Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI NAMA PROGRAM STUDI

FAKULTAS NAMA FAKULTAS


UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
Mata Kuliah : SEMINAR
Sesi :6

PETUNJUK UMUM :

1. Bacalah tugas dengan teliti dan berdo’alah sebelum mulai bekerja.


2. Jawaban menggunakan online teks, maksimal 200 kata
3. Periksalah jawaban saudara sebelum diuplaod.
4. Dilarang keras mencontek jawaban mahasiswa lainnya (plagiat).
5. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan nilai 0

Tugas
Buat koreksi pada tulisan latar belakang masalah dan apa kekurangannya serta perbaiki
latar belakang masalah ini?

Nama Vilent Wismany


NIM 20181002126

PERANCANGAN STREETWEAR WARKABE


Latar belakang masalah
Desain Fashion di Indonesia layaknya berubah seiring dengan perkembangan
jaman . oleh karena itu banyak Brand local di Indonesia yang bereksperimen
lebh jauh seusai kebutuhan pasar.proyek fashion eksperimental menyebut
bahwa ada pergeseran selera dan konsumen pasar fashion adibusana.banyak
merek besar mulai fokus pada generasi Z daripada milenial. Saat kelompok
Milenial fokus pada pengembangan bisnis atau aktivitas fisik seperti traveling
atau gaya hidup minimalis, generasi Z secara terbuka menjadikan
konsumerisme sebagai bagian hidup. “Milenial justru yang melihat mereka
(generasi Z) sebagai pasar dan memanfaatkan itu,” Streetwear sendiri sering
terdengar menjadi tren saat ini , fenomena ini disebut dengan“hypebeast”, para
pengguna barang streetwear yang sedang hype atau tren saat baru diluncurkan .
Fenomena ini pada mulanya hanya berkisar di produk-produk streetwear seperti
Palace (didirikan Lev Tanju pada
2009 di Inggris), Supreme (didirikan oleh James Jebbia pada 1994 di Amerka ),
atau BAPE ( didirikam oleh Nigo 1993 di Jepang )

Menurut Tommy Hilfigersalah satu perancang busana , streetwear adalah


semacam penggabungan antara sportswear dan militer. pada streetwear
estetikanya harus sedikit lebih sporty dan sedikit atletis imbuhnya. ia juga
berkata streetwear bisa jadi percampuran budaya antara baju skateboard dan
baju hip-hop. Menurut Jerry Lorenzo designer streetwear Fear of God
mengatakan bahwa dia memandang bahwa karyanya merupakan streetwear
karena ia tidak diterima oleh rumah fashion dan tidak punya sumber desain
selain dirinya sendiri. tidak ada investor tidak ada rekan kerja dan lain-lain.
Produknya tidak ada tidak kalender fashion atau pementasan fashion,
produknya merupakan 100% refleksi dari perspektif dan kapabilitasnya. Ia
juga menjelaskan bahwa semua akan dibilang streetwear jika produk tersebut
datang dari luar sistem fashion yang tradisional.

Ezra Silitong salah satu konsultan brand streetwear lokal , yang telah sembilan
tahun bekerja di industri fashion Indonesia menilai fenomena hypebeast
merupakan produk industri fashion yang sebenarnya mudah diduga. Orang tak
lagi ingin terlihat keren di pesta mewah, tapi juga di kehidupan sehari hari.
Mewah menurut Ezra tak lagi bisa didefinisikan dengan sesuatu yang
ekstravagan, tapi hal sederhana. “Sekarang eranya glamour udah bukan lagi
proper dress, people want to look 10 years younger dan streetwear (membuat)
itu lebih personal,” kata Ezra. Tujuan dari perancangan produk ini adalah untuk
anak muda Indonesia yang sangat memperhatikan penampilannya agar tetap
tampil modis dan nyaman dengan produk lokal yang mengangkat budaya
Indonesia.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1/2
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
2/2

Anda mungkin juga menyukai