Anda di halaman 1dari 8

Nama : Zahra Nur Halisa

NIM : 2004474

Kelas : DKV C

Tugas Pertemuan 10 “ARTS & CRAFTS MOVEMENT + ART NOUVEAU”

1. The Art Nouveau movement, encouraged the industrial production of ornate, highly
decorated products. Art Nouveau products were sold to the rich, to decorate their houses
and they can still be seen on public buildings such as railway stations or monuments, that
were constructed in the nineteenth century. How did the Arts and Crafts movement differ
from Art Nouveau? The key phrases below may help you answer this question.

• SIMPLE CRAFT WORK


• AFFORDABLE FOR THE GENERAL PUBLIC
• NOT MASS PRODUCTION
• MANUFACTURED IN SMALL NUMBERS
• MANUFACTURED BY ONE PERSON OR A SMALL GROUP

Menjelang abad ke-20, penerimaan gerakan Arts and Crafts semakin meluas dan menyebar
di seluruh wilayah di Eropa, gerakan ini menjadi semacam gaya hidup masyarakat Eropa ketika
itu. Hal ini menjadi suatu indikasi penting adanya pergeseran pandangan, selera dan
ketertarikan yang baru terhadap dunia seni dan desain. Dan fenomena ini menjadi titik penting
dari kelahiran gaya artistik baru yang kelak disebut sebagai Art Nouveau.

Art Nouveau muncul akibat pengaruh pergerakan Art and Craft Movement yang didasari
oleh keinginan untuk melepaskan diri dari pengaruh masa lalu dan menciptakan tradisi yang
baru. Oleh karena itu, tentunya terdapat perbedaan antara Art Nouveau dan Art and Craft
Movement.

Diantara beberapa perbedaanya adalah, Arts dan craft Movement berangkat dengan gaya
yang baru (new style) dengan inspirasi dari alam (nature) yang disederhanakan (simplified)
serta ditampilkan dalam bentuk pattern, sedangkan Art Noveau dibuat cenderung berlebihan
untuk menekankan emosi yang ada. Art Noveau berbentuk plastis dan organis, tapi tetap
mengandalkan prinsip-prinsip geometris dan harmonis. Ciri utamanya adalah garis-garis
mengalir. Pada era Art Nouveau karya – karyanya memiliki gaya dekoratif tumbuh – tumbuhan
yang meliuk liuk dan tidak kaku, menggambarkan jenis flora art nouveau juga menggambarkan
kecantikan wanita. Tidak hanya itu pada beberapa karyanya juga terdapat gambar hewan,
ukiran dan ulir flora.

Art Nouveau adalah aliran yang berasal untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, sangat
tidak mungkin untuk tinggal di dalam rumah bergaya art nouveau tanpa furniture yang bergaya
art nouveau pula seperti peralatan makan, perhiasan, dan lainnya. Sedangkan Art and Craft
pada awalnya dibuat agar dapat terjangkau oleh semua kalangan namun, karena proses yang
dilakukan dengan handmade maka harga karya Art and Craft menjadi mahal dan hanya dibeli
oleh kalangan kaya saja.

Art and Craft Movement menekankan pada produk-produk yang dihasilkan dengan tangan
(handmade), sehingga produk yang dihasilkan secara jumlah menjadi sangat terbatas. Itu
dikarenakan gerakan ini anti mesin-mesin industri untuk membuat produksi yang lebih massal.
Sedangkan Art nouveau meningagalkan konsep sosial dari art and craft. Menerima dan terbuka
pada bahan bahan fabrikasi dan penggunaan mesin, oleh karena itu produk yang dihasilkan
jumlahnya banyak dan secara massal.

2. What was the underlying social philosophy behind the Arts and Crafts movement?

The philosophy behind the Arts and Crafts movement believed that the industrial
revolution had made man less creative as ‘his’ craft skills had been removed from the
manufacturing process. One aim of the movement was to put ‘man’ back in to the design and
manufacturing process, Craft skills and good honest design would again be central to the
manufacturing process.

“FINE ART IS THAT IN WHICH THE HAND, THE HEAD, AND THE HEART OF
MAN GO TOGETHER”

Ungkapan dari John Ruskin tersebut menjadi salah satu gagasan terpenting di akhir
abad ke-19. Ide itu menjadi ruh dari munculnya Art dan Crafts Movement, yang salah satunya
digawangi oleh William Morris, seorang reformis dan desainer. Gagasan itu menjadi penting,
karena adanya pergeseran kondisi sosial yang terjadi pada waktu itu. Revolusi Industri
membawa dampak besar bagi kemajuan Inggris.

Modernisasi produk, produksi cepat dan massals serta tingkat harga yang rendah
menjadi hal-hal yang cukup diunggulkan. Akan tetapi, revolusi itu ternyata membawa dampak
juga. Dampak yang mungkin tidak tampak secara ekonomi, tetapi justru sangat terasa secara
sosial. Para pemikir pada masa itu, mempercayai bahwa produksi massal yang ditawarkan
Revolusi Industri telah membawa masyarakat pada bentuk dekadensi moral, taste– cita rasa,
dan sisi personalitas.

Modernisasi produk, produksi cepat dan massals serta tingkat harga yang rendah
menjadi hal-hal yang cukup diunggulkan. Akan tetapi, revolusi itu ternyata membawa dampak
juga. Dampak yang mungkin tidak tampak secara ekonomi, tetapi justru sangat terasa secara
sosial. Para pemikir pada masa itu, mempercayai bahwa produksi massal yang ditawarkan
Revolusi Industri telah membawa masyarakat pada bentuk dekadensi moral, taste– cita rasa,
dan sisi personalitas.

Modernisasi produk, produksi cepat dan massals serta tingkat harga yang rendah
menjadi hal-hal yang cukup diunggulkan. Akan tetapi, revolusi itu ternyata membawa dampak
juga. Dampak yang mungkin tidak tampak secara ekonomi, tetapi justru sangat terasa secara
sosial. Para pemikir pada masa itu, mempercayai bahwa produksi massal yang ditawarkan
Revolusi Industri telah membawa masyarakat pada bentuk dekadensi moral, taste– cita rasa,
dan sisi personalitas..

Gagasan ini terus menyebar dan mendapat simpati dari berbagai pihak. Banyak yang
terdorong dan terinspirasi oleh gagasan dari gerakan Arts and Crafts tersebut. Antara tahun
1895 hingga 1905, banyak organisasi dan workshop yang muncul dengan membawa semangat
perubahan tersebut. Sekolah-sekolah seni baru yang progresif juga muncul di kota-kota seperti
London, Glasgow dan Birmingham. Begitu pun munculnya lagi tehniktehnik klasik, seperti
enamelling, emboridery dan calligraphy.

Mereka pun tidak hanya aktif berkarya tetapi juga menjalin kerja sama dengan berbagai
pabrik dan toko-toko besar dalam hal pemasaran dan distribusi barang. Kerjasama di bidang
distribusi dan komersial ini, secara tidak langsung juga membantu menyebarluaskan gagasan
tersebut secara lebih luas.

Meskipun semangat dan gagasannya sudah tersebar luas, namun para praktisi gerakan
ini lebih banyak memfokuskan ativitas mereka di komunitas pedesaan. Dan hanya
memanfaatkan kota sebagai ruang distrubusi dan komersial. Alasannya karena mereka
memandang bahwa gagasan dari Arts and Crafts ini lebih memiliki dampak yang signifikan
terhadap ekonomi pedesaan. Di mana selama hampir puluhan tahun, mengalami kemunduran
ekonomi, sejak lahan-lahan produktif dibangun pabrik-pabrik besar.
3. Name two twentieth century Arts Movements and explain how they were influenced by
the Arts and Crafts movement.

NAME? NAME?

HOW THEY WERE INFLUENCED BY THE ARTS AND CRAFTS MOVEMENT?

• Bauhaus
• Moderenisme

Gerakan Arts and Crafts mempengaruhi gerakan seni lainnya seperti Bauhaus dan
Modernisme, gerakan yang percaya pada kesederhanaan desain. Bauhaus dan modernisme
percaya pada desain dan manufaktur yang mampu dibeli oleh masyarakat umum. Mereka juga
percaya bahwa desain fungsional sederhana harus terlihat bagus dan estetis. Produk manufaktur
harus dinikmati karena penampilannya dan tidak hanya untuk aplikasi fungsionalnya.

Pada awal berdirinya, Bauhaus memfokuskan diri pada masalah art and crafts, sehingga
para pengajar di Bauhaus didominasi seniman dan perajin, terutama pelukis modern dibanding
arsitek, walaupun pendirinya arsitek muda kawakan. Art and Crafts Movement memberikan
pengaruh pada gerakan seni Bauhaus dalam hal kesederhanaan desain, serta Bauhaus percaya
bahwa desain dan manufaktur mereka dapat dibeli oleh masyarakat umum. Bauhaus memiliki
prinsip nilai yang sama dengan Art and Craft yaitu desain harus fungsional, sederhana, serta
bagus dan estetis.

Begitu juga Moderenisme, moderenisme terpengaruh oleh pergerakan Art and Craft.
Hal tersebut dapat dilihat dari prinsip- prinsip Moderenisme yang memiliki kesamaan dengan
Art and Crafts, yaitu prinsip bahwa setiap bentuk harus ada fungsi. Bentuk dilihat sebagi
bentuk, tanpa harus ada penafsiran apapun. Kemudian prinsip Less is more maknanya
kesederhanaan (simplicity) dan kejelasan (clarity) akan mengarahkan kepada desain yang baik.

4. Study the Art Nouveau table and the Arts and Crafts table. How do they differ in
terms of the way they look and how they were manufactured?

Meja Art and Craft dibuat secara detail, serta dibuat dengan tangan atau edisi terbatas,
desain berbentuk bunga, dan sederhana, keterampilan kerajinan yang diperlukan untuk
membuat, diproduksi oleh satu orang terampil atau kelompok kecil, bukan diproduksi secara
massal pada suatu lini produksi. Dan salah ciri lainnya adalah bahannya terbuat dari metal dan
ditempa menggunakan tangan.
Sedangkan Meja Art Noveau dibuat lebih dekoratif tumbuh – tumbuhan yang meliuk
liuk dan tidak kaku, menggambarkan jenis flora art nouveau, Art Noveau dibuat cenderung
berlebihan untuk menekankan emosi yang ada. Meja Art Noveau berbentuk plastis dan organis,
tapi tetap mengandalkan prinsip-prinsip geometris dan harmonis. Meja Art Nouveau dibuat
dengan mesin dan secara massal. Serta menggunakan bahan keramik atau gelas

5. Study the Art Nouveau poster and the Arts and Crafts poster. How do they differ in
terms of the way they look?

Poster Art Nouveau menghasilkan karya yang cenderung bersifat rasional, menerapkan
standarisasi, fungsional, sesuai dengan material dan dapat mengekspresikan proses masinal
dalam proses manufakturnya (bakuan industri). Poster Art Nouveau memiliki gaya
extravaganza dengan ornamen yang terinspirasi dari alam seperti flora yang penuh dengan
sulur-sulur, kelopak bunga dan kecantikan wanita. Menggunakan garis-garis organis yang
terinspirasi oleh bentuk tumbuhan. Dibuat dengan bentuk-bentuk organis yang distilasi dan
diabstraksi. Desainnya berupa bentuk yang meliuk dan berhias menyatu dengan bentuk
geometris. Biasanya dibuat dengan mesin, tanpa menggunakan border.

Sedangkan poster Art and Crafts dibuat dengan detail- detail dekoratif, karya seni
dibuat secara individu oleh seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap
dengan serius dan teliti. Banyak mengambil bentukan alam seperti daun, sulur, bunga, dan
tumbuh-tumbuhan. Art and Crafts memiliki ciri khas warna- warni serta bentuknya yang
sederhana, dan juga terdapat border pembatas pada desainnya.

6. Apa yang Anda ketahui tentang “Maison de l’Art Nouveau”? Adakah seniman modern
Indonesia yang karyanya mendekati mazhab Art Nouveau? Berikan alasannya!

Maison de l’Art Nouveau merupakan asal dari nama Art Noveau, Maison de l’Art
Nouveau adalah nama galeri di Paris pada tahun 1895 yang bernama de l’Art Nouveau yang
dijalankan oleh Siegfried Bing. Galeri ini adalah tempat pertemuan pertama bagi para desainer
dan seniman yang mengekspos karya mereka ke ide seni dan manufaktur yang benar-benar
baru, berkat pelindung seni yang berpikiran terbuka.

Maison de l'Art Nouveau juga disebut Bing Maison atau Bing House didirikan oleh
Siegfried Bing pada tahun 1894. Berada di 22, Rue de Provence di Paris dan dibuka untuk
menyelenggarakan pameran seni untuk mengekspor seni dan benda-benda dari Jepang. Pada
tahun 1895 menjadi galeri seni di mana seniman kontemporer dapat mengekspos karya mereka
dan menjualnya.
Dalam seni rupa Indonesia perkembangan Art Nouveau dapat di lihat dari lukisan –
lukisan Raden Saleh. Lukisan – lukisan Raden Saleh sering menggambarkan binatang dengan
sangat kuat. Tidak saja sebagai pendukung, namun juga menjadi identitas dalam
menggambarkan nasionalismenya. Lukisannya memiliki karakteristik yang serupa dengan Art
Nouveau, hal ini karena Art Nouveau telah berkembang hingga ke Indonesia.

Lukisan Raden Saleh cenderung dibuat berlebihan untuk menekankan emosi yang ada, hal
ini sejalan dengan karakteristik Art Noveau sendiri. Pada era Art Nouveau karya – karyanya
memiliki gaya dekoratif tumbuh – tumbuhan yang meliuk liuk dan tidak kaku, menggambarkan
jenis flora art nouveau juga menggambarkan kecantikan wanita. Tidak hanya itu pada beberapa
karyanya juga terdapat gambar hewan, ukiran dan ulir flora.

Gambar 1.1. Lukisan raden Saleh


Sumber: https://docplayer.info/44955420-Art-nouveau-ciri-ciri.html

Gambar 1.2. Lukisan Raden Saleh


Sumber: https://id.pinterest.com/pin/514184482453782291/
7. The golden age of poster ditandai dengan munculnya poster-poster seni pertunjukan
yang menyampaikan informasi tentang acara-acara kesenian yang dipentaskan pada
saat itu, misalnya: musik, drama, dan sulap. Tokoh seniman poster pada periode ini
antara lain Jules Cheret dan Hendri de Toulouse-Lautrec. Mengapa pada periode itu
poster mengalami zaman keemasannya? Jelaskan faktor-faktor penyebabnya!

Awalnya, zaman keemasan poster ini dipicu oleh perkembangan tehnik cetak warna
litografi yang sudah berkembang sejak abad 18. Seniman cetak grafis Jules Cheret bersama
dengan litografi multiwarnanya menghidupkan gairah seniman sezamannya untuk menjelajahi
hal baru di dalam seni poster. Pamflet dan poster sebelum inovasi Cheret biasanya hanya
berukuran kecil dan dipenuhi teks. Cheret membuat perubahan seluruh poster menjadi
terlampau pictorial, didominasi gambar lukisan dan teks menjadi menciut porsinya. Tapi, pasti
saja tersedia gerak sosio-ekonomi, aspek yang lebih mendasar, yang turut mendorong
perkembangan seni poster ini.

Sejak akhir abad ke-19, industrialisasi membawa dampak memproduksi barang-barang


konsumsi, tempat berpijak jasa periklanan modern. Kehidupan kota, yang tumbuh menjadi
pusat kesibukan modernisasi, dipenuhi acara hiburan bagi kelas menengah baru, sedia kan
pentas luas terhitung bagi seniman poster. Melalui karya-karya Henri de Toulouse-Lautrec,
seni poster turut mengisi khazanah perkembangan seni rupa moderen Barat sampai paruh awal
abad ke-20. Poster karyanya untuk panggung hiburan Moulin Rougê' (1898) bersama dengan
stilisasi sosok gemulai artis Jane Avril, bersama dengan warna cerah di dalam bidang-bidang
lebar, diakui memberikan pembaruan pada poster dengan masuknya cita rasa artistik seni rupa
moderen ke di dalam bidang komunikasi massa dan niaga.

Sampai awal abad ke-20, ToulouseÂ-Lautrec dan rekan-rekan segenerasinya


membanjiri kota-kota penting Eropa bersama dengan poster bercorak Art Nouveau. Sebagian
besar seniman poster terkemuka dari jaman serba indah ini, Belle Epoque, hidup dan berkarya
di Paris, melahirkan bermacam varian Art Nouveau yang memperkaya corak seni rupa moderen
Barat. Seni poster ini menyebar ke seluruh Eropa, lebih-lebih sampai ke Amerika Serikat dan
datang di baris depan budaya masyarakat urban. Dan mulai saat itu poster terus berkembang
hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

-. (2017). ZAMAN KEEMASAN POSTER. Jakarta: Visual Art STMIK. Diakses dari:
http://visualartstmik.blogspot.com/2017/03/zaman-keemasan-poster.html

JBDAdmin. (2020). Maison de l’Art Nouveau. New York: iDesignWiki. Diakses dari:
https://www.idesign.wiki/tag/maison-de-lart-nouveau/

Priyono, A. (2021). Sejarah Asal usul Poster. Bangka Belitung: Sejarah Jagat. Diakses dari:
http://sejarahjagat.blogspot.com/2016/01/sejarah-asal-usul-poster.html

V.Ryan. (2010). THE ARTS AND CRAFTS MOVEMENT 1880 to 1910. New York:
technologystudent.com. Diakses dari:
https://technologystudent.com/prddes1/artscrafts1.html

Anda mungkin juga menyukai