Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA/NEGERI

KODE DESA : 81 03 081 005


NEGERI : NALAHIA
KECAMATAN : NUSALAUT
KABUPATEN : MALUKU TENGAH
PROVINSI : MALUKU
KODE POS : Masohi 97952

I. LATAR BELAKANG
Pengkajian Keadaan Desa/Negeri adalah proses penggalian dan pengumpulan
data mengenai keadaan objektif masyarakat, masalah, potensi dan berbagai informasi
terkait yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi serta dinamika
masyarakat desa.
Pengkajian Keadaan Desa/Negeri Nalahia merupakan tahapan penting dan
wajib dalam proses penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Negeri sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Penting karena tahapan Pengkajian Keadaan Desa/Negeri Nalahia merupakan proses
‘meracik bahan’ penyusunan rencana pembangunan desa/negeri yang
mempertimbangkan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Maluku Tengah, kondisi
terkini desa /negeri Nalahia dan aspirasi masyarakat desa Nalahia. Racikan bahan
penyusunan rencana pembangunan desa/negeri tersebut akan menentukan
keselarasan dan sinergitas pembangunan desa/negeri dengan pembangunan
kabupaten/kota, serta sekaligus memberikan modal legitimasi perencanaan
pembangunan desa sesuai aspirasi masyarakat desa.
Wajib karena tahapan Pengkajian Keadaan Desa/Negeri merupakan proses yang
menghubungkan peran pemerintah daerah kabupaten/kota, peran pemerintah desa dan
peran masyarakat desa melalui fasilitasi proses yang partisipatif dan demokratis.
Pengkajian keadaan desa/negeri Nalahia juga penting untuk mendesain ‘titik
mulai’ (starting point) upaya mendesain skenario perubahan desa/negeri, untuk

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 1


kepentingan kesejahteraan masyarakat desa, kawasan pulau Nusalaut dan daerah
Kabupaten Maluku Tengah sebagaimana konsep ’membangun dari pinggiran’ yang
kini menjadi harapan bagi desa/negeri dan masyarakat desa/negeri Nalahia.
Dengan mempertimbangkan status kemiskinan Provinsi Maluku dalam skala
nasional maupun kemiskinan Kabupaten Maluku Tengah dalam skala provinsi, maka
pengkajian keadaan desa/negeri Nalahia juga penting untuk menemu-kenali secara
khusus persoalan-persoalan kemiskinan masyarakat desa/negeri Nalahia untuk
merumuskan strategi pengentasan kemiskinan tingkat desa, sebagai jawaban nyata
tanggung jawab pemerintah desa/negeri Nalahia bagi kemakmuran dan kesejahteran
warga desa/negerinya.
Laporan Pengkajian keadaan desa/negeri Nalahia ini merupakan ‘isi perut’
perencanaan pembangunan desa/negeri karena memuat pemetaan kebijakan
pembangunan desa dan harapan perubahan desa yang dicita-citakan.

II. TUJUAN
Laporan Pengkajian Keadaan Desa /Negeri Nalahia ini bertujuan untuk memberikan
hasil kajian terhadap kebutuhan perencanaan pembangunan desa yang bersumber
dari :
1. Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Maluku Tengah yang diambil dari
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten Maluku
Tengah, Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tengah,
Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Maluku Tengah,
Rencana Pembagunan Kawasan Perdesaan Kabupaten Maluku Tengah dan
dokumen lainnya yang relevan,
2. Pengkajian Potensi Desa/Negeri Nalahia
3. Pengkajian Peluang pendayagunaan sumber daya Desa/Negeri Nalahia
4. Pengkajian permasalahan yang dihadapi
5. Usulan rencana kegiatan masyarakat

III. TIM PELAKSANA PENGKAJIAN KEADAAN NEGERI


Pengkajian Keadaan Desa/Negeri Nalahia dilakukan oleh Tim Penyusun
Dokumen RPJMDes Negeri Nalahia Tahun 2016-2021 sesuai Surat Keputusan
Kepala Pemerintah Negeri Nalahia Nomor 01 Tahun 2016, yang didampingi oleh

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 2


Kelompok Pendamping Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa/Negeri Nalahia sesuai Keputusan Kepala Pemerintah Negeri Nalahia
Nomor 01 Tahun 2016.

IV. PENDEKATAN DAN METODE


Pengkajian Keadaan Desa/Negeri Nalahia dilakukan dengan triangulasi pendekatan
perencanaan partisipatif yang menggunakan
P3D
Kemendagri teknik P3D (Perencanaan Pembangunan
Partisipatif Desa) yang diterbitkan
Kementrian Dalam Negeri, pendekatan
PODES IDM
  Kemendes
perencanaan berbasis tipologi desa sesuai
TNP2K
Indeks Desa Membangun (IDM) yang
dipublikasikan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta pendekatan
pengentasan kemiskinan desa dengan pemanfaatan Potensi Desa (PODES) 2014 yang
dimutakhirkan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

IV.1. Perencananan Pembangunan Partisipatif Desa


P3D adalah rujukan pola perencanaan pembangunan dari Kementrian Dalam Negeri
yang melibatkan peran aktif masyarakat dan pemerintah desa serta unsur peduli
lainnya dalam proses pengambilan keputusan untuk merubah keadaan, yaitu dengan
merumuskan berbagai persoalan, potensi dan kebutuhan, tujuan dan sasaran.
Pendekatan P3D dipilih untuk memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat untuk
mengenali persoalannya serta memahami potensi yang dimilikinya serta
mengembangkan program aksi bersama, sehingga masyarakat dan pemerintah desa
dapat memiliki kesadaran kolektif untuk mendorong terjadinya perubahan
(transformasi) sosial sebagai suatu tanggung jawab moral.
Pendekatan P3D juga digunakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki desa
daripada tergantung pada bantuan atau sumberdaya dari luar desa, serta berorientasi
pada perubahan perilaku masyarakat agar lebih kuat dan mandiri serta mengerti hak-
hak dan kewajiban masyarakat.

IV.2. Indeks Desa Membangun


Indeks Desa Membangun dari Kemendes, PDT dan Trasnmigrasi adalah komposit
dari ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi yang dikembangkan untuk mempertajam

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 3


status perkembangan desa atas katergori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang,
maju dan mandiri dan sekaligus rekomendasi intervensi kebijakan.
Indeks Desa Membangun dipilih untuk menyatakan fokus pada upaya penguatan
otonomi desa yang mengikuti semangat nasional dalam meningkatkan kualitas
kehidupan desa melalui penguatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan.

IV.3. Aplikasi Potensi Desa TNP2K


Aplikasi Potensi Desa (PODES) 2014 yang dipublikasikan TNP2KI merupakan salah
satu sumber data tematik yang mampu menggambarkan potensi wilayah tingkat desa
di seluruh Indonesia, khususnya agenda stretegi pengentasan kemiskinan.
Potensi Desa dari Basis Data Terpadu TNP2K dipilih untuk dapat menyediakan data
tentang keberadaan dan perkembangan potensi yang dimiliki desa yang meliputi
sosial, ekonomi, sarana dan prasarana wilayah termasuk menyediakan data untuk
berbagai keperluan yang berkaitan dengan perencanaan wilayah.
Variabel potensi desa antara lain termasuk kesejahteraan ekonomi (penghasilan
utama, industri mikro dan kecil, jarak ke pertokoan, pangkalan agen minyak, potensi
pasar dan toko, koperasi, kios pertanian, fasilitasi kredit, dan bank), pendidikan,
kesehatan dan perumahan,

Triangulasi sebagai proses komparasi antar pendekatan


Proses triangulasi dari ketiga pendekatan tersebut adalah bentuk penajaman
intervensi, proses dan target dari strategi dan kegiatan perencanaan pembangunan
yang diharapkan dapat menghasilkan rencana pembangunan desa/negeri Nalahia yang
partisipatif untuk mendorong transformasi desa termasuk didalamnya mempercepat
penanggulangan kemiskinan tingkat desa.

Pilihan triangulasi ini dirujuk dari perspektif Indonesia yang menganut paham negara
kesejahteraaan (‘welfare state’) sesuai pasal 33 Undang Undang Dasar 1945, dengan
model ‘participatory welfare state’ atau negara kesejahteraan partisipatif, dimana
dengan semangat Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, negara tetap
ambil bagian dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial, namun dalam

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 4


operasionalnya negara mengakui, menghormati dan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi didalamnya.

V. ALAT KAJI DAN INSTRUMEN


Alat kaji yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian kondisi desa adalah :
1. Studi dan Pencermatan Dokumen
2. Studi Data Tipologi Desa
3. Studi Data Kemiskinan Desa
4. Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) untuk kelompok
masyarakat tertentu
5. Kajian Peta Sosial Desa
6. Kajian Kalender Musim Desa
7. Kajian Diagram Kelembagaan Desa
8. Kajian Kerangka Tulang Ikan (Fishbone diagrams) untuk Bidang Prioritas
Masalah
9. Pemeringkatan Prioritas Masalah
10. Pemeringkatan Prioritas Tindakan
11. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

Sedangkan Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa


adalah :
1. Panduan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion),
2. Tabel Bantu Penyelerasan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten-Desa,
3. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Formulir-formulir Perencanaan Desa),
4. Tabel Indikator Tipologi Desa dari Indeks Desa Membangun,
5. Tabel Indikator Kemiskinan D esa dari Potensi Desa TNP2K.

VI. PROSES PELAKSANAAN


Sesuai rencana kerja penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa/Negeri Nalahia, maka proses pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa/Negeri
dapat dilaporkan sebagai berikut:
Tanggal Kegiatan Agenda Peserta Ket.
Maret 2016 Pencermatan Penyelerasan Arah Tm Penyusun
Dokumen Arah dan Kebijakan Dokumen RPJMDes

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 5


Kebijakan Pembangunan
Pembangunan Kabupaten-Desa
Kabupaten
Maret 2016 Penyelerasan Data Pemutakhiran Profil Tm Penyusun
Desa Desa dengan Data Dokumen RPJMDes
Terkini
Maret 2016 Musyawarah Desa Pemetaan Masalah dan Tim Penyusun dan
Potensi Desa Perwakilan
masyarakat
Maret 2016 Diskusi Kelompok Konfirmasi-Valildasi Perwakilan Tenaga
Terarah Hasil PKD bersama Kesehatan, Guru dan
kelompok masyarakat kelompok masyarakat
Maret 2016 Musyawarah Desa Pemeringkatan Masalah Tim Penyusun dan
Perwakilan
masyarakat
Maret 2016 Diskusi Kelompok Konfirmasi-Valildasi Perwakilan Tenaga
Terarah dan pendalaman Hasil Kesehatan, Guru dan
PKD bersama kelompok masyarakat
kelompok masyarakat
April 2016 Musyawarah Desa Pemeringkatan Prioritas Tm Penyusun
Tindakan Dokumen RPJMDes
April 2016 Pertemuan Tim 11 Penyusunan Laporan Tm Penyusun
PKD dan Draft Dokumen RPJMDes
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Desa/Negeri

VII. HASIL
1. Penyelerasan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten dan Arah
Kebijakan Pembangunan Desa/Negeri
Berdasarkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Maluku Tengah 2013-2017 serta dokumen perencanaan lainnya, maka
keselarasan kebijakan pembangunan yang menyentuh dan melintasi desa/negeri
Nalahia adalah sebagai berikut:

Desa Nalahia dalam Kebijakan Pengembangan Kawasan


Dari kebijakan arah pembangunan Kabupaten Maluku Tengah, dapat
disampaikan kebutuhan keselarasan pembangunan desa/negeri – kabupaten
auntuk perencanaan pembangunan desa/negeri Nalahia antara lain:
1. Pengembangan Desa Nalahaia sebagai salah satu sentra Produksi
Perkebunan dan Hortikultura
2. Pengembangan Desa Nalahia sebagai salah satu sentra produksi pertanian
tangkap
3. Pengembangan Desa Nalahia sebagai Destinasi Wisata Pantai, Terumbu
Karang dan Tebing Terumbu Terjal

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 6


4. Pengelolaan Kapasitas Desa Nalahia dalam Mitigasi Bencana Alam
Gelombang Pasang

Dalam mempertimbangkan kriteria homogenitas fisik, fungsionalitas dan


sensivitas dalam pendekatan pembangunan kewilayahan, sesuai RTRW
Kabupaten Maluku Tengah, Desa Nalahia di Kecamatan Nusalaut termasuk
sebagai salah satu desa dalam Wilayah Pengembangan (WP) III bersama desa di
Kecamatan Saparua dan Pulau Haruku yang dijadikan pusat pengembangan lokal
orientasi pelayanan kebutuhan penduduk yang berada disetiap pulau di sektor
perikanan tangkap, industri perikanan, pertanian dan perkebunan, sektor jasa
kelautan ( pelabuhan dan penumpang) serta wisata bahari dengan pusat
pengembangan di Kota Pelauw.

Desa Nalahia dalam Rencana Sistem Perkotaan sebagai pusat


pengembangan wilayah dan perdesaan
Berdasarkan kelompok pusat pemukiman di Kabupaten Maluku Tengah, Desa
Nalahia termasuk dalam sistem Kota Ameth sebagai pusat pemukiman tersier
dimana pusat pelayananannya di tingkat lokal atau sekitar kawasan, dengan
arahan pelayanan pusat secara khusus dan bersifat lokal, sebagai pusat pelayanan
jasa, ekonomi dan pariwisata, dengan rencana hirarki skala pelayanan pada pusat
perdagangan, jasa dan pemasaran, pusat perhubungan dan komunikasi pusat
produksi pengolahan.

Desa Nalahia dalam Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan


Sesuai dengan karakteristik desa dan kawasan perdesaan yang dimiliki
Desa/Negeri Nalahia, maka Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan yang
menyentuh dan atau melintasi Desa/Negeri Nalahia adalah :
1. Kawasan Perdesaan Produksi Perkebunan dan Hortikultura
2. Kawasan Desa Pesisir untuk produksi pertanian tangkap
3. Kawasan Desa dan Antar Desa untuk Destinasi Wisata Pantai, Terumbu
Karang dan Tebing Terumbu Terjal
4. Kawasan Desa dan Antar Desa untuk kepentingan Mitigasi Bencana
Gelombang Pasang

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 7


Desa Nalahia dalam Rencana Pemantapan Kawasan Lindung
Berdasarkan karakteristik wilayah kawasan yang dimiliki, maka Desa Nalahia
bersama desa-desa lain di Pulau Nusalaut terkelompokan dalam kawasan lindung
suaka alam terumbu karang, yang dapat dikembangkan sebagai daerah wisata
bahari untuk tujuan menyelam dan memancing, serta daerah produksi perikanan
khususnya komoditas ikan karang dari spesies target tertentu (ikan ekonomis
penting dan ikan hias laut).

Desa Nalahia dalam Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya


Berdasarkan karakteristik pola pemanfaatan ruang kawasan budidaya,
Desa/negeri Nalahia bersama desa-desa lain di Pulau Nusalaut terkelompokkan
dalam kawasan pariwisata dengan jenis wisata bahari dengan target
pengembangan pada terumbu karang dan tebing terumbu terjal.

Desa Nalahia dalam Perwilayahan Kelautan menurut Clustering Pulau Pulau


Kecil
Berdasarkan pendekatan clustering pulau pulau kecil, Desa/Negeri Nalahia
terkelompok dalam Wilayah Pengembangan Kelautan WP III bersama sama desa-
desa lain di Pulau Nusalaut, Saparua dan Haruku dengan Pusat Pengembangan
pada Kota Pelau.

Kebijakan dan Kegiatan Pembangunan Daerah Kabupaten yang melintasi,


mempengaruhi dan diperuntukkan bagi Negeri Nalahia

Berdasarkan Dokumen Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Maluku


Tengah, maka kebijakan dan kegiatan pembangunan yang melintasi,
mempengaruhi dan diperuntukkan bagi Desa/Negeri Nalahia antara lain:

a. Kebijakan Pembangunan Yang Melintasi Desa Nalahia


Arah dan Kebijakan
Sumber Kebijakan Karakterisasi kebijakan
Pembangunan
RPJMD, RTRW, Kawasan Perkebunan Komiditi Kelapa, cengkih,
Renstra SKPD, Renja dan Hortikultura pala. Durian dan rambutan
SKPD Kabupaten
Maluku Tengah Kawasan Perairan Sistem Perikanan tangkap
Pesisir dan Perikanan

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 8


Tangkap
Sistem Wisata pantai dan
Kawasan Wisata terumbu karang, tebing
terumbu terjal

Kawasan rawan bencana Gelombang pasang

b. Kegiatan Pembangunan Yang Melintasi Desa Nalahia


Instansi
Tahun
Program Kegiatan Penanggung Lokasi
Pelaksanaan
jawab
Revitalisasi Pengembangan Fungsi BAPPEDA Nusalaut 2009-2014
Percepatan dan Kota
Pengembangan Kota
Pusat Pertumbuhan
Kabupaten
Pemantapan tatanan Pemantapan pelabuhan Dinas Nusalaut 2010-2019
kepelabuhan lokal Perhubungnan
Perwujudan sistem Pengembangan jaringan Dinas PU Nusalaut 2014-2028
jaringan jalan jalan penghubung antar
kawasan
Pemantapan jaringan Dinas PU Nusalaut 2009-2028
jalan lokal
Pemantapan dan Dinas PU Nusalaut 2009-2028
Pengembangan jaringan
jalan desa
Pengembangan Pembangunan Pusat DKP Nusalaut 2010-2019
Pusat Prasarana dan Pemasaran Ikan
Sarana Kelautan
Perikanan
Perwujudan Sistem Perwujudan Sistem Kehutanan, PU, Nusalaut 2009-2028
Prasarana Wilayah Jaringan SDA, BAPELDALD
Kelistrikan dan A, Enegeri dan
Telekomunikasi Perhubungan
Rehabilitasi, Kawasan Hutan Dinas Nusalaut 2009-2028
Pemantapan dan Lindung, Kawasan Kehutanan dan
Pengembangan Lindung Sempadan BAPELDALD
Fungsi Kawasan pantai A
Konservasi
Pengembangan dan Revitalisasi Pangan Dinas Pertanian Nusalaut 2009-2028
Pengendalian
Kawasan Andalan
untuk Sektor
Pertanian
Pengembangan dan Peremajaan hasil Dinas Pertanian Nusalaut 2009-2028
Pengendalian perkebunan untuk
Kawasan Andalan ekspor
untuk Perkebunan
Rehabilitasi dan Pembangunan dan BAPELDALD Ameth, 2009-2028
Pengembangan Pengembangan A, Bagian Saparua
Kawasan Andalan Insfrastruktur objek dan Ekonomi

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 9


untuk Sektor daerahh tujuan wisata Setdakab
Pariwisata
Pengembangan dan Peningkatan daya DKP Nusalaut 2009-2028
Pengendalian tangkap, budidaya
Kawasan Andalan perairan dan industri
untuk Sektor pengolahan ikan
Perikanan Laut dan
Kelautan
Rehabilitasi dan Perencanaan BAPPEDA, Nusalaut 2009-2028
Pengembangan pemanfaatan, Disperindag,
Kawasan dan pengelolaan DISTAN, dan
Strategis kawasan Dinas Kelautan
Kabupaten pertambangan, dan Perikanan
Dengan Sudut agroindustri, pertanian,
Kepentingan perkebunan dan
Ekonomi perikanan
Rehabilitasi dan Reboisasi, penghijauan, Dinas Nusalaut 2009 -2014
Pengembangan rehabilitasi lahan, dan Kehutanan dan
Kawasan konservasi lahan BAPEDALDA
Strategis
Kabupaten
Dengan Sudut
Kepentingan
Lingkungan
Hidup
Rehabilitasi dan Penyerasian daya BAPPEDA dan Nusalaut 2009 -2014
Pengembangan dukung Dinas Terkait
Kawasan ekosistem vs
Strategis berkelanjutan
Kabupaten pembangunan ekonomi
Dengan Sudut
Kepentingan
Pendayagunaan
Sumberdaya
Alam

Sampai dengan pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa/Negeri ini, dokumen


Rencana Strategi maupun Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah
Kabupaten Maluku Tengah belum diperoleh untuk memperoleh informasi rinci
tentang kegiatan pembangunan sektoral yang melintasi, mempengaruhi dan
diperuntukkan bagi Desa/Negeri Nalahia.
Oleh karena itu, disarankan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Desa/Negeri Nalahia Tahun 2016, perlu diupayakan ketersediaan data RKPD
Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016, Rencana Strategi maupun Rencana Kerja
SKPD Kabupaten Maluku Tengah bagi Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah
Desa/Negeri Nalahia Tahun 2016.

Keseluruhan hasil penyelerasan Arah dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten


Maluku Tengah dengan Pembangunan Desa Nalahia, ditabulasikan sesuai

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 10


Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 sebagaimana
terlampir dalam Laporan PKD ini.

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 11


2. Penyelerasan Data Desa
Data Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai potensi yang meliputi sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber dana, kelembagaan, sarana prasarana
fisik dan sosial, kearifan lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
permasalahan yang dihadapi desa
Atas keterbatasan data desa yang dimiliki pemerintah desa/negeri Nalahia, maka
Data Desa Nalahia diambil berdasarkan beberapa sumber yaitu :
1. Potensi Desa Tahun 2014, yang dipublikasikan Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Republik Indonesia, yang
menggunakan data Potensi Desa Tahun 2014
2. Kecamatan Nusalaut Dalam Angka Tahun 2015 yang diterbitkan Badan
Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tengah sebagai lanjutan dari publikasi
yang sama di tahun sebelumnya,
3. Profil Jemaat Gereja Protestan Maluku Jemaat Betlehem Nalahia dengan
menggunakan data jemaat gereja sampai dengan Juni 2015.

Dari sumber data diatas, serta penyelerasan terkini maka Data Desa Nalahia yang
dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan adalah :

a. Data Sumber Daya Alam, meliputi informasi ketersediaan, jenis, dan


jumlah potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh desa, baik yang
sedang dan telah dikembangkan maupun yang belum dikelola dalam
kegiatan pembangunan desa/negeri. Data sumberdaya alam ini merupakan
bagian dari kekayaan desa yang dapat dikelola sebagai modal
pembangunan desa/negeri baik untuk kemajuan desa/negeri maupun untuk
kesejahteraan warga desa/negeri Nalahia.
b. Data Sumber Daya Manusia, meliputi informasi ketersediaan, jenis dan
jumlah potensi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh desa, baik dari
aspek demografi, tingkat pendidikan, mata pencaharian, tingkat
pendapatan, kelembagaan masyarakat, Data sumberdaya manusia
merupakan bagian dari modal pembangunan desa yang dapat dioptimalkan
bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan desa/negeri, sekaligus merupakan

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 12


rujukan terhadap penentuan dan penetapan sasaran (penerima manfaat)
dari kegiatan pembangunan desa/negeri Nalahia.
c. Data Sumber Daya Pembangunan, meliputi informasi ketersediaan, jenis,
jumlah, kondisi, pemanfaatan dan pengelolaan hasil-hasil pembangunan
bagi sarana prasarana perdesaan, peningkatan kapasitas maupun
kelembagaan ekonomi kemasyarakatanm baik yang telah dan sedang
dikembangkan maupun yang memiliki potensi pemanfaatan dan
pengembangan sebagai modal pembangunan desa/negeri. Data
sumberdaya pembangunan merupakan bagian dari modal pembangunan
desa, sekaligus rujukan terhadap strategi peningkatan dukungan sarana
prasarana desa, pembangunan manusia dan pembangunan ekonomi desa
untuk kegiatan pembangunan desa/negeri Nalahia
d. Data Sumber Daya Sosial Budaya, meliputi informasi ketersediaan, jenis,
jumlah, kondisi, pemanfaatan dan pengelolaan kearifan lokal, tradisi sosial
dan budaya yang dimiliki desa baik yang telah dan sedang dikembangkan
maupun yang memilikipotensi pemanfaatan dan pengembangan sebagai
modal pembangunan desa/negeri. Data sumberdaya sosial merupakan
bagian dari modal pembangunan desa, sekaligus rujukan terhadap desain
pelaksanaan kegiatan pembangunan desa/negeri nalahia yang tetap
berkepribadian sesuai asal usulnya.

Keseluruhan hasil penyelerasan Data Desa Negeri Nalahia Tahun 2016,


ditabulasikan sesuai Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114
Tahun 2014 sebagaimana terlampir dalam Laporan PKD ini.

3. Pengkajian Keadaan Desa


3.1. Pendekatan P3D
Dengan menggunakan tiga alat kaji P3D, maka keadaan desa/negeri Nalahia dapat
disampaikan sebagai berikut:

3.1.1. Peta Sosial Desa;


Potensi dan masalah dari peta sosial desa antara lain:
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
1 Aktifitas belajar Belum ada gedung PAUD yang Pemerintah Negeri

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 13


mengajar di PAUD representative Saniri Negeri
Risapory tidak Siswa
maksimal
Proses belajar mengajar di PAUD Guru
masih menggunakan rumah warga
dan terancam dihentikan karena ada
rencana perbaikan Pengelola PAUD
Tenaga Kerja
2 Kesejahteraan dari Tidak ada insentif sejak berakhirnya Pengelola PAUD
tenaga pengajar di kontrak kerja sama dengan Pihak Ada siswa
PAUD masih Yayasan
sangat minim Ada Iuran siswa
Ada pengalaman
mengajar selama 4 tahun
3 Warga masih Belum ada WC yang layak di rumah Pemerintah Negeri
membuang hajat di penduduk
pantai Menjadi kebiasaan masyarakat Saniri Negeri
Kesadaran masyarakat masih sangat Masyarakat
rendah terkait pola hidup sehat dan
bersih
4 Terjadi Masyarakat masih membuang sampah Tenaga Kerja
pencemaran di laut di laut
Kesadaran masyarakat masih sangat Lahan
rendah terkait pola hidup sehat dan
bersih
Tidak ada tempat sampah Pemerintah Negeri
masih sangat lemahnya pengawasan Saniri Negeri
5 Ekosistem laut Banyak sampah masyarakat yang Pemerintah Negeri
tercemar masih dibuang ke laut Saniri Negeri
Masyarakat
6 Terjadi Banyak ternak (ayam, babi, dll) yang Kayu
pencemaran tidak dikandangkan Bambu
lingkungan
Tenaga Kerja
Banyak ternak yang mengotori Lahan
lingkungan Pemerintah Negeri
7 Masyarakat Debit air menipis Lahan
kesulitan Penebangan liar sekitar sumber air Tenaga Kerja
mendapatkan air
bersih pada saat Kurangnya kesadaran masyarakat Pemerintah Negeri
musim kemarau dalam menjaga lingkungan hidup
Saniri Negeri
8 Pada musim hujan Tidak ada saluran drainase Lahan
di SD negeri Tenaga Kerja
Nalahia dan SMP 1
atap tergenang air Komite Sekolah
Siswa
Pemerintah Negeri
9 Hutan menjadi Kekurangan bibit tanaman cengkih Lahan
gundul dan Pala Kewang
Hutan mengalami kekeringan Tenaga Kerja
Pemerintah Negeri
Hutan terbakar Saniri Negeri

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 14


10 Siswa SD negeri WC sekolah sudah tidak layak Lahan
Nalahia dan SMP 1 Tenaga Kerja
Atap masih
membuang hajat di Tidak ada saluran pembuangan di Komite Sekolah
pantai sekolah Siswa
Pemerintah Negeri
11 Proses belajar Kekurangan tenaga guru mata Lahan
mengajar di SMP 1 pelajaran Tenaga Kerja
Atap tidak
maksimal Komite Sekolah
Siswa
Pemerintah Negeri
12 Proses belajar Kekurangan tenaga guru mata Lahan
mengajar di SD pelajaran Tenaga Kerja
negeri Nalahia
tidak maksimal Komite Sekolah
Siswa
Pemerintah Negeri
13 Masih ada Pembuangan limbah yang tidak Lahan
ancaman penyakit teratur
malaria di negeri Selokan pembuangan (drainase) yang Tenaga Kerja
Nalahia tersumbat sampah

Kekurangan saluran drainase Pemerintah Negeri


Kesadaran masyarakat masih sangat Saniri Negeri
rendah terkait pola hidup sehat dan
bersih
14 Proses belajar Kekurangan sarana penunjang Lahan
mengajar di SD (labolatorium) Pemerintah Negeri
negeri Nalahia
tidak maksimal Saniri Negeri
Komite Sekolah
Siswa
Guru
Orang tua Siswa
15 Beberapa rumah Tidak ada talud penahan tanah Lahan
warga terancam Kondisi struktur tanah yang labil Tenaga Kerja
longsor
Pemerintah Negeri
16 Sebagian hasil Banyak ternak sapi yang sering Pemerintah Negeri
tanaman merusak tanaman warga Masyarakat
masyarakat sering
tidak bisa Tidak ada pengawasan Saniri Negeri
dinikmati/panen
17 Keamanan dan Tidak adanya pagar sekolah Lahan
ketentraman di Pemerintah Negeri
lingkungan sekolah
seringkali Saniri Negeri
terganggu Komite Sekolah
Siswa
Guru
Orang tua Siswa
18 Aktifitas berkebun Banyak hama babi hutan Pemerintah Negeri

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 15


di hutan seringkali Saniri Negeri
terganggu Kewang
Masyarakat
19 Ketentraman dan Sebagian masyarakat masih Bhantikmas
keamanan mengkonsumsi minuman keras secara Pemerintah Negeri
masyarakat negeri berlebihan
Nalahia sering Saniri Negeri
terganggu Tidak ada tindakan sanksi tegas Peraturan Negeri
sesuai dengan perneg tentang Masyarakat
minuman keras
20 Terjadi abrasi dan Masyarakat masing sering mengambil Polsek
pengikisan air laut pasir secara liar di pantai Pemerintah Negeri
sepanjang pesisir
pantai Saniri Negeri
Tidak ada tindakan sanksi tegas Peraturan Negeri
sesuai dengan perneg tentang Masyarakat
pengambilan bahan galian C
21 Pelayanan Kekurangan tenaga medis (bidan dan Gedung Pustu
kesehatan di Pustu perawat) Pemerintah Negeri
negeri Nalahia
belum berjalan Saniri Negeri
secara maksimal Masih kekurangan alat kesehatan di Kader Posyandu
Pustu Masyarakat
22 PAD yang belum Lokasi wisata air panas belum Pemerintah Negeri
dimaksimalkan dimaksimalkan Saniri Negeri
Masyarakat
Lokasi Air Panas

3.1.2. Kalender Musim;


Potensi dan masalah dari kalender musim antara lain:
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
1 Hasil Kelompok Tani Keterbatasan alat pertanian Lahan
menurun Kekurangan Bibit Sayuran kelompok petani
Sistem bertani masih tradisional
2 Masih banyak siswa Tidak tersediannya jaringan Ada Tenaga Pengajar
SD dan SMP, Internet
tertinggal dalam
mengakses
pengetahuan berbasis Belum ada Rumah Pintar untuk Ada Siswa
teknologi menunjang kebutuhan siswa SD
dan SPM mengakses Pengetahuan
berbasis teknologi

Ada Lahan
Ada Tenaga Kerja
Ada Batu, pasir, dll
3 Banyak siswa SD dan Jarak Negeri dengan Pusat Ada Siswa
SMP terbatas dalam Ekonomi terpisah lautan
penyediaan seragam
sekolah Banyak RTM Ada Komite Sekolah
Ada Sekolah

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 16


4 Pelayanan di Pustu kekurangan mobiler Ada Pustu
nalahia sering
terkendala fasilitas
pendukung Tidak ada Air dan Aliran Linstrik Ada Pemerintah Negeri
Tidak ada Pagar Pustu Ada Kader Kesehatan
Negeri
Ada Bidan dan Perawat
5 Kegiatan PKK Negeri Tidak ada Pelatihan Peningkatan Ada Pengurus PKK
Nalahia belum Kapasitas Pengurus PKK
maksimal
Konsolidasi pengurus belum Ada Anggota
maksimal
Tidak ada Program Kerja PKK
6 Masyarakat kesulitan Tidak ada Bengkel yang memadai Ada Kelompok Pemuda
memperbaiki di Negeri Nalahia
kendaraan bermotor
yang rusak Ada Pemerintah Negeri
Ada Lahan
7 Ojek belum Belum ada pembentukan organisasi Ada Pemerintah Negeri
terkoordinir secara Ada kelompok Ojek
baik
8 Pada Musin penghujan Peralatan tangkap masih tradinional Ada Kelompok nelayan
pendapatan kelompok
Nelayan menurun
Ada Pemerintah Negeri

3.1.3. Diagram Kelembagaan:


NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
111Aktifitas belajar Kurangnya tenaga guru Ada gedung sekolah
mengajar SMP Negeri 3 Kurangnya Buku Paket Ada siswa
Nusalut SATAP tidak Ada Pemerintah Negeri
maksimal
2 Siswa - siswi masih Belum ada pagar sekolah Ada tenaga kerja
berkeliaran diluar Ada batu
lingkungan sekolah Ada gedung sekolah
3 Siswa - siswi Sekolah Kekurangan buku Ada lahan
Dasar kesulitan Rentang kendali wilayah Ada siswa
mendapatkan buku pelayanan Ada Pemerintah Negeri
referensi
4 Proses belajar TK dan Tidak ada gedung Paud Ada anak usia TK dan
PAUD kurang maksimal Paud
Ada tenaga kerja
Belum ada insentif guru Ada Pemerintah Negeri
honor Ada batu
5 Aktifitas orang duka Belum ada gedung Ada Pengurus Muhabet
kurang maksimal Muhabet Ada masyarakat
Belum ada sarana Ada tenaga kerja

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 17


prasarana Muhabet Ada batu
6 Pelaksanaan Upacara Lokasi sekolah Ada Lapangan
Bendera terganggu pada tergenang air Ada siswa
musim hujan Tanah lokasi Upacara Ada tenaga pendidik
tidak rata Ada Pemerintah Negeri
7 Pelayanan Posyandu Belum ada gedung Ada pengurus
terhadap ibu dan anak posyandu Ada Ibu dan balita
belum maksimal Tidak ada insentif Kader Ada Bidan
Posyandu Ada Pemerintah Negeri
8 Majelis Jemaat kesulitan Terbatasnya kapasitas Ada pengurus Majelis
dalam melaksanakan ruangan Jemaat
tugas dan tanggung Ada warga jemaat
jawab Ada tenaga kerja
Ada Batu
9 Nelayan masih Kurangnya peralatan Ada kelompok nelayan
mengalami kesulitan penangkapan Tersedia wilayah
dalam meningkatkan penangkapan
pendapatan keluarga

10 Guru sekolah minggu Alat peraga untuk Ada anak dan remaja
kesulitan saat mengajar tidak tersedia Ada gedung
menjalankan proses Ada Pemerintah Negeri
belajar mengajar
11 Pelayanan Posyandu Persediaan obat - obatan Ada Lansia
Lansia belum maksimal minim
Ada Pustu
Ada Posyandu
Ada Kader
12 Masyarakat kesulitan air Jaringan pipanisasi rusak Ada sumber air
bersih Ada Pipanisasi
Mesin rusak Ada pengelola air bersih
Ada masyarakat
Penebangan kayu Ada Pemerintah Negeri
Ada Kewang
13 Pengurus Bumdes belum Tidak ada gedung Ada pengurus BUMDES
dapat menjalankan tugas Ada Pemerintah Negeri
dan fungsinya Tidak ada modal Ada tenaga kerja
Belum ada Pelatihan Ada batu
terkait BUMDES
14 Aktifitas Pemerintah Tidak ada gedung/ Ada lahan

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 18


Negeri belum maksimal Kantor Negeri Ada tenaga kerja
Ada Pemerintah Negeri
Ada batu
15 Sering terjadi Tidak ada pagar negeri Ada lahan
penebangan hutan hanya yg permanen Ada Pemerintah Negeri
untuk pembuatan pagar Ada batu
Ada masyarakat/tenaga
kerja
16 Masyarakat kesulitan Tidak ada WC Ada lahan
dalam membuang hajat Ada Pemerintah Negeri
Ada tenaga kerja
Ada batu
17 Pelayanan untuk Ibu Kurang tenaga medis Ada pustu
hamil belum maksimal Kurangnya sarana Ada Bidan
prasarana
Masih tergantung Ada Biang kampung
kepada biang kampung
Ada Pemerintah Negeri

3.1.4 . Kajian Peta Sosial Desa, Kalender Musim dan Diagram Kelembagaan
Dengan paparan masalah berdasarkan ketiga alat kaji P3D tersebut, maka
berdasarkan jumlah masalah per bidang isu dapat disampaikan sebagai berikut:
Bidang Isu Jumlah masalah Jumlah masalah Jumlah masalah Total
dari Peta Sosial dari Kalender dari Diagram
Masalah
Desa Musim Kelembagaan
Pendidikan 5 2 5 12
Kesehatan 4 1 3 8
Lingkungan Hidup 8 0 2 10
Ekonomi 3 2 2 7
Keamanan dan 2 0 0 2
Ketertiban
Kelembagaan 0 3 5 8

a. Masalah Desa bagai pemetaan isu prioritas


Berdasarkan data tersebut, masalah paling banyak yang disampaikan masyarakat
desa adalah berturut-turut masalah pendidikan (12 masalah), masalah lingkungan
hidup (10 masalah), masalah kesehatan dan kelembagaan (masing-masing 8
masalah), masalah ekonomi (7 masalah) dan masalah keamanan ketertiban
sebanyak 2 masalah.

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 19


Data tersebut memberikan prioritas perencanaan desa harus memberikan perhatian
pada :
1. prioritas pertama untuk penyediaan dan peningkatan pelayanan dasar
masyarakat dan akses kebutuhan sosial dasar masyarakat,
2. prioritas kedua pada pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
yang berkelanjutan,
3. prioritas ketiga pada peningkatan peran dan fungsi aparatur negeri dan
penyelenggaraan pemerintahan negeri dan
4. prioritas keempat pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

Masalah infrastruktur yang tidak teridentifikasikan, lebih dipengaruhi atas


kesadaran masyarakat akan keterbatasan lahan pemukiman, akibat letak geografis
desa yang tidak memiliki wilayah dataran yang luas, serta persepsi masyarakat
yang lebih berorientasi pada fungsi dan kualitas pelayanan publik. Persepsi yang
berorientasi pada fungsi dan kualitas pelayanan publik tersebut dapat menyiratkan
dampak apatisme masyarakat atas ‘tidak-terjawabnya kebutuhan infrastruktur
desa’ yang selama ini telah disampaikan dalam mekanisme perencanaan
pembangunan secara berjenjang.

b. Potensi Desa sebagai Basis Modal Perencanaan desa


Berdasarkan data potensi dari ketiga alat kaji P3D tersebut, maka setelah
dikelompokkan beradasarkan kategori dan intensitas diidentifikasi, dapat
disampaikan kategori potensi desa/negeri Nalahia adalah sebagai berikut:

Peta Sosial Kalender Diagram


Kategori Potensi Total
Desa Musim Kelembagaan

Sumber daya alam 15 4 15 34


Sumber daya manusia 26 7 17 50
Sumber daya sosial 11 5 8 24
Sumber daya ekonomi 1 0 0 1
Sumberdaya 1 2 6
pembangunan
9
Sumberdaya 47 47 18
Kelembagaan
112

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 20


Dari data tersebut, maka kategori potensi yang dimiliki masyarakat desa/negeri
Nalahia paling banyak berturut-turut adalah sumber daya kelembagaan (112 kali
diidentifikasi), sumberdaya manusia (50 kali), sumberdaya alam (34 kali),
sumberdaya sosial (24 kali), sumberdaya pembangunan (9 kali) dan sumberdaya
ekonomi (1 kali).
Data tersebut menjelaskan kebijakan pemanfaatan potensi desa untuk
pembangunan desa/negeri Nalahia ada yaitu
1. prioritas pertama adalah pemanfaatan dan peningkatan peran kelembagaan
masyarakat,
2. prioritas kedua adalah pemanfaatan dan peningkatan partisipasi masyarakat,
3. prioritas ketiga pada pemanfaatan dan peningkatan sumberdaya alam dan
sumberdaya sosial,
4. prioritas keempat adalah pemanfaatan dan optimalisasi fungsi sumberdaya
pembangunan serta
5. prioritas kelima pada penggalian dan perluasan skala dan investasi potensi
sumberdaya ekonomi masyarakat.

Prioritas kebijakan perencanaan desa atas pendekatan masalah dan potensi


desa/negeri tersebut selanjutnya dapat menjadi masukan terhadap formulasi visi
partisipatif ‘menggagas masa depan desa/negeri’ yang disesuaikan dengan janji
kepala pemerintahan negeri Nalahia untuk menjadi Visi Misi Desa Nalahia Tahun
2016-2021.

3.1.5. Usulan Rencana Pembangunan Desa


Dari total 38 masalah hasil penggunaan alat kaji Peta Sosial Desa, Kalender
Musim dan Diagram Kelembagaan, setelah divalidasi-konfirmasi kembali
bersama tokoh kunci melalui kegiatan diskusi kelompok terarah dan diprioritaskan
melalui Pemeringkatan Masalah, sebagaimana terlampir dalam Berita Acara Hasil
Pemeringkatan Masalah Desa/Negeri Nalahia.
Dengan menggunakan instrumen Diagram Kerangka Tulang Ikan (Fishbone
diagrams) untuk mengenali masalah utuh secara melalui proses inventarisasi,
klarifikasi dan klasifikasi informasi terkait masalah untuk menyusun pilihan
alternatif tindakan yang dapat mengatasi masalah, terpilih 160 alternatif tindakan

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 21


dan 158 tindakan diantaranya dianggap sebagai tindakan yang paling layak
dengan pengelompokkan dan tujuh bidang isu sebagai berikut:
Jumlah
Jumlah
Jumlah Tindakan
No Bidang Isu Alternatif
Masalah yang Paling
Tindakan
Layak
1 Ekonomi 5 22 22
2 Infrastruktur 2 12 12
3 Pendidikan 9 25 25
4 Kesehatan 9 34 34
5 Lingkungan Hidup 6 21 19
6 Kelembagaan 6 32 32
7 Keamanan Ketertiban 1 14 14
Total 38 160 158

Keseluruhan 158 tindakan yang paling layak, tersebut selanjutnya telah


diprioritaskan melalui Pemeringkatan Tindakan sebagaimana terlampir dalam
Berita Acara Pemeringkatan Tindakan sebagaimana terlampir.

Berdasarkan pengelompokkan tindakan yang paling layak tersebut, maka


sesuai tugas pemerintah desa, dikelompokkan per bidang tugas yaitu:
No Bidang Tugas Jumlah kegiatan
1 Bidang Penyelenggaran Pemerintahan 35 kegiatan
2 Bidang Pembangunan Negeri 61 kegiatan
3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 20 kegiatan
4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat 25 kegiatan

Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan aspirasi masyarakat desa, untuk


dipertimbangkan menjadi bagian dari kegiatan pembangunan desa/negeri Nalahaia
dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.

3.2. Pendekatan Indeks Desa Membangun


Dari publikasi Indeks Desa
Membangun, Kementrian Desa,
PDT dan Transmigrasi Tahun
Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 22
2015, hanya 2 (dua) di Kecamatan Nusa Laut Kabupaten Maluku Tengah yang
terpilih sebagai sampel penetapan tipologi desa yaitu Desa Sila dan Desa Leinitu
yang tergolong Desa Tertinggal.
Dengan asumsi kewilayahan yang memiliki potensi kesamaan persoalan tipologi
desa karena satu kawasan pulau Nusalaut, dari aspek ketahanan sosial, ketahanan
ekonomi dan ketahanan ekologi, maka status Desa Nalahia juga berada dalam
kategori Desa Tertinggal dengan nilai indeks antara > 0,491 dan < 0,5999.
Dengan ketiadaan penetapan tipologi desa Nalahia berdasarkan Indeks Desa
Membangun baik dari publikasi desa target sasaran Kementrian Desa, PDT dan
Transmigrasi maupun penetapan tipologi desa dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Maluku Tengah, maka direkomendasikan untuk dilaksanakan Perhitungan
Pemenuhan indikator Tipologi Desa oleh Pemerintah Desa pada Rencana Kerja
Pemerintah Desa/Negeri Nalahia tahun 2016, sehingga menjadi dasar penajaman
intervensi kebijakan transformasi desa Nalahia menuju status Desa Mandiri.

3.2.1. Perhitungan Indeks Desa Membangun Desa Nalahia Tahun 2016


Sebagai bentuk persiapan awal, berdasarkan Indikator Indeks Desa
Membangun, maka penilaian status tipologi desa/negeri Nalahia tergolong ‘Desa
Tertinggal’ dengan indeks ketahanan sosial sebesar 0,3333, indeks ketahanan
ekonomi sebesar 0,52719 dan indeks ketahanan ekologi sebesar 0,85714.
Rincian perhitungan IDM Desa/Negeri Nalahia sebagai berikut:
Jumlah
Dimensi Variabel Nilai Indeks
Indikator
Ketahanan Kesehatan, pendidikan, 34 indikator 0,333333
Sosial Modal Sosial dan
Pemukiman
Ketahanan Layanan perdagangan, jasa 12 indikator 0,5217391
Ekonomi logistik, akses kredit,
lembaga keuangan, dan
keterbukaan wilayah
Ketahanan Kualitas lingkungan dan 6 indikator 0,85174285
Ekologi potensi bencana alam
INDEKS DESA MEMBANGUN 0,57073844

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 23


Berdasarkan pemenuhan indikator variabel Indeks Desa Membangun tersebut,
maka perubahan/transformasi sosial yang harus direncanakan oleh pemerintah dan
masyarakat desa ada pada
1. prioritas pertama yakni optimalisasi fungsi modal sosial pada kerukunan dan
kerja sama antar warga desa, jaminan keamanan dan kesejahteraan sosial,
2. prioritas kedua yakni peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui
pendidikan non formal masyarakat desa/negeri,
3. prioritas ketiga pada penyediaan akses pada modal usaha serta pembentukan
lembaga ekonomi desa dan
4. prioritas keempat pada pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

3.2.2. Usulan Rencana Pembangunan Desa


Dari keempat prioritas tersebut, maka skenario pengembangan status tipologi
desa Nalahia dibagi atas :
1. Upaya pengembangan status desa/negeri Nalahia dari Tertinggal menjadi
Desa Berkembang,
2. Upaya pengembangan status desa/negeri Nalahia menjadi Desa Maju,
3. Upaya pengembangan status desa/negeri Nalahia menjadi Desa Mandiri

Upaya pengembangan status tipologi desa/negeri Nalahia menuju Desa


Berkembang harus memprioritaskan kegiatan pembangunan melalui penyediaan
sarana dan prasarana untuk pemenuhan kebutuhan atau akses kehidupan
masyarakat, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada
membuka lapangan kerja dan atau usaha baru serta bantuan penyiapan
infrastruktur bagi terselenggaranya kerja dan usaha warga atau masyarakat baik
dari proses produksi sampai pemasaran produk melalui:
1. Peningkatan akses air minum yang layak bagi masyarakat
2. Peningkatan akses air bersih untuk mandi dan mencuci bagi masyarakat
desa/negeri
3. Peningkatan kepemilikan jamban keluarga masyarakat desa/negeri
4. Peningkatan kualitas jalan desa, jalan lingkungan maupun jalan kabupaten
yang melintasi desa
5. Penyediaan akses Sekolah Luar Biasa bagi kelompok berkebutuhan khusus
6. Pembentukan Taman Bacaan Masyarakat/Perpustakaan desa/negeri

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 24


7. Peningkatan ketersediaan fasilitas olah raga masyarakat
8. Peningkatan akses ke pusat perdagangan
9. Penyediaan layanan perdagangan di pemukiman warga (warung dan mini-
market)
10. Pengelolaan sampah berbasis desa
11. Pengelolaan sumberdaya sungai yang berkelanjutan

Upaya pengembangan status tipologi desa/negeri Nalahia menuju Desa Maju


harus memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana umum dan sosial dasar
baik pendidikan dan kesehatan masyarakat desa untuk mengembangkan potensi
dan kapasitas masyarakat desa, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja dan atau proses
produksi sampai pemasaran produk serta pemenuhan kebutuhan dan atau akses
modal, antara lain melalui :
1. Pemberantasan Buta Aksara (baca, tulis dan hitung),
2. Pembentukan Kelompok PKBM/ Paket ABC
3. Penyediaan tenaga dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
4. Peningkatan pelayanan Poskdes, Polindes dan Posyandu
5. Penyediaan dukungan penanganan KDRT dan Pasca trauma
6. Penyediaan ruang publik negeri
7. Peningkatan akses masyarakat desa/negeri untuk layanan kredit
8. Penyediaan akses bantuan modal usaha dan pembentukan lembaga
ekonomi
9. Penyediaan sistem pengelolaan konflik antar warga
10. Pengelolaan Sistem Keamanan Lingkungan Negeri
11. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Siskamling
12. Peningkatan kerja sama antar desa dengan desa pela Waraka
13. Peningkatan kerukunan antar umat beragama

Sedangkan usulan kegiatan untuk menajamkan transformasi desa/negeri Nalahia


menuju Desa Mandiri harus memprioritaskan pembangunan sarana prasarana yang
berdampak pada perluasan ekonomi dan investasi desa, termasuk prakarsa
desa dalam membuka lapangan kerja, pada teknologi tepat guna dan investasi
lembaga ekonomi desa serta kegiatan pemberdayaan masyarakat yang visioner

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 25


dengan menjadikan desa sebagai lumbung ekonomi atau kapital rakyat dimana
desa dapat menghidupi dirinya sendiri, serta mampu mengembangkan potensi atau
sumberdaya ekonomi atau manusia dan kapital desa secara berkelanjutan, antara
lain:
1. Peningkatan kepesertaan jaminan sosial masyarakat desa/negeri
2. Peningkatan dan pelestarian semangat gotong royong masyarakat
3. Pelestarian bahasa lokal dan penguasaan bahasa asing
4. Peningkatan pemanfaatan jaringan komunikasi selular
5. Peningkatan pemanfaatan layanan televisi lokal, nasional dan asing
6. Penyediaan layanan kedai makanan, restoran, hotel dan penginapan
7. Penyediaan layanan pos dan logistik
8. Penyediaan pelayanan jasa pariwisata dan transportasi umum reguler
9. Penyediaan layanan perbankan (umum dan swasta)
10. Penyediaan layanan bank perkreditan rakyat
11. Pembentukan lembaga ekonomi rakyat (koperasi dan atau BUMDes)

3.3. Pendekatan Data Kemiskinan PODES 2014


Dengan menggunakan aplikasi PODES 2014 publikasi TNP2K, data Potensi
Desa/Negeri Nalahia, Kecamatan Nusalaut antara lain:

Dimensi Aspek Potensi Desa 2014


Pendidikan Jumlah Lembaga Pendidikan Ada SD, SMP Satu Atap, Tidak ada
SMU, tidak ada SMK
Jarak ke lembaga pendidikan terdekat TK, SD SMP 0 km
SMU 3 km, SMK 9 km, SLB 81 km
Keberadaan pendidikan tambahan
Tidak ada pemberantasan buta
aksara, tidak ada pendidikan paket
A/B/C, Tidak ada Pos PAUD, Tidak
ada kelompok bermain, Tempat
Penitipan Anak maupun Taman
Jumlah pendidikan tambahan:
Bacaan Masyarakat
Tidak ada pendidikan tambahan baik
bahasa asing, komputer, tata busana,
kecantikan, montir motor/mobil,
elektronika dan lainnya
Kesehatan Keberadaan sarana kesehatan Hanya ada puskesmas pembantu dan
jejaring puskesmas dan posyandu,
sarana kesehatan lain tidak ada
Jumlah sarana kesehatan 1 PUSTU, 1 unit jejaring puskesmas,
1 unit posyandu
Jarak ke sarana kesehatan terdekat (km) Rumah Sakit (40), Rumah sakit
bersalin (83) Poliklinik (83), Praktek
dokter (40), praktek bidan (3),
Poskesdes (5), Polindes (83), Apotek
Kemudahan mencapai sarana kesehatan

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 26


(40) dan Toko khusus obat (40)
Rumah sakit bersalin dan polindes
(sangat sulit)
Jumlah tenaga kesehatan Rumah sakit, praktek dokter, apotek
dan toko obat (sulit).
Kegiatan/Pelayanan Posyandu Jejaring puskesmas, praktek bidan
Keberadaan bidan desa dan poskesdes (mudah)
Jumlah penderita wabah penyakit Dokter pria, dokter wanita, dokter
Jumlah penderita penyakit meninggal gigi, bidan tidak ada, nakes 2 orang,
Jumlah penderita gizi buruk dukun bayi 2 orang
Jumlah penerima program kesehatan Sebulan sekali
Tidak ada
Tidak ada
Pencemaran Lingkungan
Tidak ada
Tidak ada
Jamkesmas/Jamkesda (380), SKTM
(3), Peserta BPJS Kesehatan/JKN
(380)
Tidak ada
Transportasi Jenis jalan pertanian Tanah
Jenis permukaan jalan terluas Aspal/beton
Frekeuensi jalan dapat dilakui Sepanjang tahun
Keberadaan angkutan umum Ada, tanpa trayek tetap
Sanitasi dan Tempat buang air besar Jamban sendiri
Air Bersih Tempat pembuangan limbah cair/air Dalam lubang/tanah terbuka
kotor
Tempat pembuangan sampah Sungai/saluran irigasi/danau
Sumber air bersih untuk air minum Mata air
Sumber air bersih untuk mandi/mencuci Mata air

Dari data tersebut, maka prioritas perencanaan pembangunan desa/negeri


Nalahia antara lain:
1. Penyediaan kemudahan akses pendidikan kejuruan dan layanan
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus;
2. Pengelolaan pendidikan tambahan, sebagai upaya pelengkap pendidikan
formal baik pendidikan anak usia dini maupun pendidikan keterampilan
yang mendukung akses kebutuhan masyarakat, termasuk untuk anak usia
sekolah yang putus sekolah maupun yang tidak melanjutkan ke jenjang
pendidikan berikutnya;
3. Penyediaan kemudahan akses layanan dan penambahan jumlah tenaga
kesehatan terutama dokter, dokter gigi, perawat dan tenaga kesehatan
lainnya;
4. Peningkatan peran posyandu
5. Penyediaan askes ke lahan pertanian, perkebunan baik untuk budidaya
sampai pemasaran komoditi
6. Penyediaan kemudahan akses dan jumlah layanan angkutan umum
7. Pengelolaan limbah cair dan sampah skala desa dan
Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 27
8. Pengelolaan air bersih skala desa dengan pengarus-utamaan ekosistem
pulau –pulau kecil

3.4 Triangulasi Pendekatan Perencanaan Pembangunan Desa


Dengan mempertimbangkan rumusan prioritas perencanaan pembangunan desa
dari hasil pendekatan partisipatif (P3D), transformatif (IDM) dan pengentasan
kemiskinan (PODES 2014), maka skema perencanaan pembangunan desa/negeri
Nalahia adalah sebagai berikut:

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 28


Prioritas Usulan Pembangunan Prioiritas Usulan Pembangunan
masyarakat yang mendorong masyarakat yang mengentaskan
transformasi desa kemiskinan tingkat desa

Usulan Rencana
Penajaman strategi dan
Pembangunan Penajaman strategi dan
operasionalisasi usulan Masyarakat operasionalisasi usulan
pembangunan masyarakat untuk pembangunan masyarakat yang
mendorong transformasi desa mempercepat pengentasan
kemiiskinan
Skenario Strategi
Pengorganisasian masyarakat danTransformasi Pengentasan Pengidentifikasi dan pengawalan
peningkatan peran kelembagaan kelompok penerima manfaat pioritas
untuk mendorong transformasi Desa Kemiskinan dari usulan kegiatan pembangunan
desa masyarakat yang mempercepat
penanggulangan kemiskinan desa

Menggerakan peran dan kapasitas serta


Sinergitas program kemiskinan supra
Strategi pengentasan kemiskinan dalam fungsi pemerintah negeri dalam
desa dalam pengentasan kemiskinan
kerangka waktu skenario transformasi operasionalisasi strategi pengentasan
dalam kerangka waktu skenario
desa kemiskinan sesuai skenario
transformasi desa
treransformasi desa

Kerja sama intra dan supra desa dalam


pengentasan kemiskinan atas prinsip
kesetaraan dan saling menguntungkan-
(Posisi Tawar Desa/Negeri)
Dari hasil triangulasi ketiga pendekatan perencanaan pembangunan tersebut,
maka disampaikan beberapa bahan masukan (input materials) dalam
penyusunan arah dan kebijakan perencanaan pembangunan desa/negeri
Nalahia sebagai berikut:

a. Pemanfaatan hasil usulan rencana pembangunan dari masyarakat


terhadap percepatan pengentasan kemiskinan desa/negeri. Ini
dilakukan dengan cara : (1) memprioritaskan usulan masyarakat yang
berdampak langsung pada pengentasan kemiskinan desa, (2)
penajaman strategi dan operasionalisasi usulan masyarakat yang
mempercepat pengentasan kemiskinan desa, dan (3) identifikasi dan
pengawalan kelompok penerima manfaat prioritas sebagai penerima
manfaat dari usulan pembangunan masyarakat
b. Pelaksanaan usulan rencana pembangunan dari masyarakat dalam
kerangka skenario transformasi desa/negeri menuju Desa Mandiri. Hal
ini dilakukan dengan cara ; (1) memprioritaskan usulan pembangunan
masyarakat yang mendorong transformasi desa menuju Desa Mandiri,

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 29


(2) penajaman strategi dan operasionalisasi usulan masyarakat yang
transformasi desa menuju Desa Mandiri dan (3) pengorganisasian
masyarakat dan peningkatan peran kelembagaan desa/negeri untuk
mendorong transformasi desa menuju Desa Mandiri,
c. Strategi percepatan pengentasan kemiskinan Desa yang mendorong
percepatan transformasi desa/negeri menuju Desa Mandiri. Hal ini
dilakukan dengan cara : (1) penetapan stategi pengentasan kemiskinan
desa dari Desa Tertinggal menuju Desa Berkembang, selanjutnya
menuju Desa Maju dan akhirnya menuju Desa Mandiri, (2)
peningkatan peran dan kapasitas serta fungsi pemerintah negeri
dalam operasionalisasi strategi pengentasan kemiskinan sesuai
skenario treransformasi desa sesuai tahapannya, (3) membangun
sinergitas dan harmonisasi program kemiskinan supra desa dalam
pengentasan kemiskinan dalam kerangka waktu skenario transformasi
desa menuju Desa Mandiri dan (4) Melaksanakan kerja sama intra dan
supra desa dalam pengentasan kemiskinan atas prinsip kesetaraan dan
saling menguntungkan-

Masukan pengarus-utamaan arah dan kebijakan pembangunan desa/negeri


Nalahia tersebut diatas selanjutnya diharapkan dapat dimanfaatkan perumusan
arah kebijakan pembangunan dan program pembangunan desa/negeri serta
kebijakaan pengelolaan keuangan desa/negeri Nalahia dalam penyusunan
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Negeri Nalahia
Tahun 2016-2021.

VIII. Rencana Kerja Tindak Lanjut


a. Alur Penyusunan RPJMDES setelah Pengkajian Keadaan Desa
Berdasarkan hasil pengkajian keadaan desa/negeri Nalahia tersebut maka rencana
kerja tindak lanjut untuk penyelesaian dokuman Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa/Negeri adalah :
1. Penyusunan Rancangan Peraturan Desa/Negeri Nalahia tentang rancangan
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Negeri Nalahia
Tahun 2016-2021

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 30


2. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Negeri untuk membahas
Rancangan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Negeri
Nalahia Tahun 2016-2021 oleh Saniri Lengkap Desa Nalahia,
3. Perbaikan dan Penyempurnaan Rancangan Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa/Negeri Nalahia Tahun 2016-2021 oleh Tim Penyusun,
4. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Negeri untuk membahas dan
menetapkan Rancangan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa/Negeri Nalahia Tahun 2016-2021 yang telah diperbaiki menjadi
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Negeri Nalahia
Tahun 2016-2012, oleh Saniri Lengkap Desa/Negeri Nalahia.
5. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa/Negeri (RKPDes/RKPNeg)
Nalahia Tahun 2016 untuk selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan
Desa/Negeri ,
6. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa/Negeri
(APBDes/APBNeg) Nalahia Tahun 2016 untuk selanjutnya ditetapkan dengan
Peraturan Desa/Negeri.

b. Rekaman Proses Pengkajian Keadaan Desa


Keseluruhan material Input (Bahan Dokumen, Hasil Penggunaan Alat Kaji, dll),
Proses (berita Acara, Daftar hadir, Notulensi, Dokumentasi serta Output (lampiran
Permendagri Nomor 114 Tahun 2014) dari pelaksanaan pengkajian keadaan
Desa/Negeri , sebagaimana terlampir.

c. Rekomendasi Lanjutan
Dari pelaksanaan Pengkajian Keadaan Desa/Negeri secara keseluruhan beberapa
kendala yang ditemui oleh Tim Pelaksana PKD antara lain:
1. Ketersediaan data arah dan kebijakan pembangunan Kabupaten Maluku
Tengah, terutama rencana rinci Tata Ruang Wilayah, Rencana Strategis
Satuan Perangkat Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana Kerja Satuan
Perangkat Kerja Pemerintah Daerah serta Dokumen Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Maluku Tengah;
2. Ketersediaan, kelengkapan dan validitas data desa dengan posisi keadaan
tahun 2015 yang diverifikasi oleh pemerintah desa/negeri Nalahia baik

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 31


sumber daya alam, sumberdaya manusia, sumber daya sosial maupun
sumberdaya pembangunan;
3. Pemahaman perangkat desa terkait perencanaan pembangunan desa sesuai
amanat Peraturam Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa;
4. Penggunaan alat kaji baik P3D, Indeks Desa Membangun dan Potensi
Desa oleh Tim Penyusun RPJMDEs yang masih sangat tergantung pada
peran fasilitasi kelompok pendukung;
5. Partisipasi kelompok khusus, kelompok peduli maupun kelompok strategis
lain di tingkat desa dalam kegiatan perencanaan pembangunan desa;

Demikian laporan Pengkajian Keadaan Desa/Negeri Nalahia Kecamatan Nusalaut


Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016.

Negeri Nalahia, Tanggal, 18 Maret 2016

Mengetahui
Raja Negeri Nalahia Ketua Tim Penyusun RPJM Negeri

O. LEIWAKABESSY D. LEWERISSA

Laporan Pengkajian Keadaan Negeri Nalahia Tahun 2016 32

Anda mungkin juga menyukai