Jadi dapat dilihat apabila kita memakai kamera dan mengatur aperture ke angkah
rendah seperti F4 ke bawah, maka hasil yang didapatkan akan menjadi lebih bokeh, dengan
fokus utama pada objek dan background yang blur. F yang dimaksud ini adalah F-stop dan
apabila semakin kecil angka F-stop tersebut maka akan semakin besar bukaan lensa dan
sebaliknya.
Bagi kalian yang suka foto objek berupa manusia (portrait) disarankan untuk
menggunakan F-stop yang lebih kecil sehingga menghasilkan foto lebih indah dengan
efek bokeh. Sementara kalian yang suka foto objek berupa Gedung bangunan atau alam
(landscape) maka disarankan untuk menggunakan f-stop yang lebih besar (F8 – F32) untuk
menghasilkan detail yang lebih jelas untuk setiap bagian objek foto.
Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek yang di bidik, misalnya
matanya, kupingnya, atau mulutnya saja, juga bisa diterapkan terhadap benda lain yang tidak
bernyawa seperti pisau, pistol, batu dan lain sebagainya.
Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan karakter detail dari sebuah obyek,
sehingga karakternya dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa.
B. CU ( Close Up )
Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek, dari ujung kepala
sampai batas bahu atau dada seseorang. Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan
karakter detil dari sebuah obyek, sehingga karakternya terutama pada obyek manusia dapat
dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa.
Teknik pengambilan gambar dari ujung kepala sampai ulu hati seseorang.
D. MS ( Medium Shot )
Teknik ini akan memvisualisasikan setengah dari keseluruhan bidikan obyek manusia
misalnya dari ujung kepala hingga pinggang obyek atau seseorang. Fungsi dari teknik ini
ingin menyampaikan keadaan obyek beraktifitas.
Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan keadaan seseorang
atau komunitas melakukan sesuatu diantaranya makan, mengadakan rapat, melakukan
pembicaraan dan sebagainya. Selain itu juga mengambil tampilan pada saat dua orang
berbicara, sehingga bisa membuat penonton merasa berada sejajar dengan orang yang di
tampilkan.
E. LS ( Long Shot )
Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kesan luas pandang dan mengecilnya
obyek dari pandangan, sehingga keberadaan obyek terlihat jauh dari pandangan mata.
Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek yang beraktifitas dengan
keluasan suasana lingkungan dimana obyek berada.
Teknik pengambilan gambar yang mana obyeknya lebih kecil dari Long Shot dengan
menampakkan suasana keberadaan obyek yang lebih luas. Shot ini digunakan apabila gambar
yang ingin diambil adalah gambar yang sangat sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi
lebar.
G. Estabilishing Shot
Pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku atau
di belakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam frame. Sementara obyek utama
tampak menghadap kamera dengan bahu lawan main.
Teknik pengambilan gambar sebagian dari wajah, dari dagu hingga kepala atau
kening. Pengambilan gambar ini lebih tajam dari pengambilan gambar Close Up.
Tipe shot ini dapat mewujudkan kedalaman pandangan mata, kebencian raut wajah, emosi
hingga keharuan. Tanpa kata kata , tanpa bahasa tubuh, tanpa intonasi BCU sudah
mewujudkan semuanya.
Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan ekspresi wajah seorang
lagi menangis, takut, terharu, tertawa serta yang lainnya.
J. MS (Mid Shot)
L. Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan
gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.
ANGEL OF VIEW
Angle fotografi adalah sudut pengambilan gambar dengan memperhatikan posisi kamera
ketika membidik suatu objek. Seorang fotografer harus bisa memilih angle dengan tepat
karena sudut pengambilan akan mempengaruhi gambar yang dihasilkan. Berikut beberapa
angle fotografi yang sering digunakan oleh para fotografer.
1. Low Angle
Low angle adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih rendah daripada
objek yang difoto. Secara psikologis, low angle akan menghasilkan obyek foto yang terlihat
kuat, elegan, mewah, atau kesan dominan. Biasanya fotografer akan memilih angle ini untuk
mengambil gambar bangunan seperti gedung bertingkat.
2. High Angle
High angle adalah teknik pengambilan gambar di mana fotografer berada pada posisi atas
atau lebih tinggi daripada obyek foto. Ketika menggunakan teknik ini,obyek akan terlihat
kecil sehingga dapat memberikan kesan yang lemah atau inferior.
3. Eye level
Eye level atau sudut pandang normal merupakan angle yang paling umum digunakan untuk
mengambil gambar. Posisi kamera pada angle ini akan sejajar dengan dengan tinggi obyek.
Gambar yang dihasilkan dari eye angle ini memiliki tampilan yang kurang lebih sama dengan
apa yang kita lihat sehari-hari. Biasanya fotografer akan menggunakan teknik eye level untuk
mengambil foto dokumentasi atau aktivitas yang sedang dilakukan oleh seseorang.
Sesuai dengan namanya, bird eye view adalah teknik pengambilan gambar dengan sudut
pandang dari mata seekor burung. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengambil foto
landscape atau cityscape. Foto yang dihasilkan akan memiliki kesan yang luas dan melebar.
Berbeda dengan high angle, bird eye view ini tidak memfokuskan lensa kamera pada obyek
tertentu.