Anda di halaman 1dari 32

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA MEDAN

PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA DI TPS

Kantor KPU Kota Medan


Senin, 16 Oktober 2023 M. Rinaldi Khair
Kordiv Teknis Penyelenggaraan Pemilu
KPU Kota Medan
JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Jadwal Pelaksana
A. Persiapan
1. Pengumuman tempat dan waktu Sebelum 14 Februari KPPS
pemungutan 2024
2. Penyampaian Formulir Model C6-KPU (C- 7 s.d 12 Februari 2019 KPPS
Pemberitahuan/Undangan Memilih)
3. Pengembalian Formulir Model C6-KPU 13 Februari 2024 KPPS
(C-Pemberitahuan) kepada PPS
4. Penerimaan Logistik TPS (Selain Kotak 13 Februari 2024 KPPS
Suara) dari PPS kepada KPPS serta
penyiapan TPS
B. Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara
1. Pemungutan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
2. Penghitungan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
C. Penyelesaian Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara
1. Pengisian formulir: 14 Februari 2024 KPPS
 Model C-KPU
 Model C1-PPWP (Pasangan Presiden dan
Wakil Presiden)
LANJUTAN…..
No Kegiatan Jadwal Pelaksana
• Model C1-DPR
• Model C1-DPD
• Model C1-DPRD Provinsi
• Model C1-DPRD Kab/Kota
• Model C2 - KPU
• Model C4 - KPU
• Model C5 - KPU

2. Pengumuman Hasil Pemungutan dan 14 s.d 20 Februari 2024 KPPS


Penghitungan Suara di TPS
3. Penyampaian Kotak Suara beserta Salinan 14 s.d 16 Februari 2024 KPPS dan PPS
Formulir:
• Model C-KPU
• Model C1-PPWP
• Model C1-DPR
• Model C1-DPD
• Model C1-DPRD Provinsi
• Model C1-DPRD Kab/Kota kepada PPK
melalui PPS
TPS YANG TIDAK AKSES
DISABILITAS
Bilik Suara Berdekatan Dengan Parit
Ada Anak Tangga ( Ruang gerak Kursi roda terbatas )
TPS YANG TIDAK AKSES
DISABILITAS
Kotak Suara Yang terlalu Tinggi Bagi
Jembatan Menuju TPS Pengguna Kursi Roda
Tugas KPPS
Ketua KPPS (KPPS 1) KPPS 2
• Memimpin Rapat Pemungutan Suara • Memanggil Pemilih berdasarkan urutan kehadiran
• Memberikan penjelasan kepada pemilih tentang • Membantu tugas Ketua KPPS
tata cara pemberian suara • Menerima Model C6-KPU (Pemberitahuan)/Model A5-KPU
• Menandatangani surat suara (Pindah Memilih)/KTP-el/SIM/KK dari KPPS 5

KPPS 4
KPPS 3 • Memeriksa seluruh jari tangan pemilih
• Mengumpulkan Model C6-KPU • Memeriksa KTP-el/SIM/KK dan formulir Model C6-KPU/Model
(Pemberitahuan)/Model A5-KPU (Pindah A5-KPU (Pindah Memilih)
Memilih) setelah pemilih menerima surat suara • Memeriksa kesesuaian nama pemilih bersangkutan dengan nama
• Membantu tugas ketua KPPS pemilih yang tercantum dalam DPT/DPTb
• Mencatat nama Pemilih kedalam DPTb dengan menunjukan
KPPS 5 Model A5-KPU (Pindah Memilih) dan KTP-el/SIM/KK, apabila
nama pemilih tersebut belum tercatat dalam DPTb sesuai nomor
• Meminta kepada pemilih menandatangani Model
urut berikutnya
C7.DPT-KPU (Absensi)/Model
• Mencatat nama pemilih kedalam formulir Model A.DPK-KPU
C7.DPTb-KPU/Model C7.DPK-KPU
dengan menunjukan KTP-el, apabila nama pemilih tersebut belum
• Menuliskan nama pemilih kedalam Model
tercatat dalam DPK sesuai nomor urut berikutnya
C7.DPTb-KPU/Model C7.DPK-KPU, apabila
terdapat pemilih yang hadir belum terdaftar dalam
DPTb/DPT
• Mempersilahkan pemilih menempati tempat duduk
yang telah disediakan
KPPS 7
KPPS 6 • Meminta pemilih untuk mencelupkan salah satu jari pemilih
kedalam tempat tinta
• Mengarahkan pemilih memasukkan surat suara
sesuai dengan kotak suara
DENAH PEMUNGUTAN SUARA
Tahapan Pemungutan Suara
Persiapan
Dukungan Perlengkapan TPS
Logistik TPS:
 Sampul Kertas
Perlengkapan TPS  Tanda pengenal KPPS& petugas ketertiban
dan saksi peserta pemilu, beserta tali pengikat
 Kotak Suara  Karet pengikat surat suara
 Surat Suara  Lem/perekat
 Tinta  Kantong plastik
 Bilik Suara  Ballpoint
 Segel  Seal/alat pengaman kotak suara
 Alat untuk mencoblos pilihan  Spidol
 Formulir
 TPS  Stiiker nomor kotak suara
 Tali pengikat alat pencoblos
 Alat bantu tuna netra
 DPC
 DCT DPR,DPD,DPRD Provinsi,DPRD
Kkab/Kota (kecuali Provinsi DKI Jakarta)
 Salinan DPT,DPTb dan DPK
Lanjutan….
Formulir TPS
 Model C-KPU
 Model C1-PPWP
 Model C1-DPR
 Model C1-DPRD Provinsi
 Model C1-DPRD Kab/Kota
 Model C1.Plano-PPWP
 Model C1.Plano- DPR
 Model C1. Plano- DPRD Provinsi
 Model C1.Plano- DPRD Kab/Kota
 Model C2-KPU (Catatan Kejadian Khusus)
 Model C3-KPU (Pernyataan Pendamping
Pemilih/Disabilitas)
 Model C4-KPU (Surat Pengantar Berita Acara
Penyampaian Formulir)
 Model C5-KPU (Tanda Terima Penyampaian Formulir)
 Model C6-KPU (Pemberitahuan)
 Model C7.DPT-KPU (Absensi Pemilih DPT)
 Model C7.DPTb-KPU (Absensi Pemilih Pindahan)
 Model C7.DPK-KPU (Absensi Pemilih KTP el)
Lanjutan….
Perlengkapan TPS dalam kotak suara Perlengkapan TPS diluar kotak suara
 Surat Suara  Tanda Pengenal KPPS, Petugas Ketertiban, dan saksi,
 Tinta beserta tali pengikat
 Segel  Lem/perekat
 Paku beserta tali pengikat serta bantalan  Ballpoint
 Sampul kertas  Seal atau pengaman kotak suara
 Karet pengikat surat suara  Spidol
 Kantong plastic  Stiker nomor kotak suara
 Formulir yang meliputi:  Formulir yang meliputi:
Model C-KPU  Model C7.DPT-KPU
Model C1-PPWP  Model C7.DPTb-KPU
Model C1-DPR  Model C7.DPK-KPU
Model C1- DPD
Model C1- DPRD Provinsi
Model C1-DPRD Kab/Kota (kecuali DKI Jakarta)
Model C1.Plano-PPWP
Model C1.Plano-DPR
Model C1.Plano-DPD
Model C1.Plano- DPRD Provinsi
Model C1.Plano-DPRD Kab/Kota
Model C2, C3,C4,C5 –KPU
 Alat bantu tuna netra
SYARAT MENGGUNAKAN HAK PILIH DI TPS

1. Pemilih terdaftar dalam formulir Model A.3-KPU (DPT) :


o Menujukkan Model C6-KPU dan KTP-el
oApabila terdapat Pemilih terdaftar dalam formulir Model A.3-KPU, tidak dapat
menunjukkan formulir Model C6-KPU, maka Pemilih dapat menggunakan hak
suaranya dengan menunjukkan KTP-el.
2. Pemilih terdaftar dalam formulir Model A.4-KPU (DPTb):
o Menunjukkan Model A.5-KPU dan KTP-el/SIM/KK/Pasport bagi yang terdaftar
dalam formulir Model A.4-KPU
3. Pemilih tidak terdaftar dalam formulir Model A.3-KPU dan Model A.4-KPU:
o Menunjukkan KTP el
o Memilih di TPS yang berada dalam lingkungan yang sama dengan alamat domisili
o Memilih sejam sebelum TPS ditutup (12.00 – 13.00 WIB) dengan tetap
memperhatikan ketersediaan surat suara.
Tata Cara Pemberian Suara

• Pemilih mendaftarkan ke KPPS 4


• Pemilih menunjukkan seluruh jari tangan kepada KPPS 4
• Pemilih menunjukkan KTP-el/SIM/KK dan formulir C6-KPU/Model A.5-KPU/C7.DPK-
KPU di KPPS 5
• Pemilih menerima surat suara dari Ketua KPPS
• Pemilih memeriksa surat suara yang diberikan untuk memastikan surat suara tidak dalam
keadaan rusak
• Pemilih mencoblos surat suara di Bilik Suara
• Pemilih melipat kembali surat suara yang dicoblos
• Pemilih memasukkan surat suara kedalam kotak suara sesuai jenis pemilu
• Pemilih mencelupkan salah satu jari tangan kedalam tempat tinta sampai pangkal kuku

Catatan:
a. Pemilih dapat diberikan kesempatan mendapatkan surat suara pengganti hanya 1 kali
b. KPPS 7 memastikan pemilih tidak menghilangkan tinta pada jari tanganya
WARNA DAN JENIS SURAT SUARA

Warna Abu-abu Warna Merah


Warna Kuning
Surat Suara Surat Suara
Surat Suara
Presiden dan DPD RI Dapil
DPR
Wakil Presiden Sumut
51 x 82 Cm
22 x 31 Cm 58 x 42 Cm

Warna Hijau
Warna Biru
Surat Suara
Surat Suara
DPRD Kota
DPRD Provinsi
Medan
51 x 82 Cm
51 x 82 Cm
Surat suara yang diterima pemilih

a. Pemilih yang terdaftar dalam formulir Model A.3-KPU


1) Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden
2) Surat Suara DPR
3) Surat Suara DPD
4) Surat Suara DPRD Provinsi
5) Surat Suara DPRD Kab/Kota
Lanjutan…
b. Pemilih yang terdaftar dalam Formulir Model A.4-KPU (Pindah Memilih)
Surat suara Presiden dan wakil Surat Suara DPR
Presiden  Pindah memilih ke kab/kota lain dalam satu
 Pindah memilih ke provinsi lain; atau provinsi dan berada dalam dapilnya
 Pindah memilih dari Luar Negeri  Pindah memilih dari Luar Negeri ke Dapil
DKI Jakarta II ( Jakarta Pusat, atau Jakarta
Selatan)

Surat Suara DPD Surat Suara DPRD Provinsi


 Pindah memilih ke Kab/Kota lain dalam  Pindah memilih ke Kab/Kota lain atau
satu Provinsi kecamatan lain dalam satu provinsi dan
berada dalam dapilnya

Surat Suara DPRD Kab/Kota


 Pindah memilih ke Kecamatan lain atau kelurahan
lain dalam satu Kab/Kota dan berada dalam dapilnya
Lanjutan…
c. Pemilih yang terdaftar dalam formulir Model A.DPK-KPU.
Bagi Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb surat suara
yang diberikan sesuai dengan kartu identitas diri pemilih adalah:
1) Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden
2) Surat Suara DPR
3) Surat Suara DPD
4) Surat Suara DPRD Provinsi
5) Surat Suara DPRD Kab/Kota
Tahapan Penghitungan Suara
Persiapan
 Mengatur tempat dan perlengkapan rapat penghitungan suara
 Memasang formulir Model C1.Plano-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kab/Kota di papan pengumuman
 Mengatur keperluan administrasi penghitungan suara, yaitu formulir pemungutan dan
penghitungan suara, sampul kertas/kantong plastic, serta segel pemilu dan peralatan
lainnya.
 Menempatkan kotak suara di dekat meja Ketua KPPS serta menyiapkan kuncinya
 Ketua KPPS mempersilahkan anggota KPPS, saksi, dan PPL untuk menempati tempat
duduk yang telah disediakan.
 Ketua KPPS memastikan bahwa saksi yang hadir dalam rapat penghitungan suara
telah menyerahkan surat mandat.
 Ketua KPPS mengatur pembagian tugas Anggota KPPS demi kelancaran pelaksanaan
rapat Penghitungan Suara.
SARANA DAN PRASARANA
PENGHITUNGAN SUARA
a. mengatur tempat rapat e. Sampul kertas/kantong plastik
penghitungan suara di TPS, pembungkus
termasuk pengaturan papan atau f. Segel
tempat untuk memasang formulir g. Kotak suara yang ditempatkan di dekat
Model C1.Plano- PPWP, Model meja Ketua KPPS serta menyiapkan
C1.Plano-DPR, Model C1.Plano- kuncinya
DPD, Model C1.Plano-DPRD h. Peralatan TPS lainnya
Provinsi, dan Model C1.Plano-
DPRD Kab/Kota
b. Tempat duduk saksi,pengawas
TPS,Pemilih, Pemantau Pemilih
dan masyarakat
c. Alat keperluan administrasi
d. Formulir pemungutan dan
penghitungan suara di TPS
DENAH PENGHITUNGAN SUARA
TAHAPAN PENGHITUNGAN SUARA
• Tugas KPPS
Ketua KPPS KPPS 2
• Menjelaskan tentang tata cara penghitungan • Membuka setiap surat suara dan
suara dan sah/tidak sahnya surat suara memberikan kepada ketua KPPS
• Menentukan sah/tidak sahnya surat suara
• Memastikan formulir Model C-KPU, Model
KPPS 3
C1-KPU dan telah dibuat dengan benar dan
cermat dalam beberapa rangkap • Mencatat hasil perolehan suara calon yang
• Menandatangani Model C-KPU, Model C1- diumumkan oleh Ketua KPPS dalam
KPU dan Model C1.Plano-KPU formulir Model C1.Plano-KPU (bersama
• Meminta tanda tangan saksi dan dengan KPPS 4)
menyerahkan Salinan kepada saksi&PPL • Melaksanakan tugas lain yang diberikan
• Memastikan Model C-KPU dan Model C1- oleh Ketua KPPS
KPU serta Model C2-KPU
• Memastikan semua proses penghitungan
suara berjalan dengan baik
KPPS 4
• Mencatat hasil perolehan suara calon yang
diumumkan oleh Ketua KPPS dalam
formulir Model C1.Plano-KPU (bersama
dengan KPPS 3)
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan
Ketua KPPS
Lanjutan..

KPPS 5

• Melipat surat suara setelah dibaca oleh


Ketua KPPS
• Membantu memasukkan logistik ke KPPS 6 & 7
dalam kotak suara setelah penghitungan • Menyusun Surat Suara sesuai suara yang
selesai diperoleh masing-masing pasangan
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan calon, termasuk surat suara tidak sah dan
Ketua KPPS mengikat 25 lembar suara
• Memasukkan surat suara ke dalam
sampul dan memasukkanya ke dalam
kotak suara apabila pemungutan suara
telah selesai
Tahapan Penghitungan Suara
Pelaksanaan
• Proses penghitungan suara dimulai dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,
DPR,DPD,DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota.
• Ketua KPPS dibantu anggota KPPS membuka kotak suara, mengeluarkan surat suara,
menyusun, menghitung dan mencocokkan jumlah surat suara dalam kotak dengan jumlah
pemilih yang hadir
• Anggota KPPS Kedua membuka surat suara satu persatu untuk diserahkan kepada Ketua
KPPS.
• Ketua KPPS meneliti tanda coblos yang terdapat pada surat suara dan menentukan sah atau
tidaknya surat suara
• Membaca dan menentukan keabsahan surat suara dengan beberapa ketentuan;
a. Untuk Pilpres dengan menyebutkan nomor urut paslon yang dicoblos diikuti dengan
kata “sah”
b. Untuk pemilihan DPR,DPRD Provinsi,Kab/Kota dengan menyebutkan nama partai
politik dan/atau nomor urut calon diikuti dengan kata “sah”
c. Untuk pemilihan DPD dengan menyebutkan nomor urut calon yang dicoblos diikuti
dengan kata “sah”
• Mencatat ke dalam formulir Model C1.Plano-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kab/Kota yang ditempel di papan pengumuman dengan cara tally dan memastikan
Lanjutan…
• Jika ditemukan surat suara yang tidak berada pada kotak suara sesuai dengan jenis
pemilihanya, ketua KPPS memisahkan surat suara tersebut untuk dihitung bersama dengan
surat suara sesuai jenis pemilihanya, dengan ketentuan (pasal 52, ayat 2, huruf e) :
a. Apabila ditemukan surat suara jenis pemilu DPRD/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kab/Kota di kotak suara pemilu Presiden, maka surat suara tersebut langsung
dimasukkan pada kotak sesuai dengan jenis pemilihannya untuk dihitung bersama-sama
dengan jenis pemilihannya
b. Apabila ditemukan surat suara pemilu Presiden di kotak jenis pemilu DPR, maka surat
suara tersebut dipisahkan untuk dihitung setelah penghitungan pemilu DPR selesai.
c. Proses pada huruf a dan b berlaku untuk penghitungan jenis pemilihan yang lainnya.

catatan:
Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan penjumlahan yang diakibatkan oleh kesalahan
surat suara yang berada pada kotak suara yang tidak sesuai dengan jenis pemilihannya,
maka penjumlahan penghitungan suara dilakukan setelah penghitungan seluruh jenis
Pemilihan selesai
PENGISIAN FORMULIR
• Setelah rapat penghitungan suara, Ketua KPPS dibantu anggota KPPS mengisi formulir
berdasarkan Formulir Model C.Plano-KPU, C1.Plano-PPWP/DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota
ke dalam formulir:
a. Model C-KPU berhologram
b. Model C1-PPWP berhologram
c. Model C1-DPR berhologram
d. Model C1-DPD berhologram
e. Model C1-DPRD Provinsi berhologram
f. Model C1-DPRD Kab/Kota berhologram
• Apabila dalam pengisian formulir terjadi kesalahan penulisan, maka Ketua KPPS melakukan
pembetulan dengan cara mencoret angka atau kata yang salah dengan 2 (dua) garis horizontal,
kemudian menuliskan angka atau kata hasil pembetulan dan selanjutnya Ketua KPPS
membubuhkan paraf pada pembetulan tersebut.
• mengisi catatan kejadian khusus kedalam formulir Model C2-KPU apabila terjadi kejadian khusus,
dan apabila tidak terjadi kejadian khusus maka menuliskan kalimat “NIHIL” pada formulir Model
C2-KPU
• Membuat Salinan Formulir Model C-KPU, Model C1-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kab/Kota sejumlah yang diperlukan
• Ketua, Anggota KPPS dan saksi menandatangani Formulir Model C-KPU,
C1-PPWP/DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota dan formulir Planonya.
Penyampaian Kotak Suara Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS

KOTAK PILPRES
KOTAK DPD
KOTAK DPR
1) Sampul tersegel berisi :
a. Model C-KPU berhologram 1) Model C1.Plano-DPD
b. Model C1- setiap jenis pemilu berhologram 2) Surat Suara Sah (DPD) 1) Model C1.Plano-DPR
c. Model C2-KPU 3) Surat Suara Tidak Sah (DPD) 2) Surat Suara Sah (DPR)
d. Model C5-KPU 4) Surat Suara Tidak digunakan (DPD) 3) Surat Suara Tidak Sah (DPR)
5) Surat Suara rusak/keliru coblos (DPD) 4) Surat Suara Tidak digunakan (DPR)
2) Model C1.Plano-PPWP berhologram 5) Surat Suara rusak/keliru coblos (DPR)

3) Sampul tersegel berisi :


a. Model C3-KPU
b. Model C6-KPU
c. Model A5-KPU
KOTAK DPRD PROV KOTAK DPRD K/K
6) Sampul tersegel berisi :
a. Model C7-KPU setiap jenis Pemilih 1) Model C1.Plano-DPRD PROV
b. Model A.3-KPU 2) Surat Suara Sah (DPRD PROV) 1) Model C1.Plano-DPRD K/K
c. Model A.4-KPU 3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD PROV) 2) Surat Suara Sah (DPRD K/K)
d. Model A.DPK-KPU 4) Surat Suara Tidak digunakan (DPRD PROV) 3) Surat Suara Tidak Sah (DPRD K/K)
5) Surat Suara rusak/keliru coblos (DPRD 4) Surat Suara Tidak digunakan (DPRD K/K)
3) Surat Suara Sah (Pilpres) PRO) 5) Surat Suara rusak/keliru coblos (DPRD K/K)
4) Surat Suara Tidak Sah (Pilpres)
5) Surat Suara Tidak digunakan (Pilpres)
6) Surat Suara rusak/keliru coblos (Pilpres)
Lanjutan…
Dokumen yang diserahkan kepada PPK melalui PPS yang
berada di luar Kotak Suara
1. Salinan formulir Model C-KPU
2. Salinan Formulir Model C1-PPWP
3. Salinan Formulir Model C1-DPR
4. Salinan Formulir Model C1-DPD
5. Salinan Formulir Model C1-DPRD Provinsi
6. Salinan Formulir Model C1 – DPRD Kab/Kota
Salinan formulir tersebut dimasukkan ke dalam sampul kertas dan disegel
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN
SUARA ULANG
A. PEMUNGUTAN SUARA ULANG
Pemungutan Suara dapat di ulang, yang disebabkan hal-hal sebagai berikut:
•Gangguan keamanan
• Rekomendasi Panwaslu Kecamatan
• Putusan Mahkamah Konstitusi
Pemungutan suara ulang di TPS dapat diulang apabila terjadi keadaan:
• pembukaan kotak suara dan/atau berkas Pemungutan dan Penghitungan Suara tidak
dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
• petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis
nama atau alamatnya pada Surat Suara yang sudah digunakan
• petugas KPPS merusak lebih dari 1 (satu) Surat Suara yang sudah digunakan oleh Pemilih
• Pemilih sehingga Surat Suara tersebut menjadi tidak sah
• lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 (satu) kali pada TPS
yang sama atau TPS yang berbeda
• lebih dari 1 (satu) orang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih mendapat
kesempatan memberikan suara pada TPS
LANJUTAN..
• Dalam Pelaksanaan PSU :
a) Dilaksanakan pada hari kerja atau hari libur
b) Tidak dilakukan pemutakhiran data pemilih
c) menyampaikan Model C6.Ulang-KPU kepada Pemilih DPT/DPTb/DPK oleh KPPS paling
lambat 1 hari sebelum tanggal PSU
d) surat suara untuk PSU di TPS, sebanyak 1000 lembar untuk setiap Dapil yang diberi tanda
khusus, masing-masing Surat Suara Pasangan Calon, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota, dan penggunaanya ditetapkan dengan Keputusan KPU/KIP
Kab/Kota
e) Apabila surat suara PSU yang ditetapkan KPU/KIP kabupaten/kota tidak mencukupi untuk
melaksanakan Pemungutan Suara ulang di TPS, KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan
jumlah kekurangan Surat Suara.
f) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan usulan penambahan jumlah Surat Suara kepada
KPU melalui KPU Provinsi/KIP Aceh.
g) KPU mencetak dan mendistribusikan penambahan Surat suara berdasarkan Keputusan
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
h) Tata Cara Pemungutan suara di TPS berlaku mutatis mutandis untuk PSU di TPS.
i) Formulir yang digunakan dalam pemungutan suara di TPS berlaku mutatis mutandis untuk
formulir PSU di TPS, dengan menambahkan tanda khusus PSU.
PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
ULANG

B. PENGHITUNGAN SUARA ULANG


Penghitungan Suara dapat di ulang, yang disebabkan hal-hal sebagai berikut:
•Gangguan keamanan
• Rekomendasi Panwaslu Kecamatan
• Putusan Mahkamah Konstitusi
Penghitungan suara ulang dapat diulang apabila terjadi keadaan:
•kerusuhan yang mengakibatkan Penghitungan Suara tidak dapat dilanjutkan
• penghitungan suara dilakukan secara tertutup
• penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat
penerangan cahaya
• penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas
• penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas
• saksi Peserta Pemilu, Pengawas TPS, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan
proses penghitungan suara secara jelas
• penghitungan suara dilakukan di tempat lain di tempat dan waktu yang telah ditentukan
• ketidaksesuaian jumlah hasil penghitungan Surat Suara yang sah dan Surat Suara yang
tidak sah dengan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilih.
LANJUTAN..
• Dalam Pelaksanaan Penghitungan Suara Ulang :
a) Dilaksanakan pada hari kerja atau hari libur
b) Tata cara Penghitungan Suara di TPS berlaku mutatis mutandis
c) Formulir yang digunakan dalam Penghitungan suara di TPS berlaku mutatis
mutandis untuk formulir Penghitungan Suara ulang di TPS.
Pemungutan Suara Ulang dan Penghitungan Suara
Ulang Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

Dalam pelaksanaan Pemungutan Suara ulang pasca putusan


Mahkamah Konstitusi, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota:
a) menyusun dan menetapkan Keputusan KPU Provinsi/KIP
Aceh atau Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang
tahapan, program dan jadwal pelaksanaan Pemungutan
Suara ulang, dengan tetap memerhatikan tenggat waktu
sebagaimana dimaksud dalam amar/putusan Mahkamah
Konstitusi;
b) merencanakan kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan
Pemungutan Suara ulang.
Terima Kasih

3
2

Anda mungkin juga menyukai