Anda di halaman 1dari 38

PENGAWASAN PEMUNGUTAN

DAN PENGHITUNGAN SUARA


DALAM PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2024

MUHAMAD KHADAFI, S. KOM


KOORDINATOR DIVISI PENCEGAHAN,
PARTISIPASI MASYARAKAT DAN
HUBUNGAN MASYARAT
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017
TENTANG PEMILIHAN UMUM

PERBAWASLU NOMOR 5 TAHUN 2022


TENTANG PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMILU
PKPU NOMOR 3 TAHUN 2022 TENTANG TAHAPAN DAN JADWAL
PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM
PKPU NOMOR 25 TAHUN 2024 TENTANG TAHAPAN DAN JADWAL
PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

www.sumbar.bawaslu.go.id
www.sumbar.bawaslu.go.id
TUGAS PENGAWASAN PTPS
Pelantikan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) pada Tanggal 22 Januari 2024

Mengikuti bimbingan teknis yang Melakukan koordinasi kepada pihak RT/RW


dilaksanakan oleh Pengawas Pemilu atau sebutan lainnya serta KPPS dalam hal
Kecamatan dan mempelajari buku panduan persiapan dan pelaksanaan pengawasan
yang disusun oleh Bawaslu pemungutan dan penghitungan suara di
wilayah kerja masing – masing;
Mengawasi persiapan pemungutan suara
Memeriksa (memvalidasi) hasil penghitungan
Menghadiri proses pemungutan dan suara sehingga tidak ada perbedaan antara
penghitungan 4 Panduan Pengawasan formulir yang dicatat di papan dengan data
Pemungutan & Penghitungan Suara Pemilihan yang dikirimkan melalui SIREKAP serta data
serentak 2020 suara pada jam 06.30 sampai yang disalin;
mendapatkan salinan hasil penghitungan
Memastikan prosedur pemungutan dan
suara;
penghitungan suara
Memberikan saran perbaikan terhadap
Mendokumentasikan dugaan pelanggaran
proses yang tidak sesuai dengan tata cara
dan kesalahan dalam tata cara pemungutan
atau prosedur pemungutan dan
dan penghitungan suara di TPS;
penghitungan suara;
Mengawal penyerahan kotak suara ke PPS
Menerima salinan Berita Acara dan sertifikat
dan PPK; dan
hasil penghitungan suara;
Mencatat seluruh kejadian adanya kesalahan
Menerima Salinan DPT atau dugaan pelanggaran ataupun tidak ada
sama sekali ke dalam Formulir A dan Siwaslu;

Melakukan Pengawasan Pelantikan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)


PENGAWASAN MASA TENANG
( tanggal 11 - 13 Februari 2024 )
Pengawas TPS melakukan pengawasan di masa tenang dengan fokus pada praktik
kampanye terselubung atau di larang yang dilakukan di masa tenang dan praktik politik
uang. Pengawasan terhadap adanya praktik pemberian uang dan barang secara langsung
atau tidak langsung yang dilakukan oleh pelaksana kampanye, tim kampanye dan
perorangan. Tindakan praktik pemberian uang dan barang untuk:

1. Tidak menggunakan hak pilihnya.


2. Menggunakan hak pilihnya dengan memilih peserta pemilu dengan cara tertentu
sehingga surat suaranya tidak sah.
3. Memilih pasangan calon tertentu.
4. Memilih partai politik peserta pemilu tertentu; dan/atau memilih calon anggota DPD
tertentu.
PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA
PASAL 6 AYAT 1 PASAL 6 AYAT 2 PASAL 6 AYAT 3

(1) KPPS melakukan kegiatan yang meliputi: (2) Selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) Format dan waktu penyampaian
a. penyiapan TPS; (1), KPPS melakukan kegiatan sebagai berikut:
surat pemberitahuan pemungutan
b. pengumuman dengan menempelkan DPT, DPTb, a. penyampaian surat pemberitahuan pemungutan
suara kepada Pemilih sebagaimana
daftar Pasangan Calon, dan DCT anggota DPR, suara kepada Pemilih; dan
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
DCT anggota DPD, DCT anggota DPRD Provinsi, dan b. pengecekan perlengkapan pemungutan suara,
dengan Keputusan KPU.
DCT anggota DPRD Kabupaten/Kota di TPS; dan dukungan perlengkapan lainnya, dan perlengkapan
c. penyerahan salinan DPT dan DPTb kepada Saksi pemungutan suara lainnya.
yang hadir dan Pengawas TPS.

PENGAWASAN PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA

KPPS mengumumkan hari, waktu dan tempat pemungutan suara seluas-luasnya dan menggunakan berbagai cara, sarana dan prasarana.
Pengumuman dilaksanakan paling lambat 5 (lima) hari sebelum hari pemungutan suara.

Pengumuman dapat dilakukan dengan cara:


1. Menggunakan pengeras suara di tempat-tempat ibadah.
2. Menempelkan pengumuman di papan pengumuman dan/atau
3. Bentuk pengumuman lain yang lazim digunakan di desa/kelurahan setempat.

KPPS menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih maksimal 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara.
Apabila 1 (hari) sebelum hari pemungutan suara terdapat formulir yang tidak dapat diserahkan kepada pemilih, ketua KPPS melaporkan
www.sumbar.bawaslu.go.id
rekapitulasi formulir pemberitahuan memilih tersebut.
PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA
PASAL 8 AYAT 1, 2 PASAL 9 AYAT 1 , 2 , 3
(1) Ketua KPPS memastikan perlengkapan pemungutan ((1) Ketua KPPS memberikan penjelasan kepada
suara, dukungan perlengkapan lainnya, dan perlengkapan anggota KPPS mengenai:
pemungutan suara lainnya sudah diterima oleh KPPS, dari a. tata cara pelaksanaan pemungutan dan
PPS paling lambat 1 (satu) Hari sebelum Hari dan tanggal penghitungan suara di TPS; dan
pemungutan suara. b. pembagian tugas anggota KPPS.
(2) Ketentuan mengenai perlengkapan pemungutan suara, (2) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dukungan perlengkapan lainnya, dan perlengkapan dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari sebelum Hari
pemungutan suara lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat dan tanggal pemungutan suara.
(1) dilaksanakan sesuai dengan Peraturan KPU yang (3) Pembagian tugas anggota KPPS untuk pemungutan
mengatur mengenai perlengkapan pemungutan dan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
penghitungan suara, dukungan perlengkapan lainnya, ditetapkan dengan Keputusan KPU.
serta perlengkapan pemungutan suara lainnya

www.sumbar.bawaslu.go.id
LANGKAH-LANGKAH PENGAWASAN
1. Pengawas TPS, berkoordinasi dengan KPPS untuk memastikan pengumuman hari, waktu dan tempat pemungutan
suara di lingkungan TPS.
2. Pengawas TPS memastikan mendapatkan salinan DPT dan DPTb sebelum pemungutan suara untuk dilakukan
pemeriksaan terhadap kualitas daftar pemilih tersebut (identifikasi daftar pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS)).
3. Pengawas TPS memastikan perlengkapan pemungutan dan Penghitungan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya
sudah diterima dari PPS paling lambat 13 Februari 2024.
4. Pengawas TPS mencari informasi dengan berkoordinasi kepada KPPS, pemilih atau pihak lain yang bertanggung jawab
terkait dengan distribusi surat pemberitahuan memilih.
5. Pengawas TPS mengawasi dan memastikan langsung penyiapan dan pembuatan TPS sebelum pemungutan suara
tanpa kendala dan gangguan serta memastikan pembuatan TPS akses bagi pemilih penyandang disabilitas dengan
memperhatikan jalan masuk dan keluar, meja kotak suara, bilik suara, meja tinta dan kondisi jalan menuju TPS.
6. Pengawas TPS mengawasi dan memastikan kondisi perlengkapan pemungutan suara dan perlengkapan lainnya dalam
kondisi lengkap dan aman.
7. Pengawas TPS memberikan saran perbaikan terhadap prosedur pemungutan suara yang melanggar ketentuan
perundang-undangan atau menerima laporan dari pihak lain terkait dugaan pelanggaran dan melakukan tindak lanjut.
8. Apabila terdapat dugaan pelanggaran dalam persiapan pemungutan suara maka Pengawas TPS menuangkannya
dalam Formulir A.
9. Pengawas TPS mengirimkan informasi hasil pengawasan melalui Siwaslu dengan mengisi FORM A.2 tentang Persiapan
Pemungutan Suara.
10. Pelaporan melalui Siwaslu dilaksanakan pada tanggal 13 Februari pukul 18.00 s/d 21.00)
PASAL PIDANANYA.
1. PASAL 492
2. PASAL 498
3. PASAL 499
4. PASAL 500
5. PASAL 501
6. PASAL 502
7. PASAL 503
8. PASAL 506
9. PASAL 507
10.PASAL 508
11.PASAL 510
12.PASAL 515
13.PASAL 516
14.PASAL 517
15.PASAL 523 Ayat 2 dan 3
16.PASAL 531
17.PASAL 532
18.PASAL 533
19.PASAL 535
20.PASAL 534
21.PASAL 535
22.PASAL 536
23.PASAL 537
24.PASAL 543 ( KHUSUS UNTUK BAWASLU SAMPAI PTPS )
25.PASAL 544
PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN SUARA
PASAL Ayat 1, 2, 3, dan 4 PASAL PASAL
Ayat 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Ayat 1, 2, 3, dan 4
15 16 17

1) Ketua dan anggota KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK memeriksa persiapan akhir (1) Ketua KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK melaksanakan rapat 1) Dalam melaksanakan kegiatan rapat pemungutan suara sebagaimana
pemungutan suara dengan melaksanakan kegiatan: pemungutan suara pada Hari dan tanggal pemungutan suara. dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), ketua KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK:
a. memeriksa TPS/TPSLN dan perlengkapannya; (2) Rapat pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), a. membuka perlengkapan pemungutan suara dengan ketentuan:
b. menempatkan kotak suara yang berisi surat suara meliputi: 1. membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh isi kotak suara di atas
untuk masing-masing jenis Pemilu beserta kelengkapan administrasinya di depan meja ketua a. pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN meja secara tertib dan teratur, mengidentifikasi dan menghitung jumlah
KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK ; KSK dan Petugas Ketertiban TPS/TPSLN; setiap jenis dokumen dan peralatan, serta memeriksa sampul yang
c. mempersilakan dan mengatur Pemilih untuk menempati tempat duduk yang telah b. penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan suara dan berisi surat suara untuk masing-masing jenis Pemilu yang masih
disediakan; dan pembagian tugas anggota KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK; dan dalam keadaan disegel;
d. menerima surat mandat dari Saksi. c. pelaksanaan pemberian suara. 2. memperlihatkan kepada Pengawas TPS/TPSLN yang hadir bahwa
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disaksikan oleh Saksi dan/atau (3) Rapat pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kotak suara benar-benar telah kosong, menutup kembali, mengunci
Pengawas TPS/TPSLN yang sudah hadir serta dipantau oleh pemantau terdaftar dan diliput dimulai pada waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam kotak suara dan meletakkannya di tempat yang telah ditentukan; dan
oleh pewarta. Pasal 5 ayat (5). 3. menghitung dan memeriksa kondisi seluruh surat suara termasuk
(3) Saksi di TPS/TPSLN harus memenuhi ketentuan meliputi: (4) Dalam hal pada waktu rapat pemungutan suara sebagaimana surat suara cadangan sebanyak 2% (dua persen) dari jumlah Pemilih
a. hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Peserta Pemilu; dimaksud pada ayat (3) belum ada Saksi, Pemilih, atau Pengawas yang tercantum dalam DPT/DPTLN untuk masing-masing jenis Pemilu
b. untuk Pemilu di dalam negeri wajib membawa dan menyerahkan surat mandat paling TPS/TPSLN yang hadir, rapat ditunda sampai dengan adanya Saksi, dan memastikan kesesuaian dengan Dapil; dan
lambat sebelum rapat pemungutan suara yang ditandatangani oleh: Pemilih, dan Pengawas TPS/TPSLN yang hadir, paling lama 30 (tiga b. memberikan penjelasan kepada Pemilih, Saksi, dan Pengawas
1. Pasangan Calon atau tim kampanye tingkat kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk puluh) menit. TPS/TPSLN mengenai:
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; (5) Dalam hal sampai dengan waktu yang ditentukan sebagaimana 1. jumlah surat suara yang di terima;
2. pimpinan Partai Politik tingkat kabupaten/kota atau tingkat di atasnya untuk Pemilu dimaksud pada ayat (4), Saksi, Pemilih, dan Pengawas TPS/TPSLN belum 2. tata cara pemberian suara;
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; atau juga hadir, rapat pemungutan suara dibuka dan dilanjutkan dengan 3. tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi, Pengawas TPS/TPSLN,
3. calon anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD,; pemungutan suara. pemantau Pemilu, atau warga masyarakat/Pemilih;
c. untuk Pemilu di luar negeri wajib membawa dan menyerahkan surat mandat paling (6) Dalam hal terdapat Saksi yang hadir setelah rapat pemungutan suara 4. tata cara pemantauan oleh pemantau Pemilu;
lambat sebelum rapat pemungutan suara yang ditandatangani oleh dimulai, KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK dapat menerima surat mandat 5. pembagian tugas anggota KPPS, KPPSLN, dan
1. Pasangan Calon atau tim kampanye tingkat pusat untuk Pemilu Presiden dan Wakil dari Saksi dan dipersilahkan untuk mengikuti rapat pemungutan suara. KPPSLN KSK; dan
Presiden; atau 6. hal-hal lain yang diperlukan.
2. pimpinan Partai Politik tingkat pusat untuk Pemilu anggota DPR,; (2) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 2
d. tidak mengenakan atau membawa atribut yang memuat nomor, nama, foto disampaikan secara berkala selama pelaksanaan pemungutan suara.
calon/Pasangan Calon, simbol/gambar Partai Politik, atau mengenakan seragam dan/atau (3) Kegiatan ketua KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK
atribut lain yang memberikan kesan mendukung atau menolak Peserta Pemilu tertentu; dan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibantu oleh anggota
e. berjumlah paling banyak 2 (dua) orang untuk masingmasing Pasangan Calon, Partai Politik, KPPS, KPPSLN, KPPSLN KSK lainnya, dan Petugas Ketertiban TPS/TPSLN,
atau calon anggota DPD, dengan ketentuan yang dapat memasuki TPS/TPSLN berjumlah 1 disaksikan oleh Saksi, Pengawas TPS/TPSLN dan warga
(satu) orang dalam 1 (satu) waktu. masyarakat/Pemilih, dipantau oleh pemantau Pemilu, erta diliput oleh
(4) Pemantau yang melakukan pemantauan dan pewarta yang melakukan peliputan wajib www.sumbar.bawaslu.go.id pewarta.
menunjukkan surat tugas dan identitas diri yang bersangkutan kepada Ketua KPPS, KPPSLN, (4) Ketua KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK memastikan anggota KPPS,
PENGUCAPAN SUMPAH
DAN JANJI KPPS
PASAL 18 AYAT 1
DAN 3
(1) Dalam kegiatan pengucapan sumpah atau janji
anggota KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK dan Petugas
Ketertiban TPS/TPSLN, ketua KPPS, KPPSLN, dan
KPPSLN KSK memandu pengucapan sumpah atau janji
anggota KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK, dan Petugas
Ketertiban TPS/TPSLN.
(2) Sumpah atau janji anggota KPPS dan Petugas
Ketertiban TPS dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
KPU yang mengatur mengenai pembentukan dan tata
kerja badan adhoc penyelenggara Pemilu.
(3) Sumpah atau janji anggota KPPSLN dan petugas
ketertiban TPSLN dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan KPU yang mengatur mengenai
pembentukan dan tata kerja badan adhoc
penyelenggara Pemilu di luar negeri.

www.sumbar.bawaslu.go.id
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SUARA

PASAL Ayat 1 dan 2


19

1) KPPS memberikan penjelasan kepada Pemilih mengenai tata cara pemberian suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b angka 2 meliputi:
a. Pemilih perlu memastikan surat suara yang diterima telah ditandatangani oleh ketua KPPS;
b. pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos menggunakan alat untuk mencoblos pilihan yang telah disediakan;
c. pemberian suara pada Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden dilakukan dengan cara mencoblos pada nomor, nama, foto Pasangan Calon, atau tanda gambar Partai Politik pengusul
dalam satu kotak;
d. pemberian suara pada Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilakukan dengan cara mencoblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik, dan/atau nama
calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dalam Partai Politik yang sama; dan
e. pemberian suara pada Surat Suara DPD dilakukan dengan cara mencoblos pada nomor, nama, atau foto calon dalam satu kolom calon yang sama.
(2) KPPSLN dan KPPSLN KSK memberikan penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemberian suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b angka 2 meliputi:
a. Pemilih perlu memastikan surat suara yang diterima telah ditandatangani oleh ketua KPPSLN atau KPPSLN KSK;
b. pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos menggunakan alat untuk mencoblos pilihan yang telah disediakan;
c. pemberian suara pada Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden dilakukan dengan cara mencoblos pada nomor, nama, foto Pasangan Calon, atau tanda gambar Partai Politik pengusul
dalam satu kotak; dan
d. pemberian suara pada Surat Suara DPR dilakukan dengan cara mencoblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik, dan/atau nama calon anggota DPR dalam Partai Politik yang
sama.

PASAL Penjelasan
20
www.sumbar.bawaslu.go.id

Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU terdapat salah satu calon atau Pasangan Calon yang berhalangan tetap atau dibatalkan sebagai peserta Pemilu sebelum Hari pemungutan
suara, KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK mengumumkan calon atau Pasangan Calon yang berhalangan tetap atau dibatalkan tersebut melalui papan pengumuman di TPS/TPSLN
dan/atau secara lisan menyampaikan kepada Pemilih sebelum pemungutan suara dan pada saat pelaksanaan pemungutan suara.
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SUARA

PASAL Penjelasan PASAL Penjelasan


21 22

Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU, KPU Provinsi, atau KPU Dalam hal berdasarkan Keputusan KPU, KPU Provinsi, atau KPU
Kabupaten/Kota terdapat calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota terdapat Partai Politik Peserta Pemilu yang
dan DPRD Kabupaten/Kota yang meninggal dunia, dibatalkan sebagai peserta Pemilu karena tidak menyampaikan
atau tidak lagi memenuhi syarat sejak ditetapkan sebagai calon laporan awal dana kampanye sampai dengan tenggat waktu yang
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, ditentukan, KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK mengumumkan
KPPS, KPPSLN, dan KPPSLN KSK mengumumkan calon yang Partai Politik Peserta Pemilu yang
meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat melalui papan dibatalkan melalui papan pengumuman di TPS/TPSLN dan/atau
pengumuman di TPS/TPSLN dan/atau secara lisan disampaikan secara lisan disampaikan kepada Pemilih sebelum pemungutan
kepada Pemilih sebelum pemungutan suara dan pada saat suara dan pada saat pelaksanaan pemungutan
pelaksanaan pemungutan suara. suara.

www.sumbar.bawaslu.go.id
PELAKSANAAN
PEMBERIAN SUARA
PASAL Penjelasan PASAL
Ayat 1, 2, dan 3
23 24

Pemberian Suara di dalam negeri dilaksanakan 1) Pemilih yang berhak memberikan suara di
untuk memilih: TPS meliputi:
a. Pasangan Calon; a. pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPT di
b. calon anggota DPR; TPS yang bersangkutan;
c. calon anggota DPD; b. pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPTb;
d. calon anggota DPRD Provinsi, dan c. pemilik KTP-el yang tidak terdaftar pada DPT
e. calon anggota DPRD Kabupaten/Kota. dan DPTb; dan
d. penduduk yang telah memiliki hak pilih.
(2) Dalam hal Pemilih belum memiliki KTP-el
pada Hari pemungutan suara, Pemilih dapat
menggunakan Suket.
(3) Ketentuan mengenai Pemilih yang berhak
memberikan suara di TPS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai denganwww.sumbar.bawaslu.go.id
Peraturan KPU yang mengatur mengenai
penyusunan daftar pemilih dalam
penyelenggaraan pemilu dan sistem informasi
data Pemilih.
PELAKSANAAN
PEMBERIAN SUARA
PASAL Ayat 1, 2, 3, 4, dan 5
25

1) Sebelum Pemilih melakukan pemberian suara, ketua KPPS:


a. menandatangani surat suara masing-masing jenis Pemilu pada tempat yang telah ditentukan untuk diberikan kepada Pemilih;
b. memanggil Pemilih yang telah mengisi daftar hadir untuk memberikan suara berdasarkan prinsip urutan kehadiran Pemilih;
c. memberikan 5 (lima) jenis surat suara yang telah ditandatangani sebagaimana dimaksud dalam huruf a, terdiri dari Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden, Surat Suara
DPR, Surat Suara DPD, Surat Suara DPRD Provinsi, serta Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota, dalam keadaan baik/tidak rusak serta dalam keadaan terlipat kepada Pemilih,
kecuali untuk wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, hanya diberikan 4 (empat) jenis surat suara, yang terdiri dari Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden, Surat
Suara DPR, Surat Suara DPD, dan Surat Suara DPRD provinsi;
d. mengingatkan Pemilih untuk memeriksa dan meneliti surat suara tersebut dalam keadaan tidak rusak; dan
e. mengingatkan dan melarang Pemilih membawa telepon genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke bilik suara.
(2) Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih penyandang disabilitas, ibu hamil, atau lanjut usia untuk memberikan suara atas persetujuan Pemilih yang seharusnya
mendapat giliran sesuai dengan nomor urut kehadiran Pemilih tersebut.
(3) Ketua KPPS memberikan surat suara kepada Pemilih yang terdaftar dalam DPTb yang menggunakan hak pilihnya di TPS, meliputi:
a. Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden;
b. Surat Suara DPR, jika pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan dalam satu Dapil angota DPR;
c. Surat Suara DPD, jika pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi;
d. Surat Suara DPRD provinsi, jika pindah memilih ke kabupaten/kota lain dalam satu provinsi dan dalam satu Dapil anggota DPRD Provinsi; dan
e. Surat Suara DPRD kabupaten/kota, jika pindah memilih ke kecamatan lain dalam satu kabupaten/kota dan dalam satu Dapil anggota DPRD Kabupaten/Kota.
(4) Dalam hal terdapat Pemilih luar negeri yang terdaftar dalam DPTLN pindah memilih ke TPS, ketua KPPS memberikan jumlah surat suara yang tercantum dalam surat
pemberitahuan pindah memilih kepada Pemilih yang bersangkutan.
(5) Format daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan dengan Keputusan KPU

www.sumbar.bawaslu.go.id
PELAKSANAAN
PEMBERIAN SUARA
PASAL Ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8
26

1) Pemilih memeriksa dan meneliti surat suara yang diberikan ketua KPPS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 ayat (1) huruf c, ayat (3), atau ayat (4) untuk memastikan surat suara tidak dalam keadaan rusak.
(2) Pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada ketua KPPS jika Pemilih:
a. menerima surat suara dalam keadaan rusak; dan/atau
b. keliru dalam mencoblos surat suara
(3) Ketua KPPS wajib memberikan surat suara pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan mencatat
surat suara yang rusak dan/atau keliru dicoblos tersebut dalam berita acara.
(4) Penggantian surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali.
(5) Surat suara pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diambil dari surat suara cadangan.
(6) Surat suara cadangan selain sebagai pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (5), surat suara
cadangan di setiap TPS digunakan untuk:
a. Pemilih pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPTb;dan
b. Pemilih pemilik KTP-el yang tidak terdaftar dalam DPT atau DPTb yang memiliki hak pilih.
(7) Dalam hal surat suara cadangan tidak mencukupi dapat menggunakan surat suara yang masih tersedia.
(8) Penggunaan surat suara pengganti dan surat suara cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan
ayat (6) dicatat dalam berita acara.

www.sumbar.bawaslu.go.id
PELAKSANAAN
PEMBERIAN SUARA
PASAL Ayat 1, 2, 3 dan 4 PASAL
Ayat 1 dan 2
27 28

1) Setelah Pemilih memeriksa dan meneliti surat (1) Pemilih tidak boleh membubuhkan tulisan
suarasebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat dan/atau catatan apa pun pada surat suara.
(1), Pemilihmelakukan pemberian suara. (2) Pemilih tidak boleh mendokumentasikan
(2) Dalam melakukan pemberian suara, Pemilih hak pilihnya di bilik suara
harusmenggunakan alat untuk mencoblos pilihan
yang telahdisediakan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ayat (1)huruf b.
(3) Setelah melakukan pemberian suara
sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pemilih
diberikan tanda khususpada salah satu jari dengan
menggunakan tinta yang telahdisediakan sebelum
ke luar TPS.
(4) Tata cara pemberian suara sebagaimana www.sumbar.bawaslu.go.id
dimaksud padaayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan KPU.
PELAKSANAAN
PEMBERIAN SUARA
PASAL Ayat 1, 2, 3, 4 dan 5 PASAL
Ayat 1,2 dan 3
29 30

1) Ketentuan mengenai pemberian suara oleh Pemilih 1) Pemberian bantuan terhadap Pemilih
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2),
Pasal 28 berlaku secara mutatis mutandis terhadap dilakukan dengan cara sebagai berikut:
pemberian suara bagi Pemilih disabilitas netra, a. bagi Pemilih yang dapat memberikan suara
disabilitasfisik, dan yang mempunyai halangan fisik secara mandiri, pendamping yang ditunjuk
lainnya. membantu Pemilih menuju bilik suara, dan
(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pencoblosan surat suara dilakukan oleh Pemilih
dibantu oleh pendamping. sendiri; dan
(3) Pendamping sebagaimana dimaksud pada ayat (2) b. bagi Pemilih yang tidak dapat memberikan
dapat berasal dari anggota KPPS atau orang lain atas suara secara mandiri, pendamping yang ditunjuk
permintaan Pemilih yang bersangkutan. membantu mencoblos surat suara sesuai
(4) Pemilih disabilitas netra sebagaimana dimaksud pada kehendak Pemilih.
ayat (1), dalam pemberian suara Pemilu Pasangan Calon (2) Pendamping yang ditunjuk membantu
dan Pemilu anggota DPD dapat menggunakan alat bantu Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
www.sumbar.bawaslu.go.id
tunanetra yang disediakan. wajib merahasiakan pilihan Pemilih yang
(5) Ketentuan mengenai alat bantu tunanetra bersangkutan, dan menandatangani surat
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), sesuai dengan pernyataan.
Peraturan KPU yang mengatur mengenai perlengkapan (3) Format surat pernyataan pendamping
pemungutan suara, dukungan perlengkapan lainnya, dan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
perlengkapan dengan Keputusan KPU.
pemungutan suara lainnya dalam Pemilu.
PELAKSANAAN
PEMBERIAN SUARA
PASAL Penjelasan PASAL Penjelasan
31 33

1 (satu) jam sebelum pemungutan suara selesai, ketua 1) Pada saat waktu pemberian suara selesai, ketua KPPS
KPPS mengumumkan bahwa Pemilih yang tidak terdaftar mengumumkan bahwa yang diperbolehkan memberikan
dalam DPT dan DPTb diberi kesempatan untuk suara hanya Pemilih yang:
memberikan suara di TPS dan didaftarkan ke dalam DPK, a. sedang menunggu giliran untuk memberikan suara
dengan memberi kesempatan terlebih dahulu kepada dan telah dicatat kehadirannya dalam daftar hadir; atau
Pemilih yang terdaftar dalam DPT dan DPTb. b. telah hadir dan sedang dalam antrean untuk
mencatatkan kehadirannya dalam daftar hadir.
(2) Setelah seluruh Pemilih selesai memberikan suara
PASAL sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ketua KPPS
Penjelasan mengumumkan kepada yang hadir di TPS bahwa
32
pemungutan suara telah selesai dan dilanjutkan rapat
penghitungan suara di TPS.
KPPS dibantu Petugas Ketertiban TPS mengatur
keseimbangan jumlah Pemilih terhadap surat
suara yang masih tersedia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 dalam memberikan www.sumbar.bawaslu.go.id
suara di TPS
PENGAWASAN PROSES RAPAT PEMUNGUTAN SUARA
1. KPPS membuka perlengkapan pemungutan suara dengan cara:
a. Mengucapkan sumpah janji KPPS, Membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh isi kota suara di atas meja secara tertib dan
teratur, mengidentifikasi dan menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan, serta memeriksa sampul yang berisi
surat suara untuk masing-masing jenis pemilu yang masih dalam keadaan bersegel.
b. Memperlihatkan bahwa kotak suara benar-benar telah kosong, menutup kembali, mengunci kotak suara dan
meletakkannya di tempat yang telah ditentukan.
c. Menghitung dan memeriksa kondisi seluruh surat suara termasuk surat suara cadangan sebanyak 2 persen dari
jumlah pemilih yang tercantum dalam DPT untuk masing-masing jenis Pemilu dan memastikan kesesuaian dengan
daerah pemilihan.
d. Memastikan proses membuka, memeriksa dan menghitung surat suara disaksikan oleh saksi, pengawas, pemantau,
pewarta dan warga masyarakat/pemilih.
e. Apabila seluruh jenis dokumen dan peralatan TPS dikeluarkan dari kotak suara dan telah diidentifikasi, terdapat
dokumen dan peralatan pemungutan suara yang tidak tersedia atau kurang, KPPS segera menghubungi PPS
setempat dan dicatat dalam formulir kejadian khusus.
2. Memberikan penjelasan secara berkala kepada pemilih, saksi, dan pengawas TPS mengenai:
a. Jumlah surat suara yang diterima
b. Tata cara pemberian suara
c. Tata cara penyampaian keberatan oleh saksi, pengawas TPS, pemantau pemilu atau warga masyarakat/pemilih.
d. Tata cara pemantauan oleh pemantau pemilu.
e. Pembagian tugas anggota KPPS dan memastikan berada pada tempat sesuai dengan tugasnya.
f. Hal-hal lainnya yang diperlukan.
g. Apabila ada pemilih yang sudah duduk dalam antrian di TPS yang akan keluar maka harus memberitahukan kepada
Ketua KPPS, Pengawas TPS dan Saksi.
h. Jika ada keadaan tertentu, Ketua KPPS memberitahukan kepada Pengawas TPS, Saksi dan lainnya.
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA

PASAL Ayat 1, 2, 3, 4, dan 5 PASAL Ayat 1 dan 2


49 51

1) Waktu penghitungan suara di TPS dimulai setelah 1) Setelah menyiapkan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2), KPPS
pemungutan suara selesai, dan berakhir pada Hari yang menghitung:
sama dengan Hari pemungutan suara. a. jumlah Pemilih terdaftar dalam salinan DPT yang tercantum dalam formulir Model A-Kabko Daftar
(2) Dalam hal penghitungan suara belum selesai pada waktu Pemilih yang memberikan suara untuk masingmasing jenis Pemilu;
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penghitungan suara b. jumlah Pemilih terdaftar dalam DPTb yang tercantum dalam formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan
dapat diperpanjang tanpa jeda paling lama 12 (dua belas) yang memberikan suara untuk masing-masing jenis Pemilu;
jam sejak berakhirnya Hari pemungutan suara. c. jumlah surat suara yang diterima termasuk surat suara cadangan untuk masing-masing jenis Pemilu;
(3) Waktu penghitungan suara bagi Warga Negara Indonesia d. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh Pemilih karena rusak atau keliru dicoblos untuk masing-
yang berada di luar negeri tercantum dalam Lampiran I yang masing jenis Pemilu; dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi e. jumlah surat suara yang tidak digunakan termasuk sisa surat suara cadangan untuk masing-masing
ini. jenis Pemilu.
(4) Rapat penghitungan suara dipimpin oleh Ketua KPPS. (2) Ketentuan mengenai formulir Model A-Kabko Daftar Pemilih dan formulir Model A-Daftar Pemilih
(5) Rapat penghitungan suara dapat dihadiri oleh Saksi Pindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
dan/atau Pengawas TPS. KPU yang mengatur mengenai penyusunan daftar Pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu dan sistem
informasi data Pemilih

www.sumbar.bawaslu.go.id
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
PASAL Ayat 1, 2, 3, 4, s/d 6
53

1) Suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dinyatakan sah jika: h. tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan Politik tanpa mencoblos salah satu calon pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai Politik
b. tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik, dan/atau Gabungan Partai yang sama, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
Politik dalam surat suara. i. tanda coblos tepat pada garis kolom yang memuat 1 (satu) nomor urut calon, atau nama calon, dinyatakan sah untuk nama
(2) Suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dinyatakan sah jika: calon yang bersangkutan;
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan j. tanda coblos tepat pada garis yang memisahkan antara nomor urut calon, atau nama calon dengan nomor urut calon, atau
b. tanda coblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD nama calon lain dari Partai Politik yang sama, sehingga tidak dapat dipastikan tanda coblos tersebut mengarah pada 1 (satu)
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang disediakan. nomor urut dan nama calon, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
(3) Suara untuk Pemilu anggota DPD dinyatakan sah jika: k. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut calon, nama calon atau tanpa nama calon disebabkan calon
a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan tersebut meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
b. tanda coblos terdapat pada kolom 1 (satu) calon perseorangan. l. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai
(4) Tanda coblos sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu sebagai berikut: Politik, serta tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut calon, nama calon atau tanpa nama calon
a. tanda coblos pada 1 (satu) kolom Pasangan Calon yang memuat nomor urut, foto Pasangan Calon, disebabkan calon tersebut meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon, dinyatakan sah untuk Partai
nama Pasangan Calon, atau tanda gambar Partai Politik, dinyatakan sah untuk Pasangan Calon yang Politik;
bersangkutan; m. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon, atau tanpa nama calon yang
b. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada 1 (satu) kolom Pasangan Calon yang memuat nomor urut, foto Pasangan Calon, nama disebabkan calon tersebut meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat serta tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang
Pasangan Calon, atau tanda gambar Partai Politik, dinyatakan sah untuk memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai Politik yang sama, dinyatakan sah untuk calon yang masih memenuhi
Pasangan Calon yang bersangkutan; syarat;
c. tanda coblos tepat pada garis 1 (satu) kolom Pasangan Calon yang nomor urut, foto Pasangan Calon, nama Pasangan Calon, n. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon, dinyatakan sah untuk
atau tanda gambar Partai Politik, dinyatakan sah untuk Pasangan Calon yang bersangkutan; atau calon yang bersangkutan;
d. dalam hal terdapat tanda coblos pada 1 (satu) kolom Pasangan Calon yang tembus secara garis lurus o. tanda coblos pada 1 (satu) kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon serta tanda coblos pada kolom di
sehingga terdapat dua atau lebih hasil pencoblosan yang simetris dari lipatan surat suara, dan tidak mengenai kolom Pasangan bawah nomor urut calon, atau nama calon terakhir yang masih di dalam satu kotak partai politik, dinyatakan sah untuk 1
Calon lain, dinyatakan sah untuk Pasangan Calon yang bersangkutan. (satu) calon yang memenuhi syarat; atau
(5) Tanda coblos sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, diatur sebagai berikut: p. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, nama Partai Politik, atau gambar Partai Politik yang tidak
a. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, atau mempunyai daftar calon, dinyatakan sah untuk Partai Politik.
nama Partai Politik, dinyatakan sah untuk Partai Politik; (6) Tanda coblos sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, berupa:
b. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon, dinyatakan sah untuk nama calon yang a. tanda coblos pada kolom 1 (satu) calon yang memuat nomor urut calon, nama calon, atau foto calon anggota DPD,
bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan; dinyatakan sah untuk calon anggota DPD yang bersangkutan;
c. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai Politik, serta b. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom 1 (satu) calon yang memuat nomor urut calon, nama calon, atau foto calon
tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai Politik yang bersangkutan, dinyatakan sah anggota DPD, dinyatakan sah untuk Calon anggota DPD yang bersangkutan; atau
untuk nama calon yang bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan; c. tanda coblos tepat pada garis kolom 1 (satu) calon yang memuat nomor urut calon, nama calon, atau foto calon anggota
d. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, atau nama Partai Politik, serta DPD, dinyatakan sah untuk Calon anggota DPD yang bersangkutan.
tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai Politik yang sama,
dinyatakan sah untuk Partai Politik;
e. tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama calon dari Partai Politik yang
sama, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
f. tanda coblos lebih dari 1 (satu) kali pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tanda gambar
Partai Politik, atau nama Partai Politik, tanpa mencoblos salah satu calon pada kolom yang memuat nomor urut calon, atau nama
calon dari Partai Politik yang sama, dinyatakan sah untuk Partai Politik;
g. tanda coblos pada kolom di bawah nomor urut calon, atau nama calon terakhir yang masih di dalam satu kotak partai politik, www.sumbar.bawaslu.go.id
www.sumbar.bawaslu.go.id PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA

PASAL Ayat 1, 2, dan 3 PASAL Ayat 1 sampai 8


54 55

1) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, 1) Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden yang dicoblos pada 1 (satu) kolom Pasangan
nama Partai Politik, atau gambar Partai Politik atau pada kolom yang Calon yang memuat nomor urut, foto, atau nama Pasangan Calon yang berhalangan tetap atau dibatalkan sebagai Pasangan
memuat nomor urut calon atau nama calon, bagi pengurus Partai Calon atau salah satu calon, atau tanda gambar Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, suara pada surat suara
Politik yang mengajukan calon di satu atau di beberapa Dapil atau di tersebut dinyatakan sah untuk Pasangan Calon yang bersangkutan.
seluruh Dapil DPR, DPRD Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota, tetapi (2) Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada nomor
dibatalkan sebagai peserta Pemilu karena tidak menyampaikan laporan urut calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, tetapi nama calon tersebut tidak dicantumkan dalam
awal dana kampanye sampai dengan tenggat waktu yang ditentukan, surat suara, suara pada surat suara tersebut dinyatakan sah untuk Partai Politik.
tanda coblos pada surat suara dinyatakan tidak sah. (3) Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada nomor
(2) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, urut dan/atau nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, tetapi nama calon tersebut telah
nama Partai Politik, atau gambar Partai Politik, bagi pengurus Partai meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon dan telah diumumkan oleh KPPS sebagaimana dimaksud
Politik yang tidak mengajukan calon di seluruh Dapil DPR, DPRD dalam Pasal 21, suara pada surat suara tersebut, dinyatakan sah untuk Partai Politik.
Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota, tetapi dibatalkan sebagai peserta (4) Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dicoblos pada Partai
Pemilu karena tidak menyampaikan Laporan Awal Dana Kampanye Politik yang tidak mempunyai calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, suara pada surat suara tersebut
sampai dengan tenggat waktu yang ditentukan, tanda coblos pada dinyatakan sah untuk Partai Politik.
surat suara dinyatakan tidak sah. (5) Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPD yang memuat nomor urut calon, nama calon, foto calon anggota DPD,
(3) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut Partai Politik, tetapi nama calon atau foto calon tersebut tidak dicantumkan dalam surat suara, suara pada surat suara tersebut dinyatakan
nama Partai Politik, atau gambar Partai Politik, bagi Partai Politik yang tidak sah untuk calon anggota DPD yang bersangkutan.
tidak memiliki pengurus dan tidak mengajukan calon, tetapi dibatalkan (6) Dalam hal ketua KPPS menemukan Surat Suara DPD yang memuat nomor urut calon, nama calon, foto calon, tetapi nama
sebagai peserta Pemilu karena tidak menyampaikan Laporan Awal calon tersebut telah meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon dan telah diumumkan oleh KPPS
Dana Kampanye sampai dengan tenggat waktu yang ditentukan, tanda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, suara pada surat suara tersebut dinyatakan tidak sah untuk calon anggota DPD yang
coblos pada surat suara dinyatakan tidak sah. bersangkutan.
(7) Dalam hal ketua KPPS menemukan surat suara yang terdapat tulisan dan/atau catatan lain, surat suara
tersebut dinyatakan tidak sah.
(8) Dalam hal ketua KPPS menemukan surat suara yang dicoblos tidak menggunakan alat coblos, surat suara
tersebut dinyatakan tidak sah.
www.sumbar.bawaslu.go.id PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA

PASAL Ayat 1, 2, dan 3 PASAL Ayat 1 dan 2 PASAL Ayat 1, 2, 3 dan 4


56 57 58

1) Hasil penghitungan perolehan suara sebagaimana dimaksud dalam 1) Ketua KPPS memberi tanda silang pada bagian luar surat suara yang 1) Setelah penghitungan suara selesai ketua KPPS dan anggota KPPS
Pasal 52 dicatat ke dalam formulir: memuat tempat, nomor, alamat TPS, dan tanda tangan ketua KPPS menandatangani formulir:
a. Model C.HASIL-PPWP; dalam keadaan terlipat dengan menggunakan spidol atau bolpoin a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR; terhadap: b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD; a. surat suara yang tidak digunakan; c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL- b. sisa surat suara cadangan; d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL-
DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL- c. surat suara yang rusak; dan/atau DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL-
DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan d. surat suara yang keliru dicoblos. DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK. (2) Dalam memberi tanda silang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK, serta
(2) KPPS mencatat jumlah surat suara digunakan ke dalam formulir: Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS. ditandatangani oleh Saksi yang hadir dan bersedia menandatangani.
a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR; (2) Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani
c. Model C.HASIL-DPD; formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dicatat sebagai
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL- catatan kejadian khusus dengan mencantumkan alasan dalam formulir
DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL- Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSIKPU.
DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan (3) Formulir yang telah ditandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK. (1) dibuat dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan menggunakan
(3) Hasil Penghitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus Sirekap.
sama dengan hasil penghitungan pada ayat (2). (4) KPPS menyampaikan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
kepada KPU.
www.sumbar.bawaslu.go.id PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA

PASAL Ayat 1 dan 2


59

1) Setelah rapat Pemungutan dan penghitungan suara berakhir, Saksi,


Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat yang hadir pada rapat
penghitungan suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan
formulir:
a. Model C.HASIL-PPWP;
b. Model C.HASIL-DPR;
c. Model C.HASIL-DPD;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model C.HASIL-
DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL-DPRPT, Model C.HASIL-
DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD;
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL-DPRK;
f. Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU, Model C.DAFTAR HADIR
PEMILIH TAMBAHAN-KPU, dan Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH KHUSUS-
KPU setelah ditandatangani oleh KPPS; dan/atau
g. salinan Model A-Kabko Daftar Pemilih dan Model ADaftar Pemilih
Pindahan.
(2) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa foto atau video.
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
www.sumbar.bawaslu.go.id

PASAL Ayat 1 dan 2


60

(1) Setelah formulir selesai dilakukan penandatanganan sebagaimana dimaksud (5) Saksi yang membubuhkan paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (4) (16) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRA sebagaimana
dalam Pasal 58 ayat (1), ketua KPPS dibantu anggota KPPS: merupakan Saksi sesuai dengan jenis Pemilu. dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Lampiran XX yang
a. mengisi formulir: (6) KPPS menggandakan formulir sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
menggunakan alat penggandaanyang disediakan di TPS. (17) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRP sebagaimana
1. Model C.HASIL SALINAN-PPWP;
(7) Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulirsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Lampiran XXI yang
2. Model C.HASIL SALINAN-DPR;
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan hasilpenggandaan sebagaimana dimaksud merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
3. Model C.HASIL SALINAN-DPD; pada ayat (6) sertaditandatangani oleh Saksi yang hadir. (18) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRPB sebagaimana
4. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model (8) Dalam hal Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Lampiran XXII yang
C.HASIL SALINAN-DPRA, Model C.HASIL sebagaimana dimaksud pada ayat (1), formulir ditandatangani oleh Saksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
SALINAN-DPRP, Model C.HASIL SALINANDPRPB, Model C.HASIL SALINAN-DPRPT, bersedia menandatangani. (19) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRPT sebagaimana
Model C.HASIL SALINAN-DPRPS, Model C.HASIL SALINAN-DPRPP, atau Model (9) Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Lampiran XXIII yang
C.HASIL SALINANDPRPB; dan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dicatat sebagai catatan kejadian merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
5.Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL SALINAN-DPRK, khusus dalam formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN (20) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRPS sebagaimana
berdasarkan formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1); dan SAKSI-KPU. dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Lampiran XXIV yang
(10) KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir sebagaimana merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
b. mengisi pernyataan keberatan Saksi atau catatan kejadian khusus dalam
dimaksud pada ayat (6) kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS Komisi ini.
Pemungutan dan penghitungan suara dalam formulir Model C.KEJADIAN
yang hadir pada hari yang sama. (21) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRPP sebagaimana
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU.
(11) Dalam hal KPPS tidak dapat melakukan penggandaan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Lampiran XXV yang
(2) Dalam hal terjadi kesalahan penulisan pada formulir sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (6), KPPS dapat menggunakan Dokumen Elektronik merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
pada ayat (1) huruf a, ketua KPPS melakukan pembetulan. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3). (22) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRPBD sebagaimana
(3) Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan cara: (12) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANPPWP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam Lampiran XXVI yang
a. mencoret angka atau kata yang salah dengan 2 (dua) garis horizontal; dan dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1 tercantum dalam Lampiran XVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
b. menuliskan angka atau kata hasil pembetulan pada angka atau kata yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini. (23) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRD-KAB/KOTA
dicoret sebagaimana dimaksud dalam huruf a. (13) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPR sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 5 tercantum dalam Lampiran
(4) Ketua KPPS serta Saksi yang hadir, membubuhkan paraf pada angka atau dimaksud pada ayat(1) huruf a angka 2 tercantum dalam Lampiran XVII yang XXVII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
kata pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan wajib dituangkan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi (24) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRK sebagaimana
ini. dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 5 tercantum dalam Lampiran XXVIII yang
dalam catatan kejadian khusus dengan menggunakan formulir Model
(14) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPD sebagaimana merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSIKPU.
dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 3 tercantum dalam Lampiran XVIII yang
merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
(15) Ketentuan mengenai formulir Model C.HASIL SALINANDPRD-PROV
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 4 tercantum dalam
Lampiran XIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi
ini.
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
www.sumbar.bawaslu.go.id

PASAL Penjelasan PASAL Ayat 1, 2, dan 3


61 62

(1) Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan: d. Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden yang:
Pengisian formulir: a. formulir: 1. dinyatakan sah;
a. Model C.HASIL-PPWP; 1. Model C.HASIL-PPWP; 2. dinyatakan tidak sah;
b. Model C.HASIL-DPR; 2. Model C.HASIL-DPR; 3. tidak digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan; dan
c. Model C.HASIL-DPD; 3. Model C.HASIL-DPD; 4. rusak dan/atau keliru dicoblos, masing-masing ke dalam sampul kertas dan disegel;
d. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASIL-DPRA, Model 4. Model C.HASIL-DPRD-PROV, Model C.HASILDPRA, Model C.HASIL-DPRP, Model e. Surat Suara DPR yang:
C.HASIL-DPRP, Model C.HASIL-DPRPB, Model C.HASIL- DPRPT, Model C.HASIL- C.HASILDPRPB, Model C.HASIL-DPRPT, Model C.HASILDPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, 1. dinyatakan sah;
DPRPS, Model C.HASIL-DPRPP, atau Model C.HASIL-DPRPBD; atau Model C.HASIL-DPRPBD; dan 5. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model 2. dinyatakan tidak sah;
e. Model C.HASIL-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASILDPRK; C.HASIL-DPRK, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) masing-masing ke 3. tidak digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan; dan
f. Model C.HASIL SALINAN-PPWP; dalam 1 (satu) sampul kertas dan disegel; 4. rusak dan/atau keliru dicoblos, masing-masing ke dalam sampul kertas dan disegel;
g. Model C.HASIL SALINAN-DPR; b. formulir: f. Surat Suara DPD yang:
h. Model C.HASIL SALINAN-DPD; 1. Model C.HASIL SALINAN-PPWP; 1. dinyatakan sah;
i. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model C.HASIL 2. Model C.HASIL SALINAN-DPR; 2. dinyatakan tidak sah;
SALINAN-DPRA, Model C.HASIL SALINAN-DPRP, Model 3. Model C.HASIL SALINAN-DPD; 3. tidak digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan; dan 4. rusak
C.HASIL SALINAN-DPRPB, Model C.HASIL SALINANDPRPT, Model C.HASIL 4. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model dan/atau keliru dicoblos, masing-masing ke dalam sampul kertas dan disegel;
SALINAN-DPRPS, Model C.HASIL SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL C.HASIL SALINAN-DPRA, Model C.HASIL g. Surat Suara DPRD Provinsi yang:
SALINAN-DPRPB; dan SALINAN-DPRP, Model C.HASIL SALINANDPRPB, Model C.HASIL SALINAN-DPRPT, 1. dinyatakan sah;
j. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-Kab/Kota atau Model C.HASIL SALINAN- Model C.HASIL SALINAN-DPRPS, Model C.HASIL SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL 2. dinyatakan tidak;
DPRK, dilakukan oleh KPPS. SALINANDPRPB; dan 3. tidak digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan; dan
5. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL SALINAN-DPRK, 4. rusak/atau keliru dicoblos,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) huruf a ke dalam sampul kertas dan masing-masing ke dalam sampul kertas dan disegel;dan
disegel selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik ziplok atau kantong plastik h. Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota yang:
yang mempunyai rel atau klip di atasnya yang dapat dibuka dan ditutup kembali; 1. dinyatakan sah;
c. formulir: 2. dinyatakan tidak;
1. Model C. KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU 3. tidak digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan; dan
KEBERATAN SAKSI-KPU, dan Model A-Surat Pindah Memilih/Model A-Surat Pindah 4. rusak/atau keliru dicoblos,
Memilih LN-KPU, formulir Model C.DAFTAR HADIR PEMILIH TETAP-KPU, Model masing-masing ke dalam sampul kertas dan disegel.
C.DAFTAR HADIR PEMILIH TAMBAHAN-KPU, Model C.DAFTAR (2) Sampul kertas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
HADIR PEMILIH KHUSUS-KPU, Model A-Kabko Daftar Pemilih-KPU, dan Model A- dimasukkan ke dalam kotak suara.
Daftar Pemilih Pindahan-KPU; (3) Pada bagian luar kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditempel label,
2. Model C.PENDAMPING-KPU, Model C. PEMBERITAHUAN-KPU, dan Tanda Terima; disegel, dan dipasang gembok atau alat pengaman lainnya sebagai bahan untuk
dan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan atau nama lain.
3. pemberitahuan bagi Pemilih yang tidak terdistribusi, masing-masing ke dalam 1
(satu) sampul kertas dan disegel;
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PENYELESAIAN KEBERATAN DI DALAM NEGERI
www.sumbar.bawaslu.go.id

PASAL Penjelasan PASAL Ayat 1 sampai 10


63 64

1) Saksi, Panwaslu Kelurahan/Desa/Pengawas TPS dapat mengajukan 6) Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil pembetulan sebagaimana
Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan dimaksud pada ayat (4), KPPS meminta pendapat dan/atau saran perbaikan
ayat (3) digunakan untuk keperluan publikasi dan alat bantu suara kepada KPPS apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan dari Pengawas TPS yang hadir.
rekapitulasi penghitungan suara. ketentuan peraturan perundang-undangan. (7) KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas TPS.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi, Panwaslu (8) KPPS wajib mencatat keberatan Saksi yang diterima sebagai kejadian
Kelurahan/Desa/Pengawas TPS, KPPS wajib menjelaskan prosedur khusus dan mencatat seluruh kejadian khusus selama pelaksanaan
dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada formulir Model C.
dalam formulir: KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU dan
a. Model C.HASIL SALINAN-PPWP; ditandatangani oleh ketua KPPS.
b. Model C.HASIL SALINAN-DPR; (9) Keberatan Saksi yang belum atau tidak dapat diterima, dicatat pada
c. Model C.HASIL SALINAN-DPD; formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU sebagai
d. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model keberatan Saksi dan ditandatangani oleh Saksi serta ketua KPPS. (10) Dalam
C.HASIL-SALINAN-DPRA, Model C.HASIL SALINANDPRP, hal tidak terdapat kejadian khusus dan/atau keberatan Saksi dalam
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, KPPS wajib
Model C.HASIL SALINAN-DPRPB, Model C.HASIL SALINAN-DPRPT, Model menulis kata NIHIL pada formulir Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU
C.HASIL SALINANDPRPS, Model C.HASIL SALINAN-DPRPP, atau Model KEBERATAN-KPU dan ditandatangani oleh ketua KPPS
C.HASIL SALINAN-DPRPB; atau
e. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL
SALINAN-DPRK, dengan formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56
ayat (1).
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi, Panwaslu
Kelurahan/Desa/Pengawas TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diterima, KPPS seketika melakukan
pembetulan.
(4) Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan
cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar.
5) Ketua KPPS dan Saksi yang hadir membubuhkan paraf pada angka
hasil pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PENYELESAIAN KEBERATAN DI DALAM NEGERI

PASAL Penjelasan PASAL Ayat 1 sampai 6


65 66

1) KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS. (5) Dalam hal KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu)
Keberatan yang diajukan oleh Saksi dan dan Panwaslu (2) KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir: rangkap:
Kelurahan/Desa/Pengawas TPS terhadap pelaksanaan a. Model C.HASIL SALINAN-PPWP; a. Model C.HASIL SALINAN-PPWP;
penghitungan suara di TPS sebagaimana dimaksud dalam b. Model C.HASIL SALINAN-DPR; b. Model C.HASIL SALINAN-DPR;
Pasal 64, tidak menghalangi pelaksanaan rapat c. Model C.HASIL SALINAN-DPD; c. Model C.HASIL SALINAN-DPD;
penghitungan d. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model C.HASIL SALINAN- d. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model C.HASIL SALINAN-DPRA,
suara di TPS. DPRA, Model C.HASIL SALINANDPRP, Model C.HASIL SALINAN- Model C.HASIL SALINANDPRP, Model C.HASIL SALINAN-DPRPB, Model
DPRPB, Model C.HASIL SALINAN-DPRPT, Model C.HASIL SALINANDPRPS, Model C.HASIL
C.HASIL SALINAN-DPRPT, Model C.HASIL SALINANDPRPS, Model SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL SALINAN-DPRPB; dan
C.HASIL e. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL
SALINAN-DPRPP, atau Model C.HASIL SALINAN-DPRPB; dan SALINAN-DPRK, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai batas
e. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau Model C.HASIL waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam
SALINAN-DPRK, kepada PPS dalam sampul kertas dan disegel pada peraturan perundang-undangan.
hari (6) Selain formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPPS dapat
dan tanggal pemungutan suara. menyampaikan formulir:
(3) Penyampaian formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (2), a. Model C.DAFTAR HADIR DPT-KPU;
juga dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik melalui b. Model C.DAFTAR HADIR DPTb-KPU;
Sirekap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3). c. Model C.DAFTAR HADIR DPK-KPU; dan
(4) PPS wajib mengumumkan formulir sebagaimana dimaksud d. Model C.KEJADIAN KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN-KPU, dalam
pada ayat (2) dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara bentuk Dokumen Elektronik
menempelkan formulir tersebut di tempat umum pada
kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain

www.sumbar.bawaslu.go.id
PENJELASAN KEPADA PEMILIH TENTANG TATA CARA
PENYELESAIAN KEBERATAN DI DALAM NEGERI
www.sumbar.bawaslu.go.id

PASAL Ayat 1 sampai 7 PASAL


Penjelasan
67 68

1) KPPS wajib menyegel, menjaga, dan mengamankan keutuhan KPPS dilarang memberikan formulir:
kotak suara setelah rapat penghitungan suara di TPS. a. Model C.HASIL SALINAN-PPWP;
(2) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi b. Model C.HASIL SALINAN-DPR;
kotak suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, kotak suara
c. Model C.HASIL SALINAN-DPD;
Pemilu anggota DPR, kotak suara Pemilu anggota DPD, kotak
d. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-PROV, Model
suara Pemilu anggota DPRD Provinsi, dan kotak suara Pemilu
C.HASIL SALINAN-DPRA, Model C.HASIL SALINAN-
anggota DPRD Kabupaten/Kota.
DPRP, Model C.HASIL SALINAN-DPRPB, Model
(3) KPPS wajib menyerahkan kotak suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan salinan formulir sebagaimana dimaksud C.HASIL SALINANDPRPT, Model C.HASIL SALINAN-
dalam Pasal 66 ayat (2) pada hari dan tanggal pemungutan DPRPS, Model C.HASIL SALINAN-DPRPP,
suara kepada PPK melalui PPS. atau Model C.HASIL SALINAN-DPRPB; dan
(4) Salinan formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat e. Model C.HASIL SALINAN-DPRD-KAB/KOTA atau
(2) tidak dimasukkan ke dalam kotak suara sebagaimana Model C.HASIL-SALINAN-DPRK, kepada siapapun
dimaksud pada ayat (1). dan/atau pihak manapun, kecuali kepada pihak
(5) Penyerahan kotak suara kepada PPS sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (10)
pada ayat (3), diawasi oleh Saksi dan/atau Pengawas TPS.
(6) PPS meneruskan kotak suara dari seluruh TPS sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) kepada PPK pada hari yang sama setelah
proses pemungutan dan penghitungan suara selesai.
(7) Dalam hal PPS tidak dapat memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (6), PPS menyampaikan kotak
suara kepada PPK paling lambat 3 (tiga) Hari setelah hari
penghitungan suara.
PENGAWASAN JELANG PEMUNGUTAN SUARA SELESAI
1. Ketua KPPS pukul 12.00 waktu setempat mengumunan pemilih DPK boleh memilih
2. Pada saat waktu pemberian suara selesai, ketua KPPS mengumumkan bahwa yang diperbolehkan memberikan suara hanya
pemilih yang sedang menunggu giliran untuk memberikan suara dan telah dicatat kehadirannya dalam daftar hadir atau telah
hadir dan sedang dalam antrian untuk mencatatkan kehadirannya dalam daftar hadir.
3. Setelah seluruh pemilih selesai memberikan suara, Ketua KPPS mengumumkan kepada yang hadir di TPS bahwa pemungutan
suara telah selesai dan dilanjutkan rapat penghitungan suara di TPS.

PENGAWASAN PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA


1. Waktu penghitungan suara di TPS dimulai setelah pemungutan suara selesai dan berakhir pada Hari yang sama dengan hari pemungutan suara. Jika
belum selesai, penghitungan suara dapat diperpanjang tanpa jeda paling lama 12 (dua belas) jam sejak berakhirnya hari pemungutan suara.
2. Rapat penghitungan suara dipimpin oleh Ketua KPPS dan dapat dihadiri oleh Saksi dan/atau pengawas TPS
3. Sebelum rapat penghitungan suara di TPS, anggota KPPS mengatur sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penghitungan suara yaitu:
a. Pengaturan tempat rapat penghitungan suara di TPS, termasuk pengaturan papan atau tempat untuk memasang formulir C.Hasil untuk setiap jenis
pemilihan.
b. Tempat duduk KPPS, Saksi dan Pengawas TPS
c. Alat kelengkapan administrasi
d. Formulir penghitungan suara di TPS
e. Sampul kertas/kantong plastik pembungkus
f. Segel
g. Kotak suara serta menyiapkan segel plastik untuk mengunci kotak suara dan
h. Peralatan TPS lainnya
4. Penempatan pemilih, pemantau pemilu dan masyarakat ditempatkan di luar TPS.
5. Sarana dan prasarana diatur dengan baik agar mudah digunakan dan rapat penghitungan suara dapat diikuti oleh semua pihak yang hadir dengan
jelas.
6. Setelah menyiapkan sarana dan prasarana, KPPS menghitung:
a. Jumlah pemilih terdaftar dalam salinan DPT yang memberikan suara untuk masing-masing jenis pemilu
b. Jumlah pemilih terdaftar dalam Salinan DPTb yang memberikan suara untuk masing-masing jenis pemilu
c. Jumlah surat suara yang diterima termasuk surat suara cadangan untuk masing-masing jenis Pemilu
a

PENGAWASAN PROSES PELAKSANAAN PENGHITUNGAN s


u
SUARA
1. Ketua KPPS mengumumkan bahwa pelaksanaan pemungutan
r
a
suara telah selesai dan penghitungan suara dimulai.
2. Penghitungan suara dapat dilakukan secara berurutan
t
dimulai dari surat suara presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
s
Kabupaten/Kota. u
a
3. Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS melakukan rapenghitungan suara untuk setiap jenis pemilu dengan cara:
a. Membuka kunci dan tutup kotak suara dengan disaksikan
y
a
oleh semua pihak yang hadir.
b. Mengeluarkan surat suara dari kotak suara dan diletakkan
n
g
di meja ketua KPPS
c. Menghitung jumlah surat suara dan memberitahukan d jumlah tersebut kepada yang hadir serta mencatat jumlahnya.
i
t
d.Mencocokkan jumlah surat suara yang terdapat di dalam kotak suara dengan jumlah pemilih yang hadir.
e
m
e. Apabila KPPS menemukan surat suara yang dikeluarkan tidak sesuai dengan jenis pemilihan, ketua KPPS menunjukkan surat suara tersebut
u
k
a
kepada Saksi, Pengawas TPS, anggota KPPS, n

f. pemantau pemilu dan masyarakat/pemilih yang hadir b


e dan memasukkan surat suara tersebut ke dalam kotak sesuai dengan jenis pemilu.
l
g. KPPS membuka surat suara dan memeriksa tanda coblos
u
m
pada surat suara sesuai dengan jenis pemilu dan mencatat ke dalam formulir hasil
dalam bentuk tally dan mencatat hasil d
h. penghitungan jumlah surat suara masing-masing pemilu
i
h ke dalam formulir hasil.
i
i. Anggota KPPS membuka surat suara lembar demi lembar
t
u
dan memberikan surat suara tersebut kepada Ketua KPPS dan ketua KPPS melakukan:
i. meneliti pemberian tanda coblos pada surat suara ng
,
ii. menunjukkan surat suara kepada Saksi, Pengawas TPS
m
dan anggota KPPS, serta dapat dipantau oleh pemantau pemilu atau masyarakat/pemilih
yang hadir dengan ketentuan 1 (satu) surat suara dihitung
a
k
1 (satu) suara dan dinyatakan sah atau tidak sah.
iii. menyampaikan hasil penelitiannya dengan suara yang
a
jelas, dan
K
iv. mengumumkan hasil perolehan suara dengan suara P
P
yang terdengar jelas.
e. Penghitungan perolehan suara dilakukan secara terbuka
S
di tempat yang terang atau yang mendapatkan penerangan yang cukup.
m
j. Anggota KPPS mencatat perolehan suara dengan tulisan
e
m
yang jelas dan terbaca ke dalam formulir hasil yang ditempel pada papan atau tempat
tertentu. a
s
u
k
k
a
n

s
PENGAWASAN SETELAH PENGHITUNGAN SELESAI
1. Setelah penghitungan suara selesai Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulir hasil serta ditandatangani oleh saksi yang
hadir dan bersedia menandatangani.
2. Apabila terdapat saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir, wajib dicatat dalam kejadian khusus atau keberatan saksi
dengan mencantumkan alasannya.
3. Formulir hasil pemungutan yang telah ditandatangani dibuat dalam bentuk dokumen elektronik dengan menggunakan Sirekap dan
disampaikan ke KPU.
4. Setelah rapat pemungutan dan penghitungan suara berakhir, Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau Masyarakat yang hadir
pada rapat penghitungan suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan formulir hasil setiap jenis pemilu, DPT, DPTb dan DPK
dalam bentuk foto atau video.

PENGAWASAN PENGISIAN SALINAN HASIL


1. Setelah formulir selesai dilakukan penandatanganan, Ketua KPPS dibantu anggota KPPS mengisi formulir hasil salinan untuk setiap
jenis pemilu, mengisi keberatan saksi atau catatan kejadian khusus dalam pemungutan dan penghitungan suara.
2. Jika terjadi kesalahan penulisan pada formulir hasil salinan, Ketua KPPS melakukan pembetulan dengan cara mencoret angka atau kata
yang salah dengan 2 (dua) garis horizontal dan menuliskan angka atau kata hasil pembetulan pada angka atau kata yang dicoret.
3. Ketua KPPS serta saksi yang hadir membubuhkan paraf pada angka atau kata pembetulan dan wajib dituangkan dalam catatan kejadian
khusus.
4. KPPS menggandakan formulir salinan menggunakan alat penggandaan yang disediakan di TPS dan ditandatangani oleh Ketua KPPS,
Anggota KPPS serta Saksi yang hadir. Jika saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir maka ditandatangani oleh saksi yang
bersedia menandatangani dan wajib dicatat dalam catatan kejadian khusus.
5.KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir salinan kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS yang hadir pada
hari yang sama. Apabila KPPS tidak dapat melakukan penggandaan formulir salinan, KPPS dapat menggunakan dokumen elektronik dari
Sirekap.
6.Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan formulir hasil dan salinan hasil pemungutan dan penghitungan suara
masing-masing ke dalam 1 (satu) sampul kertas dan disegel yang selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong ziplok atau kantong plastik
yang mempunyai rel atau klip diatasnya yang dapat dibuka dan ditutup kembali.
7. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan formulir kejadian khusus dan/atau keberatan saksi, DPT,
DPTb, Daftar Hadir, pendamping, pemberitahuan masing-masing ke dalam 1 (satu) sampul kertas dan disegel.
8. Ketua KPPS dibantu anggota KPPS menyusun dan memasukkan surat suara untuk semua jenis pemilihan yang dinyatakan
sah, dinyatakan tidak sah, tidak digunakan/tidak terpakai termasuk sisa surat suara cadangan, dan rusak dan/atau keliru
coblos masing-masing ke dalam sampul kertas dan disegel.
9. Pada bagian luar kotak suara ditempel label, disegel dan dipasang gembok atau alat pengaman lainnya sebagai bahan
untuk rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat kecamatan atau nama lain.
10. KPPS wajib menyegel, menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara untuk semua jenis pemilihan setelah rapat
penghitungan suara di TPS.
11. Dokumen elektronik dengan menggunakan Sirekap digunakan untuk keperluan publikasi dan alat bantu rekapitulasi
penghitungan suara.
12. Pengawas TPS memberikan saran perbaikan terhadap prosedur penghitungan suara yang melanggar ketentuan
perundang-undangan atau menerima laporan dari pihak lain terkait dugaan pelanggaran dan melakukan tindak lanjut.
13. Pengawas TPS menuliskan kejadian lainnya dari hasil pengawasan penghitungan suara.
PENGAWASAN PENGUMUMAN PENGHITUNGAN SUARA
1. KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS.
2. KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir hasil salinan untuk setiap jenis pemilu kepada PPS dalam sampul
kertas dan disegel pada hari dan tanggal pemungutan suara. Penyampaian formulir juga dilakukan dengan menggunakan
dokumen elektronik melalui Sirekap.
3. PPS wajib mengumumkan formulir hasil salinan dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara menempelkan formulir
hasil di tempat umum pada kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain.
4.Apabila KPPS dengan sengaja tidak menyampaikan 1 (satu) rangkap hasil salinan untuk setiap jenis pemilu sampai batas
waktu yang ditetapkan, KPPS dikenai sanksi sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
5.Selain formulir hasil salinan pemungutan dan penghitungan suara, KPPS dalam menyampaikan formulir DPT, DPTb, DPK
dan kejadian khusus dan/atau keberatan dalam bentuk dokumen elektronik.
6.KPPS dilarang memberikan formulir hasil salinan untuk setiap jenis pemilihan kepada siapapun dan/atau pihak manapun
kecuali kepada setiap saksi, pengawas TPS, dan PPK melalui PPS.

PENGAWASAN PENYERAHAN KOTAK SUARA


1. KPPS wajib menyerahkan kotak suara dan salinan formulir hasil salinan untuk semua jenis pemilihan pada hari dan
tanggal pemungutan suara kepada PPK melalui PPS.
2. Penyerahan kotak suara kepada PPS diawasi oleh Saksi dan/atau Pengawas TPS.
3. PPS meneruskan kotak suara dari seluruh TPS kepada PPK pada hari yang sama setelah proses pemungutan dan
penghitungan suara selesai.
4. Apabila PPS tidak dapat disampaikan pada hari yang sama, PPS menyampaikan kotak suara ke PPK paling lambat 3 (tiga)
hari setelah hari pemungutan suara.
TERIMAKASIH
ATA S P E R H AT I A N N YA

MUHAMAD KHADAFI, S.KOM


KOORDINATOR DIVISI PENCEGAHAN,
PARTISIPASI MASYARAKAT DAN
HUBUNGAN MASYARAT

Anda mungkin juga menyukai