Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ABDULLAH HILMAN

NIM : 2003859

1. The Art Nouveau movement, encouraged the industrial production of ornate, highly
decorated products. Art Nouveau products were sold to the rich, to decorate their houses and
they can still be seen on public buildings such as railway stations or monuments, that were
constructed in the nineteenth century. How did the Arts and Crafts movement differ from Art
Nouveau?
Jawab : Arts and Crafts adalah Gerakan yang menolak industrialisasi dan mendukung
pembuatan bangunan dan karya menggunakan tangan dan metode tradisional. Namun,
metode ini membuat jumlah produksinya sangat terbatas dan biaya yang sangat mahal. Art
Noveau adalah pembaharuan revolusioner dalam bidang desain di industri. Karya yang
dihasilkan masih bersifat rasional dan dapat mengadaptasi proses manufaktur dalam industri
2. What was the underlying social philosophy behind the Arts and Crafts movement?
Jawab :Konsep pemikiran ini adalah bahwa seni harus dibuat oleh manusia yang mengerti
seni dengan desain beserta fungsinya. Menurut mereka, benda-benda yang dihasilkan oleh
mesin tidak memiliki nilai estetika
3. Name two twentieth century Arts Movements and explain how they were influenced by
the Arts and Crafts movement.
Jawab :
1. William Morris. Gerakan Anti Industri. Dia Bersama seniman dan desainer lainnya
berusaha membuat produk yang lebih berkualitas dari produk buatan industri. Mereka
memakai ornamen-ornamen dekoratif yang rumit untuk mengembalikan gaya seni
tradisional abad pertengahan.

2. Frank Llyoid Wright. Arsitektur Organik. Frank memiliki prinsip bahwa kualitas
bangunan harus sejalan dengan kualitas penggunanya (manusia), yang artinya
bangunan yang dirancang harus memberikan kesan harmonis dan suasana yang layak
atau dapat difungsikan dengan nyaman oleh penghuninya.
4. Study the Art Nouveau table and the Arts and Crafts table. How do they differ in terms of
the way they look and how they were manufactured?
Jawab : Meja Art and Crafts adalah meja buatan tangan yang dibuat dengan sangat hati-hati.
Ini dapat dilihat dengan permukaan meja yang pinggiraannya diukir dengan teliti dan presisi.
Dapat dilihat juga bahwa ornamen pada kaki meja yang sama namun memiliki ukuran
beragam yang diukir langsung oleh sang senimannya. Meja Art Noveau adalah meja yang
diproduksi massal namun masih mempertahankan estetika seni. Ini dapat dilihat dari
pinggiran kaca yang dipotong rapih oleh mesin, dan ornament kaki meja yang rumit namun
repetitif
5. Study the Art Nouveau poster and the Arts and Crafts poster. How do they differ in terms
of the way they look?
Jawab : Poster Art Noveau memiliki desain yang sama sekali berbeda dengan gaya seni masa
sebelum-sebelumnya. Dan dapat dilihat bahwa didalam poster ini lebih mengedepankan
unsur-unsur yang ada di alam seperti dedaunan dan bebatuan. Poster Arts & Crafts sangat
terpengaruh dengan gaya seni abad pertengahan dan renaissance. Ini dapat dilihat dari gaya
ornamen dan tulisannya yang masih dibuat dengan cara tradisional
6. Apa yang Anda ketahui tentang “Maison de l’Art Nouveau”? Adakah seniman modern
Indonesia yang karyanya mendekati mazhab Art Nouveau? Berikan alasannya!
Jawab : Maison de l’Art Nouveau adalah galeri seni yang dibangun oleh Siegfried Bing pada
tahun 1895. Galeri ini juga terkadang disebut Maison Bing. Pengaruh Arsitektur dengan gaya
Art Nouveau mulai di bawa oleh arsitek P.A.J. Moijen ke Indonesia sekira tahun 1905. Salah
satu contohnya adalah pertokoan Braga di Bandung. art noveau yang mempengaruhi desain
di tanah air adalah desain mebel serta ukiran yang ada di Jepara. Desain pada kursi, meja
ataupun sekedar hiasan dinding menggunakan ukiran – ukiran berupa tumbuh – tumbuhan,
dengan sulur – sulur yang meliuk – liuk ini tanpa kita sadari bahwa Art Nouveau sendiri telah
masuk ke Indonesia. RA Kartini berperan dalam perkembangan ukir furniture Jepara dengan
memberikan pendampingan bagaimana membuat produk ukir yang disukai pasar. Kartini
menekankan pentingnya desain. Dia mengumpulkan pengrajin ukir, memberi modal dan
memasarkan produk mereka ke Batavia, Semarang dan Negeri Belanda. Dalam
pengembangan desain, RA Kartini menggugah pengrajin ukir untuk berpikir tentang aspek
fungsional dari produk. Sehingga mereka menerapkan ukiran kepada benda- benda mebel
yang fungsional bagi rumah tangga.
Sumber : https://www.karyafurniturejepara.com/blog/sejarah-furniture-jepara/
7. The golden age of poster ditandai dengan munculnya poster-poster seni pertunjukan yang
menyampaikan informasi tentang acara-acara kesenian yang dipentaskan pada saat itu,
misalnya: musik, drama, dan sulap. Tokoh seniman poster pada periode ini antara lain Jules
Cheret dan Hendri de Toulouse-Lautrec. Mengapa pada periode itu poster mengalami zaman
keemasannya? Jelaskan faktor-faktor penyebabnya!
Karena pada masa itu, media yang banyak digunakan adalah penyampaian berita dengan
media kertas (Koran, Poster, Majalah) Poster adalah media promosi terbaik pada saat itu
dikarenakan mempunyai visual yang menarik, bisa disebar di jalanan, dan semua orang dari
berbagai kalangan usia bisa melihatnya. Poster bisa diproduksi secara massal karena industri
semakin berkembang

Anda mungkin juga menyukai