Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENULISAN NASKAH BERITA RADIO STRAIGHT DAN


INDEPTH NEWS

DISUSUN OLEH :
Nurul Amalia
01514143619

SEKOLAH TINGGI MULTIMEDIA (STMM) YOGYAKARTA


MANAJEMEN PRODUKSI PEMBERITAAN (MANARITA) 3B
Jl. Magelang km 6 Yogyakarta 55284 Indonesia
Tlp: 0274 567531 Fax: 0274 - 623537 Email : info@mmtc.ac.i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha


Mendengar dan Maha Melihat atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan Laporan Pertanggung Jawaban. Tujuan dari penyusunan
Laporan Pertanggung Jawaban ini guna memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir
Semester Ganjil mata kuliah Praktik Penulisan Naskah Berita Televisi Straight
News dan Indepth News. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat
saran, dorongan, bimbingan serta keterangan- keterangan dari berbagai pihak.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis haturkan kepada dosen pembimbing
dan teman- teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata
bahasa maupun penulisan.
Oleh karena itu saya selaku penulis meminta maaf atas
ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik dan saran untuk penulis agar bisa
lebih baik lagi dalam membuat laporan ini.

Yogyakarta, Januari 2017

Nurul Amalia
NIM. 01514143619

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Landasan Teori ............................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................10
D. Manfaat .....................................................................................................10
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Perencanaan...............................................................................................12
B. Pelaksanaan ...............................................................................................13
C. Evaluasi .....................................................................................................15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................17
B. Saran ..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19
LAMPIRAN ..........................................................................................................20

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK INDIVIDU MANARITA SEMESTER 3
PRAKTIK PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI STRAIGHT NEWS
DAN INDEPTH NEWS

Mahasiwa/i,

Nurul Amalia
NIM. 01514143619

Disahkan oleh :

Ketua Program Studi Ketua Jurusan


MANARITA

Dr. Drs. Sudono, M.Si Dwi Korina Relawati


NIP. 196203091990101001 NIP. 1964100819999320004

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik merupakan sistem pembelajaran yang sangat efisien untuk mendukung
pemahaman mahasiswa terkait dengan program studi yang bersangkutan, terutama
bagi program studi Manajemen Produksi Pemberitaan. Pada semester tiga ini,
program studi Manarita dihadapkan pada praktik penulisan naskah berita radio
straight news dan indepth news.
Pada pelaksanaan praktik penulisan naskah berita radio straight news, penulis
mengambil ide tentang cuaca. Keadaan cuaca saat ini di Yogyakarta sedang
mengalami peralihan musim atau biasa disebut masa pancaroba.
Penulisan naskah berita radio indepth news, penulis mengambil ide tentang
kesehatan. Kasus DBD yang terus meningkat di Sleman,Yogyakarta dan telah
menelan korban jiwa. Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD ) yang
dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia. Di Sleman, Yogyakarta tahun ini
meningkat bila dibanding tahun lalu. Berdasarkan data yang ada di kantor Dinas
Kesehatan, jumlah kasus DBD tahun 2015 ditemukan sebanyak 520 kasus, sedang
pada tahun 2016 ini dari bulan Januari sampai September sudah ditemukan 644
kasus, dengan 11 meninggal dunia.

B. Landasan Teori
Secara harafiyah, kata jurnalistik berarti kewartawanan atau hal- hal yang
terkait dengan pemberitaan. Kata jurnalistik (journalistic) berasal dari kata dasar
journal yang artinya laporan atau catatan. Kata jurnal sendiri berasal dari kata
du jour (bahasa Yunani Kuno), yang artinya hari (day) atau catatan harian.
Dalam bahasa Prancis jour artinya hari atau catatan harian (diary).
Curtis D.MacDpiggall, dalam bukunya berjudul Interpretative Reporting
menyebutkan bahwa yang dimaksud Jurnalistik adalah kegiatan menghimpun
berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Dalam Encyclopedia Americana
disebutkan : journalism is the collection and periodical or current news and events,
or more strictly, the business of managing, editing, or writing for journal or
newspaper. Pengertian ini jelas hanya terbatas pada media massa cetak dan itu
terjadi pada massa dimana media massa lain seperti media massa elektronik belum
begitu berkembang. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi, pengertian jurnalistik pun dikaitkan dengan media elektronik, seperti
media radio dan media televisi.

1. Topik Berita

Apa saja yang bisa dijadikan topik berita ? Segala sesuatu terjadi di sekitar
kita. Karena itu, mencari sumber berita tidaklah sulit. Apalagi dalam situasi banjir
informasi seperti sekarang ini. Kendati demikian sebagai panduan bagi reporter
pemula, Boyd memerinci sejumlah topik yang kerap diangkat dalam pemberitaan
radio.

a. Gawat darurat (emergency)

Kecelakaan, tragedi, musibah dan upaya penyelamatan sandera, merupakan


topik- topik hangat pemberitaan yang tergolong dalam emergency (gawat darurat).
Nilai penting topik emergency terletak pada kenyataan bahwa emergency
merefleksikan puncak- puncak konflik ketika hidup manusia menjadi taruhan.

b. Kriminalitas

Dimanapun, orang menyukai berita seputar kriminalitas. Mulai dari pencurian


hingga tabrak lari dan pemerkosaan berita Kriminalitas terdiri dari sejumlah
kategori fase, misalnya kecelakaan penangkapan dan penampilan terdakwa di
pengadilan.

c. Kesehatan

Selalu ada penyakit baru, wabah baru, yang memerlukan penanganan khusus.
Selalu ada obat baru atau metode baru untuk menanggulangi penyakit. Kesehatan
adalah isu yang menarik bagi siapa saja. Kesehatan sebagai informasi penting bagi
individu, maupun masyarakat.

d. Human Interest

Menurut Boyd, a human interest story may defined as an extraordinary thing


that has happened to ordinary person. (Human interest adalah sebuah peristiwa
tak biasa yang menimpa orang- orang biasa). Materinya ringansaja, tapi
memancing percakapan dan minat. Misalnya, bagaimana seorang gelandangan jadi
jutawan setelah memenangkan lotere.

e. Cuaca

Walau cuaca di Indonesia tak seekstream di Eropa, Amerika, atau Australia,


namun kian hari semakin banyak saja orang yang membutuhkan ramalan cuaca.
Entah itu untuk mengawali pekerjaannya, atau panduan guna merencanakan
aktivitas hariannya. Kerjasama dengan badan meteorology mutlak diperlukan untuk
mengeluarkan informasi perihal cuaca yang bisa dipertanggungjawabkan.

2. Nilai-Nilai Berita

Nilai berita merupakan unsur dan kriteria yang dijadikan sebagai ukuran
terhadap fakta atau pendapat yang layak dijadikan berita untuk disebar luaskan
kepada khalayak melalui media massa, baik media massa cetak maupun media
massa elektronik. Sebagian ahli komunikasi perpendapat Nilai berita juga
disebut dengan Nilai Jurnalistik.

Paling tidak ada 3 ukuran utama dalam menentukan apakah suatu fakta atau
pendapat layak dijadikan berita atau tidak, yaitu penting, menarik, dan actual. Atau
dengan kata lain paling tidak 3 nilai utama dalam menentukan apakah suatu fakta
atau pendapat pantas diangkat menjadi berita, yaitu :
a. Penting (Important)

Kata penting disini mengandung dua pengertian, yaitu fakta dan pendapat yang
penting atau orang penting/ orang ternama. Keduanya dapat dipertimbangkan untuk
dijadikan berita.

b. Menarik (Interisting)

Ketertarikan manusia terhadap sesuatu bukan saja karena peristiwa itu baru
terjadi (actual) dan penting (important) tetapi juga karena :

1) Sesuatu yang tidak biasa (Unusual)


2) Berkaitan dengan Seks (Sex)
3) Pertentangan (Conflict)
4) Semua yang lucu (Humor)
5) Human Interest
6) Kedekatan (Proximity)
7) Ketegangan (Density)
8) Kemajuan (Development)

c. Aktual (Actual)

Salah satu unsur penting dalam kegiatan jurnalistik, khususnya dalam proses
produksi berita adalah Aktualitas. Sesuai perkembangan teknologi informasi saat
ini, aktualitas media massa ada beberapa tingkatan,yaitu :

1) Paling aktual (The most Actual)


2) Cukup aktual (Actual)
3) Kurang aktual (Not So Actual)

Disamping pertimbangan unsur penting, menarik, dan aktual, beberapa hal yang
dapat dipertimbangkan untuk dijadikan berita adalah :
1) Berdampak Luas (Impact)

Kriteria yang lain yang dapat dipertimbangkan memiliki nilai berita ialah
Akibat atau Consequence dari suatu peristiwa, pernyataan, keputusan atau
kebijakan suatu lembaga tertentu. Kebijakan atau keputusan penting yang
berdampak luas kepada masyarakat baik berdampak positif maupun negatif tetap
menjadi perhatian masyarakat. Oleh karena itu dapat dijadikan berita.

2) Bencana Alam (Disaster) dan Kriminal (Crimes)

Bencana alam, seperti Tsunami di Aceh tanggal 26 Desember 2004 yang


menewaskan ratusan ribu orang karena terbawa arus air laut, mewarnai pemberitaan
berbagai media massa elektronik maupun media cetak di tanah air bahkan media
massa di Negara- Negara lain. Peristiwa criminal seperti pembunuhan sadis
seorang pedagang di Pasar Blauran Surabaya, pertengahan April 2008, menjadi
berita penting sejumlah media massa di tanah air.

3) Cuaca (Weather)

Bagi masyarakat yang tidak biasa bekerja atau berpergian melalui laut atau
udara, mungkin informasi tentang perkembangan cuaca yang dipublikasikan oleh
media televise, radio atau surat kabar setiap hari, mungkin dianggap tidak menarik
dan tidak penting, tetapi bagi masyarakat pesisir pantai atau masyarakat yang sering
berpergian melalui lautatau udara, berita tentang cuaca akan menjadi berita yang
ditunggu- tunggu.

4) Olahraga (Sport)

Pertandingan atau perlombaan olahraga merupakan peristiwa yang mendapat


perhatian banyak orang. Oleh karena itu, dapat dipertimbangkan untuk menjadi
berita.
3. Kriteria Berita Radio

Bagaimana menilai berita radio yang baik? Berita dikatakan oke, jika telah
memenuhi kriteria good journalism (Vivian,2006:265). Kriteria tersebut
mencakup:

a. Akurat, seimbang, dan adil. Pada pokoknya, memenuhi syarat- syarat ideal
jurnalisme yang objektif.
b. Interpretasi. Apakah reporter mencoba membantu khalayak untuk
memahami apa yang terjadi? Atau justru membiaskan informasi? Ini aspek
yang lumayan tricky. Masalahnya, menilai bias yang bersumber dari aspek
individual itu bukan hal yang gampang atau terlihat dengan seketika.
c. Original Content. Tradisi jurnalistik yang ideal mengharuskan reporter
turun sendiri kelapangan.

4. Menulis Naskah Siaran

Naskah siaran (script) adalah materi siaran yang akan disampaikan penyiar
dalam siaran dengan teknik membaca naskah. Penyiar yang menyampaikan
siaran secara ad libitum tentu tidak memerlukan naskah, kecuali sedikit catatan
tentang pokok- pokok materi (pointers) yang akan dibicarakannya. Penulisan
naskah siaran harus diiringi kesadaran penuh bahwa naskah itu akan dibacakan
penyiar namun harus terdengar seolah- olah penyiar tidak membaca, tetapi
berbicara, dan dikonsumsi oleh telinga. Dengan kata lain, penulisan naskah
radio adalah menulis untuk telinga, layak dengar (hearable), bukan untuk mata
atau dibaca (readable), dan karenanya harus :

a. Mudah dibaca oleh penyiar.


b. Mudah dimengerti oleh pendengar.
5. Prinsip Penulisan Naskah Radio

Paul de Messener, seorang jurnalis radio handal, menyebutkkan lima prinsip


penulisan naskah radio :

a. Spoken, talk atau berbicara. Susun menjadi narasi yang alami (seperti dalam
percakapan sehari- hari). Gunakan hanya kata- kata yang ada dalam kosa
kata tuturan/ percakapan sehari- hari. Hindari kontradiksi, atausatu kalimat
yang mengandung dua makna yang bertentangan. Membingungkan dan bisa
salah dipahami.
b. Immediate, artinya bersifat langsung, to the point, menekankan kesegeraan.
Immediate juga disebut newness, berita apa pun yang disampaikan melalui
radio, kapan pun terjadinya, jika mengandung unsur immediate diandaikan
tetap aktual dalam konteks tidak pernah basi maknanya untuk khalayak.
c. Person to Person, artinya informal, just between you and me. Mudah
disimak, tanpa terdengar sembarangan. Tidak monoton dan terlalu formal.
d. Heard Only Once, artinya jelas-ringkas. Itu paling penting, jelas- ringkas,
bersandar pada simplicity- kesederhanaan. Always be simple. Tinggalkan
informasi yang berlebihan. Teknik: satu kalimat, satu gagasan.
e. Sound Only, artinya jangan memberi makna yang samar atau ambigu.
Gunakan kata- kata yang mengungkapkan gambaran konkret. Tepat, dan
ringkas. Jelaskan konsep yang rumit dan abstrak. Kalau anda sendiri tidak
mengerti, hindari saja. Hindari sound clashes. Hati- hati dengan kata- kata
yang mirip (sound alike). Tanda baca itu penting.

6. Karakteristik Naskah

Naskah siaran harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :

a. Jelas. Kejelasan menempati prioritas utama dalam penulisan naskah. Clarity


has top priority! Kata dan kalimat yang disusun harus sekali ucap langsung
dimengerti.
b. Ringkas. Satu ide untuk satu kalimat. Hindari pemakaian anak kalimat.
Naskah harus disusun dengan kalimat- kalimat ringkas sebagaimana kalimat
yang biasa diucapkan saat bercakap- cakap.
c. Sederhana. Kata- kata yang digunakan harus sederhana, umum digunakan
dalam percakapan keseharian, tidak rumit, atau tidak teknis- ilmiah yang
kurang dikenal dikalangan awam.
d. Aktif. Gunakan kalimat aktif, bukan pasif. Tulis : mahasiswa memprotes
dosen, bkan dosen diprotes mahasiswa.
e. Imajinatif. Naskah harus mampu mengembangkan imajinasi pendengar hanya
dengan kekuatan kata- kata, suara, dan dukungan musik. Radio adalah Theatre
of Mind. Karena itu, gunakan pancaindera. Hadirkan gambaran, bau, atmosfer
suasana, hal- hal yang terasa, dan lintasan- lintasan pemikiran yang muncul di
lokasi.
f. Hindari Akronim. Kalaupun harus menggunakannya, beri keterangan
sesudah atau sebelum dikemukakan. Misalnya, karyawan P-T Dirgantara
Indonesia atau P-T-D-I; akan meningkatkan P-A-D atau Pendapatan
Hasil Daerah.
g. Pembulatan Angka. Informasi radio sifatnya global, tidak detil, karenanya
angka- angka sebaiknya dibulatkan, misalnya 1.052 menjadi seribu lebih.
h. Global. Hindari sedapat mungkin detil yang tidak perlu, sederhanakan fakta.
Pendengar hanya perlu inti berita, waktu anda pun terbatas.
i. Logis. Hindari susunan kalimat yang terbalik. Susunan kalimat yang baik
mengikuti kaidah SPOK- Subyek, Predikat, Obyek, dan Keterangan.
j. Bercerita. Gunakan kalimat tidak langsung atau hindari penggunaan kalimat
langsung. Naskah harus bercerita, yaknin menceritakan orang berbicara
apa, dimana, bagaimana, kenapa, dan sebagainya.
k. Sign- Posting. Gunakan tanda- tanda baca (punctuation) dalam kalimat untuk
membantu penyiar dalam membacanyaa (spoken reading).
7. Penyajian Berita

Ketika sudah mantap menulis berita, dengan menggunakan radio scripwriting


style, dan mengemasnya dengan berbagai alur dan pendekatan, kini saatnya
mengenal jenis- jenis penyajian berita. Berikut ini adalah uraian beberapa bentuk
penyajian berita yang lazim diproduksi :

a. Actualities

Actualities disebut juga soundbite, menggunakan bebunyian dan suara


peristiwa yang sesungguhnya untuk membantu menyampaikan berita. Actualities
menawarkan informasi tambahan, tetapi juga dapat memberikan reaksi- reaksi
emosional pada tragedi- tragedi dan kejayaan- kejayaan.

b. Straight News

Berita langsung, hard news, mementingkan aktualitas. Jangan lupa 5W + 1H.


Straight news bisa disampaikan dalam bentuk actualities, voicer, maupun wrap.
Yang penting di ingat, straight news mengutamakan kesegeraan, dam dalam
sususan piramida, merupakan potongan puncak piramida.

c. Indepth News

Berita mendalam adalah berita yang diolah secara mendalam dengan cara
mengembangkan dan melengkapi informasi yang disampaikan dalam berita
sebelumnya, atau berdasarkan informasi yang baru namun dikemas secara menarik
dan mendalam.

d. Breaking News

Jenis berita paling actual, biasanya diudarakan sehubungan terjadinya insiden


atau peristiwa yang telah berlangsung. Tidak mesti tentang musibah, bisa juga
tentang kebijakan yang berdampak luas, misalnya kenaikan bbm atau konversi
minyak tanah ke bahan bakar gas. Breaking news lazimnya menjadi pembuka berita
berkelanjutan (sekuens). Kapan sebuah berita hilang status breaking news-nya
bergantung pada apakah berita tersebut masih bernilai breaking news atau tidak.

e. Soft News

Ini jenis berita yang dibuang sayang. Kadang- kadang, ada saja informasi yang
tidak aktual namun penting dan menarik untuk diketahui oleh pendengar. Informasi
semacam ini ditampilkan dalam bentuk soft news, bukan straight atau hard news.

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam kegiatan praktik dan pembuatan laporan pertanggungjawaban
ini yaitu :
1. Untuk dapat melatih mahasiswa membuat naskah berita radio straight news dan
indepth news.
2. Melatih kepekaan terhadap suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi baik di
lingkungan sekitar dan masyarak luas.
3. Untuk memberikan gambaran ataupun pandangan mengenai suatu rancangan
(penulisan naskah berita) dalam memproduksi sebuah berita dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai sumber referensi mengenai
produksi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Supaya mahasiswa/i bisa melihat bukan hanya memandang saja semua
peristiwa yang terjadi dimasyarakat.

D. Manfaat
Adapun manfaat dalam kegiatan praktik dan pembuatan laporan
pertanggungjawaban ini :
Manfaat bagi Mahasiswa/i :
1. Dapat mendidik dan melatih mahasiswa/i untuk dapat bekerja secara tim
maupun secara individu.
2. Dapat melihat segala aspek kehidupan yang tertuang dalam berita dari beberapa
sudut pandang.
3. Dapat memberikan rasa tanggung jawab kepada mahasiswa/i dalam
mengangkat sebuah fenomena dan peristiwa yang ada disekitar dari yang paling
sederhana hingga yang menyeluruh (berdampak luas).
4. Dapat memberikan pengalaman dalam mewawancarai narasumber, teknik
bernegosiasi, kecepatan dalam memproduksi.
5. Dapat mengerti dan mengetahui dasar penulisan naskah berita yang nantinya
akan diproduksi dalam sebuah program berita.

Manfaat bagi Lembaga :


1. Dapat dijadikan sebagai arsip pihak lembaga untuk dapat mengevaluasi
pembelajaran mahasiswa/i terutama dalam jurusan manajemen produksi
pemberitaan semester tiga.
2. Sebagai tolak ukur sejauh mana sistem pembelajaran semester ini berhasil.

Manfaat bagi Khalayak :


1. Dapat mengaspirasikan pendapat dan opini sebagai khalayak massa yang juga
berpotensi sebagai ahli, saksi maupun pengamat pada saat sebuah fenomena
atau peristiwa yang sedang mencuat.
2. Dapat memberikan informasi yang belum diketahuinya masyarakat secara luas.
3. Dapat terjalin hubungan sosial antara mahasiswa dan khalayak.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK

A. Perencanaan
Memasuki semester 3, materi yang diberikan yaitu tentang penulisan naskah
berita radio straight news dan indepth news. Pertemuan pertama dimulai dari
beberapa dosen pembimbing praktik Manajemen Produksi Pemberitaan
memberikan teori serta pengarahan terkait dengan apa yang akan dilakukan dalam
semester tiga ini. Mulai dari apa saja yang harus dilakukan dan peralatan apa saja
yang harus disiapkan.
Pada praktik ini memang mahasiswa lebih diajarkan bagaimana membuat
naskah berita radio yang baik sesuai dengan format dan ketentuan yang ada. Lalu
dosen pembimbing praktik memberikan teori dan menjelaskan tentang apa yang
dimaksud dengan pengertian straight news dan indepth news dalam berita dan cara
menulis naskah berita. Sehubungan dengan penjelasan umum tentang berita
tersebut, dosen memberikan penjelasan tentang :
1. Hal- hal atau unsur yang terpenting dalam sebuah isi berita yaitu, 5W + 1
H, yang terdiri dari :What, Who, When, Why, Where dan How
2. Perbedaan Straight News dan Indepth News
3. Penjelasan tentang format penyajian berita
4. Penjelasan tentang nilai-nilai berita
5. Penjelasan tentang sumber berita
6. Penjelasan tentang ide, topik, angle dan subangle.
7. Teknik atau cara mendapatkan serta bernegosiasi dengan narasumber yang
benar dan tepat.
8. Penjelasan tentang format penulisan naskah berita

Setelah mahasiswa/i diberikan penjelasan oleh dosen pembimbing pratik,


Mahasiswa diberikan tugas tentang penulisan naskah berita straight news dan
indepth news. Sebelumnya penulis diberikan waktu untuk mencari data yang
lengkap, riset melalui browsing internet dan juga mencari referensi dari koran dan
majalah. Setelah itu baru menentukan narasumber mana yang tepat untuk
diwawancarai dan bernegosiasi dengan narasumber sesuai dengan topik yang
diambil.

B. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Straight News
Pada pelaksanaan praktik penulisan naskah berita radio Straight News, penulis
sebelumnya melakukan riset melalui browsing internet, membaca koran dan lain-
lain. Penulis mencari data dan dirasa cukup untuk dijadikan sebuah berita, penulis
mengumpulkan data- data tersebut. Menentukan ide, topik, dan angle sebuah berita.
Penulis mengambil berita tentang masa pancaroba yang sedang melanda
Yogyakarta, sebagai berikut :
Ide : Cuaca
Topik : Masa Pancaroba di Yogyakarta
Angle : Cuaca Ekstream Melanda Yogyakarta
Narasumber : Indah Retno Wulan, Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG
Yogyakarta.
Pewawancara : Nurul Amalia
Setelah menentukan semua itu, penulis langsung melakukan wawancara
kepada narasumber.
Hari/Tanggal : Kamis, 22 September 2016
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta
Alamat : Jalan Kabupaten KM 5,5, Sendangadi, Mlati, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Tlp (0274) 2888 0151
Kamis, 22 September 2016 pukul 10.00 WIB. Saya sampai di Kantor
BMKG Yogyakarta. Kondisinya lumayan ramai, banyak pegawai yang sedang
bekerja memonitori statistik cuaca dilayar komputernya masing- masing. Saya
mengambil foto dan video. Suasanya sangat nyaman. Saya disambut oleh salah satu
pegawai BMKG, sebelum melakukan sesi wawancara, saya harus mengisi buku
tamu yang sudah disediakan. Setelah itu, saya langsung menanyakan apa ada Ibu
Indah di kantor kepada salah satu pegawai BMKG. Pegawai BMKG itu memanggil
Ibu Indah untuk melakukan sesi tanya jawab dengan saya. Ibu Indah pun datang
mengahampiri saya, dia menanyakan maksud kedatangan saya ke BMKG
Yogyakarta. Saya berbincang- bincang dengan Ibu Indah sekedar silahturahmi,
kemudian saya menanyakan tentang bagaimana kondisi cuaca Yogyakarta yang
sekarang ini memasuki masa pancaroba. Setelah wawancara selesai, saya pulang
ke kost dan mulai mentranskrip wawancara lalu membuat naskah berita radio
straight news.

2. Pelaksanaan Indepth News


Pada pelaksanaan praktik penulisan naskah berita radio Indepth News, sama
dengan tugas penulisan naskah berita radio straight news penulis sebelumnya
melakukan riset melalui browsing internet, membaca koran dan lain- lain. Bedanya
dengan penulisan naskah berita radio straight news, naskah berita radio indepth
news, yaitu berita yang diolah lebih mendalam dengan cara mengembangkan dan
melengkapi informasi yang disampaikan dalam berita sebelumnya. Penulis mencari
data dan dirasa cukup untuk dijadikan sebuah berita, penulis mengumpulkan data-
data tersebut. Menentukan ide, topik, dan angle sebuah berita.
Penulis mengambil berita tentang kasus DBD meningkat di Yogyakarta,
sebagai berikut :
Ide : Kesehatan
Topik : DBD
Angle : Kasus DBD meningkat di Sleman
Sub Angle : 1. Faktor Kasus DBD Meningkat
2. Anak- anak Rawan Terkena DBD
3. DBD Kembali Menelan Korban
Narasumber : 1. Dr. Novita Krisnaeni, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan ( P2PL ) Dinkes Sleman.

2. Sugeng, Epidemolog Puskesmas Mlati I, Sleman


Pewawancara : Nurul Amalia
Setelah menentukan semua itu, penulis langsung melakukan wawancara
kepada narasumber.
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2016
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : Dinas Kesehatan
Alamat : Jl. Roro Jonggrang No.6, Beran, Tridadi, Kec Sleman, Kabupaten
Sleman, DIY 55511
Rabu, 19 Oktober 2016 pukul 15.00 WIB. Saya sampai di Kantor Dinas
Kesehatan Sleman. Suasana disana sangat ramai karena pegawai yang mondar-
mandir ke ruang kantor. Saya langsung menuju ke kantor P2PL menemui Ibu Novi.
Saya diantar pegawai lainnya, sesampai dikantor Ibu Novi saya langsung bertanya-
tanya mengenai kasus DBD yang terjadi di Sleman. Setelah wawancara selesai,
saya pulang ke kost dan mulai mentranskrip wawancara lalu membuat naskah berita
radio indepth news.

C. Evaluasi
Evaluasi sangat penting adanya dalam setiap kegiatan yang telah dilakukan.
Unutk membuat perubahan semester tiga manajemen produksi pemberitaan
kedepannya, ada beberapa perubahan yang harus dilakukan dalam segi keefektifan
pelaksanaan kegiatan praktik ini. Beberapa evaluasinya sebagai berikut :
1. Kurangnya pemanfaatan waktu dari masing-masing mahasiswa, banyaknya
mahasiswa/i yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, sehingga
hasilnya kurang maksimal.
2. Dosen pembimbing yang menyampaikan penjelasan dengan metode
penyampaian yang kurang, hal ini membuat mahasiswa/i merasa kurang
paham, tak jarang membuat mahasiswa/i banyak bertanya ketika konsultasi
materi atau naskah.
3. Kurangnya penjelasan secara detail tentang format penulisan naskah berita
yang benar, format penyajian berita itu apa, sehingga menyebabkan
mahasiswa/i kebingungan dalam membuat naskah berita radio. Perbedaan
pendapat dari masing-masing dosen pembimbing praktik juga berbeda saat
melakukan evaluasi naskah sebelum dikumpulkan, hal ini juga membuat
masing-masing dari mahasiswa/i bingung dan kesulitan ketika akan
memperbaiki naskah yang telah dikoreksi.
4. Mahasiswa/i kurang dapat mengembangkan ide yang ada.
5. Kurang tepat dalam menentukan ide, topik, dan angle.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan Laporan Pertanggungjawaban Praktik, pada kegiatan praktik ini
mahasiswa diharapkan lebih peka dan memahami peristiwa atau kejadian yang
terjadi di lingkungan sekitar, baik yang sederhana atau peristiwa sekecil apapun
dimana sebuah peristiwa tersebut mempunyai dampak/ pengaruh yang luas. Adanya
praktik ini, mahasiswa bisa mengetahui cara melakukan interaksi dan menjalin
hubungan yang baik antar sesama dan masyarakat, serta lebih menumbuhkan
kepekaan terhadap lingkungan.
Untuk menjadi serorang jurnalis atau broadcaster handal, mahasiswa/i harus
mengerti tentang penulisan naskah berita yang baik dan benar. Sesuai dengan
ketentuan dan format yang diberikan. Bahkan dengan adanya praktik ini
mahasiswa/i bisa membedakan antara straight news dan indepth news.

B. Saran
Setelah melaksanaan praktik mahasiswa/i supaya bisa menambah wawasan dalam
segi pemberitaan dan kedepannya bisa menjadi seorang broadcaster yang tidak
melupakan aturan-aturan yang ada, lebih peka menilai berbagai berita dari sebuah
peristiwa yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Bisa membedakan antara
straight news dan indepth news dalam produksi sebuah program berita. Lebih
handal dalam menulis naskah berita televisi, menentukan format penyajian dan
format penulisan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan naskah berita
televisi. Maka hal yang pelu diperhatikan untuk langkah kedepannya agar lebih baik
lagi adalah sebagai berikut :
1) Memperkuat mental saat melakukan kegiatan praktik, terutama jika

mengambil tema yang beresiko.

2) Lebih hati- hati dalam bertindak.


3) Memikirkan resiko sebelum bertindak.

4) Untuk menghasilkan berita yang baik, harus mempersiapkan segala sesuatu

dengan bijaksana.

5) Memiliki pengetahuan yang luas.

6) Harus lebih kreatif dan bisa mengembangkan ide.


DAFTAR PUSTAKA

Romli, Asep Syamsul M. 2009. Broadcast Journalism. Bandung: Nuansa.

Yosef, Jani. 2009. To Be A Journalist Menjadi Jurnalis TV, Radio dan Surat Kabar

yang Profesional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Astuti, Santi Indra. 2008. Jurnalisme Radio. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Lampiran

1. Naskah Radio Straight News Cuaca Ekstream Melanda Yogyakarta.

2. Naskah Radio Indepth News Kasus DBD Meningkat di Sleman.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai