Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tempe dibuat dari bahan kacang kedelai dan produk pesaing tempe bukan
lian adalah tahu, sama-sama berbahan kacang kedelai dan tahu memiliki rasa yang
khas dan memiliki kandungan gizi yang tinggi selain itu Tahu mengandung nutrisi
kompleks yang mudah diserap oleh tubuh, harganya pun cukup terjangkau dan
rasanya pun lezat. Tahu dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan dan
dapat dengan mudah dijumpai mulai dari pasar tradisional, minimarket, swalayan,
supermarket dan pasar modern lainnya. Permintaan pasar terhadap Tahu pun relatif
stabil

Tahu memiliki rasa yang khas dan memiliki kandungan gizi yang tinggi
selain itu Tahu mengandung nutrisi kompleks yang mudah diserap oleh tubuh,
harganya pun cukup terjangkau dan rasanya pun lezat. Tahu dapat diolah menjadi
berbagai macam olahan makanan dan dapat dengan mudah dijumpai mulai dari pasar
tradisional, minimarket, swalayan, supermarket dan pasar modern lainnya.
Permintaan pasar terhadap Tahu pun relatif stabil.

B. Visi dan Misi


Visi : Menjadikan tahu sebagai makanan kuliner yang go internasional dengan
berbagai olahan kreatif inovtif

Misi :
 Menjadikan tahu sebagai pesaing tempe di pasaran
 Selalu mengembangkan inovasi produk dan mempunyai nilai lebih
sehingga bisa bersaing dengan pengusaha tahu lainnya.
 Memperluas pemasaran dan saluran distribusi seluas luasnya.

C. Tujuan
1. Membuat produk pesaing tempe dari bahan yang sama
2. Menciptakan produk dengan variasi yang berbeda
3. Menimbulkan harga yang bersaing
BAB II

ORGANISASI MANAJEMEN

A. Nama Usaha
Nama usaha produk yang kami buat adalah “TAHU KITA”

B. Struktur Organisasi

Pemilik
Nabil Adriansyah
Lubis

Bagian produksi
Bagian Bagian
Administasi  Dodi Pemasaran
 Andyka
Ucca Artanti  Hari Fahrozi
Silaban

Bagian Bagian Bagian Bagian


perendaman penggilingan perebusan pemotongan
dan pencucian dan
penyaringan
C. Deskrpsi Tugas
1. Pemilik
Pemilik adalah pemegang saham atau pemilik modal sepenuhnya yang

mempunyai kewenangan terbesar dalam pengambil keputusan serta

memiliki hak penuh untuk mengendalikan industrinya.

2. Admistrasi

Bertugas dalam pengolahan keuangan industri tahu serta bertugas

membuat laporan bulanan atas pengeluaran, pemasukan dan pendapatan

industri tahu.

3. Pemasaran

Bagian ini dapat dikatakan sebagai perantara antara produsen dengan

konsumen, dimana bagian pemasaran bertugas untuk memasarkan hasil

produksi ketoko-toko dan mengantarkan pesanan tahu yang telah jadi

kepada para konsumen tetap diberbagai kota.

4. Produksi

Bagian produksi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Bagian pencucian dan perendaman.

Pembuatan tahu membutuhkan bahan baku yakni kedelai. Sebelum

mengelola kedelai untuk diproses menjadi tahu, kedelai perlu dicuci hingga

bersih dan kemudian direndam kedalam air selama beberapa menit untuk

memastikan bahan baku yang digunakan bersih yang dimana bagian ini

bertanggung jawab atas kualitas kedelai yang nantinya dimasak menjadi

bahan baku.

b. Bagian penggilingan.
Bagian penggilingan bertugas untuk menggiling kedelai sampai halus

dengan menggunakan mesin penggilingan agar dapat diolah atau dicetak

menjadi tahu.

c. Bagian perebusan dan penyaringan.

Bagian ini bertugas untuk merebus kedelai yang telah digiling hingga

matang dan kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan sari-sari

kedelai kedelai dari ampasnya.

d. Bagian pencetakan.

Bagian ini bertugas untuk mencetak adonan tahu yang telah disaring yang

kemudian didiamkan selama beberapa menit hingga menjadi tahu.

e. Bagian pemotongan.

Bagian ini adalah bagian dari tahap terakhir pembuatan tahu dimana tahu

yang telah jadi dalam cetakan dipotong sesuai ukuran tahu yang telah

ditetapkan dan lalu diletakan kedalam tong tahu untuk dijual kepada

konsumen.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Segmentasi pasar yang kami lakukan adalah mengelompokkan pembeli berdasarkan
kebutuhannya, contohnya kami menjual kepada pajak atau kedai-kedai yaitu untuk dijual
lagi kepada ibu rumah tangga (konsumen mereka) dalam artian produk kami tidak sampai
langsung ke tangan konsumen.
B. Analisa Pasar
Analisa pasar adalah suatu penganalisasian atau penyelenggaraan untuk

mempelajari berbagai masalah pasar. Kami menganalisa pasar yang kami masuki
seperti pajak-pajak dan kedai kedai. Ada juga kedai dan pajak yang berjualan tahu tapi
tahu disitu tidak laku dan sering tidak habis karena sedikitnya peminat tahu di lokasi
tersebut.

C. Analisa Pesaing
Analisa pesaing adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi ancaman,

kesempatan, atau permasalahan strategis. Adapun analisis pesaing yang kami lakukan
yaitu mencari tau bagaimana proses pembuatan tempe mereka, dan kami mencoba
untuk menginovasi produk tahu kami agar tahu yang kami hasilkan harganya lebih
terjangkau daripada produk tempe dan rasanya lebih nikmat daripada tempe dan tahu
sejenis serta lebih bersih dan hiegenis serta kemasannya lebih menarik.

D. Strategi Promosi
Rencana pemasaran yang dilakukan :
1) Keterangan Produk
Produk yang akan kami produksi yaitu Tahu. Dengan bentuk lebih besar, maka
masyarakat luas akan tertarik dan penasaran serta puas dengan produk kami.
2) Harga Produk
Harga yang kami tawarkan cukup terjangkau oleh masyarakat luas. Harga tersebut
tergantung dari ukuran produk, semakin besar ukuran produk maka semakin tinggi
pula harga yang kami tawarkan.
3) Jalur Penjulan
Penjualan Produk dan jasa akan kami lakukan secara indoor dan outdoor, dimana
tidak hanya di tempat usaha tapi kami akan keliling daerah sekitarnaya.

BAB IV

ASPEK PRODUKSI

A. Bahan & Peralatan

Bahan-bahan :
 Kacang kedelai
 Air
 Asam Cuka yang digunakan sebagai pengental
Peralatan :
 Ember besar
 Tampah/ nyiru
 Kain saring/kain blancu
 Kain pengaduk
 Cetakan
 Rak bamboo
 Tungku
 Mesin penggiling jika dirasa kapasitasnya besar
B. Proses Produksi

1. Kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih direndam dalam air selama
2 sampai 3 jam. Kadang ada yang merendam hingga 7 jam. Dalam proses perendaman
ini kedelai akan mengembang. Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci
berkali-kali.
2. Giling kedelai hingga halus, bila tidak punya mesin penggiling cukup pakai blender
saja.
3. Anda bisa melakukan proses penguap/an jika memang dirasa perlu. Sebentar saja,
sekitar 10 menit sudah cukup. Alternatif lain anda bisa memasaknya hingga muncul
gelembung-gelembung kecil.
4. Saring bubur kedelai dengan kain. Untuk mempermudah proses terpisahnya
sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus
diaduk-aduk. Disini akan terlihat ampas tahu akan tetap bertahan dalam
kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang
sudah disiapkan dibawahnya. Jika anda ingin membuat susu kedelai, proses sudah
selesai sampai disini. Untuk tahu, lakukan lagi step berikut.
5. Sari tahu yang ada dalam bak bisa ditambahkan cuka sambil terus diaduk.
6. Kemudian tempatkan tahu pada cetakan dengan lama penyimpanan dalam cetakan ± 15
menit.
7. Tahu yang sudah tercetak tersebut bisa direbus kurang lebih 1 jam untuk mengurangi
kelembekan tahu sekaligus untuk menjadikan tahu lebih tahan lama.
BAB V

ASPEK KEUANGAN

Adapun perhitungan rugi/laba selama proses produksi hingga proses pemasaran TAHU
ini dan laba yang diperoleh dalam 1 hari :
Modal :
Biaya Variabel
- 1 bak kedelai Rp. 120.000 / 20 kg x 8 bak = Rp 960.000,-
- Biaya pembungkus = Rp 15.000,-
- Biaya transportasi = Rp 15.000,-
- Biaya air/galon/hari = Rp 5.000,-
- Gas Lpg 15 kg = Rp 150.000 untuk 1 minggu = Rp 21.500,-
- Asam Cuka 1 botol = Rp 7.000,-
Total Biaya Variabel = Rp 1.023.500,-

Biaya Tetap
Saringan 1 buah saringan = Rp 7.000 x 2 = Rp 14.000,-
Pengaduk Kayu = Rp 30.000,-
Cetakan Kayu 1 buah = Rp 10.000 x 8 = Rp 80.000,-
Dandang Besar = Rp 100.000,-
Kompor Gas = Rp 200.000,-
Total Biaya Tetap = Rp 424.000,-

Total Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap = Rp 1.447.500,-


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
HPP (Harga Pokok Produksi) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝐴𝐻𝑈 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
𝑅𝑝 1.447.500
= 600 𝑡𝑎ℎ𝑢

= Rp 2.500,-
Jadi, 1 Cetakan TAHU harganya Rp 2.500,-

Harga jual yang di berikan untuk TAHU adalah :


Keuntungan yang di inginkan sebesar 100%
= 100 % x Rp 2.500,- = Rp 2.500,-
Harga jual
= Harga Pokok + Keuntungan yang di inginkan
= Rp 2.500,- + Rp 2.500,-
= Rp 5.000,-
Maka harga 1 cetakan tahu Rp 5.000,- maka 600 cetakan TAHU didapatkan dengan
harga jual Rp 5.000,- x 600 = 3.000.000,-. Jadi pendapatan per hari Rp 3.000.000,-

Laba Bersih Per Hari


Adapun keuntungan TAHU yaitu sebagai berikut :
= Pendapatan – Biaya Operasional
= Rp 3.000.000,- – Rp 1.447.500,-
= Rp 1.552.500,-
Laba Bersih Per Bulan
= Rp 1.552.500,- x 30 hari
= Rp 46.575.000,-

BCR (Benefit Cost Rational)


Pendapatan
= Pengeluaran
𝑅𝑝 3.000.000,−
= 𝑅𝑝 1.447.500,−

= 2,07
Hasil > 1 usaha layak dijalankan, sedangkan < 1 usaha tidak layak dijalankan.

Analisis BEP (Break Even Point)


Berikut ini adalah BEP Unit dan BEP Rupiah TAHU :
Fixed Cost = Rp 424.000,-

𝑅𝑝 1.023.500,−
Variabel Cost = 600 𝑐𝑒𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢

= Rp 1.706,-

Price = Rp 5.000,-

𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑪𝒐𝒔𝒕
BEP (Unit) = 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆−𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒃𝒆𝒍 𝑪𝒐𝒔𝒕
𝑹𝒑 𝟒𝟐𝟒.𝟎𝟎𝟎
= 𝑹𝒑 𝟓.𝟎𝟎𝟎 −𝑹𝒑 𝟏.𝟕𝟎𝟔

= 128,71
= 129 cetakan tahu
𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑪𝒐𝒔𝒕
BEP (Rupiah) = 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒃𝒆𝒍 𝑪𝒐𝒔𝒕
𝟏−
𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆

𝑹𝒑 𝟒𝟐𝟒.𝟎𝟎𝟎
= 𝑹𝒑 𝟏𝟕𝟎𝟔
𝟏−
𝑹𝒑 𝟓.𝟎𝟎𝟎

𝑹𝒑 𝟒𝟐𝟒.𝟎𝟎𝟎
= 𝟏−𝟎,𝟑𝟒𝟏𝟐
𝑹𝒑 𝟒𝟐𝟒.𝟎𝟎𝟎
= 𝟎,𝟔𝟓𝟖𝟖

= Rp 644.000,-

BAB VI

KESIMPULAN

Hasil usaha TAHU kami menguntungkan, dan mudah proses pembuatannya. Omset penjualan
perhari yang kami dapatkan Rp 3.000.000,- dan laba bersih yang kami dapatkan Rp 1.552.500,-
. Harga jual per cetakan tahunya berkisar Rp 5.000,-.

Anda mungkin juga menyukai