MOOD FOOD
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan desain
produksi program kuliner yang berjudul “Mood Food”.
Desain produksi ini telah selesai disusun untuk Ujian Tengah Semester
(UTS) pada matakuliah Penyutradaraan I (Multi Camera). Dalam desain produksi
ini penulis menjelaskan bahwa program kuliner “Mood Food” akan
merekomendasikan tempat wisata yang memiliki makanan khas tradisional atau
makanan unik serta mereview makanan serta proses pembuatan makanan tersebut.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa desain produksi ini masih
jauh dari kata sempurna, baik dari susunan kata serta bahasa yang digunakan.
Oleh karena itu penulis sangat terbuka dalam menerima saran serta kritikan yang
bersifat membangun agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan pada penulisan
desain produksi ini sehingga menjadi baik dan benar. Semoga desain produksi ini
dapat bermanfaat serta menginspirasi pembaca.
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………….……………………………………………………………………...…...i
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN …………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...……………………...iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………....v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………......vi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………....vii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….……………………….…………………........1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………..….…………...…1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN………………...………………………………….…........3
1.2.1 TUJUAN AKADEMISI…………..………………………………..……....3
1.2.2 TUJUAN PRAKTISI……………....……………………………………......3
1.2.3 TUJUAN UMUM……………..…………………………………………….....3
1.3 METODE PEMBUATAN (PENELITIAN)…………………..……...…....4
1.3.1 STUDI PUSTAKA ……………………………………………………...…….4
1.3.2 DOKUMENTASI AUDIO VISUAL……………………………….4
1.4 RUANG LINGKUP……………………………………………………………………...7
BAB II KAJIAN PROGRAM………………………………………………....……………………….…..8
2.1 KATEGORI PROGRAM…………………………………………………………….8
2.2 FORMAT PROGRAM ………………………………………………………………...8
2.3 JUDUL PROGRAM ……………………………………………………………………..9
2.4 TARGET AUDIENCE………………………………………………………..……...10
2.4 KARAKTERISTIK PROGRAM …………………………………………...…10
BAB III PEMBAHASAN……………………………...……………………………………………………11
3.1 PROSES KERJA SUTRADARA ……………………...…………….….……..11
3.1.1 PRA PRODUKSI…………………………………………………...……….12
3.1.2 PRODUKSI……………………………………………...……………………...13
3.1.3 PASCA PRODUKSI ……………………………………………………….13
3.1.4 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SUTRADARA…14
3.1.5 PROSES PENCIPTAAN KARYA………………………………..14
3.1.6 KENDALA PRODUKSI……………………...…………….…….…......15
3.1.7 LEMBAR KERJA SUTRADARA………………………………...16
iii
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………………….….19
5.1 KESIMPULAN………………………………………………………….…...……….......19
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………….20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………………………...21
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………………………………………22
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam suatu stasiun televisi ada yang dinamakan program acara televisi.
Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan
siaran televisi dari hari ke hari (Horizontal Programming) dan dari jam ke jam
(Vertical Programming) setiap harinya (Soenarto (2007:1)). Sedangkan menurut
pendapat Naratama di dalam buku yang berjudul “Menjadi Sutradara Televisi:
Dengan Single dan Multi Camera” (2004:63), bahwa program televisi adalah
sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi
landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria
utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.
1
Dalam buku Menjadi Sutradara Televisi, Naratama (2004:65-66)
menjelaskan bahwa ada tiga format program televisi, yaitu Drama, Nondrama, dan
Berita Olahraga. Bisa juga dikategorikan menjadi Fiksi, Nonfiksi, dan News-
Sport. Program kuliner merupakan salah satu format program televisi dengan
kategori nonfiksi. Pengertian kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan
berupa lauk-pauk, panganan maupun minuman. Kuliner tidak terlepas dari
kegiatan masak-memasak yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-
hari. Saat ini kuliner sudah merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena makanan adalah sebuah kebutuhan
sehari-hari.
2
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penulis dalam membuat desain produksi program kuliner ini untuk
memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Penyutradaraan I
(Multi Camera) dengan nama program “Mood Food”, tugas ini selain untuk
membangun kreativitas terhadap mahasiswa, juga sebagai latihan untuk menjadi
seseorang yang dapat membuat program-program yang bermutu serta berkualitas.
3
1.3 METODE PEMBUATAN (PENELITIAN)
1.3.1 Studi Pustaka
Menurut Nurdiyansah (2014:139) makanan adalah tradisi, yang menarik
dari makanan adalah proses dan peran makanan pada berbagai ritual maupun
upacara adat, secara turun temurun,resep-resep kuno dalam mengolah makanan
terus diturunkan dari generasi ke generasi.
Menurut Fadiati (Ariani, 1994:5) seni kuliner merupakan suatu seni yang
mempelajari tentang makanan dan minuman serta berbagai hal yang berhubungan
dengan makanan dan minuman tersebut, mulai dari persiapan, pengolahan,
penyajian dan penyimpanannya.
4
1. Food Story (KOMPAS TV)
Food Story tayang setiap hari Sabtu 09.30 WIB di KOMPAS TV. Program
kuliner yang dipandu oleh Benu Buloe ini tidak hanya sekadar icip-icip belaka,
tetapi juga mengangkat kisah mengenai orang-orang di balik tersajinya sebuah
makanan. Food Story menampilkan tayangan di balik terciptanya sebuah
makanan, kisah perjuangan hidup, tradisi kuliner turun-temurun maupun
keterampilan unik yang dimiliki para pembuat makanan. Tidak hanya itu,
informasi mengenai kandungan gizi pun juga ditampilkan di dalam program
kuliner ini.
Acara yang dipandu oleh host Nesa Aqila, pemenang Puteri Muslimah
Indonesia 2015 ini tayang setiap hari Sabtu pukul 09.45 WIB di TRANS 7. Hijab
Traveling merupakan program traveling yang memberi referensi sebuah tempat
wisata di manca negara, sekaligus dengan referensi tempat untuk mendapatkan
kuliner halal, masjid, dan komunitas muslim yang ada di sekitar tempat wisata
tersebut.
5
3. Demen Makan (TRANS TV)
Demen Makan merupakan acara kuliner yang tayang setiap hari Minggu
pukul 07.30 WIB di TRANS TV. Acara kuliner ini membahas tentang makanan
dan minuman yang terkenal memiliki rasa yang enak dan lezat, dipandu oleh Vivit
Kavi, seorang bintang iklan, host, jurnalis, sekaligus reporter. Dalam acara ini,
Vivit dituntut untuk makan makanan dalam porsi besar, karena sesuai dengan
judul acaranya “Demen Makan”. Selain mencicipi makanan Indonesia, acara
kuliner ini terkadang juga mencoba berbagai makanan di luar negeri.
4. Rasapedia (SCTV)
6
1.4 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup adalah penjelasan tentang batasan sebuah subjek yang
terdapat di dalam sebuah masalah. Ruang lingkup yang akan dibahas dalam desain
produksi ini mengenai :
• Program kuliner yang berjudul Mood Food yang bersifat hiburan ini hanya
menampilkan tayangan yang sesuai dengan tujuan dibuatnya program
tersebut yaitu merekomendasikan tempat wisata dan mereview makanan
serta proses pembuatan makanan khas tradisional atau makanan unik yang
ada di tempat wisata.
• Program kuliner yang berjudul Mood Food ini akan tetap berpegang teguh
dengan Undang Undang Penyiaran di Indonesia yang sudah ditetapkan.
7
BAB II
KAJIAN PROGRAM
8
• Fiksi (drama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi
yang direkayasa dan dikreasi ulang. Contoh : Drama percintaan (love
story), Tragedi, Horor, Legenda, Aksi (action), dan sebagainya.
• Berita dan Olahraga adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi
berdasarkan informasi dan fakta atau kejadian atau peristiwa yang
berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Contoh : Berita
Ekonomi, Liputan Siang, dan Laporan Olahraga.
Format program kuliner yang berjudul “Mood Food” ini termasuk ke dalam
format Non-fiksi (Non-drama) karena tayangan pada program kuliner ini sesuai
dengan apa yang terjadi tanpa harus direkayasa ataupun dikemas dengan konsep
lain yang diinginkan dari suatu program.
9
2.4 TARGET AUDIENCE
Geografis : Indonesia
Demografis
• Umur : 15 tahun – 50 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
• Status ekonomi sosial : A (Atas)
B (Menengah ke atas)
C (Menengah ke bawah)
Psikografis : Makanan tidak hanya soal penyajian yang indah
melainkan rasa yang nikmat.
10
BAB III
PEMBAHASAN
1. What people want to see, Apa yang ingin penonton lihat (tonton) atau
apa yang ingin dilihat oleh penonton adalah konsep pertama yang harus
terekspresikan dalam sebuah shot. Untuk itu, yang dibutuhkan bukanlah
keindahan sudut pengambilan gambar, melainkan lebih kepada
perekaman gambar atas ekspresi penonton.
2. What people need to see, Atau apa yang perlu dilihat oleh penonton.
Filosofinya adalah dari apa yang ingin dilihat, berubah menjadi apa yang
perlu dilihat.
3. What people want and need to see, Ungkapan ini merupakan kesatuan
antara apa yang ingin dan perlu dilihat oleh penonton.
11
Sedangkan dalam buku Bekerja Sebagai Sutradara yaitu seorang sutradara
televisi atau pengarah acara adalah sebagai pencipta karena ia menciptakan
sebuah ide dalam membentuk tulisan menjadi sebuah bentuk gambar atau visual
(Sam sarumpet, 2008:3).
12
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),
penyempurnaan ide atau konsep, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi
biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan
yang perlu dibuat secara teliti. Oleh karena itu pada saat tahap perencanaan ini
harus direncanakan dengan baik agar persiapan juga berjalan dengan baik.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-
menyurat. pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.
Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time
schedule) yang sudah ditetapkan.
3.1.2 Produksi
Sesudah pencarian ide atau konsep, perencanaan dan persiapan selesai,
pelaksanaan produksi dimulai. Produksi adalah pelaksaan kegiatan yang sudah di
persiapkan sejak pra produksi. Menurut Assauri (1999:11) produksi merupakan
suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi
hasil keluaran (output). Pada tahap ini sutradara atau pengarah acara sangat
berperan penting dalam pelaksanaan di lapangan. Karena sutradara atau pengarah
acara adalah seseorang yang memiliki kuasa penuh pada saat proses produksi,
oleh karena itu seorang sutradara atau pengarah acara harus terus berkordinasi
dengan seluruh tim yang ada.
13
3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
Pengarah acara adalah seorang yang mempunyai profesi untuk bertanggung
jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar yang nampak di layar dimana di
dalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan meliput
jalannya acara, dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televisi seperti
penata kamera, penata lampu, penata audio dan lain-lain, hingga menjadi tontonan
yang berbobot dan dapat dinikmati (Naratama:2004). Dalam program kuliner
yang berjudul “Mood Food” adalah tugas dari sutradara atau pengarah acara untuk
memberikan arahan mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi hingga
tercapainya keberhasilan dalam program tersebut. Menurut Morissan (2008:142),
tindakan pengorganisasian terhadap anggota dari struktur organisasi bertujuan
untuk memberikan motivasi serta arahan agar tercapainya kinerja yang optimal.
Dengan adanya proses ini diharapkan kinerja dari sebuah tim dapat terjalin dengan
baik dan sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai. Oleh karena itu
seorang sutradara atau pengarah acara harus mempunyai pendirian yang kuat agar
tidak mudah goyah dengan masukan-masukan lain, selain kesepakatan yang sudah
ditentukan sebelumnya.
14
setiap episodenya juga akan mengundang artis-artis terkenal di Indonesia sehingga
program kuliner “Mood Food” ini akan menjadi semakin menarik dan menggugah
mood penonton untuk mengunjungi tempat wisata dan merasakan makanan yang
menjadi highlight di tempat tersebut.
2. Konsep Produksi
Dalam produksi program kuliner dengan judul “Mood Food” ini sutradara
atau pengarah acara selalu meningkatkan komunikasi antar tim agar tidak terjadi
kesalahan dalam komunikasi karena terjadi perubahan SOP dengan kondisi
lapangan dan kondisi keadaan yang disebabkan adanya pandemic covid-19 dan
mulai diadakan PSBB oleh pemerintah sehingga lokasi dipindahkan ke indoor.
3. Konsep Teknis
Sutradara atau pengarah acara pasti menginginkan keberhasilan dari
program yang sedang dilakukan, oleh karena itu dari segala teknis yang ada mulai
dari persiapan, alat-alat yang digunakan, pengambilan gambar pada saat produksi
serta konsep editing yang digunakan harus berjalan dengan baik agar program
kuliner yang berjudul “Mood Food” ini dapat terlihat menarik dan diminati oleh
khalayak banyak.
15
3.1.7 Lembar Kerja Sutradara
SHOTLIST
TYPE
NO SEGMEN SHOT TAKE ANGLE DESCRIPTION NOTE
SHOT
Cam
1 1 1 1 MS Eye Level Shot Putri opening
Master
Low Putri mengambil
2 1 2 1 LS Cam 3
Angle makanan
Mengeluatkan Cam
3 1 3 1 MS Eye Level
makanan Ngikan Master
Meletakkan makanan Cam
4 1 4 1 MS Eye Level
Ngikan ke atas meja Master
Kamera shot makan
Cam
5 1 5 1 CU Eye Level Ngikan yang
Master
diletakkan
High Shot Putri membuka
6 1 6 2 LS Cam 2
Angle makanan
Putri Menjelaskan Cam
7 1 7 1 MS Eye Level
makanan Master
High Putri menjelaskan
8 1 8 1 CU Cam 2
Angle kemasan makanan
Menjelasan harga Cam
9 1 9 1 MS Eye Level
makanan Master
Mengajak Rahma Cam
10 2 10 1 CU Eye Level
bergabung Master
16
Low
11 2 11 1 TS Memulai Makan Cam 3
Angle
Memperlihatkan Cam
12 2 12 2 TS Eye Level
sambal dan nasi Master
Putri dan Rahma
Cam
13 2 13 1 CU Eye Level memperlihatkan
Master
ikannya
Menjelaskan tepung Cam
14 2 14 2 MS Eye Level
yang krispi Master
15 2 15 1 TS Eye Level Menjelaskan sambal Cam 2
Ekspresi Rahma Cam
16 2 16 1 CU Eye Level
memakan ikan Master
High Menjelaskan sambal
17 2 17 1 LS Cam 2
Angle bumbu kuning
Mejelaskan sambal
Cam
18 2 18 1 TS Eye Level kesukaan masing-
Master
masing
Menjelaskan cara
order makanan di Cam
19 3 19 1 TS Eye Level
masa pandemic Master
covid-19
Shot bungkus Cam
20 3 20 1 CU Eye Level
makanan Ngikan Master
Menjelaskan cara
order makanan di Cam
21 3 21 1 TS Eye Level
masa pandemic Master
covid-19
Menjelaskan cara
order makanan di
Cam
22 3 22 1 MS Eye Level masa pandemic
Master
covid-19
17
Tips menjaga
Low
23 3 23 1 TS kesehatan di masa Cam 3
Angle
pandemic covid-19
Tips menjaga
Cam
24 3 24 1 TS Eye Level kesehatan di masa
Master
pandemic covid-19
Tips menjaga
Low
25 3 25 1 LS kesehatan di masa Cam 3
Angle
pandemic covid-19
Cam
26 3 26 1 TS Eye Level Closing
Master
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan pembuatan desain
produksi program kuliner yang berjudul “Mood Food” ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan agar kedepannya dapat membuat program-program
yang lebih kreatif, inovatif dan memiliki kualitas yang tinggi. Selain itu juga
memberikan pelajaran bagi mahasiswa dan dapat menciptakan generasi yang lebih
baik lagi dalam mempersiapkan diri menuju dunia industri yang sebenarnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera.
Jakarta: Grasindo
Naratama, 2004. Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera.
Jakarta: Grasindo.
Saraswati, Mila dan Ida Widaningsih. 2006. Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: PT Grafindo Media Pratama.
SUMBER WEB :
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa
20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
22