PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kondisi pasar internasional saat ini memasuki era globalisasi yang
menyebabkan peningkatan tingkat persaingan perdagangan di seluruh dunia.
Perdagangan Internasional menuntut semua negara produsen, termasuk Indonesia
untuk dapat meningkatkan nilai dan volume ekspor produknya agar dapat berdaya
saing kuat di pasar internasional. Salah satu komoditas perkebunan unggulan
Indonesia yang diekspor ke pasar internasional adalah komoditas teh
Teh merupakan salah satu minuman favorit di dunia yang permintaannya
tinggi, selain itu pengetahuan tentang khasiat mengkonsumsi teh menjadikan teh
merupakan komoditas andalan ekspor bagi Indonesia. Indonesia sendiri
merupakan negara eksportir teh terbesar keenam dunia. Indonesia memiliki
sumberdaya lahan yang cocok dengan syarat tumbuh teh dan memiliki potensi
besar untuk memperluas lahan serta meningkatkan kuantitas dan kualitas teh
Indonesia.
Oleh karena itu penting dilakukan perhitungan untuk menganalisis daya saing
komoditas teh Indonesia sehingga peranannya dalam perekonomian dapat
diandalkan serta dapat menjadi sumber acuan untuk memperbaiki dan
menentukan keputusan-keputusan penting terkait pengembangan potensi dan
peran teh Indonesia di pasar internasional
BAB II
METODE ANALSISI DATA
2.1. RCA ((Revealed Comparatif Advantage)
Analisis keunggulan komparatif dengan menggunakan indeks RCA untuk
mengetahui daya saing komoditas teh Indonesia pada pasar dunia dengan melihat
nilai ekspor secara komparatif. Indeks RCA dirumuskan sebagai berikut :
() = + + ..
Keterangan :
= = ( 1) (
1).
Keterangan:
= pertumbuhan ekspor dunia pada tahun t
() = + + ..
Keterangan :
Pada hasil efek distribusi pasar dan daya saing menunjukkan hasil yang
berbeda dengan penelitian menurut Suprihatini (2005) yang menyatakan bahwa
negara-negara tujuan ekspor teh Indonesia kurang ditujukan ke negara-negara
dengan pertumbuhan impor teh tinggi serta daya saing ekspor teh yang lemah di
pasar dunia. Berbeda dengan pasar dunia yang memiliki ruang lingkup yang luas,
kawasan ASEAN yang terdiri dari 10 negara dengan pengekspor teh terbesar yaitu
Vietnam dan Indonesia membuat teh Indonesia terdistribusi ke negara-negara
anggota ASEAN dengan pertumbuhan impor teh tinggi dan daya saing Indonesia
di Pasar ASEAN kuat.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Rata-rata nilai RCA ekspor teh Indonesia dari tahun 2001-20110
menunjukkan nilai > 1 memiliki arti bahwa daya saing ekspor teh Indonesia ke
pasar ASEAN periode tahun 2001-2010 kuat dan berdaya saing. Analisis CMS
yang membuktikan bahwa efek daya saing memiliki pengaruh yang kuat
terhadappertumbuhan ekspor teh Indonesia dan efek distribusi pasar
menunjukkan ekspor teh Indonesia terdistribusi ke pasar-pasar yang pertumbuhan
impornya cepat. Namun hasil efek komposisi komoditas pada analisis CMS teh
Indonesia mendapati bahwa komoditi teh kurang diminati karena tidak
konsistennya kualitas teh yang diekspor oleh Indonesia.