Anda di halaman 1dari 11

Twk PANWASLU KELURAHAN/DESA

 OLEH:
 JUNI ALFIANA, KETUA PANWASLU KECAMATAN BUTUH
 KORDIV SUMBER DAYA MANUSIA

TE Tugas

we Wewenang

KA Kewajiban
DASAR HUKUM

Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang


Pemilihan Umum

Perbawaslu Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tata


Kerja dan Pola Hubungan Pengawas Pemilihan
Umum
Tugas Panwaslu Kelurahan/Desa

a. Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah


kelurahan/desa, yang terdiri atas:
b. Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah
1. Pelaksanaan pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih
sementara, daftar pemilih kelurahan/desa;
hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap;
c. Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut
2. Pelaksanaan kampanye; serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana
3. Pendistribusian logistik pemilu; diatur dalam Undang-Undang ini di wilayah
4. Pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di kelurahan/desa;
setiap tps;
d. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip berdasarkan
5. Pengumuman hasil penghitungan suara di setiap tps;
jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan
6. Pengumuman hasil penghitungan suara dan tps yang ditempelkan
di sekretariat pps;
peraturan perundang-undangan;
7. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan e. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan
sertifikat hasil penghitungan Pemilu di wilayah kelurahan/desa; dan
suara dari tps sampai ke ppk;
8. Pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dan tingkat tps dan
f. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan
ppk; dan peraturan perundang-undangan
9. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu
lanjutan, dan Pemilu susulan;
WEWENANG & KEWAJIBAN Panwaslu
Kelurahan/Desa

Wewenang Tugas
TUGAS A. Menerima dan menyampaikan
a. menjalankan tugas dan wewenangnya
dengan adil;
laporan mengenai dugaan b. melakukan pembinaan dan pengawasan
pelanggaran terhadap pelaksanaan terhadap pelaksanaan tugas pengawas TPS;
peraturan perundang-undangan yang
c. menyampaikan laporan hasil pengawasan
mengatur mengenai pemilu kepada kepada Panwaslu Kecamatan sesuai dengan
DAN panwaslu kecamatan; tahapan
Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan
B. Membantu meminta bahan kebutuhan;
keterangan yang dibutuhkan kepada
d. menyampaikan temuan dan laporan kepada
pihak terkait dalam rangka Panwaslu Kecamatan mengenai dugaan
pencegahan dan penindakan pelanggaran yang dilakukan oleh PPS dan
pelanggaran pemilu; dan KPPS yang mengakibatkan terganggunya
penyelenggaraan tahapan Pemilu di wilayah
WEWENANG C. Melaksanakan wewenang lain sesuai kelurahan/desa; dan
dengan ketentuan peraturan e. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan
perundang-undangan. ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban Pengawasan
Pemilu dan Pemilihan di wilayah kelurahan/desa, Panwaslu
Kelurahan/Desa melaksanakan tugas:

a) Pengawasan tahapan pemilu dan pemilihan;


b) Sosialisasi pengawasan tahapan pemilu dan
pemilihan
c) Penerimaan dan penyampaian laporan dan/atau
temuan dugaan pelanggaran pemilu dan pemilihan
kepada panwaslu kecamatan
d) Pemantauan dan pembinaan pengawas TPS; dan
e) Penyusunan laporan hasil pengawasan pemilu dan
Pemilihan
POLA HUBUNGAN Panwaslu
Kelurahan/Desa

 Panwaslu Kelurahan/Desa berwenang melakukan  Untuk kepentingan pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban dalam
penyelenggaraan dan/atau penyelesaian permasalahan dalam tugas
supervise pelaksanaan tugas, wewenang, dan Pengawas Pemilu dan Pemilihan Panwaslu Kelurahan/Desa dapat
kewajiban Pengawas TPS dengan cara: melakukan:
a. konsultasi kepada Panwaslu Kecamatan;
A. memberikan bimbingan teknis kepada Pengawas TPS b. konsultasi kepada Bawaslu Kabupaten/Kota melalui Panwaslu
bersama dengan Panwaslu Kecamatan; Kecamatan;
c. koordinasi dengan Panwaslu Kelurahan/Desa lain yang masih
B. memberikan arahan dan menyediakan wadah dalam 1 (satu) wilayah kecamatan dan/atau koordinasi dengan
konsultasi bagi Pengawas TPS; Panwaslu Kelurahan/Desa di luar kecamatan wilayah kerjanya setelah
mendapatkan izin dari Panwaslu Kecamatan wilayah kerjanya.
C. melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tugas,
 Panwaslu Kelurahan/Desa menyampaikan laporan kinerja dan tugas
kewenangan, dan kewajiban dalam penyelenggaraan Pengawas Pemilu kepada Panwaslu Kecamatan.
Pemilu dan Pemilihan di tempat pemungutan suara;  Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara
D. melakukan pemantauan ketaatan Pengawas TPS periodik atau sesuai dengan
kebutuhan.
terhadap ketentuan kode etik penyelenggara Pemilu
dan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
E. melakukan evaluasi.
Setiap penyelenggara Pemilu wajib bekerja, bertindak, menjalankan tugas, wewenang dan
kewajiban sebagai penyelenggara Pemilu dengan berdasarkan Kode Etik dan pedoman perilaku
Penyelenggara Pemilu, serta sumpah/janji jabatan. Sehingga pengawas pemilu perlu memahami
SIM-P

Memperkuat kerjasama dan saling belajar dalam


Jalankan tugas dengan keterbukaan/ transparan rangka meningkatkan pemahaman dan menunjang
sesuai dengan tupoksi yang telah diatur serta pelaksaan tugas
Soliditas
memahami peraturan perundangan-undagan serta
menerpkannya dengan baik dan benar

Melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang


akan di katakan dan apa yang akan dilakukan,
satunya perkataan dan perbuatan. Integritas
membuat seseorang dapat dipercaya

Tahan terhadap tekanan dari berbagai pihak. Tidak


gampang menyerah. Tidak mudah surut jika
mendapat hambatan bahkan tantangan dan hambatan
adalah merupakan seni dari pengawasan.
PENGAWAS YANG BERINTEGRITAS :
PENGAWAS YANG SOLID:  TIDAK AKAN TERGODA OLEH HAL-HAL YANG LEBIH
BESAR (KEKUASAAN, PRESTISE, UANG). PANWAS
Mampu membangun soliditas internal karena dari
TAAT PADA NILAI MORAL INTERNAL/KODE ETIK
soliditas itu akan bisa melaksanakan tugas sebaik- KEPEMILUAN, BAHKAN BILA ITU BERARTI PANWAS
baiknya. Jika sesama pengawas tidak bisa solid, HARUS BERHADAPAN DENGAN RESIKO YANG
maka tugas akan lebih berat; TINGGI.

Panwas juga harus mengerti dan tau  MAMPU MENEMUKAN SERTA MENGUNGKAPKAN
YANG BENAR (SAAT YANG LAIN MELIHATNYA ABU-
menempatkan diri. Oleh karena itu pada jajaran ABU).
keatasnya ia harus menempuh mekanisme yang  TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI.
ada dan jika itu dengan jajaran yang di bawahnya  MEMILIKI TANGGUNG JAWAB YANG TINGGI,
maka setidaknya dapat memberikan dukungan BERSIKAP TERBUKA DAN JUJUR, MENGUNGKAPKAN
yang kuat. Maka, jika dijalankan kesemuanya ini INFORMASI YANG BAIK MAUPUN YANG BURUK
SECARA LENGKAP.
akan terbagun suatu soliditas kesetiakawanan
 MENCIPTAKAN BUDAYA KEPERCAYAAN, TIDAK
atau kekompakan.
MENGUJI INTEGRITAS PRIBADI PANWAS YANG LAIN
ATAU KESEKRETARIAT.
 PEDULI TERHADAP YANG UTAMA (ASAS-ASAS
PEMILU) KEBAIKAN YANG LEBIH BESAR,
BERKOMITMEN (INDIVIDU/KELOMPOK) SANGAT
KUAT UNTUK MEMBERIKAN YANG UTAMA ITU
TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMILU.
Untuk menjaga integritas dan profesionalitas penyelenggara pemilu
wajib menerapkan prinsip penyelenggara Pemilu

 INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU BERPEDOMAN PADA


PRINSIP:
1. Jujur maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu didasari niat untuk semata- mata
terselenggaranya pemilu sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya kepentingan pribadi, kelompok, atau
golongan;
2. Mandiri maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu bebas atau menolak campur tangan dan
pengaruh siapapun yang mempunyai kepentingan atas perbuatan, tindakan, keputusan dan/atau putusan yang
diambil;
3. Adil maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu menempatkan segala sesuatu sesuai hak dan
kewajibannya;
4. Akuntabel bermakna dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu melaksanakan tugas, wewenang dan
kewajiban dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PEDOMAN DAN PRINSIP
PROFESIONALITAS PENYELENGGARA:
1. Berkepastian hukum maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Aksesibilitas bermakna kemudahan yang disediakan penyelenggara pemilu bagi penyandang disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan;
3. Tertib maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan peraturan
perundang- undangan, keteraturan, keserasian, dan keseimbangan;
4. Terbuka maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu memberikan akses informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat
sesuai kaedah keterbukaan informasi publik;
5. Proporsional maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan
kepentingan umum untuk mewujudkan keadilan;
6. Profesional maknanya dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu memahami tugas, wewenang dan kewajiban dengan didukung
keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan, dan wawasan luas;
7. Efektif bermakna dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu penyelenggaraan pemilu dilaksanakan sesuai rencana tahapan dengan
tepat waktu;
8. Efisien bermakna dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu memanfaatkan sumberdaya, sarana, dan prasarana dalam
penyelenggaraan pemilu sesuai prosedur dan tepat sasaran;
9. Kepentingan umum bermaknadalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu mendahulukan kepentingan umum dengan cara
yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.

Anda mungkin juga menyukai