Anda di halaman 1dari 28

Analisis Pendapatan dan Strategi

Pemasaran Pada Agroindustri Roti di


Kota Mataram

Muhammad
Nasrullah
C1G018112
Latar Belakang
Indonesia adalah negara dengan kepulauan yang mempunyai wilayah daratan yang luas, sehingga Indonesia memiliki
kekayaan alam yang berlimpah terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peran yang sangat strategis,
disamping sebagai sumber penghasil devisa yang besar, sektor pertanian juga merupakan sumber ekonomi bagi sebagian
besar penduduk Indonesia. Dalam kerangka pembangunan pertanian, agroindustri sebagai penggerak utama dalam
perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian dimana sektor andalan dalam
pembangunan nasional sehingga peranan agroindustri akan semakin besar.
Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan data BPS tahun 2017 didominasi oleh dua sektor utama yaitu pertanian,
kehutanan, perikanan, pertambangan, dan penggalian. Kondisi ini sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Provinsi tahun
2009-2029 menjadi kawasan unggulan agribisnis. Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi
salah satu daerah dengan jumlah agroindustri yang banyak baik industri pangan maupun non pangan. Salah satu agroidustri
pangan yang ada di Kota Mataram yaitu agroindustri roti..
Pemasaran menjadi faktor yang sangat penting dalam penentuan harga yang pada akhirnya akan menentukan pendapatan
yang diperoleh dari hasil kegiatan agroindustri roti. strategi pemasaran sangatlah penting dalam mempengaruhi tingkat
pendapatan yang diterima. Strategi pemasaran dapat menjadi alat yang dapat digunakan dalam meningkatkan jumlah
pendapatan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui strategegi pemasaran yang tepat digunakan oleh agroindustri roti
untuk meningkatkan jumlah pendapatan.
Tujuan

1. Untuk menganalisis pendapatan agroindustri roti di Kota Mataram.


2. Untuk menganalisis strategi pemasaran yang tepat digunakan oleh
agroindustri roti di Kota Mataram.
Metodelogi Penelitian
01

1 Metodelogi Penelitian 4 Unit Analisis


Deskriptif Agroindustri roti yang masih
aktif di Kota Mataram

2 Jenis Data 5 Penentuan Daerah Sample

Kuantitatif dan kualitatif Purposive sampling

3 Sumber Data 6 Penentuan Responden


Primer dan sekunder Metode sensus
Analisis Data
1. Biaya dan Pendapatan
a. Untuk mengetahui jumlah biaya dan pendapatan agroindustri roti digunakan
analisis data biaya dan pendapatan dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:
TC = FC+VC
Keterangan:
TC = Total Biaya (Rp)
FC = Biaya Tetap (Rp)
VC = Biaya Variabel (Rp)
Analisis Data
1. Biaya dan Pendapatan
b. Untuk mengetahui besaran penerimaan yang didapatkan, rumus yang digunakan
sebagai berikut:
TR = Y x Py
Keterangan:
TR = Total Penerimaan (Rp)
Y = Jumlah Produksi (Kg)
Py = Harga Produk (Rp/Kg)
Analisis Data
1. Biaya dan Pendapatan
c. Untuk mengetahui besarnya jumlah pendapatan yang diterima, rumus yang
digunakan sebagai berikut:
I = TR – TC
Keterangan:
I = Pendapatan (Rp)
TR = Nilai Produksi (Rp)
TC = Total Biaya (Rp)
Analisis Data
2. Analisis SWOT
Adapun rumus untuk mencari nilai bobot dan rating pada tabel SWOT
sebagai berikut:
Bobot = Jumlah Nilai Variabel
Total Nilai Faktor
Rating = Jumlah Nilai Variabel
Jumlah Responden
Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Respponden
1.1. Umur Responden
Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Respponden
1.2. Jenis Kelamin Responden
Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Respponden
1.3 Tingkat Pendidikan Responden
Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Respponden
1.4. Jumlah Tanggungan Keluarga
Hasil dan Pembahasan
1. Karakteristik Respponden
1.5. Pengalaman Berusaha Responden
Hasil dan Pembahasan
2. Analisis Biaya dan Pendapatan
2.1. Biaya Produksi
2.1.1. Biaya Variabel
Hasil dan Pembahasan
2. Analisis Biaya dan Pendapatan
2.1. Biaya Produksi
2.1.2. Biaya Tetap
Hasil dan Pembahasan
2. Analisis Biaya dan Pendapatan
2.1. Biaya Produksi
2.1.3. Total Biaya Produksi
Hasil dan Pembahasan
2. Analisis Biaya dan Pendapatan
2.1. Biaya Produksi
2.2. Penerimaan dan Pendapatan Agroindustri Roti
Hasil dan Pembahasan
3. Strategi Pemasaran
3.1. Analisis SWOT
Variabel kekuatan agroindustri roti
1)
menggunakan bahan baku yg berkualitas
2)
memiliki kualitas yang baik
3)
varian produk yang unik
4)
harga yang terjangkau untuk semua kalangan masyarakat

Variabel kelemahan agroindustri roti


5)promosi yg belum maksimal.
6)kemasan produk kurang menarik
7)kurangnya sdm tenaga pemasaran
8)jangkauan pemasaran masih kecil
Hasil dan Pembahasan
3. Strategi Pemasaran
3.1. Analisis SWOT
Analisis Faktor Internal
Hasil dan Pembahasan
3. Strategi Pemasaran
3.1. Analisis SWOT
Analisis Faktor Internal
Variabel peluang agroindustri roti
1) tren pertumbuhan masyarakat mengkonsumsi roti
2) loyalitas konsumen
3) produk sudah dikenal memiliki citra yg baik
4) pangsa pasar terbuka lebar

Variabel ancaman agroindustri roti


1) pesaing yg cukup kuat
2) banyak pesaing pada segmentasi pasar yang sama
3) pindah atau hilangnya konsumen ke pesaing
4) kenaikan harga bahan baku
Hasil dan Pembahasan
3. Strategi Pemasaran
3.1. Analisis SWOT
Analisis Faktor Eksternal
Hasil dan Pembahasan
3. Strategi Pemasaran
3.2. Analisis Strategi Pengembangan Agroindustri Roti
Hasil dan Pembahasan

Strategi S-O:
1. Menambah varian produk roti.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk roti.
3. Menawarkan harga yang sesuai untuk semua kalangan.
Hasil dan Pembahasan

Strategi W-O
1. Memperluas jangkauan pasar.
2. Melakukan promosi secara online.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada masalah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh agroindustri roti di Kota Mataram dalam produksi perharinya adalah Rp.1.256.163
dan rata-rata biaya yang dikeluarkan dalam produksi perbulan sebesar Rp.28.096.345. Rata-rata pendapatan yang
diperoleh dalam produksi perhari sebesar Rp.516.629, dan rata-rata pendapatan perbulannya adalah Rp. 14.289.653.
2. Dari hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa agroindustri roti di Kota Mataram memiliki faktor-faktor kekuatan yang
lebih kuat dari pada faktor-faktor kelemahan, dan memiliki peluang yang baik dari faktor-faktor ancaman. Dari hasil digram
matriks SWOT bahwa posisi agroindustri roti di Kota Mataram berada pada posisi 1 atau kuadran Growth (berkembang)
sehingga strategi pemasaran yang mengembangkan kekuatan yang ada dan meningkatkan serta mempertahankan
peluang yang ada.
Adapun strategi dari segi kekuatan yang dimiliki yaitu:
•Menambah varian produk roti.
•Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk roti.
•Memberikan harga jual yang sesuai untuk semua kalangan.
Untuk mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada, maka strategi yang dapat dilakukan yaitu:
•Memperluas jangkauan pemasaran.
•Melakukan promosi secara online.
Kesimpulan dan Saran
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adala sebagai berikut:
1. Pengusaha agroindustri disarankan untuk dapat meningkatkan mutu produk yang berkualitas untuk
dapat menjaga brand image dan konsumen.
2. Untuk meningkatkan jumlah pendapatan, maka disarankan kepada pengusaha agroindustri roti untuk
meningkatkan sumber daya tenaga pemasaran dan memulai untuk melakukan trobosan baru dalam
pemasaran produk roti dengan lebih baik lagi.
3. Diharapkan pemerintah agar lebih memperhatikan para pelaku agroindustri yang ada agar mendapat
bantuan untuk dapat memperbesar skala usaha.
4. Disarankan juga bagi penelitian selanjutnya yang hendak melakukan penelitian yang berkaitan dengan
analisis pendapatan dan strategi pemasaran pada agroindustri, agar menjadikan hasil penelitian ini
sebagai bahan referensi untuk mendukung penelitian tersebut.
Dokumentasi Penelitian
THANK YOU FOR
WATCHING!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai