Anda di halaman 1dari 19

PENGHITUNGAN

SUARA
TAHAPAN PENGHITUNGAN
SUARA PEMILU

PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA

PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA

PENGHITUNGAN SUARA ULANG,


LANJUTAN, DAN SUSULAN
PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA
▪ Waktu Penghitungan Suara Di TPS Dimulai Setelah Pemungutan Suara Selesai, Dan Berakhir Pada Hari Yang
Sama Dengan Hari Pemungutan Suara.
▪ Dalam Hal Penghitungan Suara Belum Selesai Pada Hari Yang Sama Dengan Hari Pemungutan Suara,
Penghitungan Suara Dapat Diperpanjang Tanpa Jeda Paling Lama 12 (Dua Belas) Jam Sejak Berakhirnya Hari
Pemungutan Suara.
▪ Sebelum Rapat Penghitungan Suara Di TPS, Anggota KPPS Mengatur Sarana Dan Prasarana Yang
Diperlukan Dalam Penghitungan Suara.
▪ Sarana Dan Prasarana Meliputi:
▪ Pengaturan Tempat Rapat Penghitungan Suara Di TPS, Termasuk Pangaturan Papan Atau Tempat Untuk
Memasang Formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota;
▪ Tempat Duduk KPPS, Saksi, Dan Pengawas TPS;
▪ Alat Keperluan Administrasi;
▪ Formulir Penghitungan Suara Di TPS;
▪ Sampul Kertas/Kantong Plastik Pembungkus;
▪ Segel;
▪ Kotak Suara Serta Menyiapkan Kuncinya; Dan
▪ Peralatan TPS Lainnya.
▪ Penempatan Pemilih, Pemantau Pemilu, Dan Masyarakat Ditempatkan Di Luar TPS.
▪ Sarana Dan Prasarana Diatur Dengan Baik Agar Mudah Digunakan Dan Rapat Penghitungan Suara Dapat
Diikuti Oleh Semua Pihak Yang Hadir dengan Jelas.
TATA LETAK PENGHITUNGAN SUARA

KPPS MENYUSUN TATA LETAK TPS


DALAM PROSES PENGHITUNGAN
SUARA DENGAN MEMBERIKAN
KEMUDAHAN BAGI SAKSI,
PENGAWAS TPS, PEMANTAU,
MASYARAKAT, DAN PEWARTA
MENYAKSIKAN PROSES
PENGHITUNGAN SUARA SECARA JELAS
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
• Ketua KPPS mengumumkan penghitungan suara dimulai
• Penghitungan suara dapat dilakukan secara berurutan dimulai dari surat suara:
1.Presiden dan Wakil Presiden
2.DPR
3.DPD;
4.DPRD Provinsi; dan
5.DPRD Kab/Kota
Tahapan penghitungan suara oleh ketua dan dibantu anggota KPPS:
• Membuka kunci dan tutup kotak suara dengan disaksikan oleh semua pihak yang hadir;
• Mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan diletakkan di meja ketua KPPS;
• Menghitung jumlah surat suara dan memberitahukan jumlah tersebut kepada yang hadir serta mencatat
jumlahnya;
• Mencocokkan jumlah surat suara yang terdapat di dalam kotak suara dengan jumlah Pemilih yang hadir
dalam formulir Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU, Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH
TAMBAHAN-KPU, dan Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU;
• Dalam hal ketua KPPS menemukan surat suara yang dikeluarkan tidak berada pada kotak suara sesuai
jenis Pemilu, ketua KPPS menunjukan
surat suara tersebut kepada Saksi, Pengawas TPS, anggota KPPS, pemantau Pemilu atau
masyarakat/Pemilihyang hadir .
• Dalam hal penghitungan suara terhadap surat suara belum dilaksanakan, KPPS memasukkan surat
suara tersebut ke dalam kotak suara sesuai dengan jenis Pemilu.
• Penghitungan perolehan suara dilakukan secara terbuka di tempat yang terang atau yang mendapat
penerangan cahaya cukup
• Anggota KPPS mencatat perolehan suara dengan tulisan yang jelas dan terbaca ke dalam formulir:
Model C.HASIL-PPWP; Model C.HASIL- DPR; Model C.HASIL-DPD; Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model
C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-
DPRPT, Model C.HASIL-DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan Model
C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK
SURAT SUARA SAH

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL


PRESIDEN

• SURAT SUARA DITANDATANGANI OLEH KETUA KPPS; DAN


• TANDA COBLOS PADA NOMOR URUT, FOTO, NAMA SALAH SATU PASANGAN CALON, TANDA
G AM BAR PARTAI POLITIK, DAN/ AT AU GABUNGAN PARTAI POLITIK DALAM SURAT SUARA
SURAT SUARA SAH

PEMILU ANGGOTA DPR, DPRD PROVINSI DAN DPRD KAB/KOTA

• Surat Suaraditandatangani oleh ketua KPPS; dan


• Tandacoblos pada nomoratautandagambar Partai Politik dan/atau nama calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan
SURAT SUARA SAH

PEMILU ANGGOTA DPD

• SURAT S UARA DIT AN DAT AN GAN I OLEH KETUA KPPS; DAN


• T AN D A COBLOS T E RD AP AT P A D A K O L O M 1 (SATU) CAL O N PERSEORANGAN.
KEBERATAN SAKSI
1. Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur
dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepada KPPS apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Selisih penghitungan perolehan suara dapat berupa:
a. Kesalahan penulisan hasil perolehan suara pada saat pencatatan hasil perolehan suara di formulir
Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu sedang berlangsung;
b. Perbedaan hasil perolehan suara antara formulir Model C.HASIL masing-masing jenis Pemilu dengan
catatan Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS atau dengan formulir Model C.HASIL
SALINAN yang diterima oleh Saksi dan Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS
3. Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS wajib menjelaskan
prosedur dan/atau memeriksa selisih perolehan suara.
4. Pemeriksaan selisih perolehan suara dilakukan dengan cara:
a. memeriksa kembali surat suara yang telah dinyatakan Sah atau Tidak Sah, apabila Saksi dan/atau
Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
b. memeriksa hasil perolehan suara yang tercantum dalam formulir Model C.HASIL masing-masing jenis
Pemilu, apabila
Saksi dan/atau Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS mengajukan keberatan.
5. Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi, Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS seketika melakukan
pembetulan
KEBERATAN SAKSI
6. Pembetulan dilakukan dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar.
7. Pencoretan dilakukan dengan cara:
a. menimpa angka yang salah tersebut menggunakan alat penghapus tulisan cair/correction tape, jika
pembetulan dilakukan terhadap formulir Model C.HASIL;
b. mencoret angka yang salah dengan 2 (dua) garis horisontal pada kesalahan penulisan tersebut, jika pembetulan
dilakukan terhadap formulir Model C.HASIL SALINAN.
c. Pada tulisan angka atau kata, dituliskan angka hasil pembetulan.
8. Ketua KPPS membubuhkan paraf pada angka hasil pembetulan dan dapat diikuti oleh Saksi yang hadir.
9. Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil pembetulan, KPPS meminta pendapat dan/atau saran
perbaikan dari Pengawas TPS yang hadir.
10. KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas TPS
11. KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima sebagai kejadian khusus dan mencatat seluruh kejadian
khusus selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada formulir Model C. KEJADIAN
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU dan ditandatangani oleh ketua KPPS.
12. Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS
DAN/ATAU KEBERATAN-KPU sebagai keberatan Saksi dan ditandatangani oleh Saksi serta ketua KPPS.
13. Dalam hal tidak terdapat kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi dalam pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS, KPPS wajib menulis kata NIHIL pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN-KPU dan ditandatangani oleh ketua KPPS
PENCATATAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA
• Hasil penghitungan perolehan suara dicatat ke dalam formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota;
• Setelah dicatat dalam formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota, KPPS menandatangani formular
tersebut;
• Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib di catat
sebagai catatan kejadian khusus dengan mencantumkan alasan dalam formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
KEBERATAN SAKSI-KPU;
• Formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota yang telahditandatangani dibuat dalam bentuk Dokumen
Elektronik dengan menggunakan Sirekap;
• Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat yang hadir pada rapat penghitungan suara diberi kesempatan untuk
mendokumentasikan berupa foto atau video terhadap formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota

Berikut contoh formulir C-Hasil PP-WP, untuk contoh


formulir C-Hasil DPR, DPRD, DPD dapat di akses melalui
lampiran Peraturan KPU No. 25 Tahun 2023 tentang
Pemungutan dan Pengitungan suara

https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/2023pkpu025.pdf
PEMBUATAN FORMULIR C.HASIL-SALINAN
• Setelah formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota selesai dilakukan penandatanganan, Ketua
KPPS dibantu anggota KPPS mengisi formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
berdasarkan formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota.
• KPPS menggandakan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota menggunakan alat
penggandaan yang disediakan di TPS.
• Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD
Kab/Kota dan hasil penggandaan terhadap dokumen tersebut serta ditandatangani oleh Saksi yang hadir.
• KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD
Kab/Kota kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS yang hadir pada hari yang sama.
• Dalam hal KPPS tidak dapat melakukan penggandaan KPPS dapat menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap

Berikut contoh formulir C-Hasil-Salinan-DPR, untuk


contoh formulir C-Hasil DPR, DPRD, DPD dapat di
akses melalui lampiran Peraturan KPU No. 25 Tahun
2023 tentang Pemungutan dan Pengitungan suara

https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/2023pkpu025.pdf
JUMLAH C.HASIL-SALINAN

NO JENIS FORMULIR PERUNTUKAN JUMLAH


1 C.HASIL SALINAN PPWP SAKSI, PTPS, PENGUMUMAN DI TPS, PENGUMUMAN DI 8 set
PPS, PPK DAN, KPU KAB/KOTA.
2 C. HASIL SALINAN DPR Idem 23 set
3 C. HASIL SALINAN DPD Idem 18 set
4 C. HASIL SALINAN DPR Idem 23 set
PROVINSI
5 C. HASIL SALINAN DPRD Idem 23 set
KABUPATEN/KOTA
Total 95 set

Perhitungan waktu yang diperlukan dg asumsi 8 menit:


103 x 8 = 824 menit / 824 : 60 = 13,73 jam.
Jika dibagi menjadi tiga tim, maka 13,73 ; 3 = 4,57 jam
Pengisian formulir dapat menggunakan teknologi informasi
PENGUMUMAN PENGHITUNGAN SUARA
• KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap f ormulir Model C.Hasil-Salinan-PPWP, Model C.Hasil-
Salinan- DPR, Model C.Hasil-Salinan-DPD, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Prov, Model C.Hasil-
Salinan-DPRD Kab/Kota kepada PPS dalam sampul kertas dan disegel pada hari dan tanggal pemungutan
suara.
• Penyampaian f ormulir juga dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap.
• PPS wajib mengumumkan for mu lir dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara
menempelkan f ormulir tersebut di t empat u mum pada kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama
lain.
• Dalam hal KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu) rangkap f ormulir Model C.Hasil-
Salinan-
PPWP, Model C.Hasil-Salinan-DPR, Model C.Hasil-Salinan-DPD, Model C.Hasil-Salinan-DPRD Prov,
Model C.Hasil-Salinan-DPRD Kab/Kota sampai batas waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
• Selain f ormu lir tersebut, KPPS dapat menyampaikan f ormulir Model C.DAFTAR HADIR-DPT-KPU,
Model C.DAFTAR HADIR DPTb-KPU, Model C.DAFTAR HADIR DPK-KPU, Model C.KEJADIAN KHUSUS
DAN/ATAU
KEBERATAN-KPU kepada saksi dan pengawas TPS melalui SIREKAP atau dapat mempersilahkan saksi
atau PTPS untuk mendokumentasikannya
PENGUMUMAN & PENYAMPAIAN FORMULIR C HASIL-SALINAN
1. Ketua KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS berupa formulir Model C.HASIL
SALINAN dapat ditempel di lingkungan TPS dan disampaikan kepada PPS untuk diumumkan di
kelurahan.
2. Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk hardcopy.
3. Dalam hal hasil Penghitungan Suara dalam bentuk hardcopy tidak dapat dihasilkan oleh KPPS,
Ketua KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara kepada Saksi dan Pengawas TPS dalam
bentuk Dokumen Elektronik dengan format Portable Document Format

4. Ketua KPPS menyampaikan Hasil Penghitungan Suara kepada PPK melalui PPS dengan
ketentuan:
a. Ketua KPPS menyampaikan Kotak Suara tersegel kepada PPK melalui PPS.
b. Ketua KPPS menyampaikan C.HASIL SALINAN dalam Sampul Formulir Salinan Berita Acara dan
Sertifikat Hasil Pemungutan dan Penghitungan yang berada di luar kotak kepada PPS untuk
diumumkan di wilayah kerjanya.
c. C.HASIL SALINAN disampaikan juga dengan dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan format
Portable Document Format (PDF) diberikan kepada PPS dan PPK melalui Sirekap Mobile.
CATATAN PENTING !!

1. KPPS yang secara sengaja tidak menyampaikan Hasil Penghitungan Suara


sebagaimana dimaksud pada angka 3, dipidana sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
2. Yang Menanda tangani C Hasil Salinan adalah KPPS yang tercantum dalam SK
PPS.
PENYAMPAIAN KOTAK SUARA KEPADA PPK MELALUI PPS

Sampul tersegel berisi Surat Sampul tersegel berisi Sampul tersegel berisi Sampul tersegel berisi
Sampul berisi formulir Model
Suarasah DPR, Surat Surat Suarasah DPD, Surat Suara sah Surat Suara sah DPRD,
C.Hasil-PPWP, Model C.Hasil-
Suarat tidak sah DPR, Surat Surat Suara tidak sah DPRD, Surat Suara Surat Suara tidak sah
DPR, Model C.Hasil-DPD,
Suara yang DPD, Surat Suara yang tidak sah DPRD, Surat DPRD, Surat Suara yang
Model C.Hasil-DPRD Provinsi,
tidakdigunakan/tidak tidak digunakan/tidak Suara yang tidak tidak digunakan/tidak
C.Hasil-DPRD
terpakai termasuk sisa Surat
Kabupaten/Kota, Model terpakai termasuk sisa digunakan/tidak terpakai termasuk sisa
Suaracadangan DPR, Surat
C.Hasil-Salinan-PPWP, Model Surat Suara cadangan terpakai termasuk sisa Surat Suara cadangan
Suara DPR yang
C.Hasil-Salinan-DPR, Model DPD, Surat Suara DPD Surat Suara cadangan DPD, Surat Suara
rusak/keliru coblos. alat
C.Hasil-Salinan-DPD, Model yang rusak/keliru DPRD, Surat Suara DPRD yang rusak/keliru
untuk mencoblos pilihan;
C.Hasil-Salinan-DPRD Provinsi, coblos DPRD yang coblos
tinta; lem/perekat; bolpoin;
Model C.Hasil-Salinan-DPRD rusak/keliru coblos
spidol berwarna biru; tali
Kabupaten/Kota, Surat Suara
pengikat alat pemberi tanda
sah Presiden
pilihan; alat bantu tunanetra
Presiden, Surat Suara Tidak
Pemilu Presiden dan Wakil
Sah Presiden dan Wakil
Presiden yang rusak/keliru Presiden dan Pemilu anggota
coblos dll. Model C.KEJADIAN DPD; daftar Pasangan Calon;
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN daftar calon tetap anggota
SAKSI-KPU di TPS; Model DPR, DPD, DPRD provinsi,
C.DAFTAR HADIR DPT-KPU; Model DPRD kabupaten/ kota.;
C.DAFTAR HADIR DPTb-KPU, dan alat penghapus tulisan
Model C.DAFTAR HADIR DPKKPU; cair;pembatas halaman;
Model A-Surat Pindah Memilih; dan penjepit kertas berukuran
Model A-Kabko Daftar Pemilih sedang sampai dengan
besar; dan pita perekat
kertas.
PENGHITUNGAN SUARA ULANG
Penghitungan suara di TPS dapat diulang jika terjadi hal sebagai berikut:
• kerusuhan yang mengakibatkan penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;
• Penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;
• Penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
• Penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
• Saksi, Pengawas TPS, dan wargamasyarakat tidak dapat menyaksikan proses Penghitungan Suara secara jelas;
• Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luartempat dan waktu yang telahditentukan; dan/atau
• Ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan surat suara yang sah dan suratsuara yang tidaksahdengan jumlah Pemilih
yang menggunakan hak pilih

PENGHITUNGAN SUARA LANJUTAN DAN SUSULAN

• Dalam hal sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakitbatkan sebagian tahapan penghitungan suara di TPS tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara
lanjutan di TPS
• Pelaksanaan penghitungan suara lanjutan di TOS dimulai dari tahapan penghitungan suara di TPS yang terhenti

• Dalam hal di sebagian atau seluruh Dapil terjadi kerusuhan, gangguan kemanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang
mengakibatkan seluruh tahapan penghitungan suara tidak dapat dilaksanakan, dilakukan penghitungan suara susulan
• Pelaksanaan penghitungan suara susulan dilakukan untuk seluruh tahapan penghitungan suara.

Pemungutan suara d an/ atau penghitungan suara lanjutan atau susulan


dilaksanakan setelah dilakukan penetapan penundaan

Anda mungkin juga menyukai