5. Saksi menyaksikan semua kotak surat suara dikunci kembali dalam keadaan
kosong
6. Saksi memastikan pemilih mengisi atau menandatangani formulir C-7 (Daftar
pemilih hadir)
7. memastikan bahwa nama pemilih sesuai dengan daftar nama yang tercantum
di DPT , DPTb, DPK
8. Memastikan pemilih tidak memiliki tanda khusus bahwa dia telah memberikan
suara
9. memastikan setiap surat suara yang diterima dalam keadaan baik dan tidak
rusak, serta memastikan setiap surat suara sudah ditandatangani ketua KPPS
10. Apabila ada pemilih menggunakan KTP EL , pemilih dapat memilih setelah jam
12.00 waktu setempat
11. Memastikan para penyandang disabilitas, tetap dapat menggunakan hak
pilihnya, dengan di dampingi pendamping yang menandatangani formulir C-3
12. bagi pemilih yang tidak dapat berjalan, pendaming membantu menuju bilik
suara dan pencoblosan dilakukan oleh pemilih sendiri
13. Pemilih wajib mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda bahwa pemilih sudah
mencoblos surat suara.
Urutan penghitungan suara dimulai dari
* Surat suara pemilu presiden & wakil presiden
* Surat suara pemilu Anggota DPR RI
* Surat suara pemilu Anggota DPD RI
* Surat suara pemilu DPRD Provinsi
* Surat suara pemilu DPRD Kab/Kota
14. Membuka kunci dan tutup kotak suara, disaksikan oleh semua yang hadir
15.Mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan diletakkan di meja ketua KPPS
16. Petugas KPPS mencatat jumlah surat suara yang terdapat di dalam Kotak SUara
dengan jumlah pemilih yang hadir dalam formulir model C7
17. Membuka surat suara lembar demi lembar , memeriksa pemberian tanda
coblos pada surat suara
18. Menunjukkan kepada saksi , pengawas TPS, Anggota KPPS, Pemantau
Pemilu/Masyarakat yang hadir, dengan ketentuan 1 (satu) surat suara dihitung 1
(satu) suara dan dinyatakan sah atau tidak sah
19. Petugas KPPS mencatat hasil perhitungan suara ke dalam formulir model C1,
saksi mendokumentasi dengan memotretnya
20. Memastikan seluruh pemilih DPT, DPTb, DPK telah memberikan suara
21. Memastikan petugas KPPS telah mencatat jumlah SUrat Suara Sah dan tidak
sah
22. Pastikan penerangan di TPS cukup
23. Saksi dapat mengjukan keberatan kepada KPPS dan pengawas TPS
24. mencatat jika terjadi pelanggaran dan koreksi diberikan paraf oleh KPPS
Penetapan nama seorang warga masuk DPT diambil dari data pemilihan
pemilu terakhir. Serta data yang diambil dari Kementerian Dalam Negeri.
DPTb Adalah....
Istilah satu ini tak jauh berbeda dengan DPT. Kepanjangan dari DPTb
adalah daftar pemilih tambahan.
Artinya, seorang DPTb telah dicatat sebagai warga yang memiliki hak
mencoblos. Namanya juga masuk dalam daftar pemilih tetap. Namun
warga tersebut berkeinginan pindah tempat pemungutan suara.
Adapun cara agar seorang warga bisa menjadi DPTb cukup mudah. Hanya
dengan mengurus surat pindah memilih atau disebut form A5. Pengambilan
form A5 diambil di kelurahan paling lama 30 hari sebelum dilaksanakannya
pemungutan suara.
Seperti dengan DPT, DPTb juga diberikan waktu mencoblos mulai 07.00-
13.00 waktu setempat. Sesaat ingin mencoblos, warga yang berstatus
DPTb wajib menunjukkan kartu tanda pengenal dan form A5.
Pengertian DPK
Memiliki kepanjangan daftar pemilih khusus. DPK adalah status bagi warga
yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu.
Istilah Pemilu
1. TPS: Tempat Pemungutan Suara
2. PPK: Panitia Pemilihan Kecamatan merupakan panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu pada tingkat kecamatan.
3. PPS: Panitia Pemungutan Suara, merupakan panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pemilu di tingkat kelurahan/desa.
4. KPPS: Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, kelompok ini dibentuk oleh PPS untuk
melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
5. DPT: Daftar Pemilih Tetap, daftar ini memuat nama-nama pemilih yang telah memiliki hak
pilih dan tercatat sebagai pemilih.
6. DPK: Daftar Pemilih pemilik KTP-el yang tidak terdaftar di dalam DPT atau DPTb yang
memiliki hak pilih dan dilayani penggunaan hak pilihnya pada hari pemungutan suara
7. DPTb: Daftar Pemilih Tambahan, daftar ini diperuntukkan bagi pemilih yang melakukan
pindah memilih dari TPS asal ke TPS tujuan.
8. DPTHP: Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan, merupakan hasil perbaikan dari DPT yang
sebelumnya telah ditetapkan.
10. Formulir model A5: surat pemberitahuan pemilih tambahan atau pemilih pindah TPS.
12. Model C6-KPU PSU: surat pemberitahuan pemungutan suara ulang kepada pemilih
13. Model C7 DPT-KPU: Daftar hadir pemilih tetap, biasanya formulir model ini diisi saat pemilih
datang ke TPS.
14. Model C7 DPTb-KPU: Daftar hadir pemilih tambahan
17. Model C1-PPWP: Sertifikat hasil penghitungan suara pasangan calon presiden dan wakil
presiden
18. Model C1-DPR: Sertifikat hasil penghitungan suara calon anggota dewan perwakilan rakyat
19. Model C1-DPD: sertifikat hasil penghitungan suara calon anggota dewan perwakilan daerah
21. Model C2-KPU: pernyataan keberatan saksi atau catatan kejadian khusus pemungutan dan
penghitungan suara
22. Model C3-KPU: surat pernyataan pendamping pemilih, formulir ini digunakan untuk orang
yang pendamping pemilih disabilitas saat pencoblosan.
23. Model C4-KPU: surat pengantar penyampaian berita acara pemungutan dan penghitungan
suara pemilu tahun 2023 di TPS kepada PPS.
24. Model C5-KPU: tanda terima penyerahan salinan berita acara pemungutan dan
penghitungan suara serta sertifikat hasil penghitungan suara.