Tersedia online di
http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jimek
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan manusia menjadikan suatu
negara saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan dan pemasaran produk unggul yang
dimiliki. Dalam hal ini negara tentu akan berlomba-lomba untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi negaranya. Salah satu kegiatan perekonomian yang diandalkan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi adalah ekspor. Dengan ekspor arus pendapatan devisa dan kegiatan
perekonomian akan berjalan dengan lancar sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai roda
penggerak pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan dari perdagangan internasional dapat ditinjau dari daya saing suatu
produk. Jika suatu negara dapat meningkatkan ekspor berarti negara tersebut juga dapat
meningkatkan daya saingnya. Daya saing adalah kemampuan produsen untuk memproduksi
barang dengan biaya yang cukup rendah sehingga harga kegiatan produksi di pasar
internasional menguntungkan. Tanpa peningkatan daya saing Indonesia akan menjadi negara
yang memiliki pertumbuhan ekonomi rendah dan ini hanya akan menjadikan Indonesia
sebagai pasar bagi produsen negara lain.
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang
48
ISSN (Online) 2581-2157
Nama penulis/ Ekonika vol (no) tahun ISSN (Print) 2502-9304
Langkah yang dapat dilakukan pemerintah untuk menaikkan laju pertumbuhan ekonomi
diantaranya adalah dengan memperbanyak ekspor daripada impor. Dengan ekspor negara
dapat memasarkan produk unggul dalam negeri ke luar negeri. Sehingga dapat memperluas
pasar dan menambah lapangan pekerjaan. Maka secara tidak langsung kesejahteraan
perekonomian masayarakat akan meningkat dan laju pertumbuhan ekonomi negara juga
meningkat.
Pengertian Ekspor
Ekspor adalah suatu kegiatan menjual barang dari dalam negeri ke luar negeri. Ekspor terjadi
karena adanya manfaat dan kebutuhan yang terpenuhi akibat tranksaksi perdagangan
internasional. Menurut (Sukirno, 2010), keuntungan ekspor adalah dapat memperluas pasar,
menambah devisa negara, dan memperluas kesempatan kerja.
Meluasnya pasar dan lapangan kerja di pasar internasional akan sangat berdampak pada
perekonomian suatu negara, sedangkan devisa negara dapat digunakan untuk alat pembayaran
ekspor impor suatu negara, alat pembayaran utang luar negeri dan dapat dijadikan sebagai
cadangan suatu negara.
Teori keunggulan komparatif pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817
dalam bukunya “Principles of Political Economy and Taxation”. Teori ini mengatakan bahwa
negara akan mendapatkan keuntungan dalam perdagangan meskipun suatu negara kurang
efisien dalam memproduksi suatu barang dibandingkan negara lain. Sebagai penentu
keunggulan komparatif, model ricardian berfokus pada produktivitas tenaga kerja dan biaya
tenaga kerja. Keunggulan komperatif terjadi jika suatu negara memiliki keunggulan dua
produk dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibanding negara lain. Sehingga suatu
negara dapat melakukan ekspor ke negara lain yang biaya produksinya kurang efisien
dibanding negara eksportir.
Teori komparatif Ricardian memiliki kelemahan diantaranya adalah spesialisasi yang tidak
lengkap, dalam hal ini negara-negara berspesialisasi sepenuhnya dalam memproduksi barang-
barang yang dapat diperdagangkan. Namun negara kecil kesulitan dalam memenuhi
permintaan negara besar karena adanya ketidakseimbangan dalam produktivitas tenaga kerja.
Kelemahan lainnya adalah dalam teorinya ricardian menjadikan biaya tenaga kerja sebagai
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang
49
ISSN (Online) 2581-2157
Nama penulis/ Ekonika vol (no) tahun ISSN (Print) 2502-9304
sumber keunggulan komparatif sedangkan ada faktor penentu lainnya dalam keunggulan
komparatif, yaitu biaya modal dan input perantara lainnya. (Golub & Hsieh, 2002)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan objek yaitu produk ekspor unggulan Indonesia dibidang pertanian
menurut data sekunder Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2012-2019 yaitu kopi, lada
putih, dan cengkeh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang mana menurut
Creswell (1994) disebutkan bahwa penelitian kuantitatif sebagai salah satu macam penelitian
yang menjelaskan keadaan dengan mengumpulkan data numerik yang dianalisis
menggunakan metode berbasis matematis, khususnya statistik. (Suphat Sukamolson, Ph. D. )
Nantinya hasil data numeric akan dianalisis serta dideskripsikan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini mengadopsi data sekunder kuantitatif yaitu dikutip dari data internasional UN
Comtrade dalam lima tahun yaitu tahun 2015 hingga 2019.
Analisis Data
Analisis pertumbuhan
Analisis pertumbuhan semacam ini digunakan untuk mengetahui kinerja atau perkembangan
ekspor suatu negara atau daerah dari satu periode ke periode berikutnya. (Safriansyah, 2010).
Jika hasil analisis pertumbuhan ekspor ini tinggi maka dapat disebut bahwa perkembangan
ekspor tersebut berhasil sehingga dapat meningkatkan perluasan jenis komoditas dan
perluasan pangsa pasar. Adapun rumus analisis laju pertumbuhan ekspor yaitu,
Y’ = Yt – Yt -1/ Yt-1
Dimana
Analisis Kontribusi
Analisis kontribusi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekspor
komoditas i terhadap tiga ekspor pertanian utama Indonesia dari tahun 2015 hingga 2019.
Adapun rumus yang digunakan analisis kontribusi yaitu,
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang
50
ISSN (Online) 2581-2157
Nama penulis/ Ekonika vol (no) tahun ISSN (Print) 2502-9304
Σ komoditi i
Xi = x 100%
Σ total ekspor unggulan
Laju pertumbuhan komoditi kopi pada tahun 2015-2019 mengalami fluktuasi nilai ekspor.
Dapat dilihat pada tahun 2015 komoditi ekspor mengalami pertumbuhan nilai ekspor sebesar
19,66% yaitu senilai 2.196.027.511$. Namun, pada tahun berikutnya pertumbuhan ekspor
kopi mengalami penurunan sebesar -13,63% yaitu 1.896.531.160$. Selanjutnya pada tahun
2017 pertumbuhan ekspor kopi mengalami kenaikan sebesar 3,62% yaitu bernilai
1.965.354.916$. Namun, kembali lagi pertumbuhan ekspor kopi mengalami penurunan pada
tahun berikutnya yaitu 2018 sebesar -21,04% yang hanya senilai 1.551.765.706$. Dan
akhirnya pada tahun berikutnya yaitu 2019 mengalami kenaikan pada pertumbuhan ekspor
kopi sebesar 4.32% yang dalam dollar senilai 1.618.864.102$. Lain halnya dengan komoditi
ekspor cengkeh Indonesia paa tahun 2015-2019 cenderung mengalami fluktuasi nilai ekspor
yang ekstrem. Hal ini dapat dilihat mulai tahun 2015 pertumbuhan ekspor cengkeh sebesar
37,38% yaitu seniali 46.483.663$. Namun, pada tahun berikutnya 2016 nilai ekspor cengkeh
mengalami penurunan sebesar -10,57%. Penurunan pertumbuhan ekspor cengkeh lagi-lagi
terjadi pada tahun 2017 yaitu senilai -30,41% atau setara dengan 28.927.619$. Namun, pada
tahun berikutnya yaitu 2018 pertumbuhan ekspor cengkeh mengalami kenaikan yang
signifikan yaitu senilai 101.746.314$ dengan presentase kenaikan sebesar 251,72%. Pda
tahun berikutnya yaitu 2019 pertumbuhan ekspor cengkeh sekali lagi mengalami kenaikan
namun tidak terlalu ekstrem seperti tahun sebelumnya yaitu senilai 111.537.127$ atau setara
dengan 9,62%. Selanjutnya pada komoditi ekspor lada putih Indonesia tahun 2015-2019
cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2015 pertumbuhan ekspor lada putih Indonesia
sebesar 69,45% yaitu senilai 559.241.828$. Namun, pada tahun berikutnya pertumbuhan
ekspor lada putih Indonesia mengalami penurunan sebesar 441.352.891$ atau setara dengan -
21,08%. Sekali lagi pada tahun 2017 pertumbuhan ekspor lada putih Indonesia mengalami
penurunan yang cukup signifikan sebesar 244.111.570$ atau setara dengan presentase
penurunan sebesar -44,69%. Lagi-lagi pertumbuhan ekspor lada putih Indonesia mengalami
penurunan pada tahun berikutnya yaitu 2018 sebesar -35,75% atau senilai dengan
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang
51
ISSN (Online) 2581-2157
Nama penulis/ Ekonika vol (no) tahun ISSN (Print) 2502-9304
156.823.107$. Pada tahun berikutnya yaitu 2019 pertumbuhan ekspor lada putih Indonesia
mengalami kenaikan nilai ekspor sebesar 3,99% yaitu senilai dengan 150.550.551$.
Tabel I Nilai Ekspor Tiga Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia tahun 2014-2019
(US$)
Ekspor (US$)
Komodi
ti
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun (%)
Komoditi Rata-rata
2015 2016 2017 2018 2019
Analisis kontribusi
Berikut ini adalah data nilai kontribusi 3 komoditi ekspor unggulan pertanian Indonesia pada
tahun 2015-2019. Dari data tersebut dapat dilihat nilai rata-rata kontribusi setiap komoditi
pada lima tahun yaitu 2015-2019. Pada urutan pertama adalah komoditi kopi menyumbang
kontribusi terbesar dibanding lainnya yaitu rata-rata sebesar 86,04% dengan total ekspor
9.228.543.395$. Selanjutnya pada urutan kedua diisi oleh komoditi lada putih yang
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang
52
ISSN (Online) 2581-2157
Nama penulis/ Ekonika vol (no) tahun ISSN (Print) 2502-9304
menyumbang nilai kontribusi sebesar 11,57% dengan total ekspor senilai 1.552.079.947$.
Dan pada urutan terakhir terdapat komodiiti cengkeh dengan menyumbang kontribusi rata-
rata sebesar 3,28% atau senilai dengan total ekspor yaitu 330.263.683$.
Tahun (%)
Komoditi Rata-rata
2015 2016 2017 2018 2019
Simpulan
Pada tiga komoditi ekspor pertanian unggulan Indonesia tersebut masing-masing mengalami
fluktuasi ekspor. Kenaikan pertumbuhan ekspor paling signifikan berasal dari komoditi
cengkeh, disusul kopi, dan terakhir adalah lada putih. Kenaikan pertumbuhan ekspor cengkeh
dapat dikatakan signifikan khususnya pada tahun 2018. Pada komoditi kopi mengalami
kenaikan dan penurunan yang hampir sama. Dan untuk komoditi lada putih cenderung
mengalami penurunan karena pada tiga tahun berturut-turut belum mengalami kenaikan.
Penyumbang kontribusi terbesar dari tiga komoditi unggulan ekspor pertanian Indonesia
adalah kopi yang menccapai 86,04% dengan total ekspor sebesar 9.228.543.395$. Selanjutnya
kontribusi tersbesar kedua diduduki oleh lada putih dan diurutan terakhir penyumbang
kontribusi ekspor Indonesia dibidang pertanian adalah cengkeh.
Saran
Pada tiga komoditi ekspor pertanian unggulan Indonesia memang sangat berfluktuasi
sehingga perlu adanya peningkatan dan pengawasan terhadap pertanian Indonesia khususnya
dibidang kopi, cengkeh, dan lada putih. Sebagaimana yang diketahui bahwa hasil ekspor akan
menjadi instrument dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi sehingga perlu adanya
kebijakan dan bantuan dari pemerintah agar para eksportir Indonesia khususnya dibidang
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang
53
ISSN (Online) 2581-2157
Nama penulis/ Ekonika vol (no) tahun ISSN (Print) 2502-9304
pertanian mengalami kemudahan. Pada komoditi lada putih yang cenderung mengalami
penurunan perlu adanya insentif dari pemerintah agar Indonesia tetap menjadi negara
pengekspor lada putih bukan malah sebaliknya sebagai pengimpor lada putih, karena
kekayaan alam dan iklim Indonesia yang cenderung stabil menjadi keuntungan tersendiri bagi
negara.
Penulis meyakini bahwa dalam analisis dan penelitian ini sedikit banyaknya terdapat
kekurangan oleh karena itu untuk penelitian serupa selanjutnya dapat dikumpulkan data-data
valid dari berbagai sumber sebagai acuan dan pembanding. Serta perluasan objek penelitian,
sehingga fokus pembaca nantinya dapat meluas pula.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2020). Analisis Komoditas Ekspor 2012-2019. Jakarta: BPS RI.
Bustami, B. R., & Hidayat, P. (2013). Analisis Daya Saing Produk Ekspor Provinsi Sumatera
Utara. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 56-71.
Devy, N., & Jamal, A. (2017). Analisis Daya Saing Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
Indonesia Menuju Masyarakat Ekonomi Asean. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM), 153-
163.
Golub, S. S., & Hsieh, C.-T. (2002). Classical Ricardian Theory of Comparative Advantage
Revisited. Review of International Economics, 221-234.
Safriansyah. (2010). Laju Pertumbuhan dan Analisa Daya Saing Ekspor Unggulan di Propinsi
Kalimantan Selatan . Jurnal Ekonomi Pembangunan, 332 .
Sukirno, S. (2010). Makro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga ed.). Jakarta: Rajawali
Pers.
Ustriaji, F. (2016). Analisis Daya Saing Komoditi Ekspor Unggulan Indonesia di Pasar
Internasional. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 150-159.
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang
54
ISSN (Online) 2581-2157
Nama penulis/ Ekonika vol (no) tahun ISSN (Print) 2502-9304
Analisis Laju Pertumbuhan Ekspor Komoditi Unggulan Pertanian Indonesia di Pasar Internasional
http://dx.doi.org/10.30737/ekonika.xxx
© 2020 Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri. Semua hak cipta dilindungi undang-undang