Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

 Assayyidatina Fatimah (21419003)


 Erlinda Novita (21419005)
 Siti Risalatul Izzah (21419017)
 Wasiatin Ni’mah (21419019)

PABRIK TAHU
1. Supplier

Bahan Baku Jumlah


(Unit)
Kacang Kedelai 10 kg
Cuka 100 mili liter
Alat Jumlah
(Unit)
Mesin giling 2 buah

Drum 3 buah

Panci Besar 2 buah

Wajan Besar 2 buah

Kompor 1 buah

Cetalan tahu 3 buah

Peratan lain-lain -

2. Produksi
Berikut merupakan proses produksi pabrik tahu, diantaranya sebagai berikut :
a. Perendaman
Proses perendaman umumnya dilakukan secara manual oleh pengrajin sendiri.
Biasanya perendaman dilakukan selama 4-5 jam.Perendaman kedelai dilakukan
dengan cara menuangkan kering ke dalam bak perendaman baik secara luas maupun
tertutup karung kemudian diberi udara secukupnya.
b. Penggilingan
Biji kedelai tersebut kemudian digiling menjadi bubur kedelai. Bertujuan untuk
memperkecil ukuran partikel sehingga akan mempermudah ekstraksi protein ke
dalam susu kedelai.
c. Pemasakan
Bubur kedelai dari hasil penggilingan, selanjutnya dimasukkan ke dalam bak masak
dengan penambahan air lagi sehingga bubur kedelai menjadi encer. Biasanya 10 kg
kedelai kering akan menghasilkan bubur masak sekitar 100-120 liter. Setiap bubur
kedelai yang siap masak dari 10 kg kedelai kering harus ditambahkan 8 ember air.
Proses pemasakan dilakukan dengan menggunakan metode pemanasan di wajan.
d. Penyaringan
Bubur kedelai yang telah dimasak kemudian disaring untuk mendapatkan sari kedelai
(susu kedelai). Penyaringan yang umum dilakukan dengan meletakkan bubur kedelai
diatas kain belacu (mori kasar) atau kain sifon yang dipasang diatas bak penampung.
e. Pengasaman
Proses pengasaman yaitu proses selanjutnya setelah proses penyaringan bubur kedelai
masak.Untuk menggumpalkan sari kedelai, para pengrajin menggunakan bahan asam
yang dinamakan “bibit”.
f. Pembungkusan dan pencetakan
Bubur setelah digumpalkan,selanjutnya dicetak menjadi tahu,

3. Distribusi
a. Mendistribusikan tahu hasil produksi kita kepada orang-orang yang sering berjualan
di pasar-pasar atau pedagang sayur keliling
b. Mencari konsumen tetap. Artinya konsumen tetap yaitu orang-orang yang membeli
tahu setiap hari. Contohnya seperti di rumah makan (Warung).
c. Untuk cara saya yang terakhir yaitu mendistribusikan tahu dengan turun tangan
secara lansung atau memutar modal secara lansung. Caranya yaitu saya akan membeli
beberapa unit sepeda motor kemudian saya akan mempekerjakan beberapa orang
sebagai penjual tahu saya dengan cara membawa tahu dengan keranjang di atas
sepeda motor sambil berkeliling.
4. Ritel/toko/agen
Pemasaran dalam sebuah industy tahu ini, untuk mendapatkan kedelai kita bisa menjalin
kerja sama dengan petani kedelai. Untuk memasarkan tahu produsen bisa juga menjalin
kerja sama dengan pedagang pengecer tahu, pedagang sayur atau pedagang tahu lainnya.

5. Return
 Return On Investment (ROI) Return On Investment (ROI) merupakan suatu
analisis untuk melihat seberapa banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari total
investasi yang ditanamkan pada suatu usaha. ROI pada Industri Tahu XYZ adalah
0,24. Artinya pemilik usaha mendapatkan 24 % keuntungan dari seluruh modal
yang dikeluarkan pada bulan April 2019. Berdasarkan kriteria rentabilitas usaha
Munawir (2010) termasuk dalam kategori sangat menguntungkan. Dari
perhitungan ROI pada penelitian Kelompok 4 (2022) mendapatkan nilai ROI yang
diperoleh adalah sebesar 42,3 %. Persentase tersebut menunjukkan bahwa usaha
tersebut hanya memperoleh 42,3 % keuntungan dari besarnya modal yang
dikeluarkan selama satu bulan. Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha ini
mendapat keuntungan Rp 42,3 dalam setiap Rp. 100 biaya yang diinvestasikan.
 Return On Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal
sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti posisi keuangan pemilik industri ini
semakin kuat. ROI pada Industri Tahu XYZ adalah 0,25. Artinya pemilik usaha
mendapatkan 25 % keuntungan dari seluruh modal yang dikeluarkan pada bulan
April 2019. Berdasarkan kriteria rentabilitas usaha Munawir (2010) termasuk
dalam kategori sangat menguntungkan.Pada penelitian yang dilakukan oleh
kelompok 4 (2022) ROE pada Bulan Februari sebesar 10,87%. Setiap
penambahan modal sebesar Rp 100 akan menghasilkan penambahan keuntungan
sebesar Rp 10,87. Hal serupa sejalan dengan penelitian Langkay et al (2018) ROE
(Return On Equity) tahun 2017 sebesar 22% dan tahun 2016 sebesar 26%. ROA
(Return On total Asset) tahun 2016 sebesar 26% dan 2017 sebesar 22%.
Keduanya berada di bawah standar industri yang menunjukan kinerja keuangan
perusahaan kurang baik.
6. Konsumen
Setelah dilakukan proses distribusi maka produk akan sampai ke tangan konsumen
sehingga konsumen dapat menikmatinya. Biasanya Tahu dibuat menjadi lauk dan biasa
dibeli di tukang sayur atau di pasar.
I. Produsen ke Konsumen
II. Produsen ke Pedagang ke Pengecer ke Konsumen

Anda mungkin juga menyukai