Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

“Pembuatan Video Profil Wisata De-Djawatan “

Oleh :
DIKA ARI RIFKI 418183

TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN STUDI MULTIMEDIA BROADCASTING
SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG
2020
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, Proposal “Profil Wisata De-
Djawatan” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari
masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Mrs Laila Nur Hamidah, M.Pd.I yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya proposal ini dapat
memberikan manfaat dan edukasi mengenai proses pembuatan Video
Profil Wisata agar memahami secara dasar pembuatan Video Profil
Wisata. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan proposal
ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian
proposal kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga proposal ini dapat
bermanfaat. Kami juga yakin bahwa laporan tugas akhir kami jauh dari
kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca,
untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Malang, 16 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………… iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan Laporan ................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 4
2.1 Pra Produksi ............................................................................ 4
2.2 Produksi ................................................................................... 8
2.3 Pasca Produksi ....................................................................... 10
2.4 Editing ...................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 22
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitan ........................................... 22
3.2 Kehadiran Penelitian ……………………………………………. 22
3.3 Latar Penelitian …………………………………………………... 23
3.4 Data dan Sumber Data Penelitian …………………………….. 23
BAB IV PENUTUP ............................................................................ 24
4.1 Kesimpulan .............................................................................. 24
4.2 Saran ........................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang kian pesat sangat berdampak pada


teknologi yang digunakan masyarakat sebagai alat bantu salah satunya
adalah dalam pembuatan profil pengenalan sebuah tempat wisata atau
sebagai sebuah media iklan dan sebagai alat peringatan bagi pemerintah
setempat dalam format video.

Video juga dapat dibuat dalam bentuk rekaman satu gambar atau
rekaman yang dipotong ke beberapa bagian. Dengan perangkat lunak
yang tersedia, seseorang dapat menyunting video yang mereka buat
dengan memadukannya dengan audio, serta menggabungkan beberapa
rekaman ke dalam satu gambar, sehingga menjadi suatu rekaman video
yang padu. Video adalah salah satu jenis media yang paling menarik.
Karena mudah dilihat dan langsung dapat dipahami, banyak pula konten
video yang memiliki durasi pendek. Sehingga berisi konten yang singkat
dan padat. Tergantung dari keinginan Anda menyampaikan materinya.

Benculuk adalah sebuah nama desa di wilayah Cluring, Kabupaten


Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Wilayah ini berada sekitar
35 kilometer, tepatnya ke arah barat dari kota Banyuwangi. Disamping itu
desa Benculuk termasuk daerah yang dilalui jalur penghubung antar kota,
yaitu Jember - Banyuwangi.

Wilayah ini terdiri dari perkampungan warga, lahan pertanian dan


pertokoan. Perkampungan warga terletak di Dusun Krajan, Dusun
Purwosari dan beberapa dusun lainnya. Sedangkan lahan pertanian yang
mayoritas ditanami padi berada di balik perkampungan warga. Pertokoan
berada di tepi jalan raya, yang terpusat di dekat Pasar Benculuk. Toko-
toko tersebut beragam, menjual kebutuhan sehari-hari, kebutuhan

1
pendidikan dan sebuah toko elektronik besar "Rahayu". Beberapa kantor
juga berdiri di wilayah desa ini seperti kantor desa dan markas Polsek
Cluring. Selain itu, terdapat juga area penumpukan kayu
milik Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan
atau yang sering disebut jawatan, tempat ini memiliki deretan pohon
trembesi tua yang menarik sehingga sering dijadikan objek foto. Desa ini
dulunya menjadi pangkal Jalur kereta api Rogojampi-Benculuk. Sisa-sisa
relnya masih bisa dilihat sisi timur jalan (jika dari arah Kota Banyuwangi).

Semua tempat wisata di desa Benculuk, tentu akan sangat populer


jika terdapat anak-anak muda kreatif yang mau ikut serta dalam
membantu pemerintah dalam hal mempromosikan wisatanya. Maka dari
itu penulis membuat video profil untuk memudahkan dalam hal promosi
dan menarik perhatian dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan
domestik dengan tema "Video Profil Wisata De-Djawatan"

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat


permasalahan

diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Proses Pembuatan Video Profil Wisata De-Djawatan?

2. Apa Tujuan Dari Pembuatan Video Profil Wisata De-Djawatan?

2
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Agar masyarakat bisa mengetahui keindahan Wisata De-Djawatan

2. Agar wisata De-Djawatan bisa dikenal bukan oleh masyarakat lokal


saja,

melainkan masyarakat nasional dan internasional

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Penulis bisa mengetahui keindahan wisata De-Djawatan di desa


benculuk, serta

bisa memperkenalkan kepada masyarakat luas.

2. Bagi Pembaca

Pembaca dapat mengetahui potensi keindahan alam wisata De-


Djawatan yang

belum diketahui sebelumnya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pra Produksi


Dalam pembuatan sebuah karya ada 3 tahapan yaitu, pra produksi,
produksi dan pasca produksi. Dalam pra produksi kita akan mengenal
terlebih dahulu apa yang akan kita kerjakan. Saat ini dalam proses
pembuatan video profil wisata ada tahapanya.

Dalam tahapan pra produksi ini banyak yang perlu di persiapkan


yang pertama adalah menentukan tema vlognya, setelah itu menentukan
lokasi, meminta ijin kepada pemilik untuk melakukan syuting di tempat
tersebut, lalu mempersiapkan peralatan yang di butuhkan seperti kamera,
memori, tripod, clip on, dan perlataan lainnya.

2.1.1 Konsep

Tugas : Video Profil Wisata

Tema : Profil Wisata

Lokasi : De-Djawatan

Software : Adobe Premiere

Gambaran singkatt : wawancara dengan pengelola dan pengunjung, shoot


tempat De-Djawatan.

2.1.2 Riset

Riset adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara

bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan

4
pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran

yang lebih baik.

Tujuan riset adalah untuk menjawab pertanyaan yang dilakukan

melalui proses penelitian. Sebuah pertanyaan muncul / ada karena

adanya gap (jarak) antara pengetahuan, fakta terhadap tujuan / target

yang diharapkan. Sehingga melalui sebuah riset/ penelitian, diharapkan

dapat menghasilkan informasi yang menjawab keingintahuan yang dapat

dibuktikan.

Dalam tahapan Pra Produksi ini membutuhkan riset terlebih dahulu

untuk melihat lokasi yang akan dibuat shoting. Media yang digunakan

yaitu, Internet, Mengunjungi langsung ke lokasi.

2.1.3 Membuat Skenario

Dalam tahapan Pra Produksi ini harus membuat naskah atau

scenario terlebih dahulu. Skenario adalah naskah cerita yang ditulis

dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk

pembuatan sebuah tayangan (Film, Sinema Elektronik/Sinetron, Drama)

2.1.4 Storyboard

Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun dengan urut

berdasarkan naskah cerita, dengan storyboard maka pengarang cerita

bisa menyampaikan ide cerit secara lebih mudah pada orang lain, karena

dengan storyboard seorang pembuat cerita bisa membuat seseorang

5
membayangkan suatu cerita dengan mengikuti gambar-gambar yang telah

disajikan, sehingga bisa mendapatkan persepsi yang sama dengan ide

cerita yang dibuat.

Storyboad bisa juga didefinisikan sebagai naskah yang

penyajiannya berbentuk sketsa gammbar secara berurutan, bermanfaat

untuk membuat mudah alur cerita ataupun pengambilan gambar.

Sejarah storyboard adalah di tahun 1933 untuk pertama kali

seorang animator bernama Webb Smith membuat storyboard. Ide ini

bermula dari gambar-gambar yang terpisah yang disusun di papan buletin

untuk membuat suatu alur cerita.

Alasan menggunakan storyboard adalah:

1. Bisa membuat mudah sebelum pembuatan suatu film, animasi,

video pendek dan lain sebagainya

2. Dapat dipakai untuk mengingatkan animator tentang alur cerita

3. Dapat dipakai agar memudahkan pembaca dalam memahami

alur cerita

Fungsi Storyboard

Secara umum, fungsi storyboard adalah sebagai media konsep dan

ungkapan yang kreatif dalam penyampaian ide atau gagasan. Pada

storyboard juga seseorang bisa menambahkan arahan-arahan seperti

6
arahan audio, letak atau arahan informasi lainnya. Terdapat beberapa

fungsi dari storyboard, antara lain:

1. Dalam pembuatan sebuah film, storyboard bermanfaat untuk

menggambarkan alur cerita menurut garis besarya saja dari

bagian awal, tengah dan akhir.

2. Kemudian berguna sebagai pembuat perencanaan di suatu film

3. Dan secara keseluruhan bisa membuat mudah dalam

pembuatan dan pemahaman alur film. Sekarang ini storyboard

juga bermanfaat dalam pembuatan sebuah game, seperti

membuat sketsa alur game tersebut dari awal sampai selesai.

Tujuan Storyboard

Tujuan dari storyboard adalah:

1. Sebagai pemandu untuk orang-orang yang terlibat didalamnya,

dari sutradara, penuli cerita, lighting dan kameramen

2. Memungkinkan seorang pembuat film untuk

memprevisualisasikan ide-idenya

3. Merupakan ala untuk mengkomunikasikan keseluruhan ide film

4. Menerangkan suatu alur narasi dari sebuah cerita

5. Berperan pada pewaktuan “timing” pada sequence, percobaan-

percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan

kesinambungan “continuty” antar elemen-elemen pada sebuah

frame.

7
Langkah-Langkah Membuat Storyboard

Adapun langkah-langkah pembuatan storyboard yaitu:

1. Mencatat poin-poin penting, ide dan juga konsep yang akan

ditampilkan dalam storyboard

2. Storyboard pada dasarna adalah gambar serial dan lengkap

dengan penjelasan semua langkah dan keterangan yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tujuan dibuatnya suatu film

3. Membuat sketsa kasar visual dalam semua frame

4. Visual secara nyata menampilkan adegan utama

5. Storyboard bisa dirancang memakai kertas dengan coretan dan

tulisan manual ataupun dengan perangkat seperti Microsoft

Word

Sebelum membuat suatu storyboard sebaiknya membuat:

 Membuat rincian atau cakupan

 Membuat rincian naskah

 Mendetailkan grafik dan visual

Format apapun yang akan ditampilkan dalam storyboard, terdapat

informasi yang harus dicantumkan, yaitu:

1. Sketsa atau gambaran layar, halaman ataupun frame

2. Warna, penempatan serta ukuran grafik apabila diperlukan

3. Teks asli, apabila ditampilkan dalam halaman atau layar

8
4. Warna, ukuran serta tipe font jika menggunakan teks

5. Narasi jika dibutuhkan

6. Animasi jika dibutuhkan

7. Video jika dibutuhkan

8. Audio jika dibutuhkan

9. Interaksi dengan penonton jika dibutuhkan

10. Dan hal lain yang harus diketahui oleh staf produksi

2.1.5 De-Djawatan

De Djawatan adalah hutan wisata yang berlokasi di Desa

Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Pepohonan di De

Djawatan adalah trembesi yang dipenuhi dengan tumbuhan epifit.

Pengunjung sering kali berfoto dengan latar pemandangan pepohonan ini.

Pada 2017, tempat ini sempat viral di media sosial dan dikunjungi oleh

banyak orang, tetapi saat itu tempat ini masihlah tempat penimbunan kayu

Perhutani. Setelah menimbang potensi wisata dari tempat tersebut, Dinas

Pariwisata Kabupaten Banyuwangi bersama Perhutani Kesatuan

Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi selaku pemilik lahan resmi

membuka De Djawatan sebagai tempat wisata pada Juni 2018

9
2.1.6 Brainstorming

Brainstorming adalah sebuah alat bantu yang digunakan untuk

mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara

terstruktur dan sistematis. Kesuksesan Brainstorming dapat dilihat dari

suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif

tanpa batas.

Brainstorming dapat memberi inspirasi, memperluas wawasan,

merupakan pembelajaran dalam mengambil keputusan, selain itu

menciptakan kesetaraan dan melibatkan seluruh anggota tim. namun saat

ini Brainstorming juga dapat dilakukan tanpa harus berkumpul dalam satu

ruangan, namun juga dapat dilakukan di dunia maya atau telekonferensi

dengan jarak ribuan meter.

Jenis

Terdapat setidaaknya dua jenis brainstorming, yaitu:

1. Individual  Brainstorming

Individual  brainstorming cenderung menghasilkan lebih banyak

gagasan. Pada kenyataannya, orang memang mendapat lebih banyak

mendapatkan ide-ide brainstorming ketika berpikir sendiri. Sebuah

eksperimen yang dilakukan oleh seorang Psikolog bernama Solomon

10
Asch pada tahun 1951-1956 menunjukkan hasil bahwa seseorang akan

bekerja lebih baik (dan menghasilkan penyelesaian masalah yang lebih

akurat, jika diperlukan) jika bekerja sendirian, dibandingkan jika bekerja

dalam sebuah tim. Intinya sama, jika melakukan individual brainstorming

kalin tentunya tidak perlu khawatir tentang kritik dari orang lain, karena itu

kalian akan lebih leluasa mengembangkan ide kalian. Dan tentu saja, jika

setelah bersusah payah berfikir dan kalian tetap tidak mengungkapkan ide

kalian kepada orang lain, apa gunanya memeras otak dan berfikir

panjang? Sederhananya, Individual Brainstorming ini memang

memukinkan kalian mendapatkan banyak ide, tapi akan susah

mengembangkannya karena kalian memang harus berfikir sendiri.

2. Group Brainstorming

Group brainstorming menjadi lebih efektif karena menggunakan semua

pengalaman dan kreativitas dari anggota kelompok yang ada. Ketika salah

satu anggota yang mengungkapkan ide sudah mencapai batasannya,

maka anggota yang lain dapat membantu mengembangkan ide tersebut.

Ini semacam peta pemikiran raksasa yang terdiri dari banyak kepala.

Tentu saja, kebalikan dari Individual Brainstorming, Group Brainstorming

memungkinkan pengembagan ide yang lebih luas walaupun dengan

sedikit ide. Karena itu, Group Brainstorming dapat dikatakan efektif untuk

menggali ide-ide secara lebih mendalam.

2.2 Produksi

11
Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja.

Seorang sutradara, produser atau line produser sangat dituntut

kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini. Beberapa

faktor penting yang perlu diperhatikan:

1. KEGIATAN SHOOTING

Tahap ini adalah tahap dimana kru sangat menentukan. Kualitas

gambar adalah selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan

kamera dan ligthing sangatlah penting. Untuk mencapai hasil maksimal

dengan alat yang kita gunakan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui.

 Shooting Outdoor

Shooting outdoor biasa menekan budget, namun harus berhati-hati

melakukannya karena sangat bergantung dari keadaan cuaca saat syuting

dilakukan. Beberapa yang harus dipersiapkan saat syuting outdoor seperti

letak cahaya matahari, boomic, dll.

2. TATA SUARA

Untuk menghasilkan suara yang baik maka diperlukan jenis microfon

yang tepat dan berkualitas. Jenis microfon yang digunakan adalah yang

mudah dibawa, peka terhadap sumber suara, dan mampu meredam noise

(gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan.

12
3. TATA CAHAYA

Penataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus

tidaknya keualitas teknik film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat

diibaratkan melukis dengan menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya

sedikitpun maka kamera tidak akan dapat merekam objek.

2.2.1 Komponen dan Peralatan

no Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Kamera Canon buah 1

EOS 60D
2. Tripot Velbon buah 1
3. Clip on Boya buah 1

2.2.2 Proses Produksi

no Kegiatan Waktu
1. Rancangan konsep 1-7 hari
2. Konsultasi 1-3 hari
3. Produksi 1-3 hari
4. Editing 5-14 hari

Keterangan :

13
Rancangan Konsep, setelah mendapatkan izin langkah selanjutnya

adalah erancang konsep hanya kerangkanya saja karena ini video vlog

maka kebanyakan adegnnya adalah spontanitas.

Konsultasi, sebelum dan setelah melakukan take selanjutnya

melakukan konsultasi kepada dosen matakuliah.

Produksi, melakukan kegiatan pengambilan gambar sesuai naskah

dan storyboard

Editing, proses akhir mengabungkan gambar menjadi sebuah karya

video

2.3 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan akhir dari sebuah proses

rangkaian pembuatan karya visual, dalam hal ini penulis

mengaitkannya dengan program acara televise baik news, drama

dan nondrama. Terkadang proses pasca produksi tersepelekan

karena memang kita berfikir bahwa semua akan diserahkan kepada

editor, padahal mestinya editor juga harus terlibat dari awal dalam

merancang sebuah pembuatan program acara televise ataupun

film caranya anatara lain berdiskusi dengan sutradara dan crew inti

lainnya yang terlibat. Kemudian editor membuat semacam

rancangan editing untuk diserahkan kepada produser dan

sutradara, rancangan itulah yang disebut dengan EDL (Editing

Decition List). Hal ini bertujuan agar dalam proses pasca produksi

lebih mudah dan lebih matang dan tentunya lebih cepat.

14
Setelah pascaproduksi selesai, maka video/film siap untuk di

distribusikan sesuai medium yang diinginkan. Bisa berupa

video,film seluloid, kaset, cakram padat, dan lain sebagainya.

2.4 Editing

Editing Video merupakan proses menyusun dan menata hasil

rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasarkan naskah. Istilah

editing telah dikenal luas dan banyak orang memberi pemahaman sendiri.

Pekerjaan editing berkaitan dengan sebagai berikut:

1. Istilah editing telah dikenal luas dan banyak orang memberi

pemahaman sendiri. Pekerjaan editing berkaitan dengan sebagai

berikut: Menata, menambahkan atau memindahkan, klip video atau

klip audio.

2. Menerapkan colour correction, filter dan sebagai Membuat

transisi antara klip.

Pekerjaan editing meliputi capturing/importing, pemotongan,

penggabungan, penyisipan gambar, transisi dan gambar pendukung

lainnya serta pemaduan suara. Berikut ini merupakan penjelasan proses

editing  :

1.  Capturing/importing

Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat

editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing

dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing

dilakukan bila hasil rekaman berupa file video.

15
2.  Pemotongan

Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan potongan

video yang lebih baik.

3.  Pengaturan transisi

Transisi merupakan bentuk perpindahan antar potongan gambar untuk

menjaga kontinyuitas gambar, memberntuk suasana, pembeda waktu dan

tempat.

Jenis – jenis transisi adalah sebagai berikut :

1.  Cut/cut to

Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau

adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk : 

·  Menyatakan kesinambungan cerita

·  Menggambarkan detail objek

·  Menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, semangat

2.  Dissolve

Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara

berangsur – angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan

untuk :

·  Menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih.

·  Menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan

3.  Wipe

16
Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan

gambar berikutnya dengan cara bergerak dari sisi ke sisi lain

menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk: 

·  menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour

·  memberikan kesan retro

4.  Fade/Fading

Fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap

perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya (fade in) atau dari gambar

berubah secara berangsur-angsur menjadi gelap (fade out). Fade

berfungsi untuk:

·  sebagai awal dari sebuah adegan;

·  membedakan perubahan waktu.

5.  Pemaduan Suara

Pemaduan suara adalah proses memadukan suara latar kedalam track

audio dengan gambar yang sudah tersusun atau sebaliknya

6.  Rendering

Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang

utuh.

2.4.1 Adobe Premier

17
Dalam proses editing ini menggunakan aplikasi Adobe Premier.

Adobe Premiere merupakan salah satu program editing video yang

dikembangan oleh Adobe Systems. Adobe Systems sendiri merupakan

perusahaan perangkat lunak yang bergerak dalam bidang grafis, video,

animasi dan pengembangan web. Adobe ialah salah satu perusahaan

perangkat lunak yg terbesar di dunia. Adobe premiere adalah sebuah

program editing video yang digunakan oleh rumah-rumah produksi,

televisi dan praktisi di bidangnya.

Dalam hal editing, adobe banyak memproduksi perangkat lunak yang

canggih yang mungkin biasanya kita gunakan di kehidupan sehari-hari.

Seperti Adobe Photoshop, Adobe After Effects, Adobe Ilutrator dan masih

banyak perangkat lunak edting yang lain. Adobe premiere sendiri lebih

dirancang dan dikhususkan untuk merangkai gambar, video dan audio.

Jika kita ingin menambahkan animasi pada video yang kita kerjakan,

maka kita bisa menggunakan Adobe After Effects. Produk-produk dari

Adobe Systems memang sengaja dibuat untuk dapat saling berintegrasi,

hal ini bertujuan memudahkan pemisahan fungsi aplikasi bagi orang-orang

yang menggunakannya.

 Langkah Pertama adalah membuka software adobe premier

18
 Membuka projek baru. Namakan projek sesuai judul, lalu pilih folder
tempat menyimpan.

 Kemuadian buat sequence baru

19
 Import bahan dan audio

20
 Selanjtunya proses editing cut to cut dan memberikan backsound

 Proses editing wawancara pengelola

21
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk
mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilakuakn. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang memiliki
karakteristik alami sebagai sumber data langsung, deskriptif,
proses lebih dipentingkan dari pada hasil
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adlah
jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena peneliti berusaha
mengkaji dan memaparkan informasi mengenai video profil wisata
De-Djawatan. Pada dasarnya tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.2 Kehadiran Penelitian


Pada penelitian kualitatif peneliti bertindak sbagai instrumen
sekaligus pengumpul data. Oleh sebab itu kehadiran peneliti adlah
mutlak, karena peneliti harus berinteraksi dengan lingkungan baik
manusia dan non-manusia yang ada dalam kancah penelitian.
Kehadirannya dilapangan harus dijelaskan, apakah kehadirannya
diketahui atau tidak diketahui subjek penelitian. Ini berkaitan
dengan peneliti apakah terlibat aktif atau pasif.

22
Pada penelitian ini peneliti akan hadir dalam setiap proses
penelitian diawalai dengan menentukan fokus dan topik penelitian,
menentukan sumberdata baik primer maupun sekunder,
menganalisis data, mentafsirkan data dan membuat kesimpulan
penelitian.

3.3 Latar Penelitian


Lokasi peneiltian adalah tempat dimana peneliti melakukan
penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa
yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka
mendapatkan data penelitian yang akurat. Lokasi penelitian ini
adalah dirumah peneliti, karena hanya memerlukan akses internet
ke kanal Youtube dan Google.

3.4 Data Penelitian dan Sumber Penelitian


Sumberdata dari penelitian ini menggunakan sumber data primer
dan sumber data sekunder.

a. Data primer
Sumber data primer dalam penelitian ini berupa video profil
wisata De-Djawatan di kanal Youtube. Data tersebut yang dijadikan
bahan utama untuk proses analisis pembuatan video profil wisata.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak


langsung oleh peneliti, data diperoleh dari artikel-artikel yang
membahas tentang video profil. Data sekunder dikenal juga
sebagai data pendukung yang dikumpulkan melalui berbagai
literatur sebagai penunjang penelitian.

23
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan diatas adalah


1. Pembuatan video profil wisata de-djawatan ini lebih memfokuskan pada
pengambilan gambar dan detail instrumen musik yang dibuat sekreativ
mungkin, agar enak dilihat penonton atau masyarakat.
2. Angle pengambilan gambar dalam video diambil semaksimal mungkin,
dengan kondisi jalur perjalanan yang kurang memadai.
3. Semoga dengan adanya video profil yang belum sempurna ini, kiranya
penonton atau masyarakat bisa melihat sisi keindahan dari wisata de-
djawatan yang menyimpan banyak sekali keindahan alami.

4.2 Saran
Dalam pembuatan video profil wisata de-djawatan ini, penulis
menyadari masih sangat banyak kekurangan yang terdapat dalam video
profil ini, penulis berharap penonton atau masyarakat, bisa memberikan
kritik atau saran yang membangun, agar pembuatan video kedepannya
bisa lebih baik lagi

24
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi, Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2010

Internet :

https://id.wikipedia.org/wiki/Benculuk,_Cluring,_Banyuwangi

http://smk10medan.id/blog/alur-proses-produksi-video-
film/#:~:text=Tahapan%20pra%2Dproduksi%20adalah%20tTahapan,saat
%20melakukan%20proses%20pengambilan%20gambar.

https://en.wikipedia.org/wiki/Video_production

http://gilangpemrogramanweb.blogspot.com/2016/03/tahap-pasca-
produksi-presentasi-video.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Premiere_Pro

25

Anda mungkin juga menyukai