Anda di halaman 1dari 11

INPUT SUPPLY PRODUK FILLET IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus)

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERIKANAN INDONESIA


DI UNIT PENGOLAHAN IKAN (UPI) KABUPATEN MUARO JAMBI
PROVINSI JAMBI

Oleh

Rabbil Muhammad1), Eni Yulinda2) dan Hendrik2)


Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016 yang bertempat di Unit
Pengolahan Ikan (UPI) Jambi Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui input produk, investasi
dan keuntungan pengolahan fillet ikan Patin di Unit Pengolahan ikan Muaro
Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
dengan responden sebanyak 15 orang. Bahan baku untuk pembuatan fillet ikan
Patin rata-rata sebanyak 10.000 kg (10 ton) per bulan dengan hasil produksi fillet
sebanyak 5 ton, bahan baku berasal dari petani ikan di 7 desa Kecamatan Muaro
Jambi. Jumlah karyawan sebanyak 15 orang dengan rincian 2 orang karyawan
tetap dan 13 orang karyawan tidak tetap. Investasi untuk pengolahan fillet ikan
Patin di Muaro Jambi sebesar Rp 1.170.975.000,- sedangkan total biaya (biaya
tetap dan biaya tidak tetap) yang dikeluarkan Rp 174.519.931,- per bulan.
Pendapatan kotor yang diterima dalam sekali produksi sebanyak Rp 243.309.000,-
per bulan dan pendapatan bersih sebanyak Rp 68.789.069,- per bulan.

Kata kunci: input supply, fillet, investasi, UPI, Muaro Jambi


INPUT SUPPLY CATFISH (Pangasius hypopthalmus) FILLET PRODUCTS
PUBLIC CORPORATION ( PERUM ) INDONESIAN FISHERY
IN PROCESSING UNITS FISH (UPI) DISTRICT MUARO JAMBI
JAMBI PROVINCE

By

Rabbil Muhammad1), Eni Yulinda2) dan Hendrik2)


Fisheries and Marine Faculty of Riau University

1) The student of Fisheries and Marine Faculty Riau University


2) The lecturer of Fisheries and Marine Faculty Riau University

ABSTRACT

This study was conducted in May 2016 located in Jambi processing units
fish (UPI) subsdistrict Taman Rajo district Muaro Jambi, Jambi province.
Research aims to knew about input products, investment and profit processing
catfish fillet in unit fish processing Muaro Jambi. Methods used in research was
case study with the number of respondents was 15 people. The raw material for
making catfish with average about 10.000 kg (10 tons) per month produce fillet
about 5 tons, raw materials derived from fish farmer in 7 village from district
Muaro Jambi. Number of workers as many as 15 passenger with details 2 workers
fixed and 13 workers no fixed. Investment management catfish fillet in Muaro
Jambi Rp 1.170.975.000,- meanwhile total cost (fixed costs and variable costs)
issued Rp 174.519.931,- per month. Gross income received in once production by
Rp 243.309.000,- per month and net income of Rp 68.789.069,- per month.

Keywords: input supply, fillet, investments, UPI, Muaro Jambi

PENDAHULUAN
Kabupaten Muaro Jambi Jambi. Setiap harinya perusahaan
termasuk sentra produksi perikanan dapat memproduksi fillet sebanyak
yang cukup potensial, hal ini tidak 165 kilogram dengan bahan baku
terlepas dari kondisi geografis ikan Patin sebanyak 330 kilogram.
wilayah yang dialiri sungai Batang Bahan baku fillet ikan Patin yang
hari yang sangat baik untuk budidaya diolah oleh Upi Jambi Perum
ikan perairan umum serta geografis Perindo berasal dari daerah Provinsi
wilayah yang mempunyai cukup Jambi sendiri seperti Desa Pudak,
banyak lahan basah/rawa. Desa Tangkit, Desa Teluk
Pemerintah mulai Kenaliuntuk mendapatkan bahan
memberikan perhatiannya pada baku tersebut kepala produksi fillet
pengolahan hasil perikanan baik ikan Patin Upi Jambi Perum Perindo
rumah tangga maupun melalui Unit memesan langsung kepada
Pengolahan Ikan atau biasa di sebut pembudidaya sehari sebelum
UPI. Salah satu Unit Pengolahan produksi dimulai. Ukuran ikan Patin
Ikan (UPI) terbesar yang menjadi yang akan dijadikan fillet rata-rata
pusat perhatian pemerintah adalah berukuran berat 1 kg sampai 2 kg per
Unit Pengolahan Ikan (UPI) daerah ekor. Namun, bahan baku yang
Jambi. UPI Muaro Jambi berdiri tersedia di Kabuapten Muaro Jambi
padatahun 2013 dan dikelola oleh hanya memiliki bobot 0,6 kg sampai
pemerintah daerah dengan 0,8 kg per ekor.
melibatkan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk
Perum Perindo bekerjasama dengan mengetahui input produksi, investasi
Dinas Kabupaten MuaroJambi guna dan keuntungan pengolahan fillet
mengelola produk perikanan di Unit ikan Patin di Unit Pengolahan Ikan
Pengolahan Ikan (UPI) pada tahun (UPI) Jambi. Penelitian ini
2014. Produk perikanan yang diharpakan member manfaat berupa
menjadi perhatian adalah fillet ikan bahan pertimbangan, informasi dan
patin. evaluasi bagi pemerintah. Selain itu,
Kegiatan produksi fillet di penelitian ini juga diharapkan
daerah Muaro Jambi dilakukan menjadi bahan referensi dan
hampir setiap hari, dimana dalam tambahan informasi dengan topik
satu hari operasional produksi yang bersesuaian.
dilakukan selama 8 (delapan) jam.
Kegiatan produksi filletikan Patin METODE PENELITIAN
melibatkan 15 (empat belas) orang
Penelitian ini telah
tenaga kerja, berupa masyarakat
dilaksanakan pada bulan Mei 2016
lokal yang telah diberi pelatihan
yang bertempat di Unit Pengolahan
pembuatan fillet oleh pihak
Ikan (UPI) Jambi Kecamatan Taman
perusahaan. Produksi fillet diperoleh
Rajo Kabupaten Muaro Jambi
dari daging ikan Patin peliharaan
Provinsi Jambi. Metode yang
masyarakat sekitar daerah Muaro
digunakan dalam penelitian ini meningkat seiring dengan tingginya
adalah metode studi kasus, dengan kesadaran masyarakat akan pangan
cara peninjauan, pengamatan serta berprotein tinggi dan menyehatkan.
pengambilan data dan informasi Hal ini ikut mendorong tumbuhnya
secara langsung di lapangan dengan industri pengolahan ikan di
menggunakan kuisoner sebagai alat Indonesia untuk memenuhi
pengumpulan data yang pokok, kebutuhan pasar. Perum Perindo
wawancara dan dokumentasi. sebagai salah satu BUMN Perikanan
Jumlah responden dalam yang bergerak dalam pengembangan
penelitian ini sebanyak 15 orang sistem bisnis perikanan bekerjasama
terdiri atas 1 orang kepala dengan Dinas Perikanan dan
pemasaran, 1 orang kepala produksi, Peternakan Kabupaten Muaro Jambi
1 orang pegawai honorer 2 orang dalam mengembangkan Unit
buruh pengolah dan 10 orang Pengolahan Ikan (UPI) fillet Patin di
pembudidaya ikan Patin yang Desa Kemingking, Kabupaten Muaro
terdapat di Kabupaten Muaro Jambi Jambi.
Provinsi Jambi. Data yang UPI (Unit Pengolahan Ikan)
dikumpulkan dalam penelitian ini Fillet Patin adalah perusahaan
adalah data primer dan data pengolahan ikan yang memproduksi,
sekunder. mendistribusikan dan menawarkan
Analisis data yang digunakan produk berupa fillet ikan patin.Fillet
dalam penelitian ini merupakan ikan adalah produk olahan hasil
analisis deskriptif yaitu perikanan yang disajikan tanpa
penggambaran mengenai kegiatan tulang dan kulit.Lokasi berdirinya
produksi (sumber bahan mentah, UPI Jambi ini dipilih karena secara
jumlah bahan mentah, jumlah teknis sudah mendukung persyaratan
produksi fillet, tenaga kerja), pembangunan Unit Pengolahan Ikan,
investasi dan keuntungan yang yaitulokasi UPI yang dekat dengan
diperoleh UPI yang bekerjasama sumber bahan baku, tersedianya air
dengan BUMN Perum Perindo untuk bersih, es, tersedianya Tenaga Kerja,
meningkatkan pemasaran fillet ikan sudah tersedianya tempat produksi
patin khususnya daerah Jambi dan (processing), dan kemudahan akses
luar daerah Jambi. transportasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Investasi Usaha Fillet Ikan Patin


Investasi yang dibahas dalam
Keadaan Umum Usaha Fillet Ikan penelitian ini terdiri atas modal awal
Patin BUMN Perum Perindo dan biaya produksi (biaya tetap dan
Kebutuhan untuk biaya tidak tetap).
mengkonsumsi ikan semakin
Tabel 1. Investasi, Biaya Penyusutan dan Perawatan yang Dikeluarkan
Selama Satu Bulan Proses Produksi
Harga Umur Biaya Tetap (Rp)
Investasi Jumlah
Pembelian Ekonomis
(Modal Awal) (Unit) Penyusutan Perawatan
(Rp) (Bulan)
Bangunan 2 350.000.000 120 1.666.667 -
Freezer 5 30.000.000 60 333.333 200.000
Mobil 1 250.000.000 60 4.000.000 350.000
Cold storage 1 200.000.000 120 1.041.667 500.000
Mesin Skining 1 26.000.000 36 555.556 200.000
ABF 1 300.000.000 120 2.083.333 500.000
Mesin Air 1 1.000.000 24 37.500 50.000
Keranjang 30 2.250.000 24 91.667 -
Timbangan 2 700.000 60 10.000 -
Talenan 10 300.000 24 12.500 -
Pisau 20 225.000 24 9.375 -
Seragam 20 3.000.000 36 83.333 -
Cold Box 5 7.500.000 60 125.000 -
Total 1.170.975.000 10.049.931 1.800.000
Sumber: data sekunder (olahan)
Investasi yang dikeluarkan fillet ikan Patin sebanyak Rp
terdiri atas pendirian bangunan, 1.800.000,- per bulan. Sehingga
sarana pendingin, sarana transportasi, biaya tetap (fixed cost) yang
dan sebagainya. Jumlah investasi dikeluarkan oleh UPI Muaro Jambi
atau modal awal yang dikeluarkan sebanyak Rp 11.849.931,- per bulan.
untuk usaha pembuatan fillet ikan Biaya tetap yang dikeluarkan
Patin di Muaro Jambi sebesar Rp oleh pengolahan fillet ikan Patin di
1.170.975.000. Jumlah biaya UPI Muaro Jambi terdiri atas biaya
penyusutan yang dikeluarkan pembelian bahan baku, pembayaran
pengolahan fillet ikan Patin di UPI listrik, upah tenaga kerja,
Muaro Jambi sebesar Rp transportasi dan pengangkutan,
10.049.931,- per bulan. Biaya genset, biaya administrasi umum dan
perawatan yang dikeluarkan oleh biaya plastik kemasan.
UPI Muaro Jambi dalam pengolahan
Tabel 2. Biaya Tidak Tetap (Modal Kerja) yang Dikeluarkan Selama Satu
Bulan Proses Produksi
No. Komponen Biaya Jumlah Satuan Nilai (Rp)
1 Pembelian Bahan Baku 10 ton 138.300.000
2 Pembayaran Listrik - 650.000
3 Upah Tenaga Kerja 13 Orang 15.040.000
4 Plastik kemasan - 1.150.000
5 Transportasi - 6.700.000
6 Genset - 280.000
7 Biaya Administrasi Umum - 150.000
Total 162.270.000
Sumber: data primer (olahan)
Berdasarkan perhitungan tidak tetap (variable cost) maka
biaya tetap (fixed cost) dan biaya diperoleh nilai total biaya yang
diinvestasikan dalam usaha dimiliki Desa Pudak Kecamatan
pengolahan fillet ikan Patin di UPI Kumpeh Ulu seluas 700 ha dengan
Muaro Jambi sebesar Rp potensi kolam efektif sebanyak
174.119.931,- per bulan. Biaya 15.000 unit. Sedangkan, Desa
paling banyak dikeluarkan yaitu Tangkit Baru Kecamatan Sungai
pembelian bahan baku pada bagian Gelam merupakan daerah kedua
biaya tidak tetap dengan total terbesar yang memberikan
sebanyak Rp 138.300.000,- atau sumbangsih ikan Patin di Kabupaten
sebanyak 79 % dari total biaya yang Muaro Jambi. Potensi kawasan yang
dikeluarkan dalam sebulan. dimiliki seluas 125 ha dengan
potensi kolam efektif sebanyak 2.400
Input Supply Fillet Patin di UPI petak kolam (unit).
Jambi Jumlah kolam yang
Input supply yang digunakan beroperasi di wilayah Kabupaten
dalam produksi fillet berupa tenaga Muaro Jambi sebanyak 142 kolam
kerja, modal dan bahan baku ikan dengan jumlah pembudidaya
Patin segar yang diperoleh dari sebanyak 82 orang. Kolam tersebut
pembudidaya sekitar Kabupaten tersebar di beberapa daerah seperti
Muaro Jambi. Kumpeh Ulu, Sungai Gelam, Jambi
Potensi dan Jumlah Bahan Baku Luar Kota, Sekernan, Mestong,
Sentra utama budidaya ikan Taman Rajo, dan Muaro Sebo.
Patin di Kabupaten Muara Jambi Jumlah ikan Patin yang dihasilkan
terdapat di Desa Pudak Kecamatan dari masing-masing daerah bervariasi
Kumpeh Ulu dan Desa Tangkit Baru sebab jumlah kolam yang beroperasi
Kecamatan Sungai Gelam. Potensi juga bervariasi.
kawasan budidaya ikan Patin yang
Tabel 3. Jumlah Produksi Ikan Patin pada Masing-masing Kecamatan
Pemasok Bahan Baku Ikan Patin dalam Setahun
Jumlah Kolam Jumlah
No. Daerah Asal Persentase
(Unit) Produksi (Kg)
1 Kumpeh Ulu 76 215.000 65,15
2 Sungai Gelam 32 65.000 19,70
3 Jambi Luar Kota 8 17.000 5,15
4 Sekernan 5 8.000 2,42
5 Mestong 11 21.000 6,36
6 Taman Rajo 2 2.000 0,61
7 Muaro Sebo 6 12.000 3,64
Total 142 330.000 100,00
Sumber: data olahan
`Kapasitas produksi yang ton) per hari.Jika dilihat jumlah
mampu ditampung oleh UPI Perum bahan baku ikan Patin segar yang
Perindo Jambi sebesar 5.000 kg (5 tersedia setiap tahun di Kabupaten
Muaro Jambi sebanyak 330 ton, yangbaik. Ikan Patin sangat cocok
maka bisa dipastikan tidak sulit bagi untuk dijadikan fillet karena tekstur
UPI Muaro Jambi untuk memenuhi daging dari ikan patin yang berwarna
pasokan bahan abku. Namun, jumlah putih kemerahan, tidak bersisik,
bahan baku tersebut tidak dapat durinya relatif sedikit sehingga
terpenuhi oleh UPI, Jumlah bahan mudah dikuliti dan mudah dibuat
baku yang diperoleh UPI selama satu menjadi fillet.
tahun hanya sebanyak 120.000 (120 Pembelian bahan baku berupa
ton) atau dalam sehari rata-rata ikan Patin hidup diperoleh langsung
sebanyak 330 kg/hari. Jumlah dari pembudidaya yang melakukan
tersebut pun didapatkan jika pasokan aktivitas budidaya disekitar wilayah
bahan baku ikan Patin di Kabupaten kegiatan produksi fillet ikan Patin.
Muaro Jambi sedang melimpah. Wilayah yang dijadikan sebagai
Artinya, jumlah ikan Patin yang akan sumber bahan baku fillet ikan Patin
dipanen pembudidaya tidak bisa terdiri atas Kecamatan Kumpeh Ulu,
ditampung oleh pembudidaya. Selain Kecamatan Sungai Gelam,
itu, ukuran ikan Patin yang lebih Kecamatan Jambi Luar Kota,
kecil pun yaitu >0,6 kg/ekor dibeli Kecamatan Sekernan, Kecamatan
oleh UPI untuk pemenuhan Mestong, Kecamatan Taman Rajo
kebutuhan bahan baku UPI. dan Kecamatan Maro
Beberapa hal yang menjadi Sebo.Kecamatan Kumpeh Ulu dan
penyebab sulitnya bahan baku Kecamatan Sungai Gelam
pembuatan fillet ikan Patin oleh UPI merupakan pemasok utama bahan
Perum Perindo Muaro Jambi terdiri baku ikan Patin Segar ke UPI Perum
atas 1) biaya operasional pakan ikan Perindo Jambi.
Patin dengan ukuran lebih besar Kegiatan pemanenan ikan
membutuhkan FCR yang lebih besar; Patin di kolam pembudidaya
2) harga beli ikan Patin segar oleh dilakukan menggunakan jaring tanpa
UPI lebih rendah dibandingkan mengeringkan kolam. Pemanenan
pedagang pengumpul dan 3) dilakukan oleh pembudidaya dan
keuntungan pembudidaya lebih dibantu oleh karyawan Perum
sedikit. Perindo UPI Jambi untuk melakukan
Penyediaan dan Cara Mendapatkan kegiatan sortir saat pemanenan.Ikan
Bahan Baku Patin yang masuk kriteria yang
Bahan baku yang dipilih dibutuhkan dimasukkan ke dalam
untuk industri pengolahan fillet ikan keranjang timbangan, sedangkan
patin di Unit Pengolahan Ikan Perum yang tidak masuk dilepaskan
Perindo Jambi tentunya jenis ikan kembali ke kolam pembesaran.
Patin (Pangasius hypophthalmus) Setelah dilakukan pemanenan dan
karena ikan ini mempunyai sifatyang penimbangan, ikan Patin akan
memenuhi kesesuaian yang dimasukkan ke mobil box yang
dibutuhkan untuk menghasilkan fillet sudah dilengkapi dengan freezer
untuk menjaga agar ikan tetap segar pengolahan ikan, namun melakukan
untuk sampai ke tempat tujuan. Jarak penjualan ikan Patin segar kepada
dari pengambilan bahan baku ke pedagang pengecer atau langsung
Perum Perindo dibutuhkan waktu ± 1 menjual sendiri ke pasar yang ada
jam. Pembelian ikan Patin dilakukan disekitar Kabupaten Muaro Jambi.
langsung di kolam pembudidaya, Jumlah potensi bahan baku berupa
artinya setelah ikan di Panen dan ikan Patin segar yang dihasilkan
ditimbang langsung dilakukan pembudidaya di Kabupaten Muaro
pembayaran ke pembudidaya. Jambi mencapai 330 ton dalam
Harga Bahan Baku setahun, dimana pedagang
Harga pembelian bahan baku pengumpul hanya dapat membeli
ikan Patin segar oleh UPI Muaro sebanyak 200 ton dalam setahun,
Jambi berbeda di beberapa tempat sisanya dibeli oleh UPI Muaro
asal bahan baku. Harga ikan Patin di Jambi.
setiap daerah pemasok bahan baku Proses Produksi Fillet Ikan Patin
berbeda dikarenakan jarak daerah Proses pengolahan ikan Patin
penghasil ikan Patin ke unit menjadi fillet memerlukan beberapa
pengolahan ikan Patin Perum tahap peanganan sehingga diperoleh
Perindo yang berbeda pula. fillet ikan Patin dengan kualitas yang
Penentuan harga ikan Patin diinginkan. Unit Pengolahan Ikan
dilakukan oleh pihak Perum Perindo Jambi Perum Perindo melakukan
dengan patokan harga antara Rp beberapa tahap penanganan yakni,
13.000,-/kg sampai Rp 14.000,-/kg. penerimaan ikan, penimbangan,
Harga pembelian ikan Patin blooding, fillet,
yang dijual pembudidaya kepada pencucian,penghilangan kulit
UPI lebih rendah jika dibandingkan (skinning), trimming, pembersihan
dengan harga yang dijual daging merah, pengecekan final,
pembudidaya kepada pedagang penyusunanlongpan, glazing,
pengumpul. Harga penjualan ikan pengemasan (Gambar 1).
Patin ke UPI seperti terlihat diatas Bentuk fillet ikan terbagi
berkisar antara Rp 13.000,- per dalam dua jenis yaitu fillet ikan
kilogram sampai Rp 14.000,- per dengan kulit (skin-on) dan fillet ikan
kilogram, sedangkan jika dijual ke tanpa kulit (skin-less). Pada setiap
pedagang pengumpul harga jenis fillet tersebut dapat dibagi lagi
penjualan bisa mencapai Rp 15.000,- dalam dua bagian yaitu fillet yang
per kilogram. Namun, pedagang masih memiliki bagian dinding perut
pengumpul tidak mampu (belly-on) dan fillet yang tidak
menampung seluruh produksi ikan memiliki bagian dinding perut (belly-
Patin segar milik pembudidaya off). Jenis fillet yang diproduksi UPI
sehingga sebagian dijual ke UPI Jambi merupakan jenis fillet ikan
Muaro Jambi. Sebab, pedagang tanpa kulit (skin-less) yang masih
pengumpul tidak melakukan
memiliki bagian dinding perut (belly- vakum).Kegiatan produksi yang ada
on). pada UPI Jambi meliputi beberapa
Teknologi yang digunakan tahap yakni pembelian bahan baku,
oleh UPI Jambi sangat sederhana, penyortiran dan pembersihan,
dan hampir semua kegiatan produksi pembuatan fillet, pembekuan, dan
dilakukan secara manual. Pada pengepakan. Selanjutnya dilakukan
proses penyimpanan dilakukan pengemasan untuk dilakukan
dengan mesin ABF (air blast pengiriman ke UPI Pusat jika sudah
freezing) dan disimpan pada ruang sesuai dengan target yang akan
pendingin, pemotongan ikan dikirim.
dilakukan dengan menggunakan
pisau dan talenan selanjutnya proses
pengepakan dilakukan menggunakan
mesin sealer (mesin

Penerimaan Pembersihan Pengecekan


ikan Daging Merah Final

Penimbangan Trimming Penyusunan


Longpan

Blooding Penghilangan
Kulit (Skinning) Glazing

Fillet Pencucian Pengemasan Loading

Gambar 1. Proses Pengolahan Bahan mentah menjadi Fillet Ikan Patin


yang dihasilkan sudah memiliki
Output Pengolahan Ikan Patin peminat tersendri.
Secara umum jenis (output) Produksi fillet yang
produk yang dihasilkan UPI Jambi dihasilkan tergantung kepada jumlah
Perum Perindo terdiri dari produk bahan baku yang diolah dalam setiap
utama dan produk sampingan (non- kegiatan produksi, semakin banyak
utama). Produk utama berupa fillet bahan baku yang diolah maka
ikan Patin skin-less belly on, semakin banyak pula produksi fillet
sedangkan produk sampingan tediri yang dihasilkan begitu juga
dari kepala ikan Patin, kulit ikan sebalikanya. Produksi fillet yang
Patin, tulang ikan Patin dan Jeroan dihasilkan Unit Pengolahan Ikan
ikan Patin. Masing-masing produk Jambi BUMN Perindo, rata-rata 50
% dari total bahan baku yang diolah
setiap kali kegiatan produksi. Hal ini fillet ikan Patin dan produk
berarti setiap 1 kg bahan baku yang sampingan berupa kepala, tulang,
diolah akan menghasilkan 0,50 kg kulit, dan jeroan ikan Patin.
Tabel 4. Jumlah Produk (Kg) yang Dihasilkan Unit Pengolahan Ikan Jambi
Perum Perindo dalam Sebulan
No. Jenis Output Jumlah (Kg) Harga (Rp) Nilai Produksi
1 Fillet 5.000 45.000 225.000.000
2 Kepala 1.950 8.000 15.600.000
3 Tulang 540 1.000 540.000
4 Kulit 250 8.000 2.000.000
5 Jeroan 820 200 164.000
Total 8.060 243.304.000
Sumber: data primer
Jenis produk yang dihasilkan maka akan diperoleh pendapatan
terdiri atas fillet, kepala, tulang, kulit, bersih yang diperoleh oleh UPI
dan jeroan ikan Patin. Berdasarkan Muaro Jambi dalam sebulan.
penjualan masing-masing output Pendapatan bersih diperoleh dari
(produk) maka dapat diketahui selisih antara pendapatan kotor dan
penerimaan atau pendapatan kotor total biaya dalam satuan waktu yang
yang diperoleh UPI Muaro Jambi sama dalam kasus ini yaitu selama
yaitu sebanyak Rp 243.309.000,- per satu bulan
bulan. Jika dianalisis lebih lanjut
Tabel 5. Pendapatan Bersih yang Diperoleh UPI Muaro Jambi dalam
Sebulan Proses Produksi
Pendapatan Kotor Total Biaya Pendapatan Bersih
(Rp/Bulan) (Rp/Bulan) (Rp/Bulan)
243.309.000 174.119.931 69.189.069
Sumber: data primer (olahan)
Pendapatan bersih yang Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh oleh UPI Muaro Jambi yang telah dilaksanakan, maka
dalam sebulan yaitu sebanyak Rp diperoleh kesimpulan sebagai
69.189.069,- per bulan. Pendapatan berikut:
tersebut tergolong tinggi, artinya 1. Bahan baku untuk pembuatan
akan memberikan dampak yang fillet ikan Patin rata-rata
cukup signifikan terhadap sebanyak 10.000 kg (10 ton) per
pendapatan njegara jika masing- bulan dengan hasil produksi fillet
masing UPI yang dimiliki Perum sebanyak 5 ton, bahan baku
Perindo memperoleh pendapatan berasal dari petani ikan di 7 desa
yang relatif sama. Kecamatan Muaro Jambi. Jumlah
karyawan sebanyak 15 orang
KESIMPULAN DAN SARAN dengan rincian 2 orang karyawan
tetap dan 13 orang karyawan
Kesimpulan
tidak tetap.
2. Investasi untuk pengolahan fillet Organoleptik Fillet Ikan
ikan Patin di Muaro Jambi Beku. Standar Nasional
sebesar Rp 1.170.975.000,- Indonesia. SNI 01-2346-
sedangkan total biaya (biaya 2006.
tetap dan biaya tidak tetap) yang
dikeluarkan Rp 174.519.931,-. Daniel, Moehar. 2001. Metode
Pendapatan kotor yang diterima Penelitian Sosial Ekonomi
dalam sekali produksi sebanyak Dilengkapi Beberapa
Rp 243.309.000,- per bulan dan Analisa dan Penuntun
pendapatan bersih sebanyak Rp Penggunaan. Bumi Aksara.
68.789.069,- per bulan. Medan.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan


Saran
Pemasaran Hasil Perikanan
Unit Pengolahan Ikan (UPI)
(Ditjen P2HP). 2006.
Jambi Perum Perindo sebaiknya
Teknologi Pengolahan
memiliki usaha pembesaran
Fillet Ikan.
budidaya patin sebagai stok bahan
baku yang memenuhi kriteria Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi
perusahaan yaitu memiliki bobot 1-2 Pengolahan Hasil
kg/ekor. Selain itu, untuk Perikanan. Liberty.
menumbuhkan minat pembudidaya Yogyakarta.
untuk membudidayakan ikan Patin
sesuai kriteria perusahaan maka Martha, R. 2006. Analisa Kelayakan
perlu dilakukan penignkatan harga Industri Fillet ikan Patin
beli ikan Patin kepada pembudidaya Beku (Pangasius
sehingga keuntungan yang diperoleh hypophthalmus) Di
tidak berkurang dibandingkan Kabupaten Bogor.
dengan budidaya ikan Patin dengan
ukuran lebih kecil. Salvatore, Dominick. 2001.
Managerial Economics,
DAFTAR PUSTAKA dalam Perekonomian
Global. Edisi Keempat.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). Jilid 1. Penerbit Erlangga.
2006. Lembar Penilaian Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai