Anda di halaman 1dari 41

MUARO JAMBI, 5 s.

d 6 DESEMBER
2018
DASAR HUKUM
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Jadwal Pelaksana
A. Persiapan
1. Pengumuman tempat dan waktu Sebelum 12 April KPPS
pemungutan 2019
2. Penyampaian Formulir Model 8 s.d 14 April 2019 KPPS
C6-KPU
3. Pengembalian Formulir Model 16 April 2019 KPPS
C6-KPU kepada PPS
4. Penerimaan Logistik TPS dari 16 April 2019 KPPS
PPS kepada KPPS serta
penyiapan TPS
B. Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara
1. Pemungutan Suara di TPS 17 April 2019 KPPS
2. Penghitungan Suara di TPS 17 April 2019 KPPS
C. Penyelesaian Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara
1. Pengisian formulir: 17 April 2019 KPPS
 Model C-KPU
 Model C1-PPWP
LANJUTAN…..
No Kegiatan Jadwal Pelaksana
• Model C1-DPR
• Model C1-DPD
• Model C1-DPRD Provinsi
• Model C1-DPRD Kab/Kota
• Model C2 - KPU
• Model C4 - KPU
• Model C5 - KPU
2. Pengumuman Hasil Pemungutan 17 s.d 23 April KPPS
dan Penghitungan Suara di TPS 2019
3. Penyampaian Kotak Suara 17 s.d 19 April KPPS dan
beserta Salinan Formulir: 2019 PPS
• Model C-KPU
• Model C1-PPWP
• Model C1-DPR
• Model C1-DPD
• Model C1-DPRD Provinsi
• Model C1-DPRD Kab/Kota
kepada PPK melalui PPS
Tahapan Pemungutan Suara
Persiapan
Dukungan Perlengkapan TPS
Logistik TPS:
 Sampul Kertas
Perlengkapan TPS  Tanda pengenal KPPS& petugas
ketertiban dan saksi peserta
 Kotak Suara pemilu, beserta tali pengikat
 Surat Suara  Karet pengikat surat suara
 Tinta  Lem/perekat
 Bilik Suara  Kantong plastic
 Segel  Ballpoint
 Alat untuk mencoblos  Seal/alat pengaman kotak suara
pilihan  Spidol
 Formulir
 TPS
 Stiiker nomor kotak suara
 Tali pengikat alat pencoblos
 Alat bantu tuna netra
 DPC
 DCT DPR,DPD,DPRD
Provinsi,DPRD Kkab/Kota
(kecuali Provinsi DKI Jakarta
 Salinan DPT,DPTb dan DPK
Lanjutan….
Formulir TPS
 Model C-KPU
 Model C1-PPWP
 Model C1-DPR
 Model C1-DPRD Provinsi
 Model C1-DPRD Kab/Kota (kecuali DKI
Jakarta
 Model C1.Plano-PPWP
 Model C1.Plano- DPR
 Model C1. Plano- DPRD Provinsi
 Model C1.Plano- DPRD Kab/Kota
 Model C2-KPU
 Model C3-KPU
 Model C4-KPU
 Model C5-KPU
 Model C6-KPU
 Model C7.DPT-KPU
 Model C7.DPTb-KPU
 Model C7.DPK-KPU
Lanjutan….
Perlengkapan TPS dalam kotak suara Perlengkapan TPS diluar kotak suara
 Surat Suara  Tanda Pengenal KPPS, Petugas
 Tinta Ketertiban, dan saksi, beserta tali pengikat
 Segel  Lem/perekat
 Paku beserta tali pengikat serta bantalan  Ballpoint
 Sampul kertas  Seal atau pengaman kotak suara
 Karet pengikat surat suara  Spidol
 Kantong plastic  Stiker nomor kotak suara
 Formulir yang meliputi:  Formulir yang meliputi:
 Model C-KPU  Model C7.DPT-KPU
 Model C1-PPWP  Model C7.DPTb-KPU
 Model C1-DPR  Model C7.DPK-KPU
 Model C1- DPD
 Model C1- DPRD Provinsi
 Model C1-DPRD Kab/Kota (kecuali DKI
Jakarta)
 Model C1.Plano-PPWP
 Model C1.Plano-DPR
 Model C1.Plano-DPD
 Model C1.Plano- DPRD Provinsi
 Model C1.Plano-DPRD Kab/Kota
 Model C2, C3,C4,C5 –KPU
 Alat bantu tuna netra
Lanjutan…
Persiapan:
Ketua KPPS melakukan pengumuman hari , tanggal dan waktu pemungutan
suara dan nama TPS kepada pemilih paling lambat 5 hari sebelum hari
pemungutan suara
Ketua KPPS melakukan penyampaian Formulir Model C6-KPU kepada pemilih
paling lambat 3 hari sebelum pemungutan suara
Apabila pemilih tidak berada ditempat tinggalnya, KPPS dapat menyampaikan
formulir C6-KPU kepada keluarganya dan diminta untuk menandatangani tanda
terima
Apabila sampai dengan 3 Hari sebelum hari Pemungutan Suara terdapat Pemilih
belum menerima formulir Model C6-KPU, Pemilih bersangkutan dapat meminta
formulir Model C6-KPU kepada Ketua KPPS paling lambat 1 (satu) Hari sebelum
hari Pemungutan Suara dengan menunjukkan KTP-el atau SIM/Paspor/KK.
KPPS memastikan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara diterima
dari PPS paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara
PELAKSANA
TUNGSURA DI TPS
PELAKSANAA
N
Pemungutan dan Penghitungan suara
dilaksanakan oleh Petugas KPPS, Petugas
KPPS terdiri dari Anggota KPPS
sebanyak 7 (tujuh) orang yang terdiri atas
:
•1 (Satu)orang ketua merangkap anggota
•6 (Enam) orang anggota
•Ditambah 2 (Dua) orang petugas
ketertiban dan keamanan
Tahapan Pemungutan Suara
Pelaksanaan
Tugas KPPS
Ketua KPPS KPPS 2
• Memimpin Rapat • Menerima Model C6-
Pemungutan Suara KPU/Model A5-KPU/KTP-
• Memberikan penjelasan el/SIM/KK dari Pemilih
kepada pemilih tentang tata berdasarkan urutan
cara pemberia suara kehadiran
• Menandatangani surat suara • Membantu tugas Ketua
KPPS
KPPS 3
• Mengumpulkan Model C6-
KPU/Model A5-KPU
setelah pemilih menerima
surat suara
• Membantu tugas ketua
KPPS
Lanjutan…
KPPS 4 KPPS 4
• Memeriksa seluruh jari • Mencatat nama pemilih
tangan pemilih kedalam formulir Model
• Memeriksa KTP-el/SIM/KK A.DPK-KPU dengan
dan formulir Model C6- menunjukan KTP-el, apabila
KPU/Model A5-KPU nama pemilih tersebut
Pemilih belum tercatat dalam DPK
• Memeriksa kesesuaian nama sesuai nomor urut
pemilih bersangkutan berikutnya
dengan nama pemilih yang KPPS 5
tercantum dalam DPT/DPTb • Meminta kepada pemilih
• Mencatat nama Pemilih menandatangani Model C7.DPT-
kedalam DPTb dengan KPU/Model C7.DPTb-KPU/Model
menujukan Model A5-KPU C7.DPK-KPU
dan KTP-el/SIM/KK, • Menuliskan nama pemilih kedalam
apabila nama pemilih Model C7.DPTb-KPU/Model C7.DPK-
tersebut belum tercatat KPU, apabila terdapat pemilih yang
dalam DPTb sesuai nomor hadir belum terdaftar dalam DPTb/DPT
urut berikutnya • Mempersilahkan pemilih menempati
duduk yang telah disediakan
Lanjutan…
KPPS 7

• Meminta pemilh untuk


mencelupkan salah satu jari
pemilih kedalam tempat
tinta

KPPS 6
• Mengarahkan pemilih
memasukkan surat suara
sesuai dengan kotak suara
SYARAT MENGGUNAKAN HAK
PILIH DI TPS
1. Pemilih terdaftar dalam formulir Model A.3-KPU:
o Menujukkan Model C6-KPU dan KTP-el/SIM/KK/Pasport

2. Pemilih terdaftar dalam formulir Model A.4-KPU:


o Menunjukkan Model A.5-KPU dan KTP-el/SIM/KK/Pasport bagi
yang terdaftar dalam formulir Model A.4-KPU

3. Pemilih tidak terdaftar dalam formulir Model A.3-KPU dan


Model A.4-KPU:
o Menunjukkan KTP el
Catatan:
Apabila terdapat Pemilih terdaftar dalam formulir Model A.3-
KPU, tidak dapat menunjukkan formulir Model C6-KPU, maka
Pemilih dapat menggunakan hak suaranya dengan menunjukkan
KTP-el/SIM/KK/Pasport.
Tata Cara Pemungutan Suara

KPPS Membuka Rapat Pemungutan Suara


KPPS Melakukan sumpah/janji KPPS
KPPS membuka kotak suara sesuai jenis Pemilu
KPPS mengidentifikasi jenis perlengkapan dan
menghitung jumlah setiap jenis dokumen
Ketua KPPS menjelaskan tata cara Pemberian
Suara kepada Pemilih
Ketua KPPS menandatangani surat suara yang akan
digunakan
KPPS mempersilahkan Pemilih untuk memberikan
suara di bilik suara
Tata Cara Pemberian Suara
• Pemilih mendaftarkan ke KPPS 4
• Pemilih menunjukkan seluruh jari tangan kepada KPPS 4
• Pemilih menunjukkan KTP-el/SIM/KK dan formulir
C6-KPU/Model A.5-KPU/C7.DPK-KPU di KPPS 5
• Pemilih menerima surat suara dari Ketua KPPS
• Pemilih memeriksa surat suara yang diberikan untuk memastikan
surat suara tidak dalam keadaan rusak
• Pemilih mencoblos surat suara di Bilik Suara
• Pemilih melipat kembali surat suara yang dicoblos
• Pemilih memasukkan surat suara kedalam kotak suara sesuai jenis
pemilu
• Pemilih mencelupkan salah satu jari tangan kedalam tempat tinta
sampai pangkal kuku

Catatan:
a. Pemilih dapat diberikan kesempatan mendapatkan surat suara
pengganti hanya 1 kali
b. KPPS 7 memastikan pemilih tidak menghilangkan tinta pada jari
tanganya
WARNA DAN JENIS SURAT SUARA

Warna
Hitam Surat Warna Warna
Suara Kuning Merah
Presiden Surat Suara Surat Suara
dan Wakil DPR DPD
Presiden

Warna Biru Warna Hijau


Surat Suara Surat Suara
DPRD DPRD
Provinsi Kab/Kota
Surat suara yang diterima pemilih

a. Pemilih yang terdaftar dalam formulir Model A.3-


KPU
1) Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden
2) Surat Suara DPR
3) Surat Suara DPD
4) Surat Suara DPRD Provinsi
5) Surat Suara DPRD Kab/Kota
Lanjutan…
b. Pemilih yang terdaftar dalam Formulir Model A.4-KPU
Surat suara Presiden dan Surat Suara DPR
wakil Presiden  Pindah memilih ke kab/kota lain
 Pindah memilih ke provinsi dalam satu provinsi dan berada
lain; atau dalam dapilnya
 Pindah memilih dari Luar  Pindah memilih dari Luar Negeri
Negeri ke Dapil DKI Jakarta II ( Jakarta
Pusat, atau Jakarta Selatan)

Surat Suara DPD Surat Suara DPRD Provinsi


 Pindah memilih ke Kab/Kota  Pindah memilih ke Kab/Kota lain
lain dalam satu Provinsi atau kecamatan lain dalam satu
provinsi dan berada dalam
dapilnya

Surat Suara DPRD Kab/Kota


 Pindah memilih ke Kecamatan lain atau
kelurahan lain dalam satu Kab/Kota dan
berada dalam dapilnya
Lanjutan

c. Pemilih yang terdaftar dalam formulir Model
A.DPK-KPU.
Bagi Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan
DPTb surat suara yang diberikan sesuai dengan
kartu identitas diri pemilih adalah:
1) Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden
2) Surat Suara DPR
3) Surat Suara DPD
4) Surat Suara DPRD Provinsi
5) Surat Suara DPRD Kab/Kota
Tata Cara Pemberian suara pada Surat
Suara
Surat Suara Presiden dan Wakil Surat Suara DPR/DPRD Provinsi
Presiden dan DPRD Kab/Kota
 mencoblos 1 (satu) kali pada  Mencoblos 1 (satu) kali pada
nomor, nama, foto pasangan calon, nomor, atau tanda gambar partai
atau tanda gambar partai politik politik, dan/atau nama calon
pengusul dalam satu kotak partai politik yang sama

Surat Suara DPD


 Mencoblos 1 (satu) kali pada
nomor, nama, atau foto calon
dalam satu kolom calon yang sama
DENAH PEMUNGUTAN SUARA
Tahapan Penghitungan Suara
Persiapan
Mengatur tempat dan perlengkapan rapat penghitungan suara
Memasang formulir Model C1.Plano-PPWP/DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kab/Kota di papan pengumuman
Mengatur keperluan administrasi penghitungan suara, yaitu
formulir pemungutan dan penghitungan suara, sampul
kertas/kantong plastic, serta segel pemilu dan peralatan lainnya.
Menempatkan kotak suara di dekat meja Ketua KPPS serta
menyiapkan kuncinya
Ketua KPPS mempersilahkan anggota KPPS, saksi, dan PPL untuk
menempati tempat duduk yang telah disediakan.
Ketua KPPS memastikan bahwa saksi yang hadir dalam rapat
penghitungan suara telah menyerahkan surat mandat.
Ketua KPPS mengatur pembagian tugas Anggota KPPS demi
kelancaran pelaksanaan rapat Penghitungan Suara.
SARANA DAN PRASARANA
PENGHITUNGAN SUARA
a. mengatur tempat rapat e. Sampul kertas/kantong plastik
penghitungan suara di pembungkus
TPS, termasuk f. Segel
pengaturan papan atau g. Kotak suara yang ditempatkan
tempat untuk memasang di dekat meja Ketua KPPS
formulir Model serta menyiapkan kuncinya
C1.Plano- PPWP, Model h. Peralatan TPS lainnya
C1.Plano-DPR, Model
C1.Plano-DPD, Model
C1.Plano-DPRD
Provinsi, dan Model
C1.Plano-DPRD
Kab/Kota
b. Tempat duduk
saksi,pengawas
TPS,Pemilih, Pemantau
Pemilih dan masyarakat
c. Alat keperluan
administrasi
d. Formulir pemungutan
dan penghitungan suara
TAHAPAN PENGHITUNGAN SUARA
• Tugas KPPS
Ketua KPPS KPPS 2
• Menjelaskan tentang tata cara • Membuka setiap surat suara dan
penghitungan suara dan sah/tidak memberikan kepada ketua KPPS
sahnya surat suara
• Menentukan sah/tidak sahnya KPPS 3
surat suara
• Memastikan formulir Model C- • Mencatat hasil perolehan suara
KPU, Model C1-KPU dan telah calon yang diumumkan oleh
dibuat dengan benar dan cermat Ketua KPPS dalam formulir
dalam beberapa rangkap Model C1.Plano-KPU (bersama
• Menandatangani Model C-KPU, dengan KPPS 4)
Model C1-KPU dan Model • Melaksanakan tugas lain yang
C1.Plano-KPU diberikan oleh Ketua KPPS
• Meminta tanda tangan saksi dan
menyerahkan Salinan kepada
KPPS 4
saksi&PPL • Mencatat hasil perolehan suara
• Memastikan Model C-KPU dan calon yang diumumkan oleh
Model C1-KPU serta Model C2- Ketua KPPS dalam formulir
KPU Model C1.Plano-KPU (bersama
• Memastikan semua proses dengan KPPS 3)
penghitungan suara berjalan • Melaksanakan tugas lain yang
dengan baik diberikan Ketua KPPS
Lanjutan..

KPPS 5

• Melipat surat suara setelah


dibaca oleh Ketua KPPS
KPPS 6 & 7
• Membantu memasukkan
logistik ke dalam kotak suara • Menyusun Surat Suara sesuai
setelah penghitungan selesai suara yang diperoleh masing-
• Melaksanakan tugas lain yang masing pasangan calon,
diberikan Ketua KPPS termasuk surat suara tidak sah
dan mengikat 25 lembar suara
• Memasukkan surat suara ke
dalam sampul dan
memasukkanya ke dalam
kotak suara apabila
pemungutan suara telah selesai
Tahapan Penghitungan Suara
Pelaksanaan
•Proses penghitungan suara dimulai dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,
DPR,DPD,DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota.
•Ketua KPPS dibantu anggota KPPS membuka kotak suara, mengeluarkan surat suara
dan menyusun serta menghitung jumlah surat suara serta mengumumkan jumlah surat
suara;
•Anggota KPPS Kedua membuka surat suara satu persatu untuk diserahkan kepada
Ketua KPPS.
•Ketua KPPS meneliti tanda coblos yang terdapat pada surat suara dan menentukan
sah atau tidaknya surat suara
•Membaca dan menentukan keabsahan surat suara dengan beberapa ketentuan;
a.Untuk Pilpres dengan menyebutkan nomor urut paslon yang dicoblos diikuti dengan
kata “sah”
b.Untuk pemilihan DPR,DPRD Provinsi,Kab/Kota dengan menyebutkan nama partai
politik dan/atau nomor urut calon diikuti dengan kata “sah”
c.Untuk pemilihan DPD dengan menyebutkan nomor urut calon yang dicoblos diikuti
dengan kata “sah”
•Mencatat ke dalam formulir Model C1.Plano-PPWP/DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kab/Kota yang ditempel di papan pengumuman dengan cara tally dan
memastikan kebenaranya serta mengisi angka jumlah pada kolom jumlah oleh anggota
KPPS empat dan lima.
•Melipat surat suara oleh KPPS Kelima, dan kemudian menyusun dan
Lanjutan…
• Jika ditemukan surat suara yang tidak berada pada kotak suara sesuai
dengan jenis pemilihanya, ketua KPPS memisahkan surat suara tersebut
untuk dihitung bersama dengan surat suara sesuai jenis pemilihanya,
dengan ketentuan:
a. Apabila ditemukan surat suara jenis pemilu DPRD/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kab/Kota di kotak suara pemilu Presiden, maka surat
suara tersebut langsung dimasukkan pada kotak sesuai dengan jenis
pemilihannya untuk dihitung bersama-sama dengan jenis pemilihannya
b. Apabila ditemukan surat suara pemilu Presiden di kotak jenis pemilu
DPR, maka surat suara tersebut dipisahkan untuk dihitung setelah
penghitungan pemilu DPR selesai.
c. Proses pada huruf a dan b berlaku untuk penghitungan jenis pemilihan
yang lainnya.
catatan:
Untuk Mengantisipasi terjadinya kesalahan penjumlahan yang diakibatkan oleh
kesalahan surat suara yang berada pada kotak suara yang tidak sesuai
dengan jenis pemilihannya, maka penjumlahan penghitungan suara
dilakukan setelah penghitungan seluruh jenis Pemilihan selesai
SYARAT SUARA SAH
• Surat Suara semua jenis pemilihan dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh Ketua
KPPS, Adapun tanda coblos pada surat suara dinyatakan sah dengan ketentuan
sebagai berikut:

Surat suara Presiden dan Wakil Surat suara DPD


Presiden
 Tanda coblos pada kolom 1 (satu)  Tanda coblos pada kolom 1 (satu)
calon yang memuat nomor urut atau calon yang memuat nomor urut,
nama calon atau foto pasangan calon, nama calon dan foto calon anggota
dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk DPD, dinyatakan sah 1 (satu) suara
pasangan calon yang bersangkutan untuk calon anggota DPD yang
 Tanda coblos lebih dari satu kali bersangkutan
pada kolom 1 (satu) calon yang  Tanda coblos lebih dari satu kali
memuat nomor urut, nama calon dan pada kolom 1 (satu) calon yang
foto pasangan calon, dinyatakan sah memuat nomor urut, nama calon dan
1 (satu) suara untuk pasanga calon foto calon anggota DPD, dinyatakan
yang bersangkutan sah 1 (satu) suara untuk calon
 Tanda coblos tepat pada garis kolom anggota DPD yang bersangkutan
1 (satu) calon yang memuat nomor  Tanda coblos tepat pada garis kolom
urut, nama calon dan foto pasangan 1 (satu) calon yang memuat nomor
calon, dinyatakan sah 1 (satu) suara urut, nama calon dan foto anggota
untuk pasangan calon yang calon anggota DPD, dinyatakan sah 1
bersangkutan (satu) suara untuk calon anggota
DPD yang bersangkutan
Lanjutan..
Surat Suara DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota
a. Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar, dan nama
Partai Politik, suaranya dinyatakan sah untuk Partai Politik
b. Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon anggota,
suaranya dinyatakan sah untuk nama calon yang bersangkutan dari Partai Politik
yang mencalonkan
c. Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar dan nama
partai politik, serta tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut dan nama
calon dari Partai Politik yang bersangkutan, suaranya dinyatakan sah untuk nama
calon yang bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan
d. Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar, dan nama
Partai Politik, serta tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon pada kolom yang
memuat nomor urut dan nama calon dari Partai Politik yang sama, suaranya
dinyatakan sah 1 (satu) untuk Partai Politik
e. tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon pada kolom yang memuat nomor urut calon,
atau nama calon dari Partai Politik yang sama, suaranya dinyatakan sah 1 (satu)
suara untuk Partai Politik
f. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom yang memuat nomor urut Partai
Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai Politik, tanpa mencoblos
salah satu calon pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari
Partai Politik yang sama, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai
Politik
g. tanda coblos pada Surat Suara yang diblok warna abu-abu dibawah nomor urut
calon, atau nama calon terakhir, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk
Partai Politik
Lanjutan..
Surat Suara DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota
h. tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tanda
gambar Partai Politik, atau nama Partai Politik tanpa mencoblos salah satu calon
pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai Politik
yang sama, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai Politik
i. tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat 1 (satu) nomor urut calon, atau
nama calon, suaranya dinyatakan sah untuk nama calon yang bersangkutan
j. tanda coblos tepat pada garis yang memisahkan antara nomor urut calon, atau nama
calon dengan nomor urut calon, atau nama calon lain dari Partai Politik yang sama,
sehingga tidak dapat dipastikan tanda coblos tersebut mengarah pada 1 (satu)
nomor urut dan nama calon, suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai
Politik
k. tanda coblos pada satu kolom yang memuat nomor urut calon, atau tanpa nama
calon disebabkan calon tersebut tidak lagi memenuhi syarat, dinyatakan sah 1
(satu) suara untuk Partai Politik
l. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon,
atau tanpa nama calon yang disebabkan calon tersebut meninggal dunia atau tidak
lagi memenuhi syarat serta tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor
urut calon, atau nama calon dari Partai politik yang sama, dinyatakan sah 1 (satu)
suara untuk calon yang masih memenuhi syarat
m. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom yang memuat nomor urut calon,
atau nama calon, dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk calon yang bersangkutan
Lanjutan..

Surat Suara DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota

n. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut calon, atau
nama calon serta tanda coblos pada kolom abu-abu, dinyatakan sah untuk
1 (satu) calon yang memenuhi syarat
o. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, nama
Partai Politik, atau gambar Partai Politik yang tidak mempunyai daftar
calon, dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk Partai Politik.
PENGISIAN FORMULIR
• Setelah rapat penghitungan suara, Ketua KPPS dibantu anggota KPPS
mengisi formulir berdasarkan Formulir Model C.Plano-KPU, C1.Plano-
PPWP/DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota ke dalam formulir:
a. Model C-KPU berhologram
b. Model C1-PPWP berhologram
c. Model C1-DPR berhologram
d. Model C1-DPD berhologram
e. Model C1-DPRD Provinsi berhologram
f. Model C1-DPRD Kab/Kota berhologram
• Apabila dalam pengisian formulir terjadi kesalahan penulisan, maka Ketua
KPPS melakukan pembetulan dengan cara mencoret angka atau kata yang
salah dengan 2 (dua) garis horizontal, kemudian menuliskan angka atau kata
hasil pembetulan dan selanjutnya Ketua KPPS membubuhkan paraf pada
pembetulan tersebut.
• mengisi catatan kejadian khusus kedalam formulir Model C2-KPU apabila
terjadi kejadian khusus, dan apabila tidak terjadi kejadian khusus maka
menuliskan kalimat “NIHIL” pada formulir Model C2-KPU
• Membuat Salinan Formulir Model C-KPU, Model
C1-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota sejumlah yang
diperlukan
• Ketua, Anggota KPPS dan saksi menandatangani Formulir Model C-KPU,
Penyampaian Kotak Suara Hasil Pemungutan dan Penghitungan
Suara di TPS

KOTAK PILPRES
KOTAK DPD
KOTAK DPR
1)Sampul tersegel berisi :
a.Model C-KPU berhologram
1) Model C1.Plano-DPD
b.Model C1- setiap jenis pemilu 1) Model C1.Plano-DPR
2) Surat Suara Sah (DPD)
berhologram 2) Surat Suara Sah (DPR)
3) Surat Suara Tidak Sah (DPD)
c.Model C2-KPU 3) Surat Suara Tidak Sah (DPR)
4) Surat Suara Tidak digunakan
d.Model C5-KPU 4) Surat Suara Tidak digunakan
(DPD)
(DPR)
5) Surat Suara rusak/keliru coblos
2)Model C1.Plano-PPWP berhologram 5) Surat Suara rusak/keliru coblos
(DPD)
(DPR)
3)Sampul tersegel berisi :
a.Model C3-KPU
b.Model C6-KPU
c.Model A5-KPU
KOTAK DPRD PROV KOTAK DPRD K/K
1) Model C1.Plano-DPRD PROV 1) Model C1.Plano-DPRD K/K
6)Sampul tersegel berisi :
2) Surat Suara Sah (DPRD PROV) 2) Surat Suara Sah (DPRD K/K)
a.Model C7-KPU setiap jenis Pemilih
3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD 3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD
b.Model A.3-KPU
PROV) K/K)
c.Model A.4-KPU
4) Surat Suara Tidak digunakan 4) Surat Suara Tidak digunakan
d.Model A.DPK-KPU
(DPRD PROV) (DPRD K/K)
5) Surat Suara rusak/keliru coblos 5) Surat Suara rusak/keliru coblos
3)Surat Suara Sah (Pilpres)
(DPRD PRO) (DPRD K/K)
4)Surat Suara Tidak Sah (Pilpres)
5)Surat Suara Tidak digunakan (Pilpres)
6)Surat Suara rusak/keliru coblos
(Pilpres)
Lanjutan…
Dokumen yang diserahkan kepada PPK
melalui PPS yang berada di luar Kotak Suara
1. Salinan formulir Model C-KPU
2. Salinan Formulir Model C1-PPWP
3. Salinan Formulir Model C1-DPR
4. Salinan Formulir Model C1-DPD
5. Salinan Formulir Model C1-DPRD Provinsi
6. Salinan Formulir Model C1 – DPRD Kab/Kota
Salinan formulir tersebut dimasukkan ke dalam sampul
kertas dan disegel
DENAH PENGHITUNGAN
SUARA
PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA ULANG
A. PEMUNGUTAN SUARA ULANG
Pemungutan Suara dapat di ulang, yang disebabkan hal-hal sebagai berikut:
• Gangguan keamanan
• Rekomendasi Panwaslu Kecamatan
• Putusan Mahkamah Konstitusi
Pemungutan suara ulang di TPS dapat diulang apabila terjadi keadaan:
• pembukaan kotak suara dan/atau berkas Pemungutan dan Penghitungan
Suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan
• petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau
menulis nama atau alamatnya pada Surat Suara yang sudah digunakan
• petugas KPPS merusak lebih dari 1 (satu) Surat Suara yang sudah digunakan
oleh P
• Pemilih sehingga Surat Suara tersebut menjadi tidak sah
• lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 (satu) kali
pada TPS yang sama atau TPS yang berbeda
• lebih dari 1 (satu) orang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih
mendapat kesempatan memberikan suara pada TPS
LANJUTAN..
• Dalam Pelaksanaan PSU :
a) Dilaksanakan pada hari kerja atau hari libur
b) Tidak dilakukan pemutakhiran data pemilih
c) menyampaikan Model C6.Ulang-KPU kepada Pemilih DPT/DPTb/DPK
oleh KPPS paling lambat 1 hari sebelum tanggal PSU
d) surat suara untuk PSU di TPS, sebanyak 1000 lembar untuk setiap Dapil
yang diberi tanda khusus, masing-masing Surat Suara Pasangan Calon,
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dan
penggunaanya ditetapkan dengan Keputusan KPU/KIP Kab/Kota
e) Apabila surat suara PSU yang ditetapkan KPU/KIP kabupaten/kota tidak
mencukupi untuk melaksanakan Pemungutan Suara ulang di TPS,
KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan jumlah kekurangan Surat Suara.
f) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan usulan penambahan jumlah
Surat Suara kepada KPU melalui KPU Provinsi/KIP Aceh.
g) KPU mencetak dan mendistribusikan penambahan Surat suara
berdasarkan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
h) Tata Cara Pemungutan suara di TPS berlaku mutatis mutandis untuk
PSU di TPS.
i) Formulir yang digunakan dalam pemungutan suara di TPS berlaku
mutatis mutandis untuk formulir PSU di TPS, dengan menambahkan
tanda khusus PSU.
PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA ULANG
B. PENGHITUNGAN SUARA ULANG
Penghitungan Suara dapat di ulang, yang disebabkan hal-hal sebagai
berikut:
•Gangguan keamanan
•Rekomendasi Panwaslu Kecamatan
•Putusan Mahkamah Konstitusi
Penghitungan suara ulang dapat diulang apabila terjadi keadaan:
•kerusuhan yang mengakibatkan Penghitungan Suara tidak dapat dilanjutkan
•penghitungan suara dilakukan secara tertutup
•penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang
mendapat penerangan cahaya
•penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas
•penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas
•saksi Peserta Pemilu, Pengawas TPS, dan warga masyarakat tidak dapat
menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas
•penghitungan suara dilakukan di tempat lain di tempat dan waktu yang telah
ditentukan
•ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan Surat Suara yang sah dan Surat
Suara yang tidak sah dengan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilih.
LANJUTAN..
• Dalam Pelaksanaan Penghitungan Suara Ulang :
a) Dilaksanakan pada hari kerja atau hari libur
b) Tata cara Penghitungan Suara di TPS berlaku mutatis mutandis
c) Formulir yang digunakan dalam Penghitungan suara di TPS
berlaku mutatis mutandis untuk formulir Penghitungan Suara
ulang di TPS.
Pemungutan Suara Ulang dan
Penghitungan Suara Ulang Pasca Putusan
Mahkamah Konstitusi
Dalam pelaksanaan Pemungutan Suara ulang pasca
putusan Mahkamah Konstitusi, KPU Provinsi/KIP
Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota:
a)menyusun dan menetapkan Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh atau Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota tentang tahapan, program dan
jadwal pelaksanaan Pemungutan Suara ulang,
dengan tetap memerhatikan tenggat waktu
sebagaimana dimaksud dalam amar/putusan
Mahkamah Konstitusi;
b)merencanakan kebutuhan anggaran untuk
pelaksanaan Pemungutan Suara ulang.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai