diterima dan jika dilihat dari nilai path coefficient

(β), jalur CON FLX memiliki pengaruh yang signifikan di dalam model

penelitian. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa content berpengaruh

terhadap flexibility.

Hasil analisis tersebut telah mendukung teori yang digunakan

peneliti dalam pengembangan model EUCS yang didasari pada model

logika pemrograman komputer input-process-output (IPO) (Davis, 1998:

Kellog, 2004; Putra et al., 2018), di mana variabel content terletak pada

dimensi input yang kemudian dapat mempengaruhi variabel lainnya yang

terletak pada dimensi process dan output (Subiyakto & Ahlan, 2014;

Subiyakto et al., 2015; Putra et al., 2018). Pada model penelitian ini,

variabel yang terletak pada dimensi process adalah flexibility.

Q13: Apakah Flexibility berpengaruh secara signifikan terhadap End

User Satisfaction?

H13: Flexibility berpengaruh secara signifikan terhadap End User

Satisfaction

Hasil analisis struktur model (inner model) menunjukkan nilai t-test

berada di bawah nilai T-table (1.96). sehingga H13 yang merupakan

hubungan FLX EUS ditolak, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa

flexibility tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap end user

126
satisfaction. Walaupun jika dilihat dari nilai path coefficient (β), jalur

FLX EUS memiliki pengaruh yang signifikan di dalam model penelitian.

Hal tersebut mungkin saja terjadi karena penentuan diterima atau ditolaknya

suatu hipotesis adalah dengan melihat nilai t-test bukan melihat nilai path

coefficient (β), dengan kata lain hipotesis ditolak namun jalur memiliki

pengaruh yang signifikan di dalam model penelitian.

Hasil ini tidak sesuai dengan asumsi peneliti berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya Indriani & Adryan (2009) dan Anesa, et al (2017)

tentang variabel flexibility yang terbukti mempengaruhi kepuasan pengguna.

Hal ini mungkin saja disebabkan karena faktanya IPAS sudah

memiliki fleksibilitas yang baik misalnya perubahan pada template IPAS

dapat dilakukan oleh pihak IT DJKI, walaupun masih terdapat kendala

dalam melakukan perubahan yang menyentuh level coding serta

menambahkan atau meminta fitur baru yang prosesnya memerlukan waktu

yang relatif lama. Peneliti berasumsi bahwa kemungkinan pegawai DJKI

sebagai pengguna akhir IPAS tidak terlalu memperhatikan perubahan-

perubahan yang sampai menyentuh level coding, sehingga mereka sudah

merasa cukup puas dengan flexibility yang dimiliki oleh IPAS saat ini.

4.2.4 Ringkasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data demografi, kemudian analisis

pengukuran model dan struktur model serta interpretasi hasil penelitian,

maka secara singkat hasil penelitian yang diperoleh yaitu:

127
1. Penelitian sudah berhasil menguji faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kepuasan pengguna akhir sistem dan memberikan

informasi tentang seberapa besar tingkat kepuasannya.

2. Dari hasil pengolahan data demografi, diketahui bahwa sebanyak

99% responden merasa terbantu dengan adanya sistem. Kemudian

sebanyak 83.2% responden sudah merasa puas terhadap sistem,

yaitu 29.5% responden merasa cukup puas, 52.6% responden

merasa puas dan 1.1% responden merasa sangat puas. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa sistem sudah membantu pengguna dalam

penyelesaian pekerjaan dan tingkat kepuasan pengguna

menunjukkan tingkat yang sudah cukup baik.

3. Pada model penelitian yang digunakan, terdapat tiga indikator yaitu

CON4, CON5, dan CON6 yang memiliki nilai loading factor < 0.7,

namun tetap dipertahankan dalam model penelitian. Hal ini

dikarenakan ketiga indikator tersebut memiliki nilai composite

reliability (CR) dan average variance extract (AVE) yang telah

memenuhi syarat pengujian outer model. Peneliti berpendapat

bahwa hal tersebut mungkin saja disebabkan karena item

pertanyaan untuk ketiga indikator menimbulkan pemahaman yang

ambigu bagi responden, karena peneliti tidak mendampingi satu per

satu responden saat melakukan pengisian kuesioner penelitian.

4. Terdapat 8 dari 13 hipotesis yang diterima yaitu,

H1 (CON ACC), H2 (ACC EUS), H3 (CON FOR), H5

128
(CON EOU), H6 (EOU EUS), H8 (CON TIM), H10

(CON SEC), dan H12 (CON FLX) Sehingga dapat diketahui

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna

sesuai dengan hipotesis yang diterima adalah sebagai berikut:

a. CON (Content) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

akhir melalui ACC (Accuracy).

b. CON (Content) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

akhir melalui FOR (Format).

c. CON (Content) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

akhir melalui EOU (Ease of Use).

d. CON (Content) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

akhir melalui TIM (Timeliness).

e. CON (Content) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

akhir melalui SEC (Security).

f. CON (Content) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

akhir melalui FLX (Flexibility).

g. ACC (Accuracy) berpengaruh secara signifikan terhadap

EUS (End User Satisfaction)

h. EOU (Ease of Use) berpengaruh secara signifkan terhadap

EUS (End User Satisfaction)

5. Terdapat lima hipotesis lainnya yang ditolak di dalam penelitian ini

yaitu CON EUS, FOR EUS, TIM EUS, SEC EUS,

dan yang terakhir adalah FLX EUS. Sehingga faktor-faktor

129
yang tidak mempengaruhi kepuasan pengguna sesuai dengan

penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

a. CON EUS. Content tidak berpengaruh terhadap End User

Satisfaction secara langsung. Artinya konten atau isi dari

sistem tidak mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna akhir

secara langsung melainkan melalui variabel yang terdapat

pada dimensi process.

b. FOR EUS. Format tidak berpengaruh terhadap End User

Satisfaction. Artinya format atau bentuk tampilan yang

terdapat di dalam sistem tidak mempengaruhi tingkat

kepuasan pengguna akhir.

c. TIM EUS. Timeliness tidak berpengaruh terhadap End

User Satisfaction. Ini berarti bahwa ketepatan waktu yang

dimiliki oleh sistem tidak mempengaruhi tingkat kepuasan

pengguna akhir.

d. SEC EUS. Security tidak berpengaruh terhadap End User

Satisfaction. Ini berarti bahwa faktor keamanan yang terdapat

pada sistem tidak mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna

akhir.

e. FLX EUS. Flexibility tidak berpengaruh terhadap End

User Satisfaction. Ini berarti bahwa fleksibilitas sistem tidak

mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna akhir.

130
Penolakan kelima hipotesis ini memperlihatkan perbedaan dengan

hasil penelitian sejenis sebelumnya, hal seperti ini mungkin saja terjadi

karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perbedaan penggunaan

variabel penelitian, objek yang diteliti, sampel dan instrument penelitian

yang digunakan serta kendala dan keterbatasan di dalam melaksanakan

penelitian.

4.2.5 Implikasi Hasil Penelitian

Hasil temuan penelitian ini mengandung implikasi, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1) Temuan yang pertama, dari hasil penelitian diketahui bahwa

variabel content tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna

secara langsung, melainkan melalui variabel yang terdapat pada

dimensi process yaitu accuracy, format, ease of use, timeliness,

security, flexibility. Sehingga hal ini mengandung implikasi bahwa

organisasi dalam penelitian ini yaitu Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual (DJKI) dapat lebih memperhatikan lagi keakuratan dan

kualitas isi yang terdapat pada sistem, selain itu juga menyediakan

format tampilan yang memudahkan penggunanya dan meninjau

ketepatan dalam memproses content pada sistem, kemudian

melakukan pengembangan pada tingkat keamanan dan fleksibilitas

terhadap content di dalam sistem.

131
2) Temuan yang kedua, dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel

accuracy mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna secara

langsung. Sistem yang akurat akan membuat penggunanya merasa

puas dan senang saat menggunakan sistem, sehingga hal ini

mengandung implikasi bahwa organisasi dalam penelitian ini yaitu

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) harus lebih

memperhatikan keakuratan pada IPAS baik dari data yang terdapat

di dalam IPAS atau output yang dihasilkan oleh IPAS untuk

meningkatkan tingkat kepuasan pegawai DJKI dan mencapai

tujuan organisasi.

3) Temuan yang kedua menunjukkan hasil penelitian membuktikan

bahwa variabel ease of use mempengaruhi kepuasan pengguna

secara langsung. Ease of use atau kemudahan penggunaan sangat

penting bagi pengguna IPAS karena apabila semakin mudah sistem

dapat digunakan maka pengguna akan merasa puas dan dapat

menyelesaikan pekerjaannya secara optimal. Implikasi dari hal

tersebut adalah pihak DJKI harus melakukan upaya-upaya dalam

pengembangan sistem agar lebih mudah digunakan oleh

penggunanya, misalnya seperti melakukan penyederhanaan pilihan

menu di dalam sistem atau mengurangi menu pop up agar tidak

membuat pengguna merasa bingung dan berpotensi melakukan

kesalahan.

132
Hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya dapat memberikan

kontribusi atau manfaat, yaitu:

1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan model

penelitian dengan menambahkan variabel ke dalam model yang

sudah ada sebelumnya berdasarkan pada teori-teori hasil penelitian

terdahulu sebagai sebuah alternatif model penelitian bagi peneliti

selanjutnya untuk melakukan pengujian atau mengetahui tingkat

kepuasan pengguna beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2) Secara metodologi, penelitian ini diharapkan dapat mendukung

penggunaan jenis metode-metode lain untuk melakukan penelitian

khususnya dalam bidang sistem informasi.

3) Secara praktis, hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat

dijadikan saran dan bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan bagi pihak pengembang atau pengelola IPAS DJKI.

4) Untuk pihak DJKI terutama Direktorat Teknologi Informasi

Kekayaan Intelektual sebagai pengelola IPAS agar melakukan

upaya-upaya pengembangan sistem yang dapat meningkatkan

kepuasan pengguna dengan memperhatikan variabel content,

accuracy dan ease of use karena pada penelitian ini kedua variabel

ini terbukti mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna baik secara

langsung maupun tidak langsung.

133
4.2.6 Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini menunjukkan perbedaan dengan penelitian

sebelumnya, selain perbedaan penggunaan variabel pada model EUCS, hasil

dari penelitian ini juga menghasilkan beberapa perbedaan, yaitu:

1. Hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa variabel content

memiliki pengaruh terhadap end user satisfaction (Doll &

Torkzadeh, 1988; Ilias et al., 2007; Liu & Gou, 2008; Dastgir &

Mortezaie, 2012; Hutami & Camilla, 2016; Anesa et al., 2017;

Djunanto & Papilaya, 2018; Putra et al., 2018; Purwandani, 2018),

sedangkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel content

tidak berpengaruh secara langsung terhadap end user satisfaction

melainkan melalui variabel lain yang terdapat pada dimensi

process.

2. Hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa variabel format

berpengaruh terhadap end user satisfaction (Doll & Torkzadeh,

1988; Ilias et al., 2007; Liu & Gou, 2008; Dastgir & Mortezaie,

2012; Hutami & Camilla, 2016; Anesa et al., 2017; Djunanto &

Papilaya, 2018), sedangkan hasil penelitian ini membuktikan

bahwa variabel format tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap end user satisfaction.

3. Hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa variabel timeliness

berpengaruh terhadap end user satisfaction (Doll & Torkzadeh,

1988; Ilias et al., 2007; Liu & Gou, 2008; Dastgir & Mortezaie,

134
2012; Hutami & Camilla, 2016; Anesa et al., 2017; Djunanto &

Papilaya, 2018; Putra et al., 2018), sedangkan hasil penelitian ini

membuktikan bahwa variabel timeliness tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap end user satisfaction.

4. Hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa variabel flexibility

berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Anesa et a., 2017),

sedangkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel

flexibility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap end user

satisfaction.

Selain perbedaan hasil untuk variabel yang mempengaruhi end user

satisfaction, perbedaan lainnya adalah pada penelitian ini objek yang

digunakan merupakan sistem administrasi pada suatu lembaga atau

organisasi pemerintahan dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual (DJKI).

Sedangkan penelitian terdahulu menggunakan objek berupa

computerised accounting system (CAS) (Ilias et al., 2007), online shopping

system (Liu & Gou, 2008), electronic government systems (Mohamed et al.,

2009), website universitas (Sukumaran, 2015), TCS system (Hutami &

Camilla, 2016), aplikasi E-Xamp Editor (Anesa et al., 2017), sistem

informasi akademik (Rosalina, 2017; Putra et al., 2018), sistem E-Learning

(Purwandani, 2018; Darwi & Efrizon, 2019), situs web (Fitriansyah &

Harris, 2018), Branch Delivery System (BDS) pada Bank (Djunanto &

135
Papilaya, 2018), dan layanan payment gateway pada financial technology

(Kurniawan et al., 2018).

Perbedaan hasil penelitian ini mungkin saja terjadi karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perbedaan penggunaan variabel

pada model penelitian, objek yang diteliti, jumlah sampel beserta instrumen

penelitian yang digunakan dan juga kendala maupun keterbatasan dalam

pelaksanaan penelitian.

4.2.7 Limitation of Study

Penelitian yang telah dilakukan ini masih memiliki keterbatasan

dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan metode End User Computing

Satisfaction (EUCS) dengan 5 variabel content, accuracy, format,

ease of use, timeliness (Doll & Torkzadeh, 1988) dan 2 variabel

tambahan yaitu security (Rosalina, 2017; Putra et al., 2018) dan

flexibility (Anesa, 2017). Penggunaan variabel-variabel tersebut

didasarkan pada pengembangan model EUCS, namun pada

penelitian ini, peneliti tidak menggunakan variabel system speed

(Chin & Lee. 2000) dan system reliability (Ilias et al., 2007) yang

juga termasuk pengembangan model EUCS. Sehingga penggunaan

variabel berdasarkan pengembangan model EUCS ini masih kurang

lengkap.

136
2. Jumlah sampel yang diambil menggunakan teknik Purposive

Sampling dalam penlitian ini hanya sebanyak 95 orang, sehingga

jumlah sampel tersebut belum dapat mewakili keseluruhan

pengguna sistem karena sampel yang diambil tidak mencakup ke

seluruh unit kerja. Hal ini dapat mengakibatkan kurang akuratnya

temuan hasil penelitian.

3. Penggunaan metode kuantitatif yang memberikan hasil dalam

bentuk angka-angka pada penelitian ini membuat peneliti

menginterpretasikan hasil tersebut berdasarkan pendapat atau

asumsi yang disesuaikan dengan kondisi objek penelitian, hal ini

menyebabkan hasil penelitian mungkin saja tidak sesuai dengan

harapan.

4. Pada saat melakukan penyebaran kuesioner, peneliti tidak

mendampingi secara langsung satu per satu responden pada saat

mengisi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner

penelitian karena keterbatasan waktu. Hal tersebut dapat

menimbulkan penafsiran yang ambigu dari responden dan

membuat responden tidak mengisi kuesioner penelitian secara

optimal dan konsisten.

137
BAB V

KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan penutup laporan penelitian ini.

Kesimpulan memberikan penjelasan mengenai hasil akhir dari penelitian yang

menjawab masalah dan tujuan penelitian dengan hasil temuan penelitian terkait

dengan pertanyaan dan hipotesis penelitian. Selain itu juga dipaparkan tentang

keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian sejenis di masa depan.

5.1 Kesimpulan

Penelitian sudah berhasil menguji faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kepuasan pengguna akhir sistem IPAS dan memberikan

informasi tentang seberapa besar tingkat kepuasan pegawai DJKI sebagai

pengguna akhir IPAS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 99% responden

merasa terbantu dengan penerapan IPAS dan sebanyak 83.2% responden

sudah merasa puas terhadap IPAS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tingkat kepuasan pengguna akhir terhadap IPAS berada pada tingkat puas.

Faktor-faktor yang terbukti mempengaruhi tingkat kepuasan

pengguna akhir IPAS berdasarkan hasil penelitian ini adalah content melalui

accuracy, accuracy, content melalui format, content melalui ease of use,

ease of use, content melalui timeliness, content melalui security dan content

melalui flexibility.

138
Berdasarkan pada hasil penelitian, terdapat 8 dari 13 hipotesis yang

diterima yaitu H1 (Content berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap

Accuracy), H2 (Accuracy berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap

End User Satisfaction), H3 (Content berpengaruh secara signifikan terhadap

terhadap Format), H5 (Content berpengaruh secara signifikan terhadap

terhadap Ease of Use), H6 (Ease of Use berpengaruh secara signifikan

terhadap terhadap End User Satisfaction), H8 (Content berpengaruh secara

signifikan terhadap terhadap Timeliness), H10 (Content berpengaruh secara

signifikan terhadap terhadap Security), dan H12 (Content berpengaruh

secara signifikan terhadap terhadap Flexibility).

Secara umum, hasil penelitian dapat digunakan sebagai saran dan

bahan pertimbangan bagi organisasi yaitu pihak Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual (DJKI) dalam melakukan pengambilan keputusan

maupun kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti

memberikan rekomendasi kepada pihak DJKI untuk lebih memperhatikan

faktor-faktor yang terbukti mempengaruhi kepuasan pengguna akhir

terhadap IPAS dengan melakukan pengembangan sistem terutama yang

terkait dengan faktor content (isi sistem), accuracy (keakuratan sistem), dan

ease of use (kemudahan penggunaan) pada IPAS.

5.2 Saran

Berdasarkan pada keterbatasan di dalam penelitian ini yang telah

diuraikan sebelumnya, peneliti memberikan beberapa saran untuk penelitian

139
selanjutnya, yaitu: memperhatikan dan meninjau variabel beserta indikator-

indikatornya yang akan digunakan dalam penelitian dengan mengacu

kepada literatur sejenis terkait atau berdiskusi dengan para ahli sehingga

dapat memperkuat penggunaan variabel dan indikator dalam penelitian,

serta melakukan penambahan variabel yaitu system speed dan system

reliability dengan indikator-indikatornya agar penilaian pengguna mengenai

kepuasan terhadap sistem dapat diketahui secara mendalam dan terperinci,

kemudian dalam menyebarkan kuesioner penelitian, sebaiknya dilakukan

secara langsung dengan mendampingi responden pada saat pengisian

kuesioner.

Selanjutnya untuk pihak Direktorat Teknologi Informasi Kekayaan

Intelektual DJKI yang memiliki wewenang dalam mengembangkan IPAS

agar dapat meningkatkan kepuasan pengguna sistem dengan memperhatikan

dan melakukan pengembangan terutama untuk variabel content, accuracy

dan ease of use karena berdasarkan hasil penelitian ini, ketiga variabel

tersebut terbukti berpengaruh secara signifikan baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap kepuasan pengguna akhir IPAS yaitu

pegawai DJKI.

140
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Dr Willy. (2018). Metode Penelitian Terpadu Sistem Informasi Pemodelan


Teoritis, Pengukuran, Dan Pengujian Statis. Yogyakarta: Penerbit Andi
Yogyakarta.

Amalia, E., & Supriatna, Y. (2017, March). Perancangan Sistem Informasi


Administrasi Kependudukan Sebagai Pengembangan Egovernment. In
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, e-ISSN 2540-
7902 p-ISSN 2541-366XSSBN (pp. 81-85).

Anesa, K., Zulhendra., & Kurniadi, D. (2017). Analisa Kepuasan Pengguna Aplikasi
E-Xamp Editor Sebagai Aplikasi Ujian Sekolah Berbasis Komputer Di Smkn
3 Pariaman Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction (EUCS)
Yang Diperluas. Voteknika. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika &
Informatika. Vol. 5(2): 83-88.

Anggraeni, R. (2015). Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Dan Persepsi


Kegunaan Terhadap Niat Untuk Menggunakan Dan Penggunaan Aktual
Layanan Jejaring Sosial Berbasis Lokasi (Studi pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang). Ekonomi Bisnis, 20(1).
Retrieved from
http://journal.um.ac.id/index.php/ekobis/article/view/6464/2747

Antonio, H., & Safriadi, N. (2012). Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi
Informatika (SI-ADIF). ELKHA, 4(2).

Arafat, Y. (2016). Fleksibilitas Sistem Informasi dari Perspektif Pengguna Dan


Pengembang Sistem Informasi. ELKHA, 8(1).

Chin, W. W., & Lee, M. K. O. (2000). A proposed model and measurement instrument
for the formation of IS satisfaction: the case of end-user computing
satisfaction. International Conference on Information System (ICIS). In
Prosiding ICIS 2000 (pp. 553–563). Retrieved from
https://aisel.aisnet.org/cgi/viewcontent.cgi?article=1150&context=icis2000

141
Darwi, A. R., & Efrizon, E. (2019). ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA E-
LEARNING SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN METODE EUCS. Jurnal Vokasional Teknik Elektronika
dan Informatika, 7(1), 25-31.

Dastgir, M., & Mortezaie, A.S. (2012). Factors Affecting The End User Computing
Satisfaction. Business Intelegence Journal. 5(2). 292-298. Retrieved from
https://www.researchgate.net/profile/Evren_Ayranci2/publication/280573096
_Analysis_of_the_Relationship_between_Emotional_Intelligence_and_Stress
_Caused_by_the_Organisation_A_Study_of_Nurses/links/55bb32ec08ae092e
965dc3b1.pdf#page=96

Davis WS. (1998). HIPO hierarchy plus input-process-output. The information system
consultant’s handbook: systems analysis and design. CRC, Florida. 503-510.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia. 2011. Laporan Tahunan 2011. [e-book].
Retrieved from http://e-book.dgip.go.id/media-hki/?book-genre=laporan-
tahunan

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi


Manusia Republik Indonesia. 2014. Laporan Tahunan 2014. [e-book].
Retrieved from http://e-book.dgip.go.id/media-hki/?book-genre=laporan-
tahunan

Djunanto, R. A., & Papilaya, F. S. (2018). Analisis Kepuasan Penerimaan Pengguna


Akhir Sistem Branch Delivery System (Bds) Pada Layanan Teller Cash
Recycler (Tcr) Menggunakan End User Computing Satisfaction (Eucs) Dan
Iso/Iec 12207: 2008 Pada Perusahaan Bank Di Indonesia. Jurnal Sistem
Informasi Indonesia, 3(1).

Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1988). The Measurement of End-User Computing


Satisfaction. MIS Quarterly, 12(2), 259-274.

Fitriansyah, A., & Harris, I. (2018). Pengukuran Kepuasan Pengguna Situs Web
Dengan Metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Query: Journal

142
of Information Systems, 2(1), 1-8. Retrieved from
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/query/article/view/1552/1262 ISSN: 2579-
5341

Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares, Konsep, Teknik Dan Aplikasi
Menggunakan Program Smartpls 3.0 Untuk Penelitian Empiris. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.

Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed a silver bullet.
Journal of Marketing theory and Practice, 19(2), 139-152.
doi:10.2753/MTP1069-6679190202

Hakim, A., Saragih, H., & Suharto, A. (2014). Evaluasi Tata Kelola Teknologi
Informasi Dengan Framwork COBIT. 5 Di Kementerian ESDM. Jurnal
Sistem Informasi, 10(2), 108-117. doi:10.21609/jsi.v10i2.393

Handayani, F. S. (2014). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Web


Student Portal Palcomtech. Jurnal Teknologi dan Informatika (Teknomatika),
4(1), 307-319.

Hardi, R., & Zaini, Z. (2018). Implementasi Sistem Keamanan Komputer


Menggunakan Sistem Terintegrasi Client Server Metode Service Oriented
Architecture (Soa). JTT (Jurnal Teknologi Terpadu), 6(1), 1-7.

http://www.dgip.go.id/ (diakses pada : 15 Maret 2019 )

Hutami, R.R.F., & Camilla, D.R. (2016). Analisis Kepuasan Pada Pengguna Sistem
TCS Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction (Studi Kasus:
PT.ILK Bandung). Jurnal Manajemen Indonesia Vol.16 No. 1: 15-26.
doi:10.25124/jmi.v16i1.724

Ilias, A., Yasoa, Mohd R., & Razak, Mohd Zulkeflee A. (2007). The Study of End
User Computing Satisfaction (EUCS) on Computerised Accounting System
(CAS) Among Labuan F.T Government Sectors: A Case Study In The
Responsibility Centres. Labuan e-Journal of Muamalat and Society Vol.1: 1-
13. Retrieved from
https://www.researchgate.net/profile/Rahida_Abdul_Rahman/publication/304

143
011842_THE_STUDY_OF_END-
USER_COMPUTING_SATISFACTION_EUCS_ON_COMPUTERISED_A
CCOUNTING_SYSTEM_CAS_AMONG_LABUAN_FT_GOVERNMENT
_SECTORS_A_CASE_STUDY_IN_THE_RESPONSIBILITY_CENTRES/li
nks/5762caaa08aee61395bef628/THE-STUDY-OF-END-USER-
COMPUTING-SATISFACTION-EUCS-ON-COMPUTERISED-
ACCOUNTING-SYSTEM-CAS-AMONG-LABUAN-FT-GOVERNMENT-
SECTORS-A-CASE-STUDY-IN-THE-RESPONSIBILITY-CENTRES.pdf

Indriani, M., & Adryan, R. (2009). Kualitas Sistem Informasi Dan Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala.
JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 2. No. 1 Januari 2009 Hal.
79-92, 2(1), 79–92.

Jati, H., Wardani, R., Hasanah, N., Baiti, A. A., & Destiana, B. (2015). Analisis
Penerapan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) 2013 Menggunakan
Model End User Computing Satisfaction (EUCS) Di Program Studi
Pendidikan Teknik Informatika. Jurnal Electronics, Informatics, and
Vocational Education (ELINVO). 1(1) November 2015. 53-64

Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Kellogg, W. K. (2004). Logic model development guide. Michigan: WK Kellogg


Foundation.

Kurniawan, D., Zusrony, E., & Kusumajaya, R. A. (2018). Analisa Persepsi Pengguna
Layanan Payment Gateway Pada Financial Technology Dengan Metode Eucs.
Jurnal Informa, 4(3), 1-5. Retrieved from
http://informa.poltekindonusa.ac.id/index.php/informa/article/view/46/43

Ladjamudin, A. B. B. (2005). Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:


Graha Ilmu,

Lestari, D., & Waryanto, N. H. (2013). Indikator User Satisfaction Dalam Layanan E-
Learning. In Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

144
Matematika. Retrieved from https://eprints.uny.ac.id/10858/1/T%20-
%206.pdf ISBN : 978 –979 –16353 –9 –4

Liu, C.-T., & Guo, Y. M. (2008). Validating the End-User Computing Satisfaction
Instrument for Online Shopping Systems. Journal of Organizational and End
User Computing, 20(4), 74–96. doi: 10.4018/joeuc.2008100104

Marlindawati, M. (2014). Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Digital


Universitas Bina Darma Palembang.

Mauludiyahwati, S. (2017). Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan,


dan Persepsi Risiko Menggunakan E-Commerce Terhadap Keputusan
Pembelian Online. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Mohamed, N., Hussin, H., & Hussein, R. (2009). Measuring Users’ Satisfaction with
Malaysia’s Electronic Government Systems. Electronic Journal of e-
Government, 7(3): 283-294. Retrieved from http://www.ejeg.com/ ISSN
1479-439X

Mokodompit, M. P., & Nurlaela, N. (2017). Evaluasi Keamanan Sistem Informasi


Akademik Menggunakan ISO 17799:2000 (Studi Kasus Pada Peguruan
Tinggi X). Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 6(2), 97-104.
doi:10.21456/vol6iss2pp97-104

Mulyadi, M. (2011). Penelitian kuantitatif dan kualitatif serta pemikiran dasar


menggabungkannya. Jurnal studi komunikasi dan media, 15(1), 128-137.

Nugroho, N., Utami, E., & Luthfi, E. T. (2017). Analisis perbandingan kualitas
pelayanan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) online menggunakan model
kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean (D&M) (Studi kasus: PMB
UKDW dan PMB STMIK AMIKOM Yogyakarta). Jurnal Teknologi
Informasi Respati, 8(24).

Nurjaya, D. (2017). Pengaruh kualitas sistem, informasi dan pelayanan terhadap


manfaat bersih dengan menggunakan model DeLone dan McLean (studi
kasus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Sanata
Dharma University).

145
Paryati. (2008). Keamanan Sistem Informasi. Seminar Nasional Informatika 2008
(SemnasIF 2008) UPN “Veteran” Yogyakarta, 24 Mei 2008, 2008
(semnasIF), 379–386.

Perdanawati, L. P. V. I., Rasmini, N. K., & Wirama, D. G. (2014). Pengaruh unsur-


unsur kepuasan pengguna pada efisiensi dan efektivitas kerja pengguna
aplikasi sistem akuntansi instansi di satuan kerja pendidikan tinggi di Provinsi
Bali. E-Journal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 3(8), 478–493.
Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/8298 ISSN
2337-3067

Purnomo, A. (2017). Studi Kuantitatif: Biaya Transaksi Dalam Perspektif Manajemen


Pemerintahan Di Indonesia. Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial, 3(1), 21-30.
doi:10.33506/jn.v3i1.58

Purwandani, I. (2018). Pengukuran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Pengguna Elearning


dengan Menggunakan End User Computing (EUC) Satisfaction Studi Kasus:
Akademi Bina Sarana Informatika. SNIT 2018, 1(1), 112-117. Retrieved from
http://seminar.bsi.ac.id/snit/index.php/snit-2018/article/view/53/60 ISBN:
978-602-61268-5-6

Putra, S. J., Rosalina, R., & Gunawan, M. N. (2018, August). Extending the End-user
Computing Satisfaction with Security Measures. In 2018 6th International
Conference on Cyber and IT Service Management (CITSM) (pp. 1-5). IEEE.
doi:10.1109/CITSM.2018.8674333

Putra, S. J., A’ang Subiyakto, I. Y., Gunawan, M. N., & Durachman, Y. (2018).
Assessing the User Satisfaction Perspectives of Information System: A
Library Case Study in Indonesia. Indonesian Journal of Electrical
Engineering and Computer Science, 12(1), 95-101.
doi:10.11591/ijeecs.v12.i1.pp95-101

Raman, A., & Annamalai, V. (2011). Web services and e-shopping decisions: A study
on malaysian e-consumer. IJCA Special Issue on: Wireless Information
Networks & Business Information System, 3rd International Conference on

146
Wireless Information Networks & Business Information System(WINBIS-
2011)Proceedingspublished by International Journal of Computer
Applications (IJCA). 54-60. Retrieved from
https://pdfs.semanticscholar.org/e492/5bb223e2fcc9efb4524c9e2e44c632266
bb2.pdf

Rausch, R., & Barnes, R. (2007). Testing Programs for Transportation Management
Systems: A Primer (No. FHWA-HOP-07-089). Retrieved from
https://ops.fhwa.dot.gov/publications/tptms/primer/tptmsprimer.pdf

Rosalina. (2017). Pengujian Kepuasan Sistem Informasi Menggunakan End-User


Computing Satisfaction Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi. doi:10.13140/RG.2.2.25545.44647

Sarjono, H., & Natalia, N. (2014). Servqual dalam Pelayanan Kelas pada
Laboratorium Manajemen. Binus Business Review, 5(1), 404-417.
doi:10.21512/bbr.v5i1.1262

Sarwono, J., U. Narimawati. (2015). Membuat Skripsi, Tesis, dan Disertasi dengan
Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Setiawan, A. B. (2016). Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Aplikasi Surat


Keterangan Tinggal Sementara Online (Skts) Dengan Menggunakan Metode
End User Computing Satisfaction (Doctoral Dissertation, Universitas
Airlangga).

Sholiha, E. U. N., & Salamah, M. (2016). Structural Equation Modeling-Partial Least


Square untuk Pemodelan Derajat Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur
(Studi Kasus Data Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Jawa Timur
2013). Jurnal Sains dan Seni ITS, 4(2). doi: 10.12962/j23373520.v4i2.10443

Subiyakto, A., & Ahlan, A. R. (2014). Implementation of input-process-output model


for measuring information system project success. TELKOMNIKA Indonesian
Journal of Electrical Engineering, 12(7), 5603-5612.
doi:10.11591/ijeecs.v12.i7.pp5603-5612

147
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Sukmana, H. T. (2015). Influences of the
Input Factors towards Success of An Information System Project.
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control),
13(2), 686-693. doi: http://dx.doi.org/10.12928/telkomnika.v13i2.1323

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit


Alfabeta, Bandung.

Suharsimi, A. (2013). Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sukumaran, A.K.S. (2015). End User Computing Satisfaction Instrument For A


University Website In India. Int. J. Business Information Systems Vol.201
No.4: 496-508. doi:10.1504/IJBIS.2015.072744

Sulistyanto, H. (2017). Urgensi Pengujian pada Kemajemukan Perangkat Lunak dalam


Multi Perspektif. Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi,
6(1), 65-74. doi: 10.23917/komuniti.v6i1.2944

Suprapta, K. (2018). Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Sistem Pemilihan


Konsentrasi Dengan Menggunakan Metode EUCS. Jurnal Sistem dan
Informatika (JSI), 13(1), 6-11. Retrieved from https://www.jsi.stikom-
bali.ac.id/index.php/jsi/article/view/186

Supriatna, I. (2012). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi


terhadap Persepsi Kegunaan dan Kepuasan Pengguna. Jurnal Ekonomi,
Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi, 4(1), 45-60.

Supriyatna, A. (2014). Analisis Tingkat Keamanan Sistem Informasi Akademik


Dengan Mengkombinasikan Standar Bs-7799 Dengan SSE-CMM. Prosiding
Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (Snast) 2014.

Sutardji, & Maulidyah, S. I. (2006). Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Pada
Kepuasan Pengguna Perpustakaan : Studi kasus di Perpustakaan Balai
Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Jurnal
Perpustakaan Pertanian, 15(2), 32–37.

148
Suzanto, B., & Sidharta, I. (2015). Pengukuran End-User Computing Satisfaction Atas
Penggunaan Sistem Informasi Akademik, Jurnal Ekonomi, Bisnis dan
Entrepreneurship Vol.9 No.1: 16-28. Retrieved from
http://jurnal.stiepas.ac.id/index.php/jebe/article/view/107/191 ISSN 2443-
0633

Syofian, S., Setiyaningsih, T., & Syamsiah, N. (2015). Otomatisasi metode penelitian
skala likert berbasis web. Prosiding Semnastek. Retrieved from http://
jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek ISSN: 2407-1846

Ulfah, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Akhir


Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Di
Kota Surakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta). Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/42706/

Winarni, E.W. (2018). Terori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) Research and Development (R&D). Jakarta: Bumi
Aksara

Yamin, S., & Kurniawan, H (2011). Generasi Baru Mengelola Data Penelitian
dengan Partial Least Square Path Modelling: Aplikasi dengan Software
XLSTAT, SmartPLS, dan Visual PLS. (Edisi 1). Jakarta: Salemba Infotek.

Yigitbasioglu, O. (2016). Firms’ information system characteristics and management


accounting adaptability. International Journal of Accounting and Information
Management, 24(1), 20-37. doi: 10.1108/IJAIM-10-2014-0066 ISSN: 1834-
7649

Xiao, L., & Dasgupta, S. (2002). Measurement of user satisfaction with web-based
information systems: An empirical study. AMCIS 2002 Proceedings, 159.
Retrieved from http://aisel.aisnet.org/amcis2002/159

149
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN

xix
Kepada Yth.

Bapak/Ibu

Pengguna Industrial Property Administration System (IPAS) Direktorat Jenderal


Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia

di Tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan Hormat,

Saya Aviaskadana Prabandaru, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas


Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian skripsi
dengan judul : “Pengujian Kepuasan Sistem Informasi menggunakan End User
Computing Satisfaction Studi Kasus: Industrial Propety Administration System (IPAS)
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia”.

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan sedikit waktunya untuk mengisi


kuesioner penelitian skripsi ini. Data penelitian yang bersumber dari kuesioner ini akan
saya jamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian skripsi
yang saya laksanakan.

Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian skripsi
ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 14 Desember 2018

Peneliti,

Aviaskadana Prabandaru

xx
KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN
Kuesioner ini terdiri dari daftar pertanyaan isian dan pilihan. Pada daftar pertanyaan isian,
dimohon kepada Bapak/Ibu untuk mengisikan jawaban pada tempat yang telah disediakan dan
untuk daftar pertanyaan pilihan, Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanda centang () pada
salah satu jawaban pada kolom yang telah tersedia.

A. DATA DIRI RESPONDEN

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia :

4. Jabatan :

5. Unit Kerja :

6. Sudah berapa lama anda menggunakan Industrial Property Administration System


(IPAS) ?

< 2 Tahun 2-5 Tahun > 5 Tahun

7. Menurut anda, apakah IPAS membantu meringankan pekerjaan anda ?


Sangat Membantu
Membantu
Cukup Membantu
Kurang Membantu
Tidak Membantu

8. Apakah anda sudah merasa puas pada saat menggunakan IPAS ?


Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

xxi
Tidak Puas

B. INDUSTRIAL PROPERTY ADMINISTRATION SYSTEM (IPAS)


PETUNJUK PENGISIAN
Berikan tanda centang () pada salah satu kolom keterangan yang sudah disediakan
sesuai dengan pendapat atau persepsi anda.

Sangat Tidak Setuju STS


Tidak Setuju TS
Netral N
Setuju S
Sangat Setuju SS

No Keterangan STS TS N S SS

CONTENT (KONTEN)
1. Sistem menyediakan konten informasi yang sesuai dengan
kebutuhan saya.
2. Sistem memberikan informasi yang lengkap.
3. Sistem menghasilkan Output yang sudah memenuhi kebutuhan
saya.
4. Sistem memuat konten yang bermanfaat bagi keperluan pekerjaan
saya.
5. Konten yang terdapat dalam sistem sudah memiliki kualitas yang
baik.
6. Sistem mengolah dan memproses informasi sesuai dengan proses
bisnis.
ACCURACY (KEAKURATAN)

xxii
No Keterangan STS TS N S SS
7. Sistem menghasilkan informasi yang benar.
8. Output yang dihasilkan dari sistem akurat.
9. Sistem memberikan output yang konsisten.
10. Sistem menghasilkan informasi yang dapat dipercaya.
FORMAT (FORMAT)

No Keterangan STS TS N S SS

11. Format sistem yang disajikan menarik bagi saya.


12. Format sistem sudah jelas.
13. Format Output yang ditampilkan pada sistem memiliki kualitas
yang baik.
14. Format pada sistem mudah untuk digunakan.
EASE OF USE (KEMUDAHAN PENGGUNAAN)
No Keterangan STS TS N S SS
15. Sistem user friendly.
16. Penggunaan menu dalam sistem mudah.
17. Sistem nyaman untuk digunakan.
18. Sistem dapat dioperasikan dengan mudah.
19. Sistem dapat memberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan
penggunanya.
TIMELINESS (KETEPATAN WAKTU)
No Keterangan STS TS N S SS
20. Sistem menghasilkan informasi yang up to date.
21. Informasi dari dalam sistem dapat diperoleh dengan cepat.
22. Sistem memberikan informasi yang saya butuhkan secara tepat
waktu.
23. Sistem dapat memberikan bantuan secara real time untuk saya
apabila terjadi kendala.
SECURITY (KEAMANAN)

xxiii
No Keterangan STS TS N S SS
24. Keamanan informasi pengguna di dalam sistem terjamin.
25. Akses terhadap sistem dapat dilakukan secara aman.
26. Data yang terdapat di dalam sistem terjamin kerahasiannya.
27. Sistem memiliki pengaturan keamanan bagi penggunanya yang
menjamin keamanan saat mengakses sistem.
FLEXIBILITY (FLEKSIBILITAS)
No Keterangan STS TS N S SS
28. Sistem sudah kompatibel (sesuai) dan memungkinkan akses antar
sistem satu sama lain.
29. Perubahan sistem dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
30. Sistem memungkinkan pengguna untuk dapat merubah data yang
ada pada sistem sesuai dengan kebutuhan.
31. Sistem dapat dengan mudah menerima perubahan dalam setiap
pengembangannya.
END USER SATISFACTION (KEPUASAN PENGGUNA)
No Keterangan STS TS N S SS
32. Sistem yang ada sudah dapat memenuhi kebutuhan saya dalam
menyelesaikan pekerjaan.
33. Sistem sudah efektif dalam penggunaannya.
34. Sistem sudah bekerja secara efisien.
35. Saya puas dengan data dan informasi yang saya dapatkan dari
sistem.
36. Saya puas dengan cara kerja sistem yang ada secara menyeluruh.

xxiv
LAMPIRAN 2
HASIL PENGUJIAN AWAL

xxv
HASIL ANALISIS DEMOGRAFIS
a. JENIS KELAMIN

b. UNIT KERJA

xxvi
c. PERAN IPAS

d. JANGKA WAKTU PENGGUNAAN IPAS

xxvii
e. STATUS KEPUASAN TERHADAP IPAS

xxviii
HASIL ANALISIS MODEL PENGUKURAN

xxix
HASIL PENGUJIAN OUTER MODEL
Fornell- Composi
Cross
Larckel Cronbach te
Average
Outer Criterio ’s Alpha Reliabilit
Variance Loading
Variabel Indikator n y
Extracted
Loading
(AVE)
End user
Accuracy Content Ease of use Flexibility Format Security Timeliness
satisfaction

ACC1 0.918 0.918 0.656 0.653 0.658 0.542 0.667 0.552 0.458

ACC2 0.929 0.929 0.662 0.598 0.574 0.525 0.650 0.448 0.381
ACCURACY 0.797 0.893 0.915 0.940
ACC3 0.890 0.890 0.623 0.748 0.619 0.520 0.772 0.558 0.562

ACC4 0.832 0.832 0.579 0.604 0.501 0.430 0.656 0.530 0.498

CON1 0.779 0.539 0.779 0.413 0.474 0.522 0.726 0.555 0.559

CON2 0.866 0.651 0.866 0.538 0.604 0.628 0.676 0.540 0.603

CON3 0.794 0.562 0.794 0.316 0.513 0.583 0.508 0.421 0.376
CONTENT 0.700 0.837 0.914 0.933
CON4 0.888 0.656 0.888 0.517 0.575 0.641 0.727 0.651 0.708

CON5 0.806 0.493 0.806 0.331 0.387 0.534 0.567 0.395 0.292

CON6 0.881 0.617 0.881 0.603 0.551 0.590 0.657 0.482 0.575

EOU1 0.874 0.590 0.429 0.874 0.762 0.640 0.598 0.387 0.470

EOU2 0.881 0.704 0.455 0.881 0.727 0.602 0.669 0.553 0.649
EASE OF
EOU3 0.877 0.766 0.654 0.492 0.877 0.770 0.554 0.699 0.513 0.585 0.875 0.923 0.942
USE
EOU4 0.912 0.645 0.547 0.912 0.822 0.700 0.714 0.441 0.524

EOU5 0.831 0.598 0.496 0.831 0.631 0.553 0.598 0.471 0.654

EUS1 0.822 0.645 0.547 0.912 0.822 0.700 0.714 0.441 0.524
END USER 0.611 0.782 0.842 0.887
SATISFACTI EUS2 0.850 0.624 0.569 0.719 0.850 0.617 0.641 0.516 0.581

xxx
ON EUS3 0.741 0.292 0.360 0.587 0.741 0.424 0.499 0.509 0.648

EUS4 0.781 0.587 0.554 0.547 0.781 0.552 0.446 0.471 0.394

EUS5 0.704 0.359 0.379 0.434 0.704 0.423 0.481 0.571 0.507

FLX1 0.805 0.680 0.624 0.742 0.659 0.805 0.602 0.480 0.482

FLEXIBILIT FLX2 0.837 0.417 0.598 0.342 0.373 0.837 0.540 0.625 0.459
0.659 0.812 0.826 0.885
Y FLX3 0.867 0.347 0.633 0.573 0.650 0.867 0.659 0.658 0.635

FLX4 0.731 0.370 0.383 0.561 0.590 0.731 0.369 0.299 0.356

FOR1 0.750 0.631 0.591 0.610 0.510 0.554 0.750 0.398 0.435

FOR2 0.785 0.560 0.676 0.449 0.539 0.560 0.785 0.614 0.604
FORMAT 0.576 0.759 0.757 0.845
FOR3 0.723 0.425 0.474 0.436 0.420 0.403 0.723 0.519 0.507

FOR4 0.776 0.680 0.594 0.750 0.704 0.532 0.776 0.557 0.667

SEC1 0.894 0.438 0.576 0.539 0.591 0.556 0.686 0.894 0.781

SEC2 0.807 0.296 0.395 0.379 0.429 0.421 0.435 0.807 0.657
SECURITY 0.739 0.860 0.883 0.919
SEC3 0.902 0.446 0.486 0.363 0.492 0.592 0.562 0.902 0.679

SEC4 0.833 0.722 0.614 0.530 0.609 0.609 0.641 0.833 0.744

TIM1 0.929 0.536 0.580 0.719 0.705 0.628 0.711 0.794 0.926

TIMELINES TIM2 0.782 0.226 0.436 0.359 0.395 0.297 0.514 0.617 0.782
0.707 0.841 0.862 0.906
S TIM3 0.851 0.547 0.614 0.573 0.606 0.594 0.753 0.757 0.851

TIM4 0.797 0.402 0.493 0.484 0.514 0.449 0.450 0.624 0.797

xxxi
Berdasarkan dari hasil pengujian awal (outer model), diketahui bahwa seluruh indikator

yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi persyaratan pengujian outer model yang

terdiri dari:

1. Convergent Validity

a. Nilai Loading Factor > 0.70

b. Average Variance Extracted (AVE) > 0.50

2. Discriminant Validity

a. Cross Loading > 0.70

b. Fornell Larckel Criterion (Akar kuadrat AVE > Korelasi antar Konstruk

Laten)

3. Reliability

a. Cronbach’s Alpha > 0.70

b. Composite Reliability > 0.70

. Seluruh nilai yang ditunjukkan pada Tabel hasil pengujian outer model, maka

diketahui bahwa nilai-nilai tersebut telah memenuhi persyaratan pengujian outer model.

Sehingga tidak terdapat indikator yang harus dihapus dalam model penelitian ini dan terbukti

bahwa indikator-indikator tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

xxxii
LAMPIRAN 3
DATA PEGAWAI DJKI

xxxiii
DATA JUMLAH PEGAWAI DJKI
(PER JUNI 2018)

Jumlah Pegawai DJKI Berdasarkan Unit Kerja


Sumber : www.dgip.go.id
No Unit Kerja Jumlah
1 Sekretariat 98
2 Hak Cipta 57
3 Paten 141
4 Merek 126
5 Kerja Sama 46
6 TI 30
7 Penyidikan 21

Jumlah Pegawai DJKI Berdasarkan Jenis Kelamin


Sumber : www.dgip.go.id
No Unit Kerja Laki-laki Perempuan
1 Sekretariat 48 50
2 Hak Cipta 35 25
3 Paten 83 58
4 Merek 71 55
5 Kerja Sama 15 31
6 TI 21 9
7 Penyidikan 19 2

xxxiv
LAMPIRAN 4
DATA 95 RESPONDEN

xxxv
N C C C C C C A A A A F F F F E E E E E T T T T S S S S F F F F E E E E E
o O O O O O O C C C C O O O O O O O O O I I I I E E E E L L L L U U U U U
N N N N N N C C C C R R R R U U U U U M M M M C C C C X X X X S S S S S
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
9 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3
10 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 5 4 4 4 4
14 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3

xxxvi
23 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3
24 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 4 4 2 2
25 2 2 3 4 2 4 2 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3
30 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
31 4 3 3 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
32 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 5 4 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 5 3 3 4 3 4 2 3 4 3 5 2 3 2 3 4 4
40 3 2 2 5 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3
41 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3
43 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4
44 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 3 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4
47 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2
48 4 4 4 5 2 4 4 4 5 5 2 3 4 3 1 2 2 2 2 4 4 4 1 3 3 3 4 3 3 5 2 4 4 2 4 2
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

xxxvii
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 4 3 4 3 3 3 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
54 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
55 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4
57 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
60 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
61 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 3 4 4 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
66 4 3 4 4 3 3 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3
67 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
71 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 5 3 2 3 2 2 4 3 4 2 5 3 3 3 4
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3
74 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
75 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
76 5 5 5 5 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4

xxxviii
77 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
78 4 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
79 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4
80 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 4 2 4 3 4 4 3
81 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4
82 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 2
83 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4
84 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3
85 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3
86 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
88 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5
89 3 2 3 4 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
90 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4
91 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4
92 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3
93 4 4 5 4 1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 1 1 2 4 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 3 3 3 3
94 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4
95 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

xxxix
LAMPIRAN 5
WAWANCARA

xl
Wawancara 1

Narasumber : Ir. Polman Marpaung, M.Si.


Jabatan : Subdit Pengembangan SI – KI

P : Peneliti
N : Narasumber

P : Siapa saja yang berperan sebagai user IPAS ?

N : User IPAS hanya Pegawai DJKI saja. Namun, untuk aplikasi lainnya

yang online, user dari luar lingkup DJKI

P : Bagian apa saja pada DJKI yang menggunakan IPAS ?

N : Semua. Paten, Merek, Hak Cipta, dan Desain

P : Sebagai user, apa aktivitas yang dapat dilakukan pegawai DJKI

terhadap IPAS ?

N : Sebagai user pegawai dapat mengedit, mencetak, create, read, dan

update. Kecuali delete tidak bisa, hanya dapat dilakukan oleh admin saja

(bagian IT).

P : Apakah sebelumnya pernah ada pegawai yang memberikan

masukan untuk IPAS ?

N : Pernah ada yang seperti itu.

P : Siapa saja pihak yang paling berkepentingan terhadap IPAS ?

N : Yang berkepentingan tentunya adalah Tim IT dan pegawai juga sebagai

xli
pengguna.

P : Apakah pernah dilakukan Software Test pada IPAS ?

N : Ya, pernah. Sebelum diuji coba, dilakukan demo aplikasi terlebih dahulu.

P : Siapa saja yang terlibat pada saat melakukan demo aplikasi ?

N : Yang terlibat tentunya adalah Tim IT DJKI

P : Adakah sosialisasi yang dilakukan setelah demo aplikasi ?

N : Ya pastinya ada.

P : Apakah IPAS mengalami pembaharuan (dari versi ke versi) ?

N : Ya. IPAS mengalami pembaharuan versi dengan penambahan fitur-fitur

dalam kurun waktu biasanya per tahun.

P : Apakah pegawai juga terlibat dalam pengembangan IPAS atau

hanya khusus TIM IT saja yang terlibat?

N : Ya hanya Tim IT saja, pegawai hanya sebatas menyampaikan keinginan

mereka terhadap IPAS.

P : Apakah terdapat masalah pada IPAS ? Jika iya, apa saja

masalahnya ?

N : Iya. Misalnya seperti terjadinya crash pada jaringan, selain itu juga

terkadang database lamban karena temporary files penuh.

P : Bagaimana jika dari segi keamanan IPAS, apakah terdapat masalah

xlii
N : Sampai saat ini masih aman. Blm pernah ada kejadian seperti hacking

system.

P : Apakah sebelumnya sudah pernah dilakukan evaluasi kepuasan

pengguna terhadap IPAS ?

N : Evaluasi kepuasan pengguna IPAS belum pernah ada.

P : Apa harapan dari DJKI untuk hasil evaluasi ini ?

N : Nantinya akan bermanfaat untuk dapat digunakan sebagai saran dan

pertimbangan keputusan.

xliii
Wawancara 2

Narasumber : Yoga P, S.T., M.Kom.


Jabatan : Seksi Aplikasi

P : Peneliti
N : Narasumber

P : Bagaimana sejarah awal mula terbentuknya IPAS ?

N : Pada akhir tahun 2011, DJKI dan WIPO membuat MOU untuk WIPO

membantu DJKI mengembangkan sistem otomasi, sistem otomasinya

sebenarnya tidak hanya IPAS, banyak komponen lain. Tetapi core

bisnisnya adalah IPAS nama produknya yang dihasilkan dalam rangka

membantu DJKI mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang selama ini

berjalan secara terpisah ke dalam suatu sistem, seiring dengan

berjalannya waktu, sistem ini berkembang

P : Bagaimana tahapan perkembangan IPAS ?

N : Dimulai pada tahun 2012 namun tidak serentak jadi pertama kali IPAS

mulai diterapkan pada bagian merek, kemudian tahun berikutnya

bagian paten dan desain. Jadi sebelum ada IPAS, sudah ada sistem

tetapi sistemnya berdiri sendiri-sendiri, oleh karena itu pada tahun

2012, DJKI mencoba menggabungkan sistem yang terpisah tersebut ke

dalam sebuah aplikasi. Banyak challenge dalam hal tersebut seperti

xliv
bagaimana kami dapat memindahkan data (migrasi) dari aplikasi lama

ke aplikasi IPAS. Selain itu –juga untuk training, buku panduan, dan

hal-hal kecil pelengkapnya. Tahun 2012 sampai 2013 itu merupakan

masa transisi perpindahan sistem, dan pastinya memerlukan

penyesuaian, diikuti oleh perkembangan IPAS dari versi ke versi setiap

tahunnya. Kemudian muncul challenge dari user yaitu keinginan atau

ekspektasi user yang mengikuti perkembangan zaman, sehingga

terdapat permasalahan pada aplikasi IPAS yaitu adalah adanya gap

antara kemauan user dengan kemampuan sistem untuk memenuhinya,

dan juga karena IPAS memiliki batasan dalam kustomisasi. Mungkin

sampai pada perkembangannya saat ini, tampilan pada IPAS masih

dapat dikatakan jadul.

P : Bagaimana karakteristik dari IPAS itu ?

N : IPAS itu sistemnya workflow based, terdapat komponen namanya IPAS

Designer yang mengolah workflow. IPAS pun tidak berdiri sendiri,

tetapi ada software pendukungnya seperti Electronic Document

Management System (EDMS) yang produknya bernama WIPO Publish,

kemudian ada juga yang namanya WIPO Scan untuk scan dan indexing

PDF. Selain itu juga ada Annuity untuk mengkalkulasikan biaya

pemeliharaan paten, karena IPAS tidak dapat menghitung jadi ini

adalah sub modulnya.

xlv
P : Siapa saja pihak yang menjadi user pada IPAS ?

N : User internal (DJKI) dan user external. Kalau secara manual ada loket

dan ada juga yang namanya Reception, di loket ada orang yang

membuka aplikasi kemudian memasukkan permohonan. User external

berkomunikasi melalui E Filing secara online, usernya meliputi

Konsultan KI, Kanwil kemenkumham, dan Perguruan Tinggi. Ini

komunikasinya dilakukan secara dua arah, jadi produk surat dari IPAS

dapat di push ke E Filing dan dokumen dari mereka juga dapat di push

ke IPAS. Selain itu E Filing juga terkoneksi dengan SIMPONI (milik

Direktorat Jenderal Anggaran), jadi pembayarannya tidak manual lagi

tetapi melalui SIMPONI, jadi ada internet banking, ATM, Teller,

mobile banking.

P : Testing apa saja yang sudah pernah dilakukan terhadap IPAS ?

N : Sebagai Tim IT, yang dilakukan adalah System Integration Test (SIT),

Blackbox Testing dan Whitebox Testing. Sebelum ke user, Tim IT juga

melakukan User Acceptance Test (UAT), untuk mengetahui apakah

fungsionalitas yang dibangun di workflow berhasil dalam arti terkadang

kami lupa untuk mengatur role nya. Kalau user dari sisi tampilannya

tadi, dilihat apakah output nya sudah sesuai keinginan atau belum.

P : Adakah kendala terkait jaringan pada IPAS ?

N : Kalau jaringan relatif stabil, namun dahulu pernah terkendala karena

xlvi
server, data center kami berlokasi di Tangerang, jadi challenge nya

bagaimana memindahkan data center dari Tangerang ke kantor DJKI di

Jakarta. Untuk sekarang sudah dilakukan backup, jadi sudah ada data

center di sini.

P : Secara keseluruhan, kendala apa yang terdapat pada IPAS ?

N : Kendalanya adalah keterbatasan IPAS dalam melakukan customize

untuk memenuhi keinginan user.

P : Permasalahan atau kendala apa saja yang terdapat pada IPAS

terkait dengan variabel model Penelitian EUCS ?

N : Terkait dengan variabel Content dan Accuracy, mungkin

permasalahannya diakibatkan oleh data yang terdapat pada sistem

sebelum IPAS yang kurang atau belum akurat, dengan kata lain

terdapat proses di luar sistem, sehingga mengakibatkan saat data

dimigrasi ke IPAS menghasilkan data yang juga belum akurat.

P : Selanjutnya bagaimana dengan permasalahan yang terkait dengan

variabel Format, Ease of Use, Timeliness, Security dan Flexibility ?

N : Untuk yang terkait dengan Format sebenarnya dengan adanya IPAS

inilah yang menyeragamkan format. Contohnya begini, kalau dahulu

sebelum adanya IPAS misal format penomoran pada permohonan

beragam, nah kemudian IPAS menentukan standard format penomoran

pada permohonan tersebut. Jadi intinya IPAS sudah menyeragamkan

xlvii
format dengan mengikuti format dari WIPO.

Kemudian terkait dengan Ease of Use, di dalam IPAS banyak terdapat

tampilan menu pop up, sehingga sering membuat bingung dan

membuat pengguna melakukan kesalahan dalam memilih menu, selain

itu mungkin tampilannya masih jadul (tertinggal zaman).

Selanjutnya untuk Timeliness, ya kendalanya bisa saja karena loading

time pada sistem yang terpengaruh oleh kondisi dari server. Kalau

kondisi server sedang down maka loading time akan menjadi lamban.

Untuk Security, faktanya sampai saat ini IPAS hanya digunakan secara

internal, saya juga yakin pasti ada ancaman jika IPAS digunakan

secara open public dan memang sejauh ini belum ada. Jadi IPAS masih

relatif aman jika digunakan secara internal.

Terkait Flexibility, IPAS sebenarnya sudah memiliki fleksibilitas yang

baik. Misalnya kalau hanya untuk mengubah dari a ke b atau

mengganti template, masih dapat dengan mudah dilakukan, namun jika

sudah menyentuh level coding misalnya user ingin agar IPAS dapat

mengirim email, ini artinya harus ada penambahan fitur service email.

Nah, kendalanya adalah pengembang IPAS terletak di Genewa,

sehingga untuk melakukan permintaan penambahan fitur, prosesnya

memakan waktu yang cukup lama.

p : Apakah IPAS dapat digunakan secara eksternal (di luar lingkup

xlviii
Kantor DJKI) ?

N : Ya bisa. IPAS dapat digunakan di mana saja di luar lingkup kantor,

dengan catatan terdapat sambungan internet yang sudah dikondisikan

seolah-olah jaringan internet yang diakses dari luar tersebut sama

dengan jaringan yang ada di dalam lingkup internal, jaringannya

private ke private dengan melalui VPN. Walaupun IP Address lokal,

tetapi dapat diakses dari luar dengan catatan VPN nya terhubung ke

server kita (DJKI).

xlix
LAMPIRAN 6

SURAT-SURAT PENDUKUNG

l
li
lii
liii
liv

Anda mungkin juga menyukai