Anda di halaman 1dari 206

SKRIPSI

ANALISIS LOYALITAS PENGGUNA LAYANAN VIDEO ON DEMAND


BERLANGGANAN NETFLIX MENGGUNAKAN EXTENDED UNIFIED
THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT2)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Disusun oleh :
RAHMADI PRABOWO
11150930000026

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYUTALLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
SKRIPSI
ANALISIS LOYALITAS PENGGUNA LAYANAN VIDEO ON DEMAND
BERLANGGANAN NETFLIX MENGGUNAKAN EXTENDED UNIFIED
THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT2)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Disusun oleh :
RAHMADI PRABOWO
11150930000026

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYUTALLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H

ii
ANALISIS LOYALITAS PENGGUNA LAYANAN VIDEO ON DEMAND
BERLANGGANAN NETFLIX MENGGUNAKAN EXTENDED UNIFIED
THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT2)

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Disusun oleh :
RAHMADI PRABOWO
11150930000026

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYUTALLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H

iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS LOYALITAS PENGGUNA LAYANAN VIDEO ON DEMAND


BERLANGGANAN NETFLIX MENGGUNAKAN EXTENDED UNIFIED
THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT2)

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Oleh:
RAHMADI PRABOWO
NIM. 11150930000026

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Aries Susanto HT, MMSI, Ph.D. Nurbojatmiko, M.Kom.


NIP. 19740322 200710 1 002 NIDN. 0428116703

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

A’ang Subiyakto, Ph.D.


NIP. 19760219 200710 1 002

iv
PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul Analisis Loyalitas Pengguna Layanan Video On Demand


Berlangganan Netflix menggunakan Extended Unified Theory of Acceptance
and Use of Technology 2 (UTAUT2) yang ditulis oleh Rahmadi Prabowo, NIM
11150930000026 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada hari Selasa, 8 Oktober 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,
Penguji I Penguji II

Fitroh, M.Kom. Elsy Rahajeng, MTI


NIP. 19790923 200912 2 006 NIDN. 0323117404

Pembimbing I Pembimbing II

Aries Susanto HT, MMSI, Ph.D. Nurbojatmiko, M.Kom.


NIP. 19740322 200710 1 002 NIDN. 0428116703

Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi

Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud. A’ang Subiyakto, Ph.D.
NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 19760219 200710 1 002

v
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 8 Oktober 2019

Rahmadi Prabowo
11150930000026

vi
ABSTRAK

Rahmadi Prabowo – 11150930000026, Analisis Loyalitas Pengguna Layanan


Video On Demand Berlangganan Netflix menggunakan Extended Unified Theory
of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2), di bawah bimbingan
Aries Susanto H.T., MMSI, Ph.D. dan Nurbojatmiko, M.Kom.

Netflix merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan subscription video on


demand (video sesuai permintaan berlangganan) terpopuler dengan lebih dari 151
juta keanggotaan berbayar di lebih dari 190 negara yang menyuguhkan serial
televisi, dokumenter, dan film panjang dalam berbagai genre dan bahasa. Pengguna
aktif Netflix di Indonesia sendiri hingga akhir 2019 diperkirakan mencapai 481 ribu
pengguna dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Namun, maraknya
pembajakan dan mahalnya biaya berlangganan menjadi salah satu alasan yang
membuat beberapa pengguna Netflix di Indonesia tidak melanjutkan paket
berlangganannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang memengaruhi loyalitas pengguna Netflix di Indonesia untuk melanjutkan
berlangganan pada bulan-bulan berikutnya, serta mengetahui tingkat kepuasan
terhadap layanan yang telah diberikan oleh pihak Netflix kepada penggunanya.
Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan menambahkan variabel
Content, Morals and Ethics, serta variabel dari Expectation-Confirmation Model
(ECM) yakni Satisfaction dan Continuance Intention. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan analisis data menggunakan metode PLS-SEM dengan
bantuan tools SmartPLS 3.2.8. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
Content, Performance Expectancy, Facilitating Conditions, Hedonic Motivation,
Price Value, Habit, Moral and Ethics, dan Satisfaction berpengaruh terhadap
loyalitas pengguna Netflix untuk melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan
berikutnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
pertimbangan pengambilan keputusan bagi pihak Netflix dalam mengembangkan
ekspansinya di Indonesia.

Kata Kunci: Loyalitas Pengguna, Netflix, Subscription Video On Demand, Unified


Theory of Acceptance and Use of Technology 2, Expectation-Confirmation Model,
PLS-SEM, SmartPLS

BAB I-V + xxi Halaman + 157 Halaman + 24 Gambar + 26 Tabel + Daftar Pustaka
+ Lampiran

Pustaka Acuan (86, 1973-2019)

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan
karunia yang telah dilimpahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk
kepada umat manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga dan
para sahabat yang dicintainya.

Laporan skripsi dengan judul “Analisis Loyalitas Pengguna Layanan


Video on Demand Berlangganan Netflix Menggunakan Extended Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)” ini merupakan salah
satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan jenjang Strata 1 (S1) pada
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan laporan ini, peneliti telah mendapat banyak bantuan dan
bimbingan serta semangat dari berbagai pihak. Tanpa bantuan dari berbagai pihak
tersebut, tentunya proses penyusunan laporan ini akan sangat sulit untuk
diselesaikan. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud. selaku Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Ibu Nida’ul Hasanti, MMSI selaku Sekretaris Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Aries Susanto HT, MMSI, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I dan
Bapak Nurbojatmiko, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

viii
menyediakan waktunya untuk memberikan arahan, ilmu, dukungan dan
doa kepada peneliti hingga laporan ini terselesaikan.
4. Dosen-dosen Program Studi Informasi yang telah memberikan ilmu
serta pengalaman baru selama perkuliahan.
5. Kedua orang tua peneliti, Bapak May Sumaryoto dan Ibu Elly
Lukitaningsih yang telah mendidik, memberi dukungan, semangat dan
doa yang tiada henti sehingga peneliti selalu terpacu untuk memberikan
yang terbaik.
6. Kedua kakak peneliti, Mario Prasojo dan Yudi Prasetio yang selalu
memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
7. Keluarga House of Inspiration, Alifia, Raka, Wira, Rere, dan Dody yang
senantiasa memberi motivasi, doa, dan pengetahuan baru yang berguna
bagi kelancaran peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga Kosky Institute, Rezky, Gerry, Arga, Abdur, dan Fathur yang
selalu menyediakan waktu dan tempat untuk berbagi dan menimba ilmu
selama perkuliahan.
9. Sahabat-sahabat penulis, Amanda Lauza Putri, Tyo, Adin, Anjar, Restri,
Ranti, Anka, dan lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu
yang telah memberikan motivasi, dukungan, serta doa kepada peneliti.
10. Keluarga Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) dan
Keluarga Sistem Informasi 2015 khususnya SI-A yang memotivasi dan
juga ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh Mahasiswa Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
baik senior maupun junior lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dan telah banyak membantu kehidupan perkuliahan penulis.
12. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya dan
teman-teman yang telah membantu dalam penyebaran kuesioner untuk
penelitian skripsi ini. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
13. Serta seluruh pihak-pihak terkait yang telah berjasa dalam proses
penyelesaian laporan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu
namun tidak mengurangi rasa terima kasih dari peneliti.

ix
Dengan bantuan dari semua pihak di atas, peneliti bersyukur dan berdoa
kepada Allah SWT, semoga semua bantuan yang peneliti terima dalam proses
penulisan skripsi ini mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat nantinya.
Peneliti juga menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, baik dari segi bahasa, penyusunan, maupun penulisannya. Untuk itu
peneliti berharap agar pembaca dapat memaklumi atas kekurangan dalam laporan
skripsi ini.

Akhir kata, peneliti berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penelitian selanjutnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Jakarta, 27 Agustus 2019

Rahmadi Prabowo
11150930000026

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................... iv

PENGESAHAN UJIAN.......................................................................................... v

PERNYATAAN ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 0

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 8

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 9

1.4 Batasan Penelitian .................................................................................... 9

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

1.7 Metode Penelitian ................................................................................... 11

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 11

xi
1.7.2 Metode Analisis Loyalitas............................................................... 12

1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 14

2.1 Definisi Sistem Informasi ....................................................................... 14

2.2 Definisi Internet ...................................................................................... 17

2.3 Definisi E-Commerce ............................................................................. 18

2.3.1 Klasifikasi E-Commerce ................................................................. 19

2.4 Definisi Streaming .................................................................................. 29

2.5 Definisi Video on Demand (VOD) ......................................................... 32

2.6 Definisi Subscription Video on Demand (SVOD).................................. 33

2.7 Definisi Pengukuran ............................................................................... 34

2.8 Definisi Penerimaan Pengguna............................................................... 35

2.9 Definisi Loyalitas Pengguna................................................................... 36

2.10 Theory of Reasoned Action (TRA) ..................................................... 37

2.10.1 Behavioral Beliefs ........................................................................... 38

2.10.2 Outcome Evaluation ........................................................................ 38

2.10.3 Normative Beliefs ............................................................................ 38

2.10.4 Motivation to Comply...................................................................... 39

2.10.5 Attitude ............................................................................................ 39

2.10.6 Subjective Norms............................................................................. 40

2.10.7 Behavioral Intention........................................................................ 40

xii
2.10.8 Behavior .......................................................................................... 40

2.11 Theory of Planned Behavior (TPB) .................................................... 41

2.11.1 Perceived Behavioral Control......................................................... 41

2.12 Technology Acceptance Model (TAM)............................................... 42

2.12.1 External Variables .......................................................................... 44

2.12.2 Perceived Usefulness ...................................................................... 45

2.12.3 Perceived Ease of Use ..................................................................... 46

2.13 Expectation-Confirmation Model (ECM) ........................................... 46

2.13.1 Confirmation ................................................................................... 48

2.13.2 Satisfaction ...................................................................................... 49

2.13.3 Continuance Intention ..................................................................... 49

2.14 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) ..... 50

2.14.1 Performance Expectancy ................................................................ 53

2.14.2 Effort Expectancy ............................................................................ 54

2.14.3 Social Influence ............................................................................... 55

2.14.4 Facilitating Conditions ................................................................... 57

2.14.5 Behavioral Intention........................................................................ 58

2.14.6 Use Behavior ................................................................................... 58

2.15 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) 58

2.15.1 Hedonic Motivation......................................................................... 59

2.15.2 Price Value ...................................................................................... 60

xiii
2.15.3 Habit dan Experience ...................................................................... 60

2.16 Variabel Content ................................................................................. 61

2.17 Populasi dan Sampel ........................................................................... 63

2.17.1 Metode Pengambilan Sampel.......................................................... 64

2.18 Skala Likert ......................................................................................... 66

2.19 Structural Equation Modeling (SEM) ................................................ 67

2.20 Partial Least Square (PLS)................................................................. 68

2.20.1 Evaluasi Model PLS ........................................................................ 69

2.21 Penelitian Sejenis ................................................................................ 74

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 84

3.1 Pendekatan Penelitian............................................................................. 84

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................. 85

3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 85

3.3.1 Studi Pustaka dan Literatur ............................................................. 85

3.3.2 Survei .............................................................................................. 85

3.4 Metode Analisis Data ............................................................................. 86

3.4.1 Model Usulan dan Hipotesis Penelitian .......................................... 86

3.4.2 Indikator Penelitian ......................................................................... 97

3.4.3 Pembuatan Kuesioner...................................................................... 98

3.5 Analisis Data dan Hasil Interpretasinya ............................................... 102

3.6 Kerangka Penelitian.............................................................................. 103

xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 105

4.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 105

4.2 Pilot Study ............................................................................................ 106

4.3 Analisis Demografi ............................................................................... 108

4.3.1 Hasil Analisis Demografi .............................................................. 108

4.3.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Demografi ............... 110

4.4 Analisis Model Pengukuran (Measurement / Outer Model) ................ 113

4.4.1 Hasil Analisis Model Pengukuran ................................................. 113

4.4.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model Pengukuran .. 120

4.5 Analisis Model Struktural (Structural / Inner Model).......................... 123

4.5.1 Hasil Analisis Model Struktural .................................................... 123

4.5.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model Struktural ..... 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 148

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 148

5.2 Saran ..................................................................................................... 149

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 152

LAMPIRAN ........................................................................................................ 158

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Definisi Sistem Informasi (Kadir, 2003) ........................................... 15

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (Kadir, 2003) ...................................... 16

Gambar 2.3 Model Bisnis Business-to-Business (B2B) (Dan, 2014) ................... 20

Gambar 2.4 Model Bisnis Business-to-Consumer (B2C) (Dan, 2014) ................. 21

Gambar 2.5 Model Bisnis Business-to-Government (B2G) (Dan, 2014) ............. 22

Gambar 2.6 Model Bisnis Consumer-to-Business (C2B) (Dan, 2014) ................. 24

Gambar 2.7 Model Bisnis Consumer-to-Consumer (C2C) (Dan, 2014) .............. 25

Gambar 2.8 Model Bisnis Government-to-Business (G2B) (Dan, 2014) ............. 25

Gambar 2.9 Model Bisnis Government-to-Citizen (G2C) (Dan, 2014) ................ 26

Gambar 2.10 Model Bisnis Peer-to-Peer (P2P) (Dan, 2014) ............................... 28

Gambar 2.11 Streaming Media sebagai Alternatif Media Konvensional

(Austerberry, 2004) ............................................................................................... 31

Gambar 2.12 Model Penelitian Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein &

Ajzen, 1975) .......................................................................................................... 37

Gambar 2.13 Model Penelitian Theory of Planned Behavior (TPB) (Ajzen, 1991)

............................................................................................................................... 41

Gambar 2.14 Model Penelitian Technology Acceptance Model (TAM) (Davis,

1986) ..................................................................................................................... 42

Gambar 2.15 Model Penelitian Technology Acceptance Model (TAM) (Davis,

1989) ..................................................................................................................... 43

Gambar 2.16 Model Penelitian Technology Acceptance Model (TAM) (Venkatesh

& Davis, 1996) ...................................................................................................... 44

xvi
Gambar 2.17 Hubungan antara Variabel Eksternal dengan Variabel TAM (Y. Lee

et al., 2003)............................................................................................................ 45

Gambar 2.18 Model Penelitian Expectation-Confirmation Model (ECM)

(Bhattacherjee, 2001) ............................................................................................ 48

Gambar 2.19 Model Penelitian UTAUT (Venkatesh et al., 2003)........................ 53

Gambar 2.20 Model Penelitian UTAUT2 (Venkatesh et al., 2012)...................... 59

Gambar 3.1 Model Penelitian Usulan ................................................................... 88

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian ........................................................................ 104

Gambar 4.1 Hasil Path Coefficient ..................................................................... 125

Gambar 4.2 Hasil T-Test (T-Statistic) ................................................................. 128

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Variabel Eksternal TAM (Y. Lee et al., 2003)...................................... 44

Tabel 2.2 Teori Acuan pada Model Penelitian UTAUT (Venkatesh et al., 2003) 51

Tabel 2.3 Variabel Acuan Performance Expectancy (Venkatesh et al., 2003) ..... 54

Tabel 2.4 Variabel Acuan Effort Expectancy (Venkatesh et al., 2003) ................ 55

Tabel 2.5 Variabel Acuan Social Influence (Venkatesh et al., 2003) ................... 56

Tabel 2.6 Variabel Acuan Facilitating conditions (Venkatesh et al., 2003)......... 57

Tabel 2.7 Penelitian Sejenis .................................................................................. 74

Tabel 3.1 Jumlah Data Kuesioner ......................................................................... 86

Tabel 3.2 Indikator Variabel Penelitian ................................................................ 97

Tabel 3.3 Skala Likert dan Penjelasannya ............................................................ 99

Tabel 3.4 Daftar Kuesioner ................................................................................. 100

Tabel 4.1 Hasil Analisis Demografi .................................................................... 109

Tabel 4.2 Hasil Outer Loadings Sebelum Penghapusan Indikator ..................... 114

Tabel 4.3 Hasil Outer Loadings Sesudah Penghapusan Indikator ...................... 115

Tabel 4.4 Hasil Composite Reliability ................................................................ 116

Tabel 4.5 Hasil Average Variance Extracted ...................................................... 117

Tabel 4.6 Hasil Cross Loadings .......................................................................... 118

Tabel 4.7 Hasil Fornell-Larcker Criterion .......................................................... 119

Tabel 4.8 Gabungan Hasil Analisis Model Pengukuran ..................................... 121

Tabel 4.9 Hasil Path Coefficient ......................................................................... 124

Tabel 4.10 Hasil Coefficient of Determination ................................................... 126

Tabel 4.11 Hasil T-Statistics dan P Values ......................................................... 127

xviii
Tabel 4.12 Hasil Effect Size ................................................................................ 129

Tabel 4.13 Hasil Predictive Relevance ............................................................... 130

Tabel 4.14 Hasil Relative Impact ........................................................................ 131

Tabel 4.15 Gabungan Hasil Analisis Model Struktural ...................................... 132

xix
DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Keterangan
AMOS Analysis Among Structure
AVE Average Variance Extracted
B2B Business-to-Business
B2C Business-to-Consumer
B2E Business-to-Employee
B2G Business-to-Government
B2M Business-to-Manager
C2B Consumer-to-Business
C2C Consumer-to-Consumer
CB Covariance Based
CI Continuance Intention
CO Content
CR Composite Reliability
C-TAM-TPB Combined TAM and TPB
DTPB Decomposed Theory of Planned Behavior
ECM Expectation-Confirmation Model
ECT Expectation-Confirmation Theory
EDT Expectation-Disconfirmation Theory
EE Effort Expectancy
EXP Experience
FC Facilitating Conditions
G2B Government-to-Business
G2C Government-to-Citizen
G2E Government-to-Employee
G2G Government-to-Government
GDR Gender
HM Hedonic Motivation
HT Habit
HTML HyperText Markup Language
HTTP HyperText Transfer Protocol
IDT Innovation Diffusion Theory
IP Internet Protocol
ME Morals and Ethics
MM Motivational Model
MPCU Model of Personal Computer Utilitzation
P2P Peer-to-Peer
PE Performance Expectancy
PLS Partial Least Square
PV Price Value
SAT Satisfaction
SCT Social Cognitive Theory

xx
SEM Structural Equation Modeling
SI Social Infulence
SI Sistem Informasi
SVOD Subscription Video On Demand
TAM Technology Acceptance Model
TCP Transmission Control Protocol
TI Teknologi Informasi
TPB Theory of Planned Behavior
TRA Theory of Reasoned Action
TV Televisi
UTAUT Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
VOD Video On Demand
WAN Wide Area Network
WWW World Wide Web

xxi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi, kini hampir setiap orang di dunia sudah

memiliki akses ke internet dan telah menggunakannya setiap hari. Di Indonesia

sendiri hingga pertengahan 2018 tercatat ada 143,26 juta jiwa yang sudah

menggunakan internet dari total populasi penduduk di Indonesia sebanyak 262 juta

jiwa. Angka tersebut mengindikasikan bahwa sekitar 54,68% mayoritas penduduk

di Indonesia sudah terhubung ke internet. Pengguna internet di Indonesia umumnya

didominasi oleh generasi milenial (rentang umur 19-34 tahun) sebanyak 49,52%

dan penggunaan internet untuk mengunduh/menonton film menduduki posisi ketiga

terbanyak pada pemanfaatan internet bidang gaya hidup yaitu sebanyak 70,23%

disusul aktivitas mengunduh/mendengarkan musik (71,10%) dan sosial media

(87,13%). Penggunaannya pun didominasi oleh perangkat smartphone sebanyak

44,16% (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia, 2018).

Banyak layanan yang tersedia di internet memungkinkan penggunanya

untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas atau kebutuhan, salah satunya adalah

bidang pendidikan atau disebut juga e-learning. Tujuan pemanfaatan internet di

bidang pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Alavi dan Gallupe (2003) di

antaranya adalah:

a. Memperluas jaringan siswa (student base)

b. Menambah citra institusi (brand image)

1
c. Meningkatkan pembelajaran dan pengajaran

d. Meningkatkan kepuasan siswa (student satisfaction)

e. Mengurangi biaya operasi (operation cost)

f. Mengembangkan produk dan layanan baru

Selain itu, internet juga digunakan dalam bidang pemerintahan atau disebut

juga dengan istilah e-government. E-government merupakan penggunaan internet

oleh pemerintah dan teknologi informasi dan komunikasi lainnya untuk

meningkatkan pemrosesan dan penyampaian informasi dan layanan kepada warga

negara, karyawan, mitra bisnis, dan organisasi pemerintah lainnya. Dalam

penggunaannya, pemerintah dapat memberikan informasi terkait program dan

kebijakan pemerintah serta sebagai sarana dalam menghimpun aspirasi dari

masyarakat (Turban, King, Lee, Liang, & Turban, 2015).

Kegiatan bisnis pun dapat dilakukan menggunakan internet dengan istilah

e-commerce, seperti untuk memfasilitasi, melaksanakan, dan memproses transaksi

bisnis yang melibatkan pembeli dan penjual dan pertukaran barang atau jasa dengan

uang. Pembeli dapat dengan mudah mencari dan menemukan barang sesuai dengan

keinginannya, sedangkan penjual dapat dengan mudah menampilkan barang

dagangannya dan menjual dengan harga yang bersaing (DeLone & McLean, 2004).

Kegiatan di bidang hiburan seperti menonton film juga dapat dilakukan

dengan bantuan internet. Salah satu jenis layanan untuk menonton film

menggunakan internet adalah layanan video on demand berlangganan atau disebut

juga Subscription Video On Demand (SVOD). Layanan video on demand

berlangganan merupakan sebuah layanan di mana pengguna dibebani biaya

2
berlangganan (umumnya per bulan) untuk dapat memilih dan menikmati konten

secara bebas yang telah disediakan oleh penyedia layanan SVOD tersebut di mana

pun dan kapan pun selama pengguna terkoneksi dengan internet, tanpa adanya

jadwal penyiaran tertentu (Wayne, 2018).

Netflix merupakan salah satu penyedia jasa layanan video on demand

berlangganan yang didirikan sejak 1997 di Amerika Serikat dengan lebih dari 151

juta keanggotaan berbayar di lebih dari 190 negara, menyuguhkan serial televisi,

dokumenter, dan film panjang dalam berbagai genre dan bahasa. Penggunanya

dapat menonton sepuasnya, kapan pun, di mana pun, melalui layar apa pun yang

terhubung ke Internet. Pengguna Netflix juga dapat memutar, menjeda, dan

melanjutkan tayangan tanpa iklan atau komitmen (Netflix, 2019c). Menurut survei

yang dilakukan oleh Cowen & Co. pada Mei 2018, di negara asalnya, Netflix

merupakan platform terpopuler nomor satu yang dipilih oleh generasi milenial

untuk menonton konten video (film, serial televisi, dan lain-lain), mengalahkan

televisi konvensional/kabel hingga Youtube (Variety, 2019).

Dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia yang menggunakan

internet untuk kegiatan mengunduh/menonton film, Netflix membuka jalur

ekspansinya ke Indonesia pada tahun 2016. Pada Oktober 2018, Netflix secara

resmi meluncurkan antarmuka berbahasa Indonesia pada aplikasinya, lengkap

dengan subtitle berbahasa Indonesia. Netflix juga melakukan kerja sama dengan

operator lokal seperti XL Axiata, Bolt, Hutchinson 3 Indonesia dan Smartfren yang

menyediakan paket data untuk streaming video (Netflix, 2019b). Pengguna Netflix

di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Pengguna

Netflix di Indonesia pada tahun 2017 tercatat sekitar 94 ribu pengguna dan di tahun

3
2018 mencapai angka sekitar 237 ribu pengguna. Diprediksi pada tahun 2019

pengguna Netflix di Indonesia mencapai angka sekitar 481 ribu pengguna dan pada

tahun 2020 diprediksi mencapai angka sekitar 906 ribu pengguna (Statista, 2019a).

Namun di sisi lain, dari 250 ribu responden di sebuah hasil survei Statista

pada Februari 2017 yang dilakukan di 30 negara di dunia menyatakan bahwa

pengguna internet di Indonesia menduduki peringkat pertama yang menonton film

secara ilegal (download maupun streaming bajakan) lebih dari satu kali dalam

seminggu (Statista, 2019b). Hal ini tentu mengindikasikan bahwa pengguna internet

di Indonesia masih menyukai konten yang disediakan secara gratis atau bajakan

daripada konten yang seharusnya mereka bayar untuk dapat menikmatinya. Selain

itu, pada sebuah hasil survei JakPat pada Januari 2016, 7 dari 10 responden

pengguna internet di Indonesia masih memiliki kendala dalam mengakses Netflix

seperti koneksi internet tidak stabil, tidak memiliki kartu kredit, lebih memilih

bajakan, dan sudah cukup dengan televisi kabel/konvensional; sehingga mereka

enggan untuk berlangganan Netflix (JakPat, 2019).

Sudah ada beberapa penelitian sejenis seperti Hasan (2017) dan Joaquim

(2016) yang mencari tahu faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan (intention

to use) Netflix menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) yang telah

dikembangkan. Penelitian-penelitian tersebut hanya membahas sampai sebatas

tingkat penggunaan Netflix dipengaruhi oleh faktor-faktor di tiap penelitian

tersebut. Namun, belum ada penelitian yang membahas tingkat kepuasan

(satisfaction) dan keinginan pengguna untuk terus melanjutkan paket berlangganan

Netflix (continuance intention) menggunakan faktor-faktor seperti price value,

hedonic motivation, dan habit, serta mengaitkannya dengan faktor content dan

4
morals and ethics terhadap pembajakan. Oleh sebab itu, model penelitian Unified

Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) (Venkatesh, Thong, &

Xu, 2012) dengan tambahan faktor Satisfaction dan Continuance Intention dari

model penelitian Expectation-Confirmation Model (ECM) (Bhattacherjee, 2001),

Morals and Ethics (Yoon, 2011), serta faktor Content (Jung, Perez-Mira, & Wiley-

Patton, 2009) dapat membantu dalam proses penelitian ini.

UTAUT2 merupakan pengembangan dari model penelitian UTAUT yang

telah menggabungkan beberapa teori penelitian menjadi suatu model yang

komprehensif. UTAUT sebelumnya lebih menekankan pada pentingnya unsur

utilitarian value (motivasi ekstrinsik), namun dengan mengimplementasikan unsur

komplementer seperti hedonic motivation (motivasi intrinsik), price value, dan

habit, UTAUT2 dapat menyesuaikan konteks penggunaan teknologi oleh

konsumen lebih baik ketimbang UTAUT. Hedonic Motivation telah digunakan

sebagai prediktor kunci dalam banyak penelitian yang berkaitan dengan perilaku

konsumen (consumer behavior) dan juga topik sistem informasi pada konteks

penggunaan teknologi oleh konsumen. Price Value merupakan faktor penting

dalam konteks penggunaan teknologi oleh konsumen dikarenakan pengguna

diharuskan mengeluarkan sejumlah biaya untuk dapat menggunakan teknologi

tersebut, berbeda halnya dengan teknologi pada suatu lingkungan kerja (workplace)

yang tidak mengharuskan penggunanya untuk membayar suatu teknologi yang akan

digunakan. Konteks habit juga dinilai sebagai faktor penting dalam memprediksi

perilaku penggunaan teknologi (Venkatesh et al., 2012).

Continuance Intention umumnya ditentukan oleh faktor kepuasan

(satisfaction) pengguna terhadap penggunaan sistem informasi di masa lalu. Faktor

5
kepuasan ini ditentukan dari ekspektasi sebelum dan sesudah penggunaan dari

sebuah sistem informasi (Riekkinen, 2018). Dalam usaha untuk memahami perilaku

setelah mengadopsi suatu sistem informasi, penelitian terkait telah menunjukkan

perilaku pembelian kembali konvensional (conventional repurchasing behavior)

dengan teori bahwa kepuasan pengguna dan niat kelanjutannya mirip dengan

kepuasan konvensional (conventional satisfaction) dan perilaku pembelian kembali

(repurchasing behaviour) (Alghamdi, Elbeltagi, Elsetouhi, & Yacine Haddoud,

2018). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar faktor yang

terdapat pada UTAUT2 memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

Satisfaction dan Continuance Intention yang menggantikan faktor Behavioral

Intention dan Use Behavior (Agustina & Liestiawati, 2013; Alalwan, 2019;

Alghamdi et al., 2018).

Morals and Ethics merupakan faktor rintisan dari Moral Obligation pada

Yoon (2011) sebagai sebuah konsep deontologis di mana seseorang merasa

bersalah atau merasa memiliki beban moral atas suatu tindakan yang hendak atau

tidak seseorang tersebut lakukan. Moral Obligation telah menunjukkan adanya

pengaruh langsung yang besar dalam keinginan seseorang untuk melakukan

pembajakan (intention to commit digital piracy) pada beberapa penelitian

sebelumnya. Moral Obligation berpengaruh terhadap keinginan, perilaku, norma

dan persepsi dalam konteks perilaku tidak etis, terlebih lagi Moral Obligation

merupakan prediktor yang signifikan dalam penelitian pada perilaku pembajakan

(digital piracy) (Joaquim, 2016). Perubahan nama Moral Obligation menjadi

Morals and Ethics didasari oleh penelitian Joaquim (2016) yang menjelaskan

bahwa penelitian sejenis tidak menekankan pada beban moral pengguna untuk

6
melakukan tindakan tidak etis, melainkan pada pandangan moral pengguna

terhadap perbuatan atau perilaku etis (intention to not commit digital piracy).

Content merupakan faktor penting dalam penelitian yang berkaitan dengan

penyajian unsur-unsur teks, grafis, dan multimedia dari sebuah program, di mana

program tersebut telah memenuhi beberapa kriteria penilaian konsumen terhadap

kemampuan sebuah program untuk diterapkan (relevance), mengikuti

perkembangan secara up-to-date (timeliness), dan dalam memenuhi kecukupan

penggunanya (sufficiency). Faktor Content juga telah terbukti sebagai prediktor

signifikan dari respons positif dalam penelitian kepuasan komputasi pengguna akhir

(end-user computing satisfaction), kepuasan situs web (website satisfaction), dan

persepsi keberhasilan situs web (perceived success of websites). Dalam konteks

mobile television sebagai sarana layanan hiburan, konten memiliki pengaruh

langsung terhadap persepsi konsumen dalam penggunaan mobile television. Selain

itu, konten yang kurang menarik dan tidak beragam dapat membuat konsumen

merasa bosan dan cenderung mengurangi penggunaan layanan tersebut, sedangkan

konten yang menarik dan unik dapat memberikan kepuasan yang lebih besar dan

mendorong penggunaan layanan tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama

(Jung et al., 2009).

Berdasarkan hal-hal di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Analisis Loyalitas Pengguna Layanan Video on

Demand Berlangganan Netflix Menggunakan Extended Unified Theory of

Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)”.

7
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka didapati

identifikasi masalah sebagai berikut:

a. Persaingan dan mudahnya akses terhadap penyedia layanan video on

demand ilegal maupun alternatif legal lain membuat pengguna Netflix

mempertimbangkan untuk melanjutkan berlangganan Netflix.

b. Pengguna internet di Indonesia umumnya masih menyukai konten yang

disediakan secara gratis atau bajakan daripada konten yang seharusnya

mereka bayar untuk dapat dinikmati yang menjadi salah satu penyebab

masih tingginya pembajakan di Indonesia.

c. Konten eksklusif dari Netflix masih banyak ditemukan di berbagai situs

penyedia layanan video on demand ilegal dengan kualitas yang hampir

sama.

d. Konten offline yang telah diunduh pada aplikasi Netflix di satu

perangkat tidak dapat dipindahkan ke perangkat lain dan tidak dapat

diputar menggunakan aplikasi lain.

e. Mahalnya biaya berlangganan Netflix dan metode pembayaran yang

hanya dapat dilakukan dengan kartu kredit dan sejenisnya.

f. Belum diketahui faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas pengguna

Netflix di Indonesia untuk melanjutkan berlangganan di bulan-bulan

berikutnya serta kepuasan terhadap layanan yang telah diberikan oleh

Netflix.

8
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang ada sebagai berikut:

a. Faktor apa saja yang memengaruhi loyalitas pengguna Netflix di

Indonesia untuk melanjutkan berlangganan di bulan-bulan berikutnya?

b. Bagaimana tahapan analisis loyalitas dengan menggunakan Extended

UTAUT2?

1.4 Batasan Penelitian

Adapun batasan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Penelitian dilakukan kepada pengguna Netflix di Indonesia yang

sudah/sedang mencoba layanan Netflix setidaknya selama satu bulan

masa percobaan gratis (free 30-days trial) dan juga pengguna Netflix

yang sedang berlangganan.

b. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Theory of

Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan variabel

Performance Expectancy (PE), Facilitating Conditions (FC), Hedonic

Motivation (HM), Price Value (PV), dan Habit (HT) (Venkatesh et al.,

2012), serta dengan penambahan variabel Satisfaction (SAT) dan

Continuance Intention (CI) dari Expectation-Confirmation Model

(ECM) (Bhattacherjee, 2001), Morals and Ethics (ME) (Yoon, 2011)

dan juga variabel Content (CO) (Jung et al., 2009).

9
c. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik Simple

Random Sampling untuk penyebaran kuesioner.

d. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei menggunakan

penyebaran kuesioner secara langsung maupun tidak langsung melalui

media daring (online).

e. Kuesioner terdiri dari pertanyaan bersifat tertutup dengan menggunakan

tujuh poin skala Likert.

f. Penelitian ini menggunakan metode analisis data PLS-SEM dengan

bantuan tools SmartPLS versi 3.2.8.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas pengguna Netflix

di Indonesia untuk melanjutkan berlangganan di bulan-bulan

berikutnya.

b. Mengetahui tingkat kepuasan terhadap layanan yang telah diberikan

oleh pihak Netflix kepada penggunanya.

c. Memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan kepada Netflix

dalam strategi menambah pengguna baru dan menjaga penggunanya

untuk tetap melanjutkan berlangganan.

10
1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dapat memberikan pengetahuan baru mengenai loyalitas pengguna

Netflix.

b. Dapat memberikan gambaran terhadap penggunaan Netflix di waktu

yang akan datang.

c. Dapat memberikan peneliti ilmu baru dalam pemecahan masalah secara

terstruktur.

d. Sebagai salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

e. Dapat menambah referensi penelitian di program studi Sistem Informasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Studi Pustaka dan Literatur

Studi pustaka dan literatur dilakukan dengan membaca buku-buku maupun

jurnal yang terkait dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data tertulis dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden.

11
1.7.2 Metode Analisis Loyalitas

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Theory of

Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) yang telah dikembangkan oleh

Venkatesh et al. (2012) dari versi sebelumnya oleh Venkatesh et al. (2003) dengan

mengganti variabel Behavioral Intention dan Use Behavior dengan variabel

Satisfaction dan Continuance Intention dari model penelitian Expectation-

Confirmation Model (ECM) oleh Bhattacherjee (2001). Penelitian ini juga

mengambil variabel Morals and Ethics terhadap pembajakan yang telah

dimodifikasi dari Yoon (2011) dan Joaquim (2016) serta variabel Content terhadap

tayangan Netflix yang telah dimodifikasi dari Jung et al. (2009).

Dari model dan variabel tambahan tersebut, didapati usulan model

penelitian yang terdiri dari sembilan variabel yaitu Content (CO), Performance

Expectancy (PE), Facilitating Conditions (FC), Hedonic Motivation (HM), Price

Value (PV), Habit (HT), Morals and Ethics (ME), Satisfaction (SAT) dan

Continuance Intention (CI).

1.8 Sistematika Penulisan

Laporan dari penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab. Berikut gambaran

umum pokok pembahasan yang akan dibahas tiap-tiap bab tersebut:

12
BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan teori-teori relevan terkait analisis

loyalitas pengguna Netflix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai metodologi maupun model

yang digunakan di dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan profil singkat perusahaan dan hasil yang

diperoleh dari hasil analisis loyalitas pengguna Netflix

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari uraian yang telah

dituangkan pada bab sebelumnya serta saran yang dapat digunakan

sebagai dasar dalam pengembangan selanjutnya

13
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart (2000), sistem informasi

merupakan sistem yang memberikan informasi spesifik dan dipergunakan untuk

mendukung proses perumusan kebijakan di tiap tingkat jabatan pada sebuah

organisasi. Sistem informasi juga didefinisikan oleh Sutabri (2012) sebagai suatu

sistem dalam organisasi yang menghubungkan kebutuhan pengolahan transaksi

harian bersifat manajerial yang mendukung fungsi operasional organisasi dengan

kegiatan organisasi yang bersifat strategis untuk mampu menyediakan laporan-

laporan yang diperlukan oleh pihak eksternal. Menurut Kadir (2003), sistem

informasi merupakan perpaduan dari prosedur kerja, informasi, orang, dan

teknologi informasi yang dikelola agar suatu organisasi dapat mencapai tujuannya,

seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut:

14
Gambar 2.1 Definisi Sistem Informasi (Kadir, 2003)

Sistem informasi terdiri dari tiga aktivitas utama, yaitu masukan (input),

pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Masukan berfungsi dalam

pengambilan data mentah (raw data) dari internal maupun eksternal organisasi,

pemrosesan berfungsi dalam pengolahan data mentah menjadi suatu bentuk

(informasi) yang lebih bermakna, dan keluaran berfungsi untuk mengalihkan

informasi yang telah diproses kepada pihak-pihak hingga aktivitas-aktivitas di

dalam maupun luar organisasi yang hendak menggunakan informasi tersebut.

15
Umpan balik (feedback) dibutuhkan sistem informasi guna mengevaluasi dan

memperbaiki kekurangan pada sistem sebelumnya (Sutono, 2007).

Terdapat beberapa komponen dalam suatu sistem informasi seperti

perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, jaringan komputer dan komunikasi

data, basis data, dan orang (Kadir, 2003).

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (Kadir, 2003)

Masing-masing komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Perangkat keras (hardware)

Terdiri atas satu atau lebih peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software)

Terdiri atas sekumpulan instruksi yang memerintah perangkat keras untuk

memproses data.

c. Prosedur

Terdiri atas sekumpulan aturan yang berguna pada tahap pemrosesan data

agar hasil yang diinginkan dapat tercapai.

16
d. Jaringan komputer dan komunikasi data

Terdiri atas sistem yang menghubungkan beberapa sumber daya (resources)

untuk dapat dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

e. Basis data (database)

Terdiri atas sekumpulan tabel relasional yang berguna untuk penyimpanan

data.

f. Orang

Terdiri atas semua pihak yang terlibat dalam pengembangan, pemrosesan

dan penggunaan output dari suatu sistem informasi.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi merupakan perpaduan dari prosedur kerja, informasi, orang, dan

teknologi informasi yang dikelola untuk menghubungkan kebutuhan pengolahan

transaksi harian bersifat manajerial yang mendukung fungsi operasional organisasi

dengan kegiatan organisasi yang bersifat strategis agar suatu organisasi dapat

mencapai tujuannya.

2.2 Definisi Internet

Internet merupakan akronim dari interconnection networking dan oleh

Supriyanto (2008) didefinisikan sebagai sebuah jaringan yang saling terhubung

antara satu perangkat dengan perangkat lain yang memiliki sistem operasi serta

aplikasi berbeda-beda melalui sebuah protokol komunikasi standar yang dinamakan

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). TCP berperan untuk

menjaga agar semua koneksi berjalan sebagaimana mestinya, sedangkan IP

17
berperan untuk mendistribusikan data dari satu perangkat ke perangkat lain. Kadir

(2003) menjelaskan bahwa internet tidak memiliki keterikatan dengan instansi

mana pun, sehingga semua individu maupun organisasi dapat menggunakannya

untuk saling berbagi informasi baik secara internal maupun eksternal dan di seluruh

penjuru dunia (global).

Salah satu layanan internet yang umum digunakan yakni World Wide Web

(WWW) atau disebut juga web merupakan kumpulan koleksi besar berisi berbagai

jenis dokumentasi yang tersimpan dalam sebuah server, dikembangkan dalam

format HyperText Markup Language (HTML) memungkinkan terjadinya koneksi

satu dokumen dengan dokumen lainnya, baik dalam bentuk teks, visual, dan lain-

lain. HyperText Transfer Protocol (HTTP) merupakan protokol yang digunakan

untuk membangun koneksi web. Dengan adanya web, pemanfaatan internet menjadi

semakin luas. Para penggunanya dapat mencari dokumen maupun konten di internet

menggunakan mesin pencari (search engine) dan menampilkannya langsung di

dalam web browser (Hardjito, 2002).

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

internet merupakan suatu jaringan yang saling terhubung antara banyak perangkat

dari seluruh dunia untuk saling berbagi informasi secara global.

2.3 Definisi E-Commerce

Menurut DeLone dan McLean (2004), e-commerce merupakan penggunaan

Internet untuk memfasilitasi, melaksanakan, dan memproses transaksi bisnis yang

melibatkan pembeli dan penjual, serta pertukaran barang atau jasa dengan uang.

18
Clarke (2000) mendefinisikan e-commerce sebagai pelaksanaan perdagangan

barang dan jasa, dengan bantuan alat telekomunikasi dan telekomunikasi. Definisi

lain dikemukakan oleh Vladimir (1996) sebagai berbagi informasi bisnis,

mempertahankan hubungan bisnis, dan melakukan transaksi bisnis melalui jaringan

telekomunikasi. E-commerce juga didefinisikan oleh Coppel (2000) sebagai suatu

kegiatan melakukan bisnis melalui internet, menjual barang dan jasa yang dikirim

secara offline serta produk yang dapat didigitalkan dan dikirim secara online, seperti

perangkat lunak komputer.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa e-

commerce merupakan kegiatan bisnis yang melibatkan pembelian serta penjualan

suatu produk dan layanan dengan bantuan internet dan komputer atau perangkat

yang dapat mengakses internet, mulai dari proses pemesanan hingga proses

pengiriman ke konsumen.

2.3.1 Klasifikasi E-Commerce

Dengan semakin mudahnya akses ke internet, e-commerce telah membantu

memenuhi kebutuhan berbagai jenis konsumen terhadap berbagai jenis produk atau

layanan dengan cepat. Menurut Nemat (2011), terdapat beberapa jenis e-commerce

seperti pada penjelasan berikut:

a. Business-to-Business (B2B)

Business-to-business (B2B) didefinisikan sebagai transaksi perdagangan antar

bisnis, seperti antara pabrik dengan grosir atau antara grosir dengan pengecer,

termasuk berbagai transaksi pembelian jasa perusahaan, sumber daya,

19
teknologi, suku cadang dan komponen yang diproduksi serta peralatannya. Hal

tersebut juga mencakup beberapa jenis transaksi keuangan antar perusahaan,

seperti asuransi, kredit komersial, obligasi, sekuritas dan aset keuangan lainnya

(Dan, 2014). Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi daripada volume transaksi

business-to-consumer (B2C), dikarenakan dalam rantai pasokan (supply chain)

cenderung akan terjadi banyak transaksi B2B yang melibatkan beberapa

pemasok berbagai jenis bahan baku, sedangkan B2C hanya akan terjadi satu

transaksi, seperti pada penjualan produk jadi ke konsumen akhir. Salah satu

contohnya adalah produsen mobil melakukan beberapa transaksi B2B seperti

membeli ban, kaca untuk kaca depan, dan selang karet untuk kendaraannya.

Setelah melalui tahap produksi, akan terjadi transaksi penjualan produk akhir

berupa unit mobil ke konsumen, yang tergolong sebagai sebuah transaksi B2C

(Nemat, 2011).

Gambar 2.3 Model Bisnis Business-to-Business (B2B) (Dan, 2014)

20
b. Business-to-Consumer (B2C)

Business-to-consumer (B2C) didefinisikan sebagai kegiatan bisnis yang

melayani konsumen akhir dengan produk atau layanan. Hal tersebut berlaku

untuk setiap bisnis atau organisasi yang menjual produk atau layanannya

kepada konsumen melalui Internet untuk penggunaan konsumen itu sendiri.

Salah satu contohnya adalah konsumen yang membeli sepasang sepatu dari

pengecer. Namun, penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan

dianggap sebagai transaksi business-to-business (B2B). Selain pengecer online,

B2C telah berkembang sebagai menjadi berbagai layanan seperti perbankan

online, layanan perjalanan, lelang online, informasi kesehatan, dan situs real

estate (Nemat, 2011).

Gambar 2.4 Model Bisnis Business-to-Consumer (B2C) (Dan, 2014)

c. Business-to-Employee (B2E)

Business-to-employee (B2E) merupakan jenis e-commerce yang menggunakan

jaringan intra bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk menyediakan

21
produk dan/atau layanan kepada karyawan mereka. Biasanya, perusahaan

menggunakan jaringan B2E untuk mengotomatisasi manajemen sumber daya

manusia (karyawan) perusahaan (Nemat, 2011).

Terdapat beberapa contoh penggunaan B2E menurut Nemat (2011), yaitu:

 Manajemen polis asuransi online

 Penyebarluasan pengumuman perusahaan

 Permintaan pasokan (supply) online

 Penawaran khusus karyawan

 Pelaporan fasilitas (benefits) karyawan

 Manajemen 401k (dana pensiun)

d. Business-to-Government (B2G)

Business-to-government (B2G) merupakan turunan dari business-to-business

(B2B) atau disebut juga sebagai pemasaran sektor publik, yang meliputi

pemasaran produk dan layanan untuk berbagai tingkat pemerintahan (dari

tingkat pusat hingga tingkat daerah) melalui teknik komunikasi pemasaran

terpadu seperti hubungan masyarakat strategis, branding, marketing,

periklanan, dan komunikasi berbasis internet (Nemat, 2011).

Gambar 2.5 Model Bisnis Business-to-Government (B2G) (Dan, 2014)

22
e. Business-to-Manager (B2M)

Business-to-manager (B2M) adalah mode baru e-business yang mengacu pada

transaksi antara perusahaan (penjual produk atau karyawan) dengan manajer

profesional. Skema B2M mencakup pencarian informasi menggunakan internet

serta mendapatkan komisi dengan menyediakan layanan untuk perusahaan.

f. Consumer-to-Business (C2B)

Consumer-to-business (C2B) merupakan suatu layanan e-commerce di mana

konsumen (individu) menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan, lalu

perusahaan membayar mereka. Model bisnis ini adalah kebalikan dari model

bisnis tradisional di mana perusahaan menawarkan barang dan jasa kepada

konsumen atau disebut juga business-to-consumer (B2C). Salah satu contohnya

adalah penulis di suatu artikel web menawarkan tautan (referral) ke bisnis

online yang memfasilitasi pembelian beberapa produk atau layanan, dan penulis

mungkin menerima pendapatan afiliasi dari penjualan yang sukses (Nemat,

2011). Di Indonesia sendiri, C2B marak dilakukan oleh kreator konten atau

social media influencers dengan perusahaan yang membayar mereka untuk

menggunakan suatu produk atau layanan dari perusahaan tersebut dan

membagikan pengalamannya pada platform media sosial seperti Instagram dan

Youtube, atau disebut juga dengan istilah endorse.

23
Gambar 2.6 Model Bisnis Consumer-to-Business (C2B) (Dan, 2014)

g. Consumer-to-Consumer (C2C)

Consumer-to-consumer (C2C) melibatkan transaksi yang difasilitasi secara

elektronik antara konsumen melalui pihak ketiga. Salah satu contohnya adalah

lelang online, di mana konsumen mengunggah produk untuk dijual dan

konsumen lain menawar untuk membelinya dan pihak ketiga umumnya

membebankan biaya atau komisi. Situs-situs tersebut hanya berperan sebagai

perantara untuk mempertemukan konsumen, tidak bertanggung jawab atas

kualitas produk yang ditawarkan. Pemasaran (C2C) adalah pemasaran produk

atau layanan dengan strategi promosi khusus bagi konsumen untuk berbagi

produk atau layanan tersebut dengan orang lain sebagai pendukung merek

berdasarkan nilai produk (Nemat, 2011).

24
Gambar 2.7 Model Bisnis Consumer-to-Consumer (C2C) (Dan, 2014)

h. Government-to-Business (G2B)

Government-to-business (G2B) merupakan interaksi online non-komersial

antara pemerintah daerah dan pusat dengan sektor bisnis komersial, mencakup

informasi lelang dan pengajuan tender proyek pemerintah. Salah satu

contohnya adalah situs pemerintah Inggris (http://www.dti.gov.uk) yang

menyediakan informasi dan petunjuk tentang praktik e-business yang baik dan

benar (Nemat, 2011).

Gambar 2.8 Model Bisnis Government-to-Business (G2B) (Dan, 2014)

i. Government-to-Citizen (G2C)

Government-to-citizen (G2C) merupakan hubungan komunikasi antara

pemerintah dan perorangan atau penduduk. Tujuan utama situs G2C adalah

25
untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan warga

untuk berbagai layanan pemerintah, seperti pembuatan passport, pendaftaran

akta kelahiran, pernikahan atau kematian. Selain merujuk pada pelayanan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh pemerintah tersebut, G2C

juga dapat mencakup pemberian informasi kepada masyarakat, seperti kegiatan

pelelangan kendaraan, mesin, atau barang lainnya. G2C dapat terjadi di tingkat

pusat maupun daerah (Nemat, 2011).

Gambar 2.9 Model Bisnis Government-to-Citizen (G2C) (Dan, 2014)

j. Government-to-Employee (G2E)

Government-to-employee (G2E) merupakan interaksi online melalui bantuan

komunikasi instan antara unit pemerintah dan karyawan mereka. G2E

merupakan cara yang efektif untuk memberikan e-learning kepada karyawan,

menyatukan aspirasi mereka dan untuk meningkatkan kesadaran dalam berbagi

pengetahuan antar karyawan. G2E juga memberi karyawan kemungkinan untuk

mengakses informasi yang berhubungan dengan kebijakan kompensasi dan

fasilitas (benefits), peluang pelatihan dan pembelajaran, serta undang-undang

hak sipil. Layanan G2E juga mencakup perangkat lunak untuk menjaga

informasi dan catatan karyawan di pemerintahan (Nemat, 2011).

26
k. Government-to-Government (G2G)

Government-to-government (G2G) merupakan interaksi online non-komersial

antara organisasi, departemen, dan otoritas pemerintah dengan organisasi,

departemen, dan otoritas pemerintah lainnya. Penggunaannya umum di Inggris

bersama dengan government-to-citizen (interaksi online non-komersial dari

pemerintah daerah dan pusat dengan individu pribadi) dan G2B (interaksi

online non-komersial dari pemerintah daerah dan pusat dengan sektor bisnis

komersial) (Nemat, 2011).

Sistem G2G umumnya termasuk dalam salah satu dari dua jenis menurut Nemat

(2011), sebagai berikut:

 Internal: hubungan antar departemen, lembaga, organisasi dan otoritas

pemerintahan di tingkat instansi yang sama.

 Eksternal: hubungan antara beberapa sistem teknologi informasi

pemerintah pusat dengan daerah, maupun daerah dengan daerah.

l. Peer-to-Peer (P2P)

Komputasi atau jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan arsitektur aplikasi

terdistribusi yang membagi tugas atau beban kerja di antara peserta (peers).

Peers merupakan peserta yang memiliki kesamaan hak istimewa (privilege)

dalam aplikasi. Peers tersebut lalu membentuk node jaringan peer-to-peer.

Peers saling berbagi sumber daya seperti kekuatan pemrosesan, penyimpanan

disk atau bandwidth jaringan yang tersedia secara langsung untuk peserta

jaringan lainnya, tanpa perlu koordinasi pusat oleh server atau host yang stabil.

Peers merupakan pemasok sekaligus konsumen sumber daya, berbeda dengan

27
model client-server tradisional di mana hanya server yang memasok, dan klien

mengonsumsi. Struktur aplikasi peer-to-peer dipopulerkan oleh sistem berbagi

file seperti Napster. Konsep ini telah menginspirasi struktur dan filosofi baru di

banyak bidang interaksi manusia. Jaringan peer-to-peer tidak terbatas pada

teknologi, tetapi juga mencakup proses sosial dengan dinamika antar

perseorangan (peer-to-peer) (Nemat, 2011).

Cara kerjanya adalah pengguna mengunduh dan menjalankan program jaringan

peer-to-peer. Setelah meluncurkan program, pengguna memasukkan alamat IP

komputer lain yang terdapat di dalam jaringan tersebut. Setelah komputer

menemukan anggota jaringan lain secara online, lalu komputer akan terhubung

ke koneksi pengguna tersebut. Pengguna dapat memilih banyak koneksi

anggota untuk dicari pada satu waktu dan menentukan file mana yang ingin

mereka bagikan (Dan, 2014).

Gambar 2.10 Model Bisnis Peer-to-Peer (P2P) (Dan, 2014)

28
2.4 Definisi Streaming

Streaming didefinisikan oleh Oxford Dictionaries sebagai suatu metode

pengiriman atau penerimaan data (terutama materi video dan audio) melalui

jaringan komputer (internet) sebagai aliran yang terus-menerus dan berkelanjutan,

memungkinkan pemutaran konten dilakukan selagi sisa data masih diterima

(Oxford University Press, 2019). Menurut Austerberry (2004), streaming atau

disebut juga webcasting setara dengan siaran televisi, tetapi disampaikan melalui

web. Konten berupa siaran langsung maupun yang telah direkam sebelumnya lalu

disiarkan (stream) pada jadwal tertentu dan didorong (push) ke pengguna.

Alternatifnya adalah pengiriman sesuai permintaan (on-demand delivery), di mana

pengguna menarik (pull) konten, umumnya secara interaktif dari web penyedia

layanan.

Menurut Kurniawan (2016), terdapat tiga jenis cara dalam penggunaan

internet untuk mentransmisikan konten multimedia, yaitu:

a. Download

Media dapat diputar oleh pengguna setelah seluruh file media tersebut telah

diunduh dari server. File multimedia yang sudah diterima kemudian

disimpan ke dalam media penyimpanan komputer, di mana penyimpanan

ini tidak hanya terbatas pada penyimpanan permanen, namun juga pada

penyimpanan sementara. Setelah file multimedia tersebut berhasil diterima

secara utuh dan lengkap pada sisi pengguna, maka pengguna kemudian

dapat mengakses video tersebut.

29
b. Progressive Download

Media yang dapat diputar beberapa detik setelah proses download dimulai

atau media yang dapat diputar selama media itu dalam proses download.

Progressive Download mirip dengan streaming, namun dalam praktiknya

media tersebut tetap melalui proses download, atau istilah lainnya disebut

juga sebagai pseudo streaming.

c. Streaming

Media dapat diputar secara langsung tanpa melalui proses download.

Melalui proses transmisi ini, bagian media yang diterima pada sisi pengguna

dapat langsung diputar seketika itu juga.

Webcasting mencakup streaming dan pengunduhan file. Media yang

dialirkan dikirim langsung dari sumber (server) ke pengguna secara real-time. Hal

ini merupakan proses yang berkelanjutan, tanpa perlu adanya penyimpanan media.

Dalam berbagai aspek, hal ini sangat mirip dengan televisi konvensional. Demikian

pula jika konten telah disimpan untuk pengiriman sesuai permintaan (on-demand

delivery), konten tersebut dikirim pada tingkat yang terkontrol ke tampilan secara

real-time seolah-olah konten tersebut disiarkan langsung. Streaming juga dapat

menggantikan kaset video, satelit, dan CD-ROM, sama halnya seperti file PDF telah

menggantikan katalog yang dikirim lewat pos. Infrastruktur internet juga dapat

digunakan jika suatu perusahaan tidak memiliki Wide Area Network (WAN). Salah

satu keuntungan besar streaming adalah bahwa sebagian besar pengguna dapat

menonton dari komputer mereka masing-masing. Pekerja rumahan maupun tenaga

penjualan lapangan bahkan dapat menyambungkan ke extranet server perusahaan

untuk menonton di laptop (Austerberry, 2004).

30
Gambar 2.11 Streaming Media sebagai Alternatif Media Konvensional
(Austerberry, 2004)

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

streaming merupakan suatu metode dalam penyaluran konten multimedia

menggunakan internet yang dapat dinikmati melalui web secara real-time, terus-

menerus dan berkelanjutan, dan dapat ditampilkan tanpa harus menunggu konten

tersebut diunduh hingga selesai.

31
2.5 Definisi Video on Demand (VOD)

Menurut Priyambudi dan Ambarwati (2013), video on demand (VOD)

didefinisikan sebagai sistem yang memungkinkan pengguna untuk dapat memilih

dan menonton video yang ingin diakses dari penyedia layanan di internet sebagai

bagian dari sistem interaktif. VOD bisa memanfaatkan metode streaming,

progressive downloading, maupun download. Sistem VOD juga memungkinkan

pengguna untuk melakukan kendali atas media yang mereka tonton, seperti pause,

fast forward, fast rewind, slow forward, dan slow rewind.

Video on demand pertama kali diimplementasikan oleh perusahaan televisi

berbayar Hongkong Telecom pada tahun 1999 untuk dipergunakan dalam industri

penyiaran komersial dan dilanjutkan di Hawaii oleh Oceanic Cable pada tahun 2000

(A’yun, 2008). Hingga kini, sudah banyak layanan video on demand di internet

yang menyediakan konten video secara gratis seperti Youtube, Vimeo,

Dailymotion, dan lain-lain. Pengguna layanan tersebut dapat menikmati konten

video yang telah diunggah oleh kreator-kreator dari berbagai macam bidang, seperti

makanan, kecantikan, otomotif, musik, film, teknologi, dan sebagainya.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa video

on demand merupakan suatu sistem untuk menonton tayangan video secara

interaktif di mana pengguna dapat dengan bebas memilih tayangan yang diinginkan

serta mengendalikan tayangan tersebut seperti pause, fast forward, fast rewind,

slow forward, dan slow rewind.

32
2.6 Definisi Subscription Video on Demand (SVOD)

Menurut Wayne (2018), subscription video on demand (SVOD)

didefinisikan sebagai sebuah layanan di mana pengguna dibebani biaya

berlangganan (umumnya per bulan) untuk dapat memilih dan menikmati konten

secara bebas yang telah disediakan oleh penyedia layanan SVOD tersebut di mana

pun dan kapan pun selama pengguna terkoneksi dengan internet, tanpa adanya

jadwal penyiaran tertentu. SVOD juga didefinisikan sebagai model pemrograman

hiburan di mana pengguna membayar biaya bulanan dengan imbalan akses instan

ke perpustakaan streaming yang terdiri dari film, acara televisi, dan konten media

lainnya (Statista, 2019c).

Sejak 2006, perusahaan seperti Netflix, Hulu, dan Amazon telah

mengadopsi dan mengambil keuntungan dari teknologi SVOD. Perusahaan-

perusahaan tersebut telah berkembang menjadi perusahaan-perusahaan terbesar

dalam industri hiburan. Permintaan untuk layanan hiburan mereka hanya

bergantung pada SVOD, dengan pendapatan video digital di seluruh dunia

diperkirakan akan tumbuh di tahun-tahun mendatang dan SVOD menyumbang

persentase yang besar setiap tahunnya. Selain itu, jumlah pengguna SVOD di

seluruh dunia diperkirakan akan meroket dari sekitar 283 juta pengguna pada tahun

2018 menjadi 411 juta pengguna pada tahun 2022. Generasi yang lebih muda adalah

yang paling mendorong permintaan layanan SVOD, dengan pengguna berusia 18-

24 tahun menghabiskan rata-rata 39 menit per hari menggunakan layanan SVOD

(Statista, 2019c).

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

subscription video on demand merupakan suatu sistem e-commerce business-to-

33
consumer (B2C) untuk menikmati layanan konten video seperti film, serial televisi,

dokumenter, dan media lainnya yang disediakan oleh penyedia layanan SVOD yang

membutuhkan biaya berlangganan per bulan dan dapat diakses di mana pun dan

kapan pun selama pengguna terhubung ke internet.

2.7 Definisi Pengukuran

Menurut Mehrens dan Lehmann (1973), pengukuran didefinisikan sebagai

suatu prosedur sistematis yang bertujuan untuk mengamati perilaku seseorang serta

menjelaskannya dengan bantuan skala numerik atau sistem kategori. Pengukuran

juga didefinisikan oleh Alwasilah (1996) sebagai proses yang menjelaskan

performa seseorang dengan bantuan skala kuantitatif yang bertujuan untuk

mengonversikan sifat kualitatif performa seseorang tersebut menjadi mudah

dijelaskan dengan angka-angka.

Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari data

dan menghasilkan informasi secara kuantitatif. Hasil dari pengukuran dapat berupa

infromasi yang memuat data dan dinyatakan dalam bentuk angka maupun uraian

yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan, oleh sebab itu mutu

informasi haruslah akurat. Kuantitas dan kualitas hasil pengukuran sangat

dipengaruhi pada jenis dan mutu alat ukur yang digunakan pula (Husein, 1991).

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengukuran merupakan suatu prosedur sistematis untuk menentukan kualitas dari

performa suatu hal dalam bentuk angka kuantitatif maupun kategori-kategori

dengan bantuan skala tertentu.

34
2.8 Definisi Penerimaan Pengguna

Menurut Dillon dan Morris (1996), penerimaan pengguna didefinisikan

sebagai kesediaan yang dapat dibuktikan (demonstrable willingness) pada suatu

kelompok pengguna dalam menggunakan teknologi informasi untuk tugas-tugas

yang dirancang untuk mendukung pekerjaannya. Penerimaan pengguna juga

didefinisikan oleh Khosrow-Pour (2013) sebagai titik di mana sebuah inovasi

berhenti dianggap sebagai sesuatu yang tidak biasa dan dianggap sebagai bagian

rutin dari proses di mana ia diperkenalkan.

Inti dari teori penerimaan adalah bahwa proses penerimaan pengguna suatu

teknologi informasi untuk tujuan tertentu dapat dimodelkan dan diprediksi (Dillon

& Morris, 1996). Banyak peneliti telah mengembangkan model-model penelitian

yang dapat mengetahui penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi

sehingga penggunaannya dapat diprediksi. Prediksi tersebut bertujuan untuk

mengetahui apakah suatu teknologi sudah bekerja sebagaimana mestinya, dan

pengguna bersedia untuk terus menggunakan teknologi tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penerimaan pengguna merupakan suatu persepsi di mana suatu sistem informasi

dapat diterima oleh penggunanya untuk mendukung suatu pekerjaan dan menjadi

suatu bagian rutin di mana sistem tersebut diimplementasikan.

35
2.9 Definisi Loyalitas Pengguna

Menurut Khadka dan Maharjan (2017), loyalitas didefinisikan sebagai

komitmen yang dipegang teguh untuk membangun kembali dan menata kembali

hubungan dengan produk atau layanan yang disukai di masa depan, terlepas dari

pengaruh situasional dan upaya pemasaran kompetitor yang berpotensi

menyebabkan perubahan perilaku. Loyalitas pelanggan dipandang sebagai

kekuatan hubungan antara sikap relatif dan pemakaian ulang individu. Keadaan

pasar belakangan ini membuat usaha untuk menciptakan dan mempertahankan

loyalitas pelanggan lebih kompleks daripada di waktu dulu. Hal ini disebabkan oleh

perkembangan teknologi dan meningkatnya penggunaan internet. Membangun

loyalitas menuntut perusahaan untuk memfokuskan nilai produk (product value)

dan layanannya serta menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tertarik untuk

memenuhi keinginan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

Biaya untuk mendapatkan pelanggan baru lebih besar ketimbang sekadar

mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Pelanggan yang loyal akan

mendorong orang lain untuk membeli dari penyedia layanan tersebut dan berpikir

lebih dari dua kali sebelum berubah pikiran untuk menggunakan layanan lain.

Loyalitas pelanggan tidak diperoleh karena kebetulan, mereka dibangun melalui

proses yang panjang. Membangun loyalitas pelanggan membutuhkan pendekatan

yang berpusat pada pelanggan dan mengenali keinginan serta minat penerima

layanan. Loyalitas pelanggan dibangun dari waktu ke waktu di berbagai transaksi

(Khadka & Maharjan, 2017).

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

loyalitas pengguna merupakan suatu kondisi di mana pengguna suatu layanan akan

36
terus menggunakan layanan tersebut di masa depan, tanpa menghiraukan layanan

lain yang serupa.

2.10 Theory of Reasoned Action (TRA)

Menurut Lai (2017), Theory of Reasoned Action (TRA) merupakan salah

satu teori yang populer digunakan dalam menentukan faktor yang memengaruhi

niat perilaku (behavior intention) seseorang dengan sikap terhadap perilaku tersebut

(attitudes toward behavior). TRA dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975)

yang mendefinisikan sikap (attitude) sebagai cara seseorang mengevaluasi suatu

objek, kepercayaan (belief) sebagai penghubung antara objek dengan beberapa

atribut, dan perilaku (behavior) sebagai hasil dari niat seseorang dalam melakukan

suatu hal tersebut.

Gambar 2.12 Model Penelitian Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein &
Ajzen, 1975)

37
2.10.1 Behavioral Beliefs

Faktor behavioral beliefs memungkinkan peneliti untuk memahami

motivasi dari perilaku seseorang dalam konteks konsekuensi dari perilaku tersebut.

Hal ini berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap suatu perilaku dan

menghubungkannya dengan hasil yang akan didapat bila melakukan atau tidak

melakukan perilaku tersebut. Salah satu contohnya adalah seseorang telah gagal

dalam suatu ujian dikarenakan ia tidak belajar sebelum ujian, lalu ia

mempersiapkan diri dengan belajar sebelum ujian berikutnya. Seseorang tersebut

berkeyakinan bahwa jika ia belajar sebelum ujian maka ia akan sukses atau

terhindar dari kegagalan, dan sebaliknya, jika ia tidak belajar maka ia akan gagal

seperti pada ujian sebelumnya. Keyakinan ini yang disebut dengan behavioral

beliefs (Fishbein & Ajzen, 1975).

2.10.2 Outcome Evaluation

Faktor outcome evaluation mengacu pada pandangan seseorang dalam

mengevaluasi hasil yang akan didapat jika melakukan suatu tindakan. Salah satu

contohnya adalah seseorang akan mengevaluasi hasil berhenti merokok sebagai

tindakan positif karena akan meningkatkan kesehatan pernapasan. Sebaliknya,

seseorang akan mengevaluasi hasil berhenti merokok sebagai tindakan negatif

karena akan mengalami kenaikan berat badan dan emosi yang tidak stabil (Fishbein

& Ajzen, 1975).

2.10.3 Normative Beliefs

Faktor normative beliefs merujuk pada keyakinan seseorang dalam suatu

perilaku apabila perilaku tersebut telah dilakukan dan disetujui oleh sekelompok

individu di mana seseorang tersebut berada. Semakin besar kemungkinan suatu

38
kelompok individu menyetujui suatu perilaku, maka semakin besar pula perilaku

tersebut akan dilakukan. Sebaliknya, jika suatu perilaku tidak disetujui oleh

kelompok individu, maka kemungkinan besar perilaku tersebut tidak akan

dilakukan (Fishbein & Ajzen, 1975).

2.10.4 Motivation to Comply

Faktor motivation to comply menjelaskan bagaimana seseorang akan atau

tidak akan mematuhi norma sosial dari suatu kelompok individu di mana seseorang

tersebut berada. Seseorang akan cenderung patuh terhadap norma sosial jika ia

berada dalam tekanan sosial suatu kelompok individu yang menganggap suatu

perilaku masih dapat ditoleransi. Sebaliknya, seseorang akan cenderung tidak patuh

pada norma sosial jika berada dalam tekanan sosial yang menganggap suatu

perilaku tidak dapat ditoleransi (Fishbein & Ajzen, 1975).

2.10.5 Attitude

Faktor attitude merupakan faktor penentu dalam menentukan behavior

intention dan merujuk pada perasaan seseorang terhadap suatu perilaku tertentu.

Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat korelasi langsung antara sikap dan hasil,

seperti halnya jika seseorang percaya terhadap suatu perilaku akan menghasilkan

suatu keuntungan, maka seseorang tersebut cenderung akan memiliki sikap positif

terhadap perilaku tersebut. Sebaliknya, jika suatu perilaku tersebut tidak

menguntungkan, maka seseorang tersebut akan memiliki sikap negatif terhadap

perilaku tersebut (Fishbein & Ajzen, 1975).

39
2.10.6 Subjective Norms

Faktor subjective norms juga merupakan salah satu faktor penentu dalam

menentukan behavior intention dan merujuk pada persepsi dari suatu kelompok

atau individu yang relevan terhadap seseorang (seperti keluarga, kerabat, dan

teman) terhadap performa perilaku seseorang tersebut. Persepsi tekanan sosial

untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku merupakan salah satu

definisi dari subjective norms. Seseorang akan cenderung melakukan suatu

tindakan jika berada dalam suatu kelompok individu yang menganggap tindakan

tersebut dapat ditoleransi, dan sebaliknya seseorang akan cenderung menghindari

suatu tindakan tersebut jika berada dalam suatu kelompok individu yang

menganggap tindakan tersebut tidak dapat ditoleransi (Fishbein & Ajzen, 1975).

2.10.7 Behavioral Intention

Faktor behavioral intention merupakan sebuah fungsi utama di antara

attitudes dan subjective norms terhadap suatu behavior, atau disebut juga sebagai

komponen normatif. Semakin kuat attitude dan semakin positif subjective norms

seseorang terhadap suatu perilaku, maka semakin kuat hubungan antara seseorang

dengan perilaku tersebut (Fishbein & Ajzen, 1975).

2.10.8 Behavior

Faktor behavior atau perilaku dalam TRA membutuhkan definisi yang kuat

dalam hal tujuan (target), tindakan (action), konteks (context), dan elemen waktu

(time elements) dari suatu perilaku tersebut. Sehingga suatu penelitian yang

menggunakan TRA sebagai landasan penelitiannya dapat menguji keabsahan dari

hasil perilaku yang sedang diteliti secara mendasar dan dengan parameter yang jelas

(Fishbein & Ajzen, 1975).

40
2.11 Theory of Planned Behavior (TPB)

Menurut Ajzen (1991), Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan

suatu faktor yang memengaruhi niat suatu perilaku (behavioral intention) dari sikap

seseorang terhadap suatu perilaku tersebut. TPB menggunakan dua variabel yang

sama seperti pada Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein & Ajzen, 1975)

dengan penambahan variabel Perceived Behavioral Control, yang merupakan suatu

kontrol atas perilaku seseorang yang dapat membatasi perilaku seseorang tersebut.

Gambar 2.13 Model Penelitian Theory of Planned Behavior (TPB) (Ajzen, 1991)

2.11.1 Perceived Behavioral Control

Pentingnya faktor perceived behavioral control diambil dari salah satu studi

kasus di mana sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu perilaku sering

kali dalam jumlah yang terbatas, sehingga seseorang diharuskan untuk menentukan

41
suatu pertimbangan dalam konteks perilaku tersebut. Oleh karena itu, suatu kontrol

atas tindakan yang didasari kepentingan psikologis tidak lebih besar ketimbang

persepsi kontrol perilaku yang akan berpengaruh terhadap niat dan tindakan

seseorang. Perceived behavioral control berperan penting dalam TPB, dan pada

dasarnya TPB berbeda dari TRA dikarenakan faktor perceived behavioral control

yang dimilikinya (Ajzen, 1991).

2.12 Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali diperkenalkan oleh

Davis (1986) sebagai adaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang

dirancang khusus untuk mengetahui penerimaan pengguna terhadap suatu sistem

informasi.

Gambar 2.14 Model Penelitian Technology Acceptance Model (TAM) (Davis,


1986)

42
Model penelitian tersebut lalu dikembangkan kembali oleh Davis (1989)

dengan tujuan untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi

penerimaan terhadap komputer yang berujung pada penggunaan teknologi

komputasi oleh end-user. Pada model penelitiannya, Davis (1989) menitikberatkan

pada dua faktor, yakni Perceived Usefulness yang didefinisikan sebagai pandangan

subjektif calon pengguna suatu sistem informasi bahwa penggunaan suatu sistem

tersebut dapat mempermudah pekerjaannya dan Perceived Ease of Use yang

didefinisikan sebagai tingkatan di mana calon pengguna menganggap penggunaan

suatu sistem informasi itu mudah dan membutuhkan usaha seminimal mungkin.

Kepercayaan bahwa pandangan seseorang terhadap suatu sistem dapat dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain disebutkan di dalam TAM sebagai external variables.

Gambar 2.15 Model Penelitian Technology Acceptance Model (TAM) (Davis,


1989)

Venkatesh dan Davis (1996) lalu menyempurnakan TAM setelah berhasil

menemukan suatu teori bahwa perceived usefulness dan perceived ease of use

memiliki pengaruh langsung terhadap niat perilaku (behavior intention), maka dari

itu pada model TAM Venkatesh dan Davis (1996) faktor attitude tidak lagi

dibutuhkan, namun tetap dapat digunakan dalam variabel eksternal.

43
Gambar 2.16 Model Penelitian Technology Acceptance Model (TAM)
(Venkatesh & Davis, 1996)

2.12.1 External Variables

Variabel eksternal digunakan dalam TAM sebagai faktor-faktor pendukung

dari faktor perceived usefulness dan perceived ease of use dalam meneliti perilaku

pengguna suatu teknologi informasi. Sejumlah variabel eksternal telah

diperkenalkan seiring banyaknya penelitian yang menggunakan TAM. Menurut

Lee, Kozar, dan Larsen (2003), variabel eksternal yang sering digunakan dalam

penelitian menggunakan TAM adalah system quality, training, computing support,

dan experience. Variabel eksternal lainnya dirangkum dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Variabel Eksternal TAM (Y. Lee et al., 2003)

Perceived
Voluntariness Self Efficacy Visibility
Enjoyment
Relative System Output /
End User Support Job Relevance
Advantage Information Quality
Facilitating
Compatibility Objective Usability Computer Attitude
Conditions
Personal
Complexity Accessibility Image
Innovativeness
Computer Result Subjective Norms /
Observability
Playfulness Demonstrability Social Influence
Management
Trialability Social Presence Computer Anxiety
Support

44
Gambar 2.17 Hubungan antara Variabel Eksternal dengan Variabel TAM (Y. Lee
et al., 2003)

2.12.2 Perceived Usefulness

Perceived Usefulness didefinisikan oleh Davis (1989) sebagai pandangan

subjektif calon pengguna suatu sistem informasi bahwa penggunaan suatu sistem

tersebut dapat mempermudah pekerjaannya. Yang dimaksud mempermudah

pekerjaan oleh Davis (1989) adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan sistem tersebut dalam suatu pekerjaan dapat mempermudah

menyelesaikan tugas dengan cepat.

b. Menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan performa pekerjaan.

c. Menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan produktivitas dalam

bekerja.

d. Menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan.

45
e. Menggunakan sistem tersebut dapat mempermudah dalam menyelesaikan

pekerjaan.

f. Sistem tersebut terasa bermanfaat dalam konteks pekerjaan.

2.12.3 Perceived Ease of Use

Perceived Ease of Use didefinisikan oleh Davis (1989) sebagai tingkatan di

mana calon pengguna menganggap penggunaan suatu sistem informasi itu mudah

dan membutuhkan usaha seminimal mungkin (effortless). Yang dimaksud effortless

oleh Davis (1989) adalah sebagai berikut:

a. Mudahnya belajar mengoperasikan sistem tersebut.

b. Mudahnya membuat sistem melakukan apa yang diminta.

c. Interaksi dengan sistem jelas dan mudah dimengerti.

d. Fleksibelnya berinteraksi dengan sistem.

e. Mudahnya menguasai sistem tersebut.

f. Mudahnya penggunaan sistem tersebut.

2.13 Expectation-Confirmation Model (ECM)

Expectation-Confirmation Model (ECM) merupakan suatu model penelitian

di bidang sistem informasi yang dikembangkan oleh Bhattacherjee (2001) yang

diadaptasi dari Expectation-Disconfirmation Theory (EDT) (Oliver, 1980) dalam

literatur marketing terhadap penggunaan spesifik teknologi informasi. Model ini

menunjukkan bahwa niat pengguna untuk terus menggunakan teknologi informasi

yang diberikan didorong oleh kepuasan mereka dengan penggunaan sebelumnya

dari teknologi tersebut dan kegunaan yang dirasakan mereka dari penggunaan lebih

46
lanjut. Selain itu, ECM juga mengadopsi model dari Technology Acceptance Model

(Davis, 1989) dan Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991) yang digunakan untuk

mengidentifikasi determinan yang paling menonjol dari niat kelanjutan

(continuance intention) suatu sistem informasi dan untuk memahami bagaimana

mereka memengaruhi variabel dependen. Customer satisfaction merupakan salah

satu variabel yang digunakan ECM dan dianggap sebagai salah satu variabel yang

paling penting dalam menentukan perilaku berkelanjutan konsumen (consumers’

subsequent behavior). Banyak peneliti melakukan penelitian yang berkaitan dengan

kepuasan konsumen untuk mempelajari alasan mendasar dalam retensi pelanggan;

karena diyakini bahwa semakin puas konsumen, maka mereka akan semakin loyal

dan pada akhirnya akan semakin memperbesar kemungkinan pembelian kembali

produk atau jasa tersebut (Hossain & Quaddus, 2012).

ECM memberikan titik awal yang sangat baik untuk mengeksplorasi lebih

lanjut mengenai continuance intention, karena menurut Bhattacherjee (2001) model

ini:

1. Termotivasi secara teoretis,

2. Didukung oleh basis empiris yang berkembang dalam pemasaran dan

literatur penggunaan TI,

3. Ringkas, karena hanya menggunakan tiga prediktor untuk memprediksi niat

kelanjutan, dan

4. Dapat diuji secara empiris dalam pengaturan di mana penelitian mengikuti,

daripada mendahului, pengenalan awal target TI karena hanya

menggunakan variabel pasca adopsi.

47
Gambar 2.18 Model Penelitian Expectation-Confirmation Model (ECM)
(Bhattacherjee, 2001)

2.13.1 Confirmation

Confirmation didefinisikan oleh Bhattacherjee (2001) sebagai persepsi

pengguna tentang kesesuaian antara ekspektasi penggunaan suatu sistem dan

kinerja aktualnya. Confirmation sendiri dalam literatur Expectation-Confirmation

Theory (ECT) difungsikan dengan tiga cara, yaitu secara objektif, pendugaan, dan

persepsi. Secara objektif, confirmation menggunakan penilaian eksternal untuk

menilai secara objektif perbedaan expectation-confirmation dengan asumsi bahwa

kinerja produk atau layanan dapat dinilai secara seragam pada seluruh konsumen

menggunakan beberapa kriteria yang telah ditentukan dan tidak ambigu; namun

pada kenyataannya hal tersebut tidak menjadikan confirmation sebagai prediktor

yang akurat dalam menentukan kepuasan konsumen, dikarenakan hal tersebut

mengabaikan keragaman ekspektasi dan persepsi dari konsumen. Secara

pendugaan, confirmation menghitung perbedaan expectation-confirmation dalam

hal atribut produk atau layanan yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut

dinilai sebagai penjumlahan skor perbedaan yang dinilai oleh konsumen pada

48
atribut yang dipilih sebelumnya sebelum dan sesudah pengalaman konsumsi.

Sedangkan secara persepsi, mewakili penilaian hanya setelah penggunaan subyektif

konsumen dari tingkat perbedaan yang sama, baik pada tingkat produk atau layanan

secara keseluruhan atau pada tingkat atribut individu (Bhattacherjee, 2001).

2.13.2 Satisfaction

Satisfaction didefinisikan oleh Bhattacherjee (2001) sebagai pengaruh atau

perasaan konsumen terhadap penggunaan suatu sistem. Kepuasan diukur

menggunakan skala kepuasan keseluruhan yang diambil dari literatur Expectation-

Confirmation Theory (ECT). Skala ini mencakup tingkat kepuasan responden yang

berada di antara empat pasangan kata sifat semantik diferensial, seperti:

 "sangat tidak puas / sangat puas",

 "sangat tidak senang / sangat senang",

 "sangat frustrasi / sangat bahagia", dan

 "sangat mengerikan / sangat menyenangkan”.

Skala ini dianggap sesuai karena pengaruh seperti kepuasan paling baik jika

diukur menggunakan dimensi evaluatif bipolar seperti baik atau buruk

(Bhattacherjee, 2001).

2.13.3 Continuance Intention

Continuance intention didefinisikan oleh Bhattacherjee, (2001) sebagai niat

pengguna dalam melanjutkan penggunaan suatu sistem. Continuance intention

diukur menggunakan dua item yang diadaptasi dari skala behavioral intention. Item

ketiga ditambahkan dalam rangka memenuhi kriteria variabel norma oleh Nunnally

(1978) yang menyebutkan bahwa setidaknya harus terdapat tiga item per variabel.

49
Dua item awal mengukur niat responden untuk melanjutkan penggunaan suatu

sistem dalam rangka untuk menentang dalam penghentian penggunaannya atau

menggunakan layanan alternatif. Item ketiga menilai niat penghentian keseluruhan

responden menggunakan kata-kata negatif untuk mengontrol potensi bias metode

umum (Bhattacherjee, 2001).

2.14 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) merupakan

model penelitian di bidang sistem informasi yang dikembangkan oleh Venkatesh et

al. (2003) untuk meneliti penerimaan pengguna (user acceptance) terhadap suatu

teknologi informasi. Venkatesh et al. (2003) menggabungkan delapan teori

penerimaan teknologi informasi terkemuka menjadi satu teori yang terpadu.

Delapan teori tersebut antara lain:

1. Theory of Reasoned Action (TRA)

2. Technology Acceptance Model (TAM)

3. Motivational Model (MM)

4. Theory of Planned Behavior (TPB)

5. Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB)

6. Model of PC Utilitzation (MPCU)

7. Innovation Diffusion Theory (IDT), dan

8. Social Cognitive Theory (SCT).

50
Tabel berikut menjelaskan delapan teori yang menjadi acuan dalam model

penelitian UTAUT:

Tabel 2.2 Teori Acuan pada Model Penelitian UTAUT (Venkatesh et al., 2003)

No. Nama Teori Peneliti Variabel Inti Keterangan


Diambil dari psikologi sosial,
TRA adalah salah satu teori
penelitian mengenai perilaku
manusia (human behavior)
Theory of Fishbein & Attitude Toward
yang paling mendasar dan
1. Reasoned Azjen Behavior,
berpengaruh. TRA telah
Action (TRA) (1975) Subjective Norm
digunakan dalam berbagai
penelitian untuk memprediksi
berbagai jenis perilaku
(behavior).
TAM dirancang untuk
penelitian dengan konteks
sistem informasi dan
Perceived
Technology dirancang untuk memprediksi
Usefulness,
2. Acceptance Davis (1989) penerimaan dan penggunaan
Perceived Ease of
Model (TAM) teknologi informasi di tempat
Use
kerja. TAM telah banyak
diterapkan pada beragam jenis
teknologi dan pengguna.
Sejumlah besar penelitian
psikologi telah mendukung
teori motivasi umum sebagai
penjelasan terhadap suatu
perilaku. Beberapa studi telah
Motivational Davis, et al. Extrinsic Motivation,
3. meneliti teori motivasi dan
Model (MM) (1992) Intrinsics Motivation
mengadaptasinya untuk
konteks tertentu. MM
menerapkan teori motivasi
untuk memahami adopsi dan
penggunaan teknologi baru.
TPB dikembangkan dari TRA
dengan menambahkan
variabel perceived behavioral
control. Dalam TPB,
Attitude Toward
Theory of perceived behavioral control
Behavior,
Planned Azjen merupakan teori yang menjadi
4. Subjective Norm,
Behavior (1988) penentu tambahan intention
Perceived
(TPB) and behavior. TPB telah
Behavioral Control
berhasil diterapkan pada
penelitian penerimaan
individu dan penggunaan
terhadap berbagai teknologi.

51
Model ini menggabungkan
Attitude Toward
prediktor TPB dengan
behavior,
Combined variabel perceived usefulness
Subjective Norm,
TAM and Taylor & dari TAM untuk menyediakan
5. Perceived
TPB (C- Todd (1995) model hybrid. Model ini dapat
Behavioral Control,
TAM-TPB) menjelaskan prediktor dalam
Perceived
penerimaan dan perilaku
Usefulness
penggunaan suatu teknologi.
Job-fit,
Complexity,
Memprediksi utilitas PC yang
Long-term
Model of PC sesuai untuk meneliti
Thompson, consequences,
6. Utilization penerimaan individu dan
et al. (1991) Affect Towards Use,
(MPCU) penggunaan berbagai jenis
Social Factors,
teknologi.
Facilitating
Conditions
Dalam konteks sistem
informasi, IDT mengadaptasi
Relative Advantage,
karakteristik inovasi dan
Ease of Use,
menyempurnakannya dengan
Image,
Innovation serangkaian variabel yang
Rogers Visibility,
7. Diffusion dapat digunakan untuk
(1962) Compatibility,
Theory (IDT) meneliti penerimaan individu
Results
terhadap suatu teknologi. IDT
Demonstrability,
dapat mendukung dalam
Valuntariness of Use
penelitian predictive validity
terhadap karakteristik inovasi.
SCT merupakan salah satu
teori perilaku manusia yang
paling kuat. Model SCT
Outcome mempelajari penggunaan
Expectations – komputer dan
Performance, memungkinkannya untuk
Social Outcome dikembangkan dalam
Bandura
8. Cognitive Expectation – penelitian mengenai
(1977)
Theory (SCT) Personal, penerimaan dan penggunaan
Self-efficacy, teknologi informasi secara
Affect, umum. Model asli SCT
Anxiety menggunakan usage sebagai
variabel dependen dengan
tetap memprediksi
penerimaan individu.

Delapan teori mengenai penerimaan teknologi tersebut menghasilkan

variabel yang berfungsi sebagai prediktor langsung (direct predictor) dalam

penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi dan perilaku penggunaan (use

52
behavior) yang terdiri dari variabel-variabel UTAUT seperti performance

expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions. Pada

model penelitian UTAUT juga terdapat variabel moderator seperti gender, age,

voluntariness of use, dan experience yang mempunyai efek moderasi dari hubungan

variabel dependen dengan variabel independen (Mustakini, 2008).

Gambar 2.19 Model Penelitian UTAUT (Venkatesh et al., 2003)

2.14.1 Performance Expectancy

Performance expectancy didefinisikan oleh Venkatesh et al. (2003) sebagai

sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan membantunya

dalam meningkatkan performa pekerjaannya. Tabel berikut menjelaskan lima

variabel acuan yang berhubungan dengan performance expectancy:

53
Tabel 2.3 Variabel Acuan Performance Expectancy (Venkatesh et al., 2003)

Variabel Definisi Referensi


Sejauh mana seseorang percaya bahwa
Davis (1989);
Perceived Usefulness menggunakan sistem tertentu akan
Davis et al. (1989)
meningkatkan kinerja pekerjaannya.
Persepsi bahwa pengguna ingin
melakukan suatu kegiatan karena
Extrinsic Motivation dianggap berperan penting dalam Davis et al. (1992)
mencapai hasil yang berharga, seperti
peningkatan kinerja, gaji, atau jabatan.
Bagaimana kemampuan suatu sistem
Thompson et al.
Job-fit meningkatkan kinerja pekerjaan
(1991)
seseorang.
Ekspektasi hasil terhadap konsekuensi Moore & Benbasat
Relative Advantage
dari suatu perilaku. (1991)
Variabel ini berhubungan dengan
pengaruh yang didapat dari perilaku
Compeau &
seseorang. Berdasarkan pada bukti
Higgins (1995);
Outcome Expectations empiris, variabel ini terbagi menjadi
Compeau et al.
ekspektasi kinerja (perfomance
(1999)
expectations) dan ekpektasi personal
(personal expectations).

Variabel performance expectancy dalam tiap model pada tabel tersebut

merupakan prediktor terkuat dari niat (intentions) dan tetap signifikan di semua titik

pengukuran, baik dalam penelitian penggunaan sukarela maupun wajib (Venkatesh

et al., 2003).

2.14.2 Effort Expectancy

Effort expectancy didefinisikan oleh Venkatesh et al. (2003) sebagai tingkat

kemudahan dalam penggunaan sistem. Tiga variabel dari model acuan UTAUT

yang telah disebutkan sebelumnya memahami konsep ekspektasi usaha (effort

expectancy) sebagai persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)

(TAM), kompleksitas (complexity) (MPCU), dan kemudahan penggunaan (ease of

54
use) (IDT). Tabel berikut menjelaskan tiga variabel acuan yang berhubungan

dengan effort expectancy:

Tabel 2.4 Variabel Acuan Effort Expectancy (Venkatesh et al., 2003)

Variabel Definisi Referensi


Sejauh mana seseorang percaya bahwa
Davis (1989);
Perceived Ease of Use menggunakan sistem akan bebas dari
Davis et al. (1989)
usaha.
Sejauh mana suatu sistem dianggap relatif Thompson et al.
Complexity
sulit untuk dipahami dan digunakan. (1991)
Sejauh mana menggunakan inovasi Moore & Benbasat
Ease of Use
dianggap sulit untuk digunakan. (1991)

Variabel ekspektasi usaha (effort expectancy) dalam setiap model pada tabel

tersebut terbukti signifikan dalam konteks penggunaan sukarela dan wajib. Namun,

masing-masing hanya signifikan selama periode waktu pertama, setelahnya

menjadi tidak signifikan selama periode penggunaan yang diperpanjang dan

berkelanjutan, tetapi konsisten dengan hasil dari penelitian sebelumnya. Variabel

yang berorientasi pada usaha (effort) lebih menonjol pada tahap-tahap awal perilaku

baru, ketika masalah-masalah pada proses perilaku tersebut mewakili hambatan

yang harus diatasi yang akan timbul keprihatinan (concern) dalam penggunaannya

(Venkatesh et al., 2003).

2.14.3 Social Influence

Social influence didefinisikan oleh Venkatesh et al. (2003) sebagai sejauh

mana seorang individu memandang bahwa orang-orang yang penting baginya

(keluarga, teman, kerabat, dan sebagainya) percaya bahwa ia harus menggunakan

suatu sistem baru. Pengaruh sosial (social influence) sebagai determinan langsung

dari niat perilaku (behavioral intention) direpresentasikan sebagai norma subyektif

55
(subjective norm) pada TRA, TAM2, TPB/DTPB dan C-TAM-TPB, faktor sosial

(social factors) pada MPCU, dan citra (image) pada IDT. Tabel berikut

menjelaskan tiga variabel acuan yang berhubungan dengan social influence:

Tabel 2.5 Variabel Acuan Social Influence (Venkatesh et al., 2003)

Variabel Definisi Referensi


Persepsi individu bahwa sebagian Ajzen (1991); Davis et al.
besar orang yang penting baginya (1989); Fishbein & Azjen
Subjective Norm
berpikir dia harus atau tidak harus (1975); Mathieson (1991);
melakukan perilaku yang dimaksud. Taylor & Todd (1995)
Pemahaman individu dari budaya
subyektif kelompok di mana individu
tersebut berada serta kesepakatan
Social Factors Thompson et al. (1991)
interpersonal spesifik yang telah
dibuat individu dengan orang lain
dalam situasi sosial tertentu.
Sejauh mana penggunaan suatu
inovasi dirasakan untuk meningkatkan
Image Moore & Benbasat (1991)
citra atau status seseorang dalam
lingkungan sosial seseorang tersebut.

Walaupun variabel-variabel pada tabel tersebut memiliki label yang

berbeda, masing-masing variabel tersebut memiliki gagasan eksplisit atau implisit

yang sama, yaitu perilaku individu dipengaruhi oleh pandangan orang lain terhadap

penggunaan suatu teknologi. Dalam konteks penggunaan yang diwajibkan,

pengaruh tersebut dapat dikaitkan dengan kepatuhan yang menyebabkan pengaruh

sosial memiliki efek langsung pada niat (intention). Namun sebaliknya, pada

pengaruh sosial dalam konteks penggunaan sukarela, variabel tersebut bekerja

dengan cara memengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu teknologi (Venkatesh

et al., 2003).

56
2.14.4 Facilitating Conditions

Facilitating conditions didefinisikan oleh Venkatesh et al. (2003) sebagai

sejauh mana seorang individu percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis

yang ada dapat mendukung penggunaan sistem. Definisi ini mencakup konsep yang

diwujudkan oleh tiga variabel yang berbeda, seperti persepsi kontrol perilaku

(perceived behavioral control) (TPB/DTPB, C-TAM-TPB), kondisi yang

memfasilitasi (facilitating conditions) (MPCU), dan kompatibilitas (compatibility)

(IDT). Tabel berikut menjelaskan tiga variabel acuan yang berhubungan dengan

facilitating conditions:

Tabel 2.6 Variabel Acuan Facilitating conditions (Venkatesh et al., 2003)

Variabel Definisi Referensi


Mencerminkan persepsi hambatan
internal dan eksternal pada perilaku
Perceived Behavioral dan mencakup efektivitas diri (self Ajzen 1991;
Control efficacy), kondisi fasilitas Taylor &Todd (1995)
(facilitating conditions) sumber daya
dan teknologi.
Faktor obyektif di lingkungan yang
telah disepakati oleh peneliti yang
Thompson et al.
Facilitating Conditions membuat tindakan mudah dilakukan,
(1991)
termasuk penyediaan dukungan
komputer.
Sejauh mana inovasi dianggap
konsisten dengan nilai-nilai yang
Moore & Benbasat
Compatibility ada, kebutuhan-kebutuhan, dan
(1991)
pengalaman dari pengadopsi
potensial.

Setiap variabel pada tabel tersebut digunakan agar penelitian terkait

memasukkan aspek-aspek fasilitas teknologi dan/atau lingkungan organisasi yang

dipergunakan untuk mengurangi hambatan dalam penggunaan suatu sistem

(Venkatesh et al., 2003).

57
2.14.5 Behavioral Intention

Behavioral intention didefinisikan sebagai sejauh mana niat pengguna

dalam menggunakan suatu sistem yang baru. Hal tersebut didasari atas kepercayaan

bahwa menggunakan suatu teknologi akan mempermudah pekerjaan dan

meningkatkan performa dalam bekerja, akan memerlukan usaha yang sedikit, akan

dipandang oleh lingkungan sosial, dan tersedianya fasilitas yang dapat menyokong

seorang individu dalam penggunaan sistem tersebut (Venkatesh et al., 2003).

2.14.6 Use Behavior

Use behavior didefinisikan sebagai seberapa sering individu menggunakan

suatu sistem setelah adanya niatan untuk menggunakan sistem tersebut.

Penggunaan sistem merupakan salah satu faktor dalam penilaian kinerja terhadap

pemanfaatan dan penerimaan suatu teknologi informasi. Suatu sistem dinilai dapat

memberikan pengaruh positif maupun negatif sangat bergantung pada hal-hal yang

dirasakan pengguna setelah menggunakan sistem tersebut (Venkatesh et al., 2003).

2.15 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)

merupakan model penelitian di bidang sistem informasi yang dikembangkan oleh

Venkatesh et al. (2012) dari model penelitian UTAUT versi sebelumnya. Model

penelitian ini menambahkan variabel-variabel baru, yakni motivasi hedonis

(hedonic motivation), nilai harga (price value), dan kebiasaan (habit). Model

penelitian UTAUT2 dijelaskan pada gambar berikut:

58
Gambar 2.20 Model Penelitian UTAUT2 (Venkatesh et al., 2012)

2.15.1 Hedonic Motivation

Hedonic motivation didefinisikan oleh Venkatesh et al. (2012) sebagai

kesenangan (fun) atau kenikmatan (pleasure) yang diperoleh dari penggunaan suatu

teknologi. Variabel tersebut telah terbukti berperan penting dalam menentukan

penerimaan dan penggunaan teknologi, seperti pada penelitian Brown dan

Venkatesh (2005). Dalam penelitian di bidang sistem informasi, suatu motivasi

hedonis (hedonic motivation) atau disebut juga sebagai kenikmatan yang dirasakan

(perceived enjoyment) telah terbukti memengaruhi penerimaan dan penggunaan

teknologi secara langsung, seperti pada penelitian Van der Heijden (2004) dan

59
Thong et al. (2006). Dalam konteks konsumen, motivasi hedonis juga telah

ditemukan sebagai penentu penting penerimaan dan penggunaan teknologi, seperti

pada penelitian Brown dan Venkatesh (2005) dan Childers et al. (2001).

2.15.2 Price Value

Price value didefinisikan oleh Venkatesh et al. (2012) sebagai pertimbangan

kognitif konsumen antara manfaat yang dirasakan dari suatu sistem dan biaya

moneter (monetary cost) yang harus dikeluarkan untuk menggunakan sistem

tersebut. Perbedaan yang paling mendasar antara kasus penggunaan oleh konsumen

dan kasus penggunaan pada organisasi (di mana UTAUT dikembangkan) adalah

bahwa konsumen biasanya menanggung biaya moneter (monetary cost) dari

penggunaan sistem tersebut, sedangkan karyawan pada suatu organisasi tidak

menanggung biaya tersebut. Faktor biaya dan harga memiliki dampak signifikan

pada penggunaan teknologi konsumen, terbukti pada penelitian Chan et al. (2008)

bahwa popularitas layanan pesan singkat (SMS) di Cina disebabkan oleh biaya

mengirimkan SMS yang relatif rendah dibandingkan dengan jenis komunikasi lain

menggunakan aplikasi Internet seluler. Riset pemasaran (marketing) oleh Zeithaml

(1988) juga menyimpulkan bahwa biaya/harga moneter (monetary cost/price)

biasanya berhubungan dengan kualitas produk atau layanan dalam menentukan

nilai yang dirasakan oleh konsumen dari suatu produk atau layanan.

2.15.3 Habit dan Experience

Habit didefinisikan oleh Venkatesh et al. (2012) sebagai sejauh mana

seorang individu cenderung melakukan perilaku secara otomatis, sedangkan

experience merupakan peluang untuk menggunakan suatu teknologi dan biasanya

dipahami sebagai perjalanan waktu (pengalaman) dari penggunaan awal teknologi

60
oleh individu tersebut. Faktor experience pada penelitian UTAUT dioperasionalkan

sebagai tiga tingkat berdasarkan berlalunya waktu, yaitu pasca pelatihan (ketika

sistem mulai tersedia untuk digunakan), 1 bulan kemudian, dan 3 bulan kemudian

(Venkatesh et al., 2003). Habit telah digunakan dalam dua cara yang berbeda.

Pertama, habit dipandang oleh Kim dan Malhotra (2005) sebagai perilaku

sebelumnya dan kedua, habit diukur oleh Limayem et al. (2007) sebagai sejauh

mana seseorang percaya bahwa perilaku itu otomatis. Akibatnya, setidaknya ada

dua perbedaan utama antara pengalaman (experience) dan kebiasaan (habit).

Perbedaan pertama adalah bahwa pengalaman (experience) merupakan kondisi

yang diperlukan tetapi tidak cukup untuk pembentukan kebiasaan (habit).

Perbedaan kedua adalah bahwa perjalanan waktu kronologis (pengalaman) dapat

menghasilkan pembentukan tingkat kebiasaan yang berbeda, tergantung pada

tingkat interaksi dan keakraban yang dikembangkan dengan teknologi yang

dimaksud (Venkatesh et al., 2012).

2.16 Variabel Content

Content umumnya didefinisikan sebagai variabel yang memiliki dimensi

ketepatan (exactness), relevan (relevance), dan kecukupan (sufficiency) (Doll &

Torkzadeh, 1988). Palmer (2002) mendefinisikan konten dalam konteks

keberhasilan situs web sebagai variabel yang mencakup jumlah dan variasi konten

serta penggunaan teks, grafik, dan multimedia. Konten juga didefinisikan oleh De

Wulf et al. (2006) sebagai penilaian individu atas kredibilitas, ketepatan waktu,

kecukupan, dan relevansi informasi yang disediakan oleh penyedia konten. Dalam

konteks pengadopsian televisi berbasis mobile, variabel content didefinisikan

61
sebagai penilaian konsumen bahwa suatu program/acara masih berlaku (relevansi),

up-to-date (ketepatan waktu), dan tersedia secara cukup (kecukupan) (Jung et al.,

2009).

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa variabel konten merupakan

prediktor signifikan terhadap tanggapan positif pengguna, seperti pada penelitian

kepuasan komputasi pengguna akhir (Doll & Torkzadeh, 1988), kepuasan situs web

(Wulf et al., 2006), dan persepsi keberhasilan situs web (Palmer, 2002). Faktor

content juga terbukti memiliki pengaruh penting pada keyakinan pengguna

terhadap manfaat yang dirasakan (perceived usefulness) dan niat perilaku

(behavioral intention) individu untuk mengadopsi televisi berbasis mobile (Jung et

al., 2009). Menurut Joaquim (2016), konten merupakan salah satu variabel

terpenting dalam penelitian terhadap penggunaan subscription video on demand

(SVOD), mengingat fakta bahwa seorang individu perlu membayar biaya

berlangganan untuk mengakses konten tersebut dan bahwa tidak semua layanan

SVOD menyediakan konten yang sama persis, sehingga menimbulkan pilihan

antara penyedia layanan satu dengan lainnya serta penggunaan platform SVOD

tersebut untuk menikmati konten audiovisual. Banyak penyedia layanan SVOD

memutuskan untuk berinvestasi dalam produksi acara TV dan dokumenter mereka

sendiri secara eksklusif, seperti “House of Cards” milik Netflix, “11.22.63” milik

Hulu, atau “The Man in The High Castle” milik Amazon Prime, sehingga

menjadikan sebagian besar konten dari penyedia layanan SVOD tersebut hanya

dapat diakses melalui platform mereka sendiri (Joaquim, 2016).

62
2.17 Populasi dan Sampel

Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan anggota subjek penelitian yang

memiliki kesamaan karakteristik (Nurgiyantoro, 2015) dan didefinisikan pula

sebagai sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu (Hasibuan, 2007). Populasi merupakan wilayah generasi yang

terdiri dari objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Siyoto & Sodik, 2015). Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek

yang diamati, namun juga meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki

oleh suatu objek tersebut (Sugiyono, 2014). Berdasarkan definisi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa populasi merupakan kumpulan objek penelitian berupa

makhluk hidup maupun benda mati yang memiliki kesamaan dalam suatu

karakteristik dan juga memenuhi kuantitas yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.

Sampel didefinisikan sebagai sebagian dari populasi yang akan dijadikan

sumber data dan memiliki karakteristik yang dibutuhkan dari populasi tersebut

(Nurgiyantoro, 2015) dan didefinisikan pula sebagai sebagian dari kuantitas dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi maupun bagian kecil dari anggota populasi

yang diambil menggunakan prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi

tersebut atau bersifat representatif (Siyoto & Sodik, 2015). Sampel yang baik adalah

sampel yang representatif (sangat mewakili populasi), sedangkan sampel yang tidak

representatif dapat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan

kesimpulan terkait populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Berdasarkan definisi

tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sejumlah bagian dari suatu

populasi yang memiliki suatu karakteristik dan digunakan sebagai sumber data

63
penelitian dengan menggunakan suatu metode tertentu sehingga dapat disebut

representatif.

2.17.1 Metode Pengambilan Sampel

Agar sampel yang diambil akurat dan tidak bias dalam proses

pengambilannya, maka diperlukan metode pengambilan sampel yang sesuai

(Mustakini, 2008). Terdapat dua metode pengambilan sampel menurut Mustakini

(2008), yaitu probabilitas dan non-probabilitas, seperti pada penjelasan berikut:

a. Probabilitas

Metode pengambilan sampel probabilitas merupakan metode pengambilan

sampel secara acak, di mana setiap elemen populasi mempunyai kesempatan

(probabilitas) yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Hasibuan, 2007).

1. Simple Random Sampling

Merupakan teknik acak yang paling sederhana di mana setiap anggota

populasi mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama untuk

dipilih sebagai sampel.

2. Cluster Random Sampling

Merupakan penarikan sampel dari kluster tertentu dari suatu populasi.

Semua kluster yang ada dalam populasi harus bisa diidentifikasi.

Dengan teknik ini dapat mengurangi tingkat kemungkinan semua

anggota terpilih menjadi sampel karena kluster dengan sengaja berusaha

membuat sampel yang tersebar menjadi berkelompok.

64
3. Stratified Random Sampling

Merupakan penarikan sampel dengan melakukan stratifikasi populasi

terlebih dahulu berdasarkan karakteristik tertentu sebelum menentukan

sampel dalam suatu populasi. Teknik ini akan menghasilkan sampel

yang lebih representatif dibandingkan acak sederhana atau sistematis.

4. Systematic Random Sampling

Merupakan pemilihan sampel dalam populasi secara sistematis. Pada

teknik ini pengambilan sampel hanya dilakukan secara acak untuk unsur

pertama saja dari populasi, dan unsur selanjutnya mengikuti deret atau

sistematika tertentu.

5. Multistage Random Sampling

Merupakan pengembangan dari cluster random sampling. Namun pada

acak bertingkat, kluster tersebut sangat besar. Karena besar, kluster

tersebut dipecah lagi ke dalam beberapa kluster, lalu sampel dapat

diambil.

b. Non-Probabilitas

Metode pengambilan sampel non-probabilitas merupakan metode

pengambilan sampel secara tidak acak atau sampel diambil tanpa melalui proses

seleksi, di mana tiap bagian populasinya tidak mempunyai peluang yang sama

untuk dijadikan sampel (Hasibuan, 2007).

65
1. Convenience Sampling

Merupakan teknik penarikan sampel yang dilakukan tanpa mekanisme

tertentu. Pengambilan sampel dengan teknik ini dianggap tidak

mewakili populasi (Nursiyono, 2015).

2. Purposive Sampling

Merupakan pengambilan sampel hanya berdasarkan kriteria, pemikiran

atau pengetahuan dari pengambilan sampel. Sampel yang terpilih

dipengaruhi oleh pemahaman pengambilan sampel terhadap populasi

sehingga sampel yang terpilih benar-benar mewakili seluruh populasi.

3. Quota Sampling

Merupakan penarikan sampel dengan menggunakan pembatasan jumlah

(kuota) dan kriteria sampel tertentu yang dapat dijadikan responden.

Teknik sampel ini biasanya digunakan dalam survei opini publik.

4. Snowball Sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dimulai dari sedikit

sampel, kemudian mengambil sampel berikutnya berdasarkan

rekomendasi dari sampel sebelumnya. Teknik ini dapat dipakai dalam

kondisi di mana populasi dari survei sangat spesifik atau peneliti tidak

terlalu mengerti terkait kondisi populasi yang menjadi targetnya

(Nursiyono, 2015).

2.18 Skala Likert

Pada penelitian kuantitatif, salah satu alat pengukuran yang digunakan

adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

66
persepsi suatu individu atau kelompok terhadap suatu fenomena sosial (Sugiyono,

2014).

Variabel yang akan diukur digambarkan menjadi indikator variabel dengan

menggunakan skala Likert. Indikator tersebut selanjutnya akan menjadi acuan

dalam menyusun poin-poin instrumen berupa pertanyaan ataupun pernyataan.

Jawaban dari setiap poin instrumen tersebut mempunyai tingkatan dari sangat

positif hingga sangat negatif, umumnya dalam bentuk kata-kata dan jawaban

tersebut memiliki skor tersendiri pada penelitian kuantitatif. Pemberian skor

tersebut biasanya bertingkat dengan skor 1 untuk jawaban yang paling negatif dan

skor 5 untuk yang jawaban paling positif (Sugiyono, 2014), seperti berikut:

 Skor 1 untuk menyatakan Sangat Tidak Setuju

 Skor 2 untuk menyatakan Tidak Setuju

 Skor 3 untuk menyatakan Netral

 Skor 4 untuk menyatakan Setuju

 Skor 5 untuk menyatakan Sangat Setuju

2.19 Structural Equation Modeling (SEM)

Structural Equation Modeling (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang

memiliki kemampuan dalam menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan

indikatornya, variabel laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran

secara langsung (Yamin & Kurniawan, 2011). SEM memungkinkan peneliti secara

eksplisit melakukan pengujian tingkat konsistensi alat ukur dan konsistensi internal

(reliability) terhadap suatu model penelitian yang memiliki hubungan struktural dan

67
dapat diukur secara akurat. Selain itu, SEM dapat melakukan analisis faktor,

analisis jalur, dan regresi (Abdillah & Mustakini, 2015).

SEM dapat berbasis pada varian atau kovarian. SEM berbasis varian

merupakan SEM yang menggunakan varian dalam proses iterasi atau blok varian

antar indikator atau parameter yang diukur dalam satu variabel laten dan tidak

mengorelasi indikator-indikator antar variabel lain dalam satu model penelitian.

Pengembangan teori lebih tepat dilakukan dengan SEM berbasis varian. Salah satu

SEM berbasis varian yang sering digunakan adalah PLS (Partial Least Square).

Sedangkan SEM yang berbasis kovarian membebaskan indikator-indikatornya

untuk saling berkorelasi dengan indikator dan variabel laten lainnya. Pengujian

teori lebih tepat dilakukan oleh SEM berbasis kovarian. Teknik SEM berbasis

kovarian salah satunya adalah AMOS (Analysis Among Structure) (Abdillah &

Mustakini, 2015).

Penelitian menggunakan SEM berbasis kovarian dapat menggunakan

beberapa perangkat lunak pengolah data seperti Lisrel, AMOS, dan EQS.

Sedangkan penelitian menggunakan SEM berbasis varian dapat menggunakan

perangkat lunak pengolah data seperti XLSTAT PLS-PM, PLS Graph, SmartPLS,

Visual PLS, dan sebagainya (Yamin & Kurniawan, 2011).

2.20 Partial Least Square (PLS)

Partial Least Square (PLS) merupakan suatu teknik statistik multivarian

yang melakukan perbandingan antara variabel dependen berganda dan variabel

independen berganda. PLS merupakan analisis SEM berbasis varian yang secara

68
simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model

struktural. Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas,

sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis

dengan model prediksi) (Abdillah & Mustakini, 2015).

PLS memaksimalkan varian variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh

variabel independen atau mengidentifikasi variabel yang mampu memaksimalkan

kekuatan prediksi model (Yamin & Kurniawan, 2011). Tujuan PLS adalah

memprediksi pengaruh variabel X terhadap Y dan menjelaskan hubungan teoretis

di antara kedua variabel. PLS adalah metode regresi yang dapat digunakan untuk

identifikasi faktor yang merupakan kombinasi variabel X sebagai penjelas dan

variabel Y sebagai variabel respons (Talbot, 1997).

2.20.1 Evaluasi Model PLS

Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi outer model dan inner

model (Abdillah & Mustakini, 2015). Outer model merupakan model pengukuran

dalam menguji validitas dan reliabilitas model, sedangkan inner model merupakan

model struktural dalam memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten.

Berikut penjelasan outer model dan inner model dalam evaluasi model PLS:

a. Outer Model

Outer model atau disebut juga model pengukuran mencakup pengecekan

individual item reliability, internal consistency, average variance extracted dan

discriminant validity. Model pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui hubungan antara variabel dengan indikator-indikatornya.

69
Pengecekan dengan individual indicator reliability dapat mengetahui nilai

outer loading. Nilai tersebut menjelaskan seberapa besar hubungan antara

setiap indikator dengan variabelnya. Nilai outer loading di atas 0,7 dapat

dikatakan ideal (Yamin & Kurniawan, 2011) dan nilai outer loading antara 0,5

sampai dengan 0,6 dapat dikatakan cukup (Ghozali, 2013). Sedangkan indikator

yang memiliki nilai outer loading lemah umumnya tidak digunakan atau

dihapus. Nilai outer loading 0,4 sampai dengan 0,7 dapat dipertimbangkan

sebelum dihapus jika nilai composite reliability atau average variance extracted

indikator tersebut masih dalam kategori memenuhi syarat. Namun, beberapa

penelitian yang memiliki indikator dengan nilai outer loading di bawah 0,4

umumnya menghapus indikator tersebut (Hair Jr, Hult, Ringle, & Sarstedt,

2017).

Internal consistency reliability dapat dilihat dari nilai composite reliability.

Dalam mengukur internal consistency, menggunakan composite reliability

lebih baik dibandingkan cronbach’s alpha pada model SEM, sebab composite

reliability tidak mengasumsikan kesamaan boot dari setiap indikator.

Cronbach’s alpha cenderung menaksir lebih rendah construct reliability

dibandingkan composite reliability. Nilai composite reliability 0,6 hingga 0,7

dikatakan dapat diterima sedangkan nilai antara 0,7 hingga 0,9 dikatakan sangat

memuaskan (Hair Jr et al., 2017). Berikut merupakan rumus composite

reliability (CR) (Ghozali, 2013):

(∑ 𝜆𝑖 )2 ∅
𝐶𝑅 =
(∑ 𝜆𝑖 )2 ∅ + ∑ 𝜃𝑖𝑖

70
Keterangan:

∑𝜆𝑖 = jumlah faktor loading

∅ = jumlah faktor variance

∑𝜃𝑖𝑖 = jumlah error variance

Pengujian nilai average variance extracted (AVE) menjelaskan besaran

varian atau keragaman variabel manifes yang dapat dimuat oleh variabel laten.

Minimum nilai AVE 0,5 mengindikasikan nilai convergent validity yang baik

(Hair Jr et al., 2017). Hal tersebut memungkinkan variabel laten dapat

menjelaskan setidaknya lebih dari setengah variance dari indikator-

indikatornya. Berikut merupakan rumus average variance extracted (AVE)

(Ghozali, 2013):

(∑ 𝜆𝑖 2 )∅
𝐴𝑉𝐸 =
(∑ 𝜆𝑖 2 )∅ + ∑ 𝜃𝑖𝑖

Keterangan:

∑𝜆𝑖 2 = jumlah kuadrat faktor loading

∅ = jumlah faktor variance

∑𝜃𝑖𝑖 = jumlah error variance

Pengujian discriminant validity dilakukan dengan melihat nilai cross

loading dan Fornell-Larcker criterion (Hair Jr et al., 2017). Cross loading

membandingkan nilai outer loading suatu indikator dengan variabelnya dan

variabel pada blok lainnya. Jika indikator dengan variabelnya bernilai lebih

tinggi dari korelasi dengan variabel blok lainnya, maka variabel tersebut

71
memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya. Fornell-

Larker criterion membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antar

variabel. Akar AVE harus bernilai lebih tinggi daripada korelasi antara variabel

satu dengan variabel lainnya, atau nilai AVE lebih tinggi dari kuadrat korelasi

antara variabel.

b. Inner Model

Inner model atau disebut juga model struktural dievaluasi menggunakan

enam tahap pengujian, yakni path coefficient (β), coefficient of determination

(R²), t-test menggunakan metode bootstraping, effect size (f2), predictive

relevance (Q2), dan relative impact (q²) (Hair Jr et al., 2017). Nilai path

coefficient mengindikasikan tingkat signifikansi terhadap pengujian hipotesis.

Path coefficient diharuskan bernilai lebih dari 0,1 agar dapat dikatakan memiliki

pengaruh terhadap model (Hair Jr et al., 2017). Lalu nilai R2 digunakan dalam

pengukuran tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel

dependen. Semakin tinggi nilai R2 mengindikasikan bahwa semakin baik model

memprediksi model penelitian yang diajukan. Nilai R2 dapat dikategorikan

menjadi tiga bagian, yaitu lebih besar dari 0,67 sebagai substansial, 0,33 sebagai

moderat, dan 0,19 sebagai tingkat varian yang lemah (Yamin & Kurniawan,

2011).

Tahap selanjutnya adalah melihat nilai t-test dengan metode bootstrapping

menggunakan uji two-tailed dengan nilai tingkat signifikansi. Besar tingkat

signifikansi yang sering dipakai pada beberapa penelitian dalam pengujian two-

tailed adalah 1,65 (tingkat signifikan 10%), 1,96 (tingkat signifikan 5%), dan

72
2.57 (tingkat signifikan 1%) (Hair Jr et al., 2017). Nilai t-test tersebut digunakan

dalam pengujian hipotesis suatu penelitian. Jika nilai t-test lebih besar dari

tingkat signifikansi yang digunakan, maka hipotesis penelitian yang diajukan

dapat diterima. Selain melihat nilai t-test¸ pengujian hipotesis juga dapat

dilakukan dengan melihat nilai p-value. T-test dan p-value tergolong ke dalam

beberapa tingkat signifikansi, yakni 10%, 5%, dan 1%. Pada tingkat signifikansi

10%, maka t-test diharuskan bernilai lebih dari 1,65 dan p-value diharuskan

bernilai kurang dari 0,1. Pada tingkat signifikansi 5%, maka t-test diharuskan

bernilai lebih dari 1,96 dan p-value diharuskan bernilai kurang dari 0,05.

Sedangkan pada tingkat signifikansi 1% maka t-test diharuskan bernilai lebih

dari 2,57 dan p-value diharuskan bernilai kurang dari 0,01 (Hair Jr et al., 2017).

Selanjutnya, pengujian f-test (f2) atau disebut juga sebagai effect size

dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel tertentu dalam suatu

struktur model terhadap variabel lainnya, dengan ambang batas untuk pengaruh

kecil bernilai sekitar 0,02; untuk pengaruh menegah bernilai sekitar 0,15; dan

untuk pengaruh yang besar bernilai sekitar 0,35 (Hair Jr et al., 2017). Berikut

merupakan rumus effect size (f2):


2 2
𝑅𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑 − 𝑅𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑
𝑓2 = 2
1 − 𝑅𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑

Keterangan:
2
𝑅𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑 = Nilai R2 ketika prediktor dimasukkan ke dalam model
2
𝑅𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑 = Nilai R2 ketika prediktor dikeluarkan dari model

Tahap selanjutnya yakni melakukan pengujian 𝑞2 atau disebut juga relative

impact, menggunakan metode blindfolding agar memungkinkan pengukuran

73
terhadap pengaruh relatif sebuah korelasi antara sebuah variabel prediksi

tertentu dengan variabel lainnya dengan ambang batas pengaruh kecil bernilai

0,02; pengaruh sedang bernilai 0,15; dan pengaruh besar bernilai 0,35 (Hair Jr

et al., 2017). Berikut rumus relative impact (q2):


2 2
2
𝑄𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑 − 𝑄𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑
𝑞 = 2
1 − 𝑄𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑

Keterangan:
2
𝑄𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑 = Nilai Q2 ketika prediktor dimasukkan ke dalam model
2
𝑄𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑 = Nilai Q2 ketika prediktor dikeluarkan dari model

2.21 Penelitian Sejenis

Suatu penelitian umumnya didasari oleh landasan dari hasil penelitian-

penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti telah membaca 13 jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Tabel berikut menjelaskan beberapa penelitian

sejenis yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitian ini:

Tabel 2.7 Penelitian Sejenis

1 Peneliti Venni Ariestya Hasan (2017)


Judul Penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Willingness to
Subscribe: Telaah pada Layanan Video on Demand Netflix
Variabel Penelitian Interactivity, Content Richness, Perceived Usefulness,
Perceived Ease of Use, Perceived Price, Free Alternatives,
dan Willingness to Subscribe
Kelebihan Penjelasan variabel, penjabaran data, pembahasan hasil dan
saran untuk penelitian selanjutnya terbilang lengkap.
Kekurangan Detail variabel pada kuesioner tidak dijelaskan.
Hasil 1. Interactivity tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
perceived usefulness.
2. Content Richness memiliki pengaruh positif terhadap
perceived usefulness.

74
3. Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use memiliki
pengaruh positif terhadap Willingness to Subscribe.
4. Perceived Price dan Free Alternatives memiliki pengaruh
negatif terhadap Willingness to Subscribe.
2 Peneliti Bernardo Filipe Geadas Joaquim (2016)
Judul Penelitian How does Digital Piracy influence the subscription of online
video bundling services?
Variabel Penelitian Content, Perceived Usefulness, Perceived Convenience, Price,
Perceived Ease of Use, Perceived Value, Morals and Ethics,
Purchase Intentions
Kelebihan Penjelasan variabel, definisi tiap indikator, hipotesis,
penjabaran data, pembahasan hasil dan detail kuesioner
terbilang lengkap.
Kekurangan Teks kurang tertata dengan rapi dan penjelasan sedikit bertele-
tele.
Hasil 1. Perceived Convenience dan Price merupakan faktor
dengan pengaruh tertinggi terhadap Perceived Value
konsumen.
2. Convenience dianggap relevan oleh responden
dikarenakan SVOD tidak memiliki hambatan layaknya
pada alternatif ilegal, seperti iklan yang mengganggu
maupun waktu tunggu sebelum mengunduh.
3. Price terbukti berpengaruh negatif terhadap Perceived
Value.
4. Morals and Ethics responden merupakan faktor terpenting
dalam Purchasing Intentions.
5. Content tidak signifikan dan menunjukkan bahwa
responden pada penelitian ini tidak terlalu memikirkan
seberapa banyak konten yang disediakan oleh penyedia
layanan SVOD.
6. Usefulness terbukti tidak signifikan dalam penelitian
terhadap suatu sistem bersifat Hedonic.
7. Ease of Use tidak signifikan dikarenakan sebagian besar
responden tidak menemukan kesulitan dalam
menggunakan suatu sistem untuk menikmati konten
audiovisual (film) dan sebagian besar responden sudah
berpengalaman dalam mengunduh maupun menikmati
konten audiovisual (film) secara ilegal.
3 Peneliti Janne Riekkinen (2018)
Judul Penelitian Piracy versus Netflix: Subscription Video on Demand
Dissatisfaction as an Antecedent of Piracy
Variabel Penelitian Perceived SVOD Content Quality, Perceived SVOD System
Quality, Perceived SVOD Security, Attitude toward Piracy,
Piracy Neutralization, SVOD Satisfaction, dan SVOD
Continuance Intention
Kelebihan Penjelasan dan pembuktian hipotesis terbilang lengkap.
Kekurangan Penjelasan variabel dan data hasil analisis kurang mendetail.

75
Hasil 1. Perceived content quality merupakan pendorong utama
dalam kepuasan menggunakan SVOD.
2. SVOD satisfaction berpengaruh positif terhadap niat
melanjutkan penggunaan (continuance intention) layanan
SVOD.
3. Piracy neutralization dan attitude toward piracy terbukti
saling berhubungan.
4. SVOD satisfaction tidak memiliki pengaruh langsung
terhadap attitude toward piracy, namun memiliki efek
kecil-menengah terhadap piracy neutralization.
5. Pengaruh SVOD satisfaction terhadap attitude toward
piracy dimediasi oleh proses pengurangan disonansi.
6. Terbukti bahwa konten merupakan faktor terpenting pada
layanan SVOD, sedangkan kualitas dan keamanan sistem
dianggap sebagai faktor sekunder.
7. SVOD satisfaction berpengaruh negatif terhadap piracy
neutralization.
4 Peneliti Indrawati & Dianty Anggraini Putri (2018)
Judul Penelitian Analyzing Factors Influencing Continuance Intention of E-
Payment Adoption Using Modified UTAUT 2 Model
Variabel Penelitian Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,
Facilitating Conditions, Hedonic Motivation, Price Saving
Orientation, Habit, Trust, dan Continuance Intention
Kelebihan Penjelasan variabel, hipotesis, penjabaran data, pembahasan
hasil dan detail kuesioner terbilang lengkap.
Kekurangan Pembahasan hasil analisis terlalu banyak teks dibandingkan
tabel.
Hasil 1. Habit merupakan faktor dengan pengaruh positif dan
signifikansi tertinggi terhadap Continuance Intention,
diikuti oleh Trust, Social Influence, Price Saving
Orientation, Hedonic Motivation, dan Performance
Expectancy.
2. Effort Expectancy tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Continuance Intention dikarenakan
sebagian besar responden termasuk dalam kategori usia
muda, di mana tingkat kemudahan tidak menjadi bahan
pertimbangan mereka untuk mengadopsi penggunaan Go-
Pay.
3. Facilitating Conditions memiliki pengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap Continuance Intention. Hal ini
disebabkan oleh sebagian besar responden telah memiliki
perangkat yang dibutuhkan untuk menggunakan Go-Pay.
4. Perbedaan kategori Muda dan Dewasa dalam Usia (Age)
dan Jenis Kelamin (Gender) tidak memengaruhi faktor-
faktor pada Model UTAUT2 yang dimodifikasi terhadap
Continuance Intention konsumen dalam konteks layanan
Go-Pay di Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa
tidak ada perbedaan persepsi responden dalam konteks
usia dan jenis kelamin.

76
5 Peneliti Xiaoyu Xu (2014)
Judul Penelitian Understanding users’ continued use of online games: An
application of UTAUT2 in social network games
Variabel Penelitian Achievement, Social Influence, Perceived Enjoyment, Fantasy,
Price Value, Habit, dan Continuance Intention
Kelebihan Penjelasan hipotesis, penjabaran data, dan pembahasan hasil
terbilang lengkap.
Kekurangan Penjelasan variabel tambahan dan detail variabel pada
kuesioner kurang dijelaskan
Hasil 1. Seluruh faktor meliputi achievement, social influence,
perceived enjoyment, fantasy, price value, dan habit
memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap
continuance intention untuk bermain social network game.
2. Social influence merupakan faktor terkuat dalam
memprediksi continuance intention untuk bermain social
network game dibandingkan dengan faktor-faktor lain.
3. Fantasy dan perceived enjoyment terbukti memberikan
pengaruh kuat pada continuance intention pada penelitian
ini, dikarenakan para pemain ingin mencoba identitas baru
dan ingin terserap ke dalam dunia fantasi virtual.
4. Temuan pengaruh perceived enjoyment dalam penelitian
ini sependapat dengan argumen bahwa perceived
enjoyment merupakan determinan penting dalam
behavioral intention pada konteks pengaturan hedonis.
5. Habit merupakan pendorong penting kedua setelah Social
influence pada continuance intention. Para pemain lebih
cenderung untuk memainkan social network game ketika
memainkan social network game menjadi kebiasaan bagi
mereka.
6. Achievement memberikan efek yang relatif sedikit pada
continuance intention untuk bermain social network game.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa mendapatkan rasa
pencapaian bukan menjadi alasan utama bagi para pemain
untuk bermain social network game.
7. User experience bukan moderator yang signifikan
menurut hasil penelitian ini.
8. Tidak ditemukannya perbedaan yang signifikan secara
statistik pada kategori umur yang berbeda dalam
penelitian ini.
9. Gender memegang pernan penting dalam memoderatori
jalur hipotesis social influence, perceived enjoyment dan
price value terhadap continuance intention. Hal ini
mengindikasikan bahwa pengaruh social influence
terhadap niat untuk bermain online games lebih kuat pada
pria dibandingkan dengan wanita. Sedangkan wanita lebih
memerhatikan aspek perceived enjoyment dan price value
yang didapat ketika bermain social network game
ketimbang pria.

77
6 Peneliti Moteb Albugami & Moez Bellaaj (2014)
Judul Penelitian The Continued Use of Internet Banking: Combining UTAUT2
Theory and Service Quality Model
Variabel Penelitian Performance expectancy, Effort expectancy, Social influence,
Facilitating conditions, Hedonic motivation, Price value,
Habit, Website design, Customer service, Reliability, Security,
dan Behavioral intention of continued use
Kelebihan Penelitian ini menggabungkan dua teori model penelitian,
yaitu UTAUT2 dan Service Quality, serta memiliki predictive
power lebih tinggi dibandingkan penelitian sejenis.
Kekurangan Penjelasan mengenai objek penelitian kurang mendetail.
Hasil 1. Penambahan faktor-faktor service quality meningkatkan
kekuatan prediktif dari model UTAUT2 dalam
menjelaskan niat dalam penggunaan internet banking.
2. Performance expectancy merupakan determinan paling
signifikan dalam menentukan Behavioral intention of
continued use
3. Effort expectancy, social influence, dan facilitating
condition tidak signifikan dalam menentukan Behavioral
intention of continued use. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa pelanggan tidak akan menggunakan layanan
elektronik dari bank mereka semata-mata karena teman
mereka merekomendasikan layanan ini atau karena mudah
menggunakan teknologi perbankan elektronik. Pelanggan
lebih peduli dengan kinerja yang diharapkan dan individu
lebih peduli terhadap hasil yang diperoleh dengan
menggunakan internet banking.
4. Pengguna internet banking umumnya mengutamakan
mencari manfaat yang ditawarkan oleh penggunaan
internet banking, dan lebih mementingkan kinerja yang
diharapkan (performance expectancy).
5. Faktor Website design dan security merupakan faktor dari
kualitas sistem yang paling penting dalam menentukan
niat pemakaian berkelanjutan (intention of continued use).
6. Costumer service dan reliability tidak menunjukkan
adanya pengaruh. Hal ini didasari oleh dimasukkannya
variabel Habit. Bahkan, para pengguna internet banking
yang sudah familier terhadap sistem tersebut tahu akan
kemauan dan kesiapan bank mereka dalam menanggapi
kebutuhan mereka dan telah menguji juga keandalan situs
web tersebut. Jadi, dalam konteks penggunaan yang
berkelanjutan terkait internet banking, pelanggan yang
berpengalaman kurang peduli tentang layanan pelanggan
(customer service) atau keandalan (reliability), mereka
lebih tertarik tentang desain web dan fitur keamanan
dibandingkan dengan faktor lainnya.

78
7 Peneliti Priyanka Agustina & Fibria Indriati Dwi Liestiawati (2013)
Judul Penelitian Pengaruh Faktor UTAUT terhadap E-retention dengan E-
satisfaction sebagai Variabel Antara (Studi pada E-learning
karyawan PT Indo Tambangaraya Megah Tbk Jakarta Office)
Variabel Penelitian Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,
Facilitating Conditions, E-Satisfaction, dan E-Retention
Kelebihan Penjelasan variabel, definisi tiap indikator, karakteristik
responden, penjabaran data, pembahasan hasil dan detail
kuesioner terbilang lengkap.
Kekurangan Penjelasan hipotesis kurang mendetail.
Hasil 1. Performance Expectancy, Effort Expectancy, Facilitating
Conditions, dan E-satisfaction memiliki pengaruh positif
yang signifikan terhadap E-retention.
2. Social Influence tidak memiliki pengaruh terhadap E-
retention secara signifikan.
3. Faktor UTAUT memiliki pengaruh terhadap E-retention,
dengan E-satisfaction sebagai variabel antara.
4. Pengaruh antara faktor UTAUT terhadap E-retention lebih
besar secara langsung jika tanpa melalui E-satisfaction.
8 Peneliti Adi Al Syouf & Awanis Ku Ishak (2018)
Judul Penelitian Understanding EHRs continuance intention to use from the
perspectives of UTAUT: practice environment moderating
effect and top management support as predictor variables
Variabel Penelitian Top Management Support, Effort Expectancy, Performance
Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, Nurses
Continuance Intention to Use EHRs
Kelebihan Penelitian ditulis secara sistematis dan mudah dimengerti.
Kekurangan Penjelasan akhir sedikit bertele-tele.
Hasil 1. Effort expectancy, Facilitating condition, dan
Performance expectancy terbukti signifikan dan
berpengaruh positif terhadap continuance intention pada
penggunaan rekam jejak medis elektronik oleh perawat di
Yordania.
2. Top Management Support terbukti signifikan dan
berpengaruh negatif terhadap continuance intention pada
penggunaan rekam jejak medis elektronik oleh perawat di
Yordania.
3. Social Influence terbukti positif namun tidak signifikan,
sehingga tidak berpengaruh terhadap continuance
intention pada penggunaan rekam jejak medis elektronik
oleh perawat di Yordania.
4. Hubungan antara effort expectancy dan continuance
intention lebih signifikan untuk perawat yang bekerja di
unit khusus daripada untuk perawat yang bekerja di
bangsal umum.

79
5. Performance expectancy adalah keyakinan yang paling
menonjol dalam mengarahkan niat penggunaan sistem
berkelanjutan di antara perawat.
9 Peneliti Chao-Min Chiu & Eric T. G. Wang (2008)
Judul Penelitian Understanding Web-based learning continuance intention:
The role of subjective task value
Variabel Penelitian Performance Expectancy, Effort Expectancy, Computer Self-
Efficacy, Social Influence, Facilitating Conditions, Attainment
Value, Utility Value, Intrinsic Value (Playfulness), Social
Isolation, Anxiety, Delay in Responses, Risk of Arbitrary
Learning, dan Continuance Intention
Kelebihan Penjelasan variabel, definisi tiap indikator, hipotesis,
penjabaran data, pembahasan hasil dan detail kuesioner
terbilang lengkap.
Kekurangan Penjelasan mengenai objek penelitian kurang mendetail.
Hasil 1. Performance expectancy (kegunaan jangka pendek) dan
utility value (kegunaan jangka panjang) memiliki efek
yang hampir sama pada niat kelanjutan (continuance
intention) untuk profesional yang bekerja dengan waktu
terbatas untuk melanjutkan pendidikan.
2. Social influence dan facilitating conditions bukan
merupakan prediktor yang signifikan terhadap
continuance intention.
3. Social isolation, delay in response, dan risk of arbitrary
learning bukan merupakan prediktor yang signifikan
terhadap continuance intention.
4. Pelajar merasa bahwa social isolation dan delay in
response merupakan aspek negatif dari pembelajaran
berbasis web, namun mereka tetap memiliki niat yang kuat
untuk melanjutkan penggunaannya.
5. Intrinsic value merupakan prediktor terkuat terhadap
continuance intention pelajar menggunakan sistem
pembelajaran berbasis web.
6. Performance expectancy terbukti berpengaruh positif
terhadap continuance intention pembelajaran berbasis
web.
7. Effort expectancy terbukti berpengaruh positif terhadap
performance expectancy dan continuance intention
pembelajaran berbasis web.
8. Computer self-efficacy terbukti berpengaruh positif
terhadap effort expectancy dan continuance intention
pembelajaran berbasis web.
9. Attainment value, Utility value, Intrinsic value, dan
Anxiety terbukti berpengaruh positif terhadap continuance
intention pembelajaran berbasis web.

80
10 Peneliti Ahmed Alghamdi, Ibrahim Elbeltagi, Ahmed Elsetouhi,
Mohamed Yacine Haddoud (2018)
Judul Penelitian Antecedents of continuance intention of using Internet banking
in Saudi Arabia: A new integrated model
Variabel Penelitian Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,
Facilitating Conditions, Optimism, Innovativeness,
Discomfort, Insecurity, Uncertainty Avoidance, Confirmation,
Satisfaction, Continuance intention
Kelebihan Penjelasan variabel, definisi tiap indikator, hipotesis,
penjabaran data, pembahasan hasil dan detail kuesioner
terbilang lengkap.
Kekurangan Ukuran sampel sedikit dan terdapat tabel hasil analisis yang
kurang rapi dan sulit dipahami
Hasil 1. Hubungan Satisfaction – Continuance Intention terbukti
positif dan signifikan.
2. Hubungan Confirmation – Satisfaction terbukti positif dan
signifikan.
3. Hubungan Confirmation – UTAUT, UTAUT –
Satisfaction, serta Technology Readiness – Continuance
Intention terbukti positif dan signifikan.
4. Hubungan Uncertainty Avoidance – Continuance
Intention terbukti positif dan signifikan.
5. Hubungan Technology Readiness – UTAUT terbukti
positif dan signifikan.
6. Hubungan Technology Readiness – Satisfaction terbukti
tidak signifikan.
7. Hubungan UTAUT – Uncertainty Avoidance terbukti
tidak signifikan.
8. UTAUT memainkan peran penting dalam menyokong
pengaruh Technology Readiness terhadap Satisfaction
9. UTAUT memiliki pengaruh secara tidak langsung
terhadap Continuance Intention melalui Satisfaction
11 Peneliti Christy Cheung & Matthew Lee (2007)
Judul Penelitian Understanding User Intention to Continue Sharing Knowledge
in Virtual Communities
Variabel Penelitian Disconfirmation of Reciprocity, Disconfirmation of Helping,
Knowledge Self Efficacy, Commitment, Moral Obligation,
Satisfaction, dan Continuance Intention
Kelebihan Penjelasan variabel, hipotesis, penjabaran data, dan
pembahasan hasil terbilang lengkap.
Kekurangan Pembahasan detail indikator kurang jelas.
Hasil 1. Semua jalur struktural pada model penelitian ini secara
statistik signifikan dan positif.
2. Faktor Moral obligation memiliki pengaruh terkuat
terhadap continuance intention pengguna dalam berbagi
ilmu pengetahuan, disusul faktor Commitment.

81
3. Satisfaction dan knowledge self-efficacy pengguna
merupakan faktor penting lainnya yang berkontribusi
terhadap continuance intention pengguna dalam berbagi
ilmu pengetahuan melalui komunitas virtual.
12 Peneliti Devi Apriyanti Walean & Indira Rachmawati (2018)
Judul Penelitian Analyzing Music Streaming Application Adoption in Indonesia
Using a Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
2: A Case Study of Premium JOOX and Spotify in Indonesia
Variabel Penelitian Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,
Facilitating Conditions, Hedonic Motivation, Price Value,
Habit, Behavioral Intention, dan Use Behavior
Kelebihan Penjelasan data hasil analisis terbilang lengkap.
Kekurangan Penjelasan variabel dan detail indikator penelitian tidak
lengkap.
Hasil 1. Faktor dengan pengaruh positif terkuat dan signifikan
terhadap Behavioral Intention maupun Use Behavior
secara berurut adalah Habit, Price Value, Hedonic
Motivation, Social Influence dan Performance
Expectancy.
2. Faktor Effort Expectancy dan Facilitating Conditions
terbukti tidak signifikan terhadap Behavioral Intention
maupun Use Behavior.
3. Tidak ditemukan perbedaan persepsi responden dalam
konteks umur dan jenis kelamin.
13 Peneliti Ali Abdallah Alalwan (2019)
Judul Penelitian Mobile food ordering apps: An empirical study of the factors
affecting customer e-satisfaction and continued intention to
reuse
Variabel Penelitian Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,
Facilitating Conditions, Hedonic Motivation, Price Value,
Habit, Online Review, Online Rating, Online Tracking,
Satisfaction, Continued Intention
Kelebihan Penjelasan variabel-variabel yang digunakan terbilang lengkap
Kekurangan Penjelasan akhir sedikit bertele-tele
Hasil 1. Faktor dengan pengaruh positif terkuat dan signifikan
terhadap Satisfaction dan Continued Intention adalah
Performance Expectancy, Hedonic Motivation, Habit,
Online Rating, Online Tracking, dan Online Review.
2. Faktor Effort Expectancy dan Social Influence terbukti
tidak signifikan terhadap Satisfaction maupun Continued
Intention.
3. Faktor Facilitating Conditions dan Price Value hanya
signifikan terhadap Satisfaction, tetapi tidak signifikan
terhadap Continued Intention.

82
Berdasarkan penjabaran penelitian sejenis pada tabel tersebut, penelitian ini

diharapkan dapat menutupi kekurangan dan keterbatasan pada hasil penelitian-

penelitian sebelumnya seperti mengukur tingkat kepuasan dan tingkat keinginan

pengguna Netflix untuk terus melanjutkan paket berlangganan, menggunakan

variabel price value dalam mengukur tingkat kepuasan pengguna Netflix, serta

melakukan penelitian terhadap Netflix di negara lain. Oleh karena itu, penelitian ini

mengadopsi UTAUT2 (Venkatesh et al., 2012) dengan variabel tambahan seperti

Content (Jung et al., 2009) dan Morals and Ethics (Yoon, 2011) untuk meneliti

Continuance Intention (Bhattacherjee, 2001) pengguna SVOD Netflix di Indonesia.

83
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, di mana pengukuran-

pengukuran dalam bentuk angka dan perhitungan statistik dilibatkan dalam

penelitian untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Suryani & Hendryadi,

2015). Pengujian hipotesis dilakukan dengan experimental research, di mana

pengujian dilakukan dengan mencari tahu variabel-variabel independen apa saja

yang memengaruhi suatu variabel dependen yang menjadi pokok pembahasan pada

penelitian tersebut. Dalam hal ini, peneliti menguji hipotesis yang berkaitan dengan

apa saja faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas pengguna layanan Subscription

Video on Demand (SVOD) Netflix dari perspektif penggunanya.

Berdasarkan penjelasan mengenai pendekatan penelitian tersebut, maka

peneliti menggunakan metode, teknik, serta tools yang sesuai dengan pendekatan

kuantitatif sehingga penelitian dapat dilakukan dengan tepat. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disebarkan

kepada pengguna layanan SVOD Netflix. Selanjutnya, analisis data secara statistik

menggunakan beberapa tools, seperti Microsoft Word 2016 untuk penulisan

laporan, Microsoft Excel 2016 untuk mengklasifikasikan data kuesioner, SmartPLS

versi 3.2.8 untuk pengolahan data hasil penyebaran kuesioner, Draw.io untuk

pembuatan gambar yang mendukung laporan penelitian, serta Mendeley Desktop

1.19.4 untuk penulisan skripsi dan referensi yang digunakan peneliti sebagai acuan

dalam penulisan laporan.

84
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini merupakan pengguna aktif layanan

Subscription Video on Demand Netflix yang berdomisili di Indonesia. Mengacu

pada data prediksi jumlah pengguna aktif Netflix yang terdaftar dan berasal dari

Indonesia, diprediksi terdapat 481.450 pengguna aktif yang berlangganan Netflix

pada tahun 2019 (Statista, 2019a). Oleh karena itu, populasi pada penelitian ini

ditetapkan sebanyak 481.450 pengguna. Dengan menggunakan rumus Slovin untuk

menghitung jumlah sampel yang dibutuhkan, maka didapatkan jumlah sampel yang

dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 400 sampel yang nantinya akan diambil

secara acak dari anggota populasi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Studi Pustaka dan Literatur

Studi pustaka dan literatur dilakukan dengan membaca dan mempelajari

buku-buku maupun jurnal-jurnal penelitian sejenis menggunakan Google Scholar

serta situs-situs yang menyediakan data maupun teori yang berkaitan dengan pokok

permasalahan dalam penelitian ini.

3.3.2 Survei

Pada tahap ini, dilakukan sebuah survei yang bertujuan untuk mendapatkan

data dari pengguna Netflix di Indonesia dengan cara menyebarkan kuesioner secara

langsung maupun tidak langsung. Penyebaran kuesioner secara langsung dilakukan

secara offline, yaitu dengan bertatap muka secara langsung dengan responden.

85
Sedangkan penyebaran kuesioner secara tidak langsung dilakukan secara online,

yaitu dengan bantuan media sosial seperti Twitter, Instagram, WhatsApp, Line, dan

sebagainya dengan menggunakan layanan Google Forms untuk pengisiannya.

Setelah itu, semua kuesioner yang telah terkumpul nantinya disaring dan

diklasifikasikan menggunakan tools pengolah angka Microsoft Excel 2016.

Berdasarkan data survei tersebut, peneliti berhasil memperoleh 423 kuesioner. 9

kuesioner berasal dari penyebaran secara langsung dan 414 sisanya berasal dari

penyebaran secara tidak langsung. Data kuesioner dapat dilihat langsung pada tabel

berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Data Kuesioner

Metode Penyebaran ∑ Valid ∑ Tidak Valid Keterangan

Langsung 9 - -

Tidak Langsung 402 12 Redundansi data

TOTAL 411 12 -

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Model Usulan dan Hipotesis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari

loyalitas pengguna dalam berlangganan Netflix untuk bulan-bulan berikutnya.

Berdasarkan beberapa penelitian sejenis serta teori yang telah dikembangkan

sebelumnya, peneliti memutuskan untuk menggunakan model Unified Theory of

Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) (Venkatesh et al., 2012) sebagai

model utama dalam penelitian ini dikarenakan UTAUT2 merupakan model yang

ringkas dan terbukti memiliki explanatory power lebih kuat dalam memprediksi

86
niat penggunaan konsumen terhadap suatu teknologi daripada model sebelumnya

(Lai, 2017). Selain itu, UTAUT2 dapat menyesuaikan konteks penggunaan

teknologi oleh konsumen lebih baik dengan mengimplementasikan unsur

komplementer seperti hedonic motivation (motivasi intrinsik), price value, dan

habit, berbeda dengan model sebelumnya yang lebih menekankan pada pentingnya

unsur utilitarian value (motivasi ekstrinsik) (Venkatesh et al., 2012).

Kemudian, peneliti memodifikasi model UTAUT2 tersebut dengan

mengganti Behavioral Intention dan Use Behavior menjadi Satisfaction dan

Continuance Intention yang diambil dari Expectation-Confirmation Model (ECM)

(Bhattacherjee, 2001). Hal ini didasari oleh hasil dari beberapa penelitian sejenis

yang telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor-

faktor pada UTAUT2 terhadap kepuasan dan niat penggunaan yang berkelanjutan,

serta adanya kesamaan persepsi niat pada Behavioral Intention dan Continuance

Intention. Peneliti juga menghapus beberapa jalur pengaruh serta beberapa variabel

yang salah satunya adalah variabel moderator berdasarkan hasil pilot study yang

dilakukan dan dengan alasan bahwa beberapa penelitian sejenis menunjukkan tidak

adanya perbedaan persepsi yang signifikan dari kelompok usia, jenis kelamin,

maupun pengalaman tertentu terhadap suatu niat perilaku berkelanjutan. Penjelasan

lebih lanjut mengenai pilot study akan dibahas pada Bab IV.

Selain itu, peneliti juga menambahkan dua variabel yakni Content dan

Morals and Ethics. Content merupakan variabel yang diadopsi dari penelitian Jung

et al. (2009) dalam konteks pengadopsian mobile television serta terbukti signifikan

pada penelitian Joaquim (2016) dan Riekkinen (2018) dalam konteks SVOD

Netflix dan sentimen pembajakan. Morals and Ethics merupakan variabel yang

87
diadopsi dari Moral Obligation pada penelitian Yoon (2011) dalam konteks

pembajakan digital dan merupakan salah satu variabel yang terbukti berpengaruh

terhadap niat perilaku pada penelitian tersebut, serta terbukti signifikan pada

penelitian Joaquim (2016) dalam konteks SVOD Netflix dan sentimen pembajakan

dan Cheung dan Lee (2007) dalam konteks niat untuk terus menggunakan layanan

berbagi pengetahuan pada komunitas virtual.

Model usulan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 3.1 Model Penelitian Usulan

88
Berikut penjelasan masing-masing variabel yang digunakan dalam model

penelitian tersebut:

1. Content

Dalam konteks penelitian ini, content dimaksudkan sebagai penilaian

pengguna terhadap konten yang disediakan oleh pihak Netflix bahwa konten

tersebut masih relevan, up-to-date, dan tersedia secara lengkap. Content

terbukti memiliki pengaruh yang signifikan pada keyakinan pengguna terhadap

manfaat yang dirasakan (perceived usefulness) dan niat perilaku (behavioral

intention) individu untuk mengadopsi televisi berbasis mobile (Jung et al.,

2009), serta merupakan prediktor signifikan terhadap tanggapan positif

pengguna, seperti pada penelitian kepuasan komputasi pengguna akhir (Doll &

Torkzadeh, 1988), kepuasan situs web (De Wulf et al., 2006), dan persepsi

keberhasilan situs web (Palmer, 2002). Content merupakan salah satu faktor

terpenting pada penelitian mengenai SVOD, sebab tidak semua layanan SVOD

menyediakan konten yang sama persis, sehingga menimbulkan pilihan antara

penyedia layanan satu dengan lainnya untuk menikmati konten audiovisual

(Joaquim, 2016).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa content

berpengaruh positif terhadap performance expectancy, facilitating conditions,

hedonic motivation, price value, habit, dan satisfaction terkait kepuasan dalam

penggunaan Netflix, sehingga menimbulkan niat untuk melanjutkan

berlangganan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengambil hipotesis sebagai

berikut:

89
H1: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Performance Expectancy

(PE)

H2: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Facilitating Conditions

(FC)

H3: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Hedonic Motivation (HM)

H4: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Price Value (PV)

H5: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Habit (HT)

H6: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT)

2. Performance Expectancy

Dalam konteks penelitian ini, performance expectancy dimaksudkan

sebagai sejauh mana pengguna Netflix percaya bahwa dengan menggunakan

layanan Netflix akan bermanfaat dan membantunya dalam mencari dan

menikmati konten audiovisual secara cepat. Perlu diketahui bahwa alternatif

video on demand ilegal yang menyediakan konten sama persis dengan Netflix

memiliki hambatan seperti waktu tunggu maupun iklan pop-up sebelum

menikmati konten tersebut. Hal tersebut memberikan keunggulan kepada

Netflix, dikarenakan Netflix bebas dari iklan pop-up dan waktu tunggu sebelum

dapat menikmati konten yang diinginkan. Performance expectancy merupakan

prediktor terkuat terhadap niat dan tetap signifikan di semua titik pengukuran,

baik dalam penelitian penggunaan sukarela maupun wajib (Venkatesh et al.,

2003). Performance expectancy juga terbukti signifikan dan berpengaruh

positif pada penelitian sebelumnya (Agustina & Liestiawati, 2013; Al Syouf &

90
Ku Ishak, 2018; Alalwan, 2019; Albugami & Bellaaj, 2014; Chiu & Wang,

2008; Indrawati & Putri, 2018).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa

performance expectancy berpengaruh positif terhadap satsifaction terkait

kepuasan dalam penggunaan Netflix, sehingga menimbulkan niat untuk

melanjutkan berlangganan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengambil

hipotesis sebagai berikut:

H7: Performance Expectancy (PE) berpengaruh positif terhadap

Satisfaction (SAT)

3. Facilitating Conditions

Dalam konteks penelitian ini, facilitating conditions dimaksudkan sebagai

sejauh mana pengguna Netflix percaya bahwa dengan tersedianya fasilitas yang

memadai seperti koneksi internet yang stabil dan perangkat yang dapat

mengakses internet dapat mendukung dalam penggunaan layanan Netflix. Perlu

diketahui juga bahwa untuk dapat berlangganan Netflix diperlukan kartu kredit

atau sejenisnya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor dalam facilitating

conditions. Facilitating conditions juga terbukti signifikan dan berpengaruh

positif pada penelitian sebelumnya (Al Syouf & Ku Ishak, 2018; Alalwan, 2019;

Alghamdi et al., 2018).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa

facilitating conditions berpengaruh positif terhadap continuance intention

terkait niat untuk melanjutkan berlangganan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

mengambil hipotesis sebagai berikut:

91
H8: Facilitating Conditions (FC) berpengaruh positif terhadap

Continuance Intention (CI)

4. Hedonic Motivation

Dalam konteks penelitian ini, hedonic motivation dimaksudkan sebagai

kesenangan dan kenikmatan yang diperoleh pengguna Netflix dari penggunaan

layanan Netflix untuk menonton film. Terbukti bahwa hedonic motivation

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat penggunaan suatu sistem

hedonis dalam konteks penggunaan layanan Spotify dan Joox Premium

(Walean & Rachmawati, 2018). Hedonic motivation juga terbukti signifikan

dan berpengaruh positif pada penelitian sebelumnya (Alalwan, 2019; Indrawati

& Putri, 2018).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa hedonic

motivation berpengaruh positif terhadap satisfaction terkait kepuasan dalam

penggunaan Netflix, sehingga menimbulkan niat untuk melanjutkan

berlangganan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengambil hipotesis sebagai

berikut:

H9: Hedonic Motivation (HM) berpengaruh positif terhadap Satisfaction

(SAT)

5. Price Value

Dalam konteks penelitian ini, price value dimaksudkan sebagai

pertimbangan kognitif pengguna Netflix antara manfaat (value) yang didapat

dari penggunaan layanan Netflix dengan biaya berlangganan yang harus

92
ditanggung setiap bulannya. Dalam konteks sistem hedonis, konsumen biasanya

menanggung biaya moneter (monetary cost) dari penggunaan sistem tersebut,

sedangkan dalam konteks organisasional, karyawan pada suatu organisasi tidak

menanggung biaya tersebut (Venkatesh et al., 2012). Price value juga terbukti

signifikan dan berpengaruh positif pada penelitian sebelumnya (Alalwan, 2019;

Indrawati & Putri, 2018; Xu, 2014).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa price

value berpengaruh positif terhadap satisfaction terkait kepuasan dalam

penggunaan Netflix, sehingga menimbulkan niat untuk melanjutkan

berlangganan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengambil hipotesis sebagai

berikut:

H10: Price Value (PV) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT)

6. Habit

Dalam konteks penelitian ini, habit dimaksudkan sebagai sejauh mana

pengguna Netflix cenderung menggunakan layanan Netflix secara otomatis

setiap pengguna tersebut ingin menonton film. Habit merupakan faktor dengan

pengaruh positif dan signifikansi tertinggi terhadap niat penggunaan suatu

sistem hedonis dalam konteks penggunaan layanan Spotify dan Joox Premium

(Walean & Rachmawati, 2018). Habit juga terbukti signifikan dan berpengaruh

positif pada penelitian sebelumnya (Alalwan, 2019; Indrawati & Putri, 2018;

Xu, 2014).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa habit

berpengaruh positif terhadap satisfaction dan continuance intention terkait

93
kepuasan dalam penggunaan Netflix, sehingga menimbulkan niat untuk

melanjutkan berlangganan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengambil

hipotesis sebagai berikut:

H11: Habit (HT) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT)

H12: Habit (HT) berpengaruh positif terhadap Continuance Intention (CI)

7. Morals and Ethics

Dalam konteks penelitian ini, morals and ethics dimaksudkan sebagai beban

moral (moral obligation) pengguna Netflix dalam pandangannya terhadap

pembajakan. Dengan mengingat bahwa pembajakan merupakan tindakan ilegal,

hal tersebut mendorong pengguna Netflix untuk tetap melanjutkan

berlangganan Netflix. Moral obligation merupakan faktor yang memiliki

pengaruh negatif terkuat dan signifikan terhadap niat untuk melakukan

pembajakan (Yoon, 2011). Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin besar

kesadaran seseorang akan beban moral yang ditanggungnya, maka semakin

kecil keinginan seseorang tersebut untuk melakukan tindakan ilegal seperti

membajak konten digital. Moral obligation juga memiliki pengaruh terkuat dan

signifikan pada penelitian sebelumnya (Cheung & Lee, 2007).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa morals

and ethics berpengaruh positif terhadap satisfaction dan continuance intention

terkait kelanjutan dalam berlangganan Netflix demi menghindari tindakan

ilegal seperti pembajakan konten digital. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

mengambil hipotesis sebagai berikut:

94
H13: Morals and Ethics (ME) berpengaruh positif terhadap Satisfaction

(SAT)

H14: Morals and Ethics (ME) berpengaruh positif terhadap Continuance

Intention (CI)

8. Satisfaction

Dalam konteks penelitian ini, satisfaction dimaksudkan sebagai pengaruh

atau perasaan pengguna Netflix terhadap kepuasan dalam penggunaan layanan

Netflix. Satisfaction diadopsi dari Expectation-Confirmation Model

(Bhattacherjee, 2001) di mana penelitian ini mengganti skala semantik

diferensial dengan skala Likert merujuk pada penelitian sejenis dalam konteks

niat penggunaan berkelanjutan SVOD, dan hasil penelitian tersebut

membuktikan bahwa satisfaction berpengaruh positif terhadap continuance

intention (Riekkinen, 2018). Satisfaction juga memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap penggunaan berkelanjutan pada penelitian sebelumnya

(Agustina & Liestiawati, 2013; Alalwan, 2019).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat diasumsikan bahwa

satisfaction berpengaruh positif terhadap continuance intention terkait

kelanjutan dalam berlangganan Netflix. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

mengambil hipotesis sebagai berikut:

H15: Satisfaction (SAT) berpengaruh positif terhadap Continuance

Intention (CI)

95
9. Continuance Intention

Dalam konteks penelitian ini, continuance intention dimaksudkan sebagai

loyalitas pengguna Netflix untuk melanjutkan berlangganan di bulan-bulan

berikutnya. Continuance intention diadopsi dari Expectation-Confirmation

Model (Bhattacherjee, 2001). Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan

bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan pada faktor-faktor UTAUT2

terhadap continuance intention (Agustina & Liestiawati, 2013; Al Syouf & Ku

Ishak, 2018; Alalwan, 2019; Albugami & Bellaaj, 2014; Alghamdi et al., 2018;

Chiu & Wang, 2008; Indrawati & Putri, 2018; Xu, 2014).

96
3.4.2 Indikator Penelitian

Tabel 3.2 Indikator Variabel Penelitian

Variabel Indikator Referensi


Relevance
Content Wulf et al. (2006),
Timeliness
(CO) Jung et al. (2009)
Sufficiency
Perceived usefulness

Performance Expectancy Extrinsic motivation Venkatesh et al. (2003),


(PE) Job-fit Wu et al. (2011)

Relative Advantage
Perceived behavioral control
Thompson et al. (1991),
Facilitating Conditions
Facilitating conditions Venkatesh et al. (2003),
(FC)
Wu et al. (2010)
Compatibility
Innovativeness Midgley & Dowling (1978),
Hedonic Motivation Hirschman (1980),
Novelty seeking
(HM) Holbrook & Hirschman (1982),
Perceptions of novelty Venkatesh et al. (2012)
Reasonable
Deaux & Lewis (1984),
Price Value
Good value for money Bakan (1996),
(PV)
Venkatesh et al. (2012)
Good value at current price
Automaticity Aarts & Dijksterhuis (2000),
Habit Ajzen (2002),
Instant activation
(HT) Kim et al. (2005),
Addiction Venkatesh et al. (2012)
Responsibility
Ajzen (1991),
Morals and Ethics
Feeling of guilt Cronan & Al-Rafee (2008),
(ME)
Yoon (2011)
Normative beliefs
Satisfied

Satisfaction Pleased Spreng et al. (1996),


(SAT) Contented Bhattacherjee (2001)

Delighted

Continuance Intention Behavioral intention Mathieson (1991),


(CI) Not using alternate services Bhattacherjee (2001)

97
3.4.3 Pembuatan Kuesioner

Terdapat sejumlah pertanyaan pada penelitian ini yang dibuat berdasarkan

model UTAUT2 yang telah dimodifikasi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

disesuaikan dengan variabel-variabel yang terdapat dalam metode UTAUT2.

Berikut merupakan format kuesioner pada penelitian ini:

DATA RESPONDEN

A. Profil Responden

Jawablah dengan mengisi data diri atau memberikan tanda (√) pada jawaban

yang tersedia.

1. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan

2. Usia : □ ≤ 14 tahun □ 15-20 tahun

□ 21-25 tahun □ 26-30 tahun

□ 31-35 tahun □ ≥ 36 tahun

3. Pekerjaan : □ Pelajar/Mahasiswa □ PNS

□ Pegawai Swasta □ Wirausaha

□ Freelancer □ Lain-lain

4. Pendapatan / Uang Saku Perbulan :

□ ≤ Rp 1.000.000

□ Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000

□ Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000

□ Rp 5.000.001 – Rp 7.000.000

□ ≥ Rp 7.000.001

98
B. Pertanyaan Umum

1. Sudah berapa lama Anda menggunakan internet?

□ < 1 tahun □ 1-5 tahun □ 6-10 tahun □ > 10 tahun

2. Apakah Anda sudah pernah mencoba / sedang berlangganan Netflix?

□ Pernah □ Belum pernah

3. Sudah berapa lama Anda berlangganan Netflix?

□ < 1 bulan □ 1-4 bulan □ 5-8 bulan □ 9-12 bulan □ > 12 bulan

C. Variabel Kuesioner

Dalam pengisian kuesioner di bawah, peneliti menggunakan tujuh skala Likert.

Tabel 3.3 Skala Likert dan Penjelasannya

Jawaban Singkatan Nilai


STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
ATS Agak Tidak Setuju 3
N Netral 4
AS Agak Setuju 5
S Setuju 6
SS Sangat Setuju 7

99
Tabel 3.4 Daftar Kuesioner

Penilaian
No Pernyataan
STS TS ATS N AS S SS
Content (CO)
Netflix menyediakan konten yang
1
up-to-date
Netflix menyediakan konten yang
2
cukup beragam
Netflix menyediakan konten yang
3
saya minati (relevan)
Netflix menyediakan konten yang
4
saya butuhkan
Performance Expectancy (PE)
Saya merasa Netflix berguna dalam
5
kehidupan sehari-hari saya
Saya dapat menghemat waktu dalam
6 mencari dan menonton film/series
ketika menggunakan Netflix
Menggunakan Netflix membantu
7 saya mencari dan menonton
film/series dengan cepat
Menggunakan Netflix meningkatkan
produktivitas saya dalam menonton
8
film/series (marathon, binge-
watching)
Facilitating Conditions (FC)
Saya memiliki sumber daya yang
dibutuhkan untuk menggunakan
9 Netflix (internet, smartphone/
laptop/smartTV, dan kartu
kredit/metode pembayaran lainnya)
Saya memiliki pengetahuan yang
10 dibutuhkan untuk menggunakan
Netflix
Netflix kompatibel dengan teknologi
11 yang saya gunakan
(smatphone/laptop/smartTV)
Saya bisa mendapatkan bantuan dari
12 orang lain jika saya kesulitan
menggunakan Netflix

100
Hedonic Motivation (HM)
Menggunakan Netflix menarik bagi
13
saya
14 Fitur-fitur Netflix menghibur saya
15 Netflix menyenangkan
Saya merasa terkesan menggunakan
16
Netflix
Price Value (PV)
Biaya paket berlangganan Netflix
17
masuk akal
Biaya paket berlangganan Netflix
18
sepadan dengan apa yang didapat
Dengan biaya paket berlangganan
19 saat ini, Netflix memberikan layanan
yang sepadan
Habit (HT)
Menggunakan Netflix untuk
20 menonton film/series sudah menjadi
kebiasaan bagi saya
Netflix biasa saya gunakan untuk
21 menonton film/series tanpa berpikir
panjang
Menggunakan Netflix menjadi salah
22
satu bagian dari rutinitas saya
Saya ketagihan menggunakan
23
Netflix untuk menonton film/series
Morals and Ethics (ME)
Saya merasa bersalah jika menonton
24 film/series lewat alternatif ilegal
(bajakan)
Menonton film/series lewat alternatif
25 ilegal (bajakan) bertentangan dengan
prinsip saya
Menonton film/series lewat alternatif
26 ilegal (bajakan) akan membuat saya
bersalah secara moral
Satisfaction (SAT)
Saya merasa puas berlangganan dan
27
menggunakan Netflix
Saya merasa senang berlangganan
28
dan menggunakan Netflix

101
Saya dengan senang hati untuk
29 berlangganan dan menggunakan
Netflix
Secara keseluruhan, saya merasa
sangat senang dan puas
30
berlangganan dan menggunakan
Netflix
Continuance Intention (CI)
Saya berniat untuk melanjutkan
31 paket berlangganan Netflix pada
bulan-bulan berikutnya
Saya berniat untuk tetap
32 menggunakan Netflix daripada
alternatif ilegal/legal lainnya
Jika saya mampu, saya tidak berniat
33 memberhentikan paket berlangganan
Netflix

3.5 Analisis Data dan Hasil Interpretasinya

Penelitian ini memiliki dua hasil analisis, yakni analisis demografi dan

analisis statistik inferensial. Pertama, peneliti melakukan hasil data demografis

dengan program Microsoft Excel 2016 dengan mengelompokkan data responden

berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, serta pengetahuan

mengenai sistem dan pengalaman menggunakan sistem tersebut. Kedua,

pengolahan data secara inferensial dilakukan untuk menganalisis data dan menguji

hipotesis pada penelitian ini dengan pendekatan PLS-SEM menggunakan tools

SmartPLS versi 3.2.8.

Analisis statistik inferensial dilakukan menggunakan SmartPLS versi 3.2.8.

Terdapat dua analisis yang perlu dilakukan dalam tahap ini, yakni analisis

measurement model (outer model) dan structural model (inner model).

Measurement model (outer model) dilakukan melalui proses pengujian validitas dan

reliabilitas outer model melalui indikator reliability, internal consistency reliability,

102
convergent validity, dan discriminant validity. Sedangkan pengujian struktural

model (inner model) melalui path ceofficient (β), coefficient of determination (𝑅2),

t-test melalui metode bootstrapping, effect size (f 2), predictive relevance (𝑄2), dan

relative impact (𝑞2) menggunakan metode pengujian blindfolding (Hair Jr et al.,

2017).

Kemudian pada interpretasi hasil akan dijelaskan secara lengkap pada Bab

IV dengan menjabarkan hasil analisis demografi responden serta mendeskripsikan

hasil analisis model secara statistik dan membandingkannya dengan beberapa

literatur terkait sebelumnya.

3.6 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini dijelaskan

pada Gambar 3.2.

103
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian

104
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Netflix, Inc. merupakan penyedia layanan media hiburan yang berasal dari

Amerika Serikat. Berkantor pusat di Los Gatos, California, Amerika Serikat,

Netflix didirikan oleh Reed Hastings dan Marc Randolph di Scotts Valley,

California, Amerika Serikat pada tahun 1997. Bisnis utama perusahaan ini

merupakan layanan online streaming berlangganan yang menawarkan

perpustakaan film dan program televisi baik yang diproduksi oleh studio-studio

terkemuka maupun yang diproduksi sendiri oleh Netflix serta dapat diakses kapan

saja dan di mana saja, selama pelanggan terhubung ke internet. Pelanggan dapat

menggunakan akun mereka di berbagai perangkat (dengan aplikasi Netflix maupun

browser) yang berbeda secara bersamaan hingga empat perangkat sekaligus dalam

satu waktu. Hal ini memungkinkan adanya empat profil yang berbeda dalam satu

akun dan juga memungkinkan tiap profil tersebut memiliki daftar yang akan

ditonton (watchlist) masing-masing. Netflix juga memberikan rekomendasi-

rekomendasi film/serial apa yang akan ditonton berdasarkan histori genre film apa

yang disukai maupun yang telah ditonton sebelumnya oleh para penggunanya, serta

fitur unduh untuk dapat menonton film secara offline.

Netflix membuka jalur ekspansinya secara global termasuk ke Indonesia

pada tahun 2016, dan baru pada Oktober 2018 Netflix secara resmi meluncurkan

antarmuka berbahasa Indonesia pada aplikasinya, lengkap dengan subtitle

berbahasa Indonesia, dengan biaya berlangganan Rp169.000,- per bulannya.

105
Netflix juga melakukan kerja sama dengan operator lokal seperti XL Axiata, Bolt,

Hutchinson 3 Indonesia dan Smartfren yang menyediakan paket data untuk

streaming video (Netflix, 2019b).

Pada laporan kuartal pertama 2019, Netflix memiliki lebih dari 148 juta

pelanggan berbayar di seluruh dunia dan diperkirakan naik pada kuartal kedua

dengan lebih dari 154 juta total langganan (subscription) termasuk pelanggan uji

coba gratis (Netflix, 2019a). Di Indonesia sendiri, pengguna aktif Netflix diprediksi

akan meningkat hingga sekitar 481 ribu pengguna pada akhir 2019 (Statista, 2019a).

Selain itu, Netflix juga mendapat penghargaan sebagai perusahaan yang memiliki

predikat terbaik di Amerika Serikat (America’s Most Reputable Companies 2019)

No.1 menurut survei yang dilakukan oleh Reputation Institute pada bulan Januari

hingga Februari 2019 dengan responden lebih dari 167.000 orang, dengan sebagian

besar nominasinya adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki pendapatan lebih

dari 1 miliar dolar Amerika dengan keakraban merek lebih dari 30% populasi di

Amerika Serikat (Forbes, 2019). Netflix juga merupakan salah satu aplikasi dengan

total pendapatan tertinggi di Indonesia, mengalahkan Google Drive, Joox, dan Viu

(DataReportal, 2019).

4.2 Pilot Study

Pada tahap ini, dilakukan pretest atau disebut juga sebagai pilot study

dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat reliabilitas dan juga

validitas dari kuesioner serta hasilnya dengan model penelitian yang digunakan.

Banyak literatur penelitian pada bidang sistem informasi yang menggunakan pilot

106
study untuk memvalidasi model penelitian dengan pengujian secara statistik

berdasarkan survei (Subiyakto, Ahlan, Putra, & Kartiwi, 2015). Pilot study ini

menghasilkan perhitungan tingkat reliabilitas yang baik dengan nilai Composite

Reliability (CR) di atas 0,7 dan perhitungan tingkat validitas yang baik dengan nilai

Average Variance Extracted (AVE) di atas 0,5. Hasil pilot study ini juga

memberikan acuan kepada peneliti untuk menghapus beberapa jalur pengaruh dan

juga variabel, yakni variabel moderator (Age, Gender, dan Experience), Effort

Expectancy, (EE) dan Social Influence (SI) dari model penelitian yang digunakan,

dengan beberapa pertimbangan seperti:

1. Hubungan EE→SAT, EE→CI, SI→SAT, SI→CI, PE→CI, FC→SAT,

HM→CI, PV→CI, serta moderator Age, Gender, dan Experience tidak

signifikan berdasarkan nilai path coefficient.

2. Hubungan variabel-variabel tersebut memiliki hasil t-test dengan nilai di

bawah ambang batas pada tingkat kepercayaan (confidence level) 90% dan

galat pendugaan (margin of error) 10% yaitu 1,64 (Hair Jr et al., 2017).

3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variabel Effort Expectancy dan

Social Influence terbukti hanya signifikan selama periode waktu pertama

pada penggunaan suatu teknologi khususnya pada konteks penggunaan

wajib (mandatory), namun setelahnya menjadi tidak signifikan selama

periode penggunaan yang diperpanjang dan berkelanjutan serta pada

konteks penggunaan sukarela (voluntary) (Alalwan, 2019; Albugami &

Bellaaj, 2014; Chiu & Wang, 2008; Indrawati & Putri, 2018; Venkatesh et

al., 2003; Walean & Rachmawati, 2018). Beberapa penelitian sebelumnya

juga menunjukkan bahwa variabel moderator seperti Age, Gender, dan

107
Experience tidak memiliki pengaruh moderasi yang signifikan terhadap niat

penggunaan suatu teknologi tertentu (Alalwan, 2019; Albugami & Bellaaj,

2014; Bellaaj, Zekri, & Albugami, 2015; Palau-Saumell, Forgas-Coll,

Sánchez-García, & Robres, 2019; Venkatesh et al., 2012; Xu, 2014).

Dengan melihat pertimbangan tersebut, maka dari itu peneliti tidak akan

melibatkan variabel Effort Expectancy dan Social Influence, serta variabel

moderator Age, Gender, dan Experience dalam model penelitian yang digunakan.

Pembahasan mengenai variabel-variabel tersebut di atas dan juga hipotesis terkait

tidak akan dijelaskan lebih lanjut pada penelitian ini.

4.3 Analisis Demografi

4.3.1 Hasil Analisis Demografi

Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan melihat karakteristik dari hasil

pengumpulan data profil responden dalam kuesioner yang telah disebarkan

sebelumnya dan nantinya akan menghasilkan informasi mengenai demografi

responden terhadap loyalitas pada layanan video on demand berlangganan Netflix.

Dari pengambilan data responden yang dilakukan menggunakan kuesioner

selama dua minggu terhitung mulai dari tanggal 10 Mei 2019 hingga 24 Mei 2019,

didapatkan sebanyak 411 data responden valid dengan karakteristik demografi yang

terbagi menjadi enam kategori, yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan

rata-rata per bulan, pengalaman menggunakan internet, dan berapa lama sudah

berlangganan Netflix. Rekapitulasi hasil analisis demografi dapat dilihat pada tabel

berikut:

108
Tabel 4.1 Hasil Analisis Demografi

No. Karakteristik Item Responden Persentase


Laki-laki 183 44,53%
1 Jenis Kelamin
Perempuan 228 55,47%
≤ 14 tahun 0 0,00%
15-20 tahun 78 18,98%
21-25 tahun 211 51,34%
2 Usia
26-30 tahun 78 18,98%
31-35 tahun 33 8,03%
≥ 36 tahun 11 2,68%
Pelajar / Mahasiswa 202 49,15%
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 26 6,33%
Pegawai / Karyawan Swasta 122 29,68%
3 Pekerjaan
Wirausaha 15 3,65%
Freelancer 28 6,81%
Lain-lain 18 4,38%
≤ Rp 1.000.000 67 16,30%
Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000 147 35,77%
4 Pendapatan Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000 68 16,55%
Rp 5.000.001 – Rp 7.000.000 60 14,60%
≥ Rp 7.000.001 69 16,79%
< 1 tahun 8 1,95%
Pengalaman 1-5 tahun 21 5,11%
5
Internet 6-10 tahun 122 29,68%
> 10 tahun 260 63,26%
< 1 bulan 53 12,90%
1-4 bulan 144 35,04%
Lama
6 5-8 bulan 96 23,36%
Berlangganan
9-12 bulan 34 8,27%
> 12 bulan 84 20,44%

109
4.3.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Demografi

Berdasarkan hasil analisis demografi yang terpapar pada tabel 4.1 di atas,

maka peneliti selanjutnya akan memberikan interpretasi dan pembahasan mengenai

hasil analisis demografi tersebut. Pada kategori jenis kelamin, data responden

didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 228 responden dengan persentase

55,47% dari total responden. Di sisi lain, data responden laki-laki terdapat sebanyak

183 responden dengan persentase 44,53% dari total responden. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa antusiasme responden yang bersedia membantu dalam

pengisian kuesioner lebih banyak berasal dari perempuan ketimbang laki-laki.

Selain itu, peneliti berpendapat bahwa perempuan lebih gemar menonton film atau

series dibandingkan dengan laki-laki.

Pada kategori usia, data responden didominasi oleh kelompok usia 21-25

tahun, yaitu sebanyak 211 responden dengan persentase 51,34% dari total

responden. Selanjutnya disusul oleh kelompok usia 15-20 tahun dan 26-30 tahun,

yaitu masing-masing sebanyak 78 responden dengan persentase 18,98% dari total

responden, kelompok usia 31-35 tahun sebanyak 33 responden dengan persentase

8,03%, dan kelompok usia di atas 36 tahun sebanyak 11 responden dengan

persentase 2,68%, serta tidak ada responden yang berasal dari kelompok usia di

bawah 14 tahun. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan oleh relasi peneliti yang lebih

banyak berusia di antara 21 hingga 25 tahun dan juga lebih termotivasi untuk

membantu dalam mengisi kuesioner penelitian.

Pada kategori pekerjaan, data responden didominasi oleh kelompok pelajar

atau mahasiswa, yaitu sebanyak 202 responden dengan persentase 49,15% dari total

responden. Selanjutnya disusul oleh kelompok pegawai atau karyawan swasta,

110
yaitu sebanyak 122 responden dengan persentase 29,68% dari total responden,

kelompok freelancer sebanyak 28 responden dengan persentase 6,81%, kelompok

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 26 responden dengan persentase 6,33%,

kelompok pekerjaan lainnya sebanyak 18 responden dengan persentase 4,38%, dan

kelompok wirausaha sebanyak 15 responden dengan persentase 3,65%. Hasil

tersebut memiliki keterkaitan dengan hasil pada kategori usia yang didominasi oleh

kelompok usia 21-25 tahun dan merupakan usia seorang pelajar dan mahasiswa

pada umumnya. Selain itu, peneliti berpendapat bahwa kelompok pelajar dan

mahasiswa lebih gemar menonton film atau serial televisi dikarenakan memiliki

waktu luang lebih banyak dibandingkan dengan responden pada kelompok

pekerjaan yang lain.

Pada kategori pendapatan, data responden didominasi oleh kelompok

pendapatan Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000, yaitu sebanyak 147 responden dengan

persentase 35,77% dari total responden. Selanjutnya disusul oleh kelompok

pendapatan di atas Rp 7.000.001, yaitu sebanyak 69 responden dengan persentase

16,79% dari total responden, kelompok pendapatan Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000

sebanyak 68 responden dengan persentase 16,55%, kelompok pendapatan di bawah

Rp 1.000.000 sebanyak 67 responden dengan persentase 16,30%, dan kelompok

pendapatan Rp 5.000.001 – Rp 7.000.000 sebanyak 60 responden dengan

persentase 14,60%. Hasil tersebut memiliki keterkaitan dengan hasil pada kategori

pekerjaan yang didominasi oleh kelompok pelajar dan mahasiswa di mana pada

umumnya memiliki uang saku yang tidak terlalu besar.

Pada kategori pengalaman menggunakan internet, data responden

didominasi oleh kelompok pengalaman lebih dari 10 tahun, yaitu sebanyak 260

111
responden dengan persentase 63,26% dari total responden. Selanjutnya disusul oleh

kelompok pengalaman 6-10 tahun, yaitu sebanyak 122 responden dengan

persentase 29,68% dari total responden, kelompok pengalaman 1-5 tahun sebanyak

21 responden dengan persentase 5,11%, dan kelompok pengalaman kurang dari 1

tahun sebanyak 8 responden dengan persentase 1,95%. Hasil tersebut

mengindikasikan bahwa responden pada umumnya sudah memiliki pengalaman

dan familier dengan teknologi internet sejak lama, sehingga dapat membantu dalam

pengisian kuesioner secara online tanpa adanya kendala.

Pada kategori lama berlangganan Netflix, data responden didominasi oleh

kelompok berlangganan 1-4 bulan, yaitu sebanyak 144 responden dengan

persentase 35,04% dari total responden. Selanjutnya disusul oleh kelompok

berlangganan 5-8 bulan, yaitu sebanyak 96 responden dengan persentase 23,36%

dari total responden, kelompok berlangganan lebih dari 12 bulan sebanyak 84

responden dengan persentase 20,44%, kelompok berlangganan kurang dari 1 bulan

sebanyak 53 responden dengan persentase 12,90%, dan kelompok berlangganan 9-

12 bulan sebanyak 34 responden dengan persentase 8,27%. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa sebagian besar responden sudah pernah membayar biaya

berlangganan lebih dari satu kali dan juga memiliki kecenderungan untuk

berlangganan di bulan-bulan berikutnya.

112
4.4 Analisis Model Pengukuran (Measurement / Outer Model)

4.4.1 Hasil Analisis Model Pengukuran

Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan cara melakukan empat jenis

pengujian, yaitu individual construct reliability, internal consistency reliability,

average variance extracted, dan discriminant validity (Hair Jr et al., 2017).

Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil dari tiap pengujian adalah sebagai berikut:

1. Individual Construct Reliability

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai outer loadings

yang memperlihatkan seberapa besar korelasi tiap construct (indikator) dengan

variabelnya. Nilai outer loadings dikatakan ideal jika bernilai lebih dari 0,7 dan

dikatakan cukup ideal jika bernilai 0,6 hingga 0,7 (Ghozali, 2013; Hair Jr et al.,

2017; Yamin & Kurniawan, 2011). Setelah melakukan perhitungan tersebut,

maka diperoleh hasil outer loadings yang dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Dari hasil outer loadings pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa terdapat

indikator yang perlu dihapus yaitu FC4 dikarenakan outer loading indikator

tersebut bernilai kurang dari 0,6. Hasil outer loadings setelah penghapusan

indikator FC4 dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan dapat dilanjutkan ke pengujian

berikutnya karena tidak ada lagi indikator yang bernilai kurang dari 0,6.

113
Tabel 4.2 Hasil Outer Loadings Sebelum Penghapusan Indikator
Variabel
Indikator
CO PE FC HM PV HT ME SAT CI
CO1 0,655
CO2 0,735
CO3 0,831
CO4 0,834
PE1 0,775
PE2 0,821
PE3 0,827
PE4 0,788
FC1 0,838
FC2 0,837
FC3 0,771
FC4* 0,404
HM1 0,884
HM2 0,889
HM3 0,856
HM4 0,758
PV1 0,899
PV2 0,957
PV3 0,939
HT1 0,891
HT2 0,846
HT3 0,886
HT4 0,780
ME1 0,946
ME2 0,950
ME3 0,948
SAT1 0,928
SAT2 0,932
SAT3 0,919
SAT4 0,911
CI1 0,888
CI2 0,871
CI3 0,800
Keterangan: * dihapus

114
Tabel 4.3 Hasil Outer Loadings Sesudah Penghapusan Indikator
Variabel
Indikator
CO PE FC HM PV HT ME SAT CI
CO1 0,654
CO2 0,735
CO3 0,831
CO4 0,834
PE1 0,775
PE2 0,821
PE3 0,827
PE4 0,788
FC1 0,852
FC2 0,846
FC3 0,782
HM1 0,884
HM2 0,889
HM3 0,856
HM4 0,758
PV1 0,899
PV2 0,957
PV3 0,939
HT1 0,891
HT2 0,846
HT3 0,886
HT4 0,780
ME1 0,946
ME2 0,950
ME3 0,948
SAT1 0,928
SAT2 0,932
SAT3 0,919
SAT4 0,911
CI1 0,888
CI2 0,871
CI3 0,800

115
2. Internal Consistency Reliability

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai composite

reliability (CR). Nilai composite reliability dikatakan ideal jika bernilai lebih

dari 0,7 dan masih dapat diterima jika bernilai 0,6 hingga 0,7 (Abdillah &

Mustakini, 2015; Ghozali, 2013; Hair Jr et al., 2017). Setelah melakukan

perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil composite reliability (CR) yang

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Composite Reliability

Variabel Composite Reliability (CR)


Content (CO) 0,850
Performance Expectancy (PE) 0,879
Facilitating Conditions (FC) 0,867
Hedonic Motivation (HM) 0,911
Price Value (PV) 0,952
Habit (HT) 0,913
Morals and Ethics (ME) 0,964
Satisfaction (SAT) 0,958
Continuance Intention (CI) 0,889

Dari hasil composite reliability (CR) di atas, dapat dilihat bahwa tiap

variabel memiliki nilai CR di atas 0,7 yang menandakan bahwa variabel-

variabel tersebut valid dan dapat diterima.

3. Average Variance Extracted

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai average variance

extracted (AVE). Nilai average variance extracted (AVE) dikatakan ideal jika

bernilai lebih dari 0,5 sehingga dapat memenuhi serta menunjukkan nilai

convergent validity yang baik (Ghozali, 2013; Hair Jr et al., 2017; Yamin &

116
Kurniawan, 2011). Setelah melakukan perhitungan tersebut, maka diperoleh

hasil average variance extracted (AVE) yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil Average Variance Extracted

Variabel Average Variance Extracted (AVE)


Content (CO) 0,588
Performance Expectancy (PE) 0,645
Facilitating Conditions (FC) 0,685
Hedonic Motivation (HM) 0,720
Price Value (PV) 0,869
Habit (HT) 0,726
Morals and Ethics (ME) 0,899
Satisfaction (SAT) 0,851
Continuance Intention (CI) 0,728

Dari hasil average variance extracted (AVE) di atas, dapat dilihat bahwa

tiap variabel memiliki nilai AVE di atas 0,5 yang menandakan bahwa variabel-

variabel tersebut valid dan dapat diterima.

4. Discriminant Validity

Pengujian ini dilaksanakan dengan dua metode, yang pertama adalah

menghitung nilai cross loadings, yaitu membandingkan nilai outer loadings

indikator pada variabelnya dengan variabel pada blok lainnya, dengan syarat

nilai suatu indikator dengan variabelnya tersebut harus lebih tinggi daripada

variabel pada blok lainnya (Hair Jr et al., 2017). Setelah melakukan perhitungan

tersebut, maka diperoleh hasil cross loadings yang dapat dilihat pada tabel

berikut:

117
Tabel 4.6 Hasil Cross Loadings
Variabel
Indikator
CO PE FC HM PV HT ME SAT CI
CO1 0,654 0,371 0,289 0,303 0,251 0,197 0,028 0,302 0,158
CO2 0,735 0,430 0,374 0,397 0,342 0,296 0,031 0,409 0,320
CO3 0,831 0,560 0,366 0,500 0,372 0,385 0,077 0,496 0,366
CO4 0,834 0,585 0,334 0,522 0,375 0,410 0,103 0,520 0,381
PE1 0,534 0,775 0,425 0,551 0,359 0,592 0,181 0,572 0,461
PE2 0,527 0,821 0,352 0,458 0,329 0,457 0,216 0,480 0,394
PE3 0,547 0,827 0,372 0,542 0,392 0,473 0,117 0,511 0,365
PE4 0,463 0,788 0,370 0,534 0,350 0,562 0,167 0,550 0,445
FC1 0,312 0,367 0,852 0,406 0,314 0,360 0,134 0,420 0,469
FC2 0,443 0,442 0,846 0,481 0,368 0,363 0,062 0,441 0,412
FC3 0,338 0,363 0,782 0,413 0,334 0,279 0,052 0,400 0,351
HM1 0,552 0,573 0,523 0,884 0,483 0,553 0,104 0,711 0,534
HM2 0,481 0,581 0,455 0,889 0,421 0,523 0,164 0,660 0,502
HM3 0,500 0,560 0,479 0,856 0,469 0,543 0,174 0,633 0,490
HM4 0,401 0,490 0,298 0,758 0,358 0,446 0,201 0,544 0,423
PV1 0,352 0,399 0,397 0,447 0,899 0,362 0,207 0,524 0,450
PV2 0,455 0,438 0,387 0,510 0,957 0,407 0,162 0,601 0,467
PV3 0,422 0,410 0,364 0,476 0,939 0,406 0,188 0,565 0,459
HT1 0,416 0,587 0,405 0,559 0,430 0,891 0,217 0,590 0,567
HT2 0,345 0,540 0,383 0,504 0,368 0,846 0,151 0,567 0,516
HT3 0,397 0,583 0,310 0,517 0,331 0,886 0,200 0,561 0,531
HT4 0,312 0,504 0,277 0,501 0,297 0,780 0,154 0,538 0,414
ME1 0,097 0,212 0,114 0,197 0,190 0,200 0,946 0,254 0,340
ME2 0,085 0,195 0,088 0,168 0,206 0,223 0,950 0,237 0,353
ME3 0,056 0,196 0,084 0,160 0,165 0,184 0,948 0,231 0,356
SAT1 0,554 0,620 0,478 0,738 0,560 0,624 0,250 0,928 0,656
SAT2 0,553 0,633 0,493 0,732 0,547 0,623 0,228 0,932 0,652
SAT3 0,514 0,591 0,458 0,650 0,581 0,584 0,203 0,919 0,702
SAT4 0,501 0,590 0,450 0,666 0,547 0,612 0,254 0,911 0,689
CI1 0,384 0,472 0,497 0,496 0,486 0,597 0,229 0,695 0,888
CI2 0,343 0,437 0,382 0,463 0,413 0,492 0,422 0,586 0,871
CI3 0,330 0,418 0,390 0,523 0,351 0,433 0,303 0,585 0,800

Metode kedua adalah menghitung nilai Fornell-Larcker Criterion, yaitu

membandingkan nilai akar AVE pada tiap variabel yang satu dengan variabel

lainnya dalam suatu model penelitian, di mana nilai tersebut harus lebih besar

pada variabelnya daripada variabel yang lainnya (Hair Jr et al., 2017). Setelah

118
melakukan perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil Fornell-Larcker

Criterion yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Fornell-Larcker Criterion

CO PE FC HM PV HT ME SAT CI
CO 0,767
PE 0,646 0,803
FC 0,444 0,475 0,827
HM 0,574 0,651 0,525 0,848
PV 0,442 0,446 0,410 0,513 0,932
HT 0,434 0,651 0,406 0,611 0,421 0,852
ME 0,084 0,212 0,100 0,185 0,197 0,214 0,948
SAT 0,575 0,660 0,509 0,755 0,606 0,662 0,254 0,922
CI 0,414 0,519 0,499 0,577 0,492 0,599 0,369 0,731 0,854

Setelah melakukan pengujian individual construct reliability, internal

consistency reliability, average variance extracted, dan discriminant validity, dapat

dilihat bahwa hasil dari keempat pengujian tersebut sudah dapat dikatakan

memenuhi syarat di tiap pengujiannya masing-masing. Hasil keempat pengujian

tersebut juga membuktikan bahwa model penelitian yang digunakan memiliki

kriteria yang sesuai untuk dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu pengujian

model struktural (inner model).

119
4.4.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model Pengukuran

Setelah melakukan analisis model pengukuran (outer model), hasil yang

didapat menunjukkan bahwa penelitian ini telah memenuhi syarat, dengan mengacu

pada nilai outer loadings yang termasuk ke dalam kategori antara 0,6 hingga 0,7

dan kategori di atas 0,7, serta nilai average variance extracted lebih dari 0,5. Hasil

tersebut juga mengindikasikan bahwa analisis model pengukuran telah dilakukan

dengan baik dan dapat dilanjutkan ke analisis model struktural (inner model). Hasil

dari analisis model pengukuran secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.7.

120
Tabel 4.8 Gabungan Hasil Analisis Model Pengukuran

Outer Cross Loadings Composite


Variabel Indikator AVE
Loadings CO PE FC HM PV HT ME SAT CI Reliability
CO1 0,654 0,654 0,371 0,289 0,303 0,251 0,197 0,028 0,302 0,158
CO2 0,735 0,735 0,430 0,374 0,397 0,342 0,296 0,031 0,409 0,320
CO 0,850 0,588
CO3 0,831 0,831 0,560 0,366 0,500 0,372 0,385 0,077 0,496 0,366
CO4 0,834 0,834 0,585 0,334 0,522 0,375 0,410 0,103 0,520 0,381
PE1 0,775 0,534 0,775 0,425 0,551 0,359 0,592 0,181 0,572 0,461
PE2 0,821 0,527 0,821 0,352 0,458 0,329 0,457 0,216 0,480 0,394
PE 0,879 0,645
PE3 0,827 0,547 0,827 0,372 0,542 0,392 0,473 0,117 0,511 0,365
PE4 0,788 0,463 0,788 0,370 0,534 0,350 0,562 0,167 0,550 0,445
FC1 0,852 0,312 0,367 0,852 0,406 0,314 0,360 0,134 0,420 0,469
FC FC2 0,846 0,443 0,442 0,846 0,481 0,368 0,363 0,062 0,441 0,412 0,867 0,685
FC3 0,782 0,338 0,363 0,782 0,413 0,334 0,279 0,052 0,400 0,351
HM1 0,884 0,552 0,573 0,523 0,884 0,483 0,553 0,104 0,711 0,534
HM2 0,889 0,481 0,581 0,455 0,889 0,421 0,523 0,164 0,660 0,502
HM 0,911 0,720
HM3 0,856 0,500 0,560 0,479 0,856 0,469 0,543 0,174 0,633 0,490
HM4 0,758 0,401 0,490 0,298 0,758 0,358 0,446 0,201 0,544 0,423
PV1 0,899 0,352 0,399 0,397 0,447 0,899 0,362 0,207 0,524 0,450
PV PV2 0,957 0,455 0,438 0,387 0,510 0,957 0,407 0,162 0,601 0,467 0,952 0,869
PV3 0,939 0,422 0,410 0,364 0,476 0,939 0,406 0,188 0,565 0,459
HT1 0,891 0,416 0,587 0,405 0,559 0,430 0,891 0,217 0,590 0,567
HT2 0,846 0,345 0,540 0,383 0,504 0,368 0,846 0,151 0,567 0,516
HT 0,913 0,726
HT3 0,886 0,397 0,583 0,310 0,517 0,331 0,886 0,200 0,561 0,531
HT4 0,780 0,312 0,504 0,277 0,501 0,297 0,780 0,154 0,538 0,414

121
ME1 0,946 0,097 0,212 0,114 0,197 0,190 0,200 0,946 0,254 0,340
ME ME2 0,950 0,085 0,195 0,088 0,168 0,206 0,223 0,950 0,237 0,353 0,964 0,899
ME3 0,948 0,056 0,196 0,084 0,160 0,165 0,184 0,948 0,231 0,356
SAT1 0,928 0,554 0,620 0,478 0,738 0,560 0,624 0,250 0,928 0,656
SAT2 0,932 0,553 0,633 0,493 0,732 0,547 0,623 0,228 0,932 0,652
SAT 0,958 0,851
SAT3 0,919 0,514 0,591 0,458 0,650 0,581 0,584 0,203 0,919 0,702
SAT4 0,911 0,501 0,590 0,450 0,666 0,547 0,612 0,254 0,911 0,689
CI1 0,888 0,384 0,472 0,497 0,496 0,486 0,597 0,229 0,695 0,888
CI CI2 0,871 0,343 0,437 0,382 0,463 0,413 0,492 0,422 0,586 0,871 0,889 0,728
CI3 0,800 0,330 0,418 0,390 0,523 0,351 0,433 0,303 0,585 0,800

122
4.5 Analisis Model Struktural (Structural / Inner Model)

4.5.1 Hasil Analisis Model Struktural

Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan cara melakukan enam jenis

pengujian, yaitu path coefficient (β), coefficient of determination (R²), t-test

menggunakan metode bootstraping, effect size (f2), predictive relevance (Q2), dan

relative impact (q²) (Abdillah & Mustakini, 2015; Hair Jr et al., 2017; Yamin &

Kurniawan, 2011). Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil dari tiap pengujian

adalah sebagai berikut:

1. Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai path coefficient

(β). Nilai path coefficient (β) dikatakan ideal jika bernilai 0,1 atau lebih

sehingga memiliki pengaruh terhadap model (Hair Jr et al., 2017). Setelah

melakukan perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil path coefficient (β) yang

dapat dilihat pada tabel berikut:

123
Tabel 4.9 Hasil Path Coefficient

Hubungan Variabel Path Coefficient (β)


CO → PE 0,646
CO → FC 0,444
CO → HM 0,574
CO → PV 0,442
CO → HT 0,434
CO → SAT 0,099
PE → SAT 0,095
FC → CI 0,162
HM → SAT 0,377
PV → SAT 0,220
HT → SAT 0,221
HT → CI 0,168
ME → SAT 0,065
ME → CI 0,193
SAT → CI 0,488

Dari hasil path coefficient (β) di atas, dapat dilihat bahwa semua hubungan

variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dan positif. Hasil path

coefficient (β) pada model dapat dilihat pada gambar berikut:

124
Gambar 4.1 Hasil Path Coefficient

2. Coefficient of Determination (R²)

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai R-Square (R2)

untuk mengetahui tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap

variabel dependen. Nilai R-Square dikatakan substansial jika bernilai lebih dari

0,67, moderat jika bernilai 0,33-0,67, dan lemah jika bernilai di bawah 0,33

(Yamin & Kurniawan, 2011). Setelah melakukan perhitungan tersebut, maka

diperoleh hasil R-Square yang dapat dilihat pada tabel berikut:

125
Tabel 4.10 Hasil Coefficient of Determination

Variabel R2
PE 0,417
FC 0,197
HM 0,330
PV 0,196
HT 0,188
SAT 0,700
CI 0,610

Dari hasil R-Square (R2) di atas, dapat dilihat bahwa variabel SAT dapat

dikatakan substansial atau akurat, variabel PE dan CI masing-masing dapat

dikatakan moderat, sedangkan variabel lainnya dapat dikatakan lemah.

3. T-Test / T-Statistic

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai T-Statistic

menggunakan metode Bootsrapping dengan jenis pengujian two-tailed dengan

tingkat signifikansi 1%. Nilai T-Statistic dapat dikatakan diterima pada tingkat

signifikansi 1% apabila bernilai lebih dari 2,58 (Hair Jr et al., 2017). Selain

melihat nilai T-Statistic, untuk mengetahui seberapa signifikan suatu hubungan

antar variabel juga dapat dilakukan dengan melihat nilai p value. Syarat p value

agar dapat diterima adalah nilai tersebut harus di bawah nilai tingkat

signifikansi yang digunakan. Pada tingkat signifikansi 10%, p value tidak boleh

melebihi nilai 0,10, pada tingkat signifikansi 5% tidak boleh melebihi nilai 0,05,

dan pada tingkat signifikansi 1% tidak boleh melebihi 0,01 (Hair Jr et al., 2017).

Setelah melakukan perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil T-Statistic dan P

Value yang dapat dilihat pada tabel berikut:

126
Tabel 4.11 Hasil T-Statistics dan P Values

Hubungan Variabel T Statistics P Values


CO → PE 19,484 0,000***
CO → FC 7,196 0,000***
CO → HM 14,205 0,000***
CO → PV 8,971 0,000***
CO → HT 9,060 0,000***
CO → SAT 2,206 0,027***
PE → SAT 1,955 0,051***
FC → CI 3,609 0,000***
HM → SAT 7,372 0,000***
PV → SAT 5,512 0,000***
HT → SAT 4,936 0,000***
HT → CI 2,804 0,005***
ME → SAT 2,139 0,032***
ME → CI 5,619 0,000***
SAT → CI 7,346 0,000***
***
Keterangan: : Signifikansi 01% (p<0,01)
***
: Signifikansi 05% (p<0,05)
***
: Signifikansi 10% (p<0,10)

Dari hasil T-Statistic dan P Value di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar

hipotesis diterima pada signifikansi 1%, kecuali CO → SAT dan ME → SAT

diterima pada signifikansi 5% serta PE → SAT diterima pada signifikansi 10%.

Hasil T-Statistic pada model dapat dilihat pada gambar berikut:

127
Gambar 4.2 Hasil T-Test (T-Statistic)

4. Effect Size (f2)

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai effect size (f2)

dengan tujuan untuk mengetahui dan memprediksi pengaruh suatu variabel

terhadap variabel lainnya dalam struktur model. Nilai effect size dapat dikatakan

berpengaruh besar jika bernilai lebih dari 0,35, berpengaruh menengah jika

bernilai 0,15-0,35, dan berpengaruh kecil jika bernilai di bawah 0,15 (Hair Jr et

al., 2017). Setelah melakukan perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil effect

size yang dapat dilihat pada tabel berikut:

128
Tabel 4.12 Hasil Effect Size

Hipotesis f2
Analisis f2
Hx Hubungan R2-in R2-ex ∑R2
H1 CO → PE 0,417 0,000 0,716 Besar
H2 CO → FC 0,197 0,000 0,245 Menengah
H3 CO → HM 0,330 0,000 0,492 Besar
H4 CO → PV 0,196 0,000 0,243 Menengah
H5 CO → HT 0,188 0,000 0,232 Menengah
H6 CO → SAT 0,700 0,695 0,017 Kecil
H7 PE → SAT 0,700 0,697 0,010 Kecil
H8 FC → CI 0,610 0,591 0,049 Kecil
H9 HM → SAT 0,700 0,636 0,213 Menengah
H10 PV → SAT 0,700 0,667 0,110 Kecil
H11 HT → SAT 0,700 0,675 0,083 Kecil
H12 HT → CI 0,610 0,594 0,041 Kecil
H13 ME → SAT 0,700 0,696 0,013 Kecil
H14 ME → CI 0,610 0,579 0,080 Kecil
H15 SAT → CI 0,610 0,497 0,290 Menengah

Dari hasil effect size di atas, dapat dilihat bahwa hubungan CO→PE dan

CO→HM memiliki pengaruh yang besar; hubungan CO→FC, CO→PV,

CO→HT, HM→SAT, dan SAT→CI memiliki pengaruh menengah; dan

hubungan pada hipotesis lainnya masing-masing memiliki pengaruh kecil.

129
5. Predictive Relevance (Q2)

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai predictive

relevance (Q2) menggunakan metode Blindfolding yang bertujuan untuk

membuktikan keterkaitan prediktif variabel satu dengan lainnya dalam suatu

model penelitian. Nilai predictive relevance dapat dikatakan memiliki

keterkaitan jika bernilai lebih dari nol (Hair Jr et al., 2017). Setelah melakukan

perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil predictive relevance yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13 Hasil Predictive Relevance

Variabel Q2
PE 0,253
FC 0,120
HM 0,221
PV 0,158
HT 0,128
SAT 0,556
CI 0,418

Dari hasil predictive relevance di atas, dapat dilihat bahwa semua variabel

tersebut memiliki keterkaitan (relevansi) dengan nilai masing-masing variabel

tersebut lebih dari nol.

6. Relative Impact (q²)

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara menghitung nilai relative impact

(q²) menggunakan metode Blindfolding yang bertujuan untuk membuktikan

pengaruh relatif dari keterkaitan prediktif variabel satu dengan lainnya dalam

suatu model penelitian. Nilai relative impact dapat dikatakan berpengaruh besar

130
jika bernilai lebih dari 0,35, berpengaruh menengah jika bernilai 0,15-0,35, dan

berpengaruh kecil jika bernilai di bawah 0,15 (Hair Jr et al., 2017). Setelah

melakukan perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil relative impact yang

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Hasil Relative Impact

Hipotesis q2
Analisis q2
Hx Hubungan 2
Q -in Q2-ex ∑Q 2

H1 CO → PE 0,253 0,000 0,339 Menengah


H2 CO → FC 0,120 0,000 0,137 Kecil
H3 CO → HM 0,221 0,000 0,283 Menengah
H4 CO → PV 0,158 0,000 0,187 Menengah
H5 CO → HT 0,128 0,000 0,147 Kecil
H6 CO → SAT 0,556 0,553 0,007 Kecil
H7 PE → SAT 0,556 0,554 0,005 Kecil
H8 FC → CI 0,418 0,406 0,021 Kecil
H9 HM → SAT 0,556 0,505 0,115 Kecil
H10 PV → SAT 0,556 0,531 0,057 Kecil
H11 HT → SAT 0,556 0,537 0,043 Kecil
H12 HT → CI 0,418 0,408 0,017 Kecil
H13 ME → SAT 0,556 0,553 0,007 Kecil
H14 ME → CI 0,418 0,394 0,041 Kecil
H15 SAT → CI 0,418 0,340 0,134 Kecil

Dari hasil Relative Impact pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa hubungan

CO→PE, CO→HM, dan CO→PV memiliki pengaruh menengah, dan

hubungan pada hipotesis lainnya masing-masing memiliki pengaruh kecil.

Hasil dari analisis model struktural secara keseluruhan dapat dilihat pada

Tabel 4.14.

131
Tabel 4.15 Gabungan Hasil Analisis Model Struktural

Hipotesis f2 q2 Analisis
β T Stat P Val R 2 2
Q
Hx Hubungan R -in R -ex ∑R
2 2 2
Q -in Q -ex ∑Q
2 2 2
β T Stat R2 f2 Q2 q2
H1 CO → PE 0,646 19,484 0,000*** 0,417 0,417 0,000 0,716 0,253 0,253 0,000 0,339 Sign Diterima M b PR m
H2 CO → FC 0,444 7,196 0,000*** 0,197 0,197 0,000 0,245 0,120 0,120 0,000 0,137 Sign Diterima L m PR k
H3 CO → HM 0,574 14,205 0,000*** 0,330 0,330 0,000 0,492 0,221 0,221 0,000 0,283 Sign Diterima L b PR m
H4 CO → PV 0,442 8,971 0,000*** 0,196 0,196 0,000 0,243 0,158 0,158 0,000 0,187 Sign Diterima L m PR m
H5 CO → HT 0,434 9,060 0,000*** 0,188 0,188 0,000 0,232 0,128 0,128 0,000 0,147 Sign Diterima L m PR k
H6 CO → SAT 0,099 2,206 0,027*** 0,700 0,700 0,695 0,017 0,556 0,556 0,553 0,007 Sign Diterima A k PR k
H7 PE → SAT 0,095 1,955 0,051*** 0,700 0,700 0,697 0,010 0,556 0,556 0,554 0,005 Sign Diterima A k PR k
H8 FC → CI 0,162 3,609 0,000*** 0,610 0,610 0,591 0,049 0,418 0,418 0,406 0,021 Sign Diterima M k PR k
H9 HM → SAT 0,377 7,372 0,000*** 0,700 0,700 0,636 0,213 0,556 0,556 0,505 0,115 Sign Diterima A m PR k
H10 PV → SAT 0,220 5,512 0,000*** 0,700 0,700 0,667 0,110 0,556 0,556 0,531 0,057 Sign Diterima A k PR k
H11 HT → SAT 0,221 4,936 0,000*** 0,700 0,700 0,675 0,083 0,556 0,556 0,537 0,043 Sign Diterima A k PR k
H12 HT → CI 0,168 2,804 0,005*** 0,610 0,610 0,594 0,041 0,418 0,418 0,408 0,017 Sign Diterima M k PR k
H13 ME → SAT 0,065 2,139 0,032*** 0,700 0,700 0,696 0,013 0,556 0,556 0,553 0,007 Sign Diterima A k PR k
H14 ME → CI 0,193 5,619 0,000*** 0,610 0,610 0,579 0,080 0,418 0,418 0,394 0,041 Sign Diterima M k PR k
H15 SAT → CI 0,488 7,346 0,000*** 0,610 0,610 0,497 0,290 0,418 0,418 0,34 0,134 Sign Diterima M m PR k

132
Keterangan:

β : Path Coefficient Sign : Signifikan m : Menengah


R2 : Coefficient of Determination Insign : Tidak Signifikan k : Kecil
f2 : Effect Size A : Akurat/Substansial *
: Signifikansi 1% (p<0,01)
Q2 : Predictive Relevance M : Moderat **
: Signifikansi 5% (p<0,05)
q2 : Relative Impact L : Lemah ***
: Signifikansi 10% (p<0,10)
TS
PR : Predictive Relevance b : Besar : Tidak Signifikan

133
4.5.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model Struktural

Setelah melakukan analisis model struktural (inner model), hasil yang

didapat dari pengujian path coefficient (β), coefficient of determination (R²), t-test

menggunakan metode bootstraping, effect size (f2), predictive relevance (Q2), dan

relative impact (q²) akan diinterpretasikan dan dibahas sesuai dengan hipotesis-

hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Berikut adalah interpretasi

dan pembahasan hasil analisis model struktural tersebut:

H1: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Performance Expectancy

(PE)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Content (CO) terhadap variabel Performance

Expectancy (PE) memiliki nilai path coefficient 0,646 sehingga pengaruh

pada hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-

Statistic 19,484 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Content (CO)

berpengaruh positif terhadap Performance Expectancy (PE) sejalan dengan

penelitian sebelumnya oleh Jung et al. (2009) dan Joaquim (2016). Di sisi

lain, pengaruh variabel Content (CO) terhadap variabel Performance

Expectancy (PE) memiliki nilai relative impact (q²) 0,339 dan effect size (f2)

0,716 sehingga pengaruh pada hubungan tersebut dapat dikatakan besar

(Hair Jr et al., 2017).

134
Dari hasil pembahasan H1 mengenai pengaruh CO terhadap PE di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

konten yang disediakan oleh Netflix semakin beragam dengan kualitas yang

terbaik dan memenuhi kebutuhan penggunanya, maka pengguna tersebut

akan semakin yakin dan percaya bahwa Netflix dapat membantu mereka

untuk menonton film/series sebanyak-banyaknya (binge-watching)

sepanjang hari tanpa kendala sehingga membuat mereka semakin puas

terhadap layanan yang diberikan oleh Netflix serta berniat untuk

melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan berikutnya.

H2: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Facilitating Conditions (FC)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Content (CO) terhadap variabel Facilitating Conditions

(FC) memiliki nilai path coefficient 0,444 sehingga pengaruh pada

hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic

7,196 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Content (CO)

berpengaruh positif terhadap Facilitating Conditions (FC) sejalan dengan

penelitian sebelumnya oleh Jung et al. (2009) dan Joaquim (2016). Di sisi

lain, pengaruh variabel Content (CO) terhadap variabel Facilitating

Conditions (FC) memiliki nilai relative impact (q²) 0,137 dan effect size (f2)

0,245 sehingga pengaruh pada hubungan tersebut dapat dikatakan moderat

(Hair Jr et al., 2017).

135
Dari hasil pembahasan H2 mengenai pengaruh CO terhadap FC di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

konten yang disediakan oleh Netflix semakin beragam dengan kualitas yang

terbaik dan memenuhi kebutuhan penggunanya, maka pengguna tersebut

akan terdorong untuk memiliki dan memaksimalkan fasilitas yang

mendukung untuk dapat menikmati konten dari Netflix dan membuat

mereka semakin berniat untuk melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan

berikutnya.

H3: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Hedonic Motivation (HM)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Content (CO) terhadap variabel Hedonic Motivation

(HM) memiliki nilai path coefficient 0,574 sehingga pengaruh pada

hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic

14,205 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Content (CO)

berpengaruh positif terhadap Hedonic Motivation (HM) sejalan dengan

penelitian sebelumnya oleh Jung et al. (2009) dan Joaquim (2016). Di sisi

lain, pengaruh variabel Content (CO) terhadap variabel Hedonic Motivation

(HM) memiliki nilai relative impact (q²) 0,283 dan effect size (f2) 0,492

sehingga pengaruh pada hubungan tersebut dapat dikatakan besar (Hair Jr

et al., 2017).

136
Dari hasil pembahasan H3 mengenai pengaruh CO terhadap HM di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

konten yang disediakan oleh Netflix semakin beragam dengan kualitas yang

terbaik dan memenuhi kebutuhan penggunanya, maka pengguna tersebut

akan semakin termotivasi untuk menggunakan Netflix sehingga membuat

mereka semakin puas terhadap layanan yang diberikan oleh Netflix serta

berniat untuk melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan berikutnya.

H4: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Price Value (PV)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Content (CO) terhadap variabel Price Value (PV)

memiliki nilai path coefficient 0,442 sehingga pengaruh pada hubungan

tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic 8,971

menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat dikatakan

diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Content (CO) berpengaruh

positif terhadap Price Value (PV) sejalan dengan penelitian sebelumnya

oleh Jung et al. (2009) dan Joaquim (2016). Di sisi lain, pengaruh variabel

Content (CO) terhadap variabel Price Value (PV) memiliki nilai relative

impact (q²) 0,187 dan effect size (f2) 0,243 sehingga pengaruh pada

hubungan tersebut dapat dikatakan moderat (Hair Jr et al., 2017).

Dari hasil pembahasan H4 mengenai pengaruh CO terhadap PV di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

konten yang disediakan oleh Netflix semakin beragam dengan kualitas yang

137
terbaik dan memenuhi kebutuhan penggunanya, maka pengguna tersebut

akan semakin yakin bahwa biaya berlangganan yang dibayarkan setiap

bulannya sepadan dengan apa yang didapat sehingga membuat mereka

semakin puas terhadap layanan yang diberikan oleh Netflix serta berniat

untuk melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan berikutnya.

H5: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Habit (HT)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Content (CO) terhadap variabel Habit (HT) memiliki

nilai path coefficient 0,434 sehingga pengaruh pada hubungan tersebut

dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic 9,060 menunjukkan

bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat dikatakan diterima. Oleh

karena itu, dapat dikatakan bahwa Content (CO) berpengaruh positif

terhadap Habit (HT) sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Jung et al.

(2009) dan Joaquim (2016). Di sisi lain, pengaruh variabel Content (CO)

terhadap variabel Habit (HT) memiliki nilai relative impact (q²) 0,147 dan

effect size (f2) 0,232 sehingga pengaruh pada hubungan tersebut dapat

dikatakan moderat (Hair Jr et al., 2017).

Dari hasil pembahasan H5 mengenai pengaruh CO terhadap HT di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

konten yang disediakan oleh Netflix semakin beragam dengan kualitas yang

terbaik dan memenuhi kebutuhan penggunanya, maka pengguna tersebut

akan terbiasa untuk menonton film/series menggunakan Netflix sehingga

138
membuat mereka semakin puas terhadap layanan yang diberikan oleh

Netflix serta berniat untuk melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan

berikutnya.

H6: Content (CO) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Content (CO) terhadap variabel Satisfaction (SAT)

memiliki nilai path coefficient 0,099 sehingga pengaruh pada hubungan

tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic 2,206

menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat dikatakan

diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Content (CO) berpengaruh

positif terhadap Satisfaction (SAT) sejalan dengan penelitian sebelumnya

oleh Lee et al. (2008) dan Riekkinen (2018).

Dari hasil pembahasan H6 mengenai pengaruh CO terhadap SAT di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

konten yang disediakan oleh Netflix semakin beragam dan up-to-date sesuai

dengan keinginan penggunanya, maka pengguna tersebut akan semakin

puas terhadap layanan yang diberikan oleh Netflix serta berniat untuk

melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan berikutnya.

139
H7: Performance Expectancy (PE) berpengaruh positif terhadap Satisfaction

(SAT)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Performance Expectancy (PE) terhadap variabel

Satisfaction (SAT) memiliki nilai path coefficient 0,095 sehingga pengaruh

pada hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-

Statistic 1,955 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Performance

Expectancy (PE) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT) sejalan

dengan penelitian sebelumnya oleh Loureiro et al. (2018) dan Alalwan

(2019).

Dari hasil pembahasan H7 mengenai pengaruh PE terhadap SAT di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

semakin baik performa Netflix untuk mencari dan menonton film/series

tanpa hambatan atau gangguan (seperti iklan, jeda waktu tunggu antar film,

dan sebagainya), maka pengguna tersebut akan semakin puas terhadap

layanan yang diberikan oleh Netflix serta berniat untuk melanjutkan

berlangganan pada bulan-bulan berikutnya.

H8: Facilitating Conditions (FC) berpengaruh positif terhadap Continuance

Intention (CI)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Facilitating Conditions (FC) terhadap variabel

140
Continuance Intention (CI) memiliki nilai path coefficient 0,162 sehingga

pengaruh pada hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan

nilai T-Statistic 3,609 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut

dapat dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa

Facilitating Conditions (FC) berpengaruh positif Continuance Intention

(CI) sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Bakar et al. (2013).

Dari hasil pembahasan H8 mengenai pengaruh FC terhadap CI di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa dengan

tersedianya fasilitas yang memadai seperti koneksi internet yang stabil dan

perangkat yang dapat mengakses internet dapat mendukung dalam

penggunaan layanan Netflix, maka pengguna tersebut akan semakin berniat

untuk melanjutkan berlangganan Netflix pada bulan-bulan berikutnya.

H9: Hedonic Motivation (HM) berpengaruh positif terhadap Satisfaction

(SAT)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Hedonic Motivation (HM) terhadap variabel Satisfaction

(SAT) memiliki nilai path coefficient 0,377 sehingga pengaruh pada

hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic

7,372 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Hedonic

Motivation (HM) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT) sejalan

dengan penelitian sebelumnya oleh Alalwan (2019). Di sisi lain, pengaruh

141
variabel Hedonic Motivation (HM) terhadap variabel Satisfaction (SAT)

memiliki nilai relative impact (q²) 0,115 dan effect size (f2) 0,213 sehingga

pengaruh pada hubungan tersebut dapat dikatakan moderat (Hair Jr et al.,

2017).

Dari hasil pembahasan H9 mengenai pengaruh HM terhadap SAT di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa jika dengan

menggunakan Netflix membuat mereka merasa semakin terhibur, maka

pengguna tersebut akan semakin puas terhadap layanan yang diberikan oleh

Netflix serta berniat untuk melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan

berikutnya.

H10: Price Value (PV) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Price Value (PV) terhadap variabel Satisfaction (SAT)

memiliki nilai path coefficient 0,220 sehingga pengaruh pada hubungan

tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic 5,512

menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat dikatakan

diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Price Value (PV)

berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT) sejalan dengan penelitian

sebelumnya oleh Gallarza dan Saura (2006) dan Alalwan (2019).

Dari hasil pembahasan H10 mengenai pengaruh PV terhadap SAT

di atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa semakin

sepadan biaya yang harus dibayarkan untuk berlangganan Netflix dengan

142
layanan berkualitas yang didapat, maka pengguna tersebut akan semakin

puas terhadap layanan yang diberikan oleh Netflix serta berniat untuk

melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan berikutnya.

H11: Habit (HT) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Habit (HT) terhadap variabel Satisfaction (SAT)

memiliki nilai path coefficient 0,221 sehingga pengaruh pada hubungan

tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic 4,936

menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat dikatakan

diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Habit (HT) berpengaruh

positif terhadap Satisfaction (SAT) sejalan dengan penelitian sebelumnya

oleh Hsiao et al. (2016) dan Alalwan (2019).

Dari hasil pembahasan H11 mengenai pengaruh HT terhadap SAT

di atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix telah terbiasa

menggunakan Netflix untuk menonton film/series, dan pengguna tersebut

puas terhadap layanan yang diberikan oleh Netflix serta berniat untuk

melanjutkan berlangganan pada bulan-bulan berikutnya.

143
H12: Habit (HT) berpengaruh positif terhadap Continuance Intention (CI)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Habit (HT) terhadap variabel Continuance Intention (CI)

memiliki nilai path coefficient 0,168 sehingga pengaruh pada hubungan

tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic 2,804

menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat dikatakan

diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Habit (HT) berpengaruh

positif terhadap Continuance Intention (CI) sejalan dengan penelitian

sebelumnya oleh Hsiao et al. (2016) dan Alalwan (2019).

Dari hasil pembahasan H12 mengenai pengaruh HT terhadap CI di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix telah terbiasa

menggunakan Netflix untuk menonton film/series dan juga melanjutkan

berlangganan pada bulan-bulan berikutnya sudah menjadi kebiasaan

pelanggan Netflix.

H13: Morals and Ethics (ME) berpengaruh positif terhadap Satisfaction

(SAT)?

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Morals and Ethics (ME) terhadap variabel Satisfaction

(SAT) memiliki nilai path coefficient 0,065 sehingga pengaruh pada

hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic

2,139 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Morals and

144
Ethics (ME) berpengaruh positif terhadap Satisfaction (SAT) sejalan

dengan penelitian sebelumnya (Ajzen, 1991; Cheung & Lee, 2007;

Joaquim, 2016; Yoon, 2011).

Dari hasil pembahasan H13 mengenai pengaruh ME terhadap SAT

di atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix sadar bahwa tindakan

pembajakan adalah tindakan ilegal yang merugikan berbagai pihak,

sehingga ketika pengguna tersebut menggunakan Netflix untuk menonton

film/series secara legal, pengguna tersebut merasa puas dengan

tindakannya, serta berniat untuk melanjutkan berlangganan Netflix pada

bulan-bulan berikutnya.

H14: Morals and Ethics (ME) berpengaruh positif terhadap Continuance

Intention (CI)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Morals and Ethics (ME) terhadap variabel Continuance

Intention (CI) memiliki nilai path coefficient 0,193 sehingga pengaruh pada

hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic

5,619 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Morals and

Ethics (ME) berpengaruh positif terhadap Continuance Intention (CI)

sejalan dengan penelitian sebelumnya (Ajzen, 1991; Cheung & Lee, 2007;

Joaquim, 2016; Yoon, 2011).

145
Dari hasil pembahasan H14 mengenai pengaruh ME terhadap CI di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix merasa bersalah serta

sadar bahwa tindakan pembajakan adalah tindakan ilegal yang merugikan

berbagai pihak, dan untuk menghindari pembajakan serta tindakan

merugikan lainnya dan juga untuk menghormati hasil karya seni serta

mengurangi dampak buruk dari pembajakan, pengguna tersebut berniat

untuk melanjutkan berlangganan Netflix pada bulan-bulan berikutnya.

H15: Satisfaction (SAT) berpengaruh positif terhadap Continuance Intention

(CI)

Hasil analisis model struktural (inner model) menunjukkan bahwa

hubungan variabel Satisfaction (SAT) terhadap variabel Continuance

Intention (CI) memiliki nilai path coefficient 0,488 sehingga pengaruh pada

hubungan tersebut dapat dikatakan signifikan, sedangkan nilai T-Statistic

7,346 menunjukkan bahwa hipotesis dari hubungan tersebut dapat

dikatakan diterima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Satisfaction

(SAT) berpengaruh positif terhadap Continuance Intention (CI) sejalan

dengan penelitian sebelumnya oleh Bhattacherjee (2001) dan Riekkinen

(2018). Di sisi lain, pengaruh variabel Satisfaction (SAT) terhadap variabel

Continuance Intention (CI) memiliki nilai relative impact (q²) 0,134 dan

effect size (f2) 0,290 sehingga pengaruh pada hubungan tersebut dapat

dikatakan moderat (Hair Jr et al., 2017).

146
Dari hasil pembahasan H15 mengenai pengaruh SAT terhadap CI di

atas, dapat disimpulkan bahwa pengguna Netflix yakin bahwa semakin puas

pengguna terhadap layanan yang diberikan oleh pihak Netflix, maka

semakin tinggi niat pengguna tersebut untuk melanjutkan berlangganan

Netflix pada bulan-bulan berikutnya.

147
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis loyalitas pengguna layanan video on demand

berlangganan Netflix menggunakan extended UTAUT2, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Seluruh hubungan antar variabel yang digunakan pada penelitian ini

terbukti secara statistik berpengaruh positif dan signifikan dalam

pengukuran tingkat loyalitas pengguna Netflix untuk tetap

menggunakan serta melanjutkan berlangganan Netflix pada bulan-bulan

berikutnya, dengan faktor yang memiliki pengaruh terkuat terhadap

satisfaction adalah hedonic motivation, diikuti oleh habit, dan price

value, sedangkan faktor yang memiliki pengaruh terkuat terhadap

continuance intention adalah satisfaction, diikuti oleh habit, dan morals

and ethics.

2. Hipotesis dengan pengaruh terbesar pada penelitian ini adalah content

terhadap performance expectancy, diikuti oleh content terhadap hedonic

motivation, dan satisfaction terhadap continuance intention.

3. Dari seluruh hipotesis yang diterima dan berpengaruh positif serta

signifikan, dapat disimpulkan bahwa Netflix sudah memenuhi kriteria

penggunanya dengan memberikan layanan yang meningkatkan

produktivitas mereka dalam menonton film/series secara lancar disertai

dengan pengalaman menggunakan Netflix yang membuat pengguna

148
terhibur, harga yang sepadan, serta konten yang menarik dan juga

beragam. Hal-hal tersebut yang mendorong terciptanya kepuasan

pengguna dan mendorong niat mereka untuk terus menggunakan serta

melanjutkan berlangganan Netflix pada bulan-bulan berikutnya.

4. Content memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap performance

expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation, price value, dan

habit daripada satisfaction, hal ini dapat terjadi dikarenakan content

cenderung memengaruhi satisfaction secara tidak langsung melalui

performance expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation,

price value, dan habit.

5. Maraknya pembajakan film di Indonesia tidak membuat pengguna

Netflix menghentikan langganannya. Hal ini didasari oleh kesadaran

yang ada pada pengguna Netflix bahwa menonton film lewat alternatif

ilegal adalah tindakan yang tidak etis, sehingga mereka berusaha untuk

tetap menonton film secara legal, yaitu dengan tetap menggunakan serta

melanjutkan paket berlangganan Netflix mereka.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai analisis loyalitas pengguna layanan

video on demand berlangganan Netflix, peneliti memiliki beberapa saran yang

dapat berguna bagi peneliti selanjutnya dengan topik pembahasan sejenis agar

menghasilkan temuan baru yang bermanfaat dan juga bagi pihak Netflix untuk

meningkatkan layanannya.

149
A. Saran bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian terhadap

topik pembahasan sejenis:

1. Penelitian selanjutnya dengan topik pembahasan sejenis sebaiknya

meneliti objek penelitian yang berbeda, seperti penyedia layanan video

on demand berlangganan dengan model bisnis freemium seperti Viu

ataupun penyedia layanan video on demand berlangganan lokal yang

baru diluncurkan seperti Go-Play dari Gojek.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode analisis

data yang lain seperti regression analysis, ANOVA, confirmatory factor

analysis, dan sebagainya.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan teknik

pengambilan sampel non-probabilitas seperti snowball agar sampel

yang diambil dapat mewakilkan seluruh populasi dengan lebih baik.

4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel-variabel

lain yang sudah terbukti memiliki pengaruh yang signifikan.

B. Saran bagi pihak Netflix untuk meningkatkan layanannya dan menjaga agar

penggunanya tetap berlangganan di masa yang akan datang:

1. Akan lebih baik jika Netflix membuka kantor perwakilan di Indonesia

sehingga dapat membantu dalam proses legalitas dari pemerintah dan

juga sebagai wadah untuk produser film di Indonesia dalam

mendistribusikan filmnya di Netflix.

2. Menambah metode pembayaran yang lebih mudah diakses oleh

masyarakat Indonesia dalam pembayaran tagihan pada umumnya,

150
seperti transfer bank, bayar di minimarket, maupun menggunakan

layanan uang elektronik.

3. Menambah fitur peringatan/notifikasi ancaman gangguan kesehatan jika

pengguna telah menonton banyak film secara berturut-turut (binge-

watching) dengan durasi yang berlebihan.

4. Menambahkan pilihan pengisi suara berbahasa Indonesia untuk

beberapa film khususnya film anak-anak.

5. Menawarkan diskon bagi pelajar, seperti halnya yang dilakukan oleh

penyedia layanan streaming musik Spotify.

6. Menambahkan fitur sosial seperti adanya profil untuk memuat histori

menonton, rating film, serta playlist yang dapat dibagikan kepada

followers.

151
DAFTAR PUSTAKA

A’yun, M. Q. (2008). Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Berbasiskan


Teknologi Video On Demand Pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syahid
Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Abdillah, W., & Mustakini, J. H. (2015). Partial Least Square (PLS), Alternatif
Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
ANDI.
Agustina, P., & Liestiawati, F. I. D. (2013). Pengaruh Faktor UTAUT terhadap E-
retention dengan E-satisfaction sebagai Variabel Antara (Studi pada E-
learning karyawan PT Indo Tambangaraya Megah Tbk Jakarta Office).
Retrieved from http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/S-Priyanka Agustina
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 50(2), 179–211. https://doi.org/10.1016/0749-
5978(91)90020-T
Al Syouf, A., & Ku Ishak, A. (2018). Understanding EHRs continuance intention
to use from the perspectives of UTAUT: practice environment moderating
effect and top management support as predictor variables. International
Journal of Electronic Healthcare, 10, 24–59.
Alalwan, A. A. (2019). Mobile food ordering apps: An empirical study of the
factors affecting customer e-satisfaction and continued intention to reuse.
International Journal of Information Management, 50, 28–44.
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2019.04.008
Alavi, M., & Gallupe, R. B. (2003). Using Information Technology in Learning:
Case Studies in Business and Management Education Programs. Academy of
Management Learning & Education, 2(2), 139–153.
https://doi.org/10.5465/amle.2003.9901667
Albugami, M., & Bellaaj, M. (2014). The Continued Use of Internet Banking:
Combining UTAUT2 Theory and Service Quality Model. Journal of Global
Management Research, (May), 11–28.
Alghamdi, A., Elbeltagi, I., Elsetouhi, A., & Yacine Haddoud, M. (2018).
Antecedents of continuance intention of using Internet banking in Saudi
Arabia: A new integrated model. Strategic Change, 27(3), 231–243.
https://doi.org/10.1002/jsc.2197
Alwasilah. (1996). Glossary of educational Assessment Term. Jakarta: Ministry of
Education and Culture.
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia. (2018). Infografis Penetrasi & Perilaku
Pengguna Internet Indonesia. Jakarta.
Austerberry, D. (2004). The Technology of Video and Audio Streaming.
https://doi.org/10.4324/9780080481319

152
Bakar, A. A., Razak, F. Z. A., & Abdullah, W. S. W. (2013). Assessing the effects
of UTAUT and self-determination predictor on students continuance intention
to use student portal. World Applied Sciences Journal, 21(10), 1484–1489.
Bellaaj, M., Zekri, I., & Albugami, M. (2015). The continued use of e-learning
system: An empirical investigation using UTAUT model at the University of
Tabuk. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 72(3),
464–474.
Bhattacherjee, A. (2001). Understanding Information Systems Continuance: An
Expectation-Confirmation Model. MIS Quarterly, 25(3), 351–370.
https://doi.org/10.2307/3250921
Cheung, C., & Lee, M. (2007). Understanding User Intention to Continue Sharing
Knowledge in Virtual Communities. Proceedings of the Fifteenth European
Conference on Information Systems (ECIS), 635–646. St. Gallen.
Chiu, C.-M., & Wang, E. T. G. (2008). Understanding Web-based learning
continuance intention: The role of subjective task value. Information &
Management, 45(3), 194–201. https://doi.org/10.1016/j.im.2008.02.003
Clarke, R. (2000). Appropriate research methods for electronic commerce.
Canberra: Xamax Consultancy.
Coppel, J. (2000). E-Commerce: Impacts and Policy Challenges. (252).
https://doi.org/10.1787/801315684632
Dan, C. (2014). Electronic Commerce : State-of-the-Art. 4(4), 135–141.
https://doi.org/10.5923/j.ajis.20140404.02
DataReportal. (2019). Digital 2019: Indonesia. Retrieved from
https://datareportal.com/reports/digital-2019-indonesia
Davis, F. D. (1986). A technology acceptance model for empirically testing new
end-user information systems: Theory and results. Massachusetts Institute of
Technology.
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, 13(3), 319.
https://doi.org/10.2307/249008
De Wulf, K., Schillewaert, N., Muylle, S., & Rangarajan, D. (2006). The role of
pleasure in web site success. Information & Management, 43(4), 434–446.
https://doi.org/10.1016/j.im.2005.10.005
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2004). Measuring e-Commerce Success:
Applying the DeLone & McLean Information Systems Success Model.
International Journal of Electronic Commerce, 9(1), 31–47.
https://doi.org/10.1080/10864415.2004.11044317
Dillon, A., & Morris, M. G. (1996). User acceptance of information technology:
Theories and models. Annual Review of Information Science and Technology,
31, 3–32.
Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1988). The Measurement of End-User Computing
Satisfaction. MIS Quarterly, 12(2), 259. https://doi.org/10.2307/248851

153
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention and behaviour: An
introduction to theory and research (Vol. 27). Reading: Addison-Wesley.
Forbes. (2019). America’s Most Reputable Companies 2019. Retrieved May 20,
2019, from Forbes website:
https://www.forbes.com/sites/vickyvalet/2019/04/03/americas-most-
reputable-companies-2019/
Gallarza, M. G., & Saura, I. G. (2006). Value dimensions, perceived value,
satisfaction and loyalty: an investigation of university students’ travel
behaviour. Tourism Management, 27(3), 437–452.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2004.12.002
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair Jr, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C., & Sarstedt, M. (2017). A primer on partial
least squares structural equation modeling (PLS-SEM) 2nd edition.
California: Sage Publications.
Hardjito. (2002). Internet untuk Pembelajaran. Jurnal Teknologi Pendidikan.
Hasan, V. A. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Willingness to
Subscribe: Telaah pada Layanan Video on Demand Netflix. Ultima
Management, 22–38.
Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi. Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Hossain, M. A., & Quaddus, M. (2012). Expectation-Confirmation Theory in
Information System Research: A Review and Analysis. In Y. K. Dwivedi, M.
R. Wade, & S. L. Schneberger (Eds.), Information Systems Theory: Explaining
and Predicting Our Digital Society, Vol. 1 (pp. 441–469).
https://doi.org/10.1007/978-1-4419-6108-2_21
Hsiao, C.-H., Chang, J.-J., & Tang, K.-Y. (2016). Exploring the influential factors
in continuance usage of mobile social Apps: Satisfaction, habit, and customer
value perspectives. Telematics and Informatics, 33(2), 342–355.
https://doi.org/10.1016/j.tele.2015.08.014
Husein, U. (1991). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Indrawati, & Putri, D. A. (2018). Analyzing Factors Influencing Continuance
Intention of E-Payment Adoption Using Modified UTAUT 2 Model. 2018 6th
International Conference on Information and Communication Technology
(ICoICT), 167–173. https://doi.org/10.1109/ICoICT.2018.8528748
JakPat. (2019). Netflix in Indonesia: What are Indonesian Audience Saying?
Retrieved January 31, 2019, from Blog Jajak Pendapat App website:
https://blog.jakpat.net/netflix-in-indonesia-what-are-indonesian-audience-
saying/
Joaquim, B. F. G. (2016). How does Digital Piracy influence the subscription of
online video bundling services? Universidade Nova de Lisboa, Lisbon.

154
Jung, Y., Perez-Mira, B., & Wiley-Patton, S. (2009). Consumer adoption of mobile
TV: Examining psychological flow and media content. Computers in Human
Behavior, 25(1), 123–129. https://doi.org/10.1016/j.chb.2008.07.011
Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Khadka, K., & Maharjan, S. (2017). Customer Satisfaction and Customer Loyalty.
Centria University of Applied Sciences.
Khosrow-Pour, M. (2013). Dictionary of Information Science and Technology (2nd
Edition). https://doi.org/10.4018/978-1-4666-2624-9
Kurniawan, E. (2016). Analisis Kualitas Real Time Video Streaming Terhadap
Bandwidth Jaringan Yang Tersedia. Universitas Sumatera Utara.
Lai, P. (2017). The Literature Review of Technology Adoption Models and
Theories for the Novelty Technology. Journal of Information Systems and
Technology Management, 14(1). https://doi.org/10.4301/S1807-
17752017000100002
Lee, Y.-K., Lee, C.-K., Lee, S.-K., & Babin, B. J. (2008). Festivalscapes and
patrons’ emotions, satisfaction, and loyalty. Journal of Business Research,
61(1), 56–64. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2006.05.009
Lee, Y., Kozar, K. A., & Larsen, K. R. T. (2003). The technology acceptance model:
Past, present, and future. Communications of the Association for Information
Systems, 12(1), 50.
Lippeveld, T., Sauerborn, R., & Bodart, C. (2000). Design and implementation of
health information systems. World Health Organization, 280.
Loureiro, S. M. C., Cavallero, L., & Miranda, F. J. (2018). Fashion brands on retail
websites: Customer performance expectancy and e-word-of-mouth. Journal of
Retailing and Consumer Services, 41, 131–141.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2017.12.005
Mehrens, W. A., & Lehmann, I. J. (1973). Measurement and Evaluation in
Education and Psychology. New York: Holt, Rinehart and Winston. Inc.
Mustakini, J. H. (2008). Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Nemat, R. (2011). Taking a look at different types of e-commerce. World Applied
Programming, (12), 100–104.
Netflix. (2019a). 2019 Quarterly Earnings. Retrieved May 20, 2019, from Netflix
Investors website: https://www.netflixinvestor.com/financials/quarterly-
earnings/default.aspx
Netflix. (2019b). Apa Kabar Indonesia? Kini Netflix Berbahasa Indonesia.
Retrieved January 31, 2019, from Pusat Media Netflix website:
https://media.netflix.com/id/press-releases/apa-kabar-indonesia-netflix-can-
now-speak-bahasa-indonesia
Netflix. (2019c). Tentang Netflix. Retrieved January 31, 2019, from Pusat Media
Netflix website: https://media.netflix.com/id/about-netflix
Nurgiyantoro, B. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta.

155
Nursiyono, J. A. (2015). Kompas Teknik Pengambilan Sampel. Bogor: In Media.
Oliver, R. L. (1980). A Cognitive Model of the Antecedents and Consequences of
Satisfaction Decisions. Journal of Marketing Research, 17(4), 460–469.
https://doi.org/10.1177/002224378001700405
Oxford University Press. (2019). Definition of streaming in English. Retrieved
March 27, 2019, from Oxford Dictionaries website:
https://en.oxforddictionaries.com/definition/streaming
Palau-Saumell, R., Forgas-Coll, S., Sánchez-García, J., & Robres, E. (2019). User
Acceptance of Mobile Apps for Restaurants: An Expanded and Extended
UTAUT-2. Sustainability, 11(4), 1210. https://doi.org/10.3390/su11041210
Palmer, J. W. (2002). Web Site Usability, Design, and Performance Metrics.
Information Systems Research, 13(2), 151–167.
https://doi.org/10.1287/isre.13.2.151.88
Priyambudi, H. O., & Ambarwati, R. (2013). Performansi Video on Demand
(VOD) pada Virtual Private Network (VPN) Menggunakan OpenVPN. Jurnal
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya.
Riekkinen, J. (2018). Piracy versus Netflix: Subscription Video on Demand
Dissatisfaction as an Antecedent of Piracy. 51th Hawaii International
Conference on System Sciences, 3558–3567.
https://doi.org/10.24251/HICSS.2018.450
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media
Publishing.
Statista. (2019a). Estimated number of active streaming subscribers to Netflix in
Indonesia from 2017 to 2020 (in 1,000s). Retrieved January 31, 2019, from
Statista The Statistics Portal website:
https://www.statista.com/statistics/607628/indonesia-netflix-subscribers/
Statista. (2019b). Share of consumers who pirate content more than once a week in
selected countries worldwide as of February 2017. Retrieved January 31, 2019,
from Statista The Statistics Portal website:
https://www.statista.com/statistics/684365/pirate-content-viewers-weekly-
by-country/
Statista. (2019c). Subscription Video On Demand. Retrieved March 30, 2019, from
Statista The Statistics Portal website:
https://www.statista.com/topics/2702/subscription-video-on-demand/
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Putra, S. J., & Kartiwi, M. (2015). Validation of
Information System Project Success Model: A Focus Group Study. SAGE
Open, 5(2), 2158244015581650. https://doi.org/10.1177/2158244015581650
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriyanto, A. (2008). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.
Suryani, & Hendryadi. (2015). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi
padaPenelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada

156
Media Group.
Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sutono, D. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Bogor: BPKP.
Turban, E., King, D., Lee, J. K., Liang, T.-P., & Turban, D. C. (2015). Electronic
commerce: a managerial and social networks perpective.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-10091-3
Variety. (2019). Netflix Is No. 1 Choice for TV Viewing, Beating Broadcast, Cable
and YouTube (Study). Retrieved January 31, 2019, from Variety website:
https://variety.com/2018/digital/news/netflix-tv-survey-broadcast-cable-
youtube-1202864459/
Venkatesh, V., & Davis, F. D. (1996). A Model of the Antecedents of Perceived
Ease of Use: Development and Test. Decision Sciences, 27(3), 451–481.
https://doi.org/10.1111/j.1540-5915.1996.tb00860.x
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User Acceptance
of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly, 27(3),
425–478.
Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X. (2012). Consumer Acceptance and Use
of Information Technology: Extending the Unified Theory of Acceptance and
Use of Technology. MIS Quarterly, 36(1), 157–178.
https://doi.org/10.2307/41410412
Vladimir, Z. (1996). Electronic Commerce: Structures and Issues. International
Journal of Electronic Commerce, 1(1), 3–23.
https://doi.org/10.1080/10864415.1996.11518273
Walean, D. A., & Rachmawati, I. (2018). Analyzing Music Streaming Application
Adoption in Indonesia Using a Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology 2: A Case Study of Premium JOOX and Spotify in Indonesia. E-
Proceeding of Management, 5(2), 2460–2467.
Wayne, M. L. (2018). Netflix, Amazon, and branded television content in
subscription video on-demand portals. Media, Culture & Society, 40(5), 725–
741. https://doi.org/10.1177/0163443717736118
Xu, X. (2014). Understanding users’ continued use of online games: An application
of UTAUT2 in social network games. MMEDIA 2014.
Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengolah Data Penelitian
dengan Partial Least Square Path Modeling. Jakarta: Salemba Infotek.
Yoon, C. (2011). Theory of Planned Behavior and Ethics Theory in Digital Piracy:
An Integrated Model. Journal of Business Ethics, 100(3), 405–417.
https://doi.org/10.1007/s10551-010-0687-7

157
LAMPIRAN

LAMPIRAN

158
DATA 411 RESPONDEN
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
1 5 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 6 7 5 6 6 6 5 6 5 7 6 6 5 6 5 6 5 6 7
2 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7 7 6 6 6 6 7 6 6 5 6 5 5 6 6 6 5 5 5 6 6 6 6
3 5 7 5 6 5 6 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 5 6 6 5 6 5 5 6 6 5 6 5
4 7 7 7 5 4 5 6 7 7 6 7 7 5 5 5 6 5 5 5 5 6 4 5 4 3 3 5 6 6 7 5 6 7
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 6 6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 6 5 5 5 5 5
6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 6 7 7 6 6 7 6 6 7 7 6 7 6 6 7
8 6 7 6 6 7 5 6 5 5 5 6 5 6 6 6 7 5 5 4 5 4 4 5 3 2 1 5 5 4 5 4 4 6
9 4 6 7 5 4 5 6 7 5 6 6 4 6 6 5 7 6 4 5 7 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5
10 5 5 6 5 6 5 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6 4 5 5 5 5 5 5 3 2 3 5 6 5 6 5 5 5
11 4 6 4 3 4 3 3 6 5 5 5 5 6 5 5 4 5 5 6 5 6 4 5 5 7 7 4 4 4 4 5 5 5
12 5 5 5 5 4 6 6 5 5 5 5 4 5 6 5 4 3 3 4 5 4 4 3 2 3 2 5 4 4 5 4 4 4
13 7 6 7 7 5 5 6 6 7 7 7 7 7 6 6 6 5 5 5 6 5 5 5 4 4 4 6 6 6 6 5 5 6
14 6 6 6 5 5 5 5 5 7 5 5 5 6 5 6 6 5 5 5 4 6 5 4 5 4 5 5 5 6 5 5 6 6
15 5 5 6 6 5 6 6 5 7 5 6 3 6 6 6 6 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 6 6 6 6 5 6 6
16 4 5 5 4 3 5 5 4 7 7 7 7 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5
17 5 6 4 6 7 5 5 7 7 7 7 4 7 6 6 6 4 6 5 7 7 6 7 2 2 2 6 7 7 6 6 6 7
18 7 5 5 5 4 5 5 5 7 7 7 7 4 5 4 5 5 6 6 2 2 1 5 1 1 1 4 4 4 4 4 3 4
19 5 6 7 7 4 5 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 3 5 5 5 6 3 5 2 1 1 6 6 3 3 4 5 7
20 6 6 7 7 4 5 6 7 7 6 4 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 3 4 6 6 6 6 6 6 7
21 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 5 7 7 7 7 1 1 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
22 7 7 7 7 5 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 6 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
23 6 4 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6 7 7 7 6 5 5 5 7 7 7 6 7 2 7 6 6 6 7 7 5 7
24 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 4 7 7 7 7 5 6 6 6 6 7 7 3 4 4 6 7 6 5 3 4 7
25 6 7 6 6 5 5 6 6 4 6 5 5 6 6 6 5 5 5 5 4 5 6 5 7 5 6 6 5 5 5 5 5 6
26 6 6 6 6 5 5 6 7 7 6 7 6 7 7 7 7 5 6 6 6 6 5 7 5 5 5 6 6 6 6 7 5 7
27 6 7 7 7 6 5 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6
28 6 6 7 5 6 6 6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 4 3 3 5 6 6 6 6 7 6 7
29 5 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 6 4 4 6
30 5 4 5 5 4 4 6 6 7 7 7 2 6 6 7 6 3 2 2 4 6 3 3 6 5 5 6 6 6 6 6 5 6
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
31 3 7 6 6 6 5 6 6 7 7 7 3 7 7 6 7 6 7 6 6 7 5 2 1 1 1 7 6 7 7 7 6 7
32 5 6 7 5 4 6 6 7 7 6 7 4 6 6 7 6 5 6 5 6 6 4 4 2 2 3 5 5 5 5 6 5 6
33 5 5 5 5 6 6 6 7 7 7 5 6 6 6 5 4 6 6 6 6 6 7 6 3 3 3 6 6 6 6 6 6 6
34 7 7 7 7 5 6 6 3 5 5 5 4 6 6 6 6 3 3 3 5 5 5 5 3 2 2 4 4 6 5 4 3 4
35 7 7 7 7 6 6 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 1 1 1 7 7 7 7 6 4 5
36 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 4 4 4 6 7 7 7 6 2 2 4 6 6 6 6 7 5 5
37 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 5 5 5 5 6 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5
38 7 6 5 5 4 4 4 5 7 7 7 7 7 7 5 5 5 5 5 6 6 6 6 4 4 4 7 7 7 7 7 7 5
39 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 4 4 5 6 6 6 6 3 1 1 5 6 6 6 6 7 6
40 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 4 5 6 6 6 6 6 6 6 6
41 7 7 6 5 7 4 5 7 7 7 7 7 6 6 6 5 6 7 5 5 6 6 3 4 6 5 7 7 7 5 7 7 7
42 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
43 7 7 7 7 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 6 7 7 7 7 2 2 2 7 7 7 7 7 7 7
44 6 7 6 5 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 5 7 6 6 3 3 3 7 6 6 7 7 6 7
45 6 7 6 7 6 6 6 5 7 7 7 7 7 7 7 1 5 7 7 7 5 7 7 2 2 2 7 7 7 7 7 7 7
46 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
47 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 1 1 6 6 6 6 6 6 6
48 5 6 6 6 4 6 6 6 5 5 6 3 6 5 6 6 3 4 4 6 6 6 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 6
49 6 6 6 6 6 6 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 5 6 6 6 7 6 7 5 3 7 7 7 7 7 7 6 7
50 5 6 5 4 4 5 5 5 6 6 7 6 7 6 6 6 6 6 6 5 4 4 3 3 3 3 6 6 6 6 6 5 7
51 5 6 6 6 5 5 5 6 7 6 7 6 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6
52 5 4 5 4 4 5 5 4 7 7 7 4 5 5 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
53 6 6 7 6 6 7 6 5 6 6 6 5 6 6 6 7 5 6 6 5 4 3 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
54 6 6 6 6 6 5 5 6 7 7 6 5 6 6 6 6 5 6 5 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6
55 6 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
56 5 5 3 4 2 4 5 5 4 5 7 5 3 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
57 7 7 7 5 5 6 6 7 7 7 7 5 7 7 7 5 6 6 6 7 7 7 7 4 2 2 7 7 7 7 7 5 7
58 5 6 5 4 3 4 5 6 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 5 5 3 4 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5
59 7 7 5 5 5 6 7 7 6 5 6 4 5 5 6 6 5 6 5 5 6 5 5 4 4 4 6 5 5 5 5 5 5
60 6 6 6 6 5 5 5 5 7 7 6 5 5 5 5 5 6 6 5 6 6 6 6 3 3 3 6 6 6 5 5 5 4
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
61 7 7 5 6 4 3 4 5 7 7 7 4 6 6 6 5 3 4 5 2 5 5 6 5 4 6 6 6 6 5 6 2 7
62 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 7 6 4 5 6 6 6 6 5 5 3 3 6 6 6 6 6 6 6
63 5 6 5 5 5 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 3 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6
64 7 7 5 4 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 5 4 3 6 6 5 7 5 6 7
65 6 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 5 6 5 6 6 5 6 7 7 7 7 6 7 7
66 4 5 6 6 6 4 7 5 6 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7 5 5 4 6 2 5 5 7 7 7 7 5 3 5
67 7 7 7 7 7 5 7 7 3 5 7 7 7 7 7 7 6 7 7 1 4 1 3 5 5 5 7 7 7 7 1 1 7
68 7 7 7 6 6 5 6 7 6 6 7 5 7 7 7 7 5 6 6 6 6 6 7 4 4 4 6 7 6 6 6 5 7
69 7 5 4 4 7 7 7 7 7 6 7 3 6 7 7 7 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 4 6
70 7 7 5 5 4 4 4 6 7 7 7 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7
71 5 7 5 6 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 4 4 5 6 6 6 5 4 3 3 3 3 6 6 6 5 5 5 6
72 7 7 5 6 7 4 7 7 7 7 7 4 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7
73 5 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7
74 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 5 4 2 2 2 6 6 6 6 6 6 6
75 7 6 7 5 6 6 6 6 7 7 7 7 5 5 6 6 5 5 5 5 6 5 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6
76 6 6 5 5 5 7 7 7 7 6 7 3 7 7 7 7 6 6 6 6 7 6 7 5 2 2 7 7 7 6 6 6 7
77 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 6 6 6 6 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7
78 5 6 6 6 5 5 6 7 5 6 6 3 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 7 5 7 4 4 5 5 5 6 6
79 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 5 6 2 2 2 7 7 7 7 7 7 7
80 5 5 4 4 5 4 4 5 7 7 7 7 6 6 6 5 6 6 6 7 6 5 3 3 3 2 6 6 6 6 6 6 6
81 6 6 5 6 6 6 7 6 6 7 7 4 6 6 6 6 6 7 6 5 5 5 5 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6
82 6 6 7 4 5 7 6 6 7 7 7 5 5 4 5 5 5 6 6 4 3 5 5 3 4 5 5 6 6 6 5 4 7
83 6 7 7 6 5 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 5 5 4 4 4 4 5 4 6 6 6 6 6 5 5 6
84 5 7 5 5 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 3 4 4 6 7 6 7 5 5 5 6 6 6 6 5 6 7
85 5 6 6 6 6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5
86 7 7 7 4 5 6 6 5 7 7 7 7 7 7 7 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 6 6 6 7 7 7 7
87 6 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 4 4 4 7 7 7 7 7 5 6
88 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 2 5 5 5 5 5 6 2 4 4 5 6 6 6 6 6 6 6
89 6 7 7 6 5 7 7 7 7 7 7 5 6 6 7 7 6 7 7 7 2 6 4 7 6 6 6 7 6 6 7 7 7
90 7 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 5 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
91 6 7 6 6 6 6 6 5 7 7 7 7 6 6 6 6 6 5 5 6 6 5 4 7 6 6 6 6 6 6 7 7 7
92 5 6 5 6 6 5 6 7 6 6 7 7 6 7 5 5 3 3 3 4 5 4 5 3 3 4 5 6 6 6 5 6 7
93 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 3 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6
94 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 4 7 4 7 4 7 7 4 4 4 7 7 7 7 7 4 7
95 7 6 7 7 5 7 7 7 6 7 7 5 7 6 7 6 7 7 6 5 7 5 6 1 1 1 7 7 6 7 5 7 5
96 7 6 6 6 4 5 7 4 7 6 7 6 7 7 7 5 4 6 7 5 6 4 5 4 4 4 7 6 6 6 7 5 7
97 5 5 6 5 4 6 6 6 5 5 6 2 6 5 6 6 3 6 5 2 4 3 4 5 3 3 6 6 6 6 3 6 4
98 5 6 6 6 6 7 6 7 5 6 7 4 6 6 6 6 4 5 5 5 5 5 4 6 5 4 6 6 5 5 5 6 6
99 6 6 6 6 6 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6
100 6 7 6 6 4 5 4 4 6 6 6 5 4 4 5 4 4 5 5 3 2 2 2 2 2 2 5 4 5 5 5 5 3
101 6 7 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7 7 7 7 7 6 6 6 7 7 6 7 5 5 6 6 6 6 6 6 5 6
102 5 6 6 4 4 6 7 6 7 5 6 3 5 6 6 5 6 5 7 6 7 4 5 7 7 7 6 5 5 5 6 7 7
103 6 7 7 7 5 6 7 6 6 5 7 5 7 7 7 7 7 7 7 6 5 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7
104 6 7 6 4 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 3 3 3 6 6 6 7 6 6 7
105 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7
106 7 7 7 7 6 6 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7
107 5 6 6 6 7 5 5 7 7 7 7 4 7 7 7 7 5 5 5 6 6 6 7 3 3 3 6 7 6 6 6 6 7
108 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 6 7 7 7 5 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7
109 5 6 4 5 5 5 3 3 7 6 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 6 2 2 1 5 5 5 5 7 7 7
110 6 7 6 6 4 6 6 3 6 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 5 5 3 3 3 3 3 6 6 6 6 6 6 6
111 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6
112 5 7 6 6 6 4 6 7 6 6 7 4 6 6 7 7 6 7 7 7 5 6 7 6 4 5 7 7 7 7 7 6 7
113 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 4 4 4 4 4 4 7 7 7 6 7 6 7
114 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7
115 6 6 7 6 5 6 7 6 7 6 7 6 7 7 6 5 6 5 6 5 4 4 6 5 4 5 6 6 6 6 7 6 7
116 6 6 7 6 5 6 6 6 7 6 7 5 6 7 7 6 5 5 5 5 5 4 4 2 2 2 6 6 6 6 6 4 5
117 7 7 6 6 6 6 6 7 7 7 7 5 7 7 7 7 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
118 4 5 4 3 5 4 4 6 7 7 7 7 6 6 6 2 6 6 6 6 3 7 4 3 1 1 5 5 5 5 5 3 5
119 7 6 7 5 3 7 6 7 7 7 7 4 6 6 5 6 5 5 5 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 5 7 6
120 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6 5 6 6 6 5 5 5 6 6 6 5 4 4 4 5 5 5 5 6 5 5
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
121 6 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
122 4 5 5 5 4 3 4 5 7 6 6 5 7 6 6 7 5 6 6 5 5 6 5 6 5 6 7 7 7 7 7 7 7
123 6 6 7 5 5 6 7 7 7 6 7 5 6 6 7 6 5 6 6 5 6 4 3 7 7 7 6 7 6 6 5 7 7
124 6 6 7 7 6 6 7 5 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 5 7 7 5 4 6 7 7 7 7 7 7 7
125 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 5 6 6 4 6 6 6 5 7 7 6 7 7 6 7 7 6 7 6 7
126 6 6 6 6 6 6 5 5 5 6 7 7 6 5 5 5 6 6 6 5 5 5 4 3 2 2 5 6 5 6 6 5 5
127 3 7 5 5 6 6 6 7 7 7 7 2 7 7 7 7 5 6 6 4 7 4 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
128 7 7 5 5 4 6 5 5 6 6 7 3 5 4 5 5 5 5 6 5 4 3 3 6 6 6 5 5 5 5 7 7 7
129 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 4 7 7 7 6 6 6 6 7 7 5 6 3 3 3 6 6 6 7 7 7 7
130 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 6 5 6 6 7 3 3 3 7 7 7 7 3 4 7
131 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
132 5 5 5 5 5 4 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 6 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
133 7 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7 6 7 7 6 5 6 7 7 5 6 7 6 6 2 6 6 6 7 7 7 6 5
134 4 4 6 6 7 7 7 7 7 5 7 5 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
135 6 6 6 6 4 4 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 4 4 4 4 2 2 2 6 6 6 6 6 5 7
136 7 7 7 5 6 7 7 7 7 3 7 7 7 7 1 7 2 2 2 6 6 6 6 5 4 4 7 7 7 7 7 7 7
137 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5 5 6 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
138 5 6 5 5 4 5 6 5 6 5 5 3 5 4 5 4 5 6 5 3 6 5 4 3 3 2 6 6 6 6 6 6 6
139 5 5 6 6 6 6 6 6 7 7 7 3 6 6 6 6 5 5 5 6 6 5 5 4 4 4 5 6 6 6 6 6 6
140 6 6 5 5 5 4 5 5 6 6 6 6 6 6 5 4 6 4 4 3 4 3 3 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5
141 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 6 6 5 4 4 4 4 5 5 5 6 6 6 6
142 6 6 7 7 6 6 7 7 7 7 7 4 6 7 7 7 5 6 6 7 7 7 5 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6
143 5 5 6 5 4 5 7 6 5 5 6 6 6 6 6 6 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
144 6 5 6 5 5 6 6 6 6 7 6 6 5 5 7 4 5 6 6 6 5 4 5 7 6 6 6 6 5 7 6 6 7
145 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
146 6 7 6 6 5 6 6 6 6 5 7 6 6 5 5 4 5 5 5 5 6 5 5 6 6 6 6 6 7 6 5 5 5
147 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 7 5 4 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 6 7 6 5 6 6 5 5
148 6 7 7 6 6 6 4 7 6 7 7 5 6 5 6 4 5 6 5 6 7 6 7 1 1 1 6 6 6 6 7 4 6
149 6 7 6 6 5 4 4 4 6 6 6 4 5 5 4 4 2 4 6 5 6 4 2 5 4 5 6 4 4 5 4 5 5
150 7 7 7 7 5 6 7 7 7 4 7 7 6 6 6 6 5 6 7 7 7 6 7 3 3 3 7 7 7 7 6 6 7
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
151 6 7 7 6 6 6 7 6 7 7 7 4 7 7 7 7 6 6 6 7 7 6 5 3 3 3 7 7 7 7 7 3 7
152 7 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 5 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7
153 6 6 6 6 5 6 6 4 5 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 3 3 2 7 7 7 6 6 6 6 6 7 7
154 6 7 7 7 5 6 6 6 7 7 7 5 7 7 7 6 5 6 6 7 7 4 6 5 5 5 7 6 7 7 7 7 7
155 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6
156 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 4 2 3 7 7 7 7 7 7 7
157 6 6 6 6 5 6 6 7 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6
158 7 7 7 4 5 7 7 7 6 6 6 1 7 7 7 7 5 5 5 6 6 6 5 2 1 1 7 7 7 7 7 3 7
159 6 7 6 7 4 6 5 5 7 7 6 6 6 4 4 5 4 3 3 2 1 1 1 3 2 4 3 4 5 4 4 3 4
160 5 6 5 3 4 4 6 6 5 5 5 4 5 6 6 6 3 3 3 5 6 6 6 1 1 1 6 6 4 4 4 4 6
161 6 7 7 7 5 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 6 6 7 5 6 5 5 5 4 5 7 7 7 7 5 5 7
162 4 7 6 5 3 6 5 6 6 6 6 7 7 5 5 6 6 5 5 6 6 4 5 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7
163 4 6 4 3 4 3 3 5 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 3 5 4 2 6 4 5 5 4 4 5 3 5 7
164 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 6 6 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 5 5 5 6 4 4 4
165 3 5 6 6 6 5 5 7 5 4 7 1 7 7 7 7 2 3 3 6 6 7 6 2 1 1 7 7 7 7 7 7 7
166 7 7 6 6 4 6 6 6 4 3 6 3 5 5 5 5 4 5 4 6 6 5 5 3 2 2 3 5 5 5 4 4 5
167 5 6 6 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 6 6 6 4 4 4 5 5 5 5 1 1 1 5 5 5 5 4 4 4
168 6 6 6 6 5 6 6 7 6 5 7 5 7 6 7 6 6 5 5 5 6 6 5 4 4 4 6 6 6 6 6 5 7
169 7 7 7 5 5 4 5 3 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 3 3 3 3 3 3 7 7 7 7 7 7 7
170 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5
171 5 6 7 5 4 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6
172 4 6 5 5 1 4 4 2 5 6 6 5 7 4 6 4 2 4 4 2 2 1 1 6 4 6 4 4 2 4 2 4 7
173 5 5 6 4 4 5 5 6 5 4 4 5 6 6 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 6 5 5 6 5 4 4
174 6 5 6 4 4 4 5 5 7 5 7 6 4 5 7 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 5 3 4 7
175 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 5 7 7 7 7 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
176 5 6 6 5 6 6 5 6 5 6 6 5 5 5 6 5 5 5 6 5 6 5 5 6 6 5 6 5 5 5 5 6 6
177 6 7 6 6 5 6 7 4 7 7 7 7 6 7 6 6 6 7 7 6 5 5 4 6 5 5 6 6 6 6 4 7 4
178 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 5 5 4 7 7 7 7 7 7 7
179 6 7 6 6 5 4 6 5 6 7 7 5 6 5 6 5 3 2 3 6 6 3 6 1 1 1 5 6 5 6 5 5 7
180 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
181 3 4 4 2 3 3 3 3 7 7 7 7 1 4 4 3 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3
182 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 6 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7
183 7 6 7 4 5 4 6 7 6 6 6 4 6 6 6 6 5 5 6 5 6 5 5 5 4 4 6 6 6 6 4 4 6
184 5 4 5 5 4 5 6 5 5 4 6 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 6
185 6 6 6 6 5 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
186 7 7 7 7 4 5 6 6 7 6 6 6 5 6 6 6 4 4 4 1 1 3 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 5
187 7 6 6 6 7 1 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 7 7 7 7 7 6 7
188 7 7 6 6 5 7 6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 6 5 6 6
189 5 6 6 5 5 4 5 4 5 4 6 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 2 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
190 7 7 6 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 3 5 5 4 6 7 7 7 7 4 7 7
191 6 6 7 6 5 4 4 7 7 6 6 1 5 5 7 4 5 7 6 6 7 4 5 3 3 1 5 7 7 6 7 7 7
192 6 7 7 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 7 6 6
193 5 7 7 5 4 5 5 6 7 7 7 4 7 7 6 5 6 7 7 4 3 3 4 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7
194 7 6 7 7 6 7 7 7 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 4 6 5 5 7 7 7 7 6 6 5
195 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 5 7 7 7 7 7 7 7
196 7 7 6 6 7 6 6 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
197 6 6 6 6 5 6 5 4 7 6 6 4 5 6 6 6 6 6 6 5 6 5 4 5 5 4 6 6 6 6 6 7 6
198 6 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 4 5 5 7 5 7 7 5 6 3 7 7 7 7 7 7 7
199 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
200 7 7 7 7 6 5 6 7 7 7 7 6 7 7 7 6 3 4 4 6 7 5 7 3 3 3 7 7 7 7 7 7 7
201 6 7 7 6 6 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 4 6 6 7 7 7 6 6 6 6 6 6 7
202 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 6 7 5 4 5 7 7 7 7 7 7 7
203 6 7 7 7 7 7 6 7 4 6 6 3 6 6 6 6 4 5 4 4 4 4 5 3 3 3 5 5 5 5 5 7 7
204 4 7 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 4 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 6 6 5 6 6 6 6
205 4 6 5 5 5 6 5 5 7 7 7 3 7 7 7 7 4 4 4 5 6 6 7 4 2 4 7 7 7 7 7 7 7
206 7 6 7 6 6 7 7 7 6 7 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
207 6 6 6 5 4 6 6 6 7 7 7 6 6 6 6 6 4 5 4 6 6 4 6 6 4 4 6 6 5 6 5 6 6
208 5 7 5 5 6 7 7 7 7 7 7 1 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 4 4 7 7 7 7 7 4 1
209 5 6 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 6 7 6 3 5 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6 5 5 4 5 6
210 3 6 6 5 5 6 6 7 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 6 6 6 6 5 5 6
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
211 7 7 7 6 5 7 7 6 7 7 7 5 7 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 3 2 3 7 7 7 7 7 7 7
212 5 6 7 6 6 6 7 4 7 7 7 6 6 6 6 5 7 6 6 4 4 2 3 2 2 2 6 6 6 5 6 6 6
213 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 5 7 7 7 7 7 6 7 3 2 2 7 7 7 7 7 3 7
214 6 6 6 5 5 6 6 6 7 7 7 5 7 7 7 7 5 5 5 6 5 5 6 6 4 5 7 7 5 6 5 5 5
215 5 5 5 5 6 5 6 6 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 6 6 6 5 7 6 7
216 6 5 4 4 5 5 5 5 6 6 4 7 6 6 6 5 6 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 3 4 4 4 7
217 6 6 7 7 5 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 4 3 3 6 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3
218 7 7 6 7 5 6 6 7 6 6 7 3 6 7 7 7 7 7 7 5 6 3 5 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7
219 6 7 6 6 6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 4 4 4 6 6 6 6 7 6 7
220 6 6 7 6 6 7 5 7 7 7 5 5 7 7 7 7 6 6 6 7 7 6 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7
221 3 7 6 6 7 6 6 7 7 7 7 4 6 6 6 4 6 6 6 6 7 7 5 1 2 2 6 6 6 6 7 6 7
222 5 6 6 6 5 4 4 7 7 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 7
223 7 7 7 5 6 6 6 6 7 6 7 4 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 5 5 4 4 7 7 7 7 7 6 7
224 6 7 6 7 6 6 6 7 4 6 7 4 6 6 6 6 4 6 6 7 6 7 7 3 4 5 6 6 7 7 6 7 7
225 7 7 6 5 5 6 6 7 7 7 6 7 7 7 7 6 4 5 5 6 6 4 4 3 4 4 6 6 6 6 7 6 6
226 6 7 6 5 5 5 6 6 5 6 7 5 7 6 7 6 5 5 5 7 6 5 6 4 4 4 5 6 6 6 6 6 6
227 6 7 7 7 6 6 5 7 7 7 7 6 4 4 4 3 3 3 3 6 6 6 3 6 6 6 3 3 3 3 5 5 6
228 6 6 5 4 5 5 5 6 6 6 6 3 5 5 5 5 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5
229 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 5 5 4 7 7 7 7 7 7 7
230 6 5 5 6 6 5 3 5 6 7 6 6 7 7 7 7 4 5 5 6 5 6 6 6 4 7 6 7 6 7 6 7 7
231 4 7 7 6 4 4 4 2 4 5 3 6 3 3 6 6 3 5 4 6 3 7 5 5 5 3 5 4 4 5 4 4 4
232 5 7 7 7 7 7 7 7 4 5 5 4 6 7 7 6 6 7 6 5 6 6 7 5 5 5 7 6 6 7 4 4 7
233 5 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 5 5 5 5 1 2 1 7 7 7 7 7 7 7
234 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 3 4 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 4 7
235 4 7 6 5 6 4 4 7 7 7 7 7 6 6 6 7 5 3 3 5 5 6 6 3 3 4 6 6 5 6 6 6 6
236 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 6 5 6 6 7 7 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7
237 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 6 5 6 6 7 7 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7
238 6 6 6 5 5 4 4 2 6 6 7 6 6 6 6 3 6 5 6 6 6 6 3 4 4 4 5 7 6 6 7 6 6
239 4 7 6 5 6 7 7 7 6 7 7 1 7 7 7 6 5 5 5 6 6 7 7 7 5 6 7 7 6 6 7 6 7
240 6 7 6 6 7 6 7 7 6 6 6 5 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 5 6 6 7 7 7 7 7 6 7
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
241 6 7 6 5 7 7 7 7 7 7 7 3 5 6 6 4 7 7 7 7 7 5 3 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7
242 7 7 7 7 6 6 7 5 7 7 7 7 7 7 6 4 4 6 4 5 7 7 5 1 1 1 6 6 7 7 7 7 7
243 6 5 6 6 6 4 5 6 6 6 6 3 6 6 7 6 2 3 3 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 4 6 6
244 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 6 6 6 7 5 5 7 7 7 7 7 7 7
245 5 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6 3 6 6 6 6 5 5 5 4 6 4 2 2 2 4 5 5 6 6 6 6 6
246 5 7 7 5 6 7 7 6 6 7 7 4 7 6 7 7 4 5 6 6 7 6 3 3 3 4 7 6 7 6 7 6 6
247 5 6 6 5 6 6 7 7 7 7 7 5 6 5 5 6 5 5 4 4 3 4 5 3 3 3 6 6 6 6 5 5 5
248 7 7 5 5 7 5 6 6 7 7 7 4 6 6 7 6 7 7 4 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
249 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7
250 6 5 6 6 6 5 6 5 6 6 5 6 6 5 6 3 5 5 5 6 6 6 6 2 2 2 5 6 5 5 2 2 3
251 6 6 6 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 2 2 2 7 7 7 7 6 6 6
252 6 6 6 6 5 5 5 6 6 6 6 4 6 6 6 6 4 4 4 5 6 6 5 4 4 4 6 6 6 6 6 4 6
253 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 6 5 4 7 7 7 7 6 6 6 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7
254 3 5 3 3 5 5 4 4 6 6 6 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 6 6 6 5 5 5 5 5 7 6
255 5 6 5 5 6 5 5 7 5 5 5 2 5 6 6 4 5 5 5 5 6 6 6 7 5 5 5 5 5 6 7 7 7
256 7 5 6 6 5 6 4 4 7 5 6 6 6 6 6 6 4 4 5 1 2 1 3 7 5 6 7 6 5 5 2 4 6
257 5 6 6 5 6 4 4 5 6 6 6 3 6 5 5 5 4 5 6 4 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 5 6
258 6 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
259 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6
260 6 7 6 6 5 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 4 4 4 6 6 6 6 7 6 7
261 6 7 7 5 5 7 7 6 6 6 6 6 7 7 7 7 6 5 4 5 5 6 6 4 4 4 6 6 6 6 6 5 7
262 5 5 7 5 5 7 7 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
263 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 6 6 6 6 3 2 2 6 6 6 6 6 6 6
264 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 6 7 4 5 7 7 7 7 7 7 7
265 5 5 6 4 3 5 6 4 7 7 5 6 6 6 6 6 6 6 5 6 7 3 5 3 2 2 5 5 5 6 6 5 6
266 5 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 4 5 5 5 6 6 6 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5
267 7 7 7 7 6 7 5 7 7 7 7 5 7 7 7 7 5 7 7 3 7 5 7 7 5 7 7 7 7 6 7 7 7
268 6 7 7 7 6 5 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 4 6 7 7 7 7 7 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
269 4 7 7 7 7 5 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 4 4 4 6 6 7 6 7 7 7
270 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 7 5 7 6 7 4 4 2 7 7 7 7 7 7 7
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
271 6 6 6 6 6 5 5 7 6 6 6 6 5 5 6 4 6 6 6 7 6 5 4 6 4 4 7 7 6 6 4 4 5
272 7 5 7 5 4 6 7 5 2 3 7 3 5 7 5 4 5 6 5 5 6 3 3 5 3 3 5 5 4 4 2 2 3
273 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 3 6 6 7 7 7 7 2 2 2 7 7 7 7 2 4 7
274 6 6 6 5 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6
275 6 6 7 6 6 7 7 7 6 6 7 4 6 7 6 5 6 6 6 4 6 6 6 5 4 5 7 7 7 7 7 7 7
276 5 7 6 6 5 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 4 7 7 5 5 7 4 6 3 4 5 7 7 7 7 7 7 7
277 5 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 4 7 6 7 7 6 6 6 7 7 7 7 3 3 3 7 7 7 7 7 5 7
278 5 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6 7 4 4 5 7 7 7 7 7 7 7
279 5 7 5 5 4 5 6 4 6 6 6 6 5 5 4 7 4 5 5 3 4 3 4 6 4 5 4 5 4 4 4 6 6
280 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 2 4 3 5 6 6 5 6 6 6
281 5 7 7 4 6 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 4 7 7 7 7 7 4 4 4 4 4 7 7 7 5 5 7 5
282 4 4 3 3 5 5 5 5 7 7 7 1 5 6 6 5 4 4 4 7 7 4 7 7 7 7 4 4 4 4 7 7 7
283 5 5 7 6 7 6 6 6 7 7 7 5 5 5 6 4 6 5 5 7 7 7 4 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7
284 3 6 6 3 3 6 6 5 6 6 5 5 3 3 4 4 3 3 4 5 5 6 2 5 4 5 3 4 4 4 5 5 6
285 5 5 5 5 5 5 5 5 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
286 5 6 5 5 5 6 6 6 7 6 7 6 6 6 6 6 5 6 6 4 3 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 4 6
287 4 6 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
288 7 7 7 6 6 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 4 4 5 4 4 7 7 7 7 7 5 7
289 5 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 7 4 7 6 7 7 7 7 7
290 6 7 6 5 4 5 5 5 5 5 6 3 6 5 6 6 3 5 5 5 6 5 4 3 3 3 6 6 5 6 6 5 6
291 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 4 7 7 7 7 5 7 7 7 7 6 4 5 5 5 7 7 7 7 6 7 7
292 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 3 3 6 6 6 6 6 6 6
293 5 5 6 6 4 6 6 6 7 7 7 6 3 4 4 2 4 3 5 5 5 4 6 4 5 5 4 5 3 4 6 4 6
294 5 7 6 5 6 6 7 7 7 6 6 4 6 6 7 6 6 5 5 7 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 7
295 6 5 7 6 5 6 7 7 6 6 7 4 6 7 7 7 6 6 7 6 6 6 7 3 3 3 7 7 6 6 5 5 6
296 5 7 7 7 4 4 5 5 5 6 7 4 7 6 7 5 7 7 7 5 5 5 5 7 7 1 7 7 7 7 7 5 6
297 5 5 6 6 6 5 5 6 7 7 7 6 7 6 6 6 5 5 5 6 5 6 5 3 4 6 5 6 6 5 6 6 6
298 6 7 6 6 6 7 6 6 7 7 7 4 6 6 6 6 5 6 6 4 5 4 6 4 4 4 6 6 6 5 6 5 7
299 6 7 6 5 6 7 5 6 7 6 7 6 5 5 7 4 3 3 3 4 4 4 7 7 5 5 6 6 6 6 4 1 7
300 5 6 7 6 6 6 6 7 7 6 7 2 7 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
301 6 7 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 3 5 5 7 7 7 7 3 4 4 7 7 4 6 5 4 7
302 5 5 6 5 6 5 6 6 6 6 7 6 5 6 6 5 6 5 6 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 6 5 5 6
303 6 7 7 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 3 5 7 7 7 7 7 7 7
304 6 7 4 4 4 6 5 5 7 6 7 3 6 6 6 6 5 4 5 4 5 3 3 3 3 3 4 5 5 5 3 3 3
305 5 7 6 5 6 6 6 5 7 7 7 1 7 7 7 7 6 6 4 6 6 4 3 7 7 7 5 6 6 5 6 7 7
306 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 6 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
307 6 7 6 5 4 4 5 5 5 5 7 7 6 6 6 6 5 5 6 4 5 5 6 4 3 3 6 6 6 7 7 7 6
308 4 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 5 6 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
309 5 6 7 6 4 5 5 5 5 5 6 5 6 6 6 6 4 4 4 5 5 6 6 6 4 4 6 6 6 5 5 6 6
310 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7
311 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 5 7 7 7 7 5 4 4 6 6 5 6 7 5 5 7 7 7 7 7 7 7
312 5 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7
313 5 7 7 7 6 3 4 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6 7 1 2 1 7 7 7 7 7 5 7
314 5 6 7 7 5 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 7 3 6 7 4 5 6 7 7 7 7 7 7 7
315 5 7 5 6 4 6 5 6 7 7 7 4 5 6 6 6 5 5 5 6 6 4 5 7 7 5 6 6 6 6 5 6 7
316 6 7 7 6 7 7 7 6 7 7 7 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 3 3 3 6 6 6 6 6 6 6
317 6 6 6 6 6 6 6 7 5 6 7 6 7 7 7 7 6 6 6 5 5 5 6 4 4 4 7 7 6 7 4 4 7
318 5 6 6 6 5 5 5 6 5 5 5 6 4 4 4 4 5 5 5 2 2 3 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 7
319 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 5 6 4 5 6 5 5 3 4 4
320 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 5 4 5 6 4 6 7 2 1 1 7 7 7 7 7 5 7
321 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 6 5 6 3 4 7 7 7 7 7 7 7
322 5 7 6 5 6 5 7 6 5 7 7 4 6 4 6 6 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 6 6 5 5 5 6 6
323 5 7 7 6 6 5 7 6 6 6 7 6 6 5 6 5 5 6 6 6 7 4 5 3 2 2 5 5 6 6 6 4 6
324 5 7 7 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 5 6 5 7 7 7 7 7 7 6 7
325 6 7 7 7 6 7 7 6 6 7 7 6 7 7 7 7 6 6 6 7 7 6 7 7 5 5 7 7 7 7 6 7 7
326 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 5 7 7 7 7 7 7 7
327 5 7 5 4 3 5 5 5 5 5 6 4 5 5 5 5 3 4 6 5 3 5 5 1 1 3 5 5 5 5 7 7 7
328 6 7 6 6 5 5 5 5 4 5 5 5 5 6 6 5 5 6 6 5 5 4 5 4 4 4 6 6 6 6 6 5 6
329 7 7 7 7 7 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
330 6 7 6 6 6 6 6 5 7 7 7 7 6 6 7 7 6 6 6 5 5 5 5 6 4 4 6 6 6 6 7 7 7
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
331 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
332 5 7 7 7 6 7 7 7 6 7 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6
333 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 5 7 4 6 7 7 6 6 7 7 7 7 3 4 5 7 7 7 7 7 7 7
334 6 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 6 6 6 6 6 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
335 5 6 5 5 3 5 5 6 6 6 6 3 5 6 6 5 5 5 5 3 3 2 4 3 3 3 5 6 6 5 5 3 6
336 6 7 6 6 7 7 7 6 7 7 7 4 7 7 7 7 5 6 6 7 7 6 5 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7
337 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 3 3 6 6 6 5 3 3 3 6 6 6 6 6 6 6
338 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 5 5 5 6 6 6 6 6 5 6
339 5 7 7 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7
340 7 6 7 6 7 7 6 7 7 7 7 1 7 6 7 7 6 6 6 7 7 7 7 3 3 4 7 7 7 7 7 6 7
341 3 6 6 4 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 5 7 7 7 7 5 3 3 6 6 6 6 5 4 7
342 6 6 6 6 4 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 7 7 7 7 1 1 1 6 6 6 6 6 2 6
343 5 6 6 6 5 5 4 7 7 6 7 4 5 6 7 6 5 5 5 6 5 5 6 7 7 6 6 5 5 6 6 7 7
344 5 7 7 5 6 7 5 6 7 7 6 6 7 7 7 4 5 5 5 6 6 6 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6
345 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 5 6 5 7 5 6 6 6 7 7 7 7 5 3 3 7 7 7 7 7 6 7
346 7 7 6 6 5 5 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 3 3 2 2 2 6 7 5 6 4 4 6
347 5 6 5 6 5 7 7 7 6 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 6 6 5 5 7 5 7 6 7 7 7 7 7 7
348 6 6 6 6 7 7 6 6 7 6 7 6 6 6 7 6 7 6 7 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 7 7 7
349 6 6 6 6 5 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 6 6 6 6 6 5 6 6 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6
350 5 6 6 6 6 5 5 7 7 7 7 4 5 6 6 4 5 5 5 5 5 5 4 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6
351 7 7 7 5 5 5 6 7 7 5 7 7 7 5 5 6 7 7 7 4 6 3 6 2 1 2 7 5 7 7 6 7 7
352 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
353 7 5 6 5 6 6 6 7 6 7 6 4 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 6 4 6 6 7 7 7 7 6 7
354 6 7 6 6 7 4 4 6 5 7 7 5 5 6 6 4 4 4 4 7 7 6 5 1 1 1 6 6 6 6 6 4 6
355 5 7 7 5 6 7 7 6 7 7 7 7 5 5 6 5 5 5 5 6 5 6 5 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7
356 6 7 7 5 6 5 5 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 6 6 7 7 7 5 7 6 5 6 6 6 6 7 7 7
357 5 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
358 5 6 6 6 7 7 6 6 7 6 6 6 6 6 7 6 5 6 6 6 7 6 6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 5
359 6 7 7 6 7 6 5 7 6 7 7 4 7 7 7 7 4 6 6 7 5 4 7 7 6 5 7 7 7 7 5 6 7
360 6 6 7 7 6 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 6 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 6 6
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
361 5 7 7 7 6 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 6 6 6 6 5 7 7 7 7 7 6 6
362 3 2 2 3 2 2 4 3 2 1 2 4 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4
363 6 7 7 5 5 7 6 5 7 5 7 6 4 5 6 4 2 4 3 5 4 6 4 3 2 2 5 5 4 4 6 4 5
364 4 6 7 7 5 6 7 7 7 6 5 4 7 7 7 7 5 5 4 7 7 6 7 2 2 1 7 6 6 7 7 6 6
365 3 5 6 4 5 4 6 3 7 7 7 4 5 5 6 5 6 6 6 4 5 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 6
366 4 5 3 2 3 4 4 5 3 2 6 6 4 7 6 5 4 5 4 2 2 3 4 6 5 7 4 5 3 4 3 6 7
367 3 5 6 4 4 3 4 5 6 5 6 4 7 5 7 7 5 5 6 5 6 6 6 5 5 4 6 5 6 4 5 5 6
368 2 4 5 6 5 4 5 6 6 3 7 6 6 7 6 6 5 4 6 6 7 4 5 5 6 5 5 6 6 7 5 6 7
369 6 6 5 7 6 5 6 4 7 7 7 4 6 7 7 6 5 5 4 7 6 6 6 2 3 3 6 6 5 6 5 7 6
370 5 6 4 5 5 6 5 5 3 5 7 6 5 6 7 5 5 4 4 3 2 4 3 4 5 5 4 5 7 7 6 5 7
371 4 5 4 6 5 4 4 6 6 3 5 7 4 5 4 7 5 5 4 4 5 3 6 5 5 7 5 6 6 7 6 5 7
372 5 6 4 4 5 7 6 5 7 6 7 6 7 5 6 7 5 6 6 5 4 5 7 4 2 1 6 5 7 7 7 4 7
373 5 6 4 3 5 4 5 4 7 5 7 7 6 7 5 7 4 5 4 4 5 4 6 4 5 7 5 6 5 7 6 5 7
374 5 6 5 3 5 6 5 7 6 4 7 6 5 4 6 5 5 6 4 6 6 3 7 5 4 7 5 7 7 7 4 6 7
375 5 6 4 4 5 6 7 7 4 5 7 4 6 4 5 7 4 5 6 5 7 6 7 2 2 1 5 6 7 6 6 4 5
376 6 7 5 6 6 7 4 5 7 5 7 6 6 5 7 7 6 7 7 6 5 7 5 6 7 7 6 5 7 7 7 5 7
377 5 4 6 4 4 5 4 6 7 5 7 4 5 6 5 7 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 5 6 6 6 6 6 7
378 6 7 4 4 4 5 5 6 4 6 7 7 5 6 6 6 5 5 6 5 6 6 5 4 3 4 5 4 5 6 5 4 7
379 5 7 5 4 5 4 6 5 7 7 7 6 6 6 7 5 5 6 6 6 4 7 6 4 5 6 5 5 6 7 7 4 7
380 6 7 6 7 7 6 5 7 7 5 7 7 6 7 7 7 6 5 5 7 6 7 5 7 5 7 5 7 7 7 6 7 7
381 7 6 7 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 5 6 5 6 6 5 5 6 6 6 6 6 5 6 6 6
382 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
383 6 6 4 3 4 5 5 6 5 5 6 6 6 6 6 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 4 4 5
384 6 7 6 6 5 7 7 7 6 6 7 2 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
385 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 5
386 6 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 2 6 7 7 7 5 6 6 5 5 5 6 3 3 3 6 6 6 6 5 5 7
387 6 7 6 5 6 5 7 5 7 4 7 4 6 7 7 7 5 5 6 7 7 7 6 5 6 5 7 7 7 7 7 7 6
388 7 6 6 5 4 5 6 5 4 6 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 6 4 5 5 5 5 5 4 5 6
389 5 7 5 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 3 3 7 7 7 7 7 7 7
390 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 6 7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
No. CO1 CO2 CO3 CO4 PE1 PE2 PE3 PE4 FC1 FC2 FC3 FC4 HM1 HM2 HM3 HM4 PV1 PV2 PV3 HT1 HT2 HT3 HT4 ME1 ME2 ME3 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4 CI1 CI2 CI3
391 6 7 4 5 5 4 6 6 6 5 7 7 5 6 5 7 5 5 6 6 5 4 5 5 6 7 6 5 6 7 5 6 7
392 5 7 4 5 3 3 5 5 6 4 7 6 4 5 3 4 4 6 6 4 3 2 5 2 1 1 3 4 4 5 3 3 2
393 6 7 5 7 7 7 5 6 7 5 6 4 6 7 6 4 4 5 5 6 7 7 6 6 5 7 7 6 7 7 7 5 7
394 5 7 6 4 4 5 5 4 5 7 4 7 5 4 5 6 5 4 4 5 4 6 6 5 4 6 5 4 4 6 5 4 5
395 6 7 4 5 6 5 6 4 7 6 6 4 5 6 5 7 5 6 6 4 5 5 4 3 2 3 5 5 6 7 5 4 6
396 5 7 6 3 3 4 3 3 4 7 7 5 6 4 5 4 5 6 6 3 4 2 5 1 2 1 5 4 3 4 2 1 7
397 7 6 7 5 6 7 5 4 7 6 7 5 7 5 7 6 7 6 6 7 6 5 7 7 6 7 7 6 6 7 7 6 7
398 6 7 4 5 5 6 4 5 5 7 6 6 4 5 5 6 5 4 4 4 5 3 3 3 3 2 5 4 4 6 5 3 7
399 6 7 5 4 4 5 7 5 7 6 7 3 5 6 5 4 5 4 5 3 4 3 5 6 5 7 5 6 6 7 5 4 7
400 7 6 4 2 3 2 3 1 5 2 7 7 4 3 3 2 4 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2
401 7 6 4 5 6 5 5 7 7 6 7 5 5 6 5 7 5 6 6 5 7 5 7 5 6 7 7 6 7 7 6 7 7
402 4 5 4 3 4 5 5 6 7 4 7 3 5 6 6 5 6 5 5 6 5 4 6 6 5 7 6 4 5 7 6 4 5
403 7 6 7 7 5 6 7 6 6 7 7 6 6 7 5 7 7 6 6 7 6 7 5 7 7 7 6 6 5 7 7 6 7
404 7 5 6 6 4 5 7 6 7 6 7 6 5 4 6 7 5 6 6 5 6 4 6 7 5 7 5 4 5 6 6 7 7
405 7 6 4 6 5 6 7 5 6 7 7 5 6 5 5 6 5 6 6 5 7 5 6 2 3 1 6 5 5 7 6 4 7
406 7 6 7 4 6 5 7 7 7 6 7 5 5 6 6 7 4 5 5 6 5 5 7 6 5 7 6 5 5 7 5 4 7
407 7 6 7 5 5 6 5 7 7 5 7 6 6 5 5 7 6 7 7 5 6 6 7 6 5 7 5 6 6 7 5 6 7
408 7 6 2 3 4 3 2 5 5 2 7 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 2 3 1 2 3 2 2 2 1 3
409 7 6 5 6 5 6 7 7 6 4 7 6 5 5 5 7 5 6 6 5 5 6 6 6 5 7 5 6 6 7 6 7 6
410 7 6 5 6 6 7 6 7 7 4 7 6 5 7 7 7 6 5 5 6 7 6 7 5 6 7 6 5 5 7 6 7 7
411 6 7 7 5 5 7 6 7 5 4 4 3 6 6 6 6 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 7 7 7

Anda mungkin juga menyukai