1
ISSN 2085-8418 http://journal.ipb.id/index.php/jurnalmpi/
Gd. Mina Bahari III lt. 13 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta Pusat 10110
2 Departemen Budidaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Salah satu komoditas perikanan yang sangat prospektif untuk dibudidayakan dalam skala industri
dan rumah tangga adalah ikan lele (Clarias sp.). Tujuan kajian ini: (1) menganalisis kelayakan budidaya
ikan lele di lahan kering di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta (2) menganalisa potensi budidaya ikan
lele di kolam terpal di tanah kering, (3) mengembangkan usaha alternatif di Kabupaten Gunung Kidul
Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang berfokus pada
aspek teknis dan budidaya pengembangan usaha, serta analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan
Threats (SWOT). Berdasarkan analisis kelayakan memiliki prospek yang menjanjikan dan layak untuk
dikembangkan. Untuk memaksimalkan pendapatan petani lele, kombinasi strategi SO, strategi WO dan
strategi ST merupakan strategi yang tepat untuk dipilih petani. Untuk memaksimalkan pendapatan
pembudidaya ikan lele, dilakukan penambahan jumlah dan luas kolam, serta mengembangkan usaha
budidaya, menerapkan cara-cara pemeliharaan dan budidaya yang baik, serta memperluas jangkauan
pasar mulai dari konsumen perorangan, pasar tradisional rumah makan dan restoran hingga ke pasar
modern untuk meningkatkan efisiensi modal dan meningkatkan keuntungan bagi petani lele pada lahan
kering di Kabupaten Gunung Kidul
ABSTRACT
The one commodity that is highly prospective for cultivated on an industrial scale and households
are catfish (Clarias sp.). The purpose of this study was (1) analyze the feasibility of catfish farming in dry
land in the district of Gunung Kidul Yogyakarta Province, (2) analyze the potential of catfish farming in
ponds tarp on dry land, (3) develop alternative business development in the district of Gunung Kidul
Yogyakarta Province. The method used in this thesis is descriptive method that focuses on technical
aspects and business cultivation, as well as a SWOT analysis. Based on the feasibility analysis has a
promising prospect and deserves to be developed. To maximize revenue catfish farmers, a combination
of strategies SO, WO Strategies and strategy ST is an appropriate strategy to be chosen by farmers to
improve their business. Increase the number and extent of ponds and develop farming, applying
methods of maintenance and cultivation of good, as well as expand market coverage ranging from
individual consumers, restaurants and traditional markets to restaurants to modern markets to improve
capital efficiency and increase profits for farmers catfish on dry land in the district of Gunung Kidul.
usaha budidaya ikan lele di lahan kering. Aspek pendidikan dan keterampilan pada usaha
pemasaran meliputi kondisi permintaan produk budidaya ikan lele pada lahan kering.
ikan lele untuk memenuhi kebutuhan pasar, 4. Sumber daya keuangan, meliputi aspek
penawaran yang memberikan gambaran tentang permodalan usaha budidya ikan lele pada
ketersediaan produk dalam proses usaha lahan kering;
budidaya serta faktor keseimbangan antara per- 5. Sumber daya pasar dan pemasaran, yang
mintaan dan penawaran harga, yang memberikan meliputi data mengenai pemasaran produk
gambaran tentang mekanisme penetapan harga ikan lele (mulai dari bibit, hingga lele siap
jual produk, hubungan antara harga jual dengan panen).
permintaan, serta faktor-faktor yang mempenga- Lima faktor lingkungan eksternal, adalah:
ruhi harga jual produk, persaingan dan peluang 1. Sosial ekonomi yang terdiri dari data kondisi,
pasar serta pemasaran produk ikan lele. demografi dan sosial.
Kelayakan finansial usaha budidaya ikan lele di 2. Tingkat kemajuan teknologi.
lahan kering dinilai dengan menggunakan teknik 3. Sistem pembelian serta harga bibit dan sarana
berikut Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio produksi perikanan lainnya.
(BCR), Internal Rate of Return (IRR), Analisis Break 4. Pesaing meliputi ancaman pendatang baru,
Even Point (BEP) dan Payback Period (PBP). daya tawar pembeli dan persaingan dalam
Untuk mengkaji strategi pengembangan usaha dalam komoditi ikan lele.
usaha budidaya ikan lele di lahan kering di 5. Peran dari pemerintah, meliputi kebijakan
Kabupaten Gunungkidul dilakukan dengan pemerintah dan dukungan sarana serta pra-
analisis SWOT kuantitatif. Dua pendekatan dalam sarana bagi pengembangan usaha budidaya
analisis SWOT, yaitu: ikan lele.
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT menam-
pilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan
Tantangan) usaha, sedangkan dua kotak Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu
sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan kabupaten yang ada di Propinsi DIY, dengan
dan Kelemahan). Empat kotak lainnya ibukotanya Wonosari. Luas wilayah Kabupaten
merupakan kotak isu-isu strategik yang Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63%
timbul sebagai hasil titik pertemuan antara dari luas wilayah Propinsi DIY. Kota Wonosari
faktor-faktor internal dan eksternal usaha terletak di sebelah tenggara kota Yogjakarta
budidaya tersebut. (Ibukota Propinsi DIY), dengan jarak kurang lebih
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikem- menjadi 18 Kecamatan dan 144 desa. Letak
bangkan secara kuantitatif melalui perhi- geografi: 110O 21'sampai 110O 50' Bujur Timur
tungan Analisis SWOT yang dikembangkan 7O 46'sampai 8O 09' Lintang Selatan (BPS, 2008).
Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui Jenis ikan lele yang banyak dibudidayakan
secara pasti posisi organisasi sesungguhnya. adalah lele Sangkuriang, Phyton dan lele dumbo.
Benih ikan lele tersebut diperoleh pembudidaya
Analisis lingkungan usaha budidaya ikan
dari usaha pembenihan rakyat (UPR) di sekitar
lele pada lahan kering dengan analisis deskriptif
Kabupaten Gunungkidul dan sebagian kecil
dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal.
diperoleh dari UPR Kabupaten Sleman dan
Lingkungan internal terdiri atas lima faktor, yaitu:
Kabupaten Bantul. Produksi rataan ikan lele di
1. Misi dan tujuan dari pengembangan usaha
Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul pada
budidaya ikan lele pada lahan kering;
tahun 2010 menurut Dinas Kelautan dan Per-
2. Fasilitas dan kegiatan produksi, meliputi data
ikanan Kabupaten Gunungkidul adalah 573.645
sarana dan prasarana produksi, proses
Kg, dengan jumlah rataan produksi benih ikan
produksi dan penanganan pascaproduksi;
lele 6.676.973 ekor. Jumlah panen rataan yang
3. SDM yang meliputi data mengenai jumlah
dilakukan oleh pembudidaya adalah 3 kali dalam
pembudidaya yang bekerja pada usaha
setahun, dengan rataan umur pemeliharaan
budidaya ikan lele dan fasilitas bagi pembudi-
selama 2,5-3 bulan.
daya, jumlah tenaga kerja, serta tingkat
Tabel 2. Perhitungan analisis keuangan usaha budidaya ikan Lele di lahan kering di Kabupaten Gunungkidul
(Luas Kolam 12-16 m2)
Kelayakan Usaha pada Kolam 20-25 m2 25 m2, diperoleh BEP pada volume produksi
1. Biaya Investasi 571,13 kg, atau harga diperoleh Rp7.020,22/kg,
Biaya investasi pada usaha budidaya ikan lele yang berarti bahwa usaha budidaya ikan lele di
dengan luas kolam 20-25 m2 yang digunakan lahan kering akan mencapai titik impas jika
selama proses produksi Rp850.739,64. volume produksi selama satu periode budidaya
2. Biaya Operasional dapat mencapai 571,13 kg, atau harga jual
Total pengeluaran selama periode budidaya mencapai Rp7.020,22/kg (Tabel 3).
Rp6.946.433,77 dengan perincian biaya inves- Dari hasil analisa diperoleh nilai Gross B/C
tasi Rp850.739,64, biaya tetap Rp84.615,38 dan Ratio 1,32 menunjukkan proyek ini layak dijalan-
biaya variabel Rp6.011.078,74 sehingga diper- kan, yang berarti bahwa setiap modal Rp100 yang
oleh keuntungan bersih Rp2.248.907,48 atau dikeluarkan akan memperoleh pendapatan Rp132
rataan senilai Rp749.635,83/siklus budidaya. atau diperoleh keuntungan Rp32.
3. Produksi dan Pendapatan Berdasarkan kriteria jangka waktu pengem-
Berdasarkan analisa keuangan, harga jual ikan balian modal (PBP) diperoleh hasil 2,97 tahun,
lele konsumsi selama periode budidaya dimana diperlukan 7 kali siklus panen dalam 3
dengan harga rataan Rp10.673,08/kg ditingkat periode budidaya ikan lele di lahan kering, agar
pembudidaya. Usaha budidaya ikan lele di semua biaya investasi yang telah dikeluarkan
lahan kering dengan menggunakan kolam dapat kembali. Dari hasil analisa keuangan,
terpal di Kabupaten Gunungkidul pada luas terlihat bahwa usaha budidaya ikan lele di lahan
kolam 20-25 m2 sudah dapat menghasilkan kering dengan pola pemeliharaan kolam terpal di
pada tahun pertama sejak panen pertama Kabupaten Gunungkidul pada luas kolam 20-25
yaitu pada bulan ketiga budidaya. Pendapat- m2 layak untuk diusahakan karena, dapat mem-
an Rp9.195.341 diperoleh dari hasil penjualan berikan keuntungan.
dari 7.180 ekor ikan lele setara 868kg ikan lele
konsumsi, rataan tingkat keberhasilan usaha Kelayakan Usaha pada Kolam 30 - 45 m2
budidaya lele di lahan kering 81,15%. 1. Biaya Investasi
Biaya investasi usaha budidaya ikan lele
Berdasarkan laporan keuangan usaha
dengan luas kolam 30-45 m2 yang digunakan
budidaya ikan lele di lahan kering di Kecamatan
selama proses produksi Rp1.245.405,78.
Playen Kabupaten Gunungkidul memberikan
2. Biaya Operasional
keuntungan pada tahun pertama budidaya
Total pengeluaran selama periode budidaya
Rp2.248.907,48 pada periode budidaya selama
Rp.9.561.009,94 dengan perincian biaya inves-
satu tahun atau Rp749.635,83 per siklus budidaya
tasi Rp1.245.405,78, biaya tetap Rp.311.250,00
atau selama tiga bulan pemeliharaan. Dari
dan biaya variabel Rp8.004.354,17 sehingga
perhitungan analisis kelayakan usaha ditingkat
diperoleh keuntungan bersih Rp3.245.323,85
pembudidaya, usaha budidaya ikan lele di lahan
atau rataan senilai Rp1.081.774,62/siklus budi-
kering dengan menggunakan kolam terpal di
daya.
Kabupaten Gunungkidul dengan luas kolam 20-
Tabel 3. Perhitungan analisis keuangan usaha budidaya ikan Lele di lahan kering di Kabupaten Gunungkidul
(Luas Kolam 20-25 m2)
3. Produksi dan Pendapatan Dari hasil analisa diperoleh nilai Gross B/C
Berdasarkan analisa keuangan, harga jual ikan Ratio 1,34 menunjukan proyek ini layak untuk
lele konsumsi selama periode budidaya dijalankan, setiap modal Rp100 yang dikeluarkan
dengan harga rataan Rp10.291,67/kg ditingkat akan memperoleh pendapatan Rp134 atau diper-
pembudidaya. Usaha budidaya ikan lele di oleh keuntungan Rp34.
lahan kering dengan menggunakan kolam Berdasarkan kriteria jangka waktu pengem-
terpal di Kabupaten Gunungkidul pada luas balian modal (PBP) diperoleh hasil 2,64 tahun,
kolam 30-45 m2 sudah dapat menghasilkan dimana diperlukan 7 kali siklus panen dalam 3
pada tahun pertama, sejak panen pertama, periode budidaya ikan lele di lahan kering agar
yaitu pada bulan ketiga budidaya. Pendapat- semua biaya investasi yang telah dikeluarkan
an Rp.12.806.333,79 diperoleh dari hasil dapat kembali. Dengan melihat hasil analisa
penjualan dari 10.661,01 ekor ikan lele setara keuangan, menunjukan bahwa usaha budidaya
1.242,06 kg ikan lele konsumsi, rataan tingkat ikan lele di lahan kering dengan menerapkan pola
keberhasilan usaha budidaya lele di lahan pemeliharaan dengan menggunakan kolam terpal
kering 83,75%. di Kabupaten Gunungkidul dengan luas kolam
30-45 m2 layak untuk diusahakan karena dapat
Berdasarkan laporan keuangan usaha
memberikan keuntungan.
budidaya ikan lele di lahan kering di Kecamatan
Playen Kabupaten Gunungkidul memberikan
Strategi Pengembangan Usaha
keuntungan pada tahun pertama budidaya
Rp3.245.323,85 pada periode budidaya selama Identifikasi Matriks Faktor Strategi Internal
satu tahun atau Rp1.081.774,62/siklus budidaya Hasil identifikasi matriks faktor strategi
atau selama tiga bulan pemeliharaan. internal harus diuraikan untuk mengetahui
Dari perhitungan Analisis Kelayakan Usaha kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dalam
ditingkat pembudidaya, usaha budidaya ikan lele usaha budidaya ikan lele di lahan kering di
di lahan kering dengan kolam terpal di Kabupaten Gunungkidul untuk melakukan ke-
Kabupaten Gunungkidul luas kolam 30-45 m2, giatan operasionalnya sehari-hari. Dalam pengelo-
diperoleh BEP pada volume produks 807,99 kg, laan usaha budidaya ikan lele, pembudidaya
atau harga diperoleh Rp6.695,01/kg, yang berarti harus mengupayakan langkah-langkah tepat
bahwa usaha budidaya ikan lele di lahan kering untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam
mencapai titik impas jika volume produksi selama usaha yang dilakukannya, agar dapat mengem-
satu periode budidaya dapat mencapai 807,99 kg, bangkan usahanya lebih baik. Faktor-faktor
atau harga jual mencapai Rp6.695,01/kg, seperti kekuatan dan kelemahan pada usaha budidaya
yang disajikan pada Tabel 4. ikan lele di lahan kering di Kabupaten Gunung-
kidul dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4. Perhitungan analisis keuangan usaha budidaya ikan Lele di lahan kering di Kabupaten
Gunungkidul (Luas Kolam 30-45 m2)
Identifikasi Matriks Faktor Strategi Eksternal dan pembobotan faktor-faktor strategik internal
Faktor strategi eksternal yang meliputi dan eksternal, budidaya lele di lahan kering di
faktor-faktor penting dalam usaha budidaya ikan Kabupaten Gunungkidul berada pada posisi
lele di lahan kering dengan media kolam terpal pertumbuhan dan stabilitas. Hal ini menunjukan
yang dapat dijadikan sebagai peluang agar usaha bahwa usaha budidaya ikan lele di lahan kering
yang sudah ada tetap pada jalur strategi yang dengan menggunakan kolam terpal di Kabupaten
benar. Peluang yang dapat dijadikan kekuatan Gunungkidul melakukan strategi mempertahan-
berasal dari lingkungan mikro dan makro. Hasil kan dan memelihara teknis pelaksanaan usaha
identifikasi peluang dan ancaman yang dimasuk- yang saat ini sedang dilaksanakan oleh para
kan sebagai faktor-faktor strategi eksternal dapat pembudidaya merupakan strategi yang diguna-
dilihat pada Tabel 6. kan saat ini merupakan strategi terbaik. Hal
Berdasarkan identifikasi faktor strategik tersebut sesuai dengan pendapat Iskandar et al
internal dan eksternal yang diperoleh, selanjutnya (2013), pengembangan lahan untuk operasional
ditetapkan alternatif strategi dengan matriks dan segmentasi usaha sesuai dengan permintaan
internal eksternal dan matriks SWOT. Hasil dan potensi pasar.
identifikasi matriks faktor strategik internal Dengan strategi ini, maka pertumbuhan
(IFAS) dengan jumlah skor 2,85 dan matriks dan pengembangan usaha dapat meningkatkan
faktor strategik eksternal (EFAS) dengan jumlah pendapatan pembudidaya ikan lele dengan
skor 2,70, dapat menjadi indikasi bahwa usaha memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada
budidaya ikan lele di lahan kering dengan kolam dengan melakukan pengaturan pola panen dan
terpal di Kabupaten Gunungkidul masih dapat budidaya, serta efisiensi penggunaan pakan.
ditingkatkan, dengan memperhatikan ancaman Strategi ini perlu dilakukan dengan penuh kehati-
harga jual pada saat panen raya, terus meningkat- hatian tinggi terhadap adanya ancaman penyebar-
nya harga pakan serta pesaing dari luar wilayah an penyakit dan pesaing dari luar wilayah
Kabupatren Gunungkidul. Menurut Kusumawar- Kabupaten Gunungkidul.
dani, Gumili, dan Rostini (2012), persaingan pasar
perlu menggunakan sumber daya secara efisien, Matrik SWOT
artinya seluruh sumber-sumber daya yang Pemilihan strategi yang terbaik adalah
tersedia sepenuhnya digunakan. kombinasi antara meminimalkan kelemahan
dengan memanfaatkan peluang yang ada. Untuk
Matriks IE memaksimalkan pendapatan pembudidaya ikan
Matriks IE (Gambar 1) menunjukkan lele, gabungan antara strategi SO, Strategi WO
strategi yang saat ini diterapkan pada usaha dan strategi ST adalah merupakan strategi yang
budidaya ikan lele di lahan kering di Kabupaten tepat untuk dipilih oleh pembudidaya untuk
Gunungkidul. IE yang diperoleh dari penguraian meningkatkan usahanya.
Tabel 5. IFAS usaha budidaya ikan Lele di lahan kering di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah
Istimewa Yogjakarta
Tabel 6. EFAS usaha budidaya ikan Lele di lahan kering di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah
Istimewa Yogjakarta
I II III
Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan
3,0
Eksternal
V
IV Pertumbuhan VI
Menengah
Stabilitas Stabilitas Penciutan
(2,85; 2,70)
1,0
VII VIII IX
Rendah
Pertumbuhan Pertumbuhan Likuiditas
1,0
Gambar 2. Matriks SWOT usaha budidaya ikan lele di lahan kering di Kabupaten Gunungkidul Provinsi DIY
Usaha budidaya ikan lele dengan menggu- Iskandar, A.A., S. Raharja dan K. Sumantadinata.
nakan teknologi kolam terpal di lahan kering di 2013. Pengembangan Agribisnis Ikan Balita
Kabupaten Gunungkidul mempunyai prospek di UD Suhada, Kabupaten Cianjur. Jurnal
cukup cerah dan layak dikembangkan. Manajemen IKM, 8 (2): 181-189.
Berdasarkan analisa keuangan, harga jual BPS (Badan Pusat Statistik). 2008. Gunungkidul
ikan lele konsumsi rataan per kilogram ditingkat Dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik
pembudidaya pada luas kolam 12-16 m2 adalah Kabupaten Gunungkidul, Gunungkidul.
Rp10.394,74, luas kolam 20-25 m2 adalah Gunawan, S. 2009. Kiat Sukses Budidaya Lele di
Rp10.673,08 dan luas kolam 20-45 m2, adalah Lahan Sempit. Agro Media, Jakarta.
Rp10.291,67, produksi yang dihasilkan pada luas Jaja, A. Suryani dan K. Sumantadinata. 2013.
kolam 12-16 m2 adalah 3.642,95 ekor ikan lele Usaha Pembesaran dan Pemasaran Ikan
konsumsi (setara 453,88 kg ikan lele), luas kolam Lele serta Strategi Pengembangannya di UD
20-25 m2 adalah 7.180 ekor ikan lele konsumsi Sumber Rezeki Parung, Jawa Barat. Jurnal
(setara 868 kg ikan lele) dan pada luas kolam 30- Manajemen IKM, 8 (1): 45-56.
45 m2 adalah 10.661,01 ekor ikan lele konsumsi Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendaya-
(setara 1.242,06 kg ikan lele), perolehan pendapat- gunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengeta-
an per siklus budidaya Rp4.673.620,95 atau huan dan Teknologi, 2000. Budidaya Ikan
Rp1.557.874 dalam satu tahun periode budidaya Lele (Clarias), Jakarta.
(luas kolam 12-16 m2), Rp9.195.341 atau Kusumawardani, IS., I. Gumila dan I. Rostini.
Rp3.065.114 dalam satu tahun periode budidaya 2012. Analisis Surplus Konsumen dan
(luas kolam 20-25 m2) dan Rp12.806.333,79 atau Surplus Produsen Ikan Segar di Kota
Rp4.268.777,93 dalam satu tahun periode Bandung. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3
budidaya (luas kolam 30-45 m2), keuntungan yang (4): 141-150.
diperoleh Rp832.668,59 atau rataan senilai Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agri-
Rp277.556,20 per siklus budidaya (luas kolam 12- bisnis Lele. Penebar Swadaya, Jakarta.
16 m2), Rp2.248.907,48. atau rataan senilai Nainggolan, T.Y., K. Sumantadinata dan A.
Rp749.635,83 per siklus budidaya (luas kolam 20- Suryani. 2010. Strategi Pengembangan
25 m2) dan Rp3.245.323,85 atau rataan senilai Usaha “Nila Puff” dalam Meningkatkan
Rp1.081.774,62 per siklus budidaya untuk luas Pendapatan IKM Pengolahan Hasil Perikan-
kolam 30-45 m2; BEP volume produksi 344,54 kg an pada CV.”X” di Cibinong, Bogor. Mana-
pada harga Rp7.890,78/kg untuk luas kolam 12-16 jemen IKM, 5 (2): 132-144.
m2, 571,13 kg pada harga Rp7.020,22, luas kolam Pearce. J.A.II and R.B. Robinson Jr, 1998. Strategic
12-16 m2 807,99 kg pada harga Rp6.695,01 untuk Management, Third Edition, Richard D.
luas kolam 30-45 m2; Nilai Gross B/C Ratio 1,22 Irwin, Illions.
(luas kolam 12-16 m2), 1,32 (luas kolam 20-25 m2) Septiara, I., I. Maulina dan I.D. Buwono. 2012.
dan 1,34 (luas kolam 30-45 m2), serta berdasarkan Analisis Pemasaran Ikan Mas Koki
kriteria jangka waktu pengembalian modal (PBP) (Carassius Auratus) di Kelompok Pem-
diperoleh hasil 3,81 tahun (luas kolam 12-16 m2), budidaya Ikan Kelapa Ciung Kecamatan
1,32 (luas kolam 20-25 m2) dan 1,34 (luas kolam 30- Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jurnal
45 m2). Perikanan dan Kelautan, 3 (3): 69-73.
Untuk memaksimalkan pendapatan pem- Suhendar, U., Soewarno T.S dan N.S. Palupi. 2010.
budidaya ikan lele, maka dilakukan penambahan Kajian Strategi Pemasaran Ikan Asap
jumlah dan luas kolam dan mengembangkan (Smoked Fish) di UKM Petikan Cita Halus
usaha budidaya, menerapkan cara-cara pemeliha- Citayam, Bogor. Manajemen IKM, 5 (2): 145-
raan dan budidaya yang baik, serta memperluas 156.
jangkauan pasar mulai dari konsumen perorang- Sukardono, E., M. Sarma dan K. Sumantadi-nata.
an, pasar tradisional rumah makan dan restoran 2013. Strategi Pemasaran Restoran Pecel
hingga ke pasar modern. Lele Lela Cabang Pinangranti, Jakarta
Timur. Manajemen IKM, 8 (2): 170-180.