Anda di halaman 1dari 18

TOPIK 2

Teknik Dasar

Sinematografi
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi pada topik ini, Anda diharapkan dapat:

• Mengaplikasikan teknik dasar pengambilan gambar

• Melakukan simulasi teknik pergerakan kamera

• Mendeskripsikan komponen-komponen storyboard


1. Teknik Dasar Pengambilan Gambar

SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR


a) Bird Eye View
Pengambilan gambar yang dilakukan dari
atas di ketinggian tertentu sehingga
memperlihatkan lingkungan yang
sedemikian luas dengan benda-benda
lain yang tampak di bawah begitu kecil.

b) High Angle
Teknik pengambilan gambar dengan sudut pengambilan
gambar diatas objek, pengambilan gambar yang seperti
ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.

c) Eye Level
Teknik pengambilan gambar oleh
juru kamera yang memposisikan
kamera berada dalam posisi di
sejajar dengan pandangan mata,
baik berdiri maupun ketika duduk
antara obyek dan kamera
kedudukannya sejajar, atau setara
dengan arah jarum jam menunjuk
angka pukul 03.00/15.00 bisa juga
dengan pukul 09.00/21.00. Pengertian lain menyamakan dengan istilah sudut 90
derajat dengan penjelasan bahwa pengambilan teknik ini dilakukan dengan
posisi kamera berada sejajar dengan obyek dalam pandangan mata secara
horizontal.

d) Low Angle
Teknik pengambilan gambar oleh juru
kamera yang memposisikan kamera
berada dalam posisi di bawah obyek
bidikan, atau setara dengan arah
jarum jam menunjuk angka pukul
15.05. sampai 17.50, atau sudut 95
derajat sampai 170 derajat.
Pengertian lain memberikan
penjelasan bahwa pengambilan
teknik ini dilakukan dengan posisi kamera berada dibawah obyek dengan sudut
kemiringan tertentu ke arah bawah dan posisinya bisa berada disekitar bawah
obyek, bisa kiri, kanan, depan maupun dibelakang objek.

e) Frog Level
Teknik pengambilan gambar oleh
juru kamera yang memposisikan
kamera berada dalam posisi di
sejajar dengan alas dimana posisi
kamera berdiri dalam ketinggian
kurang lebih 30 cm. Pengertian lain
menyamakan dengan penjelasan
bahwa pengambilan teknik ini
dilakukan dengan posisi kamera berada sejajar alas kamerah misalnya tanah,
lantai ataupun meja dimana obyek yang di bidik berada diatasnya.
JENIS SHOT

Shot adalah bidang pandangan pada saat pengambilan gambar. Shot dibagi menjadi
17 jenis, yaitu:
a) Establishing Shot
Shot pembuka dari suatu adegan yang memperlihatkan tempat dan waktu
adegan itu berlangsung.

b) Extreme Long Shot (ELS)


Gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi
latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut
terhadap lingkungannya.
c) Very Long Shot (VLS)
Menunjukkan subjek yang berada di tengah lingkungan sekitarnya. Dalam
ukuran VLS ini, lingkungan di sekitar objek lebih dominan. VLS akan
menampilkan panorama yang akan memenuhi layar.

d) Long Shot (LS)


Pengambilan secara keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. Gambar
diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
e) Full Shot (FS)
Pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

f) Medium Long Shot (MLS)


Gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek
maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari
kepala sampai lutut.
g) Knee Shot (KS)
Pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.

h) Wide Angle (sudut lebar)


Ukuran pengambilan gambar yang memasukkan keadaan sekeliling, jadi sudut
lebar akan memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan.
i) Mid Shot (MS)
Menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk
menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.

j) Medium Close Up (MCU)


Menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu. Ini merupakan standar
pengambilan gambar dalam wawancara.
k) Close Up (CU)
Gambar diambil dari jarak dekat. Dalam merekam suatu gambar subjek yang
tengah melakukan aksi, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi
yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya
mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru.

l) Big Close Up (BCU)


Pengambilan gambar wajah yang memenuhi layar penampilan gambar.
m) Extreme Close Up (ECU)
Pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir
atau ujung tumit dari sepatu.

n) One Shot (1S)


Pengambilan gambar satu objek.
o) Two Shot (2S)
Pengambilan gambar dua orang.

p) Three Shot (3S)


Pengambilan gambar tiga orang.
q) Group Shot (GS)
Pengambilan gambar sekelompok orang.
2. Teknik Pengambilan Gambar

1. PANNING
Pergerakan kamera dengan poros horizontal ke kiri atau ke kanan dengan atau
tanpa tripod. Poros yang di maksud disini adalah kepala tripod yang bisa
bergerak, atau pergelangan tangan kita saat memegang kamera.
Pan Left : Pergerakan kamera menoleh ke kiri
Pan Right : Pergerakan kamera menoleh ke kanan

Gerakan kamera Panning

2. TILTING
Pergerakan kamera dengan poros vertikal di mana kamera menunduk atau
mendonga/ menengah dengan atau tanpa tripod.
Tilt Up : Menengadah ke atas
Tilt Down : Menunduk ke bawah

Gerakan kamera Tilting


3. TRACKING
Pergerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek (diam) dengan atau tanpa
tripod/ dolly (seperti kereta dorong) agar memudahkan untuk mengikuti obyek.
Track in : Mendekati obyek
Track out : Menjauhi obyek

Gerakan kamera Tracking

4. CRAB
Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke kiri maupun ke kanan dengan
atau tanpa tripod. Sesuai dengan namanya yang dalam Bahasa Indonesia
artinya kepiting maka pergerakan ini adalah menyerupai jalannya kepiting,
menyamping.
Crab Left : Kamera bergerak ke kiri
Crab Right : Kamera bergerak ke kanan

Gerakan kamera Crab


5. ZOOMING
Dalam Zooming ini yang bergerak bukannya kamera tetapi lensa kamera yang
bergerak maju atau mundur mendekati/ menjauhi obyek sementara kameranya
diam.

Zoom In : Lensa bergerak maju (gambar menyempit/mendekat)


Zoom Out : Lensa bergerak mundur (gambar melebar/menjauh)

6. FOLLOW
Adalah gerakan kamera yang dilakukan dengan mengikuti objek bergerak.
Berbeda dengan panning, follow dilakukan dengan cara kamera ikut bergerak
searah dengan objek.

7. LEVEL
Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke atas atau ke bawah.
Level Up : Kamera digeser ke atas
Level Down : Kamera digeser ke bawah

Gerakan kamera Level


3. Komponen Storyboard

Storyboard yang baik adalah storyboard yang semakin rapi, detail dan terbaca.
Komponen yang ada di storyboard dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan,
namun komponen-komponen penyusun storyboard yang harus ada pada
template adalah berikut:
 Bagian Judul : Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman
 Bagian Sub Judul : Berisi tentang Penjelasan Take shot, Panel, Squence
Lokasi,dan Setting Waktu
 Bagian Visual : Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan
visual atau foto, grafis, dll. Anda juga dapat mencakup
teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat
membuat bagian lain untuk teks.
 Bagian Audio : Berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi
berupa nama dari file musik atau rekaman, dan atau
efek suara (SFX) yang akan bermain di layar masing
masing.
 Bagian Dialog/Action : Berisi detil action dan pergerakan kamera (framing,
angle) serta dialog adegan (jika ada) .
 Bagian Properties : Berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe,
dan timing/ durasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://supendi88.blogspot.com/2016/06/istilah-teknik-pengambilan-gambar.html

http://khorir.blogspot.com/2015/11/pengertian-teknik-pengambilan-gambar.html

https://multimediasmkji.wordpress.com/2015/11/06/sudut-pandang-pengambilan-
gambar/

http://sinematografieducation.blogspot.com/2016/10/camera-movements.html

Anda mungkin juga menyukai