Anda di halaman 1dari 10

THE ROLE OF AGRICULTURE

QUARANTINE IN EXPORT
ACCELARATION TOWARDS
LAMPUNG AGRICULTURAL
PRODUCTIVITY IMPROVEMENT
Bobby Irawan1, Nur Wahyu Ningsih2
1
Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Bandar Lampung,
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung
1
bobby140988@gmail.com, 2nurwahyu@radenintan.ac.id

Abstract

Export is one of farmer’s prosperity improvement mechanisms by introducing local agriculture


product to the world. That prosperity improvement followed by produced agriculture product quality
increase. One of parameters of good quality product is free from pest and plant disease. This research
aim s to know the role of agriculture quarantine in export acceleration process in improving
agriculture sector productivity of Lampung Province period 2017-2019. Research methodology used
qualitative method. Quarantine is one of governmental institutions under Ministry of Agriculture
which has main duty and function in protecting agricultural animal and vegetable product from pest
and plant disease that will be in traffic either in the country to abroad, from abroad into the country
or interregional or island in Indonesia. Quarantine does the main duty and function in servicing
agricultural product export and escorting also doing the activity of export acceleration service. This
thing is very beneficial in agricultural product quality improvement also export assistance to local
farmer and exporter to ascertain the export product free from pest and disease also fulfill standard
and requirement from directed country. There are some activities of export acceleration service :1.
Determining warehouse or company as other place to conduct plant quarantine out of import and
export place that has been decided; 2. Deciding warehouse and company as Plant Quarantine
Installation; 3. Conducting assistance through monitoring activity. Based on this finding, the role of
agriculture quarantine in export acceleration process in improving agriculture sector productivity of
Lampung Province is very important and well organized for developing agriculture sector in
Lampung Province.
Keywords : Agriculture Quarantine, Export, Lampung Agricultural Productivity.

ISSN : 2476-8766 PROSIDING VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 47


PENDAHULUAN dan peningkatan pertanian yaitu dengan
peningkatan pelayanan dan pengembangan
Badan Karantina Pertanian metode pemeriksaan agar dapat mempercepat
merupakan organisasi pemerintah yang layanan sesuai dengan aturan yang berlaku
berada di lingkup Kementerian Pertanian. (Dipayana, 2009).
Karantina pertanian memiliki tugas pokok Dalam menyambut pasar global dan
dan fungsi (TUPOKSI) dalam mencegah mewujudkan daya saing produk pertanian di
masuk/keluar dan tersebarnya hama pasar Internasional, Kementerian Pertanian
penyakit hewan karantina (HPHK) dan yang diperankan oleh Badan Karantina
organisme pengganggu tumbuhan Pertanian berkaitan dengan penyediaan
karantina (OPTK) baik dari luar negara sumberdaya pertanian yang berkelanjutan
dan atau dari dalam negara serta antar guna menjamin keamanan pangan.
area di dalam negara Republik Indonesia. Pelaksanaan fungsi tersebut dilakukan
Dalam memenuhi peran tersebut melalui kegiatan pengawasan dan sertifikasi
Karantina Pertanian memiliki 52 kantor impor dan ekspor, verifikasi dan audit
pelayanan dengan 394 wilayah kerja di kesesuaian persyaratan teknis, sertapenetapan
seluruh Indonesia. Sebagai garda terdepan kawasan/area dan sertifikasi karantina antar
dalam pencegahan masuk/keluar dan area. Ekspor merupakan salah satu
tersebarnya HPHK dan OPTK, Karantina mekanisme meningkatkan kesejahteraan
Pertanian berada di tempat pemasukan petani dengan memperkenalkan produk
dan atau pengeluaran yang telah pertanian lokal kepada dunia. Peningkatan
ditetapkan, antara lain yaitu di bandar kesejahteraan tersebut diikuti dengan
udara, pelabuhan laut, pelabuhan sungai, peningkatan kualitas produk yang baik, salah
pelabuhan penyeberangan, dan kantor satunya terbebas dari hama penyakit tanaman
pos. Dalam upaya pencegahan tersebut, serta residu kimiawi berbahaya.
Karantina Pertanian menerapkan Standar Diharapkan dengan adanya peran serta
Operasional Prosedur (SOP) dengan Karantina Pertanian dalam perlindungan dan
penerapan tindakan karantina meliputi keamanan pangan serta pelayanan dalam
Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, kegiatan lalulintas produk pertanian dapat
Perlakuan, Penahanan, Penolakan, meningkatkan daya saing dan peningkatan
Pemusnahan dan Pembebasan (8P). produk pertanian lokal di pasar internasional.
Dalam mendukung tupoksi dalam 1. Metode Penelitian
pencegahan, karantina pertanian berperan Penelitian dilaksanakan pada bulan
aktif dalam mendukung gerakan ekspor Maret 2020 di BKP Kelas I Bandar Lampung

48 VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 PROSIDING ISSN : 2476-8766


dengan menggunakan metode deskriptif dari frekuensi kegiatan Ekspor Tahun 2016
kualitatif. Data dikumpulkan pada bulan yaitu 7.092 kali.
Maret 2020 dengan sumber dari data base Komoditas yang diekspor 68 jenis
BKP Kelas I Bandar Lampung tahun antara lain : Ampas Tebu, Arang Batok
2017-2019. Metode yang digunakan Kelapa, Asam Jawa, Buah Jambu, Buah
untuk yaitu analisis deskriptif, yaitu Pisang, Bubuk Jahe, Bubuk Laos, Cabe
dengan membandingkan jumlah eksportir Jamu, Cengkeh, Damar, Daun Jeruk Nipis,
dengan frekuensi dan volume ekspor dari Getah Damar, Getah Karet, Gula Tebu Cair,
3 (tiga) tahun terakhir yaitu tahun 2017- Gum Benjamin White, Inti Sawit, Jagung
2019. Biji, Kakao Biji, Karet Lembaran, Karet
2. Hasil dan Pembahasan Lempengan, Karung Goni, Kayu Karet, Kayu
Pada Tahun 2017 kegiatan Lapis, Kayu Manis, Kayu Wange, Kelapa
tindakan karantina terhadap komoditas Bulat, Kelapa Parut/ Tepung Kelapa, Kelapa
ekspor mencapai frekuensi 8.573 kali. Serabut, Kopi Biji, Kopi Instan, Kopra, Lada
Kegiatan ini terdiri dari : Biji, Lada Bubuk, Media Tanam/Serbuk
1.375.339.092,95 kg dengan frekuensi Kelapa, Minyak Sawit Mentah, Nenas Irisan,
8.526kali, 13.260 kemasan dengan Nenas Sirup, Pala Biji, Pala Bubuk, Palm
frekuensi 1 kali, 320 koli dengan Kernel Meal, Palm Kernel Oil, Pinang Biji,
frekuensi 1 kali, 158.184, 18 M3 dengan Plumeria, Rotan, Rumput Kering, Rumput
frekuensi 45 kali. Kegiatan ekspor media Laut, Santan Kelapa, Sawit (Cangkang),
pembawa mengalami kenaikan 20,88 % Serai, Tapioka.

BUAH PISANG,
14,618,978 KARET LEMPENGAN,
TETES TEBU, 35,060,170
156,768,845 KELAPA BULAT,
15,749,881
RBD PALM STEARIN,
102,450,000
KOPI BIJI, 311,238,769
PALM KERNEL OIL,
32,000,000

NENAS IRISAN,
62,647,720

NENAS SIRUP,
PALM KERNEL MEAL, 21,352,341
551,089,500

Gambar 1. Diagram Volume Media Pembawa Ekspor di Tahun 2017

ISSN : 2476-8766 PROSIDING VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 49


Melihat grafik di atas terlihat tindakan karantina terhadap komoditas
bahwa komoditas Palm Kernel Meal ekspor mencapai frekuensi 8.670 kali 8.573
merupakan komoditas ekspor terbesar, kali. Kegiatan ini terdiri dari : 1.182.539.451
disusul kopi biji,tetes tebu, RBD Palm kg, 15.444 kemasan, 458.614 M3. Kegiatan
stearin, nenas irisan, karet lempengan, ekspor media pembawa mengalami kenaikan
Palm kernel meal, nenas sirup, kelapa hanya sebesar 1,13 % dari frekuensi kegiatan
bulat dan buah pisang. Ekspor Tahun 2017 yaitu 8.573 kali.
NENAS SIRUP, 520 BUAH NANAS, 654
NENAS IRISAN, 1728 BUAH PISANG, 848

KARET LEMBARAN, 258

KAYU MANIS, 161

KAYU OLAHAN, 229

KELAPA SERABUT, 160


LADA BIJI, 408

KOPI BIJI, 1945

Gambar 2. Diagram Frekuensi Media Pembawa Ekspor Tahun 2018


Melihat grafik di atas terlihat bahwa
frekuensi komoditas Kopi merupakan Irisan, Buah Nanas, Nanas Sirup, Pisang,
komoditas ekspor terbesar, disusul Nanas Lada Biji, Karet Lembaran, Kayu Olahan,
Kayu Manis dan Kelapa Serabut
6 KAYU 8 KAYU 9 KARET 10 SANTAN
7 NENAS
OLAHA LEMBARAN,
MANIS, 220 209 KELAPA, 157
SIRUP, 272
N, 300

5 BUAH PISANG, 1 KOPI BIJI, 3786


530

4 LADA BIJI, 550 2 NENAS


IRISAN,
3 BUAH NANAS,
1583
807

Gambar 3. Diagram Frekuensi Kegiatan Ekspor Tahun 2019


Dari data diatas dapat dilihat
Pada Tahun 2018 kegiatan frekuensi ekspor tahun 2019 adalah 9.701

50 VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 PROSIDING ISSN : 2476-8766


kali dengan frekuensi ekspor terbesar Hukum yang memenuhi kelayakan
antara adalah Kopi biji, dan secara teknis untuk pelaksanaan tindakan
berturut-turut berdasarkan besaran karantina tumbuhan sesuai dengan
frekuensi yaitu Nenas Irisan, Buah Nenas, peruntukannya dan wilayah layanannya
Lada Biji, Buah Pisang, Kayu olahan, sebagai tempat lain atas permintaan
Nenas Sirup, Kayu Manis, Karet pemilik tempat yang bersangkutan.
Lembaran, Santan Kelapa. Terjadi Tempat lain dapat digunakan sebagai
peningkatan sekitar 13,16% dari frekuensi tempat pelaksanaan tindakan karantina
kegiatan ekspor tahun 2018. diluar tempat pemasukan dan
Peningkatan kegiatan ekspor tidak pengeluaran. Perusahaan atau Gudang
luput dari adanya terobosan dalam suatu perusahan dapat ditetapkan
pelayanan karantina pertanian. Terobosan sebagai tempat lain untuk dapat
tersebut dengan cara mempermudah dilakukannya tidakan karantina
pelayanan pemeriksaan media pembawa sehingga memepermudah pemilik
atau produk hasil pertanian yang akan di media pembawa untuk melakukan
lalu lintaskan dapat dilakukan di luar pengiriman media pembawa. Petugas
tempat pemasukan dan pengeluaran yang karantina juga dapat dengan mudah
ditetapkan dengan harus memenuhi melakukan tindakan karantina di
peraturan yang berlaku. Adapun beberapa tempat tersebut.
kegiatan tersebut meliputi: 2. Penetapan Instalasi Karantina
1. Penetapan Temapat Lain Pertanian (IKT)
BerdasarkanPeraturan Menteri Berdasarkan peraturan Menteri
Pertanian No : Pertanian Republik Indonesia No.
38/Permentan/OT.140/3/2014 73/Permentan/OT.140/12/2012 tentang
tentang tindakan karantina “Persyaratan dan Tata Cara Penetapan
pertanian diluar di tempat Instalasi Karantina Tumbuhan Milik
pemasukan dan pengeluaran. Perseorangan atau Badan Hukum”
Persyaratan dan tata cara penetapan Pasal 1 ayat ke-5 menyatakan bahwa
tempat lain ini menyebutkan bahwa Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT)
pemerintah dalam hal ini Menteri adalah tempat beserta segala sarana
Pertanian atau Kepala Badan yang ada padanya yang digunakan
Karantina Pertanian melalui kepala untuk melaksanakan Tindakan
UPT dapat menetapkan tempat Karantina. Untuk dapat ditetapkan
milik perorangan atau Badan sebagai IKT, suatu tempat milik

ISSN : 2476-8766 PROSIDING VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 51


perseorangan atau badan hukum Untuk melindungi kehidupan atau
hendaknya dilakukan penilaian IKT kesehatan manusia, hewan dan
oleh petugas karantina yang tumbuhan setiap negara diberi hak
dibentuk dalam tim dan ditetapkan berdaulat menerapkan ketentuan
oleh Badan Karantina Pertanian. fitosanitari dalam lalulitas perdagangan
Penilaian IKT adalah serangkaian internasional. Hal ini telah diatur dalam
proses pemeriksaan pemenuhan perjanjian penerapan SPS (Agreement
persyaratan , kelayakan teknis, dan on Application on SPS of WTO) yang
kesesuaian terhadap suatu tempat memuat ketentuan fitosanitari tersebut
milik perseorangan atau badan dalam rangkamelindungi kehidupan
hukum yang dipergunakan sebagai atau kesehatan manusia, hewan dan
instalasi karantina untuk tumbuhan dari risiko yang diakibatkan
pelaksanaan tindakan karantina. oleh masuk dan tersebarnya organisme
3. Penetapan Fasilitas Palm Kernel pengganggu tumbuhan, bahan racun,
Expeller (PKE) dan cemaran. Namun dalam penerapan
Palm Kernel Expeller (PKE) atau ketentuan fitosanitari tersebut harus
Palm Kernel Meal (PKM) berdasarkan pada kajian dan bukti
merupakan salah satu produk ilmiah (Pest Risk Analysis), tidak
turunan kelapa sawit yang banyak diskriminatif, dan meminimalkan
digunakan sebagai bahan baku dampak terhadap hambatan
pakan ternak. PKE termasuk salah perdagangan.
satu komoditas ekspor unggulan In-line inspection tersebut diharapkan
Indonesia yang banyak dikirim ke mampu memecahkanpermasalahan SPS
berbagai negara, antara lain: New yang selama ini menjadi hambatan
Zealand, China, Korea, Vietnam, ekspor dan akseptabilitas komoditas
Thailand, dan Eropa. Adapun acuan Indonesia di pasar internasional.
standar untuk penetapan fasilitas Dengan diterapkan in-line inspection
PKE harus memenuhi persyaratan diharapkan :
Import Health Standar (IHS) dari a. Sertifikat kesehatan (Phytosanitary
Ministry for Primary Industry certificate) yang diterbitkan dapat
(MPI) New Zealand yang menjamin komoditas ekspor yang
merupakan negara pengimpor palm dikirim bebas dari OPT dan
kernel terbesar . memenuhi persyaratan negara
4. Inline Inspection tujuan, sehingga jumlah

52 VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 PROSIDING ISSN : 2476-8766


Notification of Non Compliance tumbuhan melalui pengawasan dan
(NNC) yang diterima oleh tindakan karantina mulai dari tempat asal
Badan Karantina Pertanian dari sampai ke tempat pengeluaran atau dari
negara tujuan ekspor semakin tempat pemasukan ke tempat tujuan.
berkurang atau bahkan tidak Salah satu kegiatan dalam
ada. mensukseskan kegiatan swasembada
b. Waktu penyelesaian proses pangan adalah meningkatkan kinerja
sertifikasi relatif lebih cepat pemantauan dan monitoring sebagai
sehingga percepatan komoditas bagian dari deteksi dini terhadap
ekspor Indonesia dapat penyakit, selain itu tindakan
terwujud. pemantauan juga bertujuan untuk
c. Biaya yang diperlukan relatif mengurangi dampak kegagalan hasil
lebih murah, prosesnya relatif pertanian produktif yang disebabkan
lebih sederhana sehingga oleh Organisme Pengganggu
meningkatkan daya saing Tumbuhan atau Organisme
komoditas Indonesia di negara Pengganggu Tumbuhan Karantina.
tujuan. Tugas pokok dan fungsi sebagaimana
d. Meningkatnya efesiensi dan tercantum dalam Peraturan Menteri
efektifitas penggunaan Pertanian Nomor 22 tahun 2008
sumbedaya dan sarana yang menyatakan bahwa UPT memiliki
dimiliki oleh Badan Karantina mandat untuk melaksanakan kegiatan
Pertanian. operasional perkarantinaan hewan dan
5. Pemantauandan Monitoring OPTK tumbuhan, serta pengawasan keamanan
Dalam mensukseskan swasembada hayati, hewani dan nabati. Terkait
pangan, Balai Karantina Pertanian dengan pencegahan masuk dan
Kelas I Bandar Lampung melakukan tersebarnya OPTK tersebut, Balai
berbagai langkah dan kebijakan Karantina Pertanian melaksanakan
dalam mengawasi dan memonitoring tugas pokok pemantauan/moniting
penyebaran OPT/OPTK salah daerah sebar OPT/ OPTK yang
satunya melaui tindakan pemantauan merupakan fungsi terkait dengan
OPT/OPTK. Diantara Kebijakan dan perlindungan tanaman/tumbuhan dari
langkah-langkah yang akan ancaman OPT/OPTK.
dilakukan adalah optimalisasi cegah
tangkal penyakit hewan dan

ISSN : 2476-8766 PROSIDING VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 53


Tabel 1. Jumlah Perusahaan Yang Ditetapkan Sebagai Tempat Pemeriksaan Di Luar Tempat
Pemasukan Dan/Atau Pengeluaran Yang Mendukung Kegiatan Ekspor
Jenis Tempat Pemeriksaan di Luar
No. 2017 2018 2019
Tempat Pemasukan dan
Pengeluaran
1. Instalasi Karantina Tumbuhan - 3 3

(IKT)

2. Tempat Lain 45 51 71

3. Fasilitas Palm Kernel Expeller - 5 5

(PKE)

Sumber : Database BKP Kelas 1 Bandar Lampung 2017-2019.

konsentrat), dan buah pisang emas segar.


Berdasarkan tabel di atas, dapat
Buah pisang cavendis segar, buah nenas
terlihat bahwa terdapat peningkatan
segar dan buah nenas olahan (nenas potong
jumlah perusahaan yang ditetapkan
dan konsentrat) di produksi langsung oleh
sebagai tempat lain untuk dilakukannya
PT. GGP, sedangkan buah pisang emas segar
tindakan karantina sebagai tempat
merupakan hasil kerjasama dengan
pemeriksaan secara visual. Pada tahun
masyarakat lokal. Produksi buah pisang emas
2018 terdapat peningkatan 6 perusahaan,
segar ini juga bekerjasama dengan karantina
sedangkan pada tahun 2019 terdapat
pertanian dalam pemenuhan persyaratan
peningkatan 10 perusahaan yang
ekspor.
ditetapkan dalam kegiatan ekspor.
KESIMPULAN
Sedangkan pada tahun 2017 belum
Berdasarkan penjelasan diatas,
terdapat perusahaan yang ditetapkan
diketahui bahwa penetapan tempat Lain,
sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan,
penetapan IKT, penetapan fasilitas PKE, In
sedangkan pada tahun 2018 sampai
Line Inspection merupakan kegiatan
dengan 2019 terdapat 1 perusahaan
percepatan pelayanan ekspor. Sedangkan
dengan 3 lokasi berbeda yang ditetapkan
kegiatan pemantauan daerah sebar serta
sesuai dengan jenis media
monitoring keberadaan OPT/OPTK sebagai
pembawa/produk ekspornya. Perusahaan
kegiatan optimalisasi cegah tangkal penyakit
tersebut adalah PT. Great Giant Pineapple
tumbuhan melalui pengawasan dan sebagai
(GGP) yang memproduksi buah pisang
salah satu kegiatan dalam mensukseskan
cavendis segar, buah nenas segar dan
kegiatan swasembada pangan serta menjaga
buah nenas olahan (nenas potong dan

54 VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 PROSIDING ISSN : 2476-8766


komoditas pertanian dari serangan dalam Apresiasi dan Cum Service
OPT/OPTK dengan menjaga kualitas Training Karantina Tumbuhan,
produk pertanian. Dengan adanya Tanjung Priok, Jakarta.
karantina pertanian di seluruh wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar
Indonesia dapat membantu peningkatan Lampung.(2017). Laporan Tahunan
produktivitas pertanian daerah. Hal ini BKP Kelas I Bandar Lampung 2017.
dibuktikan dengan meningkatnya Bandar Lampung.
frekuensi ekspor tahun 2018 sebesar Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar
1,13% dari tahun 2017 dan pada tahun Lampung.(2018). Laporan Tahunan
2019 terjadi kenaikan sebesar 13,16% BKP Kelas I Bandar Lampung 2018.
dari tahun 2018. Selain itu terdapat Bandar Lampung.
kenaikan jumlah eksportir pada tahun Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar
2018 sebanyak 6 perusahaan dan pada Lampung.(2019). Laporan Tahunan
tahun 2019 sebanyak 10 Perusahaan. BKP Kelas I Bandar Lampung 2019.
Bandar Lampung.
DAFTAR PUSTAKA Diphayana, W. (2009). Karantina Tumbuhan
An Nabhani, Taqiyuddin. (2009). Sistem Di Indonesia. Jakarta: PT Lantana
Ekonomi Islam. Al Azhar Press. Camara.
Bogor. h. 321. Malian, A. Husni. (2003).”Faktor-faktor yang
Pemerintah Republik Indonesia, Badan Mempengaruhi Ekspor Produk
Pusat Statistik. (2017). Statistik Pertanian dan Produk Industri Pertanian
Perdagangan Luar Negeri Provinsi Indonesia : Pendekatan
Lampung Tahun 2017. BPS, Macroeconometric Models dengan Path
Jakarta. Analisis”. Jurnal Agronomi Vol. 21.
Pemerintah Republik Indonesia, Badan No. 2.
Pusat Statistik. (2018). Statistik Mohar, Daniel. (2004). Pengantar Ekonomi
Perdagangan Luar Negeri Provinsi Pertanian. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Lampung Tahun 2018. BPS, Rasahan, C.A. (2000). Pembangunan
Jakarta. Tanaman Pangan dan Hortikultura
Balai Karantina Tumbuhan Tanjung pada Awal Abad 21 dalam Pertanian
Priok. (2000, Februari). Peran dan Pangan. Malang: Bunga Rampai
karantina tumbuhan dalam Pemikiran Menuju Ketahanan Pangan.
menunjang pembangunan Pustaka Sinar Harapan.
pertanian. Makalah disampaikan

ISSN : 2476-8766 PROSIDING VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 55


56 VOL. 5 | No. 1 | Sept 2020 PROSIDING ISSN : 2476-8766

Anda mungkin juga menyukai