Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH KUNJUNGAN

WISATAWAN DAN KURS


DOLLAR TERHADAP EKSPOR
KERAJINAN BAMBU DI
PROVINSI BALI
MOCHAMAD ALFIAN FAJAR BAGASKARA 195020101111025
FAJRUL IHSAN 195020101111026
MUTIARA LABIBA ANDINI 195020101111028
AURISTA RACHMA KUSUMAWATI 195020101111031
EKA MEI DITA ERLINIA 195020101111038
ARIEL FAZA MAHENDRA 195020107111002
TOPIK PEMBAHASAN
01 PRODUK PERTANIAN
Definisi Produk Pertanian dan Macam Produk Pertanian

02 PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


Klasifikasi, Faktor Pengolahan, Ciri Pengolahan, Permasalahan,
Kriteria, dll
03 KERAJINAN BAMBU
Analisis Mengenai Wisatawan, Kurs Dollar Amerika, dan
Kerajinan Bambu
04 PENGEMBANGAN PRODUK USAHA
Langkah-langkah Dalam Pengembangan Usaha
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
01
Produk Pertanian
Definisi

Produksi
Produk Pertanian

Segala hal yang bisa ● Proses produksi


ditawarkan, dipunyai, ● Pertanian atau pengusahaan
dimanfaatkan ataupun ● Tanah tempat usaha
dikonsumsi agar mampu ● Usaha pertanian
memuaskan kebutuhan atau (Eva Bonawati dan Sriyanto)
keperluan konsumen.
(Philip Kotler)
Tanaman Bahan Pangan

Perkebunan

Produk
Pertanian
Perhutanan Perikanan

Peternakan
02
Pengolahan Hasil
Pertanian
Definisi Pengolahan Hasil Pertanian
Pengolahan adalah proses pembuatan bahan dari bahan
mentah/segar menjadi produk-produk guna memenuhi
kebutuhan manusia baik secara fisik, kimiawi maupun
biokimiawi.
Adapun perlakuan dalam proses pengolahan hasil pertanian
melingkupi beberapa proses diantaranya penanganan bahan,
pembersihan, pemisahan, sortasi, pemanasan dengan suhu
tinggi, pendinginan dan pembekuan, dll
No Komoditas Pertanian Produk olahan

1 Aneka Buah Selai, sari buah, manisan, sirup, dodol, keripik

2 Labu Kuning Puding, kue lapis, cake, pie, nogosari

3 Jagung Emping, aneka cake, talam, muffin

4 Singkong criping, lanthing, pathilo, gethuk

5 Rempah-rempah Jamu, tepung/instan, obat-obatan, bumbu, dan pewarna


alami.

6 Aneka kacang tahu, yogurt, minyak, tempe, tahu, tepung, susu


Manfaat Penerapan Teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian

● Memberikan nilai tambah ● Dapat mengoptimalisasikan


bagi hasil pertanian sehingga
dapat meningkatkan sumber daya yang ada di
pendapatan masyarakat daerah-daerah, khususnya
● Dapat menyediakan di pedesaan
keanekaragaman makanan ● Memperluas penerapan dan
bagi penduduk atau alih teknologi pengolahan
masyarakat secara hasil pertanian di pedesaan
berkesinambungan yang
sesuai dengan daya beli
Klasifikasi Olahan Pertanian:

Berdasarkan sumber Berdasarkan Karakteristik


Komoditas
● Bahan Nabati ● Agronomis
● Bahan Hewani ● Fisiologis
● Gizi
Tujuan pengelompokan komoditas hasil pertanian,
yaitu :

•Memberikan keseragaman pada


komoditas hasil pertanian

•Menyederhanakan komoditas hasil


pertanian
•Mendeskripsikan ciri dan membedakan
jenis komoditas hasil pertanian
•Mengetahui hubungan kekerabatan
komoditas hasil pertanian
Faktor-Faktor dalam Pengolahan Pertanian
Equipment and
Raw Material Operation Product Result
Machine
Ciri-ciri Pengolahan
Hasil Pertanian
● Dapat meningkatkan nilai tambah
● Menghasilkan produk yang dapat
dipasarkan atau dikonsumsi
● Meningkatkan daya saing, dan
● Menambah pendapatan dan
keuntungan petani
Permasalahan dalam Pengembangan Produk Olahan Hasil
Pertanian

● Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga


diperlukan teknologi pengemasan dan transportasi yang mampu
mengatasi masalah tersebut
● Sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat
dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas
produksi agroindustri menjadi tidak terjamin
● Kualitas produk pertanian yang dihasilkan pada umumnya masih
rendah sehingga mengalami kesulitan dalam persaingan pasar
baik didalam negeri maupun di pasar internasional
● Sebagian besar industri berskala kecil dengan teknologi yang
rendah.
Kriteria Pemilihan Teknologi Pengolah Hasil
Pertanian
● Kebutuhan kualitas (quality requirements)
● Kebutuhan pengolahan (process requirements)
● Penggunaan kapasitas (capacity utilization)
● Kapasitas kemampuan manajemen (management
capability)
● Pemilihan teknologi yang meningkatkan nilai tambah
03
Kerajinan Bambu
Komoditas kerajinan termasuk komoditas yang menjadi
unggulan ekspor di Provinsi Bali. Salah satu komoditas
kerajinan yang diekspor oleh Provinsi Bali adalah kerajinan
bambu.
Industri kerajinan termasuk sub sektor industri dan sebelumnya merupakan
komoditas unggulan ekspor sekaligus merupakan komoditas yang
menyumbangkan devisa yang besar bagi keseluruhan ekspor non migas di Provinsi
Bali. Namun disebabkan pandemic ekspor di Bali mengalami penurunan yaitu
sebesar -21,55% atau sebesar -10,5% jika dibandingkan dengan target.

No Tahun Realisasi Ekspor ( US $ ) Keterangan

1 2016 574,272,194.83 Naik 19,29

2 2017 679,594,478.52 Naik 18,34

3 2018 839,550,122.90 Naik 23,53

4 2019 500,299,631.28 Turun 40,40

5 2020 392,451,075.59 Turun 21,55


Jika dilihat pada saat belum
terjadi masa pandemi, hasil
hutan bukan kayu terbanyak
pada tahun 2019 diperoleh
oleh olahan bambu untuk
diproduksi, dengan total
jumlah lebih dari 17 miliar
batang.
Kerajinan bambu merupakan salah satu dari 17 komoditi
kerajinan skala rumah tangga yang diekspor oleh
Provinsi Bali. Produk hasil kerajinan berbahan baku dari
bambu yang diekspor kebanyakan merupakan jenis
perabotan rumah tangga seperti kursi, lemari, meja,
tempat tidur, rak, hiasan untuk ruang tamu rumah
maupun hotel. Selain itu, ekspor kerajinan bambu
banyak diminati oleh konsumen dari berbagai negara
terutama wisatawan asing asal Amerika Serikat, Jepang,
Australia dan Singapura.
Hubungan antara jumlah wisatawan dan penjualan kerajinan bambu saling
berkaitan. Dimana hal ini didasari oleh adanya pandemi yang mengakibatkan
jumlah wisatawan yang datang ke Bali menurun bisa dipastikan penjualan pun
ikut turun pula. Sedangkan jika wisatawan naik maka akan diikuti pula kenaikan
pada penjualan kerajinan bambu
Hubungan ini sesuai dengan teori dari Sukirno yang menjelaskan jika kurs valuta asing
menguat terhadap mata uang dalam negeri, akan menyebabkan harga (barang) ekspor
dalam US dollar turun sehingga ekspor bagi luar negeri menjadi lebih murah yang
mengakibatkan permintaan ekspor akan meningkat sehingga ekspor akan mengalami
kenaikan. Kurs dollar amerika serkat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ekspor kerajinan bambu.
Dilansir pula pada salah satu portal berita Bali bahwa, penurunan ekspor komoditas
kerajinan bambu mencapai US$5,3 juta atau turun -36 persen dibandingkan tahun
sebelumnya (YoY). sehingga meimbulkan kerugian juga penurunan omset pada para
pengrajin kerajinan bambu.
04
Pengembangan Bisnis
Produk Olahan di Masa
Pandemi
Hal Dapat Dilakukan Untuk
Mengembangkan Suatu Usaha
1. Diadakannya Pelatihan
(Penyuluhan, Pendampingan, Evaluasi Pelaksanaan)
2. Melakukan Inovasi Produk
3. Pemanfaatan E-commerce dan Sosial Media
Video Pendukung 11
12
Kesimpulan
dan Saran
Nilai ekspor produksi kerajinan mengalami penurunan sebesar 29,44% yang
disebabkan beberapa hal. Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain
dengan meningkatkan daya saing produk, meningkatkan kemampuan
eksportir, memfasilitasi dengan lembaga keuangan dan dituntut inovasi atau
kreatifitas dari pelaku usaha
Daftar Pustaka
Purwanto, Helmy. 2009.Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Jawa Tengah.
Aji, Widya. 2020. Manajemen Pemberdayaan Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Pengrajin
Bambu di Desa Sempulur Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2020. Salatiga
Prospek Pengolahan Hasil Pertanian. https://bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/844
pengolahan-hasil-pertanian#!/ccomment
BPS. Perkembangan Sektor Non-Migas (sektor)
BPS. Kurs Tengah Beberapa Mata Uang Asing Terhadap Rupiah di Bank Indonesia dan Harga Emas
di Jakarta 2000-2019
BPS. Kurs Tengah Beberapa Mata Uang Asing Terhadap Rupiah di Bank Indonesia dan Harga Emas
di Jakarta 2018-2020
Databoks, Katadata. Bambu Jadi Hasil Hutan Bukan Kayu Terbanyak pada 2019. 2021
BPS. Banyaknya Wisatawan Mancanegara ke Bali Menurut Kebangsaan 2014-2020
Astuti, Ni Kadek Dewi. 2016. Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Inflasi Dana Kurs Dollar Amerika
Serikat Terhadap Nilai Ekspor Kerajinan Bambu Provinsi Bali. Universitas Udayana, Bali
Purwanto, Teguh, dkk. 2020. Memaksimalkan Potensi Usaha Pelaku UMKM Melalui Inovasii Produk
Olahan Pertanian Desa Banjarsari Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Universitas PGRI Adi
Buana, Surabaya
Thanks
Pertanyaan
1.
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai