Anda di halaman 1dari 10

OLEH :

JUNAIDIANSYAH (2106056002)
FAIZA NINGRUM (2106056007)
ACHMAD RAYHAN (2106056017)
HIJRAH NURFADILLAH A.P.P (2106056020)
MUHAMMAD IKHSAN SAPUTRA (2106056043)

KELOMPOK 3
PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAUTAN

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014


tentang Kelautan:

Pengelolaan kelautan adalah penyelenggaraan kegiatan, penyediaan,


pengusahaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan serta konservasi
laut.
PENGERTIAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN
• Pengelolaan diartikan sebagai suatu raingkain pekerjaan atau usaha yang dilakuakan oleh sekelompok
orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

• Sumber Daya Kelautan adalah sumber daya laut,baik yang dapat diperbaharui yang memiliki keunggulan
kompratif dan kompetitif serta dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA KELAUTAN
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan :
A. Perikanan
Pasal 16 : Pemerintahan mengatur pengeolaan sumber daya ikan di wilayah perairan dan wilayah
yurisdiksi serta menjalankan pengaturan sumber daya ikan di laut lepas berdasarkan kerjasama dengan
negara lain dan hukum internasional.

B. Energi dan Sumber daya mineral


Pasal 20 : Pemerintahan mengembangkan dan memanfaatkan energi terbarukan yang berasal dari laut
dan di tetapkan dalam kebijakan energi nasional.
Pasal 21 : Pengaturan pemanfaatan sumberdaya mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan hukum internasional .

C. Sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil


Pasal 22 : Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab
mengelola dan memanfaatkan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.
SUMBER DAYA ALAM NONKONVENSIONAL
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 23:
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam non konvensional kelautan dilakukan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 24:
Pelindungan, pemanfaatan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum laut Internasional
PENGUSAHAAN SUMBER DAYA KELAUTAN
INDUSTRI KELAUTAN
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 25:
Industri kelautan sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi industri bioteknologi, industri maritim,
dan jasa maritim
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 26:
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab mengembangkan dan meningkatkan industri
bioteknologi kelautan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (2).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 27:
Dalam rangka berkelanjutan industri maritim dan jasa maritim untuk kesejahteraan rakyat, digunakan
kebijakan ekonomi kelautan.
WISATA BAHARI
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 25:
Industri kelautan sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi industri bioteknologi, industri maritim,
dan jasa maritim
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 26:
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab mengembangkan dan meningkatkan industri
bioteknologi kelautan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (2).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 27:
Dalam rangka berkelanjutan industri maritim dan jasa maritim untuk kesejahteraan rakyat, digunakan
kebijakan ekonomi kelautan.
PERHUBUNGAN LAUT
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 25:
Industri kelautan sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi industri bioteknologi, industri maritim,
dan jasa maritim
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 26:
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab mengembangkan dan meningkatkan industri
bioteknologi kelautan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (2).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 27:
Dalam rangka berkelanjutan industri maritim dan jasa maritim untuk
BANGUNAN LAUT
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 25:
Industri kelautan sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi industri bioteknologi, industri maritim,
dan jasa maritim
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 26:
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab mengembangkan dan meningkatkan industri
bioteknologi kelautan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (2).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia tahun 2014 pasal 27:
Dalam rangka berkelanjutan industri

Anda mungkin juga menyukai