ABSTRAK
Kawasan Margomulyo adalah kawasan perlindungan yang memberikan berbagai manfaat untuk
menunjang kehidupan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui: (i) jumlah lembaga
pemasaran pada distribusi pemasaran udang windu, (ii) jalur pemasaran yang ada pada pemasaran udang
windu oleh petani kolam di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan, (iii)
marjin pemasaran pada distribusi pemasaran udang windu. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan
Margomulyo pada bulan September–Desember 2016. Metode penelitian menggunakan metode survei
lapangan dengan mewancarai masyarakat nelayan serta penelusuran pustaka. Untuk menganalisis fungsi-
fungsi pemasaran, dianalisis berdasarkan fungsi-fungsi ditiap lembaga pemasaran, sedangkan analisis
distribusi margin dilakukan dengan menghitung biaya-biaya pemasaran baik ditingkat konsumen maupun
produsen. Hasil penelitian pola pemasaran udang bintik di Kawasan Margomulyo menunjukkan ada empat
pola saluran distribusi pemasaran yaitu : I (produsen-konsumen), II ( produsen-pengecer-konsumen), III
(produsen-pengumpul-pengecer- konsumen) dan IV (produsen-pengumpul-pengecer-pedagang keliling-
konsumen).Tingkat distribusi pemasaran udang windu pada saluran pola II (Produsen–Pengecer–
Konsumen) lebih dominan digunakan karena alur distribusi pemasaran tersebut relatif lebih pendek
sehingga memotong alur distribusi pemasaran sampai pada tingkat konsumen akhir, sehingga dapat
menekan biaya tambahan lainya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nila share yang diperoleh sebesar
75,05 %, harga jual udang windu pada konsumen akhir sebesar 37.000, sedangkan rata-rata harga jual
sebesar Rp. 27.767,-, Margin pemasaran sebesar Rp. 9.233,- dengan keuntungan sebesar 5.881. Nilai
tersebut menunjukkan keuntungan bagi petani tambak udang windu (produsen) yang menjanjikan sebagai
pelaku usaha utama budidaya udang windu.
ABSTRACT
Margomulyo area is a protected area that provides various benefits to support life for the
community. This study aims to determine: (i) the number of marketing institutions in the distribution of
marketing of tiger shrimp, (ii) the marketing channels available in the marketing of tiger shrimp by pond
farmers in Margomulyo Village, Balikpapan Barat District, Balikpapan City, (iii) marketing margins in the
distribution of black shrimp marketing. This research was carried out in Margomulyo area in September-
December 2016. The research method used a field survey method by interviewing fishing communities and
literature. To marketing functions analyze, it is analyzed based on the functions of each marketing agency,
while the analysis of margin distribution is done by calculating marketing costs both at the consumer and
producer level. The results of the study of marketing patterns of freckle shrimp in the Margomulyo Region
indicate that there are four patterns of marketing distribution channels, namely: I (producer-consumer), II
(consumer-retailer), III (producer-retailer-consumer) and IV (producer-gatherer) -customer-sellers-
retailers). The marketing distribution of tiger shrimp on pattern channel II (Producers-Retailers-
Consumers) is more dominantly used because the marketing distribution channel is relatively shorter so it
cuts the marketing distribution flow to the final consumer level, so it can suppress other additional costs.
This can be seen based on the value of the share obtained at 75.05%, the selling price of tiger shrimp in
the final consumer is 37,000, while the average selling price is Rp. 27,767,-. Marketing margin of Rp.
9,233,- with a profit of 5,881. This value shows the advantages for the promising shrimp producer
(producer) farmers as the main business actors of tiger shrimp cultivation.
100 maka dapat diambil 10-15 % atau lebih, Pr = harga tingkat konsumen
sehingga jumlah sampel yang diambil dalam Pf = harga ditingkat produsen
penelitian ini adalah10% dari jumlah
populasi (Arikunto, 2000). Distribusi Margin
𝑃
𝐷𝑀 = 𝑥100%
Pengumpulan Data 𝑀
Jenis data yang digunakan adalah data Keterangan :
primer dan sekunder.Data primer yang DM = Distribusi marjin
dikumpulkan melalui kuisioner dan P = Biaya
wawancara langsung adalah data masyarakat Mi = Marjin
nelayan disekitar kawasan, jumlah hasil Analisis Share
tangkapan, harga hasil tangkapan, serta Analisis share untuk mengetahui bagian
distribusi pemasaran. Sementara data harga yang diterima oleh petani kolam dari
sekunder mencakup keadaan wilayah harga ditingkat konsumen dan dinyatakan
(geografis dan administrasi), kondisi presentase.Farmer’s Share mempunyai
lingkungan dan kondisi ekologis kawasan, hubungan negatif dengan marjin pemasara
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang sehingga semakin tinggi marjin pemasaran
diperoleh dari instansi terkait (BPS & maka bagian yang diperoleh petani Kolam
BAPPEDA Kota Balikpapan , 2012). semakin rendah. Secara sistematis Farmer’s
Share dapat dirumuskan sebagai berikut :
Analisa Data 𝑃𝑓
𝐹𝑠𝑖 = 𝑥100%
Model analisis yang digunakan 𝑃𝑟
adalah sebagai berikut: Keterangan :
Analisis Margin Pemasaran Fsi = Persentase yang diterima petani ( % )
Nilai margin pemasaran (value of Pf = Harga di tingkat atau yang diterima
marketing margin) merupakan perkalian petani
antara jumlah produk yang dipasarkan. Besar Pr = Harga yang dibayarkan oleh konsumen
nilai margin pemasaran ini dapat akhir.
diklasifikasikan kedalam dua bagian, yaitu:
a. Biaya-biaya pemasaran (marketing cost) HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah besarnya biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi Hasil penelitian menunjukan bahwa
yang digunakan di dalam pengolahan ada empat pola saluran distribusi udang
produk hingga pemasarannya mulai dari windu di Kawasan Margomulyo Kota
petani sampai ke konsumen akhir. Biaya- Balikpapan yaitu : Pola saluran distribusi
biaya pemasaran ini disebut juga pemasaran I (produsen-konsumen) adalah
pendapatan atas faktor produksi (return to bentuk saluran distribusi pemasaran paling
factors). Termasuk kedalamnya pendek dan paling sederhana. Saluran
komponen-komponen upah, bunga, sewa distribusi pemasaran dari produsen ke
dan keuntungan. konsumen ini dapat juga disebut sebagai
b. Pungutan-pungutan pemasaran saluran distribusi langsung, disini konsumen
(marketing charges) adalah pungutan atau akhir langsung melakukan pembelian pada
biaya jasa yang diambil oleh berbagai produsen (petani tambak). Pola saluran
lembaga pemasaran yang terlibat dalam distribusi pemasaran II( produsen-pengecer-
pemasaran produk, seperti pengecer, konsumen) adalah bentuk saluran distribusi
grosir, pengolah dan pengumpul. pemasaran ikan nila dari produsenke
Besarnya margin pemasaran secara pengecer lalu konsumen, ini dapat juga
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut disebut sebagai saluran distribusi tidak
: langsung, disini pedagang pengecer langsung
M = Pr - Pf melakukan pembelian pada petani kolom
Keterangan : (produsen), kemudian pedagang pengecer ini
M = margin pemasaran mengecerkan/menjualnya kembali melalui
86
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, Desember 2018, 8(2), 83-89. ISSN 2354-6379
tempat penjulan yang mereka miliki ke marjinnya sebesar 1,84 % , sharenya sebesar
konsumen akhir.Pola saluran distribusi 0,45 % sehingga dapat dilihat keuntungan
pemasaran III (produsen-pengumpul- yang diperolah pedagang keliling adalah
pengecer-konsumen) pada pola saluran ini sebesar Rp. 6.553,- / genggam. Keuntungan
pengumpul membeli langsung ke produsen diperoleh dari harga jual ditingkat pedagang
dengan mendatangi rumah produsen atau keliling distribusi marjinnya adalah sebesar
kolam budidaya usahanya. Kemudian 70,97 %.Udang bintik dari distribusi marjin
pedagang pengumpul ini menjual kembali yang diperoleh dari biaya yang dikalikan 100
ikan nila ke pedagang pengecer yang lalu % dibagi dengan marjin. Sedangkan nilai
disalurkan kepada konsumen melalui tempat- konsumen Akhir dari harga pembelian
tempat penjualan mereka sendiri. Pola sebesar Rp. 37.000,- maka diperoleh nilai
saluran distribusi pemasaran IV (produsen- marjin adalah sebesar Rp. 9.233,-
pengumpul-pengecer-pedagang keliling- Dalam pendistribusian udang bintik
konsumen) pola saluran distribusi ini hampir oleh pedagang keliling di Kelurahan
sama dengan saluran distribusi diatas, saluran Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat
ini dilakukan oleh pengumpul yang membeli Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur
udang windu dari petani tambak lalu pada saluran ini pedagang keliling lebih
menjualnya kembali kepada pengecer setelah dekat dengan konsumen akhir dengan harga
itu pedagang keliling membeli dari para penjulan pedagang keliling ditingkat
pengecer untuk mereka jual kepada konsumen lebih tinggi, dengan konsekwensi
konsumen akhir. pedagang keliling memiliki daya jangkauan
penjualan yang lebih luas sehingga harga
PEMBAHASAN yang ditawarkan lebih tinggi dari harga jual
di pasaran dikarenakan pedagang keliling
Dalam pendistribusian udang bintik di memiliki nilai marjin tranasport lebih besar.
Kelurahan Margomulyo Kecamatan
Balikpapan Barat Kota Balikpapan Provinsi KESIMPULAN
Kalimantan Timur pada saluran ini bagian
yang diterima oleh petani tambak udang Tingkat distribusi pemasaran udang
Windu Atau bintik sebesar Rp. 25.000,- / windu saluran pola II (Prosusen–Pengecer–
Genggam Ukuran Tangan Dewasa demikian Konsumen) dominan digunakan karena alur
juga harga yang dibeli langsung ditingkat distribusi pemasaran tersebut relatif lebih
konsumen akhir adalah sebesar Rp. 35.000,- pendek sehingga memotong alur distribusi
/ Genggam. pemasaran hingga sampai pada tingkat
Selisih harga jual dari petani tambak ke konsumen akhir, sehingga dapat menekan
pedagang keliling yaitu sebesar Rp. 1.433,- / biaya tambahan laianya. Hal dapat dilihat
genggam dan harga jual dari pedagang berdasarkan nila share yang diperoleh
keliling ke konsumen akhir adalah sebesar sebesar 75,05 % dimana nilai tersebut
Rp. 37.000,- / genggam. Artinya selisih rata- menunjukkan keuntungan bagi petani tambak
rata harga jual dengan harga akhir ke udang windu (Produsen) yang menjanjikan
konsumen sebesar 7.800. Dimana selisih sebagai pelaku usaha budidaya udang windu.
marjin adalah sebesar Rp. 9.233,- dan share Tingkat distribusi pemasaran udang windu
pedagang keliling sebesar 75,05 %. Dari saluran pola I ( Produsen – Konsumen Akhir
selisih harga tersebut pedagang keliling ) lebih baik karena pada pola ini tidak
masih mengeluarkan biaya-biaya seperti : - tergantung pada lembaga distrubusi
Biaya Transportasi sebesar Rp. 1.700,-, pemasaran, sehingga tidak memerlukan
dengan distribusi marjin sebesar 18,42 % dan biaya tambahan lainya, dilain sisi lebih
sharenya sebesar 4,60 %, biaya konsumsi menguntungkan konsumen akhir dengan
sebesar Rp. 810 ,- / genggam adapun mendapatkan harga udang windu yang lebih
distribusi marjinnya sebesar 8,77 % dan murah.
sharenya sebesar 2,19 %, biaya pengepakan /
es sebesar Rp 170,- / genggam dan distribusi DAFTAR PUSTAKA
87
Abdul Hadi Bone, Analisis distribusi pemasaran udang…
Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Fauzi, Ahmad. 2006. Ekonomi Sumberdaya
Pendekatan Praktek. Penerbit Alam dan Lingkungan, Teori dan
Rineka Cipta. Yogyakarta. Aplikasi. Penerbit Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
BLH Kota Balikpapan. 2012. Balikpapan
Kota Pantai Menatap ke Depan. Guslan, A. 2016. Analisis strategi
Penerbit Pusat Pembelajaran dan saluran pemasaran usaha budidaya
Pengembangan Pesisir dan Laut. udang windu di Desa Pegat
Balikpapan. Batumbuk Kecamatan Pulau
Derawan Kabupaten Berau.
BPS RI. 2016. Data Ekspor Udang. eJournal Administrasi Bisnis, Vol.
http://bps.go.id/. Diakses pada 10 4 No. 4.
April 2016.
Widya, M. Sistem Agribisnis.
BPS dan BAPPEDA Kota Balikpapan. Https://blog.ub.ac.id/mayaikawid
(2012). Indeks Pembangunan ya/2014/02/24/sistem-agribisnis/.
Manusia Kota Balikpapan Tahun Diakses pada 10 April 2016.
2012. NP. 64.715.2012.4.
LAMPIRAN
Tabel 3. Marjin Pemasaran, Distribusi Marjin dan Share udang bintik Di Kelurahan Margomulyo
Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan Pada Pola Saluran II ( Produsen –
Pengecer – Konsumen ).
88
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, Desember 2018, 8(2), 83-89. ISSN 2354-6379
Tabel 4. Marjin Pemasaran, Distribusi Marjin dan Share Ikan Nila Di Kelurahan Margomulyo
Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan Pada Pola Saluran III (Produsen-
Pengumpul-Pengecer-Konsumen).
Tabel 5. Marjin pemasaran, distribusi marjin dan share udang bintik Di Kelurahan Margomulyo
Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan Pada Pola Saluran IV (Pengumpul-
Pengecer-Pedagang Keliling-Konsumen).