Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 1

Vol. 4, No. 2, 2020

DAMPAK SUBSITUSI IMPORT TERHADAP DEFISIT NERACA


PERDAGANGAN: STUDI KASUS IMPOR KULIT INDONESIA

Ivan Yulianto1, Ario Seno Nugroho2


1,2
Politeknik Keuangan Negara STAN

Email: ario_sn@iuj.ac.jp

INFORMASI ARTIKEL
ABSTRAK:
Tanggal masuk
[19-03-2020] Salah satu terobosan untuk mengurangi
Revisi defisit neraca perdagangan dan
[2020-05-03 meningkatkan nilai neto devisa ekspor
Tanggal terima adalah dengan substitusi impor bahan baku
[2020-07-02] yang digunakan untuk memproduksi barang
ekspor. Paper ini mengusulkan kajian
ABSTRACT: substitusi impor pada produk alas kaki yang
mempunyai ketergantungan bahan baku
An alternative strategy to reduce the impornya sebesar 70 persen, dengan
trade balance deficit simultaneously to komposisi terbesar adalah bahan baku kulit
increase the net foreign exchange is the sebesar 67 persen. Tujuan penelitian ini
import-substitution for raw materials used adalah untuk mengetahui dampak stimulus
to produce an export goods. This paper subsidi pada industri kulit terhadap subtitusi
proposes an import substitution study on impor kulit, dukungan multiplier sektor kulit
footwear products that have a dependency terhadap sektor alas kaki, serta terhadap
on imported raw materials by 70 percent, devisa ekspor Indonesia. Penelitian ini
with the largest composition being leather menggunakan simulasi model Computable
raw materials by 67 percent. This paper General Equilibrium (CGE). Hasil simulasi
analyzes the relationship between subsidies menunjukkan stimulus subsidi sebesar 100
on the leather industry to leather import- milyar rupiah pada sektor kulit memberikan
substitution, multiplier effect to footwear substitusi bahan baku kulit sebesar 7,94 juta
sector, and Indonesia trade balance. Author rupiah, menaikkan devisa ekspor sektor alas
make use of simulation the on Input-Output kaki sebesar 1.1 miliar rupiah, serta secara
2010 table and Computable General keseluruhan menambah defisit neraca
Equilibrium (CGE) Model. The simulation berjalan Indonesia sebesar 68 miliar rupiah.
shows 100 billion subsidies on the leather
sector, lead for the substitution-import of Kata kunci: alas kaki, Computable General
leather by 7,94 million rupiah, increase the Equilibrium (CGE), devisa ekspor, kulit,
net export foreign exchange by 1.1 billion subsidi.
rupiah of the footwear sector, and for
overall, increase Indonesia trade balance
deficit by 68 billion rupiah.

Keywords: Computable General


Equilibrium, footwear, leather, net foreign
exchange, subsidy.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 2
Vol. 4, No. 2, 2020

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 3
Vol. 4, No. 2, 2020

1. PENDAHULUAN mencapai 10-15 persen. Hal ini


Menurut Badan Pusat Statistik memperlihatkan rendahnya indeks value
(2019), nilai ekspor Indonesia Semester I ekspor dibanding indeks value impor
2019 mencapai US$80,32 miliar. Nilai ini Sebaliknya, jika ditinjau dari volume
mengalami penurunan 8,57 persen perdagangan, volume ekspor Indonesia
dibanding periode yang sama tahun 2018, relatif lebih besar dibanding volume
atau mengalami defisit sebesar US$2,16 impornya. Terkait hal ini, WTO
miliar. Secara total, defisit perdagangan menyatakan global value chain produk-
Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar produk manufaktur Indonesia pada tahun
US$8,70 miliar. Nilai ekspor Indonesia 2017 mendapat skor 43,5, di bawah rata-
perlu menjadi perhatian pemerintah agar rata kontribusi agregat negara berkembang
defisit neraca perdagangan dapat yaitu sebesar 48,5. Dibandingkan dengan
dikendalikan. negara lain di ASEAN, Indonesia lebih
memiliki nilai lebih rendah dari Malaysia
Grafik 1: Neraca Perdagangan (GVC 60,8), dan Thailand yang
Indonesia 2000-2019 mempunyai (GVC 54,3). (Riyandi, 2017).
(dalam jutaan dolar) Nilai GVC yang rendah menunjukkan
kemampuan Indonesia untuk memberikan
nilai tambah produk ekspor yang relatif
rendah

Grafik 2 Ekspor Alas Kaki Indonesia


Tahun 2002-2018
(dalam ribuan dolar dan ton)

Sumber: BPS, 2019

Dari Grafik 1 terlihat bahwa sejak


2010 terjadi peningkatan nilai ekspor dan
impor yang signifikan, akan tetapi
peningkatan ekspor sering tertinggal
dibandingkan peningkatan impor sehingga
menyebabkan terjadinya defisit neraca Sumber: BPS, 2019
perdagangan. Hal ini diperparah dengan
adanya perbedaan metode perhitungan Berdasarkan Grafik 2, Nilai ekspor
nilai ekspor dan nilai impor Indonesia alas kaki dari 2002 sampai 2018
dimana ekspor dinilai dalam incoterm mengalami peningkatan secara signifikan.
FOB1 sedangkan nilai impor dinilai dalam Nilai ekspor 2018 telah naik sebesar lima
incoterm CIF2, yang selisihnya bisa kali lipat dari nilai ekspor pada tahun 2002.
Meskipun untuk secara kuantitas,

1
Free on Board: nilai barang pada saat sampai di dari Harga Barang (FOB), Asuransi, dan Biaya
pelabuhan pemuatan Transportasi
2
Cost Insurance Freight:Nilai barang pada saat
sampai di pelabuhan pembongkaran, yang terdiri

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 4
Vol. 4, No. 2, 2020

jumlahnya relatif stabil dari tahun ke


tahun. Ini menunjukkan bahwa kenaikan
nilai ekspor dipengaruhi oleh kenaikan
harga jual produk, bukan penambahan
jumlah produksi.
Pada saat industri alas kaki sedang
tumbuh secara signifikan, di sisi lain,
industri penyamakan kulit di Indonesia
mengalami kesulitan. Industri ini
mengalami kesulitan bahan baku sejak
1998. Salah satu penyebabnya adalah
adanya Keputusan Presiden (Keppres)
Nomor 46 Tahun 1997 pada 1 November
1997 tentang Karantina Bahan Baku Kulit. Sumber: BPS,2019
Jumlah industri penyamak kulit di Dari grafik 3 terlihat bahwa unit value
Indonesia berjumlah 67 perusahaan (yang dari produk kulit Indonesia lebih tinggi
aktif hanya 35 perusahaan) dan lebih dari dibandingkan unit value kulit impor,
100 industri samak rumahan. artinya harga kulit Indonesia lebih mahal
Kapasitas produksi kulit samak daripada kulit impor. Ada dua interpretasi
nasional mencapai 25 juta ekor sapi dan atas hal ini, bisa jadi lebih mahalnya harga
domba. Jika dihitung jumlah kulitnya kulit Indonesia disebabkan karena
maka sekitar 250 juta square feet (kaki tingginya kualitas atau bisa juga diartikan
persegi) atau sekitar 23.225.760 (23,2 juta) daya saing kulit Indonesia lebih rendah
meter persegi per tahun. Dari jumlah kulit dibandingkan daya saing kulit impor.
tersebut, pasokan dari dalam negeri Berdasarkan data dan fakta adanya gap
sebanyak 2 juta ekor sapi per tahun dan suplai dalam industri alas kaki, penulis
kambing/domba sebanyak 6,5 juta ekor. tertarik mengangkat isu subsidi untuk
Dengan kondisi tersebut, utilisasi industri mengatasi kendala pasokan kulit mentah
penyamakan kulit sapi dalam negeri baru yang berasal dari supplier domestik.
mencapai 48% dan kambing/domba hanya Menurut Freund (2019), ada tiga cara
35% dari kapasitas produksi. Dengan untuk menekan defisit neraca perdagangan
demikian, industri penyamakan kulit di yaitu dengan cara (1) Tax capital inflows;
Indonesia masih kekurangan pasokan (2) Depreciate the exchange rate; and (3)
bahan baku kulit sebesar 64%. (Endarwati, Consume less and save more. Cara ketiga
2015) lebih tepat diterapkan pada kondisi
Di sisi lain, perlu juga diketahui unit ketidakseimbangan antara ekspor dan
value produk kulit impor dan ekspor. Unit impor agar tidak terjadi ketergantungan
value ini dapat diketahui dengan cara pada impor dan menciptakan neraca
membagi nilai barang tertentu dengan perdagangan negatif. Sedangkan menurut
beratnya. Berdasarkan data dari BPS Alexandrovich, untuk mengurangi
(2019), perbandingan Indeks Value impor ketidakseimbangan ekspor dan impor,
dan ekspor produk kulit tahun 2018 diperlukan pendekatan terpadu untuk
dengan tahun dasar 2013, dapat dilihat mendukung potensi ekspor; penggunaan
pada tabel berikut: impor yang rasional untuk kebutuhan
Grafik 3. Indeks Value Ekspor dan dalam negeri; dan untuk memastikan daya
Impor Produk Kulit (dalam dolar) saing produk nasional di pasar dunia dalam
jangka panjang.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 5
Vol. 4, No. 2, 2020

Kebijakan substitusi impor adalah cara b. Apakah simulasi stimulus kepada


untuk menyelesaikan masalah ini. sektor industri hasil pengawetan dan
Substitusi barang impor dilakukan secara penyamakan kulit memberikan
bertahap dengan barang dalam negeri.
pengaruh penurunan defisit neraca
Terutama untuk kepentingan spesialisasi
dalam produksi, yang memiliki bahan perdagangan Indonesia?
baku, energi, prioritas teritorial.
Tujuan Penelitian
(Alexandrovich, 2015)
Adapun tujuan dari penelitian ini
Dalam paper ini penulis melakukan
adalah:
analisis strategi substitusi impor
a. Menganalisis dampak stimulus kepada
khususnya substitusi bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi barang sektor industri hasil pengawetan dan
ekspor komoditi prioritas, yaitu produk penyamakan kulit terhadap
alas kaki yang sedang mengalami kenaikan peningkatan substitusi impor kulit, dan
ekspor 18,78 persen (BPS, 1/2/2019). peningkatan devisa hasil ekspor
Pemberian stimulus kepada sektor industri alas kaki.
industri hasil pengawetan dan penyamakan b. Menganalisis dampak stimulus kepada
kulit diharapkan menambah produktivitas
sektor industri hasil pengawetan dan
industri penyamakan kulit dalam negeri
yang merupakan sumber bahan baku penyamakan kulit terhadap penurunan
industri alas kaki. Sehingga kenaikan defisit neraca perdagangan Indonesia.
ekspor produk alas kaki, tidak diikuti
dengan kenaikan impor bahan baku. Hal
ini berarti peningkatan kebutuhan bahan 2. TINJAUAN LITERATUR
baku, industri alas kaki, akan dinikmati Kume (2015), menyatakan bahwa
oleh industri bahan baku dalam negeri. dampak perjanjian perdagangan pada
Pengaruh lanjutan yang diharapkan impor Brazil sangat tergantung pada
dari peningkatan produktivitas industri elastisitas substitusi antara impor dari
hasil pengawetan dan penyamakan kulit, pemasok asing yang berbeda. Kume
adalah meningkatnya produktivitas sektor menghitung elastisitas substitusi untuk
alas kaki, baik dari sisi nilai total produk impor Brazil pada 42 sektor tabel input-
final maupun nilai ekspor sektor alas kaki. output untuk 2005, dimana perbedaan
Selain pengaruh terhadap sektor industri biaya transportasi dan tarif yang
hasil pengawetan dan penyamakan kulit dibayarkan secara efektif antar produk,
dan alas kaki, secara total, stimulus yang sesuai negara asal. Elastisitas yang
diberikan diharapkan memberikan diperoleh secara statistik signifikan
pengaruh positif terhadap penurunan sebesar 1% untuk 39 sektor, dengan rata-
defisit neraca perdagangan Indonesia. rata aritmatika 6,6 dan amplitudo 4,7 dan
Rumusan Masalah 13,7.
Rumusan masalah dalam penelitian ini Ketersediaan elastisitas ini untuk
adalah sebagai berikut: Brasil akan memberikan perhitungan yang
a. Apakah hasil simulasi stimulus subsidi lebih akurat tentang dampak kemungkinan
partisipasi Brasil dalam perjanjian
kepada sektor industri hasil
liberalisasi perdagangan baru. Sedangkan
pengawetan dan penyamakan kulit menurut Gnidchenko (2016), terdapat tiga
menghasilkan peningkatkan substitusi fase proses substitusi impor yang terjadi di
impor kulit dan devisa ekspor industri Rusia.
alas kaki?

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 6
Vol. 4, No. 2, 2020

Terdapat perbedaan antara pengembangan ilmu pengetahuan, untuk


implementasi kebijakan substitusi impor di mengatasi kesenjangan teknis, dan
industri secara keseluruhan dan situasi kebangkitan kembali iklim investasi.
perekonomian di setiap fase. Fase pertama, Masalah substitusi impor di Rusia
sebelum guncangan eksternal pertengahan menjadi lebih mendesak sehubungan
2014, terdapat substitusi impor yang dengan sanksi Barat sehubungan dengan
moderat disertai dengan pertumbuhan peristiwa di Ukraina. Sejumlah negara
output. Kemudian, ekonomi beradaptasi Barat mengumumkan kemungkinan
dengan goncangan dengan cepat menjatuhkan sanksi keras terhadap
(substitusi impor turbulen). Setelah fase ekonomi Rusia. Hal ini justru memicu
adaptasi, substitusi impor berhenti percepatan proses substitusi impor di
meskipun pelemahan rubel terus berlanjut Rusia, termasuk di tingkat kebijakan
(stabilisasi ketergantungan impor). negara. Ini diwujudkan dalam penurunan
Substitusi impor yang paling intensif impor dan tingkat pertumbuhan yang
diamati dalam pembuatan produk tinggi di sejumlah industri yang
makanan, peralatan transportasi, logam berorientasi pada pasar domestik,
dan produk logam. Namun, sebagian besar termasuk di bidang manufaktur,
industri hampir tidak mengalami substitusi konstruksi, dan pertanian.
impor, untuk sebagian besar kasus Dalam artikel ini, penulis
penurunan volume impor yang signifikan, menyimpulkan bahwa meskipun banyak
tidak disertai dengan penurunan nilai yang kesulitan, kebijakan substitusi impor di
sesuai. Penulis memperkirakan prospek Rusia modern memiliki potensi nyata.
substitusi impor dirasakan oleh industri Penulis juga mengidentifikasi cara utama
yang memperhitungkan relevansi dan untuk mempercepat proses substitusi
potensi substitusi impor. impor di Rusia. Min, Plasmans, & Hsu
Relevansi substitusi impor (tingkat menyatakan substitusi impor dimaksudkan
ketergantungan impor relatif) dihitung untuk mengurangi impor produk-produk
sebagai bagian impor komoditas dalam tertentu dengan cara mempromosikan
PDB Rusia relatif terhadap pangsa dunia. produksi dalam negeri, yang akibatnya
Potensi substitusi impor diperoleh dari dapat menyebabkan perubahan struktural
pendekatan Hausmann-Klinger yang dalam perekonomian. (Min, Plasmans, &
dimodifikasi dengan memperhitungkan Hsu, 2014). Sedangkan menurut Ershova
bentuk hubungan antara komoditas dan & Ershov (2015), kebijakan substitusi
koefisien input untuk industri terkait dalam impor terkait dengan peningkatan laba
tabel Input-Output. Perkiraan awal penulis industri dalam negeri. Pendukung konsep
menunjukkan bahwa kebutuhan akan ini berpendapat, bahwa pembangunan
substitusi impor dan kemampuan untuk perekonomian negara berkelanjutan hanya
menggantikan impor berpeluang baik di dimungkinkan dengan peningkatan tingkat
sektor pertanian dan pembuatan produk kemandirian industri dan peningkatan
makanan, beberapa industri mesin, output produk dalam negeri.
pembuatan alas kaki, cat dan pernis, Strategi swasembada dalam kondisi
preparat kebersihan, serta parfum. ketidakstabilan dihasilkan oleh proses
Moiseev, V.V., Sudorgin, O.A, internalisasi yang terjadi dalam
Nitsevich, V.F.c, Slatinov, V.B. (2018), perekonomian dunia dan sikap skeptis
menyatakan bahwa kebijakan substitusi terhadap modal asing. Semua ini
impor yang didasari literasi secara menentukan perlunya perhatian pada
ekonomi dapat menjadi katalis untuk sektor publik, regulasi ketat tentang
pertumbuhan ekonomi di Rusia, keterlibatan partisipasi modal asing dalam

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 7
Vol. 4, No. 2, 2020

industrialisasi.Menurut Belova, T.N. negara dalam rangka mengatur pasar


(2019), tampaknya kurang tepat untuk pangan pertanian.
membangun model pasar modern agro- Menurut Nidaira, (2019),
pangan berdasarkan ekspor bahan baku ketergantungan impor pulau Jawa
pertanian (biji-bijian) murah dan impor memiliki rasio impor yang relatif tinggi di
komoditas mahal. sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan
Belova menemukan bukti untuk pertambangan, sedangkan sektor
mendukung hipotesis ini dalam karya manufaktur dan jasa memiliki
ilmuwan asing dan domestik dengan ketergantungan yang rendah pada impor
menggunakan alat analisis statistik. Basis daripada daerah domestik lainnya.
empiris dari penelitian ini diwakili oleh Koefisien impor di luar Jawa agak
bahan statistik pada ekspor, impor dan tinggi bahkan di sektor manufaktur ringan
produksi dalam negeri untuk periode 2012 seperti sektor pengolahan makanan, sektor
hingga 2017 baik di dalam negeri dan di tekstil dan sebagainya, dan dengan
wilayah yang khas dalam konteks demikian sektor manufaktur belum
perdagangan luar negeri (wilayah Ryazan). sepenuhnya mengembangkan kapasitas
Hasil penelitian menunjukkan pasokan di sana. Efek keterkaitan ke
ketidakseimbangan dan irasionalitas belakang relatif tinggi di luar Jawa.
ekspor, impor, produksi dalam negeri, dan analisis IO antar-daerah tergantung pada
konsumsi Rusia. Sejak Agustus 2014, para perkiraan tabel IO antar-daerah. Dalam
produsen pertanian telah menerima penelitian ini analisis data IO 2010
beberapa preferensi untuk pertumbuhan menggunakan data nasional tanpa
produksi: embargo impor makanan, membedakan regional kewilayahan.
dukungan pemerintah, dan melemahnya
mata uang nasional. Di sisi lain, 3. DATA DAN SPESIFIKASI
permintaan konsumen menurun karena MODEL
kenaikan harga dan pendapatan yang lebih Data
rendah. Kenaikan tajam harga pangan dan Dalam makalah ini, penulis
peningkatan porsi pengeluaran makanan menggunakan data Tabel Input-Output
dalam anggaran rumah tangga Indonesia tahun 2010 dan Social
mencerminkan keadaan pasar yang tidak Accounting Matrix (SAM) Indonesia.
merata. Berdasarkan data tabel IO 2010, penulis
Analisis terperinci tentang situasi di membuat SAM Indonesia. Dari 185 sektor
pasar regional telah menunjukkan bahwa pada table IO 2010, penulis
penurunan permintaan konsumen dan menyederhanakan menjadi empat sektor,
kejenuhan pasar lokal dengan produk- yaitu: sektor hasil pengawetan dan
produk impor mengarah pada eskalasi penyamakan kulit (83), sektor alas kaki
masalah penjualan produk dalam negeri. (85), sektor pembiayaan (170,171,173,
Hasil kebijakan substitusi impor di tingkat 175), dan sektor lainnya (1-82, 84, 86-169,
regional harus diukur dalam hal akses 172, 174, 176-185). Laporan penerimaan
ekonomi ke makanan dan konsumsi per pajak tahu,nan Direktorat Jenderal Pajak
kapita. Sebagai alat untuk pengaturan tahun 2010 juga digunakan untuk
pasar pangan pertanian, penulis mendapatkan jumlah pajak yang dibayar
mengusulkan untuk menggunakan model oleh ekonomi rumah tangga terhadap
penempatan produksi pertanian yang pemerintah.
optimal. Hasil penelitian dapat diterapkan Lofgren dan Kehoe, dalam Gunawan
dalam pengembangan kebijakan ekonomi dan Nugroho, menyatakan Social
Accounting Matrix (SAM) adalah matriks

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 8
Vol. 4, No. 2, 2020

yang mendalam, komprehensif, konsisten, 3

terpilah, lengkap, kerangka kerja data 𝐿̅ = ∑ 𝐿𝑖


ekonomi yang luas, serta mencerminkan 𝑖=1
ekonomi suatu negara (Muhamad dan
Nugroho, 2018). SAM menunjukkan Agar terpenuhi kondisi market
informasi berharga tentang hubungan antar clearing dari barang i (i=1, 2, 3) pada
sektor dalam ekonomi, bagaimana perekonomian, maka dikenalkan sektor
pendapatan didistribusikan antar grup investasi swasta. Notasi 𝑋𝑖𝑠 adalah
dalam ekonomi, serta hubungan antara sejumlah barang i yang dikonsumsi oleh
ekonomi dalam negeri dan luar negeri. sektor investasi swasta. Kondisi ini
Secara sederhana, SAM adalah suatu menghasilkan kondisi kliring pasar barang
matrik persegi yang terdiri dari baris dan i dan persamaannya adalah sebagai
kolom. Matrik ini menerangkan aliran berikut:
kegiatan dari proses produksi, pasar faktor
3
produksi, dan pihak-pihak yang
𝑔
melakukan kegiatan. Aliran pembayaran 𝑄𝑖 = 𝑋𝑖 + 𝑋𝑖 + 𝑋𝑖𝑠 + ∑ 𝑋𝑖,𝑗, 𝑖 = 1,2,3,
digambarkan dari akun kolom ke baris, 𝑗
sedangkan aliran penerimaan adalah dari Pada persamaan di atas, bagian kiri
baris ke kolom. dan kanan dinotasikan sebagai total
Spesifikasi Model penawaran dan toal permintaan untuk
Makalah ini mengadopsi computable barang i, dan seterusnya. Adapun budget
general equilibrium model (CGEM) yang constraint dari sektor investasi swasta
dikonstruksi oleh Budiyono dan Kato akan dipenuhi oleh rumus berikut:
(2011). Model ini bersifat statis
konvensional dan tidak 3

mempertimbangkan dimensi waktu. ∑ 𝑃𝑖𝑄 𝑋𝑖𝑠 = 𝑆 𝐼 + 𝑆 𝑔 + 𝑆 𝑓


Dengan menggunakan kerangka kerja 𝑖=1
CGE ini dan Tabel IO Indonesia 2010,
penulis berharap dapat membuat analisa Sisi kiri dan kanan dari persamaan di
yang mendekati kondisi riil ekonomi atas mewakili jumlah total konsumsi
Indonesia. sektor investasi swasta dan jumlah total
Penelitian ini mengasumsikan terdapat pendapatan sektor investasi swasta, secara
empat pasar barang dan dua pasar faktor bersamaan. Sf adalah jumlah total tabungan
ada dalam CGE, sebagai bentuk simulasi dari sektor asing yang diperoleh secara
perekonomian Indonesia. Empat pasar eksogen dari pengurangan impor atas
barang adalah: Industri Alas Kaki, Industri ekspor dalam tabel matriks akuntansi
Penyamakan Kulit, Industri Pembiayaan, sosial Indonesia. Selain itu, neraca
dan semua sektor lainnya merupakan pasar perdagangan luar negeri akan menjadi
barang, sedangkan modal dan tenaga kerja sebagai berikut:
merupakan pasar faktor. Kondisi
3 3
keseimbangan untuk pasar faktor adalah
sebagai berikut: ∑ 𝑃𝑖𝑤,𝑒 𝐸𝑖 + 𝑆 𝑓 = ∑ 𝑃𝑖𝑤,𝑚 𝑀𝑖 ,
𝑖=1 𝑖=1
3
̅ = ∑ 𝐾𝑖 ,
𝐾 𝑃𝑖𝑤,𝑒 adalah harga dunia untuk barang-
𝑖=1 barang ekspor dan 𝑃𝑖𝑤,𝑚 adalah sejumlah
impor barang i yang dinilai dalam mata
uang asing. 𝑃𝑖𝑤,𝑒 dan 𝑃𝑖𝑤,𝑚 diasumsikan

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 9
Vol. 4, No. 2, 2020

diberikan secara eksogen atau dapat juta rupiah, 936 juta rupiah, dan 121 miliar
dinyatakan sebagai 𝑃𝑖𝑒 dan 𝑃𝑖𝑚 . 𝑃𝑖𝑒 adalah rupiah. Hal Ini menunjukkan stimulus
ekspor dan 𝑃𝑖𝑚 adalah harga impor untuk yang diberikan kepada sektor 83, memacu
barang i yang dinilai dalam mata uang kenaikan impor di sektor-sektor lain.
domestik. Asumsi ini menghasilkan: Namun disayangkan, kenaikan impor
𝑃𝑖𝑒 = 𝜀𝑃𝑖𝑤,𝑒 ,, sektor-sektor lain melebihi nilai
pengurangan impor yang terjadi di sektor
𝑃𝑖𝑚 = 𝜀𝑃𝑖𝑤,𝑚 , 𝑖 = 1,2,3 83.
𝜀 adalah nilai tukar. Karena harga dunia Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa
diasumsikan diberikan secara eksogen, nilai ekspor sektor 83 juga mengalami
nilai tukar dihitung secara endogen dalam penurunan sebesar 18 miliar rupiah.
model. Situasi yang lebih baik ditunjukkan oleh
Analisis tabel Input-Output 2010 ekspor sektor-sektor lainnya. Sektor 85,
digunakan untuk simulasi hubungan antar pembiayaan, dan sektor lainnya
sektor 85 alas kaki; sektor 83 kulit; sektor menunjukkan kenaikan sebesar Rp1,3
pembiayaan merupakan gabungan atas miliar, 64 juta rupiah, 70 miliar rupiah.
sektor 170 jasa keuangan, sektor 171 Apabila diperhatikan secara keseluruhan,
asuransi, sektor 173 jasa keuangan untuk transaksi perdagangan luar negeri,
lainnya; dan sektor 175 R & D /jasa nilai total kenaikan impor (seluruh sektor)
profesi. yang diakibatkan stimulus 100 miliar
rupiah terhadap sektor 83 adalah 122
4. HASIL DAN PEMBAHASAN miliar rupiah, dan total kenaikan ekspor
Ketersediaan bahan baku alas kaki (seluruh sektor) adalah 54 milyar rupiah.
berupa kulit samak di Indonesia belum Secara total, terjadi kenaikan defisit
bisa memenuhi kebutuhan domestik transaksi berjalan sebesar 68 milyar
maupun ekspor. Dari tabel Input-Output rupiah.
(I-O) 2010 diperoleh output sektor 85 (alas Dari hasil simulasi dengan
kaki) adalah 4,983 miliar rupiah dengan menggunakan model CGE berdasarkan
input dari sektor 83 (kulit) sebesar 4,624 tabel IO dan SAM Indonesia 2010, dapat
miliar rupiah (93%), sedangkan impor disimpulkan bahwa pemberian stimulus
kulit tercatat sebesar 3,046 milyar rupiah, 100 miliar rupiah pada sektor 83,
atau 67% dari total kebutuhan kulit untuk menimbulkan implikasi berupa: 1)
produksi alas kaki. penurunan impor sektor 83 (industri hasil
Dari tabel 1 dan 2 (lampiran I dan II), pengawetan dan penyamakan kulit)
terlihat bahwa stimulus sebesar 100 miliar sebesar 7,9 juta rupiah dan kenaikan devisa
rupiah yang diberikan pada sektor 83 ekspor sektor 85 (alas kaki) sebesar 1,1
(industri hasil pengawetan dan miliar rupiah; dan 2) kenaikan nilai defisit
penyamakan kulit), memberikan hasil transaksi berjalan sebesar 68 miliar rupiah.
pengurangan impor untuk sektor 83 Mengapa stimulus subsidi pada
sebesar 7,9 juta rupiah, relatif kecil bila industri kulit tidak mampu menjelaskan
dibandingkan dengan nilai stimulus yang dampak yang signifikan pada industri alas
diberikan. Di sisi lain, simulasi pemberian kaki Indonesia? Pertanyaan ini dapat
stimulus terhadap sektor 83 justru dijelaskan melalui pendekatan dari aspek
meningkatkan nilai impor pada sektor 85 produksi dan pasar industri kulit. 1) Dari
(sektor alas kaki), pembiayaan (jasa aspek produksi, permintaan antara industri
keuangan, asuransi, jasa keuangan lainnya, kulit samak adalah kulit mentah yang
jasa profesi), serta sektor lainnya, dengan diproduksi oleh sektor 26 (hasil peternakan
kenaikan impor diprediksikan sebesar 388 daging dan produk lainnya) dan sektor 29

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 10
Vol. 4, No. 2, 2020

(hasil peternakan non daging), kulit menunjukkan, dukungan subsidi oleh


mentah hanya sebagai produk sampingan pemerintah kepada sektor industri hasil
dari industri pengolahan daging yang pengawetan dan penyamakan kulit
nilainya jauh lebih tinggi daripada nilai menghasilkan nilai substitusi impor yang
kulit mentah. Oleh karena itu stimulus relatif kecil bila dibandingkan dengan
pada sektor 83 (kulit samak) untuk biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah.
meningkatkan pasokan kulit mentah akan Sehingga ketepatan pemilihan produk
membutuhkan porsi yang lebih besar yang yang akan didukung oleh pemerintah
sebagian besar dinikmati oleh sektor- dalam kebijakan substitusi impor perlu
sektor lain. 2) dilakukan.
Dari pendekatan aspek pasar industri Selain soal ketepatan produk dalam
kulit mentah, stimulus 100 miliar rupiah kebijakan substitusi impor, perlu juga
akan lebih besar dialokasikan untuk dipertimbangkan jenis stimulus yang akan
menambah porsi impor kulit mentah atau diperlakukan pada suatu obyek kebijakan
kulit setengah jadi dari negara lain, substitusi impor. Terkait wacana substitusi
sehingga sisi impor secara keseluruhan impor untuk produk kulit samak dalam
akan mengalami peningkatan sebaliknya rangka memenuhi kebutuhan industri alas
dukungan pada peningkatan pasokan kulit kaki yg berorientasi ekspor, menurut
mentah dalam negeri tidak bertambah penulis tidak tepat menggunakan
secara signifikan. instrumen subsidi. Sebagai alternatif
substitusi impor industri hasil pengawetan
5. SIMPULAN, SARAN, dan dan penyamakan kulit dapat digunakan
KETERBATASAN instrumen non subsidi seperti
Simpulan penyederhanaan regulasi importasi bahan
Dari pembahasan makalah ini dapat baku kulit mentah, perbaikan teknologi
disimpukan bahwa stimulus berupa subsidi penyamakan kulit, peningkatan hasil
pada industri bahan baku kulit samak tidak produksi peternakan, serta pemberlakuan
menimbulkan dampak signifikan pada bea keluar untuk mengurangi volume
industri alas kaki Indonesia, akan tetapi ekspor kulit mentah yang nilainya relatif
menimbulkan dampak positif pada sektor lebih rendah daripada kulit yang sudah
alas kaki, pembiayaan, dan sektor-sektor mengalami pengolahan.
lain. Dukungan subsidi pada sektor hasil
pengawetan dan penyamakan kulit sebesar Keterbatasan
100 miliar rupiah, memberikan substitusi Dalam penelitian ini, terdapat
bahan baku kulit sebesar 7,94 juta rupiah beberapa keterbatasan yang dapat
dan kenaikan devisa hasil ekspor industri menyebabkan perbedaan antara simulasi
alas kaki sebesar 1,1 miliar rupiah. Akan dan kondisi sebenarnya. Beberapa
tetapi, nilai defisit neraca perdagangan keterbatasan itu adalah: 1) Penggunaan
Indonesia secara total diperkirakan data Tabel IO Indonesia tahun 2010,
bertambah sebesar 68 miliar rupiah apabila penulis menggunakan data ini karena
kebijakan subsidi ini dilaksanakan. merupakan data Tabel IO Indonesia yang
Saran terbaru.; 2) Penggunaan asumsi statis dan
Kebijakan substitusi impor untuk tidak mempertimbangkan waktu.
bahan baku produk yang berorientasi Penggunaan asumsi ini dapat
ekspor adalah kebijakan yang tepat untuk menyederhanakan hubungan dalam
menghemat devisa yang pada akhirnya mereplikasi kondisi ekonomi, namun tidak
diharapkan dapat menurunkan defisit dapat digunakan untuk memprediksi
neraca perdagangan. Hasil simulasi kondisi jangka panjang.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 11
Vol. 4, No. 2, 2020

DAFTAR PUSTAKA

Alexandrovich, Yevgeny., (2015), Economics, Management and


Import Substitution Policy: Tourism, Rome, Italy.
Concepts, Methods of Analysis and Freund, Caroline, (2017), Three Ways to
Main Areas for Improvement, Reduce a Trade Deficit, Peterson
Research Result, Sociology and Institute for International
Management, Rusia, Volume 1, Economics (PIIE), USA.
Issue No.2, ISSN 2408-9338, Gnidchenko, A.A, (2016), Import
Belgorod region, Russia. substitution in Russian industry:
Badan Pusat Statistik, (2015), Tabel Input Current situation and prospects.
Output Indonesia 2010, Badan Journal of the New Economic
Pusat Statistik, Indonesia Association, New Economic
Belova, T.N., (2019), The Processes of Association, vol. 32(4), pages 154-
Import Substitution in The Agro- 161.
food sphere: Success or Failure? Junaedi, (2007), Analisis Dampak
Department of Economics and Peningkatan Ekspor di Sektor
Management, Academy of Law Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Management, Federal Penal Service (TPT) Terhadap Perekonomian
of Russia, 1, Sennaya St., Ryazan, Indonesia, Departemen Ilmu
390000, Russian Federation. Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan
Budiyono A., & Kato, R.R. (2011), Manajemen, IPB.
Should Indonesia Suffer from More Kume, H., (2013), Elasticities of Import
Reduction of The Subsidy to the Substitution in Brazil, Economicas
Petroleum Sector. IUJ Research da Universidade do Estado do Rio
Institute. de Janeiro (FCE-UERJ), Brazil,
Bruton, Henry J, (1970), The Import- Revista de Economia
Substitution of Economic Contemporanea, Volume 17, Issue
Development: A Survey, The 3.
Pakistan Development Review, Vol. Min, Ko Lin, Plasmans, Joseph, & Hsu,
10, No. 2 (Summer 1970), pp. 123- Song-Ken, (2014), A Consistent
146. Measure of Aggregate Import-
Desai, Padma, (1969), Alternative Substitution, Department of
Measure of Import-Substitution, Economics, University of Antwerp,
Oxfort University Press, Great City Campus, Prinsstraat 13, B-
Clarendon Street. 2000 Antwerp, Belgium.
Endarwati, Oktiani, 28 April 2015, Moiseev, V.V., Sudorgin, O.A, Nitsevich,
Industri Kulit Minta Kelonggaran V.F.c, Slatinov, V.B., (2018),
Impor. Retrieved from Government of import substitution
https://ekbis.sindonews.com/berita/ as a factor of Russian economy
994679/150/industri-kulit-minta- development, Smart Innovation,
kelonggaran-impor Systems and Technologies, Volume
Ershovaa, Irina, & Ershov Aleksei, 138, Pages 604-620, Scientific
(2015), “Development of a Strategy Conference, FarEastCon 2018;
of Import Substitution”, 3rd Global Vladivostok; Russian Federation.
Conference on Business,

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 12
Vol. 4, No. 2, 2020

Muhamad, Gunawan dan Nugroho, Ario Output Structural Decomposition


Seno, (2018), Trade Liberalization Analysis, School of Business,
and Its Effects on Sugar Table Central South University,
Industry, Welfare, and Economy: A Changsha, 410083, China, 2019.
Case of Indonesia. Jurnal Perspektif Ustriaji, Farid, (2016), Analisis Daya
Bea Cukai, Vol 2 no 1, hal 61-80; Saing Komoditi Ekspor Unggulan
Banten, Indonesia Indonesia di Pasar Internasional,
Nidaira, K., (1997) An Inter-Regional Jurnal Ekonomi Pembangunan
Input Output Analysis for Regional Universitas Muhammadiyah
Development in Indonesia, J- Malang, Vol.14 No.02, Desember
STAGE home, Studies in Regional 2016.
Science, Volume 28 (1997-1998)
Issue 1.
Riyandi, Saugy., 19 November 2017.
Kontribusi RI dalam Global Value
Chain masih kalah dari Malaysia.
Retrieved from
https://www.merdeka.com/uang/k
ontribusi-ri-dalam-global-value-
chain-masih-kalah-dari-
malaysia.html
Song, Y., Huang, J., Zhang, Y., Wang, Z.,
(2019), Drivers of Metal
Consumption in China: An Input-

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 13
Vol. 4, No. 2, 2020

Lampiran I

Tabel 1: Simplifikasi I-O


(Barang Antara, Ekspor, dan Impor) (Dalam jutaan rupiah)
83 85 Pembiayaa Lainnya Ekspor Impor
(Kulit) (Al kaki) n

83 (Kulit) 24 4.624.058 0 359.256 1.058.993 -3.046.219

85 (Al Kaki) 8 707.123 344 1.430.664 21.684.412 -3.525.418

Pembiayaan 307 542.633 24.861.71 190.297.780 1.026.958 -10.823.108


2

Lainnya 1.893.3 13.500.759 63.917.44 6.092.106.72 1.635.251.04 -


52 2 4 2 1.520.325.02
9
Sumber: Hasil Perhitungan Penulis

Tabel 2: Perubahan Nilai Hasil Simulasi


(Barang Antara, Ekspor, dan Impor)
(Dalam juta rupiah)

No Deskripsi Sektor 83 Sektor 85 Sektor Sektor Lain


(Kulit) Alas kaki Pembiayaan
1. Z (Produksi 43.749 1,3% 2.28 0,006 19.809 0,006 548.218 0,004
Domestik) 8 % % %

2. Y (Produksi 43.749 3,1% 2.28 0,014 19.809 0,009 548.218 0,009


Barang 8 % % %
Komposit)

3. Q (Output -17,27 -0,0003% 2.49 0,014 28.530 0,009 1.085.802 0,009


Barang 4 % % %
Final)
4. D (Barang -7,35 -0,0003% 2.00 0,014 27.594 0,009 955.147 0,009
Domestik 9 % % %
Final

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai 14
Vol. 4, No. 2, 2020

5. M (Impor) -7,94 -0,0003% 389 0,014 936 0,009 121.153 0,009


% % %

6 X (Ekspor) - -1.7% 1.37 0,006 64 0,006 70.793 0,004


18.327 8 % % %

Sumber: Hasil Simulasi Penulis dengan CGE

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2017, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai