Disusun Oleh :
Dwi Wahyudi
104091002865
JAKARTA
2010
PENGEMBANGAN JARINGAN WIRELESS UNTUK
Disusun Oleh :
Dwi Wahyudi
104091002865
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
JAKARTA
1431 H/2010M
i
PENGEMBANGAN JARINGAN WIRELESS UNTUK
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Oleh :
Dwi Wahyudi
104091002865
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
ii
Pengembangan Jaringan Wireless Untuk Menggantikan Manual
Download Pada Vehicle Health Monitoring System
di PT.Saptaindra Sejati
(Studi Kasus Program Studi Teknik Informatika)
SKRIPSI
Oleh :
Dwi Wahyudi
NIM : 104091002865
Menyetujui,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Teknik Informatika,
MANAPUN.
DwiWahyudi
104091002865
iv
ABSTRAKSI
v
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, nikmat
islam, dan nikmat hidup sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada suri tauladan kita
dunia yang penuh peradaban. Amin. Skripsi merupakan salah satu tugas wajib
miliki Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
2. Bapak DR. Yusuf Durrachman, MIT selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika
vi
4. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih atas pengajaran dan ilmunya yang
5.Staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi TI (Bu Ova, Pak Gun,
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca umumnya, sebagai manusia dengan segala kerendahan hati, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang
Jakarta, 21-10-2010
Penulis
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
telah membesarkan penulis dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, yang
3. Staf – staf Kantor Saptaindra Rahmat Firdaus, Aang, Andross, Taya, Fita yang
Arie syuryadi, Razka Hadistra, Egi ramdhani yang telah member support yang
penulis
5. Teman – Teman RAMSES Kelapa Gading Aries, Erik, Adrian, Dimas, Gama,
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ..................................................................................................... v
x
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 9
xi
5.1 Kesimpulan ....................................................................................182
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Data Unit Berat Yang Terpasang Radio Untuk Di Download
xi
DAFTAR GAMBAR
xxi
Gambar 4.1 Manual wireless download sistem .............................................. 72
Gambar 4.17 Design Infrastructure wireless type & SSID vhms ................... 96
xxii
Gambar 4.24 Setting ip address ....................................................................... 107
Gambar 4.40 Client Mikrotik 190.168.10.20 View Point Bridge ................... 124
Gambar 4.41 Access Point Senao 190.168.10.21 View Point Bridge ............ 125
Gambar 4.42 Access Point Senao 190.168.10.26 View Point Bridge ............ 126
xxiii
Gambar 4.47 Tower portable 2 ........................................................................ 132
xxiv
Gambar 4.70 Power dan Grounding ............................................................... 155
Gambar 4.74 Vhms download tool scanning unit berat .................................. 160
Gambar 4.78 Auto ftp client other destination setting .................................... 163
xxv
Gambar 4.92 Alur Maintenance Unit .............................................................. 177
xxvi
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
tepat, dan akurat merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan saat
Akan sia - sia jika suatu informasi tidak didukung oleh teknologi yang
job site (lokasi pertambangan batu bara) yang berada di Kalimantan dan
1
produksi batubara dari tiap-tiap Job site yang digunakan oleh Coal
sering terjadi sekarang adalah saat proses download health parameter unit
dengan mendatangi tiap-tiap unit yang sedang parkir yang akan di lakukan
maintenance dan monitoring. hal ini tentunya tidak efektif terlebih lagi
otomatis dari unit yang sedang parkir maupun bergerak ketika melewati
coverage area tower wireless akan sangat berguna terlebih lagi Proses
dapat di atur sesuai keadaan dilapangan dengan sistem ini user tidak perlu
2
mendatangi tiap unit untuk melakukan proses download karena tiap unit
sudah terdistribusi di server dan siap digunakan oleh pihak Plant dan
engineering
download manual yang selama ini menjadi kendala jika digunakan cara
ada pada unit berat dibutuhkan oleh pihak engineering dan plant agar
periodic chek unit, maintenance dan monitoring unit berat yang digunakan
3
1.3 Batasan Masalah
dan monitoring unit guna mencapai proses produksi yang tinggi pada
4
1.5 Manfaat Penelitian
1. Penulis
teknologi tersebut.
2. Universitas
ilmunya
3. Pengguna
5
b. Mengoptimalkan proses download Vehicle Helath Monitoring
di prediksi
3. Metode Observasi
6
4. Metode Pengembangan Sistem
ini dibagi menjadi lima bab dengan pokok pikiran dari tiap-tiap bab
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
7
BAB II LANDASAN TEORI
monitoring system
BAB V PENUTUP
8
BAB II
LANDASAN TEORI
9
tambahan fungsi dalam konsep jaringan computer pada umumnya.
System
10
mesin tertentu dan VHMS merupakan program untuk melihat
parameter dari tiap bagian mesin berupa grafik diagram dan tabel
19).
11
komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu
12
jaringan. Masalah desain yang penting adalah bagaimana cara
aplikasi.
13
komputer yang berbeda jenis mesin maupun sisten operasi agar dapat
a. Mobilitas Tinggi
14
tiap station (komputer) yang akan tersambung ke jaringan LAN
c. Fleksibel
pada area yang tidak mungkin atau sulit untuk dijangkau oleh
e. Scalable
15
f. Produktifitas
Surapermana, http://blog.sivitas.lipi.go.id)
IEEE802.3u standards
LAN.
WEP
16
f. Built-in DHCP server yang mendukung distribusi alamat IP
dinamis.
wireless LAN diatur oleh jenis hukum yang sama dan digunakan
17
b. IEEE 802.11b : menggambarkan tentang beberapa transfer data
teknologi transmisi.
18
satu access point manksimal menangani 30 user). Karena dengan
b. Extension Point
19
terhubung langsung dengan LAN backbone) dan AP repeater-
c. Antena
20
berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan client
25)
lebih tinggi, dan cakupan yang lebih luas. Sebagian besar WLAN
21
saat ini menggunakan pita frekuensi 2.4 Gigahertz (GHz).
berjarak jauh.
22
Input Data Output Data
Channel
Channel
encoder Modulator Channel De-Modulator
De-encoder
Spreading Spreading
Code Code
Pseudonoise Pseudonoise
generator generator
Gambar 2.4 Model Umum dari Spread Spectrum Technology (Hantoro, 2009:31)
1. Omni – directional
2. Semi – directional
3. Highly – directional
23
2.2.9 Antenna Omni – directional (Dipole)
2,4 GHz spectrum microwave sebagai ganti dari 100 Mhz spectrum
menjadi kecil.
24
Gambar 2.5 Energi Radiasi Dipole (Sukaridhoto
Sritrusta,2007: 78).
25
tinggi. Pancaran dipole secara bersamaan pada semua arah
Sritrusta,2007: 79).
26
omni-directional. Gambar 2.6 menunjukkan contoh dua-dimensi
Sritrusta,2007: 80).
Sritrusta,2007: 80).
27
menjadi pertimbangan penting ketika memasang antenna omni
28
Gambar 2.9 Sambungan point-to-multipoint (Sukaridhoto
Sritrusta,2007: 82).
semi-directional.
29
Gambar 2.10 Contoh antenna semi-directional (Sukaridhoto
Sritrusta,2007:83 ).
30
Antenna semi-directional idealnya cocok untuk jembatan dengan
yang bersebrangan jalan satu sama lain dan perlu membagi koneksi
directional.
31
antenna semi-directional menyediakan jangkauan yang amat sangat
mungkin digunakan atau mungkin hanya satu atau dua accecc point
berbentuk piringan, seperti bisa dilihat pada gambar 2.13 dan 2.14
32
mereka menyerupai piringan satelit kecil. Yang lainnya disebut
angin.
33
Gambar 2.15 Pola Radiasi Antenna Highly-Directional (Sukaridhoto
Sritrusta,2007: 89).
yang tepisah beberapa mil satu sama lain dan tidak punya
antenna ini bisa ditujukan secara langsung satu sama lain melalui
bekerja.
sangat terbatas dan harus ditujukan secara akurat satu sama lain.
34
Wireless LAN. Tidak penting bagi Wairless LAN untuk secara
ini.
35
zona Fresnel. Bayangkan jika anda melihat kearah sebuah pipa
36
Gambar 2.16 Frensel Zone (Sukaridhoto Sritrusta,2007: 90 ).
2.2.13 Obstruction
zone, oleh karena itu penting juga mengukur derajat yang dapat di-
blok oleh fresnel zone. Sebuah Rf sinyal, ketika secara partial di-
gangguan pada fresnel zone. Lebih jelasnya, jika pohon atau objek
gangguan. Jika lebih dari 20% fresnel zone dari sebuah RF link
37
yang dimaksud telah ter-blok, atau jika sebuah aktif link menjadi
kecuali jika secara partial atau penuh sinyal ter-blok. Ini adalah
Sritrusta,2007: 93).
38
mempengaruhi proses penguatan (amplification) dari bentuk
39
snapshot), dan summary payload(khusus untuk dump truck) & trend data
jangkauan Maximal 150 Meter dan tidak boleh terhalang oleh Metal &
maka disetiap Unit dengan Model sesuai List dibawah terlebih dahulu
digunakan untuk Lap Top Tools VHMS PT. United Tractors .Unit
dan membentuk garis dari titik satu ke titik lainnya. Pada tower-
40
tower yang berada pada daerah operasi unit maka dilengkapi radio
mudah hanya saja ada sedikit pengeditan pada registri windows yang
ada.
41
wireless untuk selanjutnya di download oleh tower yang
tersedia
pada server
42
2.4.9.4 Transport Layer
43
interface untuk diolah atau selanjutnya di konversi ke
2.4.1 Data
2.4.2 Informasi
44
karena rangkaian data yang tidak lengkap atau kadaluarsa (Witarto,
2004 : 9).
2000 : 9).
berikut :
Proses
(Model)
Input Output
(Data) (Information)
Dasar
Data
Data Penerima
(ditangkap)
Hasil Keputusan
Tindakan Tindakan
45
2.6. Metode Pengembangan Sistem
46
topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang bisaa
dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan
47
b) Media Hardware dan Software : peralatan yang ada,
48
c. Simulation Prototype : beberapa networkers akan membuat
diantaranya ;
49
4 Peralatan pendukung dari vendor makanya dibutuhkan
awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan
pengamatan pada ;
50
dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan
2.7. Pertambangan
(www.wikipedia.com)
amdal)
Penimbunan)
51
g. Pengolahan (mineral dressing)
i. Pemasaran
penambangan barubara :
52
mencapai lapisan batubara. Selanjutnya dibuat terowongan datar
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam
Satpaindra Sejati.
b. Metode Wawancara
pihak dan divisi yang terkait pada PT. Saptaindra Sejati yaitu Divisi
54
c. Metode Observasi
Kalimantan Selatan.
1. Analysis
a. Wawancara
55
di head office Jakarta maupun di site Adaro tutupan minning
operation.
b. Survey
manual dan survey lokasi tempat tower yang akan dipasang sesuai
menghasilkan keputusan
56
4) Teknologi network yang digunakan wireless download system
policy yang sudah dirancang oleh pihak komatsu dan pihak PT.
2. Design
a. Gambar-gambar topology :
1) Wireless Radio
Perangkat ini adalah perangkat standar yang kita gunakan
57
digunakan adalah Standard Radio: A “Standard Radio” secara
antenna.
bulldozers).
h) In-Line fuse.
58
2) Telecomunication Infrastructure Equipment
59
3) Server
Server di sini berguna sebagai tempat terkumpulnya data hasil
analisis.
60
Berikut spesifikasi dan software yang terinstall pada Server
b) Ram 1 Gb
c) Harddisk 80Gb
d) Dvd room
e) Windows XP Professional
h) Download Tool
i) VhmsPCToolUpdate_3040204.exe
j) SettingTool
k) VhmsSettingToolUpdate_3050202
3. Simulation Prototype
akan dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team
61
topologi yang sudah dirancang menggunakan tools untuk menggambar
4. Implementation
Pada tahap ini akan penulis akan menerapkan semua yang telah
diantaranya :
a. Jadwal
telah ditetap kan berdasar kesepakatan yang telah dibuat oleh PT.
62
Gambar 3.3 Jadwal Implementasi Wireless Download Area
63
c. Team work
kerjasama dan support dari beberapa pihak atau divisi yang terlibat
Satnet Com.
64
5. Monitoring
keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka
a. Infrastruktur hardware
yang sesuai dengan strategi yang dibuat oleh PT. Saptaindra sejati
spesifikasi tower dan radio yang akan digunakan PT. Satnet Com
65
fix maka dilakukan proses analisis traffic data yang mengalir di
networknya stabil atau tidak dan proses testing ini dilakukan dalam
stabil.
6. Management
dan siap dijalankan oleh PT. Saptaindra Sejati dan PT. Komatsu untuk
mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik
tentang bagaimana alur data di dalam sistem ini juga bagaimana proses
66
manajemen sistem ini berlangsung divisi yang bertanggung jawab
Monitoring System Di PT.Saptaindra Sejati ini dapat dilihat pada gambar berikut :
67
Pemilihan judul penelitian
Perumusan Masalah
Observasi
Gambar 3.4 Ilustrasi Metodologi Penelitian membangun jaringan wireless untuk menggantikan download manual pada vehicle
70
BAB IV
71
Gambar 4.1 Manual wireless download sistem
72
UT rabusis yang datang ke sisworkshop untuk dilakukan
metode yaitu
laptop VHMS
73
Gambar 4.2 Proses download wireless manual di sisworkshop
4. Keterbatasan manpower
74
5. Manajemen unit yang di download masih secara
download
hardware software
Toughbook Panasonic CF19-series 2 unit VHMS bagus lt 2.0
Wireless radio yang akan di pasang di unit VHMS Technical analisis Tool box
Kabel controller VHMS to serial (P/N : VHMSPCToolUpdate_3040204.ex
799-608-3220) e
Siapkan kabel VHMS controller to serial dan laptop yang sudah dilengkapi
75
Hubungkan kabel VHMS download ke port RS232 pada laptop touhgbook
Proses instalasi VHMS technical analisis tool box dilakukan oleh pihak
United tractors, selanjutnya buka program VHMS technical analisis tool box pada
laptop toughbook VHMS lalu pilih Download, ketika instalasi secara default akan
76
Gambar 4.5 VHMS technical analisis tool box
Setelah itu akan muncul pilihan port yang akan di pakai, karena kita pakai
port serial RS 232 pada laptop maka rubah konfigurasi port menjadi COM1.
Setelah itu pilih connection untuk mulai test download manual dengan
menggunakan kabel
setelah itu akan running proses download dalam beberapa menit akan
muncul pemberitahuan bahwa download sudah selesai dan data hasil download
77
Gambar 4.7 Status download manual
format comma separated values (CSV) dan bisa di buka dengan Microsoft excel
Hal yang pertama kita lakukan adalah setting wireless pada laptop dengan tipe
78
Gambar 4.9 Network connection di control panel windows
Klik kanan wireless network connection, dan pilih properties klik tab wireless
di pilih ) lalu pilih tombol add pada preferred network sehingga muncul
windows seperti di bawah ini, Untuk SSID dan passwordnya adalah SiS-VHMS.
pada laptop
79
Gambar 4.10 Setting SSID dan security di laptop download
80
Gambar 4.11 VHMS download tools login
Kemudian akan muncul VHMS download tools dimana sedang mencari sinyal
81
Jika wireless pada laptop sudah terhubung dengan radio yang ada pada unit akan
muncul status unit yang sedang di download “now downloading” berarti unit
proses download sudah selesai. Dan unit yang sudah selesai didownload akan
82
Gambar 4.14 Data manual wireless download
83
Gambar 4.15 VHMS tower automatic download
parameter dari tiap-tiap unit berat dan ada di setiap area yang sudah
84
di tentukan, diantaranya SIS workshop, portable ( view point bridge ),
unit berat yang sudah terdownload supaya tidak terjadi loop dalam
4. Tower client dan AP ( tower yang sudah di setting peer to peer ) akan
dibangun
85
4.2 SpesifikasiHardware (perangkat keras)
86
pembumian(grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara
perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal
petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa
meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan
menyebabkan
perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.
7 APC Surge Protector, Ethernet 5 anti petir data line
8 Cable STP 300 meters 5 Media tranmisi
9 3Com Switch 8 Port 3 untuk menghubungkan peripheral seperti Access point, PC, mikrotik bridge
menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan
panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan
mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat
konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektoryang melekat
10 Jumper cable 100m 3 pada access point anda.
menstabilkan arus antara 220-240V dan bila alat ini dipakai dapat
11 Minamoto Stabilizer 1000watt 5 menstabilkan arus yang dibutuhkan oleh komputer.
berfungsi sama seperti stabilizer tetapi dapat menampung lisrik sehingga
12 UPS 1200 watt 5 saat listrik padam tiba2 komputer tetap menyala sementara sehingga
87
komputer tidak cepat rusak.
UPS selain digunakan untuk komputer bisa juga untuk TV atau alat lain
13 UPS 600 watt 5 yang membutuhkannya.
Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu
50 meter Tower, Triagle Cabled, Lighting, menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar
14 Ground 5 client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.
88
4.3 SpesifikasiSoftware (perangkat lunak)
Server
VHMS Bagus LT Global 2.0 May 2009
Solarwinds IP address tracker
IE 7, 1.
Download Tool,
VHMSPCToolUpdate_3040204.exe
SettingTool
VHMSSettingToolUpdate_3050202
Friendly pinger
89
4.2 Desain (perancangan sistem)
yang sudah terpasang radio dan Ad-hoc dan VHMS , baru setelah data
Arsitektur sistem yang akan dibangun ini akan berjalan pada topologi
jaringan wireless di jobsite adaro yaitu sebagai berikut lokasi tower di buat
berdasar hasil survey yang dilakukan maret 2008 yang dilakukan di jobsite
90
Gambar 4.16 Desain infrastructure VHMS network
point dan star Ip address yang digunakan adalah kelas c dengan subnet
mask 255.255.255.0
2. Server terdiri dari UT server dan server SIS yang berfungsi sebagai
data server dan gateway server dan berikut adalah penjelasan dari
91
selain itu dilakukan analisis dan update VHMS program .di sini lah
190.168.10.1
HP DX2700 PC 190.168.10.3
92
Tower yang lainnya. Memiliki 2 Pickup Antenna (Sectoral) untuk
2 wireless 1 mikrotikbridge
93
Antenna (Sectoral) untuk meng-cover Pit dan 1 Box peralatan dan 1
sebagai access point dan yang satu sebagai client dimana antenna yang di
akan semakin jauh jangkauan zona frensel nya. Sedangkan zona SIS
portable2 (rom 12) Karena zona-zona ini sering di lewati alat2 berat maka
wireless yang ada pada alat berat secara adhoc dan akan di filtering oleh
sektoral karena dibutuhkan coverage area yang besar, jadi semakin besar
power yang di berikan makan semakin luas pula coverage area yang akan
94
ftp server baik ke SIS head office Jakarta maupun UT head office Jakarta
1. UT RABU SIS
2. SIS Workshop
5. ROM 12
Dimana dari tiap – tiap lokasi yang sering di lewati unit ( SIS Workshop,
view point bridge, new view point, ROM 12 ) akan di pasang 1 wireless
yang bersifat ADHOC dan akan mendownload unit yang sudah terpasang
wireless dengan tipe ADHOC juga dan ssidnya sama antara unit dan
95
Gambar 4.17 Desain Infrastructure wireless type & SSID VHMS network
96
Tabel 4.4Tabel infrastructure VHMS
SIS WORKSHOP
SENAO 190.168.10.12 Bridge P2P dengan UT RABUSIS AP-RABUSIS
Ad-hoc
Client
SENAO 190.168.10.11 Bridge adhoc dengan unit berat di sekitar SIS workshop SiS-VHMS
mikrotik Atheros 190.168.10.17 AP-Bridge P2P dengan portable SiS-Workshop
PORTABLE ( VIEW
POINT BRIDGE )
mikrotik Atheros 190.168.10.20 station-wds P2P dengan SIS WORKSHOP SiS-Workshop
SENAO 190.168.10.21 AP P2P dengan Portable1 SiS-VP-Bridge-1
SENAO 190.168.10.26 AP P2P dengan Portable2 SiS-VP-Bridge-2
Ad-hoc
Client
SENAO 190.168.10.22 Bridge adhoc dengan unit berat di sekitar portable SiS-VHMS
PORTABLE 1 ( NEW
VIEW POINT )
SENAO 190.168.10.18 Bridge P2P dengan Portable SiS-VP-Bridge-1
Ad-hoc
Client
SENAO 190.168.10.19 Bridge adhoc dengan unit berat di sekitar portable1 SiS-VHMS
PORTABLE 2 ( ROM
12 )
SENAO 190.168.10.25 P2P dengan Portable SiS-VP-Bridge-2
Ad-hoc
SENAO 190.168.10.24 Client adhoc dengan unit berat di sekitar portable2 SiS-VHMS
97
Bridge
98
Berikut ini adalah desain letak tower seperti yang sudah di sepakati, berikut
dengan coverage area di tiap lokasi dengan jarak yang sudah di ukur oleh pihak
99
4.3 Simulation Prototype
download system ini adalah Paket tracert 5.0, Untuk simulasi digunakan
paket tracert 5.0 karena keterbatasan tools dan tidak adanya beberapa fitur
maka dari segi fisik layer ada beberapa alat yang di analogikan
point to point,. Dalam simulasi ini digunakan subnet dari tiap lokasi (UT
lampiran D.
100
Gambar 4.19 Simulasi VHMS network
101
Beberapa lokasi di buat sebagai cloud sendiri, dan di dalamnya terdapat
ambil laptop sebagai pengganti karena laptop bersifat portable dan punya
koneksi wireless
102
Sebagai uji coba, dilakukan test mengirim paket data sourcenya unit berat
di lokasi portable2 dengan tujuan server UT dan SIS server dan statusnya
sucessfull
103
ConceptDraw Office Professional v8.0.3 untuk menggambar desain
infrastructure.
104
4.4 Implementation (Implementasi)
Tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya.
tutupan
system di setiap lokasi di bantu oleh pihak Satnet com selaku vendor yang
dipilih oleh pihak Saptaindra dan United tractor seperti yang di jelaskan
105
Dalam tahap desain sudah di tentukan infrastruktur yang dipakai dalam
point dimana 2 access point tersebut sama SSIDnya dan berbeda operation
modenya yang satu client/bridge yang satu lagi AP, sedangkan untuk
sebagai pengatur jalur supaya tidak terjadi looping antar tower mikrotik
bridge juga berfungsi sebagai filtering mac address dan setting mikrotik
yang dilakukan adalah setting ip address, mac address yang akan di bridge,
tentukan chainnya atau rantai action sebagai routing dari wireless point to
adhoc ke unit. Proses setting mikrotik dilakukan oleh pihak vendor yaitu
106
4.5 Implementation (Implementasi)
bride(Client bridge)
107
Ip address perlu di setting di tiap-tiap wireless dengan kelas C dan
pakai
108
Wireless band yang di gunakan adalah 2,4GHZ (B+G) sesuai
sama SSID begitu juga dengan settingan Adhoc harus sama dengan
109
Untuk outpout power level di pilih dengan jenis ekstreme agar
110
Enkripsi yang di gunakan adalah standar WEP 64 bits dengan
111
SSID di setting sesuai dengan fungsi dari wireless tersebut point to
point atau Adhoc. Jika point to point maka AP dan client harus
112
4.5.2 WIRELESS di tiap lokasi
113
Berikut adalah konfigurasi Senao dengan grid antenna menghadap
SIS WORKSHOP
2.4Ghz (B+G)
extreme
114
2. Kabel yang digunakan dari odu ke antenna adalah coaksial
3. Untuk data dan power digunakan kabel RJ45 CAT-5.
4. DC injector adalah injeksi power 12V DC.
5. Dari 8 line RJ45. No 1,2,3,6 digunakan untuk data, no 4,5 untuk
tegangan +12V DC dan no7,8 digunakan untuk 0V DC
115
2. Senao dengan sektoral antenna sebagai AD-hoc Mode yang
wireless ini.
portable.
116
Berikut konfigurasi dari tiga wireless di atas :
2.4Ghz (B+G)
(Client Mode)
extreme
117
Gambar 4.33 wireless sisworkshop (190.168.10.12)
2.4Ghz (B+G)
Bridge
extreme
118
Gambar 4.34 Wireless Sisworkshop (190.168.10.11)
Portable
2.4Ghz (B+G)
119
6) Output power level ( OFDM & CCK ) setting menjadi
extreme
120
Gambar 4.36 Mikrotik wireless sisworkshop (190.168.10.17) interface list
SIS WORKSHOP.
121
wireless yang ada di Portable 1, wireless ini yang
Selain itu mobile tower ini juga dilengkapi dengan 2 buah box
point bridge).
122
Gambar 4.37 Solar system portable
123
Gambar 4.39 Tower Diagram VHMS portable
124
6. Grid antenna bersifat memancarkan gelombang dari wireless dengan
karakteristik semakin kuat power semakin jauh area
7. Amplifier berfungsi sebagai penguat sinyal Radio frekuensi
8. Kabel yang digunakan dari odu ke antenna adalah coaksial LMR400
9. Untuk data dan power digunakan kabel RJ45 CAT-5.
10. POE (Power Over Internet) adalah injeksi power 12V DC.
11. Dari 8 line RJ45. No 1,2,3,6 digunakan untuk data, no 4,5 untuk
tegangan +12V DC dan no7,8 digunakan untuk 0V DC
Point Bridge)
WORKSHOP
(B+G)
125
Gambar 4.40 Client Mikrotik 190.168.10.20 View Point Bridge
view point)
2.4Ghz (B+G)
extreme
126
Gambar 4.41 Access Point Senao 190.168.10.21 View Point Bridge
12)
2.4Ghz (B+G)
127
6) Output power level ( OFDM & CCK ) setting menjadi
extreme
2.4Ghz (B+G)
extreme
128
Gambar 4.43 Ad-Hoc 190.168.10.22 View Point Bridge
129
Selain itu mobile tower ini juga dilengkapi dengan 1 buah box
view point ).
130
Berikut konfigurasi dari wireless yang ada di lokasi Portable
point bridge)
2.4Ghz (B+G)
extreme
131
Gambar 4.45 wireless portable 190.168.10.18 portable 1
2.4Ghz (B+G)
extreme
132
Gambar 4.46 wireless 190.168.10.19 portable 1
133
portable 2(ROM12), dimana unit berat tersebut sudah di
Selain itu mobile tower ini juga dilengkapi dengan 1 buah box
point bridge).
134
Gambar 4.47 Tower portable 2
135
4. Sectoral antenna bersifat memancarkan gelombang 120 derajat
5. Grid antenna bersifat memancarkan gelombang dari wireless dengan
karakteristik semakin kuat power semakin jauh area
6. Amplifier berfungsi sebagai penguat sinyal Radio frekuensi
7. Kabel yang digunakan dari odu ke antenna adalah coaksial LMR400
8. Untuk data dan power digunakan kabel RJ45 CAT-5.
9. POE (Power Over Internet) adalah injeksi power 12V DC.
10. Dari 8 line RJ45. No 1,2,3,6 digunakan untuk data, no 4,5 untuk
tegangan +12V DC dan no7,8 digunakan untuk 0V DC
View Point )
136
Gambar 4.49 Wireless 190.168.10.25 portable 2
2.4Ghz (B+G)
extreme
137
Gambar 4.50 wireless 190.168.10.24 portable 2
138
Tabel 4.5Daftar mac address wireless
UT RABUSIS
SENAO 190.168.10.13 00 02 6f 50 a7 47
SIS WORKSHOP
SENAO 190.168.10.12 00 02 6f 4C 4b b5
SENAO 190.168.10.11 00 02 6f 4a 95 07
mikrotik Atheros 190.168.10.17 00 02 6f 4C 4C 4E
PORTABLE 2 ( ROM 12 )
SENAO 190.168.10.25 00 02 6F 54 AD 80
SENAO 190.168.10.24 00 02 6F 54 AD D0
139
Setting ip address pertama kali dilakukan di computer dengan cross
admin
140
wireless tower download ini, berikut adalah table daftar filtering
141
Gambar 4.52 Setting new filter
action yang akan di pilih sesuai dengan rencana yang telah dibuat
142
Gambar 4.53 Setting action pada mac address
Ip address : 190.168.10.203
143
Gambar 4.54 Mikrotik bridge 190.168.10.203 interface list
144
Gambar 4.55 Mikrotik bridge 190.168.10.203 filter list
Ip address : 190.168.10.200
145
Gambar 4.56 Mikrotik bridge 190.168.10.200 interface list
146
Gambar 4.57 Mikrotik bridge 190.168.10.200 filter list
Ip address : 190.168.10.202
147
Gambar 4.58 Mikrotik bridge 190.168.10.202 interface list
148
Mikrotik Bridge Portable2
Ip address : 190.168.10.201
149
Gambar 4.61 Komodo radio
150
Standar radiodan khusus untuk excavator kita menggunakan radio
360 derajat
di computer
151
Gambar 4.64 Wireless status unit berat VHMS
152
Gambar 4.65 Harness Cable
153
Pada tahap instalasi ini pastikan untuk mempersiakan harness,
radio dan jalur kabel dari kabinunit ke bagian luar dimana radio
sebagai berikut :
masuk
154
Gambar 4.67 Mounting Radio
155
Gambar 4.68 Pemasangan RJ45 harness ke port female radio
156
Gambar 4.69 Fuse Box
grounding pada box fuse, hubungkan kabel putih & biru ke jalur
24vdc di fuse box dan kabel berwarna putih & coklat ke ground
fuse box.
157
5. Hubungkan sisi lain pada harnes yang memiliki konektor amp
158
Tabel 4.7 Data Unit Berat Yang Terpasang Radio Untuk Di Download Parameter
VHMS Desember 2009
VHMS VHMS UNIT UNIT
NO ID UNIT ID NO ID ID NO VHMS ID ID
1 5064 WT016 21 7224 DT194 41 J20022 DT202
2 5294 DT211 22 7362 DT295 42 J20031 DT203
3 5295 DT212 23 7363 DT206 43 J20032 DT204
4 5296 DT216 24 7408 DT207 44 J20040 DT201
5 5305 DT213 25 7409 DT208 45 J20041 DT218
6 5306 DT214 26 7418 DT209 46 N10001 DT199
7 5307 DT215 27 7445 DT219 47 N10002 DT200
8 5312 DT217 28 7447 DT221 48 N10020 DT226
9 7088 DT126 29 7452 DT220 49 N10021 DT227
10 7133 DT154 30 7454 DT222 50 N10023 DT229
11 7135 DT155 31 7456 DT223 51 20009 EX093
12 7136 DT156 32 J20001 DT187 52 20017 EX072
13 7153 DT129 33 J20002 DT188 53 20044 EX074
14 7154 DT184 34 J20003 DT189 54 20045 EX073
15 7155 DT130 35 J20004 DT190 55 20057 EX102
16 7161 DT131 36 J20005 DT191 56 20058 EX103
17 7174 DT185 37 J20013 DT195 57 20074 EX106
18 7175 DT186 38 J20014 DT196 58 20079 EX107
19 7214 DT192 39 J20015 DT197
20 7223 DT193 40 J20021 DT198
159
4.5.6 Setting server di workshop untuk mengolah data VHMS dan
beberapa software :
setiap unit
160
yang terinstal pada beberapa unit Dump Truck pada Hand
Off sistem
2. UT rabusis server
address 192.168.10.1/23
4. Installation Procedure
5. Menjalankan aplikasi
aplikasi,
161
Gambar 4.73 VHMS download tool login
Jika VHMS controler yang ada di unit dan radio bekerja secara
162
Gambar 4.75 Unit yang terdeteksi di download tool
downloading” .
Di dalam VHMS Bagus ini terdapat module Auto FTP Client, yang
163
Time Setting dilakukan untuk menentukan kapan UT mengirim
dari server SIS workshop dimana tujuan data akan ditransfer secara
automatic
164
Gambar 4.77 Auto ftp client destination setting
165
Gambar 4.79 Ftp receiver data wacher
network jadi ada dua LAN card yang terpasang pada server ini,
workshop
SIS adaro
166
Gambar 4.80 Network sisworkshop configuration
167
Gambar 4.81 Wireless back up konfigurasi
168
Gambar 4.82 Wireless back up konfigurasi direktori
169
Gambar 4.83 Mikrotik Back up konfigurasi
170
4.5.9 Upload data VHMS
171
data sudah bisa di upload di web server Jakarta dengan mengcopy
172
Gambar 4.86 Status Upload data VHMS bagus
4.6 Management
agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat
perusahaan tersebut.
173
Tahap manajemen yang telah di buat dalam VHMS wireless download
sistem
wireless radio
174
pengiriman hasil download Unit berat Adaro site ke ftp server Jakarta
adalah setiap 3 hari dan di atas jam 5 sore karena pada jam itu di
Kalimantan jam 6 dan aktifitas untuk email, internet, dan aplikasi lain
server VHMS UT rabusis dan SIS workshop telah dibuat kan oleh
175
telah di transfer oleh auto ftp ke server sisworkshop tapi tidak bisa
web server VHMS yaitu VHMS bagus untuk membuat user VHMS
agar di buat kan user untuk masuk VHMS bagus baik di Jakarta
maupun di site
176
Gambar 4.90 User VHMS bagus
4.7 Monitoring
tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan
kegiatan monitoring.
177
4.1 Check List Monitoring & Maintenance
178
Gambar 4.92 Alur Maintenance Unit
58 unit
179
4.3 mencari unit yang gagal terdownload
unit
OK, lakukan test ping via laptop (wireless) jika status ping
180
memperlambat koneksi ke jaringan maka akan dilakukan
jaringan
181
Gambar 4.94 Grafik network Jakarta- Kalimantan
182
Gambar 4.95 Monitoring tower software
183
BAB V
5.1 Kesimpulan
VHMS download
tiap unit yang berakibat kerugian pada produksi karena unit lama
182
menganggur karena keterbatasan sparepart jika unit terlalu lama
5.2 Saran
VHMS
internal DB authentikasi
183
DAFTAR PUSTAKA
Purwono, Edi. Apa yang Harus Diketahui Oleh sistem Analis. (Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2002).
184
185
LAMPIRAN A
WAWANCARA
atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan
Isi Wawancara
download system ?
download di area workshop dan pit stop per unit, ketika unit tersebut
LT.
1
A : Proses download tidak efektif, data unit yang dibutuhkan tidak tersedia
secara periodik karena unit yang terdownload hanya unit yang sedang
parkir di workshop dan pit stop, data tidak terdistribusi di satu tempat
Isi Wawancara
Q :Mengapa baru site adaro saja yang sudah diterapkan sistem VHMS
A : Karena site adaro merupakan site yang paling besar dan mempunyai
produktifitas yang tinggi sehingga populasi unit di site ini lebih besar bila
2
Q : Sistem apa yang dipakai oleh pihak plant dan engineering dalam
ini berjalan?
sensor
Q : Sudah berapa unit yang sudah dipasang Radio VHMS dan bagaimana
rencana kedepannya ?
Isi Wawancara
3
tersebut akan dengan mudah mengambil tower yang belum di lengkapi
Isi Wawancara
Q : Apa yang di target kan oleh pihak engineering setelah wireless download
A : Alur data yang dibutuhkan jadi lebih terjadwal dan data yang akan di
Isi Wawancara
Q : Apa yang di target kan oleh pihak plant setelah wireless download sytem
ini berjalan ?
4
umur suspense komponen bawah, fuel consumption bisa ditentukan secara
disebutkan di atas
5
LAMPIRAN B
SURVEY
1
Peta Tambang Adaro Tutupan minning operation
2
Lokasi pertambangan ADMO tutupan dilihat dari view point
portable
3
Workshop plant
4
Survey lokasi tower yang akan di pasang
Tadinya tiap-tiap tower mau di pasang di tiap-tiap pit stop, tapi karena banyak
faktor yang bisa menyebabkan pit stop bersifat permanen seperti untuk itu jadi
tower-tower akan di pasang di area view point selain itu coverage area nya juga
kurang besar karena letak-letak pit stop yang kurang strategis, antara pit stop yang
satu dan yang lain cenderung tidak memenuhi coverage area untuk satu sama lain.
Sehingga untuk solusinya tower di pasang di area view point karena view point
bisa di atur sedemikian rupa sehingga memenuhi coverage area jadi view point
bersifat portable bisa dirubah mengikuti topologi yang sudah di rencanakan dan
tidak bergantung pada posisi pit stop yang tidak bisa di ubah karena sudah
kebijakan dari pihak engineering dan plant untuk masalah penempatan pit stop.
5
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI INSTALASI TOWER
Untuk proses instalasi tower di tiap lokasi dibantu oleh vendor SATNET COM
dalam hal pengadaan item-item yang di butuhkan seperti access point, solar cell
system, antenna, dll selain itu dalam hal teknis proses instalasi di beberapa lokasi
berikut adalah dokumentasi dari instalasi portable1 tower di new view point.
1
Berikut adalah portable tower box dari portable tower di dalamnya terdapat
1. Switch.
2. 2 wireless,
3. 1 mikrotik bridge,
4. Surge arrester electric
5. Surge arrester ethernet
6. Power Over Internet
7. stabillizer
2
Wireless outdoor portable 1 (new view point) point to point ke portable (view
point bridge)
3
Wireless Adhoc portable 1 (new view point) dan ground
Splitter antenna wireless adhoc untuk mensplit 2 antenna sectoral agar coverage
area bertambah
4
Sektoral antenna 120 derajat untuk adhoc wireless
5
2 antenna pick up adhoc dan 1 antena point to point ke ke portable (view point
bridge)
6
LAMPIRAN D
KONFIGURASI SIMULATION PROTOTIPE
Di buat beberapa cloud untuk beberapa lokasi tower seperti UT RABUSIS, SIS
Workshop, Portable, Portable 1, Portable 2
1
Contoh setting IP address server UT
2
3
1. Interface Configuration
P2P_Portable1
P2P_Portable2
Portable1_P2P
Portable2_P2P
P2P_SIS
SIS_P2P
4
P2P_Rabusis
Rabusis_P2P
5
2. Routing Table Information
P2P_Portable2
P2P_Portable1
P2P_SIS
6
SIS_P2P
P2P_Rabusis
7
3. Server Configuration
8
Gambar 2. Konfigurasi service DHCP pada SIS_SRV
9
Hasil ping dari unit berat yang ada di portable 2 ke server
10